• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajara"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan. Negara dikatakan telah maju dalam bidang teknologi atau pun bidang yang lainnya tidak terlepas dari bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan orang yang cerdas atau yang berpendidikan akan dapat memberikan kontribusi yang positif kepada negaranya. Salah satu proses yang penting dalam pendidikan adalah proses pembelajaran. Pada saat proses pembelajaran terjadi transfer ilmu antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa.

(2)

dengan yang lain dan membangun pengetahuan bersama”.

Sampai saat ini pendidikan kita masih diselimuti oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Selain itu kelas masih terfokus pada guru sebagai sumber untuk memperoleh pengetahuan dan masih banyak para guru yang menggunakan metode ceramah sebagai pilihan utama dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran yang seharusnya menuntut siswa aktif dalam proses

pembelajaran belum dapat berjalan secara optimal. Hal ini tidak terlepas dari adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya adalah rendahnya penguasaan konsep serta aktifitas siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas (www.puspendik.com).

Mata pelajaran biologi sebenarnya tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau berbagai macam fakta yang dihafal, melainkan pelajaran biologi membutuhkan kegiatan atau proses aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu untuk memahami pembelajaran biologi dengan baik telah banyak usaha yang dapat dilakukan oleh seorang guru agar siswa dapat menerima materi pelajaran dengan mudah dan cepat. Diantaranya adalah dengan menghadirkan media pembelajaran yang tepat sebagai pelengkap proses belajar mengajar, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai secara optimal.

(3)

Melihat kenyataan ini, maka sangat diperlukan adanya media pembelajaran yang dapat mempermudah siswa dalam penguasaan konsep dan aktivitas belajar siswa dalam materi pokok Sistem Pencernaan pada manusia. Media tersebut adalah media yang akan diajarkan dengan model pembelajaran yang diduga dapat membantu siswa dalam memaksimalkan penguasaan konsep dan aktivitas siswa pada materi Sistem Pencernaaan manusia. Selain itu juga, media gambar sangat mudah didapat, dibuat sendiri, mudah menggunakannya dan tidak memerlukan alat tambahan. Media gambar mampu memproyeksi ukuran benda yang sebenarnya sehingga siswa mempunyai gambaran akan konsep yang dijelaskan oleh guru melalui media gambar tersebut (Hamzah, 1987:27).

(4)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran biologi yang telah dilakukan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung, nilai rata-rata siswa pada materi pokok sistem pencernaan Tahun Ajaran 2010-2011 adalah 55,67. Nilai tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah yaitu 65.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Penggunaan model Picture and Picture

Terhadap Penguasaan Konsep dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII Pada Materi Pokok Sistem Pencernaan SMP Negeri 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas VIII pada materi pokok sistem pencernaan manusia SMP Negeri 3 Bandar lampung ? 2. Adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran Picture and Picture

(5)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi pokok sistem pencernaan manusia oleh siswa SMP Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Pengaruh penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok sistem

pencernaan manusia oleh siswa SMP Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Setelah diadakan penelitian ini, diharapkan bermanfaat bagi :

1. Peneliti yaitu memberikan pengalaman, wawasan dan pengetahuan bagi peneliti sebagai calon guru untuk menggali aktivitas dan penguasaan konsep siswa.

2. Guru biologi yaitu memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam memilih model pembelajaran Picture and Picture yang dapat

meningkatkan penguasaan konsep dan aktivitas belajar siswa.

(6)

4. Sekolah yaitu memberikan masukan untuk menggunakan model

pembelajaran Picture and Picture, sumbangan informasi dan pemikiran dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan kualitas pembelajaran.

E. Ruang lingkup Penelitian

Untuk memberikan kejelasan dalam penelitian, berikut dikemukakan beberapa batasan yaitu :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Picture and Picture dimana merupakan pembelajaran yang menggunakan gambar

dan dipasangkan atau diurutkan menjadi suatu urutan yang logis. 2. Media pembelajaran yang digunakan adalah media gambar.

3. Hasil belajar yang diukur adalah penguasaan konsep yang diperoleh dari hasil tes awal dan tes akhir.

4. Aktivitas yang diamati yaitu aktivitas siswa yang relevan dengan proses pembelajaran.

5. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIC sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol.

