ANALISIS FUNDAMENTAL HARGA SAHAM INDEKS LQ 45
SEKTOR PROPERTI PERIODE 2008-2012
DI BURSA EFEK INDONESIA
VIVI LUTFIAH
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Fundamental Harga Saham Indeks LQ 45 Sektor Properti Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Sektor Properti Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia. Di bawah bimbingan
Farida Ratna Dewi.
Perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan dan kemacetan yang terjadi di kota besar membuat masyarakat lebih memilih untuk tinggal di apartemen dan kondominium. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis kondisi perusahaan-perusahaan dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012 (2) Membandingkan nilai intrinsik harga saham perusahaan-perusahaan properti dengan harga pasarnya di BEI selama periode 2008-2012 melalui analisis fundamental. (3) Membandingkan murah atau mahalnya harga saham dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012 menurut analisis fundamental. Selama periode 2008 hingga 2012 ASRI seluruhnya berada pada posisi undervalued. Begitu pula dengan BKSL dan juga BSDE yang juga secara keseluruhan berada pada posisi undervalued. Sedangkan LPKR dan SSIA pada periode 2008 hingga 2012 lebih banyak berada pada posisi overvalued. Selama periode 2008 hingga 2012 saham yang paling murah berdasarkan perhitungan PER adalah saham dari SSIA sedangkan saham yang paling mahal menurut perhitungan PER adalah saham BKSL.
Kata Kunci: Analisis Fundamental, Nilai Intrinsik, Harga Saham, Sektor Properti
ABSTRACT
Vivi Lutfiah, H24114008, Fundamental Analysis Stock Price Index LQ 45 Property Sector Period 2008-2012 in Indonesia Stock Exchange. Supervised by
Farida Ratna Dewi.
Changes in people’s lifestyle and urban congestion that occurs in big cities,
peoples prefer to live in apartments and condos. The purpose of this study was: (1) Analyze companies condition in property sector during 2008-2012 according to Indonesia Stock Exchange with fundamental analysis. (2) Comparing the intrinsic value with a fair market value of property companies stock price during 2008-2012 with fundamental analysis. (3) Comparing low or high price of shares in the property sector during 2008-2012 according to Indonesia Stock Exchange with fundamental analysis. During 2008-2012, Alam Sutera Realty completely undervalued. Similarly, Bumi Serpong Damai and Sentul City well being undervalued position too. While Lippo Karawaci and Surya Semesta Internusa are more in overvalued position. The cheapest stocks in 2008-2012 based on calculation of Price Earning Ratio is Surya Semesta Internusa and the most expensive is Sentul City.
VIVI LUTFIAH
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
NIM : H24114008
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Farida Ratna Dewi, SE, MM NIP. 19710307 200501 2 001
Mengetahui, Ketua Departemen
Dr. Ir, Jono M. Munandar, M.Sc NIP. 19610123 198601 1 002
PRAKATA
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sumber dari segala ilmu pengetahuan yang telah memberikan banyak Rahmat, Hidayat, serta Nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan judul “Analisis Fundamental Harga Saham Indeks LQ 45 Sektor Properti Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia”. sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM. Selaku pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi pada penulis. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga atas doa dan kasih sayangnya.
Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna karena adanya keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi rekan pembaca.
Bogor, September 2013
DAFTAR ISI
Ruang Lingkup Permasalahan 2
METODOLOGI PENELITIAN 2
Kerangka Pemikiran 2
Metode Penelitian 3
Pengumpulan data 3
Pengolahan dan Analisis Data 4
Analisis Fundamental 4
HASIL DAN PEMBAHASAN 6
Gambaran Umum Perusahaan 6
Pendirian dan Informasi Umum Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) 6 Ringkasan Keuangan Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) 6 Pendirian dan Informasi Umum Sentul City Tbk (BKSL) 6
Ringkasan Keuangan Sentul City Tbk (BKSL) 7
Pendirian dan Informasi Umum Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 7 Ringkasan Keuangan Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 8 Pendirian dan Informasi Umum Lippo Karawaci Tbk (LPKR) 8 Ringkasan Keuangan Lippo Karawaci Tbk (LPKR) 8 Pendirian dan Informasi Umum Surya Semesta I
nternusa Tbk (SSIA) 9
Ringkasan Keuangan Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) 9
Analisis Fundamental 10
Analisis Ekonomi (Pasar) 10
Gambaran Umum Kondisi Perekonomian Periode 2008
hingga 2012 10
Tingkat Pengembalian Pasar Periode 2008 hingga 2012 11
Analisis Industri (Sektor) 11
Analisis Fundamental PT Alam Sutera Realty Tbk 12
Analisis Fundamental PT Sentul City Tbk 13
Analisis Fundamental PT Bumi Serpong Damai Tbk 14 Analisis Fundamental PT Lippo Karawaci Tbk 14 Analisis Fundamental PT Surya Semesta Internusa Tbk 15
Perbandingan Price Earning Ratio 15
DAFTAR TABEL
1 Ringkasan kondisi keuangan PT Alam Sutera Realty Tbk periode
2008-2012 6
2 Ringkasan kondisi keuangan PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 7 3 Ringkasan kondisi keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk periode
2008-2012 8
4 Ringkasan kondisi keuangan PT Lippo Karawaci Tbk periode
2008-2012 9
5 Ringkasan kondisi keuangan PT Surya Semesta Internusa Tbk periode
2008-2012 9
6 Tingkat pengembalian rata-rata pasar periode 2008-2012 11 7 Perbandingan harga saham PT Alam Sutera Realty Tbk periode
2008-2012 (dalam rupiah) 13
8 Perbandingan harga saham PT Sentul City Tbk periode 2008-2012
(dalam rupiah) 13
9 Perbandingan harga saham PT Bumi Serpong Damai periode
2008-2012 (dalam rupiah) 14
10 Perbandingan harga saham PT Lippo Karawaci periode 2008-2012
(dalam rupiah) 15
11 Perbandingan harga saham PT Surya Semesta Internusa Tbk periode
2008-2012 (dalam rupiah) 15
12 Price earning ratio 5 perusahaan sektor properti Indeks LQ45 periode
2008-2012 16
13 Perbandingan harga saham sektor properti Indeks LQ45 berdasarkan
PER 17
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pemikiran 3
2 Kondisi perekonomian Indonesia periode 2008 hingga 2012 10 3 Kinerja perusahan sektor properti Indeks LQ 45 periode 2008-2012 12
DAFTAR LAMPIRAN
1 Indeks Harga Saham Gabungan per bulan periode 2008-2012 21
2 Tingkat pengembalian pasar periode 2008-2012 22
3 Harga penutupan saham PT Alam Sutera Realty Tbk per bulan periode
2008-2012 24
4 Tingkat pengembalian saham (R) PT Alam Sutera Realty Tbk periode
2008-2012 25
6 Harga penutupan saham PT Sentul City Tbk per bulan periode
2008-2012 27
7 Tingkat pengembalian saham (R) PT Sentul City Tbk periode
2008-2012 28
8 Nilai intrinsik saham PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 29 9 Harga penutupan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk per
bulanperiode 2008-2012 30
10 Tingkat pengembalian saham (R) PT Bumi Serpong Damai Tbk
periode 2008-2012 31
11 Nilai intrinsik saham PT Bumi Serpong Damai Tbk periode
2008-2012 32
12 Harga penutupan saham PT Lippo Karawaci per bulan periode
2008-2012 33
13 Tingkat pengembalian saham (R) PT Lippo Karawaci Tbk periode
2008-2012 34
14 Nilai intrinsik saham PT Lippo Karawaci Tbk periode 2008-2012 35 15 Harga penutupan saham PT Surya Semesta Internusa Tbk per bulan
periode 2008-2012 36
16 Tingkat pengembalian saham (R) PT Surya Semesta Internusa Tbk
periode 2008-2012 37
17 Nilai intrinsik Saham PT Surya Semesta Internusa Tbk periode
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sektor properti dan real estate ikut berperan serta dalam pembangunan dan perekonomian Indonesia khususnya sumbangan terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Sebesar 9,4% dari PDB (Produk Domestik Bruto) adalah sumbangan dari sektor properti. Selanjutnya Sektor Properti dan Real Estate juga turut serta menggerakan 175 industri hulu-hilir yang terkait. Rendahnya suku bunga yang yaitu 5,75% berpengaruh juga pada pergeseran bentuk investasi. Misalnya, masyarakat kaya yang tadinya menginvestasikan uangnya di deposito dengan bunga sekitar 6-7% (gross), ditambah adanya pajak yang cukup besar, yakni bisa mencapai 20%, bisa beralih untuk berinvestasi di sektor properti yang harganya mulai naik sekitar 15-20 % dalam satu tahun.
