• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar GSM dengan Menggunakan Rantai Markov (Studi Kasus: Mahasiswa Fmipa Usu )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar GSM dengan Menggunakan Rantai Markov (Studi Kasus: Mahasiswa Fmipa Usu )"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

(2)

KUESIONER

Nim :

No HP :

Saya Togi H Simanungkalit mahasiswa jurusan Matematika FMIPA USU yang sedang melakukan penelitian mengenai “Analisis Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar GSM dengan menggunakan Rantai Markov” dalam rangka menyusun Tugas Akhir. Sehubungan dengan hal tersebut saya memerlukan data dan saya mohon kesediaan Anda untuk dapat kiranya membantu mengisi kuisioner ini dengan sebenar-benarnya.

A.Informasi Merek yang digunakan

Adapun cara pengisian kuisioner ini dengan memberi tanda

pada tabel yang tersedia.

1.Merek kartu seluler yang anda gunakan saat ini adalah( pilih salah satu) :

Simpati As XL IM3 Axis 3 Mentari

2.Merek kartu seluler yang Anda gunakan sebelumnya adalah (pilih salah satu) :

Simpati As XL IM3 Axis 3 Mentari

3. Apakah selain handphone GSM utama anda, anda tetap menggunakan operator GSM yang sama :

ya tidak

4.Berapa Lama Anda menggunakan Kartu seluler tersebut sebelum berpindah ke kartu berikutnya:

>1 tahun > 6 Bulan >1 bulan > 2 minggu

5.Pengeluaran Anda perbulan untuk biaya pulsa atau kuota internet:

(3)

B.Informasi kesetujuan pelanggan untuk melakukan perpindahan merek:

Petunjuk pengisian :

Pada bagian ini diminta untuk menentukan tingkat kesetujuan Anda terhadap pernyataan –pernyataan mengenai merek yang anda gunakan saat ini .Tingkat kesetujuan menyatakan seberapa setuju anda terhadap pernyataan mengenai produk yang anda pakai saat ini .

Tingkat kesetujuan diukur dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5 dimana:

1 = Sangat Tidak Setuju

2 = Tidak Setuju

3 = Cukup Setuju

4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

Berilah tanda centang “

” pada pilihan yang sesuai dengan pendapat Anda .

No Pernyataan 1 2 3 4 5

1 Kartu saat ini memberikan tarif bicara yang terjangkau

2 Kartu saat ini memberikan tarif sms yang lebih terjangkau

3 Kartu saat ini memberikan tarif paket/ data lebih terjangkau

4 Kartu saat ini memiliki kualitas signal lebih baik untuk melakukan panggilan 5 Kartu saat ini memiliki kualitas signal

lebih baik untuk sms

6 Kartu saat ini memiliki kualitas signal lebih baik untuk pentransferan data 7 Kartu saat ini memberikan fitur atau

(4)

11 Kartu saat ini memiliki kemampuan akses internet yang lebih baik untuk mentransfer data

12 Kartu saat ini memiliki masa aktif/tenggang waktu yang lebih lama 13 Kartu saat ini memberikan harga kartu

perdana yang lebih murah

14

Kartu saat ini memberikan undian berhadiah lebih menarik

15 Kartu saat ini memberikan kualitas layanan lebih baik dalam hal menghubungi nomor pusat layanan (call center)

16 Kartu saat ini memberikan jasa layanan lebih baik dalam hal menanggapi keluhan pelanggan 17 Kartu saat ini memberikan jasa

(5)
(6)
(7)

HASIL REKAPITULASI DATA KUESIONER

Merek kartu Pertanyaan

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Terjemahan Aris Ananda.Jakarta :Mitra Utama.

Allo,Denis G.,Djoni hatidja.,Marline Paendong.2013.Analisis Rantai Markov Untuk Mengetahui Peluang Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar GSM(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Pertanian Unsrat Manado).2(1)17-22.

Arnold, David. 1996. Pedoman dalam Manajemen Merek. Alih Bahasa: Marina Katherin. Surabaya; Ketindo Soho.

Anton, Howard & Chris Rorres. (2005). Aljabar Linier Elementer edisi 8. (Alih bahasa :Irzam Harmein, Julian Gressando, editor : Amalia Safitri).

Jakarta: Erlangga.

Charles W.Lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel. 2001. Pemasaran. Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Cochran,G.,William,1991,Teknik Penarikan Sampel(Terjemahan) Jilid III, UI Press, Jakarta.

Durianto, Darmadi dkk. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Djan, Ismulyana, dan Ramlan Ruvendi. (2006). Prediksi Perpindahan Penggunaan Merek Handphone di Kalangan Mahasiswa ( Studi Kasus pada Mahasiswa STIE Binaniaga ), Jurnal Ilmiah Binaniaga, Vol.02 No.1.

Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran. (Edisi VII Jilid 1). Jakarta : FE – UI

(14)

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, PT. Indeks, Jakarta, 2003.

Kumoro,Sasongko J.2010.Analisis Fakto r-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Terhadap Produk Indosat IM3.[Skripsi].Semarang: Universitas Diponegoro, Program Sarjana

Kusumobroto, Bagus Pratanggapati.2011. Model Rantai Markov dan Aplikasinya Sebagai Bagian dari Ilmu Probabilitas. Bandung:Institut Teknologi Bandung

Mulyono,S.2007.Riset Operasi. Jakarta .Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Peter,J.Paul Jerry C Olson. 2002. Perilaku konsumen dan strategi pemasarann. Terjemahan. Jakarta: Erlangga

Rangkuti, Freddy (2002). Measuring Customer Satisfaction Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dan Analisis Kasus PLN-JP. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Schiffman and Lazar Kanuk, 2000, Costumer behaviour, Internasional Edition, Prentice Hall

Siagian,P.1987. Penelitian Operasional,UI Press .Jakarta

Simamora,Bilson. 2003.Panduan Riset Perilaku Konsumen, penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Subroto, Asto S. Majalah SWA 022/XXI/19 Januari – 2 Februari 2005

(http://www.pendidikanekonomi.com/2012/08/pangsa-pasar.html

(15)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada Mahasiswa di kampus Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), yang merupakan salah satu fakultas di Universitas Sumatera Utara. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengertahuan alam memiliki 9 jurusan, diantaranya 4 jurusan S-1 dan 5 jurusan D-III .

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan adalah data Primer dan data sekunder. Data primer adalah data yag diperoleh secara langsung dari sumber informasinya dengan menggunakan instrument kuisioner yang disebar di FMIPA USU. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui pihak ketiga berupa literatur, buku, jurnal, dan informasi dari internet untuk mendukung penelitian ini.

(16)

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan suatu objek yang berada pada wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah dalam penelitian tersebut (Ridwan dan Kuncoro, 2007). Populasi merupakan kumpulan individu atau objek penelitian yan gmemiliki kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan seluruh mahasiswa Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara dari angkatan tahun 2011 sampai dengan angkatan tahun 2014 sebagai populasi penelitiannya yang berjumlah 3350 orang s(umber: usu.ac.id, per bulan Februari 2105). Mahasiswa yang menjadi objek penelitian dikhususkan pada mahasiswa D-III, dan S1 Reguler.

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode pengambilan sampel acak sederhana. Agar lebih objektif, dari tiap-tiap program studi diambil sampelnya dengan perbandingan yang proposional.

3.3.2. Sampel

(17)

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Kuesioner (Angket)

Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data–data tersebut harus benar– benar dapat dipercaya dan akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui metode kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi kuesioner atau seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2001). Dalam kuesioner ini nantinya terdapat rancangan pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan merupakan jawaban–jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesa. Dibandingkan dengan interview guide, daftar pertanyaan atau kuesioner lebih terperinci dan lengkap. Peneliti menggunakan skala Likert yang dikembangkan oleh Ransis Likert untuk mengetahui perpindahan merek kartu yang digunakan saat ini dengan menentukan skor pada setiap pertanyaan. Skala likert merupakan skala yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2001). Skala ini banyak digunakan karena mudah dibuat, bebas memasukkan pernyataan yang relevan, realibilitas yang tinggi dan aplikatif pada berbagai aplikasi. Penelitian ini mengunakan sejumlah statement dengan skala 5 yang menunjukkan setuju atau tidak setuju terhadap statement tersebut.

