• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Pelayanan Perpustakaan Terhadap Kepuasan Pengguna Pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kualitas Pelayanan Perpustakaan Terhadap Kepuasan Pengguna Pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN

TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA

PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(UNIMED)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam bidang studi Perpustakaan dan Informasi

OLEH :

VALENTINA SIMANGUNSONG

040709005

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judu l Skripsi : Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna

Menggunakan dalam Memanfaatkan Perpustakaan Universitas

Negeri Medan (UNIMED)

Oleh : Valentina Simangunsong

Nim : 040709005

Pembimbing I : Drs. Belling Siregar, SS, M.Lib

Tanda Tangan :

Tanggal : 22 Juni 2009

Pembimbing II : Dra. Zaslina Zainuddin, M. Lib

Tanda Tangan :

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judu l Skripsi : Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna

Menggunakan Internet Pada Badan Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

Oleh : Jan frist Pagendo Purba

NIM : 050709029

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Drs. Jonner Hasugian, M.Si.

Tanda Tangan :

Tanggal :

FAKULTAS SASTRA

Dekan : Drs. Syaifuddin, M.A. Ph.D

Tanda Tangan :

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai salah satu

tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi

lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan

pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda

kutip.

Medan, 28 Mei 2009

Penulis,

Valentina Simangunsong

(5)

ABSTRAK

Simangunsong, Valentina. 2009. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

Pengguna Pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED). Medan:

Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED), tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna perpustakaan dan untuk mengetahui dimensi kualitas pelayanan yang paling mempengaruhi kepuasan pengguna perpustakaan. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perpustakaan UNIMED, penulis serta bagi peneliti lain.

Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Strata-1 yang terdaftar sebagai anggota aktif Perpustakaan UNIMED yang berjumlah 13.086 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan tabel penentuan jumlah sampel yang dikembangkan dari Isaac Michael dengan taraf kesalahan 5%, sehingga diperoleh sampel sebanyak 340 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, kuesioner dan studi kepustakaan. Pengukuran variabel yang digunakan adalah skala Likert. Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar persentase jawaban dari responden.

Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna perpustakaan digunakan analisis regresi linier berganda, serta menggunakan program software SPSS versi 15. Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan Uji-t dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%).

(6)

KATA PENGHANTAR

Salam Sejahtera,

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa atas

segala anugerah, kesetiaannya yang tidak pernah berkesudahan selama penyelesaian

skripsi ini. Adapun judul dari skripsi ini adalah ”Pengaruh Kualitas Pelayanan

Terhadap Kepuasan Pengguna Pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syaratan guna mencapai gelar Sarjana Sosial

Program Studi Ilmu Perpustakaan dan informasi pada Fakultas Sastra Universitas

Sumatera Utara Medan.

Secara khusus penulisan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada Ayahanda Drs. P. Simangunsong dan Ibunda tercinta H. Sitorus yang telah

banyak berkorban untuk membesarkan, mendidik dan memenuhi kebutuhan penulis,

doa, dukungan, kasih sayang dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulis juga tidak lupa menucapkan terima kasih buat kedua adikku Boy

Andre Simangunsong dan Monalisa Simangunsong, yang selalu mendoakan,

memberikan dukungan dan perhatian kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan

masih banyak kekurangan dalam penyajiannya, karena keterbatasan waktu dan

pengetahuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari semua pihak agar penulis dapat mengembangkan pengetahuan pada

masa yang akan datang. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Bapak Drs. Belling Siregar, SS, M. Lib selaku pembimbing I yang telah

banyak memberikan bimbingan, waktu, tenaga dan pikiran yang bermanfaat

dalam penulsan skripsi ini.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M. Lib, selaku pembimbing II yang telah banyak

memberikan masukan kepada penulis.

(7)

4. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas

Sumatera Utara Medan.

5. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si selaku Ketua Departemen Studi

Perpustakaan dan Informasi.

6. Seluruh staf pengajar Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

yang telah memberikan ilmu dan bimbingan yang bermanfaat bagi penulis dan

pegawai adminitrasi Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

7. Ibu Dra. Ratna Wati Dora, SIP, yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian di Perpustakaan Universitas Negeri Medan

(UNIMED).

8. Seluruh staf Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang telah

memberikan bantuan dalam melaksanakan penelitian dan pengumpulan data

yang dibutuhkan untuk skripsi ini.

9. Buat sahabat-sahabat terbaikku Tiaman dan Jelita atas kebersamaannya selam

ini dukungan, bantuan dan doanya kepada penulis sehingga skripsi ini

akhirnya terselesaikan. Buat teman-teman penulis `04 Alex, Priskilla, Sofina,

Yanti, Anni, Melda, Beby, Lela, Darwin, Wahyu, Audio, Heri, Zainal,

Gohanna, Mega dan teman-teman penulis lainnya yang tidak dapat disebutkan

satu per satu.

10.Kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat

disebutkan satu persatu

Akhirnya penulis berharap semoga skrisi ini dapat bermanfaat bagi yang

membacanya.

Medan, 22 Juni 2009

Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….. i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI ……….. iv

DAFTAR TABEL ………... vii

DAFTAR GAMBAR ………. viii

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2Rumusan Masalah ……….. 4

1.3Tujuan Penelitian ……….. 4

1.4Manfaat penelitian……….. 4

1.5Hipotesis………. 5

BAB II KAJIAN TEORITIS ……… 6

2.1Perpustakaan Perguruan Tinggi ………. 6

2.1.1Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi………. 6

2.1.2Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ………... 6

2.1.3Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi……… 10

2.2Pelayanan ………..………. 11

2.2.1Pengertian Pelayanan ……… …. 11

2.2.2Karakteristik Pelayanan ……….. 11

2.2.3Pelayanan Perpustakaan ……….. 13

2.2.4Sistem Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi………. 14

2.3Jenis Pelayanan ……….. 16

2.3.1Pelayanan Sirkulasi……….. 17

2.3.2Pelayanan Referensi ……… 21

2.3.3 Pelayanan Audio Visual ……….. 26

2.3.4 Pelayanan Terbitan Berseri ………. 27

(9)

2.4.1Pengertian Kualitas ………. 28

2.4.2Pengertian Kualitas Pelayanan………. 29

2.4.3Dimensi Pengukuran Kualitas Pelayanan………. 29

2.5Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan………. 32

2.6Pengguna Perpustakaan ……… 35

2.7Kepuasan Pengguna ……….. 36

2.7.1Pengertian Kepuasan Pengguna ……… 36

2.7.2Metode Pengukuran Kepuasan Pengguna ………. 36

2.7.3Faktor – Faktor yang Menentukan Kepuasan Pengguna ……… 38

2.8Pustakawan………. 40

2.8.1Pengertian Pustakawan……… 40

2.8.2Peranan Pustakawan ……….. 41

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Metode Penelitian………..………. 43

3.2Lokasi Penelitian ……… 43

3.3Populasi dan Sampel ……….. 43

3.3.1Populasi ………..………... 43

3.3.2Sampel…….……… 44

3.4Teknik Pengumpulan Data ……… 45

3.5Jenis dan Sumber Data …….……… 45

3.6Instrumen Penelitian….……….. 45

3.6.1 Kuesioner……….. 46

3.6.2 Kisi-Kisi Angket……… 46

3.7Definisi Operasional Variabel……… 47

3.8Analisis Data ……….. 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……….. 52

4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ……… 52

(10)

4.2.1 Gambaran responden ………. 57

4.2.2 Frekuensi Kunjungan Dalam Seminggu ………. 58

4.3 Analisis Deskriptif ……… 59

4.3.1 Variabel Bebas ……… 59

4.3.2 Variabel terikat ……… 67

4.4 Evaluasi Model ………. 70

4.5 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna Pada Perpustakaan UNIMED ………. 74

