• Tidak ada hasil yang ditemukan

Informasi Tentang Penanggulangan Masalah Rokok Melalui Radio (2011)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Informasi Tentang Penanggulangan Masalah Rokok Melalui Radio (2011)"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI 613

Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat Jenderal Informasi tentang penanggulangan masalah

merokok melalui radio ,-- Jakarta : Kementerian

1. Judul

I. INFORMATION SERVICES II. HEALTH PROMOTION III. RADIO

(3)

ICATA PENGANTAR 

M

asalah merokok dewasa ini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat, karena sebagian besar masyarakat terkena dampak negatif. Konsumsi tembakau khususnya perilaku merokok aktif di Indonesia meningkat, sementara itu, perokok pasif yaitu orang yang tidak merokok tetapi mengh isap asap rokok dari perokok aktif, antara lain bayi dan anak-anak, memli iki tingkat kerentanan tinggi apabila tidak memperoleh perlindungan yang memadai. Pengendalian para perokok yang menghasilkan asap rokok yang sangat berbaha ya bagi kesehatan perokok aktif maupun perokok pasif merupakan hal yang perlu dilakukan.

Dampak buruk rokok terh adap kesehatan te lah banyak memakan korban, ribuan orang telah menemui ajal akibat rokok, jutaan orang jatuh sakit terkena berbagai penyakit seperti Kanker, Jantung Koroner dan penyakit paru lainnya. Setidaknya ada 500 zat kimia yang berbahaya dari 4.000 jenis dalam asap rokok, semua terhisap secara langsung maupun tidak langsung (perokok pasif) yang me mberi efek karsionogenik. Rokok membunuh sepa ruh da ri masa hidup perokok, dan separuh perokok meninggal pada usia 35 sampai dengan 69 tahun. Banyak orang sudah tahu dampak buruk dari rokok, tetapi su lit untuk berhenti, hal ini karena dalam rokok ada zat adiktif. Sebagian besar dari perokok mula i merokok sejak anak-anak dan remaja sebagai ak ibat dari pergaulannya, yang sangat mempengaruhi kondis i psiko logi s mereka. Demik ian hebatnya efek ketagi han dan ketergantungan pada rokok, sehingga dapat menjadi penghubung menuju ketergantungan terhadap zat ad iktif la innya.

Penerbitan buku "Info rmasi tentang Penanggulangan Masalah Merokok melalui Radio': merupakan sala h satu upaya kemitraan untuk menggandeng para pengelola program siaran radio pemerintah dan swa sta nasional Indonesi a untuk secara bersama-sama memberikan dan memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi kesehatan secara benar.

(4)

Buku ini menyajikan berbagai informasi tentang penanggulangan masalah yang ditimbulkan oleh rokok. Informasi ini dapat disebarluaskan secara cepat dan dapat menjangkau sasaran secara luas melalui kekuatan yang dimiliki media radio.

Buku ini diharapkan dapat menjadi acuan para pengelola radio dalam menyampaikan pesan-pesan tentang pencegahan dan penanggulangan masalah rokok melalui radio. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi ya ng tinggi kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah terlibat dalam proses penyusunan buku ini.

Jakarta, November 2011

Kepala Pusat Promosi Kesehatan

dr. Lily S. Sulistyowati, MM

(5)

SAMBUTAN  

SEImETARIS JENDERAL  

I{EMENTERIAN KESEHATAN RI  

D

ampak kesehatan dari konsumsi rokok telah diketahui sejak dahulu, dan lebih dari 70.000 ribu artikel ilmiah membuktikan banhwa perokok dan pajanan asap rokok bebahaya bagi kesehatan manusia dan menunjukkan hubungan kausal antara konsumsi rokok dan tembakau dengan terjadinya berbagai penyakit sebagian besar berakibat kematian seperti kanker, jantung, sistem saluran pernafasan, gangguan reproduksi dan kehamilan. Hal ini disebabkan oleh kandungan asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia toksik dan 43 bahan penyebab kanker. Penyakit-penyakit ini merupakan penyebab kematian utama di dunia, termasuk di Indonesia. Sehingga Indonesia menempati urutan ke-7 terbesar dalam jumlah kematian yang disebabkan oleh kanker yakni sebanyak 188.100 orang. Kematian yang disebabkan oleh penyakit sistem pembuluh darah sebanyak 468.700 orang yang menempatkan pada urutan ke-6 terbesar dari seluruh negara-negara kelompok WHO.

Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat tak terbendung setiap tahunnya. Menurut Survai Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2001 hingga 2004 terjadi lonjakan penikmat tembakau berusia dini yaitu perokok usia belia 5-9 tahun meningkat signifikan dari 0,4% pada tahun 2001 menjadi 1.8% pada tahun 2004.

Tahun 2007 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) melaporkan bahwa di Indonesia, jumlah perokok usia 15-19 tahun mencapai 18,8% atau meningkat dari tahun 2001 (12,7%) . Hasil Riskesdas tahun 2010 juga melaporkan bahwa prevalensi perokok sebesar 34,7%, dimana 76,6% perokok merokok di rumah ketika bersama dengan anggota keluarga lain.

Susenas tahun 2004 juga melaporkan bahwa terdapat sekitar 28% penduduk umur 15 tahun keatas yang merokok setiap hari, 84% diantaranya merokok sejumlah 1-12 batang dan sebagian besar mulai merokok pada umur 15-19 tahun. Susenas juga melaporkan bahwa persentasi perokok di perdesaan 37% lebih tinggi dibanding di perkotaan 32%. Menurut hasil Riskesdas

Penanggulongan Masalan Merokok

(6)

tahun 2007 dan 2010, kelompok umur 25-34 tahun yang merokok tiap hari meningkat dari 29% menjadi 31,1 %.

Fakta lain adalah pengeluaran masyarakat untuk membeli rokok ternyata jauh lebih tinggi dibandingkan dengan dana untuk membeli berbagai pangan sehat seperti ikan, daging, telur, sayur mayur dan susu, baik dari kalangan ekonomi rendah dan ekonomi tinggi. Ternyata perokok dari kalangan ekonomi tinggi mengalokaslkan dana untuk membeli rokok sebanyak 12.5 batang setiap hari. Hal ini telah memberikan kerugian secara makro, karena penyakit yang disebabkan rokok sekitar 54,1 triliun rupiah pada periode 2001.

Dampak ekonomi negatif pada masyarakat dan keluarga akibat konsumsi rokok antara lain uang yang dibelanjakan untuk membeli rokok, biaya pengobatan, kehilangan pendapatan karena kematian dini, kehilangan pendapatan anggota keluarga lainnya karena merawat penderita dan menurunnya kualitas hidup karena meninggalnya pencari nafkah keluarga. Kerugian ini sering tidak disadari oleh masyarakat, apalagi banyak dialami oleh orang-orang yang masih produktif

Rentang waktu yang panjang antara kebiasaan merokok dan dampak kesehatan yang ditimbulkannya membuat masyarakat kurang menyadari bahaya merokok. Oleh karena itu upaya-upaya promosi perilaku tidak merokok perlu terus menerus dilakukan, untuk memberikan kesadaran masyarakat akan bahaya merokok, salah satunya adalah pemberian akses informasi yang benar tentang mencegah dan menanggulangi bahaya akibat perilaku merokok. Pengendalian masalah rokok merupakan tanggungjawab semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah untuk melindungi generasi yang akan datang. Masyarakat perlu meningkatkan kepedulian terhadap upaya penanggulangan bahaya merokok dan gerakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dengan tanpa rokok dengan melibatkan berbagai pihak melalui kemitraan.

Sebagai media, radio memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan secara cepat, terkini dan menjangkau sasaran yang besar dan luas pada waktu

(7)

----yang bersamaan. Radio telah menjawab kebutuhan untuk meyakinkan komunikasi yang dapat memacu perubahan masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan seluruh stasiun radio di Indonesia, baik radio pemerintah maupun swasta, dapat berperan aktif dalam mendukung penyebarluasan informasi tentang penanggulangan masalah dan bahaya merokok, sebagai salah satu bentuk sumbangsihnya dalam memenuhi hak masyarakat untuk memperoleh informasi kesehatan secara benar.

Terima kasih saya sampaikan kepada Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 'yang telah menginisiasi penyusunan buku "Informasi tentang Penanggulangan Bahaya Merokok melalui Radio", sehingga dapat dijadikan acuan dan bermanfaat bagi seluruh insan radio di Indonesia dalam mencerdaskan masyarakat.

