• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR (Studi pada PT Asuransi Wahana Tata Cabang Bandar Lampung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR (Studi pada PT Asuransi Wahana Tata Cabang Bandar Lampung)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR (Studi pada PT Asuransi Wahana Tata Cabang Bandar Lampung)

Oleh

RADEN BARUNA JAYA

Perusahaan Asuransi Kendaraan bermotor bertujuan memberikan jaminan ganti kerugian kepada pihak tertanggung atas semua kerugian yang diderita apabila terjadi peristiwa yang mengakibatkan hilang atau rusak pada kendaraan yang dimiliki tertanggung. Dengan adanya perusahaan asuransi kendaraan bermotor, maka pihak tertanggung memperoleh hak ganti kerugian dari pihak penanggung yakni PT Asuransi Wahana Tata. Pokok bahasan yang dikaji dalam penelitian ini adalah syarat dan prosedur, tanggung jawab PT Asuransi Wahana Tata terhadap kecelakaan kendraan bermotor dan hambatan-hambatan dalam proses pengajuan klaim ganti kerugian kendaraan bermotor.

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian hukum normatif-empiris. Tipe penelitian deskriptif. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan normatif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, studi dokumen, dan wawancara dengan pihak penanggung yaitu pihak asuransi dan pihak tertanggung mengenai terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor roda empat sebagai penjelas data sekunder. Setelah data terkumpul, selanjutnya diolah melalui tahapan pemeriksaan data, penandaan data, rekonstruksi data dan sistematika data. Penelitian ini adalah menganalisis data secara kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dinyatakan bahwa syarat dan prosedur pengajuan klaim ganti kerugian kendaraan bermotor roda 4 (empat) dengan nomor polis 008.1050.301.2007.000092.00 pada asuransi kendaraan bermotor dapat dilakukan selambat-lambatnya 5 (lima) hari, namun sebagai peningkatan layanan dari pihak penanggung yaitu PT Wahana Tata dapat memproses klaim tersebut dalam waktu 3 (tiga) hari. Selain itu pihak penanggung cukup kooperatif ketika ada pihak tertanggung yang mengklaim, mereka memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak tertanggung. Karena sebagian dari syarat tersebut telah dipenuhi oleh PT Asuransi Wahana Tata dan pihak tertanggung langsung mengajukan ganti kerugian kepada PT Asuransi. Pelaksanaan pembayaran klaim ganti kerugian diidasarkan pada besarnya jumlah kerugian atau tuntutan ganti kerugian. Sesuai dengan ketentuan Pasal 11 dan Pasal 25 Polis Standar Asuransi kendaraan Bermotor Indonesia, setiap hambatan dalam pengajuan klaim ganti kerugian kendaraan bermotor diselesaikan melalui musyawarah.

(2)
(3)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan perekonomian di Indonesia terus mengalami peningkatan yang sangat pesat

saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap

barang dan jasa. Tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan kebutuhan barang dan jasa

menyebabkan pengusaha meningkatkan kuantitas dan kualitas barang dan jasa tersebut sesuai

dengan kebutuhan masyarakat.

Dengan adanya tuntutan keperluan hidup yang makin meningkat serta laju perkembangan

penduduk yang pesat tersebut akan menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru yang harus

dipenuhi. Salah satu kebutuhan itu adalah alat transportasi yang mempunyai peranan penting

untuk digunakan dalam bermacam-macam usaha. Salah satu jenisnya adalah kendaraan

bermotor roda empat yang merupakan sepeda motor produk Mitsubishi Internasional Inc.

Dengan memakai bahan bakar bensin dengan harga yang beraneka ragam dalam arti bisa

dengan pembayaran tunai ataupun kredit.

Semakin banyak kendaraan yang beroperasi guna pemenuhan kebutuhan seseorang, maka

akan semakin banyak pula risiko yang dialami pengendara. Salah satu risiko yang dapat

terjadi adalah kecelakaan lalu lintas jalan kendaraan bermotor. Ketentuan ini sesuai dengan

kejadian yang dialami tertanggung terhadap kecelakaan kendaraan bermotor roda 4 (empat)

dengan nomor polis 008.1050.301.2007.000092.00 yang menimbulkan banyak kerugian

terhadap tertanggung mengenai kendaraan yang dkendarainya. Bahaya kecelakaan kendaraan

bermotor tersebut sifatnya tidak terduga dan tidak dapat diperhitungkan terlebih dahulu.

Karena itu pihak tertanggung mencari usaha yang dapat mengatasi kemungkinan timbul

(4)

Sesuai dengan diadakannya perjanjian asuransi yaitu mengalihkan resiko kerugian, dengan

membayar sejumlah premi. Risiko adalah beban kerugian yang mengancam benda

pertanggungan yang diakibatkan karena suatu peristiwa diluar kesalahan (Purwosutjipto.

1990, hlm. 47).

