• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan Sirkulasi Perpustakaan Iain Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan Sirkulasi Perpustakaan Iain Sumatera Utara"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PERPUSTAKAAN IAIN SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Oleh : INDAH FEBRIANI

110723027

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Anallisis Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan Sirkulasi Perpustakaan IAIN Sumatera Utara Oleh : Indah Febriani

NIM : 110723027

Pembimbing I : Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si

Tanda Tangan :

Tanggal :

Pembimbing II : Drs. Belling Siregar, M.Lib

(3)

Tanggal :

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Anallisis Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan Sirkulasi Perpustakaan IAIN Sumatera Utara

Oleh : Indah Febriani

NIM : 110723027

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Ketua : Dr. Irawaty A. Kahar, M. Pd

Tanda Tangan :

(4)

FAKULTAS SASTRA Dekan : Dr. Syahron Lubis, M.A

Tanda Tangan :

(5)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan

mencantumkan tanda kutip.

Medan, Januari 2014 Penulis

(6)

ABSTRAK

Indah Febriani. 2014. Analisis Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan Sirkulasi Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara. Medan : Departemen Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna pada aspek layanan sirkulasi Perpustakaan IAIN Sumatera Utara. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Perpustakaan IAIN Sumatera Utara, peneliti, peneliti selanjutnya.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa IAIN Sumatera Utara yang berjumlah 7352 orang yang terdaftar sebagai anggota. Penentuan sampel dengan menggunakan rumus Slovin, dengan penempatan tingkat kesalahan 10% maka diperoleh sampel sebanyak 99 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, kuesioner, dan studi kepustakaan. Data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif, dengan menyusunnya ke dalam tabel kemudian dihitung persentasenya, selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan.

Kepuasan pengguna terhadap pelayanan keanggotaan sebagian besar menyatakan setuju, sebagian besar responden menyatakan sistem layanan terbuka membantu dan sebagian besar responden menyatakan setuju syarat untuk

memperoleh surat keterangan bebas pustaka adalah tidak memiliki tunggakan peminjaman koleksi atapun denda. Sebagian besar responden menyatakan 4 judul buku sudah sesuai, kemudian hampir seluruh responden menyatakan jangka waktu pinjam buku yang diterapkan Perpustakaan IAIN kurang, dan sebagian besar responden menyatakan prosedur peminjaman di Perpustakaan IAIN Sumatera Utara mudah, serta hampir seluruhnya responden menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk memproses peminjaman ±2 menit lama.

Sebagian besar responden menyatakan prosedur pengembalian sangat mudah dan sebagian besar responden menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk memproses pengembalian ±3 menit sangat lama. Sebagian besar responden menyatakan setuju dengan dikirimkannya surat penagihan, kemudian hampir seluruhnya responden menyatakan setuju dengan pemungutan denda yang terlambat pengembalian buku dan sebagian besar responden menyatakan setuju sanksi denda Rp.500,-. Hampir seluruhnya responden menyatakan jangka waktu perpanjangan buku 1 Minggu sudah sesuai.

(7)

(8)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.

Kertas karya ini berjudul “Analisis Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan Sirkulasi Perpustakaan IAIN Sumatera Utara” yang merupakan salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Departemen Studi Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini masih belum sempurna baik dari segi materi, pembahasan maupun penyusunan bahasanya. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Dari hati yang paling dalam pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih dengan rasa hormat setinggi-tingginya atas segala dukungan, jerih payah dan doa restu kedua orang tua yang penulis sayangi, Ayahanda dan Ibunda atas doa dan dukungan yang begitu besar kepada penulis.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun material. Maka pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M. Si, selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan masukkan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Beling Siregar, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan waktu kepada penulis.

3. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Departemen Studi Ilmu Perpustakaan Dan Informasi.

4. Ibu Himma Dewiana Lubis, S.T, M.Hum selaku Sekretaris Jurusan program studi ilmu perpustakaan dan informasi yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan serta masukan kepada penulis.

(9)

telah mendidik penulis selama masa perkuliahan, Serta Bang Yudi yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam urusan surat menyurat.

6. Bapak Dr. Drs. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

7. Ibu Kepala Perpustakaan IAIN Sumatera Uatara yang telah memberikan izin meneliti dan yang telah memberikan motivasi, infomasi kepada penulis.

Seluruh teman-teman Ekstensi Perpustakaan stambuk 2011 yang telah memberikan dukungan selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini

Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan baik dari segi isi, bahasa, maupun penulisanya. Maka dari itu penulis mengharapkan tanggapan , kritikan dan saran yang bersifat membantu demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2014 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 3

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 4

2.1. Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 4

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 4

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 5

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 6

2.2 Pelayanan Perpustakaan ... 7

2.2.1 Jenis-jenis Layanan Perpustakaan ... 8

2.3 Pelayanan Sirkulasi ... 9

2.3.1 Pengertian Pelayanan Sirkulasi ... 9

2.3.2 Sistem Layanan Sirkulasi ... 10

2.3.3 Syarat Sirkulasi ... 12

2.3.4 Tujuan Pelayanan Sirkulasi ... ... 13

2.3.5 Fungsi Pelayanan Sirkulasi ... 14

2.3.6 Kegiatan Pelayanan Sirkulasi ... 15

2.3.7 Sumber Daya Manusia ... 20

2.4 Kepuasan Pengguna ... 21

2.4.1 Pengertian Kepuasan Pengguna ... 21

2.4.2 Manfaat Kepuasan Pengguna ... 22

2.4.3 Faktor-faktor Kepuasan Pengguna ... 23

2.4.4 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Jenis dan Metode Penelitian ... 28

3.2 Lokasi Penelitian ... 28

3.3 Populasi dan Sampel ... 28

3.3.1 Populasi ... 28

3.3.2 Sampel ... 29

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 30

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.6 Variabel Penelitian ... 31

3.7 Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 33

4.1 Analisis Deskriptif ... 33

4.1.1 Kepuasan Penguna Terhadap Proses Pembuatan Kartu Anggota, Sistem Layanan Perpustakaan dan Pelayanan Bebas Pustaka ... 33

(11)

4.1.3 Kepuasan Pengguna Terhadap Pelayanan Pengembalian ... 38

4.1.4 Kepuasan Pengguna Terhadap Proses Penagihan dan Sanksi Keterlambatan ... 40

4.1.5 Kepuasan Pengguna Terhadap Pelayanan Perpanjangan Koleksi ... 42

4.1.6 Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan Sirkulasi Perpustakaan IAIN Sumatera Utara ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Saran ... 48 DAFTAR PUSTAKA

(12)

ABSTRAK

Indah Febriani. 2014. Analisis Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan Sirkulasi Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara. Medan : Departemen Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna pada aspek layanan sirkulasi Perpustakaan IAIN Sumatera Utara. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Perpustakaan IAIN Sumatera Utara, peneliti, peneliti selanjutnya.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa IAIN Sumatera Utara yang berjumlah 7352 orang yang terdaftar sebagai anggota. Penentuan sampel dengan menggunakan rumus Slovin, dengan penempatan tingkat kesalahan 10% maka diperoleh sampel sebanyak 99 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, kuesioner, dan studi kepustakaan. Data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif, dengan menyusunnya ke dalam tabel kemudian dihitung persentasenya, selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan.

Kepuasan pengguna terhadap pelayanan keanggotaan sebagian besar menyatakan setuju, sebagian besar responden menyatakan sistem layanan terbuka membantu dan sebagian besar responden menyatakan setuju syarat untuk

memperoleh surat keterangan bebas pustaka adalah tidak memiliki tunggakan peminjaman koleksi atapun denda. Sebagian besar responden menyatakan 4 judul buku sudah sesuai, kemudian hampir seluruh responden menyatakan jangka waktu pinjam buku yang diterapkan Perpustakaan IAIN kurang, dan sebagian besar responden menyatakan prosedur peminjaman di Perpustakaan IAIN Sumatera Utara mudah, serta hampir seluruhnya responden menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk memproses peminjaman ±2 menit lama.

