• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF DAN INTERAKTIF MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PENGAJARAN TERMOKIMIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF DAN INTERAKTIF MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PENGAJARAN TERMOKIMIA."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF DAN INTERAKTIF MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PENGAJARAN

TERMOKIMIA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

ERDIANA GULTOM NIM: 8136142007

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Erdiana Gultom: Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik Pada Pengajaran Termokimia. Tesis. Medan. Program Studi Pendidikan Kimia, Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, 2015

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui apakah bahan ajar termokimia pada kimia umum 1 perlu untuk direvisi, (2) mengetahui apakah bahan ajar termokimia hasil pengembangan telah memenuhi standar merujuk standar BSNP, (3) mengetahui tanggapan dosen pengampu mata kuliah umum terhadap bahan ajar termokimia yang dikembangkan, (4) mengetahui tanggapan mahasiswa jurusan kimia terhadap bahan ajar termokimia yang telah dikembangkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Subjek penelitian ini adalah bahan ajar kimia umum 1 pokok bahasan termokimia. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang mahasiswa jurusan kimia semester 4 Universitas Negeri Medan dan 3 orang dosen pengampu kimia umum. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan (1)Hasil analisis bahan ajar kimia umum pokok bahasan termokimia menunjukkan bahwa bahan ajar tersebut merujuk pada standar BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dengan nilai rata-rata 2,87 artinya layak untuk digunakan namun perlu untuk dikembangkan, (2) Hasil analisis bahan ajar termokimia yang dikembangkan merujuk pada standar BSNP dengan nilai rata-rata 3,63 artinya sangat layak untuk dipergunakan, (3) Tanggapan dosen pengampu kimia umum terhadap bahan ajar termokimia yang telah dikembangkan diperoleh rata-rata 3,66 menunjukkan bahan ajar sangat layak untuk digunakan, (4) Tanggapan mahasiswa jurusan kimia terhadap bahan ajar termokimia yang telah dikembangkan diperoleh rata-rata 3,31 menunjukkan bahan ajar sangat layak untuk dipergunakan.

(5)

ii

ABSTRAK

Erdiana Gultom: Development Innovative And Interactive Teaching Materials Through Saintific Approach in Thermochemistry. Thesis. Medan: Chemistry Education Studies Program, Postgraduate School of State University of Medan, 2015

This study aims to (1) Whether thermochemistry teaching material in general chemistry written summary of lectures II need to revised, (2) Whether thermochemistry teaching material of development outcome have been filled advisability standard refers BSNP (3) Conception of general chemistry lecturers to thermochemistry teaching material have been developed, (4) Conception of students as user to thermochemistry teaching material have been developed. The type of this research is including research and development. Subjects of study were general chemistry written summary of lectures II solution subject. Meanwhile, the sample used in this study consisted of 20 students IV semester of State University of Medan and 3 general chemistry lecturers of state university of Medan. For selection of the sample is using purposive sampling technique. The results were analyzed obtain (1) Analyzed general chemistry written summary of lectures II refers BSNP (Education National Standard Corporation) obtained that average value is 2,87 it means suitable to used, however need to be increased, (2) Analyzed teaching material of development outcome refers BSNP (Education National Standard Corporation) obtained that average value is 3,63 it means very suitable to used, (3) Conception of general chemistry lecturers to teaching material of development outcome obtained average value is 3,66 it means very good and very suitable to used, (4) conception of students to teaching material of development outcome obtained average value is 3,31 it means very good and very suitable to used.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

tesis yang berjudul: “Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik Pada Pengajaran Termokimia”. Penulis sangat menyadari bahwa selesainya tesis ini berkat bantuan moril ataupun materil dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih

kepada Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc. Ph.D sebagai Dosen

Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Pd sebagai Dosen

Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran

dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. Kepada Ayahanda

Kanur Gultom (+), Ibunda Nuralam Samosir, Ayah mertua Astober Simanjuntak

dan Ibu mertua Tionggor Meida Asih Silitonga; terkhusus kepada suami tercinta

Krismes Simanjuntak dan putra tercinta Lyonel Yulio Simanjuntak terima kasih

atas kasih sayang yang kalian berikan, dukungan, serta pengorbanan baik moril

maupun materil yang tak terhitung nilainya dan tak dapat dibalas dengan apapun

juga.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana

Unimed

2. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Kimia sekaligus Dosen Pembimbing II yang telah banyak