Jakarta, November 2011 Sekretaris Jenderal

dr. Ratna Rosita, MPPHM

(8)

·

-DAFTARISI 

I

KATA PENGANTAR i

SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL iii

DAFTAR lSI vi

DATA DAN FAKTA 1

MEROKOK, DAMPAK, DAN MASALAH 9  

A Merokok 9  

B. Dampak Fisiologis Merokok terhadap Fungsi Kerja Org an Tubuh 9  

C Dampak Psikologis Merokok 14

D. Seputar Masalah Rokok 14

BAHAYA ASAP ROKOK DAN MEROKOK 17

Bahaya asap rokok terhadap kesehatan 17

Bahaya akibat merokok 18

PEROKOK AKTIF DAN PASIF 19

Perokok Aktif 19

Perokok Pasif 19

Bahaya Perokok Pasif 19

Beberapa Alasan Mengapa Orang Merokok 20  

Beberapa Alasan untuk Orang Berhenti Merokok 21  

Langkah Persiapan Berhenti Merokok 25  

Langkah-Iangkah Berhenti Merokok 26  

Keuntungan Berhenti Merokok 26  

Yang Terjadi Bila Berhenti Merokok 26  

Godaan yang Sering Muncul dan Cara Mengatasinya 30  

SARAN BAGI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK 31  

KAWASAN TANPA ROKO (KTR) 32

Pengertian Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 32  

Landasan Hukum 32  

Tuj uan penetapan kawasan tanpa rokok adalah 34  

Sasaran 34  

Sasaran di fasilitas kesehatan 34  

Sasaran di tempat proses belajar mengajar 34  

Sasaran di tempat anak bermain 35  

Sasaran di tempat ibadah 35  

Sasaran di angkutan umum 35  

Sasaran di tempat kerJa 35  

Sasaran di tempat umum 35  

Manfaat KTR 35  

PENGAWASAN TERHADAP IKLAN ROKOK 37  

PERINGATAN KESEHATAN

BERBENTUK GAM BAR DI BUNGKUS ROKOK 40  

(9)

­-­ ­ ­ ­ ­

• Perilaku atau kebiasaan merokok telah menimbulkan dampak sosial dan ekonomi, terutama adalah dampak yang sangat merugikan kesehatan dan menyebabkan kematian.

• Kebiasaan merokok berhubungan dengan kejadian berbagai penyakit seperti Kanker Paru, Kanker Mulut, Penyakit Jantung, penyakit Saluran Pernafasan kronik dan kelainan kehamilan.

• Saat ini sekitar terdapat 1,1 miliar perokok di dunia, dan bila pola ini menetap akan meningkat menjadi 1,6 miliar di tahun 2025 . Setiap harinya 80-100 ribu remaja di dunia menjadi pecandu dan ketagihan rokok. Bila pola ini terus menetap maka sekitar 250 juta anak-anak yang hidup sekarang ini akan meninggal akibat yang berhubungan dengan kebiasaan rokok.

• Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memprediksi bahwa padatahun 2020 penyakit yang berkaitan dengan tembakau akan menjadi masalah kesehatan utama di dunia yang menyebabkan

8A

juta kematian setiap tahun, separuhnya ada di Asia.

• Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih dari 40 macam zat karsinogen/penyebab Kanker. Kemungkinan timbulnya Kanker Paru pada perokok 22 kali lebih besar daripada non perokok. Penyebab Kanker Hidung dua kali lebih besar, Kanker Lidah, Mulut, Kelenjar Ludah, dan Pharynx 6-7 kali lebih besar.

(10)

.,.­ .,.­ .,.­ .,.­ .,.­

-• Merokok juga dapat menyebabkan kemungkinan timbulnya Kanker Kerongkongan 12 kall lebih besar, Kanker Oesophagus 8-10 kali lebih besar, Kanker Larynx 10-18 kali lebih besar, Kanker Lambung 2-3 kali lebih besar, Kanker Ginjal 5 kali lebih besar, Kanker Kandung Kemih 3 kali lebih besar dan Kanker Anu s 5-6 kali lebih besar.

• Seorang perokok mempunyai kemungkinan 4-14 kali lebih tinggi menderita Kanker Paru dibanding yang bukan perokok. Umumnya penderita datang sudah terlambat sehingga Kanker diketahui telah dalam stadium lanjut.

• Asap rokok mengandung lebih lebih dari 4.000 bahan kimia toksik dan 43 bahan penyebab Kanker. Bahan utama rokok terdiri dari 3 zat yaitu nikotin, ta r dan karbon monoksida. Ketiga zat ini masuk ke paru-paru, bila berada dalam ruangan berasap rokok dalam waktu cukup lama.

• Asap rokok bukan saja memberikan dampak buruk bagi perokok, melainkan juga bagi orang lain yang menghisap asap tersebut tanpa dirinya sendiri merokok (perokok pasif).

• Perokok pas if dan anak-anak mempunyai risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi telinga dan sindroma kematian bayi mendadak. Bukti ilm iah menunjukkan bahwa kadar bahan berbahaya dari asap yang keluar, ternyata lebih tinggi dibanding asap yang dihisap perokok.

• Diperkirakan lebih dari 40,3 juta anak tinggal bersama dengan perokok dan terpapar pada asap rokok di lingkungannya dan disebut sebagai perokok pasif. Sedangkan kita tahu bahwa anak yang terpapar asap rokok dapat mengalami peningkatan risiko terkena Bronkitis, Pneumonia, infeksi telinga tengah, Asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru, menyebabkan kesehatan yang buruk pada masa dewasa. Orang dewasa bukan perokok pun jika terus menerus terpapar juga akan mengalami peningkatan risiko Kanker Paru dan jenis Kanker lainnya.

• Jumlah perokok anak-anak yang berusia 10-14 tahun juga sangat tinggi jumlah dan peningkatannya. Jika di tahun 1995 dengan prevalensi

(11)

merokok 0,3%, maka jumlah perokok anak usia 10-14 tahun diperkirakan sebanyak 71,1 ribu orang. Jumlah perokok anak ini meningkat tajam pada tahun 2010 dengan prevalensi merokok 2% maka jumlah perokok anak usia 10- 14 tahun diperkirakan meningkat menjadi 426,2 ribu. Artinya dalam waktu 12 tahun jumlah perokok anak meningkat 6 kali lipat

• Riset memperkirakan bahwa 70% perokok mulai merokok pada usia remaja, dan terus menerus merokok sampai 2 dekade atau lebih, akan meninggal 20-25 tahun lebih awal dari orang yang tidak pernah merokok.

• Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah China dan India dan juga menduduki peringkat ke-5 konsumen rokok terbesar setelah China, Amer ika Serikat, Rusia dan Jepang.

• Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menyebutkan bahwa penduduk berumur di atas 10 tahun yang merokok sebesar 29,2% dan meningkat menjadi 34,7% pada tahun 2010 untuk kelompok umur di atas 15 tahun.

• Diperkirakan lebih dari 40,3 juta anak tinggal bersama dengan perokok dan terpapar pada asap rokok di lingkungannya dan disebut sebagai perokok pasif Sedangkan kita tahu bahwa anak yang terpapar asap rokok dapat mengalami peningkatan risiko terkena bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Masalah kesehatan dini ini dapat menyebabkan kesehatan yang buruk pada masa dewasa. Orang dewasa bukan perokok pun yang terus menerus terpapar juga akan mengalami peningkatan risiko Kanker Paru dan jenis Kanker lai nnya.

• Dari aspek kesehatan, rokok mengandung 4000 zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan, seperti nlkotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenlk.

(12)

• 6 dari 10 rumah tangga termiskin memiliki pengeluaran

untuk rokok tahun 2009

Pada tahun 2009, terdapat 68% rumah tangga di Indonesia memiliki pengeluaran untuk membeli rokok. Menurut kelompok pendapatan, mereka yang berada pada 20% rumah tangga dengan pengeluaran terendah, 57% nya memiliki pengeluaran untuk membeli rokok. Hal ini sangat menyedihkan karena 6 dari 10 rumah tangga termiskin di Indonesia mengeluarkan uangnya untuk membeli rokok. Pengeluaran untuk membeli rokok ini akan membebani ekonomi rumah tangga termiskin dan akan mengorbankan pengeluaran lainnya yang jauh lebih penting.

• Pengeluaran untuk rokok di urutan kedua setelah makanan pokok

Untuk rumah tangga termiskin yang memiliki pengeluaran untuk rokok, pengeluaran untuk rokok menempati urutan yang kedua pada tahun 2009. Untuk periode 2003-2007 pengeluaran untuk rokok konsisten di urutan kedua, hanya lebih kecil da ri padi-padian (makanan pokokJ. Di samping itu, pengeluaran untuk rokok lebih tinggi dari tiap 23 jenis pengeluaran rumah tangga lainnya. Di tahun 2009, rata-rata 11 % 

pendapatan rumah tangga termiskin yang ada perokoknya digunakan untuk membeli rokok.

• Tingginya kesempatan yang hilang akibat konsumsi rokok

Pengeluaran untuk rokok pada rumah tangga perokok termiskin tahun 2009 adalah

a. 11 X lebih banyak dari pengeluaran untuk daging b. 7X lebih banyak dari pengeluaran untuk buah-buahan

c. 

6X lebih banyak dari pengeluaran untuk pendidikan

d. 

5X 

lebih banyak dari pengeluaran untuk susu dan telur e.

5X 

lebih banyak dari pengeluaran untuk kesehatan f. 2X lebih banyak dari pengeluaran untuk ikan
(13)

• Jumlah perokok meroket

Estimasi mengenai banyaknya jumlah perokok di Indonesia dilakukan dengan cara menga likan antara prevalensi dengan jumlah penduduk Diperkirakan pada tahun 1995 jumlah perokok di Ind onesia sebanyak 34,7 juta orang dan meningkat menjadi 65,2 juta orang pad a tahun 2007. Menurut jenis kelamin, pada tahun 1995 diperkirakan ada 33,8 juta perokok laki-Iaki dan 1,1 juta perokok perempuan. Pada tahun 2007, angka ini meningkat drastis menjadi 60,4 juta perokok lakl-Iaki dan 4,8 juta perokok perempuan.

