PENGARUH ZEOLIT DAN
BIOSOIL
PADA SIFAT KIMIA
TANAH DAN PRODUKSI TANAMAN CAISIM BANGKOK
(
Tosakan
)
Oleh
DESTARINA ARGHIA LURSELINA DEWI
A14051678
MAYOR MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
PENGARUH ZEOLIT DAN
BIOSOIL
PADA SIFAT KIMIA
TANAH DAN PRODUKSI TANAMAN CAISIM BANGKOK
(
Tosakan
)
DESTARINA ARGHIA LURSELINA DEWI
A14051678
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Ilmu Tanah dan Manajemen Sumberdaya Lahan
MAYOR MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
Judul Penelitian : Pengaruh Zeolit Dan Biosoil Pada Sifat Kimia Tanah Dan Produksi Tanaman Caisim Bangkok (Tosakan) Nama :
Destarina Arghia Lurselina Dewi NRP :
A14051678
Menyetujui,
Pembimbing I
Dr. Ir. Sri Djuniwati, M.Sc. NIP. 19530626 198303 2 004
Pembimbing II
Ir. Atang Sutandi, M.Si., PhD. NIP. 19541212 198103 1 010
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr. NIP. 1957122 198203 1 002
RINGKASAN
DESTARINA ARGHIA LURSELINA DEWI. PENGARUH ZEOLIT DAN
BIOSOIL PADA SIFAT KIMIA TANAH DAN PRODUKSI TANAMAN
CAISIM BANGKOK (TOSAKAN). DIBIMBING OLEH SRI DJUNIWATI DAN ATANG SUTANDI.
Berbagai cara dan usaha dilakukan untuk meningkatkan dan memperbaiki kesuburan tanah serta produktivitas tanaman. Salah satu cara untuk memperbaiki sifat tanah baik secara fisik ataupun kimia adalah dengan pemberian bahan amelioran tanah, antara lain zeolit danbiosoil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh zeolit danbiosoil pada sifat kimia tanah (pH, KTK, kation dd, KB, NO3- dan NH4+) dan produksi serta
serapan hara tanaman Caisim Bangkok (Tosakan) dengan menggunakan tanah Regosol Ciomas.
Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dua faktor. Faktor pertama 5 dosis zeolit yaitu 0 ton/ha, 7.5 ton/ha, 15 ton/ha, 22.5 ton/ha, dan 30 ton/ha dan faktor kedua adalah 2 levelbiosoil 0 l/ ha dan 20 l/ha dengan 3 kali ulangan percobaan. Penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu percobaan inkubasi di laboratorium dan percobaan rumah kaca.
Hasil analisis menunjukkan bahwa aplikasi zeolit nyata meningkatkan Na-dd dan KTK tanah pada dosis Z4 dan cenderung menaikkan kadar Ca-dd dan Mg-dd, serta menurunkan K-dd dan menaikkan KB tanah. Aplikasi biosoil
cenderung menurunkan Ca-dd dan Mg-dd tanah, namun cenderung menaikkan K-dd, Na-dd, KTK dan KB tanah. Aplikasi zeolit maupunbiosoilmasing - masing menurunkan ion NO3 dan NH4tanah.Aplikasi zeolit cenderung menurunkan bobot basah dan bobot kering daun serta bobot basah dan bobot kering akar, sedangkan
biosoil cenderung meningkatkan bobot basah dan bobot kering daun serta nyata menurunkan bobot basah akar dan cenderung menurunkan bobot kering akar. Aplikasi zeolit nyata menurunkan kadar dan serapan hara N, dan cenderung menurunkan kadar dan serapan hara P dan K daun, sedangkan aplikasi biosoil
SUMMARY
DESTARINA ARGHIA LURSELINA DEWI. THE EFFECT OF ZEOLITH AND BIOSOIL ON SOIL CHEMICAL CHARACTERISTIC AND YIELD OF CAISIM BANGKOK (TOSAKAN). SUPERVISED BY SRI DJUNIWATI AND ATANG SUTANDI.
Several methods are able to increase soil and crop productivity. Zeolith and biosoil application are one of methods to enhance plant growth and yield.
The aim of this research was to evaluate effect of zeolith and biosoil to chemical characteristic of soil (pH, cation exchange capacity, exchangeable cation, NO3- and NH4+) and yield of Caisim Bangkok (Tosakan) in Regosol
Ciomas Bogor.
This research was layout by randomize complete design with two factor. The first factor was 5 level of zeolith: 0 ton/ha, 7.5 ton/ha, 15 ton/ha, 22.5 ton/ha, dan 30 ton/ha. The second factor was 2 level of biosoil : 0 l/ ha dan 20 l/ha, with 3 replications. This research conducted with two steps. The first step was incubation research and the second step was green house research.
This research shows that application of zeolith significantly increased Na-dd and cation exchange capacity (KTK) in the rate of Z4 and tend to increase exchangeable Ca and Mg, and to decrease exchangeable K and to increase soil base saturation (KB). Biosoil application tend to decrease exchangeable Ca and Mg, but tend to increase exchangeable K and Na, cation exchange capacity (KTK) and soil base saturation (KB). However, zeolith and biosoil application, tend to decrease NO3 and NH4 ions. Zeolith application tend to decrease wet and dry
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jepara pada tanggal 7 Desember 1987. Ayah penulis bernama Ir. Dewanto Djoko Purwito, MM dan ibu bernama Ir. Ina Karlina. Penulis merupakan anak sulung dari dua bersaudara.
Penulis memulai studinya di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiah Bustanul Athfal (ABA) Bandung tahun 1992 dan kemudian melanjutkan sekolah ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Singawinata IV Purwakarta dan lulus pada tahun
1999. Setelah lulus, penulis melanjutkan studinya ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri (SLTPN) 1 Purwakarta, serta penulis pernah menjadi siswi teladan se-Kabupaten Purwakarta dan menjadi peserta pemilihan siswi teladan se-Jawa Barat dan lomba mata pelajaran bahasa inggris se-Jawa Barat.
Lulus tahun 2002 dari SLTPN 1 Purwakarta, penulis melanjutkan studinya ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Purwakarta dan pernah menjadi
peserta “Menuju Olympiade Sains Indonesia” (MOSI) bidang Biologi.
Lulus tahun 2005 dari SMAN 1 Purwakarta, penulis melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB), melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan ditempatkan oleh IPB di Program Mayor Manajemen Sumberdaya
Lahan, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian. Selain mengambil program mayor tersebut, penulis pun mengambil supporting course, yaitu : Psikologi Anak, Pengembangan Karakter, Pendidikan Holistik, Pendidikan Ilmu Keluarga (Fakultas Ekologi Manusia) dan Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Fakultas Ekonomi Manajemen).
Penulis aktif dalam ekstrakulikuler paduan suara IPB (Agriaswara), memiliki suara sopran-1 dan sempat menjadi tim lomba Folklore Fakultas
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya, penelitian dan penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Zeolit Dan Biosoil Pada Sifat Kimia Tanah Dan Produksi Tanaman Caisim Bangkok (Tosakan)”.Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan
Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan rumah kaca Cikabayan,University Farm,Institut Pertanian Bogor.
Ucapan terimakasih sebesar – besarnya, penulis sampaikan kepada : 1. Orang tua tercinta (Pap Ir. Dewanto Djoko Purwito,MM dan Mam Ir. Ina
Karlina) yang senantiasa mendoakan tiada henti, memberi semangat,
memberi dukungan, membagi pemikiran dan pengalamannya serta senantiasa mengingatkan penulis demi kesuksesan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.
2. Adik semata wayang, Fabianto Wahyu Kuncoro Jakti (Com’46) yang senantiasa merindukan kehadiran penulis dan senantiasa mengingatkan
penulis untuk segera menyelesaikan skripsinya dengan baik.
3. Keluarga besar Mbah Soegito, Om Gunarso dan Tante Titi selaku wali penulis selama melakukan studi di Institut Pertanian Bogor, serta keluarga besar Papih RN. Soetrisna atas segala tips, doa, dukungan dan
semangatnya untuk penulis.
4. Dr. Ir. Sri Djuniwati, M.Sc selaku pembimbing akademis dan pembimbing skripsi I yang senantiasa membantu dengan sabar setiap
kesulitan – kesulitan penulis selama menjalani studi di Manajemen Sumberdaya Lahan dan senantiasa membimbing penulis dalam mengerjakan penelitian dan penulisan skripsi ini.
5. Ir. Atang Sutandi, M.Si, Phd selaku pembimbing skripsi II yang senantiasa
memberikan perhatian dan bimbingannya dalam mengerjakan penelitian dan penulisan skripsi ini.
7. Muhammad Fauzan (Fakultas Hukum-UNTIRTA’2006) dan keluarga, atas semangat, dukungan dan doanya hingga skripsi ini dapat terselesaikan. 8. Sahabat tersayang di MSL’42 (Selvi, Aufa Hiliyun Aidha Syafril, Nadia
Inova Sari) yang senantiasa mengisi hari – hari penulis di kampus dengan canda dan tawa, saling mendukung dan saling membantu, sehingga masa
studi di MSL menjadi sangat menyenangkan.
9. Sahabat satu perjuangan sejak awal masa studi di MSL’42, Ari Yugo Wibowo yang senantiasa menjadi teman dalam menjalani penelitian. 10. Sahabat yang menemani ketika sidang berlangsung, Estasia Paretta, Indri
Hapsari, Tri Bakti Oktavianti, Viana Sumirat, Ridwan Satria dan Annisa Merryna.
11. Seluruh dosen, staf laboran, staf tata usaha dan staf perpustakaan Departemen Ilmu Tanah dan Manajemen Sumberdaya Lahan yang senantiasa memberikan kemudahan sarana dan prasarana akademis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
12. Staf University Farm Cikabayan yang senantiasa membantu dalam
pemeliharaan tanaman Caisim.
13. Diajeng Sagita Putri (AGH’42), Rama Dhona (Stat’42) atas kerjasamanya ketika mengolah data mengunakan program SAS dan Fajar Kurniawan (Kim’42) atas diskusinya dalam membahas unsur – unsur kimia dalam
skripsi ini.
