KARYA AKHIR
PENGUJIAN DAN ANALISA PERPINDAHAN PANAS
PADA MESIN PEMUCAT (BLEACHER)
NIM : 035202047
DESMAN FRIENKY SINAGA
KARYA AKHIR YANG DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH IJASAH SARJANA SAINS TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANIK INDUSTRI
PROGRAM DIPLOMA - IV FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan keselamatan dan kesehatan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Akhir di PT. Pamina Adolina Unit Belawan Jl. Sulawesi II, Belawan dan menyelesaikan laporan karya akhir ini dengan tepat waktu.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di PT. Pamina Adolina Unit Belawan dan ditambah dengan teori yang berhubungan dengan percobaan.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab, membantu, dan mendukung khususnya kepada :
1. Bapak Ir.H. Mulfi Hazwi, Msc. yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan karya Akhir serta memberikan nasehat, saran, memberikan sumbangan pikiran dan meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan.
2. Bapak Dr.Ing. Ikhwansyah Isranuri, selaku ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Norma Pardede yang telah menbimbing penulis selama mengerjakan Karya akhir di pengolahan minyak Goreng PT.Pamina Adolina Unit Belawan.
5. Bang Rizal yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Karya Akhir dan memberikan ide-ide yang sangat mendukungdalam pembuatan mesin pemucat/bleacher ini.
7. Rekan satu tim dalam Pembuatan Bleacher yang telah banyak membantu penulis dalam pengerjaan Sikripsi Karya akhir ini.
8. Orang tua dan Keluarga yang telah banyak menberikan semangat, nasehat, doa, motivasi maupun dukungan moril dan material kepada penulis.
9. Adek Santi Elseria Tp.Bolon yang telah banyak memeberikan dukungan dan motivasi serta doa kepada penulis.
10.Teman-teman Mahasiswa Jurusan Teknologi Mekanik Industri Khususunya anak “2003”. Dani Ha, Putra Candika, Rooy Sembiring, Andi (JB), Didi Dharwan, Tamba (AMBON) dan teman-teman lainnya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini belumlah sempurna sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnan laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat.
Medan, April 2008
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………...………...i
Daftar Isi ...………iii
Daftar Gambar ………..v
Daftar Diagram Alir ………...vii
Daftar Tabel ………....vii
Daftar Notasi ………ix
BAB I PENDAHULUAN ………...1
1.1. Latar Belakang………1
1.2. Batasan Masalah……….2
1.3. Tujuan dan Manfaat Pengujian………...2
1.3.1. Tujuan Pengujian………2
1.3.2. Manfaat Pengujian………..2
1.4. Sistematis Penulisan………...3
1.5. Metodologi Pengumpulan Data ……….4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………..6
2.1. Prinsip Kerja Bleacher/Pemucat……….6
2.2. Jenis Bleacher/Pemucat………...9
2.3. Laju Pindahan Panas pada Bleacher/Pemucat……….13
2.3.1. Mekanisme Perpindahan Panas………...14
2.3.2. Perpindahan-Panas Konduksi……….14
2.3.3. Perpindahan-Panas Konveksi……….16
2.4. Bidang Silinder……….19
BAB III ALAT DAN PROSEDUR PENGUJIAN………23
3.1. Tempat dan Waktu Pengujian………..23
3.2. Pengujian Bleacher/Pemucat…………...……….23
3.2.1. Bagian-Bagian Utama Bleacher/Pemucat………...24
3.3. Alat Pengujian………..32
3.4. Prosedur pengujian………...34
BAB IV PEMBAHASAN...36
4.1. Analisa Kapasitas Uap yang Dibutuhkan……….36
4.2 Perhitungan dan Analisa Perpindahan Panas………...41
4.2.1. Analisa Perpindahan Panas pada Dinding Bleacher...42
4.2.2. Panas yang Masuk pada Minyak...51
4.2.3. Analisa Rugi Panas………51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….52
5.1. Kesimpulan………...52
5.2. Saran ………54 Daftar Pustaka
DAFTRA GAMBAR
Gambar 2.1 Bleacher/pemucat pada PT. PAMINA ADOLINA UNIT
BELAWAN………9
Gambar 2.2. Bleacher/pemucat………..10
Gambar 2.3 Jenis/Type baling-baling...13
Gambar 2.4 Perpindahan kalor konveksi dari suatu plat………...17
Gambar 2.5. Aliran kalor satu-dimensi melalui silinder bolong dan analogi listriknya……….19
Gambar 2.6 Aliran kalor satu-dimensi melalui penampang silinder dan analogi listriknya………21
Gambar 3.1. Photo Ruang Pengadukan………..24
Gambar 3.2 Konstruksi Ruang Pengadukan...24
Gambar 3.3 Konstruksi ruang Pengumpulan Uap………26
Gambar 3.4. Photo Kaki Penyangga Bleacher (Pemucat)………..27
Gambar 3.5 Konstruksi Kaki Penyangga Bleacher (Pemucat)………..28
Gambar 3.6 Puli dan Sabuk-V………...28
Gambar 3.7. Ukuran Penampang Sabuk-V Tipe A………29
Gambar 3.8. Mekanisme Pengurangan Putaran pada Puli dan Sabuk-V………30
Gambar 3.9. Sistem Elektrisitas Pada Motor Listrik...31
Gambar 3.10. Motor Listrik………..32
Gambar 3.11. Fhoto Bleacher/pemucat……….32
Gambar 3.12. Ketel Elektrik...33
Gambar 3.14. Pengukur tekanan uap………34 Gambar 4.1 Grafik Hasil Pengujian Perpindahan Panas pada
DAFTAR DIAGRAM ALIR
Diagram 2.1 Diagram Alir Proses Stasiun Bleaching……….8
DAFTAR TABEL
Tabel 2-1 Komposisi Penggunaan Bleaching Earth (tepung pemucat)………7 Tabel 2-2 Nilai kira-kira koefesien perpindahan kalor konveksi………...…18 Tabel 2.3 Konduktivitas Termal...22 Tabel 3-1 Panjang sabuk-V Standar………...29 Tabel 3-1 Daya Motor Listrik……….31 Tabel 4-1 Data tekanan uap, waktu dan massa uap pada percobaan sampai
temperatur pemanas sampai 630 ºC………...36 Tabel 4.2 Data Hasil pengujian, waktu pengujian, Temperatur Minyak, Tempertur Uap………..39
DAFTAR NOTASI
1. q : Laju perpindahan panas (Watt) 2. k : Konduktifitas thermal benda (W/m.ºC)
3. L : Panjang benda (m)
4. (Ti −To) : Beda temperatur di dalam silinder dengan luar silinder (ºC)
5. ro : Jari-jari luar silinder (m)
6. ri : Jari-jari dalam silinder (m)
7. NR : Bilangan Reynold
8. A : Luas permukaan (m2)
9. Tw
γ
: Suhu plat (ºC)
10. T~ : Suhu fluida (ºC)
11. : Berat Jenis (kN/m3)
12. Q : Kapasitas Aliran (m3
/s)
13. patm : Tekanan atmosfer (kN/m2)
14. G : Gradien Kecepatan (1/s)
15. v : Volume (m3)
16.