• Data perilaku merokok di Indonesia

Gambar 1.1. Prevalensi perokok saat ini menurut provinsi, Riskesdas 2010.

Persentase

45.0  40.0 

25.0 

20.0  t5.0  10.0  5.0 

Secara nasional prevalensi perokok saat ini sebesar 34,7%. Prevalensi perokok saat ini tertinggi di provinsi Kalimantan Tengah (43,2%), disusul Nusa Tenggara Timur (41,2%), Maluku Utara (40,8%), Kepulauan Riau (38,9%), dan Gorontalo (38,7%). Provinsi-provinsi yang prevalensinya di bawah angka nasional adalah Sulawesi Tenggara (28,3%), Kalimantan Selatan (30,5%), DKI Jakarta (30,8%), Bali (31,0%), dan Jawa Timur (31,4%). Sedangkan menurut karakteristik, prevalensi perokok saat ini tinggi pada kelompok umur 25-64 tahun dengan rentangan 37,0-38,2%.

[image:13.595.36.335.228.381.2]
(14)

• Jumlah perokok meroket

Estimasi mengenai banyaknya jumlah perokok di Indonesia dilakukan dengan cara mengalikan antara prevalensi dengan jumlah penduduk. Diperkirakan pada tahun 1995 jumlah perokok di Indonesia sebanyak 34,7 juta orang dan meningkat menjadi 65,2 juta orang pada tahun 2007. Menurut jenis kelamin, pada tahun 1995 diperkirakan ada 33,8 juta perokok laki-Iaki dan 1,1 juta perokok perempuan. Pada tahun 2007, angka ini meningkat drastis menjadi 60,4 juta perokok laki-Iaki dan 4,8 juta perokok perempuan.

• Data perilaku merokok di Indonesia

45,0  40,0 

25.0  20.0  15.0  10,0  5.0 

Gambar 1.1. Prevalensi perokok saat ini menu rut provinsi, Riskesdas 2010.

Persentase

Secara nasional prevalensi perokok saat ini sebesar 34,7%. Prevalensi perokok saat ini tertinggi di provinsi Kalimantan Tengah (43,2%), disusul Nusa Tenggara Timur (41 ,2%), Maluku Utara (40,8%), Kepulauan Riau (38,9%), dan Gorontalo (38,7%). Provin si-provinsi yang prevalensinya di bawah angka nasional ada lah Sulawesi Tenggara (28,3%), Kalimantan Selatan (30,5%), DKI Jakarta (30,8%), Bali (31,0%), dan Jawa Timur (31,4%). Sedangkan menurut karakteristik, prevalensi perokok saat ini tinggi pada kelompok umur 25-64 tahun dengan rentangan 37,0-38,2%.

[image:14.595.39.338.225.379.2]
(15)

• Prevalensi perokok sa at ini 16 kali lebih tinggi pada laki-Iaki (65,9%) dibandingkan perempuan (4,2%). Juga tampak prevalensi yang lebih tinggi pada penduduk yang tinggal di perdesaan , tingkat pendidikan rendah (tamat dan tidak tamat SD), pekerjaan informal sebagai petani/nelayan/buruh dan status ekonomi rendah . Secara nasionai, rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap tiap hari oleh lebih dari separuh (52,3 %) perokok adalah 1-10 batang. Sekitar dua dari lima perokok saat ini rata-rata merokok sebanyak 11-20 batang per hari. Sedangka n prevalensi ya ng merokok rata-rata 21-30 batang per hari dan lebih dari 30 batang per hari masing-masing sebanyak 4,7% dan 2, 1%' (Sumber: berdasarkan Riskesdas Tahun 2010).

• Masalah merokok sampai saat ini masih menjadi masalah nasional yang perlu secara terus menerus diupayakan penanggulangannya, karena menyangkut berbagai aspek permasalahan dalam kehidupan yaitu aspek ekonomi, sosial, politik utamanya aspek kesehatan .

• Banyak penelitian telah dilakukan bahwa merokok tidak hanya merusak kesehatan tetapi juga merusak ekonomi rumah tangga bahkan negara. Pembelian rokok dan menghisap rokok merupakan perbuatan mubazir dan kehilangan peluang, biaya berobat akibat penyakit yang ditimbulkan asap rokok dan hilangnya pendapatan akibat kematian dini.

• Soewarta Kosen dkk (2009) memperkirakan bahwa jika asumsi tanpa biaya rawat inap, maka total biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat karena penyakit yang berkaitan dengan tembakau berjumlah Rp 15,44 tnliun. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan total biaya rawat inap untuk penyakit yang sama pada tahun 2001 yakni Rp 2,6 triliun. Total biaya rawat inap untuk penyakit yang berkaitan dengan tembakau sebesar Rp 3,11 triliun, sehingga total biaya untuk rawat inap dan ra wat jalan sebesar Rp 18,55 triliun.

• Sekitar 1,5 juta orang dari rumah tangga perokok yang berobat karena Hipertensi dengan biaya yang dihabiskan mencapai Rp 219 milyar sebulan atau Rp 2,6 triliun lebih setahun. Rumah tangga perokokjuga mengeluarkan belanja untuk berobat penyakit asma sebesar Rp 1,1 triliun, penyakitTBC Rp 636 miliar, penyakit pernafasan lain Rp 4,3

(16)

tril iun, dan penyakit jantung Rp 2,6 tr iliun. Jika biaya rawat inap tidak disubsidi, maka tota l biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat akibat penyakit yang berkaitan dengan tembakau adalah Rp 15,44 triliun.

• Berikut ini disajlkan gambaran pengeluaran untuk rawatjalan dan rawat inap dalam rumah tangga (RT) perokok dan RT bukan perokok. Yang dimaksud dengan RT perokok adalah RT yang mempunyai minimal salah seorang anggota keluarga yang merokok dan RT bukan perokok RT yang tidak ada satu orang pun yang berstatus perokok.

Asumsi dan dasar perhitungan yang diambil adalah: (a) bahwa perokok pasif juga berisiko untuk terkena penyakit yang berkaitan dengan merokok, (b) jumlah kasus yang berka itan dengan tembakau berdasarkan data Riskesdas 2007, (c) total pengeluaran rawat jalan selama setahun diperoleh dari pengeluaran rawat jalan sebulan dikonversikan selama setahun, (d) penentuan jenis penyakit dalam Riskesdas 2007 berdasarkan diagnosa yang telah dilakukan oleh petugas kesehatan sebelumnya atau berdasarkan gejala, ri wayat keluhan atau mengalami tanda-tanda penyakit yang berkaitan dengan tembakau, (e) biaya rawat inap dan rawat jalan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh RTyang di dalamnya masih ada subsidi kesehatan dari pemerintah ba ik obat-obatan maupun biaya pelayanan, (f) jumlah kasus yang dihitung dari penduduk yang sakit pada saat survei dilakukan dan tldak termasuk yang meninggal pada tahun tersebut, (g) biaya yang dihitung hanya biaya langsung (tidak termasuk inderect cost).

• Dalam kaitan konsum si produk tembakau, kerugian ekonomis dihitung dari belanja mubazir, yaitu belanja rokok yang tidak memberikan manfaat bagi tubuh kecuali ilusi atau kenlkmatan semu. Merokok justru menjadikan tubuh berisiko terserang berbagai penya kit yang kemudian membuat kita harus mengeluarkan uang untuk berobat.

Uang yang dihabiskan untuk biaya membeli rokok dan berobat merupakan kerug ian ekonomis merokok lang sung yang diakibatkan oleh perbuatan merokok. Selanjutnya, ketika kita sakit akibat merokok dan tidak dapat bekerJa, maka kita kita tidak mendapatkan penghasilan. Ha l in i disebut kerugian ekonomis merokok yang tidak lang sung.

(17)

Banyak orang ya ng ceroboh, mubazir dan tidak faham terus mengonsumsi produk ternbakau kemudian ia mati muda, maka hal ini juga menimbulka n kerugia n ekonomis bagi keluarganya. Jika seseorang meninggal pad a us ia 40 tahun karena se ra ngan jantung ter ka it mengonsumsi rokok padahal ia bisa pensiun pada usia 60 tahun, maka anggota keluarganya menderita kerugian ekonomis.

• Berapa kerugian negara 7 Pe nelitian Dr. Soewarta Kosen dkk (2009) mendapatkan bahwa kerugian ekonomi totral penduduk Indonesia dalam sa tu tahun akibat mengonsumsi produk-produk tembakau mencapai Rp 338,75 triliun atau lebih dari enam kali pendapatan cukai rokok Pemerintah yang hanya Rp 53,9 triliun. Kerugian tersebut dihitung dari jum lah uang yang dibelanjakan untuk membeli rokok, biaya berobat penyakit terkait konsumsi rokok, biaya yang hllang karena tidak bekerja sewa ktu sakit dan penghasilan yang tidak diterima anggota keluarga dari yang meninggal karena terkait penyakit akibat komsumsi produk tembakau.

• Biaya rata-rata yang dibelanjakan oleh individu perokok untuk membeli tembakau dalam satu bulan adalah Rp 216.000 dan secara makro, total biaya yang dibelanjakan oleh perokok dl Indonesia dalam satu bulan sebesa r Rp 12,77 triliun dan dalam satu tahun adalah Rp 153,25 triliun.

