• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Akidah Akhlak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Makalah Akidah Akhlak"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

A- Pengertian Akidah Akhlak

Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [ددققعع ددققعقيع دعقععع- - ] artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian. Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam definisi yang lain disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati membenarkannya, yang membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa aqidah adalah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang bersumber dari ajaran Islam yang wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat. Sementara kata “akhlak” juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [قلخ] jamaknya [قلخأ] yang artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau budi pekerti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau akhlaqul karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan spontan itu berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlakul madzmumah.

B. Dasar Akidah Akhlak

Dasar aqidah akhlak adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan sumber-sumber hukum dalam Islam yaitu Al Qur’an dan Al Hadits. Al Qur’an dan Al Hadits adalah pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia. Dasar aqidah akhlak yang pertama dan utama adalah Al Qur’an dan. Ketika ditanya tentang aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW, Siti Aisyah berkata.” Dasar aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW adalah Al Qur’an.”

Islam mengajarkan agar umatnya melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk. Ukuran baik dan buruk tersebut dikatakan dalam Al Qur’an. Karena Al Qur’an merupakan firman Allah, maka kebenarannya harus diyakini oleh setiap muslim.

Dalam Surat Al-Maidah ayat 15-16 disebutkan yang artinya “Sesungguhnya telah datang kepadamu rasul kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu sembunyikan dan banyak pula yang dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahayadari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan izinNya, dan menunjuki meraka ke jalan yang lurus.”

(2)

C. Tujuan Akidah Akhlak

Aqidah akhlak harus menjadi pedoman bagi setiap muslim. Artinya setiap umat Islam harus

meyakini pokok-pokok kandungan aqidah

akhlak tersebut. Adapun tujuan aqidah akhlak itu adalah :

a) Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang sejak lahir. Manusia adalah makhluk yang berketuhanan. Sejak dilahirkan manusia terdorong mengakui adanya Tuhan. Firman Allah dalam surah Al-A’raf ayat 172-173 yang artinya “Dan (Ingatlah), ketika Tuhanmu menguluarkan kehinaan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka, seraya berfirman: “Bukankah Aku ini Tuhanmu? “, mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami jadi saksi” (Kami lakukan yang demikian itu), agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (Keesaan tuhan)” atau agar kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?” Dengan naluri ketuhanan, manusia berusaha untuk mencari tuhannya, kemampuan akal dan ilmu yang berbeda-beda memungkinkan manusia akan keliru mengerti tuhan. Dengan aqidah akhlak, naluri atau kecenderungan manusia akan keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat berkembang dengan benar

b) Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia. Seseorang muslim yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan dengan Allah SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan alam lingkungan. Oleh karena itu, perwujudan dari pribadi muslim yang luhur berupa tindakan nyata menjadi tujuan dalam aqidah akhlak.

c) Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-pendapat atau pikiran-pikiran yang semata-mata didasarkan atas akal manusia, kadang-kadang menyesatkan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, akal pikiran perlu dibimbing oleh aqidah akhlak agar manusia terbebas atau terhindar dari kehidupan yang sesat.

HUBUNGAN AQIDAH DENGAN AKHLAK

Dengan akhlak yang baik seseorang akan bisa memperkuat aqidah dan bisa menjalankan ibadah dengan baik dan benar, dengan itu ia akan mampu mengimplementasikan tauhid ke dalam akhlak yang mulia (Akhlakul Karimah). Karena barang siapa mengetahui Sang Penciptanya dengan benar, niscaya ia akan dengan mudah berperilaku baik sebagaimana perintah Allah. Sehingga ia t i d a k m u n g k i n m e n j a u h a t a u b a h k a n m e n i n g g a l k a n p e r i l a k u - p e r i l a k u y a n g t e l a h ditetapkanNya.

(3)

1. Aqidah sebagai dasar pendidikan akhlak

Dasar pendidikan akhlak bagi seorang muslim adalah aqidah yang benar terhadap alam dan kehidupan, karena akhlak tersarikan dari aqidah dan pancaran dirinya. Oleh karena itu jika seorang beraqidah dengan benar, niscaya akhlaknya pun akan benar, baik dan lurus. Begitu pula sebaliknya, jika aqidah salah maka akhlaknya pun akan salah. Aqidah seseorang akan benar dan lurus jika kepercayaan dan keyakinannya terhadap Allah juga lurus dan benar

2. Jujur

Jujur merupakan salah satu sifat manusia yang berhubungan dengan aqidah. Jujur dapat terwujud apabila seseorang telah memegang konsep yang berhubungan dengan aqidah. Dengan dijalankannya konsep-konsep aqidah tersebut maka seseorang akan memiliki akhlak yang baik. Sehingga orang akan takut dalam melakukan perbuatan dosa.

engertian Qadha dan Qadar

Menurut bahasa qadha memiliki beberapa arti yaitu hukum, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan. Sedangkan menurut istilah, qadha adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendak-Nya), meliputi baik dan buruk, hidup dan mati, dan seterusnya. Menurut bahasa, qadar berarti kepastian, peraturan, dan ukuran. Sedangkan menurut istilah, qadar adalah perwujudan ketetapan (qadha) terhadap segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak zaman azali sesuai dengan iradah-Nya. Qadar disebut juga dengan takdir Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk hidup, baik yang telah, sedang, maupun akan terjadi.