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = cukup setuju

4 = setuju

(18)

Skala ini mudah dipakai untuk penelitian yang terfokus pada responden dan obyek. Jadi peneliti dapat mempelajari bagaimana respon yang berbeda dari tiap–tiap responden.

3.4.2 Studi Kepustakaan

Kegiatan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian yang berasal dari jurnal-jurnal ilmiah, literatur-literatur serta publikasi publikasi lain yang layak dijadikan sumber.

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis dengan cara data yang sudah disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diporeleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa daftar pertanyaan yang telah diisi oleh responden penelitian.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang, terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001). Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Dalam melakukan perhitungan Alpha, digunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS for

Windows 17 dengan menggunakan model Alpha. Sedangkan dalam pengambilan

keputusan reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach

(19)

3.5.3 Uji Validitas

Valid berarti insrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur Validitas yang digunakan dalam penelitian ini (content validity) menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang akan diukur. Biasanya digunakan dengan menghitung korelasi antara setiap skor butir instrumen dengan skor total (Sugiyono, 2004). Dalam melakukan pengujian validitas, digunakan alat ukur berupa program komputer yaitu SPSS for Windows 17, dan jika suatu alat ukur mempunyai korelasi yang signifikan antara skor item terhadap skor totalnya maka dikatakan alat skor tersebut adalah valid (Ghozali, 2001).

3.5.4 Pengolahan Data dengan Rantai Markov

Setelah semua data dikumpulkan maka analisa perancangan diolah dengan Rantai Markov, sehingga didapatkan hasil informasi pangsa pasar, peramalannya untuk periode yang akan datang serta informasi-informasi lainnya yang berkaitan dengan hal-hal yang berpengaruh terhadap perolehan pangsa pasar tersebut. Pengolahan data ini dilakukan dengan Rantai Markov order satu (First Order) yaitu pertimbangan pilihan-pilihan merek kartu selama satu periode (dalam hal ini satu periode 1 tahun) untuk menentukan probabilitas pada periode berikutnya atau 1 tahun pertama dan kedua setelah penelitian digunakan dalam pengolahan data-data ini.

Pada pengolahan data dengan proses Rantai Markov order satu ini terbagi atas beberapa bagian langkah untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Langkah tersebut adalah sebagai berikut :

1.Menghitung perolehan pangsa pasar masing-masing merek kartu saat ini (saat dilakukan penelitian) dari hasil pengumpulan data-data kuesioner.

2. Menghitung pola perpindahan merek (Brand Switching) masing-masing merek kartu dari data-data yang dikumpulkan sehingga diketahui juga informasi pangsa pasar sesungguhnya (setelah dilakukan penelitian).

(20)

berpindah ke produk lainnya, serta kemungkinan suatu produk mendapatkan pengguna dari produk lain.

(21)

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data guna memeperoleh data yang di inginkan.

4.1.1 Responden

Adapun yang menjadi responden adalah mahasiswa yang dibagikan kuesioner secara acak per-stambuk untuk setiap masing-masing jurusan di FMIPA. Mereka yang menjadi responden adalah dari latar belakang yang berbeda, terlihat dari stambuk yang berbeda, kepentingan berganti merek, dan jumlah pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan bervariatif. Dari survey ada 133 mahasiswa yang dipilih secara random di FMIPA USU dengan komposisi sebagai berikut : 11 mahasiswa jurusan Biologi, 12 mahasiswa jurusan Kimia, 13 mahasiswa jurusan Matematika, 13 mahasiswa jurusan Fisika, 22 mahasiswa jurusan D-3 Kimia, 28 mahasiswa jurusan D-3 Teknik Informatika, 17 mahasiswa jurusan Statistika, 7 mahasiswa jurusan D-3 Fisika, 10 mahasiswa jurusan D-3 Metrologi. Dan dari kuesioner-kuesioner yang disebar tersebut, semua mahasiswa mengembalikan kuesioner-kuesioner dan mengisi lengkap semua pertanyaan yang disediakan. Adapun jumlah seluruh mahasiswa FMIPA USU adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Jumlah mahasiswa FMIPA USU

No Jurusan Angkatan Jumlah

2011 2012 2013 2014

(22)

2 Kimia 53 77 84 90 304

Adapun metode pengambilan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan

probability sampling yaitu menggunakan metode sampling acak sederhana. Proses

(23)

Keterangan : d = batas kesalahan yang bisa ditoleransi dalam menetapkan rata-rata sampel

= 0.05 p = proporsi kesuksesan responden yang berpindah merek q = 1- p Untuk nilai p adalah 0.90 sehingga diperoleh q= 0.10.

Dengan menggunakan batas kesalahan yang bisa di toleransi dalam menetapkan rata-rata sebesar 5%,maka dapat diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut : maka jumlah sampel untuk FMIPA adalah :

=

1 + W

= 138,298

1 + 138,2983350

(24)

Untuk mencari sampel tiap jurusan adalah sebagai berikut: misalkan untuk jurusan biologi yang jumlah mahasiswa adalah 271, maka :

= cWW d

= 133 c3350d271

= 10.75 ≈ 11

Jadi sampel untuk jurusan biologi adalah berjumlah 11 orang, demikian juga untuk jurusan lain dapat dihitung dengan cara yang sama. Jadi dengan hasil perhitungan yang diperoleh jumlah sampel yang diambil adalah 133. Adapun hasil perhitungan untuk tiap – tiap jurusan dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.2 Jumlah Sampel Tiap Jurusan

No Jurusan W

1 Biologi 271 11

2 Kimia 304 12

3 Matematika 327 13

4 Fisika 322 13

5 D-3 Kimia 545 22

6 D-3 Statistika 720 28

7 D-3 Teknik Informatika 431 17

8 D-3 Fisika 174 7

9 D3 Metrologi 256 10

(25)

4.2 Pengolahan Data

Berdasarkan hasil kuesioner yang sudah disebarkan ke Sembilan jurusan dan didapatkan hasil dari pengisian tersebut maka selanjutnya dilakukan analisa data kemudian di interpretasikan.

4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 17 pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : tingkat kepercayaan = 95 persen (α= 5 persen), derajat kebebasan (df) = n –2 = 133 – 2= 131, didapat r tabel = 0,159. Jika r hitung (untuk tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item –Total Correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir pernyataan dikatakan valid (Ghozali, 2005).

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :

(26)

akses

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001). Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Menurut Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2001), suatu konstruk dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6. Adapun hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach Alpha status

(27)

Transfer data 0.838 reliebel

6 Harga kartu perdana 0.848 reliebel

7 Undian 0.852 reliebel

Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai Cronbach

Alpha yang cukup besar yaitu di atas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep

pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.

4.2.3 Merek Kartu yang Dipilih oleh Responden

Dari kuisioner yang terkumpul diperoleh data jumlah pengguna dari tiap merek kartu yang digunakan oleh responden adalah seperti tabel berikut

Tabel 4.5 Merek Kartu dan Jumlah Pengguna

No Merek Kartu Pengguna saat ini (Mei 2015)

Proporsi

(28)

2 As 31 23.3%

Dari tabel 4.5 dapat kita lihat bahwa ada 3 merek kartu yang paling digemari oleh responden adalah Simpati (25.6%), As(23.3%), XL(20.3%) untuk selanjutnya adalah Im3(17.3%), 3(8.3%), Axis(3.7%) dan terakhir Mentari(1.5%). Kalau kita melihat dari proporsi ada beberapa merek dengan perbandingan jumlah pengguna yang tidak jauh berbeda itu dikarenakan ada alasan tertentu. Mereka melakukan pemilihan berdasarkan pengalaman dari kartu sebelumnya untuk melakukan perpindahan ke kartu berikutnya.

