LEMBAGA SOSIAL
DALAM MASYARAKAT
TUGAS SOSIOLOGI
NAMA KELOMPOK
1.CHERIL DWI. A (04)
2.FARIZAL ALWAN. S (13)
3.FUADMAWATI (14)
4.M. NASIRUDDIN (25)
LEMBAGA PENDIDIKAN
A. Sistem pendidikan
Kurikulum pendidikan adalah suatu rencana yang di susun untuk
melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab
1) Kurikulum sekolah dasar diterapkan pada tahun 1968.
Merupakan suatu peralihan menuju integritas kurikulum mulai dari tingkat taman kanak kanak sampai ke perguruan tinggi. Kurikulum SD 1968 terbagi dalam 3 kelompok besar, yaitu kelompok pembinaan jiwa pancasila, kelompok pembinaan pengetahuan dasar, dan kelompok pembinaan percakapan khusus.
kelebihan:
Mempertingkat moral, mental, budi pekerti dan memperkuat keyakinan agama.
Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan.
2) Kurikulum proyek perintis sokolah pembangunan di terapkan pada tahun 1973.
4) Kurikulum 1984 diterapkan pada tahun 1984. Pendekatan proses belajar mengejar yang
diarahkan agar murid memiliki kemampuan yang memproses perolehannya mengacu pada 3
aspek yaitu aspek pengembangan, yaitu ranah kognitif yang berisi kemampuan berpikir, ranah afektif, dan ranah spikomotor.
Kelebihan:
Mendidik murid agar menjadi manusia yang
seutuhnya berdasarkan pancasila, mampu
membangun diri sendiri dan bertanggung jawab terhadap bangsa.
Kekurangan:
Kurangnya kegiatan yang berhubungan dgn
5) Kurikulum 1994 diterapkan pada tahun 1997.
Merupakan hasil upaya untuk memajukan kurikulum2 sebelumnya, kuikulum 1975 dan
1984, dan kurikulum 1994 disusun dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang sama.
Kelebihan:
Mencerdakan kehidupan banga dan
mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.
Menggunakan sistem catur wulan yang
6) Revisi Kurikulum 1994 di terapkan pada tahun 1997. Dikembangkan pada kurikulum baru yang dikenal
dengan kurikulum SD 1975 yang merupakan tonggak pembaharuan yang lebih nyata dan lebih mantap
dalam sistem pendidikan nasional. Kelebihan:
Memiliki sifat sifat dasar sbg warga negara yang baik. Sehat jasmani dan rohani.
Memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap
dasar.
Bekerja di masyarakat dan mengembangkan diri
sesuai asas pendidikan seumur hidup. Kekurangan:
Sekolah ternyata dipandang kurang sesuai dengan
7) Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi diterapkan pada tahun 2004
Pada kurikulum 2004 ini para siswa dituntut aktif mengembangkan keterampilan untuk menerapkan IPTEK tanpa meninggalkn kerja sama dan
solidaritas, meski sesungguhnya antar siswa saling berkompetisi.
Kelebihan:
Dalam kegiatan dikelas para siswa bukan lagi objek,
namun subjek sekaligus objek dalam pembelajaran. Dan setiap kegiatan siswa ada nilainya.
Kekurangan:
Pada kurikulum ini para siswa hanya belajar pada isi
8) Kurikulum tingkat satuan pendidikan diterapkan tahun 2006.
KTSP tahun 2006 adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan di masing masing satuan
pendidikan di indonesia. Kelebihan:
Pendidikan tingkat satuan pendidikan. Struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan.
Kalender pendidikan.
B. Satuan pendidikan
Pendidikan sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas diri memiliki satuan pendidikan, yaitu kelompok layanan pendidikan yang
meyelenggarakan pendidikan pada jalur
1. Pendidikan formal, yaitu jalur
pendidikan terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar,
2. Pendidikan nonformal, yaitu jalur perdidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secarar terstruktur
dan berjenjang. Contoh pendidikan
3. Pendidikan informal, yaitu pendidikan yang dilakukan dalam
C. Tipe – tipe pendidikan
menurut Randall Collins, ada 3 tipe pendidikan sebagai berikut.
1. Pendidikan ketrampilan dan praktis, yaitu
pendidikan yang dilaksanakan untuk memberikan keterampilan dan
kemampuan tertentu yang dapat diaplikasikan dalam masyarakat. Contohnya:
Para tukang menampilkan keterampilan
mereka kepada calon calon baru.
Pekerjaan seperti dokter, insinyur,
2. Pendidikan kelompok status, yaitu
pendidikan yang dilakukan oleh kelompok untuk mempertahankan hak-hak istimewa suatu kelompok.
Contohnya:
Contoh di CINA: hal masa lampau, orang-orang
terdidik pertama ialah peramal, menulis puisi, dan melukis.
Contoh di INDIA: sejak awal, baca tulis dikenal
pendidikan erat kaitannya dengan prestise kelompok status.
Penulisan puisi dan kiasan-kiasan bagi orang
3. Pendidikan birokrasi, yaitu pendidikan yang dilakukan untuk memenuhi kualifikasi khusus yang
diperlukan oleh suatu lembaga, misalnya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan
Kementrian Keuangan/ lembaga ekonomi lain.
Contohnya:
Contoh dinegara eropa yang kuat tidak
bergantung pada gereja katolik.
Contoh negara prusia secara ketat dan
D. Peran dan fungsi lembaga
pendidikan
Setiap lembaga pendidikan yang
berjenjang memiliki fungsi manifes dan
fungsi laten. Fungsi manifes lembaga pendidikan sebagai berikut.
1. Mempersiapkan anggota masyarrakat untuk mencari nafkah. Lembaga
pendidikan formal atau nonformal
memberikan keterampilan kepada siswa agar mampu mencari nafkah untuk
2. Menanamkan keterampilan dalam
demokrasi. Pendidikan menjadi salah satu cara untuk mewujudkan partisipasi aktif untuk mewujudkan demokrasi.
3. Mengajarkan peranan sosial. Sekolah
mengajarkan siswa mengenai peran dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan dalam masyarakat.
4. Menyediakan tenaga pembangunan.
Pendidikan perperan dalam menyediakan tenaga terlatih, terdidik, dan terampl
5. Membuka kesempatan untuk
memperbaiki nasib. Melalui pendidikan seseorang dapat meraih pekerjaan agar dapat menyejahterakan dirinya sendiri dan orang lain.
6. Mengajarkan nilai dan norma di
lingkungannya. Pendidikan sebagai agen sosialisasi sekunder melaksanakan
Adapun fungsi laten ( tersembunyi ) lembaga pendidikan sebagai berikut :
1) Mengurangi pengendalian orang tua. Hal
tersebut dikarenakan pada saat anak berada di lingkungan sekolah, anak merupakan
tanggung jawab sekolah. Oleh karena itu, sekolah memiliki kewenangan sendiri untuk mendidik anak.
2) Memperpanjang masa rermaja dan menunda
masa dewasa siswa karena adanya pola sosialisasi dengan teman sebaya.
3) Mengajarkran siswa bersikap kritis untuk