• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Dan Analisis Perpindahan Panas Pada Mesin Pemucat (Bleacher)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengujian Dan Analisis Perpindahan Panas Pada Mesin Pemucat (Bleacher)"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA AKHIR

PENGUJIAN DAN ANALISA PERPINDAHAN PANAS

PADA MESIN PEMUCAT (BLEACHER)

NIM : 035202047

DESMAN FRIENKY SINAGA

KARYA AKHIR YANG DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH IJASAH SARJANA SAINS TERAPAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANIK INDUSTRI

PROGRAM DIPLOMA - IV FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan keselamatan dan kesehatan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Akhir di PT. Pamina Adolina Unit Belawan Jl. Sulawesi II, Belawan dan menyelesaikan laporan karya akhir ini dengan tepat waktu.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di PT. Pamina Adolina Unit Belawan dan ditambah dengan teori yang berhubungan dengan percobaan.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab, membantu, dan mendukung khususnya kepada :

1. Bapak Ir.H. Mulfi Hazwi, Msc. yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan karya Akhir serta memberikan nasehat, saran, memberikan sumbangan pikiran dan meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan.

2. Bapak Dr.Ing. Ikhwansyah Isranuri, selaku ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Norma Pardede yang telah menbimbing penulis selama mengerjakan Karya akhir di pengolahan minyak Goreng PT.Pamina Adolina Unit Belawan.

(3)

5. Bang Rizal yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Karya Akhir dan memberikan ide-ide yang sangat mendukungdalam pembuatan mesin pemucat/bleacher ini.

7. Rekan satu tim dalam Pembuatan Bleacher yang telah banyak membantu penulis dalam pengerjaan Sikripsi Karya akhir ini.

8. Orang tua dan Keluarga yang telah banyak menberikan semangat, nasehat, doa, motivasi maupun dukungan moril dan material kepada penulis.

9. Adek Santi Elseria Tp.Bolon yang telah banyak memeberikan dukungan dan motivasi serta doa kepada penulis.

10.Teman-teman Mahasiswa Jurusan Teknologi Mekanik Industri Khususunya anak “2003”. Dani Ha, Putra Candika, Rooy Sembiring, Andi (JB), Didi Dharwan, Tamba (AMBON) dan teman-teman lainnya.

Penulis menyadari bahwa laporan ini belumlah sempurna sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnan laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat.

Medan, April 2008

Penulis,

(4)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………...………...i

Daftar Isi ...………iii

Daftar Gambar ………..v

Daftar Diagram Alir ………...vii

Daftar Tabel ………....vii

Daftar Notasi ………ix

BAB I PENDAHULUAN ………...1

1.1. Latar Belakang………1

1.2. Batasan Masalah……….2

1.3. Tujuan dan Manfaat Pengujian………...2

1.3.1. Tujuan Pengujian………2

1.3.2. Manfaat Pengujian………..2

1.4. Sistematis Penulisan………...3

1.5. Metodologi Pengumpulan Data ……….4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………..6

2.1. Prinsip Kerja Bleacher/Pemucat……….6

2.2. Jenis Bleacher/Pemucat………...9

2.3. Laju Pindahan Panas pada Bleacher/Pemucat……….13

2.3.1. Mekanisme Perpindahan Panas………...14

2.3.2. Perpindahan-Panas Konduksi……….14

2.3.3. Perpindahan-Panas Konveksi……….16

2.4. Bidang Silinder……….19

(5)

BAB III ALAT DAN PROSEDUR PENGUJIAN………23

3.1. Tempat dan Waktu Pengujian………..23

3.2. Pengujian Bleacher/Pemucat…………...……….23

3.2.1. Bagian-Bagian Utama Bleacher/Pemucat………...24

3.3. Alat Pengujian………..32

3.4. Prosedur pengujian………...34

BAB IV PEMBAHASAN...36

4.1. Analisa Kapasitas Uap yang Dibutuhkan……….36

4.2 Perhitungan dan Analisa Perpindahan Panas………...41

4.2.1. Analisa Perpindahan Panas pada Dinding Bleacher...42

4.2.2. Panas yang Masuk pada Minyak...51

4.2.3. Analisa Rugi Panas………51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….52

5.1. Kesimpulan………...52

5.2. Saran ………54 Daftar Pustaka

(6)

DAFTRA GAMBAR

Gambar 2.1 Bleacher/pemucat pada PT. PAMINA ADOLINA UNIT

BELAWAN………9

Gambar 2.2. Bleacher/pemucat………..10

Gambar 2.3 Jenis/Type baling-baling...13

Gambar 2.4 Perpindahan kalor konveksi dari suatu plat………...17

Gambar 2.5. Aliran kalor satu-dimensi melalui silinder bolong dan analogi listriknya……….19

Gambar 2.6 Aliran kalor satu-dimensi melalui penampang silinder dan analogi listriknya………21

Gambar 3.1. Photo Ruang Pengadukan………..24

Gambar 3.2 Konstruksi Ruang Pengadukan...24

Gambar 3.3 Konstruksi ruang Pengumpulan Uap………26

Gambar 3.4. Photo Kaki Penyangga Bleacher (Pemucat)………..27

Gambar 3.5 Konstruksi Kaki Penyangga Bleacher (Pemucat)………..28

Gambar 3.6 Puli dan Sabuk-V………...28

Gambar 3.7. Ukuran Penampang Sabuk-V Tipe A………29

Gambar 3.8. Mekanisme Pengurangan Putaran pada Puli dan Sabuk-V………30

Gambar 3.9. Sistem Elektrisitas Pada Motor Listrik...31

Gambar 3.10. Motor Listrik………..32

Gambar 3.11. Fhoto Bleacher/pemucat……….32

Gambar 3.12. Ketel Elektrik...33

(7)

Gambar 3.14. Pengukur tekanan uap………34 Gambar 4.1 Grafik Hasil Pengujian Perpindahan Panas pada

(8)

DAFTAR DIAGRAM ALIR

Diagram 2.1 Diagram Alir Proses Stasiun Bleaching……….8

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2-1 Komposisi Penggunaan Bleaching Earth (tepung pemucat)………7 Tabel 2-2 Nilai kira-kira koefesien perpindahan kalor konveksi………...…18 Tabel 2.3 Konduktivitas Termal...22 Tabel 3-1 Panjang sabuk-V Standar………...29 Tabel 3-1 Daya Motor Listrik……….31 Tabel 4-1 Data tekanan uap, waktu dan massa uap pada percobaan sampai

temperatur pemanas sampai 630 ºC………...36 Tabel 4.2 Data Hasil pengujian, waktu pengujian, Temperatur Minyak, Tempertur Uap………..39