Sebagian besar responden menyatakan prosedur pengembalian sangat mudah dan sebagian besar responden menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk memproses pengembalian ±3 menit sangat lama. Sebagian besar responden menyatakan setuju dengan dikirimkannya surat penagihan, kemudian hampir seluruhnya responden menyatakan setuju dengan pemungutan denda yang terlambat pengembalian buku dan sebagian besar responden menyatakan setuju sanksi denda Rp.500,-. Hampir seluruhnya responden menyatakan jangka waktu perpanjangan buku 1 Minggu sudah sesuai.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perpustakan perguruan tinggi adalah unit Pelaksana teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut mendukung melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Dilihat dari segi proses pelayanannya, perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai pusat pengumpulan, pelestarian, pengolahan, pemanfaatan dan penyebarluasan informasi. Sedangkan dari segi program kegiatannya, perpustakaan peguruan tinggi berfungsi sebagai pusat layanan informasi untuk program pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Layanan sirkulasi merupakan unsur utama dalam pencapaian keberhasilan suatu perpustakaan. Layanan sirkulasi merupakan salah satu kegiatan perpustakaan yang berhubungan langsung dengan pengguna melalui kegiatan penyebaran informasi serta pemanfaatan jasa dan fasilitas yang tersedia di perpustakaan. Layanan sirkulasi merupakan hal terpenting dalam suatu perpustakaan karena setiap pemberian jasa kepada pengguna dilakukan melalui pelayanan sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Betapapun

besarnya perpustakaan dan koleksi yang dimiliki lengkap didalamnya akan tetapi pelayanan sirkulasi dan pemanfaatannya oleh pengguna tidak lancar dan hanya sedikit pengguna yang berkunjung ke perpustakaan maka perpustakaan tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal.

(14)

ada pada bagian pelayanan sirkulasi Perpustakaan IAIN Sumut adalah dari segi fasilitas, dimana hanya terdapat empat unit komputer yang digunakan untuk memproses peminjaman dan pengembalian koleksi oleh pengguna, dan juga belum teautomasinya sistem peminjaman dan pengembalian yang menyebabkan petugas pada bagian layanan sirkulasi harus mengentri data peminjaman dan juga pengembalian secara manual. Hal ini menyebabkan antrian yang sedikit lama untuk memproses peminjaman dan pengembalian pada saat pengguna bersamaan untuk meminjam atau mengembalikan koleksi.

Permasalahan lain yaitu pada bagian keanggotaan dimana untuk setiap pengurusan kartu anggota tidak dikenakan biaya akan tetapi, bila kartu anggota hilang dan akan melakukan penggantian kartu baru maka dikenakan biaya sebesar Rp. 25.000,-. Hal ini tentu saja sedikit memberatkan bagi sebagian pengguna. Pada kenyataannya ada sebagian pengguna yang merasa puas dengan pelayanan yang diterimanya. Akan tetapi, ada juga pengguna yang masih mengeluh dengan pelayanan tersebut. Dari pelayanan yang diberikan perpustakaan ternyata dapat menimbulkan persepsi yang berbeda-beda bagi kepuasan pengguna perpustakaan.

Sesuai dengan latar belakang di atas, penulis tertarik ingin mengkaji tentang kualitas pelayanan sirkulasi yang diberikan perpustakaan IAIN Sumatera Utara berdasarkan persepsi pengguna perpustakaan. Pengguna yang dimaksud adalah mahasiswa IAIN Sumatera Utara, karena mahasiswa merupakan pengguna layanan perpustakaan paling banyak dan yang sering memanfaatkan layanan perpustakaan. Peneliti ingin mengetahui apakah pelayanan yang diberikan perpustakaan telah memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna perpustakaan tersebut. Karena pengguna dapat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan perpustakaan apabila apa yang diterima oleh pengguna sesuai atau melebihi harapan dari pengguna perpustakaan.

(15)

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “Analisis Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan Sirkulasi Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi rumusan masalah penelitian adalah: “Bagaimanakah tingkat kepuasan pengguna pada aspek layanan sirkulasi Perpustakaan IAIN Sumatera Utara?”

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk: “mengetahui tingkat kepuasan pengguna pada aspek layanan sirkulasi Perpustakaan IAIN Sumatera Utara.”

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

(1) Perpustakaan IAIN Sumatera Utara: yaitu sebagai masukan dan bahan pertimbangan Perpustakaan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan terutama pelayanan sirkulasi di perpustakaan.

(2) Peneliti: yaitu untuk mengetahui kepuasan pengguna terhadap layanan sirkulasi Perpustakaan IAIN Sumatera Utara.

(3) Peneliti selanjutnya: yaitu sebagai referensi untuk membahas masalah penelitian yang berkaitan dengan kepuasan pengguna dan layanan sirkulasi.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

(16)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Pada dasarnya semua perpustakaan merupakan suatu instansi yang memiliki proses kerja yang sama, yaitu memberikan pelayanan informasi kepada pengguna. Namun demikian dalam perkembangannya setiap jenis perpustakaan memiliki definisi dan kriteria tertentu yang membedakannya dengan perpustakaan lain. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu jenis dari sekian banyak jenis perpustakaan yang telah dikategorikan. Keberadaan Perpustakaan Perguruan Tinggi sangat strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara umum peran perpustakaan perguruan tinggi adalah memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya atau sivitas akademika dalam menyelenggarakan mengadakan koleksi buku, terbitan berseri, referensi, dan bahan pustaka lainnya yang dibutuhkan sivitas akademi bersangkutan. Dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : buku pedoman 1994 : 3) dinyatakan bahwa:

Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan Unit Pelayanan Teknis (UPT) perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat di ketahui bahwa, Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan unit kerja yang bertugas membantu perguruan tinggi sebagai induk organisasinya dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya.

(17)

Tri Dharma Perguruan Tinggi, sedangkan penggunanya adalah seluruh sivitas akademika”.

Dari beberapa uraian di atas, dapat dipahami bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan dan menyebarluaskan informasi guna membantu perguruan tinggi tersebut mencapai tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat).

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Tujuan perpustakaan perguruan tinggi harus sejalan dengan tujuan perguruan tingginya. Sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan misinya, maka perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan. Menurut pendapat Sulistyo Basuki (1993 : 52), tujuan perpustakaan perguruan tinggi antara lain sebagai berikut:

a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga kerja administrasi perguruan tinggi.

b. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua tingkatan akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa pascasarjana dan pengajar.

c. Menyediakan ruangan belajar bagi pengguna perpustakaan.

d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pengguna.

e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi juga lembaga industri lokal.

Sedangkan menurut Syihabuddin Qalyubi (2007: 11), tujuan perpustakaan perguruan tinggi yaitu untuk:

a. Memenuhi keperluan informasi pelajar dan mahasiswa

b. Menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis c. Menyediakan ruangan untuk pengguna

d. Menyediakan jasa peminjaman dan menyediakan jasa informasi aktif bagi pengguna.

(18)

tinggi agar pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi berjalan dengan lancar dan semakin berkualitas.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Supaya tujuannya dapat terlaksana, perpustakaan perguruan tinggi harus menjalankan fungsinya dengan baik. Pada prinsipnya fungsi utama perpustakaan perguruan tinggi adalah menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : buku pedoman (2004 : 3), perpustakaan perguruan tinggi memiliki berbagai fungsi sebagai berikut:

a. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran. b. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.

c. Fungsi Riset

Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.

d. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat, dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

e. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tinggi yakni sivitas akademika dan staf nonakademik.

f. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.

g. Fungsi Interpretasi

(19)

Sesuai dengan fungsinya maka Perpustakaan Perguruan Tinggi harus memberikan pelayanan kapada sivitas akademika maupun pengguna perpustakaan dari luar perguruan tinggi. Hal ini dilaksanakan demi terlaksananya visi dan misinya yaitu sebagai sarana pendukung dalam kegiatan belajar mengajar, penelitian, pengabdian pada masyarakat pada umumnya, serta memiliki kualitas koleksi yang memadai dan sesuai kebutuhan sehingga menimbulkan kepuasan akan kebutuhan informasi para pengguna.

Dari beberapa teori di atas dapat dijadikan sebagai referensi bahwa fungsi dari sebuah Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan penyediaan fasilitas pengajaran dan penelitian untuk memenuhi kebutuhan anggota sivitas akademikanya. Untuk dapat menyelenggarakan fungsi tersebut, adapun peranan pustakawan sangat penting karena pustakawan harus dapat melihat lebih jauh dan lebih luas akan kebutuhan para penggunanya. Sebaliknya pustakawan juga harus diberikan sumber daya yang cukup seperti dana yang memadai dan staf yang cukup serta hal-hal yang lainnya.