x T
∂
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu tumbuhan penghasil minyak nabati adalah kelapa sawit (Alaicis guinesis), dapat diperoleh melalui proses pengolahan buah/biji kelapa sawit yang hasilnya lazim disebut CPO (Crude Palm Oil), sehingga untuk proses ini diperlukan pabrik pengolahan buah /biji kelapa sawit.
Pada proses pengolahan yang dilakukan terhadap bahan baku CPO menjadi minyak nabati dilakukakan dalam tiga tahap pada stasiun yang berbeda, yaitu sebagai berikut :
1. Stasiun Fraksionasi.
2. Stasiun Bleaching-Degumming. 3. Stasiun Rafinasi.
1.2. Batasan Masalah
Dalam penulisan Karya Akhir ini , dengan judul PENGUJIAN DAN ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA PEMUCAT MINYAK
(BLEACHER), yang menjadi pembahasan utama dalam karya akhir adalah : 1. Kapasitas Uap yang dibutuhkan
2. Analisa Laju Perpindahan Panas
3. Anlisa rugi-rugi panas pada Bleacher/pemucat
1.3. Tujuan dan Manfaat Pengujian
1.3.1. Tujuan Pengujian
Tujuan dilakukan pengujian alat pemucat ini adalah :
1. Untuk mengetahui berapa suhu akhir minyak dan uap sehingga dapat dianalisa rugi-rugi panas yang terjadi selama pengujian.
2. Mengetahui perpindahan panas yang terjadi pada bleacher/pemucat. 3. Mengetahui proses pemucatan minyak.
4. Mengetahui kerja dari bleacher/pemucat.
1.3.2. Manfaat Pengujian
Manfaat dari pengujian pada bleacher/pemucat adalah :
1. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari bleacher/ pemucat.
1.4. Sistematis Penulisan
Didalam karya akhir ini akan dibahas tentang Laju perpindahan panas pada pemucat/bleacher, sistematis penulisan karya akhir ini adalah :
Bab I. Pendahuluan, pada bab ini akan dibahas mengenai Latar
Belakang, Tujuan dan Manfaat Pengujian, Sistematis Penulisan, Batasan Masalah dan Metode Pengujian.
Bab II. Tinjauan Pustaka, pada bab ini akan dibahas mengenai
pengertian tentang pemucat (Bleacher), perpindahan panas pada pemucat, jenis pemucat, konduktivitas thermal.
Bab III. Prosedur Pengujian, pada bab ini memberikan informasi
mengenai tempat dan waktu pelaksanaan pengujian, bahan dan peralatan yang dipakai serta prosedur pengujian.
Bab IV. Hasil dan Analisa Pengujian, bab ini membahas tentang hasil
data yang diperoleh dari pengujian, pembahasan perhitungan dan penganalisaan.
Bab V. Kesimpulan, pada bab ini akan memaparkan kesimpulan dan
saran setelah dilakukan pengujian dan penganalisaan.
Daftar Pustaka, referensi yang mendukung karya akhir ini akan secara
lengkap disajikan untuk kemudahan dalam mencari data maupun bahan kajian.
Lampiran, segala data hasil survey, data pendukung rancangan serta
1.5. Metologi Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan karya Akhir dilakukan kegiatan-kegiatan yang meliputi:
1. Persiapan dan Orientasi
Mempersiapkan hal-hal yang perlu untuk kegiatan penelitian, pengenalan perusahaan, membuat permohonan karya Akhir, membuat proposal dan konsultasi pada dosen pembimbing.
2. Studi Kepustakaan
Studi literatur yaitu mempelajari buku-buku karangan ilmiah yang berhubungan dengan masalah yang berkaitan tentang kegiatan pembuatan Karya akhir terutama pada Bleacher.
3. Peninjauan Lapangan
Melihat langsung keadaan perusahaan, wawancara dengan pemimpin atau staf perusahaan sehingga dapat diperoleh gambaran perusahaan, organisasi dan manajemen dari proses produksi
4. Pengumpulan data
Pengumpulan data yang akan digunakan untuk penyusunan laporan Karya Akhir dengan cara :
a. Data yang menyangkut tentang perusahaan seperti sejarah berdirinya, lokasi perusahaan, struktur serta proses produksi.
b. Buku-buku manual operasional pabrik, serta pengamatan langsung terhadap objek
5. Analisa dan Evaluasi Data
Data yang diperoleh dianalisa dan dievaluasi bersama-sama dosen pembimbing.
6. Membuat Draft Laporan
Membuat penulisan Draft Karya Akhir sehubungan dengan data yang diperoleh dari perusahaan.
7. Asistensi
Melakukan bimbingan hasil penulisan Karya Akhir kepada dosen pembimbing.
8. Penulisan Laporan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Prinsip Kerja Bleacher/Pemucat
Prinsip kerja yang digunakan pada Bleacher (Pemucat) ini adalah sistem pengadukan (mixer) dengan bantuan panas yang dihasilkan oleh uap dari boiler. Minyak-tepung yang masuk pada Bleacher (Pemucat) kemudian diaduk sambil dipanaskan dengan suspensi uap 100°C-110°C. Berikut adalah proses pengolahan pada stasiun Bleaching-Degumming di PT. Pamina Adolina Belawan.