14. Rekan – rekan MSL’42, khususnya rekan – rekan di Laboratorium Kimia
dan Kesuburan Tanah yang selalu menjadi tim yang solid dan berkualitas selama penulis melakukan masa studi di MSL.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Bogor, November 2009
xi
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ……….. xi
DAFTAR TABEL ……….. xii
DAFTAR GAMBAR ……….. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ……….. xiv
PENDAHULUAN Latar Belakang ……… 1
Tujuan ………. 2
TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Tanah Regosol ………... 3
Karakteristik Tanaman Caisim ……… 3
Karakteristik Zeolit ………. 4
KarakteristikBiosoil ... 4
Karakteristik Asam Humat ……….. 5
Karakteristik N, P dan K Tanaman ………. 6
Karakteristik N, P dan K Tanah ……….. 7
BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian ……….. 8
Bahan dan Alat ……… 8
Metode Penelitian ………... 8
Persiapan Tanah ……….. 9
Pelaksanaan Percobaan Laboratorium ……… 10
Pelaksanaan Percobaan Rumah Kaca ……….. 12
Pengolahan Data dan Analisis Data ……… 13
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Tanah Percobaan ………... 14
xii Pengaruh Zeolit dan Biosoil Pada Kadar dan Serapan Hara N, P dan K Tanaman Caisim Bangkok (Tosakan) ...
17
Pengaruh Zeolit danBiosoilPada Produksi Tanaman Caisim Bangkok (Tosakan) ………
19
KESIMPULAN ……….. 21
SARAN ………... 21
DAFTAR PUSTAKA ………. xvi
PENGARUH ZEOLIT DAN
BIOSOIL
PADA SIFAT KIMIA
TANAH DAN PRODUKSI TANAMAN CAISIM BANGKOK
(
Tosakan
)
Oleh
DESTARINA ARGHIA LURSELINA DEWI
A14051678
MAYOR MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
PENGARUH ZEOLIT DAN
BIOSOIL
PADA SIFAT KIMIA
TANAH DAN PRODUKSI TANAMAN CAISIM BANGKOK
(
Tosakan
)
DESTARINA ARGHIA LURSELINA DEWI
A14051678
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Ilmu Tanah dan Manajemen Sumberdaya Lahan
MAYOR MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
Judul Penelitian : Pengaruh Zeolit Dan Biosoil Pada Sifat Kimia Tanah Dan Produksi Tanaman Caisim Bangkok (Tosakan) Nama :
Destarina Arghia Lurselina Dewi NRP :
A14051678
Menyetujui,
Pembimbing I
Dr. Ir. Sri Djuniwati, M.Sc. NIP. 19530626 198303 2 004
Pembimbing II
Ir. Atang Sutandi, M.Si., PhD. NIP. 19541212 198103 1 010
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr. NIP. 1957122 198203 1 002
RINGKASAN
DESTARINA ARGHIA LURSELINA DEWI. PENGARUH ZEOLIT DAN
BIOSOIL PADA SIFAT KIMIA TANAH DAN PRODUKSI TANAMAN
CAISIM BANGKOK (TOSAKAN). DIBIMBING OLEH SRI DJUNIWATI DAN ATANG SUTANDI.
Berbagai cara dan usaha dilakukan untuk meningkatkan dan memperbaiki kesuburan tanah serta produktivitas tanaman. Salah satu cara untuk memperbaiki sifat tanah baik secara fisik ataupun kimia adalah dengan pemberian bahan amelioran tanah, antara lain zeolit danbiosoil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh zeolit danbiosoil pada sifat kimia tanah (pH, KTK, kation dd, KB, NO3- dan NH4+) dan produksi serta
serapan hara tanaman Caisim Bangkok (Tosakan) dengan menggunakan tanah Regosol Ciomas.
Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dua faktor. Faktor pertama 5 dosis zeolit yaitu 0 ton/ha, 7.5 ton/ha, 15 ton/ha, 22.5 ton/ha, dan 30 ton/ha dan faktor kedua adalah 2 levelbiosoil 0 l/ ha dan 20 l/ha dengan 3 kali ulangan percobaan. Penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu percobaan inkubasi di laboratorium dan percobaan rumah kaca.
Hasil analisis menunjukkan bahwa aplikasi zeolit nyata meningkatkan Na-dd dan KTK tanah pada dosis Z4 dan cenderung menaikkan kadar Ca-dd dan Mg-dd, serta menurunkan K-dd dan menaikkan KB tanah. Aplikasi biosoil
cenderung menurunkan Ca-dd dan Mg-dd tanah, namun cenderung menaikkan K-dd, Na-dd, KTK dan KB tanah. Aplikasi zeolit maupunbiosoilmasing - masing menurunkan ion NO3 dan NH4tanah.Aplikasi zeolit cenderung menurunkan bobot basah dan bobot kering daun serta bobot basah dan bobot kering akar, sedangkan
biosoil cenderung meningkatkan bobot basah dan bobot kering daun serta nyata menurunkan bobot basah akar dan cenderung menurunkan bobot kering akar. Aplikasi zeolit nyata menurunkan kadar dan serapan hara N, dan cenderung menurunkan kadar dan serapan hara P dan K daun, sedangkan aplikasi biosoil
SUMMARY
DESTARINA ARGHIA LURSELINA DEWI. THE EFFECT OF ZEOLITH AND BIOSOIL ON SOIL CHEMICAL CHARACTERISTIC AND YIELD OF CAISIM BANGKOK (TOSAKAN). SUPERVISED BY SRI DJUNIWATI AND ATANG SUTANDI.
Several methods are able to increase soil and crop productivity. Zeolith and biosoil application are one of methods to enhance plant growth and yield.
The aim of this research was to evaluate effect of zeolith and biosoil to chemical characteristic of soil (pH, cation exchange capacity, exchangeable cation, NO3- and NH4+) and yield of Caisim Bangkok (Tosakan) in Regosol
Ciomas Bogor.
This research was layout by randomize complete design with two factor. The first factor was 5 level of zeolith: 0 ton/ha, 7.5 ton/ha, 15 ton/ha, 22.5 ton/ha, dan 30 ton/ha. The second factor was 2 level of biosoil : 0 l/ ha dan 20 l/ha, with 3 replications. This research conducted with two steps. The first step was incubation research and the second step was green house research.
This research shows that application of zeolith significantly increased Na-dd and cation exchange capacity (KTK) in the rate of Z4 and tend to increase exchangeable Ca and Mg, and to decrease exchangeable K and to increase soil base saturation (KB). Biosoil application tend to decrease exchangeable Ca and Mg, but tend to increase exchangeable K and Na, cation exchange capacity (KTK) and soil base saturation (KB). However, zeolith and biosoil application, tend to decrease NO3 and NH4 ions. Zeolith application tend to decrease wet and dry
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jepara pada tanggal 7 Desember 1987. Ayah penulis bernama Ir. Dewanto Djoko Purwito, MM dan ibu bernama Ir. Ina Karlina. Penulis merupakan anak sulung dari dua bersaudara.
Penulis memulai studinya di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiah Bustanul Athfal (ABA) Bandung tahun 1992 dan kemudian melanjutkan sekolah ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Singawinata IV Purwakarta dan lulus pada tahun
1999. Setelah lulus, penulis melanjutkan studinya ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri (SLTPN) 1 Purwakarta, serta penulis pernah menjadi siswi teladan se-Kabupaten Purwakarta dan menjadi peserta pemilihan siswi teladan se-Jawa Barat dan lomba mata pelajaran bahasa inggris se-Jawa Barat.
Lulus tahun 2002 dari SLTPN 1 Purwakarta, penulis melanjutkan studinya ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Purwakarta dan pernah menjadi
peserta “Menuju Olympiade Sains Indonesia” (MOSI) bidang Biologi.
Lulus tahun 2005 dari SMAN 1 Purwakarta, penulis melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB), melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan ditempatkan oleh IPB di Program Mayor Manajemen Sumberdaya
Lahan, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian. Selain mengambil program mayor tersebut, penulis pun mengambil supporting course, yaitu : Psikologi Anak, Pengembangan Karakter, Pendidikan Holistik, Pendidikan Ilmu Keluarga (Fakultas Ekologi Manusia) dan Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Fakultas Ekonomi Manajemen).
Penulis aktif dalam ekstrakulikuler paduan suara IPB (Agriaswara), memiliki suara sopran-1 dan sempat menjadi tim lomba Folklore Fakultas
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya, penelitian dan penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Zeolit Dan Biosoil Pada Sifat Kimia Tanah Dan Produksi Tanaman Caisim Bangkok (Tosakan)”.Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan
Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan rumah kaca Cikabayan,University Farm,Institut Pertanian Bogor.
Ucapan terimakasih sebesar – besarnya, penulis sampaikan kepada : 1. Orang tua tercinta (Pap Ir. Dewanto Djoko Purwito,MM dan Mam Ir. Ina
Karlina) yang senantiasa mendoakan tiada henti, memberi semangat,
memberi dukungan, membagi pemikiran dan pengalamannya serta senantiasa mengingatkan penulis demi kesuksesan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.
2. Adik semata wayang, Fabianto Wahyu Kuncoro Jakti (Com’46) yang senantiasa merindukan kehadiran penulis dan senantiasa mengingatkan
penulis untuk segera menyelesaikan skripsinya dengan baik.
3. Keluarga besar Mbah Soegito, Om Gunarso dan Tante Titi selaku wali penulis selama melakukan studi di Institut Pertanian Bogor, serta keluarga besar Papih RN. Soetrisna atas segala tips, doa, dukungan dan
semangatnya untuk penulis.
4. Dr. Ir. Sri Djuniwati, M.Sc selaku pembimbing akademis dan pembimbing skripsi I yang senantiasa membantu dengan sabar setiap
kesulitan – kesulitan penulis selama menjalani studi di Manajemen Sumberdaya Lahan dan senantiasa membimbing penulis dalam mengerjakan penelitian dan penulisan skripsi ini.
