• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Fundamental Harga Saham Indeks LQ 45 Sektor Properti Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Fundamental Harga Saham Indeks LQ 45 Sektor Properti Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FUNDAMENTAL HARGA SAHAM INDEKS LQ 45

SEKTOR PROPERTI PERIODE 2008-2012

DI BURSA EFEK INDONESIA

VIVI LUTFIAH

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Fundamental Harga Saham Indeks LQ 45 Sektor Properti Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, September 2013

(3)

Sektor Properti Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia. Di bawah bimbingan

Farida Ratna Dewi.

Perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan dan kemacetan yang terjadi di kota besar membuat masyarakat lebih memilih untuk tinggal di apartemen dan kondominium. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis kondisi perusahaan-perusahaan dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012 (2) Membandingkan nilai intrinsik harga saham perusahaan-perusahaan properti dengan harga pasarnya di BEI selama periode 2008-2012 melalui analisis fundamental. (3) Membandingkan murah atau mahalnya harga saham dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012 menurut analisis fundamental. Selama periode 2008 hingga 2012 ASRI seluruhnya berada pada posisi undervalued. Begitu pula dengan BKSL dan juga BSDE yang juga secara keseluruhan berada pada posisi undervalued. Sedangkan LPKR dan SSIA pada periode 2008 hingga 2012 lebih banyak berada pada posisi overvalued. Selama periode 2008 hingga 2012 saham yang paling murah berdasarkan perhitungan PER adalah saham dari SSIA sedangkan saham yang paling mahal menurut perhitungan PER adalah saham BKSL.

Kata Kunci: Analisis Fundamental, Nilai Intrinsik, Harga Saham, Sektor Properti

ABSTRACT

Vivi Lutfiah, H24114008, Fundamental Analysis Stock Price Index LQ 45 Property Sector Period 2008-2012 in Indonesia Stock Exchange. Supervised by

Farida Ratna Dewi.

Changes in people’s lifestyle and urban congestion that occurs in big cities,

peoples prefer to live in apartments and condos. The purpose of this study was: (1) Analyze companies condition in property sector during 2008-2012 according to Indonesia Stock Exchange with fundamental analysis. (2) Comparing the intrinsic value with a fair market value of property companies stock price during 2008-2012 with fundamental analysis. (3) Comparing low or high price of shares in the property sector during 2008-2012 according to Indonesia Stock Exchange with fundamental analysis. During 2008-2012, Alam Sutera Realty completely undervalued. Similarly, Bumi Serpong Damai and Sentul City well being undervalued position too. While Lippo Karawaci and Surya Semesta Internusa are more in overvalued position. The cheapest stocks in 2008-2012 based on calculation of Price Earning Ratio is Surya Semesta Internusa and the most expensive is Sentul City.

(4)

VIVI LUTFIAH

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

NIM : H24114008

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Farida Ratna Dewi, SE, MM NIP. 19710307 200501 2 001

Mengetahui, Ketua Departemen

Dr. Ir, Jono M. Munandar, M.Sc NIP. 19610123 198601 1 002

(6)

PRAKATA

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sumber dari segala ilmu pengetahuan yang telah memberikan banyak Rahmat, Hidayat, serta Nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan judul “Analisis Fundamental Harga Saham Indeks LQ 45 Sektor Properti Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia”. sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM. Selaku pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi pada penulis. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga atas doa dan kasih sayangnya.

Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna karena adanya keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi rekan pembaca.

Bogor, September 2013

(7)

DAFTAR ISI

Ruang Lingkup Permasalahan 2

METODOLOGI PENELITIAN 2

Kerangka Pemikiran 2

Metode Penelitian 3

Pengumpulan data 3

Pengolahan dan Analisis Data 4

Analisis Fundamental 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 6

Gambaran Umum Perusahaan 6

Pendirian dan Informasi Umum Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) 6 Ringkasan Keuangan Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) 6 Pendirian dan Informasi Umum Sentul City Tbk (BKSL) 6

Ringkasan Keuangan Sentul City Tbk (BKSL) 7

Pendirian dan Informasi Umum Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 7 Ringkasan Keuangan Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 8 Pendirian dan Informasi Umum Lippo Karawaci Tbk (LPKR) 8 Ringkasan Keuangan Lippo Karawaci Tbk (LPKR) 8 Pendirian dan Informasi Umum Surya Semesta I

nternusa Tbk (SSIA) 9

Ringkasan Keuangan Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) 9

Analisis Fundamental 10

Analisis Ekonomi (Pasar) 10

Gambaran Umum Kondisi Perekonomian Periode 2008

hingga 2012 10

Tingkat Pengembalian Pasar Periode 2008 hingga 2012 11

Analisis Industri (Sektor) 11

Analisis Fundamental PT Alam Sutera Realty Tbk 12

Analisis Fundamental PT Sentul City Tbk 13

Analisis Fundamental PT Bumi Serpong Damai Tbk 14 Analisis Fundamental PT Lippo Karawaci Tbk 14 Analisis Fundamental PT Surya Semesta Internusa Tbk 15

Perbandingan Price Earning Ratio 15

(8)

DAFTAR TABEL

1 Ringkasan kondisi keuangan PT Alam Sutera Realty Tbk periode

2008-2012 6

2 Ringkasan kondisi keuangan PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 7 3 Ringkasan kondisi keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk periode

2008-2012 8

4 Ringkasan kondisi keuangan PT Lippo Karawaci Tbk periode

2008-2012 9

5 Ringkasan kondisi keuangan PT Surya Semesta Internusa Tbk periode

2008-2012 9

6 Tingkat pengembalian rata-rata pasar periode 2008-2012 11 7 Perbandingan harga saham PT Alam Sutera Realty Tbk periode

2008-2012 (dalam rupiah) 13

8 Perbandingan harga saham PT Sentul City Tbk periode 2008-2012

(dalam rupiah) 13

9 Perbandingan harga saham PT Bumi Serpong Damai periode

2008-2012 (dalam rupiah) 14

10 Perbandingan harga saham PT Lippo Karawaci periode 2008-2012

(dalam rupiah) 15

11 Perbandingan harga saham PT Surya Semesta Internusa Tbk periode

2008-2012 (dalam rupiah) 15

12 Price earning ratio 5 perusahaan sektor properti Indeks LQ45 periode

2008-2012 16

13 Perbandingan harga saham sektor properti Indeks LQ45 berdasarkan

PER 17

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pemikiran 3

2 Kondisi perekonomian Indonesia periode 2008 hingga 2012 10 3 Kinerja perusahan sektor properti Indeks LQ 45 periode 2008-2012 12

DAFTAR LAMPIRAN

1 Indeks Harga Saham Gabungan per bulan periode 2008-2012 21

2 Tingkat pengembalian pasar periode 2008-2012 22

3 Harga penutupan saham PT Alam Sutera Realty Tbk per bulan periode

2008-2012 24

4 Tingkat pengembalian saham (R) PT Alam Sutera Realty Tbk periode

2008-2012 25

(9)

6 Harga penutupan saham PT Sentul City Tbk per bulan periode

2008-2012 27

7 Tingkat pengembalian saham (R) PT Sentul City Tbk periode

2008-2012 28

8 Nilai intrinsik saham PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 29 9 Harga penutupan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk per

bulanperiode 2008-2012 30

10 Tingkat pengembalian saham (R) PT Bumi Serpong Damai Tbk

periode 2008-2012 31

11 Nilai intrinsik saham PT Bumi Serpong Damai Tbk periode

2008-2012 32

12 Harga penutupan saham PT Lippo Karawaci per bulan periode

2008-2012 33

13 Tingkat pengembalian saham (R) PT Lippo Karawaci Tbk periode

2008-2012 34

14 Nilai intrinsik saham PT Lippo Karawaci Tbk periode 2008-2012 35 15 Harga penutupan saham PT Surya Semesta Internusa Tbk per bulan

periode 2008-2012 36

16 Tingkat pengembalian saham (R) PT Surya Semesta Internusa Tbk

periode 2008-2012 37

17 Nilai intrinsik Saham PT Surya Semesta Internusa Tbk periode

(10)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sektor properti dan real estate ikut berperan serta dalam pembangunan dan perekonomian Indonesia khususnya sumbangan terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Sebesar 9,4% dari PDB (Produk Domestik Bruto) adalah sumbangan dari sektor properti. Selanjutnya Sektor Properti dan Real Estate juga turut serta menggerakan 175 industri hulu-hilir yang terkait. Rendahnya suku bunga yang yaitu 5,75% berpengaruh juga pada pergeseran bentuk investasi. Misalnya, masyarakat kaya yang tadinya menginvestasikan uangnya di deposito dengan bunga sekitar 6-7% (gross), ditambah adanya pajak yang cukup besar, yakni bisa mencapai 20%, bisa beralih untuk berinvestasi di sektor properti yang harganya mulai naik sekitar 15-20 % dalam satu tahun.