Proses bleaching bertujuan untuk menurunkan warna minyak yang berasal dari stasiun fraksionasi dengan bantuan Bleaching Earth (tepung pemucat) (beaching earth). Minyak yang sebelumnya mengalami proses degumming dialirkan ke pengaduk (mixer) minyak-tepung T635 dengan bantuan pompa. Pada T635 ditambahkan Bleaching Earth (tepung pemucat) sebesar 8,5 Kg/ton CPO dan filter aid 0,2 Kg/ton CPO. Jumlah pemakaian Bleaching Earth (tepung pemucat) diatur dengan menyetel kecepatan screw conveyor tepung 606. Untuk mencegah penggumpalan Bleaching Earth (tepung pemucat) terlebih dahulu diaduk bersama-sama dengan filter aid di homogenizer 603, baru kemudian dimasukkan ke pengaduk minyak-tepung.
pemucatan di bantu dengan pemanasan oleh uap yang dihasilkan oleh boiler (ketel uap) pada suhu 105-120°C.
Pengikatan zat warna ini dilakukan oleh Bleaching Earth (tepung pemucat) yang komposisinya sebagai berikut :
Tabel 2.1 Komposisi Penggunaan Bleaching Earth (tepung pemucat)
Nama Larutan Komposisi
Silikon Oksida (SiO2) Aluminium Oksida (Al2O3) Iron (III) Oksida (Fe2O3) Titan Oksida (TiO2) Kalsium Oksida (CaO) Fotasium Oksida (K2O) Sodium Oksida (Na2O) Sulfat (SO2
59,4 % 17,09 %
3,00 % 0,25 % 1,53 % 0,87 % 0,58 % 3,12 % 8,94 % )
Loss on Ignation
Sumber : Buku Panduan PT.PAMINA ADOLINA UNIT BELAWAN
Sementara filter aid berguna untuk mempermudah pelepasan Bleaching Earth (tepung pemucat) pada proses pengolahan selanjutnya. Berikut adalah diagram alir proses pada stasiun Bleaching-Degumming :
CRUDE OLEIN (T. 2282A) TEMP : 70°C
HEAT EXCHANGER 621 A/B TEMP : 100°C
DRYER 604 TEMP : 100°C VACUM : 640 mmHg
MIXER 503
REAKTOR 505 (DEGUMMING)
HOMOGENIZER TENK 635
BLEACHER 622 TEMP : 110°C
70-80 rpm
CHILLER 601 TEMP : 90-95°C
NIAGARA FILTER 616 G/H
DRYER 616 VAKUM : 400 mmHg
FILTER TUBE F.616
BLEACHER OLEIN T. 682°C MOIST : 0,25% MAX IMPT : 0,05% MAX RED (1”CELL) : 14-16 INJEKSI H3PO4
(0,01%)
NETRALISASI CaCO3 (0,02%)
BLEACHING EARTH
WATER COOLING TOWER TEMP : 35-40°C
SPENT EARTH (LIMBAH)
Jenis Bleacher/Pemucat
Bleacher terdiri dari dua type yaitu type silindris horizontal dan type silindris vertical. Bleacher yang digunakan dalam pengujian ini adalah jenis bleacher type silindris horizontal.
Sfesifikasi Bleacher/pemucat yang digunakan pada PT. PAMINA ADOLINA UNIT BELAWAN adalah :
- Fungsi : Tempat terjadinya reaksi pemucatan yaitu pengikatan zat warna caroteina.
- Jumlah : 1 Unit - Kapasitas : 9,4 ton/jam - Bahan : Stainless stell - Type : Silindris horizontal
- Pelengkap : Pengaduk berbentuk dayung, steam dan Vakum, pipa operasi dan pengosongan.
Sfesifikasi Bleacher sebagai berikut :
- Jumlah : 1 unit
- Kapasitas : 50 liter
- Putaran : 80 rpm
- bahan : Plat Besi
- Type : Silindris Horizontal
- Pemanas : Steam dari ketel uap bertenaga listrik
- Pelengkap : Pengaduk berbentuk dayung, pipa operasi dan Pengosongan, Uap (steam).Ketel uap
Gambar 2.2 Bleacher/pemucat yang dirancang
Pengaduk digunakan untuk mengaduk minyak agar panas yang diberikan merata, pengaduk diputar dengan motor listrik pada kecepatan rata-rata 75 rpm. Dalam menentukan jenis baling -baling yang digunakan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti berat jenis (γ ) kerapatan jenis fluida (ρ), viskositas fluida (µ) dan
Beberapa jenis baling-baling yang biasa digunakan dalam proses pencampuran ialah :
a. Plat Blade (Baling-baling bilah datar)
Biasanya digunakan dengan kecepatan putaran berkisar antara 600-900 rpm, dan diletakkan tidak terlalu dekat dengan kedasar tangki olahan, seperti yang terdapat pada gambar 2.4.a.
b. Disk Flak Blade (Baling-baling cakram dengan bilah datar)
Digunakan untuk keperluan laboratorium karena pencampurannya merata dengan menggunakan kecepatan putaran yang tinggi, begitu juga dengan kebutuhan daya putarannya, seperti terdapat pada gambar 2.4.b
c. Pitchen Vane (Baling-baling Radial)
Merupakan jenis adaptasi dari baling-baling jenis cakram. Jenis ini menggunakan jenis bilah yang vertikal. Biasanya sangat ekonomis untuk kecepatan tinggi tanpa memerlukan daya yang besar, seperti terdapat pada gambar 2.4.c
d. Curved Blade (Baling-baling lengkung)
Biasanya disebut dengan back swept, karena jika berputar baling-baling jenis ini akan menekan fluida ke dinding tangki olahan agar proses pencampuran merata. Jenis biasa digunakan untuk mengurangi tegangan geser dari baling-baling, seperti terdapat pada gambar 2.4.d
e. Titled Blade (Baling-baling Bilah Datar Miring)
f. Shrouded Blade (Baling-baling Bilah Vertikal Horizontal)
Baling-baling jenis ini merupakan kombinasi antara bilah datar/vertikal dengan bilah horizontal (seperti terdapat pada baling-baling jenis radial). Biasanya diletakkan hampir dekat kepermukaan fluida untuk menghasilkan pusingan air untuk pencampuran, seperti terdapat pada gambar 2.4.f
g. Pitched Blade (Baling-baling Pilin)
Memiliki karakteristik radial dan aksial. Biasanya diletakkan hampir ke dasar
tangki olahan dengan sudut standart pilinan 450. Jenis ini juga biasa dikenal dengan tipe fan, seperti terdapat pada gambar 2.4.g
h. Pitched Curved Blade (Baling-baling Pilin Lengkung)
Jenis ini merupakan kombinasi antara baling-baling pilin dengan baling-baling lengkung. Biasanya digunakan untuk aplikasi khusus, karena memerlukan biaya yang besar dan konstruksinya yang rumit, seperti terdapat pada gambar 2.4.h
i. Arrowhead Blade (Baling-baling Searca)
Gambar 2.3. Jenis/Type baling-baling
Laju Pindahan Panas pada Bleacher/Pemucat
Laju pindahan kalor pada tiap dinding bleacher/pemucat adalah dari ruang pengumpulan uap ke minyak( secara konveksi ) dan dari ruang pengumpulan uap ke isolasi dan dari isolasi ke dinding luar bleacher ( secara konduksi ).