(10)

DAFTAR NOTASI

1. q : Laju perpindahan panas (Watt) 2. k : Konduktifitas thermal benda (W/m.ºC)

3. L : Panjang benda (m)

4. (TiTo) : Beda temperatur di dalam silinder dengan luar silinder (ºC)

5. ro : Jari-jari luar silinder (m)

6. ri : Jari-jari dalam silinder (m)

7. NR : Bilangan Reynold

8. A : Luas permukaan (m2)

9. Tw

γ

: Suhu plat (ºC)

10. T~ : Suhu fluida (ºC)

11. : Berat Jenis (kN/m3)

12. Q : Kapasitas Aliran (m3

/s)

13. patm : Tekanan atmosfer (kN/m2)

14. G : Gradien Kecepatan (1/s)

15. v : Volume (m3)

16.

x T

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu tumbuhan penghasil minyak nabati adalah kelapa sawit (Alaicis guinesis), dapat diperoleh melalui proses pengolahan buah/biji kelapa sawit yang hasilnya lazim disebut CPO (Crude Palm Oil), sehingga untuk proses ini diperlukan pabrik pengolahan buah /biji kelapa sawit.

Pada proses pengolahan yang dilakukan terhadap bahan baku CPO menjadi minyak nabati dilakukakan dalam tiga tahap pada stasiun yang berbeda, yaitu sebagai berikut :

1. Stasiun Fraksionasi.

2. Stasiun Bleaching-Degumming. 3. Stasiun Rafinasi.

(12)

1.2. Batasan Masalah

Dalam penulisan Karya Akhir ini , dengan judul PENGUJIAN DAN ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA PEMUCAT MINYAK

(BLEACHER), yang menjadi pembahasan utama dalam karya akhir adalah : 1. Kapasitas Uap yang dibutuhkan

2. Analisa Laju Perpindahan Panas

3. Anlisa rugi-rugi panas pada Bleacher/pemucat

1.3. Tujuan dan Manfaat Pengujian

1.3.1. Tujuan Pengujian

Tujuan dilakukan pengujian alat pemucat ini adalah :

1. Untuk mengetahui berapa suhu akhir minyak dan uap sehingga dapat dianalisa rugi-rugi panas yang terjadi selama pengujian.

2. Mengetahui perpindahan panas yang terjadi pada bleacher/pemucat. 3. Mengetahui proses pemucatan minyak.

4. Mengetahui kerja dari bleacher/pemucat.

1.3.2. Manfaat Pengujian

Manfaat dari pengujian pada bleacher/pemucat adalah :

1. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari bleacher/ pemucat.

(13)

1.4. Sistematis Penulisan

Didalam karya akhir ini akan dibahas tentang Laju perpindahan panas pada pemucat/bleacher, sistematis penulisan karya akhir ini adalah :

Bab I. Pendahuluan, pada bab ini akan dibahas mengenai Latar

Belakang, Tujuan dan Manfaat Pengujian, Sistematis Penulisan, Batasan Masalah dan Metode Pengujian.

Bab II. Tinjauan Pustaka, pada bab ini akan dibahas mengenai

pengertian tentang pemucat (Bleacher), perpindahan panas pada pemucat, jenis pemucat, konduktivitas thermal.

Bab III. Prosedur Pengujian, pada bab ini memberikan informasi

mengenai tempat dan waktu pelaksanaan pengujian, bahan dan peralatan yang dipakai serta prosedur pengujian.

Bab IV. Hasil dan Analisa Pengujian, bab ini membahas tentang hasil

data yang diperoleh dari pengujian, pembahasan perhitungan dan penganalisaan.

Bab V. Kesimpulan, pada bab ini akan memaparkan kesimpulan dan

saran setelah dilakukan pengujian dan penganalisaan.

Daftar Pustaka, referensi yang mendukung karya akhir ini akan secara

lengkap disajikan untuk kemudahan dalam mencari data maupun bahan kajian.

Lampiran, segala data hasil survey, data pendukung rancangan serta

(14)

1.5. Metologi Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan karya Akhir dilakukan kegiatan-kegiatan yang meliputi:

1. Persiapan dan Orientasi

Mempersiapkan hal-hal yang perlu untuk kegiatan penelitian, pengenalan perusahaan, membuat permohonan karya Akhir, membuat proposal dan konsultasi pada dosen pembimbing.

2. Studi Kepustakaan

Studi literatur yaitu mempelajari buku-buku karangan ilmiah yang berhubungan dengan masalah yang berkaitan tentang kegiatan pembuatan Karya akhir terutama pada Bleacher.

3. Peninjauan Lapangan

Melihat langsung keadaan perusahaan, wawancara dengan pemimpin atau staf perusahaan sehingga dapat diperoleh gambaran perusahaan, organisasi dan manajemen dari proses produksi

4. Pengumpulan data

Pengumpulan data yang akan digunakan untuk penyusunan laporan Karya Akhir dengan cara :

a. Data yang menyangkut tentang perusahaan seperti sejarah berdirinya, lokasi perusahaan, struktur serta proses produksi.

b. Buku-buku manual operasional pabrik, serta pengamatan langsung terhadap objek

(15)

5. Analisa dan Evaluasi Data

Data yang diperoleh dianalisa dan dievaluasi bersama-sama dosen pembimbing.

6. Membuat Draft Laporan

Membuat penulisan Draft Karya Akhir sehubungan dengan data yang diperoleh dari perusahaan.

7. Asistensi

Melakukan bimbingan hasil penulisan Karya Akhir kepada dosen pembimbing.

8. Penulisan Laporan

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Prinsip Kerja Bleacher/Pemucat

Prinsip kerja yang digunakan pada Bleacher (Pemucat) ini adalah sistem pengadukan (mixer) dengan bantuan panas yang dihasilkan oleh uap dari boiler. Minyak-tepung yang masuk pada Bleacher (Pemucat) kemudian diaduk sambil dipanaskan dengan suspensi uap 100°C-110°C. Berikut adalah proses pengolahan pada stasiun Bleaching-Degumming di PT. Pamina Adolina Belawan.