• To tal biaya kesehatan yang dibelanjakan oleh rakyat Indones ia (14.904.226 kasusl dalam setahun untuk penyakit yang dikaitkan dengan tembakau berjumlah Rp 15,4 triliun untu k pelayan rawat inap dan Rp 3,1 tri liun untuk pelayanan rawat jalan

• Kerug ian ekonomi total penduduk Indonesia dalam setahun akibat konsumsi produk-produk tembakau mencapai Rp 338,75 triliun, atau lebih dari enam kali pendapatan cukai rokok pemerin tah yang hanya Rp 53,9 triliun.

• Secara makro, terdapat kehilangan tahun produktif (DALYs Lo ss/

Diasability Adjusted Life Years Loss) sebesar 13.935,68 (7575,22 untuk

laki-Iaki dan 6.360,46 untuk perempuan) atau 25,5% dari total DALYs Loss dalam tahun yang sama (51.250 DALYs Loss)

(18)

­ ­ ­ ­ ­

"tambah 

keren  

kalo nggak  

ngerokok"  

A. Merokok

• Merokok adalah kegiatan membakar rokok dan atau menghisap asap rokok.

• Merokok merupakan salah satu penyebab gangguan kesehatan dan penyebab kematian.

• Prevalensi merokok adalah banyaknya persentase penduduk yang merokok pada tahun yang bersangkutan.

B. Oampak Fisiologis Merokok terhadap Fungsi Kerja Organ Tubuh

Rokok bukan hanya menyebabkan Kanker Paru, Penyakit Jantung

dan masalah kesehatan yang serius. Oi bawah ini ada beberapa

dampak akibat rokok yang jarang dipublikasikan, mulai dari ujung

ram but sampai ujung kaki.

,  1.  Dampak terhadap Rambut

• Rokok memperlemah sistem kekebalan, sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit seperti Lupus Erythematosus yang menyebabkan rambut rontok.

• Oampak lain adalah sariawan mulut, dan erupsi cutan (bintik merah) di wajah, kulit kepala dan tangan.

(19)

2. Oampak terhadap Mata

• Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisi mata, karena perokok mempunyai risiko 40% lebih tinggi terkena Katarak, yaitu buramnya atau memutihnya lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan.

• Rokok dapat menyebabkan Katarak dengan cara mengiritasi mata dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh aliran darah dibawa sampai ke mata.

3. Oampak terhadap Kulit

• Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A dan terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama di daerah bibir dan mata.

• Perokok dua sampai tiga kall lebih mudah terkena Psioriasis, suatu proses pembengkakaniinflamasi kulit yang terasa gatal dan meninggalkan guratan merah yang menjadi faktor pencetus terjadinya Kanker Kulit

4. Oampak terhadap Pendengaran

• Karena tembakau menyebabkan timbulnya fiek atau endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian dalam, Perokok dapat kehilangan pendengaran lebih awal daripada orang yang tidak merokok atau lebih mudah kehilangan pendengaran karena infeksi telinga atau suara yang keras.

• Lebih berisiko untuk terkena infeksi telinga bagian tengah yang dapat mengarah pada komplikasi yang lebih )auh seperti Meningitis dan paralis wajah. Bagi perokok risikonya 3 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak merokok.

(20)

5. Oampak terhadap Gigi

• Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut, membentuk plak yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning, dan terjadi karies/lubang gigi. Perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.

6. Oampak terhadap Sistem Pernafasan

• Bahan kimia yang dihisap dari asap rokok merangsang permukaan sel saluran pernafasan, sehingga menyebabkan keluarnya lendir atau dahak.

• Pada perokok, bulu getar saluran pernafasan dilumpuhkan oleh asap rokok, sehingga lendir tertahan di saluran pernafasan yang menyebabkan bakteri berkembang yang akan menyebabkan bronkhitis kronis.

• Partikel tar dalam asap rokok akan mengendap, yang menjadi sumber rangsangan kronis dinding saluran pernafasan akan mengubah sel paru menjadi sel prakanker yang akhirnya menjadi Kanker Pam

• Penyebab Emphysema, yaitu pelebaran dan rusaknya kantung udara pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru-paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan C02.

7. Oampak terhadap Tulang

• Karbon monoksida, yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada asap rokok lebih mudah terikat dalam darah daripada oksigen, sehingga kemampuan udara untuk mengangkat oksigen turun 15% pada para perokok, sehingga menyebabkan para perokok kepadatan tulangnya berkurang dan menJadi lebih mudah patah/retak dan penyembuhannya

80% lebih lama.

(21)

8. Dampak terhadap Jantung dan Pembuluh Darah

• Gas karbon monoksida yang dihisap dari asap rokok akan menurunkan kapasitas sel darah merah mengangkut oksigen yang sangat diperlukan jaringan tubuh.

• 1 di antara 3 kematian di dunia diakibatkan penyakit kardiovaskuler dan pemakaian tembakau adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk penyakit jantung.

Rokok menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat, menaikkan risiko terjadinya Hipertensi dan penyumbatan arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung atau Stroke.

• Kemampuan darah 200 kali lebih besar mengikat karbon monoksida dibanding oksigen, sehingga otak akan kekurangan oksigen, yang sering ditandai dengan nafas pendek dan dangkal.

• Terjadinya inflamasi pada arteri vena dan syaraf utama kaki yang mengak ibatkan terhambatnya aliran darah dan bila dibiarkan tanpa perawatan akan mengarah ke gangren (matinya jaringan tubuh) sehingga pasien perlu diamputasi.

9. Dampak terhadap Sistem Pencernaan

• Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang menyebabkan tukak lam bung, juga meminimalisasi kemampuan lambung untuk menetralkan asam lambung setelah makan sehingga akan menggerogoti dinding lambung.

• Tukak lambung yang diderita para perokok lebih sulit dirawat dan disembuhkan.

10. Dampak terhadap Uterus Wanita

• Merokok dapat meningkatkan risiko Kanker Leher Rahim dan uterus,juga menyebabkan timbulnya masalah kesuburan pada

(22)

wanita dan berbagai komplikasi selama masa kehamilan serta kelahiran bayi.

• Merokok selama masa kehamilan meningkatkan risiko kelahiran ba yi dengan berat badan rendah dan masalah kesehatan sesudahnya.

• Kegagalan kehamilan/abortus terjadi 2­3 kali lebih besar pada wanita perokok, angka yang sama berlaku juga untuk kelahiranl kematian karena kurang oksigen pada janin dan plasenta yang abnormal karena tercemar oleh karbon monoksida dan nikotin dalam asap rokok. Sind rom kematian bayi mendada klsudden infant death juga dihubungkan dengan perokok.

• Rokok dapat menurunkan kadar estrogen yang menyebabkan terjadinya menopause dini.

11. Oampak terhadap Sperma

• Rokok dapat mengubah bentuk sperma dan kerusakan pada DNAnya sehingga menyebabkan aborsi. Beberapa studi menemukan bahwa pria yang merokok meningkatkan risiko menjadi ayah dar i anak yang berbakat Kanker. Rokok juga memperkecil jumlah sperma dan mengakibatkan infertilitas (kemandulan) .

12. Oampak terhadap Bukan Perokok

• Rokok yang dibakar menghasilkan asap yang keluar 2 kailleblh banyak dibanding asap yang dihisap oleh perokok yaitu kadar karbon monoksida atau CO sekitar dua sampai empat kali lebih tinggi, kadar nikotin 2­3 kali lebih tinggi dan kadar nitrosamin 50 kali lebih tinggi .

13. Dam ak terhada Jari-·ari dan Kuku

Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pad ajari-jari dan kuku yang meninggalkan warna kuning dan kecoklatan

(23)

C. Oampak Psikologis Merokok

Dampak psikologis dari merokok adalah timbulnya pengaruh terhadap pikiran, perasaan, dan perilaku perokok.

• Adiksi (ketagihan)

Nikotin dalam asap rokok merupakan bahan yang menimbulkan efek ketagihan, sebagaimana kelompok zat adiktif lainnya seperti heroin, morfin, ganja, ekstasi, alkohol, dan psikotropika lainnya.

• Toleransi dan Dependensi

Efek ketagihan akan berkembang secara fisiologis menjadi efek toleransi (efek penambahan dosis). Orang yang sudah bertahun-tahun menjadi perokok, kadar toleransi nikotin dalam tubuhnya telah cukup tinggi. Secara psikologis, merokok akan menimbulkan efek ketergantungan/dependensi yang menyebabkan perokok mengalami reaksi putus zat apabila dihentikan secara mendadak. Tanda dan gejalanya seperti badan lemah, sakit kepala, gangguan pencernaan, kurang konsentrasl, lesu, sulit berfikir, batuk-batuk.

• Gaya Hidup Perokok

Sebaga i gaya hidup supaya trendi, macho, cool dan gaul sangat mempengaruhi kondisi psikologis kelompok remaja. Mereka terbawa kebiasaan merokok dengan mengabaikan dampak negatif terhadap kesehatan.

Kelompok orang dewasa atau mereka yang berusia di atas 19 tahun, merokok telah menjadi kebiasaan membudaya, bahkan terkadang dianggap sudah menjadi kebutuhan, baik waktu istirahat atau dalam hubungan sosial bermasyarakat.