B. Pengertian Iman Kepada Qada dan Qadar

Beriman kepada qada dan qadar adalah menyakini dengan sepenuh hati adanya ketentuan Allah SWT yang berlaku bagi semua mahluk hidup. Semua itu menjadi bukti kebesaran dan kekuasan Allah SWT. Jadi, segala sesuatu yang terjadi di alam fana ini telah ditetapkan oleh Allah SWT.

C. Dalil – Dalil Tentang Beriman Kepada Qadha dan Qadar a. Q.S Ar-Ra’d ayat 11 :

ههلل تت ابلققعلمه نن مم نم ينبل هميندليل نن ممول همفملنخل ههنلوظه فلحنيل نن مم رممنأل هملللا نل إم هللللا ل رهيقغليه امل م م ونقلبم ىتلحل اورهيقغليه امل من همسم فهننألبم اذلإمول دلارلأل ههلللا م م ونقلبم اءءوسه لفل دلرلمل ههلل املول من ههلل نن مم همنموده نن مم لم اول

Artinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

(4)

b. Q.S Al-A’laa ayat 3 :

يذمللاول رلدلقل ى

ى دل هلفل

Artinya :"Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.”

D. Takdir

Takdir adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi di alam raya ini yang meliputi semua sisi kejadiannya baik itu mengenai kadar atau ukurannya, tempatnya maupun waktunya. Dengan demikian segala sesuatu yang terjadi tentu ada takdirnya, termasuk manusia.

Umat Islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan Tuhan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam Rukun Iman. Penjelasan tentang takdir hanya dapat dipelajari dari informasi Tuhan, yaitu informasi Allah melalui Al Quran dan Al Hadits. Secara keilmuan umat Islam dengan sederhana telah mengartikan takdir sebagai segala sesuatu yang sudah terjadi.

E. Takdir Mua’llaq dan Takdir Mubram a. Takdir mua’llaq

Yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Contohnya seorang siswa bercita-cita ingin menjadi insinyur pertanian. Untuk mencapai cita-citanya itu ia belajar dengan tekun. Akhirnya apa yang ia cita-citakan menjadi

kenyataan. Ia menjadi insinyur pertanian.

b. Takdir mubram

Yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh manusia. Contoh. Ada orang yang dilahirkan dengan mata sipit , atau dilahirkan dengan kulit hitam sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih dan sebagainya.

B. Rukun Iman

Rukun iman ada enam. Isinya adalah sebagaimana yang terkandung di dalam hadits Umar bin Al Khaththab radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah ملسو هيلع لا ىلص ketika ditanya oleh malaikat Jibril ‘alaihis salam mengenai iman beliau menjawab:

نمؤتو رخلا مويلاو هلسرو هبتكو هتكائلمو هللاب نمؤت نأ

تقدص :لاق .هرشو هريخ ردقلاب

“(Iman adalah) engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari kiamat, dan engkau beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.” Lalu Jibril berkata: “Anda benar.” [HR Muslim (8)]

(5)

penentangan dan pengingkaran yang jelas, maka dia telah keluar dari Islam dan menjadi kafir. Na’udzubillahi min dzalik.

Rasul-rasul yang meraih derajat Ulul Azmi tersebut yaitu:

1. Nabi Nuh AS 2. Nabi Ibrahim AS 3. Nabi Musa AS 4. Nabi Isa AS

5. Nabi Muhammad AS

Mu’jizat Nabi-nabi Ulul Azmi

Yang dimaksud dengan Rasul Ulul Azmi adalah para Rasul yang mempunyai keistimewaan atau kelebihan, serta tabah dalam menghadapi cobaan.

Mu’jizat adalah semacam kejadian atau kepandaian yang luar biasa pada diri seorang Nabi atau Rasul, yang datangnya dari Allah SWT.

1. Mu’jizat Nabi Nuh AS Kemampuan membuat perahu

Ketika perahu Nabi Nuh dibakar oleh umatnya tidak bisa terbakar

Dengan perahu itu pula, Nabi Nuh dan pengikutnya diselamatkan oleh Allah dari bencana banjir

1. Mu’jizat Nabi Ibrahim AS

Ketika masih bayi ibu jarinya bisa mengeluarkan madu

(6)

1. Mu’jizat Nabi Musa AS

Tongkat yang dimilikinya bisa berubah menjadi ular yang besar, sehingga bisa mengalahkan ular ciptaan tukang sihir Raja Fir’aun

Dengan tongkat itu pula Nabi Musa bisa membelah lautan, ketika Nabi Musa dan pengikutnya di kejar-kejar oleh Fir’aun dan tentaranya.

Ketika pengikut Nabi Musa kehausan, tongkat beliau dipukulkan ke batu, kemudian memancar- kan air untuk di minum.

1. Mu’jizat Nabi Isa AS Bisa berbicara ketika masih bayi Menjadikan burung dari tanah

Dapat menyembuhkan penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan, seperti lepra, buta dan lain-lain

Dapat menghidupkan orang yang sudah meninggal atas ijin Allah. 1. Mu’jizat Nabi Muhammad SAW

Dengan menunjukkan telunjukknya, beliau bisa membelah bulan dan merapatkannya kembali Ketika umatnya kekurangan air, dari sela-sela jari beliau dapat mengeluarkan air yang cukup untuk di minum dan untuk berwudlu oleh banyak orang

Peristiwa Isra’ Mi’raj, jakni diperjalankannya Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, kemudian naik ke Sidratul Muntaha

Qur’an merupakan mu’jizat yang paling besar bagi Nabi Muhammad SAW. Karena Al-Quran sangat universal di sepanjang zaman, yang memuat berbagai hal yang menyangkut kehidupan seluruh makhluq, baik di dunia maupun di akhirat, juga berbagai macam ilmu pengetahuan.