Meningkatnya jumlah permintaan apartemen dan kondominium serta perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan yang lebih memilih untuk tinggal di apartemen dan kondominium. Secara langsung telah mendorong pasokan apartemen dan kondominium kota-kota besar di Indonesia. Selain itu kemacetan yang terjadi di kota besar juga mendorong masyarakat pinggiran kota untuk memilih apartemen sebagai alternatif hunian mereka. Harga properti di Indonesia masih termasuk yang termurah di kawasan Asia. Hal ini membuka peluang bagi investor asing untuk berinvestasi di industri properti Indonesia. Selain itu, kurangnya infrastruktur juga justru menarik investor untuk ikut menanamkan modalnya di sektor infrastruktur dan properti. Pendorong utamanya yaitu peningkatan daya beli konsumen. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini mengambil judul Analisis Fundamental Harga Saham Indeks LQ 45 Sektor Properti Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia.
Terdapat 53 perusahaan bergerak dalam sektor properti yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, lima diantaranya masuk kedalam saham LQ 45. Indeks LQ 45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar, hal itu merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). (BEI). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah.
Lima saham perusahaan properti yang termasuk dalam indeks LQ 45 adalah Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), Sentul City Tbk (BKSL), Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Selain saham Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), keempat saham diatas pada periode sebelumnya memang sudah terpilih kedalam indeks LQ 45. Sedangkan untuk saham Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) baru masuk dalam indeks LQ 45 untuk periode Februari-Juli 2013.
Rumusan Masalah
menjadi bagian dalam sektor properti ini, membuat investor harus benar-benar menyadari bahwa di samping akan memperoleh keuntungan tidak menutup kemungkinan mereka akan mengalami kerugian.Investor perlu untuk memutuskan saham mana yang akan investor beli atau jual. Dasar investor untuk memutuskan praktik jual beli saham di bursa adalah dengan melakukan penilaian saham. Untuk memutuskan berapa nilai harga saham yang layak saat ini dapat dilakukan analisis harga saham. Analisis harga saham dapat dilakukan dengan analisis fundamental. Analisis fundamental dilakukan untuk mengetahui nilai intrinsik dari suatu saham. Dari hal yang telah disampaikan, maka dapat dirumuskan permasalahan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi perusahaan-perusahaan dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012?
2. Bagaimana perbandingan nilai intrinsik harga saham perusahaan-perusahaan properti dengan harga pasarnya di BEI selama periode 2008-2012 melalui analisis fundamental?
3. Bagaimana perbandingan saham yang paling murah atau paling mahal dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012 menurut analisis fundamental?
Tujuan
1. Menganalisis kondisi perusahaan-perusahaan dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012.
2. Membandingkan nilai intrinsik harga saham perusahaan-perusahaan properti dengan harga pasarnya di BEI selama periode 2008-2012 melalui analisis fundamental.
3. Membandingkan murah atau mahalnya harga saham dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012 menurut analisis fundamental.
Ruang Lingkup Permasalahan
Penelitian ini dilakukan di BEI, dengan mengambil data saham, laporan keuangan serta kinerja keuangan tahun 2008-2012 pada sektor properti yang termasuk ke dalam Indeks LQ 45,yaitu Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), Sentul City Tbk (BKSL), Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).
METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
model kelipatan laba atau Price Earning Ratio (PER) dan model present value. Informasi yang didapat dari analisis fundamental tersebut dapat menjadi rekomendasi bagi investor untuk membuat keputusan investasi.
Gambar 1.Kerangka pemikiran
Metode Penelitian
Pengumpulan data
Penelitian ini dilakukan di PT. Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data time series bulanan serta data laporan keuangan emiten selama periode 2008-2012.
Penilaian Harga Saham
Analisis Fundamental
1.Analisis Ekonomi (Pasar) 2.Analisis Industri (Sektor)
3.Analisis Kondisi Spesifikasi Perusahaan
PER Model Present Value
Perbandingan Harga Saham
Nilai Intrinsik
Saham
Rekomendasi
Investor Perusahaan
Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak Microsoft Excel. Analisis yang digunakan untuk mengolah data adalah analisis fundamental.
Analisis Fundamental
Analisis fundamental dilakukan dengan model kelipatan laba atau Price
Earning Ratio (PER) dan model present value.
1. Pendekatan PER ( Price Earning Ratio)
Menurut Husnan (2001), untuk menentukan PER (Price Earning Ratio) dapat diketahui dengan perhitungan :
PER = ...(1)
Keterangan :
P0 :Harga saat ini
EPS : Harga per lembar saham
2. Present Value atau Model Kelipatan Laba
Menurut Husnan (2001), pendekatan present value arus kas yang diharapkan akan diterima oleh pemilik saham, dengan menggunakan tingkat bunga tertentu. Perhitungan nilai intrinsik saham untuk satu periode dapat diketahui dengan rumus :
P0 = ...(2)
Keterangan :
P0 : Nilai intrinsik saham
P1 : Harga pasar
FCF per share : Free cash flow per lembar saham
Nilai r dapat ditaksir dengan menggunakan model Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang dijelaskan pada poin 4.
3. Arus Kas
Arus kas dapat diketahui dengan menggunakan rumus free cash flow (FCF), berikut ini adalah rumus FCF :
FCF = Laba bersih + Depresiasi/Amortisasi Perubahan
Modal Kerja – Investasi Modal ……...(3)
FCF per share = ...(4)
Keterangan :
4. CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Berikut ini tahapan dalam menghitung CAPM (Capital Asset Pricing Model)
1) Tingkat Pengembalian masing-masing saham
Rit = ...(5)
Keterangan :
Rit : Tingkat pengembalian saham perusahaan bulan t
Pit : Harga saham bulan t
Pit-1 : Harga saham bulan t-1
Dt : Dividen pada bulan t
2) Tingkat pengembalian pasar bulanan dan tingkat pengembalian rata-rata pasar
Rmt = ...(6)
E (Rm)= ...(7)
Keterangan :
Rmt : Tingkat pengembalian pasar bulan ke t
IHSGt : IHSG bulan t
IHSGt-1: IHSG bulan t-1
E (Rm) : Tingkat pengembalian rata-rata pasar yang diharapkan dalam satu bulan
N : Jumlah pengamatan dalam satu kuartal 3) atau Risiko
σ im : Kovarian tingkat pengembalian saham I dengan tingkat pengembalian pasar
σ2
m : Varian tingkat pengembalian pasar
4) Tingkat Risiko Bebas Bunga (Rf) memakai data SBI
5) Persamaan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
E (Rj) = Rf + β j [ E(Rm) - Rf ] ...(11) Keterangan :
E (Rj) : Expected return saham j Rf : Risk free rate
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
Pendirian dan Informasi Umum Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)
PT Alam Sutera Realty Tbk telah berdiri sejak 3 November 1993 dengan nomor NPWP 01.302.653.9-054.000 PT Alam Sutera Realty terdaftar di Bursa Efek pada 18 Desember 2007 yang diklasifikasikan dalam sektor Property, Real
Estate and Building Construction dan subsektor Property And Real Estate. IPO
PT Alam Sutera Realty Tbk dijamin oleh PT Ciptadana Securities dengan harga perdana Rp100 per lembar saham dengan modal dasar Rp2.400.000.000.000. Kantor pusat PT Alam Sutera Realty Tbk terletak di Wisma Argo Manunggal Lt. 18 Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 22 Jakarta – 12930 dengan produk yang dihasilkan yaitu Residencial, Commercial dan Office Tower.