2.2 Pelayanan Perpustakaan

(20)

Layanan pada konsep Perpustakaan dapat dijelaskan sebagai pelayanan Perpustakaan, sebagai mana dinyatakan dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004 : 71) bahwa ”layanan Perpustakaan adalah pemberian informasi dan fasilitas kepada pengguna”.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dinyatakan bahwa layanan/pelayanan (service) adalah suatu kegiatan atau tindakan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak dalam memenuhi kepuasan pada pihak lain, sedangkan pada konsep perpustakaan dapat disimpulkan pengertian layanan/pelayanan kebutuhan informasi pengguna perpustakaan. Sehingga pelayanan (service) dalam bidang layanan internet yaitu merupakan satu layanan tambahan pada sebuah perpustakaan yang digunakan dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi informasi.

2.2.1 Jenis-jenis Layanan Perpustakaan

Setiap perpustakaan memiliki layanan yang menjadi pendorong bagi pengguna untuk berkunjung ke perpustakaan. Layanan perpustakan merupakan keberhasilan suatu perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan pengguna. Dalam Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999 : 31-34) dinyatakan bahwa pada umumnya perpustakaan memiliki beberapa jenis layanan antara lain :

1. Orientasi Perpustakaan 2. Layanan Sirkulasi 3. Layanan Rujukan 4. Layanan Majalah

5. Layanan Pandang Dengar 6. Jasa Kesiagaan Informasi

7. Penelusuran Pustaka, dimana layanan ini terbagi dua yaitu: a. Layanan internet

b. Layanan CD-ROM 8. Layanan Fotocopy

9. Kerjasama Pinjam Antar Perpustakaan 10.Kerjasama Silang Layan

11.Pembuatan Indeks, Abstrak, dan Bibliografi 12.Layanan Terjemahan

(21)

Untuk beberapa layanan yang telah di uraikan di atas tidak semua perpustakaan memilikinya, sebab setiap perpustakaan memiliki layanan yang sesuai dengan pengguna dan dana yang teralokasi kepada perpustakaan yang bersangkutan.

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang diperlukan oleh pengguna maka semakin tinggi tuntutan perpustakaan untuk meningkatkan layanan jasa perpustakaan agar dapat memberikan yang terbaik bagi penggunanya. Sehingga informasi baru dapat digunakan untuk melayani pengguna dengan penggunaan teknologi yang tepat, akurat dan waktu yang singkat.

Berdasarkan teori di atas, Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Sumatera utara menyediakan layanan layanan sirkulasi yang dipergunakan untuk mahasiswa dalam mendukung segala aktivitas dalam memanfaatkan perpustakaan.

2.3 Pelayanan Sirkulasi

2.3.1 Pengertian Pelayanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah layanan yang mengelolah peredaran koleksi perpustakaan. Kata Sirkulasi berasal dari bahasa inggris “circulation” yang mempunyai arti perputaran. Layanan sirkulasi merupakan tempat masuk dan keluarnya bahan pustaka. Pada bagian inilah yang mendominasi semua kegiatan yang terdapat pada perpustakaan. Dalam ilmu perpustakaan, pelayanan sirkulasi sering juga disebut dengan pelayanan peminjaman dan pengembalian pustaka. Namun, sebenarnya pengertian sirkulasi ini mencakup pengertian yang lebih luas, yakni “semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, dan penggunaan koleksi dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan (Lasa, 2008 : 213)”.

(22)

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa pelayanan sirkulasi adalah kegiatan pelayanan jasa perpustakaan yang berhubungan dengan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka agar dapat dimanfaatkan dan digunakan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan.

2.3.2 Sistem Layanan Sirkulasi

Sistem layanan sirkulasi yang dilaksanakan perpustakaan terbagi kedalam dua sistem layanan, yaitu sistem layanan terbuka (open access) dan sistem layanan tertutup (closed access). Perpustakaan perguruan tinggi harus dapat menentukan sistem pelayanan yang sesuai dengan keadaan dan kondisi perpustakaan tersebut.

Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000 : 101), “Sistem pelayanan pemakai pada perpustakaan umumnya dapat dilaksanakan melalui dua cara diantaranya, pelayanan dengan sistem terbuka (opened cccess) dan pelayanan dengan sistem tertutup (closed access”.Untuk perpustakaan yang koleksinya masih sederhana atau sedikit, maka sistem yang baik digunakan adalah sistem pelayanan tertutup. Sebaiknya untuk koleksi yang banyak maka digunakan sistem layanan terbuka. Menurut Sjahrial-Pamuntjak.

Tujuan sistem pelayanan tertutup dan sistem pelayanan terbuka adalah. a. Mengamankan koleksi perpustakan serta menghindari dan menekan

terjadinya kehilangan koleksi perpustakaan.

b. Mengetahui siapa peminjam koleksi perpustakaan dan berapa yang sedang dipinjam.

c. Mengetahui batas waktu pengembalian buku yang sedang dipinjam.

(23)

1. Sistem Pelayanan Terbuka

Sistem layanan terbuka merupakan cara yang dapat membantu pengguna perpustakaan untuk mencari informasi yang dibutuhkan secara langsung ke rak. Pada perpustakaan tinggi yang melayanai civitas akademika dan koleksi yang banyak biasanaya menggunakan sistem layanan terbuka.

Sistem layanan terbuka memberikan kebebasan kepada pengguna perpustakaan memilih dan mengambil sendiri pustaka yang dikehendakinya dari ruang koleksi.

Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan sistem layanan terbuka adalah:

a. Kartu katalog tidak segera rusak, karena sedikit yang menggunakanya. b. Menghemat tenaga. Sebab dalam sistem ini petugas tidak perlu

mengembalikan pustakawan hanya mencatat kemudian mengembalikan buku-buku yang telah dibaca ditempat maupun yang dikembalikan hari itu juga.

c. Judul-judul buku yang diketahui lebih banyak.

d. Akan segera diketahui judul buku yang dipinjam, nama dan alamat peminjam.

e. Apabila calon peminjam tidak menemukan buku tertentu yang dicari maka saat itu pula dapat memilih judul buku yang relevan.

f. Kecil sekali kemungkinan terjadi salah paham.

Kerugian atau kelemahan dari sistem layanan terbuka adalah: a. Frekwensi kerusakan lebih besar.

b. Memerlukan ruangan yang lebih luas. Sebab letak rak satu dengan yang lain memerlukan jarak yang longgar.

c. Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan harus sering menyusun buku.

d. Pengguna yang pertama kali datang keperpustakaan itu sering bingung.

2. Layanan Tertutup

Sistem layanan tertutup tidak memperkenankan pengguna memasuki ruang koleksi

(24)

Pada sistem pelayanan tertutup setiap pengguna harus mengetahui lebih dahulu dengan jelas pengarang judul buku atau subjek yang diinginkan kemudian meminta petugas perpustakaan mencarikannya keruang koleksi. Dalam sistem ini, pengguna harus menggunakan katalog yang disediakan untuk memilih pustaka yang diperlukanya.

Keuntungan menggunakan sistem layanan tertutup adalah:

a. Susunan koleksi akan tetap rapi karena hanya petugas perpustakaan yang dapat masuk kejajaran koleksi.

b. Terjadinya kehilangan dan kerusakan bahan perpustakaan dapat diperkecil.

c. Ruangan perpustakaan yang disediakan tidak perlu luas.

d. Untuk koleksi yang sangat rentan terhadap kerusakan maka sistem ini sangat sesuai.

Dari pendapat diatas keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan sistem layanan tertutup adalah terjaganya kondisi buku dirak dan kehilangan buku dapat dikendalikan, ruangan yang dibutuhkan untuk koleksi perpustakaan tidak terlalu luas dan untuk koleksi yang mudah rusak sistem ini sangat baik digunakan.

Kerugian menggunakan sistem layanan tertutup :

a. Dalam menemukan bahan pustaka pengguna hanya dapat mengetahui ciri-ciri kepengarangan dan ciri-ciri fisik bahan pustaka yaitu judul, pengarang, ukuran buku dan jumlah halaman.

b. Judul buku yang dipilih melalui katalog kartu maupun online tidak selalu menggunakan buku yang dimaksud.

c. Pengguna tidak dapat melakukan browsing dijajaran rak.

d. Jika peminjam banyak, dan tugas perpustakaan relativ terbatas hal ini membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak, sehingga pemakai harus menunggu lebih lama. (Perpustakaan Perguruan Tinggi ;Buku Pedoman.1999 : 33,Pengelolaan koleksi. Jakarta

Kerugian yang didapat dengan sistem layanan tertutup sangat penting diperhatikan karena dengan sistem ini biasanya pengguna akan sulit mencari buku yang dikehendakinya dan tenaga perpustakaan yang kurang memadai akan membuat pencarian bahan pustaka memerlukan waktu yang lama.