memotivasi dan membimbing penulis

3. Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan

Kimia, yang juga selaku dosen narasumber dan notulen yang telah banyak

mengkritisi, membimbing, memberi masukan dan mengarahkan penulis

4. Bapak Dr. Ayi Darmana, M.Si selaku Dosen Narasumber yang telah banyak

mengkritisi, membimbing, memberi masukan dan mengarahkan penulis

5. Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si selaku Dosen Narasumber yang telah banyak

(7)

iv

6. Bapak Dr. Zainuddin Muctar, M.Sc sebagai validator ahli yang telah banyak

memberikan kritik dan saran untuk kebaikan bahan ajar

7. Bapak Bajoka Nainggolan yang ikut serta dalam pelaksanaan penelitian yang

telah banyak memberikan kritik dan saran untuk kebaikan bahan ajar

8. Bapak Jasmidi yang ikut serta dalam pelaksanaan penelitian yang telah

banyak memberikan kritik dan saran untuk kebaikan bahan ajar

9. Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si yang membantu penulis dalam

melaksanakan penelitian di jurusan kimia Universitas Negeri Medan

10. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Unimed

yang telah mengajar dan mendidik penulis

11. Ibu Desi Yuliana, S.Pd yang telah memberikan informasi dan membantu

administrasi kepada penulis

12. Bapak/Ibu di FMIPA Universitas Negeri Medan membantu administrasi

kepada penulis

13. Bapak/Ibu di Jurusan Kimia Universitas Negeri Medan membantu

administrasi kepada penulis

14. Rekan-rekan mahasiswa S-1 FMIPA Jurusan Kimia Program Studi

Pendidikan Kimia Stambuk 2013 kelas C yang berpartisipasi dalam penelitian

15. Teman-teman seperjuangan pendidikan kimia pascasarjana Universitas

Negeri Medan angkatan XXIII kelas B, teristimewa untuk Mega Lestari

Efendi, Henni Fitriani, Lamtiur Sihotang, dan Rudi Hermansyah Sitorus

16. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan tesis ini yang tak bisa

disebut satu persatu, terima kasih semuanya.

Semoga Tuhan memberi balasan yang setimpal atas bantuan dan dukungan yang

diberikan. Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, April 2015

Penulis

(8)

v

2.2 Bahan Ajar sebagai Sumber Belajar 11

(9)

vi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Penelitian 52

4.2. Analisis Bahan Ajar yang Tersedia 53

4.3. Pengembangan Bahan Ajar 54 4.4. Standarisasi Bahan Ajar 57 4.5. Kualitas Bahan Ajar Menurut Pemakai 62

4.5.1.Respon Dosen Pengampu 63

4.5.2.Respon Mahasiswa 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 74

5.2. Saran 75

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kriteria validitas analisis nilai rata-rata 51

Tabel 4.1.Rincian rangkaian bentuk pengembangan isi dan inovasi yang terintegrasi dalam bahan ajar yang dikembangkan

pokok bahasan termokimia 56

Tabel4.2 Kualitas Bahan Ajar Berdasarkan Penilaian Dosen Pengampu Mata Kuliah Kimia Umum (P) dan

Mahasiswa Pendidikan Kimia (Q) 72

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Dan

Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik Pokok Bahasan

Termokimia 45

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik Pada Pokok

Bahasan Termokimia 47

Gambar 4.1 Hasil analisis bahan ajar yang tersedia (diktat mata kuliah

kimia umum) 53

Gambar4.2 Tingkat Kelayakan Bahan Ajar Berdasarkan Angket Standar

BSNP oleh Validator Ahli 57

Gambar 4.3Tingkat Kelayakan Isi Bahan Ajar yang Telah Dikembangkan Berdasarkan Angket Standar BSNP oleh