5. Ir. Atang Sutandi, M.Si, Phd selaku pembimbing skripsi II yang senantiasa
memberikan perhatian dan bimbingannya dalam mengerjakan penelitian dan penulisan skripsi ini.
7. Muhammad Fauzan (Fakultas Hukum-UNTIRTA’2006) dan keluarga, atas semangat, dukungan dan doanya hingga skripsi ini dapat terselesaikan. 8. Sahabat tersayang di MSL’42 (Selvi, Aufa Hiliyun Aidha Syafril, Nadia
Inova Sari) yang senantiasa mengisi hari – hari penulis di kampus dengan canda dan tawa, saling mendukung dan saling membantu, sehingga masa
studi di MSL menjadi sangat menyenangkan.
9. Sahabat satu perjuangan sejak awal masa studi di MSL’42, Ari Yugo Wibowo yang senantiasa menjadi teman dalam menjalani penelitian. 10. Sahabat yang menemani ketika sidang berlangsung, Estasia Paretta, Indri
Hapsari, Tri Bakti Oktavianti, Viana Sumirat, Ridwan Satria dan Annisa Merryna.
11. Seluruh dosen, staf laboran, staf tata usaha dan staf perpustakaan Departemen Ilmu Tanah dan Manajemen Sumberdaya Lahan yang senantiasa memberikan kemudahan sarana dan prasarana akademis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
12. Staf University Farm Cikabayan yang senantiasa membantu dalam
pemeliharaan tanaman Caisim.
13. Diajeng Sagita Putri (AGH’42), Rama Dhona (Stat’42) atas kerjasamanya ketika mengolah data mengunakan program SAS dan Fajar Kurniawan (Kim’42) atas diskusinya dalam membahas unsur – unsur kimia dalam
skripsi ini.
14. Rekan – rekan MSL’42, khususnya rekan – rekan di Laboratorium Kimia
dan Kesuburan Tanah yang selalu menjadi tim yang solid dan berkualitas selama penulis melakukan masa studi di MSL.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Bogor, November 2009
xi
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ……….. xi
DAFTAR TABEL ……….. xii
DAFTAR GAMBAR ……….. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ……….. xiv
PENDAHULUAN Latar Belakang ……… 1
Tujuan ………. 2
TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Tanah Regosol ………... 3
Karakteristik Tanaman Caisim ……… 3
Karakteristik Zeolit ………. 4
KarakteristikBiosoil ... 4
Karakteristik Asam Humat ……….. 5
Karakteristik N, P dan K Tanaman ………. 6
Karakteristik N, P dan K Tanah ……….. 7
BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian ……….. 8
Bahan dan Alat ……… 8
Metode Penelitian ………... 8
Persiapan Tanah ……….. 9
Pelaksanaan Percobaan Laboratorium ……… 10
Pelaksanaan Percobaan Rumah Kaca ……….. 12
Pengolahan Data dan Analisis Data ……… 13
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Tanah Percobaan ………... 14
xii Pengaruh Zeolit dan Biosoil Pada Kadar dan Serapan Hara N, P dan K Tanaman Caisim Bangkok (Tosakan) ...
17
Pengaruh Zeolit danBiosoilPada Produksi Tanaman Caisim Bangkok (Tosakan) ………
19
KESIMPULAN ……….. 21
SARAN ………... 21
DAFTAR PUSTAKA ………. xvi
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Teks
1. Analisis Contoh Tanah Awal ………. 9 2. Dosis Zeolit danBiosoil………... 11 3. Interaksi Zeolit DanBiosoilPada pH (H2O) ………... 14
4. Pengaruh Zeolit Dan Biosoil Pada Kadar Ca-dd, Mg-dd, K-dd, Na-dd, KTK dan KB Tanah ………...
15
5. Pengaruh Zeolit danBiosoil Pada Nilai NO3- dan NH4+ Tanah ………... 16
6. Pengaruh Tunggal Zeolit dan Biosoil Pada Kadar dan Serapan Hara N, P dan K Tanaman Caisim Tosakan ...
17
7. Pengaruh Tunggal Zeolit dan Biosoil Pada Produksi Tanaman Caisim Tosakan ...
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Teks
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
Teks
1. Kriteria Penilaian Data Analisis Sifat Tanah ………. xix 2. Analisis Sifat Kimia Tanah ………...………... xx 3. Analisis Kadar dan Serapan Hara N, P, dan K Tanaman Caisim Bangkok
(Tosakan) ………..………... xxii
4. Analisis Produksi Tanaman Caisim Bangkok (Tosakan) ....………... xxiii 5. Analisis Ragam Pengaruh Zeolit dan Biosoil Pada Sifat Kimia
Tanah... xxiv
6. Analisis Ragam Pengaruh Zeolit danBiosoil Pada Kadar dan Serapan Hara N, P dan K Tanaman Caisim Bangkok (Tosakan) ...
xxvii
7. Analisis Ragam Pengaruh Zeolit dan Biosoil Pada Produksi Tanaman Caisim Bangkok (Tosakan) ...
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk mencapai produktivitas yang optimal, tanaman membutuhkan tanah yang produktif, subur dan kaya akan unsur hara. Namun, pada umumnya tanah di Indonesia memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah, dilihat dari posisi geografis Indonesia yang berada di kawasan beriklim tropika basah yang memiliki curah hujan tinggi sepanjang tahun dan mengakibatkan tingginya tingkat
pencucian (leaching) unsur – unsur hara dan erosivitas tanah. Selain itu, suhu dan kelembaban udara yang tinggi di kawasan tropis, dapat mengakibatkan dekomposisi bahan organik dan pelepasan hara berlangsung cepat, sehingga tanah – tanah di Indonesia cenderung miskin unsur hara.
Berbagai cara telah ditempuh untuk memperbaiki kesuburan tanah, salah satunya adalah dengan menggunakan zeolit dan biosoil. Zeolit diketahui merupakan kelompok mineral alumino silikat terhidrasi yang mengandung kation alkali dalam kerangka tiga dimensinya. Zeolit memiliki struktur berongga dan
biasanya struktur berongga tersebut diisi oleh air dan kation yang dapat dipertukarkan. Aplikasi zeolit dalam bidang pertanian antara lain : meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk, mengemulsi tanah (soil conditioning), menurunkan kemasaman tanah, meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah, meningkatkan ketersediaan ion Ca, K dan P, menurunkan kandungan Al, menahan mineral – mineral yang berguna untuk tanaman, dan menyerap air untuk menjaga
kelembaban tanah (Suwardi, 2002).
Biosoil juga merupakan salah satu bahan pembenah tanah (ameliorant) yang dapat memperbaiki sifat kimia, biologi dan fisik tanah, serta mengurangi
pencucian hara. Biosoilmengandunghumic acid (berasal dari batuanLeonardite) 8%, dan inert organic 92%. Aplikasi biosoil dalam tanah akan mempermudah ketersediaan unsur hara dalam tanah dan mengurangi pencucian hara, sehingga kesuburan tanah dapat senantiasa terpelihara (PT. Green Planet ).
2 kapasitas adsorpsi dan retensi amonium dan kalium (Yamagata, 1966 dalam
Prihartini dan Mursidi, 1985). Selain itubiosoilberfungsi memperbaiki sifat fisik dan kimia mempermudah ketersediaan unsur hara makro dan mikro, serta meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah (Sukmawati, 2009). Oleh sebab itu, pada percobaan inkubasi (sifat kimia tanah) dan percobaan rumah kaca
(produksi tanaman caisim) dilakukan dengan penambahan bahan amelioran zeolit
dan biosoil, dengan harapan dapat memperbaiki kesuburan tanah dan
meningkatkan produksi tanaman caisim Bangkok (Tosakan).
Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh zeolit danbiosoil pada sifat kimia tanah [pH,
kapasitas tukar kation (KTK), kejenuhan basa (KB), kation yang dapat dipertukarkan (Na, K, Ca, Mg), NO3- dan NH4+] dalam percobaan inkubasi
3
TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik Tanah Regosol
Regosol merupakan tanah yang memiliki tekstur pasir kasar sampai lempung, struktur gembur sampai berbutir tunggal, kadang berlapis kerikil, pH 6.0-7.0, kejenuhan basa (KB) beragam dengan daya jerap rendah, permeabilitas
tanah rendah, peka terhadap erosi, porositas sedang-terlalu baik, konsistensi lepas sampai gembur, kandungan P dan K cukup sedangkan N kurang (Soepraptohardjo, 1958dalam Firdaus, 1990)
Karakterstik Tanaman Caisim
Brassica chinensis adalah salah satu tanaman hortikultur yang menurut Rubatzky dan Yamaguci (1998), memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Divisi : Spermathopyta
Sub. Divisi : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Family : Cruciferae
Genus : Brassica
Species :chinensis
Varietas : Tosakan
Syarat tumbuh Brassica chinensis adalah 5-2000 m dpl, sehingga dapat ditanam pada dataran tinggi ataupun dataran rendah, dengan tanah yang banyak mengandung bahan organik dengan pH 6-7, gembur dan bertekstur lempung (Haryanto, 2003).
Penanaman caisim dalam rumah tanam (greenhouse) yang berupa rumah kaca, rumah plastik atau rumah kassa mampu menahan pukulan air hujan dan serangan hama, bangunan ini juga dapat mengoptimalkan penggunaan pupuk daun, pestisida, mengawetkan lengas tanah, dan menaikkan suhu di malam hari. Pada rumah tanam modern, kondisi mikroklimat seperti cahaya, suhu, dan CO
2
4 Karakteristik Zeolit
Secara empiris, rumus molekul zeolit adalah Mx/n.(AlO2)x.(SiO2)y.xH2O.
Struktur zeolit sejauh ini diketahui bermacam-macam, tetapi secara garis besar strukturnya terbentuk dari unit bangun primer, berupa tetrahedral yang kemudian menjadi unit bangun sekunder polihedral dan membentuk polihendra dan akhirnya
unit struktur zeolit (Sujarwadi,1997).