Meningkatnya jumlah permintaan apartemen dan kondominium serta perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan yang lebih memilih untuk tinggal di apartemen dan kondominium. Secara langsung telah mendorong pasokan apartemen dan kondominium kota-kota besar di Indonesia. Selain itu kemacetan yang terjadi di kota besar juga mendorong masyarakat pinggiran kota untuk memilih apartemen sebagai alternatif hunian mereka. Harga properti di Indonesia masih termasuk yang termurah di kawasan Asia. Hal ini membuka peluang bagi investor asing untuk berinvestasi di industri properti Indonesia. Selain itu, kurangnya infrastruktur juga justru menarik investor untuk ikut menanamkan modalnya di sektor infrastruktur dan properti. Pendorong utamanya yaitu peningkatan daya beli konsumen. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini mengambil judul Analisis Fundamental Harga Saham Indeks LQ 45 Sektor Properti Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia.

Terdapat 53 perusahaan bergerak dalam sektor properti yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, lima diantaranya masuk kedalam saham LQ 45. Indeks LQ 45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar, hal itu merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). (BEI). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah.

Lima saham perusahaan properti yang termasuk dalam indeks LQ 45 adalah Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), Sentul City Tbk (BKSL), Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Selain saham Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), keempat saham diatas pada periode sebelumnya memang sudah terpilih kedalam indeks LQ 45. Sedangkan untuk saham Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) baru masuk dalam indeks LQ 45 untuk periode Februari-Juli 2013.

Rumusan Masalah

(11)

menjadi bagian dalam sektor properti ini, membuat investor harus benar-benar menyadari bahwa di samping akan memperoleh keuntungan tidak menutup kemungkinan mereka akan mengalami kerugian.Investor perlu untuk memutuskan saham mana yang akan investor beli atau jual. Dasar investor untuk memutuskan praktik jual beli saham di bursa adalah dengan melakukan penilaian saham. Untuk memutuskan berapa nilai harga saham yang layak saat ini dapat dilakukan analisis harga saham. Analisis harga saham dapat dilakukan dengan analisis fundamental. Analisis fundamental dilakukan untuk mengetahui nilai intrinsik dari suatu saham. Dari hal yang telah disampaikan, maka dapat dirumuskan permasalahan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi perusahaan-perusahaan dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012?

2. Bagaimana perbandingan nilai intrinsik harga saham perusahaan-perusahaan properti dengan harga pasarnya di BEI selama periode 2008-2012 melalui analisis fundamental?

3. Bagaimana perbandingan saham yang paling murah atau paling mahal dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012 menurut analisis fundamental?

Tujuan

1. Menganalisis kondisi perusahaan-perusahaan dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012.

2. Membandingkan nilai intrinsik harga saham perusahaan-perusahaan properti dengan harga pasarnya di BEI selama periode 2008-2012 melalui analisis fundamental.

3. Membandingkan murah atau mahalnya harga saham dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012 menurut analisis fundamental.

Ruang Lingkup Permasalahan

Penelitian ini dilakukan di BEI, dengan mengambil data saham, laporan keuangan serta kinerja keuangan tahun 2008-2012 pada sektor properti yang termasuk ke dalam Indeks LQ 45,yaitu Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), Sentul City Tbk (BKSL), Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).

METODOLOGI PENELITIAN

Kerangka Pemikiran

(12)

model kelipatan laba atau Price Earning Ratio (PER) dan model present value. Informasi yang didapat dari analisis fundamental tersebut dapat menjadi rekomendasi bagi investor untuk membuat keputusan investasi.

Gambar 1.Kerangka pemikiran

Metode Penelitian

Pengumpulan data

Penelitian ini dilakukan di PT. Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data time series bulanan serta data laporan keuangan emiten selama periode 2008-2012.

Penilaian Harga Saham

Analisis Fundamental

1.Analisis Ekonomi (Pasar) 2.Analisis Industri (Sektor)

3.Analisis Kondisi Spesifikasi Perusahaan

PER Model Present Value

Perbandingan Harga Saham

Nilai Intrinsik

Saham

Rekomendasi

Investor Perusahaan

(13)

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak Microsoft Excel. Analisis yang digunakan untuk mengolah data adalah analisis fundamental.

Analisis Fundamental

Analisis fundamental dilakukan dengan model kelipatan laba atau Price

Earning Ratio (PER) dan model present value.

1. Pendekatan PER ( Price Earning Ratio)

Menurut Husnan (2001), untuk menentukan PER (Price Earning Ratio) dapat diketahui dengan perhitungan :

PER = ...(1)

Keterangan :

P0 :Harga saat ini

EPS : Harga per lembar saham

2. Present Value atau Model Kelipatan Laba

Menurut Husnan (2001), pendekatan present value arus kas yang diharapkan akan diterima oleh pemilik saham, dengan menggunakan tingkat bunga tertentu. Perhitungan nilai intrinsik saham untuk satu periode dapat diketahui dengan rumus :

P0 = ...(2)

Keterangan :

P0 : Nilai intrinsik saham

P1 : Harga pasar

FCF per share : Free cash flow per lembar saham

Nilai r dapat ditaksir dengan menggunakan model Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang dijelaskan pada poin 4.

3. Arus Kas

Arus kas dapat diketahui dengan menggunakan rumus free cash flow (FCF), berikut ini adalah rumus FCF :

FCF = Laba bersih + Depresiasi/Amortisasi Perubahan

Modal Kerja – Investasi Modal ……...(3)

FCF per share = ...(4)

Keterangan :

(14)

4. CAPM (Capital Asset Pricing Model)

Berikut ini tahapan dalam menghitung CAPM (Capital Asset Pricing Model)

1) Tingkat Pengembalian masing-masing saham

Rit = ...(5)

Keterangan :

Rit : Tingkat pengembalian saham perusahaan bulan t

Pit : Harga saham bulan t

Pit-1 : Harga saham bulan t-1

Dt : Dividen pada bulan t

2) Tingkat pengembalian pasar bulanan dan tingkat pengembalian rata-rata pasar

Rmt = ...(6)

E (Rm)= ...(7)

Keterangan :

Rmt : Tingkat pengembalian pasar bulan ke t

IHSGt : IHSG bulan t

IHSGt-1: IHSG bulan t-1

E (Rm) : Tingkat pengembalian rata-rata pasar yang diharapkan dalam satu bulan

N : Jumlah pengamatan dalam satu kuartal 3) atau Risiko

σ im : Kovarian tingkat pengembalian saham I dengan tingkat pengembalian pasar

σ2

m : Varian tingkat pengembalian pasar

4) Tingkat Risiko Bebas Bunga (Rf) memakai data SBI

5) Persamaan CAPM (Capital Asset Pricing Model)

E (Rj) = Rf + β j [ E(Rm) - Rf ] ...(11) Keterangan :

E (Rj) : Expected return saham j Rf : Risk free rate

(15)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Pendirian dan Informasi Umum Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)

PT Alam Sutera Realty Tbk telah berdiri sejak 3 November 1993 dengan nomor NPWP 01.302.653.9-054.000 PT Alam Sutera Realty terdaftar di Bursa Efek pada 18 Desember 2007 yang diklasifikasikan dalam sektor Property, Real

Estate and Building Construction dan subsektor Property And Real Estate. IPO

PT Alam Sutera Realty Tbk dijamin oleh PT Ciptadana Securities dengan harga perdana Rp100 per lembar saham dengan modal dasar Rp2.400.000.000.000. Kantor pusat PT Alam Sutera Realty Tbk terletak di Wisma Argo Manunggal Lt. 18 Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 22 Jakarta – 12930 dengan produk yang dihasilkan yaitu Residencial, Commercial dan Office Tower.