4.5.1 Uji Pengaruh Secara Parsial (Uji-t) ……… 76

4.5.1.1 Pengaruh Bukti Fisik Terhadap Kepuasan Pengguna ………. 76

4.5.1.2 Pengaruh Kehandalan Terhadap Kepuasan Pengguna ……….. 76

4.5.1.3 Pengaruh Daya tanggap Terhadap Kepuasan Pengguna ………. 77

4.5.1.4 Pengaruh Jaminan Terhadap Kepuasan Pengguna ………. 77

4.5.15 Pengaruh Empati Terhadap Kepuasan Pengguna ……… 78

4.5.2 Uji Pengaruh Serempak ( Uji-F)……….. 79

4.5.3 Koefisien Determinasi ……… 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 81

5.1 Kesimpulan ……… 81

5.2 Saran ……….. 82

DAFTAR PUSTAKA ……… 83

LAMPIRAN 1 ……….. 87

LAMPIRAN 2 ……… 101

LAMPIRAN 3 ……… 104

LAMPIRAN 4 ……….. 106

LAMPIRAN 5 ……….. 112

LAMPIRAN 6 ……….. 131

LAMPIRAN 7 ………. 132

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Jumlah Sampel berdasarkan Stratum/Strata ……… 44

Tabel 3.2 : Kisi-Kisi Kuesioner ……… 46

Tabel 4.1 : Uji Validitas Variabel Bukti Fisik (X1) ……….. 52

Tabel 4.2 : Uji Validitas Variabel Kehandalan (X2) ……… 53

Tabel 4.3 : Uji Validitas Variabel Daya Tanggap (X3) ……… 53

Tabel 4.4 : Uji Validitas Variabel Jaminan (X4)……… 53

Tabel 4.5 : Uji Validitas Variabel Empati (X5) ……… 54

Tabel 4.6 : Uji Validitas Variabel Kepuasan Pengguna (Y) ……….. 54

Tabel 4.7 : Uji Reliabilitas Variabel Bukti Fisik (X1) ……….. 55

Tabel 4.8 : Uji Reliabilitas Variabel Kehandalan (X2) ……… 55

Tabel 4.9 : Uji Reliabilitas Variabel Daya Tanggap (X3) ………. 55

Tabel 4.10 : Uji Reliabilitas Variabel Jaminan (X4)……… 56

Tabel 4.11 : Uji Reliabilitas Variabel Empati (X5)……….. 56

Tabel 4.12 : Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Pengguna (Y) ……….. 56

Tabel 4.13 : Gambaran Umum Responden ……… 57

Tabel 4.14 : Frekuensi Kunjungan ……… 58

Tabel 4.15 : Tanggapan Responden Terhadap Bukti Fisik ……….. 59

Tabel 4.18 : Tanggapan Responden Terhadap Kehandalan ……… 61

Tabel 4.20 : Tanggapan Responden Terhadap Daya tanggap ……… 62

Tabel 4.23 : Tanggapan Responden Terhadap Jaminan ………. 63

Tabel 4.26 : Tanggapan Responden Terhadap Empati ……….. 65

Tabel 4.30 : Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan Pengguna ………….. 67

Tabel 4.37 : Uji Multikolinieritas…….………. 72

Tabel 4.38 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda ………. 74

Tabel 4.39 : Hasil Uji Statistik Pengaruh Bukti Fisik, Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan dan Empati terhadap Kepuasan Pengguna ……… 79

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 : Normalitas Data ……… 71

(13)

ABSTRAK

Simangunsong, Valentina. 2009. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

Pengguna Pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED). Medan:

Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED), tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna perpustakaan dan untuk mengetahui dimensi kualitas pelayanan yang paling mempengaruhi kepuasan pengguna perpustakaan. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perpustakaan UNIMED, penulis serta bagi peneliti lain.

Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Strata-1 yang terdaftar sebagai anggota aktif Perpustakaan UNIMED yang berjumlah 13.086 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan tabel penentuan jumlah sampel yang dikembangkan dari Isaac Michael dengan taraf kesalahan 5%, sehingga diperoleh sampel sebanyak 340 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, kuesioner dan studi kepustakaan. Pengukuran variabel yang digunakan adalah skala Likert. Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar persentase jawaban dari responden.

Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna perpustakaan digunakan analisis regresi linier berganda, serta menggunakan program software SPSS versi 15. Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan Uji-t dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%).

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perpustakaan adalah tempat mengumpulkan, menyimpan, mengolah dan

memelihara bahan pustaka baik tercetak maupun non cetak yang dikelola dan diatur

untuk digunakan oleh pengguna perpustakaan sebagai sumber informasi, studi, dan

rekreasi. Dalam hal ini perpustakaan dibutuhkan dalam dunia pendidikan untuk

mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar. Dengan adanya perpustakaan maka

masyarakat yang membutuhkan informasi dapat memenuhi kebutuhannya tampa

mengeluarkan biaya yang besar.

Adapun informasi yang tersedia di perpustakaan akan bermanfaat apabila

dapat diakses dengan mudah oleh pengguna perpustakaan, sampai saat ini

perpustakaan masih menjadi pilihan utama dalam memperoleh informasi secara

langsung, mudah, dan murah. Kehadiran pengguna khususnya mahasiswa di

perpustakaan bertujuan mencari informasi ilmiah yang diperlukan untuk membangun

kerangka pemikiran dan sekaligus sebagai dasar sandaran ilmiah dalam

menyelesaikan tugas-tugas kuliah atau menyusun skripsi, tesis atau disertasi.

Dalam memberikan pelayanannya perpustakaan mengutamakan kepentingan

pengguna, dengan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan

pengguna perpustakaan, sehingga fungsi perpustakaan dapat terlaksana dengan baik.

Perkembangan suatu perpustakaan dapat dilihat dari pelayanannya, karena

keberhasilan pelayanan merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh

perpustakaan.

Dengan demikian perpustakaan harus menyediakan fasilitas sebaik mungkin

seperti koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai, pegawai perpustakaan yang

ramah, pelayanan yang cepat dan tepat sehingga para pengguna perpustakaan merasa

puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan.

Perilaku pengguna perpustakaan berkaitan dengan kondisi yang ada

(15)

mereka dalam mencari informasi oleh karena itu, kesiapan perpustakaan untuk

memberikan dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan pengguna berpengaruh

terhadap perilaku pengguna perpustakaan. Koleksi yang berkualitas, sistem

pengelolaan informasi yang baik, prosedur pelayanan yang mudah dipahami, hak dan

kewajiban pengguna dan pemberian informasi yang jelas, kenyamanan dan

ketersediaan koleksi merupakan aset yang besar dalam memberikan kepuasan kepada

pengguna.

Kepuasan pengguna merupakan barometer keberhasilan suatu perpustakaan.

Kepuasan dapat diartikan sebagai sesuatu keadaan dalam diri seseorang atau

sekelompok orang yang telah berhasil mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan dan

diinginkannnya. Kepuasan pengguna perpustakaan merupakan tingkat kesepadanan

antara kebutuhan yang ingin dipenuhi dengan kenyataan yang diterima. Kualitas

pelayanan yang diterima pengguna perpustakaaan mempengaruhi perilaku dan

loyalitas di waktu yang akan datang. Perpustakaan yang baik dapat diukur dari

keberhasilannya dalam menyajikan pelayanan yang bermutu kepada pengguna

perpustakaan.

Kepuasan pengguna dapat terpenuhi melalui kualitas pelayanan dan

kesesuaian persepsi pengguna terhadap perpustakaan. Persepsi tersebut dapat

terbentuk oleh tingkat pengetahuan, pengalaman, serta kebutuhan pengguna terhadap

jasa perpustakaan yang tersedia. Mewujudkan kepuasan pengguna bukanlah hal yang

mudah dilakukan karena kepuasan pengguna sulit diukur dan memerlukan perhatian

yang khusus karena pada dasarnya hanya pengguna yang menilai kualitas layanan

suatu perpustakaan berkualitas atau tidak.

Dengan adanya koleksi perpustakaan yang lengkap, layanan perpustakaan

yang memadai dan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh suatu perpustakaan, apakah

perpustakaan tersebut dapat memberikan rasa senang dan puas kepada pengguna

perpustakaan.

