PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA KELOMPOK
ANSAMBEL MUSIK DI SMP NEGERI 2 BANDAR MASILAM
KABUPATEN SIMALUNGUN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
MUHAMMAD ZAMZAM
NIM. 2113340033
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
MUHAMMAD ZAMZAM, NIM: 2113340033, “PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA KELOMPOK ANSAMBEL MUSIK DI SMP NEGERI 2 BANDAR MASILAM KABUPATEN SIMALUNGUN”, Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara siswa- siswi di SMP Negeri 2 Bandar Masilam memanfaatkan barang bekas yang ada menjadi alat musik.
Waktu penelitian dan proses penelitian dilaksanakan pada bulan juni- agustus 2016. Sampel penelitian yang dijadikan yaitu seluruh siswa- siswi yang tergabung dalam kelompok ansambel music barang bekas di SMP Negeri 2 Bandar Masilam Kabupaten Simalungun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Penelitian ini memaparkan beberapa barang bekas yang digunakan seperti botol kaca, jerigen, galon mineral, kaleng bekas, serta kentongan bambu yang mereka gunakan dalam membuat musik. Secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa suara alat music yang dihasilkan menyerupai alat musik sebenarnya pada marching band seperti bellyra, bass, trio tom- tom, marakas. Lagu- lagu yang mereka mainkan pada umunya juga lagu- lagu daerah yang mereka aransemen dengan beberapa barang bekas tersebut.
Untuk itu sangat diperlukan sekali perhatian khusus terhadap barang- barang bekas yang masih dapat digunakan. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara memeanfaatkan barang bekas menjadi sebuah alat musik.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia yang telah diberikan-Nya bagi penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini. Penelitian ini mengambil judul “Pemanfaatan Barang
Bekas pada Kelompok Ansambel Musik di SMP Negeri 2 Bandar Masilam
Kabupaten Simalungun”, yang bertujuan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Sendratasik, Program Studi
Pendidikan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari sepenuhnya Skripsi ini belum mencapai hasil yang
maksimal, untuk itu sangat diharapkan saran dan masukan yang membangun dari
pembaca. Semoga Skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap pengetahuan.
Penulis juga menyadari bahwa banyak hambatan dan kesulitan yang dialami
dalam menyelesaikan Skripsi ini, tetapi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan
sebuah karya ilmiah tidaklah terwujud tanpa bantuan dari semua pihak, baik
dukungan moral, materi, fasilitas dari lembaga berperan dalam kelancaran
penyusunan Skripsi ini.
Pada kesempatan yang berbahagia ini dengan segala kerendahan dan
ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik dan Dosen
Pembimbing Akademik.
4. Dr. Pulumun Ginting, M.Sn. Ketua Program Studi Pendidikan Musik
Universitas Negeri Medan.
5. Dra. Pita H.D. Silitonga, M.Pd. Dosen Pembmbing Skripsi I.
6. Octaviana Tobing, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi II.
8. Hotman Manurung, S.Pd. Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Bandar
Masilam Kabupaten Simalungun.
9. Andi Safari S.Pd. Guru Seni Budaya di SMP Negeri 2 Bandar Masilam
Kabupaten Simalungun.
10. Seluruh Siswa yang termasuk dalam kelompok ansambel musik barang
bekas di SMP Negeri 2 Bandar Masilam Kabupaten Simalungun.
11. Seluruh Dosen Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan.
12. Kedua orang tua penulis Bapak Wiyanto dan Ibu Masdiana, atas
dukungan serta motivasi baik secara moril maupun materil, serta doa
restu demi tercapainya cita- cita.
13. Kakak- kakak penulis yang tercinta, Wiyanti S.Pd. dan Agustina yang
selalu memberikan semangat dan doa.
14. Rekan- rekan Mahasiswa dan sahabat penulis, Try Agung Nugroho,
Risky Yanoga, Wahyudi, Ilham Gustian, Ilham Maulana dan yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga Skripsi ini bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Seni Musik.