6. Materi pokok pada penelitian ini adalah Sistem Pencernaan pada Manusia.

F. Kerangka Pikir

(7)

bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pembelajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Oleh sebab itu, apa yang dilakukan oleh seorang guru harus mengarah pada pencapaian tujuan untuk meningkatkan penguasaan konsep serta aktifitas belajar siswa. Guru tidak lagi menjadi sumber informasi yang menyebabkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menjadi pasif. Ada baiknya guru menggunakan model pembelajaran yang saat ini telah banyak berkembang. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Picture and Picture. Pada pembelajaran dengan menggunakan model Picture and Picture, siswa diminta untuk mencocokkan atau mengurutkan gambar-gambar menjadi suatu urutan yang logis. Setelah itu siswa ditanya mengenai alasan atau dasar pemikiran pemasangan uruan gambar tersebut. Lalu dari alasan atau urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai. Dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture ini diharapkan dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam

proses belajar mengajar, dengan demikian diharapkan ada peningkatan penguasaan konsep oleh siswa.

(8)

gambar-gambar yang menarik dan representative. Sehingga siswa diharapkan dapat meningkatkan penguasaan konsep dan aktivitas belajar siswa.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Picture and Picture. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah penguasaan konsep dan aktifitas belajar siswa.

Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Gambar 1. Kerangka Fikir Keterangan : X= Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture ; Y1= Penguasaan konsep dan Y2= Aktivitas belajar siswa pada materi pokok Sistem Pencernaan.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1: Ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan model pembelajaran

Picture and Picture dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas

VIII pada materi pokok sistem pencernaan manusia SMP Negeri 3 Bandar Lampung ?

X

Y1

(9)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Picture and Picture

Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan proses perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan. Pengalaman dan latihan terjadi melalui interaksi antar individu dan lingkungannya, baik lingkungan alamiah maupun lingkungan sosialnya. Dalam proses pembelajaran itu sendiri dikenal beberapa istilah-istilah. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran, strategi

pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik

(10)

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selanjutnya metode pembelajaran yang digunakan dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai jalan atau alat atau nedia yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan siswa kearah tujuan yang ingin dicapai. Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Apabila ada pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik pembelajaran yang telah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah suatu model pembelajaran.

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

(11)

Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran ini dapat tercapai (Trianto, 2009:23).

Model pembelajaran Picture and Picture adalah model belajar yang menggunakan gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Dalam hal ini guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai,

menyampaikan materi sebagai pengantar. Setelah itu guru menunjukan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. Siswa tidak hanya mendengar dan membuat catatan, guru memanggil siswa secara bergantian memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Ditanyakan juga alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Dari alasan atau urutan gambar, guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai (Suprijono, 2009: 110)

Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Langkah-langkah:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Menyajikan materi sebagai pengantar.

3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.

4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

(12)

6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

7. Kesimpulan/rangkuman

Adapun kelebihan dan kekurangan model pembelajaran picture and picture ini ialah: Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa, melatih berpikir logis dan sistematis. Dan kekuranganya memakan banyak waktu dan banyak siswa yang pasif (Kiranawati, 2007:1)

Penerapan model pembelajaran Picture and Picture didasarkan pada teori yang diungkapkan oleh Anonim (2010 : 1) bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa harus mengacu pada peningkatan aktivitas siswa. Pembelajaran dengan melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran akan mengembangkan kapasitas belajar dan potensi siswa. Adapun langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture secara rinci adalah sebagai berikut :

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Pada langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan Kompetensi Dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian siswa dapat mengukur sampai sejauh mana yang harus dikuasainya. Disamping itu guru juga harus menyampaikan indikator-indikator ketercapaian Kompetensi Dasar, sehingga sampai dimana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik.

(13)

permulaan pembelajaran. Kesuksesan dalam pembelajaran dapat dimulai dari sini. Karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari.

3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajarn dengan mengamati setiap gambar yang ditunjuk oleh guru.

4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/

mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Pada langkah ini guru harus melakukan inovasi karena penunjukan siswa secara langsung kurang efektif. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan undian sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas yang diberikan.

5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran penyusunan gambar tersebut. Pada langkah ini guru mengajak siswa untuk berdiskusi tentang kajian materi berdasarkan gambar sesuai dengan tuntutan Kompetensi Dasar dan indikator yang ingin dicapai.

(14)

mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian Kompetensi Dasar dan indikator yang telah ditetapkan.

7. Kesimpulan/rangkuman. Pengambilan kesimpulan dilakukan bersama dengan siswa. Guru membantu dalam proses pengambilan kesimpulan.

B. Media Pendidikan

Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang menerima pesan. Hubungan komunikasi ini akan berjalan lancar dan tercapai tujuan secara maksimal apabila proses belajar mengajar ditingkatkan.

