• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pengendalian Anggaran Dinas Berbasis Web Di Sekretariat Badan Geologi Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pengendalian Anggaran Dinas Berbasis Web Di Sekretariat Badan Geologi Bandung"

Copied!
231
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN ANGGARAN DINAS

BERBASIS

WEB

DI SEKRETARIAT BADAN GEOLOGI BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

RATIH NURBAETI

10107274

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

BERBASIS WEB

DI SEKRETARIAT BADAN GEOLOGI

Oleh

RATIH NURBAETI 10107274

Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan penyusunan laporan departemen Badan Geologi. Salah satu penyusunan rencananya adalah kegiatan perjalanan dinas. Petugas SPPD bertanggungjawab dalam kegiatan perjalanan dinas, seperti pembuatan surat dinas dan pengelolaan surat dinas. Sistem yang berjalan saat ini dalam mengelola anggaran perjalanan dinas belum dapat dijadikan sarana yang baik dikarenakan tidak adanya perhitungan anggaran dalam waktu tertentu. Sehingga dibutuhkan suatu sistem yang dapat memenuhi sistem informasi secara efektif dan efisien serta dapat meningkatkan kinerja pegawai.

Sistem informasi pengendalian anggaran dinas yang dibangun menggunakan pemodelan terstruktur yang terdiri dari Flowmap, diagram konteks, dan Data Flow Diagram (DFD) sebagai alat untuk menggambarkan model sistem,,

serta menggunakan kamus data, dan Entity Relationship Diagram (ERD) dalam

perancangan basis data. Metode yang dipakai adalah metode peramalan (Forecast)

untuk dapat mengatasi perhitungan anggaran dinas saat ini.

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode blackbox yang terdiri dari alpha dan beta dapat disimpulkan bahwa sistem informasi pengendalian

anggaran dinas yang dibangun dapat mengendalikan anggaran dinas, mempermudah

petugas dalam membuat surat dinas, ,mempermudah petugas untuk mendapatkan informasi perjalanan dinas dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

(3)

ii

ABSTRACT

INFORMATION SYSTEMS CONTROL BUDGET OFFICE WEB-BASED

SEKRETARIAT BADAN GEOLOGI

By

RATIH NURBAETI 10107274

Secretariat of the Geological Survey is coordinating the division moving compilation of plans, programs and budgets, as well as evaluation and preparation of reports of Geological department. One of the preparation of the plan is an activity trip. SPPD officers responsible for the activities of official travel, such as creating a mail service and mail handling services. The systemis currently running in managing business travel budgets can not be a good means because there is no calculation of the budget within a specified time. And so we need a system that can meet the information systems effectively and efficiently and can improve employee performance.

Budgetary control information system services arebuilt using structured modeling of Flowmap, context diagrams, and Data Flow Diagrams (DFD) as a tool to describe the system model, and use the data dictionary, and Entity Relationship Diagram (ERD) in database design. The method used is a method of forecasting (Forecast) to be able to cope with the current official budget calculations.

Based on the results of blackbox testing using a method that consists of alpha and beta can be concluded that the system of budgetary control information service that is built to control the budget office, facilitate staff in making the official letter, easier for officers to obtain travel information and services cansolve existing problems.

(4)

iii

dan karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN ANGGARAN

DINAS DI SEKRETARIAT BADAN GEOLOGI BANDUNG” sebagai salah satu

syarat kelulusan pada Program Strata 1 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu

dan Teknik Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi

Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya.

Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah

memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :

1. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika

Universitas Komputer Indonesia sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang

telah memberikan dorongan dan arahan kepada penulis selama proses

penyusunan skripsi ini.

2. Ayah tercinta Dindin Syamsudin, Alm Mama (Pupu Marpuah), ibu Rita

Effendi, kaka terkasih Hadi M.T dan Riska R.S serta seluruh keluarga yang

telah banyak memberikan doa, kasih sayang, dukungan dan pengorbanan baik

moril maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan

baik.

3. Ibu Tati Harihayati, S.T, M.T, selaku Dosen Wali yang telah membimbing

(5)

iv

4. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknik Informatika yang telah mendidik dan

mengajar penulis selama penulis kuliah, terima kasih banyak.

5. Bapak Mas Moch. Saphick Nurjaman. S.T. yang sudah banyak membantu

dalam pembuatan aplikasi sistem informasi ini.

6. Untuk Jaka Sesario Pratama yang sudah setia memberikan doa‟a, dukungan

dan pengertian dengan penuh kesabaran.

7. Untuk teman-teman, Tri Puji A., Mahda, dan teman-teman IF-6 angkatan

2007 lainnya yang sudah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

terima kasih banyak.

8. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis,

terima kasih atas segalanya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, seperti kata pepatah : “ Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena

itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis

dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat

sebagai ibadah disisi-Nya, amin.

Bandung, Juli 2011

(6)

1

Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

koordinasi penyusunan rencana kegiatan perjalanan dinas. Kegiatan perjalanan

dinas dapat dilaksanakan apabila Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) telah

dibuat oleh petugas SPPD, disetujui oleh pejabat yang berwenang dan diterima

bagian keuangan untuk menyediakan anggaran perjalanan dinas. Kemudian

petugas SPPD melakukan proses perhitungan Mata Anggaran Kegiatan (MAK) di

setiap kegiatan perjalanan dinas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan M. M. Saphick N., S.T. bagian

Rencana dan Laporan Sekretariat Badan Geologi, dibutuhkan pengendalian

anggaran perjalanan dinas untuk dapat melaksanakan kegiatan dinas sesuai

dengan waktu dan anggaran yang telah disediakan pemerintah. Masalah yang

dihadapi adalah dalam proses pembuatan SPPD sering terjadi kesulitan dalam

memasukkan data perjalanan dinas, hal ini dikarenakan masih menggunakan

Microsoft Office Word dan Microsoft Office Excel dalam pembuatan surat SPPD.

Prosedur pembuatan surat SPPD adalah petugas SPPD harus mencari data

pegawai yang akan melakukan perjalanan dinas, setelah data pegawai ditemukan

maka data pegawai tersebut dimasukkan ke dalam template SPPD berupa Microsoft Office Word kemudian surat dicetak dan diarsipkan dalam lemari,

sehingga mengakibatkan proses pengarsipan menjadi lambat. Selain itu, anggaran

(7)

2

disimpan dalam dokumen. Dokumen hanya disimpan dan tidak dilakukan

perhitungan dengan skala waktu tertentu, hal ini mengakibatkan sulitnya

mengontrol jumlah anggaran perjalanan dinas sehingga MAK setiap kegiatan

sering mengalami kelebihan atau kekurangan anggaran.

Melihat permasalahan yang ada diperlukan suatu metode untuk dapat

membantu mengendalikan anggaran perjalanan dinas. Salah satu metode

pengendalian anggaran adalah metode peramalan (forecast). Sekretariat Badan

Geologi menggunakan suatu data TimeSeries dengan teknik peramalan menggunakan

metode Moving Avarage. Metode ini dapat meramalkan anggaran yang harus

dikeluarkan untuk kegiatan perjalanan dinas skala 3 bulan ke depan.

Sekretariat Badan Geologi sedang mengalami perpindahan flatform dari

Windows ke OpenSource. Sehingga aplikasi berbasis web menjadi solusi yang baik karena dapat digunakan flatform manapun di setiap komputer, selain itu

Sekretariat Badan Geologi memiliki koneksi internet yang kuat sehingga dapat

mendukung berjalannya aplikasi berbasis web dengan baik.