2.3.3 Syarat Sirkulasi

(25)

perpustakaan. Supaya tujuan tersebut dapat tercapai, maka perlu diperhatikan syarat-syarat sirkulasi yang baik menurut Lasa (2008 : 170), yaitu sebagai berikut:

a. Mekanisme kerja dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan benar; sistem kerja manual maupun dengan mesin (seperti komputer) sebaiknya dapat diselesaikan dengan cepat, tepat, dan benar.

b. Dapat menjaga keamanan koleksi dan pengguna; sistem pengaturan ruangan, pintu, dan meja kursi dapat menciptakan keamanan koleksi serta kenyamanan pengguna.

c. Administrasi sirkulasi yang tepat; sistem pencatatan sirkulasi sebaiknya dapat dilakukan dengan benar, praktis, dan tidak menimbulkan kesalahpahaman dengan pengguna. Untuk itu dalam penerapan administrasi sirkulasi perlu dikerjakan seteliti mungkin.

Senada dengan pendapat di atas, Mudhoffir (1992 : 57), menyatakan bahwa “hal-hal pokok pada pelayanan sirkulasi meliputi: (1) peraturan, persyaratan dan tata tertib, (2) keanggotaan dan pendaftaran, (3) macam-macam peminjaman”. Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004 : 73), dinyatakan bahwa “kelancaran proses layanan sirkulasi antara lain tergantung kepada sistem peminjaman yang dipilih, petugas yang terampil, dan peraturan peminjaman yang jelas”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa untuk dapat menyelenggarakan pelayanan sirkulasi yang baik perpustakaan harus memperhatikan beberapa syarat, diantaranya mekanisme kerja dan administrasi yang tepat dan benar, pemilihan dan penerapan sistem peminjaman yang sesuai, petugas perpustakaan yang terampil, peraturan peminjaman yang jelas, serta keamanan koleksi dan kenyamanan tempat.

2.3.4 Tujuan Pelayanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi merupakan bagian penting dalam suatu perpustakaan karena berhubungan dengan peredaran koleksi. Pelayanan sirkulasi memerlukan sistem yang efisien dan mudah dijalankan agar pengguna dapat bertransaksi dengan cepat dan maksimal dalam layanan. Menurut Lasa (2008 : 213), tujuan pelayanan sirkulasi adalah:

1. Agar para pengguna mampu memanfaatkan koleksi perpustakaan secara optimal.

(26)

3. Untuk menjamin pengembalian pinjaman dalam waktu yang ditentukan.

4. Untuk memperoleh data kegiatan pemanfaatan koleksi suatu perpustakaan.

5. Untuk mengontrol jika terdapat pelanggaran.

Sedangkan tujuan pelayanan sirkulasi menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000 : 99), yaitu:

Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal mungkin, mudah untuk mengetahui identitas peminjam koleksi tersebut, terjaminnya pengembalian pinjaman dalam waktu yang jelas, diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi dan apabila terjadi pelanggaran dapat segera diketahui.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa tujuan pelayanan sirkulasi antara lain agar koleksi yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pengguna, identitas peminjam dapat diketahui secara pasti agar pengembalian pinjaman lebih terjamin, dan untuk mengontrol jika terjadi pelanggaran oleh pengguna pelayanan sirkulasi.

2.3.5 Fungsi Pelayanan Sirkulasi

Fungsi pelayanan sirkulasi berkaitan erat dengan kegiatan yang dilakukan pada bagian sirkulasi tersebut. Jika fungsi pelayanan sirkulasi berjalan dengan baik maka kegiatan yang ada pada bagian sirkulasi menjadi semakin lancar dan baik pula. Adapun fungsi pelayanan sirkulasi menurut Sulistyo-Basuki (1991: 257), yaitu:

a. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan

b. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan, dan pengunduran diri anggota perpustakaan

c. Meminjamkan serta mengembalikan buku, dan memperpanjang waktu peminjaman

d. Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan

e. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya

f. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak

g. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman h. Membuat statistika peminjaman

(27)

j. Mengawasi urusan penitipan tas, jas, jaket, mantel, dan sebagainya milik pengunjung perpustakaan

k. Tugas lainnya terutama yang berkaitan dengan peminjaman.

Selain itu ada pendapat yang hampir sama dengan pendapat di atas, Syihabuddin-Qalyubi (2007: 221), menyatakan terdapat beberapa fungsi pelayanan sirkulasi, yaitu sebagai berikut:

a. Pengawasan pintu masuk dan keluar perpustakaan.

b. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan dan pengunduran diri anggota perpustakaan.

c. Peminjaman, pengembalian dan perpanjangan waktu peminjaman. d. Pengurusan keterlambatan pengembalian koleksi yang dipinjam,

seperti denda.

e. Pengeluaran surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya dan surat bebas pustaka.

f. Penugasan yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak.

g. Pertanggungjawaban atas segala berkas peminjaman.

h. Pembuatan statistik peminjaman berupa statistik anggota yang memperbaharui keanggotaannya, anggota baru, anggota yang mengundurkan diri, pengunjung perpustakaan, statistik peminjam, statistik jumlah buku yang dipinjam, statistik peminjaman buku berdasarkan subyek, dan jumlah buku yang masuk daftar tandon.

i. Peminjaman antar perpustakaan.

j. Pengawasan urusan penitipan tas, jas atau mantel milik pengunjung perpustakaan.

k. Penugasan lainnya, terutama yang berkaitan dengan peminjaman.

Berdasarkan pemaparan pendapat beberapa ahli di atas dapat dinyatakan bahwa ada beberapa fungsi pelayanan sirkulasi, dimana fungsi-fungsi tersebut berperan penting untuk menciptakan layanan yang berkualitas sesuai dengan aturan dan tugas yang ada sehingga dapat berjalan dengan tertib dan aman dalam melayani kebutuhan pengguna perpustakaan.

2.3.6 Kegiatan Pelayanan Sirkulasi

(28)

peminjaman, pengembalian, perpanjangan, penagihan, sanksi, dan memberikan keterangan bebas pinjaman”. Kegiatan tersebut akan diuraikan pada uraian berikut:

a. Keanggotaan

Salah satu tugas dibagian sirkulasi adalah menerima pendaftaran anggota perpustakaan dan melayani perpanjangan keanggotaan. Keanggotaan merupakan tanda bukti bahwa pengguna perpustakaan sudah mendaftarkan dirinya sebagai anggota perpustakaan. Untuk beberapa perpustakaan tugas menerima anggota perpustakaan ada yang menjadi tanggung jawab bagian administrasi perpustakaan. Mengenai syarat dan jenis keanggotaan berbeda-beda tergantung kepada kebijakan perpustakaan. Syarat keanggotaan pada perpustakaan yang sudah terotomasi tentu saja berbeda dengan perpustakaan yang masih tradisional.

Menurut Sutarno (2003 : 98), pendaftaran anggota berguna untuk:

• Mengetahui jati diri peminjam, memperlihatkan tanggung jawab untuk mengamankan milik perpustakaan dan melindungi hak pembaca yang • lain, yang memungkinkan ingin mempergunakan dengan baik.

• Mengukur daya guna perpustakaan bagi mereka yang dilayaninya. • Mengukur kedudukan sosialnya dengan jalan mengetahui jumlah buku

yang dipinjam oleh para pembaca.

• Mengetahui golongan peminjaman untuk mengetahui pula kebutuhan mereka, selera yang sesuai dapat dipergunakan sebagai data perbandingan dengan perpustakaan lain, kemudian meningkatkan.

Jenis keanggotaan menurut Rahayuningsih (2007 : 96) meliputi “keanggotaan intern dan ekstern. Anggota intern yaitu anggota yang terdiri dari orang yang berkaitan langsung dengan lembaganya, sedangkan anggota ekstern yaitu anggota yang terdiri dari orang yang tidak berkaitan langsung dengan lembaganya”.

(29)

b. Peminjaman

Peminjaman koleksi merupakan salah satu kegiatan utama dalam sirkulasi. Kegiatan peminjaman adalah suatu proses pencatatan transaksi yang dilakukan oleh petugas perpustakaan dengan pengguna pada saat pengguna meminjam koleksi. Jenis koleksi yang umum dipinjamkan adalah koleksi yang berupa buku. “Dalam proses peminjaman perlu dilakukan pencatatan agar koleksi yang dipinjam mudah diidentifikasi, tempat koleksi mudah dikontrol, pengguna koleksi mudah diketahui dan batas waktu pengembalian mudah diprediksi (Syihabuddin-Qalyubi, 2007 : 224)”.

