• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIAN KEDUA UAS Paulus__PRINT A4.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAGIAN KEDUA UAS Paulus__PRINT A4.docx"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BEBERAPA TEMA BESAR DALAM SURAT PAULUS 1. Budak Dosa

Dosa (hamartia) punya banyak segi. 64x, 48 dlm Rm, di sini Paulus bicara panjang lebar soal dosa. Paulus pakai dlm arti TUNGGAL: dosa bukan sekedar dosa kejahatan, melainkan sbg kekuatan yg membelenggu kita. Gambarannya: terjual di bawah kuasa dosa. Ibarat budak dijual Kpd majikan, perlu dibayar/ditebus kembali. Bahkan Paulus sendiri menyebut dirinya “tawanan hukum dosa”.

Dosa=ejekan mengerikan, sebab:

 Dosa tak berhak menguasai diri kita (yg dicipta menurut citra Allah)

 Biarpun demikian, dosa telah menguasai kita. Kita yg seharusnya melayani hukum Allah dg akal budi, malah dlm daging kita melayani hukum dosa. Mc tunduk pd dosa, & dosa sifatnya universal, dg alasan:

 Orang bukan Yahudi: meski mengenal Allah, tak memuliakan-Nya sbg Allah. Mereka tak punya HUKUM TAURAT, shg tak dpt dituduh melanggarnya, tetapi mereka sendiri mjd hukum Taurat bg mereka, krn tingkah laku mereka dpt membedakan yg benar dg yg salah. Jadi kalau telah berdosa, mrk tak dpt berdalih.

 Orang Yahudi: punya hukum Taurat, tapi yg penting hrs melaksanakannya, bukan sekedar mendengar. Orang Yahudi=anggota umat-Nya; artinya merangkum yg lahiriah & batiniah. Hukum Taurat memberi pengenalan akan dosa; shg yg punya mengerti apa itu dosa.

 Jadi semua orang berdosa & kehilangan kemuliaan Allah. Dosa mjd bagian dari kita/dlm anggota tubuh kita; kita hrs kena murka. Itu kodrat kita, yg membuat kita cenderung buat salah. Solidaritas umat mc: sesam anggota. Kita tak mampu bebaskan diri, krn kita terjerat dlm kuasa dosa & dlm akibat dr kejahatan kita. Kita diperbudak.

2. Daging

Kata penting. Daging (Yun. SARK) – macam arti: sangat natural  yang aktif. - Bagian lunak dari fisik manusia campur darah (netral)

- Tubuh (bisa sakit)  manusiawi

- Manusia biasa. Firman jadi manusia. Netral: manusia lemah, bisa mati. - Bergeser ke arti negatif: bertentangan dengan Allah. Hidup (berpikir/berjalan)

menurut daging!

Kata SARK = bhs Ibrani: BASAR terj. dalam Yunani: SOOMA & SARK (-) Kata pneuma VS kata sarka.

(2)

Hidup dalam ROH. Roh yang diyakini orang kafir: roh dewa  bisa masuk dalam diri manusia (Yunani). Paulus: RK masuk dalam diri orang Kristen.

Beda:

 Orang kuno kafir percaya roh hanya masuk orang tertentu. Mis, imam, juru tenung. Kalau dimasuki dewa, orang ini bisa buat aneh!!!

 RK, bukan monopoli orang tertentu, tapi milik semua yang dibaptis! Kalau dimasukkan RK, tak perlu ada hal yang aneh. Manifestasi RK tak kelihatan, namun tampak dalam kualitas hidup. Dalam diri orang Xten ini keharusan: tak mungkin tanpa RK. Roh Allah digambarkan sebagai pribadi, karena Ia bisa menghendaki. Orang tak boleh menyusahkan RK (kekuatan luar biasa; beri pengaruh & menjadi pemimpin orang beriman).

4. KARUNIA ROH

Charismata (jamak) semua punya rahmat RK. Karya RK harus dimiliki orang Xten 

punya kebenaran (status benar)  nyata juga! Damai sejahtera juga punya!

Namun karunia menyembuhkan ditentukan. Macam-macam pembagian klp: Gereja punya banyak fungsi!!! Organisme tubuh! = Gereja [rasul, nabi, pengajar  tak semua]. Korintus kacau – sombongkan karunia!  perpecahan!  tak tampak spektakuler!! Mutu hidup!

BAGIAN KEDUA

SURAT PAULUS KEPADA JEMAAT DI ROMA

Pengantar: banyak ahli: surat ini paling penting – sulit ajaran  muncul bidaah!!! Tuj. Penulisan: banyak ahli  sebagai persiapan pergi ke Spanyol – tak ada lahan di Asia Kecil; menyebarluaskan ajarannya. Dalam perjalanan, singgah di Roma; temu umat beriman.  untuk perkenalan diri & ajaran; supaya tak dicurigai, karena sebelumnya telah diisukan sebagai penyesat. Maksud: ada yang mengantarkan ke Spanyol [soal bahasa Latin].  untuk menguatkan iman.

Susunan Surat: skema penting!

I. Pengantar: salam pembuka [- ay. 15]; ay.16-17 (ringkasan ajaran)

II. Manusia tanpa YX: (1:18 – 3:20); nasib umat tanpa iman akan YX. Paulus buktikan nasib manusia tanpa keselamatan. Why? Karena mereka tak beriman (berdosa)! Syukur, Allah tawarkan keselamatan lewat YX.

