• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Budidaya Jenuh Air Tanaman Kedelai dengan Sistem Tumpangsari Padi Kedelai di Lahan Sawah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Budidaya Jenuh Air Tanaman Kedelai dengan Sistem Tumpangsari Padi Kedelai di Lahan Sawah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan kedelai di lahan rawa lebak yang sudah dibudidayakan secara intensif, terdapat pengaruh interaksi pupuk hayati, pupuk N dan pupuk P terhadap tinggi tanaman

Meskipun tidak berbeda nyata jumlah akar kedelai hitam pada BJA dengan kedalaman muka air 10 cm dan 20 cm di bawah permukaan tanah, jumlah akar pada BJA empat kali

Oleh karena itu disarankan bahwa budi- daya kedelai di lahan sawah tadah hujan tanah Vertisol dengan kadar lempung tinggi sebaiknya dilakukan pada musim hujan atau di lahan

Pengaruh perlakuan terhadap bobot kering gulma total diperlihatkan oleh aplikasi herbisida penoksulam yang menghasilkan bobot kering gulma total paling rendah pada umur 2

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan komposisi gulma akibat pengaturan proporsi tanaman pada sistem tumpangsari padi gogo dengan kedelai di lahan pasir pantai..

Bobot segar duckweed pada perlakuan pola tanam monokultur duckweed menghasilkan nilai yang lebih tinggi dan berbeda nyata dengan perlakuan pola tanam mixcropping dengan

Budidaya jenuh air merupakan penanaman dengan memberikan irigasi terus menerus, dan membuat tinggi muka air tanah tetap (sekitar 5 cm di bawah permukaan tanah)

yang ditanam sesudah padi sawah tanpa olah tanah lebih baik dibandingkan dengan yang tanahnya diolah karena pada tanah yang diolah air menguap lebih cepat sehingga