• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTTVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI TEKNIK SIMULASI PADA SISWA KELAS IV MIN ULUM SUKAMAJU KEC. JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTTVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI TEKNIK SIMULASI PADA SISWA KELAS IV MIN ULUM SUKAMAJU KEC. JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI TEKNIK SIMULASI PADA SISWA KELAS IV

MIN ULUM SUKAMAJU KEC. JATIAGUNG KAB. LAMPUNG SELATAN

(Skripsi)

Oleh ROHMANTO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

i

PENINGKATAN AKTTVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI TEKNIK SIMULASI PADA SISWA KELAS IV

MIN ULUM SUKAMAJU KEC. JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh : Rohmanto

Tujuan Penelitian adalah (a). Mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, dan (b). Mendeskripsikan aktivitas belajar siswa setelah menggunakan permainan simulasi. Aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada kelas IV MIN ULUM Sukamaju diperoleh nilai rata-rata 54,28 sedangkan KKM yang ditentukan yaitu 65,00 sehingga menuntut perlunya perbaikan pembelajaran. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas dengan tahapan sebagai berikut : 1) perencanaan 2) tindakan 3) observasi dan evaluasi 4) refleksi dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari satu pertemuan pembelajaran. Data dikumpulkan berdasarkan indicator penilaian yang dilakukan pada saat siswa sedang melaksanakan kegiatan to formatif kemudian dianalisis untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Bagian penelitian ini adalah (a). reta-rata aktivitas siswa siklus I yaitu 41,67 %, dan siklus II diperoleh 64,68 %. (b) nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh yaiti 59,26 %, dan siklus II Nilai rata-rata yang diperoleh 67,25 %.

(3)

ii

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAIAR PKn

MELALUI TEKNIK SIMULASI PADA SISWA KELAS IV

MIN ULUM SUKAMAIU KEC. JATIAGUNG

KAB. LAMPUNG SELATAN

Oleh :

R ohmanto

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

iii

ULUM SUKAMAJU KEC. JATIAGUNG KAB. LAMPUNG SELATAN

Nama Mahasiswa : Rohmanto

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013079100

Program Studi : S1 PGSD dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI :

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

(5)

iv

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Dr. Herpratiwi, M.Pd. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Dra. Fitria Akhyar, M.Pd ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1003

(6)

v Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rohmanto

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013079100

Program Studi : S I PGSD dalam Jabatan Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Perguruan Tinggi : Universitas Lampung

Judul Skripsi : Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar PKn Melalui Teknik Simulasi Pada Siswa Kelas IV Min Ulum Sukamaju Kec. Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul "Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Melalui Teknik Simulasi Pada Siswa Kelas IV Min Ulum Sukamaju Kec. Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013" tersebut adalah hasil penelitian saya, kecuali bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebut dalam Daftar Pustaka

Demikian pernyataan ini saya buat untuk digunakan sepertinya dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup dituntut berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, ... 2013 Yang membuat pernyataan,

(7)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Marga Agung Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan pada tanggal 30 Juli 1969 Putra ke 6 dari 7 bersaudara pasangan Bapak Trisno Sumarto (alm) dan Ibu Musirah.

Penulis menikah pada tanggal 05 Mei 1996 dengan Ibu Sutiyem dan dikaruniai dua orang anak yaitu Sekar Muninggar Intani dan Ikrar Nusa Bakti .

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri Marga Agung Jati Agung Lampung Selatan, tamat tahun 1983.

2. SMP Trikora Rejo Mulyo Jati Agung Lampung Selatan, tamat tahun 1986.

3. SGO Pringsewu Lampung, tamat tahun 1989.

(8)

vii Skripsi ini di persembahkan untuk :

Kepada Bapak dan Ibu yang telah melahirkan dan membesarkanku Isteri ku tercinta, terimakasih atas dukungan dan support yan diberikan juga kepada anak-anak ku yang bapak sayang

Almamaterku Universitas Lampung

(9)

viii MOTTO

Tidak Ada Kebaikan Dalam Ibadah Yang di Dalamnya tidak di Dasari Ilmu Tidak Ada kebaikan Bagi Ilmu tanpa Disertai Pemahaman dan tidak Juga Suatu kebaikan Dalam Bacaan yang tidak Disertai Cita-Cita terhadap Maksud (tujuan) jadi.

