• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Pembelajaran Aksara Lampung Dasar Berbasis Android (Study Kasus SD Negeri 02 Gunung Madu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Pembelajaran Aksara Lampung Dasar Berbasis Android (Study Kasus SD Negeri 02 Gunung Madu)"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PEMBELAJARAN AKSARA LAMPUNG DASAR

BERBASIS ANDROID

(STUDI KASUS SD NEGERI 02 GUNUNG MADU )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

JEANY PRIANSA PUTRI

1.05.09.450

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

v

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1. Latar Belakang...1

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah...1

1.2.1. Identifikasi Masalah...4

1.2.2. Rumusan Masalah...4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian...4

1.3.1. Maksud Penelitian...5

1.3.2. Tujuan Penelitian...5

1.4. Kegunaan Penelitian...5

1.4.1. Kegunaan Praktis...5

1.4.2. Kegunaan Akademis...6

1.5. Batasan Masalah...6

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian...7

1.6.1. Lokasi Penelitian...7

1.6.2. Waktu Penelitian...7

BAB II LANDASAN TEORI...8

2.1. Aplikasi...8

2.2. Pembelajaran...8

2.2.1. Pengertian Pembelajaran...8

(3)

vi

2.2.3. Ciri – Ciri Pembelajaran...9

2.3. Aksara Lampung...9

2.4. Android...11

2.4.1. Pengertian dan Sejarah Android...11

2.4.2. Versi Android...13

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN...19

3.1. Objek Penelitian...19

3.1.1. Sejarah Singkat SD Negeri 02 Gunung Madu...19

3.1.2. Visi dan Misi SD Negeri 02 Gunung Madu...20

3.1.3. Struktur Organisasi SD Negeri 02 Gunung Madu...21

3.1.4. Deskripsi Tugas...22

3.2. Metode Penelitian...27

3.2.1. Desain Penelitian...27

3.2.2. Jenis dan Metode Penelitian...28

3.2.2.1. Sumber Data Primer...28

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder...28

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem...29

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem...29

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem...29

3.2.3.3. Alat bantu Analisis dan Perancangan...31

1. Diagram Use Case...31

2. Diagram Kelas...31

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM...36

(4)

vii

4.2.1. Analisis Masalah...36

4.3. Perancangan Sistem...37

4.3.1. Tujuan Perancangan Sistem...38

4.3.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan...38

4.3.3. Prosedur Perancangan yang Diusulkan...39

4.3.3.1. Diagram Use Case...39

4.3.3.2. Diagram Aktivitas...43

4.3.4.1. Struktur Menu Utama...54

4.3.4.2. Menu Materi...54

4.3.4.3. Isi Meteri Had Lampung...55

4.3.4.4. Isi Materi Anak Huruf Dan Tanda Baca...56

4.3.4.5.Isi Materi Gabungan Kata Aksara...56

4.3.4.6. Isi Materi Angka Lampung...57

4.3.4.7. Menu Latihan...58

4.3.4.8. Sub Menu Latihan ( menu mulai)...58

4.3.4.9. Isi Latihan Level 1...58

4.3.4.10. List Nilai Latihan Level 1...58

4.3.4.11. Isi Latihan Level 2...59

4.3.4.12. List Nilai Latihan Level 2...60

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIANSISTEM...61

5.1. Implementasi...61

5.1.1.Batasan Implementasi...61

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak...61

(5)

viii

5.1.4. Implementasi Antar Muka...63

5.1.5. Implementasi Installasi Program Aplikasi...63

5.1.6. Pengguna Program Aplikasi...66

5.2. Pengujian...76

5.2.1. Remcana Pengujian...77

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian...78

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian...83

VI KESIMPULAN DAN SARAN...84

6.1. Kesimpulan...84

6.2. Saran...84

DAFTAR PUSTAKA...86

(6)

iii

Assalamu‟alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan dan pemilik segala ilmu. Atas Kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

Skripsi dengan judul “ Aplikasi Pembelajaran Aksara Lampung berbasis

Android dengan menggunakan Flash ( Studi Kasus SD Negeri 02 Gunung Madu

)” disusun guna memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia ( UNIKOM ) Bandung.

Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa material maupun spiritual.

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc.,M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

4. Syahrul Mauluddin, S.E.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

(7)

iv

kepada penulis sehingga dapat diselesaikannya proposal penelitian ini dengan tepat waktu dan hasil yang optimal.

6. Ibu Siti Murjati, S.Pd.SD dan Ibu Dwi yang telah menjadi narasumber. 7. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis

mudah – mudahan ilmu yang diberikan bermanfaat.

8. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan semangat dan kasih sayang yang tiada henti kepada putra – putrinya. Semoga diberikan kesehatan selalu dan rizki yang melimpah. Amiin.

9. Kepada Palinci, teteh Widie, Teteh Mei, Reno, ka Go, Roni, dan semua saudara yang telah memberikan semangat dan doa.

10.Kepada Ramadhan, Maryam, Atikah Arma, Rizal, Erni, Ika, dan Rekan – rekan IS-10 yang telah memberikan semangat dan kontribusi.

Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi

penolong kita diakhirat. Amin Ya Robbal a‟lamin.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, 2014

(8)

86

Herman, Maini.2009.Pelajaran Bahasa Lampung 4.PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.Solo.

Jogiyanto H.M.2004. Teori dan Aplikasi Komputer. Andi Offset.Yogyakarta. Jogiyanto H.M.2001. Analisis Perancangan Sistem Informasi. Andi Offset.

Yogyakarta.

Kristo Radion, S.ST.2012.Easy Game Programming Using Flash dan ActionsScript 3.0.Andi.Yogyakarta.

Nazruddin Safaat H.2012.( edisi revisi ) Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC berbasis Android.Informatika.Bandung.

Sugandi, Achmad,dkk.2004. Teori Pembelajaran.Semarang:UPT MKK UNNES. Sugandi, Achmad.dkk.2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP PRESS. Sugiyono.2010.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &

(9)
(10)

Nama lengkap : Jeany Priansa Putri

NIM : 10509450

Umur : 22 Tahun

Tempat/tanggal lahir : Bandung, 27 Oktober 1991 Agama : Islam

Anak ke- : Pertama dari dua bersaudara Alamat Lengkap : Jl. Sersan Bajuri No.25 Nomor Telp/Hp : 085722324450

Email : jpputri91@gmail.com

Pendidikan : 1. 1997 – 2003 SDN 02 Gunung Madu Plantations

2. 2003 – 2006 SMP Satya Dharma Sudjana

3. 2006 – 2009 SMA PGRI 1 Terbanggi Besar

4. 2009 – 2014 Jenjang Studi Srata I (S1) Program Studi

Sistem Informasi Fakultas Teknik &

Ilmu Komputer Universitas Komputer

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Bangsa Indonesia merupakan bangsa besar yang terdiri dari banyak suku. Salah satu suku yang ada di Indonesia adalah suku Lampung, Lampung merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau sumatera yang memiliki kebudayaan unik dan menarik. Salah satu keunikan dari kebudayaaan Lampung adalah dari bahasa dan aksara Lampung, yang biasa dikenal dengan dialek lampung dan had Lampung. Had Lampung terdiri dari huruf induk, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambang, angka dan tanda baca. Had lampung atau biasa disebut juga dengan aksara lampung ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan dengan huruf induk yang berjumlah 20 buah.