Alasan yang dikemukakan oleh responden dalam memilih jenis kartu dapat kita lihat dalam tabel berikut

Tabel 4.6 Alasan Responden Memilih Merek Kartu

(29)

7 Kualitas pelayanan 3 4 3 3 - - -

Total responden 34 31 27 23 5 11 2

Dalam tabel 4.6 dapat diketahui bahwa konsumen banyak menggunakan merek Simpati karena fakor kekuatan signal, kemampuan akses internet dan kualitas pelayanan. Kartu As digunakan karena faktor kekuatan signal juga, kemampuan akses internet dan masa aktif kartu yang lama. Sedangkan untuk kartu XL karena faktor kemampuan akses internet dan tarif kartu untuk telepon, sms dan data yang murah. Im3 digunakan karena tarif yang lebih murah untuk telepon, sms dan data. Axis digunakan karena tarif kartu yang murah untuk telepon, sms dan data juga. Untuk kartu 3 digunakan karena masa aktif yang lama dan yang terakhir kartu Mentari karena harga kartu perdana yang murah.

4.2.4 Perhitungan Pangsa Pasar Awal

Berdasarkan kuesioner dan hasil perhitungan kita bisa mengetahui pangsa pasar (Market Share) awal merek-merek kartu yang digunakan oleh responden. Merek Simpati menguasai pasar mahasiswa saat ini dan menjadi Market Leader sebesar 34 responden atau 25.6% . Merek kartu As menjadi Market Follower dengan menempati urutan kedua dengan responden sebesar 31orang atau 23.3%. Urutan berikutnya XL sebanyak 27 responden atau 17.3%, Im3 sebanyak 23 responden atau 17.3%, kartu 3 sebanyak 11 responden atau 8.3%, Axis sebanyak 5 responden atau 3.7% dan Mentari sebanyak 2 responden atau 1.5%. Untuk kartu 3,Axis, Mentari disebut Market Nitcher karena pangsa pasarnya dibawah 10%.

(30)

Tabel 4.7 Perolehan Pangsa Pasar Awal Merek Kartu

No Merek Kartu Pengguna saat ini (Mei 2015)

Perpindahan merek kartu di kalangan mahasiswa merupakan gejala umum, terlebih lagi di masa sekarang dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin variatif dan inovatif. Perpindahan kartu dilakukan untuk melihat pelayanan provider mana yang lebih menjawab kebutuhan konsumen. Kondisi serba cepat dan instan untuk berkomunikasi sangat dipengaruhi oleh teknologi terkhusus aplikasi yang mendukung di Handphone dan pemenuhan kecepatan untuk berkomunikasi dengan aplikasi tersebut sangat dipengaruhi oleh pemakaian jenis kartu GSM yang menyediakan jasa layanan.

(31)

kuesioner 133 responden yang mengisi kuisioner dengan benar, diperoleh ada 96 responden atau 72.18% pernah berganti merek.

Untuk memahami lebih jelas tentang pergeseran selera atau perpindahan merek oleh konsumen dari satu merek kartu ke merek kartu yang lain dapat kita lihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8 Pola Perpindahan Merek Kartu Saat Ini dan 1 Tahun Yang Lalu

No Merek Kartu Pengguna

(32)

Im3 yang sebelumnya digunakan oleh 20 orang sekarang meningkat menjadi 23 pengguna, Im3 mendapat perolehan tambahan sebanyak 13 orang tetapi kehilangan 10 orang yang berpindah ke merek lain. Selanjutnya Axis yang sebelumnya digunakan oleh 6 orang menurun menjdi 5 orang, Axis mendapat perolehan tambahan sebanyak 11 orang tetapi kehilangan 5 orang. Kartu 3 sebelumnya digunakan oleh 12 orang mengalami penurunann menjadi 11 orang, kartu 3 mendapat perolehan 10 orang dari merek lain dan kehilangan 11 orang. Mentari yang sebelumnya digunakan oleh 1 orang meningkat menjadi 2 orang dan mengalami penambahan 1 orang artinya mendapat perolehan sebanyak 2 orang tetapi kehilangan 1 orang.

Untuk lebih rinci melihat data perolehan dan kehilangan dari setiap jenis kartu dapat kita lihat dalam tabel 4.9 dan tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.9 Data perolehan pelanggan pada berbagai merek kartu

(33)

Pada Tabel 4.9 menjelaskan bahwa Simpati memperoleh tambahan 23 orang yang berasal dari pengguna kartu As 8 orang, XL 6 orang, Im3 ada 4 orang, Axis 2 orang dan kartu 3 ada 3 orang. Kartu As memperoleh tambahan 21 pengguna baru, yaitu berasal dari pengguna kartu Simpati 6 orang, XL 9 orang, Im3 1 orang, Axis 2 orang, kartu 3 ada 2 orang dan 1 orang dari kartu Mentari. Untuk kartu XL memperoleh tambahan 23 orang pengguna baru yaitu dari kartu Simpati 12 orang, AS 5 orang, kartu Im3 ada 3 orang dan kartu 3 ada 3 orang. Im3 mendapat tambahan pengguna baru sebanyak 13 orang yang berasal dari pengguna kartu Simpati 6 orang, As 4 orang, XL 2 orang, kartu 3 ada 1 orang. Axis memperoleh tambahan pengguna kartu baru 4 orang yaitu yang berasal dari kartu Simpati 1 orang, XL 1 orang, Im3 ada1 orang dan kartu 3 ada 1 orang. Kartu 3 mendapat tambahan 10 orang pengguna baru yang berasal dari kartu Simpati 4 orang, As 1 orang, XL 4 orang, Im3 ada 1 orang. Kartu Mentari mendapat tambahan 2 orang yaitu yang berasal dari kartu Axis 1 orang dan kartu 3 ada 1 orang.

Tabel 4.10 Data Kehilangan Pelanggan Pada Berbagai Merek Kartu

(34)

Pada Tabel 4.10 menjelaskan data kehilangan pengguna merek kartu yang berpindah ke merek lain. Simpati kehilangan pengguna 29 orang yang beralih ke pengguna kartu As sebanyak 6 orang, XL 12 orang, Im3 ada 6 orang, Axis 1 orang, dan kartu 3 ada 4 orang. Kartu As kehilangan pengguna 16 orang, yaitu beralih kemerek lain ke kartu Simpati 8 orang, XL 5 orang, Im3 ada 4orang, kartu 3 ada 1 orang. Untuk kartu XL kehilangan pengguna 22 orang yang beralih ke merek Simpati 6 orang, AS 9 orang, kartu Im3 ada 2 orang, Axis 1 orang, kartu 3 ada 4 orang. Im3 kehilangan pengguna sebanyak 10 orang yang beralih ke pengguna kartu Simpati 4 orang, As 1 orang, XL 3 orang, Axis 1 orang dan kartu 3 ada 1 orang. Axis kehilangan pengguna 5 orang yaitu yang beralih ke kartu Simpati 2 orang, As 2 orang, Mentari 1 orang. Kartu 3 kehilangan pengguna sebanyak 11 orang yang beralih ke merek lain yaitu ke Simpati 3 orang, As 2 orang , XL 3 orang, Im3 ada 1 orang, Axis 1 orang dan Mentari 1 orang. Kartu Mentari kehilangan pengguna sebanyak 1 orang yaitu yang beralih ke kartu As 1 orang .

Untuk selanjutnya kita akan melihat pola perpindahan merek (Brand

Switching ) dari satu merek ke merek lainnya.

Tabel 4.11 Pola Perpindahan Merek ( Brand Switching Pattern)

(35)

Tabel 4.11 merupakan tabel yang memperlihatkan pola perpindahan merek berjumlah 31 orang berasal dari 10 orang pengguna yang loyal, 8 orang berpindah dari Simpati, 5 orang dari XL, 4 orang dari Im3, dan 1 orang dari merek 3. Demikian seterusnya untuk merek-merek lainnya dapat dibaca baris (horizontal) merupakan merek yang dipilih sebelumnya dan kolom (vertikal) sebagai merek yang dipilih saat ini. Namun yang terlihat bebeda adalah adalah bahwa setiap merek memiliki pengguna yang loyal. Seperti Simpati yang loyal sebanyak 11 orang, As 10 orang, XL 4 orang, Im3 ada 10 orang, Axis 1 orang dan kartu 3 ada 1 orang.