Medan, Agustus 2016 Penulis,
DAFTAR ISI
BAB II. LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL 10 A. Landasan Teoritis ... 10
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……… 22
A. Metode Penelitian... 22
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23
C. Populasi dan Sampel ... 23
1. Populasi ... 23
D. Teknik Pengumpulan Data... 25
1. Observasi... 25
2. Wawancara... 26
3. Dokumentasi ... 27
E. Teknik Analisis Data... 29
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN………. 31
A. Profil SMP Negeri 2 Bandar Masilam ... 31
B. Latar Belakang Pemanfaatan Barang Bekas Pada Kelompok Ansambel Musik ... 33
C. Cara memanfaatkan barang bekas dan berang bekas yang Digunakan ... 36
D. Proses Modivikasi Alat Musik dari Barang Bekas ... 43
E. Bentuk Penyajian Materi Lagu yang Diajarkan ... 51
F. Jumlah Siswa yang Tergabung dalam Kelompok Ansambel Musik Barang Bekas ... 64
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
A. Kesimpulan ... 65
B. Saran... 66
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Sekolah SMP Negeri 2 Bandar Masilam Simalungun ... 32
Gambar 4.2.Penampilan Siswa- Siswi SMP Negeri 2 Bandar Masilam pada Perayaan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2012... 35
Gambar 4.3. Sanggar Seni Budaya SMP Negeri 2 Bandar Masilam ... 36
Gambar 4.4 Guru melatih siswa cara bermain jerigen ... 38
Gambar 4.5. Guru melatih siswa cara bermain perkusi kaleng... 39
Gambar 4.6. Guru mengajarkan siswa notasi angka pada botol kaca ... 40
Gambar 4.7. Guru melatih siswa cara bermain marakas... 41
Gambar 4.8. Kentongan ... 42
Gambar 4.9. Proses pembuatan Bellira dari Botol Kaca... 44
Gambar 4.10 Bellira dari Botol Kaca... 45
Gambar 4.11. Proses pembuatan Pegangan Kentongan oleh Siswa ... 46
Gambar 4.12. Proses pembuatan Lobang Kentongan oleh Siswa... 47
Gambar 4.13. Proses pembuatan Marakas oleh Siswa... 48
Gambar 4.14. Marakas dari Kaleng Softdrink ... 49
Gambar 4.15. Siswa mengecat Jerigen Bekas... 50
Gambar 4.16. Siswa menyusun Perkusi Kaleng Bekas... 51
DAFTAR BAGAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses- proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah,
yang ada hanya produk- produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam
tersebut berlangsung, misalnya barang- barang bekas yang berupa botol minuman,
panci, wajan, gelas, galon air minum, maupunember plastik. Tidak hanya dari
peralatan rumah tangga saja, tapi juga dari bahan bangunan seperti kaleng bekas
cat rumah, paralon atau drum bekas jalan.
Bagi kebanyakan orang, sampah adalah barang yang sudah tidak dapat
dipergunakan lagi. Mereka menganggap sampah adalah benda yang memang
harus dibuang, sehingga mereka sering mengabaikan dan membiarkan sampah,
tanpa perlu mengetahui manfaat lain dari sampah. Namun bagi sebagian orang,
sampah adalah barang yang dapat dipergunakan dan dimanfaatkan kembali sesuai
dengan kebutuhannya. Mereka menyadari bahwa, ternyata sampah mempunyai
manfaat lain yang tentunya sangat berguna. Salah satu cara pemanfaatan yang
digunakan adalah dengan cara mendaur ulang kembali sampah.
Daur ulang adalah pengolahan kembali barang- barang bekas yang sudah
tidak berguna lagi menjadi barang- barang yang dapat digunakan kembali. Pada
2
yang berbeda dari barang asalnya, sebelum menjadi sampah, dengan kata lain
terjadi perubahan fungsi. Proses daur ulang yang dilakukan, untuk menghasilkan
barang- barang baru (hasil daur ulang), disesuaikan dengan kebutuhan, proses
daur ulang juga harus membutuhkan kreativitas yang tinggi, baik dari segi seni
maupun manfaatnya.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal
ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi.Kreativitas dapat muncul dari
pemikiran yang didasari untuk memecahkan suatu masalah.Manusia yang kreatif
adalah manusia yang memiliki gambaran suatu sikap baru, pandangan baru,
konsep baru, dengan kreativitas sesorang dapat menghasilkan barang- barang
yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang.Salah satunya dalam bidang
musik, sampah dapat dibuat menjadi alat musik seperti marakas dari botol bekas.