Mekanisme Perpindahan Panas
Perpindahan panas (heat transfer) ialah perpindahan energi karena adanya perbedaan temperatur suatu bahan (material). Sifat dari perpindahan panas itu sendiri ialah, jika suatu benda yang temperaturnya berbeda mengalami kontak termal maka panas akan mengalir dari benda yang temperaturnya lebih tinggi ke benda yang temperaturnya lebih rendah.
Perpindahan panas dapat ditransferkan menjadi 3 cara : 1. Perpindahan panas-konduksi (Heat Conducsion)
2. Perpindahan panas-konveksi (Heat Convection)
3. Perpindahan panas-radiasi (Heat Radiation)
Perpindahan-Panas Konduksi
Perpindahan panas secara konduksi adalah berpindahnya panas dari molekul bahan temperatur yang lebih tinggi ke molekul bahan yang temperaturnya lebih rendah lewat kontak termal secara langsung atau bersinggungan dengan sumber panas.
Persamaan dasar secara konduksi adalah :
d T T A K t
Q = ( hot − cold)
Di mana : Q = Laju Aliran Panas, [ W/s]
k = Konduktivitas Termal, [ W/moC ] A = Luas Penampang, [ m2 ]
T = Temperatur, [ o
x T A q
∂ ∂
~
C ] d = Tebal Material, [ m ] t = Waktu laju aliran [ s ]
Dapat dikatakan bahwa energi berpindah secara konduksi berbanding dengan gradien suhu normal :
Jika dimasukkan konstanta proposionalitas atau tetapan kesebandingan, maka :
x T KA q
∂ ∂ −
= ...(Persm.2-2)
Dimana q adalah laju perpindahan kalor dan
x T
∂
∂ merupakan gradien suhu
Perpindahan-Panas Konveksi
Perpindahan panas secara konveksi ialah berpindahnya panas melalui sirkulasi fluida cair ataupun gas. Dari sirkulasi tersebut akan mengakibatkan perubahan massa jenis dari fluida cair maupun gas selama gradien waktu.
Persaman laju aliran konveksi adalah:
qk = hk A ( TW + T~)...(Persm.2-3) Di mana : qk = Laju aliran panas konveksi [W/s] hk = Koefisien perpindahan panas A = Luas perpindahan panas [m2] Tw = Temperatur dinding [oC] T~ = Temperatur sekeliling [oC]
Sudah umum diketahui bahwa plat logam panas akan menjadi dingin lebih cepat bila ditaruh didepan kipas angin dibandingkan dengan bilamana ditempatkan diudara tenang. Proses ini dinamakan Perpindahan-kalor secara konveksi. Perhatikan plat panas seperti pada gambar 2.5. Suhu plat ialah Tw, dan suhu fluida T~. Kecepatan aliran adalah seperti tergambar, yaitu nol pada muka plat sebagai akibat aksi kental (viscous action).
Arus bebas T~
Dinding Tw q
u u~ Aliran
Gambar 2.4 Perpindahan kalor konveksi dari suatu plat
Untuk situasi yang rumit h harus ditentukan dengan percobaan. Koefisien perpindahan kalor kadang-kadang disebut konduktans film (film conductance)
karena hubungannya dengan proses konduksi pada lapisan fluida diam yang tipis pada muka dinding.
Tabel 2.2 Nilai kira-kira koefesien perpindahan kalor konveksi
Sumber : Buku perpindahan Kalor J.P HOLMAN edisi ke-II
h
Modus W/m2.ºC Btu/h.ft2.
ºF Konveksi bebas,ΔT = 30 ºC
Plat vertikal, tinggi 0,3 m(1 ft) di udara
Silinder harizontal, diameter 5 cm di udara.
Silinder harizontal, diameter 2 cm dalam air
Konveksi paksa
Aliran udara 2 m/s diatas plat bujur sangkar 0,2 m
Aliran udara 35 m/s diatas plat bujur sangkar 0,75 m
Udara 2 atm mengalir didalam tabung D= 2,5 cm,
kecepatan 10 m/s
Air 0,5 kg/s mengalir di dalam tabung 2,5 cm
Aliran udara melintas silinder diameter 5cm,
kecepatan50m/s
Air mendidih
ri
dr r
ro q
L Ti To
q
Bidang Silinder
Perhatikan suatu silinder panjang dengan jari-jari dalam ri, jari-jari luar
rO, dan panjang L, seperti pada gambar 2.4. Silinder mengalami beda suhu Ti- To
rL Ar =2π
. Untuk silinder yang panjangnya sangat besar dibandingkan dengan diameternya, dapat diandaikan bahwa aliran kalor berlangsung menurut arah radial, sehingga koordinat ruang yang diperlukan untuk menentukan sistem ini adalah r . Hukum Fourier digunakan lagi dengan menyisipkan rumus luas yang sesuai. Luas bidang aliran kalor dalam sistem silinder adalah
Sehingga hukum Fourier menjadi :
dr dT kA qr =− r
kL ri ro Rth
π
2 ) / ln(
=
Atau
dr dT krL
qr =−2π ...(Persm.2-4)
Dengan kondisi batas
T= Ti pada r = ri
Penyelesaian persamaan 2.4 adalah :
...(Persm.2-5)
Konsep tahanan thermal dapat juga digunakan untuk dinding lapis rangkap berbentuk silinder, seperti halnya dengan dinding datar. Untuk sistem tiga lapis seperti pada gambar 2.5 penyelesaiannya adalah :
C
Sistem berbentuk bola dapat ditangani sebagai suatu dimensi apabila suhu berfungsi sebagai jari-jari saja aliran kalornya menjadi :
T4
Gambar 2.6 Aliran kalor satu-dimensi melalui penampang silinder dan analogi listriknya
Konduktivitas Termal
Nilai konduktivitas termal beberapa bahan diberikan pada tabel 2.2 dibawah ini.