Zeolit termasuk golongan mineral tektosilikat, yaitu mineral alumino silikat terhidrasi dengan struktur dalam tiga dimensi yang tidak terbatas dengan rongga-rongga. Di dalam rongga-rongga tersebut terisi oleh ion-ion logam alkali dan alkali tanah khususnya kalium (K), natrium (Na), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg) serta molekul air. Jumlah air yang berada pada mineral zeolit
bervariasi antara 5-10% (Suwardi, 2002). Molekul air dalam struktur zeolit dapat bereaksi timbal balik dan mampu melakukan pertukaran kation tanpa merubah struktur zeolit (Ming dan Mumpton, 1989).
Struktur zeolit yang terbentuk menghasilkan muatan netto negatif oleh kehadiran Al dipusat tetraeder dan diimbangi oleh kation dan alkali tanah dalam
pori yang ada. Kation-kation yang dapat dipertukarkan dari mineral zeolit tidak terikat secara kuat dalam kerangka kristal yang berbentuk tetraeder, oleh karenanya zeolit mempunyai potensi untuk menukarkan kation dan mempunyai kapasitas tukar kation (KTK) 200-300 me/100g (Husaini, 2002).
KarakteristikBiosoil
Biosoil merupakan bahan pembenah tanah (soil conditioner) dengan kandungan asam humat sebanyak 8% yang diekstraksi dari batuan leonardite yang ditemukan di Dakota Utara, Utah dan Mexico sebagai deposit lignit dan biasanya sangat dekat dengan permukaan. Leonardite adalah tingkat terendah dari batu
bara. Terdapat dua teori asli tentang leonardite, yang pertama yaitu leonardite yang merupakan oksidasi lignit. Teori kedua adalah asam humat terbesar dari topsoil berasal dari air alkali dan presipitasi subsekuen ke dalam tanah tingkat subsurface (Anon., 2008).
5 kapasitas tukar kation (KTK) tanah. Aplikasi biosoil diharapkan dapat meningkatkan kesuburan tanah sehingga pupuk yang diberikan mudah diserap tanaman secara optimal serta dapat meningkatkan produktifitas pada tanaman hortikultura lebih dari 20% (PT. Green Planet, Komunikasi Pribadi).
Penggunaanbiosoil menjadi lebih efisien karena digunakan hanya dengan
dosis 20-50 l/ha pada saat persiapan lahan. Dalam pemakaian 1 liter, biosoil
dilarutkan terlebih dahulu dengan 40-60 liter air. Pemakaian biosoil ini dapat dilakukan dengan disemprotkan pada lahan atau dicor ke dalam lubang tanam (PT. Green Planet, Komunikasi Pribadi).
Karakteristik Asam Humat
Komposisi asam humat menurut Tan (1991), mempunyai kandungan C, N dan S yang lebih tinggi dari bahan asalnya. Kadar N asam humat berkisar antara 2-5 %, sedangkan kadar S sekitar 0.1-1.9%. Asam humat tidak hanya mengandung hara makro C,H, N dan S tetapi juga mengandung unit aromatik dan alifatik, dengan total kemasaman yang dipengaruhi oleh kandungan fenol dan
karboksil.
Berdasarkan hasil penelitian, secara kimia ketiga fraksi senyawa humat baik asam humat, asam fulvat dan humin mempunyai komposisi yang hampir sama, tetapi berbeda dalam hal bobot molekul dan kandungan gugus
fungsionalnya. Asam fulvat mempunyai bobot molekul rendah, tetapi kandungan gugus fungsional yang mengandung O, yaitu –COOH (karboksil), -OH (fenolik)
dan –C=O (karbonil) lebih tinggi per satuan bobot dibandingkan dengan asam humat dan humin (Kononova, 1996)
Senyawa asam humat memberikan pengaruh yang sangat menguntungkan terhadap perkembangan tanaman baik secara fisik, kimia maupun biologi tanah.
6 Brady dan Weil (2002) menyatakan bahwa asam humat berpengaruh langsung pada pertumbuhan tanaman, diantaranya adalah merangsang penyerapan air, mempercepat perkecambahan benih, merangsang pertumbuhan akar, mempercepat pemanjangan sel akar, dan mempercepat pertumbuhan tunas dan akar tanaman jika dberikan dalam jumlah tepat.
Karakteristik Hara N, P dan K Dalam Tanaman
Tanaman mengambil nitrogen terutama dalam bentuk NH4+ dan NO3-.
Ion- ion di dalam tanah pertanian berasal dari pupuk-pupuk N yang diberikan serta bahan organik tanah. Jumlahnya tergantung dari jumlah pupuk yang diberikan dan kecepatan perombakan dari bahan-bahan organik (Leiwakabessy
dan Sutandi, 2004).
Senyawa N digunakan tanaman untuk membentuk asam amino yang akan diubah menjadi protein dan membentuk klorofil. Senyawa N juga berperan dalam perbaikan pertumbuhan vegetatif tanaman. Tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup N, berwarna lebih hijau. Gejala kekurangan N akan menyebabkan
tanaman menjadi kerdil, pertumbuhan tanaman terbatas, daun-daun menguning dan gugur. Gejala kelebihan N menyebabkan keterlambatan kematangan tanaman yang diakibatkan terlalu banyaknya pertumbuhan vegetatif, batang lemah dan mudah roboh serta mengurangi daya tahan tanaman terhadap penyakit
(Hardjowigeno, 1995).
Unsur P berperan dalam proses pemecahan karbohidrat untuk energi.
Penyimpanan dan peredarannya keseluruh tanaman dalam bentuk ADP dan ATP. Unsur P berperan dalam pembelahan sel melalui peranan nukleoprotein yang ada dalam inti sel, selanjutnya berperan dalam menentukan sifat-sifat kebakaan dari generasi ke generasi melalui peranan DNA. Unsur ini juga menentukan
pertumbuhan akar, mempercepat kematangan dan produksi buah dan biji (Leiwakabessy dan Sutandi, 2004). Gejala defisiensi P mengakibatkan pertumbuhan terhambat (kerdil) karena pembelahan sel terganggu dan daun menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung daun (Hardjowigeno, 1995).
7 sintesis protein dan dalam aktivitas enzim. Kalium juga merupakan unsur logam yang paling banyak terdapat dalam cairan sel, yang dapat mengatur keseimbangan garam-garam atau dengan kata lain mengatur tekanan osmotik dalam sel tanaman sehingga memungkinkan pergerakan air ke dalam akar. Tanaman yang kurang K akan kurang tahan kekeringan dibandingkan dengan yang cukup K. Tanaman
yang kekurangan K lebih peka terhadap penyakit dan kualitas produksi biasanya rendah, baik daun, buah, maupun biji.
Unsur K mudah bergerak (mobile) di dalam tanaman sehingga gejala defisiensi K pada daun terutama terlihat pada daun tua, karena daun-daun muda yang masih tumbuh dengan aktif menghisap K dari daun-daun tua. Selain itu gejala defisiensi K menyebabkan pinggir-pinggir daun berwarna coklat, mulai dari
daun tua (Hardjowigeno, 1995).
Karakeristik Hara N, P dan K Dalam Tanah
Sebagian besar N tanah berada dalam bentuk N organik maka pelapukan N organik merupakan proses yang menjadikan N tersedia bagi tanaman. Nitrogen
dibebaskan dalam bentuk ammonium, dan bila keadaan baik ammonium dioksidasikan menjadi nitrit kemudian nitrat. (Soepardi, 1983)
Mobilitas hara P dalam tanah sangat rendah karena reaksi dengan komponen tanah maupun dengan ion – ion logam dalam tanah seperti Ca, Al, Fe
dan lain – lain membentuk senyawa yang kurang larut dengan tingkat kelarutan berbeda-beda. Reaksi tanah (pH) memegang peranan sangat penting dalam
mobiltas unsur ini (Leiwakabessy dan Sutandi, 2004).
Jumlah kalium dalam tanah jauh lebih banyak daripada fosfor. Masalah utama ialah ketersediaan. Kalium diikat dalam bentuk-bentuk yang kurang tersedia. Jumlah kalium yang dapat dipertukarkan atau tersedia bagi tanaman
8
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan Februari 2009 hingga Juli 2009.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Manajemen Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, dan di rumah kacaUniversiy Farm, Institut Pertanian Bogor.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : lapisan atas (kedalaman 0-20 cm) tanah jenis Regosol Ciomas Bogor, biosoil PT. Green Planet,zeolit, pupuk (ZA dan KCl), benih caisim (Tosakan), serta bahan – bahan
analisis tanah dan tanaman (H2O2 320 ml, H2SO4320 ml, mix selenium 30 g,
paraffin cair 20 ml, asam borat 10 g, NaOH teknis 650 g, HCl 0,1 N 15 ml, indicator Conway 15 ml). Alat – alat yang digunakan terdiri atas : (i) Alat untuk mengambil contoh tanah dan pengeringan (cangkul, skop, karung, penumbuk
tanah, saringan 2mm, plastik, oven), (ii). Alat untuk perlakuan penelitian (gelas piala, gelas ukur, oven, pipet volumetrik 5ml dan 2ml, labu takar 500ml, 1l, dan 2l, timbangan, paralon (diameter 13cm, tinggi 20cm), kassa besi, nylon net, (iii). Alat untuk analisis tanah dan tanaman (labu kjeldal, spektrophotometer, flamephotometer).
Metode Penelitian
Percobaan laboratorium dan rumah kaca, masing – masing menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dua faktor. Sebagai faktor pertama adalah 5 level zeolit antara lain 0 ton/ha, 7.5 ton/ha, 15 ton/ha, 22.5 ton/ha, dan
9 Percobaan laboratorium menggunakan paralon dengan diameter 13 cm dan tinggi 20 cm, sedangkan percobaan rumah kaca menggunakan polybag dengan Caisim Bangkok (Tosakan) sebagai tanaman indikator. Percobaan rumah kaca merupakan percobaan lanjutan setelah percobaan laboratorium selesai.