(10)

ix

Puji syukur penulis panjatkan hanya kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya, sehingga Skripsi yang berjudul, "Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Melalui Teknik Simulasi Pada Siswa Kelas IV MIN Ulum Sukamaju Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013" dapat diselesaikan. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Iimu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini dapat selesai berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Iimu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, atas izin, nasehat, motivasi dan bimbingannya.

3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Lampung yang memberikan arahan, bimbingan, saran, nasehat dan motivasi selama penulis melaksanakan penelitian hingga penulisan laporan.

(11)

x

5. Ibu Dra, Fitria Akhyar, M.Pd sehagai dosen penguji yang telah memberikan kritik yang membangun serta saran dalam penyempurnaan Skripsi ini.

6. Bapak Nasron,S.Ag selaku kepala MIN Ulum Sukamaju dan ibu Sri Mulyani, S.Pd.I selaku teman sejawat dan seluruh siswa kelas IV yang telah membantu kelancaran penelitian ini.

7. Isteri tercinta dan anak-anakku yang telah memberikan doa dan supportnya. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita. Amin

Bandar Lampung, ... 2013 Penulis

(12)

xi

2.3 Karakteristik Pembelajaran PKn ... 13

2.4 Penerapan Teknik Pembelajaran Simulasi ... 15

2.5 Kajian Penelitian yang Relevan ... 18

2.6 Kerangka Berfikir ... 19

(13)

xii

4.4 Hasil Penelitian ... 29

1. Siklus I ... 29

2. Siklus II ... 34

4.5 Pembahasan ... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

5.1 Kesimpulan ... 43

5.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN 1. Dokumentasi Siklus I ... 4 7 2. Dokumentasi Siklus II ... 49

3. Pemetaan SK – KD ... 51

4. Silabus ... 52

5. RPP Sildus I ... 56

(14)

xiii

(15)

xiv DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Tes Fonnatif ... 2

2. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Penilaian Aktivitas Siswa ... 26

3. Table 4.1 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 32

4. Table 4.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Sikius I ... 33

5. Table 4.3 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 36

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa merupakan tantangan yang selalu dihadapi oleh setiap orang yang berkecimpung dalam profesi keguruan dan pendidikan. Banyak upaya yang telah dilakukan dan banyak pula keberhasilan yang telah dicapai, meskipun keberhasilan itu belum sepenuhnya memberikan kepuasaan bagi masyarakat dan para pendidik itu sendiri. Adanya kesenjangan antara kondisi aktual yang dihadapi di kelas dengan kondisi optimal menuntut pemikiran semua pihak dalam dunia pendidikan agar semua kesenjangan tersebut dapat diatasi dan tujuan pembelajaran tercapai. Kondisi optimal tersebut harus sesuai dengan tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn ) yaitu memberikan kompetensi – kompetensi diantaranya: berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaran dan untuk membentuk watak atau karakteristik warganegara yang baik (Ruminiati 2008:126).

(17)

2

kesehatan jasmani dan rohani , kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan ( Hamalik, 2004:82).

Sebagai seorang peneliti, saya akan selalu menginginkan peningkatan dalam pembelajaran yang diajarkannya,untuk itu dalam pembelajaran PKn diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI ).

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis,serta bertanggung jawab sesuai dengan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.

Berdasarkan hasil pra survai / peneliti dengan guru kelas IV dalam pembelajaran PKn di MIN Ulum Sukamaju yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran di sekolah diperoleh bahwa hasil belajar mata pelajaran PKn siswa kelas IV masih rendah dilihat berdasarkan tes formatif yang dilakukan pada saat pembelajaran di kelas Untuk lebih jelas nilai formatif siswa tersebut dapat dilihat pada table sebagai berikut:

Tabel 1.1 Tes Formatif Kelas IV Mata Pelajaran PKn

No Nilai Frekuansi Kategori

(18)

No Nilai Frekuansi Kategori

7. 70 2 Tuntas

8. 80 2 Tuntas

9. 90 1 Tuntas

10. 100 1 Tuntas

Dari Tabel di atas hasil belajar siswa dinyatakan masih rendah karena nilai Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan pada MIN Ulum Sukamaju yaitu 65,00 sedangkan dari table di atas baru mencapai nilai skor 1140 / 21 = 54, 28 itu berarti nilai rata – rata yang diperoleh baru mencapai 54,28.