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, solusi yang diusulkan

yaitu membangun sebuah sistem informasi untuk dapat mengendalikan anggaran

pada perjalanan dinas yang akan datang dengan menggunakan metode peramalan

(8)

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang timbul adalah bagaimana cara membangun suatu

sistem informasi yang dapat mengendalikan anggaran perjalanan dinas yang akan

datang dan dapat mengontrol informasi Mata Anggaran Kegiatan (MAK) untuk

setiap kegiatan perjalanan dinas.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian pada Tugas Akhir adalah untuk membangun

sebuah sistem informasi berbasis website mengenai pengendalian anggaran

sehingga dapat mengontrol Mata Anggaran Kegiatan (MAK) perjalanan dinas

yang akan datang di Sekretariat Badan Geologi Bandung.

Tujuan yang akan dicapai dari dibangunnya aplikasi tugas akhir ini adalah

untuk :

1. Dapat memprediksi anggaran setiap kegiatan perjalanan dinas sesuai dengan

jumlah Mata Anggaran Kegiatan (MAK) yang ada dengan menggunakan

metode peramalan.

2. Mempermudah petugas dalam memasukkan data pegawai yang akan

melakukan perjalanan dinas

3. Dapat mempercepat proses pengarsipan data perjalanan dinas.

4. Menyimpan data pegawai yang telah melakukan perjalanan dinas dalam

(9)

4

1.4 Batasan Masalah

Untuk menghindari agar pembahasannya tidak meluas, maka perlu

membatasi masalahnya agar lebih terarah dan sesuai dengan yang diharapkan.

Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Data yang diolah adalah data pegawai , data MAK, data bagian, data

subbagian, data kendaraan, data jenis, data user, data mutasi anggaran, data

anggaran, data provinsi, data kabkota, data golongan dan data jabatan.

2. Proses yang dibuat hanya berkaitan dengan : a. Proses Login untuk masing-masing user. b. Proses mengolah data master.

c. Proses pembuatan berkas surat dinas yang terdiri dari Surat Permintaan Perjalanan Dinas, Surat Perjalanan Dinas, Rincian Biaya Dinas dan Kwitansi Perjalanan Dinas.

d. Proses pengendalian anggaran untuk kegiatan perjalanan dinas yang harus dilakukan skala 3 bulan dengan melakukan peramalan anggaran untuk masing-masing MAK.

3. Keluaran dari aplikasi ini

a. Informasi mengenai anggaran

b. Informasi mengenai mutasi anggaran c. Berkas surat-surat dinas

d. Informasi mengenai peramalan anggaran. Ditampilkan dalam tabel dan grafik

e. Informasi mengenai data yang diolah

4. Perangkat lunak pendukung untuk pembuatan antarmuka sistem menggunakan Adobe Dreamweaver CS3 dan database yang digunakan adalah MySql.

(10)

6. Metode yang digunakan untuk memprediksi anggaran dinas yaitu metode peramalan (forecasting) time series moving average (rata-rata). Pemodelan yang digunakan secara terstruktur.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilalui oleh

peneliti mulai dari perumusan masalah sampai kesimpulan, yang membentuk

sebuah alur yang sistematis. Metodologi penelitian ini digunakan sebagai

pedoman peneliti dalam melaksanakan penelitian ini agar hasil yang dicapai ini

tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Metodologi

penelitian yang dilakukan terdiri dari metode pengumpulan data dan metode

pembangunan perangkat lunak.

1.6 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber

sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain

atau melalui dokumen. Metode pengumpulan data terdiri dari 2 jenis, yaitu :

a. Studi Literatur

Studi Literatur yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan pengetahuan dalam

membangun suatu sistem informasi. Metode ini dapat melalui buku, modul atau

situs-situs yang berkaitan dengan data yang diperlukan.

(11)

6

Studi Lapangan yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara penelitian langsung ke lapangan dengan menggunakan dua cara yaitu :

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu

dengan format tanya jawab yang terencana. Dalam pembangunan aplikasi ini

menggunakan metode wawancara langsung dengan perwakilan dari

perusahaan yaitu M. M. Saphick N., S.T selaku Calon Pranata Komputer

bagian Rencana dan Laporan di Sekretariat Badan Geologi Bandung.

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut

lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang

sedang berjalan. Observasi dilakukan di Sekretariat Badan Geologi bagian

Rencana dan Laporan yaitu dengan mengamati secara langsung bagaimana

proses pengolahan data arsip SPPD yang sedang berjalan.

1.7 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan adalah metode

Classical Life Cycle (CLC) atau yang biasa disebut dengan Waterfall meliputi beberapa tahap seperti terlihat pada gambar 1.1. Tahap-tahap yang ada pada

metode Waterfall dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. SystemEnggineering

(12)

2. Analisis perangkat Lunak (Software Analysis)

Menentukan apakah kegiatan dari sistem engineering dapat diimplementasikan menjadi sebuah sistem informasi atau tidak dan menentukan prosedur-prosedur yang bekerja. Adapun fungsi-fungsi tersebut meliputi fungsi masukan, fungsi proses dan fungsi keluaran. 3. Perancangan perangkat Lunak (Software Design)

Perancangan perangkat lunak merupakan perancangan perangkat lunak yang dilakukan berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya. Perancangan tersebut meliput perancangan struktur file, stuktur menu, stuktur program, format masukan (Input) dan format keluaran (Output).

4. Implementasi perangkat lunak (Coding)

Implementasi perangkat lunak (Coding) yaitu kegiatan yang mengimplementasikan hasil dari perancangan perangkat lunak ke dalam kode program yang dimengerti oleh bahasa mesin.

5. Pengujian perangkat lunak (Testing)

Pengujian perangkat lunak (Testing) lebih fokus pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan, memeriksa apakah Input sesuai dengan hasil yang diinginkan setelah proses.

6. Maintenance atau pemeliharaan

(13)

8

System Engineering

Analysis

Design

Coding

Testing

Maintenance Gambar 1.1 Metode Waterfall

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan tugas dibagi dalam beberapa bab dengan

pokok-pokok permasalahannya. Sistematika secara umum adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah, maksud

dan tujuan penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai sejarah Badan Geologi

sekaligus tugas dan fungsi masing-masing bagian yang terdapat pada Sekretariat

Badan Geologi. Selain itu berisi tentang dasar-dasar teori yang berhubungan

dengan penulisan tugas akhir ini yang mencakup pengertian sistem informasi,

(14)

umum.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisa sistem yang sedang berjalan, analisa kebutuhan serta

evaluasi sistem yang sedang berjalan meliputi Entity Relationship Diagram (ERD), Data Flow Diagram (DFD), Spesifikasi Proses, Kamus Data dan Arsitektur Perancangan. Dan juga berisi mengenai perancangan form yang akan diimplementasikan pada program yang akan dibangun.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi tentang implementasi sistem, pengujian sistem, serta cara

penggunaan program yang telah dirancang sebelumnya yang disajikan bersama

tampilan program.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan tugas

akhir dan mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan penyusunan tugas

(15)

10

1

2

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Badan Geologi [1]