III. Keadaan Manusia sesudah kenal YX (3:1 – 11:36)

Skema:  indikatif (warta) = Rm 1-11 [1-4: dogma Paulus & 5-8: hasil pembenaran]

 imperatif/paraneise (ajakan) (perintah)= Rm 12-15 [nasihat]

Tafsiran: 1. Rm 1:1-7 (Salam pembukaan)

(3)

1) Pembuka: [nama pengirim, nama si penerima dan salam pembukaan]. 2) Ucap Syukur:

3) Isi surat: 4) Salam penutup:

Paulus secara kreatif menambah keterangan (mengenai jatidiri-rasul, misteri Yesus Kristus, dll). Salam Yunani singkat, "chairein" (="Bersukacitalah"), dia ganti corak kristen-Yahudi: "kasih-karunia (charis) dan damai (eirene)." Mirip berkat dalam Bil 6:25-26, "TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia. TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera"

Ayat 1:

- Hamba (doulos): 2 konsep [gelar hormat - pilihan diri bebas & budak YX – pelayan]. Paulus & para penginjil=hamba Allah/YX/Injil. Spiritualitas Paulus: menjadi kristen = menjadi hamba/budak Kristus mengabdi (douleuein) sepenuh hati; seluruh hidup dipersembahkan kepada Kristus.

" Dipanggil menjadi rasul': inisiatif Allah; rahmat=dipilih Tuhan sendiri (para rasul -jemaat). RASUL:  apostolos (Yun) [tak begitu cerminkan makna kristiani].  shaliah (Ibrn): duta; utusan raja.

"Dikuduskan': "dikhususkan"  rujuk status sebelum ia lahir seperti Yeremia & pada status sebelum tobat: orang Farisi (disendirikan, elite).

" Injil Allah” = asal-usul. "Injil Anak-Nya"= kabar gembira keselamatan Allah - YX. Ayat 2: kesinambungan/penggenapan PL dan/dalam PB. Penting pahami misteri keselamatan Allah (Rm 4, 9). Kontras # Marcionisme tolak PL: Allah PL beda. Ayat 3-4: Anak Allahmanusia. 2 eksistensi:

 "menurut daging" ( kata sarka) Yesus-manusia, keturunan Daud.

 "menurut Roh (kekudusan)" (kata pneuma). YX sudah bangkit (Anak Allah). SULIT:

1. Horisthentos (kk. horizein); bisa diterjemahkan:

a. diungkap, dinyatakan, digelar (=manisfested, displayed) b. ditentukan sejak semula (=predestined)

c. diangkat, ditunjuk (= appointed, installed)  OK! problem – salah paham:

seakan baru setelah bangkit= Anak Allah (adoptionisme). Anak Allah, bukan tentang hakikat-Nya (Allah Tritunggal), tapi bersifat fungsional. 2. Problem: frase en dunamei(harafiah: dalam kuasa) kaitan dengan?:

a. KK. “ditentukan” (horisthentos)  frase berfungsi adverb; terj: ditentukan dengan kuasa/luar biasa sebagai Anak Allah.

(4)

MANUSIA & sebagai ANAK ALLAH, perbandingan dikontraskan; benar versi ini.

Ayat 5-7: Atas dasar kasih karunia & jabatan rasul;Paulus kerja mati-matian dan berhak menasihati jemaat. "supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya" (harafiah: "ketaatan iman"). ketaatan = iman, (artinya iman kepada Yesus Kristus itu sama dengan taat kepada-Nya). Jemaat Roma: banyak bukan-Yahudi. Paulus sebut orang Israel: "saudaraku - kaum sebangsaku."

2. Ucapan syukur (Rm 1:8-15): ada unsur: maksud penulisan - persiapan kunjung ke sana; [Rm 1:16-17 sebenarnya bagian integral dari sini]. Jelas bahwa ucapan syukur fungsi sebagai pengantar ke dalam seluruh surat.

Ungkapan "pertama-tama" tidak diikuti "yang kedua" bersemangat – kadang jalan pikir terputus; terjadi beberapa kali.

"Allah yang kulayani..adalah saksi" (semacam sumpah): Paulus=hamba "menyembah-Nya" (latreuein). Niat berkunjung selalu ada penghalang=kesibukan (bukan setan). "Berhutang": arti Paulus wajib wartakan Injil pada mereka.

3. Ringkasan isi Surat Roma (1:16-17)

Lih. tema-temanya: kebenaran Allah/keselamatan berkat iman kepada Yesus Kristus! Injil bukanlah pertama-tama ajaran, tapi kabar tindakan (penyelamatan) Allah. 2 segi tindakan Allah:

a. berikan keselamatan kepada yang dinyatakan benar b. berikan hukuman kepada mereka yang bersalah.

"Aku tidak malu akan Injil" (berita sengsara dan kematian YX: kebodohan & batu sandungan). Paulus bangga akan Injil + salib.

"Pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani"Injil itu dipersiapkan dalam PL; ditawarkan pertama pada Yahudi, tetapi kenyataannya justru orang Yunani yang menerima.

Dalam Injil nyata "kebenaran Allah" (dikaiosunē theou).  "keadilan Allah" [kesan: Allah hukum orang bersalah]. Perbandingan: cocok: karya penyelamatan Allah terhadap Israel.

kebenaran [milik Allah] keselamatan

1) "Keselamatan-Ku akan berlangsung selama-lamanya, kebenaran-Ku tak akan berakhir" (Yes 51:6)

2) TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan kebenaran-Nya di depan mata bangsa-bangsa"

Logika: orang benar (dikaios) jika setia janji. Jika Tuhan menyelamatkan umat-Nya, berarti Dia setia pada janji-Nya; jadi, Dia benar.

