• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN LAHAN INVESTASI DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH, LAMPUNG TIMUR DAN LAMPUNG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMETAAN LAHAN INVESTASI DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH, LAMPUNG TIMUR DAN LAMPUNG SELATAN"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PEMETAAN LAHAN INVESTASI DI KABUPATEN

LAMPUNG TENGAH, LAMPUNG TIMUR

DAN LAMPUNG SELATAN

Oleh

AHMAD HUSIN LUBIS

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu Sistem Informasi berbasis komputer yang bertujuan untuk menghimpun, menyimpan, memanipulasi, menganalisis dan menyajikan data beracuan spasial dan atribut data tabular (non spasial) yang berkaitan, untuk memecahkan masalah-masalah penelitian, analisis, perencanaan hingga manajemen yang kompleks. Perkembangan teknologi dan berbagai inovasi telah memungkinkan pemanfaatan SIG secara lebih mudah (user friendly) dan mengarah pada pengembangan sistem untuk menunjang pengambilan keputusan.

(2)

Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Lampung Timur sudah selayaknya dipandang perlu memiliki SIG sebagai sarana Sistem Informasi Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Lampung timur yang berbasis Geografis, dengan pembuatan peta lahan investasi dapat meningkatkan aspek perekonomian seperti akses yang lebih baik unuk mengetahui daerah yang baik untuk penanaman modal, dan juga sebagai pembaharuan data (data yang up to date), data yang terstruktur dan kompleks. Terkait dengan uraian tersebut maka salah satu perusahaan CV. GEOPLAN mendapatkan tugas melakukan pemetaan lahan investasi di kabupaten Lamung Selatan, Lampung Tengah, dan Lmpung timur. Mensiasati kegiatan tersebut maka kami mencoba untuk ikut serta dalam kegiatan Pemetaan Lahan Investasi melalui jalur Kerja Praktek dengan batasan-batasan kegiatan yang disesuaikan dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan pada Program Diploma III Survey dan Pemetaan Fakultas Teknik Unila. Kegiatan Kerja Praktek ini direncanakan akan berjalan selama 2 bulan, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan Laporan Akhir. Tujuan Kerja Praktek ini adalah:

a. Menyusun informasi visual tentang potensi lahan investasi yang tersedia di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan dalam bentuk peta dua dimensi.

b. Menyusun gambaran detail potensi investasi dengan ketersediaan infrastruktur penunjang khususnya di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka menggali potensi lahan daerah kabupaten wilayah Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan diadakan pembuatan peta lahan investasi pada daerah tersebut. Dengan adanya pembuatan peta lahan investasi pada daerah tersebut diharapkan setiap daerah akan mengalami perkembangan ekonomi daerah yang optimal, serta pendayagunaan sumber daya alam dan manusia serta memperluas lapangan pekerjaan dan memperluas kegiatan ekonomi didalam berbagai bidang.

Lampung sebagai daerah yang basis ekonominya pertanian masih sangat mengandalkan lahan sebagai sumber daya utama. Namun demikian ketersediaan lahan saja tidak otomatis menggerakkan ekonomi. Karena itu, perlu investor untuk menanamkan modalnya.

(4)

Lampung yang unggul dan berdaya saing maka perlu upaya promosi investasi. Promosi ini diharapkan dapat memberikan informasi sehingga menarik investor untuk menanamkan modalnya.

Untuk terus memacu pertumbuhan ekonomi agar lebih tinggi dipelukan lebih banyak investasi. Pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan mendorong peningkatan investasi, karenanya, perlu dipacu dengan mengundang lebih banyak penanam modal. Hal ini sangat memungkinkan karena memang masih banyak potensi dan peluang usaha yang dapat di kembangkan. Itulah sebabnya, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung dalam rangka meningkatkan penanaman modal di Lampung akan menyusun Peta Penyediaan Lahan Investasi. Untuk Tahun Anggaran 2012 dilaksanakan untuk Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Lampung Tengah. Namun dalam kerja praktik ini dibatasi hanya pembuatan peta lahan investasi disetiap masing-masing daerah yang telah ditentukan.

1.2. Tujuan

1.2.1 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja

Adapun Maksud dan Tujuan Praktik Kerja ini adalah:

(5)

b. Memahami kaitan antara pengetahuan secara teoristis dengan keadaan yang sesungguhnya di lapangan serta meningkatkan kerja sama tim.

c. Membentuk jiwa disiplin dan bertanggung jawab dalam melaksanakan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan. d. Membekali Mahasiswa/ i dengan pengalaman untuk memasuki

dunia kerja yang sebenarnya.

e. Sebagai salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan Program Studi Diploma 3 Teknik Survey dan Pemetaan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lampung.

1.2.2 Tujuan Pekerjaan

a. Menyusun informasi visual tentang potensi lahan investasi yang tersedia di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan dalam bentuk peta dua dimensi.

b. Menyusun gambaran detail potensi investasi dengan ketersediaan infrastruktur penunjang khususnya di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan.

(6)

1.3. Sasaran

Adapun hasil yang diharapkan dari Pemetaan Lahan Investasi ini adalah sebagai berikut:

a. Tersusunnya informasi visual tentang potensi lahan investasi yang tersedia di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan dalam bentuk peta dua dimensi.

b. Tersusunnya gambaran detail potensi investasi dengan ketersediaan infrastruktur penunjang khususnya di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan.

c. Tersusunnya dokumentasi pendukung promosi investasi di Provinsi Lampung, khususnya di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan.