Peningkatan tersebut sebagian besar tergantung pada faktor penunjang, yaitu alat bantu pendidikan yang disebut sebagai media pendidikan. Media

pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara, dengan menggunakan alat penampil dalam proses belajar mengajar untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan instruksional, meliputi kaset, audio, slide, film-strip, OHP, film, radio, televisi dan

sebagainya (Rohani, 1997: 1-4). Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Gagne dalam Sadiman, dkk, 1986:7.

Menurut Arsyad (1997: 6) media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan pancaindera. Media

(15)

(perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Gagne dalam Sadiman, dkk, 1986:7). Sementara itu Briggs (dalam Sadiman, dkk, 1986:7) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, dan film bingkai adalah contoh-contohnya.

Media pembelajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran yang terencana. Media pembelajaran tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks, tetapi juga bentuk sederhana, seperti slide, foto, diagram buatan guru, objek nyata, dan kunjungan ke luar kelas. Media pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : (1) bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak bersifat verbalistik; (2) metode pembelajaran lebih bervariasi; (3) siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktifitas; (4) pembelajaran lebih menarik; (5) mengatasi keterbatasan ruang (Trianto, 2010:234).

C. Media Gambar

(16)

dalam mencapai tujuan instruksional, karena gambar termasuk media yang mudah dan murah serta besar artinya untuk mempertinggi nilai pengajaran. Karena gambar, pengalaman dan pengertian peserta didik menjadi lebih luas, lebih jelas dan tidak mudah dilupakan, serta lebih konkret dalam ingatan dan asosiasi peserta didik. Adapun manfaat media gambar dalam proses

instruksional adalah penyampaian dan penjelasan mengenai informasi, pesan, ide dan sebagainya dengan tanpa banyak menggunakan bahasa-bahasa verbal, tetapi dapat lebih memberikan kesan (Rohani, 1997: 76-77).

Memilih gambar-gambar yang baik perlu memperhatikan kriteria-kriteria seperti yang diungkapkan oleh Hamzah (1981: 30) yaitu:

a. Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti melihat keadaan atau benda sesungguhnya. Kekeliruan dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang tak diharapkan, misalnya gambar yang palsu dikatakan asli.

b. Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis.

c. Bentuk item. Hendaknya Si pengamat dapat memperoleh tanggapan yang tepat tentang objek-objek dalam gambar.

(17)

e. Artistic. Segi artistic pada umumnya turut mempengaruhi nilai-nilai gambar itu. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.

Ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar sehingga dapat dijadikan sebagai media pendidikan. Keenam syarat itu ialah sebagai berikut:

1. Autentik

Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya.

2. Sederhana

Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar.

3. Ukuran relatif. Gambar dapat membesarkan atau memperkecil objek/benda sebenarnya.

4. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.

5. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar siswa sendiri sering kali lebih baik.

(18)

D.Penguasaan Konsep

Konsep merupakan salah satu pengetahuan yang harus dimiliki siswa karena konsep merupakan dasar dalam merumuskan prinsip-prinsip. Konsep adalah suatu ide yang diterima oleh fikiran, mewakili hubungan-hubungan yang mempunyai atribut sama. Hal ini sesuai dengan pendapat Dahar (1989 : 79) yang menyatakan bahwa konsep adalah sesuatu yang diterima fikiran atau suatu ide yang diperoleh dari pengalaman atau hasil fikiran.

Gagne dalam Dahar (1989 : 81) berpendapat bahwa konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan kita mengelompokkan benda atau symbol atau peristiwa tertentu dalam contoh atau bukan contoh dari ide abstrak itu. Sedangkan menurut Hamalik (2006 : 162) konsep adalah suatu kelas atau kategori stimuli atau objek yang memiliki ciri-ciri umum.

Slameto (1991 : 137) menyatakan bahwa:

“ Apabila sebuah konsep telah dikuasai oleh siswa, kemungkinan siswa dapat

menggolongkan apakah contoh konsep yang dihadapi sekarang termasuk dalam golongan konsep yang sama ataukah golongan konsep yang lain, mengenal konsep lain dalam memecahkan masalah serta memudahkan siswa untuk mempelajari konsep-konsep kini.”

(19)

Adapun kegunaan tentang penguasaan konsep adalah sebagai berikut : 1. Konsep-konsep mengurangi kerumitan lingkungan

2. Konsep membantu kita untuk mengidentifikasi objek-objek yang adadisekitar kita

3. Konsep membantu kita untuk mempelajari sesuatu yang baru, lebih luas dan lebih maju

4. Konsep mengarahkan kegiatan instrumental

5. Konsep memungkinkan melaksanakan pengajaran, dan 6. Konsep dapat digunakan untuk mempelajari dua hal yang

berbeda(Hamalik (2002 : 164).

Penguasaan merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis (Arikunto, 2003:115).