Sistem peminjaman koleksi erat hubungan dengan sistem pelayanan perpustakaan. Ada dua sistem pelayanan perpustakaan yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Kedua sistem pelayanan tersebut erat hubungannya dengan bagaimana cara perpustakaan memberikan kesempatan kepada pengguna untuk meminjam koleksi. Dalam sistem pelayanan tertutup, petugas akan mengambil buku dari jajaran rak dan pengguna mengisi sebuah slip atau formulir untuk menuliskan judul buku, pengarang, dan nomor panggil buku yang dipinjam. Pada sistem pelayanan terbuka, pengguna dapat langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki, baik untuk dibaca di perpustakaan atau dipinjam untuk dibawa pulang.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman dinyatakan (2004 : 74), Bahwa prosedur peminjaman bahan pustaka adalah sebagai berikut.

1. Pengguna menunjukan tanda pengenal sebagai anggota perpustakaan. 2. Petugas memeriksa tanda pengenal pengguna.

3. a) Pada perpustakaan yang menganut sistem tetutup, langkah ketiga berlangsung sebagai berikut:

• pengguna menyerahkan formulir permintaan peminjaman yang telah diisi,

• petugas mencari bahan sesuai dengan data yang tertulis dalam formulir.

b) Pada perpustakaan yang menganut sistem terbuka, langkah ketiga berlangsung sebagai berikut:

• pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang telah dipilihnya,

(30)

• petugas mencatat nomor anggota dan tanggal bahan perpustakaan itu harus dikembalikan pada lembar tanggal kembali,

• petugas mencatat kode bahan perpustakaan dan tanggal kembali.

4. Pengguna membubuhkan tanda tangan pada kartu bahan perpustakaan. 5. Petugas menyerahkan bahan perpustakaan tersebut pada pengguna. 6. Petugas menyusun kartu pada kotak sebagai berikut:

• menurut tanggal kembali bahan perpustakaan, kemudian

• setiap kumpulan kartu dengan tanggal kembali yang sama, disusun menurut urutan kode bahan perpustakaan.

7. Petugas menyusun kartu peminjaman dalam kotak kartu pinjaman menurut nama pengguna, kemudian menurut urutan nomor tanda pengenal.

c. Pengembalian.

Tidak semua pengunjung perpustakaan senang membaca di perpustakaan sehingga harus meminjam buku yang mereka butuhkan. Buku yang dipinjam pengguna harus dikembalikan ke perpustakaan. Pengembalian bahan pustaka tersebut harus tepat pada waktunya, agar pengguna yang lain dapat mempergunakan bahan pustaka tersebut. Menurut buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman dinyatakan bahwa (2004 : 81), langkah kerja yang dilakukan oleh perpustakaan dalam prosedur pengembalian bahan perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Memeriksa keutuhan buku dan tanggal kembali pada lembar tanggal kembali setelah pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang akan dikembalikan.

2. Mengambil kartu buku berdasarkan tanggal kembali.

3. Mengambil kartu pinjaman dari kotak kartu pinjaman berdasarkan nomor anggota yang tertera pada kartu buku.

4. Membubuhkan stempel tanda “kembali” pada kartu buku, lembar tanggal kembali, dan kartu pinjaman.

5. Mengembalikan kartu buku pada kantong buku.

6. Mengembalikan kartu pinjam kedalam kotak kartu buku.

7. Mengelompokkan buku menurut kode bukunya untuk dikembalikan ke rak.

8. Memilih buku:

• yang rusak tetapi masih dapat diperbaiki diletakkan pada suatu tempat untuk dikirim ke unit perawatan,

(31)

d. Penagihan

Penagihan koleksi dilakukan terhadap pengguna yang telat dan habis masa peminjaman. Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman dinyatakan bahwa (2004 : 83), prosedur penagihan berlangsung sebagai berikut.

1. Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian berdasarkan tanggal kembali bahan perpustakaan; pekerjaan ini harus dilakukan setiap hari. 2. Petugas membuat surat penagihan rangkap dua; lembar pertama

dikirimkan kepada peminjam, sedangkan lembar kedua disimpan sebagai pertinggal.

3. Bila bahan pustaka dikembalikan setelah ditagih, petugas memprosesnya berdasarkan proses pengembalian.

Sedangkan Menurut Sutarno (2003 : 104):

Apabila sudah beberapa kali dikirim surat peneguran tidak juga berhasil buku diperoleh kembali, perpustakaan masih dapat menjalankan tindakan sebagai berikut.

1. Buku diambil dari rumah peminjam dengan biaya pengembalian dibebankan kepada peminjam. Cara ini kebanyakan dikerjakan oleh perpustakaan umum.

2. Izin untuk meminjam ditarik dari anggota untuk waktu yang tertentu. 3. Khusus di perpustakaan perguruan tinggi sanksi dapat berupa tindakan

akademis, misalnya: tidak diberitahu nilai kuliah, tidak diserahkan ijazah si mahasiswa yang belum dikembalikan semua buku (bebas dari peminjaman).

Cara terakhir ini hanya dapat dijalankan dengan seizin Dekan atau Rektor dan dalam kerjasama Administrasi Pendidikan.

e. Perpanjangan

Perpanjangan waktu peminjaman tergantung kepada kebijakan perpustakaan, ada perpustakaan yang memberikan perpanjangan sebanyak dua kali dan ada juga hanya memberikan satu kali saja. Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman dinyatakan bahwa (2004 : 24), prosedur perpanjangan masa pinjam yaitu:

a. Petugas memeriksa formulir penempahan

b. Jika tidak ada menempah, petugas membubuhkan tanggal yang baru pada kartu pinjam dan kartu buku

(32)

Dari prosedur peminjaman di atas dapat diketahui bahwa koleksi yang akan di perpanjang oleh pengguna harus melalui tahap pengecekan daftar pemesanan koleksi. Apabila koleksi yang akan diperjang telah dipesan oleh pengguna lain maka tidak izinkan untuk melakukan perpangjangan peminjaman koleksi.

2.3.7 Sumber Daya Manusia (SDM)

Peran SDM perpustakaan sangat menentukan terwujudnya fungsi perpustakaan perguruan tinggi sebagai sumber belajar para civitas akademika dalam pencapaian tujuan pembelajaran, sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi, sebagai tempat untuk mendapatkan sumber-sumber primer dan sekunder untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan, dan membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh civitas akademika.

Bagian pelayanan pengguna membutuhkan SDM yang dapat bertindak cepat dan tepat dalam memberikan pelayanan, menyediakan sarana penelusuran yang dapat mengakses informasi secara luas, misalnya penggunaan internet dan peminjaman koleksi antar perpustakaan yang dilakukan secara elektronis. SDM di bagian ini harus berjiwa SMART, yang berarti “siap mengutamakan pelayanan, menyenangkan dan menarik, Antusias/bangga pada profesi, Ramah dan menghargai pengguna jasa, dan Tabah di tengah kesulitan. (Rahayuningsih, 2007 : 86)”.

Sumber daya manusia yang ada di pelayanan sirkulasi merupakan faktor yang menentukan dalam mencapai kualitas pelayanan yang baik. Agar kualitas pelayanan lebih berhasil maka dalam menempatkan sumber daya manusia harus memperhatikan persyaratan tertentu. Menurut Soeatminah (1992 : 132) persyaratan tersebut antara lain:

1. Petugas di bagian sirkulasi hendaknya bersikap sikap ramah dan penampilan yang baik dalam memberikan pelayanan terhadap para pemakai perpustakaan.

(33)

3. Petugas yang ditempatkan mempunyai penampilan yang menarik agar pemakai tidak segan untuk minta tolong dan bertanya.

4. Pandai bergaul atau supel sehingga pemakai merasa diperhatikan. 5. Petugas yang mempunyai pengetahuan umum yang luas sehingga

dapat diajak bicara mengenai berbagai macam topik terutama koleksi yang ada di bagian sirkulasi.