Oleh sebab itu diperlukan suatu usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran PKn di kelas khususnya siswa Kelas IV MIN Sukamaju Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan juga bahwa rendahnya rata-rata prestasi belajar siswa,disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

a. Penyampaian materi pelajaran,di kelas IV oleh guru dengan menggunakan metode ceramah, Tanya jawab dan Pemberian Tugas tanpa contoh kongkret yang terjadi di lingkungan siswa, sehingga cenderung membuat siswa menjadi jenuh atau siswa merasa terbebani dengan menghafal sehingga membuat siswa kurang menarik dan merasa bosan

b. Siswa tidak pernah diberikan pengalaman langsung dalam pemahaman makna demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,siswa selalu diberikan tugas terus menerus secara teori sehingga sangat abstrak dan dan sulit dipahami siswa

(19)

4

Hasil observasi guru kelas IV.A di MIN Ulum Sukamaju , Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan untuk peningkatan aktivitas dan hasil belajar PKn perlu adanya perbaikan dalam metode pembelajaran yang digunakan, untuk itu Penerapan teknik pembelajaran simulasi untuk peningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn pada siswa kelas IV. MIN Ulum Sukamaju merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mencapai aktivitas dan hasil belajar yang maksimal

1.2.Indentifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dapat diindentifikasikan masalah yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran di kelas dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn pada siswa kelas IV. MIN Ulum Sukamaju dalam mata pelajaran PKn , diantaranya :

a. Guru lebih dominan menggunakan metode ceramah. b. Siswa kurang aktif, setiap diberi kesempatan bertanya. c. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru.

d. Metode yang digunakan kurang variatif, sehingga kurang menarik minat siswa.

1.3Pembatasan Masalah

Dalam penelitian tindakan kelas ini hal – hal yang akan diteliti, yaitu: a. Aktivitas belajar siswa selama penelitian tindakan kelas berlangsung. b. Hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar selama penelitian

(20)

c. Kinerja guru dalam menggunakan teknik simulasi pada materi sistem pemerintahan pusat selama penelitian tindakan kelas berlangsung.

1.4 Rumusan Masalah

a. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV MIN Ulum Sukamaju Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan mata pelajaran PKn pada materi sistem pemerintahan pusat melalui teknik simulasi ?

b. Bagaimana peningkatkan hasil belajar pkn materi sistem pemerintahan pusat pada siswa kelas IV. MIN Ulum Sukamaju Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan pada mata pelajaran PKn melalui teknik simulasi ?

1.5 Tujuan Penelitian

a. Mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam pembelajara Pendidikan Kewarganegaraan.

b. Mendeskripsikan aktivitas belajar siswa setelah menggunakan permainan simulasi.

1.6 Pemecahan Masalah

(21)

6

1.7 Manfaat Penelitian

a. Manfaat bagi siswa dalam pembelajaran

1) Memperbaiki kualitas proses pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki hasil belajar siswa

2) Meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas

3) Kesalahan dan kesulitan dalam proses pembelajaran akan dengan cepat dianalisis dan diagnosis sehingga kesalahan tersebut tidak berlarut-larut/segera diatasi

4) Adanya hubungan timbal balik antara pembelajaran dan hasil belajar siswa

5) Dapat dijadikan model bagi siswa dalam meningkatkan prestasinya b. Manfaat bagi guru

1) Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya 2) Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan meningkatkan

kinerjanya secara professional,karena guru mampu menilai, merefleksi diri, dan mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya

1) Melalui PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri

2) Dengan PTK, guru akan lebih merasa percaya diri

(22)

c. Manfaat bagi sekolah

1) Menambahkan inovasi baru memacu tumbuhnya semangat kolaborasi antar komponen pendidikan di sekolah.

2) Berbagai strategi / teknik pembelajaran dapat dihasilkan dari sekolah ini untuk disebar luaskan ke sekolah lain.

3) Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri guru, telah berhasil pula meningkatkan kualitas pendidik untuk para siswa. d. Manfaat bagi peneliti

(23)

8

BAB II KAJIAN TEORI

2.1Aktivitas Belajar

Menurut Rohani, (2004: 6) “aktivitas belajar dilakukan oleh aktivitas fisik dan psikis. Aktivitas fisik ialah peserta didik giat aktif dengan anggota badan. Siswa mendengarkan, mengamati, menyelidiki, mengingat, menguraikan dan sebagainya. Sedangkan aktivitas psikis adalah jiwanya, seperti berpikir, mengingat dan lain–lain”

Pada prinsipnya aktivitas belajar merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar (Sadirman,2001:93) dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berpandangan pada ilmu jiwa ,yaitu pandanan ilmu jiwa lama ( aktivitas di dominan oleh guru) dan pandangan ilmu jiwa modern (aktivitas didominasi oleh siswa )

(24)

mengolah data. e). Menganalisis penelitian. f). Menyusun hipotesis . g). Mendefinisikan variable secara operasional. h). Merancang penelitian,dan i). Melaksanalan eksperimen.

Menurut Rohani, (2004: 6) “aktivitas belajar dilakukan oleh aktivitas fisik dan psikis. Aktivitas fisik ialah peserta didik giat aktif dengan anggota badan. Siswa mendengarkan, mengamati, menyelidiki, mengingat, menguraikan dan sebagainya. Sedangkan aktivitas psikis adalah jiwanya, seperti berpikir, mengingat dan lain–lain”

1. Konsep Aktivitas Belajar

Hamalik (2004: 170-172), berdasarkan hasil penelitian para ahli pendidikan bahwa,

a. “Siswa adalah suatu organisme yang hidup, di dalam dirinya beraneka ragam kemungkinan dan potensi yang hidup yang sedang berkembang. Di dalam dirinya terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif inilah yang mengendalikan tingkah laku siswa.

b. Setiap siswa memiliki berbagai kebutuhan, meliputi kebutuhan jasmani, rohani, dan social. Kebutuhan menimbulkan dorongan untuk berbuat. Perbuatan-perbuatan yang dilakukan, termasuk perbuatan belajar dan bekerja, dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan tertentu dan untuk mencapai tujuan tertentu pula.

c. Seorang ahli biologi, Berson menemukan suatu teori yang disebut Elan Vital pada manusia. Elan Vital adalah suatu daya hidup dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat segala sesuatu.

d. Adanya berbagai temuan dan pendapat pada gilirannya menyebabkan pandangan anak (siswa) berubah. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau siswa melakukan aktivitas sendiri. Anak atau siswa belajar sambil bekerja, dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya serta mengembangakan keterampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat.

(25)

10

2. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar

Paul D. Dierich (Hamalik, 2004: 172-173) membagi jenis–jenis aktivitas dalam delapan kelompok sebagai berikut:

a. Kegiatan–kegiatan visual

Membaca, melihat gambar–gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja dan bermain.

b. Kegiatan–kegiatan lisan (oral)

Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi.

c. Kegiatan–kegiatan mendengarkan

Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

d. Kegiatan–kegiatan menulis

Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan–bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket. e. Kegiatan–kegiatan menggambar

Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. f. Kegiatan–kegiatan metrik

(26)

g. Kegiatan–kegiatan mental

Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor– faktor, melihat hubungan–hubungan dan membuat keputusan.

h. Kegiatan–kegiatan emosional

Minat, membedakan, berani, tenang dan lain–lain.

Pada prinsipnya aktivitas belajar merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar (Sadirman, 2001:93 ) dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berpandangan pada ilmu jiwa, yaitu pandangan ilmu jiwa lama ( aktivitas di dominan oleh guru ) dan pandangan ilmu jiwa modern (aktivitas didominasi oleh siswa ).

Menurut Sudjana, 2005:105. Kegiatan belajar atau aktivitas belajar sebagai proses terdiri dari enam unsur, yaitu: (a) Tujuan belajar. (b) Peserta didik yang termotivasi.(c) Tingkat kesulitan belajar. (d) Stimulus dan lingkungan.

(e) Peserta didik yang memahami situasi. (f) Pola respon peserta didik.

Berdasarkan kajian di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama proses belajar mengajar sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih memadai.

2.2Hasil Belajar

(27)

12

Gagne hasil belajar harus didasarkan pada pengamatan tingkah laku melalui stimulus respon . ( Sudjana, 2005:19).

Soedijarto (Nashar, 2004:79), mengemukakan hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar dan mengajar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Hasil belajar adalah proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.

Penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran merupakan implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidika (SNP). Penetapam SNP membawa implikasi terhadap model dan teknik penilaian pembelajaran yang mendidik. perencanaan penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran mencakup penilaian eksternal dan internal.