Perusahaan asuransi sebagai penanggung berkewajiban mengganti kerugian apabila terjadi

kerugian yang tidak diharapkan oleh tertanggung akibat kecelakaan lalu lintas jalan,

sedangkan kewajiban dari pihak tertanggung adalah membayar premi pada pihak

penanggung. Premi merupakan syarat mutlak dalam suatu perjanjian asuransi. Setelah

tertanggung membayar premi, maka sejak itu pula risiko kerugian beralih kepada penanggung

(Purwosutjipto. 1981, hlm. 88). Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992

tentang usaha perasuransian, yang ketentuannya terdapat pada Pasal 246 KUHD yang

dinyatakan bahwa :

” pertanggungan adalah perjanjian dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada

tertanggung dengan menerima premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena

kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin dideritanya

akibat dari suatu evenemen ”.

Sesuai Pasal 246 KUHD tersebut bahwa penanggung berkewajiban mengganti kerugian

terhadap tertanggung apabila tertanggung mengalami risiko yang mengakibatkan kerugian

yang diharapkan yang mungkin dideritanya akibat dari suatu evenemen.

Salah satu perusahaan asuransi yang menangani masalah ini adalah PT Asuransi Wahana

Tata Cabang Bandar Lampung yang berada di jalan Laksamana Malahayati NO. 43 TLP

0721-482853 FAX No. 0721-481644. Asuransi Wahana Tata itu sendiri merupakan satu dari

sepuluh perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia. Perusahaan ini beroperasi di

(5)

pengangkutan, minyak dan gas, serta kendaraan bermotor. Asuransi Wahana Tata didirikan

pada tahun 1964 dan memiliki berbagai jaringan distribusi yang luas. Asuransi Wahana Tata

Cabang Bandar Lampung merupakan salah satu perusahaan asuransi yang menangani

masalah asuransi kerugian kendaraan bermotor.

Asuransi kendaraan bermotor merupakan perjanjian, dimana seorang penanggung

mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk

memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan

keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang

tidak tertentu. Asuransi kendaraan bermotor harus dibuat secara tertulis dalam suatu akta

yang disebut polis. Istilah polis berasal dari bahasa italia, yaitu dari kata ”POLIZZA” yang

artinya sepucuk surat perjanjian.

Ketentuan polis memuat semua bahaya yang ditanggung, jika terjadi kerugian akibat bahaya

yang terdapat dalam polis, maka pihak tertanggung berhak mengajukan ganti kerugian

kepada PT Asuransi yang dipercayakan berdasarkan ketentuan yang telah disepakati yang

dijelaskan dalam polis. Hal ini sesuai dengan kejadian yang dialami tertanggung yakni

mengalami kecelakaan kendaraan roda empat dan pihak tertanggung berhak mengajukan

ganti kerugian kepada pihak asuransi yang telah disepakati sebelumnya. Asuransi kerugian

khususnya mengenai kecelakaan kendaraan bermotor, tidak semua perusahaan asuransi mau

menangani semua kerugian yang dialami tertanggung. Hal ini disebabkan karena adanya

kesalahpahaman mengenai risiko yang diasuransikan sehingga pihak tertanggung merasa

dirugikan atas perlakuan pihak penanggung.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menulis laporan dalam bentuk skripsi

yang diberi judul Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Kendaraan Bermotor (Studi

(6)

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini

adalah bagaimanakah tanggung jawab perusahaan asuransi kendaraan bermotor roda 4

(empat) dengan nomor polis 008.1050.301.2007.000092.00 bila terjadi evenemen. Apakah

ada kesesuaian antara ketentuan perjanjian dan pelaksanaannya.

C. Ruang Lingkup

Untuk mengarahkan dan memperjelas penelitian ini terhadap kecelakaan kendaraan bermotor

roda empat berdasarkan nomor polis 008.1050.301.2007.000092.00, maka akan diberikan

batasan atau ruang lingkup permasalahan supaya diperoleh hasil yang sesuai dengan yang

diharapkan, yakni bagaimanakah tanggung jawab pihak asuransi terhadap kendaraaan

bermotor bila terjadi evenemen. Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini terdiri dari dua,

yaitu ruang lingkup bidang ilmu dan ruang lingkup kajian.

1. Ruang Lingkup Bidang Ilmu

Penelitian ini termasuk dalam bidang Hukum Perdata Ekonomi, khususnya dalam bidang

hukum asuransi.

2. Ruang Lingkup Kajian

Lingkup penelitian ini adalah syarat dan prosedur pengajuan klaim ganti kerugian,

tanggung jawab perusahaan asuransi kendaraan bermotor roda empat dan

hambatan-hambatan dalam proses pengajuan klaim ganti kerugian PT Asuransi Wahana Tata

terhadap kecelakaan kendaraan bermotor roda empat.