Validator Ahli. 58

Gambar4.4 Tingkat Kelayakan Bahasa Bahan Ajar yang Telah Dikembangkan Berdasarkan Angket Standar BSNP oleh

Validator Ahli. 60

Gambar 4.5Tingkat Kelayakan Penyajian Bahan Ajar yang Telah Dikembangkan Berdasarkan Angket Standar BSNP oleh

Validator Ahli. 61

Gambar 4.6 Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan Berdasarkan Uji Kelayakan Isi oleh responden dosen pengampu mata

kuliah umum 63

Gambar 4.7 Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan Berdasarkan Uji Kelayakan Bahasa oleh dosen pengampu mata kuliah

umum 65

Gambar 4.8 Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan Berdasarkan Uji Kelayakan penyajian oleh dosen pengampu mata kuliah

umum 66

Gambar 4.9 Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan Berdasarkan

(12)

ix

Gambar 4.10 Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan Berdasarkan

Uji Kelayakan Bahasa oleh responden mahasiswa 69

Gambar 4.11 Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan Berdasarkan

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Format Angket Penilaian Bahan Ajar (BSNP) 80

Lampiran 2. Rancangan Perkuliahan 91

Lampiran 3. Penilaian Bahan Ajar Oleh validator 92 Lampiran 4. Penilaian Bahan Ajar Oleh Dosen Pengampu Kimia Umum 93 Lampiran 5. Penilaian Bahan Ajar Oleh Mahasiswa 94

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perguruan tinggi berperan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan

nasional, oleh karena itu peningkatan kualitas pendidikan haruslah dilakukan

secara berkelanjutan baik secara konvensional maupun berupa inovasi untuk

mengantisipasi perubahan yang akan dihadapi para peserta didik (Situmorang,

dkk, 2013). Salah satu masalah penting dalam kegiatan pembelajaran adalah

memilih atau menentukan bahan ajar yang tepat dalam rangka membantu

mahasiswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa

sangat minimnya bahan ajar bermutu yang mengacu terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Pengadaan bahan ajar yang bermutu menjadi salah

satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan (Lee, dkk :2010) yang akan

memacu lulusan yang berkualitas khususnya lulusan perguruan Tinggi yang siap

bersaing.

Bahan ajar memberikan panduan instruksional bagi para pendidik yang akan

memungkinkan mereka mengajar tanpa harus melihat silabus karena bahan ajar

tersebut telah dirancang sesuai dengan silabus dan kurikulum yang berlaku.

Dalam hal ini dipastikan bahan ajar akan memacu proses pembelajaran berjalan

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ada (Hasibuan, 2014).

Pengembangan bahan ajar harus berdasarkan prasyarat dari badan yang

berwewenang yaitu Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dan kurikulum

(15)

Beberapa kendala yang dihadapi para peserta didik dalam penguasaan

materi pada tiap-tiap mata kuliah selama ini antaralain: (1) sistematika dan urutan

pembelajaran materi kimia yang benar tidak mereka dapatkan sehingga mereka

tidak termotivasi untuk belajar lebih giat untuk materi kimia yang lebih tinggi.

Hal ini akan mempersulit mereka karena tanpa memperoleh pengertian dasar yang

seyogianya harus dipahami untuk membantu mereka mengembangkan

pengetahuannya ke hal-hal yang lebih tinggi dengan membaca buku-buku ataupun

melalui web; (2) peserta didik sering belajar sendiri dan memahami berbagai

konsep kimia itu sendiri tanpa mengetahui kebenaran konsep pada materi kimia

yang mendasarinya; (3) pemahaman peserta didik terhadap materi kimia tertentu

bisa jadi mengambang karena tidak adanya konsep yang mendasarinya; (4)

Dosen/tenaga pendidik kurang optimal dalam menyampaikan konsep dengan

benar karena kurangnya penguasaan pendekatan pembelajaran (Situmorang,

2004). Dalam hal ini maka upaya yang dapat dilakukan para pendidik adalah

dengan memilih bahan ajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga

indikator yang ditetapkan dapat tercapai (Hosler dan Boomer, 2011).