Tabel 2.3 Konduktivitas Termal
BAB III
ALAT DAN PROSEDUR PENGUJIAN
3.1 Tempat dan Waktu Pengujian
Pengujian eksperimental ini dilaksanakan di Laboratorium Prestasi Mesin Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara dengan jangka waktu kurang lebih 6 jam
3.2 Pengujian Bleacher/Pemucat
Alat pemucat/bleacher telah dibuat/dirancang oleh Dani Marulitua Sihombing dan Desman Frienky Sinaga, ukuran dan bagian-bagian utama pada bleacher sebagai berikut :
3.2.1 Bagian-Bagian Utama Bleacher/Pemucat
1. Ruang Pengadukan
Gambar 3.1 Photo Ruang Pengadukan
Ukuran-Ukuran Lapisan Dinding Bleacher/Pemucat - Dinding dalam pada ruang pengumpulan uap
Bahan : Plat besi Diameter : 360 mm
Tebal : 0,5 mm
Konduktivitas Termal (k) : 73 W/m0C - Dinding Luar pada ruang pengumpulan uap
Bahan : Plat besi
Diameter : 420 mm
Tebal : 1,6 mm
Konduktivitas Termal (k) : 73 W/m0C - Dinding Luar Bleacher
Bahan : Aluminium
Diameter : 457,9 mm
Tebal : 0,3 mm
Konduktivitas Termal (k) : 202 W/m0 - Isolasi
C
Bahan : Wol
Diameter : 424,6 mm
Tebal : 3 mm
Konduktivitas Termal (k): 0,052 W/m0C
Bahan : Gabus
Diameter : 454,6 mm
Konduktivitas Termal (k): 0,043 W/m0C Bahan : Serat/papan isolasi
Tebal : 3 mm
Konduktivitas Termal (k): 0,048 W/m0
2. Ruang Pengumpulan Uap
C
Ruang pemanasan uap adalah ruang dimana uap dimasukkan untuk menaikkan suhu pada ruang pengadukan. Bentuk ruang uap ini juga dibentuk menjadi silinder dari bahan plat besi dengan tebal 1,6 mm, dengan diameter 420 mm dan panjang 500 mm. Pemilihan bahan menggunakan plat besi dikarenakan oleh bahan plat besi yang mudah dijumpai dan lebih ekonomis tetapi dengan kekuatan yang baik.
3. Kaki Penyangga Bleacher (Pemucat)
Kaki penyangga disini berfungsi sebagai alat untuk membantu memperkokoh berdirinya Bleacher (Pemucat). Bahan dari kaki penyangga direncanakan dari pipa dengan diameter 30 mm. Kaki penyangga ini memiliki tinggi 520 mm dengan lebar 400 mm. Sebagai kaki untuk motor listrik dan bantalan dipilih plat siku dari besi dengan panjang siku 35 mm, dengan tebal 2 mm. Untuk konstruksi dan dimensi kaki penyangga Bleacher (Pemucat) ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.5 Konstruksi Kaki Penyangga Bleacher (Pemucat)
4. Puli dan Sabuk-V
Puli berfungsi sebagai pemutar poros yang digerakkan oleh motor listrik melalui tali Sabuk-V sebagai penyambung dan juga berfungsi untuk mengurangi putaran motor listrik. Pada Bleacher (Pemucat) digunakan 3 puli pada Bleacher (Pemucat) dan 1 puli pada motor listrik yang masing-masing memiliki diameter yang berbeda. Pada poros pengaduk digunakan puli dengan ukuran 300 mm, pada puli penggerak digunakan puli kecil dengan diameter 62 mm, pada puli yang digerakkan oleh motor listrik digunakan puli dengan diameter 230 mm dan puli penggerak pada motor listrik berdiameter 55 mm.
Pada Bleacher (Pemucat) ini menggunakan 2 buah sabuk-V. Sabuk-V yang digunakan dengan pada puli motor listrik yaitu dengan ukuran A-41, dan Sabuk-V pada puli yang ada pada poros menggunakan Sabuk-V dengan nomor A-61. Untuk ukuran-ukuran Sabuk-V dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 3.7 Ukuran Penampang Sabuk-V Tipe A
Panjang sabuk-V dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.1 Panjang sabuk-V Standar
Nomor Standar
Nomor Standar
Nomor Standar
Nomor Standar (Inchi) (mm) (Inchi) (mm) (Inchi) (mm) (Inchi) (mm)
10 254 45 1143 80 2032 115 2921
11 279 46 1168 81 2057 116 2946
12 305 47 1194 82 2083 117 2972
13 330 48 1219 83 2108 118 2997
14 356 49 1245 84 2134 119 3023
15 381 50 1270 85 2159 120 3048
16 406 51 1295 86 2184 121 3073
17 432 52 1321 87 2210 122 3099
18 457 53 1346 88 2235 123 3124
19 483 54 1372 89 2261 124 3150
20 508 55 1397 90 2286 125 3175
21 533 56 1422 91 2311 126 3200
22 559 57 1448 92 2337 127 3226
23 584 58 1473 93 2362 128 3251
26 660 61 1549 96 2438 131 3327
27 686 62 1575 97 2464 312 3353
28 711 63 1600 98 2489 133 3378
29 737 64 1626 99 2515 134 3404
30 762 65 1651 100 2540 135 3429
31 787 66 1676 101 2565 136 3454
32 813 67 1702 102 2591 137 3480
33 838 68 1727 103 2516 138 3505
34 864 69 1753 104 2542 139 3531
35 889 70 1778 105 2667 140 3556
36 914 71 1803 106 2692 141 3581
37 940 72 1829 107 2718 142 3607
38 965 73 1854 108 2743 143 3632
39 991 74 1880 109 2469 144 3658
40 1016 75 1905 110 2794 145 3683
41 1041 76 1930 111 2719 146 3708
42 1067 77 1956 112 2845 147 3734
43 1092 78 1981 113 2870 148 3759
44 1118 79 2007 114 2896 149 3785
sumber: Sularso, Kiyokatsu Suga, “Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin”
5. Motor Listrik
Pada Bleacher (Pemucat) digunakan sebuah motor listrik dengan daya ¼ HP, 1 phasa, tegangan 220 Volt, 300 watt dan putaran 1400 rpm. Motor listrik ini berfungsi sebagai pemutar poros pengaduk yang ditrasmisikan oleh puli dan sabuk-V. Berikut adalah tabel daya motor listrik.