Proses bleaching bertujuan untuk menurunkan warna minyak yang berasal dari stasiun fraksionasi dengan bantuan Bleaching Earth (tepung pemucat) (beaching earth). Minyak yang sebelumnya mengalami proses degumming dialirkan ke pengaduk (mixer) minyak-tepung T635 dengan bantuan pompa. Pada T635 ditambahkan Bleaching Earth (tepung pemucat) sebesar 8,5 Kg/ton CPO dan filter aid 0,2 Kg/ton CPO. Jumlah pemakaian Bleaching Earth (tepung pemucat) diatur dengan menyetel kecepatan screw conveyor tepung 606. Untuk mencegah penggumpalan Bleaching Earth (tepung pemucat) terlebih dahulu diaduk bersama-sama dengan filter aid di homogenizer 603, baru kemudian dimasukkan ke pengaduk minyak-tepung.

(17)

pemucatan di bantu dengan pemanasan oleh uap yang dihasilkan oleh boiler (ketel uap) pada suhu 105-120°C.

Pengikatan zat warna ini dilakukan oleh Bleaching Earth (tepung pemucat) yang komposisinya sebagai berikut :

Tabel 2.1 Komposisi Penggunaan Bleaching Earth (tepung pemucat)

Nama Larutan Komposisi

Silikon Oksida (SiO2) Aluminium Oksida (Al2O3) Iron (III) Oksida (Fe2O3) Titan Oksida (TiO2) Kalsium Oksida (CaO) Fotasium Oksida (K2O) Sodium Oksida (Na2O) Sulfat (SO2

59,4 % 17,09 %

3,00 % 0,25 % 1,53 % 0,87 % 0,58 % 3,12 % 8,94 % )

Loss on Ignation

Sumber : Buku Panduan PT.PAMINA ADOLINA UNIT BELAWAN

Sementara filter aid berguna untuk mempermudah pelepasan Bleaching Earth (tepung pemucat) pada proses pengolahan selanjutnya. Berikut adalah diagram alir proses pada stasiun Bleaching-Degumming :

(18)

CRUDE OLEIN (T. 2282A) TEMP : 70°C

HEAT EXCHANGER 621 A/B TEMP : 100°C

DRYER 604 TEMP : 100°C VACUM : 640 mmHg

MIXER 503

REAKTOR 505 (DEGUMMING)

HOMOGENIZER TENK 635

BLEACHER 622 TEMP : 110°C

70-80 rpm

CHILLER 601 TEMP : 90-95°C

NIAGARA FILTER 616 G/H

DRYER 616 VAKUM : 400 mmHg

FILTER TUBE F.616

BLEACHER OLEIN T. 682°C MOIST : 0,25% MAX IMPT : 0,05% MAX RED (1”CELL) : 14-16 INJEKSI H3PO4

(0,01%)

NETRALISASI CaCO3 (0,02%)

BLEACHING EARTH

WATER COOLING TOWER TEMP : 35-40°C

SPENT EARTH (LIMBAH)

(19)

Jenis Bleacher/Pemucat

Bleacher terdiri dari dua type yaitu type silindris horizontal dan type silindris vertical. Bleacher yang digunakan dalam pengujian ini adalah jenis bleacher type silindris horizontal.

Sfesifikasi Bleacher/pemucat yang digunakan pada PT. PAMINA ADOLINA UNIT BELAWAN adalah :

- Fungsi : Tempat terjadinya reaksi pemucatan yaitu pengikatan zat warna caroteina.

- Jumlah : 1 Unit - Kapasitas : 9,4 ton/jam - Bahan : Stainless stell - Type : Silindris horizontal

- Pelengkap : Pengaduk berbentuk dayung, steam dan Vakum, pipa operasi dan pengosongan.

(20)

Sfesifikasi Bleacher sebagai berikut :

- Jumlah : 1 unit

- Kapasitas : 50 liter

- Putaran : 80 rpm

- bahan : Plat Besi

- Type : Silindris Horizontal

- Pemanas : Steam dari ketel uap bertenaga listrik

- Pelengkap : Pengaduk berbentuk dayung, pipa operasi dan Pengosongan, Uap (steam).Ketel uap

Gambar 2.2 Bleacher/pemucat yang dirancang

Pengaduk digunakan untuk mengaduk minyak agar panas yang diberikan merata, pengaduk diputar dengan motor listrik pada kecepatan rata-rata 75 rpm. Dalam menentukan jenis baling -baling yang digunakan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti berat jenis (γ ) kerapatan jenis fluida (ρ), viskositas fluida (µ) dan

(21)

Beberapa jenis baling-baling yang biasa digunakan dalam proses pencampuran ialah :

a. Plat Blade (Baling-baling bilah datar)

Biasanya digunakan dengan kecepatan putaran berkisar antara 600-900 rpm, dan diletakkan tidak terlalu dekat dengan kedasar tangki olahan, seperti yang terdapat pada gambar 2.4.a.

b. Disk Flak Blade (Baling-baling cakram dengan bilah datar)

Digunakan untuk keperluan laboratorium karena pencampurannya merata dengan menggunakan kecepatan putaran yang tinggi, begitu juga dengan kebutuhan daya putarannya, seperti terdapat pada gambar 2.4.b

c. Pitchen Vane (Baling-baling Radial)

Merupakan jenis adaptasi dari baling-baling jenis cakram. Jenis ini menggunakan jenis bilah yang vertikal. Biasanya sangat ekonomis untuk kecepatan tinggi tanpa memerlukan daya yang besar, seperti terdapat pada gambar 2.4.c

d. Curved Blade (Baling-baling lengkung)

Biasanya disebut dengan back swept, karena jika berputar baling-baling jenis ini akan menekan fluida ke dinding tangki olahan agar proses pencampuran merata. Jenis biasa digunakan untuk mengurangi tegangan geser dari baling-baling, seperti terdapat pada gambar 2.4.d

e. Titled Blade (Baling-baling Bilah Datar Miring)

(22)

f. Shrouded Blade (Baling-baling Bilah Vertikal Horizontal)

Baling-baling jenis ini merupakan kombinasi antara bilah datar/vertikal dengan bilah horizontal (seperti terdapat pada baling-baling jenis radial). Biasanya diletakkan hampir dekat kepermukaan fluida untuk menghasilkan pusingan air untuk pencampuran, seperti terdapat pada gambar 2.4.f

g. Pitched Blade (Baling-baling Pilin)

Memiliki karakteristik radial dan aksial. Biasanya diletakkan hampir ke dasar

tangki olahan dengan sudut standart pilinan 450. Jenis ini juga biasa dikenal dengan tipe fan, seperti terdapat pada gambar 2.4.g

h. Pitched Curved Blade (Baling-baling Pilin Lengkung)

Jenis ini merupakan kombinasi antara baling-baling pilin dengan baling-baling lengkung. Biasanya digunakan untuk aplikasi khusus, karena memerlukan biaya yang besar dan konstruksinya yang rumit, seperti terdapat pada gambar 2.4.h

i. Arrowhead Blade (Baling-baling Searca)

(23)

Gambar 2.3. Jenis/Type baling-baling

(24)

Laju Pindahan Panas pada Bleacher/Pemucat

Laju pindahan kalor pada tiap dinding bleacher/pemucat adalah dari ruang pengumpulan uap ke minyak( secara konveksi ) dan dari ruang pengumpulan uap ke isolasi dan dari isolasi ke dinding luar bleacher ( secara konduksi ).