Ringkasan Keuangan Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)
Keuangan PT Alam Sutera Realty Tbk tahun 2008 hingga 2012 terus mengalami kenaikan. Ringkasan kondisi keuangan PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Ringkasan kondisi keuangan PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012 Keterangan
(dalam juta rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012
Total Penerimaan 435,325 403,627 765,213 1381,046 1718,740 Laba Operasi 55,284 110,641 343,079 693,620 914,796 Laba Non Operasi 79,486 117,811 330,182 671,143 837,671 Laba Bersih 58,815 94,021 290,484 602,737 750,575
Dividend (Rp) 0.69 1.05 4.03 6.13 -
ROA (%) 2.60 3.31 7.20 11.17 8.17
ROE (%) 4.53 6.11 14.95 24.08 20.06
Sumber : BEI (2013)
Pada Tabel 1. memperlihatkan kenaikan total penerimaan, laba bersih serta dividen yang dibagikan setiap tahun. Kenaikan paling signifikan yaitu dari tahun 2010 ke 2011 dengan kenaikan total penerimaan sebesar 55%.
Pendirian dan Informasi Umum Sentul City Tbk (BKSL)
PT Sentul City Tbk didirikan pertama kali dengan nama PT Sentragriya Kharisma tanggal 16 April 1993. Pada tanggal 19 Juli 2006 terjadi perubahan nama menjadi PT Sentul City Tbk. Kemudian PT Sentul City Tbk mendaftarkan wajib pajaknya dengan nomor NPWP01.614.952.8-054.000. PT Sentul City Tbk terdaftar di Bursa Efek pada tanggal 28 Juli 1997 yang diklasifikasikan dalam sektor Property, Real Estate and Building Constructiondan subsektor Property
And Real Estate. IPO dijaminkan oleh PT Trimega SecurindoLestari. Kantor pusat
Sudirman Kav. 60 Jakarta – 12190.Terdapat empat jenis produk yang dihasilkan PT Sentul City Tbk yaitu Residential, Commercial, Hotel and Tourism serta Medical Care.
Ringkasan Keuangan Sentul City Tbk (BKSL)
Keuangan PT Sentul City Tbk tahun 2008 hingga 2012 menunjukkan kenaikan yang sangat baik. Penerimaan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang sangat tinggi begitu pula dengan laba bersih. Ringkasan kondisi keuangan PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Ringkasan kondisi keuangan PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 Keterangan
(dalam juta rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012
Total Penerimaan 80,110 162,659 443,548 457,833 545,297 Laba Operasi -20,453 22,350 136,847 125,868 212,020 Laba Non Operasi -12,449 9,507 103,461 156,854 206,162 mengalami kerugian hingga mencapai 15,7 miliar, tetapi di tahun selanjutnya terus mengalami kenaikan hingga tidak ada lagi kerugian. Hanya saja untuk periode 2008 hingga 2012 PT Sentul City Tbk belum pernah membagikan dividen. Hal ini disebabkan oleh PT Sentul City Tbk yang masih memiliki saldo rugi anggaran di tahun 2010 sebesar 126 miliar. Masih adanya defisit anggaran sehingga laba bersih lebih diarahkan untuk menyehatkan kas perusahaan. Pada tahun 2011 saat RUPS diumumkan bahwa saldo defisit anggatan tersisa 70 miliar. Dengan makin berkurangnya saldo rugi diharapkan beberapa waktu mendatang posisi kas segera positif sehingga memungkinkan untuk membagi dividen.
Pendirian dan Informasi Umum Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
PT Bumi Serpong Damai Tbk didirikan pada tanggal 16 Januari 1984. Kemudian mendaftarkan wajib pajaknya dengan nomor NPWP 01.374.249.9-411.000 PT Bumi Serpong Damai Tbk terdaftar di Bursa Efek pada tanggal 6 Juni 2008 yang diklasifikasikan dalam sektor Property, Real Estate and Building
Construction dan subsektor Property And Real Estate. IPO PT Bumi Serpong
beberapa produk yaitu Residential, Commercial, Commercial Lots, Office Space serta beberapa Previous Product.
Ringkasan Keuangan Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
Keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk menunjukkan bahwa total penerimaan dan laba bersih PT Bumi Serpong Damai Tbk tahun 2008 hingga 2011 mengalami kenaikan. Ringkasan kondisi keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Ringkasan kondisi keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk periode 2008-2012 Keterangan
(dalam juta rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012
Total Penerimaan 1,386,111 1,270,592 2,477,203 2,806,339 2,631,082 Laba Operasi 412,015 456,458 870,475 960,555 1,004,573 Laba Non Operasi 304,127 376,169 662,111 1,170,231 1,061,327 Laba Bersih 223,462 308,738 394,403 1,012,301 907,152
Dividend (Rp) 4.00 6.00 6.00 - -
ROA (%) 6.94 8.19 5.66 9.15 6.64
ROE (%) 14.66 16.07 10.80 14.17 10.61
Sumber : BEI (2013)
Pada Tabel 3. memperlihatkan kenaikan penerimaan maupun laba bersih. Kenaikan paling signifikan terjadi pada pada tahun 2011 yaitu naik 156,7% dari tahun 2010. Untuk tahun 2012 baik total penerimaan maupun laba bersih mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
Pendirian dan Informasi Umum Lippo Karawaci Tbk (LPKR)
PT Lippo Karawaci Tbk didirikan dengan nama PT Tunggal Reksakencana pada tanggal 15 Oktober 1990. Kemudian mendaftarkan wajib pajaknya dengan nomor NPWP 01.346.574.5-054.000. PT Lippo Karawaci Tbk terdaftar di Bursa Efek pada tanggal 28 Juni 1996 yang diklasifikasikan dalam sektor Property, Real
Estate and Building Construction dan subsektor Property And Real Estate. IPO
PT Lippo Karawaci Tbk dijamin oleh PT Pentasena Arthasentosa. Penawaran umum perdana perusahaan sejumlah 30.800.000 saham biasa kepada masyarakat sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 3 Juni 1996, dan selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Juni 1996. Kantor PT Lippo Karawaci Tbk terletak di Menara Matahari Lt. 22, 7 Boulevard Palem Raya Lippo Karawaci Central Tangerang-15811. Produk-produk yang dihasilkan adalah
Hospital, Malls, Hotel serta Urban Development.
Ringkasan Keuangan Lippo Karawaci Tbk (LPKR)
Tabel 4. Ringkasan kondisi keuangan PT Lippo Karawaci Tbk periode 2008-2012 Keterangan
(dalam juta rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012
Total Penerimaan 2,553,307 2,565,101 3,125,313 4,189,580 3,818,985 Laba Operasi 465,453 480,707 721,359 927,996 - Laba Non Operasi 471,686 526,658 719,254 984,810 1,072,741 Laba Bersih 370,872 388,053 525,346 579,917 1,848,521
Dividend (Rp) - - 11.54 15.58 - membagikan dividen di tahun 2010 dan 2011.