(12)

ka-ga-nga-…., maka dari itu diperlukan adanya pembelajaran aksara lampung kepada anak

bangsa, agar kebudayaan aksara lampung ini terus mengalir.

Dengan adanya upaya untuk melestarikan kebudayaan Indonesia dan kebudayaan masyarakat Lampung. Seiring pesatnya perkembangan teknologi saat ini, membuat kita tidak berhenti untuk menciptakan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi orang lain, dan tentu saja bisa membuat semua orang dalam melakukan apa saja dengan mudah. Berbagai macam pilihan yang ditawarkan untuk mempermudah bagi penggunanya. Terutama bagi pengguna handphone yang semakin menjamur di kalangan masyarakat Indonesia. Dulu handphone hanya bisa digunakan sebagai alat berkomunikasi yang sangat terbatas seperti menerima telepon atau untuk berbalas-balasan sms saja. Tetapi dengan perkembangan zaman handphone sekarang bukan benda yang biasa-biasa saja. Akan tetapi mampu menjadikan handphone mendapat julukan sebagai smartphone.

(13)

3

phone yang dipakai di Indonesia. Kenapa memilih sistem operasi android, karena salah satu kelebihan yang digunakan sistem operasi android yang tidak ada pada sistem operasi lainnya adalah open source, sehingga bisa dikembangkan oleh siapapun. Menurut riset Computer Technology Research (CTR) seseorang mampu mengingat 20% dari yang dilihat, 30% dari yang didengar, mengingat 50% dari yang didengar dan dilihat.

Selain itu, berdasarkan wawancara terhadap beberapa guru SD di SDN 02 GMP mengenai bagaimana cara untuk anak lebih tertarik dalam media pembelajaran aksara lampung dasar berbasis mobile phone dengan menggunakan gambar tulisan, suara , dan latihan yang interaktif untuk mempermudah anak dalam memahami pembelajaran secara mandiri saat dirumah.

Berdasarkan hasil penelitian diatas dan hasil wawancara, maka dari itu dapat saya simpulkan bahwa perlu adanya sebuah aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar yang interaktif dan mempermudah anak dalam memahami pembelajaran secara mandiri saat dirumah. Pembelajaran yang akan dibahas di dalam aplikasi ini mengenai mengenal huruf induk, anak huruf dan gugus konsonan, juga terdapat lambang, angka dan tanda baca. Agar masyarakat, khususnya anak – anak yang ada di lampung maupun diluar lampung lebih mudah dan tertarik untuk mempelajari aksara lampung ini. Maka dari itu, saya akan membuat “Aplikasi Pembelajaran Aksara Lampung Dasar Berbasis Android ( Studi Kasus SD

Negeri 02 Gunung Madu )” . Aplikasi yang saya buat menggunakan Flash

(14)

1.2. Identifkasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka penulis menemukan kendala atau masalah yang perlu di identifikasikan guna menemukan dan memecahkan masalah yang ada didalamnya, sebagai berikut:

1.2.1.Identifikasi Masalah

1. Belum banyak aplikasi mobile berbasis android untuk pembelajaran aksara lampung yang menarik.

2. Sebagai alternatif media pembelajaran untuk masyarakat, khususnya anak – Anak saat berada dirumah dalam mempelajari aksara lampung.

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana membuat aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar untuk masyarakat, khususnya anak – anak yang berbasis android agar tertarik menggunakan aplikasi ini dalam pembelajarannya.

2. Bagaimana merancang aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar berbasis android.

3. Bagaimana menguji aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar berbasis android.

4. Bagaimana mengimplementasikan aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar berbasis android kepada masyarakat yang menggunakan aplikasi ini.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

(15)

5

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memberikan pengenalan mengenai aksara lampung (huruf induk, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambang, angka dan tanda baca) agar masyarakat, khususnya anak – anak lebih mudah dalam memahami pembelajaran ini.

1.3.2. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar berbasis android agar masyarakat khususnya anak – anak tertarik menggunakan aplikasi ini dalam pembelajaran.

2. Untuk mengetahui bagaimana merancang aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar berbasis android.

3. Untuk mengetahui bagaimana menguji aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar berbasis android.

4. Untuk mengetahui bagaimana mengimplementasikan aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar berbasis android kepada masyarakat yang menggunakan aplikasi ini.

1.4.Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Praktis

(16)

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Ilmu Pengembangan dan Ilmu Pengetahuan

Untuk memberikan suatu acuan atau karya penelitian yang dapat mendukung pembelajaran masyarakat khususnya anak – anak sebagai media pembelajaran agar mudah dipahami.

2. Bagi Orang Tua

Untuk dijadikan alternatif bagi para orang tua yang mempunyai handphone berbasis android dalam pembelajaran anak saat ada dirumah.

3. Bagi Anak

Untuk mengasah kembali pelajaran yang diajarkan oleh guru agar tidak mudah lupa, selain itu apliaksi ini disajikan dengan permainan disetiap masing – masing pengenalan.

4. Bagi Penyusun

Untuk menambah wawasan dam pemahaman terhadap bagaimana mengatasi agar masyarakat khususnya anak dapat belajar dan mengulang pelajaran dirumah agar tidak mudah lupa dan bagaimana cara membuat dan merancang aplikasi ini menggunakan flash untuk membantu anak dalam pembelajarannya.

1.5. Batasan Masalah

1. Aplikasi ini dirancang untuk pengenalan aksara lampung yaitu huruf induk, anak huruf ganda , tandabaca dan angka ( 1 – 20 ).

(17)

7

3. desain yang mudah digunakan ( user friendly).

4. Aplikasi ini bisa berjalan di hp berbasis android setelah di install aplikasi Adobe AIR.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dibawah ini adalah lokasi dan waktu penelitian

1.6.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SDN 02 Gunung Madu.

1.6.2.Waktu Penelitian

Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

(18)

8

LANDASAN TEORI

2.1. Aplikasi

Menurut Dhanta (2009:32), aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas – tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Flash, Microsoft Excel. Jadi aplikasi secara umum adalah software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas – tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data.

2.2. Pembelajaran

Dibawah ini merupakan pengertian dan ciri – ciri dari pembelajaran. Antara lain sebagai berikut.

2.2.1.Pengertian Pembelajaran

Menurut Sugandi,dkk (2004:9), menyatakan pembelajaran terjemahan dari

kata “instruction” yang beratri self instruction (dari internal) dan eksternal

instructions (dari eksternal). Pembelajaran yang bersifat eksternal antara lain dating dari guru yang disebut teacing atau pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal prinsip – prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi prinsip

– prinsip pembelajaran. Menurut definisi diatas pembelajaran merupakan

(19)

9

2.2.2.Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran dalam buku sugandi, dkk (2000:25) adalah membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, keterampilan dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendalian sikap dan perilaku siswa. Tujuan pembelajaran menggambarkan kemampuan atau tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai oleh siswa setelah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran.