Mekanisme Perpindahan Panas

Perpindahan panas (heat transfer) ialah perpindahan energi karena adanya perbedaan temperatur suatu bahan (material). Sifat dari perpindahan panas itu sendiri ialah, jika suatu benda yang temperaturnya berbeda mengalami kontak termal maka panas akan mengalir dari benda yang temperaturnya lebih tinggi ke benda yang temperaturnya lebih rendah.

Perpindahan panas dapat ditransferkan menjadi 3 cara : 1. Perpindahan panas-konduksi (Heat Conducsion)

2. Perpindahan panas-konveksi (Heat Convection)

3. Perpindahan panas-radiasi (Heat Radiation)

Perpindahan-Panas Konduksi

Perpindahan panas secara konduksi adalah berpindahnya panas dari molekul bahan temperatur yang lebih tinggi ke molekul bahan yang temperaturnya lebih rendah lewat kontak termal secara langsung atau bersinggungan dengan sumber panas.

Persamaan dasar secara konduksi adalah :

d T T A K t

Q = ( hotcold)

(25)

Di mana : Q = Laju Aliran Panas, [ W/s]

k = Konduktivitas Termal, [ W/moC ] A = Luas Penampang, [ m2 ]

T = Temperatur, [ o

x T A q

∂ ∂

~

C ] d = Tebal Material, [ m ] t = Waktu laju aliran [ s ]

Dapat dikatakan bahwa energi berpindah secara konduksi berbanding dengan gradien suhu normal :

Jika dimasukkan konstanta proposionalitas atau tetapan kesebandingan, maka :

x T KA q

∂ ∂ −

= ...(Persm.2-2)

Dimana q adalah laju perpindahan kalor dan

x T

merupakan gradien suhu

(26)

Perpindahan-Panas Konveksi

Perpindahan panas secara konveksi ialah berpindahnya panas melalui sirkulasi fluida cair ataupun gas. Dari sirkulasi tersebut akan mengakibatkan perubahan massa jenis dari fluida cair maupun gas selama gradien waktu.

Persaman laju aliran konveksi adalah:

qk = hk A ( TW + T~)...(Persm.2-3) Di mana : qk = Laju aliran panas konveksi [W/s] hk = Koefisien perpindahan panas A = Luas perpindahan panas [m2] Tw = Temperatur dinding [oC] T~ = Temperatur sekeliling [oC]

Sudah umum diketahui bahwa plat logam panas akan menjadi dingin lebih cepat bila ditaruh didepan kipas angin dibandingkan dengan bilamana ditempatkan diudara tenang. Proses ini dinamakan Perpindahan-kalor secara konveksi. Perhatikan plat panas seperti pada gambar 2.5. Suhu plat ialah Tw, dan suhu fluida T~. Kecepatan aliran adalah seperti tergambar, yaitu nol pada muka plat sebagai akibat aksi kental (viscous action).

(27)

Arus bebas T~

Dinding Tw q

u u~ Aliran

Gambar 2.4 Perpindahan kalor konveksi dari suatu plat

Untuk situasi yang rumit h harus ditentukan dengan percobaan. Koefisien perpindahan kalor kadang-kadang disebut konduktans film (film conductance)

karena hubungannya dengan proses konduksi pada lapisan fluida diam yang tipis pada muka dinding.

(28)

Tabel 2.2 Nilai kira-kira koefesien perpindahan kalor konveksi

Sumber : Buku perpindahan Kalor J.P HOLMAN edisi ke-II

h

Modus W/m2.ºC Btu/h.ft2.

ºF Konveksi bebas,ΔT = 30 ºC

Plat vertikal, tinggi 0,3 m(1 ft) di udara

Silinder harizontal, diameter 5 cm di udara.

Silinder harizontal, diameter 2 cm dalam air

Konveksi paksa

Aliran udara 2 m/s diatas plat bujur sangkar 0,2 m

Aliran udara 35 m/s diatas plat bujur sangkar 0,75 m

Udara 2 atm mengalir didalam tabung D= 2,5 cm,

kecepatan 10 m/s

Air 0,5 kg/s mengalir di dalam tabung 2,5 cm

Aliran udara melintas silinder diameter 5cm,

kecepatan50m/s

Air mendidih

(29)

ri

dr r

ro q

L Ti To

q

Bidang Silinder

Perhatikan suatu silinder panjang dengan jari-jari dalam ri, jari-jari luar

rO, dan panjang L, seperti pada gambar 2.4. Silinder mengalami beda suhu Ti- To

rL Ar =2π

. Untuk silinder yang panjangnya sangat besar dibandingkan dengan diameternya, dapat diandaikan bahwa aliran kalor berlangsung menurut arah radial, sehingga koordinat ruang yang diperlukan untuk menentukan sistem ini adalah r . Hukum Fourier digunakan lagi dengan menyisipkan rumus luas yang sesuai. Luas bidang aliran kalor dalam sistem silinder adalah

Sehingga hukum Fourier menjadi :

dr dT kA qr =− r

kL ri ro Rth

π

2 ) / ln(

=

(30)

Atau

dr dT krL

qr =−2π ...(Persm.2-4)

Dengan kondisi batas

T= Ti pada r = ri

Penyelesaian persamaan 2.4 adalah :

...(Persm.2-5)

Konsep tahanan thermal dapat juga digunakan untuk dinding lapis rangkap berbentuk silinder, seperti halnya dengan dinding datar. Untuk sistem tiga lapis seperti pada gambar 2.5 penyelesaiannya adalah :

C

Sistem berbentuk bola dapat ditangani sebagai suatu dimensi apabila suhu berfungsi sebagai jari-jari saja aliran kalornya menjadi :

(31)

T4

Gambar 2.6 Aliran kalor satu-dimensi melalui penampang silinder dan analogi listriknya

Konduktivitas Termal

(32)

Nilai konduktivitas termal beberapa bahan diberikan pada tabel 2.2 dibawah ini.