Badan Geologi sebagai salah satu unit eselon I di lingkungan Departemen

Energi dan Sumber Daya Mineral yang berkantor pusat di Bandung. Unit eselon I

ini membawahi unit-unit eselon II berikut: Sekretariat Badan Geologi, Pusat

Sumber Daya Geologi, Pusat Lingkungan Geologi, Pusat Vulkanologi dan

Mitigasi Bencana Geologi, dan Pusat Survei Geologi. Direktorat Badan Geologi

Bandung merupakan sebuah badan yang bertugas untuk melakukan suatu

penelitian dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat khususnya di

Indonesia mengenai bidang geologi. Pada sub bab Profil Badan Geologi Bandung

akan menjelaskan tentang sejarah instansi, logo instansi, badan hukum instansi,

struktur organisasi dan job description.

a. TUGAS

Melaksanakan penelitian dan pelayanan di bidang geologi

b. FUNGSI

1. Perumusan kebijakan di bidang geologi

2. Perumusan rencana dan program penelitian dan pelayanan 3. Pembinaan dan pelaksanaan penelitian dan pelayanan

4. Pelayanan survei geologi, serta penelitian dan pelayanan di bidang sumber daya geologi, vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, dan geologi lingkungan

(16)

6. Evaluasi pelaksanaan penelitian dan pelayanan bidang geologi 7. Pelaksanaan urusan administrasi Badan Geologi.

c. VISI

Geologi untuk perlindungan dan kesejahteraan masyarakat

d. MISI

1. Mempromosikan geologi untuk kepentingan perencanaan dan penataan wilayah

2. Mengungkap potensi geo-resources (sumber daya geologi): migas, panas bumi, batubara, mineral dan air tanah serta potensi geologi lainnya

3. Mengungkap potensi bencana geologi bagi kepentingan perlindungan manusia dan potensi ekonomi

4. Mendorong penerapan geo-sciences bagi kepentingan konservasi geo-resources dan potensi geologi lainnya serta perlindungan lingkungan

e. KEBIJAKAN

Menjadikan geologi sebagai basis perencanaan wilayah, memberikan

perlindungan pada manusia dan harta benda dari bencana geologi serta

mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan informasi.

2.2 Sejarah Instansi

Sejarah Instansi Kelembagaan Badan Geologi Bandung Departemen

Energi dan Sumber Daya Mineral mulai dari tahun 1850-2006. Selengkapnya

dapat dilihat pada tabel 2.1, tabel 2.2, tabel 2.3, tabel 2.4 dan tabel 2.5.

Tabel 2.1 Sejarah Kelembagaan Badan Geologi Bandung

SEJARAH KELEMBAGAAN GEOLOGI

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TAHUN 1850 – 2006

TAHUN PEMERINTAHAN/

KEMENTERIAN LEMBAGA

UNIT- UNIT INSTANSI

1850 - 1922

Pemerintah Penjajahan

Dients van het

(17)

12

Belanda

1922 - 1942 Pemerintah Penjajahan Dients van den Mijnbow  Opsporingdienst (Dinas

Tabel 2.2 Sejarah Kelembagaan Badan Geologi Bandung (Lanjutan)

TAHUN PEMERINTAHAN/

KEMENTERIAN LEMBAGA

UNIT- UNIT INSTANSI

Belanda

 Penyelidikan Geologi)

 Grondpeilwezen (Dinas Pendugaan Tanah) Volcanologische

 Onderzoek (Dinas Penjagaan Gunungapi)

 Dienst der

 Mijnverordeningen

 Laboratorium Kimia dan Paleontologi

1942 - 1945 Pemerintah Penjajahan Jepang

Kogyo Zimusho --> Chisitsu Chosayo

Chisitsu Kakari (Bag. Perpetaan)

 Kosan Kakari (Bag. Gunungapi)

1945 - 1946

Kemerdekaan RI, Kementerian Pekerjaan

Umum

Pusat Jawatan Tambang dan Geologi

Bagian Geologi

 Bagian Laboratorium

 Bagian Perusahaan

1946 - 1947 Kementerian Kemakmuran

Pusat Jawatan Tambang dan Geologi

Bagian Geologi

 Bagian Geoteknik

 Bagian Laboratorium

 Bagian Hukum dan Inspektur Tambang

 Bagian Perusahaan

1947 - 1949 Kementerian Perekonomian

Kementerian Muda Kemakmuran --> Pusat

Jawatan Tambang dan Geologi

 Bagian Geologi

 Bagian Geologi Teknik

 Bagian Laboratorium

 Bagian Pendidikan

 Bagian Statistik dan Dokumentasi

 Bagian Hukum dan Inspektur Tambang

1949 - 1950 Republik Indonesia Serikat (RIS)

 Kementerian

Kemakmuran --> Pusat Jawatan Tambang

 Kementerian Perdagangan dan Perindustrian --> Jawatan Tambang dan Geologi

(18)

1950 - 1952 Kementerian Jawatan Pertambangan

Tabel 2.3 Sejarah Kelembagaan Badan Geologi Bandung (Lanjutan)

TAHUN PEMERINTAHAN/

KEMENTERIAN LEMBAGA

UNIT- UNIT INSTANSI

Perekonomian  RI

Pusat Jawatan Pertambangan dan Jawatan Tambang dan Geologi

1952 - 1956 Kementerian Perekonomian

Jawatan Pertambangan RI dipecah menjadi:

 Jawatan Pertambangan

 Jawatan Geologi

Jawatan Geologi

1956 - 1957 Kementerian Perekonomian

Jawatan Geologi diubah menjadi Pusat Jawatan Geologi

Pusat Jawatan Geologi

1957 - 1959 Kementerian Perekonomian dipecah menjadi:  Kementerian Perindustrian  Kementerian Perdagangan Kementerian

Perindustrian --> Pusat Jawatan Geologi diubah menjadi Jawatan Geologi

Jawatan Geologi

1959 - 1963 Kementerian Perindustrian dipecah menjadi:  Departemen Perindustrian Rakyat

 Departemen Perdagangan dan Pertambangan (Depperdatam)

Depperdatam:

 Jawatan Pertambangan --> Biro Urusan

Perusahaan Tambang Negara

 Jawatan Geologi

Jawatan Geologi:

 Bagian Geologi Umum

 Bagian Geologi Ekonomi

 Bagian Geologi Teknik dan Pemboran

 Bagian Geohidrologi

 Bagian Geofisika

 Bagian Geokimia

 Bagian Teknik Umum

1963 - 1966 Depperdatam

Jawatan Geologi diubah menjadi Direktorat Geologi

Direktorat Geologi:

 Dinas Perpetaan

 Dinas Geologi Ekonomi

 Dinas Geologi Teknik dan Hidrogeologi

 Dinas Gunung Berapi

 Dinas Geofisika

 Lab. Paleontologi, Petrologi dan Foto Geologi

 Subdit Pemboran

 Subdit Kimia Mineral

 Bagian Publikasi dan Informasi

1966 - 1974

Depperdatam dipecah menjadi:

 Departemen

Departemen

Pertambangan --> Ditjen Pertambangan:

Direktorat Geologi:

 Dinas Perpetaan

(19)

14

Perindustrian  Direktorat Bina Sarana  Dinas Vulkanologi

Tabel 2.4 Sejarah Kelembagaan Badan Geologi Bandung (Lanjutan)