2.2.3.Ciri – Ciri Pembelajaran

Ciri – ciri pembelajaran dalam buku sugandi, dkk (2000:5) antara lain: 1. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis;

2. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar;

3. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa;

4. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik; 5. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan

menyenangkan bagi siswa;

(20)

2.3. Aksara Lampung

Aksara lampung adalah tulisan lampung yang digunakan orang lampung atau suku lain yang memahami dan dapat menggunakannya dengan benar dan baik. Huruf lampung mempunyai unsur – unsur atau bagian diantaranya :

Huruf Induk

Bahasa lampung mempunyai dua macam dialek nyo ( O ) dan dialek ( A ). Dalam punggunaannya dahulu huruf lampung yang berdialek ( A ) menggunakan huruf Induk berjumlah 19 buah, sedangkan yang berdialek ( O ) berjumlah 20 buah dengan tambahan huruf gha, namun sekarang sudah memakai / menggunakan huruf induk 20 buah semuanya.

Anak Huruf

Aksara lampung mempunyai 9 anak huruf yang terdiri dari 11 bunyi pada 3 tempat, yaitu :

1) Di atas huruf induk sebanyak enam bunyi dengan lima nama ( datas-an, rejenjung-ar, tekelubang-ang, bicek-e, ulan-i, ulan-e‟).

2) Disamping huruf induk sebanyak dua macam (keleniah-ah, tekelingai-ai) 3) Di bawah induk huruf sebanyak tiga macam bunyi dengan dua nama

(bitan-u, bitan-o, tekelubang-au).

Tanda Baca

Tanda baca yang digunakan didalam penulisan aksara lampung, yaitu: 1. Tanda mula maksudnya adalah bila kita memulai untuk menulis suatu

(21)

11

3. Tanda titik 4. Tanda seru 5. Tanda Tanya 6. Tanda penghubung 7. Tanda mati / nengen 8. Tanda kurung 9. Tanda petik

Angka

Tulisan lampung menggunakan aksara latin dan romawi. Contoh aksara latin ( 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dst ). Pengucapannya

Sai, wo, tigo, pak, limo, nem, piteu, waleu, siwo, puluh.

2.4. Android

2.4.1.Pengertian dan Sejarah Android

(22)

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan open source pada

perangkat mobile. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan open platform perangkat seluler.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Sekitar September 2007 Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis smartphone yang menggunakan Android sebagai sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010). Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak (mobile) yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.

(23)

13

Nexus, SciPhone, WayteQ, Sony Ericsson, Sony, Acer, Philips, T-Mobile, Nexian, IMO, Asus dan masih banyak lagi vendor smartphone di dunia yang memproduksi android. Hal ini karena android itu adalah sistem operasi yang open source sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun.

2.4.2.Versi Android

Di bawah ini adalah versi – versi android

1. Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

2. Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

3. Android versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada bulan September dengan menampilkan proses

(24)

pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine, kemampuan dial kontak teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel) pengadaan resolusi VWGA.

4. Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

5. Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 Rev 1 diluncurkan. Android inilah yang sekarang sangat banyak beredar di pasaran, salah satunya adalah dipakai di Samsung FX tab yang sudah ada di pasaran. Fitur yang tersedia di Android versi ini sudah kompleks diantaranya adalah:

1. Kerangka aplikasi memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.

2. Dalvik Virtual Machine dioptimalkan untuk perangkat mobile. 3. Grafik: grafik di 2D dan grafik 3D berdasarkan libraries Open GL. 4. SQLite: untuk penyimpanan data.

5. Mendukung media: audio, video, dan berbagi format gambar (MPEG4, H.264, MP3, ACC, AMR, JPG, PNG, GIF).

(25)

15

7. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, dan accelerometer (tergantung hardware).

6. Android versi 2.3 (Gingerbread)

Android versi 2.3 diluncurkan pada Desember 2010, hal-hal yang direvisi dari sebelumnya adalah kemampuan seperti berikut:

1. SIP-based VoIP

2. Near Field Communications (NFC) 3. Gyroscope dan sensor

4. Multiple camera support 5. Mixable audio effects 6. Download manager

7. Android versi 3.0 (Honeycomb)

Diliris Febuari 2011sebagai android 3.0 revisi 1 serta android 3.0 revisoin 2 setelah diliris pada juli 2011.

8. Android versi 3.1 (Honeycomb)

Diliris Mei 2011, sedangkan android 3.1 revisi 2 juga diliris mei 2011, serta android 3.1 revision 3 diliris pada juli 2011.

9. Android versi 3.2 (Honeycomb)

Diliris juli 2011.

10. Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)

(26)

Android versi 3.0 ke atas adalah generasi platform yang digunakan untuk tablet pc. Sementara versi 4.0 sudah merupakan platform yang bisa dipakai di smartphone dan tablet pc.

2.5. Adobe Flash

Adobe Flash ( dahulu bernama Macromedia Flash ) adalah salah satu perangkat lunak computer yang merupakan produk unggulan Adobe Systems. Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar vector maupun animasi gambar tersebut. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension .swf dan dapat diputar di penjelajah web yang telah dipasangi Adobe Flash Player. Flash menggunakan bahasa pemrograman bernama ActionScript yang muncul pertama kalinya pada Flash 5.

Sebelum tahun 2005, Flash dirilis oleh Macromedia. Flash 1.0 diluncurkan pada tahun 1996 setelah Macromedia membeli program animasi vector bernama FutureSplash. Versi terakhir yang diluncurkan di pasaran dengan menggunakan

nama „Macromedia‟ adalah Macromedia Flash 8. Pada tangggal 3 Desember 2005

Adobe System mengakuisisi Macromedia dan seluruh produknya, sehingga nama Macromedia Flash berubah menjadi Adobe Flash.

(27)

17

Interaktif dan dinamis. Flash didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan sehingga flash banyak digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi pada website, CD Interaktif dan yang lainnya. Selain itu aplikasi ini juga dapat digunakan untuk membuat animasi logo, movie, game, pembuatan navigasi pada situs web, tombol animasi, banner, menu interaktif, interaktif form isian, e-card, screen saver dan pembuatan aplikasi-aplikasi web lainnya. Dalam Flash, terdapat teknik-teknik membuat animasi, fasilitas action script, filter, custom easing dan dapat memasukkan video lengkap dengan fasilitas playback FLV. Keunggulan yang dimiliki oleh Flash ini adalah ia mampu diberikan sedikit code pemograman baik yang berjalan sendiri untuk mengatur animasi yang ada didalamnya atau digunakan untuk berkomunikasi dengan program lain seperti HTML, PHP, dan Database dengan pendekatan XML, dapat dikolaborasikan dengan web, karena mempunyai keunggulan antara lain kecil dalam ukuran file outputnya

(28)
(29)

19

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1.

Objek Penelitian

Menurut Narimawati (2010) objek penelitian merupakan hal awal (suatu permasalahan) yang harus ditentukan dalam kegiatan penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam artian objek penelitian merupakan variable yang akan dikaji, yang menjadi focus penelitian disertai keberadaan/tempat dilakukannya objek

penelitian tersebut”.

Objek penelitian sangat penting disampaikan karena berperan dalam menunjang keberhasilan kegiatan selama penelitian, sehingga hal – hal yang diperlukan dalam penelitian akan mudah untuk dicapai, dengan demikian objek

penelitian ini adalah “Aplikasi Pembelajaran Aksara Lampung Dasar Berbasis

Android ( Studi Kasus SD Negeri 02 Gunung Madu )”. Selanjutnya untuk melengkapi objek penelitian ini akan diuraikan tentang sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi serta deskripsi tugas .