1. Kelahiran dan Empat Puluh Tahun Sebelum Kenabian

(7)

Orang pertama yang menyusui beliau setelah ibunya adalah Tsuaibah .Kemudian beliau disusukan kepada Halimah binti Dzu’aib As-Sa’diyah hingga berumur 2 tahun, dan beliau diasuh Halimah selama 4 tahun.

Pada usia 6 tahun, nabi Muhammad SAW, dibawa oleh ibunya berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib. Namun ketika sampai di Abwa’, ibunya meninggal dan dimakamkan di Abwa’. Dalam perjalanan tersebut ikut juga pengasuh beliau yang bernama Ummu Aiman. Kemudian Rasulullah diasuh kakeknya, selama dua tahun.

Saat beliau berumur 8 tahun, kakeknya meninggal dunia dan beliau di asuh oleh pamannya Abu Thalib. Pada usia 12 tahun, Rasulullah di bawa berniaga oleh Abu Thalib bersama kafilah dagang ke negeri Syam. Ketika tiba di Bashrah, beliau bertemu dengan pendeta Nasrani yang bernama Bahira (Bukhira) yang mengatakan kepada Abu Thalib bahwa kemanakannya memiliki tanda-tanda kenabian dan menyarankan agar Rasulullah dibawa kembali pulang agar tidak dicelakai orang Romawi dan Yahudi.

Pada tahun ke-14 dari kelahirannya, Rasulullah ikut dalam perang Fijar yang terjadi pada suatu tempat di antara Nakhlah dan Thaif, antara kabilah Quraisy dan sekutunya Bani Kinanah melawan Kabilah Qais ‘Ailan. Dalam hal ini Rasulullah ikut membantu paman-pamannya menyediakan anak panah.

Pada Usia 25 tahun Rasulullah dipercaya membawa barang perniagaan milik Khadijah binti Khuwailid untuk diperdagangkan ke negeri Syam. Kemudian Rasulullah menikah dengan Khadijah. Putra –putri beliau dari perkawinan dengan Khadijah adalah : Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, dan Abdullah. Semua putra beliau meninggal ketika masih kanak-kanak, sedangkan putri beliau semua hidup pada masa Islam, namum meninggal semasa beliau masih hidup, kecuali Fathimah yang meninggal dunia enam bulan setelah beliau wafat.

Ketika Rasulullah berusia 35 tahun, kabilah Quraisy membangun kembali Ka’bah yang rusak akibat banjir. Tatkala pengerjaan sampai kepada peletakan Hajar Aswad, terjadi perselisihan tentang siapa yang paling berhak meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempat semula.Untunglah ada seorang yang bijaksana yaitu Ummayah bin Mughirah dari bani Makzum. Atas usul Ummayah, mereka sepakat siapa yang paling pertama masuk melalui pintu Shafa, ialah yang menjadi pemutus perkara tersebut. Atas Kehendak Allah SWT, Rasulullah yang pertama memasuki pintu tersebut, dengan gembira mereka menyeru Al Amin (orang yang dapat dipercaya). Rasulullah membentangkan sehelai kain dan meletakkan Hajar Aswad ditengahnya, lalu meminta agar semua kepala kabilah memegang ujung selendang t dan mengangkatnya sampai ke tempat.

2. Dibawah Naungan Kenabian

Ketika usia Rasulullah mendekati 40 tahun beliau sering beruzlah (mengasingkan diri untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT) di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur. Tatkala usia beliau genap 40 tahun diangkat menjadi rasul dengan turunnya wahyu pertama surat Al-Alaq ayat 1-5 yang disampaikan oleh malaikat Jibril. Rasulullah gemetar dan pulang menemui istrinya Khadijah dan berkata “Selimuti aku, selimuti aku”. Kemudian Khadijah membawa Rasulullah kepada pamannya yang bernama Waraqah bin Naufal dan Waraqah menyatakan yang datang kepada Rasulullah adalah malaikat Jibril.

(8)

Dakwah secara sembunyi-sembunyi berlangsung selama 3 tahun. Pada dakwah permulaan itu empat orang yang dekat dengan Rasulullah menyatakan keislamanya, mereka disebut sebagai as-saabiquun al- awwalluun (orang yang pertama masuk Islam). Mereka terdiri dari : Khadijah (istri beliau), Abu Bakar Shiddiq (sahabat beliau), Ali bin Abi Thalib (keponakan beliau), dan Zaid bin Haritsah ( mantan budak beliau).

b. Dakwah secara terang-terangan (da’wah jahriyyah)

Dakwah secara terbuka dilakukan Rasulullah setelah mendapat perintah Allah SWT (Q.S Al Hijr ayat 94). Dakwah pertama secara terang-terangan dilakukan di bukit Shafa dekat Ka’bah dan mendapat cemoohan dari sebagian besar kaum Quraisy terutama pamannya sendiri Abu Lahab (Q.S Al-Lahab).

c. Reaksi kaum Quraisy atas dakwah Rasulullah

Beragam penindasan dilakukan kepada kaum muslimin ,antara lain :

- Ustman bin Affan digulung oleh pamannya dalam tikar kurma dan diasapi dari bawah. - Bilal, budak milik Umayyah bin Khalaf al-Jumahiy, lehernya dililit tali dan diseret, ditindih dengan batu besar dan diletakkan di terik matahari lalu dibebaskan oleh Abu Bakar.

