• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perpindahan Panas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perpindahan Panas"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Holman (1995) mengatakan bahwa ”perpindahan panas merupakan ilmu untuk meramalkan perpindahan energi dalam bentuk panas yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau material. Perbedaan temperatur di antara kedua benda inilah yang menyebabkan kalor berpindah dari satu daerah ke daerah lain. Terdapat tiga cara perpindahan panas yang terjadi di alam, yaitu konveksi, konduksi, dan radiasi”.

Konveksi merupakan perpindahan panas dari satu titik ke titik lainnya dalam suatu cairan melalui pencampuran dari satu bagian cairan ke bagian lainnya. Contohnya adalah proses memanaskan air dalam panci menggunakan kompor. Air yang paling panas di permukaan bawah panci akan secara otomatis naik ke bagian atas sehingga panas akan menyebar secara menyeluruh Menurut Giancoli (1998)”perpindahan kalor secara konduksi adalah proses perpindahan kalor dimana kalor mengalir dari daerah bertemperatur tingi ke daerah yang bertemperatur rendah dalam suatu medium (padat, cair, atau gas)”. Contohnya adalah ketika memanaskan salah satu ujung suatu batang besi maka secara perlahan panas akan terasa pula pada ujung besi yang lain. Radiasi adalah perpindahan kalor melalui gelombang dari suatu zat ke zat yang lain. Semua benda memancarkan kalor (Masyitah 2006).

1.2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk menentukan macam-macam cara pemindahan panas pada suatu proses pembakaran.

BAB II

METODE DAN BAHAN

2.1 Metode

1. Lampu semprong disiapkan dan dikeluarkan sumbunya 2. Nyalakan lampu semprong dengan api yang kecil

3. Semprong lampu di pegang oleh dua jari ditempatkan di pangkal dan ujung lampu

4. Rasakan panas dan perpindahan panas

2.2 Alat dan Bahan 1. Lampu semprong 2. Korek api

(2)

HASIL DAN PEMBAHASAN

[image:2.595.108.507.158.295.2]

3.1 Hasil

Tabel 1 Pengamatan Pemindahan Panas

Titik Pengamatan Jenis pemindahan Panas Keterangan A = Ujung Bawah

B = Antara ujung atas dan ujung bawah

C = Ujung atas

Radiasi

Konduksi dan Radiasi

Radiasi dan Konveksi

Tidak terlalu panas Lama panas, tetapi semakin lama semakin panas melebihi panas C Cepat panas, tetapi panas konstan

3.2 Pembahasan

Perpindahan panas dapat terjadi dengan tiga cara yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi (pancaran). Secara umum suhu permukaan atas naik maka kalor akan berkonduksi dari permukaan atas ke permukaan bawah. Da1am permukaan bagian atas kini mempunyai suhu yang lebih tinggi dari suhu udara sekeliling, maka jumlah kalor akan disebarkan secara konveksi. Tetapi energi kalor juga disebarkan secara radiasi. Praktikum ini dilakukan dengan mengamati perpindahan kalor yang terjadi pada lampu semprong. Setiap kelompok diinstruksikan untuk merasakan perbedaan temperatur dengan cara meletakkan tangannya pada tiga buah bagian di lampu semprong, yaitu pada bagian A atau bawah, bagian B atau tengah, dan terakhir pada bagian C atau bagan atas.

Hasil pengamatan perpindahan panas pada awalnya titik C atau bagian atas lebih dahulu terasa hangat, hal ini karena titik C merupakan titik yang merupakan ujung dari sumber panas, namun tidak terjadi peningkatan panas pada titik tersebut. Perpindahan kalor yang terjadi pada bagian C atau bagian ujung merupakan perpindahan secara radiasi dan konveksi. Titik B merupakan titik yang memiliki suhu tertinggi di bandingkan dengan titik-titik lainnya. Kenaikan suhu pada titik ini berlangsung secara perlahan namun terus menerus naik hingga menjadi titik yang paling panas. Perpindahan panas yang terjadi pada titik ini adalah perpindahan secara konduksi dan radiasi. Pada titik A peningkatan suhu terjadi secara normal, pada bagian ini panas yang dirasakan tidak terlalu dirasakan. Perpindahan kalor yang terjadi pada titik ini merupakan perpindahan kalor secara radiasi. Perpindahan panas secara radiasi merupakan perpindahan panas yang paling cepat menghantarkan kalor, sedangkan konduksi akan menyebabkan kenaikan suhu secara kontinu (Soegeng 1996).

(3)

KESIMPULAN

Perpindahan panas terdiri dari proses konduksi, konveksi, dan radiasi. Hal ini disebabkan adanya perbedaan suhu antar benda atau molekul tertentu. Setiap perpindahan panas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semakin banyak bentuk rambatan panas yang terlibat pada suatu benda, maka semakin cepat pula panas dapat mengalir.

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 1998. FISIKA Edisi Kelima. Jakarta (ID) : Erlangga

Holman J P.1995. Perpindahan Kalor. Edisi Ke Enam. Diterjemahkan oleh Ir. E. Jasjfi, MSc. Jakarta (ID): Erlangga.

Masyithah Z dan Haryanto B. 2006. Perpindahan Panas. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.

Gambar

Tabel 1 Pengamatan Pemindahan Panas

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana karakteristik perpindahan panas pada penukar kalor jenis pipa kalor berfluida kerja etanol kadar 90% dan R-134a dengan variasi kecepatan aliran udara pada saluran

Perpindahan kalor atau energi dapat terjadi secara spontan hanya dalam satu arah, dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin.. Dari zona suhu yang lebih tinggi kalor

Konveksi kalor terjadi karena partikel zat yang bertemperatur lebih tinggi berpindah tempat secara mengalir sehingga dengan sendirinya terjadi perindahan kalor melalui

Mengetahui karakteristik perpindahan panas pada alat penukar kalor jenis loop thermosyphon dengan variasi kecepatan aliran udara pada saluran udara (duct) terhadap

Perpindahan panas dari fluida ke dinding benda bulat semakin naik bila angka Pr semakin naik, temperatur semakin seragam pada sekeliling benda bulat dan tebal

Hasil yang telah dicapai pada makalah ini hanya menggambarkan analisis awal berdasarkan perhitungan perpindahan panas pendidihannya, dimana fluks kalor diperoleh dari

Untuk menjaga suhu pada ujung pitot tube dari pengaruh suhu ambient dan suhu pema- nas, besar rata-rata perpindahan panas secara konveksi sama dengan besar perpindahan

Rambatan kalor api dari kompor ke panci adalah proses radiasi, kemudian air yang panas di bagian bawah panci akan bergerak ke atas bertukar posisi dengan air dingin bagian