3.1.1.Sejarah Singkat SD Negeri 02 Gunung Madu

(30)

3.1.2.Visi dan Misi SD Negeri 02 Gunung Madu

Visi dan Misi yang dimiliki oleh SD Negeri 02 Gunung Madu adalah:

1. Visi

Penyelenggaraan pendidikan di SD Negeri 02 Gunung Madu adalah dalam rangka menghasilkan lulusan yang mempunyai dasar – dasar karakter, kecakapan, keterampilan dan pengetahuan yang kuat untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal, sehingga memiliki ketahanan dan keberhasilan dalam pendidikan lanjutan dalam kehidupan yang selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman yang selalu disertai dengan iman dan taqwa yang tinggi.

Indikator :

a. Menghasilkan lulusan dengan nilai rata – rata minimal 8,00 b. Menghasilkan lulusan yang diterima disekolah – sekolah favorite

c. Menghasilkan lulusan yang cakap dan terampil sesuai dengan kompetensi yang ada.

2. Misi

Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi diatas

a. Menanamkan dasar – dasar perilaku berbudi pekerti dan berakhlak mulia. b. Menumbuhkan dasar – dasar kemahiran membaca, menulis dan berhitung. c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berpikir

(31)

21

d. Menumbuhkan sikap toleran, tanggung jawab, kemandirian, dan kecakapan emosional.

e. Memberikan dasar – dasar keterampilan hidup, kewirausahaan dan etos kerja.

f. Membentuk rasa cinta terhadap Tanah Air Indonesia.

3.1.3.Struktur Organisasi SDN 02 GMP

(32)

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH

SD NEGERI 02 GUNUNG MADU

Ket : WK.Ed : Waka Educative WK. Ke : Waka Kesiswaan

Gambar 3.1 struktur organisasi

3.1.4.Deskripsi Tugas

Berdasarkan struktur organisasi akademik SD Negeri 02 GMP diatas , berikut deskripsi tugas masing – masing dari setiap bagian .

1. Kepala Dinas Pendidikan

Kepala Dinas Pendidikan mempunyai tugas :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pendidikan.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelaksanaan pelayanan umum dibidang pendidikan.

Dinas Pendidikan

YP GMP

Kep.Sek Ket. Sub Komite

(33)

23

3. Pembinaan terhadap Unit pelaksana Teknis Dinas di bidang pendidikan. 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

2. Ketua Umum Yayasan Pendidikan

Ketua Umum Yayasan Pendidikan mempunyai tugas :

1. Mengangkat dan memberhentikan Pembina, pengawas dan pengurus. 2. Keputusan mengenai anggaran dasar.

3. Penetapan kebijakan umum yayasan berdasarkan anggaran dasar. 4. Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan yayasan 5. Pengesahan laporan tahunan yayasan.

6. Menandatangani perjanjian dengan pihak luar yang teah dibangun dan dikelola pengurus.

3. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah mempunyai tugas : 1. Menyusun perencanaan akademik. 2. Mengorganisasikan kegiatan.

3. Mengarahkan kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan. 4. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan. 5. Melaksanakan pengawasan pendidikan atau belajar mengajar.

6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar atau yang berhubungan dengan pendidikan .contoh : kegiatan ekstrakulikuler.

(34)

9. Mengambil keputusan.

4. Ketua Sub Komite Sekolah

Komite sekolah mempunyai tugas :

1. Menyelenggarakan rapat – rapat komite sesuai dengan program yang ditetapkan.

2. Menyusun dan menetapkan standart pelayanan pembelajaran disekolah. 3. Menyusun dan menetapkan rencana kerja untuk mengembangkan kualitas

sekolah.

4. Menyusun dan menetapkan rencana kerja tahunan sekolah.

5. Mengembangkan prestasi unggulan yang bersifat akademis maupun non-akademis bagi seluruh siswa di sekolah.

6. Mengevaluasi pelaksanaan program sekolah sesuai dengan kesepakatan pihak sekolah.

7. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh sekolah dan mencari solusi bersama pihak sekolah.

8. Memantau pelaksanaan proses pelayanan dan hasil pendidikan di sekolah.

5. Waka Sub Komite

1. Membantu kinerja Ketua Sub Komite dalam menjalankan tugas.

6. Sekertaris

Sekertaris mempunyai tugas :

1. Mencatat semua kinerja Ketua sub komite dan WaKa Sub komite. 2. Membantu meyusun laporan kerja Ketua sub komite.

(35)

25

7. Bendahara Komite

Bendahara Komite mempunyai tugas : 1. Mengelola keuangan Komite.

2. Membagi dan merekap dana untuk sekolah .

8. WAKA Educative

WAKA educative mempunyai tugas :

1. Memahami , mengkaji dan menguasai pelaksanaan pengembangan kurikulum.

2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pembelajaran.

3. Mengkoordinasi penyususnan dan pengembangan modul mata pelajaran. 4. Mengkoordinasi penyusunan program pembelajaran tahunan dan semester 5. Melaksanakan pemilihan guru berprestasi.

6. Mengkoordinasi kegiatan evaluasi penilaian.

7. Mengkoordinasi studi banding pembelajaran efektif ke sekolah favorite antar propinsi atau kecamatan

9. WAKA Kesiswaan

WAKA Kesiswaan mempunyai tugas :

1. Menyusun program pembinaan kesiswaan.

2. Melaksanakan bimbingan ,pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa / OSIS dalam rangka menegakkan kedisiplinan siswa dalam menaati tata tertib sekolah.

(36)

4. Membina dan melaksanakan koordinasi pelaksanaan keamanan, kebersihan, ketertiban ,keindahan , kerindangan , kekeluargaan, dan ketaqwaan.

5. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima beasiswa.

6. Mengadakan pemillihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan diluar sekolah . contoh : memilih siswa untuk lomba cerdas cermat antar propinsi.

7. Mengatur mutasi siswa.

8. Menyusun program kegiatan ekstrakulikuler.

9. Menyusun laporan pelaksanaan kesiswaan secara berkala.

10. Bendahara

Bendahara mempunyai tugas : 1. Mengelola keuangan sekolah.

2. Membagi dan merekap gaji para guru maupun staf sekolah

11. Dewan Guru / Pengajar

Dewan guru / pengajar mempunyai tugas : 1. Membuat program pelajaran.

2. Membuat satuan pelajaran.

3. Melakukan kegiatan belajar mengajar. 4. Mengadakan kegiatan penilaian.

(37)

27

12. Tata Usaha

Tata Usaha mempunyai tugas :

1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah 2. Pengurusan administrasi pendidikan siswa.

3. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai serta tata usaha sekolah. 4. Penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah.

13. Pustakawan

Pustakawan mempunyai tugas :

1. Mencatat Buku apa saja yang dipinjam oleh siswa. 2. Mencatat pengembalian buku.

3. Mengawasi perpustakaan .

4. Membuat laporan tentang perpustakaan.

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode development yaitu metode yang mengembangkan program yang sudah ada agar menjadi lebih baik lagi. Tujuannya adalah Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk.

3.2.1.Desain Penelitian

(38)

pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian (Sugiyono, 2010).

3.2.2.Jenis dan Metode Penelitian

Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini yaitu menggunakan sumber data primer dan sekunder, berikut penjelasannya :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penulis secara langsung melalui objek penelitian, yaitu dengan cara observasi dan wawancara.