Bahan ajar memiliki kelebihan dibandingkan dengan buku teks dalam

pembelajaran dimana materi bahan ajar dipilih, ditata dan disusun sedemikian

rupa agar optimal dalam membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Selain itu

bahan ajar dirancang khusus untuk dipergunakan peserta didik dengan struktur

materi berdasarkan kebutuhan peserta didik itu sendiri serta menggunakan

berbagai pendekatan yang sesuai. Bahan ajar yang baik, standard dan inovatif

(16)

untuk menggunakan bahan ajar di dalam kelas saat proses pembelajaran

berlangsung dan di luar kelas untuk pengayaan dan belajar mandiri (Situmorang,

2013).

Kimia merupakan ilmu yang kaya akan konsep yang bersifat abstrak.

Sangat sulit bagi peserta didik dapat memahaminya hanya dengan membaca buku

semata. Hal ini disebabkan oleh penyajian materi dalam bahan ajar yang tersedia

yang kurang menarik, monoton dan membosankan. Tentu hal-hal demikian sangat

tidak memotivasi peserta didik untuk belajar kimia. Untuk mengatasi hal yang

demikian maka sudah semestinya dilakukan inovasi terhadap pembelajaran kimia

(Hutabalian,, 2014). Inovasi ini meliputi penggunaan pendekatan pembelajaran

yang sesuai, penggunaan media yang up to date seperti computer, multimedia, dan

media on line. Penggunaan virtual labs dan peralatan lainnya yang berbasis web

dapat mempermudah pembelajaran (Dunham, 2012)

Berbagai penelitian tentang pengembangan bahan ajar menyebutkan

bahwa penggunaan bahan ajar inovatif dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik. Ada beberapa macam inovasi yang dilakukan dalam penelitian tersebut

misalnya inovasi bahan ajar dengan menggunakan media, metode, ataupun

strategi pembelajaran, bahkan dengan memadukan penggunaan media dan metode

pembelajaran. Tentu hal ini sangat membantu peserta didik dengan memudahkan

mereka memahami materi dan juga membantu tenaga pendidik dalam

pembelajaran. Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Parulian (2013)

menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar kimia inovatif

(17)

dengan melibatkan media komputer dalam pembelajaran dengan menciptakan CD

pembelajaran kimia. Efektifitas pembelajaran pada kelas eksperimen dengan

menggunakan bahan ajar inovatif lebih tinggi 2% daripada tanpa menggunakan

bahan ajar inovatif.

Lebih lanjut pada penelitian pengembangan bahan ajar kimia inovatif

yang terintegrasi media pembelajaran yang mengacu pada perkembangan IPTEK

yang disusun berdasarkan silabus, kompetensi dasar dan standar kompetensi

kurikulum nasional menunjukkan bahwa hasil belajar kimia yang diajarkan

dengan menggunakan bahan ajar kimia inovatif menunjukkan peningkatam hasil

belajar kimia. Efektifitas pembelajaran menggunakan bahan ajar inovatif lebih

tinggi 3% daripada tanpa menggunakan bahan ajar inovatif. (Simatupang, 2013

dan Hutabalian, 2014)

Bentuk inovasi lainnya dalam pengembangan bahan ajar kimia yaitu

dengan pemanfaatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Proses

pembelajaran akan kurang memotivasi siswa jika penyampaiannya menggunakan

pendekatan yang kurang tepat. Peran tenaga pendidik dalam menentukan metode

pembelajaran di kelas bukan ditentukan oleh apa yang akan dipelajari saja,

melainkan bagaimana penyajian materi serta cara menuntaskan konsep yang

kompleks dan bersifat abstrak akan memperkaya pengalaman belajar peserta

didik. Metode belajar yang umum dilakukan oleh guru yaitu ceramah. Padahal

metode itu sangat tidak sesuai untuk penyampaian materi tertentu, akibatnya siswa

(18)