Dan bila diasumsikan bahwa pergeseran diantara merek kartu dianggap stabil maka dapat dibuat probabilitas transisinya dengan menghitung dari rumus perpindahan dari merek i ke merek j untuk periode t didefinisikan dengan %&

(36)

Untuk merek Simpati ke As untuk periode 1 tahun maka probabilitas adalah:

=

=346

= 0.15

Dan demikianlah menghitung sampai kepada nilai probabilitas VV, untuk hasil secara keseluruhan dapat kita lihat pada tabel 4.12

(37)

ke kartu 3 ada 15.3%. Pengguna Im3 yang loyal adalah 50 %, berpindah ke Simpati 20 %, As 5%, XL 15%, Axis 5%, ke kartu 3 ada 5%. Pengguna Axis yang loyal adalah 16.6% sedangkan berpindah ke Simpati ada 33.3%, As 33.3%, Mentari 16.6%. Pengguna kartu 3 yang loyal adalah 8.3% berpindah ke Simpati 25%, As 16.6 %, ke XL ada 25 %, Im3 8.3%, Mentari 8.3%. Pengguna Mentari yang loyal adalah tidak ada dan berpindah ke As 100%.

4.2.6 Prediksi Pangsa Pasar merek Kartu GSM dengan Rantai Markov

Untuk melakukan prediksi pangsa pasar pada periode yang akan datang dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

(3 = (3 − 1

yakni dengan mengalikan pangsa pasar pada periode pertama dengan matriks probabilitas transisi. Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui dan matriks probabilitas transisi P sebagai berikut :

Untuk memprediksi pangsa pasar produk-produk merek kartu tersebut pada periode kedua yaitu 1 tahun pertama berikutnya maka didapatkan pangsa pasar periode kedua sebagai berikut :

(3 1 = (3 1 − 1

(3 1 = (3 0

(38)

Dan prediksi pangsa pasar pada berbagai merek kartu pada periode ketiga, yaitu 1 tahun kedua berikutnya adalah sebagai berikut :

(3 2 = (3 1

(3 2 = [0.246 0.238 0.193 0.19 0.004 0.08 0.013]

Dari hasil yang diatas maka kita sudah melihat hasil prediksi pangsa pasar periode pertama, kedua dan ketiga untuk pangsa pasar jenis merek kartu di FMIPA USU.

Tabel 4.13 Pangsa Pasar Periode Pertama, Kedua dan ketiga

No Merek Kartu Pangsa Pasar

(39)

menjadi 19.3%. Pangsa pasar Im3 pada periode pertama 17.3% mengalami kenikan pada periode kedua 18% dan periode ketiga naik lagi menjadi 19%. Axis pada periode pertama memiliki pangsa pasar 3.7% mengalami penurunan pada periode kedua menjadi 3.5% dan di periode ketiga naik menjdi 4%. Pangsa pasar kartu 3 pada periode pertama sebesar 8.5% mengalami penurunan pada periode kedua menjadi 8% pada periode ketiga tetap 8% .Mentari semula pangsa pasarnya 1.5% pada periode kedua menurun menjadi 1.3%, dan pada periode ketiga tetap 1.3%.

Dalam bentuk grafik dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Perolehan Pangsa Pasar untuk Tiga Periode

.

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00%

Pangsa Pasar Periode ketiga

Pangsa Pasar Periode kedua

(40)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pangsa pasar untuk dua periode kedepan masih lebih besar dipegang oleh merek Simpati, As dan XL walaupun sedikit mengalami penurunan untuk dua periode ke depan.

2. Kartu As, Im3 dan Axis mengalami peningkatan peminat untuk dua periode kedepan sedangkan untuk kartu Simpati dan XL mengalami penurunan Peminatan di setiap periodenya dan kartu 3, Mentari cukup stabil untuk periode berikutnya.

(41)

5. 2 Saran

1. Sifat Analisis Rantai Markov sulit dipenuhi karena persyaratan untuk probabilitas transisi yag jumlahnya konstan sepanjang waktu, dan karena menghasilkan informasi deskriptif bukan rekomendasi keputusan, selanjutnya dapat dikaji dari karekteristik yang sama dengan antrian dan simulasi.

(42)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Merek

Sebuah buku pemasaran standar dunia yang ditulis oleh Philip Kotler mendefenisikan merek sebagai sebuah nama, istilah, simbol atau desain ataupun kombinasi dari keduanya, yang dimaksudkan untuk menandakan barang pelayanan satu atau sekelompok penjual dan untuk membedakan mereka dari kompetitor – kompetitor yang ada. Konsumen dihadapkan kepada pilihan yang lebih beragam, beberapa bentuk identifikasi penyalur menjadi sepotong informasi penting dalam menentukan pembelian (Arnold David, 1997).

2.1.1 Merek dan Prinsip – Prinsip Pemasaran

Pemasaran adalah proses manajemen yang bertanggung jawab untuk menciptakan dan memberikan kepuasan bagi konsumen. Sebaliknya ini harus menghasilkan loyalitas atau suatu anggapan yang menyebabkan pelanggan menggunakan produk terus menerus,pondasi dari hampir semua merek –merek besar. Pandangan yang lebih sederhana mengenai pemasaran berkaitan dengan keputusan dalam 4 area yang lebih dikenal sebagai “bauran pemasaran “ atau 4P ” yaitu: Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi) dan Place or distribution (tempat atau distribusi) .

(43)

kebutuhan dan keinginan pelanggan

kepuasan pelanggan

loyalitas pelanggan

penggunaan yang berulang – ulang

keuntungan jangka pendek

Gambar 2.1 Mata Rantai Pemasaran (Arnold, 1996)

Beberapa kenyataan – kenyataan mendasar bagaimana orang membeli barang dapat menjelaskan alasan pentingnya sebuah merek :

1.Pelanggan tidak pernah memahami produk sebagaimana produsen menjualnya.

2.Pelanggan akan menilai produk dengan cara mereka sendiri.

3.Persepsi pelanggan akan tertuju pada keuntungan produk, yang biasanya seringkali samar.

4.Persepsi pelanggan tidak selalu didasari kesadaran.

(44)

2.1.2. Ekuitas Merek

Ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan (Kotler dan Keller, 2008).

Ekuitas merek dapat memberikan nilai bagi perusahaan. Berikut adalah nilai ekuitas merek bagi perusahaan:

a. Ekuitas merek yang kuat dapat membantu perusahaan dalam upaya menarik minat calon konsumen serta upaya untuk menjalin hubungan yang baik dengan para konsumen dan dapat menghilangkan keraguan konsumen terhadap kualitas merek.

b.Seluruh elemen ekuitas merek dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen karena ekuitas merek yang kuat akan mengurangi keinginan konsumen untuk berpindah ke merek lain.

c. Konsumen yang memiliki loyalitas tinggi terhadap suatu merek tidak akan mudah untuk berpindah ke merek pesaing, walaupun pesaing telah melakukan inovasi produk.

d. Asosiasi merek akan berguna bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi atas keputusan strategi perluasan merek.

e. Perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat dapat menentukan harga premium serta mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap promosi.

f. Perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat dapat menghemat pengeluaran biaya pada saat perusahaan memutuskan untuk melakukan perluasan merek.

(45)

h. Empat elemen inti ekuitas merek (brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty) yang kuat dapat meningkatkan kekuatan elemen ekuitas merek lainnya seperti kepercayaan konsumen, dan lain-lain.