TAHUN PEMERINTAHAN/ KEMENTERIAN LEMBAGA UNIT- UNIT INSTANSI Departemen Pertambangan

 Usaha Tambang

 Direktorat Geologi

 Akademi Geologi dan Pertambangan

 Dinas Geologi Teknik dan Hidogeologi Bagian Laboratorium dan Dokumentasi

1978 - 1984 Deptamben Direktorat Jenderal Pertambangan Umum

 Direktorat Teknik Pertambangan

1984 - 1992 Deptamben

Reorganisasi Deptamben dan pembentukan:

 Ditjen Pertambangan Umum

 Ditjen Geologi

Ditjen Geologi:

 Puslitbang Geologi

 Pusat Pengembangan Geologi Kelautan

 Direktorat Sumber Daya Mineral

 Direktorat Geologi Tata Lingkungan

 Direktorat Vulkanologi

1992 - 2001

Deptamben diubah menjadi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM)

Ditjen Geologi diubah menjadi Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral

Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral:

 Puslitbang Geologi

 Puslitbang Geologi Kelautan

 Direktorat Sumber Daya Mineral

 Direktorat Geologi Tata Lingkungan

 Direktorat Vulkanologi

2001 - 2005 DESDM

Reorganisasi DESDM dengan penggabungan Ditjen Pertambangan Umum ke Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral, serta pembentukan Badan Litbang ESDM dan Badan Diklat ESDM

Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral:

 Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral

 Direktorat Pengusahaan Mineral dan Batubarahi

 Direktorat Teknik Mineral dan Batubara

 Direktorat Tata Lingkungan Geologi & Kawasan Pertambangan

 Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

Badan Litbang ESDM:

 Puslitbang Geologi



2005 -

sekarang DESDM

Reorganisasi DESDM dengan pembentukan Ditjen Mineral, Batubara

Badan Geologi:

(20)

Tabel 2.5 Sejarah Kelembagaan Badan Geologi Bandung (Lanjutan)

TAHUN PEMERINTAHAN/

KEMENTERIAN LEMBAGA UNIT- UNIT INSTANSI

dan Panas Bumi (khusus menangani pengusahaan pertambangan umum) dan Badan Geologi

 Pusat Sumber Daya Geologi

 Pusat Lingkungan Geologi

 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

Balitbang ESDM:

 Puslitbang Geologi Kelautan

 Puslitbangtek Migas

”Lemigas”

 Puslitbang Tekmira

 Puslitbangtek Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan

2.2.1 Logo Instansi Direktorat Jenderal Badan Geologi

Badan Geologi merupakan salah satu unit eselon I di lingkungan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang bertugas

memberikan pelayanan informasi geologi. Kementerian Energi dan Sumber Daya

Mineral secara penuh memegang 4 Direktorat, yaitu Direktorat Jenderal Minyak

dan Gas Bumi, Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, Direktorat

Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi dan Direktorat Jenderal Badan

Geologi. Logo dari Direktorat Jenderal Badan Geologi Bandung dapat dilihat pada

(21)

16

Gambar 2.1 Logo Instansi Direktorat Jenderal Badan Geologi

Tabel 2.6 Arti Logo Instansi Direktorat Jenderal Badan Geologi

Lambang Arti

Tower yang berdiri tegak sebagai lambang listrik dan pemanfaatan energi

Mengawasi perkembangan yang terjadi di Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi

Lambang air menunjukkan lambang untuk minyak dan gas bumi

Mengawasi perkembangan yang terjadi di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Lambang tambang yang bersilang menunjukkan lambang untuk pemanfaatan mineral, batubara dan panas bumi

Mengawasi perkembangan yang terjadi di Direktorat Jenderal Mineral,

Batubara dan Panas Bumi

Lambang dua petir diatas lambang lainnya menunjukkan kejadian-kejadian alam yang terjadi, dibawah pengawasan Badan Geologi

Mengawasi perkembangan yang terjadi di Direktorat Jenderal Badan Geologi

2.2.2 Badan Hukum Instansi

Instansi pemerintah adalah sebutan kolektif meliputi satuan kerja atau

satuan organisasi kementerian atau departemen, Lembaga Pemerintah Non

(22)

lainnya, baik pusat maupun daerah, termasuk Badan Usaha Milik Negara, Badan

Hukum Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah.

Dalam pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Daerah, Instansi

pemerintah adalah sebuah kolektif dari unit organisasi pemerintahan yang

menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, meliputi

Kementrian Koordinator/ Kementrian Negara/ Departemen/ Lembaga Pemerintah

Non Departemen, Pemerintah Propinsi, Pemko, Pemkab serta lembaga-lembaga

pemerintahan yang menjalankan fungsi pemerintahan dengan menggunakan

APBN dan APBD

Kementerian energi dan Sumber Daya Mineral secara penuh memegang 4

Direktorat, yaitu Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Direktorat Jenderal

Listrik dan Pemanfaatan Energi, Direktorat jenderal Mineral, Batubara dan Panas

Bumi dan Direktorat Jenderal Badan Geologi.

Direktorat Jenderal Badan Geologi memiliki 5 Divisi yang bergerak

dibawahnya, diantaranya Sekretariat Badan Geologi, Pusat Sumber Daya Geologi,

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dan Pusat Survei Geologi.

Setiap Divisi memiliki tugas, pelayanan, visi, misi yang berbeda. Dan dalam

melaksanakan tugasnya satu divisi dengan yang lainnya tentu saling

membutuhkan. Tidak hanya data yang diperlukan tetapi laporan antar divisi juga

sangat dibutuhkan oleh satu sama lain.

2.2.3 Struktur Organisasi dan Job Description

Kementerian energi dan Sumber Daya Mineral secara penuh memegang 4

(23)

18

Listrik dan Pemanfaatan Energi, Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas

Bumi dan Direktorat Jenderal Badan Geologi. Sekretariat Badan Geologi

Bandung merupakan bagian dari Direktorat Badan Geologi Bandung. Stuktur

Organisasi Direktorat Badan Geologi Bandung dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Sekretariat Badan Geologi

Penjelasan mengenai Job Description dari masing-masing subbagian di Sekretariat Badan Geologi Bandung diantaranya adalah Bagian Rencana dan

Laporan, Bagian Kepegawaian, Bagian Keuangan, dan Bagian Umum. Drop down

di bagian rencana dan laporan dapat dilihat pada gambar 2.3. SEKRETARIAT BADAN

GEOLOGI (Sekretaris Badan Geologi)

BAGIAN KEPEGAWAIAN (Kepala Bagian)

BAGIAN UMUM (Kepala Bagian) BAGIAN RENCANA

DAN LAPORAN (Kepala Bagian)

BAGIAN KEUANGAN (Kepala Bagian)

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Subbagian Pengelolaan Informasi (Kepala Subbagian)

Subbagian Evaluasi dan Laporan (Kepala Subbagian) Subbagian Penyiapan

Rencana Kerja (Petugas SPPD, Kepala

Subbagian)

Subbagian Pengembangan dan

Kinerja Pegawai (Kepala Subbagian)

Subbagian Pengelolaan Jabatan Fungsional (Kepala Subbagian) Subbagian Administrasi

Kepegawaian (Kepala Subbagian)

Subbagian Kekayaan Negara (Kepala Subbagian)

Subbagian Akuntansi (Kepala Subbagian)

Subbagian Perbendaharaan (Kepala Subbagian)

Subbagian Hukum dan Hubungan Masyarakat (Kepala Subbagian)

Subbagian Rumah Tangga (Kepala Subbagian) Subbagian Tata Usaha

(24)

Gambar 2.3 Drop down struktur organisasi

2.2.3.1 Bagian Rencana dan Laporan

Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi

penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan penyusunan

laporan departement.