Tabel 3.2 Daya Motor Listrik
Daya Motor Listrik Ampere dan sistem Kabel Voltase Phase
1/3 hp or less 30 A; 2-wire 120 V Single
1/3 hp-1½ hp 30 A; 3-wire 120-240 V Single
1½ hp-5hp 60 A; 3-wire 120-240 V Single
5 hp-7½ hp 100 A; 3-wire 120-240 V Single
Over 7 hp Over 100 A; 4-wire 277-480 V Three
Sumber : http://www-ims.tamu.edu
Gambar 3.10 Motor Listrik
3.3. Alat Pengujian
Untuk melakukan pengujian, beberapa alat yang digunakan adalah : 1. Bleacher/pemucat
2. Ketel Elektrik
Ketel uji yang digunakan adalah ketel bertenaga listrik (electric boiler) dengan kapasitas air sebanyak 4,7 liter.
Gambar 3.12 Ketel Elektrik
3. Termometer
Termometer digunakan untuk mengukur temperatur air dan temperatur uap air, dengan ketelitian 25 ºC untuk termometer air dan 10 ºC untuk termometer uap air.
4. Alat pengukur tekanan
Alat pengukur tekanan digunakan untuk mengukur tekanan uap yang dihasilkan dengan satuan kg/cm2
Gambar 3.14 Pengukur tekanan uap .
5. Stopwatch
Stopwatch diggunakan untuk mencatat waktu yang dibutuhkan sampai air mendidih atau sampai pada temperature yang diinginkan.
3.4. Prosedur pengujian
Adapun prosedur pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mengisi tangki pemucat/bleacher dengan minyak, temperatur
Minyak, uap dan udara luar dicatat.
2. Pengisian Ketel uap dengan air sebanayak 4,7 liter dan ketel uap elektrik di hidupkan.
3. Kran uap masuk dibuka dan mencatat temperatur uap masuk.
5. Setelah mengalami perubahan warna sesuai dengan tujuan pengujian, bleacher dan ketel di matikan.
6. Temperatur minyak dan uap akhir dicatat 7. SELESAI.
Diagram 3.1 Diagram Alir Prosedur Pengujian
Mengisi Tangki bleacher sebanyak 20 liter
Tminyak = 30 0C T~ = 27 0C Tuap = 30 0C
Pengisian ketel uap dengan air sebanyak 4,7 liter.
Kran uap masuk dibuka dan Temperatur uap masuk dicatat
Catat suhu minyak dan uap setiap 20 menit
SELESAI. Mulai
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Analisa Kapasitas Uap yang Dibutuhkan
Data hasil percobaan untuk 4,7 liter air untuk temperatur pemanasan sampai dengan 630 ºC dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Data tekanan uap, waktu dan massa uap pada percobaan sampai temperatur pemanas sampai 100 sampai 630ºC.
Volume air
Temp.
Air Temp. Air
Tekanan
Uap Waktu
Massa Uap
(L) Awal
(ºC)
Akhir
(ºC) (kgf/cm²) (Menit) (Gram)
4,7
30 100 0,62 81,30 260
30 110 0,90 85,44 330
30 120 1,18 89,57 400
30 130 1,45 93,71 470
30 140 1,73 97,85 540
30 150 2,01 101,98 610
30 160 2,3 106,1117 680
30 170 2,58 110,2467 750
30 180 2,86 114,3817 820
30 190 3,14 118,5167 890
30 200 3,42 122,6517 960
30 210 3,7 126,7867 1030
30 220 3,98 130,9217 1100
30 230 4,26 135,0567 1170
30 240 4,54 139,1917 1240
30 260 5,1 147,4617 1380
30 270 5,38 151,5967 1450
30 280 5,66 155,7317 1520
30 290 5,94 159,8667 1590
30 300 6,22 164,0017 1660
30 310 6,5 168,1367 1730
30 320 6,78 172,2717 1800
30 330 7,06 176,4067 1870
30 340 7,34 180,5417 1940
30 350 7,62 184,6767 2010
30 360 7,9 188,8117 2080
30 370 8,18 192,9467 2150
30 380 8,46 197,0817 2220
30 390 8,74 201,2167 2290
30 400 9,02 205,3517 2360
30 410 9,3 209,4867 2430
30 420 9,58 213,6217 2500
30 430 9,86 217,7567 2570
30 440 10,14 221,8917 2640
30 450 10,42 226,0267 2710
30 460 10,7 230,1617 2780
30 470 10,98 234,2967 2850
30 480 11,26 238,4317 2920
30 490 11,54 242,5667 2990
30 500 11,82 246,7017 3060
30 510 12,1 250,8367 3130
30 530 12,66 259,1067 3270
30 540 12,94 263,2417 3340
30 550 13,22 267,3767 3410
30 560 13,5 271,5117 3480
30 570 13,78 275,6467 3550
30 580 14,06 279,7817 3620
30 590 14,34 283,9167 3690
30 600 14,62 288,0517 3760
30 610 14,9 292,867 3830
30 620 15,18 296,3217 3900
30 630 15,46 300,4567 3970
Sumber : Tugas Akhir Devin Barus, PENGUJIAN DAN ANALISA KETEL UAP BERTENAGA LISTRIK (ELECTRIC BOILER) DENGAN DAYA ELEMEN PEMANAS 750 WATT
Kapasitas Bleacher yang di Uji = 20 liter Minyak Data hasil pengujian Bleacher sebagai berikut :
Volume air = 4,7 liter Air
Temperatur Kamar = 27 ºC
Tabel 4.2 Data Hasil pengujian, waktu pengujian, Temperatur Minyak, Tempertur Uap.