Ringkasan Keuangan Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)

Keuangan PT Alam Sutera Realty Tbk tahun 2008 hingga 2012 terus mengalami kenaikan. Ringkasan kondisi keuangan PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Ringkasan kondisi keuangan PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012 Keterangan

(dalam juta rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012

Total Penerimaan 435,325 403,627 765,213 1381,046 1718,740 Laba Operasi 55,284 110,641 343,079 693,620 914,796 Laba Non Operasi 79,486 117,811 330,182 671,143 837,671 Laba Bersih 58,815 94,021 290,484 602,737 750,575

Dividend (Rp) 0.69 1.05 4.03 6.13 -

ROA (%) 2.60 3.31 7.20 11.17 8.17

ROE (%) 4.53 6.11 14.95 24.08 20.06

Sumber : BEI (2013)

Pada Tabel 1. memperlihatkan kenaikan total penerimaan, laba bersih serta dividen yang dibagikan setiap tahun. Kenaikan paling signifikan yaitu dari tahun 2010 ke 2011 dengan kenaikan total penerimaan sebesar 55%.

Pendirian dan Informasi Umum Sentul City Tbk (BKSL)

PT Sentul City Tbk didirikan pertama kali dengan nama PT Sentragriya Kharisma tanggal 16 April 1993. Pada tanggal 19 Juli 2006 terjadi perubahan nama menjadi PT Sentul City Tbk. Kemudian PT Sentul City Tbk mendaftarkan wajib pajaknya dengan nomor NPWP01.614.952.8-054.000. PT Sentul City Tbk terdaftar di Bursa Efek pada tanggal 28 Juli 1997 yang diklasifikasikan dalam sektor Property, Real Estate and Building Constructiondan subsektor Property

And Real Estate. IPO dijaminkan oleh PT Trimega SecurindoLestari. Kantor pusat

(16)

Sudirman Kav. 60 Jakarta – 12190.Terdapat empat jenis produk yang dihasilkan PT Sentul City Tbk yaitu Residential, Commercial, Hotel and Tourism serta Medical Care.

Ringkasan Keuangan Sentul City Tbk (BKSL)

Keuangan PT Sentul City Tbk tahun 2008 hingga 2012 menunjukkan kenaikan yang sangat baik. Penerimaan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang sangat tinggi begitu pula dengan laba bersih. Ringkasan kondisi keuangan PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Ringkasan kondisi keuangan PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 Keterangan

(dalam juta rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012

Total Penerimaan 80,110 162,659 443,548 457,833 545,297 Laba Operasi -20,453 22,350 136,847 125,868 212,020 Laba Non Operasi -12,449 9,507 103,461 156,854 206,162 mengalami kerugian hingga mencapai 15,7 miliar, tetapi di tahun selanjutnya terus mengalami kenaikan hingga tidak ada lagi kerugian. Hanya saja untuk periode 2008 hingga 2012 PT Sentul City Tbk belum pernah membagikan dividen. Hal ini disebabkan oleh PT Sentul City Tbk yang masih memiliki saldo rugi anggaran di tahun 2010 sebesar 126 miliar. Masih adanya defisit anggaran sehingga laba bersih lebih diarahkan untuk menyehatkan kas perusahaan. Pada tahun 2011 saat RUPS diumumkan bahwa saldo defisit anggatan tersisa 70 miliar. Dengan makin berkurangnya saldo rugi diharapkan beberapa waktu mendatang posisi kas segera positif sehingga memungkinkan untuk membagi dividen.

Pendirian dan Informasi Umum Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

PT Bumi Serpong Damai Tbk didirikan pada tanggal 16 Januari 1984. Kemudian mendaftarkan wajib pajaknya dengan nomor NPWP 01.374.249.9-411.000 PT Bumi Serpong Damai Tbk terdaftar di Bursa Efek pada tanggal 6 Juni 2008 yang diklasifikasikan dalam sektor Property, Real Estate and Building

Construction dan subsektor Property And Real Estate. IPO PT Bumi Serpong

(17)

beberapa produk yaitu Residential, Commercial, Commercial Lots, Office Space serta beberapa Previous Product.

Ringkasan Keuangan Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

Keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk menunjukkan bahwa total penerimaan dan laba bersih PT Bumi Serpong Damai Tbk tahun 2008 hingga 2011 mengalami kenaikan. Ringkasan kondisi keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Ringkasan kondisi keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk periode 2008-2012 Keterangan

(dalam juta rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012

Total Penerimaan 1,386,111 1,270,592 2,477,203 2,806,339 2,631,082 Laba Operasi 412,015 456,458 870,475 960,555 1,004,573 Laba Non Operasi 304,127 376,169 662,111 1,170,231 1,061,327 Laba Bersih 223,462 308,738 394,403 1,012,301 907,152

Dividend (Rp) 4.00 6.00 6.00 - -

ROA (%) 6.94 8.19 5.66 9.15 6.64

ROE (%) 14.66 16.07 10.80 14.17 10.61

Sumber : BEI (2013)

Pada Tabel 3. memperlihatkan kenaikan penerimaan maupun laba bersih. Kenaikan paling signifikan terjadi pada pada tahun 2011 yaitu naik 156,7% dari tahun 2010. Untuk tahun 2012 baik total penerimaan maupun laba bersih mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Pendirian dan Informasi Umum Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

PT Lippo Karawaci Tbk didirikan dengan nama PT Tunggal Reksakencana pada tanggal 15 Oktober 1990. Kemudian mendaftarkan wajib pajaknya dengan nomor NPWP 01.346.574.5-054.000. PT Lippo Karawaci Tbk terdaftar di Bursa Efek pada tanggal 28 Juni 1996 yang diklasifikasikan dalam sektor Property, Real

Estate and Building Construction dan subsektor Property And Real Estate. IPO

PT Lippo Karawaci Tbk dijamin oleh PT Pentasena Arthasentosa. Penawaran umum perdana perusahaan sejumlah 30.800.000 saham biasa kepada masyarakat sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 3 Juni 1996, dan selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Juni 1996. Kantor PT Lippo Karawaci Tbk terletak di Menara Matahari Lt. 22, 7 Boulevard Palem Raya Lippo Karawaci Central Tangerang-15811. Produk-produk yang dihasilkan adalah

Hospital, Malls, Hotel serta Urban Development.

Ringkasan Keuangan Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

(18)

Tabel 4. Ringkasan kondisi keuangan PT Lippo Karawaci Tbk periode 2008-2012 Keterangan

(dalam juta rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012

Total Penerimaan 2,553,307 2,565,101 3,125,313 4,189,580 3,818,985 Laba Operasi 465,453 480,707 721,359 927,996 - Laba Non Operasi 471,686 526,658 719,254 984,810 1,072,741 Laba Bersih 370,872 388,053 525,346 579,917 1,848,521

Dividend (Rp) - - 11.54 15.58 - membagikan dividen di tahun 2010 dan 2011.

Pendirian dan Informasi Umum Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)

PT Surya Semesta Internusa Tbk didirikan pada tanggal 15 Juni 1971. PT Surya Semesta Internusa Tbk terdaftar di Bursa Efek pada tanggal 27 Maret 1997 yang diklasifikasikan dalam sektor Property, Real Estate and Building

Construction dan subsektor Building Construction. IPO PT Surya Semesta

Internusa Tbk dijamin oleh PT Aspac Uppindo Sekuritas dan PT Usaha Bersama Sekuritas. Pada tanggal 5 Maret 1997, perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dar Ketua BAPEPAM unttuk melaksanakan penawaran umum sebanyak 135.000.000 saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp500 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp975 per saham. Kantor PT Surya Semesta Internusa Tbk terletak di Graha Surya Internusa Lt. 20 Jalan H.R. Rasuna Said Kav. X - 0 Jakarta-12950. Produk-produk dari PT Surya Semesta Internusa Tbk adalah property, konstruksi dan perhotelan.