Langkah perencanaan penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran mencakup rencana penilaian proses pembelajaran dan rencana penilaian hasil belajar peserta didik. Rencana penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran merupakan rancangan penilaian yang akan dilakukan oleh guru untuk memantau proses,kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan (Belajar dan Pembelajaran.FKIP Unila, 2010 )

Berdasarkan Taksonomi Bloom, hasil belajar dalam rangka pembelajaran dicapai melalui tiga kategori ranah,yaitu:

(28)

(c). Penerapan (C.3) (d). Analisis (C.4) (e). Sintesis (C.5) (f). Evaluasi (C.6)

b. Ranah afektif,berkenaan dengan sikap dan nilai.Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan,yaitu: (a). Menerima (b). Menjawab / reaksi (c). Menilai organisasi (d). Karakteristik dengan suatu nilai (e). Kompleks nilai

c. Ranah psikomotor, meliputi (a). Keterampilan motorik (b). Manipulasi benda-benda (c). Koordinasi neuromuscular (menghubungkan,mengintai).

Berdasarkan dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya dan hasil tersebut dapat digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai sutu tujuan pendidikan dan hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

2.3Karakteristik Pembelajaran Pkn

(29)

14

diperbarui lagi menjadi UU No.12 th. 2006 tentang kewarganegaraan, yang telah diberlakukan mulai 1 Agustus 2006. UU ini telah disahkan oleh DPR dalam sidang paripurna tanggal 11 Juli 2006. Hal yang menarik dalam UU ini adalah terdapatnya peraturan yang memberi perlindungan pada kaum perempuan yang menikah dengan warga negara asing, dan nasib anak-anaknya (Harpen dan Jehani 2006).

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Tujuan PKn adalah untuk membentuk watak atau karakteristik warga negara yang baik. Sedangkan tujuan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, menurut Mulyasa (2007) adalah untuk menjadikan siswa: a. Mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi

persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.

b. Mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan,

(30)

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan PKn di SD adalah untuk menjadikan warganegara yang baik, yaitu warganegara yang tahu, mau, dan sadar akan hak dan kewajibannya. Dengan demikian, kelak siswa diharapkan dapat menjadi bangsa yang terampil dan cerdas, dan bersikap baik, serta mampu mengikuti kemajuan teknologi modern.

2.4Penerapan Teknik Pembelajaran Simulasi

Teknik pembelajaran ini diterapkan didalam dunia pendidikan dengan tujuan mengaktifkan kemampuan yang dianalogikan dengan proses sibernetika. Pendekatan simulasi dirancang agar mendekati kenyataan dimana gerakan yang dianggap kompleks sengaja dikontrol, misalnya, dalam proses simulasi ini dilakukan dengan menggunakan simulator.

Menurut Roestiyah (2008: 22), “simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu”.

Terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dengan menggunakan teknik simulasi, diantaranya sebagai berikut,

2.4.1 Kelebihan teknik simulasi adalah:

(31)

16

b. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan.

c. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.

d. Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.

e. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.

2.4.2 Kelemahan teknik pembelajaran ini, di antaranya adalah:

a. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.

b. Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.

c. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.

Bermain merupakan cara belajar yang menyenangkan karena anak didik belajar sesuatu tanpa mempelajarinya. Apa yang dipelajari ini disimpan dalam pikirannya dan akan dipadukan menjadi satu kesatuan dengan pengalaman-pengalaman lain yang kadang-kadang tanpa disadarinya.

(32)

Permainan simulasi dibuat untuk tujuan-tujuan tertentu, misalnya membantu siswa untuk mempelajari pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan aturan-aturan sosial. Dalam hal ini peserta permainan dapat memerankan peran yang sama sekali asing baginya. Permainan simulasi hampir sama dengan permainan peranan tetapi dalam permainan simulasi dapat menggabungkan antara teknik bermain peranan dengan teknik diskusi.