Salah satu hasil penelitian menyebutkan bahwa pengaruh Pembelajaran

Inquiry yang melibatkan perancah laboratorium dalam pembelajaran kimia

memberi pengaruh yang positif pada peningkatan pemahaman peserta didik. (Xu

dan Talanguer, 2013). Lebih lanjut Situmorang (2013) dalam penelitiannya

menyatakan bahwa penerapan model inquiry dalam pembelajaran memberikan

suasana belajar yang bermakna bagi peserta didik yang akan sekaligus dapat

meningkatkan hasil belajar mereka. Hasil penelitian juga menyebutkan bahwa

penerapan pembelajaran dengan pendekatan Inquri dapat meningkatkan efektifitas

pengajaran (Hughes and Ellefson, 2013 ). Kemudian hasil penelitian juga

menyatakan bahwa penggunaan Inquiry Learning dalam pembelajaran dapat

mendorong keterlibatan aktif mahasiswa dalam pembelajaran materi dan

kemudahan instruktur dalam memberikan penilaian (Brown, 2010).

Problem Based Learning merupakan salah satu pendekatan pembelajaran

yang menerapkan langkah- langkah pendekatan saintifik. Siregar (2014) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan hasil

belajar peserta didik dalam pembelajaran kimia yang menggunakan pendekatan

Problem Based Learning bermediakan internet. Lebih lanjut Simanjuntak (2013)

dalam penelitiannya menyatakan bahwa penggunaan Problem Based Learning

dalam pembelajaran dapat meningkatkan setiap aspek dalam ranah kognitif

peserta didik. Hasil penelitian juga menyatakan bahwa penerapan Problem Based

Learning meningkatkan performa siswa terhadap konsep masalah yang

(19)

Project Based Learning juga merupakan salah satu pendekatan

pembelajaran yang menanamkan pendekatan saintifik. Hasil penelitian

menyebutkan bahwa penerapan Project Based Learning dalam pembelajaran

kimia dapat meningkatkan prestasi kognitif peserta didik (Sugiarsih, 2013). Hasil

penelitian menyatakan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan sikap

ketertarikan mahasiswa terhadap materi kimia fisika dan peningkatan

pengetahuan akan ketrampilan proses tentang penelitian ilmiah dengan

diterapkannya pembelajaran Project Based Learning (Yalcin, dkk, 2009). Lebih

lanjut hasil penelitian menyatakan bahwa penggunaan Project Based Learning

yang dikolaborasikan dengan simulasi computer yang terintegrasi dengan fasilitas

internet dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran dan tingkat pemahaman

mahasiswa (Eskrootchi and Oskrochi, 2010).

Usaha lain dalam rangka menciptakan bahan ajar inovatif dan interaktif

adalah dengan mengintegrasikan IT berbasis web di dalamnya. Hasil penelitian

menyatakan bahwa penggunaan simulasi komputer dalam pembelajaran

perkenalan sains akan memberi manfaat terpenting dalam pengalaman belajar

mahasiswa (Bish and Schleidt, 2008). Lebih lanjut hasil penelitian menyebutkan

bahwa dengan melibatkan media online dalam pemberian tugas terhadap

mahasiswa terbukti meningkatkan pemahaman , aktifitas belajar dan ketertarikan

mahasiswa pada materi kimia organik. (Parker dan Loudon, 2013). Dengan

mengintegrasikan IT berbasis web dalam pembelajaran akan menciptakan suatu

bahan ajar interaktif. Hasil penelitian menyatakan bahwa dengan pemanfaatan

(20)

efektif karena dapat dilakukan setiap saat dan kemampuan instruktur dalam

mengakses aktifitas komputer mahasiswa dari kejauhan untuk memberi bantuan

atau umpan balik dianggap sangat berharga (Locatis, dkk, 2008).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengembangkan bahan

ajar termokimia yang inovatif dan interaktif dengan melakukan penelitian yang

berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik Pada Pengajaran Termokimia”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah di atas dapat dilakukan identifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Bahan ajar yang ada belum mengacu terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi

2. Bahan ajar yang ada belum menggunakan pendekatan pembelajaran yang

sesuai dengan pembelajaran kimia

3. Penyajian materi yang terdapat dalam bahan ajar yang ada kurang menarik,

monoton dan membosankan

4. Bahan ajar yang ada hanya berisikan materi tanpa melibatkan media

(21)

1.3Pembatasan Masalalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas ada banyak masalah yang timbul,

namun karena keterbatasan biaya dan waktu serta agar tidak menyimpang dari

tujuan penelitian maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti sebagai

berikut:

1. Komponen yang diintegrasikan dalam bahan ajar kimia inovatif adalah

pendekatan saintifik dan media berbasis web

2. Pendekatan saintifik yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL),

Inquiry Learning, dan Project Based Learning (PjBL).

3. Komponen yang dilibatkan dalam penyajian materi adalah ilustrasi gambar,

video, dan animasi berbasis web

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas,

rumusan masalah yang akan diteliti adalah:

1. Apakah bahan ajar termokimia pada diktat kimia umum 1 perlu untuk

direvisi?

2. Apakah bahan ajar pokok bahasan termokimia yang dikembangkan telah

memenuhi standar kelayakan merujuk BSNP?

3. Bagaimanakah tanggapan dosen pengampu mata kuliah kimia umum terhadap

bahan ajar termokimia yang telah dikembangkan?

4. Bagaimanakah tanggapan mahasiswa sebagai pengguna terhadap bahan ajar

(22)

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini Berdasarkan rumusan masalah di atas:

1. Mengetahui apakah bahan ajar termokimia pada diktat kimia umum 1 perlu

untuk direvisi.

2. Mengetahui apakah bahan ajar termokimia yang dikembangkan telah

memenuhi standar kelayakan merujuk BSNP.

3. Mengetahui bagaimana tanggapan dosen pengampu mata kuliah kimia umum

terhadap bahan ajar termokimia yang dikembangkan.

4. Mengetahui bagaimana tanggapan mahasiswa sebagai pengguna terhadap

bahan ajar termokimia yang dikembangkan.

1.6 Manfaat Penellitian

Manfaat penelitian ini adalah untuk mendapatkan bahan ajar yang inovatif

dan interaktif yang terintegrasi pendekatan saintifik dan melibatkan teknologi

informasi berbasis web yang layak digunakan dalam pengajaran termokimia di

perguruan tinggi serta menciptakan proses pembelajaran yang berpusat pada

(23)

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Bahan ajar termokimia pada diktat kimia umum 1 telah memenuhi standar

kelayakan merujuk BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), namun perlu

untuk dikembangkan.

2. Bahan ajar termokimia yang telah dikembangkan telah memenuhi standar

kelayakan menurut BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) sehingga

layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

3. Tanggapan dosen pengampu mata kuliah umum terhadap bahan ajar

termokimia yang telah dikembangkan sangat baik dan layak untuk digunakan

dalam pembelajaran.

4. Tanggapan mahasiswa sebagai pengguna terhadap bahan ajar termokimia yang

telah dikembangkan sangat baik dan layak untuk digunakan dalam

(24)

75

5.2 Saran

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan bahan ajar. Karena

keterbatasan waktu peneliti hanya sampai meneliti tingkat kelayakan penggunaan

bahan ajar yang dikembangkan. Untuk itu bagi para peneliti selanjutnya agar

melanjutkan penelitian ini untuk memperoleh hasil aplikasi bahan ajar ini dalam

(25)

76

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I., (2008), Learning To Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Arikunto, S., (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Bas, G., (2011), Investigating The Effect Of Project-Based Learning On Students’ Academic Achievement And Attitudes Towards English Lesson, The Online Journal Of New Horizons In Education, 1 (4)

Bilqin, I., Senocak, E., and Sozbilir, M., (2009), The Effects of Problem Based Learning Instruction on University Students Performance of Conseptual and Quantitative Problems in Gas Concepts, Journal of Mathematics Science & Tecknology Education, 5(2):153-164