Pada Tahun kelima kenabian, Rasulullah memerintahkan kaum muslimin hijrah ke Habasyah (Ethiopia) untuk menghindari penyiksaan kaum musyrikin. Raja Habasyah pada waktu itu adalah Ashhimah an-Najasyiy.

Kekejaman kafir Quraisy semakin menjadi-jadi. Pada tahun ke tujuh kenabian, kaum muslimin dan seluruh Bani Hasyim serta bani Muthalib di asingkan di lembah Syi’ib. Kaum kafir Quraisy memboikot segala hubungan antara umat Islam dengan pihak lain, sehingga kaum muslimin menderita kelaparan. Pada tahun itu juga Rasulullah memerintahkan untuk hijrah ke Habasyah yang kedua kalinya.

d. Masuk Islamnya Hamzah dan Umar bin Khattab

Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada prnghujung tahun keenam kenabian, pada bulan Zulhijjah. Sebab keislamannya, dikarenakan penyiksaan Abu Jahal kepada Rasulullah di bukit Shafa dan disampaikan kepada Hamzah oleh budak perempuan Abdullah bin Jad’an. Keislaman Hamzah pada mulanya sebagai pelampiasan harga diri seseorang yang tidak sudi keluarganya di hina, namun Allah membuatnya cinta terhadap Islam dan menjadikan kebanggaan kaum muslimin.

Tiga hari setelah Hamzah masuk Islam, Umar bin Khatab pun menyatakan keislamannya. Tahun kesepuluh kenabian istri Rasulullah Khadijah dan pamanya yang selalu melindungi Rasulullah dari kaum musyrikin yaitu Abu Thalib wafat. Tahun ini disebut tahun Amul Huzni (tahun kesedihan).

Dakwah di Luar Kota Mekkah

Pada tahun Ke-10 kenabian Rasulullah hijrah ke Thaif didampingi anak angkat beliau Zaid bin Haritsah.namun dakwah beliau tidak mendapat sambutan yang baik, bahkan beliau di usir dan dilempari oleh penduduk Thaif. Rasulullah tinggal 10 hari di Thaif dan kembali ke Mekkah.

(9)

Tahun ke-11 kenabian terjadi peristiwa Isra’ Mikraj (Q.S Al-Israa ayat 1). Isra’ artinya perjalanan Rasulullah pada malam hari, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis, Palestina. Mikraj artinya di naikkan ke langit tertinggi yaitu dari Baitul Maqdis sampai ke Sidratul Muntaha. Perjalanan beliau ditemani oleh malaikat Jibril dengan mengendarai Buraq. Pada peristiwa ini Rasulullah menerima perintah shalat yang pada mulanya 50 rakaat sampai akhirnya 5 rakaat sehari semalam

Dari perjalanan Isra’ Mikraj ini Rasulullah mengalami kejadian yang bervariasi : - beliau ditawari susu dan arak, lalu beliau memilih susu.

- Beliau melihat 4 buah sungai di surga, dua sungai nampak dan dua lagi tersembunyi. Yang tampak adalah sungai Nil dan sungai Eufrat.

- Beliau melihat malaikat Malik penjaga neraka yang tidak pernah tertawa.

- Beliau melihat para pemakan harta anak yatim secara zhalim yang bibir mereka seperti bibir unta, mulut mereka dilempari sepotong api dari neraka

- Beliau melihat pemakan riba yang perutnya buncit.

- Beliau melihat penzina diantara mereka terlihat daging gemuk di tangannya dan disampingnya daging bernanah dan busuk dan mereka memilih mamakan daging busuk dan bernanah.

- Beliau melihat rombongan niaga penduduk Mekkah sepulangnya dan ketika pergi. Beliau menunjukkan kepada mereka perihal unta mereka yang melarikan diri dan meminum air milik mereka. Air minum itu berada di bawah wadah yang tertutup saat mereka tertidur. Hal ini yang menjadi bukti kebenaran pengakuan beliau pada pagi hari dari malam Isra’. Sahabat beliau Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra’ Mikraj manakala orang-orang mendustakannya. Pada moment ini Abu Bakar dijuluki Ash-Shiddiq (orang yang selalu membenarkan nabi).

Bai’at Aqabah Pertama

Pada tahun 12 kenabian datang 12 orang dari Yastrib yaitu suku Khazraj dan suku Aus menemui Rasulullah di bukit Aqabah di Mina dan berbai’at (berjanji) akan setia kepada Allah SWT. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Bai’atul Aqabah Pertama. Kemudian mereka pulang ke Yastrib dan Rasulullah SAW mengutus Mush’ab bin Umair untuk mengajarkan dan memberikan pemahaman tentang agama Islam.

Bai’at Aqabah Kedua (Bai’at Kubro)

Pada musim haji tahun ke-13 kenabian datang lagi penduduk Yatsrib dengan jumlah yang lebih besar menemui Rasulullah di Aqabah, sehingga peristiwa ini dikenal dengan Bai’atul Aqabah Kedua. Dalam pertemuan dengan Rasulullah SAW mereka meminta dengan sungguh-sungguh agar Rasulullah dan kaum muslimin hijrah ke Yatsrib. Mereka berjanji akan menolong dan melindungi seperti keluarga sendiri.

Hijrah ke Yatsrib

(10)

Blokade terhadap Kediaman Rasulullah SAW.