Dalam melaksanakan tugas, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan dan penyusunan rencana dan program departemen.

b. Penyiapan dan penyusunan anggaran departemen.

c. Penyiapan dan penyusunan rencana dan program kerjasama lintas sektoral

dan daerah.

d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan departemen

Bagian Rencana dan Laporan mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian berdasarkan data dan program

Sekretariat dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

sebagai pedoman kerja.

Ir. Oman Abdurahman. M.T.

T.U Bagian (Bagian SPPD) Dadang Suhendi

Pengelola SPPD Nurul Husaeni

Pengelola Distribusi Surat Dinas Agus Yoga Insani Subbag Pengelolaan Informasi

Ir. Hadianto, M.Sc Subbag Penyiapan Rencana Kerja Joko Parwata. S.T..M.E.

Subbag Laporan Ir. Priatna

Calon Pranata Komputer Mas Moch. Saphick Nurjaman. S.T.

Pengentri Data Eliza Parkit Winarno

Calon Pustakawan Titan Roskusumah. S.Sos.

Calon Perencana Anton Suryono Hadiputro. S.Si.

Pengentri Data Anisa Wiganti

Pranata Komputer Pertama Wineta Andaruni. S.Kom.

Pengentri Data Rian Koswara

(25)

20

2. Memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan tugas

berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku

3. Memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam

pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan

4. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan

bidang tugas dan permasalahannya

5. Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara

mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuaan yang

berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran hasil kerja

6. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai sebagai

bahan pertimbangan dalam peningkatan kerier

7. Menyusun program/rencana kerja, mengumpulkan, mengolah dan

membuat laporan kegiatan badan

8. Menyusun rencana anggaran Badan yang meliputi pembuatan DPA dan

RKA

9. Melaksanakan kegiatan kehumasan, keprotokolan, dokumentasi dan

perpustakaan

10. Menghimpun dan menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) dan

RENDJA Badan Kepegawaian Daerah

11. Membuat laporan bulanan,triwulan semester

12. Menghimpun dan menyusun bahan pembuatan laporan akutabilitas

(26)

13. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Perencanaan secara

keseluruhan

14. Membuat laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi

dan pertanggung jawaban kepada atasan

15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan

Sub Bagian Perencaaan dimimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekertaris badan.

2.2.3.2 Bagian Kepegawaian

Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan

kepegawaian di lingkungan Badan. Bagian Kepegawaian menyelenggarakan

fungsi:

1. Pelaksanaan pengembangan kepegawaian, analisis kebutuhan, dan

penyaringan pegawai dalam rangka pendidikan dan pelatihan serta ujian

jabatan

2. Pelaksanaan administrasi dan koordinasi pengembangan jabatan

fungsional

3. Penyiapan bahan penyusunan formasi, tata usaha, dokumentasi, statistik

dan kesejahteraan pegawai

4. Pemantauan dan evaluasi implementasi kepatuhan internal pegawai di

lingkungan Badan.

Bagian Kepegawaian terdiri dari:

1. Subbagian Administrasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan

(27)

22

2. Subbagian Pengembangan dan Kinerja Pegawai mempunyai tugas

melakukan urusan mutasi kepegawaian, analisis kebutuhan, penyaringan

dan pengusulan pegawai dalam rangka pendidikan dan pelatihan serta

ujian jabatan.

3. Subbagian Pengelolaan Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan

pengadministrasian dan koordinasi pengembangan jabatan fungsional

2.2.3.3 Bagian Keuangan

Bagian Keuangan mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana kegiatan Bagian Keuangan, berdasarkan data dan

program yang ditetapkan oleh Asisten , Administrasi Umum serta

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman

kerja

2. Memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan tugas

berjalan dengan harmonis dan saling mendunkung sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku

3. Memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam

pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan

4. Mengatur dan mendistribusikan tugas kcpada bawahan sesuai dengan

bidang tugas dan permasalahannya

5. Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara

mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan kctentuan yang

(28)

6. Menilai prestasi kerja berdasarkan hasil yang dicapi sebagai bahan

pertimbangan dalam peningkatan karier

7. Menyusun rancangan APBD dsn rancangan perubahan APBD

8. Mengendalikan pelaksanaan APBD

9. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistim penerimaan dan

pengeluaran kas daerah

10. Melaksanakan pengolahan keuangan daerah sesuai dengan kebijakan yang

ditetapkan oleh bupati serta ketentuan perundang – undangan yang berlaku

11. Melaksanakan pembayaran berdasarkan permintaan pengguna anggran

sesuai dengan ketentuan dan perundang – undangan yang berlaku

12. Melaksakan sistim akutansi dan pelaporan keuangan daerah

13. Melakukan pembayaran gaji pegawai administrasi perjalanan dinas dan

mengontrol pengawasan keuangan bagi belanja pegawai, serta pembelian

alat-alat tulis kantor

14. Memeriksa penyelenggaran administrasi keuangan tentang belanja

pegawai agar sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang

berlaku

15. Mengoreksi SPJ pembayaran gaji dan SKPP pegawai yang pindah agar

tertib administrasi dan kelancaran pelaksanaannya selalu terpelihara

dengan baik

16. Mengoreksi realisasi pelaksanaan anggaran perjalanan dinas pegawai

sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga perjalanan dinas

(29)

24

17. Meneliti bukti tagihan pihak swasta kepada pemerintah kabupaten dan

menyetujui pembayaran bila telah memenuhi ketentuan yang berlaku

18. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bagian keuangan, serta keselururhan

19. Membuat laporan kegiatan di bidang tugasnya, sebagai bahan informasi

dan pertanggungjawaban kepada atasan

20. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan kepada atasan

Bagian keuangan dipimpin oleh seorang kepala bagian yang berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada asisten administrasi umum.

Bagian Keuangan terdiri dari :

a. SubBagian Perbendaharan

b. SubBagian Kekayaan Negara

c. SubBagian Akuntansi

2.2.3.4 Bagian Umum ( Kelompok Jabatan Fungsional )

Bagian Umum (Kelompok Jabatan Fungsional) memiliki tugas :

1. Kepala Badan membentuk kelompok program penelitian dan pelayanan

berdasarkan usulan Kepala Pusat yang bersangkutan

2. Kelompok Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Sekretaris Badan atau Kepala Pusat yang bersangkutan

3. Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Badan Geologi mempunyai

tugas melaksanakan dan memberikan jasa penelitian dan pelayanan di

bidang geologi, serta melaksanakan tugas lainnya yang didasarkan pada

keahlian dan atau keterampilan tertentu sesuai ketentuan peraturan

(30)

4. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional Peneliti,

Perekayasa, Penyelidik Bumi, Teknisi Litkayasa, serta sejumlah jabatan

fungsional tertentu lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan

fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur

berdasarkan ketentuan perundang-undangan.

5. Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang Tenaga

Fungsional Senior yang diangkat oleh Kepala Badan Geologi.

6. Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban

kerja.

7. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasaran ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Umum terdiri dari :

a. SubBagian Tata Usaha

b. SubBagian Hukum dan Hubungan Masyarakat

c. SubBagian Rumah Tangga

2.3 Landasan Teori

Landasan teori menjelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan

aplikasi yang dibangun yaitu mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar

aplikasi, metode pembangunan sistem, alat pembangunan sistem, pengertian php,

pengertian MySql, pengertian Adobe Dreamweaver CS3, pengertian Surat

Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), pengertian Mata Anggaran Kegiatan (MAK)

(31)

26

2.3.1 Konsep Dasar Sistem [4]

Kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi didasarkan pada suatu

ketentuan atau aturan tertentu. Pendefinisian suatu aturan digambarkan sebagai

suatu sistem dalam organisasi tersebut.

Terdapat beberapa pendekatan dalam mendefinisikan suatu sistem.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem

sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu“ (Geral. J., 1991).[3]

Pendekatan lain yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya

mendefinisikan sebagai berikut :

“Sistem bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud” (Davis, 1985). [4]

Sistem dapat digolongkan menjadi 2 yaitu Sistem Terbuka (sistem yang

berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya) dan Sistem Tertutup

(Sistem yang tidak berhubungan dnegan lingkungan luarnya). Suatu sistem

mempunyai maksud tertentu, ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem

adalah untuk mencapai suatu tujuan (Goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (Objectives). Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit dan

(32)

2.3.2 Konsep Dasar Aplikasi

Suatu aplikasi sangat penting untuk perusahaan pada masa sekarang ini

dimana dengan aplikasi ini dapat mengefesiensikan waktu, tenaga dan biaya.

2.3.3 Metode Pembangunan Sistem [3]

Metode yang digunakan yaitu metode waterfall, metode ini sering disebut

sebagai pendekatan air terjun (Waterfall Approach) dengan pengembangan sistemnya SDLC (SystemDevelompent Life Cycle)

2.3.3.1 Metode Waterfall

Paradigma waterfall terkadang juga disebut model classic life cycle, model ini terhubung secara sistematik memulai teknis pengembangan perangkat lunak

yang dimulai sari level sistem dengan tahapan-tahapan selanjutnya yaitu system

Enggineering, analysis, design, coding, testing dan maintenance. Dimana konsep dari metode ini adalah bagaimana melihat suatu masalah secara sistematis dan

terstruktur.

Penjelasan metodologi waterfall :

1. Rekayasa dan Pemodelan (System Enggineering), adalah pembuatan suatu perangkat lunak yang merupakan bagian terbesar dari pengerjaan suatu

proyek. Untuk pekerjaan dimulai dengan menempatkan segala hal yang

diperlukan dalam pelaksanaan proyek.

2. Analisis perangkat Lunak (Analysis), merupakan tahapan dimana system engginering menganalisis hal-hal yang diperlihatkan dalam pelaksanaan proyek pembuatan atau pengembangan perangkat lunak yang bertujuan untuk

(33)

28

3. Perancangan perangkat Lunak (Software Design), tahapan ini merupakan tahap penerjemah dari keperluan atau data yang telah dianalisis kedalam

bentuk yang mudah dimengerti oleh pemakai (user).

4. Implementasi perangkat lunak (Coding), yaitu menterjemahkan data atau pemecahan masalah yang dirancang ke dalam bahasa pemrograman yang telah

di tentukan.

5. Pengujian perangkat lunak (Testing), program selesai dibuat, maka berikutnya adalah uji coba terhadap program tersebut.

6. Pemeliharaan (Maintenance) yaitu penerapan secara keseluruhan disertai pemeliharaan jika terjadi perubahan struktur baik dari segi software maupun

hardware.

2.3.4 Alat Pembangunan Sistem [5]

Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yg baru untuk

menggantikan sistem yg lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang

telah ada. Alat Pembangunan Sistem terdiri dari Diagram Konteks, DFD (Data Flow Diagram), danERD (Entity Relationship Diagram).

2.3.4.1 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang

menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang dimaksud

adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Mengidentifikasikan

(34)

2.3.4.2 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang

memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu

jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data,

baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan

nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model

fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,

khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan

kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD

adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi

sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur

data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa

maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional system

kepada pemakai maupun pembuat program.

2.3.4.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang

mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk

memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif

kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses

yang harus dilakukan ERD menggunakan sejumlah notasi dan symbol untuk

menggambarkan struktur dan hubungan antar data, ada 3 macam symbol yang

(35)

30

1. Entitas (Entity)

Entitas adalah sebuah barang atau objek yang dapat dibedakan dari objek

lain. Entitas direpresentasikan dengan empat persegi panjang.

2. Atribut (Attribute)

Atribut adalah properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari

himpunan entitas. Atribut direpresentasikan dengan bentuk elips.

3. Relasi (Relationship)

Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan

entitas yang lainnya. Relasi direpresentasikan dengan jajaran genjang.

2.3.5 Pengertian PHP [7]

PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat

ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.

Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah forum (phpBB) dan MediaWiki

(software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari

ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun

Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa

CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!, Postnuke,

Xaraya, dan lain-lain. Pada sub bab PHP dijelaskan juga mengenai Sejarah PHP

dan Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain.

2.3.6 Pengertian MySQL [8]

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

(36)

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General

Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial

untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

Pada sub bub pengertian MYSQL dijelaskan juga tentang Keistimewaan MySQL

dan Kesinambungan antara PHP dan MySQL.

2.3.6.1 Keistimewaan MySQL

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi

seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan

masih banyak lagi.

2. Open Source.MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

3. „Multiuser’. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang

bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. „Performance tuning’. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan

dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih

banyak SQL per satuan waktu.

5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti

signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan

lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh

(37)

32

7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti

level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data

dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan

60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat

ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien

menggunakan protokolTCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10.Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan

menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa

Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11.Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai

aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API

(Application Programming Interface).

12.Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan

(tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap

peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13.Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam

menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam

(38)

2.3.7 Pengertian Dreamweaver [9]

Seorang web desainer pasti memerlukan suatu software yang dapat menolongnya dalam mendesain dan membangun suatu situs web. Software semacam ini biasanya disebut web authoring software, dan salah satu software dalam jenis ini adalah Adobe Dreamweaver.

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web

keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver

keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web

karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir

Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu

versi 8, sedangkan setelah dibeli adalah versi 10 yang ada dalam Adobe Creative

Suite 5 (sering disingkat Adobe CS5).

Adobe Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk

mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Bilamana kita menyukai untuk berurusan dengan kode-kode HTML secara manual atau

lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan

editing, Dreamweaver mambuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan

tool-tool yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman

kita dalam mendesain web.

Dreamweaver dalam hal ini digunakan untuk web desain. Dreamweaver mengikutsertakan banyak tool untuk kode-kode dalam halaman web beserta fasilitas-fasilitasnya, antara lain : Referensi HTML, CSS dan Javascript,

(39)

34

mengizinkan kita mengedit kode Javascript, XML, dan dokumen teks lain secara

langsung dalam Dreamweaver. Teknologi Dreamweaver Roundtrip HTML

mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut

dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan

memformat ulang HTML bila kita menginginkannya.

Selain itu Dreamweaver juga dilengkapi kemampuan manajemen situs,

yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam situs. Kita

juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link,

kompatibilitas browser, maupun perkiraan waktu download halaman web.