Perpustakaan UNIMED merupakan perpustakaan pusat yang sampai saat ini

(16)

perpustakaan juga memiliki berbagai pelayanan yang dapat dipergunakan oleh para

anggota perpustakaan. Layanan-layanan yang disediakan antara lain:

1. Layanan Sirkulasi

a) Koleksi Tandon : 2 judul buku

b) Koleksi Standar : 2 judul buku

2. Layanan Referensi.

3. Layanan Terbitan Berseri.

4. Layanan Audio Visual.

5. Layanan Skripsi dan Penelitian.

Berdasarkan data yang diterima dari bagian Tata Usaha, jumlah pengguna

perpustakaan UNIMED yang terdaftar pada tahun 2008 / 2009 sebagai anggota,

sebanyak 21010 orang. Adapun data rekapitulasi pengunjung UPT Perpustakaan

Universitas Negeri Medan Tahun 2008 diketahui, rata-rata dari jumlah pengunjung

perpustakaan setiap hari adalah 852 orang dan jumlah dari buku yang dipakai setiap

hari 1.396 buku. Hal ini berkaitan dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh

perpustakaan UNIMED.

Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya kualitas pelayanan yang diberikan

oleh Perpustakaan dalam memberikan kepuasan kepada pengguna, maka penulis

menetapkan judul penelitian ini adalah “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN

PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DALAM

MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN”.

Pemilihan Perpustakaan Universitas Negeri Medan sebagai objek penelitian,

karena perpustakaan ini merupakan perpustakaan perguruan tinggi yang memiliki

berbagai fasilitas layanan serta koleksi untuk memenuhi kebutuhan sivitas akademika

(17)

1.2Rumusan Masalah

Bertitik tolak belakang dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

dalam memanfaatkan perpustakaan UNIMED?

2. Dimensi kualitas pelayanan manakah yang paling mempengaruhi

kepuasan pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan UNIMED?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna

dalam memanfaatkan Perpustakaan UNIMED.

2. Dimensi kualitas pelayanan yang paling mempengaruhi kepuasan

pengguna perpustakaan UNIMED.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat:

1. Sebagai bahan masukan bagi Perpustakaan Universitas Negeri Medan

dalam menentukan kebijakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

Perpustakaan Universitas Negeri Medan.

2. Sebagai sumbangan (kontribusi) empirik bagi para akademisi tentang

pentingnya pengembangan jasa berdasarkan kualitas pelayanan (service

quality).

3. Dapat dijadikan sebagai rujukan bagi peneliti selanjutnya.

4. Menambah wawasan penulis dalam bidang layanan perpustakaan

perguruan tinggi terutama yang berkaitan dengan kualitas pelayanan dan

(18)

1.5Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah, “ kualitas pelayanan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan pengguna dalam memanfaatkan Perpustakaan

(19)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggis

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di suatu P.T

perguruan tinggi. Sesuai dengan namanya “Perpustakaan Perguruan Tinggi” maka

yang menjadi pengguna adalah civitas akademika. Berikut ini penulis kemukakan

beberapa defenisi mengenai perpustakaan perguruan tinggi.

Menurut Syahrial-Pamuntjak (2000 : 5), “Perpustakaan perguruan tinggi

adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi,

perpustakaan akademi, perpustakaan sekolah tinggi”. Sedangkan dalam buku

Perpustakaan Perguruan Tinggi : buku pedoman (2004 : 3), “Perpustakaan perguruan

tinggi merupakan unsur penunjang perguruan tinggi, yang bersama-sama unsur

penunjang lainnya, berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi

perguruan tingginya”. Kemudian dalam buku pedoman umum Perpustakaan

Perguruan Tinggi (1979 : 1) dinyatakan bahwa:

Pada hakekatnya perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari sesuatu lembaga perguruan tinggi induknya, yang bersama-sama dengan unit kerja bagian lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan Program Tri Dharmanya.

Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa perpustakaan perguruan

tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi dengan tujuan

membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya.

2.1.2Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.2.1 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Tujuan setiap perpustakaan berbeda, sesuai dengan jenis dan masyarakat yang

(20)

tertentu sesuai dengan kedudukannya sebagai unit kerja dalam perguruan tinggi

tempatnya bernaung.

Menurut Sulistyo-Basuki (1991 : 52) secara umum tujuan perpustakaan

perguruan tinggi adalah :

a. Memenuhi keperluan masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staff pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi.

b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar.

c. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.

d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.

e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi jasa lembaga industri lokal.

Sedangkan di dalam buku pedoman umum pengelolaan koleksi Perpustakaan

Perguruan Tinggi (1999 : 4), dinyatakan bahwa : “tujuan perpustakaan perguruan

tinggi diselenggarakan untuk menunjang pelaksanaan program perguruan tinggi

sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”.

Definisi yang lebih jelas terdapat dalam buku pedoman umum Perpustakaan

Perguruan Tinggi (1979 : 1-2) bahwa:

Tujuan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi yang meliputi lima aspek yaitu: pengumpulan informasi, pelestarian informasi, pengolahan informasi, dan penyebarluasan informasi.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan penyelenggaraan

perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi

bagi penggunanya yaitu civitas akademika untuk menunjang pelaksanaan tri dharma

(21)

2.1.2.2Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas Perpustakaan perguruan tinggi

mempunyai beberapa fungsi yang harus dilaksanakan dengan baik. Adapun fungsi

perpustakaan perguruan tinggi menurut buku Pedoman Umum Perpustakaan

Perguruan Tinggi (1979 : 3) fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat ditinjau dari

berbagai segi, yaitu:

a. Ditinjau dari segi proses pelayanannya, perpustakaan perguruan tinggi mempunyai lima macam fungsi, yaitu:

1. Sebagai pusat pengumpulan informasi 2. Sebagai pusat pelestarian informasi 3. Sebagai pusat pemanfaatan informasi 4. Sebagai pusat penyebarluasan informasi

b. Ditinjau dari segi program kegiatan perguruan tinggi yang didukung sesuai dengan peranannya, perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tiga macam fungsi, yaitu :

1. Sebagai pusat pelayanan informasi untuk program pendidikan dan pengajaran.

2. Sebagai pusat pelayanan informasi untuk program penelitian

3. Sebagai pusat pelayanan informasi untuk program pengabdian kepada masyarakat.

c. Ditinjau dari segi pelaksanannya, pada setiap fungsi perpustakaan perguruan tinggi di atas dapat dibedakan dua macam sifat fungsi, yaitu : 1. Fungsi yang bersifat akademis–edukatif.

2. Fungsi yang bersifat administratif teknis.

Sedangkan menurut Hermawan (2006 : 13), “Perpustakaan Perguruan Tinggi

berfungsi sebagai sarana yang akan menunjang proses perkuliahan dan penelitian di

perguruan tinggi tersebut”.

Kemudian dalam buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan

Perguruan Tinggi (1999 : 5) adalah sebagai berikut :

1. Pusat pelestarian ilmu pengetahuan. 2. Pusat belajar.

3. Pusat pengajaran. 4. Pusat penelitian.

(22)

Definisi yang lebih jelas terdapat dalam buku Pedoman Perpustakaan

Perguruan Tinggi (2004 : 3-4) Perpustakaan perguruan tinggi memiliki berbagai

fungsi sebagai berikut:

Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh karena itu korelasi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.

Fungsi Riset

Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.

Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas akademika dan staf non akademik.

Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.

Fungsi Interprestasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi perpustakaan

perguruan tinggi adalah sebagai pusat penyedia informasi yang membantu civitas

(23)

2.1.3Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Untuk dapat mencapai tujuan perpustakaan perguruan tinggi yang sudah

ditetapkan , perpustakaan harus dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan baik.

Menurut Sutarno (2006 : 53-54), “tugas pokok perpustakaan adalah

menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua

koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani

masyarakat pengguna, yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan”.

Sedangkan dalam buku pedoman umum pengelolaan koleksi Perpustakaan

Perguruan Tinggi (1999 : 5) dinyatakan bahwa:

Tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah menyusun kebijakan dan

melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah dan merawat pustaka

serta mendayagunakannya baik bagi civitas akademika maupun masyarakat

diluar kampus. Tugas Perpustakaan Perguruan tinggi dirinci ke dalam empat

jenis tugas sebagai berikut:

1. Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran.

2. Menyediakan pustaka yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka studinya.

3. Mengikuti perkembangan mengenai program-program penelitian yang diselenggarakan di lingkunan perguruan tinggi induknya dan berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan bagi para peneliti.

4. Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang baru baik berupa tercetak maupun tidak tercetak.