Tabel 2.3 Konduktivitas Termal

(33)

BAB III

ALAT DAN PROSEDUR PENGUJIAN

3.1 Tempat dan Waktu Pengujian

Pengujian eksperimental ini dilaksanakan di Laboratorium Prestasi Mesin Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara dengan jangka waktu kurang lebih 6 jam

3.2 Pengujian Bleacher/Pemucat

Alat pemucat/bleacher telah dibuat/dirancang oleh Dani Marulitua Sihombing dan Desman Frienky Sinaga, ukuran dan bagian-bagian utama pada bleacher sebagai berikut :

3.2.1 Bagian-Bagian Utama Bleacher/Pemucat

1. Ruang Pengadukan

(34)

Gambar 3.1 Photo Ruang Pengadukan

(35)

Ukuran-Ukuran Lapisan Dinding Bleacher/Pemucat - Dinding dalam pada ruang pengumpulan uap

Bahan : Plat besi Diameter : 360 mm

Tebal : 0,5 mm

Konduktivitas Termal (k) : 73 W/m0C - Dinding Luar pada ruang pengumpulan uap

Bahan : Plat besi

Diameter : 420 mm

Tebal : 1,6 mm

Konduktivitas Termal (k) : 73 W/m0C - Dinding Luar Bleacher

Bahan : Aluminium

Diameter : 457,9 mm

Tebal : 0,3 mm

Konduktivitas Termal (k) : 202 W/m0 - Isolasi

C

Bahan : Wol

Diameter : 424,6 mm

Tebal : 3 mm

Konduktivitas Termal (k): 0,052 W/m0C

Bahan : Gabus

Diameter : 454,6 mm

(36)

Konduktivitas Termal (k): 0,043 W/m0C Bahan : Serat/papan isolasi

Tebal : 3 mm

Konduktivitas Termal (k): 0,048 W/m0

2. Ruang Pengumpulan Uap

C

Ruang pemanasan uap adalah ruang dimana uap dimasukkan untuk menaikkan suhu pada ruang pengadukan. Bentuk ruang uap ini juga dibentuk menjadi silinder dari bahan plat besi dengan tebal 1,6 mm, dengan diameter 420 mm dan panjang 500 mm. Pemilihan bahan menggunakan plat besi dikarenakan oleh bahan plat besi yang mudah dijumpai dan lebih ekonomis tetapi dengan kekuatan yang baik.

(37)

3. Kaki Penyangga Bleacher (Pemucat)

Kaki penyangga disini berfungsi sebagai alat untuk membantu memperkokoh berdirinya Bleacher (Pemucat). Bahan dari kaki penyangga direncanakan dari pipa dengan diameter 30 mm. Kaki penyangga ini memiliki tinggi 520 mm dengan lebar 400 mm. Sebagai kaki untuk motor listrik dan bantalan dipilih plat siku dari besi dengan panjang siku 35 mm, dengan tebal 2 mm. Untuk konstruksi dan dimensi kaki penyangga Bleacher (Pemucat) ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

(38)

Gambar 3.5 Konstruksi Kaki Penyangga Bleacher (Pemucat)

4. Puli dan Sabuk-V

Puli berfungsi sebagai pemutar poros yang digerakkan oleh motor listrik melalui tali Sabuk-V sebagai penyambung dan juga berfungsi untuk mengurangi putaran motor listrik. Pada Bleacher (Pemucat) digunakan 3 puli pada Bleacher (Pemucat) dan 1 puli pada motor listrik yang masing-masing memiliki diameter yang berbeda. Pada poros pengaduk digunakan puli dengan ukuran 300 mm, pada puli penggerak digunakan puli kecil dengan diameter 62 mm, pada puli yang digerakkan oleh motor listrik digunakan puli dengan diameter 230 mm dan puli penggerak pada motor listrik berdiameter 55 mm.

(39)

Pada Bleacher (Pemucat) ini menggunakan 2 buah sabuk-V. Sabuk-V yang digunakan dengan pada puli motor listrik yaitu dengan ukuran A-41, dan Sabuk-V pada puli yang ada pada poros menggunakan Sabuk-V dengan nomor A-61. Untuk ukuran-ukuran Sabuk-V dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.7 Ukuran Penampang Sabuk-V Tipe A

Panjang sabuk-V dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.1 Panjang sabuk-V Standar

Nomor Standar

Nomor Standar

Nomor Standar

Nomor Standar (Inchi) (mm) (Inchi) (mm) (Inchi) (mm) (Inchi) (mm)

10 254 45 1143 80 2032 115 2921

11 279 46 1168 81 2057 116 2946

12 305 47 1194 82 2083 117 2972

13 330 48 1219 83 2108 118 2997

14 356 49 1245 84 2134 119 3023

15 381 50 1270 85 2159 120 3048

16 406 51 1295 86 2184 121 3073

17 432 52 1321 87 2210 122 3099

18 457 53 1346 88 2235 123 3124

19 483 54 1372 89 2261 124 3150

20 508 55 1397 90 2286 125 3175

21 533 56 1422 91 2311 126 3200

22 559 57 1448 92 2337 127 3226

23 584 58 1473 93 2362 128 3251

(40)

26 660 61 1549 96 2438 131 3327

27 686 62 1575 97 2464 312 3353

28 711 63 1600 98 2489 133 3378

29 737 64 1626 99 2515 134 3404

30 762 65 1651 100 2540 135 3429

31 787 66 1676 101 2565 136 3454

32 813 67 1702 102 2591 137 3480

33 838 68 1727 103 2516 138 3505

34 864 69 1753 104 2542 139 3531

35 889 70 1778 105 2667 140 3556

36 914 71 1803 106 2692 141 3581

37 940 72 1829 107 2718 142 3607

38 965 73 1854 108 2743 143 3632

39 991 74 1880 109 2469 144 3658

40 1016 75 1905 110 2794 145 3683

41 1041 76 1930 111 2719 146 3708

42 1067 77 1956 112 2845 147 3734

43 1092 78 1981 113 2870 148 3759

44 1118 79 2007 114 2896 149 3785

sumber: Sularso, Kiyokatsu Suga, “Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin”

(41)

5. Motor Listrik

Pada Bleacher (Pemucat) digunakan sebuah motor listrik dengan daya ¼ HP, 1 phasa, tegangan 220 Volt, 300 watt dan putaran 1400 rpm. Motor listrik ini berfungsi sebagai pemutar poros pengaduk yang ditrasmisikan oleh puli dan sabuk-V. Berikut adalah tabel daya motor listrik.