2.3.8 Pengertian SPPD [2]

Perjalanan dinas dalam negeri adalah perjalanan ke luar tempat kedudukan

yang jaraknya sekurang-kurangnya 5 (lima) kilometer dari batas kota, yang

dilakukan dalam wilayah RI untuk kepentingan negara atas perintah pejabat yang

berwenang. Lumspum adalah jumlah uang yang dibayarkan sekaligus untuk

semua biaya.Tempat Kedudukan adalah tempat/kota di mana kantor/satuan

kerja/proyek berada.

Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) adalah naskah dinas sebagai alat

pemberitahuan yang ditujukan kepada pejabat tertentu untuk melaksanakan

perjalanan dinas serta pemberian fasilitas perjalanan dan pembiayaan kepada

pegawai yang melakukan perjalanan dinas. MekanismenyaSPPDpada umumnya

karyawan yang akan melakukan perjalanan dinas mengisi form tersebut,

kemudian meminta persetujuan atasan yang berwenang memberikan tugas

(40)

untuk file SDM dan 1 lagi untuk lampiran pengajuan biaya perjalanan dinas ke

keuangan.

Untuk SDM, data perjalanan dinas dapat dicatat dispread sheetdengan kolom sebagai berikut:

1. Nama

2. Bagian / Departemen

3. Tanggal berangkat

4. Tanggal pulang

5. Tujuan / Agenda

6. Kota Tujuan

Biaya dapat dirinci lagi:

1. Biaya hotel

2. Biaya transportasi

3. Uang saku & makan

Berdasarkan data yang terkumpul kita dapat melakukan analisa untuk

berbagai keperluan, antara lain :

1. Karyawan maupun departemen yang banyak melakukan perjalanan dinas

2. Dapat digunakan untuk melakukan pemerataan perjalanan dinas bagi karyawan)

3. Biaya yang dikeluarkan per departemen untuk perjalanan dinas.

4. Tanggal berangkat dan tanggal pulang dapat digunakan untuk monitor absensi

(41)

36

2.3.9 Pengertian Peramalan (forecast) [6]

Metode peramalan yaitu kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi

pada masa yang akan datang dengan mendasarkan diri pada variabel - variabel

tertentu. Peramalan (forecasting) adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam pengambilan keputusan. Tidak ada suatu metode forecast yang paling baik dan selalu cocok digunakan untuk membuat forecast setiap macam hal. Suatu metode mungkin sangat cocok untuk membuat forecast mengenai suatu hal tetapi tidak cocok untuk membuat forecast hal yang lain. Oleh karena itu harus memilih metode yang cocok, yaitu yang bisa meminimumkan kesalahan forecast.

Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan waktu antara keadaan

akan dibutuhkan dibutuhkannya suatu kebijakan baru. Apabila perbedaan waktu

tersebut panjang, maka para peran peramalan menjadi penting dan sangat

dibutuhkan, terutama dalam penentuan kapan terjadi suatu peristiwa sehingga

dapat di persiapkan tindakan-tindakan yang diperlukan. Kegunaan dari suatu

peramalan dapat dilihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik

adalah keputusan yang didasarkan oleh pertimbangan apa yang akan terjadi saat

keputusan tersebut dilakukan. Apabila keputusan yang diambil kurang tepat

sebaiknya keputusan tersebut tidak dilaksanakan. Oleh karena masalah

pengambilan keputusan merupakan masalah yang dihadapi maka peramalan juga

merupakan masalah yang harus dihadapi, karena peramalan berkaitan erat dengan

pengambilan suatu keputusan.

2.3.9.1 Jenis Peramalan

(42)

1. Peramalan Kualitatif

Peramalan Kuantitatif adalah peramalan yang berdasarkan atas data

kualitatif pada masa lalu. Hasil paramalan ini sangat bergantung pada

orang yang menyusunnya, karena berdasarkan pemikiran yang bersifat

intuisi. Pendapat dan pengetahuan serta pengalaman dari orang-orang yang

menyusunnya.

2. Peramalan Kuantitatif

Peramalan Kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data

kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan ini sangat bergantung pada

metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Karena dengan

metode yang berbeda akan diperoleh suatu hasil ramalan dengan

kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan

dengan kenyataan yang terjadi berarti berarti metode yang dipergunakan

semakin baik. Peramalan yang baik adalah dilakukan dengan mengikuti

prosedur penyusunan yang baik.

2.3.9.2 Kegunaan Peramalan

Kegunaan paramalan dalam suatu penelitian adalah melakukan analisa

terhadap situasi yang diteliti untuk memperkirakan situasi dan kondisi yang akan

terjadi dari sesuatu yang diteliti di masa depan.

Peramalan merupakan suatu alat bantu yang penting dalam perencanaan yang

efektif dan efisien. Dalam hal ini penyusunan suatu rencana untuk mencapai tujuan

atau sasaran suatu organisasi terdapat perbedaan waktu antara kegiatan apa saja yang

(43)

38

dan peramalan sanagat erat kaitannya, ini dapat dilihat dalam hal penyusunan

rencana, dimana dalam penyusunan ini melibatkan masalah peramalan juga. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa peramalan merupakan dasar untuk menyusun

rencana.

2.3.9.3 Metode Deret Waktu

Metode deret waktu terdiri dari beberapa metode diantaranya :

1. Metode Constant

Dalam metode Constant, peramalan dilakukan dengan mengambil rata-rata

data masa lalu (historis).

Rumus untuk metode Constant adalah :

……….(1)

Keterangan:

d’t = Forecast untuk saat t

t = time (independent variable)

dt= dema nd pada saat t

n = jumlah data Contoh kasus :

Tabel 2.7 Contoh Kasus Metode Constant

Bulan t dt

Jan 1 90

Feb 2 111

Mar 3 99

Apr 4 89

Mei 5 87

Jun 6 84

Jul 7 104

Agus 8 102

Sep 9 95

Okt 10 114

Nov 11 103

n d d

t t





n

1

'

25 . 99 12

1191 '

12

1 





t

(44)

Des 12 113 119

2. Metode Quadratic

Model ini menggunakan data yang secara random berfluktuasi membentuk

kurva quadratic.

Rumus untuk model quadratic:

……….(2) ……….(3) ……….(4) ……….(5) ……….(6) ……….(7) ……….(8) ……….(9) ……….(10) .... , 3 , 2 , 1 ) (

' t abtct2 t d 2        b





          n t n t t n t 1 4 2 1 2 



 

     n t n t n t t tY n t Y t 1 1 1 ) ( ) ( 



 

     n t n t n t t Y t n t Y t 1 2 1 1 2 ) ( ) ( 



 

     n t n t n t t n t t 1 3 1 1 2 





          n t n t t n t 1 2 2 1   

 (b)( )

c 

n t c n t b n t Y a n t n t n

t





(45)

40

[image:45.595.77.541.122.416.2]

Contoh Kasus :

Tabel 2.8 Contoh Kasus Metode Quadratic

t t 2 t 3 t 4 d

t tdt t 2

d t

1 1 1 1 16 16 16

2 4 8 16 24 48 96

3 9 27 81 34 102 306

4 16 64 256 46 184 736

5 25 125 625 60 300 1500

S 15 55 225 979 180 650 2654

3. Metode Eksponential

Digunakan apabila persamaan a dan b tidak bisa dipecahkan dengan cara

konvensional. Digunakan transformasi logaritma ke dalam situasi regresi.