1. Observasi

Pengumpulan data dengan melakukan penelitian dan peninjauan langsung ke SD Negeri 02 Gunung Madu.

2. Wawancara

Pengumpulan data melalui Tanya jawab secara langsung maupun tidak langsung antara peneliti (pengumpul data ) dengan responden ( sumber data ), dalam hal ini wawancara dilakukan dengan responden yang berhubungan dengan mata pelajaran Bahasa daerah lampung dan bagaimana cara untuk anak lebih tertarik dalam media pembelajaran mobile phone.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

(39)

29

3.2.3.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis, adalah :

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan berorientasi objek (Object Oriented). Menurut Adi Nugroho (2005:4) Pendekatan berorientasi objek merupakan cara berfikir baru serta berlogika dalam menghadapi masalah-masalah yang akan di atasi dengan bantuan komputer. OOP mencoba mencoba melihat permasalahan lewat pengamatan dunia nyata dimana setiap objek adalah entitas tunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsi tertentu.

Pendekatan berorientasi objek terdiri dari analisis berorientasi objek (OOA) dan desain berorientasi objek (OOD). Analisis berorirentasi objek (OOA) dimulai dengan menyatakan suatu masalah, analisis membuat suatu model situasi dari dunia nyata, menggambarkan sifat yang penting. Sedangkan Desain berorientasi objek (OOD) merupakan tahap lanjutan setelah (OOA), dimana tujuan sistem diorganisasikan kedalam sub-sistem berdasarkan struktur analisis dan arsitektur yang dibutuhkan.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

(40)

harus dilakukan oleh interaksi manusia dan mesin. Dalam situasi seperti ini salah satu model yang cocok digunakan adalah model Prototyping (Prototyping paradigma). Model Prototyping menurut referensi Pressman, yaitu :

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Prototyping

Sumber: (Roger S. Pressman, Ph.D., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi ( BUKU SATU ), Andi, Yogyakarta )

Prototyping melewati tiga proses, yaitu pengumpulan kebutuhan, perancangan, dan evaluasi Prototyping. Proses-proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan: developer dan pelanggan bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detail kebutuhan mungkin tidak dibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan.

(41)

31

3. Evaluasi prototyping: pelanggan mengevaluasi prototyping yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software. Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi.

Prototyping-prototyping dibuat untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan untuk

memahami kebutuhan pelanggan lebih baik.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa grafis untuk mendokumentasi menspesifikasi dan membangun sistem perangkat lunak. UML berorientasi objek menerapkan banyak level abstraksi tidak bergantung proses pengembangan, tidak bergantung bahasa dan teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metologi, usaha bersama dan banyak pihak, didukung oleh kasa-kasa yang diintegerasikan lewat XML (XMI). Standar UML dikelola oleh OMG (Object Management Group).

Untuk membuat suatu model, UML memilikki diagram grafis sebagai berikut : 1. Use case diagram

Diagram use case bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

2. Class diagram

(42)

diagram juga menunjukan property dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut.

3. Behavior diagram a) Object diagram

Diagram Objek berasal dari kelas objek diagram sehingga tergantung pada diagram kelas. Diagram objek yang lebih konkret daripada diagram kelas, dan sering digunakan untuk memberikan contoh, atau bertindak sebagai kasus uji untuk diagram kelas.

b) Activity diagram

Diagram Aktivitas bersifat dinamis. Diagram ini adalah diagram tipe khusus dari digram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas keaktifitas yang lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam satu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

c) Interaction diagram a. Sequence diagram

Diagram Sekuen secara khusus menjabarkan behavior sebuah sekenario tunggal. Sequence diagram menunjukan sebuah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek-objek dalam use case.

(43)

33

a) Component diagram

Diagram Komponen merupakan bagian fisik dari sebuah sistem, karena menetap di komputer tidak berada di benak para analis. Komponen merupakan implementasi software dari sebuah atau lebih class. Komponen dapat berupa source code, component biner, atau executable component. Sebuah component berisi informasi tentang logic class atau class yang diimplementasikan sehingga membuat pemetaan dari logical view ke component view. Sehingga component diagram merepresentasikan dunia riil yaitu component software yang mengandung component, interface dan relationship.

b) Deployment diagram

Deployment Diagram menggambarkan tata letak sebuah sistem secara fisik,

menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware, menunjukkan hubungan komputer dengan perangkat (nodes) satu sama lain dan jenis hubungannya. Di dalam nodes, executeable component dan object yang dialokasikan untuk memperlihatkan unit perangkat lunak yang dieksekusi oleh node tertentu dan ketergantungan komponen.

Diagram – diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang berbeda – beda terhadap sistem dalam proses analisis atau rekayasa.Dibuatnya berbagai jenis diagram diatas karena :

(44)

2. Diagram yang berbeda – beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang berbeda – beda dalam proses rekayasa.

3. Diagram – diagram tersebut dibuat agar model yang dibuat semakin mendekati realistis.

Tujuan UML

Tujuan utama UML diantaranya untuk :

1) Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

2) Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

3) Menyatukan praktek – praktek terbaik yang terdapat dalam bahasa pemodelan.

4.1.1.Pengujian Software

Faktor pengujian software yang digunakan dalam penelitian ini adalah black box. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian

black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada

(45)

35

1. Reliability

Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.

2. Access control

Menekankan sumber daya sistem harus dilindungi dari kemungkinan modifikasi, pengrusakan, penyalahgunaan dan prosedur keamanan harus dijalankan secara penuh untuk menjamin integritas data dan program aplikasi.

3. Correctness

(46)

36

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Tinjauan Umum

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan , pembelajaran aksara Lampung dasar dipelajari dengan menggunakan media :

Buku

Buku yang menyajikan cara pembelajaran penulisan aksara lampung dasar seperti had lampung, anak huruf, tanda baca, dan angka yang sering digunakan para orang tua untuk mengajarkan anaknya saat dirumah.

4.2.Analisis Sistem

Mengidentifikasi permasalahan - permasalahan yang ada pada aplikasi yang dibangun, meliputi perangkat keras ( hardware ), perangkat lunak (software) dan pengguna. Mambuat analisa terhadap data yang sudah diperoleh dari hasil observasi yaitu menggabungkan hasil survey dan kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang tersetruktur dengan menggunakan pemodelan.

4.2.1. Analisis Masalah

(47)

37

contoh nya bila huruf induk ha bila ditambah anak huruf “an” diatas maka akan

berubah bunyi menjadi “han”, rejenjung berbunyi “ar” contoh nya apabila huruf

induk ga ditambah dengan anak huruf “ar” maka akan berubah bunyi menjadi

“gar”,tekelubang berbunyi “ang”,bicek berbunyi “e”, ulan berbunyi “i”, dan ulan

berbunyi “e”, dan dibawah huruf induk berjumlah tiga macam bunyi dengan dua

nama yaitu bitan berbunyi “u” ,bitan berbunyi “o” dan tekelungau berbunyi “au”,

menambahkan tanda baca setelah menuliskan sebuah kata dan angka,angka yang dibahas ada dua puluh,dengan pengucapan yang sama bila sudah mencapai sebelas keatas. Maka dari itu diperlukannya aplikasi yang dapat diakses melalui handphone agar lebih mudah untuk menyampaikan kepada anak – anak dengan bantuan dan bimbingan dari orang tua.