Persiapan Tanah
Contoh tanah yang diambil di Ciomas Bogor merupakan tanah Regosol. Pengambilan contoh tanah dilakukan dengan metode pengambilan contoh tanah
[image:32.612.133.463.386.688.2]terganggu dengan mengambil kedalaman contoh tanah lapisan atas sebesar 0-20 cm. Tanah yang telah di ambil dikeringudarakan dan dibersihkan dari akar tanaman, ranting, daun dan bahan pengotor lainnya. Setelah tanah tersebut dibersihkan dan dikeringudarakan dalam waktu 2-4 hari, tanah tersebut ditumbuk, kemudian diayak dengan menggunakan saringan 2 mm, dan kemudian dicampur sehingga bahan tanah tersebut homogen.
Tabel 1. Analisis Contoh Tanah Awal
Sifat Kimia
Tanah Hasil Analisis
N-Total (%) 0.17
C-org (%) 1.6
P-tersedia (ppm) 9.8
P-total (ppm) 89.7
KTK (me/100g) 12.35
Basa - basa dapat sipertukarkan (me/100g)
K 0.78
Ca 8.84
Mg 3.5
Na 0.59
KB (%) 100
Tekstur Tanah
Pasir (%) 65.70
Debu (%) 20.70
Liat (%) 13.60
Reaksi Tanah Hasil Analisis
pH 7.00 (H20)
10 Bahan tanah yang sudah dihomogenkan tersebut dipersiapkan untuk percobaan inkubasi di laboratorium. Sebelum dilakukan percobaan laboratorium, dilakukan pengambilan contoh tanah untuk mengetahui karakteristik tanah
percobaan (analisis contoh tanah awal) yang tertera pada Tabel 1. Selain itu, dilakukan penentuan kadar kapasitas lapang tanah tersebut.
Pelaksanaan Percobaan Laboratorium
Bahan tanah yang telah homogen, masing – masing 2 kg tanah sebanyak 30 buah dimasukkan kedalam paralon yang telah dipersiapkan dengan diameter 13 cm dan tinggi 20 cm dan bagian bawah paralon diberi kasa penyaring dan
[image:33.612.138.432.342.435.2]nylon net (Gambar 1) dan rangkaian alat pada percobaan ini, seperti tertera pada Gambar 2.
Kasa penyaring dannylon net
[image:33.612.155.386.497.673.2]Gambar 1. Paralon yang Dipersiapkan Unt uk Percobaan Laborat or ium
11 Setelah tanah dimasukkan kedalam paralon, tanah tersebut dicampur dengan zeolit dan biosoil sesuai dengan perlakuan, yang tertera pada Tabel 2. Setelah pencampuran perlakuan dilakukan, bahan tanah tersebut ditambahkan air sampai kapasitas lapang dan kemudian diinkubasi selama 30 hari.
Tabel 2. Dosis Zeolit danBiosoil
No Perlakuan Ulangan Dosis Zeolit (g/2kg)
DosisBiosoil
(ml/2kg)
1 Z0 + B0 1 0 0
2 0 0
3 0 0
2 Z0 + B1 1 0 0.02
2 0 0.02
3 0 0.02
3 Z1+ B0 1 7.5 0
2 7.5 0
3 7.5 0
4 Z1+ B1 1 7.5 0.02
2 7.5 0.02
3 7.5 0.02
5 Z2 + B0 1 15 0
2 15 0
3 15 0
6 Z2 +B1 1 15 0.02
2 15 0.02
3 15 0.02
7 Z3+ B0 1 22.5 0
2 22.5 0
3 22.5 0
8 Z3 + B1 1 22.5 0.02
2 22.5 0.02
3 22.5 0.02
9 Z4 + B0 1 30 0
2 30 0
3 30 0
10 Z4 + B1 1 30 0.02
2 30 0.02
12 Setelah inkubasi selama 30 hari, seluruh bahan tanah dalam paralon diberi pupuk ZA dan KCl. Dosis pupuk yang diberikan setara dengan kebutuhan N 100ppm (952.38 mg/2kg) dan K 100ppm (382.05 mg/2kg). Pupuk tersebut diaplikasikan dengan melarutkan pupuk ZA dan KCl dengan air sebanyak 50 ml. Banyaknya air yang dipakai untuk melarutkan pupuk didapat dari rata-rata
banyaknya air yang ditambahkan selama masa inkubasi berlangsung. Pupuk yang telah dilarutkan,diaplikasikan secara merata di atas permukaan tanah. Setelah diaplikasikan secara merata di atas permukaan tanah, kemudian diinkubasi kembali selama 3 hari.
Setelah bahan tanah dalam paralon diinkubasi selama 3 hari, dilakukan pencucian tanah sebanyak tiga tahap setiap minggunya. Tahap pertama, pencucian
dilakukan dengan air sebanyak 25% KAKL, tahap kedua 50% KAKL dan tahap terakhir 75% KAKL. Setelah pencucian, tanah dikeluarkan, dikeringudarakan dan dihomogenkan kembali, setelah itu diambil kurang lebih 200 gram tanah hasil percobaan laboratorium untuk analisis sifat kimia tanah, meliputi kation yang dapat dipertukarkan (Na, Ca, Mg, K), NO3-, NH4+, pH, kapasitas tukar kation
(KTK) dan kejenuhan basa (KB).
Pelaksanaan Percobaan Rumah Kaca
Bahan tanah yang digunakan dalam percobaan rumah kaca ini adalah
bahan tanah percobaan laboratorium yang kemudian dimasukkan ke dalam polybag, sebagai media tanam tanaman caisim. Tanaman caisim yang akan
ditanam terlebih dahulu disemai selama 14 hari untuk dipindahkan ke dalam bumbungan. Setelah dipindahkan ke bumbungan dan muncul akar, tanaman dipindahkan ke polybag. Pupuk dasar yang diberikan untuk penanaman tanaman caisim ini adalah Urea 374 kg/ha, SP-36 311 kg/ha dan KCl 244 kg/ha
13 Pengolahan Data dan Analisis Data
Metode penelitian yang dipakai dalam percobaan ini adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dua faktor, dengan persamaan sebagai
berikut :
i jk = + i + j+ ( )ij+ ijk
dimana Yijk adalah nilai pengamatan pada faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-i
dan ulangan ke k, ( , i, j) merupakan komponen aditif dari rataan, pengaruh
utama faktor A dan pengaruh utama faktor B, ( )ij merupakan komponen
interaksi dari faktor A dan faktor B sedangkan ijk merupakan pengaruh acak yang
nenyebar normal.
Data dianalisis statistik dengan menggunakan ANOVA (program SAS) dan bila bersifat nyata dilakukan analisis lanjutannya dengan Duncan's Multiple
14
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Karakteristik Tanah Percobaan
Berdasarkan Pusat Penelitian Tanah (1883), karakterisitik tanah Regosol Ciomas adalah sebagai berikut : pH termasuk kategori netral (7.00), memiliki N-total rendah (0.17 %), P-tersedia sedang (9.8%), kapasitas tukar kation (KTK) yang rendah (12.35%), kejenuhan basa (KB) sangat tinggi
(100%), kadar Ca-dd sedang (8.84 me/100g), Mg-dd rendah (3.50 me/100g), K-dd tinggi (0.78 me/100g), Na-dd sedang ( 0.59 me/100g), sedangkan teksturnya termasuk pasir belempung (Pasir 65.70%, Debu 20.70%, Liat 13.60%).
2. Pengaruh Zeolit dan Biosoil Pada Nilai pH, Ca-dd, Mg-dd, K-dd, Na-dd, KTK, dan KB Tanah
Terdapat interaksi pengaruh kombinasi zeolit dan biosoil pada nilai pH(H2O) tanah, seperti tertera pada Tabel 3.
Tabel 3. Interaksi Zeolit DanBiosoilPada pH (H2O) Tanah
Z B B0 B1
Z0 6.16 a 6.1 ab
Z1 6.07 b 6.18 a
Z2 6.03 b 6.17 a
Z3 6.02 b 6.03 b
Z4 6.18 a 6.08 b
Ket. Angka yang diikut i oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata menurut uj i DM RT (t araf =5%)
Pada perlakuan tanpabiosoil(B0), peningkatan dosis zeolit sampai Z3 menurunkan pH tanah namun pH tanah meningkat kembali pada Z4, sedangkan dengan penambahan biosoil (B1) cenderung meningkatkan pH sampai dosis Z2 dan kemudian menurun pada dosis Z3 dan Z4 tetapi tidak berbeda nyata dengan Z0.
Tidak adanya pengaruh nyata pada B0 dan B1 dengan penambahan zeolit Z1 sampai Z3 diduga karena zeolit memiliki pH sekitar netral dan
15 aplikasi zeolit tidak mempengaruhi perubahan pH bahan tanah yang ditambahkan (Suwardi, 2002). Namun penurunan pH pada perlakuan tanpa
biosoil (B0) pada Z1-Z3 diduga diakibatkan oleh pencucian kolom tanah. Pencucian menyebabkan kation basa tercuci (Tabel 4), sehingga pH menurun.
Namun, peningkatan pH pada B1 dengan dosis zeolit Z3 dan Z4 diduga
[image:38.612.152.519.270.448.2]karena adanya asam – asam organik dari biosoil yang berperan dalam mengkhelat Al dan Fe. Selain itu, biosoil memiliki pH diatas 8.0, sehingga aplikasibiosoildapat meningkatkan pH tanah.
Tabel 4. Pengaruh Zeolit danBiosoil Pada Kadar Ca-dd, Mg-dd, K-dd, Na-dd, KTK dan KB Tanah
Dosis Zeolit (g/2kg)
Ca-dd Mg-dd K-dd Na-dd KTK KB
………. me/100g ……… …. (%) ….
Z0 1.84 1.24 1.34 0.77 b 10.31 b 50.17
Z1 1.53 1.10 1.13 0.70 b 10.41 b 42.98
Z2 1.49 1.23 1.12 0.75 b 9.77 c 46.96
Z3 1.79 1.24 1.2 0.79 b 10.93 a 45.92
Z4 2.45 1.45 1.27 0.90 a 10.99 a 55.30
DosisBiosoil
(ml/2kg)
Ca-dd Mg-dd K-dd Na-dd KTK KB
………. me/100g ……… …. (%) ….