Pendirian dan Informasi Umum Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
PT Surya Semesta Internusa Tbk didirikan pada tanggal 15 Juni 1971. PT Surya Semesta Internusa Tbk terdaftar di Bursa Efek pada tanggal 27 Maret 1997 yang diklasifikasikan dalam sektor Property, Real Estate and Building
Construction dan subsektor Building Construction. IPO PT Surya Semesta
Internusa Tbk dijamin oleh PT Aspac Uppindo Sekuritas dan PT Usaha Bersama Sekuritas. Pada tanggal 5 Maret 1997, perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dar Ketua BAPEPAM unttuk melaksanakan penawaran umum sebanyak 135.000.000 saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp500 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp975 per saham. Kantor PT Surya Semesta Internusa Tbk terletak di Graha Surya Internusa Lt. 20 Jalan H.R. Rasuna Said Kav. X - 0 Jakarta-12950. Produk-produk dari PT Surya Semesta Internusa Tbk adalah property, konstruksi dan perhotelan.
Ringkasan Keuangan Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
Kondisi keuangan PT Surya Semesta Internusa Tbk selama periode 2008 hingga 2012 mengalami kenaikan. Ringkasan kondisi keuangan PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Ringkasan kondisi keuangan PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012 Keterangan
(dalam juta rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012
Total Penerimaan 1,753,280 1484,102 1690,096 2,878,775 2,658,312 Laba Operasi 120,669 86,178 160,836 385,090 668,449 Laba Non Operasi 13,406 112,830 195,858 385,090 668,449 Laba Bersih -11,704 17,599 115,588 272,759 574,864
Dividend (Rp) - - - 11.00 -
ROA (%) 0.60 5.05 8.22 13.11 16.87
ROE (%) 1.82 14.88 22.54 32.06 38.30
Pada Tabel 5. memperlihatkan kenaikan laba bersih, ROA dan ROE. Pada tahun 2008 PT Surya Semesta Internusa Tbk mengalami kerugian sebesar 11,7 miliar tetapi ditahun selanjutnya terus mengalami kenaikan laba yang cukup tinggi.
Analisis Fundamental
Analisis Ekonomi (Pasar)
Perekonomian merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan negara. Begitu pula dengan analisis ekonomi yang merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari seluruh analisis fundamental.
Gambaran Umum Kondisi Perekonomian Periode 2008 hingga 2012
Pada 2008 perlambatan ekonomi mulai terjadi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang turun dari 6,3% di tahun 2007 menjadi 6,1% di tahun 2008. Selain itu, NPI (Neraca Pembayaran Indonesia) mengalami defisit sebesar $1,95 miliar. Penyebab lain dari penurunan NPI adalah terjadinya capital outflow dari investasi asing di bursa saham khususnya pada pasar SUN (Surat Utang Negara) dan SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Nilai tukar rupiah secara umum bergerak stabil sampai september 2008, namun di bulan November 2008 terdepresiasi dari Rp10.048 menjadi Rp11.711. Inflasi berada pada 11,06%.
Gambar 2. Kondisi perekonomian Indonesia periode 2008 hingga 2012
Selanjutnya pada tahun 2009 kuatnya dampak krisis global masih dirasakan, karena puncak krisis global terjadi di triwulan IV 2008. Pertumbuhan ekonomi masih dalam tren menurun. Oleh karena itu pemerintah beserta Bank Indonesia melakukan kebijakan-kebijakan. Serangkaian kebijakan tersebut dinilai berhasil meskipun menurun dari tahun sebelumnya tetapi diantara negara-negara lain pertumbuhan Indonesia termasuk dalam tiga tertinggi di dunia yaitu tumbuh sebesar 4,5%. Inflasi yang rendah di angka 2,78% serta surplus NPI $12,5 miliar.
dari kinerja sektor keuangan yang semakin membaik, pertumbuhan PDB (Product Domestic Bruto) yang semakin tinggi serta NPI yang mengalami surplus cukup besar yaitu $30,3 miliar. Dari sisi kebijakan suku bunga, Bank Indonesia menetapkan BI Rate pada tingkat 6,5%. Pertumbuhan ekonomi berada pada 6,1%.
Perekonomian Indonesia di tahun 2011 cukup kuat tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang lebih baik yaitu tumbuh sebesar 6,5% inflasi yang rendah yaitu 3,79% serta surplus NPI sebesar $11,9 miliar. Selama tahun 2012 kinerja perekonomian Indonesia masih terus menguat ditengah perekonomian dunia yang melemah. Meskipun kecil tetapi Indonesia masih mencatat surplus $0,2 miliar, pertumbuhan ekonomi 6,2% serta inflasi yang dapat dikendalikan yaitu pada tingkat 4,3%. Walaupun kinerja ekspor menurun tetapi pertumbuhan ekonomi tetap baik karena didorong oleh permintaan domestik yang tinggi.
Tingkat Pengembalian Pasar Periode 2008 hingga 2012
Penghitungan rata-rata return per kuartal dilakukan untuk menganalisis pasar. Data yang digunakan adalah data IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di BEI untuk periode 2008 hingga 2012 (lihat pada Lampiran 1). IHSG dapat mencerminkan kondisi investasi di Indonesia. Tingkat pengembalian pasar yang dihitung dari IHSG dapat menjadi cerminan harapan investor terhadap pasar. Tingkat pengembalian rata-rata pasar periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Tingkat pengembalian rata-rata pasar periode 2008-2012
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Return Market (%) -5.1 5.5 3.3 0.4 1.1
Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)
Pada Tabel 6. terlihat bahwa selama periode 2008 hingga 2012 tingkat pengembalian saham mengalami fluktuasi. Pada tahun pertama yaitu tahun 2008, tingkat pengembalian saham menurun cukup besar hingga -5,1%. Hal ini terjadi karena krisis global yang dialami oleh negara adidaya Amerika Serikat yang kemudian mempengaruhi negara-negara lainnya. Pada tahun 2009 IHSG naik dari level 1355,41 ke level 2.534,36 dari tahun lalu. Di tahun 2010 tingkat pengembalian pasar kembali menurun 2,2 poin, begitu pula di tahun 2011 yang mengalami penurunan tingkat pengembalian pasar sebesar 2,9 poin. Pada tahun 2012 IHSG kembali naik di level 4.316,69 sehingga tingkat pengembalian pasarnya naik sebesar 1,1% (Iihat perhitungan pada Lampiran 2).
Analisis Industri (Sektor)
Menurut Husnan (2001), untuk menganalisis industri dimulai dengan mengidentifikasi tahap kehidupan produknya, kemudian menganalisis industri dalam kaitannya dengan kondisi perekonomian, selanjutnya melakukan analisis kualitatif terhadap industri itu sendiri. Dari tahapan tersebut maka, analisis Sektor Properti adalah sebagai berikut:
meningkat sehingga profit yang didapat oleh perusahaan-perusahaan di sektor properti ini tumbuh tinggi.
2. Kondisi ekonomi yang terus membaik pada tahun 2010 menjadi pendorong pertumbuhan properti ditahun 2011 dan 2012.Pertumbuhan ekonomi di tahun 2012 ini sedikit banyaknya merupakan sumbangan dari sektor properti.
3. Aspek kualitatif yang digunakan untuk melakukan analisis industri terdiri dari kinerja historis, persaingan, dan perubahan struktural
a. Kinerja perusahaan-perusahaan pada sektor properti selama periode 2008-2012 mengalami peningkatan. Dari lima perusahaan yang termasuk dalam sektor properti indeks LQ 45, empat diantaranya mengalami kenaikan penjualan dan laba bersih selama periode 2008-2012. Hanya PT Bumi Serpong Damai Tbk saja yang mengalami penurunan kinerja keuangannya di tahun 2012. Sedangkan, untuk harga saham hampir semua perusahaan dalam sektor properti indeks LQ 45 mengalami peningkatan harga saham. Kinerja perusahaan sektor properti Indeks LQ 45 periode 2008-2012
Gambar 3. Kinerja perusahan sektor properti Indeks LQ 45 periode 2008-2012
b. Persaingan yang terjadi antar perusahaan-perusahaan di sektor properti cukup ketat. Perusahaan-perusahaan properti berlomba-lomba menawarkan berbagai produk unggulan mereka. Hunian cluster, apartemen dan kondominium banyak ditawarkan oleh para para pengembang di sektor properti ini yang dilengkapi dengan fasilitas pendukungnya.
c. Tidak ada perubahan struktural pada sektor properti. Hanya saja terjadi perubahan dalam hal penyediaan produk. Sekarang ini, banyak produk perumahan jenis cluster yang dikerjakan oleh para pengembang.