4.3.Perancangan Sistem

Menurut Jogiyanto H.M (2001:196), Perancangan Sistem yaitu: “Perancangan Sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan

yang utuh dan berfungsi”.

Pengertian perancangan sistem yang lain menurut Jogiyanto H.M (2001:196), yaitu :

“Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan

(48)

keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancangan bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisa

sistem”.

Dengan demikian perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut : 1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional. 3. Persiapan untuk rancang bangun dan implementasi. 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

5. Penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

4.3.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari pembuatan perancangan aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar berbasis android ini adalah untuk menghasilkan perangkat lunak berbasis mobile aplikasi android yang mampu :

1. Membangun aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar berbasis android. 2. Memberikan pengenalan mengenai aksara lampung beserta latihan penulisan di

dalam sebuah aplikasi.

4.3.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

(49)

39

dasar pada layar smartphone android, selain itu terdapat juga menu latihan untuk mengevaluasi pembelajaran yang pengguna telah buka sebelumnya.

4.3.3. Prosedur Perancangan yang Diusulkan

Proses perancangan ini merupakan tahap awal dari perancangan pembelajaran aksara lampung dasar yang dilakukan sebagai media pembelajaran terhadap anak – anak . Perancangan ini mencakup diagram use case, diagram aktivitas, diagram sekuen, diagram kelas, diagram objek, diagram komponen dan diagram development yang dapat menghasilkan sitem lebih baik. Proses yang dirancang diuraikan menjadi beberapa bagian yang dapat membentuk sebuah sistem tersebut menjadi kesatuan komponen.

4.3.3.1. Diagram Use Case

Diagram use case adalah gambaran fungsional dari suatu sistem, sehingga pengguna sistem memahami dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.

Gambar 4.1 Diagram Use Case Pembelajaran Aksara Lampung Dasar

Pengguna Pemilik Aplikasi

Materi

Latihan

(50)

Definisi Aktor

Definisi aktor berfungsi untuk menjelaskan proses yang dapat dijalankan oleh pengguna, atau bisa dibuat dalam bentuk table seperti berikut ini :

Tabel 2 Definisi Aktor

Aktor Deskripsi

Pengguna (anak – anak dan masyarakat )

Aktor yang dapat menjalankan aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar.

Definisi Use Case

Definisi Use Case berfungsi untuk menjelaskan proses yang terdapat pada setiap Use Case, atau bisa dibuat dalam bentuk table seperti berikut ini:

Tabel 3 Definisi Use Case

Use Case Deskripsi

Materi Sistem akan menampilkan isi materi pembelajaran Aksara Lampung

Latihan Sistem akan menampilkan isi Latihan pembelajaran Aksara Lampung

(51)

41

Skenario Use Case

Skenario Use Case yaitu urutan langkah – langkah dalam proses bisnis, baik yang dilakukan aktor terhadap sistem manapun yang dilakukan oleh sistem terhadap aktor.

Tabel 4 Skrenario Use Case Pemilihan Materi

Identifikasi

Nama Materi

Tujuan Untuk memastikan bahwa pengguna memilih sub menu Materi dari menu materi

Deskripsi Sistem akan menampilkan isi pembelajaran dari keseluruhan materi

Aktor Pengguna

Skenario Utama

Kondisi Awal Di menu utama aplikasi

1. Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih menu materi

2. Menampilkan pilihan sub menu dari menu materi 3. Memilih sub menu

materi

4. Menampilkan isi materi - Huruf Induk

- Anak Huruf dan Tanda Baca - Angka

(52)

- Anak Huruf dan Tanda Baca

- Angka

Kondisi Akhir Pengguna dapat melihat isi materi

Tabel 5 Skenario Use Case Pemilihan Latihan

Identifikasi

Nama Latihan

Tujuan Untuk memastikan bahwa pengguna memilih sub menu Latihan dari menu pembelajaran.

Deskripsi Sistem akan menampilkan isi latihan

Aktor Pengguna

Skenario Utama

Kondisi Awal Di menu utama aplikasi

2. Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih menu pembelajaran

2. Menampilkan pilihan sub menu dari menu latihan 3. Memilih sub menu

latihan

4. Menampilkan isi latihan

5. Menerima isi latihan

(53)

43

Tabel 6 Skenario Use Case Info

Identifikasi

Nama Penyajian Info

Tujuan Untuk memastikan agar pengguna melihat menu sejarah dan memilih menu pembuat Deskripsi Sistem akan menampilkan info aplikasi

Aktor Pengguna

Skenario Utama

Kondisi Awal Di menu utama aplikasi

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih menu info

2. Menampilkan isi info 3. Menerima isi info

Kondisi Akhir Pengguna dapat melihat isi info

4.3.3.2. Diagram Aktivitas

Diagram aktivitas merupakan diagram yang memodelkan aliran kerja atau workflow dari urutan aktivitas dalam suatu proses yang mengacu pada diagram

use case yang ada. Berikut ini penjelasan dari tiap diagram aktvitas yang terdapat

pada aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar : 1. Diagram Aktivitas Pemilihan Materi :

(54)

Gambar 4.6 Diagram Aktivitas Pemilihan Materi

2. Diagram Aktivitas Pemilihan Menu Latihan

Diagram Aktivitas ini digunakan untuk menampilkan latihan . Pengguna dapat mengevaluasi kembali pelajaran yang ada dimateri. . Pada soal latihan ini tidak bisa random, karena menggunakan Flash CS6 basic 3.0.

Pengguna Sistem

Memilih Menu Materi

Memilih sub menu materi

Menerima isi materi

Menampilkan pilihan sub menu dari menu materi

Menampilkan isi materi

(55)

45

Pengguna Sistem

Memilih Menu Latihan

Memilih sub menu latihan

Menerima isi latihan

Menampilkan pilihan sub menu latihan

Menampilkan isi latihan

Gambar 4.7 Diagram Aktivitas Pemilihan Menu Latihan

3. Diagram Aktivitas Pemilihan Info

(56)

Pengguna Sistem

Memilih Menu Info

Menerima Isi Info

Menampilkan isi info

Gambar 4.8 Diagram Aktivitas Info Pembuat

4.3.3.3. Diagram Sequence

Diagram Sequence menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem ( termasuk pengguna, display dan sebagainya ). Diagram Sequence terdiri atas dimensi vertical ( waktu ) dan dimensi horizontal ( objek

objek yang terkait ). Berikut adalah Diagram Sequence yang terdapat pada aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar :

(57)

47

1) Diagram Sequence Secara Umum

Menu Utama

:pengguna

Menu Materi

Sub menu Materi

1:memilih menu utama ()

2:panggil menu Materi()

3:menampilkan sub menu materi ()

4:memilih sub menu materu ()

5:panggil sub menumateri()

6:menampilkan isi materi ()

7:menerima isi materi ()

(58)

2) Diagram Sequence Materi Secara Inti

Pengguna

Menu Utama Materi Huruf Induk Anak Huruf dan Tanda

Baca Angka

Gambar 4.10 Diagram Sequence Materi Secara Inti

Diagram ini menangani proses untuk menampilkan semua materi ( huruf induk, anak huruf, tanda baca dan angka ) yang ada di pembelajaran aksara lampung yang telah dipilih dari list materi. Proses untuk materi diatas yaitu :

(59)

49

2. Pengguna memilih kategori materi yang ada.

3. Sistem menampilkan materi.

2. Diagram Sequence Latihan

Menu Utama

2:panggil menu latihan ()

3:menampilkan sub menu latihan ()

4:memilih sub menulatihan()

5:panggil menu soal latihan level 1 dan level 2()

8:menampilkansoal lat yg telah dikerjakan ()

7: mengerjakan soal lat ()

9: nilai soal lat()

10:menampilkan nilai ()

Gambar 4.11 Diagram Sequence Latihan

Diagram ini menangani proses untuk menampilkan dan menjawab soal latihan yang ada. Proses untuk gambar diatas yaitu :

(60)

3. Pengguna menjawab pertanyaan yang keluar pada menu latihan. 4. Sistem menampilkan hasil skor dari pertanyaan yang benar .