Para kafir Quraisy yang telah ditunjuk berdasarkan kesepakatan parlemen Mekkah “Daarun Nadwah”, berencana ingin membunuh Rasulullah SAW. Mereka menunggu Rasulullah keluar tengah malam untuk melakukan shalat di Masjidil Haram. Namun blokade ini gagal. Pada malam itu Rasulullah memerintahkan kepada Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidurnya dan berselimut dengan burdah hijau milik Rasulullah

Sementara itu Rasulullah berhasil keluar dan menembus blokade Kafir Quraisy. Beliau memungut segenggam tanah lalu menaburkannya di atas kepala mereka. Ketika itu Allah telah mencabut pandangan mereka sehingga tidak melihat Rasulullah SAW lewat. Sedangkan beliu menbaca firman Allah (Surat Yaasiin.9).

Dalam perjalanan Rasulullah dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur selam tiga malam. Dalam perjalanan Rasulullah sempat mendirikan sebuah masjid di Quba yang dinamakan masjid Quba. Inilah masjid yang pertama didirikan sejak kenabian.

Saat memasuki Yatsrib beliau dan rombongan muhajirin disambut gembira oleh penduduk Yatsrib. Sejak saat itu kota Yatsrib diubah nama menjadi Al-Madinatul Munawarah yang dikenal sampai sekarang dengan sebutan Madinah.

Tahapan Pertama di Madinah (Tahun 1 Hijriyah)

Mengawali langkah pertama pada tahun itu Rasulullah SAW mempersaudarakan kaum Anshar dan kaum Muhajirin di rumah Anas bin Malik. Kemudian secara bergotong royong membangun Masjid Nabawi. Tahun itu juga turun wahyu yang mengizinkan kaum muslimin berperang mempertahankan akidah dan memberla agama Allah SWT.

Tahun Ke-2 Hijriyah

Peristiwa bersejarah pada tahun ini antara lain :

- perubahan kiblat dari arah Baitul Maqdis Palestina ke Ka’bah Mekkah. - pertama kalinya diwajibkan puasa Ramadhan.

- disyariatkan agar umat Islam menyelenggarakan shalat Idul Fitri setelah puasa Ramadhan. - ditetapka mengeluarkan zakat bagi yang mampu.

- terjadinya perang Badar Kubra.

Pada perang Badar pasukan kaum muslimin berjumlah 313 orang. Rasulullah mengangkat Ibnu Ummi Maktum

sebagai penguasa sementara di Madinah. Pasukan perang Badar di bagi 2 yaitu ; 1. Al-Muhajirin dipimpin oleh Ali bin Abi Thalib

2. Anshar dipimpin oleh Sa’d bin Mu’adz.

Tahun Ke-3 Hijriyah

Peristiwa penting pada tahun ini adalah :

- Diharamkannya minuman khamar bagi kaum muslimin. - Peristiwa perang Uhud

(11)

Pada perang ini terbunuhnya “Singa Allah”, Hamzah bin Abdul Muthalib. Ketika pasukan Islam mencapai kemenangan, terjadi kesalahan fatal dari pasukan pemanah (yang diperintahkan Rasulullah tetap berada di bukit dalam situasi apapaun), mereka melihat pasukan Islam sedang mengumpulkan ghanimah (harta rampasan perang) dan turun ikut mengumpulkan ghanimah. Khalid bin al-Walid, pasukan musuh memanfaatkan kesempatan untuk menyerbu pasukan kaum muslimin.

Tahun ke-4 Hijriyah

- disyariatkannya shalat khauf (shalat karena takut)

- diturunkannya wahyu tentang tayamum bila tidak ada air. Tahun ke-5 Hijriyah

- diwajibkan haji bagi kaum muslimin yang mampu.

- terjadi perang Khandaq (perang Ahzab), yaitu perang dengan taktik menggali parit sebagai benteng muslim di Madinah.

Tahun ke-6 Hijriyah

- terjadi Pejanjian Hudaibiyah , yaitu perjanjia antara kaum muslimin dengan kafir Quraisy di desa Hudaibiyah yang isinya :

* Penundaan haji bagi kaum muslimun

* Gencatan senjata selam 10 tahun antara kedua belah pihak

* Kebebasan memilih kelompok yang disukai (kelompok dalam perjanjian Muhammad atau dengan pihak Quraisy).

* Siapa yang mendatangi Muhammad dari pihak Quraisy tanpa izin walinya, harus dikembalikan lagi, jika yang melarikan diri dari pihak Muhammad, maka tidak dikembalikan kepada beliau.

- Terjadi Bai’atur Ridwan, yaitu sumpah setia kaum muslimin akan membela agama Islam sampai titik darah penghabisan.

Tahun ke-7 Hijriyah

Terjadi perang Khaibar , yaitu perang antara kaum muslimin dengan kaum kafir yang pernah menyerang Madinah saat perang Khandaq.

Tahun ke-8 Hijriyah

- Terjadi perang Mu’tah, yaitu perang antara kaum muslimin dengan bangsa Romawi yang menjajah wilayah utara Jazirah Arab. Pada perang ini 3000 pasukan muslimin melawan 200000 prajurit. Zaid bin Haritsah memegang panji peperangan (syahid) dan digantikan Ja’far bin Abu Thalib ( syahid), digantikan Abdullah bin Rawahah (syahid), digantikan salah satu “Pedang Allah”, Khalid bin Walid.