Kemudian dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman (2004

: 3), “tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi, mengolah

dan merawat bahan pustaka, memberi layanan, serta melaksanakan administrasi

perpustakaan”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tugas perpustakaan perguruan

tinggi adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara/ merawat dan

mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka baik bagi civitas akademika maupun

(24)

2.2 Pelayanan

2.2.1 Pengertian Pelayanan

Pelayanan adalah rasa menyenangkan yang diberikan kepada orang lain

disertai kemudahan-kemudahan dalam memenuhi segala kebutuhan mereka. Menurut

Kotler (2000 : 428), “A service is any act or performance that one party can offer to

another that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything.

Its production may or may not be tied to a physical product”. Pendapat tersebut dapat

diartikan, pelayanan adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh

suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud

fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Sedangkan Gronroos dalam Lupiyoadi (2001 : 5), menyatakan bahwa:

a service is an activity or series of activities of more or less intangible nature that normally, but not necessary, take place in interactions between the customer and service employees and/ or physical resources or good and/ or system of the service provider, which are provided as solutions to customer problems.

Pendapat di atas dapat diartikan, bahwa pelayanan adalah suatu aktivitas atau

serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi

sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain

yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk

memecahkan permasalahan pelanggan.

Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah suatu

kegiatan pelayanan yang ditawarkan oleh pihak penyedia layanan untuk memenuhi

kebutuhan para penggunanya.

2.2.2 Karakteristik Pelayanan

Agar suatu pelayanan dapat terlaksana dengan baik dan berkualitas tinggi,

maka karakteristik pelayanan tersebut harus diketahui. Adapun karakteristik

pelayanan menurut Simamora (2001 : 175) adalah:

1. Intangibility (tidak berwujud).

(25)

layanan sebelum ia menikmatinya sendiri. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari tanda atau bukti dari kualitas jasa tersebut.

2. Inseparability (tidak terpisahkan).

Layanan biasanya dijual terlebih dahulu baru kemudian di produksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Jika seseorang melakukan layanan maka penyediannya adalah bagian dari layanan, karena klien juga hadir pada saat layanan itu dilakukan, interaksi antara penyedia layanan dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam pemasaran layanan.

3. Variability (bervariasi).

Layanan sangat bersifat variabel karena merupakan nonstandardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana layanan tersebut dihasilkan.

4. Perishability (mudah lenyap).

Layanan merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan sehingga dapat dikatakan bahwa jasa dihasilkan pada saat ada permintaan akan jasa tersebut dan permintaan ini dapat ditunda.

Hal yang senada juga didefinisikan oleh Berry dalam Nasution (2004 : 8 – 10)

yang membagi karakteristik pelayanan atas empat bagian yaitu:

1. Tidak Berwujud (Intangible)

Jasa tidak berwujud artinya jasa tidak dapat dilihat, diraba, dicium, atau didengar sebelum dibeli.

2. Tidak Terpisahkan (Insparibility)

Jasa tidak terpisahkan artinya bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya, entah penyedianya itu manusia atau mesin.

3. Keanekaragaman (Variability)

Jasa bersifat sangat beranekaragam artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan.

4. Tidak Tahan Lama (Perishability)

Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.

Dari karakteristik pelayanan di atas jelas bahwa pada dasarnya pelayanan

mempunyai sifat yang sangat bervariasi, mulai dari bentuk, kualitas dan jenis yang

(26)

2.2.3 Pelayanan Perpustakaan

Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan yang utama dan penting

disetiap perpustakaan. Layanan merupakan kegiatan yang langsung berhubungan

dengan pengguna, dan sekaligus merupakan barometer keberhasilan penyelenggaraan

perpustakaan. Menurut Darmono (2001 : 134) ”Layanan perpustakaan adalah

menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada pemakai yang

datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang dibutuhkannya”.

Dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi : buku pedoman (2004 : 71)

dinyatakan bahwa:

Layanan perpustakaan adalah pemberian informasi dan fasilitas kepada pengguna melalui layanan perpustakaan. Pengguna dapat memperoleh hal-hal berikut :

1. Informasi yang dibutuhkannya secara optimal dari berbagai media. 2. Manfaat berbagai alat bantu penelusuran yang tersedia.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, kegiatan dari layanan

perpustakaan adalah menjelaskan, mengarahkan, dan membantu pengguna

perpustakaan dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkannya secara optimal.

Sehubungan dengan pelaksanaan pelayanan di atas Ari (2001 : 3) menyatakan

bahwa :

Staf perpustakaan bagian pelayanan dalam melaksanakan tugas-tugasnya dituntut untuk ramah, sopan, tekun, dan tidak cepat bosan, siap memberi jawaban atas semua pertanyaan pengunjung perpustakaan atau jika perlu memberikan jalan keluar (membimbing dan mengarahkan ). selanjutnya staf perpustakaan juga menguasai koleksi, baik jenis maupun letaknya dan berpengetahuan luas, terakhir staf perpustakaan harus berminat dan berusaha untuk selalu menambah ilmu dalam bidangnya.

Dari pernyataan di atas, dijelaskan bahwa tugas pustakawan tidak mudah,

pustakawan dituntut untuk bersikap ramah, sopan, tekun, cerdas, mampu menjawab

pertanyaan pengguna serta mempunyai pengetahuan yang luas mengenai

(27)

2.2.4 Sistem Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Demi kelancaran pelaksanaan pelayanan, setiap perpustakaan harus

melaksanakan sistem pelayanan, secara umum sistem layanan perpustakaan ada dua

macam, yaitu sistem layanan terbuka dan sisitem layanan tertutup. Kedua sistem

tersebut akan dibahas pada uraian berikut:

2.2.4.1 Sistem Layanan Terbuka

Sistem layanan terbuka merupakan salah satu dari sistem layanan

perpustakaan. Menurut Darmono (2001 : 139) bahwa: “sistem layanan terbuka adalah

sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih,

menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran

koleksi perpustakaan”.

Sedangkan sistem layanan terbuka menurut Lasa (1994 : 5) adalah “suatu

layanan yang memungkinkan pengguna untuk masuk ke ruang koleksi untuk

memilih, mengambil sendiri koleksi yang sesuai”.

Kedua pendapat di atas menyatakan bahwa sistem layanan terbuka adalah

suatu sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari sendiri

koleksi yang dibutuhkan.

Dalam pelaksanaannya sistem layanan terbuka pada suatu perpustakaan

memiliki beberapa keuntungan. Adapun keuntungan yang diperoleh dari sistem

layanan terbuka antara lain:

1. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi.

2. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan.

3. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemuka n.

(28)

Walaupun banyak keuntungan yang diperoleh dari sistem layanan terbuka,

namun ada beberapa kelemahan dari sistem layanan terbuka, antara lain:

1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran) menjadi kacau karena ketika mereka melakukan browsing. Buku yang sudah di cabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat. 2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan

dengan sistem yang bersifat tertutup.

3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalulintas atau mobilitas pemakai lebih leluasa.

4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka (Darmono, 2001 : 140).

Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka

merupakan sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari dan

mengambil sendiri koleksi yang dikehendaki dari jajaran koleksi, namun sistem

layanan terbuka membutuhkan keamanan yang lebih baik karena kemungkinan buku

hilang relatif lebih besar.

2.2.4.2Sistem Layanan Tertutup

Selain sistem layanan terbuka juga terdapat sistem layanan tertutup yang

dilaksanakan oleh perpustakaan. Menurut Soeatminah (1992 : 131) bahwa:

Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan yang tidak memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk ke ruang koleksi, tetapi pengunjung boleh memilih pustaka yang ingin di pinjam melalui katalog perpustakaan dan setelah ditemukan sandi bukunya, dapat diminta pada petugas untuk mengambilnya.

Sedangkan Lasa (1994 : 5) menyatakan bahwa:

Sistem layanan tertutup adalah suatu layanan yang tidak memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil sendiri akan koleksi perpustakaan. Koleksi yang ingin dipinjam dapat dipilih melalui daftar/ katalog yang tersedia, koleksinya akan diambil oleh petugas.