Pada umunya, sebaiknya alat musik dibuat dari bahan- bahan baku
baru.Tidak semua sekolah dapat memfasilitasi kebutuhan alat- alat musik yang
baru.Untuk itu dibutuhkan kreativitas agar tidak terhalang pembelajaran musik
sekolah.Karena alat musik dapat juga dibuat dari bahan- bahan yang diperoleh
dari barang- barang bekas atau yang sudah tidak digunakan lagi. Dengan kata lain,
3
Seperti yang dilakukan oleh sekelompok siswa di SMP Negeri 2 Bandar
Masilam kabupaten Simalungun dibawah bimbingan guru seni budaya mereka
yang memanfaatkan botol bekas tersebut menjadi sebuah alat musik melodi dalam
lagu dengan cara botol tersebut diisi dengan air oleh kelompok perkusi mereka
pada kegiatan ekstrakulikuler di SMP Negeri 2 Bandar Masilam kabupaten
Simalungun.
Namun tidak semua botol bekas dapat digunakan sebagai alat musik yang
dapat menimbulkan bunyi yang bagus.Ada beberapa jenis botol yang tidak dapat
menimbulkan bunyi yang bagus apabila diisi dengan air contohnya saja botol
kaleng dan botol plastik, karena ketuanya tidak memiliki tekstur dinding botol
yang cukup keras dan kuat untuk menimbulkan sebuah nada yang bagus. Adapun
botol yang dapat digunakan sebagai melodi dan dapat menimbulkan bunyi yang
sangat bagus adalah botol jenis kaca yang umum digunakan seperti botol sirup
contohnya saja kurnia, pohon pinang, ABC, marjan, serta minuman botol seperti
bir bintang, sprite, fanta dan limun. Botol- botol tersebut dapat menimbulkan
bunyi dan nada yang sangat bagus apabila diisi air dengan ukuran yang tepat.
Ada sekelompok orang yang menyukai alat musik dari botol- botol
tersebut dan mereka membuat satu kelompok perkusi yang memanfaatkan barang
bekas, dengan nama “Barbe”.Barbe adalah nama kelompok perkusi yang mereka buat.Barbe adalah singkatan dari “barang bekas”. Sebuah kelompok perkusi yang terdiri dari 15 orang pemain diantaranya 3 orang pemain perkusi dari galon
mineral, 3 orang pemain perkusi dari jerigen, 2 orang pemain marakas yang
4
4 orang bermain kentongan dari bambu, dan 2 orang siswa memainkan botol sirup
kaca yang diisi air. Kelompok perkusi Barbe dari SMP Negeri 2 Bandar Masilam
kabupaten Simalungun ini juga sudah sering bermain di acara- acara besar di
Pemerintahan Kabupaten Simalungun, seperti pada acara Sumpah Pemuda 28
Oktober setiap tahun, mengisi acara Natalan di Gereja HKBP Abdi Sejati
Kabupaten Simalungun, dan acara- acara hiburan dikampung.
Kelompok Barbe bisa memenuhi undangan- undangan dalam semua acara
tersebut tidak terlepas dari kreativitas mereka yangdibimbing oleh guru seni
budaya dalam mengolah barang bekas terutama botol bekas menjadi sekelompok
musik.
Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk mengangkat karya ilmiah
yang berjudul“Pemanfaatan barangbekas pada kelompok ansambel musik di SMP Negeri 2 Bandar Masilam kabupaten Simalungun”.
B. Identifikasi Masalah
Tujuan dari identifikasi masalah agar penelitian yang dilakukan lebih
terarah dan mencakup masalah yang paling utama dalam proses penelitian yang
akanditeliti. Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari
5
1. Apa latar belakang pemanfaatan barang bekas pada kelompok
ansambel musik di SMP Negeri 2 Bandar Masilam kabupaten
Simalungun ?
2. Bagaimana cara memanfaatkan barang bekas yang digunakan pada
kelompok ansambel musik di SMP di SMP Negeri 2 Bandar Masilam
kabupaten Simalungun ?
3. Bagaimana proses modivikasi alat musik yang terbuat dari
barang-barang bekas ?