Tabel 3.2 Daya Motor Listrik

Daya Motor Listrik Ampere dan sistem Kabel Voltase Phase

1/3 hp or less 30 A; 2-wire 120 V Single

1/3 hp-1½ hp 30 A; 3-wire 120-240 V Single

1½ hp-5hp 60 A; 3-wire 120-240 V Single

5 hp-7½ hp 100 A; 3-wire 120-240 V Single

Over 7 hp Over 100 A; 4-wire 277-480 V Three

Sumber : http://www-ims.tamu.edu

(42)

Gambar 3.10 Motor Listrik

3.3. Alat Pengujian

Untuk melakukan pengujian, beberapa alat yang digunakan adalah : 1. Bleacher/pemucat

(43)

2. Ketel Elektrik

Ketel uji yang digunakan adalah ketel bertenaga listrik (electric boiler) dengan kapasitas air sebanyak 4,7 liter.

Gambar 3.12 Ketel Elektrik

3. Termometer

Termometer digunakan untuk mengukur temperatur air dan temperatur uap air, dengan ketelitian 25 ºC untuk termometer air dan 10 ºC untuk termometer uap air.

(44)

4. Alat pengukur tekanan

Alat pengukur tekanan digunakan untuk mengukur tekanan uap yang dihasilkan dengan satuan kg/cm2

Gambar 3.14 Pengukur tekanan uap .

5. Stopwatch

Stopwatch diggunakan untuk mencatat waktu yang dibutuhkan sampai air mendidih atau sampai pada temperature yang diinginkan.

3.4. Prosedur pengujian

Adapun prosedur pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mengisi tangki pemucat/bleacher dengan minyak, temperatur

Minyak, uap dan udara luar dicatat.

2. Pengisian Ketel uap dengan air sebanayak 4,7 liter dan ketel uap elektrik di hidupkan.

3. Kran uap masuk dibuka dan mencatat temperatur uap masuk.

(45)

5. Setelah mengalami perubahan warna sesuai dengan tujuan pengujian, bleacher dan ketel di matikan.

6. Temperatur minyak dan uap akhir dicatat 7. SELESAI.

Diagram 3.1 Diagram Alir Prosedur Pengujian

 Mengisi Tangki bleacher sebanyak 20 liter

 Tminyak = 30 0C  T~ = 27 0C  Tuap = 30 0C

Pengisian ketel uap dengan air sebanyak 4,7 liter.

Kran uap masuk dibuka dan Temperatur uap masuk dicatat

Catat suhu minyak dan uap setiap 20 menit

SELESAI. Mulai

(46)

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Analisa Kapasitas Uap yang Dibutuhkan

Data hasil percobaan untuk 4,7 liter air untuk temperatur pemanasan sampai dengan 630 ºC dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Data tekanan uap, waktu dan massa uap pada percobaan sampai temperatur pemanas sampai 100 sampai 630ºC.

Volume air

Temp.

Air Temp. Air

Tekanan

Uap Waktu

Massa Uap

(L) Awal

(ºC)

Akhir

(ºC) (kgf/cm²) (Menit) (Gram)

4,7

30 100 0,62 81,30 260

30 110 0,90 85,44 330

30 120 1,18 89,57 400

30 130 1,45 93,71 470

30 140 1,73 97,85 540

30 150 2,01 101,98 610

30 160 2,3 106,1117 680

30 170 2,58 110,2467 750

30 180 2,86 114,3817 820

30 190 3,14 118,5167 890

30 200 3,42 122,6517 960

30 210 3,7 126,7867 1030

30 220 3,98 130,9217 1100

30 230 4,26 135,0567 1170

30 240 4,54 139,1917 1240

(47)

30 260 5,1 147,4617 1380

30 270 5,38 151,5967 1450

30 280 5,66 155,7317 1520

30 290 5,94 159,8667 1590

30 300 6,22 164,0017 1660

30 310 6,5 168,1367 1730

30 320 6,78 172,2717 1800

30 330 7,06 176,4067 1870

30 340 7,34 180,5417 1940

30 350 7,62 184,6767 2010

30 360 7,9 188,8117 2080

30 370 8,18 192,9467 2150

30 380 8,46 197,0817 2220

30 390 8,74 201,2167 2290

30 400 9,02 205,3517 2360

30 410 9,3 209,4867 2430

30 420 9,58 213,6217 2500

30 430 9,86 217,7567 2570

30 440 10,14 221,8917 2640

30 450 10,42 226,0267 2710

30 460 10,7 230,1617 2780

30 470 10,98 234,2967 2850

30 480 11,26 238,4317 2920

30 490 11,54 242,5667 2990

30 500 11,82 246,7017 3060

30 510 12,1 250,8367 3130

(48)

30 530 12,66 259,1067 3270

30 540 12,94 263,2417 3340

30 550 13,22 267,3767 3410

30 560 13,5 271,5117 3480

30 570 13,78 275,6467 3550

30 580 14,06 279,7817 3620

30 590 14,34 283,9167 3690

30 600 14,62 288,0517 3760

30 610 14,9 292,867 3830

30 620 15,18 296,3217 3900

30 630 15,46 300,4567 3970

Sumber : Tugas Akhir Devin Barus, PENGUJIAN DAN ANALISA KETEL UAP BERTENAGA LISTRIK (ELECTRIC BOILER) DENGAN DAYA ELEMEN PEMANAS 750 WATT

 Kapasitas Bleacher yang di Uji = 20 liter Minyak Data hasil pengujian Bleacher sebagai berikut :

 Volume air = 4,7 liter Air

 Temperatur Kamar = 27 ºC

(49)

Tabel 4.2 Data Hasil pengujian, waktu pengujian, Temperatur Minyak, Tempertur Uap.

t (menit)

Temperatur minyak ( ºC )

Temperatur Uap ( ºC )

0 27 30

20 40 70

40 45 74

60 54 78

80 57,5 79

100 61 79,5

120 65 80

140 70 82

160 72 84

180 75 85

200 78 90

220 80 93

240 82 95

260 84 97

280 86 99

(50)

20 40 60 80 100

Waktu pengujian, t (menit)

T

Gambar.4.1 Grafik Hasil Pengujian Perpindahan Panas pada Bleacher/Pemucat

Dari grafik dapat dilihat perbandingan panas yang diserap oleh ruang pengumpulalan uap dan minyak, temperatur ruang pengumpulan uap dari 30 ºC naik menjadi 78 ºC sedangkan temperatur minyak dari 27 ºC naik menjadi 54 ºC. Akibat rugi-rugi kalor yang terjadi panas yang masuk pada ruang pengumpulan uap tidak konstan.