Bish, J.P., and Schleidt, S., (2008), Effective Use of Computer Simulations in an Introductory Neuroscience Laboratory, Journal of Undergraduate Neuroscience Education, 6(2): 64-67

Brown, S.D., (2010), A Process Oriented Guided Inquiry Approach to Teaching Medicinal Chemistry, Journal of Pharmaceutical Education, 74(7):121

Dunham, M. W., (2012), The Use of Virtual Laboratories and Other Web-based Tools in a Drug Assay Course, American Journal of Pharmaceutical Education, 76 (5): 84

Eskrootchi, R., and Oskrochi, G.R., (2010), A Study of the Efficacy of Project-based Learning Integrated with ComputerProject-based Simulation – STELLA, Jurnal of Educational Tecknology & Society, 13(1):236-245

Hasibuan, M.P., (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XI Semester I Berdasarkan Kurikulum 2013 Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa.,Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan, Medan

Hosler,J., dan Boomer, K.B., (2011), Are Comic Books An Effective Way to Engage Nonmajors in Learning and Appreciating Science, CBE- Life Science Educational 10:309-317

Hughes, P.W., and Ellefson, M.R., (2013), Inquiry-based Training Improves Teaching Effectiveness of Biology Teaching Assistants, American Journal of Education, 8 (10)

(26)

77

Joice, B., Weil, M., dan Chalhoun, M., (2009), Models Of Teaching, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Juntunen, M., dan Aksela, M., (2013), Life-Cycle Analysis And Inquiry-Based Learning In Chemistry Teaching, Science Education International 24(2): 150-166

Lang, A.S., and Bradley, J.C., (2009), Chemistry in Second Life, Chemistry Central Journal, 3(14)

Locatis, C.,dkk, (2008), A virtual computer lab for distance biomedical technology education, BMC Medical Education Journal, 8(12)

Lubis, R.K., (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XI Semester I Berdasarkan Kurikulum 2013., Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan, Medan

Miswanda, S. S., (2010), Pengaruh Penggunaan Metode Previw, Question, Read, Summarize, and Test Melalui Pendekatan contextual Teaching and Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 4 (1): 557-565

Nasution, Y., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL) dengan Media Berbasis Komputer Untuk meningkatkan Hasil Belajar dan Karakter Rasa Ingin Tahu Serta Menghargai Prestasi Siswa Pada Materi Asam Basa., Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan, Medan

Parker, L. L., and Loudon, G.M., (2013), Case Using Online Homework in Undergraduate Organic Chemistry Results and Student Attitudes, Journal of Chemical Education 90: 37-44

Parulian, H.G., dan Situmorang, M., (2014), Inovasi Pembelajaran Di Dalam Buku Ajar Kimia SMA Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, 19 (2): 67-78

Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Masykuri, M., (2014), Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem based learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia Perguruan tinggi Sebelas Maret 40-48

(27)

78

Simanjuntak,M.P., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Kognisi Mahasiswa, Prosiding Seminar Hasil Penelitian Lemlit Unimed Tahun 2013 di Medan: 190-194

Simatupang, N., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif Untuk SMA/MA Kelas X Semester II., Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan, Medan

Siregar, E.J., Silaban, R., dan Mahmud, (2014), Pengaruh model pembelajaran Berbasis Masalah Bermediakan Internet Terhadap Hasil Belajar dan Karakter jubermadita Pada Materi Asam Basa Siswa SMA di Kota Binjai, Jurnal Pendidikan Kimia, 6 (1): 52-58

Situmorang, I.G., Suyanti, R.D., dan Mahmud, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Menggunakan Media Microsoft Frontpage Dan Aktifitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Pada Pokok Bahasan Zat Aditif Kelas VIII SMP, Jurnal Pendidikan Kimia, 5 (3): 139-147

Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata Pelajaran Kimia, Universitas Negeri Medan, Medan

Situmorang, H., dan Situmorang, M., (2013), Efektifitas Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pada Pengajaran Sistem Koloid, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, 19 (1): 28-36