(5)

kebijaksanaan, keadilan, pembenaran, kejujuran. [iman-perjanjian-kewajiban] – Israel dituntut: setia, mencintai & taat.

Orang dibenarkan (diselamatkan) Allah oleh iman, dan bukan oleh perbuatan/jasanya sendiri. Kontras: Yahudi anggap keselamatan=berhasil memenuhi tuntutan HT. Paulus wartakan: kebenaran Allah dialami manusia bila ia beriman. Ay. 17a "kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman." secara harafiah berbunyi "dari iman kepada iman."

SULIT: Ada 3 terjemahan:

a. dari kesetiaan Allah menuju iman manusia

b. dari iman yang lebih rendah (PL) ke iman yang lebih besar (PB)

c. dari awal hingga akhir iman itu perlu.  OK; Artinya: dari dahulu sampai selama-lamanya, manusia dibenarkan hanya karena imannya. buktinya: orang benar akan hidup oleh iman.

4. Situasi manusia bila tanpa iman kepada Kristus (1:18-3:20)

Tanpa YX seluruh umat manusia [bukan-Yahudi & Yahudi]=dosa – tanpa kecuali perlu YX.

Awal: kata "sebab"(Yun: gar) kata sambung pelancar praktis tak punya arti. 

penting; karena tunjukkan hubungan erat 1:18-32 dan ayat sebelum. Kata "dinyatakan" (Yun: apokaluptetai) sama-sama (ay.17,18) bentuk presens. Apa hubungan?

a) di satu sisi kebenaran itu dinyatakan (keselamatan)

b) di sisi lain, murka Allah juga dinyatakan. Kalau murka Allah dapat dibuktikan (diyakini Paulus), maka penyataan kebenaran Allah pun dapat .

Jadi, murka=tanda pewahyuan kebenaran Allah. Cara pikir berbelit. Kata "karena" (ay.18): bagaimana keadaan manusia kalau tidak menerima iman. [Bebas: "Sebab tanpa iman kepada YX, beginilah keadaan umat manusia].

a. Orang bukan-Yahudi = pendosa (1:18-32)

Awal: gambaran Non-Yahudi tidak kenal Taurat, kemudian situasi orang Yahudi. Kesimpulan: semua patut dihukum karena tak ada benar di hadapan Allah!

Ay. 18: Murka Allah sedang dinyatakan(=apokaluptetai) dari surga. [Yun] orgē arti: kemarahan, balas dendam, penghukuman. Murkareaksi-Nya atas dosa manusia:

@ kefasikan (tak beragama, hidup tak sesuai hukum Tuhan) &

(6)

ciptaan akal budi harusnya mencapai pengetahuan mendasar dan terbatas tentang Allah. Yang dapat diketahui manusia (tanpa bantuan wahyu Allah) adalah:

1) kekuasaan-Nya yang kekal

2) keilahian-Nya [yang ciptakan segalanya Allah (ay. 20)].

Orang Non-Yahudi tak dapat cari alasan benarkan diri; bertanggung jawab atas dosa mereka, sebab tahu adanya Allah dan kekuasaan-Nya, namun gagal memuliakan Allah benar - malah gantikan Allah dengan berhala buatan atau hewan.

Ayat 24-32: akibat berhala  jatuh; bobrok moral  istilah akatharsia

(ketidakbersihan/kecemaran moral) & istilah epithumia (keinginan dosa-seksual) (Keb 2:16; 4:12). Paulus: Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati (epithumia)

mereka akan kecemaran (akatharsia) bagi non-Yahudi=hukuman Allah.

Menyerahkan (ay. 24, 26 dan 28); Allah aktif hukum manusia [bukan penyebab langsung; tapi hanya membiarkan; biarkan manusia alami akibat dosa]. Setiap dosa akhirnya berupa pertentangan dengan Allah. So, hukuman atas dosa bukan sekedar akibat alami dari dosa, juga diberikan Allah. NB: Allah tak menghendaki/buat orang berdosa.

b. Orang Yahudi pun berdosa (Rm 2:1 - 3:20) Sulit – soal kesatuan literer. Identitas “hai manusia”= Siapa?

 semua orang yang menghakimi sesamanya; bisa Yahudi, bisa juga bukan Yahudi

 {manusia secara umum}

 dia itu orang Yahudi; yang suka menghakimi sesama = orang Yahudi. Bangga diri, lebih baik dari orang. Problem: Mengapa pada ayat 9 & 12-16, Paulus masih bicara tentang orang Yahudi dan bukan-Yahudi? Jawabannya: ay.1-16 baru persiapan, tapi sudah menyapa orang Yahudi!

"Maka dari itu" (Yun. dio) – pergantian ide. Kritik bagi orang Yahudi, suka menghakimi tetapi mereka sendiri melakukan hal-hal sama. Menghakimi= tahu hukum Allah (yang benar & tidak) sebenarnya menghakimi diri karena mereka lakukan hal sama.

Daftar kejahatan bukan-Yahudi mirip Keb.14. Persamaan: ide kesabaran dan kemurahan Allah. Allah tak pandang muka. Setiap orang diadili menurut perbuatan; Di sini Paulus tidak menerangkan hubungan ajaran ini dengan ajaran (manusia dibenarkan melulu karena iman, bukan karena perbuatannya).