1.4. Batasan Masalah

1.4.1. Batasan Lokasi Kajian Kerja Praktik

Lokasi kajian kegiatan ini adalah tiga kabupaten di Provinsi Lampung, yaitu :

(7)

1.4.2. Batasan Lingkup Kerja Praktik

Mencakup kegiatan antara lain :

1. Inventarisasi daya dukung infrastruktur (jaringan jalan, transmisi tegangan tinggi, terminal, bandara, pipa gas, pelabuhan)

2. Inventarisasi potensi sumberdaya alam (perkebunan, pertanian)

3. Pemetaan lahan investasi wilayah Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Kabupaten Lampung Selatan di berbagai kawasan. Yaitu :

1. Kawasan Pemukiman 2. Kawasan Pertanian 3. Kawasan Perkebunan

4. Kawasan Perdagangan dan Jasa

Lampung Timur

Lampung Selatan Lampung Tengah

(8)

1.5. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Penyusunan peta penyediaan lahan investasi di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan menggunakan pendekatan terpadu sebagaimana tergambar pada gambar :

Gambar 1.1. Diagram Alir Pekerjaan

Dalam kegiatan kerja praktik ini hanya dibatasi pada analisis potensi sampai pembuatan peta lahan investasi yang tergambar pada gambar 1.1 dengan garis putus-putus. Untuk lebih rinci akan dijelaskan pada tahap pelaksanaan.

Analisis Lahan Investasi

- Ketersediaan Lahan dan Infrastuktur - Potensi Lahan Secara Fisik

Spasial Lahan

SITUASI WILAYAH TATA RUANG WILAYAH IKLIM dan POTENSI INVESTASI

Pengumpulan data primer Pengumpulan data sekunder

Aspek

Ekonomi Aspek Lingkungan Aspek

(9)

Secara aspek strategis wilayah akan mempertimbangkan aspek yang sesuai dengan tata ruang dan estimasi dampak dengan mempelajari dan menentukan kebutuhan investasi dan kelayakan proyek investasi.

Aspek yang akan dipertimbangkan adalah :

a. Inventarisasi data teknis (Topografi, Tematik, Tanah, Hidrologi, Geologi, Meteorologi, DLL)

b. Utilitas, Sarana dan Prasarana c. Ketersediaan lahan

d. Analisis Spasial

(10)

1.6. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Pelaksanaan Kerja Paktik ini dijadwalkan selama 3 bulan. (lihat tabel 1.1)

Tabel 1.1. Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktik

No Item Pekerjaan Bulan I Bulan II Bulan III Catatan c. Penggabungan Data Spasial dan Data

(11)

BAB III

KEGIATAN KERJA PRAKTIK

3.1. Persiapan

3.1.1.Persiapan Administrasi

a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas lampung kepada CV. Geoplan Nusantara

b. Transkrip nilai semester 1 sampai 5 c. Slip pembayaran SPP semester 6

3.1.2.Persiapan Peralatan

Kegiatan kerja praktik ini mengunakan beberapa peralatan sebagai berikut : a. Perangkat Keras (Hardware)

1. Satu unit Laptop

2. Satu unit Printer (digunakan untuk mencetak hasil laporan) 3. Satu Unit Flask Disk (digunakan untuk menyalin data) b. Perangkat Lunak (Software)

1. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 32 bit

2. Microsoft Office Word 2010 (digunakan untuk membuat laporan)

(12)

4. ArcGIS versi 9.3 (digunakan untuk pembuatan Peta Investasi)

3.1.3. Persiapan Teknis

1. Persiapan Teknisnya adalah Persiapan Situasi Wilayah dan Persiapan Tata ruang Wilayah. Maksud dari Persiapan Situasi Wilayah disini adalah menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang mencakup unsur-unsur alam atau unsur-unsur buatan manusia agar dapat dijadikan sebagai acauan pada pembuatan Peta Lahan Investasi.

(13)

3.2. Pelaksanaan

Secara umum tahap pelaksanaan dari pembuatan peta lahan investasi dapat dilihat dari diagram alir dibawah ini :

Gambar 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Kerja Praktik

Pengumpulan Data Situasi Wilayah Tata Ruang Wilayah

Editing Data Spasial dan Data Atribut

(14)

3.3. Pengolahan Data

a. Data Spasial

Pengolahan Data Spasial yang berupa Peta Digital diperoleh dari Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Selatan dan Lampung Timur yang kemudian dilakukan proses Editing untuk memperbaiki dan memperbaharui Data Spasial tersebut. Editing peta adalah suatu proses untuk memperbaiki kualitas peta untuk dapat menghasilkan digitasi, visualisasi maupun data base yang baik. Langkah-langkah pengolahan data spasial dapat dilihat pada lampiran 1.

b. Data Atribut

Pengolahan data atribut yang merupakan hasil validasi dari lapangan yang kemudian dilakukan penyusunan data atribut tersebut untuk melengkapi dan memperbaharui data atribut pada peta digital yang digunakan untuk membuat SIG.

3.4. Penggabungan Data Spasial dan Data Atribut

Setelah semua data spasial dan data atribut terkumpul dan tersusun, selanjutnya dilakukan penggabungan atau menjoinkan data spasial yang berupa file Shp dan data atribut yang berupa file Xls sehingga menjadi Sistem Informasi Geografis.