Gambar 2.2 Konsep Ekuitas Merek (Durianto dkk, 2001)

adapun elemen-elemen ekuitas merek :

a. Brand Awareness

(46)

Apabila kesadaran konsumen terhadap merek rendah, maka dapat dipastikan bahwa ekuitas mereknya juga akan rendah. Kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat merek suatu produk berbeda tergantung tingkat komunikasi merek atau persepsi konsumen terhadap merek produk yang ditawarkan. Berikut adalah tingkatan brand awareness :

1) Unware of brand Pada tahapan ini, konsumen merasa ragu atau tidak yakin apakah sudah mengenal merek yang disebutkan atau belum. Tingkatan ini yang harus dihindarkan oleh perusahaan.

2) Brand recognition Pada tahapan ini, konsumen mampu mengidentifikasi merek yang disebutkan.

3) Brand recall Pada tahapan ini, konsumen mampu mengingat merek tanpa diberikan stimulus.

4) Top of mind Pada tahapan ini konsumen mengingat merek sebagai yang pertama kali muncul di pikiran saat berbicara mengenai kategori produk tertentu.

b. Brand Association

Brand association sebagai segala sesuatu yang terhubung di memori konsumen

terhadap suatu merek (Aaker, 1997). Asosiasi merek yang positif mampu menciptakan citra merek yang sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga dapat menciptakan rasa percaya diri konsumen atas keputusan pembelian merek tersebut (Schiffman dan Kanuk, 2000). Asosiasi merek merupakan segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek (Durianto, dkk 2001). Secara konseptual membedakan tiga dimensi dari asosiasi merek (Kotler dan Keller, 2003) yaitu:

(47)

asosiasi merek yaitu hubungan personal dari informasi tersebut dan konsistensi informasi tersebut sepanjang waktu.

2) Favorability (kesukaan) Asosiasi merek yang disukai terbentuk oleh program pemasaran yang berjalan efektif mengantarkan produk-produknya menjadi produk yang disukai oleh konsumen.

3) Uniqueness (keunikan) Asosiasi keunikan merek tercipta dari asosiasi kekuatan dan kesukaan yang membuat suatu merek menjadi lain daripada yang lain. Dengan adanya asosiasi unik dari suatu merek, akan tercipta keuntungan kompetitif dan alasan-alasan mengapa konsumen sebaiknya membeli merek tersebut. Asosiasi unik dirancang agar konsumen “tidak ada alasan untuk tidak” memilih merek tersebut.

c. Perceived Quality

Perceived quality sebagai persepsi konsumen terhadap kualitas atau

keunggulan suatu produk atau jasa sehubungan dengan tujuan yang diinginkannya, dibandingkan dengan alternatif-alternatif lain. Aaker mengukur persepsi Asosiasi Merek Membantu proses/penyusunan informasi Diferensiasi / posisi Alasan pembelian Menciptakan sikap/perasaan positif Basis perluasan kualitas dengan teknik kuantitatif dengan memberikan pertanyaan pertanyaan seputar kualitas produk dan jasa. Persepsi konsumen terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan ditinjau dari fungsinya secara relatif dengan produk-produk lain (Simamora, 2003).

(48)

d.Brand Loyalty

Brand loyalty adalah sebuah ukuran ketertarikan konsumen terhadap suatu merek (Aaker, 1997), sedangkanloyalitas merek adalah satu ukuran kesetiaan konsumen terhadap suatu merek (Rangkuti, 2002). loyalitas merek adalah ukuran kedekatan konsumen pada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang konsumen beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut dihadapi adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun atribut lainnya(Simamora, 2003).

Dalam kaitannya dengan loyalitas merek suatu produk, didapati adanya beberapa tingkatan loyalitas merek. Masing-masing tingkatannya menunjukkan tantangan pemasaran yang harus dihadapi sekaligus aset yang dapat dimanfaatkan. Adapun tingkatan loyalitas merek adalah (Durianto, dkk 2001)

1) Switcher (Berpindah-pindah) adalah tingkatan loyalitas paling dasar.

2) Habitual Buyer (Pembeli yang Bersifat Kebiasaan) adalah pembeli yang tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengonsumsi suatu merek produk.

3) Satisfied Buyer (Pembeli yang Puas dengan Biaya Peralihan) adalah kategori pembeli yang puas dengan merek yang dikonsumsi.

4) Likes the Brand (Menyukai Merek) adalah kategori pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Rasa asosiasi yang berkaitan dengan simbol, rangkaian pengalaman menggunakan merek itu sebelumnya, atau persepsi kualitas yang tinggi. Dan mereka menganggap merek sebagai sahabat.

(49)

2.1.3. Perpindahan Merek (Brand switching)

Perpindahan merek adalah pola pembelian yang dikarakteristikan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek lain (Peter dan Olson, 2002). Perpindahan merek dapat ditinjau dari atribut-atribut produk yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi (Kotler dan Keller, 2008). Brand switching ini kegiatan seorang pengguna yang melakukan perpindahan merek dari produk yang satu ke produk lainnya karena alasan tertentu. Brand switching ini merupakan bagian dari loyalitas merek dimana seorang pengguna yang setia menggunakan merek tertentu. Loyalitas merek (Brand Loyalty) adalah suatu ukuran keterkaitan pengguna terhadap sebuah merek. Loyalitas merek adalah kondisi pasar dengan tingkat pertumbuhan yang sangat rendah namun tingkat persaingan yang sangat ketat saat ini dengan keberadaan pengguna sangat yang loyal.

Pada merek suatu produk sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup dan upaya mempertahankan pengguna ini sering menjadi strategi yang jauh lebih efektif daripada upaya menarik pengguna baru. Dalam kaitannya dengan loyalitas suatu produk, terdapat tingkatan loyalitas merek. Adapun tingkatan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Switcher (pengguna yang berpindah-pindah)

(50)

2. Habitual buyer (pengguna yang bersifat kebiasaan)

Pada tingkatan ini pengguna dapat dikategorikan sebagai pengguna yang puas dengan merek yang dipakainya. Pengguna ini membeli merek suatu produk didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini.

3. Satisfied buyer with switching cost (pengguna yang puas dengan biaya peralihan)

Pengguna yang berada pada tingkatan ini termasuk dalam kategori puas bila mereka mengkonsumsi merek tersebut, meskipun demikian mungkin saja mereka berpindah ke merek produk lainnya dengan menggunakan switching cost (biaya peralihan) yang terkait dengan waktu, uang, atau resiko kinerja yang melekat dengan tindakan mereka berpindah merek.

4. Likes the brand (pengguna yang menyukai merek tertentu)

Pengguna yang masuk dalam kategori ini merupakan pembeli yang bersungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Rasa suka pengguna bisa saja didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakan merek produk sebelumnya baik yang digunakan pribadi maupun kerabatnya.

5. Committed buyer (pengguna yang setia)

Pada tingkatan ini pengguna merupakan pembeli yang setia. Mereka memiliki kebanggaan terhadap merek suatu produk bahkan merek tersebut menjadi sangat penting bagi mereka dipandang dari segi fungsi maupun sebagai ekspresi diri mereka. Salah satu aktualisasi dari pelanggan ini ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada orang lain.

(51)

1. Customer Value

Customer value merupakan persepsi pengguna yang membandingkan antara biaya atau harga atau beban yang harus ditanggung dan manfaat yang diterimanya. Manfaat ini bisa tangible, yaitu menyangkut kegunaan secara fisik, bisa pula manfaat intangiable, yaitu yang bersifat psikologis atau emosional pengguna.

2. Switching Barrier

Switching barrier adalah hambatan atau beban atau biaya yang harus ditanggung pengguna bila dia akan berpindah dari satu merek ke merek lain. Hambatan ini tidak selalu karena nilai ekonomi saja, tetapi bisa juga berkaitan dengan fungsi, psikologis, sosial, bahkan ritual.

3. Customer Characteeristic

Customer characteristic adalah karakter pengguna dalam menggunakan merek suatu produk. Pada kenyataannya setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda dengan individu lainnya.

4. Customer Satisfaction

Customer satisfaction merupakan pengalaman pengguna ketika menggunakan merek yang digunakan.