Sedangkan di dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004 : 43) dinyatakan bahwa:

Tenaga perpustakaan sebaiknya terdiri dari pustakawan, asisten pustakawan, tenaga administrasi, dan tenaga fungsional lainnya sebagai berikut:

1. Pustakawan dengan pendidikan paling rendah Sarjana (S1) dalam bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi (pusdokinfo), atau S1 bidang lain yang memiliki kompetensi dalam pengelolaan perpustakaan, dengan tugas keprofesian dalam bidang perpustakaan. 2. Asisten pustakawan dengan pendidikan ilmu perpustakaan tingkat

diploma dalam bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi (Pusdokinfo) dengan tugas melaksanakan tugas penunjang keprofesian dalam bidang perpustakaan.

3. Tenaga fungsional lain dengan pendidikan kejuruan atau keahlian tingkat kesarjanaan dengan tugas melaksanakan pekerjaan penunjang koprefesian seperti pranata komputer dan kearsipan.

4. Tenaga administrasi dengan tugas melaksanakan kegiatan kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, perlengkapan, penjilidan, perlistrikan, grafika , dan lain-lain.

5. Adanya pembagian SDM tersebut di atas diharapkan ada keserasian kerja antar petugas perpustakaan, saling mendukung dalam pencapaian tujuan perpustakaan dan tidak terjadi tumpangtindih dalam pembagian job description.

2.4 Kepuasan Pengguna

2.4.1 Pengertian Kepuasan pengguna

(34)

13).” Sedangkan menurut Irawan (2002 : 13), “kepuasan merupakan persepsi orang terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi harapannya”.

Kepuasan dipandang sebagai suatu perbandingan apa yang dibutuhkan dengan apa yang diperolehnya. Terpenuhinya kebutuhan dari jasa yang diberikan dapat menimbulkan penilaian bahwa harapannya telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya. Adapun penjelasan Purnomowati yang dikutip oleh Sutarji (2006 : 2) menyatakan bahwa:

Kepuasan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dalam diri seseorang atau sekelompok orang yang telah berhasil mendapatkan suatu yang dibutuhkan dan diinginkan. Kepuasan pengguna informasi merupakan tingkat kesepadanan antara kebutuhan yang ingin dipenuhi dengan kenyataan yang diterima.

Selain itu, uraian berikut dapat memperjelas makna dari kepuasan pengguna, yaitu sebagaimana dikemukakan Sumarno yang disitir oleh Sutardji (2006 : 2)

Merumuskan kepuasan pengguna dan membandingkan antara harapan dan kenyataan sebagai berikut:

a. Jika harapan < kenyatan maka sangat puas b. Jika harapan = kenyatan maka puas c. Jika harapan > kenyataan maka tidak puas

Sedangkan Kotler (2003 : 61) mendefinisikan “kepuasan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya”.

Berdasarkan defenisi kepuasan pengguna/pelanggan/pemakai yang dikemukakan para ahli di atas disimpulkan bahwa kepuasan adalah kesepadanan antara kebutuhan yang inginkan dan kenyataan yang diterima.

2.4.2 Manfaat Kepuasan Pengguna

Setiap pengguna jasa layanan perpustakaan harus diperhatikan kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan dapat menimbulkan keharmonisan antara pengguna dengan perpustakaan sehingga mendorong pengguna untuk kembali memanfaatkan jasa layanan perpustakaan . Menurut Tjiptono (2003 : 102) ada beberapa manfaat yang diperoleh atas kepuasan pelanggan, yaitu:

(35)

2. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang. 3. Mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.

4. Membentuk suatu rekomendasi informal dari mulut ke mulut yang akan sangat menguntungkan bagi perusahaan.

5. Reputasi perusahaan menjadi baik di mata pelanggan. 6. Laba yang diperoleh dapat meningkat.

Sedangkan menurut Wiyanto yang dikutip Ulidarma (2005 : 8) kepuasan pengguna memberikan beberapa kegunaan, antara lain:

1. Mendorong pengguna untuk kembali memnfaatkan jasa perpustakaan. 2. Meningkatkan jumlah pengguna.

3. Memperbaiki citra perpustakaan.

4. Mendorong terciptanya loyalitas pengguna.

5. Terciptanya hubungan yang harmonis antara perpustakaan dan pengguna.

Kepuasan pelanggan sepenuhnya dapat dibedakan pada tiga taraf, yaitu: 1. Memenuhi kebutuhan- kebutuhan dasar pelanggan.

2. Memenuhi harapan pelanggan dengan cara yang dapat membuat mereka akan kembali lagi.

3. Melakukan lebih dari apa yang diharapkan pelanggan. (Lea, 2007 : 3).

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kepuasan pengguna adalah rasa menyenangkan yang dirasakan peenggguna dalam memanfaatkan jasa layanan yang diberikan perpustakaan membentuk hubungan yang harmonis dengan penggunanya. Manfaat dari kepuasan pelayanan tersebut akan mempengaruhi citra perpustakaan sehingga pengguna terdorong untuk kembali memnfaatkan jasa yang disediakan. Pelayanan yang maksimal dan kebutuhan yang terpenuhi, diterima pengguna memberi suatu rekomendasi informal dari mulut ke mulut. Hal ini sangat berpengaruh bagi reputasi perpustakaan.

2.4.3 Faktor-faktor Kepuasan Pengguna

(36)

1. Sistem layanan, yaitu sistem layanan tertutup untuk pengguna eksternal (mahasiswa), artinya pengguna tidak dapat langsung ke ruang koleksi; untuk mengakses informasi disediakan alat bantu penelusuran informasi seperti kartu katalog, bibliografi, indeks, dan daftar tambahan koleksi.

2. Biaya, yaitu satuan rupiah yang dibebankan kepada pengguna perpustakaan terhadap jasa yang diberikan perpustakaan, seperti keanggotaan, jasa kesiagaan informasi, jasa penelusuran informasi, dan jasa layanan fotokopi.

3. Kemudahan memperoleh informasi, yaitu sarana yang diberikan dan disediakan perpustakaan untuk menemukan dan memperoleh informasi (bahan pustaka) yang dibutuhkan pengguna.

4. Kecepatan memperoleh informasi, yaitu waktu yang dibutuhkan pengguna untuk menemukan dan memperoleh informasi (bahan pustaka), baik melalui alat bantu penelusuran maupun langsung dari petugas perpustakaan.

5. Pelayanan pemberian informasi, yaitu segala sesuatu yang diberikan dan disediakan oleh perpustakaan yang dapat memberikan kenyamanan kepada pengguna.

Untuk memenuhi kepuasan pengguna dapat dilakukan melalui kualitas produk (misalnya jalur penelusuran, jasa rujukan, jasa bibligrafi, jasa ketersediaan informasi, harga informasi) dan kesesuaian informasi dengan kebutuhan pengguna serta persepsi pengguna terhadap perpustakaan. Persepsi tersebut dapat dibentuk oleh tingkat pengetahuan, pengalaman, serta kebutuhan pengguna terhadap jasa perpustakaan yang tersedia.

Dari uraian di atas diperjelas oleh pendapat Samosir (2005 : 30

) yang menyatakan ada beberapa faktor yang dianggap dominan mempengaruhi kepuasan pengguna perpustakaan, yaitu:

1. Penggunaan perpustakaan secara berulang-ulang.

2. Menginformasikan kepada pengguna lain untuk menggunakan jasa perpustakaan.

3. Informasi yang dibutuhkan terpenuhi oleh perpustakaan.

Adapun faktor yang mendukung untuk mendapatkan kepuasan pengguna perlu diperhatiakan ketentuan berikut:

1. Berorientasi pada kebutuhan dan kepentingan pengguna.

2. Diberikan kepada pengguna atas dasar keseragaman, keadilan, dan kemerataan.

(37)

4. Dilaksanakan secara cepat, tepat dan mudah melalui cara yang teratur, terarah dan cermat. (perpustakaan perguruan tinggi: buku pedoman,2004 : 71).

Dari beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa banyak faktor yang mempengaruhi pengguna untuk memanfaatkan jasa perpustakaan. Upaya yang dilakukan untuk memenuhi kepuasan pengguna antara lain memberi pelayanan yang cepat, tepat, dan berorientasi kepada kebutuhan informasi pengguna.

2.4.4 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna

Tingkat kepuasan pengguna dapat diukur secara tidak langsung dari sering tidaknya pengguna/pelanggan/pemakai mengunjungi serta memanfaatkan jasa perpustakaan, namun ada hal yang merupakan elemen terpenting dalam menyediakan pelayanan yang lebih efektif dan efisien sehingga pengguna mendapatkan kesesuaian pelayanan denagan kebutuhan dan keinginannya. Sebaliknya apabila pengguna/ pelanggan/pemakai merasakan tidak terpuaskan akan informasinya maka dapat dipastikan tidak efektif dan efisien suatu pelayanan.