Penguasaan konsep adalah kemampuan siswa menguasai materi pelajaran yang diberikan. Penguasaan konsep yang baik akan membantu siswa memudahkan dalam pembelajaran serta akan membantu pemakaian konsep yang lebih kompleks. Penguasaan konsep merupakan dasar dari penguasaan teori, artinya untuk dapat menguasai teori maka terlebih dahulu harus

(20)

keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya

dibandingkan dengan tolok ukur untuk memperoleh kesimpulan. Instrumen atau alat ukur yang biasa digunakan dalam evaluasi adalah tes. Menurut Arikunto (2001:53) tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa persen tujuan pembelajaran dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali pertemuan adalah posttest atau tes akhir. Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru mengadakan tes awal atau pretest. Kegunaan tes ini ialah terutama untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memperbaiki rencana pembelajaran. Dalam hal ini, hasil tes tersebut dijadikan umpan balik dalam meningkatkan mutu pembelajaran (Daryanto, 1999:195-196). Penguasaan materi oleh siswa dapat diketahui malalui pedoman penilaian. Bila nilai siswa ≥ 66 maka dikategorikan baik, bila 55 ≤ nilai siswa < 66 maka dikategorikan cukup baik,

dan bila nilai siswa < 55 maka dikategorikan kurang baik (Arikunto,

2001:245). Penguasaan konsep juga merupakan salah satu upaya siswa untuk memahami hal-hal lain diluar pengetahuan sebelumnya. Maka siswa dituntut untuk menguasai mteri-materi pembelajaran selanjutnya .

(21)

tersebut; (3) Siswa dapat memilih serta membedakan antara contoh-contoh dari yang bukan contoh; (4) Siswa mampu memecahkan masalah yang berkenaan dengan konsep tersebut.

E. Aktivitas Belajar

Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja tanpa adanya aktivitas belajar. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing siswa utuk mencapai perubahan tingkah laku.

Sardiman (2003:95) mengungkapkan sebagai berikut.

“Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku,

jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau azas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, itu tidak akan mungkin berlangsung dengan baik”.

Aktivitas pembelajaran merupakan kegiatan yang disadari untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ditentukan dari kegiatan interaksi dalam pembelajaran, apabila semakin aktif siswa dalam proses pembelajaran maka siswa tersebut akan lebih mudah mengingat pembelajaran itu dan tujuan pembelajaran akan tercapai.

Belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan dalam benak anak didik (Djamarah, 2000: 67). Sedangkan Hamalik

(22)

Jadi, aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah penting karena dengan adanya aktivitas, pembelajaran akan lebih efektif dan mendatangkan hasil belajar yang lebih baik bagi siswa.

Dierich (dalam Hamalik, 2004: 172) membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, yaitu:

1. Kegiatan-kegiatan visual; membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral); mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberikan saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. 3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan

4. Kegiatan-kegiatan menulis; menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar

6. Kegiatan-kegiatan mental; merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan dan mengambil keputusan. 7. Kegiatan-kegiatan emosional

Berdasarkan kutipan di atas maka dapatt disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan serangkaian dari proses kegiatan pembelajaran untuk untuk

(23)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan model pembelajaran Picture and Picture berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa materi pokok Sistem Pencernaan Manusia pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung T.P 2011/2012.

2. Penggunaan model pembelajaran Picture and Picture berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa materi pokok Sistem Pencernaan Manusia pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung T.P 2011/2012.

C. Saran

Dengan adanya kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini maka peneliti menyarankan sebaiknya :

1. Kepada calon peneliti yang akan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture sebelum dilaksanakan proses pembelajaran sebaiknya

(24)
(25)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 5 Bandar Lampung pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012. Waktu penelitian pada bulan September 2011.

A. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIE sebagai kelas eksperimen

dan kelas VIIIC sebagai kelas kontrol yang telah dipilih secara acak (cluster

random sampling).

C. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain pretest-postest kelompok non ekuivalen. Pada desain penelitian ini kelompok eksperimen (VIIIE) diberi perlakuan penggunaan model pembelajaran Picture and Picture

dan kelompok kontrol (VIIIC) menggunakan metode Diskusi. Pembelajaran

(26)

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mendapat tes awal dan tes akhir struktur desain penelitian digambarkan sebagai berikut:

Kelompok tes awal perlakuan tes akhir I1 O1 X O2

I2 O1 C O2

Gambar 2. Desain pretes-postes kelompok non- ekuivalen.

Keterangan: I1 = kelas Picture and Picture; X = perlakuan

eksperimen; I2 = kelas kontrol; C = perlakuan kontrol; O1 = tes awal;

O2 = tes akhir (modifikasi dari Riyanto, 2001:43).