Ringkasan Keuangan Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)

Kondisi keuangan PT Surya Semesta Internusa Tbk selama periode 2008 hingga 2012 mengalami kenaikan. Ringkasan kondisi keuangan PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Ringkasan kondisi keuangan PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012 Keterangan

(dalam juta rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012

Total Penerimaan 1,753,280 1484,102 1690,096 2,878,775 2,658,312 Laba Operasi 120,669 86,178 160,836 385,090 668,449 Laba Non Operasi 13,406 112,830 195,858 385,090 668,449 Laba Bersih -11,704 17,599 115,588 272,759 574,864

Dividend (Rp) - - - 11.00 -

ROA (%) 0.60 5.05 8.22 13.11 16.87

ROE (%) 1.82 14.88 22.54 32.06 38.30

(19)

Pada Tabel 5. memperlihatkan kenaikan laba bersih, ROA dan ROE. Pada tahun 2008 PT Surya Semesta Internusa Tbk mengalami kerugian sebesar 11,7 miliar tetapi ditahun selanjutnya terus mengalami kenaikan laba yang cukup tinggi.

Analisis Fundamental

Analisis Ekonomi (Pasar)

Perekonomian merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan negara. Begitu pula dengan analisis ekonomi yang merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari seluruh analisis fundamental.

Gambaran Umum Kondisi Perekonomian Periode 2008 hingga 2012

Pada 2008 perlambatan ekonomi mulai terjadi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang turun dari 6,3% di tahun 2007 menjadi 6,1% di tahun 2008. Selain itu, NPI (Neraca Pembayaran Indonesia) mengalami defisit sebesar $1,95 miliar. Penyebab lain dari penurunan NPI adalah terjadinya capital outflow dari investasi asing di bursa saham khususnya pada pasar SUN (Surat Utang Negara) dan SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Nilai tukar rupiah secara umum bergerak stabil sampai september 2008, namun di bulan November 2008 terdepresiasi dari Rp10.048 menjadi Rp11.711. Inflasi berada pada 11,06%.

Gambar 2. Kondisi perekonomian Indonesia periode 2008 hingga 2012

Selanjutnya pada tahun 2009 kuatnya dampak krisis global masih dirasakan, karena puncak krisis global terjadi di triwulan IV 2008. Pertumbuhan ekonomi masih dalam tren menurun. Oleh karena itu pemerintah beserta Bank Indonesia melakukan kebijakan-kebijakan. Serangkaian kebijakan tersebut dinilai berhasil meskipun menurun dari tahun sebelumnya tetapi diantara negara-negara lain pertumbuhan Indonesia termasuk dalam tiga tertinggi di dunia yaitu tumbuh sebesar 4,5%. Inflasi yang rendah di angka 2,78% serta surplus NPI $12,5 miliar.

(20)

dari kinerja sektor keuangan yang semakin membaik, pertumbuhan PDB (Product Domestic Bruto) yang semakin tinggi serta NPI yang mengalami surplus cukup besar yaitu $30,3 miliar. Dari sisi kebijakan suku bunga, Bank Indonesia menetapkan BI Rate pada tingkat 6,5%. Pertumbuhan ekonomi berada pada 6,1%.

Perekonomian Indonesia di tahun 2011 cukup kuat tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang lebih baik yaitu tumbuh sebesar 6,5% inflasi yang rendah yaitu 3,79% serta surplus NPI sebesar $11,9 miliar. Selama tahun 2012 kinerja perekonomian Indonesia masih terus menguat ditengah perekonomian dunia yang melemah. Meskipun kecil tetapi Indonesia masih mencatat surplus $0,2 miliar, pertumbuhan ekonomi 6,2% serta inflasi yang dapat dikendalikan yaitu pada tingkat 4,3%. Walaupun kinerja ekspor menurun tetapi pertumbuhan ekonomi tetap baik karena didorong oleh permintaan domestik yang tinggi.

Tingkat Pengembalian Pasar Periode 2008 hingga 2012

Penghitungan rata-rata return per kuartal dilakukan untuk menganalisis pasar. Data yang digunakan adalah data IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di BEI untuk periode 2008 hingga 2012 (lihat pada Lampiran 1). IHSG dapat mencerminkan kondisi investasi di Indonesia. Tingkat pengembalian pasar yang dihitung dari IHSG dapat menjadi cerminan harapan investor terhadap pasar. Tingkat pengembalian rata-rata pasar periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Tingkat pengembalian rata-rata pasar periode 2008-2012

Tahun 2008 2009 2010 2011 2012

Return Market (%) -5.1 5.5 3.3 0.4 1.1

Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)

Pada Tabel 6. terlihat bahwa selama periode 2008 hingga 2012 tingkat pengembalian saham mengalami fluktuasi. Pada tahun pertama yaitu tahun 2008, tingkat pengembalian saham menurun cukup besar hingga -5,1%. Hal ini terjadi karena krisis global yang dialami oleh negara adidaya Amerika Serikat yang kemudian mempengaruhi negara-negara lainnya. Pada tahun 2009 IHSG naik dari level 1355,41 ke level 2.534,36 dari tahun lalu. Di tahun 2010 tingkat pengembalian pasar kembali menurun 2,2 poin, begitu pula di tahun 2011 yang mengalami penurunan tingkat pengembalian pasar sebesar 2,9 poin. Pada tahun 2012 IHSG kembali naik di level 4.316,69 sehingga tingkat pengembalian pasarnya naik sebesar 1,1% (Iihat perhitungan pada Lampiran 2).

Analisis Industri (Sektor)

Menurut Husnan (2001), untuk menganalisis industri dimulai dengan mengidentifikasi tahap kehidupan produknya, kemudian menganalisis industri dalam kaitannya dengan kondisi perekonomian, selanjutnya melakukan analisis kualitatif terhadap industri itu sendiri. Dari tahapan tersebut maka, analisis Sektor Properti adalah sebagai berikut:

(21)

meningkat sehingga profit yang didapat oleh perusahaan-perusahaan di sektor properti ini tumbuh tinggi.

2. Kondisi ekonomi yang terus membaik pada tahun 2010 menjadi pendorong pertumbuhan properti ditahun 2011 dan 2012.Pertumbuhan ekonomi di tahun 2012 ini sedikit banyaknya merupakan sumbangan dari sektor properti.

3. Aspek kualitatif yang digunakan untuk melakukan analisis industri terdiri dari kinerja historis, persaingan, dan perubahan struktural

a. Kinerja perusahaan-perusahaan pada sektor properti selama periode 2008-2012 mengalami peningkatan. Dari lima perusahaan yang termasuk dalam sektor properti indeks LQ 45, empat diantaranya mengalami kenaikan penjualan dan laba bersih selama periode 2008-2012. Hanya PT Bumi Serpong Damai Tbk saja yang mengalami penurunan kinerja keuangannya di tahun 2012. Sedangkan, untuk harga saham hampir semua perusahaan dalam sektor properti indeks LQ 45 mengalami peningkatan harga saham. Kinerja perusahaan sektor properti Indeks LQ 45 periode 2008-2012

Gambar 3. Kinerja perusahan sektor properti Indeks LQ 45 periode 2008-2012

b. Persaingan yang terjadi antar perusahaan-perusahaan di sektor properti cukup ketat. Perusahaan-perusahaan properti berlomba-lomba menawarkan berbagai produk unggulan mereka. Hunian cluster, apartemen dan kondominium banyak ditawarkan oleh para para pengembang di sektor properti ini yang dilengkapi dengan fasilitas pendukungnya.

c. Tidak ada perubahan struktural pada sektor properti. Hanya saja terjadi perubahan dalam hal penyediaan produk. Sekarang ini, banyak produk perumahan jenis cluster yang dikerjakan oleh para pengembang.