O. Seputar Masalah Rokok

Racun pada rokok

• Sebatang rokbk terkandung sekitar 4.000 macam zat kimia. Zat kimia yang dikeluarkan terdiri dari komponen gas (85%) dan partikel.

(24)

Nikotin, gas karbon monoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol. ortokresol dan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok. 200 di antaranya din yatakan berbahaya bagi kesehatan man usia.

• Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.

Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pad a paru-pam

Nikotin adalah unsur utama dalam rokok, mengandung 8 hingga 20 mg Nikotin. Merupakan zat adiktif yang mempengaruhi sya raf dan peredaran da rah. Nikotin ini merangsang zat kimia di otak yang mengakibatkan kecanduan. Zat kimia ini merangsang kelenjar adrenalin untuk memproduksi hormon yang mengganggu jantung, akibatnya tekanan darah dan denyut jantung meningkat.

Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu Kanker Paru ya ng mematikan. Setelah dibakar, sekitar 25% nikotin masuk ke dalam sirkulasi darah, dan dalam waktu 15 detik sampai ke otak manusia.

Karbon monoksida (CO) adalah zat yang mengikat Hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen, karena CO leblh kuat mengikat Hb darah dibanding oksigen, seh ingga apabila kadar CO di dalam tubuh melebihi 60% maka tlapat menyebabkan kematian.

• Asap Rokok mengandung bahan kimia penyebab Kanker, sejumlah kecil racun seperti arsenikum dan sian ida, serta lebih dari 4000 bahan kimia lain.

• Saat merokok, serangkaian bahan kimiawi ini menjelajah ke organ penting tubuh seperti otak, paru-paru, jantung, dan pembuluh darah. Tubuh kita jadi terpolusi bahan kimiawi yang bisa memicu Kankerdan kecanduan.

(25)

MMMMM

• Asap rokok juga mengandung karbon monoksida yang kalau dihirup akan mengganti fungsi oksigen di sel-sel darah terus mengambil zat makanan dari jantung, otak, dan organ tubuh lain. Selain itu, dengan merokok akan mematikan indra pengecap dan pencium sehingga tidak dapat merasakan lezatnya makanan seperti biasanya.

• Seseorang yang merokok, menghasilkan dua jenis asap yaitu asap utama (ya ng dihisap perokok) dan asap sampingan (hasil pembakaran dari ujung rokok).Asap sampingan memlliki konsentrasi yang lebih tinggi, karena tidak melalui proses penyaringan yang cukup.

Efek Racun Rokok

• Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami risiko dibanding yang tidak mengisap asap rokok.

• Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus Kanker Paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar risiko untuk menderita Kanker Paru.

• Heroin dan amfetamin bersifat merangsang otak dan mempunyai efek terhadap sistem mesolimbik yang menjadi penyebab ketagihan.

• Rokok mengandung bahan-bahan beracun yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), kapur barus (naphthalene), racu n serangga (DDT), racun semut putih (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide), dan sebagainya.

p・NイiセョYYオャ。ョY。ョ@ Malalah Merokok

(26)

­ ­ ­

"

bantu 

saya 

menegur 

jika  ada  yan"g

merokok." 

Bahaya asap rokok terhadap kesehatan mencakup minimal

tiga hal, yaitu:

1. Kandungan rokok

• Rokok adalah bahan yang berbahaya bagi kesehatan karena rokok ibarat pabrik kimia. Dalam satu batang rokok yang dihisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia, di antaranya yang paling berbahaya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida.

• Tar, nikotin, dan zat adiktif lain yang menyebabkan ketagihan/ketergantungan terhadap sensasi nyaman.

2. Efek pada ibu hamil dan bayi

• Wanita hamil yang perokok selama hamil dapat mengalami penurunan pertumbuhan janin, bayi dengan berat badan lahir rendah, risiko kematian bayi mendadak.

• Anak yang terpapar asap rokok secara tetap di lingkungan-nya akan terkena  infeksi  saluran  pernafasan kronis,  infeksi  telinga bagian tengah, penurunan fungsi  paru, asma, nyeri  punggung. 

(27)

3. Bahaya perokok pasif

• Asap rokok mempengaruhi kesehatan bukan perokok seperti dapat menderita penyakit sama seperti yang diderita perokok aktif. • Racun asap rokok bahkan dapat lebih berbahaya bagi perokok pasif, karena tidak adanya antibodi yang terbentuk di dalam tubuh perokok pasif saat racun asap rokok masuk ke dalam tubuhnya. • Asap rokokjuga menjadi sumber polusi ruangan yang secara langsung dapat mengganggu kondisi fisik seperti iritasi mata, hidung, sakit kepala, tenggorokan, serak, batuk, kepala pusing, dan gangguan pernafasan.

Bahaya akibat merokok

• 14 kal i risiko menderita Kanke r Pa ru, Mulut, dan Tenggorokan. • 4 kali risiko menderita Kanker Esophagus.

• 2 kali risiko menderita Kanker Kandung Kemih. • 2 kal i risiko kena serangan jantung.

• Rasa tidak enak di mulut.

• Merokok berpengaruh terhadap penampilan diri.

• Merangsang otak, dan mem punyai efek terhadap sistem mesolimbik yang menjadi penyebab ketagihan.

• Memiliki sifat ketergantungan, seseorang yang telah memiliki ketergantungan akan rokok, akan bertingkah tidak tenang seperti sedang mengalami gangguan kejiwaan dan sedang berada dalam situasi tertekan.ltulah sebabnya mengapa orang yang sudah mengalami ketergantungan sangat sulit untuk berhenti, kecuali dengan upaya yang keras dan bersungguh-sungguh.

• Penyebab utama terjadinya Kanker. • Penyebab Stroke.

• Penyebab terjadinya Penyakit Jan tung. Sek itar 25% penderi ta jantung adalah akibat dari merokok.

• Meningkatkan impotensi. • Memperburuk fungsi ginjal. • Kematian.

(28)

"kami berhak dapat 

udara segar 

tanpa asap rokok" 

Perokok Aktif

• Perokok aktif adalah orang yang mengonsum si rokok secara rutin dengan sekecil apapun, walaupun itu hanya satu batang da lam sehari. Atau orang yang menghisap rokok walau tidak ruti n sekal ipun atau hanya sekadar coba-coba dan cara meng hisap ro kok cum a sekadar menghembuskan asap wa lau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru.

Perokok Pasif

• Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ru angan tertutup dengan orang yang sedang merokok.

8ahaya Perokok Pasif

• Berisiko Juga terkena Ka nke r Paru dan Penyakit Ja ntu ng. Bagi yang menderita penyakit pernafasan ata u Penyakit Jantung dan orang tua lebih rentan dengan asap rokok.

• Perokok pasif mempunyai kemungkinan terkena Kanker Paru 30% lebih tinggi dibanding yang tidak terpapar asap rokok.

• Anak-anak berusia kurang dari 1tahun yang terpapar asap rokok, bakal lebih sering masuk rumah sakit karena gangguan penyakit pernafasan.

• Selain itu, anak-anak yang jadi perokok pasif juga berisiko menderita infeksi telinga dan bronkitis. Batu k pilek pada anak perokok 20-80%

(29)

lebih sering dibanding anak bukan perokok, Demikian juga Bronkhitis pada anak perokok dua kali lebih sering dari pada anak bukan perokok,

• Ibu yang merokok, selama dan setelah keham llan berislko 3 kali lebih besar menyebabkan bayi meninggal akibat sindrom kematian mendadak,

• Kematian istri perokok akibat Penyakit Jantung Koroner lebih tinggi dibanding istri bukan perokok,

8eberapa Alasan Mengapa Orang Merokok

• Ingin tahu/coba-coba.

Banyak orang mulai merokok hanya untuk coba-coba pengalaman baru atau ingin tahu saja, Mereka percaya bahwa dapat berhenti kapan pun mereka mau, Mereka tidak tahu bahwa si fat coba-coba rokok dapat menjadi suatu kebiasaan sulit untuk dihilangkan,

• Ingin dianggap dewasa/macho.

Sebagian orang merokok karena mereka berfikir hal itu akan membuat mereka tampak lebih dewasa dan lebih menarik, percaya diri dengan adanya rokok di tangan, Sebenarnya mereka menutupi kelemahan mereka sendiri,

• Pengaruh lingkungan/tekanan kelompok .

Lingkungan berpengaruh besar untuk seseorang agar merokok, Tekanan tersebut dapat berupa ta ntangan langsung atau ancaman dari teman dalam kelompok, Tekanan dalam kelompok tidak hanya pada remaja, tetapi juga pada kelompok tertentu, misalnya kelompok supir, buruh,

• Korban iklan.

Iklan rokok yang banyak menjual khalayan kecantikan, kekayaan,kesuksesan, pengalaman yang menantang telah membuat orang tertarik untuk mencoba, Efek iklan yang ditayangkan berulang-ulang menghipnotis bawah sadar konsumen, sehingga percaya pada bunyi iklan,

(30)

biasanya

Beberapa Alasan Orang untuk Berhenti Merokok

• Impotensi.

Merokok akan mengurangi aliran darah yang diperlukan untuk mencapai suatu keadaan ereksi. Karena hal tersebutlah rokok dapat mempengaruhi daya ereksi penis.