B0 1.82 1.27 1.20 0.76 10.24 b 47.21
B1 1.81 1.24 1.22 0.80 10.73 a 49.32
Ket. Angka yang diikut i oleh huruf yang sama pada kolom yang sama (kecuali kolom Na-dd, KTK) tidak berbeda nyata menurut uji DM RT (tar af =5%)
Pada Tabel 4 aplikasi zeolit nyata dapat meningkatkan Na-dd pada dosis Z4 dan KTK tanah pada dosis Z3 dan Z4. Selain itu, aplikasi zeolit cenderung menaikkan kadar Ca-dd dan Mg-dd pada dosis Z4, menurunkan K-dd, dan menaikkan KB tanah juga pada Z4. Selanjutnya aplikasi biosoil
nyata meningkatkan kapasistas tukar kation (KTK) tanah dan cenderung menurunkan Ca-dd, Mg-dd tanah, namun cenderung menaikkan K-dd, Na-dd dan KB tanah.
Meningkatnya KTK tanah, dapat disebabkan karena zeolit memiliki KTK yang sangat tinggi, berkisar antara 80-180 me/100g (Suwardi,2002). Zeolit merupakan penukar ion yang baik disebabkan karena zeolit merupakan
16 sehingga strukturnya kekurangan muatan positif karena adanya substitusi atom aluminium menggantikan atom silika. Substitusi ini menyebabkan zeolit bermuatan negatif dalam strukturnya, sehingga akan terjadi pertukaran kation untuk mencapai keseimbangan muatan.
Berdasarkan informasi PT. Green Planet, biosoil juga dapat
meningkatkan KTK tanah karena biosoil mengandung humic acid yang mengandung gugus –COOH (karboksilat) yang dapat memberikan tambahan muatan negatif pada tanah dengan melepaskan ion H+dari kompleks jerapan dan digantikan oleh kation lain seperti Ca, Mg, Na dan K. (Kononova, 1996)
Kejenuhan basa (KB) yang meningkat disebabkan oleh kecenderungan meningkatnya kation yang dapat dipertukarkan (Ca-dd, Mg-dd, K-dd, Na-dd)
dalam tanah (Tabel 4). Kation-kation ini akan dijerap dalam kompleks jerapan tanah, yang ditunjukan oleh peningkatan nilai KTK tanah (Tabel 4) akibat pengaruh zeolit dan biosoil. Meningkatnya Na-dd dalam kompleks jerapan tanah disebabkan oleh zeolit yang ditambahkan merupakan penyumbang Na pada tanah.
3. Pengaruh Zeolit danBiosoil Pada Ion NO3 dan NH4 Tanah
Kombinasi zeolit danbiosoiltidak menunjukkan pengaruh yang nyata pada ion-ion NO3 dan NH4. Namun, penambahan zeolit maupun biosoil
[image:39.612.148.442.520.661.2]cenderung menurunkan ion-ion NO3 dan NH4.
Tabel 5. Pengaruh Zeolit danBiosoil Pada Nilai NO3- dan NH4+ Tanah
Dosis Zeolit (g/2kg) NO3
-NH4 +
……….(%) ……….
Z0 0.20 0.19
Z1 0.19 0.20
Z2 0.18 0.18
Z3 0.17 0.18
Z4 0.17 0.17
DosisBiosoil (ml/2kg) NO3
-NH4+ ……….(%) ……….
B0 0.22 0.01
B1 0.14 0.01
17 NO3- yang cenderung menurun karena NO3- memiliki mobilitas yang
tinggi dan diduga tercuci bersama air cucian. Sedangkan penambahan dosis zeolit dan biosoiltidak meningkatkan ion NH4 yang ada dalam tanah, diduga
hal tersebut karena NH4 yang memiliki muatan (+)1 terdesak keluar dari
komplek jerapan oleh kation basa lain, seperti Na dan K (Tabel 4). Ion NH4
yang terdesak keluar diduga ikut tercuci dalam percobaan pencucian kolom tanah.
4. Pengaruh Zeolit dan Biosoil Pada Kadar dan Serapan Hara N, P dan K Tanaman Caisim Bangkok (Tosakan)
Tabel 6 menunjukkan bahwa aplikasi zeolit nyata menurunkan kadar dan serapan hara N daun pada dosis Z3-Z4, menurunkan kadar dan serapan hara K daun pada dosis Z2-Z4 dan cenderung menurunkan kadar dan serapan hara P daun pada dosis zeolit Z2-Z4. Sedangkan aplikasi biosoil cenderung
[image:40.612.149.515.423.638.2]meningkatkan kadar hara dan serapan hara N, P dan K daun.
Tabel 6. Pengaruh Zeolit danBiosoil Pada Kadar Hara dan Serapan Hara N, P dan K Tanaman Caisim Tosakan
Dosis Zeolit (g/2kg) Kadar Hara N Kadar Hara P Kadar Hara K Serapan Hara N Serapan Hara P Serapan Hara K Daun Daun Daun Daun Daun Daun ……… (%) ………... ………...…… g/tanaman .……...…..
Z0 2.94 a 0.06 6.54 ab 7.06 a 0.16 16.94 a
Z1 3.00 a 0.06 6.69 a 7.20 a 0.15 17.28 a
Z2 2.88 a 0.05 5.48 bc 6.92 a 0.13 16.61 a
Z3 2.36 b 0.05 5.37 bc 5.66 b 0.13 13.59 b
Z4 2.64 ab 0.05 5.14 c 6.33 ab 0.11 15.18 ab
Dosis Biosoil (ml/2kg) Kadar Hara N Kadar Hara P Kadar Hara K Serapan Hara N Serapan Hara P Serapan Hara K Daun Daun Daun Daun Daun Daun
……… (%) …………... ………...…… g/tanaman .………...
B0 2.76 0.05 5.71 6.62 0.14 15.89
B1 2.77 0.06 5.98 6.65 0.12 15.96
Ket. Angka yang diikuti oleh hur uf yang sama pada kolom yang sama (kecuali kolom Kadar dan Serapan Hara N, Kadar dan Serapan Hara K) tidak berbeda nyata menurut uji DM RT (taraf =5%)
Menurunnya kadar N dan K daun berhubungan dengan menurunnya
18 (Tabel 4) sehingga serapan hara N dan K menurun yang mengakibatkan menurunnya bobot basah dan bobot kering daun (Tabel 6). Sedangkanbiosoil
cenderung meningkatkan kadar hara dan serapan hara N daun karena biosoil
merupakan bahan organik yang mengandung N 2-5%.
Unsur N dalam tanaman berperan dalam perbaikan pertumbuhan
vegetatif tanaman, sehingga gejala tanaman yang kekurangan N menjadi lebih kerdil dan pertumbuhannya terbatas. Sedangkan unsur K berperan dalam pembelahan sel, pembukaan stomata dan fotosintesis, kekurangan K pada tanaman menyebabkan tanaman lebih peka terhadap penyakit dan kualitas produksinya rendah, baik daun, buah, maupun biji (Hardjowigeno,1995). Kadar dan serapan hara N dan K yang cenderung menurun secara visual
terlihat dari pertumbuhan tanaman caisim yang terbatas dan kerdil (Gambar 3).
Menurunnya kadar dan serapan hara P pada dosis Z2-Z4 diduga karena zeolit dapat menyumbangkan Ca (Tabel 4) dalam tanah yang dapat mengikat P dan membentuk ikatan Ca-P. Sedangkan, biosoil merupakan bahan organik
yang dapat menyumbangkan hara N, P dan K pada tanah.
Pengaruh zeolit danbiosoil cenderung menurunkan kadar dan serapan hara N, P dan K tanaman. Hal ini diduga karena meningkatnya kadar Na yang mengakibatkan terjadinya pemadatan tanah akibat dispersi tanah oleh kadar
Na yang tinggi (Tabel 4) oleh penambahan zeolit, sehingga akar tanaman akan sulit berkembang dan menyerap hara dengan baik. Sedangkan pengaruh
biosoil diduga menyebabkan keracunan bagi tanaman caisim karena dosis
biosoiltidak sesuai (Brady dan Weil, 2002).
Pendugaan adanya pemadatan tanah maupun keracunan tanaman ditunjukkan oleh tidak baiknya perkembangan akar, bobot basah akar dan
tanaman menurun dengan penambahan zeolit dan biosoil (Tabel 7). Hasil penelitian Sukmawati (2009) dijelaskan bahwa semakin besar dosis biosoil
19 5. Pengaruh Zeolit dan Biosoil Pada Produksi Tanaman Caisim Bangkok
(Tosakan)
Berat basah tanaman mencerminkan secara langsung produksi tanaman, sedangkan berat kering tanaman merupakan salah satu parameter yang secara langsung mencerminkan efisiensi interaksi proses fisiologis dengan lingkungannya.
[image:42.612.151.505.269.433.2]Pengaruh zeolit dan biosoil terhadap bobot basah dan bobot kering tanaman, disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Pengaruh Tunggal Zeolit dan Biosoil Pada Produksi Tanaman Caisim Tosakan Dosis Zeolit (g/2kg) Bobot Basah Daun Bobot Basah Akar
Bobot Kering Daun
Bobot Kering Akar ……….… gram ……….………
Z0 12.53 1.09 1.32 0.75
Z1 12.81 1.17 1.34 0.84
Z2 8.58 0.78 0.98 0.60
Z3 7.72 1.03 0.93 0.69
Z4 8.11 0.70 0.91 0.47
DosisBiosoil (g/2kg) Bobot Basah Daun Bobot Basah Akar
Bobot Kering Daun
Bobot Kering Akar ……….… gram ……….………
B0 9.55 1.09 a 1.07 2.67
B1 10.35 0.81 b 1.13 1.89
Ket. Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama (kecuali kolom Bobot Basah Akar) tidak berbeda nyata menurut uji DM RT (taraf =5%)
Tabel 7 menunjukkan bahwa aplikasi zeolit cenderung menurunkan bobot basah dan bobot kering daun serta bobot basah dan bobot kering akar. Demikian pula aplikasi biosoil nyata menurunkan bobot basah akar dan
cenderung menurunkan bobot kering akar. Namunbiosoildapat meningkatkan bobot basah dan bobot kering daun.