Analisis Fundamental PT Alam Sutera Realty Tbk
Harga saham PT Alam Sutera Realty Tbk berdasarkan analisis present value selama periode 2008 hingga 2012 seluruhnya berada pada posisi undervalued. Pada tahun pertama yaitu 2008 harga pasar saham ditutup pada level Rp50 sedangkan hasil perhitungan nilai intrinsik berada pada angka Rp55. Pada tahun 2009 harga pasar saham berada pada level Rp105 dan perhitungan nilai intrinsik menghasilkan angka Rp112. Selanjutnya, pada tahun 2010 harga pasar saham berada pada level Rp295 sedangkan hasil perhitungan nilai intrinsik berada pada angka Rp332. Pada tahun 2011 harga pasar saham berada pada level Rp460 dan
hasil perhitungan nilai intrinsik menunjukkan angka Rp685. Harga pasar saham ASRI dapat dilihat pada Lampiran 3 sedangkan perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 5. Perbandingan harga saham PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Perbandingan harga saham PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012 (dalam rupiah) Tahun Harga Pasar (Rp) Nilai Intrinsik (Rp) Keterangan
2008 50 55 undervalued
2009 105 112 undervalued
2010 295 332 undervalued
2011 460 550 undervalued
2012 600 685 undervalued
Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)
Pada Tabel 7. memperlihatkan bahwa krisis finansial global 2008 ikut memberi dampak terhadap harga saham ASRI yang ditutup melemah di akhir 2008, yaitu ditutup pada harga Rp50. Pada awal 2009 dampak krisis finansial global masih terlihat dari harga saham yang ditutup melemah pada harga Rp55 di bulan april 2009 yang kemudian mulai naik di bulan selanjutnya seiring dengan makin membaiknya perekonomian Indonesia. Sehingga secara keseluruhan.ASRI berada pada posisi undervalued.
Analisis Fundamental PT Sentul City Tbk
Berdasarkan analisis present value pada periode 2008 hingga 2012, secara keseluruhan saham PT Sentul City Tbk berada pada posisi undervalued. Secara berturut-turut harga pasar dari tahun 2008 sampai 2012 lebih kecil dari hasil perhitungan nilai intrinsiknya. Harga pasar saham PT Sentul City dapat dilihat pada Lampiran 6. Perbandingan harga saham PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Perbandingan harga saham PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 (dalam rupiah) Tahun Harga Pasar (Rp) Nilai Intrinsik (Rp) Keterangan
2008 66 85 undervalued
2009 97 106 undervalued
2010 109 114 undervalued
2011 265 276 undervalued
2012 191 204 undervalued
Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)
Analisis Fundamental PT Bumi Serpong Damai Tbk
Pada tahun 2008 harga pasar saham ditutup pada level Rp95 sedangkan hasil perhitungan nilai intrinsik berada pada angka Rp85. Di tahun 2008 harga pasar saham ditutup pada level Rp880 dan nilai intrinsik saham Rp896. Selanjutnya tahun 2010 harga pasar saham berada pada level Rp900 sedangkan perhitungan nilai intrinsik menghasilkan angka Rp926. Pada tahun 2010 dan 2012 harga pasar saham berturut-turut adalah Rp980 dan Rp1.100 sedangkan hasil perhitungan nilai intrinsiknya adalah Rp1.073 dan Rp1.141. Harga pasar saham dapat dilihat pada Lampiran 9 sedangkan perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 10 dan Lampiran 11. Perbandingan harga saham PT Bumi Serpong Damai periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Perbandingan harga saham PT Bumi Serpong Damai periode 2008-2012 (dalam rupiah) Tahun Harga Pasar (Rp) Nilai Intrinsik (Rp) Keterangan
2008 95 179 undervalued
2009 880 896 undervalued
2010 900 926 undervalued
2011 980 1073 undervalued
2012 1100 1141 undervalued
Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)
Pada Tabel 9. memperlihatkan bahwa krisis finansial 2008 memberi dampak terhadap harga saham BSD yang ditandai dengan ditutup melemahnya harga saham BSDE. Perekonomian yang membaik di tahun 2010-2012 tidak begitu berpengaruh terhadap harga saham BSDE Sedangkan harga saham BSDE cenderung turun di tahun 2010 sampai 2012. Hal ini terjadi karena kinerja BSDE di tahun tersebut juga cenderung menurun. Sehingga harga saham PT Bumi Serpong Damai Tbk pada periode 2008 hingga 2012 seluruhnya berada pada posisi undervalued. Harga pasar saham BSDE dapat dilihat pada lampiran 5 dan perhitungan nilai intrinsik dapat dilihat pada lampiran 18.
Analisis Fundamental PT Lippo Karawaci Tbk
Tabel 10. Perbandingan harga saham PT Lippo Karawaci periode 2008-2012 (dalam rupiah) Tahun Harga Pasar (Rp) Nilai Intrinsik (Rp) Keterangan
2008 800 777 overvalued
2009 510 475 overvalued
2010 680 679 overvalued
2011 660 672 undervalued
2012 1000 997 overvalued
Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)
Pada Tabel 10. memperlihatkan bahwa krisis finansial global yang terjadi di tahun 2008 tidak begitu memberi dampak terhadap harga saham dari LPKR, harga saham dari LPKR dapat terus stabil meski krisis terjadi dan kemudian harga saham naik setelah krisis berakhir.Sehingga PT Lippo Karawaci lebih banyak berada pada posisi overvalued. Kinerja BKSL dapat terus membaik jika kondisi perekonomian juga stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang naik dan inflasi rendah paling tidak di bawah 10%.
Analisis Fundamental PT Surya Semesta Internusa Tbk
Pada krisis finansial global yang terjadi di tahun 2008 harga saham dari SSIA tidak begitu terkena dampak, harga saham dari SSIA dapat terus stabil meski krisis terjadi dan harga saham SSIA naik setelah krisis berakhir. Perbandingan harga saham PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Perbandingan harga saham PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012 (dalam rupiah)
Tahun Harga Pasar (Rp) Nilai Intrinsik (Rp) Keterangan
2008 100 69 overvalued
2009 70 62 overvalued
2010 232.5 210 overvalued
2011 720 856 undervalued
2012 1060 1378 undervalued
Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)
Pada Tabel 11. memperlihatkan hasil analisis present value lima periode yaitu pada tahun 2008 hingga 2012, saham dari PT Surya Semesta Internusa Tbk lebih banyak berada pada posisi overvalued yaitu pada tahun 2008, 2009, dan 2010 harga pasar lebih tinggi dari nilai intrinsiknya. Harga pasar saham SSIA dapat dilihat pada lampiran 15 dan perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 16 dan Lampiran 17.
Perbandingan Price Earning Ratio
perusahaan yang menunjukkan kenaikan dari 2008 sampai 2012. Fundamental perusahaan akan terus membaik jika pertumbuhan ekonomi masih terus stabil atau bahkan naik. Price earning ratio 5 perusahaan sektor properti Indeks LQ 45 periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Price earning ratio 5 perusahaan sektor properti Indeks LQ45 periode 2008-2012
Tahun PER ASRI PER BKSL PER BSDE PER LPKR PER SSIA
Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)
Pada Tabel 12. terihat bahwa pada tahun 2009 PER BKSL mengalami lonjakan yang sangat tinggi yaitu dari -40 kali menjadi 388 kali, hal ini disebabkan oleh laba BKSL yang naik cukup tinggi dari tahun 2008. Selanjutnya tahun 2010-2012 laba BKSL terus mengalami kenaikan hanya saja di tahun-tahun tersebut saham beredar juga ikut mengalami kenaikan sehingga PER BKSL 2009 ke 2010 mengalami penurunan yang sangat besar. Walaupun laba BKSL terus naik tetapi pada tahun 2011 ke 2012 PER BKSL mengalami penurunan dari 57,86 kali menjadi 27,13 kali, hal ini disebabkan oleh turunnya harga saham BKSL di tahun 2012. Rekomendasi untuk investor adalah menunggu sampai waktu yang tepat untuk buy and hold alasannya adalah meskipun kinerja keuangan BKSL cukup baik dengan laba yang meningkat cukup signifikan di tahun 2012 tetapi dengan PER yang tinggi saham BKSL dinilai terlalu mahal.