• Wajah keriput.

Merokok dapat mengurangi aliran oksigen dan zat gizi yang diperlukan sel kulit, dengan jalan menyempitkan pembuluh darah di sekitar wajah.

• Gigi berbercak dan nafas bau ,

Partikel dari rokok sigaret dapat memberi bercak kuning hingga cokelat pada gigi, dan ini juga akan memerangkap bakteri penghasil bau di mulut. Kelainan gusi dan gigi tanggal juga lebih sering terjadi pada perokok.

• Diri sendiri dan di sekitarnya akan menjadi bau.

Rokok sigaret memiliki bau yang tidak menyenangkan dan menempel baik pada kulit, rambut dan pakaian maupun barang-barang di sekitar kita. Bau ini tentunya akan menyebabkan suasana kurang nyaman bagi orang lain.

• Tulang rapuh.

Sejumlah penelitian menemukan hubungan antara merokok de-ngan Osteoporosis pada pria dan wan ita. Sebuah penelitian meng-amati kasus patah tulang pinggul pada wanita lansia, dan me-nyimpulkan bahwa satu dari 8 kasus patah tulang itu disebabkan oleh kehilangan massa tulang yang disebabkan oleh merokok.

• Depresi.

Sebagian ilmuwan menganggap rokok mengandung zat yang mampu menyebabkan peningkatan mood. Zat inilah yang

(31)

kandungannya berkurang saar seseorang menderira depresi.lrulah juga penyebabnya mengapa orang yang sedang stres arau depresi cenderung mencari 'pelarian' ke rokok.

• Kebakaran.

Jika anda ceroboh, saar merokok dan membuang punrung rokok yang masih menyala ke sembarang rempar dapar menyebabkan kebakaran.

• Sirkulasi darah yang buruk.

Sel darah merah berfungsi unruk mengangkur oksigen ke seluruh rubuh. Pada perokok, molekul oksigen diganrikan oleh komponen dari asap rokok, sehingga menghambar transporrasi oksigen yang penring bagi kehidupan sel .

(32)

• Berhenti Seketika

Cara ini merupakan upaya yang paling berhasli. Bagi perokok be rat, mungkin perlu bantuan tenaga kesehatan untuk mengatasi efek ketagihan karena rokok mengandung zat aktif

• Menunda

Perokok dapat menunda mengisap rokok pertama 2 jam setiap hari sebelumnya dan selama 7 hari berturut-turut. Sebagai contoh, seorang perokok biasanya merokok setiap hari pada pukul 07.00 pagi, maka:

hari pertama puku109.00 hari kedua pukul 11.00 hari ketiga puku113.00 hari keempat puku115.00 hari kelima pukul17.00 hari keenam pukul 19.00 hari ketujuh puku121.00

• Mengurangi

Jumlah rokok yang dihisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur dengan jumlah yang  sama sampai 0 batang pada hari ke­7 atau  yang  ditetapkan. 

Misalnya dalam sehari seorang  perokok menghabiskan 28 batang rokok,  maka si perokok dapat merencanakan pengurangan jumlah rokok selama  7 hari dengan jumlah pengurangan sebanyak 4 batang  per hari. 

Sebagai  contoh: 

hari  pertama  :  24  batang  hari  kedua  :  20  batang  hari  ketiga  16  batang  hari  keempat  12  batang  hari kelima  8  batang  hari  keenam  4  batang  hari  ketujuh 

batang 
(33)

• Rencanakan Waktu Berhenti

Rencanakan kapan Anda akan berhenti merokok untuk selamanya. Waktunya mungkin saja beberapa hari ke depan atau 2 minggu lagi. Menjelang hari berhenti merokok itu, Anda kurangi jumlah rokok yang dihisap setiap harinya.

• Obat-obatan

Obat membantu mengurangi gejala-gejala berhenti merokok sampai efek terburuk terlewati.Anda mempunyai pilihan obat baik berdasarkan resep dokter maupun obat tanpa resep dokter. Diskusikan pilihan tersebut dengan dokter Anda.

• Bantu Diri Sendiri

Dalam merencanakan dan menjaga keinginan untuk berhenti merokok, carilah informasi mengenai rokok dan penyakit yang ditimbulkan dari berbagai sumber terpercaya, seperti: Yayasan Kanker Indonesia, Yayasan Jantung Indonesia, Komite Nasional Penanggulangan Masalah Merokok.

• Kelompok Pendukung

Menjalin komunikasi secara online atau sebuah kelompok pendukung. Carilah dukungan dari orang-orang yang juga berusaha untuk berhenti merokok.

• Konseling

Konseling merupakan pertemuan tatap muka dengan dokter yang terpercaya, psikolog, perawat atau konselor. Forum ini akan membahas hal-hal apa saja yang menghalangi untuk berhenti merokok dan cara untuk mengatasinya.

• Olahraga

Olahraga akan membantu Anda mengatasi stres dan berat badan yang bertambah setelah Anda berhenti merokok.

• Ajak sahabat, ternan atau keluarga

Mintalah teman atau anggota keluarga yang tidak merokok untuk menyediakan waktu mereka jika Anda mengalami masa-masa yang sulit.

(34)

• Terapi alternatif

Beberapa perokok meneoba metode hipnotis atau akupuntur untuk membantu mereka berhenti merokok, meskipun tidak banyak yang terbukti berhasil. Namun, bila metode tersebut membuat Anda berhenti merokok, berarti metode tersebut coeok dengan Anda.

Tidak ada suatu cara ampuh untuk berhenti merokok, tapi banyak perokok dengan mudah menjadi seorang bukan perokok oleh karena: • Mempunyai keinginan yang kua t untuk berhenti merokok. • Mempunyai keyakinan dapat berhenti merokok, karena alasan

yang kuat.

• Segera menentukan waktu mulai berhenti merokok. • Berusaha berhenti sama sekali.

• Menghindari situasi yang merangsang timbulnya keinginan untuk mencoba kembali.

• Menyadari timbulnya keingina n merokok di saat-saa t tertentu merupakan hal yang wajar dan akan hilang dengan sendirinya • Tidak pernah berhenti berusaha dan selalu mencoba.

Langkah Persiapan Berhenti Merokok

• Kenali sebab mengapa perokok ingin berhenti merokok. Dengan mengenali sebab-sebab merokok, maka akan lebih berhasil jika suatu saat memutuskan berhenti merokok.

• Tetapkan perilaku yang paling sederhana atau mudah diu bah berdasarkan situasi penyebab timbulnya keinginan merokok. Bagi seorang perokok yang ingin berhenti merokok, di dalam dirinya mempunyai dua keyakinan: keinginan hasil dan manfaat dari keinginan berhenti merokok, apakah menguntungkan atau tidak, dan keyakinan dapat tidaknya melaksanakan perilaku berhenti merokok atau tidak.

• Buatlah komitmen atau pernyataan untuk berhenti merokok. Bacakanlah komitmen atau pernyataan untuk berhenti merokok,

(35)

kurangnya di depan seseorang yang ingin Anda jadikan sebagai pengingat, agar keinginan berhenti merokok dapat terjadi.

Langkah - Iangkah Berhenti Merokok:

• Bulatkan tekad, mantapkan niat yang kuat untuk berhenti merokok.

• Cari alasan kuat mengapa ingin berhenti merokok, misalnya ingin mengikuti saran teman/keluarga atau ingin lebih sehat.

• Tetapkan tanggal berhenti merokok dalam waktu kurang dari dua minggu.

• Pilih cara berhenti merokok, apakah berhenti seketika, atau mengurangi jumlah rokok, atau menunda waktu merokok, dan cara lainnya.

• Minta dukungan teman atau keluarga.

• Hindari segala sesuatu yang menimbulkan keinginan merokok.

• Mulai segera melaksanakan proses berhenti merokok.

Keuntungan Berhenti Merokok

• Keuntungan berhenti merokok: badan terasa lebih sehat, segar dan bugar, tenaga lebih prima, tidur lebih nyenyak dan nafsu makan akan bertambah, hidup lebih lama dan panjang umur, penampilan akan lebih menarik, kulit tidak keriput, rasa percaya diri lebih besar, hemat pengeluaran, melindungi diri dan orang lain dari bahaya asap rokok.

Yang Terjadi Bila Berhenti Merokok

• 20 menit setelah Anda berhenti merokok.

Pengaruh akibat Anda berhenti merokok akan segera diatur oleh tubuh. Kurang dari 20 menit setelah rokok terakhir, detak jantung Anda akan mulai menurun kembal i ke tingkat normal.

• 2 jam setelah Anda berhenti merokok.

Setelah dua jam tanpa rokok, denyut jantung dan tekanan darah akan mengalami penurunan mendekati tingkat yang sehat. Sirkulasi perifel Anda juga mungkin meningkat. Perhatikan ujung jari kaki dan tangan

Penanggulangan Masalah ME'(okok

(36)

-Anda - karena mungkin akan mulai terasa hangat. Gejala penghentian nlkotin biasanya dimulai sekitar dua jam setelah Anda mengisap rokok terakhir. Gejala awal biasanya cenderung bersifat emosional, termasuk:

- Sangat ingin merokok terus-menerus - Merasa cemas, tegang, atau frustrasi - Mengantuk atau sulit tidur

- Nafsu makan meningkat

Untuk melawan gejala-gejala ini, cobalah untuk mengakuinya dengan rasionalisasi dan menuliskannya. Jangan menipu diri Anda dengan merokok lagi, karena hal itu justru hanya akan membuat Anda jengkel.