Menurut Kotler yang dikutip oleh Sutiawan (2005 : 2) berbagai macam metode dalam pengukuran kepuasan pengguna perpustakaan yaitu :

1. Sistem keluhan dan saran

Perpustakaan dapat membuat kotak saran dan menempatkan di tempat yang paling sering dilewati pemakai. Untuk dapat memberikan masukan, tanggapan, keluhan atas segala aktivitas dan layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Atau dengan memberikan sejenis kartu komentar yang diisi oleh pemakai dapat diberikan langsung kepada petugas perpustakaan atau melalui pos.

2. Ghost shopping

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan penggunadengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan sebagai pengguna potensial, kemudian melaporkan hasil temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan pelayanan berdasarkan pengalaman mereka. Metode ini biasanya relatif murah dan waktu pelaksanaan fleksibel. Hasil pencatatan ghost shopper dikumpulkan dan diadakan diskusi pembahasan.

3. Lost customer analysis (analisis pelanggan yang beralih)

(38)

tersebut sudah jarang atau tidak ada lagi keperpustakaan dengan alasan yang tidak wajar maka sebab- sebab mengapa tidak lagi memanfaatkan jasa perpustakaan harus dicari.

4. Survai kepuasan pengguna

Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana reaksi atau tanggapan langsung para pengguna terhadap pelayanan yang diberikan perpustakaan. Hal ini dapat dilakukan dengan survei ataupun melalui pos, telepon, maupun wawancara langsung. Berorientasi pada kepuasan pengguna, maka setiap penyedia layanan harus melayankan jasa sesuai dengan keinginan yang menjadi suatu kebutuhan pengguna.

Sedangkan menurut Craven yang dikutp oleh Dwijati (2006: 59) yaitu: Untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen yang tinggi diperlukan adanya pemahaman tentang apa yang diinginkan oleh konsumaen dan mengembangkan komitmen setiap orang yangberada dalam organisasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Sebagaimana yang dipaparkan dalam (costumer satifisfaction) oleh Tjiptono yang mengutip pendapat Day, bahwa kepuasan pemakai/pengguna adalah:

Kepuasan atau ketidak puasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evluasi ketidak sesuaian/ diskonfirmsi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau kinerja norma lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan oleh pemakai (Tjiptono, 2004 : 5).

Berbagai macam cara dalam pengukuran kepuasan pengguna agar pekerjaan dalam suatu organisasi perpustakaan dapat memperoleh hasil validitas yang cukup akurat sehingga menjadi masukan yang berguna dalam memperbaiki layanan yang ada pada perpustakaan. Mutu produk yang berupa barang dapat diukur secara objektif dan kasat mata dengan beberapa pengukuran seperti lamanya daya tahan serta jumlah kecacatan produk. Berbeda dengan mutu dari produk yang berupa jasa, karena jasa bersifat abstrak. Karena karakteristik tersebut maka dalam melakukan pengukuran mutu layanan akan berbeda dengan mutu produk yang berupa barang seperti penilaian jasa tidak bisa dengan cara dilihat tetapi harus dirasakan langsung dan lain sebagainya.

(39)
(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Sukmadinata (2006 : 72) penelitian deskriptif adalah:

suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena-fenomena alamiah maupun fenomena-fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. “Metode deskriptif kuantitatif adalah jenis penelitian yang dilakukan dituntut dengan menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya” (Suharsimi Arikunto 2002:10).

Metode kuantitatif dipilih untuk mengetahui pemikiran pengguna mengenai pelayanan sirkulasi pada Perpustakaan Isntitut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara Kampus II: Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan 20731.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

(41)
[image:41.595.108.516.188.290.2]

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa IAIN Sumatera Utara yang terdaftar sebagai anggota aktif perpustakaan sampai dengan Desember 2012 yaitu sebanyak 7352 orang dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Anggota Aktif Perpustakaan IAIN Sumatera Utara

No Fakultas Jumlah

1. Sekolah Pascasarjana 580

2. Tarbiyah 2960

3. Syari’ah 1698

4. Ushu-luddin 750

5. Dakwah 1364

Total 7352

Sumber : Laporan Tahunan Perpustakaan IAIN, 2012

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang dianggap dapat mewakili populasi sebagai sumber data. Sugiyono (2002: 57) berpendapat bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang baik adalah sampel yang representatif artinya sampel tersebut dapat mewakili populasi”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel, yaitu:

N n = --- 1 + Ne² Dimana: n = Sampel N = Populasi

e = Tingkat kesalahan sebesar 10%

N

n = --- 1 + Ne² 7352

(42)

7352 n = --- 74,52

n = 98,65 dibulatkan menjadi 99 orang

Berdasarkan rumus Slovin dapat diketahui jumlah sampel penelitian adalah sebanyak 99 orang.

[image:42.595.107.519.358.533.2]

Teknik penentuan sampel yang akan dijadikan sebagai responden penelitian adalah menggunakan teknik proportionate stratified random sampling yaitu menentukan jumlah sampel berdasarkan strata dari masing-masing populasi dalam penelitian ini didasarkan pada fakultas yang terdapat di IAIN Sumatera Utara. Adapun jumlah sampel berdasarkan strata adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 : Penentuan Sampel Berdasarkan Strata

No Fakultas Sub Populasi Sampel

1 Sekolah Pascasarjana 580 580 x 99 = 9 7352

2 Tarbiyah 2960 2960 x 99 = 40

7352

3 Syari’ah 1698 1698 x 99 = 22

7352

4 Ushu-luddin 750 750 x 99 = 10

7352

5 Dakwah 1364 1364 x 99 = 18

7352

Total 7352 99

3.4 Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer

Data yang diperoleh dari pengguna perpustakaan yang telah ditetapkan sebagai responden penelitian melalui kuesioner.

2. Data Sekunder

(43)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Pengamatan, yaitu mengadakan pengamatan langsung ke

Perpustakaan IAIN Sumatera Utara terutama ke bagian pelayanan sirkulasi.

2. Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) untuk diisi oleh responden.

3. Studi kepustakaan dan pemeriksaan dokumen, data yang diperoleh melalui berbagai bahan perpustakaan dan dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian.

3.6 Variabel Penelitian

Variabel penelitian sangat penting dalam sebuah penelitian, karena variabel bertujuan sebagai landasan mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data.

Menurut Sugiyono (2009 : 58), pada dasarnya variabel penelitian adalah “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan”. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai “variasi” antara satu dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.

Penelitian ini adalah membahas tentang kepuasan pengguna terhadap layanan sirkulasi di Perpustakaan IAIN Sumatera Utara. Indikator untuk mengukur kepuasan pengguna terhadap layanan sirkulasi adalah sebagai berikut:

1. Kepuasan pengguna terhadap proses pembuatan kartu anggota perpustakaan. Mencakup pelayanan bebas pustaka

2. Kepuasan pengguna terhadap pelayanan peminjaman koleksi perpustakaan.

3. Kepuasan pengguna terhadap pelayanan pengembalian koleksi perpustakaan.

(44)

5. Kepuasan pengguna terhadap pelayanan perpanjangan koleksi perpustakaan.

Pada penelitian ini yang menjadi variabel adalah kepuasan pengguna pada pelayanan sirkulasi. Kepuasan dapat diartikan apabila pengguna perpustakaan merasakan apa yang diperolehnya dari pelayanan sirkulasi sesuai atau melebihi harapan dari pengguna perpustakaan.

3.7 Analisis data

Data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Data yang diperoleh ditabulasi dengan menyusunnya ke dalam tabel kemudian dihitung persentasenya, selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan. Untuk menghitung persentase jawaban yang diberikan responden, digunakan rumus sebagai berikut:

P =

Keterangan : P = Persentase

F = Jumlah jawaban yang diperoleh

n = jumlah responden (Sudijono, 2003 : 40)

Untuk menafsirkan besarnya persentase yang didapatkan dari tabulasi data, penulis menggunakan metode penafsiran yang dikemukan oleh Arikunto (2000 : 57) sebagai acuan interpretasi. Interpretasi yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

0,00% = tidak ada

0,01% - 24,99% = sebagian kecil 25,00% -49,99% = hampir setengahnya

50,00% = setengahnya

51% -74,99% = sebagian besar 75% -99,99% = pada umumnya

(45)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif

4.1.1 Kepuasan Penguna Terhadap Proses Pembuatan Kartu Anggota, Sistem Layanan Perpustakaan dan Pelayanan Bebas Pustaka

Salah satu tugas dibagian sirkulasi adalah menerima pendaftaran anggota perpustakaan dan melayani perpanjangan keanggotaan. Keanggotaan merupakan tanda bukti bahwa pengguna perpustakaan sudah mendaftarkan dirinya sebagai anggota perpustakaan.