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu pra penelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut adalah:

1. Pra penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada pra penelitian sebagai berikut :

a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan ke fakultas untuk observasi ke sekolah.

b.Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian untuk mendapatkan informasi tentang kelas yang akan diteliti.

c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. d.Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). e. Membuat instrumen penelitian yang terdiri dari bahan kajian kelompok,

(27)

f. Membuat lembar observasi kegiatan belajar mengajar berupa lembar observasi aktivitas siswa dan catatan lapangan.

g.Membentuk kelompok diskusi pada kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol yang bersifat heterogen berdasarkan nilai akademik siswa, 2 siswa dengan nilai tinggi, 1 siswa dengan nilai sedang, dan 2 siswa dengan nilai yang rendah. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa (Lie, 2004 : 42). Nilai diperoleh dari dokumentasi pada guru kelas.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Picture and Picture dan menggunakan metode Ceramah untuk kelas kontrol.

Penelitian ini direncanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas organ-organ pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan pada manusia serta proses pencernaan yang terjadi dalam tubuh manusia. Pertemuan kedua membahas tentang kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya serta jenis-jenis makanan dan fungsinya.

Kelas eksperimen dengan menggunakan model Picture and Picture.

a.Pendahuluan

1.Guru memberikan tes awal berupa soal pilihan jamak.

(28)

3.Guru menggali pengetahuan awal siswa (apersepsi) dengan

memberikan pertanyaan (Pertemuan I) : “mengapa selesai berolah raga kalian merasakan haus dan lapar?“. (Pertemuan II): “pada pertemuan sebelumnya kita telah mempelajari tentang fungsi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan serta proses pencernaan makanan yang terjadi pada manusia. Mengapa jika kita terlambat makan, perut kita merasakan sakit?”.

4.Guru memberikan motivasi dengan cara mengajukan pertanyaan: (Pertemuan I) : ” hari ini kita akan mempelajari tentang saluran

pencernaan dan kelenjar pencernaan serta proses yang terjadi pada sistem pencernaan makanan manusia, dengan mempelajari materi ini kalian dapat membedakan fungsi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan serta dapat menjelaskan proses pencernaan makanan yang terjadi pada organ-organ pencernaan makanan manusia?”. (Pertemuan II): hari ini kita akan mempelajari jenis-jenis makanan dan kandungan yang terdapat di dalamnya serta berbagai jenis penyakit yang terdapat di dalam sistem pencernaan makanan manusia serta upaya

mengatasinya, dengan mempelajari materi hari ini kalian dapat membedakan jenis makanan dan kandungan yang ada didalamnya seerta menyebutkan contoh kelainan penyakit pada sistem pencernaan manusia yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya?”.

(29)

proses pencernaan yang terjadi dalam tubuh manusia. Pertemuan kedua membahas tentang kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya serta jenis-jenis makanan dan fungsinya

b. Kegiatan inti

1.Guru menempatkan siswa ke dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

2.Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi pokok Sistem Pencernaan (pertemuan I),organ-organ pencernaan dan kelenjar pencernaan serta proses pencernaan di dalam tubuh manusia; (pertemuan II), kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya serta jenis-jenis makanan dan fungsinya .

3.Guru memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang berisi pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan materi Sistem pencernaan;

(pertemuan I), organ-organ pada Sistem Pencernaan dan kelenjar pencernaan serta proses pencernaan di dalam tubuh manusia; (pertemuan II), kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya serta jenis-jenis makanan dan fungsinya

(30)

5.Guru menunjuk/memanggil siswa mempresentasikan hasil diskusinya secara bergantian serta memasang/mengurutkan/menjodohkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

6.Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut kepada siswa.

7.Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

c.Penutup

1.Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

2.Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai konsep yang belum dipahami.

3.Guru meminta salah satu siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dibahas.

4.Guru memberikan tes akhir pada pertemuan ketiga.

Kelas kontrol menggunakan model Direct Instruction.

a.Pendahuluan

1.Guru memberikan tes awal berupa soal pilihan jamak.

2.Guru membacakan standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), dan indikator pembelajaran.

3.Guru menggali pengetahuan awal siswa (apersepsi) dengan

(31)

raga kalian merasakan haus dan lapar?“. (Pertemuan II): “pada pertemuan sebelumnya kita telah mempelajari tentang fungsi saluran pencernaan dan kelenjar peencernaan serta proses pencernaan makanan yang terjadi pada manusia. Mengapa jika kita terlambat makan, perut kita mersakan sakit?”.