Analisis Fundamental PT Alam Sutera Realty Tbk

Harga saham PT Alam Sutera Realty Tbk berdasarkan analisis present value selama periode 2008 hingga 2012 seluruhnya berada pada posisi undervalued. Pada tahun pertama yaitu 2008 harga pasar saham ditutup pada level Rp50 sedangkan hasil perhitungan nilai intrinsik berada pada angka Rp55. Pada tahun 2009 harga pasar saham berada pada level Rp105 dan perhitungan nilai intrinsik menghasilkan angka Rp112. Selanjutnya, pada tahun 2010 harga pasar saham berada pada level Rp295 sedangkan hasil perhitungan nilai intrinsik berada pada angka Rp332. Pada tahun 2011 harga pasar saham berada pada level Rp460 dan

(22)

hasil perhitungan nilai intrinsik menunjukkan angka Rp685. Harga pasar saham ASRI dapat dilihat pada Lampiran 3 sedangkan perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 5. Perbandingan harga saham PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Perbandingan harga saham PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012 (dalam rupiah) Tahun Harga Pasar (Rp) Nilai Intrinsik (Rp) Keterangan

2008 50 55 undervalued

2009 105 112 undervalued

2010 295 332 undervalued

2011 460 550 undervalued

2012 600 685 undervalued

Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)

Pada Tabel 7. memperlihatkan bahwa krisis finansial global 2008 ikut memberi dampak terhadap harga saham ASRI yang ditutup melemah di akhir 2008, yaitu ditutup pada harga Rp50. Pada awal 2009 dampak krisis finansial global masih terlihat dari harga saham yang ditutup melemah pada harga Rp55 di bulan april 2009 yang kemudian mulai naik di bulan selanjutnya seiring dengan makin membaiknya perekonomian Indonesia. Sehingga secara keseluruhan.ASRI berada pada posisi undervalued.

Analisis Fundamental PT Sentul City Tbk

Berdasarkan analisis present value pada periode 2008 hingga 2012, secara keseluruhan saham PT Sentul City Tbk berada pada posisi undervalued. Secara berturut-turut harga pasar dari tahun 2008 sampai 2012 lebih kecil dari hasil perhitungan nilai intrinsiknya. Harga pasar saham PT Sentul City dapat dilihat pada Lampiran 6. Perbandingan harga saham PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Perbandingan harga saham PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 (dalam rupiah) Tahun Harga Pasar (Rp) Nilai Intrinsik (Rp) Keterangan

2008 66 85 undervalued

2009 97 106 undervalued

2010 109 114 undervalued

2011 265 276 undervalued

2012 191 204 undervalued

Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)

(23)

Analisis Fundamental PT Bumi Serpong Damai Tbk

Pada tahun 2008 harga pasar saham ditutup pada level Rp95 sedangkan hasil perhitungan nilai intrinsik berada pada angka Rp85. Di tahun 2008 harga pasar saham ditutup pada level Rp880 dan nilai intrinsik saham Rp896. Selanjutnya tahun 2010 harga pasar saham berada pada level Rp900 sedangkan perhitungan nilai intrinsik menghasilkan angka Rp926. Pada tahun 2010 dan 2012 harga pasar saham berturut-turut adalah Rp980 dan Rp1.100 sedangkan hasil perhitungan nilai intrinsiknya adalah Rp1.073 dan Rp1.141. Harga pasar saham dapat dilihat pada Lampiran 9 sedangkan perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 10 dan Lampiran 11. Perbandingan harga saham PT Bumi Serpong Damai periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Perbandingan harga saham PT Bumi Serpong Damai periode 2008-2012 (dalam rupiah) Tahun Harga Pasar (Rp) Nilai Intrinsik (Rp) Keterangan

2008 95 179 undervalued

2009 880 896 undervalued

2010 900 926 undervalued

2011 980 1073 undervalued

2012 1100 1141 undervalued

Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)

Pada Tabel 9. memperlihatkan bahwa krisis finansial 2008 memberi dampak terhadap harga saham BSD yang ditandai dengan ditutup melemahnya harga saham BSDE. Perekonomian yang membaik di tahun 2010-2012 tidak begitu berpengaruh terhadap harga saham BSDE Sedangkan harga saham BSDE cenderung turun di tahun 2010 sampai 2012. Hal ini terjadi karena kinerja BSDE di tahun tersebut juga cenderung menurun. Sehingga harga saham PT Bumi Serpong Damai Tbk pada periode 2008 hingga 2012 seluruhnya berada pada posisi undervalued. Harga pasar saham BSDE dapat dilihat pada lampiran 5 dan perhitungan nilai intrinsik dapat dilihat pada lampiran 18.

Analisis Fundamental PT Lippo Karawaci Tbk

(24)

Tabel 10. Perbandingan harga saham PT Lippo Karawaci periode 2008-2012 (dalam rupiah) Tahun Harga Pasar (Rp) Nilai Intrinsik (Rp) Keterangan

2008 800 777 overvalued

2009 510 475 overvalued

2010 680 679 overvalued

2011 660 672 undervalued

2012 1000 997 overvalued

Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)

Pada Tabel 10. memperlihatkan bahwa krisis finansial global yang terjadi di tahun 2008 tidak begitu memberi dampak terhadap harga saham dari LPKR, harga saham dari LPKR dapat terus stabil meski krisis terjadi dan kemudian harga saham naik setelah krisis berakhir.Sehingga PT Lippo Karawaci lebih banyak berada pada posisi overvalued. Kinerja BKSL dapat terus membaik jika kondisi perekonomian juga stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang naik dan inflasi rendah paling tidak di bawah 10%.

Analisis Fundamental PT Surya Semesta Internusa Tbk

Pada krisis finansial global yang terjadi di tahun 2008 harga saham dari SSIA tidak begitu terkena dampak, harga saham dari SSIA dapat terus stabil meski krisis terjadi dan harga saham SSIA naik setelah krisis berakhir. Perbandingan harga saham PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Perbandingan harga saham PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012 (dalam rupiah)

Tahun Harga Pasar (Rp) Nilai Intrinsik (Rp) Keterangan

2008 100 69 overvalued

2009 70 62 overvalued

2010 232.5 210 overvalued

2011 720 856 undervalued

2012 1060 1378 undervalued

Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)

Pada Tabel 11. memperlihatkan hasil analisis present value lima periode yaitu pada tahun 2008 hingga 2012, saham dari PT Surya Semesta Internusa Tbk lebih banyak berada pada posisi overvalued yaitu pada tahun 2008, 2009, dan 2010 harga pasar lebih tinggi dari nilai intrinsiknya. Harga pasar saham SSIA dapat dilihat pada lampiran 15 dan perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 16 dan Lampiran 17.

Perbandingan Price Earning Ratio

(25)

perusahaan yang menunjukkan kenaikan dari 2008 sampai 2012. Fundamental perusahaan akan terus membaik jika pertumbuhan ekonomi masih terus stabil atau bahkan naik. Price earning ratio 5 perusahaan sektor properti Indeks LQ 45 periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Price earning ratio 5 perusahaan sektor properti Indeks LQ45 periode 2008-2012

Tahun PER ASRI PER BKSL PER BSDE PER LPKR PER SSIA

Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)

Pada Tabel 12. terihat bahwa pada tahun 2009 PER BKSL mengalami lonjakan yang sangat tinggi yaitu dari -40 kali menjadi 388 kali, hal ini disebabkan oleh laba BKSL yang naik cukup tinggi dari tahun 2008. Selanjutnya tahun 2010-2012 laba BKSL terus mengalami kenaikan hanya saja di tahun-tahun tersebut saham beredar juga ikut mengalami kenaikan sehingga PER BKSL 2009 ke 2010 mengalami penurunan yang sangat besar. Walaupun laba BKSL terus naik tetapi pada tahun 2011 ke 2012 PER BKSL mengalami penurunan dari 57,86 kali menjadi 27,13 kali, hal ini disebabkan oleh turunnya harga saham BKSL di tahun 2012. Rekomendasi untuk investor adalah menunggu sampai waktu yang tepat untuk buy and hold alasannya adalah meskipun kinerja keuangan BKSL cukup baik dengan laba yang meningkat cukup signifikan di tahun 2012 tetapi dengan PER yang tinggi saham BKSL dinilai terlalu mahal.