5. Competitive Enviorenment

(52)

2.2. Pangsa Pasar (Market Share)

Sangat dekat dengan pertanyaan tentang perbedaan antara pelanggan dan

konsumen adalah pertanyaan tentang seberapa besar pangsa pasar kita. Sebagian

besar pelaku bisnis telah memahami bahwa ada hubungan lansung antara pangsa

pasar (market share) yang relatif tinggi dan pengembalian atas investigasi yang

tinggi. Adalah penting untuk berhati-hati mengenai bagaimana suatu pasar

didefinisikan. Misalnya, SMH, suatu perusahaan Swiss, yang menjual berbagai

merek jam, termasuk merek Omega dan Swatch yang terkenal. Walaupun Omega

dan Swatch sama-sama jam, mereka tidak berada di pasar yang sama. Omega

berada di pasar jam mewah, dan Swatch berada berada di pasar aksesori modis.

Definisi pasar yang tepat sangat penting bagi penghitungan pangsa pasar

dan pertumbuhan pasar, spesifikasi pelanggan sasaran, konfirmasi ulang pesaing

yang sebenarnya dan yang paling penting,perumusan strategi pemasaran yang

menyajikan keunggulan yang berbeda.

Pangsa pasar ( Market Share ) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau presentasi penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu (William J.S, 1984). Jika suatu perusahaan dengan produk tertentu mempunyai pangsa pasar 35%, maka dapat diartikan bahwa jika penjualan total produk-produk sejenis dalam periode tertentu adalah sebesar 1000 unit, maka perusahaan tersebut melalui produknya akan memperoleh penjualan sebesar 350 unit. Besarnya pangsa pasar setiap saat akan berubah sesuai dengan perubahan selera konsumen, atau berpindahnya minat konsumen dari suatu produk ke produk lain (Charles dan Joseph, 2001).

(53)

Terdapat empat karakteristik yang mempengaruhi pengguna dalam melakukan pembelian yaitu faktor budaya (budaya, subbudaya, dan kelas sosial), faktor sosial (kelompok keluarga, peran, dan status), faktor pribadi (umur, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian), dan faktor psikologis (pengetahuan, motivasi, keyakinan, dan sikap).

Proses keputusan membeli seorang pengguna melewati lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, dan tingkah laku pasca pembelian (Kotler, 1993)

Strategi pemasaran bisa digolongkan atas dasar pangsa pasar yang diperoleh suatu perusahaan, maka terbagi atas empat kelompok, yaitu :

1. Market Leader, disebut pimpinan pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 40% atau lebih.

2. Market Chalengger, disebut penantang pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 30%

3. Market Follower, disebut pengikut pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 20%.

4. Market Nitcher, disebut juga penggarap relung pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 10% atau kurang.

2.3. Rantai Markov

(54)

Teknik ini dapat digunakan juga untuk menganalisis kejadian-kejadian di waktu-waktu mendatang secara matematis.

Model Rantai Markov ditemukan oleh seorang ahli Rusia yang bernama A.A. Markov pada tahun 1906, yaitu:

“Untuk setiap waktu t, ketika kejadian adalah Kt dan seluruh kejadian

sebelumnya adalah Kt(j), ... , Kt(j-n) yang terjadi dari proses yang diketahui,

probabilitas seluruh kejadian yang akan datang Kt(j) hanya bergantung pada

kejadian Kt(j-1) dan tidak bergantung pada kejadian-kejadian sebelumnya yaitu

Kt(j-2), Kt(j-3),..., Kt(j-n).”

Gambaran mengenai rantai Markov ini kemudian dituangkan dalam Gambar dimana gerakan-gerakan dari beberapa variabel di masa yang akan datang bisa diprediksi berdasarkan gerakan-gerakan variabel tersebut pada masa lalu. 34dipengaruhi oleh kejadian 35 , 35 dipengaruhi oleh kejadian 3 dan demikian seterusnya dimana perubahan ini terjadi karena peranan probabilitas transisi (transition probability). Kejadian 3 misalnya, tidak akan mempengaruhi kejadian 34.

Gambar 2.3 Peristiwa dalam Rantai Markov (Dwijanto, 2008)

(55)

menjelaskan gerakan gerakan beberapa variabel dalam satu periode waktu di masa yang akan datang berdasarkan pada gerakan-gerakan variabel tersebut di masa

kini.

Proses stokastik adalah serangkaian variabel random , dimana ∈ 7 merupakan indeks waktu atau deretan. Ruang range untuk dapat diskrit atau kontinu, pada bagian ini kita memperhatikan kasus dimana pada waktu tertentu proses nya adalah secara tepat satu dari m +1 keadaan yang saling meniadakan dan keadaan terpisah. Keadaan tersebut dapat dilambangkan 0,1,2,3, … , 9.

Variabel-variabel , , …, mungkin menunjukkan jumlah langganan masa penantian tiket pada waktu 1 menit, 2 menit, dan seterusnya,setelah semua dibuka. Contoh lainnya, permintaan setiap hari bagi produk-produk tertentu pada hari yang berturut-turut. menunjukkankeadaan proses.

Sebuah proses stokastik memperlihatkan sifat-sifat markov jika

: = ;| = = = : = ;| = =, >= , = = , … , = =

untuk t = 0, 1, 2, ..., dan setiap deretan ;, =, = , … , = . Ini sama dengan keadaan bahwa probabilita sebuah kejadian pada waktu tertentu + 1 bila hasil pada

waktu sama dengan probabilita kejadian waktu tertentu + 1 seluruh keadaan histori sistemnya. Dengan kata lain, probabilita kejadian + 1tergantung pada keadaan histori utama pada waktu t. Probabilita bersyaratnya,

$ : = ;| = = = $%&

disebut probabilita transisi satu tahap, dan dikatakan menjadi stasioner jika:

: = ;| = = = = ;| = = untuk = 0,1,2, … sehingga probabilita transisi yang diulang tidak berubah setiap waktu. Seluruh nilai dapat dilambangkan dalam matriks P =[ %&], disebut matriks transisi satu

tahap. Matriks P mempunyai 9 + 1 baris dan 9 + 1 kolom, dan

(56)

sedangkan

∑A&> $%&= 1 untuk = = 0,1,2, … , 9

maka setiap elemen matriks P adalah sebuah probabilita, dan setiap baris matriks berjumlah satu. Wujud nyata satu tahap probabilita, transisi stasioner menyatakan bahwa

$%& = : = ;| = = = = ;| = =

untuk seuruh = 0,1,2, …. Nilai-nilai $%& disebut probabilita transisi n-tahap, dan

dapat digambarkan dalam sebuah matriks transisi n-tahap

= [$%& ]

dimana

0 ≤ $%& ≤ 1 = 0,1,2, … = = 0,1,2, … , 9 ; = 0,1,2, … , 9

B $%& = 1

A

&>

= 0,1,2, … = = 0,1,2, … , 9

Matriks transisi 0-tahap pemulaan adalah matriks identitas.

Sebuah keadaan terbatas rantai Markov ditentukan sebagai proses stokastik yang mempunyai jumlah yang terbatas, sifat Markov, probabilita transisi

stasioner, dan ciri sekumpulan probabilita C = DE E E … EA F, dimana

E% = = = .

Persamaan Chapman-Kolmogrov berguna dalam menghitung probabilita transisi n-tahap. Persamaannya adalah:

= = 0,1,2, … , 9

(57)

0 ≤ I ≤ dan persamaan ini menunjukkan bahwa dari kondisi ke−= sampai ke-; dan

−tahap proses akan menjadi beberapa kondisi. Katakan K, setelah secara tepat I −tahap I ≤ . Selanjutnya $%GH . $%& H adalah probabiita bersyarat yang memberikan kondisi = sebagai keadaan permulaa, prosesnya bergerak ke kondisi K dalam I −tahap dan dari K sampai ; dalam − I tahap. Bila dijumlahkan seluruh K, jumlah hasil produk $%& .