6.Guru memberikan motivasi dengan cara mengajukan pertanyaan: (Pertemuan I) : ” hari ini kita akan mempelajari tentang saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan serta proses yang terjadi pada sistem pencernaan makanan manusia, dengan mempelajari materi ini kalian dapat membedakan fungsi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan serta dapat menjelaskan proses pencernaan makanan yang terjadi pada organ-organ pencernaan makanan manusia?”. (Pertemuan II): hari ini kita akan mempelajari jenis-jenis makanan dan kandungan yang terdapat di dalamnya serta berbagai jenis penyakit yang terdapat didalam sistem pencernaan makanan manusia serta upaya

mengatasinya, dengan mempelajari materi hari ini kalian dapat membedakan jenis makanan dan kandungan yang ada di dalamnya seerta menyebutkan contoh kelainan penyakit pada sistem pencernaan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya

(32)

b.Kegiatan Inti

1.Guru menempatkan siswa ke dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

2.Guru menjelaskan materi Sistem Pencernaan pada manusia;

(pertemuanI), organ-organ pencernaan dan kelenjar pencernaan serta proses pencernaan di dalam tubuh manusia; (pertemuan II), kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya serta jenis-jenis makanan dan fungsinya .

3.Guru memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang berisi pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan Sistem Pencernaan pada Manusia; (pertemuan I), organ-organ pencernaan dan kelenjar pencernaan serta proses pencernaan di dalam tubuh manusia; (pertemuan II), kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya serta jenis-jenis makanan dan fungsinya .

4.Guru meminta siswa mencari informasi yang dibutuhkan untuk menjawab LKS melalui buku biologi yang telah tersedia.

5.Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk maju mempresentasikan hasil diskusi.

(33)

c. Penutup

1.Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai konsep yang belum dipahami.

2.Guru meminta salah satu siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dibahas.

3. Guru memberikan tes akhir pada pertemuan ketiga.

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data

1. Jenis Data

a. Penguasaan Konsep

Jenis data penguasan konsep berupa data kuantitatif yang diperoleh dari nilai tes awal dan tes akhir pada materi pokok sistem pencernaan pada manusia.

b. Aktivitas Siswa

Jenis data aktivitas siswa berupa data kualitatif yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa.

2. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah: a. Penguasaan Konsep

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan di awal pertemuan I, dan tes akhir dilakukan di akhir pertemuan II. Tes awal dan tes akhir dilakukan pada kelompok

(34)

sama. Bentuk soal adalah soal uraian. Tes awal yang diberikan pada awal pertemuan I, mempunyai bentuk dan jumlah yang sama dengan tes akhir yang diberikan di akhir pertemuan II.

Dari tes awal dan tes akhir diperoleh data penguasaan konsep. Data ini akan dicari dengan menggunakan N-gain. Setelah N-gain diperoleh maka akan dilanjutkan dengan uji t menggunakan software SPSS 17. Untuk mendapat N-gain yakni dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

X – Y Skor Maksimum -Y Keterangan : X = Nilai tes akhir

Y = Nilai tes awal (dimodifikasi dari Loranz, 2008:3).

b. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa diperoleh melalui lembar observasi aktivitas siswa yang berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati point kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar observasi sesuai dengan

aspek yang telah ditentukan. Lembar observasi yang digunakan dalam pengambilan data aktivitas siswa pada saat pembelajaran sebagai berikut:

X 100 N-gain =

(35)

Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Keterangan :

a. Kemampuan mengemukakan pendapat/ ide 1. Tidak mengemukakan pendapat /ide (diam saja)

2. Mengemukakan pendapat/ ide namun tidak sesuai dengan pembahasan pada materi pokok sistem pencernaan

3. Mengemukakan pendapat/ide sesuai dengan pembahasan pada materi pokok sistem pencernaan.

b. Kemampuan Bertanya:

1. Tidak mengajukan pertanyaan.

2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan pada materi pokok sistem pencernaan.

3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan permasalahan pada materi pokok sistem pencernaan.

c. Bekerjasama dengan teman dalam menyelesaikan tugas kelompok : 1. Tidak bekerjasama dengan teman (diam saja).

2. Bekerjasama dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan permasalahan dalam LKS pada materi pokok sistem pencernaan. 3. Bekerjasama dengan semua anggota kelompok sesuai dengan

permasalahan dalam LKS pada materi pokok sistem pencernaan. No Nama

Aspek yang diamati Xi

(36)

d. Bertukar informasi

1. Tidak berkomunikasi secara lisan dalam bertukar pendapat dengan anggota kelompok (diam saja)

2. Berkomunikasi secara lisan dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan permasalahan sistem pencernaan dalam LKS 3. Berkomunikasi secara lisan dalam bertukar pendapat untuk memecahkan permasalahan pada LKS sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture atau pada materi pokok sistem pencernaan

e. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

1. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara sistematis dan tidak dapat menjawab pertanyaan.

2. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan secara sistematis dan menjawab pertanyaan dengan benar.

3. Siswa dalam kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusi secara sistematis dan menjawab pertanyaan dengan benar.

Setelah data aktivitas diperoleh akan dianalisis dengan cara menghitung persentase aktivitas kelas. Hasil perhitungan tersebut akan menafsirkan atau menentukan kategori Indeks Aktivitas Siswa sesuai klasifikasi pada tabel 2.

(37)

2. Teknik Analisis Data a) Penguasaan Materi

1. Uji normalitas data

Uji normalitas data dihitung menggunakan uji Liliefors dengan menggunakan software SPSS versi 17.

a. Rumusan hipotesis

H0 = data berdistribusi normal

H1 = data tidak berdistribusi normal

b. Kriteria pengujian

Terima H0 jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak H0 untuk

harga yang lainnya (Sudjana, 2005:466).

2. Uji kesamaan dua varians

Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varians dengan menggunakan program SPSS versi 17.

a. Rumusan Hipotesis

H0 = kedua data mempunyai varians yang sama

H1 = kedua data mempunyai varians berbeda

b. Kriteria Uji

- Jika F hitung < F tabel atau probabilitasnya > 0,05 maka H0 diterima

- Jika F hitung > F tabel atau probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak

(38)

3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS versi 17. a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

1) Hipotesis

H0 = Rata-rata N-Gain kedua sampel sama

H1 = Rata-rata N-Gain kedua sampel tidak sama

2) Kriteria Uji

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka H0 diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka H0 ditolak

(Pratisto, 2004:18) b. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

1) Hipotesis

H0 = rata-rata N-Gain pada kelompok eksperimen sama dengan

kelompok kontrol.

H1 = rata-rata N-Gain pada kelompok eksperimen lebih tinggi

dari kelompok kontrol.

(39)

% 100

x n

x X

i

Keterangan : X = Rata-rata skor aktivitas siswa ∑xi = Jumlah skor yang diperoleh n = Jumlah skor maksimum (18)

(40)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND

PICTURE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh

EVI RETTA ARITONANG

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan model

pembelajaran Picture and Picture dalam meningkatkan penguasaan konsep dan aktivitas belajar siswa pada materi pokok sistem pencernaan manusia. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan sampel penelitian yaitu siswa kelas VIII B dan kelas VIII C SMP Negeri 3 Bandar Lampung yang dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling. Desain penelitian adalah pretest-posttest non equivalen. Data penelitian yang diperoleh adalah nilai tes awal dan nilai tes akhir. Analisis data menggunakan uji–t pada taraf kepercayaan 95% dengan menggunakan program SPSS 17.

(41)

aplikasi (C3) yaitu sebesar 91,66 sedangkan rata-rata aspek penguasaan konsep terendah yaitu pada aspek menganalisis (C4) sebesar 70,41. Aktivitas belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dengan rata-rata peningkatan 7,6% lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan metode Diskusi yaitu 3,5%. Apek presentasi merupakan aktivitas tertinggi yang

dilakukan siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picture.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran Picture and Picture memiliki pengaruh terhadap peningkatan penguasaan konsep dan aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung materi pokok Sistem pencernaan Manusia.

(42)

PENCERNAAN MANUSIA

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh

EVI RETTA ARITONANG

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(43)

PENCERNAAN MANUSIA

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

(Skripsi)

Oleh

EVI RETTA ARITONANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(44)

vi

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Tri Jalmo, M.Si. ………..

Sekretaris : Pramudiyanti, S.Si, M.Si …………......

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed ……….

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M. Si NIP. 19600315 198503 1 003

(45)

AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

Nama Mahasiswa : EVI RETTA ARITONANG Nomor Pokok Mahasiswa : 0713024028

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1.Komisi Pembimbing

Dr. Tri Jalmo, M.Si Pramudiyanti, S.Si., M.Si. NIP 196109101986031005 NIP 19730310 199802 2 001

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

(46)

MOTTO

“(Yaitu) orang

-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan

mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi

tentram.”

(QS. Ar-

Ra’du:28)

Maju terus dan jangan pernah berhenti, karena kemajuan adalah proses menuju

kesempurnaan.