Dalam pendapat di atas dinyatakan bahwa sistem layanan tertutup adalah

(29)

sendiri informasi yang dibutuhkan pada ruang koleksi. Koleksi yang dibutuhkan

harus dicari melalui katalog, kemudian pengguna mencatat data buku yang

dibutuhkan dan diberikan kepada petugas layanan untuk diambil dari jajaran koleksi.

Pelaksanaan sistem layanan tertutup memiliki beberapa keuntungan.

Keuntungan sistem layanan tertutup adalah sebagai berikut:

1. Letak buku di rak selalu terpelihara karena pengambilan buku dilakukan oleh petugas.

2. Angka kehilangan bahan pustaka atau buku dapat ditekan dengan memasukkan slip buku yang dipinjam.

3. Tidak memerlukan petugas khusus untuk mengawasi pengunjung perpustakaan. (Yusuf, 1996 : 137).

Selain keuntungan tersebut di atas, sistem layanan tertutup juga memiliki

kelemahan yaitu:

1. Pengunjung tidak akrab dengan bahan pustaka.

2. Tidak puas memilih koleksi karena hanya lewat kartu katalog.

3. Kartu katalog lekas rusak karena sering digunakan, berarti menambah tugas untuk selalu memperbaiki kartu katalog.

4. Banyak buku yang kurang dikenal oleh pengunjung sehingga tidak pernah dipinjam. (Yusuf, 1996 : 137).

Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa sistem layanan tertutup merupakan

sistem layanan yang tidak memperbolehkan pengguna untuk mencari dan mengambil

sendiri koleksi yang dibutuhkan dari jajaran koleksi, melainkan harus melalui

bantuan petugas perpustakaan, setelah pengguna memilih bahan pustaka yang

diperlukan melalui katalog dahulu.

2.3 Jenis – Jenis Pelayanan

Kegiatan perpustakaan tidak dapat dilaksanakan tampa adanya layanan

pengguna, karena layanan pengguna merupakan salah satu faktor yang menentukan

keberhasilan suatu perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan harus berupaya untuk

(30)

Adapun jenis layanan yang dapat dipergunakan oleh pengguna perpustakaan,

antara lain:

1. Layanan Sirkulasi. 2. Layanan Referensi. 3. Layanan Terbitan Berseri. 4. Layanan Audio Visual.

Jenis layanan tersebut akan dibahas satu–persatu pada uraian berikut:

2.3.1 Pelayanan Sirkulasi

Pelayanan sirkulasi adalah pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan

kepada pengguna yang berhubungan dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan.

Menurut Pusat Layanan pustaka (2008 : 5) bahwa, “layanan sirkulasi adalah

pelayanan yang menyangkut peredaran bahan–bahan pustaka yang dimiliki oleh

perpustakaan”.

Sedangkan Sutarno (2006 : 93) menyatakan bahwa, “layanan sirkulasi adalah

kegiatan melayani pemakai jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman, dan

pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa layanan sirkulasi

merupakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan pengguna perpustakaan

dalam hal pelayanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.

2.3.1.1 Tujuan Pelayanan Sirkulasi

Berbagai macam kegiatan yang dilakukan pasti mempunyai tujuan tertentu,

begitu pula dengan layanan sirkulasi. Layanan sirkulasi merupakan bentuk layanan

yang diberikan kepada pengguna agar dapat memanfaatkan bahan pustaka secara

tepat guna.

Menurut Lasa (1994 : 1-2) tujuan pelayanan sirkulasi adalah:

1. Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal mungkin.

(31)

koleksi itu diperlukan peminat lain, akan segera dapat diketahui alamat peminjam/ dinantikan pada waktu pengembalian.

3. Terjadinya pengembalian pinjaman dalam waktu yang jelas. Dengan demikian keamanan bahan pustaka akan terjaga.

4. Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi.

5. Apabila terjadi pelanggaran akan segera diketahui.

Sedangkan menurut buku pedoman pelayanan sirkulasi dan referensi

Perpustakaan Perguruan Tinggi (1982 : 3) tujuan pelayanan sirkulasi adalah:

1. Memungkinkan pemakai menggunakan bahan pustaka secara tepat guna. 2. Memungkinkan pemakai mengetahui bahan pustaka yang dipinjamkan. 3. Mengetahui siapa yang meminjam bahan pustaka tersebut.

4. Menjamin kembalinya bahan pustaka yang dipinjam.

5. Mendapatkan data-data kuantitatif kegiatan pelayanan sirkulasi.

Dari penjelasan di atas jelas bahwa tujuan Pelayanan sirkulasi adalah untuk

memampukan pengguna dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan secara cepat dan

tepat.

2.3.1.2Tugas Pelayanan Sirkulasi

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka layanan sirkulasi harus

melaksanakan tugasnya dengan baik. Adapun tugas pelayanan sirkulasi menurut

Sulistyo-Basuki (1991 : 257) yaitu sebagai berikut:

1. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan.

2. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan dan pengunduran diri anggota perpustakaan.

3. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu peminjaman.

4. Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan.

5. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya.

6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak.

7. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman. 8. Membuat statistik peminjam.

9. Peminjaman antar perpustakaan.

10.Mengawasi urusan penitipan tas, jas, mantel dan sebagainya milik pengunjung perpustakaan.

(32)

Sedangkan menurut Lasa (1994 : 2 ), tugas pelayanan sirkulasi adalah:

1. Peminjaman

Peminjaman koleksi ada yang boleh dibawa pulang dan ada sejumlah koleksi yang hanya boleh dibaca di tempat.

2. Pengembalian

Petugas di bagian ini harus tegas dan teliti, sebab sering terjadi pelanggaran. misalnya keterlambatan dalam pengembalian, penyobekan halaman, terdapat coretan dan pemalsuan pada tanggal kembali.

3. Penagihan

Jika terjadi keterlambatan pengembalian yang melebihi batas kewajaran perlu diadakan penagihan. Penagihan dapat dilakukan dengan surat maupun lisan.

4. Sanksi

Sanksi yang dikenakan kepada pelanggar hendaknya bersifat mendidik agar mereka menyadari bahwa bahan pustaka itu juga diperlukan oleh orang lain. Berat ringannya sanksi tergantung pada jenis pelanggarannya. Oleh karena itu sanksi dapat berupa denda, peringatan, penggantian maupun sanksi administrasi.

5. Bebas Pinjam

Untuk menjaga keutuhan koleksi secara keseluruhan, maka tiap anggota yang telah habis masa keanggotaannya atau untuk keperluan lain, diperlukan keterangan bebas pinjam. Kegunaan bebas pinjam ini untuk mengecek apakah pinjaman telah kembali semua/ belum.

6. Statistik

Dengan adanya statistik yang baik dapat diketahui perkembangan perpustakaan, statistik ini dapat dibuat untuk mengetahui jumlah pengunjung, peminjam, pengembalian, buku yang dibaca di tempat pada waktu tertentu (hari, bulan dan tahun).

Kemudian menurut Martoatmojo (1994 : 38) tugas pelayanan sirkulasi adalah

sebagai berikit:

1. Pendaftaran peminjam 2. Prosedur peminjam 3. Pemungutan denda

4. Pengawasan buku-buku tandon (reserve books) 5. Waktu

6. Statistik peminjaman 7. Pinjam antar perpustakaan

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa pelayanan sirkulasi memiliki tugas

melakukan pendaftaran anggota, peminjaman, perpanjangan waktu peminjaman dan

(33)

membuat statistik peminjaman serta tugas layanan terutama yang berkaitan dengan

peminjaman.

2.3.1.3 Kegiatan Pelayanan Sirkulasi

Sirkulasi bahan perpustakaan merupakan unsur penting dalam kegiatan

perpustakaan. Betapa pun besar koleksi yang dimiliki sebuah perpustakaan kalau

sedikit saja yang memanfaatkannya, maka kecil arti dari perpustakaan tersebut.

Tetapi sebaliknya jika kegiatan yang dilakukan oleh bagian sirkulasi lancar dan aktif

maka perpustakaan tersebut boleh dikatakan baik. Adapun kegiatan pelayanan

sirkulasi menurut P. Sumardji (1992 : 27 – 29) adalah sebagai berikut:

1. Membuat peraturan mengenai pemakaian atau peminjaman koleksi, misalnya yang meliputi:

a. Siapa saja yang boleh memakai fasilitas perpustakaan. b. Syarat–syaratnya apa saja.

c. Hak–haknya apa saja.

d. Lama jangka waktu peminjaman.

e. Banyaknya koleksi pustaka yang boleh dipinjam keluar oleh setiap orang atau anggota.

f. Sanksi–sanksi bila terlambat mengembalikan pinjaman pustaka ataupun jika terjadi pelanggaran terhadap tata tertib ataupun peraturan perpustakaan.