Situmorang, M., dkk, (2011), The Affectivity Of Innovated Chemistry Learning Methods To Increase Student’s Achievement In Teaching Of Solubility And Solubility Product, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, 17 (1)

Situmorang, M., Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas X sesuai kurikulum 2013 Melalui Inovasi Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Seminar Hasil Penelitian Lemlit Unimed Tahun 2013 di Medan: 1-8

Situmorang, M., Inovasi model-model pembelajran bidang Sains Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa, Prosiding Konaspi V Surabaya tahun 2004, http://prosiding.unesa.ac.id/download/konaspi-unesa-v/146.psf

Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia Sma Melalui Inovasi Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung Tahun 2013 di Lampung

(28)

79

NMR A Classroom Demonstration, Journal of Chemistry Education 90: 99-101

Sugiarsih,W., (2013), Pembelajaran Kimia Model Project Based Learning dan Think Pare Share Dengan Memperhatikan Kemampuan Awal dan Kreatifitas Siswa.,Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Sweeder, R.D., and Jeffery, K.A., (2013) A Comprehensive General Chemistry Demonstration, Journal of Chemical Education 90: 96−98

Tocharman, M., (2009), Seri Pembelajaran. Diklat/BIMTEK KTSP DIT. Pembinaan SMA : DEPDIKNAS

Tosun, C., dan Taşkesenligil, Y., (2011), The Effect of Problem based learning on Student Motivation Towards Chemistry Classes and on Learning Strategies, Journal of Turkish Science Education 9(1)

Trisnaningsih, (2007), Pengembangan Bahan Ajar Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Mata Kuliah Demografi Teknik, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 4(2):1-13

Widyantini,T.,(2014), Penerapan Model Project Based Learning dalam Materi Pola Bilangan Kelas VII, Laporan Hasil Penelitian, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika

Wisudawati, A. W., dan Sulistyowati, E., (2013), Metodologi Pembelajaran IPA, Bumi Aksara, Medan

Xu, H., and Talanquer, V., (2013), Effect of The Level of Inquiry of Lab

Experiments on General Chemistry Students’ Written Reflections, Journal

of Chemical Education 90: 21-28

Xu, H., and Talanquer, V., (2013), Effect of The Level of Inquiry on Student Interactions in Chemistry Laboratories, Journal of Chemical Education 90: 29-36

Yalcin, S.A.,Turgut, U.,and Buyukkasap, E., (2009), The Effect of Project Based Learning on Science Undergraduates’ Learning of Electricity, Attitude towards Physics and Scientific Process Skills, The Online Journal Of New Horizons In Education, 1 (1): 81-105

Gambar

Tabel 3.1. Kriteria validitas analisis nilai rata-rata
Gambar 3.1  Desain Penelitian Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Dan  Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik Pokok Bahasan
Gambar 4.11 Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan Berdasarkan Uji Kelayakan Bahasa oleh responden mahasiswa

Referensi

Dokumen terkait

especially at online media including joining journalism training, rewriting specific news themes from English sources, writing the news from live TV show, writing referential

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konflik yang terjadi pada masyarakat nelayan tradisional dengan nelayan modem sangat tajam.. l<onflik, didasarkan pada

Tulisan ini berargumen bahwa rasionalitas tindakan ekonomi para pengusaha di Pelemmadu sangat dipengaruhi oleh nilai- nilai moral yang melekat dalam kehidupan sosial

“ Prediksi Nilai Jari-jari Pipa Berundak Berdasarkan Input Impulse Respon (IIR) dengan Menggunakan Matlab “ adalah hasil kerja saya dan sepengetahuan saya

Heriyanto (2012) melakukan penelitian terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi keterlambatan penyerapan anggaran belanja pada Satuan Kerja Kementrian/ Lembaga di

bahwa pendekatan ini bisa meningkatkan resiliensi mahasiswa STAIN Ponorogo. Berdasarkan uraian di atas yang memaparkan dampak masalah

The third strategy is translation by paraphrase. According Baker, paraphrase is one of the most common strategies in the translation of idioms. As sometimes it is impossible to find

[r]