2.4.3 Prosedur / Langkah- Langkah Pembelajaran Metode Simulasi a. Tahap Pemilihan Peran.

1) Fasilitator, individu yang bertugas memimpin permainan simulasi 2) Penulis bertugas mencatat segala sesuatu yang terjadi selama

permainan berlangsung

3) Pemain, individu yang memegang tanda bermain dan menjawab serta mendiskusikan pesan-pesan permainan simulasi

4) Pemegang peran, yaitu individu-individu yang berperan sebagai orang-orang yang ada dalam scenario permainan, misalnya guru, kepala sekolah, dsb

5) Penonton, mereka yang ikut menyaksikan permainan simulasi berhak mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dan ikut berdiskusi b. Tahap Pelaksanaan

1) Menyediakan alat permainan beserta kelengkapannya 2) Fasilitator menjelaskan tujuan permainan

(33)

18

4) Menyimpulkan hasil diskusi setelah seluruh permainan selesai dan mengemukakan masalah-masalah yang belum sempat diselesaikan pada saat itu

5) Menutup permainan dan proses pembelajaran c. Kegiatan akhir

Melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan. 2.5 Kajian Penelitian Yang Relevan

Peneliti mengacu dari penelitian sdr Norma Siregar guru SDN 2 Branti Raya Kecamatan Natar, dari hasil pelaksanaan tindakan, analisis dan refleksi atas pengembangan teknik permainan simulasi, dapat disimpulkan beberapa temuan sebagai berikut:

1. Model permainan simulasi dapat membantu meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran PKn. Pelaksanaan tindakan siklus 1 siswa yang memperoleh aktivitas rendah 43.3%, siklus 2 pada persentase 23.3% dan pada siklus 3 berkurang pada persentase akhir 13.3%

2. Model permainan simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran PKn. Peningkatan itu dapat dilihat pada dari pelaksanaan siklus 1 siswa yang tidak mencapai KKM 63.3 % dan pada siklus 2 siswa yang belum tuntas 33.3% dan pada siklus 3 seluruh siswa mencapai KKM 0%.

2.6 Kerangka Berpikir

(34)

yang memberatkan bagi siswa sebagai akibatnya aktivitas dan hasil belajar siswa rendah. Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa peneliti akan menggunakan pendekatan kontekstual dengan teknik simulasi. Penggunaan pendekatan kontekstual ini memiliki keunggulan, dimana siswa mengungkapkan ide atau gagasan secara lisan (berbicara) tanpa merasa terbebani karena pendekatan kontekstual siswa diberi kebebasan melakukan percakapan melalui teknik simulasi sesuai dengan konteks kehidupan nyata siswa dengan materi yang telah di berikan guru. Dengan penggunaan pendekatan kontekstual dengan teknik simulasi.Gambaran dari kerangka berpikir penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Bagan Kerangka Berpikir 2.7 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka, maka dirumuskan “ Apabila dalam pembelajaran PKn khususnya kelas IV MIN Ulum Sukamaju menerapkan pembelajaran teknik simulasi dengan memperhatikan langkah – langkah pembelajaran secara tepat, maka: 1. Peningkatan aktivitas belajar siswa akan meningkat.

2. Peningkatan hasil belajar siswa akan meningkat. Kondisi Awal

Pembelajaran Belum menggunakan

teknik simulasi

SISWA Hasil Belajar PKn belum

tercapai KKM . Kondisi Akhir Hasil Belajar PKn

(35)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh guru kelas guna memperbaiki kinerja guru dalam profesinya serta peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV di MIN Ulum Sukamaju Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini akan dilakukan 2 siklus dengan berbagai kemungkinan perubahan yang dianggap perlu dalam penelitian ini peneliti menerapkan konsep model Kemmis dan Mc Taggat (Hopkins:1993:48) yaitu : (1). Tahap Perencanaan. (2). Tahap Pelaksanaan. (3). Tahap Observasi. (4). Tahap Refleksi.

Untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut:

Gambar 3.1 konsep model Kemmis dan Mc Taggat (Hopkins:1993:48)

Analisis & Refleksi

Observasi Pelaksanaan Tindakan

Rencana Tindakan

Siklus I

(36)

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV MIN Ulum Sukamaju Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

3.3 Subyek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini subyeknya adalah siswa kelas IV dan guru beserta teman sejawat MIN Ulum Sukamju Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan. Dengan jumlah siswa 21 orang, terdiri dari 10 orang perempuan dan 11 orang laki-laki.