- terjadinya Fathul Mekkah (penaklukan kota Mekkah), yaitu peristiwa jatuhnya kota Mekkah kepada kaum muslimin dan pengampunan Rasulullah SAW terhadap kaum Quraisy. Saat masuk Masjidil Haram Rasulullah menghancurkan 360 buah berhala. Waktu shalat tiba Rasulullah memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan Adzan di atas Ka’bah.

(12)

- Kaum muslimin melaksanakan ibadah haji yang dipimpin oleh Abu Bakar Shiddiq.

- Permulaan turunya surat Baraa’ah (At-Taubah) mengenai pembatalan perjanjian damai dengan kaum musyrikin.

- Penduduk Thaif masuk Islam. Tahun ke-10 Hijriyah

- Rasulullah memimpin kaum muslimin mengerjakan ibadah haji yang kemudian disebut haji Wada’ (haji perpisahan). Ketika tiba di Arafah menjelang Zuhur, Rasulullah minta disiapkan unta beliau yang bernama Al-Qashwa dan menyampaikan khotbah terakhir. Setelah Khatbah turunlah surat Al-Maidah ayat 3, artinya : Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu dan Aku cukupkan nikmat-Ku kepadamu, dan Aku ridho Islam sebagai agamamu. Tahun ke-11 Hijriyah

Pada tahun ini Rasulullah wafat, di rumah istri beliau Aisyah, waktu dhuha, Senin 12 Rabi’ul Awwal tahun 11 Hijriyah dalam usia 63 tahun di Madinah.

Istri-isri beliau :

1. Khadijah binti Khuwailid.

Beliau menikah usia 25 tahun sedang Khadijah berusia 40 tahun. 1. Saudah binti Zam’ah

dinikahi Rasulullah tahun 10 kenabian. 1. ‘Aisyah binti Abu Bakar Ash-Siddiq.

Dinikahi Rasulullah bulan Syawal tahun 11 kenabian. Aisyah berumur 6 tahun, dan digauli saat usia 9 tahun.

1. Hafshah binti Umar bin Khathab Dinikahi pada tahunke-3 Hijriyah 1. Zainab binti Khuzaimah

Dijuluki Ummu Masakin (ibunya orang-orang miskin), karena kemurahan dan kasih sayang terhadap orang-orang miskin.Rasulullah menikahinya tahun ke 4 Hijriyah. 1. Ummu Salamah Hindun binti Abu Ummayah

Dinikahi Rasulullah tahun ke-4 Hijriyah 1. Zainab binti Jahsy bin Rayyab.

(13)

1. Juwairiyah binti Al-Harits

Dinikahi pada tahun ke-6 Hijriyah.

1. Ummuh Habibah Ramlah binti Abu Sufyan. Dinikahi bulan Muharram tahun ke-7 Hijriyah 1. Shafiyah binti Huyay bin Akhthab.

Beliau tawanan dalam perang Khaibar. Rasulullah menikahinya tahun ke-7 Hijriyah. 1. Maimunah binti Al-Harits.

Dinikahi rasulullah bulan Zulkaidah tahun ke-7 Hijriyah.

KISAH NABI MUSA BERGURU KEPADA NABI KHIDIR

KISAH NABI MUSA BERGURU KEPADA NABI KHIDIR

Suatu ketika nabi Musa tengah berkumpul bersama para umatnya lalu satu diantara umatnya bertanya “wahai nabi Musa siapakah manusia paling pintar dinegeri Mesir ini?”, tentu saja nabi Musa bingung untuk menjawab, dan selanjutnya sang umat tadi mengulangi

pertanyaanya yang sama dan akhirnya nabi Musa pun menjawab “akulah manusia paling pintar dinegeri Mesir ini”, seketika itu Allah menegur melalui malaikat Jibril “Wahai Musa ada hambaku yang lebih pintar daripada kamu yang bernama Khidir maka pergilah kamu berguru padanya, dia berada disebuah tempat pertemuan dua laut”, selanjutnya nabi Musapun pergi ketempat dimana nabi Khidir berada bersama seorang pembantunya dengan membawa sebuah kendil yang berisi yang ada ikanya dimana ikan tersebut akan melompat keluar dengan tidak wajar ditempat nabi khidir berada.

Namun sayang sekali ketika ikan yang dibawanya tadi melompat dengan tidak wajar pembantu nabi Musa lupa sampai berjalan jauh, akhirnya merekapun kembali menelusuri jejak perjalanan mereka sampai ditemapat ikan itu melompat. Ketika nabi Musa dan pembantunya sampai ditempat yang dimaksud bertemulah nabi Musa dengan nabi Khidir, dan nabi Musapun menyampaikan maksudnya yakni ingin berguru kepada nabi Khidir yang menurut Allah lebih pintar darinya. Percakapan nabi Khidir dan nabi Musa diabadikan Allah dalam Al Qur’an surat Al Kahfi ayat 66-70 dimana nabi Khidir menjawab “sungguh enkau tidak akan sanggup bersabar bersabar bersamaku. Dan bagaimana engkau akan dapat

bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentah hal itu”. Namun karena niat nabi Musa yang begitu kuat membuatnya tak menghiraukan

peringatan nabi Khidir sehingga nabi Musapun ahkirnya mengikuti perjalanan nabi khidir demi memperoleh ilmu.