• 12 jam setelah Anda berhenti merokok.

Karbon monoksida yang dapat menjadi racun bagi tubuh pada tingkat tinggi, dilepaskan dari pembakaran tembakau dan dihirup sebagai bagian dari asap rokok. Karena karbon monoksida terikat baik dengan sel darah, kandungan tinggi dari zat ini dapat mencegah sel darah untuk mengikat oksigen, ya ng pad a akhirnya dapat menyebabkan masalah jantung yang serius. Hanya dalam waktu 12 jam setelah berhenti merokok, karbon monoksida dalam tubuh Anda akan menurun ke tingkat normal, dan kadar oksigen dalam darah Anda akan meningkat sampai tingkat normal.

• 24 jam setelah Anda berhenti merokok.

Rata-rata serangan jantung di kalangan perokok 70% lebih tinggi daripada yang tidak merokok. Namun, percaya atau tidak, hanya sehari penuh setelah Anda berhenti merokok, risiko serangan jantung Anda sudah mulai menurun. Meskipun Anda belum sepenuhnya bebas, Anda sudah berada di jalan yang benar.

• 48 jam setelah Anda berhenti merokok.

Merokok mungkin tidak mengancam nyawa, namun indera yang mati, terutama indera penciuman dan perasa, merupakan salah satu konsekuensi yang jelas dari rokok. Untungnya, setelah 48 jam tanpa

(37)

- - -

-rokok, ujung saraf Anda akan mulai tumbuh kembali, dan kemampuan Anda untuk mencium dan merasa akan meningkat. Hanya sedikit waktu lagi, Anda akan kembali menghargai hal-hal yang lebih baik dalam kehidupan.

• 72 jam setelah Anda berhenti merokok.

Pada titik ini, nikotin akan benar-benar keluar dari tubuh anda. Sayangnya, gejala yang timbul akibat berhenti merokok akan mencapai puncaknya di sekitar waktu ini. Anda mungkin akan mengalami beberapa gejala Asik seperti sakit kepala, mual, atau kram di samping gejala emosional yang telah disebutkan sebelumnya. Untungnya, gejala fisik ini akan berlalu dengan cepat.

Untuk melawan gejala mental, pertimbangkan untuk menghargai diri Anda yang tidak lagi merokok: gunakan uang yang biasanya Anda habiskan untuk membeli rokok dengan menghabiskan makan malam di restoran yang bagus.

• 2 sampai 3 minggu setelah Anda berhenti merokok.

Setelah beberapa minggu, Anda akan mulai benar-benar merasa berbeda. Anda padaakhirnya bisa berolahraga dan melakukan aktivitas Asik tanpa merasa kehabisan nafas dan sakit. Hal ini disebabkan sejumlah proses regeneratif yang mulai terjadi dalam tubuh anda; sirkulasi tubuh akan meningkat dan fungsi paru-paru juga akan meningkat secara signifikan. Setelah dua atau tiga minggu tanpa rokok, paru-paru Anda akan mulai terasa lega, dan Anda akan mulai bernafas dengan lebih mudah.

8agi kebanyakan perokok, gejala yang timbul akibat berhenti merokok akan hilang dua minggu setelah berhenti merokok.

• 1 sampai 9 bulan setelah anda berhenti merokok.

Sekitar sebulan setelah Anda berhenti merokok, paru-paru Anda akan mulai beregenerasi. Di dalam paru-paru, silia (rambut halusl seperti organel yang mendorong lendir keluar, mulai memperbaiki diri dan kembali berfungsi dengan baik. Dengan silia yang kembali dapat

Perlanggulangan Mo"'lah Merokok

(38)

-berfungsi dengan baik, akan menolong mengurangi riesiko Anda terkena infeksi. Dengan paru-paru yang berfungsi sebagaimana mestinya, batuk dan sesak nafas yang Anda alami akan terus menurun secara dramatis.

Bahkan untuk para perokok berat, gejala yang timbul akibat berhenti merokok tidak akan lagi terasa beberapa bulan setelah berhenti merokok.

• 1 tahun setelah Anda berhenti merokok.

Menandai satu tahun berhentinya Anda dari kebiasaan merokok merupakan hal yang besar. Setelah setahun tanpa rokok, risiko Anda terkena serangan jantung akan menurun sampai 50% dibandingkan ketika Anda masih merokok.

• 5 tahun setelah Anda berhenti merokok.

Sejumlah zat dilepaskan dalam proses pembakaran tembakau, karbon monoksida merupakan salah satu di antaranya, akan menyebabkan pembuluh darah Anda menyempit, yang meningkatkan risiko Anda mengalami Stroke. Setelah 5-15 tahun bebas dari rokok, rislko Anda untuk mengalami Stroke sama dengan mereka yang bukan perokok.

• 10 tahun setelah Anda berhenti merokok.

Para perokok memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok untuk daftar menakutkan dari penyakit Kanker, dengan Kanker Paru menjadi yang paling umum dan salah satu jenis yang paling berbahaya. Merokok menyumbang 90% kematian akibat penyakit paru-paru di seluruh dunia. Hal ini akan memakan waktu 10 tahun, namun jika Anda berhenti, risiko kematian akibat Kanker Paru akan turun 50% dibandingkan mereka yang merokok. 10 tahun setelah Anda berhenti merokok, risiko Anda dari Kanker Mulut, Tenggorokan, Kerongkongan, Kandung Kemih, Ginjal dan Pankreas juga akan menurun.

Penan99ulangan Masalah l.1erokok

(39)

• 15 tahun setelah Anda berhenti merokok.

15 tahun tanpa merokok akan membawa risiko Penyakt Jantung kembali ke tingkat yang sama dengan mereka yang memang bukan perokok. Anda tidak akan lagi berada pada posisi yang lebih tinggi dari normal untuk berbagai kondisi seperti serangan jantung, penyakit koroner, arhitmia, angina, infeksi jantung maupun kondisi yang mempengaruhi irama detak jantung Anda.

Manfaat jangka panjang dari menghentikan kebiasaan merokok sangatlah fantastis. Menurut Asosiasi Jantung Amerika, mereka yang tidak merokok rata-rata hidup 14 tahun lebih lama dibandingkan para perokok. Berhenti hari ini, dan Anda akan memperpanjang rentang hidup Anda.

Apakah anda siap berhenti? Berhenti memang tidak mudah, namun hal itu sangat layak untuk diperjuangkan, dan ada sumber daya yang tersedia untuk membantu Anda berhenti hari ini.

Godaan yang Sering Muncul dan Cara Mengatasinya

• Ingin sekali merokok lagi

Alihkan perhatian dengan memikirkan hal-hal yang merugikan diri sendiri karena bahaya rokok, minum air putih yang cukup, tarik nafas panjang dan dalam beberapa kali.

• Gelisah, pusing, sulit konsentasi, dan tidak bersemangat

Segera lakukan aktivitas fisik di udara terbuka, menarik nafas panjang dan dalam beberapa kali, pijat garis tengah puncak kepala selama 30 kali.

• Ingin merokok setelah makan

Segera berdiri dan melakukan kegiatan lain.

• Minum kopi sambil merokok

Ganti kopi dengan minuman lainnya.

Penanggulangan Masalah Merokok

(40)

Em---• Susah buang air besar

Makan sayur, buah segar, dan minum air putih yang cukup.

• Rasa lapar dan berat badan naik

Kendalikan pola makan dan olahraga/aktivitas fisiko

• Batuk, mual, dan Diare

Diatasi sesuai gejalanya

• Merasa kehilangan 'rokok" di tangan

Gantikan dengan benda lainnya

Saran bagi Bukan Perokok dan Perokok 

• Bagi yang belum pernah merokok, dengan tidak memulainya

dan jangan sekali-kali mencoba.

• Merokok jelas-jelas menyebabkan ba nyak gan gguan

kesehatan, tidak hanya bagi perokok itu sendl ri tapi juga

orang-orang di sekitarnya, sepertl yang sudah ba nyak

dibuktikan oleh para peneliti.

• Banyak faktajugamenunjukkan bahwa merokok membebanl

ekonomi keluarga untuk tujuan yang tidak produktif.

• Berhentilah merokok, karena sebenarnya berhenti merokok

itu mudah caranya, yang penting adalah niatnya.

• Jika sayang pada diri sendiri, pada keluarga, peduli dengan

orang-orang sekitar dan juga lingkungan, jangan merokok.

• Jauh lebih ba lk membelanjakan uang untuk hal-hal yang

membuat lebih sehat balk jasma ni maupun rohani.

(41)

M

asalah merokok dewasa ini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat, ka rena menyangkut sebagian besar masyarakat terkena dampaknya ya ng negatif. Konsumsi tembakau khususnya perilaku merokok aktlf dl lndonesia mening kat, sementara itu, perokok pasif yaitu orang yang tidak meroko k teta pi menghisap asa p rokok da(i perokok aktif, antara lain bayi dan anak-anak, memiliki tingkat kerentanan tinggi apabilatidak memperoleh perlindungan yang memadai.