PER BSDE naik di tahun 2009 kemudian pada tahun selanjutnya mengalami penurunan PER menjadi 14,97 kali. Rekomendasi untuk investor adalah beli dan simpan karena harga saham BSDE yang murah serta PER dibawah 16 kali ditambah lagi proyek hotel and tourism yang terus dipasarkan oleh BSDE. BSDE memiliki potensi untuk menaikkan labanya lebih tinggi, sehingga investor berpeluang mendapatkan imbal hasil yang tinggi.

PER LPKR terus turun dari tahun 2008 hingga 2012 dengan PER 2012 yaitu 21,51 kali. Rekomendasi untuk investor adalah buy and hold atau beli lalu simpan. Meskipun PER cukup tinggi diatas 16 kali tetapi kinerja keuangan BKSL terus mengalami kenaikan. Terlebih lagi pada krisis finansial globalyang terjadi di tahun 2008 harga saham dari LPKR tidak begitu terkena dampak, harga saham dari LPKR dapat terus stabil meski krisis terjadi dan naik setelah krisis berakhir.Kinerja BKSL dapat terus membaik jika kondisi perekonomian juga stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang naik dan inflasi rendah paling tidak di bawah 10%.

(26)

semakin tinggi penggunaan modal sendiri yang dimiliki perusahaan dan semakin baik pula SSIA dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak sehingga semakin besar peluang investor untuk memperoleh return yang tinggi. Perbandingan harga saham sektor properti Indeks LQ 45 berdasarkan PER dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Perbandingan harga saham sektor properti Indeks LQ45 berdasarkan PER

Tahun Paling Murah Paling Mahal

2008 SSIA BKSL

2009 SSIA BKSL

2010 SSIA BKSL

2011 SSIA BKSL

2012 SSIA BKSL

Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)

Pada Tabel 13.memperlihatkan bahwa dari hasil perhitungan PER dapat ditentukan saham paling murah dan saham paling mahal dalam satu periode. Untuk membuat keputusan investasi selain melihat harga wajar saham hal penting lain yang harus diperhatikan adalah variabel fundamentalnya. Semakin baik variabel fundamentalnya semakin baik pula dampaknya bagi para pemegang saham.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Kinerja keuangan 5 perusahaan yang termasuk ke dalam sektor properti indeks LQ 45 secara keseluruhan meningkat dari tahun 2008 hingga 2012, hanya BSDE yang mengalami penurunan laba bersih di tahun 2012. Inflasi dan nilai tukar rupiah yang terdepresiasidan merupakan dampak dari krisis finansial global yang terjadi di tahun 2008 dan awal 2009 berpengaruh terhadap harga saham ASRI, BKSL dan BSDE yang ditutup melemah. Lain halnya dengan LPKR dan SSIA yang tidak terkena dampak dari krisis finansial global tersebut. Harga saham ASRI, BKSL dan BSDE terus menguat seiring dengan berakhirnya dampak krisis global dan perekonomian yang mulai membaik. Kelima perusahaan yang termasuk dalam sektor properti Indeks LQ 45 tersebut juga berada pada tahap growth ditandai dengan pertumbuhan laba yang masih tinggi.

Berdasarkan analisis present valued selama periode 2008 hingga 2012 perbandingan harga pasar dengan nilai intrinsiknyamenghasilkan posisi saham dari perusahaan sektor properti Indeks LQ45 yaitu, PT Alam Sutera Realty Tbk seluruhnya berada pada posisi undervalued. Begitu pula dengan PT Sentul City Tbk dan juga PT Bumi Serpong Damai Tbk yang juga secara keseluruhan berada pada posisi undervalued. Sedangkan PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Surya Semesta Internusa Tbk pada periode 2008 hingga 2012 lebih banyak berada pada posisi overvalued.

(27)

saham yang paling mahal menurut perhitungan PER adalah saham PT Sentul City Tbk.

Saran

Berdasarkan simpulan dari penelitian ini ada beberapa hal yang disarankan baik bagi investor maupun untuk pihak yang tertarik meneliti lebih lanjut masalah ini, beberapa hal tersebut yaitu:

1. Investor yang sedang maupun akan berinvestasi pada instrumen keuangan saham sebaiknya tidak hanya melihat dari harga wajar sahamnya saja tetapi juga harus memperhatikan fundamental perusahaan. Terlebih lagi jika tujuan investor adalah untuk berinvestasi jangka panjang.

2. Penelitian ini masih dapat dilanjutkan dengan menggunakan pendekatan

dividend discount model (DDM) untuk analisis fundamental atau dapat juga

dilengkapi dengan analisis teknikal sebagai tambahan informasi bagi investor untuk pengambilan keputusan melakukan jual atau beli saham.

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah Ayuningtyas. 2010. Penilaian harga saham pertambangan dengan menggunakan analisis teknikal dan fundamental [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Alexander H. 2013. Ciputra salip pakuwon dan summarecon. Indonesia. [diunduh 2013 Maret 21]. Tersedia pada http://www.idx.co.id [BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Indeks. . [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek

Indonesia. [diunduh 2013 Mei 17]. Tersedia pada http://www.idx.co.id[BI] Bank Indonesia. 2008. Laporan Perekonomian Indonesia 2008 [Internet]. Jakarta(ID): Bank Indonesia. [diunduh 2013 Juni 21]. Tersedia pada http://www.bi.go.id.

[BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Laporan Tahunan 2008-2012 PT Alam Sutera Realty Tbk [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. [diunduh 2013 Juni 7]. Tersedia pada http://www.idx.co.id.

[BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Laporan Tahunan 2008-2012 PT Bumi Serpong Damai Tbk [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. [diunduh 2013 Juni 7]. Tersedia pada http://www.idx.co.id.

(28)

[BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Laporan Tahunan 2008-2012 PT Sentul City Tbk [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. [diunduh 2013 Juni 7]. Tersedia pada http://www.idx.co.id.

[BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Laporan Tahunan 2008-2012 PT Surya Semesta Internusa Tbk [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. [diunduh 2013 Juni 7]. Tersedia pada http://www.idx.co.id.

[BI] Bank Indonesia. 2008-2012. Laporan Perekonomian Indonesia 2008-2012 [Internet]. Jakarta(ID): Bank Indonesia. [diunduh 2013 Juni 21]. Tersedia pada http://www.bi.go.id.

Denny. 2010. Analisis harga saham perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia dengan analisis fundamental dan teknikal [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Fahmi I dan Lavianti Hadi Y. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori

dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta.

Frensidy. B 2006. Matematika Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Hartono J. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Husnan S. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

Joel G Siegel dan Jae K Shim. 2011 dalam Teori Portofolio dan Analisis Investasi

Teori dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta.

Latief M. 2012. Baru 25 persen kebutuhan perumahan terpenuhi. http://properti.kompas.com/index.php/read/2012/09/25/13582769/Baru.25.P ersen.Kebutuhan.Perumahan.Terpenuhi, (17 Mei 2013).

Meryana E. 2012. Harga properti bisa naik 10-15%. http://swa.co.id/business-research/harga-properti-bisa-naik-10-15, (20 Maret 2013).

Meryana E. 2013. Jumlah individu super kaya indonesia bakal tumbuh 400%. http://swa.co.id/business-research/jumlah-individu-super-kaya-indonesia-bakal-tumbuh-400, (20 Maret 2013).

Mudzakir I. 2013. Apersi genjot properti 2013.

http://www.investor.co.id/home/apersi-genjot-properti-2013/53726, (6 Mei 2013).

R.J. Shook. 2002. Kamus Lengkap Wall Street. Simbel R, penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Wall Street Dictionary.