(14)

mereka bertemu dengan seorang pemuda tetapi nabi Khidir justru membunuhnya, untuk kedua kalinya nabi Musa protes, dan untuk kedua kalinya nabi Khdir juga mengungtakan dengan kalimat yang sama, dan yang ketiga mereka memasuki sebuah kota dimana penduduknya sangat kikir, padahal kala itu nabi Khidir dan nabi Musa tengah kehausan namun tak satupun yang mau memberi minum. Ketika nabi Musa tengah beristirahat nabi Khidir memerintahkan nabi Musa untuk memperbaiki salahsatu rumah yang ada dikota itu, tuntu saja nabi Musa protes, penduduknya kikir kenapa justru diperbaiki rumahnya. Seketika itu nabi Khidir menampakan masalalu nabi Musa yakni ketika nabi Musa beristirahat karena kelelahan dikejar tentara Firaun namun nabi Musa bergegas bankit untuk membantu dua orang wanita cantik yang hendak memberi minum gembala mereka, bahkan nabi Musa mampu mengangkatkan batu besar yang tak bias diangkat walau dengan 12 orang. Tentu saja nabi Musa malu akan hal itu dan bergegas mengikuti perintah nabi Khidir untuk

memperbaiki sebuah rumah yang hampir roboh.

Pada akhir perjalanan nabi Khidir menjelaskan akan 3 hal yang membuat nabi Musa tidak dapat sabar. Pertama ketikaa nabi Khidir melubangi sebuah perahu bagus adalah karena perahu tersebut adlah milik orang soleh yang hendak berlayar padahal ditengah laut ada perompak yang ketika terdapat perahu bagus pasti akan dirampas tetapi jika perahunya berlubang tidak dirampas. Yang kedua ketika nabi Khidir membunuh seorang pemuda yang mereka jumpai adalah karena pemuda tersebut akan menjadi kafir sehngga nantinya dapat menkafirkan kedua orang tuanya namun ketika nabi Khidir membunuhnya Allah akan memnggantinya dengan anak soleh yang akan dilahirkan ibunya. Dan yang terakhir adalah ketika nabi Khidir menyuruh nabi Musa memperbaiki yang hampir roboh adalah karena rumah tersebut adalah karena didalam rumah tersebut terdapat harta milik orang soleh yang telah meninggal dan hartanya ditinggalkan untuk anaknya yang yatim yang kelak akan menjadi anak soleh.Dari hal tersebut nabi Musa menyadari bahwa hakikat yang dianugrahkan sangat besar sehingga kepintaranya mampu menembus ruang dan waktu.

Ketinggian ilmu nabi khidir memang tinggi dan karena ketinggianya tersebut banyak menimbulkan misteri. Seperti pada kisah diatas darimana nabi Khidir tau bahwaa perahu yang dijumpai adalah milik orang yang soleh dan ditengah laut sedang ada perompak yang sedang berlayar yang akan merampok perahu yang bagus, hal ini menyimbolkan masa sekarang yakni perompak yang sedang berlayar. Yang kedua darimana nabi Khidir tau bahwa pemuda yang dijumpainya akan menkafirkan kedua orangtuanya? Ini menyimbolkan masa depan karena menkafirkanya dimasa depan dan terakhir, darimana nabi Khidir tau bahwa orangtua dari anak yatim tersebut orang soleh? Hal ini menandakan masa lalu. Maka salah satu hikmah yang dapat diambil dari kisah tersebut adalah gar kita dapat menjadi orang yang bijak dalam menyikai setiap masa. Baik masa lalu masa sekarang maupun masa depan. Seperti yang pernah disampaikan sayidina Ali “the right man on the right pleace, the right man on the right time”

1. Malaikat Jibril tugasnya adalah menyampaikan wahyu Allah kepada nabi dan rasul. 2. Malaikat Mikail tugasnya adalah memberi rizki / rejeki pada manusia.

3. Malaikat Israfil tugasnya adalah meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat. 4. Malaikat Izrail tugasnya adalah mencabut nyawa makhluk hidup.

(15)

perbuatan manusia di alam kubur.

6. Malaikat Nakir tugasnya adalah menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar.

7. Malaikat Raqib / Rokib tugasnya adalah mencatat segala amal baik manusia ketika hidup. 8. Malaikat Atid / Atit tugasnya adalah mencatat segala perbuatan buruk / jahat manusia ketika

hidup.

9. Malaikat Malik tugasnya adalah untuk menjaga pintu neraka. 10. Malaikat Ridwan tugasnya adalah menjaga pintu sorga / surga

Fungsi Iman kepada Malaikat

Beriman kepada malaikat akan membawa manfaat yang besar bagi kehidupan manusia antara lain :

a. Akan lebih bersyukur kepada Allah SWT, atas perhatian dan perlindungannya terhadap hamba-hamba-Nya dengan menugaskan para malaikat untuk menjaga dan mendoakannya. b. Akan lebih mengenal kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang menciptakn dan menugaskan para malaikat.

c. Sebagai seorang muslim haruslah selalu optimis, tidak boleh ragu-ragu dan tidak putus asa dalam menghadapi masalah hidup karena kita percaya bahwa ada malaikat yang akan

memberikan pertolongan dan bantuan.

d. Berusaha untuk hati-hati dalam menjalani hidup ini, karena ada malaikat yang diberi tugas untuk mengamati dan mencatat semua tingkah laku manusia.

A. JIN

Di dalam Al-Quran Al-Kariem, Allah SWT menyebut beberapa kali

kata ‘jin’. Bahkan ada satu surat yang secara khusus membahas

tentang jin dan dinamakan dengan surat Al-Jin.

Bila disimpulkan secara sekilas, maka ada hal-hal yang bisa

ketahui dari Al-Quran Al-Kariem tentang siapakah sosok jin itu.