3.4Prosedur Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan 2 siklus dengan berbagai kemungkinan perubahan yang dianggap perlu dalam penelitian ini peneliti menerapkan konsep model Kemmis dan Mc Taggat ( Pargito:37) yaitu :

(37)

22

Siklus I

1. Tahap Perencanaan

a. Menentukan jadwal kegiatan PTK. b. Menyusun perangkat pembelajaran. c. Membuat skenario pembelajaran.

d. Membuat lembar observasi guru dan siswa.

e. Membuat format penilaian / evaluasi hasil belajar. 2. Tahap Pelaksanaan

a. Kegiatan Pendahuluan Apersepsi.

a) Guru menyusun / menyiapkan pembelajaran yang akan diberikan. b) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan inti

a) Tahap Pemilihan Peran.

1) Fasilitator, individu yang bertugas memimpin permainan simulasi 2) Penulis bertugas mencatat segala sesuatu yang terjadi selama

permainan berlangsung

3) Pemain, individu yang memegang tanda bermain dan menjawab serta mendiskusikan pesan-pesan permainan simulasi

(38)

5) Penonton, mereka yang ikut menyaksikan permainan simulasi berhak mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dan ikut berdiskusi

b) Tahap Pelaksanaan

1) Menyediakan alat permainan beserta kelengkapannya 2) Fasilitator menjelaskan tujuan permainan

3) Menentukan pemain, pemegang peran dan penulis 4) Bermain dan berdiskusi

5) Menyimpulkan hasil diskusi setelah seluruh permainan selesai dan mengemukakan masalah-masalah yang belum sempat diselesaikan pada saat itu

6) Menutup permainan dan proses pembelajaran c) Kegiatan akhir

Melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan. c. Kegiatan Akhir

1) Memberi penekanan tentang konsep penting yang harus dikuasai siswa 2) Membantu siswa menarik kesimpulan

3) Memberikan tugas rumah berdasarkan topik pada rencana pembelajaran

(39)

24

3. Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung oleh observer dengan memberi check list ( √ ) pada panduan yang telah disiapkan.

4. Tahap refleksi

Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi dan analisis serta diskusi dari rekan kerja. Refleksi dilakukan untuk mengkaji apakah pelaksanaan tindakan sudah dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau belum. Refleksi hasil analisis data pada tahap ini digunakan sebagai acuan perencanaan tindakan pada siklus berikutnya, apabila hasil yang telah dicapai siswa sesuai dengan yang diharapkan (berdasarkan Standar Ketuntasan Belajar Minimal) maka siklus berikutnya tidak dilanjutkan. 3.5Teknik Dan Alat Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

a. Lembar observasi, terdiri dari dua jenis yaitu lembar observasi siswa yang berguna untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan lembar observasi guru yang berfungsi untuk mengetahui kinerja guru selama pembelajaran

Tabel 1. Lembar Penilain Aktivitas Siswa

(40)

Keterangan:

Tabel 2. Lembar Observasi Kinerja Guru

NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4

I PRA PEMBELAJARAN

1 Menyiapkan ruang, alat pembelajaran, dan media 2 Memeriksa kesiapan siswa

II MEMBUKA PEMBELAJARAN

1 Melakukan kegiatan apersepsi

2 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan

III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A Penguasaan Materi Pelajaran

1 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

B Pendekatan/Strategi Pembelajaran

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 3 Menguasai kelas

4 Melaksanakan pembelajaran bersifat konstektual 5 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect)

6 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

7 Melatih keterampilan berbahasa/bersastra secara terpadu 8 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan

bernalar

9 Memupuk kegemaran membaca/bersastra C. Pembelajaran Yang Memicu Dan Memelihara

(41)

26

NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4 1 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui interaksi

guru, siswa dan sumber belajar 2 Merespon positif partisipasi siswa

3 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa

4 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 5 Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif 6 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam

belajar

D Penilaian Proses Dan Hasil Belajar 1 Memantau kemajuan belajar

2 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi E Penggunaan Bahasa

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 3 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai IV PENUTUP

1 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

2 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian

remidi/pengayaan

No Rentang skor Keterangan

1 0 - 25 Kurang

2 26 - 50 Cukup

3 51 - 75 Baik

(42)

b. Lembaran tes hasil belajar, diperoleh dari tes yang dilaksanakan setiap akhir pertemuan pembelajaran. Tes hasil belajar instrument ini digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan prestasi belajar siswa khusunya mengenai penguasaan terhada materi yang dibelajarkan dengan menggunakan teknik pembelajaran permainan simulasi. Tes hasil belajar yang digunakan selain tes formatif ,pada akhir pembelajaran ada juga tes dalam bentuk essay.