4. Mengetahui bentuk penyajian lagu yang dipelajari dengan
menggunakan barang- barang bekas pada kelompok ansambel musik di
SMP Negeri 2 Bandar Masilam kabupaten Simalungun ?
5. Berapa orang jumlah siswa yang tergabung dalam kelompok ansambel
musik di SMP Negeri 2 Bandar Masilam Kabupaten Simalungun ?
6. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa siswi yang tergabung
dalam kelompok ansambel musik di SMP Negeri 2 Bandar Masilam
kabupaten Simalungun ?
7. Apa sajakah kendala yang dihadapi dalam mengajarkan siswa siswi
tersebut yang tergabung dalam kelompok ansambel musik di SMP
Negeri 2 Bandar Masilam kabupaten Simalungun ?
8. Bagaimana tanggapan oleh guru- guru lain dan masyarakat setempat
6
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah yang terdapat dalam identifikasi
masalah diatas maka peneliti perlu membuat batasan masalah, sesuai dengan
pendapat Sugiyono (2015:286) yang mengatakan bahwa: “ Pembatasan masalah dalam penelitian kualitatifdisebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang
masih bersifat umum. Dalam mempertajam penelitian, peneliti kualitatif
menetapkan fokus. Spradley menyatakan bahwa “A focused refer to a single
cultural domain or a few related domains” maksudnya adalah bahwa, fokus itu
merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait pada situasi sosial.
Berdasarkan pendapat di atas dan pada latar belakang masalah maka penulis
membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut :
1. Apa latar belakang pemanfaatan barang bekas pada kelompok
ansambel musik di SMP Negeri 2 Bandar Masilam kabupaten
Simalungun ?
2. Bagaimana cara memanfaatkan barang bekas yang digunakan pada
kelompok ansambel musik di SMP di SMP Negeri 2 Bandar Masilam
kabupaten Simalungun ?
barang-7
5. Berapa orang jumlah siswa yang tergabung dalam kelompok ansambel
musik di SMP Negeri 2 Bandar Masilam Kabupaten Simalungun ?
6. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu tujuan dari sebuah penelitian agar
hasilnya sesuai dengan uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah,
identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Hal ini sependapat dengan
Sugiyono (2015:55) mengatakan bahwa rumusan masalah itu merupakan suatu
pernyataan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun
demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan perumusan masalah penelitian
harus didasarkan pada masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, identifikasi
masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana cara memanfaatkan barang bekas pada kelompok ansambel musik di
SMP Negeri 2 Bandar Masilam kabupaten Simalungun ?”.
7. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menjadi kerangka yang selalu dirumuskan untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil yang akan diperoleh. Berhasil
tidaknya suatu penelitian yang dilakukan terlihat dan tercapai atau tidaknya
penelitian.
Menurut pendapat Sugiyono ( 2009:397 ) menyatakan bahwa, “untuk
8
1. Untuk mengetahui latar belakang pemanfaatan barang bekas pada
kelompok ansambel musik di SMP Negeri 2 Bandar Masilam kabupaten
Simalungun
2. Untuk mengetahui bagaimana cara memanfaatkan barang bekas yang
digunakan pada kelompok ansambel musik di SMP di SMP Negeri 2
Bandar Masilam kabupaten Simalungun
3. Untuk mengetahui bagaimana proses modivikasi alat musik yang terbuat
dari barang- barang bekas
4. Untuk mengetahui bentuk penyajian lagu yang dipelajari dengan
menggunakan barang- barang bekas pada kelompok ansambel musik di
SMP Negeri 2 Bandar Masilam kabupaten Simalungun
5. Untuk mengetahui berapa orang jumlah siswa yang tergabung dalam
kelompok ansambel musik di SMP Negeri 2 Bandar Masilam Kabupaten
Simalungun
6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan mempunyai manfaat jika tujuan yang diharapkan dapat
tercapai. Manfaat penelitian adalah suatu yang dapat memberikan informasi dan
9
3. Bagi penulis, dapat membantu dan memperoleh pengalaman serta
keterampilan, sekaligus dapat menghimbau kepada para siswa untuk
terus belajar
4. Sebagai referensi dan masukan bagi akademik dan pihak lain dalam
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, peneliti menyimpulkan
bahwa pemanfaatan barang bekas dapat menghasilkan sesuatu yang jauh lebih
berharga dan bernilai tinggi. Hal inilah yang membuat guru Seni Budaya di SMP
Negeri 2 Bandar Masilam membentuk grup ansambel musik barang bekas
disekolah tersebut. Barang- barang bekas dapat digunakan sebagai alternatif
sebagai pengganti instrument drum band disekolah. Adapun kesimpulannya
adalah sebagai berikut :