t (menit)
Temperatur minyak ( ºC )
Temperatur Uap ( ºC )
0 27 30
20 40 70
40 45 74
60 54 78
80 57,5 79
100 61 79,5
120 65 80
140 70 82
160 72 84
180 75 85
200 78 90
220 80 93
240 82 95
260 84 97
280 86 99
20 40 60 80 100
Waktu pengujian, t (menit)
T
Gambar.4.1 Grafik Hasil Pengujian Perpindahan Panas pada Bleacher/Pemucat
Dari grafik dapat dilihat perbandingan panas yang diserap oleh ruang pengumpulalan uap dan minyak, temperatur ruang pengumpulan uap dari 30 ºC naik menjadi 78 ºC sedangkan temperatur minyak dari 27 ºC naik menjadi 54 ºC. Akibat rugi-rugi kalor yang terjadi panas yang masuk pada ruang pengumpulan uap tidak konstan.
233
Uap yang Dibutuhkan untuk Pengujian
Lama pengujian : 300 menit
Massa Uap = 3970 gram, t = 300,45 menit , T = 630 ºC
Banyaknya uap yang terbentuk per menitnya, untuk 4,7 liter air sampai temperatur pemanas 630 ºC adalah :
gram/menit
Uap yang dibutuhkan untuk memanaskan minyak sampai dengan temperatur 88 ºC dengan lama pengujian 300 menit adalah :
Q = 300 menit x 13,233 gram/menit Q = 3970 gram
4.2. Perhitungan dan Analisa Perpindahan Panas Energi yang dibutuhkan
Elemen pemanas yang digunakan adalah dibuat dari tembaga berdiameter 1 cm dengan panjang 75 cm dibentuk melingkar dengan diameter 15 cm dan daya 750 Watt. Lama pemanasan t = 300,4567 menit
E = P x t = 750 Watt x 300,4567 x 60 = 13520551 J = 13520,551 KJ
Plat lapisan luar Bleacher Isolasi Serbuk Kayu/Triplek Keterangan Gambar
Isolasi Wol Dinding pengumpulan uap
Isolasi gabus Uap
Minyak
4.2.1. Analisa Perpindahan Panas pada Dinding Bleacher
Pada bleacher ada tiga dinding pembatas pada pembahasan ini akan dibahas satu persatu laju perpindahan panas pada setiap dinding.
Laju perpindahan panas pada dinding I
Pada didinding I perpindahan panas yang terjadi adalah perpindahan panas
Konveksi.
Dimana : T~ = 27 0C Tw = 88 0C D = 0,42 m
Persamaan yang digunakan adalah :
qk = hk A ( TW + T~ )...(dari Persm.2-3)
Suhu film adalah ºC = 330,65 K sehingga sifat-sifat udara
5
Maka Perpindahan kalor konveksi pada dinding I bleacher adalah :
ºC
Gambar 4.4 Sket Lapisan Dinding II Bleacher
C
Dengan data sebagai berikut : - r1 = 0,21 m k1 = 73 W/m0
Untuk lapisan rangkap persamaan yang digunakan untuk pindahan panas konduksi adalah :
= 0,22895 m
Persamaaan yang digunakan untuk perpindahan panas konveksi dari ruang pengumpulan uap ke minyak pada didnding II adalah :
Persamaan yang digunakan adalah : qk = hk A ( TW
hk = Koefisien perpindahan panas
Suhu film adalah ºC = 367,15 K sehingga sifat-sifat uap air
Maka Perpindahan kalor konveksi pada dinding II bleacher adalah :
Tanda negatif pada pindahan panas konveksi dinding II menyatakan pindahan panas dari suhu yang tertinggi ke suhu terendah yaitu dari ruang pengumpulan uap ke minyak.
Laju perpindahan panas pada dinding III
Gambar 4.5 Skets Lapisan Dinding III bleacher
Persamaaan yang digunakan untuk perpindahan panas konduksipada didnding III adalah :
s
Data-data sebagai berikut - b1 : 0,0005 m - k1 : 73 W/m0
Sehingga persamaan menjadi :
Gambar 4.6 Sket pindahan panas konveksi Dinding III bleacher
Persamaaan yang digunakan untuk perpindahan panas konveksi pada didnding III adalah :
Persamaan yang digunakan adalah :
qk = hk A ( TW + T~ )...(dari Persm.2-3) Di mana : qk = Laju aliran panas konveksi [W/s]
hk = Koefisien perpindahan panas A = Luas perpindahan panas [m2] Tw = Temperatur dinding [oC] T~ = Temperatur sekeliling [o
94 2
100
88 0
= +
= C
Tf
C]
Suhu film adalah ºC = 367,15 K sehingga sifat-sifat uap air
pada temperatur 367,15 K adalah ( Data hasil interpolasi dari Lampiran A ) β = 1/Tf = 1/367,15 = 0,002723 v = -1,57 × 10-5 m2/s
Gr Pr = ( 2 ~) Pr
Maka Perpindahan kalor konveksi pada dinding III bleacher adalah :
ºC
4.2.2. Panas yang Masuk pada Minyak
Laju perpindahan panas secara konveksi pada dinding II dan III, panas yang masuk minyak yaitu sebesar :
- pada dinding II = 422 W - Pada dinding III = 625 W +
Total = 1047 W
4.2.3. Analisa Rugi Panas
Dari analisa di atas dapat dihitung rugi-rugi panas dari setiap dinding bleacher, dimana pindahan panas konduksi pada dinding bleacher menyatakan rugi-rugi panas, sehingga total rugi panas adalah :
- Kerugian Panas pada Dinding I = 61,79 W. - Kerugian Panas pada Dinding II = 123,9 W
- Kerugian Panas pada Dinding dudukan III = 8,6233 W +
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian terhadap bleacher, ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari Bleacher yang telah dirancang yaitu :
A. Kelebihan Bleacher
1. Bleacher dapat digunakan untuk memanaskan berbagai jenis fluida. 2. Bleacher dapat digunakan sebagai pengaduk/pencampuran
3. Dari data yang diperoleh, bleacher baik untuk digunakan sebagai pemanas.
4. Bleacher tidak menimbulkan kebisingan. B. Kekurangan Bleacher
1. Bleacher hanya dapat digunakan untuk memanaskan fluida saja. 2. Fluida yang dipanaskan didalam bleacher tidak dapat diamati. 3. Pemanasan yang dilakukan memerlukan waktu yang cukup lama. 4. Bleacher tidak memiliki pengaman.