Inti: orang Yahudi pun layak dihukum! Punya HT diadili menurut Taurat; sedang yang tidak punya HT diadili menurut "dorongan dirinya sendiri" (alam/kodrat; Yun. physei)

(7)

Kecaman Paulus: menghakimi orang, juga lakukan yang mereka kutuk. 3 dosa Israel: mencuri, berzinah dan penyembahan berhala  simbolis; karena perbuatan mereka, Allah Israel dinistakan bangsa lain.

Ayat 25-29  SUNAT: tanda perjanjian – dihargai = merasa tidak bisa masuk neraka. KONTRAS: non-Yahudi tak bersunat, lakukan tuntutan HT (=bersunat) mengadili orang Yahudi (tak jalankan HT). Sunat hati=rohani [Gagasan PL].

Paulus menyakitkan hati orang Yahudi. Pertanyaan: "Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?" logikanya, tentu jawaban negatif (Tidak ada). Namun tak terduga Paulus jawab, "Banyak sekali" sebab PL: bangsa Israel banyak privilegi dari Allah; yakni memperoleh firman-firman Allah.

Ketidaksetiaan sebagian orang tak batalkan kesetiaan Allah. Masalah ini diuraikan panjang-lebar; kutip Mzm 51:6, "Supaya engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika engkau di hakimi"  kata "supaya" obyeksikan: kalau kebohongan Yahudi tujuan tunjukkan kebenaran Allah= berjasa? Kalau berjasa, maka Allah tak adil hukum mereka [berlaku juga untuk dunia]. Kalau dosa dunia akhirnya tunjukkan kebenaran, maka Allah tak pernah akan mengadili dunia [tak masuk akal bagi orang Yahudi]. Kesimpulan keliru!!!

PROBLEM: karena dosa manusia kemuliaan Allah semakin nyata, maka baik kalau berbuat dosa  logika keliru & tak masuk akal. Paulus tegas menolaknya, "Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman."

Rm 3:9 membingungkan; pada 3:2 (orang Yahudi banyak lebihnya); Mengapa di sini tidak punya kelebihan? Maksudnya: dalam hal punyai Kitab Suci, Yahudi YA! tapi dalam hal jatuh dalam dosa, TIDAK sama! INTI: semua berdosa.

Gambaran: dosa meresapi seluruh kepribadian manusia, [dari atas - bawah, dari kepala – kaki].

Kesimpulan: tak ada yang mampu penuhi tuntutan Taurat yang banyak. Jadi, ternyata KS Yahudi beri kesaksian bahwa tidak ada orang yang benar di hadapan Allah karena melakukan hukum. Inilah situasi suram seluruh umat manusia!

c. Orang dibenarkan melulu karena iman (Rm 3:21-31)

Babak baru: pembenaran cuma-cuma [lewat iman kepada Yesus].  semuanya – tak beda – berdosa, hilang kemuliaan Allah  oleh kasih dibenarkan YX!

Keadaan manusia: sesudah Kristus wafat & bangkit. Pembandingan keadaan "dahulu"

 "sekarang". "Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Kamu telah beri dirimu disucikan, dikuduskan, dibenarkan dalam nama YX dan Roh Allah". "Iman dalam YX" aslinya (Yunani): pistis Iesou Christouhurufiah "iman Yesus Kristus." 2 persoalan dari frasa:

1) Problem makna pistis; bisa berarti:

(8)

 kesetiaan (fidelity), atau "sifat bisa dipercaya/diandalkan."

2) Soal fungsi genitif dari "Iesou Christou":

 iman (milik) YX genitif subyektif  iman akan YX  genitif obyektif

Alasan mendukung tafsirkan Iesou Christougenitif subyektif:

@ dari sudut tata bahasa Yunani hal itu mungkin

@ yang penting dalam proses penyelamatan manusia adalah iman YX, sebab kalau yang menyelamatkan, iman manusia, maka keselamatan tergantung pada perbuatan manusia[imanku]; padahal Paulus meragukan kemampuan manusia.

@ kata pistis berlatar belakang kata Ibrani 'aman dan 'emunah yang makna dasarnya: sifat bisa dipercaya, kokoh dsb. Nah sifat itu hanya cocok dikenakan pada Allah. Terj. iman ganti “kesetiaan”.

@ Abraham percaya pada Tuhan, yang dapat berkat Israel & bangsa-2. Idenya: iman A selamatkan yang lain.

Yesus Kristus adalah sasaran atau obyek dari iman manusia lebih masuk akal, (tinjauan gramatikal-sintaksis & konteksnya). Alasan ikut tafsir Iesou Christou sebagai genitif obyektif:

@ jika Paulus mau katakan pemilik (GS), pasti caranya lain, yakni misal: iman milik Abraham= pistis tou Abraam, kesetiaan (milik) Allah= pistis tou Theou. Kalau tak ada kata “tou” = GO. Sebab dalam surat lainnya, Paulus banyak pakai kata “tou”!

@ kata aman dan emunah juga dikenakan pada manusia. Jika hanya menekankan iman/kesetiaan YX; Apa peranan manusia? Ini meremehkan peran manusia dalam karya keselamatan.

@ Gal 2:16 = frasa pistis Iesou Christou paralel/sejajar dengan frasa "kami pun telah percaya kepada YX" - argumen paling meyakinkan! So, bisa terj. dengan GO!

@ dari segi ekesegetis, logis jika iman itu milik manusia, bukan dimiliki YX. Ingat: kebenaran lewat pelaksanaan hukum VS kebenaran diperoleh lewat iman. Jadi, istilah "iman" di sini milik manusia yang percaya kepada YX.