2. Membuat pengumuman tentang pendaftaran anggota perpustakaan (pemakai fasilitas perpustakaan) langsung tertulis di perpustakaan atau lewat iklan pada mass media.

3. Melakukan pendaftaran peminat yang akan menjadi anggota perpustakaan (pemakai fasilitas perpustakaan).

4. Memproses kartu–kartu keanggotaan perpustakaan, misalnya dengan kegiatan:

a. Membuatkan kartu anggota bagi setiap peminat yang telah mendaftarkan diri.

b. Membuatkan kartu arsipnya.

c. Membuatkan kartu bon peminjamannya.

5. Melayani peminjaman koleksi sirkulasi (koleksi pustaka yang boleh beredar atau boleh dibawa pulang oleh anggota perpustakaan), terutama koleksi tex book (buku – buku teks).

6. Menyimpan dengan teratur sistematis semua kartu yang bersangkutan dengan pelayanan peminjaman koleksi tersebut.

(34)

8. Menarik denda terhadap para anggota perpustakaan yang terlambat mengembalikan pinjamannya, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

9. Mencatat dengan tertib dan teratur semua pemasukan uang pendaftaran anggota perpustakaan maupun uang denda keterlambatan pengembalian koleksi pustaka, untuk kemudian menyetorkannya kepada pejabat atau petugas yang berwenang ataupun pimpinan perpustakaan.

10.Melayani permintaan “surat bebas pinjam pustaka (SBPP)” kepada para anggota perpustakaan yang memerlukan untuk keperluan wisuda, kelulusan dan lain–lainnya.

11.Memerlukan laporan tertulis secara berkala tentang kegiatan–kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka melaksanakan kegiatan pelayanan sirkulasi.

Sedangkan menurut Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman (2004 :

73) proses layanan sirkulasi meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Meminjamkan. 2. Mengembalikan. 3. Mencatat pesanan.

4. Memperpanjang masa pinjaman. 5. Menagih.

6. Memberi sanksi.

7. Memberikan keterangan bebas/ bersih pinjam.

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan dari pelayanan

sirkulasi adalah melayani kebutuhan pengguna akan informasi dengan membuat

peraturan-peraturan mengenai peminjaman, pendaftaran, sanksi dan surat bebas

pinjam pustaka.

2.3.2Pelayanan Referensi

Salah satu pelayanan yang ada di perpustakaan adalah layanan referensi.

Pelayanan ini merupakan suatu kegiatan yang membantu pengguna untuk

menemukan informasi yang dibutuhkan.

Menurut P. Sumardji (1992 : 11), pelayanan referensi adalah:

1. Salah satu kegiatan pokok yang dilakukan di perpustakaan yang khusus menyajikan koleksi referensi kepada para pemakai perpustakaan.

(35)

a. Menerima pertanyaan–pertanyaan dari para pemakai perpustakaan dan kemudian menjawab dengan menggunakan koleksi referensi.

b. Memberikan bimbingan untuk menemukan koleksi referensi yang diperlukan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai.

c. Memberikan bimbingan kepada pemakai perpustakaan bagaimana menggunakan setiap bahan pustaka koleksi referensi.

Sedangkan Darmono (2001 : 141), menyatakan bahwa:

Layanan koleksi referensi adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk koleksi–koleksi khusus seperti kamus, ensiklopedi, almanak, direktori, buku tahunan yang berisi informasi teknis dan singkat. Koleksi ini tidak boleh dibawa pulang oleh pengguna perpustakaan tetapi hanya untuk dibaca di tempat.

Hal yang senada juga didefinisikan oleh Trimo (1990 : 74) “layanan referensi

yaitu pemberian bantuan secara langsung dan bersifat personal oleh perpustakaan

kepada masyarakat yang dilayaninya yang sedang mencari atau membutuhkan

keterangan–keterangan tertentu”.

Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa layanan referensi adalah

bentuk layanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk membantu pengguna

menemukan informasi dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan

koleksi referensi, serta memberi bimbingan untuk menggunakan dan menemukan

koleksi referensi.

2.3.2.1 Tujuan Layanan Referensi

Sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan perpustakaan untuk membantu

pengguna menemukan informasi serta memanfaatkan koleksi perpustakaan

semaksimal mungkin, layanan referensi memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Memungkinkan pengguna menemukan informasi dengan cepat dan tepat. 2. Memungkinkan pengguna menemukan informasi dengan pilihan yang

lebih luas.

(36)

Sedangkan menurut P. Sumardji (1992 : 11 -12) tujuan pelayanan referensi

adalah:

1. Mengarahkan pemakai atau pengunjung perpustakaan menemukan informasi yang dibutuhkan dengan tepat dan cepat.

2. Memampukan pemakai atau penunjang perpustakaan menelusur informasi dengan menggunakan berbagai pilihan sumber informasi yang lebih luas. 3. Memampukan pemakai atau pengunjung perpustakaan menggunakan

setiap bahan pustaka koleksi referensi dengan lebih tepat guna.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pelayanan referensi

adalah untuk membimbing pengguna perpustakaan menemukan informasi yang

dibutuhkan dengan cepat dan tepat.

2.3.2.2 Fungsi Layanan Referensi

Tujuan di atas hanya akan dapat dicapai dengan baik jika petugas

perpustakaan memahami dan dapat melaksanakan fungsi – fungsi layanan referensi.

Adapun fungsi layanan referensi menurut Hartinah (2002 : 5) yaitu:

1. Suvervisi, yang menciptakan tata kerja layanan yang rapi dan memudahkan bagi pengguna, termasuk pengaturan staf, koleksi, tata letak, peralatan serta jenis layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2. Informasi, yaitu memberikan informasi yang sesuai dengan permintaan pengguna, dengan menjawab pertanyaan–pertanyaan pengguna.

3. Bimbingan, yaitu memberikan bimbingan dalam menemukan bahan pustaka yang sesuai dengan keinginan pengguna, misalnya memberikan bimbingan dalam menggunakan katalog atau OPAC, pemakaian buku– buku refensi dan sebagainya.

4. Pengarahan atau instruksi, yaitu memberikan pengarahan dan bantuan pada pengguna mengenai cara menggunakan perpustakaan maupun koleksi referensi.

5. Bibliografi, yaitu menyusun bibliografi ataupun daftar publikasi untuk keperluan pengguna maupun untuk keperluan perpustakaan sendiri, atas permintaan maupun inisiatif perpustakaan.

(37)

Sedangkan menurut buku pedoman pelayanan sirkulasi dan referensi (1982 :

37) fungsi dari layanan referensi, yaitu:

1. Informasi

Memberikan jawaban atas pertanyaan–pertanyaan dan kebutuhan pemakai akan informasi.

2. Bimbingan

Untuk menemukan buku-buku yang tepat, sesuai dengan bidang minat pemakai.

3. Pengarahan

Memberikan pngarahan dan bantuan bagaimana cara-cara menggunakan sumber-sumber bibliografi dan koleksi referensi lainnya.

4. Supervisi

Untuk menciptakan tata kerja pelayanan yang rapi dan memudahkan. 5. Penilaian

Penilaian terhadap bahan koleksi referensi agar diperoleh daya guna yang maksimal.

Uraian di atas menyatakan bahwa pada dasarnya fungsi dari layanan referensi

adalah untuk membimbing dan membantu para pengguna perpustakaan dalam

mencari dan menemukan informasi yang dikehendaki.

2.3.2.3 Kegiatan Pelayanan Referensi

Kegiatan dari layanan referensi adalah membantu pengguna menelusur

informasi dalam berbagai subjek, dimana pengguna dibantu untuk menemukan

informasi dengan cepat dan dapat memanfaatkan sarana penelusuran yang tersedia

secara optimal. Adapun kegiatan pelayanan referensi menurut P. Sumardji (1992 : 29)

adalah sebagai berikut:

1. Melayani para anggota perpustakaan yang memerlukan koleksi pustaka acuan atau referensi (reference books), bila diperlukan dengan berbagai keterangan seperlunya secara lisan kepada para anggota perpustakaan yang bersangkutan.