(15)

3.5. Overlay Layer

Overlay beberapa layer disini bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi dari masing-masing kabupaten yang menjadi objek investasi. Tema– tema tersebut dioverlaykan menjadi sebuah layout. Layer tersebut diantaranya adalah layer ibukota, layer jaringan jalan, layer jaringan rel kereta api, layer sungai, layer batas kabupaten, layer batrimetri.

Berikut daftar layer yang telah dioverlaykan menjadi layout dari masing-masing kabupaten :

1. Administrasi

2. Daerah Aliran Sungai 3. Geologi

(16)

3.6. Analisis Spasial

1. Kawasan Perkebunan

Kawasan Perkebunan memiliki kriteria. Kriteria kawasan industri terdapat pada lampiran 3.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut dipilihlah layer-layer yang mendukung kawasan perkebunan, layer-layer tersebut terdiri dari layer kesesuaian lahan pada RTRW, layer kawasan hutan lindung, layer pertanian, layer pemukiman, layer curah hujan.

Yang kemudian dioverlaykan sehingga menghasilkan sebuah kawasan perkebunan melalui proses analisis data spasial.

Langkah-langkah analisis data spasial dapat dilihat pada lampiran 3.

2. Kawasan Pertanian

Kawasan Pertanian memiliki kriteria. Kriteria kawasan pertanian terdapat pada lampiran 3.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut dipilihlah layer-layer yang mendukung kawasan pertanian, layer-layer tersebut terdiri dari layer topografi, layer kemiringan lereng, layer curah hujan, layer kawasan rawan bencana, layer pola ruang, layer struktur ruang dan layer kawasan strategis.

Yang kemudian dioverlaykan sehingga menghasilkan sebuah kawasan pertanian melalui proses analisis data spasial.

(17)

3. Kawasan Perdagangan dan Jasa

Kawasan Perdagangan dan Jasa memiliki kriteria. Kriteria kawasan perdagangan dan jasa terdapat pada lampiran 3.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut dipilihlah layer-layer yang mendukung kawasan perdagangan dan jasa, layer-layer tersebut terdiri dari layer kawasan hutan lindung, layer kawasan rawan bencana, layer pusat kegiatan, layer jaringan jalan, layer kemiringan tanah, layer pemukiman, layer pola ruang, layer struktur ruang, layer kawasan strategis. Yang kemudian dioverlaykan sehingga menghasilkan sebuah kawasan perdagangan dan jasa melalui proses analisis data spasial. Langkah-langkah analisis data spasial dapat dilihat pada lampiran 3.

4. Kawasan Pemukiman

Kawasan Pemukiman memiliki kriteria. Kriteria kawasan pemukiman terdapat pada lampiran 3.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut dipilihlah layer-layer yang mendukung kawasan pemukiman, layer-layer tersebut terdiri dari layer kesesuaian lahan, layer sungai, layer pemukiman, layer kawasan hutan lindung, layer kawasan hutan produksi, layer pertanian, layer kemiringan tanah, layer kawasan rawan bencana, layer pola ruang, layer struktur ruang, layer kawasan strategis.Yang kemudian dioverlaykan sehingga menghasilkan sebuah kawasan pemukiman melalui proses analisis data spasial.

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari Kerja Praktek yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Luas kawasan dari masing-masing kabupaten. a. Kabupaten Lampung Selatan

- Kawasan Perkebunan memiliki luas 82150.314 Ha - Kawasan Pertanian memiliki luas 165185.279 Ha

- Kawasan Perdagangan dan Jasa memiliki luas 3807.875 Ha - Kawasan Pemukiman memiliki luas 16320.915 Ha

b. Kabupaten Lampung Tengah

- Kawasan Perkebunan memiliki luas 188408.375 Ha - Kawasan Pertanian memiliki luas 208757.917 Ha

- Kawasan Perdagangan dan Jasa memiliki luas 5344.096 Ha - Kawasan Pemukiman memiliki luas 86787.664 Ha

c. Kabupaten Lampung Timur

- Kawasan Perkebunan memiliki luas 118986.617 Ha - Kawasan Pertanian memiliki luas 186200.451 Ha

(19)

5.2. Saran

1. Bagi instansi yang ingin mengembangkan Peta Lahan Investasi dapat mengacu pada peta investasi dengan menyesuaikan kondisi yang ditemukan.

2. Perlu adanya keakuratan dan kelengkapan data untuk mencapai hasil yang lebih efektif dan maksimal dikarenakan data yang diperoleh belum mendekati akurat dan membuat hasil kurang baik.

3. Di butuhkan kesabaran dan ketelitian pada saat menganalisis.

(20)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.14. Tampilan Desktop Administrator ... 33

Gambar 4.1 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan ... 42

Gambar 4.2 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Pertania Kabupaten Lampung Selatan ... 43

(21)

Gambar 4.4 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Pemukiman

Kabupaten Lampung Selatan ... 44 Gambar 4.5 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Perkebunan

Kabupaten Lampung Tengah ... 44 Gambar 4.6 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Pertanian

Kabupaten Lampung Tengah ... 45 Gambar 4.7 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Perdagangan dan Jasa

Kabupaten Lampung Tengah ... 45 Gambar 4.8 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Pemukiman

Kabupaten Lampung Tengah ... 46 Gambar 4.9 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Perkebunan

Kabupaten Lampung Timur ... 46 Gambar 4.10 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Pertanian