@ Dalam seluruh PB kata kerja pisteuein (akar kata sama dengan pistis)

(9)

JADI: lebih cocok kalau pistis Christou itu diartikan “iman akan Kristus”. 2 hal menarik dalam Rm. 3:24, yaitu:

a) Kata “kasih karunia” (Yun. Charis), dari (Ibrani) “hen”(KK) “khinnan” arti: membungkuk/mengasihani, menolong! Gambaran: seorang ibu membungkuk menolong anaknya. Allah terdorong kasih keibuan.

b) Frase: “dengan cuma-Cuma”, Ibrani dorean=gratis (Yunani: dōrea); punya arti sama dengan “kasih karunia”; membungkuk (Ibrani=khinnan)  tanpa imbalan. Pembenaran "oleh kasih karunia [semua orang] telah dibenarkan

dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus ditentukan Allah  jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya." Karya keselamatan Allah dijelaskan dengan 3 metafora/kategori:

 Pembenarandunia pengadilan (istilah forensik)

 penebusan  dunia perdagangan atau dunia perang

 pendamaian - "jalan pendamaian" (kaitannya dengan "darah")  dunia kultis-liturgis.

Catatan:

"Jalan pendamaian" ada problem. Yun: hilasterion bisa diterjemahkan:

1) "jalan pendamaian" (Inggris: means of propitiatio), arti cara meredakan amarah Allah atau mendamaikan Allah dengan manusia. Dalam arti ini hilasterion

="kurban pendamaian."

2) tempat terjadinya pendamaian itu (Inggris: place of propitiation), yakni tempat yang dianggap takhta kerahiman Allah, tempat terjadi pendamaian. Allah mendamaikan manusia dengan diri-Nya dengan jalan menjadikan Kristus pembayar "hutang" manusia; artinya, manusia "berhutang" pada Allah, dan Allah yang berinisiatif membayar hutang tersebut. Sejauh YX manusia, maka dikatakan korban-Nya itu silih/pembayar hutang manusia. Oleh Kristus dan berkat kurban-Nya terjadilah pendamaian antara Allah dan manusia yang terjadi di dalam diri Kristus. Maka tepatlah kalau Kristus disebut "Imam, altar dan kurban."

Masalah terjemahan/gagasan hilasterion

Hilasterion aslinya berarti pendamaian. Kata kerja: hilaskesthai ="meredakan amarah, mendamaikan" (to propiatiate, kata bendanya: propitiation).

(10)

Macam-macam makna istilah "kebenaran"

Manusia yang beriman dibenarkan Allah secara cuma-cuma; itu berarti kebenaran itu diberikan kepadanya (bukan arti moral).

Istilah "kebenaran":

 Arti moral=keutamaan-keutamaan moral/rohani seseorang. Keutamaan rohani tidak diberikan secara cuma-cuma kepada seseorang. Allah tidak begitu saja memberikan kesucian/keutamaan kepada seseorang. Manusia harus berusaha suci dengan usaha sendiri. Kebenaran moral tidak bisa dirampas dari seseorang. Bagaimana orang bisa merampas kepandaian, kesabaran, kesucian seseorang?

 "kebenaran" itu dianugerahkan oleh Allah, dalam arti yuridis-forensik, yakni status hukum sebagai orang benar. Seseorang bisa berstatus hukum "orang bersalah" atau "orang benar," sesuai dengan vonis yang dijatuhkan oleh hakim. Kebenaran dalam arti yuridis-forensik ini bisa diberikan kepada seseorang, tetapi bisa juga dirampas dari seseorang.

Allah membenarkan manusia dengan jalan "membiarkan dosa-dosa" yang telah terjadi dahulu. Dalam bahasa Yunaninya ungkapan itu berbunyi dia ten paresin, suatu ungkapan yang bisa diterjemahkan dengan:

 pengampunan

 "tindakan tidak mengacuhkan sesuatu".  OK, kalau maksud Paulus adalah pengampunan, mengapa tidak pakai kata biasa, yakni aphesis?

Allah menunjukkan kebenaran-Nya dengan jalan tidak memperhitungkan dosa-dosa manusia di masa lalu. Manusia yang percaya divonis sebagai orang yang benar di hadapan Allah, meskipun sebenarnya pada saat vonis itu dijatuhkan dia itu orang berdosa.

Pembenaran orang yang beriman itu terjadi melulu karena kebenaran Allah (TB-LAI: keadilan-Nya (kurang konsisten) karena kata yang sama diterjemahkan dengan "kebenaran [Allah]").

6. Abraham bukti & contohnya: dibenarkan karena iman (Rm 4)

Ajaran tentang iman sebagai jalan pembenaran untuk semua orang  Adakah HT dibatalkan karena iman? TIDAK! Justru HT tegaskan ajaran Paulus ini bahwa manusia itu dibenarkan melulu karena iman, bukan karena perbuatan. Abraham & Daud sama tak punya jasa, sebagai perhitungan kepada Tuhan ini secara gratis.

(11)

kebenaran”. Kebenaran dihubungkan dengan Abraham, maka artinya: Allah memberi vonis bahwa Abraham itu orang benar di hadapan-Nya, bukan karena Abraham dari dirinya sendiri sudah benar!

Abraham dibenarkan sebelum disunat, maka menjadi bapa semua yang tak sunat maupun yang bersunat [demikian YX=Tuhan bagi yang hidup & mati Logika JELAS]. A=bapa (orang beriman): bapa jasmani (tak sunat) & rohani (yang sunat). Syarat: beriman seperti Abraham ketika ia belum disunat! Janji Allah bahwa bapa bangsa besar tidak berdasarkan jasa atau perbuatan Abraham, melainkan janji cuma-cuma. Karena itu, bukan hanya orang Yahudi, tapi semua orang diselamatkan.