2. Melayani permintaan foto kopi yang diajukan oleh para anggota perpustakaan, sehubungan dengan pemakaian koleksi referensi tersebut karena tidak boleh dibawa pulang atau dibawa keluar perpustakaan oleh anggota perpustakaan.

(38)

4. Melakukan penyimpanan dan pengaturan kembali (reshelving) koleksi pustaka acuan yang telah dibaca oleh para anggota perpustakaan.

5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang kegiatan–kegitan yang telah dilaksanakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pelayanan referensi

Sedangkan dalam buku Perpustakaan Perguruan tinggi: Buku Pedoman (2004

: 86) dinyatakan bahwa kegiatan layanan referensi adalah:

1. Memberikan informasi yang bersifat umum.

2. Membantu menggunakan katalog dan memberikan petunjuk cara memanfaatkannya.

3. Membimbing pengguna dalam menelusur informasi. 4. Menjelaskan cara menggunakan bahan pustaka rujukan.

5. Membantu pengguna untuk menemukan informasi/ bahan perpustakaan yang dicarinya.

6. Membuat jajaran vertikal yang berisi prospektus, brosur dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa kegiatan dari layanan

referensi adalah melayani permintaan pengguna dalam penelusuran dan membantu

pengguna perpustakaan menemukan informasi yang diinginkan.

2.3.2.4Macam koleksi referensi

Koleksi referensi adalah kumpulan pustaka yang terdiri dari bahan–bahan

pustaka berisi karya–karya yang bersifat memberitahu mengenai informasi tertentu,

yang disusun secara sistematis untuk digunakan sebagai alat petunjuk atau konsultasi.

Dalam buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan

Tinggi ( 1999 : 37 – 38) diuraikan bahwa jenis–jenis koleksi referensi adalah:

1. Menurut sifatnya

a. Koleksi rujukan umum, yang memberikan informasi bersifat umum, mempunyai ruang lingkup yang luas, tidak terbatas pada suatu subyek atau hal tertentu.

b. Koleksi rujukan khusus, yang berisi informasi khusus tentang subyek atau hal tertentu.

2. Menurut Informasi yang diberikannya a. Abstrak

b. Almanak/ Buku Tahunan c. Bibliografi

(39)

f. Ensiklopedi g. Indeks h. Kamus

i. Terbitan Pemerintah j. Sumber Bibliografi k. Sumber Geografi l. Timbangan buku

Hal yang sama juga dinyatakan oleh Trimo (1992 : 61), bahwa jenis buku

referensi sebagai berikut:

1. Kamus-kamus ( satu bahasa, dua bahasa dan polyglot). 2. Ensiklopedi (umum dan khusus).

3. Handbooks dan manual 4. Guidebooks

5. Directories

6. Almanak-almanak

7. Peta-peta dan map-map beserta gazetteers. 8. Buku sumber biografi

9. Indeks, bibliografi dan abstrak. 10.Publikasi pemerintah

11.Publikasi- publikasi hasil penelitian.

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa pada dasarnya setiap bahan

pustaka koleksi referensi dapat dibedakan menurut sifat informasi dan menurut

macam dan isi informasi, seperti kamus, ensiklopedi, almanak, direktori dan lain

sebagainya.

2.3.3 Pelayanan Audiovisual

Selain pelayanan sirkulasi dan pelayanan referensi, pelayanan audiovisual

juga dapat digunakan untuk membantu pengguna perpustakaan. Dalam buku

Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (2004 : 90) dinyatakan bahwa,

“pelayanan audiovisual adalah kegiatan meminjam bahan pustaka audiovisual kepada

pengguna untuk ditayangkan dengan bantuan perlengkapannya di dalam

perpustakaan”.

Adapun tujuan dari layanan audiovisual dalam Perpustakaan Perguruan

(40)

1. Menyediakan media khusus untuk tujuan pendidikan, pengajaran, penelitian, dan rekreasi.

2. Memotivasi pengguna agar lebih banyak memanfaatkan fasilitas perpustakaan.

3. Meningkatkan kualitas penyampaian informasi dan pesan pendidikan. 4. Meningkatkan daya ingat pengguna melalui bahan pustaka audiovisual

disamping bahan bacaan.

Sedangkan bahan perpustakaan multi media dan perlengkapannya dapat

dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut:

1. Bahan perpustakaan yang melalui perlengkapannya hanya menampilkan citra, misalnya slaid, beningan (tranparancy) dan bahan pustaka renik. 2. Bahan perpustakaan yang melalui perlengkapannya hanya mengeluarkan

bunyi, misalnya kaset audio, piringan hitam, cakram optic.

3. Bahan Perpustakaan yang melalui perlengkapannya menampilkan citra disertai bunyi, misalnya kaset atau cakram video melalui mesin video, film suara melalui proyektor film (Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman, 2004 : 90).

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa layanan audiovisual merupakan

salah satu pelayanan yang dapat memberikan motivasi kepada pengguna untuk

menggunakan layanan yang ada di perpustakaan. Layanan audiovisual juga terdiri

dari berbagai macam bahan yang dapat dipakai pengguna perpustakaan sesuai dengan

kebutuhannya.

2.3.4 Pelayanan Terbitan Berseri

Salah satu jenis pelayanan yang dapat mendukung terselenggaranya kegiatan

yang ada di perpustakaan adalah pelayanan terbitan berseri. Dalam Buku Pedoman

Umum Pengelolaan koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999 : 40), “Pelayanan

terbitan berseri adalah kegiatan melayankan terbitan berseri kepada pengguna

perpustakaan. Misalnya jurnal, surat kabar, majalah dan terbitan lain yang

mempunyai kala terbit tertentu”.

Sedangkan menurut Yusuf (1995 : 58), “layanan terbitan berseri adalah

(41)

publikasi umum maupun khusus, dari beberapa pengarang yang dianggap penting,

dengan waktu terbit teratur dalam jangka waktu yang tidak ditentukan”.

Pelayanan terbitan berseri selalu memberikan informasi yang mutakhir dalam

setiap kali terbit. Terbitan ini juga merupakan sarana yang efektif dalam

pengembangan ilmu pengetahuan. Menurut Saleh (1996 : 26) terbitan berseri

mempunyai peran sebagai berikut:

1. Memberi ruang untuk menampung ide, gagasan, pengalaman seseorang. 2. Menjadi media untuk menyampaikan hasil–hasil penemuan terbaru dalam

bidang tertentu.

3. Sumber untuk memperluas wawasan seseorang. 4. Sumber untuk mengetahui keahlian seseorang.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa terbitan berseri adalah salah

satu jenis koleksi yang dibutuhkan di perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan

informasi pengguna perpustakaan

2.4Kualitas Pelayanan

2.4.1Pengertian Kualitas

Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau

kebutuhan pengguna atau pihak yang dilayani. Menurut American for Quality

Control dalam Lupiyoadi (2001 : 144), “Kualitas adalah keseluruhan ciri–ciri

karakteristik–karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal kemampuannya

untuk memenuhi kebutuhan–kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten”.

Sedangkan Goetsh dan Davis dalam Tjiptono (1996 : 51) menyatakan bahwa,

“kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,

proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”.

Pendapat lain tentang kualitas, menyatakan bahwa:

(42)

Dari ketiga pendapat di atas jelas bahwa kualitas merupakan nilai ukur yang

diberikan oleh pengguna terhadap suatu layanan dalam hal kemampuannya

memenuhi segala kebutuhan serta harapan- harapan mereka.

2.4.2 Pengertian Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada

pengguna sesuai dengan standar pelayanan yang telah dilakukan sebagai pedoman

dalam pemberian layanan. Standar pelayanan adalah ukuran yang telah ditentukan

sebagai suatu pembakuan pelayanan yang baik. Menurut Wyckof dalam

Tjiptono(1996 : 59), “Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan

dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan

pelanggan”.