[image:45.595.108.517.372.523.2]

Untuk mengetahui tanggapan reponden, terhadap proses pembuatan kartu anggota telah sesuai dengan harapan pengguna, dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 : Pembuatan Kartu Anggota

Pernyataan Pilihan

Jawaban Frekwensi

Persentase (%) Untuk mengetahui jati diri

peminjam, maka perpustakaan wajib mekakukan pendaftaran anggota sebelum meminjam koleksi di perpustakaan. Bagaimana pendapat Saudara mengenai hal tersebut?

Sangat setuju 47 47,5

Setuju 35 35,4

Tidak Setuju 13 13,1

Sangat tidak setuju

4 4,0

Total 99 100

Data pada Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa sebesar 47,5% atau sebanyak 47 responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan untuk mengetahui jati diri peminjam, maka perpustakaan wajib mekakukan pendaftaran anggota sebelum meminjam koleksi di perpustakaan. Sedangkan sebanyak 35 responden atau sebesar 35,4% menjawab setuju, 13 responden atau 13,1% menjawab tidak setuju dan 4 responden atau 4% yang menjawab sangat tidak setuju.

(46)

mekakukan pendaftaran anggota sebelum meminjam koleksi di perpustakaan. Bahwa pembuatan kartu keanggotaan perpustakaan IAIN sudah baik.

[image:46.595.108.514.278.434.2]

Sistem layanan yang diterapkan pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara adalah sistem layanan terbuka, dimana perpustakaan memberi kebebasan kepada pengunjungnya untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diinginkannya dari rak. untuk mengetahui tanggapan responden apakah sistem layanan terbuka yang diterapkan perpustakaan IAIN membantu pengguna dalam menelusur koleksi/informasi dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 : Sistem Pelayanan Perpustakaan

Pernyataan Pilihan

Jawaban Frekwensi

Persentase (%) Sistem layanan yang diterapkan

pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara adalah sistem layanan terbuka, apakah hal ini membantu Saudara dalam menelusur koleksi/informasi?

Sangat membantu

14 14,1

Membantu 58 58,6

Kurang membantu

22 22,2

Tidak membantu

2 5,1

Total 99 100

Data pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebesar 14,1% atau sebanyak 14 responden menjawab bahwa sistem layanan yang diterapkan pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara sangat membantu pengguna dalam menelusur koleksi/informasi. Sedangkan yang menjawab membantu sebanyak 58 responden atau sebesar 58,6%, 22 responden atau 22,2% menjawab kuraneg membantu dan dan 2 responden atau 5,1% yang menjawab tidak membantu.

Berdasarkan persentase di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar pengguna yaitu 72,7% menyatakan dengan sistem layanan terbuka, hal ini sangat membantu pengguna dalam menelusur koleksi/informasi.

(47)
[image:47.595.108.517.109.258.2]

Tabel 4.3 : Surat Bebas Pustaka Pernyataan Pilihan

Jawaban Frekwensi

Persentase (%) Syarat untuk memperoleh surat

keterangan bebas pustaka adalah tidak memiliki tunggakan peminjaman koleksi atapun denda bagi calon lulusan. Setujukah Saudara dengan persyaratan tersebut?

Sangat setuju 36 36,4

Setuju 51 51,5

Tidak setuju 11 11,1

Sangat tidak setuju

1 1,0

Total 99 100

Data pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebesar 36,4% atau sebanyak 36 responden menyatakan setuju bahwa syarat untuk memperoleh surat keterangan bebas pustaka adalah tidak memiliki tunggakan peminjaman koleksi atapun denda. Sedangkan yang menjawab setuju sebanyak 51 responden atau sebesar 51,5%, 11 responden atau 11,1% menjawab tidak setuju dan 1 responden atau 1,0% yang menjawab sangat tidak setuju.

Berdasarkan persantase di atas dapat dinyatakan bahwa pada umumnya pengguna yaitu 87,9% menyatakan setuju bahwa syarat untuk memperoleh surat keterangan bebas pustaka adalah tidak memiliki tunggakan peminjaman koleksi atapun denda.

4.1.2 Kepuasan Pengguna Terhadap Pelayanan Peminjaman

Kegiatan peminjaman adalah suatu proses pencatatan transaksi yang dilakukan oleh petugas perpustakaan dengan pengguna pada saat pengguna meminjam koleksi. Jenis koleksi yang umum dipinjamkan adalah koleksi yang berupa buku.

(48)
[image:48.595.107.515.136.278.2]

Tabel 4.4 : Peraturan Jumlah Judul Buku

Pernyataan Pilihan

Jawaban Frekwensi

Persentase (%) Jumlah koleksi yang boleh di

pinjam setiap anggota perpustakaan adalah sebanyak 4 judul. Apakah hal ini sesuai dengan harapan Saudara?

Sangat sesuai 11 11,1

Sesuai 50 50,5

Kurang sesuai

27 27,3

Tidak sesuai 11 11,1

Total 99 100

Data pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebesar 11,1% atau sebanyak 11 responden menyatakan jumlah koleksi yang boleh di pinjam setiap anggota perpustakaan adalah sebanyak 4 judul sudah sangat sesuai. Sedangkan yang menjawab sesuai sebanyak 50 responden atau sebesar 50,5%, 27 responden atau 27,3% menjawab kurang sesuai dan juga 11 responden atau 11,1% yang menjawab tidak sesuai.

Berdasarkan persentase di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar pengguna yaitu 61,6% menyatakan jumlah koleksi yang boleh di pinjam setiap anggota perpustakaan adalah sebanyak 4 judul sudah sesuai dengan yang diharapkan pengguna.

Kepuasan pengguna mengenai pelayanan peminjaman ditinjau dari peraturan jangka waktu peminjaman pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara, dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 : Peraturan Jangka Waktu Peminjaman Pernyataan Pilihan

Jawaban Frekwensi

Persentase (%) Peraturan jangka waktu pinjam

buku yang diterapkan Perpustakaan IAIN adalah 1 Minggu, menurut Saudara apakah hal ini sudah sesuai dengan harapan Saudara?

Sangat sesuai 8 8,1

Sesuai 12 12,1

Kurang sesuai

72 72,7

Tidak sesuai 7 7,1

[image:48.595.107.521.584.728.2]
(49)

Data pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebesar 8,1% atau sebanyak 8 responden menyatakan jangka waktu pinjam buku yang diterapkan Perpustakaan IAIN adalah 1 minggu sangat sesuai dengan harapan pengguna. Sedangkan yang menjawab sesuai sebanyak 12 responden atau sebesar 12,1%, 72 responden ata

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Anggota Aktif Perpustakaan IAIN Sumatera Utara
Tabel 3.2 : Penentuan Sampel Berdasarkan Strata
Tabel 4.1 : Pembuatan Kartu Anggota
Tabel 4.2 : Sistem Pelayanan Perpustakaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Parameter yang diamati meliputi, pH, kadar air, kadar protein, kadar lemak, TVN (total volatile nitrogen), serta nilai SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase) dan SGPT

Skripsi ini membahas tentang pengaruhtingkatlikuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio, Quick Ratio,Cash Ratio dan leverage yang diproksikan dengan Debt to

Paduan Co yang digunakan adalah CoCrMo dengan kelebihan memiliki sifat biokompatibilitas yang baik, ketahanan terhadap korosi, sifat mekanik seperti kekerasan,

Apabila ada sanggahan dari penyedia barang/jasa, agar disampaikan kepada Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi Pembangunan Rumah Dinas Kantor Wilayah DJBC Banten ,

Penggunaan lahan dalam suatu Sub DAS yang diperuntukkan bagi lahan kelapa sawit yang mendapatkan perlakuan pemupukan dan pengaruh curah hujan dapat menyebabkan tergerusnya

Pendidikan dalam Islam sangat penting sekali karena dengan pendidikan tercipta pribadi yang luhur dan berkemanusiaan dalam hal ini Allah Swt mengutus Nabi Muhammad

terhadap Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Pemilik Usaha Kecil..