Dengan menentukan I = 1 atau I = − 1, kita peroleh

= = 0,1,2, … , 9

$%& = B $%G$%& . $G,

A

%>

; = 0,1,2, … , 9

= 0,1,2, …,

Persamaam ini mengikuti bahwa probabilita transisi −tahap , dapat diperoleh dari probabilita satu tahap, dan

L = L

Probailita tidak bersyarat yang ada dalam keadaan ;pada waktu = adalah

M = DE E … EA F

dimana

E& = = ; = B E% . $%&

A

%>

; = 0,1,2, … , 9

(58)

Kita dapat memperhatikan aturan penggandaan matriks menyelesaikan hukum probabilita, sehingga M = M ∙ L .

Misalkan dalam sebuah sistem perhitungan, probabilita sebuah error pada setiap putaran tergantung pada apakah ada atau tidak mendahului sebuah error. Kita akan mendefenisikan 0 sebagai keadaan error dan 1 sebagai keadaan tidak error, probabilita error jika mendahului adalah 0.75, probabiita error jika didahului oleh tidak error adalah 0.50, probabilita tidak error jika di dahului oleh

error adalah 0.25 dan probabilita tidak error jika didahului oleh tidak error

adalah 0.50. Maka P= D0.75 0.25 0.50 0.50F

Dua tahap, tuga tahap,…, tujuh tahap matriks transisi ditunjukkan sebagai berikut.

L = D0.688 0.3120.625 0.375F L5= D0.672 0.328

0.656 0.344F

L4 = D0.668 0.332

0.664 0.336F LT= D0.667 0.3330.666 0.334F

LU = D0.667 0.333

0.667 0.333F L = D0.667 0.3330.667 0.333F

Jika kita mengetahui bahwa sistem dalam kedaan tidak error maka

E = 1, E = 0, dan M = DE& F = M ∙ L Sebagai contoh MV =

[0.667, 0.333].

Suatu pendekatan lainnya akan dibentuk perhitungan diatas sebagai

M = M ∙ L, M = M ∙ L, … , M = C ∙ L. Maka M V = M U ∙ L. Ini

memberikan suatu petunjuk pengembangan pilihan hasil-hasil persamaan menjadi:

M = M ∙ L

M =M ∙ L = M. L. L = M. L

(59)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia. Salah satu perkembangan teknologi telekomunikasi adalah perkembangan telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam komunikasi dimana saja dan kapan saja menjadikan faktor pendorong munculnya teknologi berbasis seluler (Kumoro Sasongko, 2010).

Global System for Mobile communications (GSM) merupakan alat

telekomunikasi yang siap dipakai sewaktu-waktu dimana saja dan kapan saja atau suatu kartu telepon yang pembayarannya dilakukan pada awal pembayaran sebelum digunakan, sedangkan yang dimaksud dengan kartu pasca bayar GSM adalah kartu telepon GSM yang pembayarannya dilakukan diakhir atau setelah penggunaan telepon. Biasanya jenis kartu pasca bayar ini tidak sering digunakan karena tergolong lebih rumit baik dari segi pembayaran dan peregistrasiannya, cara pembayaran kartu ini sama halnya dengan rekening listrik, penggunaan kartu kredit dan rekening telepon rumah. Oleh karena itu, banyak konsumen yang menggunakan jenis kartu pra bayar GSM dibandingkan dengan kartu pasca bayar.

(60)

perhatian konsumen sehingga konsumen tetap menggunakan produk tersebut dan tidak beralih pada merek lain (Allo et al,2013).

Persaingan bisnis yang ketat juga salah satunya ditunjukkan dengan semakin beraneka ragamnya jenis produk dan fitur-fitur yang diberikan atau ditawarkan, karena dengan semakin banyaknya varian merek produk sejenis beserta fitur-fiturnya yang saling beradu kelebihan memikat konsumen, maka akan semakin besar kemungkinan dari keinginan konsumen untuk beralih ke pemilihan merek lainnya (brand switching) atau tetap setia pada produk yang latar belakang yang ada, dan hal yang dilihat adalah :

1. Apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih merek Kartu seluluer GSM.

2. Bagaimana gambaran pola perpindahan merk (brand switching) yang dilakukan pelanggan.

3. Bagaimana pangsa pasar disukainya.

Selama kurun waktu setahun, konsumen memungkinkan untuk melakukan perpindahan merek kartu pra bayar GSM lebih dari satu kali. Akan tetapi, perpindahan merek ini dihitung dari pertama kali konsumen menggunakan merek tertentu sampai dengan terakhir kali konsumen menggunakan merek tertentu. Adapun perhitungan perpindahan merek dihitung menggunakan metode rantai markov. Metode rantai markov juga dapat memperkirakan pangsa pasar perusahaan saat ini maupun dimasa mendatang.

1.2. Perumusan Masalah

(61)

1.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari terlalu meluasnya masalah dan adanya penyimpangan dalam pengambilan kesimpulan, perlu adanya batasan-batasan untuk menyelesaikan permasalahan, yaitu:

1. Pada penelitian ini mahasiswa yang dijadikan responden hanya dibatasi mahasiswa FMIPA USU angkatan 2011-2014 karena angkatan tersebut merupakan mahasiswa yang masih aktif mengikuti perkuliahan.

2. Perpindahan merek dihitung dengan satuan tahun yaitu dalam kurun waktu 1 tahun.

3. Adapun Atribut yang dilihat dari pemilihan perpindahan kartu adalah harga kartu perdana, tarif kartu, kualitas signal, fitur yang ditawarkan ,kemampuan akses internet, masa aktif, kualitas pelayanan.

4. Kartu diasumsikan terdiri dari : Simpati, As, 3, IM3, Axis, XL, Mentari.

1.4. Kajian Pustaka

Kajian pustaka skripsi ini terdiri dari beberapa jurnal, skripsi dan buku sebagai referensi pelengkap guna menunjang kelengkapan penelitian.

(62)

Analisis Markov adalah suatu model yang mempelajari sifat-sifat suatu variabel pada masa sekarang yang didasarkan pada sifat-sifatnya di masa lalu dalam usaha menaksir sifat-sifat variabel yang sama di masa mendatang .Prosedur ini deikembangkan oleh seorang sarjan matematika Rusia yang bernama Andrei A.Markov.(P.Siagian,1987).

Rantai Markov bukanlah suatu teknik optimisasi melainkan suatu teknik deskriptif. Maksudnya adalah bahwa Rantai Markov bukanlah suatu cara yang bisa digunakan untuk menghasilkan suatu keputusan rekomendasi (optimis). Akan tetapi, Rantai Markov ini hanya digunakan untuk membantu seseorang untuk mengambil keputusan (deskriptif). Sehingga bisa dikatakan bahwa analisa Rantai Markov ini mirip dengan analisis keputusan. Untuk menentukan sebuah keputusan memungkinkan untuk terjadi perpindahan keputusan. Dari keputusan yang satu akan mungkin pindah ke keputusan yang lain.

Defenisi Rantai markov adalah suatu proses stokasik { dengan himpunan indeks T dan ruang keadaan I disebut proses markov bila untuk semua , = 0,1,2, … dan untuk tiap < < < ⋯ < , = 0 dan harga sebagai harga khusus variabel acak , terdapat :

≤ = , = ,… , =

= ≤ = !

Ini dapat kita artikan sebagai berikut :

1. Distribusi peluang bersyarat dari untuk harga-harga , , … , yang sudah diketahui tergantung hanya pada harga yaitu harga tedekat , dan tidak tergantung pada harga- harga

, , … , .

2. Harga ≤

"# = disebut peluang peralihan satu langkah dari

(63)

3. Atau diketahui keadaan sistem pada saat sekarang ,keadaan masa datang tidak tergantung pada kedaaan masa lalu.

4. Atau cukup mengetahui sejarah proses stokastik pada waktu untuk dapat menurunkan sifat –sifat proses pada waktu .

Dengan demikian hukum peluang dari proses markov seluruhnya teruraikan. Kemungkinan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

$%&(n) = $' ( = j | = i)

Suatu kasus tertentu, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jumlah probabilitas transisi untuk suatu keadaan awal dari sistem sama dengan satu.