Sedangkan menurut Zeithaml et. al (1990 : 19), kualitas pelayanan dapat

didefinisikan sebagai: “The extent of discrepancy between custumers expectations or

desire and their perceptions”. Pendapat tersebut dapat diartikan, bahwa kualitas

pelayanan merupakan besarnya perbedaan antara harapan atau keinginan pengguna

dengan tingkat persepsi mereka.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan merupakan

bentuk layanan yang memenuhi kebutuhan pengguna atau pemakai dengan standar

kualitas yang beragam antara satu orang dengan orang lain dan dari satu situasi ke

situasi yang lain.

2.4.3 Dimensi Pengukuran Kualitas Pelayanan

Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas

perpustakaan adalah kemampuan perpustakaan dalam memberikan pelayanan yang

bermutu kepada penggunanya. Kualitas memiliki delapan dimensi pengukuran, yaitu

yang terdiri dari:

1. Kinerja (Performance).

Kinerja di sini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek, atribut-atribut yang dapat diukur, dan aspek-aspek kinerja individu.

(43)

Features suatu produk biasanya diukur secara subjektif oleh masing- masing individu yang menunjukkan adanya perbedaan kualitas suatu jasa. Dengan demikian, perkembangan kualitas suatu produk menuntut karakter fleksibilitas agar dapat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.

3. Kehandalan (Reliability).

Dimensi ini berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk mengalami keadaan tidak berfungsi pada suatu periode. Keadaan suatu produk yang menandakan tingkat kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam memilih produk.

4. Kesesuaian (Conformance).

Dimensi lain yang berhubungan dengan kualitas suatu barang adalah kesesuain produk dengan standar dalam industrinya. Kesesuain suatu produk dalam industri jasa diukur dari tingkat akurasi dan waktu penyelesaian termasuk juga perhitungan kesalahan yang terjadi, keterlambatan yang tidak dapat diantisipasi dan beberapa kesalahan lain. 5. Daya Tahan/ Ketahanan (Durability).

Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis maupun teknis. Secara teknis ketahanan suatu produk didefenisikan sebagai sejumlah kegunaan yang diperoleh oleh seseorang sebelum mengalami penurunan kualitas.

6. Kemampuan Pelayanan (Serviceability).

Dimensi ini menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya memperhatikan adanya penurunan kualitas tetapi juga waktu sebelum produk disimpan, penjadwalan pelayanan, proses komunikasi dengan staf, frekuensi pelayanan perbaikan akan kerusakan produk dan pelayanan lainnya.

7. Estetika (Aesthetics).

Estetika suatu produk dilihat melalui bagaimana suatu produk terdengar oleh konsumen, bagaimana tampak luar suatu produk, rasa, maupun bau. Jadi estetika merupakan penilaian dan refleksi yang dirasakan oleh konsumen.

8. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality)

Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut-atribut produk dan jasa. (Sviokla dalam Lupiyoadi, 2001 : 146– 147).

Sedangkan Parasuraman, dkk dalam Alma (2003 : 31–32) mengungkapkan

ada lima faktor penentu kualitas pelayanan, yaitu:

1. Tangible (Berwujud) yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, dan berbagai meteri komunikasi.

(44)

3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu kemauan dari karyawan dan pengusaha untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat serta mendengar dan mengatasi keluhan/ complaint yang diajukan konsumen.

4. Assurance, yaitu mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf (bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan).

5. Emphaty (empati) yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk lebih peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada langganan.

Dari penjelasan di atas diketahui bahwa dalam menilai mutu Kualitas suatu

layanan, dapat menggunakan banyak dimensi pengukuran, diantaranya adalah:

kinerja, keseragaman Produk, kesesuaian, daya tahan, kemampuan pelayanan,

estetika, kualitas yang dipersepsikan, bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, asuransi

dan empati.

Menurut Kurniawati pada artikelnya Berkala Ilmu Perpustakaan dan

Informasi (2007 : 5) bahwa ada dua metode untuk meningkatkan kualitas pelayanan

perpustakaan, yaitu:

1. Melalui peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia), yakni dengan diikut sertakannya petugas dalam berbagai pendidikan, kegiatan dan keterampilan.

2. Melalui peningkatan sarana dan prasarana, yaitu peningkatan semua barang atau perlengkapannya yang disediakan perpustakaan.

Sementara itu menurut Dwijati (2006 : 61), ada beberapa upaya yang

dilakukan oleh pengelola perpustakaan untuk meningkatkan kualitas jasa layanan di

perpustakaan, antara lain:

1. Penambahan koleksi baru baik buku maupun jurnal dalam bentuk digital. 2. Meningkatkan kerjasama layanan antar perpustakaan.

3. Mengembangkan jasa layanan baru berupa paket informasi atau informasi terbaru menurut subjek tertentu.

4. Meningkatkan kualitas SDM dengan memberikan pelatihan teknologi informasi dalam menunjang layanan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan

(45)

dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kerjasama

layanan, menambah koleksi serta mengembangkan jasa layanan baru di perpustakaan.

2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas suatu layanan, faktor-

faktor tesebut biasanya muncul akibat beberapa hal, seperti pendapat Murtiningsih

(2006 : 2-3), yang menjelaskan faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah

sebagai berikut:

1. Faktor Kesadaran.

Faktor kesadaran berfokus pada individu yang melakukan suatu tugas atau pekerjaan, kesadaran pada kualifikasi pekerjaan, resiko yang dihadapi, konsumen yang ditangani dan cakupan tugas penting akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam berhubungan dengan orang lain.

2. Faktor Aturan.

Aturan biasanya memuat hal-hal yang mengikat dan merupakan patokan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Aturan memuat cara kerja normatif yang harus ditempuh suatu organisasi atau individu. Bahwa aturan yang dibuat untuk mengatur organisasi dan karena setiap aturan pada akhirnya menyangkut langsung ataupun tidak langsung kepada orang, maka masalah manusia dan sifat kemanusiaannya harus menjadi pertimbangan utama.

3. Faktor Organisasi

Organisasi pelayanan pada dasarnya berbeda dengan organisasi pada umumnya meskipun terdapat sedikit perbedaan dalam penerapannya karena sasaran pelayanan ditujukan kepada manusia yang mempunyai watak dan kehendak yang multi komplek. Oleh karena itu organisasi pelayanan ini lebih banyak ditekankan kepada pengaturan dan mekanisme kerjanya yang harus mampu menghasilkan pelayanan yang memadai. 4. Faktor Keterampilan dan Kemampuan

Bahwa kualitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh kualitas kemampuan dan ketrampilan individu dalam melayani pengguna. Ketrampilan dan kemampuan merupakan keadaan yang menggambarkan kondisi seseorang dari sisi tinjau baik skill maupun fisik dapat melakukan atau pekerjaan

Gambar

Tabel 3.1  Sampel Penelitian pada Stratum
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner
Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel Bukti Fisik (X1)
Tabel 4.4  Uji Validitas Variabel Jaminan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kiki Novita Haloho : Pelayanan Pengguna Perpustakaan Universitas Katolik St... Kiki Novita Haloho : Pelayanan Pengguna Perpustakaan Universitas

Sri Wahyuni : Analisis Perbandingan Pengadaan Buku Pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED) Dengan Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Medan (IAIN SU), 2007...

melakukan penelitian dengan judul : “ Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap kepuasan Pengguna Jasa Pengiriman pada JNE di Kecamatan Medan-Petisah ”. 1.2

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh persepsi mahasiswa tentang fasilitas perpustakaan terhadap kepuasan mahasiswa pengguna layanan perpustakaan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Kualitas pelayanan, kepercayaan dan kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pengguna jasa Event pada

Berdasarkan kesimpulan dari analisis yang dilakukan mengenai Kualitas Pelayanan Pusat Bahasa Universitas Telkom terhadap Kepuasan Pengguna Layanan, maka hendaknya Pusat

Simpulan penelitian ini adalah faktor utama dalam pelayanan perpustakaan yang dianggap paling penting oleh pengguna layanan perpustakaan Universitas Negeri Semarang adalah

Kualitas pelayanan pada perpustakaan Universitas Negeri Makassar ditinjau dari lima indikator telah dikategorikan baik hal ini mampu dilihat dari indikator bukti