Tabel 3. Lembar Hasil Belajar Siswa

3.8 Indikator Penelitian

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan yang signifikan atas aktivitas dan hasil belajar PKn siswa kelas IV MIN Ulum Sukamaju semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Dengan hasil 80% dari siswa memperoleh nilai rata-rata sesuai dengan KKM yang telah ditentukan sekolah (KKM PKn = 62,00).

No Nama Siswa Tes Jumlah

Skor Nilai Kategori Tes 1 Tes 2

(43)

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di MIN Ulum Sukamaju terhadap siswa kelas IV pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat disimpulkan bahwa :

5.1.1.Penerapan teknik simulasi pada mata pelajaran PKn dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV MIN Ulum Sukamaju dapat dilihat pada hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siklus akhir kegiatan aktivitas siswa menunjukkan peningkatan dari setiap siklusnya, siklus I memperoleh 36,11%, sedangkan siklus II memperoleh 65% atau tetjadi peningkatan aktivitas sebesar 28,89% 5.1.2.Penerapan teknik simulasi pada mata pelajaran PKn dapat

(44)

pelaksanaannya guru dituntut untuk dapat momotivasi siswa agar menjadi baik.

5.2.Saran

5.2.1 Bagi Siswa

Dapat mengemban kreativitas siswa, karena melalui shnulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan dan memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematic

5.2.2 Bagi Guru

Dengan menggunakan variasi metode/teknik dalam pembelajaran dapat mencegah kejenuhan siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, karena dengan adanya variasi atau hal baru yang tepat maka siswa akan lebih antusias dan terpancing dalam mengikuti pembelajaran. Penggunaan indikator yang cocok dalam pelaksanaan teknik simulasi serta dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan dapat menggunakan perencanaan pembelajaran yang lebih baik.

5.2.3 Bagi Sekolah

(45)

46

5.2.4 Bagi Peneliti

(46)

Hamalik Oemar, 2004. Proses Belujar Mengujur. Bumi Aksara, Jakarta

Nana Supriatna,M.Pd,dkk 2007 Pendidikan IPS SD, Fakultas Pendidikan UPI, Bandung.

Nashar, H. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran, Cet 2, Delia Press, Jakarta

Nasih, Ahmad Munjin & Kholidah, Lilik Nur. 2009. Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Refika Aditama, Bandung

Pargito, 2011, Penelitiun Tindakan Bagi Guru Dan Dosen, Penerbit Anugerah Utama Raharja (Aura), Bandar Lampung.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Roestiyah, N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta Ruminiati, 2008 Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional. Jakarta.

(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)

Gambar

Tabel 1.1 Tes Formatif Kelas IV Mata Pelajaran PKn
Gambar 3.1 Bagan Kerangka Berpikir
Gambar 3.1 konsep model Kemmis dan Mc Taggat (Hopkins:1993:48)
Tabel 1. Lembar Penilain Aktivitas Siswa
+4

Referensi

Dokumen terkait

KARAKTERISASI DAN STUDI SIFAT KEASAMAN ZEOLIT DARI FLY ASH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ADSORPSI NH

inkuiri terbimbing yang dikembangkan pada pokok materi titrasi asam. basa, dan dapat dijadikan acuan dalam pembuatan LKS berbasis

PRODUKSI METIL ESTER (BIODIESEL) DARI BAHAN BAKU BIJI SAGA POHON (Adenthera Pavonina L)v. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

The Directorate of High Schools Development of the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia is honoured to be hosting the World Schools Debating

Pengeplotan ini adalah untuk memvisualisasikan hasil pengolahan data, yanag pertama yaitu nilai anomali TEC di setiap stasiun pengamatan, dan yang kedua adalah posisi

Faktor fisik yang menyebabkan aktivitas pertannian lebih banyak dilakukan pada wilayah beting gisik yang relatif jauh dari garis

Tag menjelaskan setiap elemen yang ada di dalam web seperti teks, gambar maupun table, HTML sendiri adalah, merupakan suatu dokumen teks biasa yang mudah untuk di mengerti

Abstraksi. Pemilihan pasangan pernikahan dan masalah yang muncul dalam kehidupan pernikahan adalah hal yang berkaitan, sehingga diperlukan strategi coping untuk menyikapi