Kabupaten Lampung Timur ... 47 Gambar 4.11 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Perdagangan dan Jasa

Kabupaten Lampung Timur ... 47 Gambar 4.12 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Pemukiman

(22)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i ABSTRAK ... ii LEMBAR PERSETUJUAN ... v LEMBAR PENGESAHAN ... vi PERNYATAAN ... vii RIWAYAT HIDUP ... viii MOTTO ... ix PERSEMBAHAN ... x KATA PENGANTAR ... xi DAFTAR ISI ... xiii DAFTAR GAMBAR ... xvii DAFTAR TABEL ... xix DAFTAR DIAGRAM ... xx DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

(23)

1.2.2. Tujuan Pekerjaan ... 3 1.3. Sasaran ... 4 1.4. Batasan Masalah ... 4 1.4.1. Batasan Lokasi Kajian Kerja Praktik ... 4 1.4.2. Batasan Lingkup Kerja Praktik ... 5 1.5. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan ... 6 1.6. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ... 8

II. LANDASAN TEORI ... 9 2.1. Sistem Informasi Geografis (SIG) ... 9

2.1.1. Pengertian Sistem ... 9

2.1.2. Pengertian Informasi ... 10

2.1.3. Pengertian Geografis ... 10

(24)

2.9.3. ArcTollbox ... 30 2.9.4. ArcGlobe ... 32 2.9.5. ArcScane ... 32 2.9.6. ArcReader... 33 2.9.7. Desktop Administrator ... 33

(25)

5.1. Kesimpulan ... 49 5.2. Saran ... 50

(26)

1

DAFTAR PUSTAKA

Prahasta, Eddy. 2002. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika

Prahasta, Eddy. 2005. Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika

Malisa, Reni Fitri. 2012. Tugas Akhir : Sistem Informasi Perpusatakaan Universitas Lampung. Bandar Lampung : Unversitas Lampung.

Lestari, Dwi Puji. 2011. Tugas Akhir : Sistem Informasi Geografis Kampus Universitas Lampung. Bandar Lampung : Unversitas Lampung.

Sumardi.(2012). Pengenalan Arc Gis. http://windaadju.files.wordpress.com/2012. (diakses pada tanggal 07 Februari 2013)

http://library.binus.ac.id/ecolls/ethesis/bab2/2009-2-00609. (diakses pada tanggal 05 Februari 2013)

Ilham Guntara.(2013). Pengertian Overlay Dalam Sistem Informasi Geografi. http://igun.blogspot.com/2013/01/pengertian-overlay-dalam-sistem.html.

(27)
(28)

i

DAFTAR TABEL

(29)
(30)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Informasi Geografis

2.1.1. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (yang disebut subsistem) yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu(Baridwan, 1991, p4).

Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan (Mcleod, 1993, p12).

Sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling berelasi untuk mencapai tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui proses transformasi yang terorganisasi (O’Brien, 2005,p18).

(31)

2.1.2. Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang sudah proses atau data yang memiliki arti (Mcleod,1993, p20).

Informasi adalah data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang berarti dan berguna bagi manusia, (Laudon, 2000, p7).

Jadi, informasi adalah data yang berupa numerik maupun karakter yang telah diolah menjadi benda yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya serta dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

2.1.3. Pengertian Geografis

Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad ke -1. Menurut Erastothenes, geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka para ahli geografi(geograf) sependapat bahwa Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi.

(32)

Geografi adalah ilmu tentang gejala-gejala dipermukaan bumi secara keseluruhan dalam hubungan interaksi dan keruangan, tanpa mengabaikan setiap gejala yang merupakan bagian dari keseluruhan itu. Sedangkan geografis adalah sesuatu yang bersangkutan dengan geografi, yaitu ilmu tentang pencitraan bumi.

2.2. Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)

Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi – informasi geografis. Sistem informasi geografis dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, serta menganalisis objek-objek dan fenomena- fenomena yang mengetengahkan lokasi geografis sebagai karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, Sistem Informasi Geografis merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan dalam menangani data yang bereferensi geografis, yaitu: masukan, keluaran, manajeman data (penyimpanan dan pemanggilan data), serta analisis dan manipulasi data (Prahasta, 2007,p1).

(33)

Sistem informasi geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog) dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya paling menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan sistem informasi otomatis biasanya melakukan semua proses tersebut dengan bantuan alat komputer.

2.3. Subsistem Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem (Prahasta,2005,p56), yaitu :

1. Data Input

(34)

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, peta dan lain-lain.

3. Data Management

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun data atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan di-edit.

4. Data Manipulation & Analysist

Subsistem ini merupakan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan

(35)

2.4. Komponen Sistem Informasi Geografis

Dalam suatu SIG diperlukan lima komponen untuk mulai melakukan suatu proyek agar saling bekerjasama. Kelima komponen tersebut yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, sumber daya manusia dan prosedur.

1. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dimaksud adalah semua peralatan yang diperlukan untuk menunjang pembangunan SIG seperti seperangkat komputer yang terdiri dari :

a. Central Processing Unit (CPU)

Merupakan pusat proses data yang terhubung dengan media penyimpanan dengan ruang yang cukup besar dengan sejumlah perangkat lainnya.

b. Disk Drive

Menyediakan tempat untuk membantu jalannya penginputan, membaca, proses dan penyimpanan data.

c. Plotter/Printer

Digunakan untuk mencetak hasil dari data yang telah diolah. d. Tape Drive

(36)

e. Visual Display Unit (VDU)

Digunakan untuk memudahkan user untuk mengontrol komputer dan perangkat-perangkat lainnya.