233

Uap yang Dibutuhkan untuk Pengujian

Lama pengujian : 300 menit

Massa Uap = 3970 gram, t = 300,45 menit , T = 630 ºC

Banyaknya uap yang terbentuk per menitnya, untuk 4,7 liter air sampai temperatur pemanas 630 ºC adalah :

gram/menit

(51)

Uap yang dibutuhkan untuk memanaskan minyak sampai dengan temperatur 88 ºC dengan lama pengujian 300 menit adalah :

Q = 300 menit x 13,233 gram/menit Q = 3970 gram

4.2. Perhitungan dan Analisa Perpindahan Panas Energi yang dibutuhkan

Elemen pemanas yang digunakan adalah dibuat dari tembaga berdiameter 1 cm dengan panjang 75 cm dibentuk melingkar dengan diameter 15 cm dan daya 750 Watt. Lama pemanasan t = 300,4567 menit

E = P x t = 750 Watt x 300,4567 x 60 = 13520551 J = 13520,551 KJ

(52)

Plat lapisan luar Bleacher Isolasi Serbuk Kayu/Triplek Keterangan Gambar

Isolasi Wol Dinding pengumpulan uap

Isolasi gabus Uap

Minyak

4.2.1. Analisa Perpindahan Panas pada Dinding Bleacher

Pada bleacher ada tiga dinding pembatas pada pembahasan ini akan dibahas satu persatu laju perpindahan panas pada setiap dinding.

Laju perpindahan panas pada dinding I

Pada didinding I perpindahan panas yang terjadi adalah perpindahan panas

Konveksi.

(53)

Dimana : T~ = 27 0C Tw = 88 0C D = 0,42 m

Persamaan yang digunakan adalah :

qk = hk A ( TW + T~ )...(dari Persm.2-3)

Suhu film adalah ºC = 330,65 K sehingga sifat-sifat udara

(54)

5

Maka Perpindahan kalor konveksi pada dinding I bleacher adalah :

ºC

Gambar 4.4 Sket Lapisan Dinding II Bleacher

(55)

C

Dengan data sebagai berikut : - r1 = 0,21 m k1 = 73 W/m0

Untuk lapisan rangkap persamaan yang digunakan untuk pindahan panas konduksi adalah :

= 0,22895 m

Persamaaan yang digunakan untuk perpindahan panas konveksi dari ruang pengumpulan uap ke minyak pada didnding II adalah :

Persamaan yang digunakan adalah : qk = hk A ( TW

(56)

hk = Koefisien perpindahan panas

Suhu film adalah ºC = 367,15 K sehingga sifat-sifat uap air

(57)

Maka Perpindahan kalor konveksi pada dinding II bleacher adalah :

Tanda negatif pada pindahan panas konveksi dinding II menyatakan pindahan panas dari suhu yang tertinggi ke suhu terendah yaitu dari ruang pengumpulan uap ke minyak.

Laju perpindahan panas pada dinding III

Gambar 4.5 Skets Lapisan Dinding III bleacher

Persamaaan yang digunakan untuk perpindahan panas konduksipada didnding III adalah :

(58)

s

Data-data sebagai berikut - b1 : 0,0005 m - k1 : 73 W/m0

Sehingga persamaan menjadi :

(59)

Gambar 4.6 Sket pindahan panas konveksi Dinding III bleacher

Persamaaan yang digunakan untuk perpindahan panas konveksi pada didnding III adalah :

Persamaan yang digunakan adalah :

qk = hk A ( TW + T~ )...(dari Persm.2-3) Di mana : qk = Laju aliran panas konveksi [W/s]

hk = Koefisien perpindahan panas A = Luas perpindahan panas [m2] Tw = Temperatur dinding [oC] T~ = Temperatur sekeliling [o

94 2

100

88 0

= +

= C

Tf

C]

Suhu film adalah ºC = 367,15 K sehingga sifat-sifat uap air

pada temperatur 367,15 K adalah ( Data hasil interpolasi dari Lampiran A ) β = 1/Tf = 1/367,15 = 0,002723 v = -1,57 × 10-5 m2/s

(60)

Gr Pr = ( 2 ~) Pr

Maka Perpindahan kalor konveksi pada dinding III bleacher adalah :

ºC

(61)

4.2.2. Panas yang Masuk pada Minyak

Laju perpindahan panas secara konveksi pada dinding II dan III, panas yang masuk minyak yaitu sebesar :

- pada dinding II = 422 W - Pada dinding III = 625 W +

Total = 1047 W

4.2.3. Analisa Rugi Panas

Dari analisa di atas dapat dihitung rugi-rugi panas dari setiap dinding bleacher, dimana pindahan panas konduksi pada dinding bleacher menyatakan rugi-rugi panas, sehingga total rugi panas adalah :

- Kerugian Panas pada Dinding I = 61,79 W. - Kerugian Panas pada Dinding II = 123,9 W

- Kerugian Panas pada Dinding dudukan III = 8,6233 W +

(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian terhadap bleacher, ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari Bleacher yang telah dirancang yaitu :

A. Kelebihan Bleacher

1. Bleacher dapat digunakan untuk memanaskan berbagai jenis fluida. 2. Bleacher dapat digunakan sebagai pengaduk/pencampuran

3. Dari data yang diperoleh, bleacher baik untuk digunakan sebagai pemanas.

4. Bleacher tidak menimbulkan kebisingan. B. Kekurangan Bleacher

1. Bleacher hanya dapat digunakan untuk memanaskan fluida saja. 2. Fluida yang dipanaskan didalam bleacher tidak dapat diamati. 3. Pemanasan yang dilakukan memerlukan waktu yang cukup lama. 4. Bleacher tidak memiliki pengaman.