(7)

Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan dan

gambaran mengenai tanggung jawab perusahaan asuransi kendaraan bermotor roda 4

(empat). Hingga dapat dipahami ada kesesuaian atau tidak antara ketentuan perjanjian dan

pelaksanaannya, yang meliputi asuransi kendaraan bermotor, kecelakaan lalu lintas jalan,

kerugian akibat kecelakaan kendaraan bermotor roda 4 (empat) lalu lintas jalan dan

pelaksanaan klaim ganti kerugian terhadap kecelakaan kendaraan bermotor roda 4 (empat).

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna baik secara teoritis maupun praktis

1. Kegunaan teoritis

Secara teoritis penelitian ini untuk memberikan sumbangan ilmu pengetahuan hukum

khususnya dalam bidang hukum keperdataan yaitu mengenai hukum Asuransi khususnya

mengenai bagaimana tanggung jawab Perusahaan Asuransi Kendaraan Bermotor dalam

pelaksanaan pembayaran ganti kerugian terhadap kendaraan bermotor roda 4 (empat) bila

terjadi evenemen.

2. Kegunaan praktis

Secara praktis, bagi penulis penelitian ini berfungsi sebagai:

a. Untuk dapat dijadikan bahan bacaan bagi mahasiswa yang sedang mempelajari ilmu

hukum.

b. Untuk menambah literature kepustakaan dan sebagai sumber data dalam penelitian yang

lain.

c. Sebagai syarat bagi penulis untuk menyelesaikan program strata (S-1) pada Fakultas

(8)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat

disimpulkan :

1. Syarat-syarat dan prosedur pengajuan klaim ganti kerugian asuransi kendaraan bermotor

adalah sebagai berikut :

(a) Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pengajuan klaim ganti kerugian asuransi

kendaraan bermotor roda 4 (empat) dengan nomor polis

008.1050.301.2007.000092.00 berupa formulir klaim ganti kerugian dan berita acara

kerusakan atau kehilangan. Sedangkan bagi pihak tertanggung cukup melengkapi

syarat-syarat yang lain berupa keterangan bukti diri, slip jaminan asuransi dan bukti

pembayaran. Apabila dalam pengajuan klaim syarat tersebut tidak dipenuhi, maka hak

tertanggung untuk mendapatkan ganti kerugian akan menjadi hilang atau batal. Hal ini

ditegaskan dalam Pasal 14 Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia.

(b) Prosedur dalam pengajuan klaim ganti kerugian asuransi kendaraan bermotor roda 4

(empat) dengan nomor polis 008.1050.301.2007.000092.00 pihak tertanggung secara

langsung mengajukan klaim kepada pihak PT Asuransi Wahana Tata. Pada saat

pengajuan tuntutan ganti kerugian, pihak tertanggung tidak boleh melampaui batas

waktu 12 (dua belas) bulan yang telah ditentukan dengan disertai dokumen

pendukung yang ditetapkan oleh pihak penanggung.

2. Pelaksanaan tanggung jawab asuransi kerugian oleh pihak PT Asuransi Wahana Tata,

tertanggung diwajibkan membayar uang sebesar Rp. 200.000,00 sebagai biaya

(9)

yang dialami oleh tertanggung untuk diperbaiki sebagai bentuk tanggung jawab oleh

pihak penanggung.

3. Hambatan dalam pengajuan klaim asuransi kendaraan bermotor roda 4 (empat) dengan

nomor polis 008.1050.301.2007.000092.00 berupa kualitas hasil pekerjaan yang tidak

sesuai dengan harapan. Penyelesaian dapat dilakukan secara musyawarah.

B. Saran

Referensi

Dokumen terkait

• Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP Berbasis Akrual secara bertahap pada pemerintah daerah diatur dengan Peraturan Menteri

Pengujian hipotesis menggunakan model regresi linear berganda, dimana model ini digunakan karena data variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua kriteria, yaitu

Dengan jumlah kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC) RSI Sultan Agung Semarang yang selalu mengalami peningkatan pada tahun 2015-2019 perlu dilakukan analisis

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah yang dihadapi adalah bagaimana membandingkan penggunaan metode SAW dan

Ieu kalimah diwangun ku katerangan, konjungsi, jejer, jeung caritaan. Adeganna bisa digambarkeun saperti kieu. Pola di luhur bisa dibaca yén kalimah kedaling ambek

Secara garis besar, unsur sastra dikelompokkan menjadi dua macam yaitu: instrinsik dan ekstrinsik (Nurgiyantoro, 1998:23).Unsur instrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya

20 Negara dalam konteks ini termanifestasi dalam kewenangan-kewenangan pelaksanaan (eksekutif) negara yang berada dalam kewenangan Pemerintah.Bahwa meskipun Pasal 33 ayat (3) UUD

We have families we love, jobs that help us provide the necessities of daily living, good health, friends to laugh and play with, freedom and Free Will to live our lives the way we