2. Probabilitas-probabilitas tersebut berlaku untuk semua partisip an dalam sistem.

3. Probabilitas transisi konstan sepanjang waktu.

4. Kondisi merupakan kondisi yang independen (bebas) sepanjang waktu (Kusomobroto, Bagus Pratanggapati, 2011).

Rantai Markov bisa digunakan untuk modeling (pembuatan model) berbagai macam sistem dan proses. Dengan menggunakan teori ini bisa dianalisa kejadian-kejadian pada waktu mendatang secara sistematis dan matematis. Jika sebuah rantai Markov { , = 0,1,2, …} dengan ruang state {0,1, … , (}, maka peluang sistem itu dalam state i pada suatu state j pada pengamatan sebelumnya dilambangkan dengan $%& dan disebut peluang transisi dari state i ke state j.

(64)

Jadi

0 . . . (

= ⋮ 0 (

-⋯ .

⋮ ⋱ ⋮

. ⋯ ..

0

Dimana elemen-elemen dari matriks P bernilai tak negatif dan jumlah elemen-elemen pada satu baris di matriks peluang transisi ini harus sama dengan 1 (Allo et al,2013). State atau keadaan pada rantai Markov yang ditulis dalam bentuk vektor yang dinamakan vektor state (state vector). Vektor state untuk sebuah pengamatan pada suatu rantai Markov dengan state adalah vektor

baris x. Dapat dituliskan

= [ , , … , ]

Jika P merupakan matriks transisi rantai Markov dan adalah vektor state pada

pengamatan ke-n, maka =$ . Proses markov akan menuju kondisi steady

state (keseimbangan) artinya setelah proses berjalan beberapa periode, peluang

status akan selalu tetap (Mulyono,2007)

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Diketahuinya pangsa pasar konsumen bagi masing-masing merek kartu pra bayar GSM yang banyak digunakan untuk periode sekarang dan waktu yang akan datang.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih,

(65)

1.6. Kontribusi Penelitian

Kontribusi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola dan mempertahankan merek agar tetap menjadi pilihan pelanggan mengingat persaingan antar merek semakin meningkat.

2. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah peramalan dengan analisis rantai markov.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori dan literatur selama di bangku kuliah.

1.7. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah penelitian studi kasus dengan prosedur sebagai berikut:

1. Melakukan studi jurnal, buku, dan artikel di internet yang berhubungan dengan anlisis rantai makov dan perpindahan merek (Brand Switching).

2. Melakukan pengumpulan data primer dengan cara menyebarkan kuisioner. 3. Melakukan pengolahan data.

4. Menyelesaikan studi kasus dengan melihat perpindahan merek dan menggunakan analisis rantai markov.

(66)

ANALISIS PERPINDAHAN MEREK KARTU SELULER

PRA BAYAR GSM DENGAN MENGGUNAKAN

RANTAI MARKOV

(Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU )

ABSTRAK

Banyaknya varian merek produk kartu GSM beserta fitur-fiturnya yang saling beradu membuat konsumen berkeinginan untuk mencoba setiap jenis merek yang ditawarkan. Selama kurun waktu setahun, konsumen memungkinkan untuk melakukan perpindahan merek kartu pra bayar GSM lebih dari satu kali. Perpindahan peluang merek ini dihitung dari pertama kali konsumen menggunakan merek tertentu sampai dengan terakhir kali konsumen menggunakan merek tertentu. Adapun perhitungan perpindahan merek dihitung menggunakan metode Rantai Markov. Banyaknya jumlah pengguna merek dari setiap jenis kartu didapatkan dari hasil penelitian pada mahasiswa FMIPA USU. metode Rantai Markov memperkirakan pangsa pasar perusahaan saat ini maupun dimasa mendatang. Hasil perhitungan pangsa pasar untuk dua periode ke depan dikuasai oleh merek kartu Simpati, As dan XL.

(67)

ANALYSIS OF BRAND SWITCHING GSM PREPAID

MOBILE CARD USING MARKOV CHAIN

(Case Study: Student of FMIPA USU )

ABSTRACT

The number of variants of the product brand GSM cards and their features are clashing makes consumers willing to try every kind of brands offered. Over the span of a year, allowing consumers to make the shift brand GSM prepaid card more than once. This brand opportunities displacement is calculated from the first time a consumer uses a particular brand to the last time a consumer uses a particular brand. The calculation of brand switching is calculated using Markov Chain method. The calculation of brand switching is calculated using Markov Chain method. A large number of users of each type of card brands obtained from the results of research at the Science Faculty USU student. Markov Chain method estimates the market share of the company's current and next future. Result of calculation of market share for the next two periods dominated by Simpati card brand, As and XL.

(68)

RANTAI MARKOV

(Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU )

SKRIPSI

TOGI H SIMANUNGKALIT

110803041

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(69)

RANTAI MARKOV

(Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU )

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sains

TOGI H SIMANUNGKALIT

110803041

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(70)

Judul : Analisis Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra

Bayar GSM dengan Menggunakan Rantai

Markov (Studi Kasus: Mahasiswa Fmipa Usu )

Kategori : Skripsi

Nama : Togi H Simanungkalit

Nomor Induk Mahasiswa : 110803041

Program Studi : Sarjana (S1) Matematika

Departemen : Matematika

Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Disetujui di Medan, Juli 2015

Komisi Pembimbing:

Pembimbing 2, Pembimbing 1,

Prof. Dr. Drs. Iryanto, M.Si Drs.Gim Tarigan, M.Si NIP. 194604041971071001 NIP. 19550202 198601 1 001

Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,

(71)

PERNYATAAN

ANALISIS PERPINDAHAN MEREK KARTU SELULER

PRA BAYAR GSM DENGAN MENGGUNAKAN

RANTAI MARKOV

(Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU )

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2015

(72)

PENGHARGAAN

Segala pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Analisis Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar Gsm dengan Menggunakan Rantai Markov (Studi Kasus: Mahasiswa Fmipa Usu).

Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Gim Tarigan M.Si selaku pembimbing I dan Prof. Dr. Drs. Iryanto, M.Si. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Ibu Dr. Esther S M Nababan, M.Sc dan Ibu Asima Manurung S.Si, M.Si selaku dosen penguji atau pembanding yang memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si, sebagai ketua Departemen Matematika dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si sebagai Sekretaris Departemen Matematika.

4. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc sebagai Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

5. Seluruh dosen Departemen Matematika FMIPA USU yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa studi serta seluruh Staf Administrasi di Departemen Matematika FMIPA USU.

6. Keluarga tersayang Ibu Surti Br.Hutasoit, bapak Bernat Simanungkalit dan saudaraku Agus, Ida, Emmi, Anisa dan Satrio Simanungkalit serta seluruh keluarga besar atas doa, nasehat, bimbingan dan dukungan moril dan materil, yang menjadi sumber motivasi bagi penulis untuk tetap semangat dalam perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

Gambar

Tabel 4.1 Jumlah  mahasiswa FMIPA USU
Tabel 4.2 Jumlah Sampel Tiap Jurusan
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Validitas
Tabel 4.4  Hasil Uji Reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Presentasi hasil

Kematangan sosial merupakan hasil dari perkembangan sosial. Kematangan sosial adalah tingkat kemampuan seseorang dalam memelihara diri sendiri dan kemampuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan implementasi Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kota Semarang (di

The results indicate that after the raw data have been re-weighted to allow for any age-related biases in the sample,  of the  items included in the survey are regarded

Mardiyah, L Ulul , Yennike Tri Herawati, dan Eri Witcahyo, 2014, Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal oleh Ibu Hamil di Wilayah Kerja

Dalam penelitian ini, yang diteliti adalah pengaruh yang konformitas teman sebaya terhadap penyimpangan sosial menyontek siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Pontianak pada

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Kedungmundu pada awal pembentukan Perda DBD tahun 2010 - 2011 mengalami penurunan, sedangkan dari tahun 2012 -

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang mempunyai kaitannya dengan rumusan masalah penelitian, yaitu data yang berkaitan dengan data