Berdasarkan data yang didapatkan, menunjukkan bahwa kenaikan level zeolit tidak serta merta meningkatkan produksi tanaman. Penurunan bobot basah dan bobot kering daun disebabkan karena terjadi penurunan kadar
dan serapan hara N, P dan K tanaman akibat penambahan zeolit, sedang peningkatan bobot basah dan bobot kering daun akibat penambahan biosoil
20 bahan – bahan lain yang diperlukan tanaman, justru akan merugikan tanaman karena sebagian haranya dijerap sementara oleh zeolit. Semakin tinggi dosis zeolit yang diaplikasikan dalam tanah maka zeolit akan menjerap sementara
hara lebih banyak dari tanah.
Gambar 3. Tanaman Caisim Tosakan Pra-panen
21
KESIMPULAN
1. Aplikasi zeolit nyata meningkatkan Na-dd dan KTK tanah pada dosis Z4 dan cenderung menaikkan kadar Ca-dd dan Mg-dd, serta menurunkan K-dd dan menaikkan KB tanah.
2. Aplikasi biosoil cenderung menurunkan Ca-dd dan Mg-dd tanah, namun cenderung menaikkan K-dd, Na-dd, KTK dan KB tanah.
3. Aplikasi zeolit maupunbiosoil masing - masing menurunkan ion – ion NO3
dan NH4tanah.
4. Aplikasi zeolit cenderung menurunkan bobot basah dan bobot kering daun serta bobot basah dan bobot kering akar, sedangkan biosoil cenderung meningkatkan bobot basah dan bobot kering daun serta menurunkan bobot
basah dan bobot kering akar.
5. Aplikasi zeolit nyata menurunkan kadar dan serapan hara N, dan cenderung menurunkan kadar dan serapan hara P dan K daun, sedangkan aplikasibiosoil
cenderung menaikkan kadar dan serapan hara N, P dan K daun.
SARAN
Perlu dilakukan analisis jenis-jenis asam organik yang terdapat pada
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Abdurohim, O. 2008. Pengaruh Kompos Terhadap Ketersediaan Hara dan Produksi Tanaman Caisin pada Latosol dari Gunung Sindur. Skripsi. Program Studi Ilmu Tanah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Anonim. 2006. Penuntun Praktikum Analisis Tanah. Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Anwar, S. Sudadi, U. 2007. Kimia Tanah. Bagian Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Brady, N. C. and Weil, R. R. 2002. The Nature and Properties Soils.13th ed. Prentice Hall, New Jersey.
Firdaus, F. 1990. Pengaruh Zeolit Pada Media Regosol-Pupuk Kandang Terhadap Beberapa Sifat Kimia Media, Serapan Hara K, Ca, Mg dan Na Serta Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicon asculentum Milli) Varietas Intan. Skripsi. Program Studi Ilmu Tanah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Revisi ke-3. Akademika Pressindo. Jakarta. 233 hal.
Haryanto. 2003.Sawi dan Selada. Pustaka Setia. Jakarta
Husaini. 2002. Genesis, Proses Pengolahan dan Produk Mineral. Makalah disampaikan pada seminar pemanfaatan zeolit, pertanian organik dan vermikompos dalam menunjang pertanian berkelanjutan. Diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. 12 Mei 2002. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kononova, M. 1996. Soil Organic Matter: Its Nature, Its Role in Soil Formation and in Soil Fertility. Perganom Press, London.
Jones, J.B, Benjamin Wolf, and Harry, A. Mills. 1991. Plant Analysis Hand Book. Micro-macro Publishing, Inc.
Leiwakabessy, F.M. dan Sutandi, A. 2004. Pupuk dan Pemupukan. Departemen Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 208 hal.
, Wahjudin, U.M dan Suwarno. 2003. Kesuburan Tanah.
xvii Matjik, A.A dan I Made Sumertajaya. 2006. Perancangan Percobaan Dengan
Aplikasi SAS dan MINITAB. IPBPRESS, Bogor.
Ming, D. W. dan Mumpton, F. A.. 1989. Zeolites in Soils. Dalam J. B. Dixon dan S. B. Weed (eds). Mineral in Soil Environments. Second Ed. Soil Science Society of America, Madison, Wisconsin.
Prihartini, T. dan Mursidi, S.. 1985. Pengaruh Zeolit terhadap Sifat Tanah dan Hasil Tanaman. Pusat Penelitian Tanah. Bogor.
Rubatzsky, V. E. dan Yamaguchi M. 1998.Sayuran Dunia; Prinsip, Produksi dan Gizi. Jilid 2. Terjemahan Terison C. Penerbit ITB, Bandung.
Rumonda, H. 2008. Pemanfaatan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dan Zeolit Sebagai Bahan Ameliorant Tanah dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Caisin (Brassica juncea L). Skripsi. Program Studi Ilmu Tanah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Departemen Ilmu-Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sujarwadi. 1997.Sekilas tentang Zeolit. Pusat Pengembangan Teknologi Mineral. Bandung.
Sukmawati, M. 2009. Pengaruh Pemberian Biosoil Terhadap Sifat Kimia Tanah Serta Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Caisim (Brassica chinensis). Skripsi. Program Studi Ilmu Tanah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sulistyaningsih, E. 2003. Pertumbuhan Dan Hasil Caisin Pada Berbagai Warna Sungkup Plastik. Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 12 No.1, 2005 : 65 – 76.
Susila, A. D. 2006.Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Departemen Agronomi dan Holtikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Suwardi. 2002. Pemanfaatan Zeolit untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan. Makalah disampaikan pada seminar pemanfaatan zeolit, pertanian organik dan vermikompos dalam menunjang pertanian berkelanjutan. Diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. 12 Mei 2002. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
xviii
xix Tabel Lampiran 1. Kriteria Penilaian Data Analisis Tanah
Sifat Kimia Tanah
Sangat
Rendah Rendah Sedang Tinggi
Sangat Tinggi
N-Total (%) < 0.10 0.1-0.2 0.21-0.5 0.51-0.5 >0.75
C-org (%) <1 1-2 2.01-3.0 2.01-3.0 >5.0
P-tersedia (ppm) <4 5-7 8-10 8-10 >16
KTK (me/100g) <5 5-16 17-24 17-24 >41
Basa - basa dapat sipertukarkan (me/100g)
K <0.1 0.1-0.3 0.4-0.7 0.8-1.0 >1.0
Ca <2.0 2.0-5.0 6.0-10 11-20 >20
Mg <0.3 0.4-1.0 1.1-2.0 2.1-8.0 >8.0 Na <0.1 0.1-0.3 0.4-0.7 0.8-1.0 >1.0
KB (%) <20 20-35 35-50 51-70 >70
Reaksi Tanah Sangat
Masam Masam
Agak
Masam Netral
Agak
Alkalin Alkalin
pH(H20) <4.5 4.5-5.5 5.6-6.5 6.6-7.5 7.6-8.5 >8.5
Sumber : Pusat Penelitian Tanah. 1983. Jenis dan Macam Tanah di Indonesia Untuk Keperluan Survey dan
xx Tabel Lampiran 2. Analisis Sifat Kimia Tanah
Perlakuan Ulangan
pH 1 : 1
KTK (me/100g Tanah)
N NH4OAc pH 7.0
NO3 NH4 NO3 NH4
H2O KCl
Ca Mg K Na
……….. (me/100g) ………. ….. (ppm) ….. ….. (%) …..