1. Latar belakang pemanfaatan barang bekas adalah karena kurangnya
fasilitas disekolah, sehingga Guru Seni Budaya disekolah SMP Negeri
2 Bandar Masilam menggunaka barang bekas sebagai medianya.
2. Barang bekas yang digunakan disesuaikan dengan fungsi dari alat
musik yang akan ditiru dan siswa dilatih oleh guru Seni Budaya seperti
Jerigen dan galon mineral (bass), Kaleng bekas (trio tom- tom), botol
kaca bekas (bellyra), serta marakas dan kentongan sebagai tambahan.
66
4. Lagu- lagu disajikan oleh siswa kelompok Ansambel Musik Barang
Bekas SMPN 2 Bandar Masilam adalah lagu daerah dan
lagu-lagu populer Indonesia. Contohnya adalah lagu-lagu populerdaerah
Simalungun Serma Dengan- Dengan
5. Kelompok Ansambel Musik Barang Bekas ini berjumlah 17 orang
yang terdiri dari 10 orang siswa dari kelas VIII- 1 dan 7 orang siswa
dari kelas VIII- 2.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti dapat memberikan
saran sebagai berikut:
1. Diharapkan semoga kelompok Ansambel Musik Barang Bekas di SMP
Negeri 2 Bandar Masilam Kabupaten Simalungun ini tetap bertahan.
Hingga pada generasi selanjutnya.
2. Mohon kepada pihak sekolah agar dapat meningkatkan fasilitas Seni
Budaya di SMP Negeri 2 Bandar Masilam Kabupaten Simalungun
3. Kepada Pak Andy Safari S.Pd agar terus semangat dalam melatih
kelompok Ansambel Musik di SMP Negeri 2 Bandar Masilam
DAFTAR PUSTAKA
Ardley, Neil. 1990. Gelombang Bunyi Sampai Musik. Semarang: CV. Bina Pratama
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.Jakarta : Bina Aksara
Carolina Nitimihardjo dan Jusman Iskandar. 1993. Dinamika Kelompok., Bandung. Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial
Catherine Marshall, Gretchen B. Rossman. 1995. Designning Qualitative
Research, Second Edition, Sage Publications, International Education
and Professional Publisher, London, 1995.
Fitriyana, dkk. 2012. Konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas. Inderalaya. Universitas Sriwijaya
Hutahuruk, Tohonan. 2014. Mudah Bermain Ansambel untuk Pelajar dan Umum. Yogyakarta. Media Pressindo
Iskandar, Zulriska. 1990. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara
Khoo, Adam. 2008.I’m Gifted So are You!. Jakarta: PT Gramedia
Lidiananta, Siska. 2009. Dengan judul skripsi: “Pemanfaatan Barang- barang Bekas dalam Pengajaran Seni Musik di kelas XII SMA Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa. Skripsi, Medan: Universitas Negeri Medan.
Mack, Dieter. 2001. Pendidikan Musik: Antara Harapan Dan Realita. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Setyobudi, dkk. 2007. Seni Budaya: untuk SMP kelas VIII. Demak: Erlangga
Sianturi Santun dan Frans Caster Hutapea.1999. Kerajinan Tangan dan Kesenian. Medan: UD. Teratai
68
Soetarno. 1994. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Kanisius
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Susilowati. 2013. Pemanfaatan Sampah Keras Untuk Alat Musik Perkusi Pada
Grup Musik Perkusi PSH (Paguyuban Syung Hore ) Dewan Kesenian Semarang di Gedung TBRS Semarang. Semarang: Universitas Negeri
Semarang
Tampi, Rumantir, Grace, Gertruida 2004.Decebook “Kreasi dan Seni Memberdayakan Barang- Barang Bekas”.Printed by Gramedia Printing, Jakarta, Indonesia.