1. Jin diciptakan oleh Allah SWT dari api.

(16)

Dan Kami telah menciptakan jin sebelum dari api yang sangat

panas.(QS.Al-Hijr : 27)

Dan juga firman allah

dan Dia menciptakan jin dari nyala api.(QS.Ar-Rahman : 15 )

2. Jin ada yang muslim dan ada yang tidak

لDan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh

dan di antara kami ada yang tidak demikian halnya. Adalah kami

menempuh jalan yang berbeda-beda. (QS.Al-Jin :11 )

Contoh jin muslim adalah jin yang menjadi tentara nabi Sulaiman

as

Dan Kami (tundukkan)angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di

waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya

di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan dan Kami alirkan

cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang

bekerja di hadapannya dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang

menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan

kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.(QS.Saba’ :

12 )

Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya

dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan

piring-piring yang seperti kolam dan periuk yang tetap . Bekerjalah hai

keluarga Daud untuk bersyukur . Dan sedikit sekali dari

hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS. Saba’ : 13)

B. SETAN

Sedangkan Syaitan itu menurut Al-Quran Al-Kariem adalah

makhluq yang kerjanya mengajak kepada perbuatan jahat dan

keji serta berbohong.

1. Mengajak Kepada Perbuatan Keji

Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat

dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu

ketahui.(QS. Al-Baqarah : 169 )

(17)

Dan Allah SWT telah menegaskan bahwa syaitan itu adalah

musuh yang nyata bagi manusia.

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam

keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.

Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

(QS.Al-Baqarah : 208 )

3. Memberi Janji Dan Angan-angan Kosong

Syaitan itu kerjanya memberi janji dan angan-angan kosong

kepada manusia

Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan

membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal

syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan

belaka. (QS.An-Nisa : 120 )

4. Syaitan Bisa Berujud Manusia

Namun Syaitan itu tidak terbatas pada jenis makhluk halus / jin

saja, melainkan manusia pun bisa dikategorikan sebagai syaitan.

Dan Al-Quran Al-Kariem pun juga menyebut-nyebut tentang

manusia yang menjadi syaitan itu.

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu

syaitan-syaitan manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan

kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang

indah-indah untuk menipu . Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya

mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan

apa yang mereka ada-adakan. (QS.Al-Anam : 112)

Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan manusia. Raja manusia.

Sembahan manusia. Dari kejahatan syaitan yang biasa

bersembunyi, yang membisikkan ke dalam dada manusia, dari jin

dan manusia. (QS.An-Naas : 1-6 )

(18)

C. IBLIS

Sedangkan Iblis adalah makhluq durhaka yang jenisnya adalah

jin, bukan jenis manusia. Al-Quran Al-Kariem secara tegas

menyebutkan bahwa Iblis itu adalah dari jenis jin.dengan kata

sederhananya setan itu adalah sifat

Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu

kepada Adam , maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah

dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya.

Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai

pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu?

Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti bagi orang-orang yang

zalim. (QS.Al-Kjahfi : 50)

Jadi bisa disebutkan bahwa Iblis itu adalah seorang oknum yang

berjenis jin. Dialah dahulu jin yang paling dekat dengan Allah

SWT, lalu berubah menjadi ingkar lantaran tidak mau

diperintahkan untuk bersujud kepada Adam, manusia pertama.

Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu

kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan

takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

(QS.Al-Baqarah : 34)

Motivasi yang menghalangi si Iblis itu untuk sujud kepada Adam

tidak lain adalah rasa kesombongan dan tinggi hati. Dia merasa

dirinya jauh lebih baik dari Adam.

Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud di

waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik

daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau

ciptakan dari tanah". (QS.Al-Araf : 12 )

Ciri yang paling utama dari Iblis adalah dia tidak mati-mati

(19)

Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka

dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk

mereka yang diberi tangguh." (QS.Al-Araf : 14-15 )

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari

mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu

termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari

yang telah ditentukan waktunya ". (QS.Shaad : 79-81 )

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Masa remaja Nabi Muhammad dilalui dalam sebuah lingkungan yang sangat baik.. Walaupun Nabi melewati masa remajanya tanpa didampingi kedua orang tuanya, namun Abu alib

Perbuatan korupsi yang dilakukan oleh s.eorang koruptor walaupun ia seorang muslim yang, yakin dengan Nabi Muhammad Saw,maka Rasul tidak dapat.

4. Siapa nama pendeta yang menyatakan bahwa nabi Muhammad saw. Bagaimana sikap paman nabi Muhammad saw. setelah mengetahui bahwa nabi Muhammad saw. Peristiwa yang terjadi

telah Allah ajarakan kepada Nabi Adam pada saat di surge yang nantinya menjadi. pengetahuan bagi Adam ketika dia hidup di

Gangguan kecemasan akan perpisahan, seorang anak menunjukkan kecemasan yang terus-menerus, ketika dipisahkan dari orang tuanya, yang tidak konsisten

Membiasakan berakhlak baik terhadap kedua orang tua dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah Nabi Ismail.. Menghindari sikap durhaka kepada kedua orang tua melalui

Seorang pemuda yang memuliakan orang yang sudah tua karena umurnya, Allah akan menetapkan baginya orang yang memuliakannya di masa tuanya, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu

larangan membunuh anak yang disebabkan kemiskinan orang tuanya ataupun karena kekhawatiran kedua orang tua atas kemiskinan yang akan menimpa anak mereka, kedua ayat ini menjelaskan