HT mendatangkan hukuman, [membuat tahu mana yang baik dan yang jahat] tapi tak mampu menolong manusia untuk selalu memilih yang baik. Jadi, malah membuat pelanggaran manusia bertambah. Sebelum Taurat, dosa-dosa tertentu belum diperhitungkan Allah.

Pada ay. 17 dan 23-24 tema ini disinggung kembali secara sedikit lain, karena iman sudah dihubungkan dengan YX. Iman Abraham tampak: ketekunan harap janji Allah. Usia 100 tahun: anak? Secara manusiawi NO, apalagi isteri tua & mandul. NO HOPE! Namun ternyata dalam kepercayaan teguh kepada janji Allah. Itulah yang membuat Allah menganggap benar Abraham.

Sekarang, pembenaran kita terjadi berkat wafat dan kebangkitan YX. Itu yang membuat hidup Paulus berubah total.

7. Rm 5:1-11 (Hasil pembenaran)

Bagian baru: ide baru – peralihan! Buah pembenaran dinikmati orang beriman. Berkaitan dengan Rm 8: hasil/buah pembenaran (karya Roh Kudus).

Ay.1: Karena dibenarkan karena iman, hidup dalam damai. Ide damai (eirene) = berkat Allah yang luar biasa! Ide damai sejahtera dalam Ef. 2 [hubungan dengan sesama]. Arti dulu berseteru rekonsiliasi!!!

Ay.2: jalan masuk kepada kasih karunia = jalan/kemungkinan untuk dinyatakan benar, didamaikan dan dipersatukan dengan Allah.

Ay.3-4-5: tentang bermegah dalam pengharapan bahkan di tengah penderitaan, bdk. Rm 12:12  pengharapan dan kesabaran dalam deritasebagai nasihat. Kasih Allah sebagai sumber atau dasar pengharapan dan penghiburan.

(12)

pelanggaran & kekurangan mereka =kekayaan bagi dunia & bangsa-bangsa lain,

lebih-lebih lagi kesempurnaan mereka".

Secara negatif: menyingkirkan murka Allah & secara positif: menghasilkan damai.

8. Rm 5:12-21 Tipologi Adam - Kristus SULIT: jadi perdebatan DOSA ASAL (dogma).

Dosa= hamartia (tunggal: bukan tindak lawan hukum) tapi belenggu/kekuatan jahat. Adam =gambaran Kristus yang akan datangdalam arti bertentangan:

Dosa/mati 1 # 1benar/hidup bagi semua

Sebelum HT, sudah ada dosa. Ketika HT ada, maut sudah berkuasa; dosa tambah banyak. Sulit: kontras dengan dosa yang diperhitungkan sebelum adanya HT 

bagaimana orang non-Yahudi bisa dihukum, padahal tidak mengenal Taurat? Jadi pada perikop ini fungsi Taurat itu ganda:

a. karena adanya Taurat manusia malah mengetahui bahwa perbuatannya selama ini adalah dosa; dan sejak itu dosanya memang dihitung. Jadi, dalam arti ini Taurat "menambah" dosa orang. Kalau manusia belum pernah melakukan dosa, larangan Taurat malah menimbulkan ide dan dorongan melakukannya.

b. karena itu Taurat pada akhirnya mau menyadarkan manusia akan ketidakberdayaannya akan dosa, supaya manusia menyerahkan diri melulu pada kasih YX. Hidup kekal adalah hasil terakhir keselamatan yang dibawa Kristus.

9. Rm 6:1-14 (Mati dan bangkit bersama Kristus)

Misteri persatuan orang Kristen dengan Kristus  terjadi waktu pembaptisan. Kata “membaptis”(=menenggelamkan mencelupkan). Konteks ini sebagai peneggelaman. Lelaki dilayani lelaki, perempuan dilayani perempuan. Dramatisasi baptis; lepas pakaian – ganti pakaian baru (hidup baru). Ditenggelamkan supaya mati terhadap dosa, hidup untuk Allah.

Kalau orang mati  dosa dihapus  kawin lagi  hidup untuk Allah.

Konsekuensi: dosa tak boleh berkuasa lagi; sudah cerai! Putus hubungan dosa = tak boleh balik! Tubuh  senjata kebenaran, di bawah kasih karunia (bukan HT)

10. Rm 6:15-23 (dua macam perhambaaan) - Cukup jelas/mudah!

11. Fungsi Hukum Taurat (Rm 7:1-25) Skema:

1. sifat HT: baik, benar, suci/kudus, rohani, dll.

2. Prinsip/cara kerja HT: penting melaksanakannya (yang dibenarkan!) 3. Fungsi HT:

 Tunjukkan kehendak Allah (mana baik, mana jahat)

 Kurangnya: tak berikan kekuatan pada manusia untuk menjalankan HT (hanya mengajar)!  Beri kepandaian (teologi moral)

(13)

 Merangsang dosa dalam diri manusia

 Menambah dosa, sebab banyak dosa tak diperhitungkan sebelum HT  Akibat MAUT

HT mengawal (mengurung/menuntun) kita sampai pada iman akan YX! Apakah arti "hukum"? Ada beberapa pendapat:

a. hukum Romawi

b. hukum pada umumnya atau semua hukum c. hukum Taurat  OK

Apa yang dapat diketahui oleh hati nurani sebagai jahat dihitung sebagai pemberontakan dan pelanggaran formal karena hukum Taurat.

"suami kedua" atau laki-laki lain =Kristus.