C. Laju pindahan panas pada Bleacher/pemucat : 1. Pindahan panas Konveksi
- pada dinding II = 422 Watt - pada dinding III = 625 Watt 2. Pindahan panas Konduksi
D. Jumlah Panas yang Masuk pada Minyak selama pengujian adalah : - Pada dinding II = 422 W
- Pada dinding III = 625 W +
Total = 1047 W
E. Rugi Panas
Dari analisa di atas dapat dihitung rugi-rugi panas dari setiap dinding bleacher, total rugi Panas adalah :
- Kerugian Panas pada Dinding I = 61,79 W. - Kerugian Panas pada Dinding II = 123,9 W
- Kerugian Panas pada Dinding dudukan III = 8,6233 W +
Total = 194,3133 W
F. Total semua panas yang masuk pada ruang pengumpulan uap adalah :
qTot = Jumlah panas yang masuk pada minyak + Rugi panas setiap
dinding
= 1047 W +194,3133 W = 1241,3133 W
G. Uap yang dibutuhkan untuk memanaskan minyak sampai dengan temperatur 88 ºC dengan lama pengujian 300 menit adalah :
Q = 300 menit x 13,233 gram/menit Q = 3970 gram
5.2. Saran
Energi yang dibutuhkan
Elemen pemanas yang digunakan adalah dibuat dari tembaga berdiameter 1 cm dengan panjang 75 cm dibentuk melingkar dengan diameter 15 cm dan daya 750 Watt. Waktu pengujian selama 300,551 menit.
E = P x t = 750 Watt x 300,4567 x 60 = 13520551 J = 13520,551 KJ
H. Kapasitas Bleacher saat pengujian 20 liter minyak dan kapasitas ketel 4,7 liter I . Setelah dilakukan penganalisaan pada bleacher, dapat disimpulkan panas yang
masuk pada minyak > dibandingkan panas yang keluar.
A. Untuk mendukung kelancaran dan akurasi hasil pengujian sebaiknya dilakukan pemeriksaan dan kalibrasi terhadap instrumentasi dan alat ukur setiap kali pengujian akan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bailis Rob, Damon Ogle and Dean Still. The Water Boiling Test, Version 1.5.
Household Energy and Health Programme, Shell Foundation.
2. Chatae, Ketel Uap dan Kelengkapanya, Pradnya Paramitha, Jakarta, 1975. 3. Daryanto, Teknik Pesawat Tenaga, Bumi Aksara, Jakarta, 1987.
4. Djokosetyardjo, Pembahasan Lebih Lanjut Tetang Ketel Uap, Pradnya Paramitha, Jakarta, 1990.
5. Holman, J.P. Perpindahan Kalor. Edisi ke-6. Erlangga. Jakarta. 1988
6. Muin, Syamsiar A. Pesawat-pesawat Konversi Energi (Ketel uap). Rajawali Pers. Jakarta. 1988.
LAMPIRAN A
Daftar A-1 Sifat-sifat udara pada tekanan atmosfer
T (K) v (m²/s) k (W/m ºC) Pr
Daftar A-2 Konstanta untuk permukaan isotermal
Geometri Grf Prf C m
Daftar A-3 Sifat-sifat uap pada tekanan atmosfer
Daftar A-4 Faktor Konversi
Panjang : Energi :
Konversi ke Satuan SI
LAMPIRAN B
1.
Gambar Kerja
Gambar I. penuangan minyak ke tangki bleacher secara manual
2. Gambar Hasil Pengujian
Gambar1. Minyak keadaan panas Gambar 2. minyak keadaan dingin
3. Gambar Bleacher Pada PTPN IV ADOLINA
Gambar 1. Bleacher Pada PTPN IV ADOLINA
4. Gambar Bleacher Hasil Rancangan
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANIK INDUSTRI
PROGRAM DIPLOMA-IV FAKULTAS TEKNIK USU MEDAN
KARTU BIMBINGAN
KARYA AKHIR
No. /JO5.1.2/D-IV/AK/2007
Sub Program studi : Konversi Energi
Bidang Tugas : KONVERSI ENERGI
Judul Tugas : PENGUJIAN DAN ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA
PEMUCAT MINYAK (BLEACHER)
Diberikan tanggal : 19 Nopember 2007 Selesai Tgl. : April 2008
Dosen pembimbing : Ir S.Mulfi Hazwi,Msc Nama Mhs. : Desman Frienky S
N.I.M. : 035202047
No Tanggal KEGIATAN ASISTENSI BIMBINGAN Tanda Tangan
Dosen Pemb.
1 26-11-07 Spesifikasi Karya Akhir
2 30-11-07 Study literature
3 03-12-07 Bab I Pendahuluan, perbaikan dan lanjutkan.
4 07-12-07 Buat Daftar Isi
5 10-12-07 Bab II Tinjauan pustaka, perbaikan dan lanjutkan
6 14-12-07 Bab III Metode pengujian
7 03-01-08 Diagram Alir Pengujian
8 14-01-08 Perbaiki bab III ( Tambahkan sfesifikasi bleacher )
9 17-02-08 Tambahkan gambar bleacher pada PT.Pamina Adolina
10 22-02-08 BAB IV.Buat grafik dan Tambahkan Lampiran
11 02-03-08 Perbaiki
12 -04-08 ACC Karya Akhir dan siap untuk Sidang
CATATAN : Diketahui
1. Kartu ini harus diperlihatkan kepada Dosen Ketua Program Studi Teknologi Mekanik Industri
Pembimbing setiap Asistensi Program Diploma-IV F.T USU
2. Kartu ini harus dijaga bersih dan rapi