Suhartono dan Qudsi Fadillah. 2012 dalam Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Susilo B. 2012 dalam Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Susanto D dan Sabardi A. 2012 dalam Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

(29)
(30)

Lampiran 1. Indeks Harga Saham Gabungan per bulan periode 2008-2012

Des-2008 1355.41 Des-2009 2534.36 Des-2010 3703.51

Nov-2008 1241.54 Nov-2009 2415.84 Nov-2010 3531.21

Okt-2008 1256.7 Okt-2009 2367.7 Okt-2010 3635.32

Sept-2008 1832.51 Sept-2009 2467.59 Sept-2010 3501.3

Agust-2008 2165.94 Agust-2009 2341.54 Agust-2010 3081.88

Juli-2008 2304.51 Juli-2009 2323.24 Juli-2010 3069.28

Juni-2008 2349.1 Juni-2009 2026.78 Juni-2010 2913.68

Mei-2008 2444.35 Mei-2009 1916.83 Mei-2010 2796.96

Apr-2008 2304.52 Apr-2009 1722.77 Apr-2010 2971.25

Mar-2008 2447.3 Mar-2009 1434.07 Mar-2010 2777.3

Feb-2008 2721.94 Feb-2009 1285.48 Feb-2010 2549.03

Jan-2008 2627.25 Jan-2009 1332.67 Jan-2010 2610.8

Bulan

Des-2011 3821.99 Des-2012 4316.69

Nov-2011 3715.08 Nov-2012 4276.14

Okt-2011 3790.85 Okt-2012 4350.29

Sept-2011 3549.03 Sept-2012 4262.56

Agust-2011 3841.73 Agust-2012 4060.33

Juli-2011 4130.8 Juli-2012 4142.34

Juni-2011 3888.57 Juni-2012 3955.58

Mei-2011 3836.97 Mei-2012 3832.82

Apr-2011 3819.62 Apr-2012 4180.73

Mar-2011 3678.67 Mar-2012 4121.55

Feb-2011 3470.35 Feb-2012 3985.21

(31)

Lampiran 2. Tingkat pengembalian pasar periode 2008-2012

Bulan 2008 2009

IHSGt IHSGt-1 Rmt IHSGt IHSGt-1 Rmt Januari 2,627.25 2,745.83 -0.0432 1,332.67 1,355.41 -0.0168 Februari 2,721.94 2,627.25 0.0360 1,285.48 1,332.67 -0.0354 Maret 2,447.30 2,721.94 -0.1009 1,434.07 1,285.48 0.1156 April 2,304.52 2,447.30 -0.0583 1,722.77 1,434.07 0.2013 Mei 2,444.35 2,304.52 0.0607 1,916.83 1,722.77 0.1126 Juni 2,349.10 2,444.35 -0.0390 2,026.78 1,916.83 0.0574 Juli 2,304.51 2,349.10 -0.0190 2,323.24 2,026.78 0.1463 Agustus 2,165.94 2,304.51 -0.0601 2,341.54 2,323.24 0.0079 September 1,832.51 2,165.94 -0.1539 2,467.59 2,341.54 0.0538 Oktober 1,256.70 1,832.51 -0.3142 2,367.70 2,467.59 -0.0405 Nopember 1,241.54 1,256.70 -0.0121 2,415.84 2,367.70 0.0203 Desember 1,355.41 1,241.54 0.0917 2,534.36 2,415.84 0.0491

E(Rm) -0.0510 0.0560

Bulan 2010 2011

IHSGt IHSGt-1 Rmt IHSGt IHSGt-1 Rmt

Januari 2,610.80 2,534.36 0.0302 3,409.17 3,703.51 -0.0795

Februari 2,549.03 2,610.80 -0.0237 3,470.35 3,409.17 0.0179

Maret 2,777.30 2,549.03 0.0896 3,678.67 3,470.35 0.0600 April 2,971.25 2,777.30 0.0698 3,819.62 3,678.67 0.0383

Mei 2,796.96 2,971.25 -0.0587 3,836.97 3,819.62 0.0045

Juni 2,913.68 2,796.96 0.0417 3,888.57 3,836.97 0.0134 Juli 3,069.28 2,913.68 0.0534 4,130.80 3,888.57 0.0623

Agustus 3,081.88 3,069.28 0.0041 3,841.73 4,130.80 -0.0700 September 3,501.30 3,081.88 0.1361 3,549.03 3,841.73 -0.0762

Oktober 3,635.32 3,501.30 0.0383 3,790.85 3,549.03 0.0681

Nopember 3,531.21 3,635.32 -0.0286 3,715.08 3,790.85 -0.0200 Desember 3,703.51 3,531.21 0.0488 3,821.99 3,715.08 0.0288

(32)

Lanjutan lampiran 2. Tingkat pengembalian pasar periode 2008-2012

Bulan 2012

IHSGt IHSGt-1 Rmt

Januari 3,941.69 3,821.99 0.03132

Februari 3,985.21 3,941.69 0.01104

Maret 4,121.55 3,985.21 0.03421

April 4,180.73 4,121.55 0.01436

Mei 3,832.82 4,180.73 -0.08322

Juni 3,955.58 3,832.82 0.03203

Juli 4,142.34 3,955.58 0.04721

Agustus 4,060.33 4,142.34 -0.01980

September 4,262.56 4,060.33 0.04981

Oktober 4,350.29 4,262.56 0.02058

Nopember 4,276.14 4,350.29 -0.01704

Desember 4,316.69 4,276.14 0.00948

(33)

Lampiran 3. Harga penutupan saham PT Alam Sutera Realty Tbk per bulan

Agust-2008 115 Agust-2009 112 Agust-2010 178

Sept-2008 78 Sept-2009 114 Sept-2010 205

Agust-2011 420 Agust-2012 440

Sept-2011 385 Sept-2012 495

Okt-2011 435 Okt-2012 580

Nov-2011 425 Nov-2012 610

(34)

25

Lampiran 4. Tingkat pengembalian saham (R) PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012

Tahun Kov E(Rm) Varian Rf % Beta (ß) MRP R

2008 0.011839 -0.05102 0.011425 8.67% 1.0362258 -0.14 -5.6%

2009 0.008997 0.055968 0.005694 7.15% 1.58013744 -0.02 4.7%

2010 0.0041 0.033416 0.002928 6.50% 1.4003437 -0.03 2.1%

2011 0.005021 0.003988 0.002925 6.58% 1.71658905 -0.06 -4.0%

(35)

26

Lampiran 5. Nilai intrinsik saham PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012

Tahun CF Operation

(juta Rp)

a

Capital Expenditure

(juta Rp)

b

FCF (juta Rp)

c

r

d

FCF Per Share

(Rp)

e

Harga Pasar (Rp)

f

Nilai Intrinsik (Rp)

g

2008 56,686 -22,897 33,789 -0.056 1.9726 50 55

2009 228,732 -18,564 210,168 0.047 11.7655 105 112

2010 879,700 -99,755 779,945 0.021 43.6623 295 332

2011 1,419,007 -199,221 1,219,786 -0.040 68.2852 460 550

2012 2,030,764 -173,300 1,857,464 0.014 94.5303 600 685

Keterangan

c : a + b

(36)

Lampiran 6. Harga penutupan saham PT Sentul City Tbkper bulan periode

Agust-2008 440 Agust-2009 129 Agust-2010 104

Sept-2008 300 Sept-2009 122 Sept-2010 116

Agust-2011 295 Agust-2012 191

Sept-2011 250 Sept-2012 210

Okt-2011 285 Okt-2012 193

Nov-2011 250 Nov-2012 190

(37)

28

Lampiran 7. Tingkat pengembalian saham (R) PT Sentul City Tbk periode 2008-2012

Tahun Kov E(Rm) Varian Rf % Beta (ß) MRP R

2008 0.006652 -0.05102 0.011425 8.67% 0.58223903 -0.14 0.6%

2009 0.015124 0.055968 0.005694 7.15% 2.65637762 -0.02 3.0%

2010 0.00591 0.033416 0.002928 6.50% 2.0185513 -0.03 0.1%

2011 0.002539 0.003988 0.002925 6.58% 0.86818569 -0.06 1.2%

(38)

29

Lampiran 8. Nilai intrinsik saham PT Sentul City Tbk periode 2008-2012

Tahun CF Operation

(juta Rp)

a

Capital Expenditure

(juta Rp)

b

FCF (juta Rp)

c

r

d

FCF Per Share

(Rp)

e

Harga Pasar (Rp)

f

Nilai Intrinsik (Rp)

g

2008 190,722 -1,228 189,494 0.006 19.9268 66 85

2009 119,801 -1,098 118,703 0.030 11.8501 97 106

2010 145,916 -1,801 144,115 0.001 5.0491 109 114

2011 466,727 -25,125 441,602 0.012 14.0651 265 276

2012 437,470 -89,529 347,941 -0.011 11.0820 191 204

Keterangan

c : a + b

(39)