3. Diagram Sequence Info

Menu Utama

:pengguna

Menu Info

1:memilih menu utama ()

2:panggil menu info ()

3:menampilkaninfo sejarah dan info pembuat ()

4:menerima info sejarah dan info pembuat()

Gambar 4.12 Diagram Sequence Info

4.3.3.4. Diagram Kelas

(61)

51

Gambar 4.13 Diagram Kelas Menu Utama

Anak Huruf dan Tanda Baca

(62)

4.3.3.5. Diagram Objek

Diagram Objek mendeskripsikan bagaimana kumpulan objek tertentu saling berhubungan.

Gambar 4.14 Diagram Objek Menu utama

(63)

53

4.3.3.6. Diagram Komponen

Diagram Komponen dibawah ini menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar berbasis android dalam suatu package.

Gambar 4.15 Diagram Komponen

4.3.3.7. Diagram Deployment

Diagram Deployment dibawah ini menggambarkan komponen pada deploy dalam suatu infrastruktur sistem aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar berbasis android beserta hubungannya.

the aksara lampung.apk

(64)

Gambar 4.16 Diagram Development

4.3.4. Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka dibutuhkan untuk mewakili keadaan sebenarnya dari aplikasi yang akan dibangun, berikut akan disajikan perancangan antarmuka dari aplikasi yang akan dibangun. Perancangan ini merupakan hasil transformasi dari analisa ke dalam perancangan yang nantinya akan di implementasikan.

Android

The aksara lampung.apk

Adobe AIR.apk

(65)

55

4.3.4.1. Struktur Menu Utama

Pada perancangan struktur menu aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar berbasis android menggunakan Adobe Flash CS6. Terdapat 4 menu utama diantaranya materi, latihan, info, kembali.

Gambar 4.17 Perancangan Struktur Menu Utama Aplikasi

4.3.4.2. Menu Materi

Pada menu pembelajaran terdapat pilihan sub menu materi diantaranya had lampung, anak huruf dan tanda baca, gabungan kata aksara, angka lampung, kembali.

Teks

Materi

Latihan

Info

(66)

Gambar 4.18 Perancangan Menu Materi

4.3.4.3. Isi Materi Had Lampung

Pada menu materi had lampung terdapat icon, pengucapan dan suara pengenalan ka – gha.

Gambar 4.19 Perancangan Menu Materi Had Lampung

4.3.4.4. Isi Materi Anak Huruf Dan Tanda Baca

Pada isi materi anak huruf dan tanda baca, terdapat nama anak huruf dan tanda baca, bunyi beserta contoh nya.

Materi

Had Lampung

Anak Huruf dan Tanda baca

Gabungan Kata Aksara

Angka

Kembali

Had Lampung

KA GA NGA

PA BA MA

TA DA NA

CA JA NYA

YA A LA

RA SA WA

(67)

57

Gambar 4.20 Perancangan Anak Huruf dan Tanda Baca

4.3.4.5. Isi Materi Gabungan Kata Aksara

Pada Isi materi gabung kata aksara terdapat contoh penggabungan kata yang telah diberi tanda baca.

Gambar 4.21 Perancangan Gabungan Kata Aksara

4.3.4.6. Isi Materi Angka Lampung

Pada isi meteri angka lampung terdapat angka lampung dari angka 1 - 20 dan suara pengucapan angka tersebut.

Anak Huruf dan Tanda Baca

Nama Bunyi

Aksara Contoh

GABUNGAN KATA AKSARA

KATA

(68)

Gambar 4.22 Perancangan Materi Angka Lampung

4.3.4.7. Menu Latihan

Pada menu latihan terdapat kolom yang berisi nama pengguna yang dimasukan sebelum memulai latihan.kemudian memilih menu mulai.

Gambar 4.23 Perancangan Menu Awal Latihan

4.3.4.8. Sub Menu Latihan (menu mulai)

Pada sub menu latihan (menu mulai) terdapat menu level latihan 1 dan menu level 2 latihan.

ANGKA LAMPUNG

dst….

1 2 3

4 5 6

Masukan Nama

Mulai

(69)

59

Gambar 4.24 Perancangan Sub Menu Latihan

4.3.4.9. Isi Latihan Level 1

Pada isi latihan level 1 terdapat 10 soal pilihan ganda yang harus dikerjakan dalam waktu 10 detik tiap 1 soal.

Gambar 4.25 Perancangan Isi Latihan Level 1

4.3.4.10. List Nilai Latihan Level 1

Pada list nilai latihan level 1 terdapat sebuah nama dan nilai.

Latihan

Level 1

Level 2

Soal lev1

(70)

Gambar 4.26 List Nilai Latihan Level 1

4.3.4.11. Menu Latihan Level 2

Pada isi latihan level 2 terdapat 10 soal pilihan ganda penggabungan kata yang harus dikerjakan dalam waktu 10 detik tiap 1 soal.

Gambar 4.27 Perancangan Menu Latihan Level 2

4.3.4.12. List Nilai Latihan Level 2

Pada list nilai latihan level 2 terdapat sebuah nama dan nilai.

Level 1

Nama Nilai

Kunci jawaban

Kembali

Soal lev 2

(71)

61

Gambar 4.28 Perancangan List Nilai Latihan Level 2

4.3.4.13. Menu Info

Menu Info berisikan Rangkuman Sejarah aksara lampung dan Profil pembuat.

Gambar 4.29 Perancangan Menu Info

INFO

Sejarah

Pembuat

Level 2

Nama

Nilai

(72)

61

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1. Implemetasi

Tahap implementasi sistem merupakan tahap penterjemahan perancangan berdasarkan hasil analisis ke dalam suatu bahasa pemrograman tertentu serta penerapan perangkat lunak yang dibangun pada lingkungan yang sesungguhnya. Adapun pembahasan implemetasi antarmuka. Disamping itu disajikan juga tampilan aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar setelah diimplementasikan pada telepon genggam Samsung Galaxy Grand.

5.1.1. Batasan Implementasi

Dalam Praktek implementasi perangkat lunak tentunya dbutuhkan dukungan perangkat keras ( hardware ) yang baik agar pada saat penulisan program (Coding ). Perangkat yang penulis gunakan pada saat implementasi sebagai berikut.