Z0 + B0 1 6.2 5.4 10.48 2.52 1.09 1.24 0.72 2046 171 0.2046 0.0171
2 6.1 5.1 10.09 1.27 1.03 1.18 0.63 2356 153.9 0.2356 0.0154
3 6.2 5.2 10.48 1.99 1.42 1.43 0.81 1922 153.9 0.1922 0.0154
Z1 + B0 1 6 5 11.64 1.76 1.22 1.04 0.59 2170 153.9 0.217 0.01539
2 6.1 5.1 10.48 1.42 1.05 1.01 0.68 2418 188.1 0.2418 0.01881
3 6.1 5 10.09 1.28 1.09 1.02 0.61 2232 171 0.2232 0.0171
Z2 + B0 1 6.1 5.3 10.09 2.04 1.28 1.28 0.86 2108 136.8 0.2108 0.01368
2 6 5 10.48 1.81 1.16 1.16 0.77 2046 85.5 0.2046 0.00855
3 6 5.2 10.09 1.45 1.12 1.12 0.75 2170 119.7 0.217 0.01197
Z3 + B0 1 6 5 10.86 1.2 1.08 1.17 0.72 2542 136.8 0.2542 0.01368
2 6 5.15 11.06 1.87 1.43 1.26 0.77 2108 136.8 0.2108 0.01368
3 6.05 5.15 11.25 1.7 1.02 1.15 0.74 2356 119.7 0.2356 0.01197
Z4 + B0 1 6.15 5.15 11.25 2.17 1.3 1.34 0.92 2604 85.5 0.2604 0.00855
2 6.2 5.2 11.64 1.73 1.25 1.18 0.86 1984 136.8 0.1984 0.01368
3 6.2 5.4 10.86 3.16 2.3 1.47 0.99 2480 68.4 0.248 0.00684
Z0 + B1 1 6.1 5.05 10.86 2.33 1.49 1.3 0.77 1984 51.3 0.1984 0.00513
xxi
3 6.1 5.15 9.89 1.47 1.15 1.48 0.86 1922 171 0.1922 0.0171
Z1 + B1 1 6.15 5.2 10.09 1.14 1.02 1.2 0.8 1736 119.7 0.1736 0.01197
2 6.2 5.2 10.48 1.01 0.96 1.43 0.78 1798 171 0.1798 0.0171
3 6.2 5.2 9.7 2.53 1.28 1.06 0.74 1240 136.8 0.124 0.01368
Z2 + B1 1 6.1 5 9.31 0.99 0.99 0.97 0.72 1302 153.9 0.1302 0.01539
2 6.2 5.1 8.92 1.25 1.25 1.01 0.63 1674 171 0.1674 0.0171
3 6.2 5.1 9.7 1.38 1.38 1.2 0.79 1302 171 0.1302 0.0171
Z3 + B1 1 6.1 5.3 10.48 1.16 1.08 1.43 0.86 806 136.8 0.0806 0.01368
2 6 5.1 10.86 1.76 0.92 1.06 0.8 1240 136.8 0.124 0.01368
3 6 5.1 11.06 3.08 1.93 1.13 0.82 1302 102.6 0.1302 0.01026
Z4+ B1 1 6.05 5.1 10.48 1.88 1.03 0.82 0.75 1674 119.7 0.1674 0.01197
2 6.1 5.2 11.25 3.03 1.48 1.41 1.04 1116 102.6 0.1116 0.01026
xxii Tabel Lampiran 3. Analisis Kadar dan Serapan Hara N, P, dan K Tanaman Caisim Bangkok (Tosakan)
Perlakuan Ulangan Kadar N (%) Kadar P (%) Kadar K (%) Serapan Hara N Serapan Hara P Serapan Hara K
1 3.24 0.08 7.73 7.77 0.20 18.56
Z0 + B0 2 2.71 0.05 6.03 6.51 0.11 14.46
3 2.80 0.07 5.77 6.72 0.16 13.86
1 3.09 0.06 7.03 7.42 0.14 16.87
Z1 + B0 2 2.86 0.06 8.79 6.86 0.14 21.09
3 2.92 0.07 5.90 7.00 0.16 14.16
1 3.15 0.07 5.90 7.56 0.16 14.16
Z2 + B0 2 2.42 0.04 5.02 5.81 0.10 12.05
3 2.92 0.05 5.52 7.00 0.11 13.26
1 2.36 0.04 4.14 5.67 0.09 9.94
Z3 + B0 2 2.66 0.05 5.52 6.37 0.11 13.26
3 2.57 0.04 5.40 6.16 0.10 12.96
1 2.28 0.05 5.02 5.46 0.12 12.05
Z4 + B0 2 2.95 0.03 2.46 7.07 0.08 5.91
3 2.45 0.06 5.40 5.88 0.15 12.96
1 2.80 0.07 6.15 6.72 0.16 14.76
Z0 + B1 2 3.27 0.06 6.28 7.84 0.15 15.07
3 2.83 0.06 7.28 6.79 0.15 17.48
1 3.38 0.07 7.28 8.12 0.17 17.48
Z1 + B1 2 2.71 0.06 5.27 6.51 0.14 12.65
3 3.03 0.05 5.85 7.28 0.13 14.04
1 2.63 0.05 5.52 6.30 0.13 13.26
Z2 + B1 2 3.06 0.07 5.27 7.35 0.17 12.65
3 3.12 0.05 5.65 7.49 0.13 13.56
1 2.61 0.06 6.10 6.25 0.15 14.63
Z3 + B1 2 2.77 0.03 5.77 6.65 0.08 13.86
3 1.20 0.06 5.27 2.87 0.15 12.65
1 2.42 0.06 5.27 5.81 0.14 12.65
Z4+ B1 2 2.98 0.05 5.77 7.14 0.13 13.86
xxiii Tabel Lampiran 4. Produksi Tanaman Caisim Bangkok (Tosakan)
Perlakuan
Ulangan Bobot Basah Bobot Kering
Akar Tanaman Akar Tanaman
Z0 + B0 1 1.8 22.9 0.5 2.40
2 1.4 13.4 0.6 1.40
3 1.1 9.1 0.5 0.94
Z1 + B0 1 0.9 7.4 0.3 0.76
2 1.6 12.7 0.5 1.28
3 1.1 10.5 0.5 1.18
Z2 + B0 1 0.9 7.6 0.2 0.77
2 0.6 5.2 0.2 0.70
3 0.9 5.4 0.1 0.63
Z3 + B0 1 1.2 7.4 0.5 1.00
2 0.9 6.8 0.3 0.78
3 1.5 6.9 0.7 0.85
Z4 + B0 1 1.1 12.7 0.5 1.73
2 0.8 6.6 0.3 0.68
3 0.6 8.8 0.3 0.90
Z0 + B1 1 0.7 11.2 0.3 1.15
2 1.0 11.4 0.2 1.25
3 0.6 7.4 0.1 0.80
Z1 + B1 1 1.6 25.4 0.3 2.50
2 0.9 10.5 0.2 1.12
3 0.9 10.3 0.2 1.18
Z2 + B1 1 1.1 15.3 0.3 1.65
2 0.6 7.5 0.1 0.90
3 0.7 10.5 0.3 1.23
Z3 + B1 1 0.3 1.8 0.1 0.30
2 1.3 11.6 0.3 1.35
3 1.0 11.9 0.2 1.35
Z4+ B1 1 0.6 8.2 0.2 0.90
2 0.6 6.2 0.1 0.64
xxiv Tabel Lampiran 5. Analisis Ragam (Anova) Pemberian Zeolit dan Biosoil Pada Sifat Kimia Tanah
Dependent Variable: Ca-dd
R-Square C.V. Ca-dd Mean 0.385103 32.65697 1.81833333
Source DF Anova SS F Value Pr > F
Z 4 3.58146667 2.54 0.0719
B 1 0.00120333 0 0.954
Z*B 4 0.83408 0.59 0.6728
Dependent Variable: Mg-dd
R-Square C.V. Mg-dd Mean 0.244086 24.17101 1.25466667
Source DF Anova SS F Value Pr > F
Z 4 0.37061333 1.01 0.427
B 1 0.00768 0.08 0.7756
Z*B 4 0.21565333 0.59 0.6763
Dependent Variable: K-dd
R-Square C.V. K-dd Mean 0.393736 13.21328 1.21066667
Source DF Anova SS F Value Pr > F
Z 4 0.20285333 1.98 0.1362
B 1 0.00161333 0.06 0.8043
Z*B 4 0.12792 1.25 0.3222
Dependent Variable: Na-dd
R-Square C.V. Na-dd Mean 0.666466 9.124205 0.78166667
Source DF Anova SS F Value Pr > F
Z 4 0.13536667 6.65 0.0014*
B 1 0.01323 2.6 0.1225
xxv Dependent Variable: KTK
R-Square C.V. KTK Mean 0.701251 4.038722 10.4830000
Source DF Anova SS F Value Pr > F
Z 4 6.04418 8.43 0.0004*
B 1 1.72320333 9.61 0.0056*
Z*B 4 0.64764667 0.9 0.4807
Dependent Variable: KB
R-Square C.V. KB Mean 0.320434 17.80164 48.2673333
Source DF Anova SS F Value Pr > F
Z 4 529.77842 1.79 0.1697
B 1 33.2432133 0.45 0.5099
Z*B 4 133.225087 0.45 0.7704
Dependent Variable: pH(H2O)
R-Square C.V. pH(H2O) Mean 0.763048 0.751163 6.10333333
Source DF Anova SS F Value Pr > F
Z 4 0.0505 6.31 0.0019*
B 1 0.003 1.5 0.2349
Z*B 4 0.06616667 8.17 0.0004*
Dependent Variable: pH(KCl)
R-Square C.V. pH(KCl) Mean 0.412208 1.919185 5.14500000
Source DF Anova SS F Value Pr > F
Z 4 0.02633333 0.68 0.617
B 1 0.00408333 0.42 0.5249
xxvi Dependent Variable: NO3
-R-Square C.V. NO3 Mean
0.826501 13.67529 0.18434667
Source DF Anova SS F Value Pr > F
Z 4 0.00368511 1.45 0.2546
B 1 0.04625613 72.78 0.1001
Z*B 4 0.01060944 1.17 0.128
Dependent Variable: NH4+
R-Square C.V. NH4 Mean
0.474375 22.51356 0.01351633
Source DF Anova SS F Value Pr > F
Z 4 0.00010571 2.85 0.0507
B 1 0.00000007 0.01 0.9297
xxvii Tabel Lampiran 6. Analisis Ragam (Anova) Pemberian Zeolit danBiosoil Pada Kadar dan Serapan Hara Tanaman Caisim Bangkok (Tosakan)
Dependent Variable: N Daun
R-Square C.V. Root MSE N Mean 0.398304 13.81048 0.38175179 2.76421760
Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F
Z 4 1.68993752 0.42248438 2.9 0.0482*
B 1 0.00112109 0.00112109 0.01 0.931
Z*B 4 0.23837239 0.0595931 0.41 0.8001
Dependent Variable: P Daun
R-Square C.V. Root MSE N Mean 0.374107 21.03500 0.01182604 0.05622076
Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F
Z 4 0.00120477 0.00030119 2.15 0.1441
B 1 0.00024084 0.00024084 1.72 0.2043
Z*B 4 0.00022627 0.00005657 0.4 0.8032
Dependent Variable: K Daun
R-Square C.V. Root MSE K Mean 0.516959 16.18692 0.94588089 5.84348943
Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F
Z 4 12.30555651 3.07638913 3.44 0.0271*
B 1 0.5370169 0.5370169 0.6 0.4476
Z*B 4 6.30772374 1.57693093 1.76 0.1761
Dependent Variable: Serapan Hara N Daun
R-Square C.V. Root MSE SHN Mean 0.398304 13.81048 0.91620430 6.63412224
Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F
Z 4 9.73404013 2.43351003 2.9 0.0482*
B 1 0.00645746 0.00645746 0.01 0.931
xxviii Dependent Variable: Serapan Hara P Daun
R-Square C.V. Root MSE SHP Mean 0.374107 21.03500 0.02838250 0.13492984
Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F
Z 4 0.00693945 0.00173486 2.15 0.1116
B 1 0.00138725 0.00138725 1.72 0.2043
Z*B 4 0.00130330 0.00032583 0.4 0.8032
Dependent Variable: Serapan Hara K Daun
R-Square C.V. Root MSE SHK Mean 0