2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak (software) SIG berfungsi untuk memasukkan, menganalisis dan menampilkan informasi SIG. Software SIG memiliki beberapa kemampuan utama, diantaranya adalah :

a. Memanipulasi atau menyajikan data geografis atau peta berupa layer.

b. Berfungsi untuk analisis, query dan visualisasi geografis. c. Penyimpanan data dan manajemen database (DBMS). d. Graphical User Interface (GUI).

3. Data

Data merupakan bagian yang terpenting dari SIG karena tanpa adanya data maka SIG tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Data yang diperlukan dalam SIG meliputi peta dan data atribut/ literal.

4. Manajemen

(37)

2.5. Sumber Data Sistem Informasi Geografis (SIG)

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan. Data spasial primer dapat diperoleh dari pengukuran terestis (pengukuran secara langsung dilapangan dengan cara mengambil data berupa ukuran sudut dan/atau jarak), pengukuran fotogrametris (blow-up atau peta foto yang merupakan hasil pemetaan fotogrametrik), data citra satelit (merupakan hasil rekaman satelit dengan teknik Remote Sensing) dan pengukuran dengan GPS, sedangkan untuk data non-spasial primer dapat diperoleh melalui survey langsung dari lapangan.

2. Data Sekunder

(38)

2.6. Pengolahan Data SIG

Data adalah bahan dasar berupa fakta, keadaan, kondisi, fenomena, dan sebagainya mengenai objek, orang dan lain-lain yang dinyatakan oleh nilai (angka, karakteristik atau symbol-simbol lainnya) [Kadir 99].

Ada dua jenis data didalam pembuatan sistem informasi yaitu:

1. Data Spasial (Keruangan)

Data spasial adalah data yang memiliki keruangan dimana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial. Data spasial dibagi menjadi tiga bagian yaitu: data spasial titik, garis dan luasan serta diterjemahkan oleh komputer dalam bentuk simpul (node), bagian/segmen (arc), garis (line), dan polygon (polygon).

2. Data Non-spasial (Atribut)

(39)

2.7. Bahan Baku SIG

Basis data geografis (Geographic Digital Database) terdiri dari tiga jenis data yang berbeda sumbernya, yaitu:

1. Data Raster, data ini bersumber dari hasil rekaman satelit atau pemotretan udara. Model data Raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matrik atau piksel-piksel yang membentuk grid. Setiap piksel memiliki nilai tertentu dan memiliki atribut tersendiri, termasuk nilai koordinat yang unik. Tingkat keakurasian model ini sangat tergantung pada ukuran piksel atau biasa disebut dengan resolusi.

Gambar 2.2 Struktur model data raster

2. Data Vektor, data bersumber dari hasil pemetaan topografi atau pata tematik, atau bisa juga dengan melakukan vektorisasi dari data raster menjadi data vektor. Model data vektor merupakan model data yang paling banyak digunakan, model ini berbasiskan pada titik (points)

Sel/Piksel

Kolom

(40)

dengan nilai koordinat (x,y) untuk membangun obyek spasialnya. Obyek yang dibangun terbagi menjadi tiga bagian lagi yaitu

o Titik (point), Contoh : Lokasi Fasilitasi Kesehatan, Lokasi Fasilitas Kesehatan, dll.

o Garis (line), Contoh : Jalan, Sungai, dll.

o Area (polygon), Contoh : Danau, Persil Tanah, dll.

Jenis Contoh Representasi Contoh Atribut

Titik 1

(41)

3. Data Alphanumerik, data ini bersumber dari catatan statistic atau sumber lainnya, yang sifatnya sebagai deskripsi langsung dari data spasial.

2.8. Overlay

Overlay adalah prosedur penting dalam analisis SIG (Sistem Informasi Geografis). Overlay yaitu kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta diatas grafis peta yang lain dan menampilkan hasilnya di layar komputer atau pada plot. Secara singkatnya, overlay menampalkan suatu peta digital pada peta digital yang lain beserta atribut-atributnya dan menghasilkan peta gabungan keduanya yang memiliki informasi atribut dari kedua peta tersebut

(42)

Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.

Pemahaman bahwa overlay peta (minimal 2 peta) harus menghasilkan peta baru adalah hal mutlak. Dalam bahasa teknis harus ada poligon yang terbentuk dari 2 peta yang di-overlay. Jika dilihat data atributnya, maka akan terdiri dari informasi peta pembentukya. Misalkan Peta Lereng dan Peta Curah Hujan, maka di peta barunya akan menghasilkan poligon baru berisi atribut lereng dan curah hujan.

(43)

Ada beberapa fasilitas yang dapat digunakan pada overlay untuk menggabungkan atau melapiskan dua peta dari satu daerah yang sama namun beda atributnya yaitu :

1. Dissolve themes

Dissolve yaitu proses untuk menghilangkan batas antara poligon yang mempunyai data atribut yang identik atau sama dalam poligon yang berbeda.

Peta input yang telah di digitasi masih dalam keadaan kasar, yaitu poligon-poligon yang berdekatan dan memiliki warna yang sama masih terpisah oleh garis poligon.

Kegunaan dissolve yaitu menghilangan garis-garis poligon tersebut dan menggabungkan poligon-poligon yang terpisah tersebut menjadi sebuah poligon besar dengan warna atau atribut yang sama.