PER BSDE naik di tahun 2009 kemudian pada tahun selanjutnya mengalami penurunan PER menjadi 14,97 kali. Rekomendasi untuk investor adalah beli dan simpan karena harga saham BSDE yang murah serta PER dibawah 16 kali ditambah lagi proyek hotel and tourism yang terus dipasarkan oleh BSDE. BSDE memiliki potensi untuk menaikkan labanya lebih tinggi, sehingga investor berpeluang mendapatkan imbal hasil yang tinggi.
PER LPKR terus turun dari tahun 2008 hingga 2012 dengan PER 2012 yaitu 21,51 kali. Rekomendasi untuk investor adalah buy and hold atau beli lalu simpan. Meskipun PER cukup tinggi diatas 16 kali tetapi kinerja keuangan BKSL terus mengalami kenaikan. Terlebih lagi pada krisis finansial globalyang terjadi di tahun 2008 harga saham dari LPKR tidak begitu terkena dampak, harga saham dari LPKR dapat terus stabil meski krisis terjadi dan naik setelah krisis berakhir.Kinerja BKSL dapat terus membaik jika kondisi perekonomian juga stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang naik dan inflasi rendah paling tidak di bawah 10%.
semakin tinggi penggunaan modal sendiri yang dimiliki perusahaan dan semakin baik pula SSIA dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak sehingga semakin besar peluang investor untuk memperoleh return yang tinggi. Perbandingan harga saham sektor properti Indeks LQ 45 berdasarkan PER dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Perbandingan harga saham sektor properti Indeks LQ45 berdasarkan PER
Tahun Paling Murah Paling Mahal
2008 SSIA BKSL
2009 SSIA BKSL
2010 SSIA BKSL
2011 SSIA BKSL
2012 SSIA BKSL
Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)
Pada Tabel 13.memperlihatkan bahwa dari hasil perhitungan PER dapat ditentukan saham paling murah dan saham paling mahal dalam satu periode. Untuk membuat keputusan investasi selain melihat harga wajar saham hal penting lain yang harus diperhatikan adalah variabel fundamentalnya. Semakin baik variabel fundamentalnya semakin baik pula dampaknya bagi para pemegang saham.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Kinerja keuangan 5 perusahaan yang termasuk ke dalam sektor properti indeks LQ 45 secara keseluruhan meningkat dari tahun 2008 hingga 2012, hanya BSDE yang mengalami penurunan laba bersih di tahun 2012. Inflasi dan nilai tukar rupiah yang terdepresiasidan merupakan dampak dari krisis finansial global yang terjadi di tahun 2008 dan awal 2009 berpengaruh terhadap harga saham ASRI, BKSL dan BSDE yang ditutup melemah. Lain halnya dengan LPKR dan SSIA yang tidak terkena dampak dari krisis finansial global tersebut. Harga saham ASRI, BKSL dan BSDE terus menguat seiring dengan berakhirnya dampak krisis global dan perekonomian yang mulai membaik. Kelima perusahaan yang termasuk dalam sektor properti Indeks LQ 45 tersebut juga berada pada tahap growth ditandai dengan pertumbuhan laba yang masih tinggi.
Berdasarkan analisis present valued selama periode 2008 hingga 2012 perbandingan harga pasar dengan nilai intrinsiknyamenghasilkan posisi saham dari perusahaan sektor properti Indeks LQ45 yaitu, PT Alam Sutera Realty Tbk seluruhnya berada pada posisi undervalued. Begitu pula dengan PT Sentul City Tbk dan juga PT Bumi Serpong Damai Tbk yang juga secara keseluruhan berada pada posisi undervalued. Sedangkan PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Surya Semesta Internusa Tbk pada periode 2008 hingga 2012 lebih banyak berada pada posisi overvalued.
saham yang paling mahal menurut perhitungan PER adalah saham PT Sentul City Tbk.
Saran
Berdasarkan simpulan dari penelitian ini ada beberapa hal yang disarankan baik bagi investor maupun untuk pihak yang tertarik meneliti lebih lanjut masalah ini, beberapa hal tersebut yaitu:
1. Investor yang sedang maupun akan berinvestasi pada instrumen keuangan saham sebaiknya tidak hanya melihat dari harga wajar sahamnya saja tetapi juga harus memperhatikan fundamental perusahaan. Terlebih lagi jika tujuan investor adalah untuk berinvestasi jangka panjang.
2. Penelitian ini masih dapat dilanjutkan dengan menggunakan pendekatan
dividend discount model (DDM) untuk analisis fundamental atau dapat juga
dilengkapi dengan analisis teknikal sebagai tambahan informasi bagi investor untuk pengambilan keputusan melakukan jual atau beli saham.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah Ayuningtyas. 2010. Penilaian harga saham pertambangan dengan menggunakan analisis teknikal dan fundamental [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Alexander H. 2013. Ciputra salip pakuwon dan summarecon. Indonesia. [diunduh 2013 Maret 21]. Tersedia pada http://www.idx.co.id [BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Indeks. . [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek
Indonesia. [diunduh 2013 Mei 17]. Tersedia pada http://www.idx.co.id[BI] Bank Indonesia. 2008. Laporan Perekonomian Indonesia 2008 [Internet]. Jakarta(ID): Bank Indonesia. [diunduh 2013 Juni 21]. Tersedia pada http://www.bi.go.id.
[BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Laporan Tahunan 2008-2012 PT Alam Sutera Realty Tbk [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. [diunduh 2013 Juni 7]. Tersedia pada http://www.idx.co.id.
[BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Laporan Tahunan 2008-2012 PT Bumi Serpong Damai Tbk [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. [diunduh 2013 Juni 7]. Tersedia pada http://www.idx.co.id.
[BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Laporan Tahunan 2008-2012 PT Sentul City Tbk [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. [diunduh 2013 Juni 7]. Tersedia pada http://www.idx.co.id.
[BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Laporan Tahunan 2008-2012 PT Surya Semesta Internusa Tbk [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. [diunduh 2013 Juni 7]. Tersedia pada http://www.idx.co.id.
[BI] Bank Indonesia. 2008-2012. Laporan Perekonomian Indonesia 2008-2012 [Internet]. Jakarta(ID): Bank Indonesia. [diunduh 2013 Juni 21]. Tersedia pada http://www.bi.go.id.
Denny. 2010. Analisis harga saham perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia dengan analisis fundamental dan teknikal [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Fahmi I dan Lavianti Hadi Y. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori
dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta.
Frensidy. B 2006. Matematika Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Hartono J. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Husnan S. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
Joel G Siegel dan Jae K Shim. 2011 dalam Teori Portofolio dan Analisis Investasi
Teori dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta.
Latief M. 2012. Baru 25 persen kebutuhan perumahan terpenuhi. http://properti.kompas.com/index.php/read/2012/09/25/13582769/Baru.25.P ersen.Kebutuhan.Perumahan.Terpenuhi, (17 Mei 2013).
Meryana E. 2012. Harga properti bisa naik 10-15%. http://swa.co.id/business-research/harga-properti-bisa-naik-10-15, (20 Maret 2013).