-Khalil Gibran-

Walaupun Alloh memberiku seribu cobaan, aku akan berusaha menemukan

sejuta cara untuk mengatasinya

(47)

viii

PERSEMBAHAN

Aku bersyukur kepadamu ya Allah atas izin Mu jua lah

Kebahagiaan ini dapat ku raih....

Aku persembahkan kebahagiaan ini, buah manis dari

perjuangan dan jerih payahku kepada:

Ayahandaku Jonner Aritonang dan Ibundaku Markhona

yang amat sangat kucintai, yang telah lama menantikan

keberhasilanku, terima kasih atas kasih sayang dan doa

tulus untuk keberhasilan ananda. Semoga Alloh

memberikan kesempatan kepadaku untuk bisa selalu

membahagiakan kalian....

Opungku tercinta (Op.Evi),

adik-adikku tersayang Andry Fernando Aritonang dan Caroline Aritonang.

Atas segala motivasi dan kasih sayang yang selalu menantikan keberhasilanku.

Teman-teman seperjuangan, teman-teman CapCuzz atas support yang tak

pernah berkurang agar aku segera menyelesaikan karya ini.

Almamaterku tercinta Universitas Lampung

(48)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Wiralaga Mesuji pada tanggal 09 Maret 1989, yang

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Jonner Aritonang. dan Ibu Markhona.

Pendidikan formal yang ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar (SD) Al-azhar 1 Bandar Lampung diselesaikan tahun 2001, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 29 Bandar Lampung diselesaikan tahun 2004, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Bandar Lampung diselesaikan tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

(49)

x

SANWACANA

Puji syukur pada Allah SWT, atas segala nikmat dan kehendak-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MATERI POKOK

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA”

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung; 2. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas

Lampung dan Pembahas dari penulis;

3. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi;

(50)

xi

6. Bapak dan Ibu dosen pengajar, atas segala bantuan dan ilmu yang telah diberikan;

7. Hj. Darmi Betty, S.Pd., selaku guru mitra yang telah banyak memberikan bantuan dan arahan selama penelitian;

8. Ayahanda dan Ibundaku tercinta, adik-adikku tercinta, tante-tanteku, dan kakakku Doni Andres, A.Md., terima kasih untuk perhatian, doa dan kasih sayang yang tak terhingga selama ini;

9. Sahabat-sahabatku “CAPCUZZ” tersayang Halimatu Sya’diah, S.Pd., Qurratu Aini, S.Pd., Yulita Sari, Rini Khoiriyah terima kasih atas kebersamaan dan canda tawa kita selama ini serta dukungan disaat penulias terpuruk. Semoga tali persaudaraan ini tetap terjaga selamanya;

10.Sahabat-sahabatku di BEDUC’07, serta adik dan kakak tingkat tercinta pendidikan biologi, Mella Marhelen, S.Pd., Melia Eka Putri, S.Pd., terima kasih untuk persaudaraan, motivasi, dan kebersamaan selama ini.;

11.Angga Wisnu Putra, A.Md, Kep., terima kasih atas bantuan, dukungan, dan doanya;

12.Almamater tercintaku, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Bandar Lampung, Januari 2012 Penulis

(51)
(52)
(53)
(54)

Gambar

gambar-gambar yang menarik dan representative.  Sehingga siswa diharapkan
Gambar 2. Desain pretes-postes kelompok non- ekuivalen. Keterangan: I1 = kelas Picture and Picture; X = perlakuan eksperimen; I2 = kelas kontrol; C = perlakuan kontrol; O1 = tes awal; O2  =  tes akhir (modifikasi dari Riyanto, 2001:43)
Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 2. Klasifikasi Indeks Aktivitas Siswa

Referensi

Dokumen terkait

(2) Ada peranan supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SD N 1 Ngrompak. Koefisien determinasi sebesar 75,0% yang berarti bahwa pengaruh yang

Soeharso Surakarta dalam upaya pemenuhan hak bagi penyandang disabilitas fisik pada proses rehabilitasi serta kendala apa saja yang dihadapi dalam upaya pemenuhan

1. Bagaimana peran Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. Soeharso Surakarta dalam upaya pemenuhan hakbagi penyandang disabilitas. fisik pada

[r]

3. Apakah ada hubungan antara kualitas pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan di ruang rawat inap dan rawat jalan terhadap kepuasan pasien dan

berkah yang senantiasa Allah SWT limpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Perilaku Higiene dengan Kejadian Diare pada Siswa SD Negeri

Ronny Hanitijo Soemitro. Metodelogi Penelitian Hukum dan Jurimetri. Jakarta: Ghalia Indonesia.. i) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

(3) Lebar garis terang pada layar berbanding terbalik dengan jarak antara dua celah yang digunakan.. (4) Orde garis terang berbanding terbalik dengan