Pengendal ian pa ra perokok ya ng men ghasilkan asap rokok sangat berbahaya bagi kesehatan perokok aktif maupun perokok pasif merupakan hal yang perlu dilakukan, di antaranya melalui Penetapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sebagai pengamanan rokok bag i kesehatan.

Pengertian Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

Adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untukkeglatan merokok atau kegiatan mempro du ksi , me njual, mengiklan ka n, dan/atau mempromosikan produ k tem bakau.

landasan Hukum

Undang-Undang Repu blik Indon esia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

2 Undang-Undang Rep ublik Indonesia Nom or 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

(42)

MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM

セ@

3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

6 Undang-Undang Republik Indonesia l\Jomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal113 sarnpai dengan 116.

7 Undang-Undang Republik Indonesia Nornor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

8 Peraturan Pernerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencernaran Udara.

9 Peraturan Pemerintah Nomor 81/1999 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan, yang kemudian diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 19/2003; sudah lebih dahulu mengatur tentang larangan merokok di tempat-tempat umum.

10 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan.

11  Instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1611 Menkes/inst/lll/1990 tentang Lingkungan Kerja Bebas Asap Rokok.

12 Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4/u/1997 tentang Lingkungan Sekolah Bebas Rokok.

13 Instruksi Menteri Kesehatan Nomor 84/Menkes/inst/ll/2002 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Tempat Kerja dan Sarana Kesehatan.

14 Peraturan Bersama Menteri Kesehatan Nomor 188/Menkes/PB/2011 dan Menteri Dalam Negeri Nomor 7Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Beberapa daerah yang sudah mengeluarkan kebijakan terkait KTR:

OKI

1. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

(43)

2. Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2010 tentang Kawasan Dilarang Merokok

Bogar 

Peraturan Walikota Bogor Nomor 14 Tahun 2007 tentang Kawasan Tanpa Rokok Walikota Bogor

15 Surat Menteri Dalam Negeri RI Nomor 440/885/ SJ Tanggal 22 Maret 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

Tujuan penetapan kawasan tanpa  rokok adalah: 

• Menurunkan angka kesakitan dan/atau angka kematian dengan cara mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat.

• Meningkatkan produktivitas kerja yang optimal

• Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap rokok

• Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula

• Mewujudkan generasi muda yang sehat

Sasaran 

Sasaran Kawasan Tanpa Rokok adalah di fasllitas kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum, dan tempat lain yang ditetapkan.

Sasaran di fasilitas kesehatan 

• Pimpinan penanggung jawab/pengelola fasilitas kesehatan • Pasien

• Pengunjung

• Tenaga medis dan non medis

Sasaran di tempat proses belajar mengajar 

• Pimpinan/penanggung jawab/ pengelola tempat proses belajar mengajar

• Peserta didiklsiswa

• Tenaga kependidikan (guru)

• Unsur sekolah lainnya (tenaga administrasi, pegawai di sekolah)

(44)

Sasaran di tempat anak bermain 

• Pimpinan/penanggung jawab/pengelola tempat anak bermain • Pengguna/pengunjung tempat anak bermain

Sasaran di tempat ibadah 

• Pimpinan/penanggung jawab/pengelola tempat ibadah • Jemaah

• Masyarakat di sekitar tempat ibadah

Sasaran di angkutan umum 

• Pengelola sarana penunjang di angkutan umum (kantin, hiburan) • Karyawan

• Pengemudi dan awak angkutan • Penumpang

Sasaran di tempat kerja 

• Pimpinan/penanggung jawab/pengelola sarana penunjang di tempat kerja (kantin, toko, dsb)

• Staflpegawailkaryawan • Tamu

Sasaran dl tempat umum 

• Pimpinan/penanggung Jawab/ pengelola sarana penunjang di tempat umum (restoran, hiburan, dsbJ.

• Karyawan.

• Pengunjung/pengguna tempat umum.

Manfaat KTR 

• Penetapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok ini perlu diselenggarakan di fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum, dan tempat lain yang ditetapkan.

(45)

• Pengelolaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), merupakan upaya perlindungan masyarakat dari gangguan ke sehatan akibat lingkungan yang tercemar asap rokok.

• KTR adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau mempromosikan produk tembakau.

• Tempat khusus untuk merokok adalah ruangan yang diperuntukkan khusus untuk kegiatan merokok yang berada di dalam KTR.

• Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di fasilita spelayanan kesehatan dapat berupa:

- Penyampaian pesan Kawasan Tanpa Rokok kepada pasien dan pengunjung melalui media poster, tanda larangan merokok, pengumuman, pengeras suara.

- Penyediaan tempat bertanya.

- Pelaksanaan pengawasan Kawasan Tanpa Rokok.

• Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di tempat proses belajar mengajar dapat berupa:

- Penyampaian pesan Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan internal bagi karyawan/guru/dosen/peserta didik melalui media poster, tanda larangan merokok, pengumuman, pengeras suara.

- Penyediaan tempat bertanya.

- Pelaksanaan pengawasan Kawasan Tanpa Rokok.

• Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di tempat anak bermain dapat berupa: - Penyampaian pesan Kawasan Tanpa Rokok kepada pengunjung

melalui poster, tanda larangan merokok, pengeras suara. - Penyediaan tempat bertanya.

- Pelaksanaan pengawasan Kawasan Tanpa Rokok.

• Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di tempat ibadah dapat berupa: - Penyampaian pesan Kawasan Tanpa Rokok kepada jemaah

melalui poster, stiker, tanda larangan merokok, pengumuman, pengeras sua ra.

- Penyediaan tempat bertanya.

- Pelaksanaan pengawasan Ka wasan Tanpa Rokok.

(46)

• Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di angkutan umum dapat berupa: - Penyampaian pesan Kawasan Tanpa Rokok kepada penumpang

melalui poster, tanda larangan merokok, pengeras suara . - Penyediaan tempat bertanya.

- Pelaksanaan pengawasan Kawasan Tanpa Rokok.

• Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di tempat kerja dapat berupa:

- Penyampaian pesan Kawasan Tanpa Rokok kepada karyawan melalui poster, stiker, tanda larangan merokok, pengumuman, pengeras suara.

- Penyediaan tempat bertanya.

- Pelaksanaan pengawasan Kawasan Tanpa Rokok.

• Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di tempat umum dapat berupa: - Penyampaian pesan Kawasan Tanpa Rokok kepada pengunjung melalui poster, tanda larangan merokok, pengumuman, pengeras suara. - Penyediaan tempat bertanya.

- Pelaksanaan pengawasan Kawasan Tanpa Rokok.

Pengawasan terhadap iklan rokok 

• Masyarakat Indonesia dikenal sebagai pengonsumsi rokok terbanyak, dengan 188 miliar batang per tahun. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menemukan sedikitnya 3,5 juta manusia meninggal atau 10.000 per hari. Untuk tahun 2020, dapat mencapai 10 juta orang akan meninggal akibat rokok, di mana 80% berasal dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia yang dapat mencapai 7juta jiwa pada 2030. Prediksi ini tidaklah berlebihan, mengingat pertumbuhan perokok di Indonesia tertinggi di dunia.

• Perlu disadari bahwa "Kesehatan adalah Hak Asasi Manusia". Oleh karena itu, akses informasi dan perlindungan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat haruslah terjamin. Mengingat kesehatan, disamping pendidikan dan ekonomi, sangat menentukan kualitas sumber daya man usia.

(47)

• • • • • • • • • •

Iklan rokok perlu diatur secara lugas dan tegas, bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya merokok dengan memberikan informasi yang benar tentang rokok.

Iklan rokok punya peran penting dalam menentukan dan mendorong kebiasaan merokok pada masyarakat. Salah satu pendorong kaum muda merokok pertama kali adalah karena buaian iklan rokok yang 'sangat merangsang'.

Iklan dan promosi rokok semakin tidak etis karena melakukan pembodohan dan indoktrinasi brand image yang luar biasa dalam mempromosikan rokok, karena dimana-mana masyarakat harus berjumpa dengan iklan-iklan rokok.

Dalam

Gambar

Gambar 1.1. Prevalensi perokok saat ini menurut provinsi, Riskesdas 2010.
Gambar 1.1. Prevalensi perokok saat ini menu rut provinsi, Riskesdas 2010.

Referensi

Dokumen terkait

Interpolasi untuk nilai x yang lain memerlukan jumlah komputasi yang sama karena tidak ada memerlukan jumlah komputasi yang sama karena tidak ada bagian komputasi sebelumnya yang

a) Dengan dilakukannya konfigurasi, semua akses ke aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan pekerjaan dan kebutuhan internal pemerintah Provinsi Gorontalo tidak

Mengingat potensi ampas kecap yang cukup besar sebagai pengganti bungkil kedelai dalam formulasi pakan, dan mendesaknya kebutuhan untuk segera mendapatkan

Berisi tinjauan umum mengenai bentuk pertunjukan teater dulmulok kelompok tiang balai desa kembiri dalam lakon asal usul pulau belitong. Bab

[r]

You might, for example, define a [] method on the Document class, a method that will make Document instances look like an arrays of words:..

Berdasarkan analisa terhadap data yang diperoleh dari hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa keluarga sakinah menurut para muallaf adalah keluarga yang

tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan peramalan permintaan produk original pizza super supreme yang berukuran reguler dengan menggunakan metode