Meryana E. 2013. Jumlah individu super kaya indonesia bakal tumbuh 400%. http://swa.co.id/business-research/jumlah-individu-super-kaya-indonesia-bakal-tumbuh-400, (20 Maret 2013).
Mudzakir I. 2013. Apersi genjot properti 2013.
http://www.investor.co.id/home/apersi-genjot-properti-2013/53726, (6 Mei 2013).
R.J. Shook. 2002. Kamus Lengkap Wall Street. Simbel R, penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Wall Street Dictionary.
Suhartono dan Qudsi Fadillah. 2012 dalam Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Susilo B. 2012 dalam Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Susanto D dan Sabardi A. 2012 dalam Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Lampiran 1. Indeks Harga Saham Gabungan per bulan periode 2008-2012
Des-2008 1355.41 Des-2009 2534.36 Des-2010 3703.51
Nov-2008 1241.54 Nov-2009 2415.84 Nov-2010 3531.21
Okt-2008 1256.7 Okt-2009 2367.7 Okt-2010 3635.32
Sept-2008 1832.51 Sept-2009 2467.59 Sept-2010 3501.3
Agust-2008 2165.94 Agust-2009 2341.54 Agust-2010 3081.88
Juli-2008 2304.51 Juli-2009 2323.24 Juli-2010 3069.28
Juni-2008 2349.1 Juni-2009 2026.78 Juni-2010 2913.68
Mei-2008 2444.35 Mei-2009 1916.83 Mei-2010 2796.96
Apr-2008 2304.52 Apr-2009 1722.77 Apr-2010 2971.25
Mar-2008 2447.3 Mar-2009 1434.07 Mar-2010 2777.3
Feb-2008 2721.94 Feb-2009 1285.48 Feb-2010 2549.03
Jan-2008 2627.25 Jan-2009 1332.67 Jan-2010 2610.8
Bulan
Des-2011 3821.99 Des-2012 4316.69
Nov-2011 3715.08 Nov-2012 4276.14
Okt-2011 3790.85 Okt-2012 4350.29
Sept-2011 3549.03 Sept-2012 4262.56
Agust-2011 3841.73 Agust-2012 4060.33
Juli-2011 4130.8 Juli-2012 4142.34
Juni-2011 3888.57 Juni-2012 3955.58
Mei-2011 3836.97 Mei-2012 3832.82
Apr-2011 3819.62 Apr-2012 4180.73
Mar-2011 3678.67 Mar-2012 4121.55
Feb-2011 3470.35 Feb-2012 3985.21
Lampiran 2. Tingkat pengembalian pasar periode 2008-2012
Bulan 2008 2009
IHSGt IHSGt-1 Rmt IHSGt IHSGt-1 Rmt Januari 2,627.25 2,745.83 -0.0432 1,332.67 1,355.41 -0.0168 Februari 2,721.94 2,627.25 0.0360 1,285.48 1,332.67 -0.0354 Maret 2,447.30 2,721.94 -0.1009 1,434.07 1,285.48 0.1156 April 2,304.52 2,447.30 -0.0583 1,722.77 1,434.07 0.2013 Mei 2,444.35 2,304.52 0.0607 1,916.83 1,722.77 0.1126 Juni 2,349.10 2,444.35 -0.0390 2,026.78 1,916.83 0.0574 Juli 2,304.51 2,349.10 -0.0190 2,323.24 2,026.78 0.1463 Agustus 2,165.94 2,304.51 -0.0601 2,341.54 2,323.24 0.0079 September 1,832.51 2,165.94 -0.1539 2,467.59 2,341.54 0.0538 Oktober 1,256.70 1,832.51 -0.3142 2,367.70 2,467.59 -0.0405 Nopember 1,241.54 1,256.70 -0.0121 2,415.84 2,367.70 0.0203 Desember 1,355.41 1,241.54 0.0917 2,534.36 2,415.84 0.0491
E(Rm) -0.0510 0.0560
Bulan 2010 2011
IHSGt IHSGt-1 Rmt IHSGt IHSGt-1 Rmt
Januari 2,610.80 2,534.36 0.0302 3,409.17 3,703.51 -0.0795
Februari 2,549.03 2,610.80 -0.0237 3,470.35 3,409.17 0.0179
Maret 2,777.30 2,549.03 0.0896 3,678.67 3,470.35 0.0600 April 2,971.25 2,777.30 0.0698 3,819.62 3,678.67 0.0383
Mei 2,796.96 2,971.25 -0.0587 3,836.97 3,819.62 0.0045
Juni 2,913.68 2,796.96 0.0417 3,888.57 3,836.97 0.0134 Juli 3,069.28 2,913.68 0.0534 4,130.80 3,888.57 0.0623
Agustus 3,081.88 3,069.28 0.0041 3,841.73 4,130.80 -0.0700 September 3,501.30 3,081.88 0.1361 3,549.03 3,841.73 -0.0762
Oktober 3,635.32 3,501.30 0.0383 3,790.85 3,549.03 0.0681
Nopember 3,531.21 3,635.32 -0.0286 3,715.08 3,790.85 -0.0200 Desember 3,703.51 3,531.21 0.0488 3,821.99 3,715.08 0.0288
Lanjutan lampiran 2. Tingkat pengembalian pasar periode 2008-2012
Bulan 2012
IHSGt IHSGt-1 Rmt
Januari 3,941.69 3,821.99 0.03132
Februari 3,985.21 3,941.69 0.01104
Maret 4,121.55 3,985.21 0.03421
April 4,180.73 4,121.55 0.01436
Mei 3,832.82 4,180.73 -0.08322
Juni 3,955.58 3,832.82 0.03203
Juli 4,142.34 3,955.58 0.04721
Agustus 4,060.33 4,142.34 -0.01980
September 4,262.56 4,060.33 0.04981
Oktober 4,350.29 4,262.56 0.02058
Nopember 4,276.14 4,350.29 -0.01704
Desember 4,316.69 4,276.14 0.00948
Lampiran 3. Harga penutupan saham PT Alam Sutera Realty Tbk per bulan
Agust-2008 115 Agust-2009 112 Agust-2010 178
Sept-2008 78 Sept-2009 114 Sept-2010 205
Agust-2011 420 Agust-2012 440
Sept-2011 385 Sept-2012 495
Okt-2011 435 Okt-2012 580
Nov-2011 425 Nov-2012 610
25
Lampiran 4. Tingkat pengembalian saham (R) PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012
Tahun Kov E(Rm) Varian Rf % Beta (ß) MRP R
2008 0.011839 -0.05102 0.011425 8.67% 1.0362258 -0.14 -5.6%
2009 0.008997 0.055968 0.005694 7.15% 1.58013744 -0.02 4.7%
2010 0.0041 0.033416 0.002928 6.50% 1.4003437 -0.03 2.1%
2011 0.005021 0.003988 0.002925 6.58% 1.71658905 -0.06 -4.0%
26
Lampiran 5. Nilai intrinsik saham PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012
Tahun CF Operation
(juta Rp)
a
Capital Expenditure
(juta Rp)
b
FCF (juta Rp)
c
r
d
FCF Per Share
(Rp)
e
Harga Pasar (Rp)
f
Nilai Intrinsik (Rp)
g
2008 56,686 -22,897 33,789 -0.056 1.9726 50 55
2009 228,732 -18,564 210,168 0.047 11.7655 105 112
2010 879,700 -99,755 779,945 0.021 43.6623 295 332
2011 1,419,007 -199,221 1,219,786 -0.040 68.2852 460 550
2012 2,030,764 -173,300 1,857,464 0.014 94.5303 600 685
Keterangan
c : a + b
Lampiran 6. Harga penutupan saham PT Sentul City Tbkper bulan periode
Agust-2008 440 Agust-2009 129 Agust-2010 104
Sept-2008 300 Sept-2009 122 Sept-2010 116
Agust-2011 295 Agust-2012 191
Sept-2011 250 Sept-2012 210
Okt-2011 285 Okt-2012 193
Nov-2011 250 Nov-2012 190
28