Kematian orang kristen terhadap dosa sekarang diterangkan dengan gambar yang "dipinjam" dari dunia hukum. Istri hanya terikat pada suaminya selama suaminya masih hidup. Orang kristen bebas dari hukum Taurat karena telah mati bersama Kristus. NB: Yang mati adalah orang kristen, bukan Taurat.

Keadaan orang kristen sebelum dibaptis itu suram – mati. Nafsu dosa dirangsang hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh, agar berbuah bagi maut. Mengapa? Sebab " yang hidup dalam daging, tidak berkenan pada Allah."

Setelah mati terhadap dosa, orang kristen hidup kembali bersama Kristus. Menjadi milik Kristus, menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan. Setelah dibaptis orang kristen=hamba Roh Kudus. Taurat fungsi ganda.

Ay. 7-25: debat; kata "aku"  tidak mengacu pada Paulus sendiri melainkan pada Adam (semua keturunan Adam).

Hukum & peraturan Tuhan memberi hidup.

Hukum Taurat in se sebenamya baik, benar, kudus dan juga rohani.

Di satu sisi manusia hendak menaati hukum dan peraturan Allah; di sisi lain tidak berdaya melakukannya. Nasib"tawanan hukum dosa” atau "terjual di bawah kuasa dosa" dan budak dosa "melayani" hukum dosa. Kuasa dosa begitu memperbudak. Namun tanggung jawab pribadi tentu tidak disangkal. Paulus tidak menyangkal dirinya yang hidup dan tetap bertanggung jawab pada Tuhan. Ditekankan: pengaruh Kristus dalam hidupnya. Dosa begitu menguasai manusia sehingga perbuatan jahatnya seakan-akan dilakukan bukan oleh dirinya sendiri, melainkan oleh dosa yang menguasai dirinya.

Fungsi Hukum Taurat menurut surat Galatia

(14)

perantaraan malaikat ke tangan seorang pengantara." Frasa "oleh karena pelanggaran" diterjemah"untuk (hasilkan) pelanggaran." Fungsi HT (KS): "mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa", mengawal dan menuntun kita sampai Kristus datang. Fungsi HT sebagai penuntun atau penjaga (negatif), yakni menjadikan orang budak atau mengikat orang.

"Roh-roh dunia" disejajarakan (tetapi tidak berarti disamakan) dengan "Taurat"; hidup menurut daging disejajarkan (tetapi tidak disamakan) dengan hidup di bawah hukum Taurat.

12. Rm 8:1-39

Sekarang [keadaan orang benar karena iman] tidak ada penghukuman bagi yang ada dalam Kristus. Menjadi Putera Allah=mati terhadap dosa – bangkit bagi Allah (tak dihukum lagi). 3 kata kunci Rm 8: "hukum", "dosa" dan "maut").

2 Hukum:

 hukum dosa: cara hidup penuh dosa.

 hukum maut: cara hidup penuh maut.

Hukum di sini=HT. Kata "hukum" dalam frasa "hukum Roh kehidupan" tidak diartikan hukum/peraturan, maka hukum=prinsip, cara hidup (way of life, religion).

HT tidak mahakuasa, tak berdaya; bisanya hanya memerintah. Ibarat seorang lumpuh diajak senam. Begitu HT, manusia telah dikuasai dosa! Allah utus Anak-Nya dalam daging serupa.mirip dengan daging yang dikuasai dosa. 2 problem:

1) Kata daging, arti macam-macam? a. Daging sesungguhnya b. Manusia yang bisa mati

c. Manusia yang dikuasai dosa (makna bergeser!)

2) Frase “dikuasai dosa karena dosa”; ada terj. ‘menjadi persembahan dosa’; terj. baik: “untukmenangani dosa”

Tidak hidup menurut daging, hidup dalam ROH mampu penuhi HT.

Hidup menurut daging: tak berkenan pada Allah, karena pikir hal-hal daging (amarah, dengki). Dagingmaut; ROHhidup, damai sejahtera.

Tak mungkin orang Kristen tanpa RK! Semestinya dibimbing ROH! (ide RK campur aduk Roh X). Roh=Dia yang bangkitkan Yesus; juga bangkitkan manusia!

Kita punya hutang (pada Roh) =wajib bayar! Dibimbing ROH=anak Allah. Kontras dengan roh perbudakan (di bawah HT).

(15)

Ay.19: Paulus lihat seluruh ciptaan dalam kaitan dengan manusia! karena itu ketika manusia berdosa, alam juga ikut rasa dampaknya (mungkin ikut dihukum). So, seluruh alam ikut nantikan SAAT bersama manusia (ide persatuan).

Gara-gara dosa manusia, seluruh alam berada dalam ke sia-siaan! Perlu disatukan dengan Xtus sebagai kepala! Manusia berdosa karena kehendak bebas. Alam=tempat manusia! Alam menderita bukan karena kehendak sendiri! Alam juga punya harapan (kehendak kuat) – akan dimuliakan bersama Anak Allah (akhir zaman).

Karunia sulung ROH: panenan terakhir [buah pertama:jaminan keselamatan akhir]. Karunia bahasa roh (gift of tongues); secara keseluruhan yang dimaksud: komunikasi dengan Allah yang tak terungkapkan dengan kata.

Ay.28: Menurut NJB Commentary, ada 3 kemungkinan terjemahan:

a. Allah bekerja sama dalam segala hal dengan mereka yang mengasihi-Nya" b. Allah membuat segala-galanya bekerja sama demi kebaikan mereka yang

mengasihi-Nya"

c. "Segala-galanya bekerja sama demi kebaikan mereka yang mengasihi Allah" (kata Allah dalam beberapa manuskrip tidak ada).