C. Laju pindahan panas pada Bleacher/pemucat : 1. Pindahan panas Konveksi

- pada dinding II = 422 Watt - pada dinding III = 625 Watt 2. Pindahan panas Konduksi

(63)

D. Jumlah Panas yang Masuk pada Minyak selama pengujian adalah : - Pada dinding II = 422 W

- Pada dinding III = 625 W +

Total = 1047 W

E. Rugi Panas

Dari analisa di atas dapat dihitung rugi-rugi panas dari setiap dinding bleacher, total rugi Panas adalah :

- Kerugian Panas pada Dinding I = 61,79 W. - Kerugian Panas pada Dinding II = 123,9 W

- Kerugian Panas pada Dinding dudukan III = 8,6233 W +

Total = 194,3133 W

F. Total semua panas yang masuk pada ruang pengumpulan uap adalah :

qTot = Jumlah panas yang masuk pada minyak + Rugi panas setiap

dinding

= 1047 W +194,3133 W = 1241,3133 W

G. Uap yang dibutuhkan untuk memanaskan minyak sampai dengan temperatur 88 ºC dengan lama pengujian 300 menit adalah :

Q = 300 menit x 13,233 gram/menit Q = 3970 gram

(64)

5.2. Saran

Energi yang dibutuhkan

Elemen pemanas yang digunakan adalah dibuat dari tembaga berdiameter 1 cm dengan panjang 75 cm dibentuk melingkar dengan diameter 15 cm dan daya 750 Watt. Waktu pengujian selama 300,551 menit.

E = P x t = 750 Watt x 300,4567 x 60 = 13520551 J = 13520,551 KJ

H. Kapasitas Bleacher saat pengujian 20 liter minyak dan kapasitas ketel 4,7 liter I . Setelah dilakukan penganalisaan pada bleacher, dapat disimpulkan panas yang

masuk pada minyak > dibandingkan panas yang keluar.

A. Untuk mendukung kelancaran dan akurasi hasil pengujian sebaiknya dilakukan pemeriksaan dan kalibrasi terhadap instrumentasi dan alat ukur setiap kali pengujian akan dilakukan.

(65)

DAFTAR PUSTAKA

1. Bailis Rob, Damon Ogle and Dean Still. The Water Boiling Test, Version 1.5.

Household Energy and Health Programme, Shell Foundation.

2. Chatae, Ketel Uap dan Kelengkapanya, Pradnya Paramitha, Jakarta, 1975. 3. Daryanto, Teknik Pesawat Tenaga, Bumi Aksara, Jakarta, 1987.

4. Djokosetyardjo, Pembahasan Lebih Lanjut Tetang Ketel Uap, Pradnya Paramitha, Jakarta, 1990.

5. Holman, J.P. Perpindahan Kalor. Edisi ke-6. Erlangga. Jakarta. 1988

6. Muin, Syamsiar A. Pesawat-pesawat Konversi Energi (Ketel uap). Rajawali Pers. Jakarta. 1988.

(66)

LAMPIRAN A

Daftar A-1 Sifat-sifat udara pada tekanan atmosfer

T (K) v (m²/s) k (W/m ºC) Pr

Daftar A-2 Konstanta untuk permukaan isotermal

Geometri Grf Prf C m

(67)

Daftar A-3 Sifat-sifat uap pada tekanan atmosfer

Daftar A-4 Faktor Konversi

Panjang : Energi :

Konversi ke Satuan SI

(68)

LAMPIRAN B

1.

Gambar Kerja

Gambar I. penuangan minyak ke tangki bleacher secara manual

(69)

2. Gambar Hasil Pengujian

Gambar1. Minyak keadaan panas Gambar 2. minyak keadaan dingin

(70)

3. Gambar Bleacher Pada PTPN IV ADOLINA

Gambar 1. Bleacher Pada PTPN IV ADOLINA

4. Gambar Bleacher Hasil Rancangan

(71)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANIK INDUSTRI

PROGRAM DIPLOMA-IV FAKULTAS TEKNIK USU MEDAN

KARTU BIMBINGAN

KARYA AKHIR

No. /JO5.1.2/D-IV/AK/2007

Sub Program studi : Konversi Energi

Bidang Tugas : KONVERSI ENERGI

Judul Tugas : PENGUJIAN DAN ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA

PEMUCAT MINYAK (BLEACHER)

Diberikan tanggal : 19 Nopember 2007 Selesai Tgl. : April 2008

Dosen pembimbing : Ir S.Mulfi Hazwi,Msc Nama Mhs. : Desman Frienky S

N.I.M. : 035202047

No Tanggal KEGIATAN ASISTENSI BIMBINGAN Tanda Tangan

Dosen Pemb.

1 26-11-07 Spesifikasi Karya Akhir

2 30-11-07 Study literature

3 03-12-07 Bab I Pendahuluan, perbaikan dan lanjutkan.

4 07-12-07 Buat Daftar Isi

5 10-12-07 Bab II Tinjauan pustaka, perbaikan dan lanjutkan

6 14-12-07 Bab III Metode pengujian

7 03-01-08 Diagram Alir Pengujian

8 14-01-08 Perbaiki bab III ( Tambahkan sfesifikasi bleacher )

9 17-02-08 Tambahkan gambar bleacher pada PT.Pamina Adolina

10 22-02-08 BAB IV.Buat grafik dan Tambahkan Lampiran

11 02-03-08 Perbaiki

12 -04-08 ACC Karya Akhir dan siap untuk Sidang

CATATAN : Diketahui

1. Kartu ini harus diperlihatkan kepada Dosen Ketua Program Studi Teknologi Mekanik Industri

Pembimbing setiap Asistensi Program Diploma-IV F.T USU

2. Kartu ini harus dijaga bersih dan rapi

Gambar

Tabel 2.1 Komposisi Penggunaan Bleaching Earth (tepung pemucat)
Gambar 2.1 Bleacher/pemucat pada PT. PAMINA ADOLINA UNIT BELAWAN
Gambar 2.2 Bleacher/pemucat yang dirancang
Gambar 2.3. Jenis/Type baling-baling
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan yang dapat digunakan sebagai masukan atau dasar untuk meningkatkan kinerja

Menimbang, bahwa dengan berpedoman pada ketentuan pasal 63 juncto pasal 56 ayat (1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka cukup alasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Munculnya sengketa kepemilikan tanah di Jalan Gatot Subroto Kelurahan Bambankerep Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, berawal

Algoritma genetika merupakan salah satu algoritma yang sangat tepat digunakan untuk penyelesaian masalah optimasi yang kompleks dan sukar diselesaikan dengan

Tindak direktif yang digunakan dalam tindak direktif dosen-mahasiswa dalam interaksi kelas bengkel Jurusan Teknik Mesin yang berfungsi menyuruh atau memerintah dapat

Jika peserta didik dapat menjawab soal soal fungsi dan Jika peserta didik dapat menjawab soal soal fungsi dan penggunaan sensor penggunaan sensor fisika dengan lengkap dan benar

Banyak lendir dalam hidung menyebabkan infeksi telinga pada anak-anak atau gangguan sinus (peradangan gawat dan berlangsung lama pada rongga tulang yang

[r]