(44)

2. Merge Themes

Merge themes yaitu suatu proses penggabungan 2 atau lebih layer menjadi 1 buah layer dengan atribut yang berbeda dan atribut-atribut tersebut saling mengisi atau bertampalan, dan layer-layernya saling menempel satu sama lain.

3. Clip One Themes

Clip One themes yaitu proses menggabungkan data namun dalam wilayah yang kecil, misalnya berdasarkan wilayah administrasi desa atau kecamatan.

Suatu wilayah besar diambil sebagian wilayah dan atributnya berdasarkan batas administrasi yang kecil, sehingga layer yang akan dihasilkan yaitu layer dengan luas yang kecil beserta atributnya.

4. Intersect Themes

(45)

5. Union Themes

Union yaitu menggabungkan fitur dari sebuah tema input dengan poligon dari tema overlay untuk menghasilkan output yang mengandung tingkatan atau kelas atribut.

6. Assign Data Themes

Assign data adalah operasi yang menggabungkan data untuk fitur theme kedua ke fitur theme pertama yang berbagi lokasi yang sama Secara mudahnya yaitu menggabungkan kedua tema dan atributnya.

2.9. Software Arc Gis

ESRI (Environmental System Research Institute) yang berpusat di Redlands, California, adalah salah satu perusahaan yang mapan dalam pengembangan perangkat lunak untuk GIS. Memulai debutnya dengan produk ArcInfo 2.0 pada awal 1990 an, ESRI terus memperbaiki produknya untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan. Produk yang paling terkenal dan hingga saat ini masih banyak digunakan oleh pengguna GIS adalah Arc/Info 3.51 dan ArcView 3.3. Kedua produk ini masih digunakan karena sifatnya yang ringan, tidak harus memory dan kelengkapan fasilitasnya cukup memadai.

(46)

software ArcGIS yang diproduksi oleh ESRI mencakup penggunaan GIS pada berbagai skala:

1. ArcGIS Desktop, ditujukan untuk pengguna GIS profesional (perorangan maupun institusi)

2. ArcObjects, dibuat untuk para developer yang selalu ingin membuat inovasi dan pengembangan

3. Server GIS (ArcIMS, ArcSDE, lokal), dibuat bagi pengguna awam yang mengumpulkan data spasial melalui aplikasi di internet 4. Mobile GIS, diciptakan bagi pengguna GIS yang dinamis,

software ini mengumpulkan data lapangan

ArcGIS Desktop adalah jenis produk yang paling banyak digunakan oleh pengguna GIS. Selanjutnya didalam ArcGIS Desktop terdapat beberapa paket modul dengan fungsi yang berbeda-beda yaitu:

a. ArcCatalog b. ArcMap c. ArcToolbox d. ArcGlobe e. ArcScene f. ArcReader

(47)

2.9.1.ArcCatalog

ArcCatalog adalah tool untuk menjelajah (browsing), mengatur (organizing), membagi (distribution) mendokumentasikan data spasial maupun metadata dan menyimpan (documentation) data – data SIG. ArcCatalog membantu dalam proses eksplorasi dan pengelolaan data spasial. Setelah data terhubung, ArcCatalog dapat digunakan untuk melihat data. Bila ada data yang akan digunakan, dapat langsung ditambahkan pada peta.

Seringkali, saat memperoleh data dari pihak lain, data tidak dapat langsung digunakan. Data tersebut mungkin masih perlu diubah sistem koordinat atau proyeksinya, dimodifikasi atributnya, atau dihubungkan antara data geografis dengan atribut yang tersimpan pada tabel terpisah. Pada saat data siap, isi dan struktur data sebagaimana halnya perubahan-perubahan yang dilakukan, harus didokumentasikan.

Berbagai aktivitas pengelolaan data ini dapat dilakukan menggunakan fasilitas yang tersedia pada ArcCatalog.

(48)

Saat memilih sebuah komponen dalam ArcCatalog, misalnya folder atau geodatabase dalam Catalog Tree, tab contents akan menampilkan isi data dalam bentuk daftar berisi nama, format serta preview berukuran kecil yang menggambarkan bentuk geometri sebuah data yang ada dalam folder atau geodatabase yang dipilih. Seperti halnya cara kerja Windows Explorer, ada beberapa pilihan untuk mengubah tampilan daftar data ini, yaitu large icons,

list , details dan thumbnails . 2. Tab Preview

Saat menampilkan data pada ArcCatalog pada Tab Preview, ArcGIS menampilkan gambaran kecil dari keseluruhan dari data, baik bentuk geometri atau data atribut

3. Tab Metadata

Saat menampilkan data pada ArcCatalog pada Tab Preview, ArcGIS menampilkan dokumentasi rinci dari sebuah data. Termasuk cara perolehan data, analisis yang dilakukan, hingga hak cipta data. termasuk system koordinat yang digunakan. Ada 3 options juga yang terdapat pada metadata yaitu descriptions, spatial dan attribute.

2.9.2.Arc Map

(49)

editing, menciptakan desain-desain peta, analisis dan pembuatan tampilan akhir dalam laporan-laporan kegiatan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh ArcMap diantaranya yaitu penjelajahan data (exploring), analisa sig (analyzing), presenting result, customizing data dan programming.