13. Rm 12:1-21

Kata sambung "karena itu" (Yunani: oun) punya dua arti:

 arti yang sesungguhnya, yakni menunjukkan hubungan sebab-akibat

 kata pelancar saja (semacam basa-basi), yang tidak mempunyai banyak arti. "Tubuh" diartikan secara sempit (nasihat menjauhi percabulan & perawatan tubuh secara berlebihan), diartikan secara luas dalam arti keseluruhan pribadi manusia. "Persembahan yang hidup" (aslinya logike latreia)"persembahan rohani". Gagasan persembahan rohani yang kontras dengan persembahan lahiriah sudah lama dikenal dalam PL.

Oun di sini dalam arti sesungguhnya. Hal ini cocok dengan kata "oleh kerahiman Allah" (TB-LAI: "demi kemurahan Allah"), meringkas isi seluruh Rm 1-11. Jadi, tingkah-laku yang baik atau etika kristen benar-benar berdasar pada keselamatan (anugerah kerahiman Allah).

Rm 12:1 menunjukkan bagaimana iman yang menyelamatkan manusia tidak lepas dari cara hidup baik [dituntut Allah]. Ketaatan=unsur hakiki dari iman. Jika demikian, keselamatan =hasil kerja sama antara Allah dan manusia. Keselamatan itu anugerah cuma-cuma dari Allah, namun begitu manusia diselamatkan, Allah menuntut kerja sama pihak manusia, caranya berusaha baik.

(16)

manusia: imannya atau perbuatannya? Jawabannya t.a pokok-pokok penting secara lebih lengkap:

IMAN SEJAUH MERUPAKAN ANUGERAH (KARYA ALLAH)

a. Allah lebih dahulu mengasihi manusia. la mengasihi dan menebus kita pada waktu kita ini masih musuh-Nya. Keselamatan anugerah cuma-cuma yang diberikan Allah dari kelimpahan kasih-Nya, bukan karena jasa kita.

b. Allah mendorong kita beriman kepada Putra-Nya. Paulus berkata, "Tidak ada seorang pun yang dapat mengaku, "Yesus adalah Tuhan," selain oleh Roh Kudus". Jadi, iman = syarat terima keselamatan, itu pun anugerah Allah.

c. Bahkan mengamalkan iman dalam hidup sehari-hari orang perlu dibimbing Allah. Jadi, beriman adalah anugerah Allah.

IMAN SEJAUH MERUPAKAN KARYA MANUSIA (KERJASAMA DARI PIHAK MANUSIA)

a. Iman=kepercayaan manusia kepada Allah, penyerahan diri kepada-Nya sebagai jawaban kepada panggilan Allah. Jadi, didorong oleh rahmat Allah, manusia bisa beriman.

b. Iman itu, diamalkan dalam hidup sehari-hari, perbuatan nyata. Perbuatan manusia tetapi berkat bantuan rahmat Allah. Manusia bekerja-sama dengan Tuhan, tanpa memaksa. Tuhan memberi iman yang menyelamatkan, sedang manusia berjuang untuk menerima dan menghayati iman. Dalam arti ini, keselamatan =GANJARAN ATAU UPAH atas perjuangan manusia yang sedia bekerja sama dengan Allah. Injil penuh dengan paham tentang upah atau ganjaran. Pada hari penghakiman orang akan diadili sesuai dengan perbuatannya. Dalam arti ini keselamatan manusia itu harus diperjuangkan.

Jelas bahwa manusia harus berjuang untuk bisa selamat. Keselamatan itu jerih payahnya sendiri. Tetapi manusia tidak pernah boleh sombong. Mengapa? Sebab sebelum manusia bisa berjuang menyelamatkan diri sendiri, Allah lebih dahulu menebusnya, Allah lebih dahulu mendorong manusia beriman dan Allah telah lebih dahulu membantu manusia untuk menghayati iman. JADI, PERTAMA-TAMA DAN TERUTAMA KESELAMATAN ITU ADALAH KARYA ALLAH, BARU SESUDAH ITU KERJA-SAMA DARI PIHAK MANUSIA.

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa rahasia yang ada di balik ayat: "Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu..."(Al A'raaf: 7:189)

Tujuan penelitian: Untuk mengetahui perbedaan tarif INA-CBG’s dengan tarif riil RS serta faktor yang mempengaruhi selisih antar tarif pada kasus rawat inap kulit

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Kantor Pusat Bank Syariah Bukopin yang berada di Jalan Salemba Raya No. Pelatihan berupa pengarahan secara langsung sesuai dengan

Pada form ini akan diberikan ringkasan dari proses penyelesaian persamaan matematika yang telah di-input ke dalam program, diberikan juga solusi hasil perhitungan program aplikasi.

KEINGINAN, DORONGAN DAN HAWA NAFSU MANUSIA KEPADA MAKANAN BISA MENJADIKAN FUNGSI KONTROL OTAK TIDAK BERFUNGSI DENGAN SEMPURNA Sekarang, ketika fungsi kontrol otak manusia

Melaksanakan koordinasi dengan satuan keija perangkat daerah yang tugas dan fungsinya di bidang penerapan peningkatan ekonomi, pembangunan dan pemberdayaan

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan

Perbandingan tanah dan pupuk kandang 1:1 memberikan waktu mencapai 50% tumbuh tunas, persentase okulasi jadi, persentase bibit mati, panjang tunas, jumlah daun pada tunas,