Persamaan metode eksponensial :

……….(11)

Keterangan:

d’t = Forecast untuk saat t

a = intercept

b = kemiringan garis

t = time (independent variable) e = exponential (konstanta)

Persamaan transformasi logaritma :

……….(12) bt

ae (t)

d' 

 

d'(t) ln(a) ln(e ) ln(a) bt

ln   bt  

300 ) 225 )( 5 ( ) 55 )( 15 (     50 ) 55 )( 5 ( ) 15

( 2 

  1870 ) 979 )( 5 ( ) 55

( 2 

  550 ) 650 )( 5 ( ) 180 )( 15 (     3370 ) 2654 )( 5 ( ) 180 )( 55 (     1 1870 ) 1870 ( ˆ     c 5 ) 300 ( ) 50 )( 1870 ( ) 300 )( 3370 ( ) 550 )( 1870 ( ˆ 2            b 10 5 55 5 ) 15 )( 5 ( 5 180 ˆ    a 60 5 ) 5 ( 5 10 ) 5 ( ' 5 10 ) (

' t   tt2 d    2

(46)

Keterangan:

d’t = Forecast untuk saat t

a = intercept

b = kemiringan garis

t = time (independent variable) e = exponential (konstanta)

Contoh kasus :

Tabel 2.9 Contoh Kasus Metode Eksponential

t

t dd

t

t LLnn((ddtt)) ttLLnn((ddtt)) tt

2

2

1

1 22..5500 00..9922 00..9922 11

2

2 44..1122 11..4422 22..8844 44

3

3 66..8800 11..9922 55..7766 99

4

4 1111..2200 22..4422 99..6688 1166

5

5 1188..4477 22..9922 1144..6600 2255

1

155 99..6600 3333..88 5555

4. Metode Moving Average

Digunakan bila datanya tidak memiliki trend dan tidak dipengaruhi faktor

musim. Digunakan untuk peramalan dengan perioda waktu spesifik.

Moving Average didefinisikan sebagai :

……….(13)

Keterangan :

n = jumlah perioda

n d M A n 1 t t n



  5 . 0 225 ) 55 )( 5 ( ) 15 )( 60 . 9 ( ) 8 . 33 )( 5 ( ˆ     b 42 . 0 5 ) 15 )( 5 . 0 ( 5 60 . 9 ) ˆ

ln(a   

a e

anti ln(0.42) 0.422.50 ˆ

50 5 . 2 ) 6 ( ' 5 . 2 ) ( ˆ ) (

' t a e ˆ  e0.5 d  e3 

(47)

42

dt = demand pada bulan ke t

MA n= Peramalan pada perioda n

Peramalan jangka pendek lebih baik dibandingkan jangka panjang.

Kelemahannya tidak cocok untuk pola data trend atau pola data musiman.

Contoh Kasus :

Tabel 2.10 Contoh Kasus Metode Moving Avarage

5. Metode Exponential Smoothing

Kesalahan peramalan masa lalu digunakan untuk koreksi peramalan

berikutnya. Dihitung berdasarkan hasil peramalan + kesalahan peramalan

sebelumnya. ES didefinisikan sebagai:

……….(14)

Keterangan:

Ft+1 = Ramalan untuk periode berikutnya

Dt = Demand aktual pada periode t

Ft = Peramalan yg ditentukan sebelumnya untuk periode t

a = Faktor bobot

a besar, smoothing yg dilakukan kecil .

a kecil, smoothing yg dilakukan semakin besar.

t t

t D F

(48)

a optimum akan meminimumkan MSE, MAPE.

[image:48.595.192.431.180.467.2]

Contoh kasus :

Tabel 2.11 Contoh Kasus Metode Eksponential Smoothing Period Demand Forecast , Ft+1

a=0.3 a=0.5

1 37 - -

2 40 37 37

3 41 37.9 38.5

4 37 38.83 39.75

5 45 38.28 38.37

6 50 40.29 41.68

7 43 43.20 45.84

8 47 43.14 44.42

9 56 44.30 45.71

10 52 47.81 50.85

11 55 49.06 51.42

12 54 50.84 53.21

51.79 53.61

2.3.9.4 Langkah-langkah Peramalan

Langkah-langkah dalam proses meramalkan yaitu :

1. Plot data (part family) masa lalu.

2. Pilih metode-metode yang paling memenuhi tujuan peramalan dan sesuai

dengan plot data.

3. Hitung parameter fungsi peramalan untuk masing-masing metode.

4. Hitung fitting error untuk semua metode yang dicoba.

(49)

44

6. Ramalkan permintaan untuk periode mendatang

7. Lakukan verifikasi peramalan.

2.3.9.5 Ketepatan Peramalan

Ketepatan ramalan adalah salah satu hal yang mendasar dalam peramalan,

yaitu bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk

suatu kumpulan data yang diberikan. Ketepatan dipandang sebagai kriteria

penolakan untuk memilih satu metode peramalan. Dalam pemodelan deret berkala

(time series), dari data masa lalu dapat diramalkan situasi yang akan terjadi pada

masa yang akan datang, untuk menguji kebenaran ramalan ini digunakan

ketepatan ramalan.

Beberapa kriteria yang digunakan untuk menguji ketepatan ramalan antara

lain adalah:

1. Nilai tengah kesalahan absolut (Mean Absolute Definition)

N d d MAD

N

t

t t







 1

'

) (

……….(15)

2. Nilai tengah kesalahan kuadrat (Mean Square Error)





N

Gambar

Tabel 2.8 Contoh Kasus Metode Quadratic
Tabel 2.11 Contoh Kasus Metode Eksponential Smoothing
Tabel 3.1 Analisis Metode Constant
Tabel 3.3 Analisis Metode Moving Avarage
+7

Referensi

Dokumen terkait

Form halaman admin ini menampilkan menu admin yang akan digunakan untuk mengolah data Siswa, data guru , data nilai, data kelas, data jadwal, dan juga data mata

Antarmuka halaman beranda admin merupakan tampilan utama dari aplikasi admin, di dalam halaman beranda terdapat beberapa menu yang dapat diakses oleh pengguna diantaranya

Hasil dari pengembangan sistem adalah sebuah sistem informasi profil pimpinan Aisyiyah yang terdiri dari dua halaman, yaitu halaman admin dan juga halaman user yang

Dari sisi admin, sistem informasi dapat mengubah password admin, mengolah data guru, mengolah data siswa, mengolah data mata pelajaran, mengolah data kelas

Ada pun yang dibahas pada website koperasi simpan pinjam adalah home, halaman admin yang digunkan untuk mengupdate data anggota, user, transaksi dan laporan sedangkan

Sistem menampilkan halaman dengan nomor baru Kondisi akhir : Admin Sistem, Admin Unit, Admin Sub-Unit, Pegawai, Mahasiswa, Alumni dan Calon Mahasiswa dapat Mengganti nomor pribadinya

Admin melakukan input data RPU kemudian disimpan dan ditampilkan pada halaman data DATABASE KEPALA DINAS Username Dan Password LOGIN Benar / Tidak Halaman Admin START Ya

Blackbox Testing dari Admin Proses Harapan Hasil Admin melihat data registrasi user, mengecek kelengkapan berkas dapat meng-klik approve/hapus Ada informasi data registrasi user