Beberapa bagian dari tampilan menu window ArcMap yaitu: Menu Pulldown

Toolbar Standard

Toolbar Tools

Toolbar Editor

Keterangan :

New Map File, membuat tampilan peta baru

Open, membuka proyek yang sudah dibuat sebelumnya Gambar 2.7. Toolbar Standard

Gambar 2.8. Toolbar Tools

Gambar 2.9. Toolbar Standard

(50)

Save, menyimpan proyek yang sedang dikerjakan Print, perintah mencetak peta

Cut, untuk memindahkan feature yang sedang diedit dan terpilih Copy, untuk menggandakan feature yang terpilih

Paste, untuk mengeksekusi feature yang di cut atau copy

Delete, untuk menghapus feature yang sedang diedit dan terpilih Undo dan Redo, untuk membatalkan aksi sebelumnya atau

mengembalikan lagi ke aksi tersebut Add Data, untuk memanggil layer

Map Scale, untuk mengatur skala peta Editor Toolbar, untuk menampilkan toolbar editor

Zoom in, gunakan dengan cara drag pada posisi yang kita ingin lihat untuk memperjelas tampilan dalam skala yang lebih besar

Zoom out, menggunakan dengan cara yang sama dengan zoom in untuk mempelihatkan tampilan peta dalam skala kecil Fix Zoom in, digunakan dengan cara menekan tool maka tampilan

pada map akan berubah ke skala yang lebih besar

Fix Zoom out, digunakan dengan cara menekan tool maka tampilan pada map akan berubah ke skala yang lebih kecil Pan,untuk menggeser tampilan peta

Full Extent, untuk menampilkan peta secara keseluruhan

Go Back To Previous Extent, perintah undo untuk zooming. Apabila kita ingin kembali ke tampilan zooming sebelumnya Go To Next Extent, perintah redo untuk zooming. Apabila

kita ingin kembali ke tampilan zooming sesudahnya Select Feature, untuk memilih feature

(51)

Pointer, tools ini dinamakan select elements pada ArcGIS karena selain untuk digunakan untuk menunjukkan data, juga untuk memilih elemet layer

Information, untuk mengetahui informasi tentang suatu feature. Informasi yang ditampilkan adalah data yang terdapat pada atribut data

Find a Feature, untuk mencari lokasi sebuah obyek atau bagian dari peta

Go To XY, untuk menuju ke suatu posisi yang ditentukan koordinat X dan Y nya

Measure, tools ini digunakan untuk melakukan pengukuran jarak pada peta

Hyperlink, untuk menghubungkan obyek dengan suatu file dokumen seperti gambar, film atau website

2.9.3.Arc Toolbox

(52)

Beberapa kelompok yang terpenting adalah Analysis Tools, yang berisi perintah:

1. Extract (Clip, Select, Split, Table Select)

2. Overlay (Erase, Identity, Intersect, Spatial Joint, Union, Update) 3. Proximity (Buffer, Create Thiessen Polygon)

Conversion Tools yang berisi antara lain konversi raster ke vektor atau sebaliknya.

Data Management Tools yang berisi antara lain: 1. Add XY coordinat

2. Multipart to single part

3. Projections and Transformations untuk menentukan sistem koordinat dan proyeksi.

4. Generalization (dissolve, smooth line, simplify)

5. Konversi data line ke polygon atau titik, dan sebaliknya 6. Membuat field, delete field dan Kalkulasi field

7. Merger data

8. Raster (mosaic, resample, composit band)

(53)

2.9.4.ArcGlobe

Fasilitas untuk menampilkan data spasial secara interaktif, termasuk tampilan 3 dimensi dan tampilan global bola dunia

2.9.5.ArcScene

Fasilitas untuk menampilkan dan analisis data visual dalam bentuk 3 dimensi.

Gambar 2.11. Tampilan Arc Globe

(54)

2.9.6.ArcReader

Fasilitas untuk menampilkan peta publikasi yang dibuat di ArcMap

2.9.7.Desktop Administrator

Untuk mengubah tampilan dekstop yang kita inginkan (ArcInfo, ArcEditor atau ArcView). Sebelum mengaktifkan salah satu dari modul ArcGis, pilih dari Start→Program→ArcGis→Dekstop Administrator dan pilih pada software mana yang akan dipilih.

(55)

PEMETAAN LAHAN INVESTASI

DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH,

LAMPUNG TIMUR

DAN LAMPUNG SELATAN

(Tugas Akhir)

Ahmad Husin Lubis

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(56)

PEMETAAN LAHAN INVESTASI

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH,

LAMPUNG TIMUR, DAN LAMPUNG SELATAN

Oleh

AHMAD HUSIN LUBIS

Tugas Akhir

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar AHLI MADYA TEKNIK

Pada

Program Studi D3 Teknik Survey dan Pemetaan Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(57)

PEMETAAN LAHAN INVESTASI

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH,

LAMPUNG TIMUR, DAN LAMPUNG SELATAN

Oleh

AHMAD HUSIN LUBIS

Tugas Akhir

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar AHLI MADYA TEKNIK

Pada

Program Studi D3 Teknik Survey dan Pemetaan Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(58)

Judul Kerja Praktik :

PEMETAAN

LAHAN INVESTASI

DI

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH, LAMPUNG

TIMUR DAN LAMPUNG SELATAN

Nama Mahasiswa : AHMAD HUSIN LUBIS No. Pokok Mahasiswa : 0905061001

Program Studi : D3 Teknik Survey dan Pemetaan Fakultas : Teknik

MENYETUJUI,

1.

Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II,

Ir. Yohannes, M.T. Citra Dewi, S.T. M.Eng.,

NIP. 195204071986031001 NIP. 19820112 200812 2 001

2. Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Sipil Ketua Program Studi D III Survey dan Pemetaan

Ir. Idharmahadi Adha, M.T., Ir. Yohannes, M.T.

NIP. 195906171988031003 NIP. 195204071986031001

(59)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Ir. Yohannes, M.T. ……….

Sekretaris : Citra Dewi, S.T. M.Eng. ……….

Penguji

Bukan Pembimbing : Ir. Edy Meidarto ……….…

2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung

Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, DEA., NIP. 196505101993032008

(60)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan kerja praktek dalam pembuatan Peta Lahan Investasi yang berjudul PEMETAAN LAHAN INVESTASI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN DAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR.

Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi D3 Teknik Survey dan Pemetaan Fakultas Teknik Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu, terutama kepada :

1) Ibu Dr. Ir. Lusmelia Afriani, D.E.A., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung.

2) Bapak Ir. Idharmahadi Adha, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung.

(61)

4) Ibu Citra Dewi, S.T., M.Eng., sebagai Dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan-masukan yang membangun serta waktunya dalam penulisan Laporan Kerja Praktek.

5) Seluruh Dosen Teknik Survey dan Pemetaan yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan serta ilmu yang bermanfaat bagi saya.

6) Kepada seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Teknik Universitas Lampung yang telah membantu kelancaran pada proses pelaksanaan Kerja Praktek. 7) Kepada seluruh teman – teman mahasiswa khususnya mahasiswa Survey

Pemetaan dari angkatan 2009 dan 2010 yang selalu membantu dan memberikan support dalam pelaksanaan kerja praktek ini.

8) Almamater tercinta yang telah mendewasakanku dalam berfikir dan bertindak dalam segala hal.

Akhir kata, penulis panjatkan do’a dan syukur, semoga apa yang penulis sajikan dalam laporan ini, bermanfaat bagi pembaca khususnya rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Teknik Jurusan D3 Teknik Survey dan Pemetaan Universitas Lampung.

Bandar Lampung, Maret 2013 Penulis

(62)

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini ku persembahkan kepada :

Ayah dan ibuku tercinta serta adikku tersayang yang senantiasa mendoakanku serta mendukung untuk meraih keberhasilanku.

Bapak dan ibu dosen yang selalu membantu dan member solusi saat kerja praktik dan penulisan laporan.

Kakak dari green white, sahabat-sahabat ku dan teman-teman seangkatan yang telah banyak membantu dan memberi motivasi.

(63)

MOTTO

“Tidak ada kegagalan seperti kesuksesan karena kita tidak belajar dari kesuksesan, tetapi kita belajar dari kegagalan”

(Kenneth Boudling)

“Bila anda tau lebih banyak maka anda bisa berbuat banyak” (Hitam Putih)

“Life is a collection of problems if not want no problem just die”

(64)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Perwata, Bandar Lampung pada tanggal 13 Desember 1991. Merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan bapak Rusman Lubis dan Nurhayati Pulungan.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 1 Kupang Raya, Bandar Lampung tahun 2003; Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 18 Bandar Lampung tahun 2006; dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 4 Bandar Lampung yang diselesaikan tahun 2009.

(65)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah dilakukan oleh orang lain, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini sebagaimana disebutkan dalam daftar pustaka, selain itu saya menyatakan pula bahwa tugas akhir ini dibuat oleh saya sendiri.

Apabila pernyataan saya ini tidak benar maka saya bersedia dikenai sangsi sesuai dengan hukum yang berlaku.

Bandar Lampung, 22 April 2013

Gambar

Gambar 1.1 Lokasi Kajian Kerja Praktik
Gambar 1.1. Diagram Alir Pekerjaan
Gambar 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Kerja Praktik
Gambar 2.2 Struktur model data raster
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa literatur sebelumnya maka penelitian ini bertujuan re-desian kompor biomassa tipe forced draft dengan udara primer berasal dari fan yang

Daftar Stopword yang, mampu, tentang, di, setelah, semua, hampir, juga, am, antara, dan, ada, seperti, jadi, karena, sudah, tetapi, oleh, bisa, tidak, sayang, melakukannya,

Dengan menggabungkan teknik kriptografi, kompresi dan steganografi maka aplikasi ini dapat menghasilkan ukuran file enkripsi lebih kecil sehingga proses penyisipan lebih cepat

pahlawan yang waras, dan hanya The Joker yang digambarkan sebagai orang gila dalam cerita di novel grafis tersebut. Akan tetapi jika pembaca ingin mengamati lebih dalam

Dari kedua bentuk sanksi atau hukuman tersebut penulis menilai bahwa terdapat Persamaan Sanksi bagi pelaku pengedaran obat farmasi tanpa izin yaitu berupa hukuman

Untuk meningkatkan strategi diferensiasi, maka Hotel Resty Menara Pekanbaru harus meningkatkan dan memperbaiki diferensiasi pelayanan dan diferensiasi citra untuk

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 262 tidak mempengaruhi variabel kelelahan kerja, dengan demikian dinyatakan bahwa tidak ada pengaruh status

Berdasarkan hasil pengamatan praktikan mengenai analisis sistem yang berjalan mengenai pengamanan pada laboratorium STKIP PGRI Pacitan ini adalah belum maksimal dan