Lampiran 7. Tingkat pengembalian saham (R) PT Sentul City Tbk periode 2008-2012
Tahun Kov E(Rm) Varian Rf % Beta (ß) MRP R
2008 0.006652 -0.05102 0.011425 8.67% 0.58223903 -0.14 0.6%
2009 0.015124 0.055968 0.005694 7.15% 2.65637762 -0.02 3.0%
2010 0.00591 0.033416 0.002928 6.50% 2.0185513 -0.03 0.1%
2011 0.002539 0.003988 0.002925 6.58% 0.86818569 -0.06 1.2%
29
Lampiran 8. Nilai intrinsik saham PT Sentul City Tbk periode 2008-2012
Tahun CF Operation
(juta Rp)
a
Capital Expenditure
(juta Rp)
b
FCF (juta Rp)
c
r
d
FCF Per Share
(Rp)
e
Harga Pasar (Rp)
f
Nilai Intrinsik (Rp)
g
2008 190,722 -1,228 189,494 0.006 19.9268 66 85
2009 119,801 -1,098 118,703 0.030 11.8501 97 106
2010 145,916 -1,801 144,115 0.001 5.0491 109 114
2011 466,727 -25,125 441,602 0.012 14.0651 265 276
2012 437,470 -89,529 347,941 -0.011 11.0820 191 204
Keterangan
c : a + b
Lampiran 9. Harga penutupan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk per bulan
Agust-2008 385 Agust-2009 670 Agust-2010 820
Sept-2008 300 Sept-2009 640 Sept-2010 960
Agust-2011 1040 Agust-2012 1000
Sept-2011 870 Sept-2012 1130
Okt-2011 920 Okt-2012 1240
Nov-2011 850 Nov-2012 1210
31
Lampiran 10. Tingkat pengembalian saham (R) PT Bumi Serpong Damai Tbk periode 2008-2012
Tahun Kov E(Rm) Varian Rf % Beta (ß) MRP R
2008 0.02297 -0.05102 0.011425 8.67% 2.01054089 -0.14 -19.0%
2009 0.015348 0.055968 0.005694 7.15% 2.69576827 -0.02 3.0%
2010 0.004419 0.033416 0.002928 6.50% 1.50950026 -0.03 1.7%
2011 0.00518 0.003988 0.002925 6.58% 1.77115986 -0.06 -4.4%
32
Lampiran 11. Nilai intrinsik saham PT Bumi Serpong Damai Tbk periode 2008-2012
Tahun CF Operation
(juta Rp)
a
Capital Expenditure
(juta Rp)
b
FCF (juta Rp)
c
r
d
FCF Per Share
(Rp)
e
Harga Pasar (Rp)
f
Nilai Intrinsik (Rp)
g
2008 582,845 -37,052 545,793 -0.190 49.9096 95 179
2009 517,314 -46,556 470,758 0.030 43.0481 880 896
2010 759,666 -32,668 726,998 0.017 41.5499 900 926
2011 984,957 -171,869 813,088 -0.044 46.4701 980 1,073
2012 222,678 -55,354 167,324 -0.028 9.5630 1,100 1,141
Keterangan
c : a + b
Lampiran 12. Harga penutupan saham PT Lippo Karawaci per bulan periode
Agust-2008 770 Agust-2009 640 Agust-2010 500
Sept-2008 700 Sept-2009 670 Sept-2010 560
Agust-2011 740 Agust-2012 870
Sept-2011 680 Sept-2012 990
Okt-2011 640 Okt-2012 930
Nov-2011 630 Nov-2012 1070
34
Lampiran 13. Tingkat pengembalian saham (R) PT Lippo Karawaci Tbk periode 2008-2012
Tahun Kov E(Rm) Varian Rf % Beta (ß) MRP R
2008 0.004909 -0.05102 0.011425 8.67% 0.42970796 -0.14 2.7%
2009 0.000837 0.055968 0.005694 7.15% 0.1469606 -0.02 6.9%
2010 0.00369 0.033416 0.002928 6.50% 1.26025173 -0.03 2.5%
2011 0.004099 0.003988 0.002925 6.58% 1.40160134 -0.06 -2.1%
35
Lampiran 14. Nilai intrinsik saham PT Lippo Karawaci Tbk periode 2008-2012
Tahun CF Operation
(juta Rp)
a
Capital Expenditure
(juta Rp)
b
FCF (juta Rp)
c
r
d
FCF Per Share
(Rp)
e
Harga Pasar
(Rp)
f
Nilai Intrinsik (Rp)
g
2008 239,042 -267,016 -27,974 0.027 -1.2934 800 777
2009 115,734 -164,967 -49,233 0.069 -2.2764 510 475
2010 689,996 -330,627 359,369 0.025 16.6162 680 679
2011 374,527 -424,456 -49,929 -0.021 -2.1635 660 672
2012 1,288,793 -951,713 337,080 0.018 14.6063 1,000 997
Keterangan
c : a + b
Lampiran 15. Harga penutupan saham PT Surya Semesta Internusa Tbk per bulan
Agust-2008 137.5 Agust-2009 115 Agust-2010 111.25
Sept-2008 117.5 Sept-2009 97.5 Sept-2010 123.75
Okt-2008 92.5 Okt-2009 85 Okt-2010 140
Agust-2011 420 Agust-2012 1170
Sept-2011 360 Sept-2012 1320
Okt-2011 395 Okt-2012 1180
Nov-2011 375 Nov-2012 1120
37
Lampiran 16. Tingkat pengembalian saham (R) PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012
Tahun Kov E(Rm) Varian Rf % Beta (ß) MRP R
2008 0.007114 -0.05102 0.011425 8.67% 0.62265379 -0.14 0.1%
2009 0.004704 0.055968 0.005694 7.15% 0.82625324 -0.02 5.9%
2010 0.002904 0.033416 0.002928 6.50% 0.99196659 -0.03 3.4%
2011 0.004704 0.003988 0.002925 6.58% 1.60845328 -0.06 -3.4%
38
Lampiran 17. Nilai intrinsik Saham PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012
Tahun CF Operation
(juta Rp)
a
Capital Expenditure
(juta Rp)
b
FCF (juta Rp)
c
r
d
FCF Per Share
(Rp)
e
Harga Pasar
(Rp)
f
Nilai Intrinsik (Rp)
g
2008 43,989 -80,174 -36,185 0.001 -30.7614 100 69
2009 67,756 -72,270 -4,514 0.059 -3.8374 70 62
2010 87,662 -106,044 -18,382 0.034 -15.6268 233 210
2011 591,510 -85,003 506,507 -0.034 107.6472 720 856
2012 1,236,481 -192,190 1,044,291 -0.070 221.9417 1,060 1,378
Keterangan
c : a + b
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Cirebon pada 11 Juni 1990. Merupakan puteri sulung dari tiga bersaudara dari bapak H. Amin Mulyadi dengan Hj. Yoyom Romiyati
Sa’diah. Awal jenjang pendidikan dimulai pada tahun 1994 sampai 1996
bersekolah di Taman kanak-kanak Aria Putri, Ciputat. Pada tahun yang sama melanjutkan ke Sekolah Dasar. Di jenjang Sekolah Dasar tersebut penyusun beberapa kali pindah dari satu sekolah ke sekolah lainnya. Sekolah Dasar Waskito, Ciputat merupakan Sekolah Dasar pertama dari penyusun, tahun 1998 pindah ke MI Manbaul Hikmah Cirebon sampai tahun 1999, ditahun yang sama penulis pindah ke MIN 1 Ciputat dan lulus pada tahun 2002. Jenjang pendidikan selanjutnya di tahun 2002 penulis melanjutkan sekolah di SMPN 1 Lemahabang Cirebon dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun yang sama juga penulis melanjutkan sekolah ke SMAN 2 Cirebon dan lulus pada tahun 2008.