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak

Dalam menerapkan rancangan yang telah dibuat , dibutuhkan beberapa software untuk membuat program aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar yaitu

1. Sistem Operasi untuk penggunaan sistem operasi yang dapat digunakan Windows 7 (32 atau 64 bit) atau Windows 8 (32-bit)

(73)

62

3. Adobe AIR digunakan untuk plugin supaya aplikasi dapat berjalan pada perangkat.

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras

Dalam menerapkan dari rancangan yang telah dijelaskan sebelumnya dibutuhkan beberapa perangkat keras untuk menyajikan aplikasi ini. Adapun alat – alat yang dibutuhkan adalah :

1. Handphone Berbasis Android

Handphone digunakan untuk menjalankan program aplikasi yang telah dikembangkan. Adapun handphone yang digunakan adalah Samsung Galaxy Grand dengan spesifikasi sebagai berikut :

1) Sistem Operasi : Android OS, v4.1.2 ( Jelly Bean ) 2) CPU : Dual-core 1.2 GHz Cortex-A9

3) Memory : 8 GB

4) RAM : 1 GB

5) Dimensi Layar : 480 x 800 pixels, 5.0 inches 6) Masukan : Touch Screen kapasitif

7) Konektivitas : HSDPA, 21 Mbps; HSUPA, 5.76 Mbps 2. Satu Unit Laptop

Laptop digunakan untuk membuat program aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar berbasis android dengan menggunakan Flash. Dengan spesifikasi sebagai berikut:

(74)

3) HDD :320 GB

5.1.4. Implementasi Antar Muka

Implemetasi antar muka merupakan tahapan yang bertujuan untuk mengubah hasil dari rancangan sistem menjadi bentuk nyata, dalam hal ini merupakan aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar yang berjalan pada simulator flash di laptop. Pada saat pertama kali aplikasi ini dijalankan maka akan muncul sebuah tampilan seperti gambar dibawah ini :

Gambar 5.1 Tampilan Simulator Flash

5.1.5. Implementasi Instalasi Program Aplikasi

Berikut adalah tahapan untuk instalasi aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar saat installasi di lakukan dengan memindahkan terlebih dahulu setup APK ( Android Application Package File ) android yang telah di buat ke memori sd card

handphone. Selanjutnya penyusun menginstall pada device Samsung Galaxy

(75)

64

1. Langkah pertama tekan atau klik setup Pembelajaran aksara lampung dasar.

Gambar 5.2 Tampilan Pada File Manager

2. Munculah pilihan metode installasi dan pilihan Package installer

(76)

Gambar 5.4 Tampilan Verifikasi Installasi

4. Tunggulah beberapa saat hingga muncul proses installasi selsai.

(77)

66

Gambar 5.6 Tampilan Installasi Selesai

5.1.6. Pengguna Program Aplikasi

Berikut ini adalah cara penggunaan aplikasi pembelajaran aksara lampung dasar dapat berjalan dan dapat dimainkan sebagai mana mestinya dengan penjelasan fungsi. Adapun cara penggunaannya sebagai berikut :

(78)

Gambar 5.7 Tampilan Home Screen Pada Smartphone

1. Tampilan Menu Utama di Aplikasi Pembelajaran Aksara Lampung Dasar Ini adalah tampilan awal aplikasi Pembelajaran Aksara Lampung Dasar yang telah di install di smartphone android.

(79)

68

Gambar 5.8 Tampilan Menu Utama Pembelajaran Aksara Lampung Dasar 2. Tampilan Menu Materi

Ini adalah tampilan menu materi setelah pengguna menekan tombol menu materi.

Gambar 5.9 Tampilan Menu Materi 3. Tampilan Sub Menu Materi

(80)

Gambar 5.10 Tampilan Sub Menu Materi 4. Tampilan Isi Materi Had Lampung

Ini adalah tampilan isi materi had lampung setelah pengguna menekan tombol had lampung.

(81)

70

Ini adalah tampilan isi materi anak huruf dan tanda baca setelah pengguna menekan tombol anak huruf dan tanda baca.

Gambar 5.12 Tampilan Isi Materi Anak Huruf dan Tanda Baca

6. Tampilan Isi Materi Penggabungan Kata

Ini adalah tampilan isi materi penggabungan kata setelah pengguna menekan tombol penggabungan kata.

(82)

Gambar 5.13 Tampilan Isi Materi Penggabungan Kata 7. Tampilan Isi Materi Angka

Ini adalah tampilan isi materi angka setelah pengguna menekan tombol materi angka.

Gambar 5.14 Tampilan Isi Materi Angka 8. Tampilan Sebelum Menu Latihan

Ini adalah tampilan sebelum menu latihan setelah pengguna menekan

(83)

72

Gambar 5.15 Tampilan Sebelum Menu Latihan

9. Tampilan Sub Menu Latihan

Ini adalah tampilan sub menu latihan , setelah pengguna menekan tombol mulai.ada dua level latihan yang harus dikerjakan oleh pengguna.

(84)

10. Tampilan Isi Latihan Level 1

Ini adalah tampilan isi latihan level 1,setelah pengguna menekan tombol level 1 pada sub menu latihan.

Gambar 5.17 Tampilan Isi Latihan Level 1

11. Tampilan List Nilai Latihan Level 1

(85)

74

Gambar 5.18 Tampilan List Nilai Latihan Level 1 12. Tampilan Isi Latihan Level 2

Ini adalah tampilan isi latihan level 2,setelah pengguna menekan tombol level 2 pada sub menu latihan.

(86)

Ini adalah tampilan list nilai latihan level 2, setelah pengguna selesai mengerjakan latihan soal pada level 2.

Gambar 5.20 Tampilan List Nilai Latihan Level 2 14. Tampilan Menu Info

Ini adalah tampilan menu info setelah pengguna menekan tombol menu info.

Gambar

Gambar 3.1 struktur organisasi
Tabel 4 Skrenario Use Case Pemilihan Materi
Tabel 5 Skenario Use Case Pemilihan Latihan
Tabel 6 Skenario Use Case Info
+7

Referensi

Dokumen terkait

Yaitu obat antibiotik diminum sesuai aturan yang diberikan oleh dokter penulis resep dan tertera pada etiket obat, misalnya obat diminum 3 kali sehari sesudah

Med zmagovalci najpočasneje priraščajo ostali listavci in jelka, sledi smreka, ki pa prirašča znatno počasneje od smreke iz enomernih sestojev, bukev pa prične skrajno počasi, nato

Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pengaruh kemampuan kognitif, ada perbedaan pengaruh sikap IPA dan kesadaran metakog- nitif siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan

PROFIL PELEPASAN IN VITRO PROPANOLOL HCL DALAM BENTUK TABLET LEPAS LAMBAT DENGAN MENGGUNAKAN.. MATRIKS ETIL SELULOSA PADA

Pengujian Dragendorff pada serbuk, ekstrak dan masing-masing fraksi batang buah naga tidak menyebabkan terbentuknya endapan jingga pada penambahan pereaksi Dragendorff karena

Pernyataan menunjukkan, Tiongkok dan ASEAN perlu terus dengan ketat melaksanakan kewajiban yang ditetapkan dalam berbagai persetujuan, mendorong perusahaan untuk memanfaatkan

Oleh karena dalam kasus semua pasangan data lengkap (tidak ada yang kosong), maka abaikan saja bagian ini (tetap pada default dari SPSS yaitu Exclude cases analysis by

Defizon beliau mengatakan : “Tentu pihak kemenag kota pekanbaru da- lam penyelenggaraan ibadah haji dan umroh ingin mempunyai petugas haji yang berk- ompeten khususnya