Lampiran 9. Harga penutupan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk per bulan

Agust-2008 385 Agust-2009 670 Agust-2010 820

Sept-2008 300 Sept-2009 640 Sept-2010 960

Agust-2011 1040 Agust-2012 1000

Sept-2011 870 Sept-2012 1130

Okt-2011 920 Okt-2012 1240

Nov-2011 850 Nov-2012 1210

(40)

31

Lampiran 10. Tingkat pengembalian saham (R) PT Bumi Serpong Damai Tbk periode 2008-2012

Tahun Kov E(Rm) Varian Rf % Beta (ß) MRP R

2008 0.02297 -0.05102 0.011425 8.67% 2.01054089 -0.14 -19.0%

2009 0.015348 0.055968 0.005694 7.15% 2.69576827 -0.02 3.0%

2010 0.004419 0.033416 0.002928 6.50% 1.50950026 -0.03 1.7%

2011 0.00518 0.003988 0.002925 6.58% 1.77115986 -0.06 -4.4%

(41)

32

Lampiran 11. Nilai intrinsik saham PT Bumi Serpong Damai Tbk periode 2008-2012

Tahun CF Operation

(juta Rp)

a

Capital Expenditure

(juta Rp)

b

FCF (juta Rp)

c

r

d

FCF Per Share

(Rp)

e

Harga Pasar (Rp)

f

Nilai Intrinsik (Rp)

g

2008 582,845 -37,052 545,793 -0.190 49.9096 95 179

2009 517,314 -46,556 470,758 0.030 43.0481 880 896

2010 759,666 -32,668 726,998 0.017 41.5499 900 926

2011 984,957 -171,869 813,088 -0.044 46.4701 980 1,073

2012 222,678 -55,354 167,324 -0.028 9.5630 1,100 1,141

Keterangan

c : a + b

(42)

Lampiran 12. Harga penutupan saham PT Lippo Karawaci per bulan periode

Agust-2008 770 Agust-2009 640 Agust-2010 500

Sept-2008 700 Sept-2009 670 Sept-2010 560

Agust-2011 740 Agust-2012 870

Sept-2011 680 Sept-2012 990

Okt-2011 640 Okt-2012 930

Nov-2011 630 Nov-2012 1070

(43)

34

Lampiran 13. Tingkat pengembalian saham (R) PT Lippo Karawaci Tbk periode 2008-2012

Tahun Kov E(Rm) Varian Rf % Beta (ß) MRP R

2008 0.004909 -0.05102 0.011425 8.67% 0.42970796 -0.14 2.7%

2009 0.000837 0.055968 0.005694 7.15% 0.1469606 -0.02 6.9%

2010 0.00369 0.033416 0.002928 6.50% 1.26025173 -0.03 2.5%

2011 0.004099 0.003988 0.002925 6.58% 1.40160134 -0.06 -2.1%

(44)

35

Lampiran 14. Nilai intrinsik saham PT Lippo Karawaci Tbk periode 2008-2012

Tahun CF Operation

(juta Rp)

a

Capital Expenditure

(juta Rp)

b

FCF (juta Rp)

c

r

d

FCF Per Share

(Rp)

e

Harga Pasar

(Rp)

f

Nilai Intrinsik (Rp)

g

2008 239,042 -267,016 -27,974 0.027 -1.2934 800 777

2009 115,734 -164,967 -49,233 0.069 -2.2764 510 475

2010 689,996 -330,627 359,369 0.025 16.6162 680 679

2011 374,527 -424,456 -49,929 -0.021 -2.1635 660 672

2012 1,288,793 -951,713 337,080 0.018 14.6063 1,000 997

Keterangan

c : a + b

(45)

Lampiran 15. Harga penutupan saham PT Surya Semesta Internusa Tbk per bulan

Agust-2008 137.5 Agust-2009 115 Agust-2010 111.25

Sept-2008 117.5 Sept-2009 97.5 Sept-2010 123.75

Okt-2008 92.5 Okt-2009 85 Okt-2010 140

Agust-2011 420 Agust-2012 1170

Sept-2011 360 Sept-2012 1320

Okt-2011 395 Okt-2012 1180

Nov-2011 375 Nov-2012 1120

(46)

37

Lampiran 16. Tingkat pengembalian saham (R) PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012

Tahun Kov E(Rm) Varian Rf % Beta (ß) MRP R

2008 0.007114 -0.05102 0.011425 8.67% 0.62265379 -0.14 0.1%

2009 0.004704 0.055968 0.005694 7.15% 0.82625324 -0.02 5.9%

2010 0.002904 0.033416 0.002928 6.50% 0.99196659 -0.03 3.4%

2011 0.004704 0.003988 0.002925 6.58% 1.60845328 -0.06 -3.4%

(47)

38

Lampiran 17. Nilai intrinsik Saham PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012

Tahun CF Operation

(juta Rp)

a

Capital Expenditure

(juta Rp)

b

FCF (juta Rp)

c

r

d

FCF Per Share

(Rp)

e

Harga Pasar

(Rp)

f

Nilai Intrinsik (Rp)

g

2008 43,989 -80,174 -36,185 0.001 -30.7614 100 69

2009 67,756 -72,270 -4,514 0.059 -3.8374 70 62

2010 87,662 -106,044 -18,382 0.034 -15.6268 233 210

2011 591,510 -85,003 506,507 -0.034 107.6472 720 856

2012 1,236,481 -192,190 1,044,291 -0.070 221.9417 1,060 1,378

Keterangan

c : a + b

(48)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cirebon pada 11 Juni 1990. Merupakan puteri sulung dari tiga bersaudara dari bapak H. Amin Mulyadi dengan Hj. Yoyom Romiyati

Sa’diah. Awal jenjang pendidikan dimulai pada tahun 1994 sampai 1996

bersekolah di Taman kanak-kanak Aria Putri, Ciputat. Pada tahun yang sama melanjutkan ke Sekolah Dasar. Di jenjang Sekolah Dasar tersebut penyusun beberapa kali pindah dari satu sekolah ke sekolah lainnya. Sekolah Dasar Waskito, Ciputat merupakan Sekolah Dasar pertama dari penyusun, tahun 1998 pindah ke MI Manbaul Hikmah Cirebon sampai tahun 1999, ditahun yang sama penulis pindah ke MIN 1 Ciputat dan lulus pada tahun 2002. Jenjang pendidikan selanjutnya di tahun 2002 penulis melanjutkan sekolah di SMPN 1 Lemahabang Cirebon dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun yang sama juga penulis melanjutkan sekolah ke SMAN 2 Cirebon dan lulus pada tahun 2008.

Gambar

Gambar 1.Kerangka pemikiran
Tabel 1. Ringkasan kondisi keuangan PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012
Tabel 2. Ringkasan kondisi keuangan PT Sentul City Tbk periode 2008-2012
Tabel 3. Ringkasan kondisi keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk periode 2008-2012
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Direktorat Penyelidikan Masalah air, Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan umum dan Tenaga Listrik Republik Indonesia, 1978, Pengamanan Sungai Serta

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Tugas akhir merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh dalam rangka menyelesaikan pendidikan kesarjanaan Strata I di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas

[r]

Menu Validasi Data, untuk mengetahui dan mengubah status siswa layak PIP dan tidak layak PIP.. Menu Kotak Surat, untuk menerima dan mengirim pesan ke

J arak atau Garis Garis Bilan gan.. Siapkan tam pilan jarak atau garis bilangan sehingga tam pak angka 0 sebagai titik awal den gan cara m em utar titik awal atau titik akhir karen

Hasil penelitian Wachjar dan Kadarisman (2007) pada tanaman kakao belum menghasilkan yang diberi pupuk organik cair 0 ml l -1 dan pupuk anorganik 100% meningkatkan