• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SANTA MARIA MEDAN T.A 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SANTA MARIA MEDAN T.A 2014/2015."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

SANTA MARIA MEDAN T.A. 2014/2015

Oleh:

Kartika Purba Girsang NIM 4113111041

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala anugrah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

sesuai dengan yang direncanakan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada : Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor

UNIMED beserta seluruh Pembantu Rektor, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc,

Ph.D, selaku Dekan beserta seluruh Pembantu Dekan di FMIPA UNIMED, Bapak

Dr. Edy Surya, M.Si, selaku Ketua Jurusan Matematika dan pegawai di jurusan

Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, Ph.D, selaku Ketua Program Studi

Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku sekretaris Jurusan

Matematika. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Asmin

M.Pd, selaku Dosen Pendidikan Akademik. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya

penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Hasratuddin M.Pd, sebagai Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada

penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Juga terima

kasih penulis ucapkan kepada Bapak Denny Haris, S.Si, M.Pd, Ibu Dra. Mariani,

M.Pd, dan Ibu Dra. Ida Karnasih, M.Sc.Ed, Ph.D, selaku dosen pemberi saran dan

penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian

sampai selesainya penyusunan skripsi ini dan seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf

Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang sudah banyak membantu

penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Sr. Mariana Purba SFD

selaku kepala sekolah SMP Santa Maria Medan, Ibu L. Hutajulu, S.Pd dan Ibu M.

Manihuruk, S.Pd selaku Guru Matematika SMP Santa Marian Medan, Guru/Staf

Pegawai SMP Santa Maria Medan yang telah banyak membantu penulis dan

mengarahkan penulis selama penelitian.

Teristimewa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang

tua saya, Bapak Kariaman Purba Girsang dan Ibunda tercinta Tambaten

(4)

v

penyusunan skripsi ini. Penulis juga sampaikan rasa terima kasih kepada adik

penulis, Kristin Irene Purba Girsang, Desi Ramayanti Purba, Defita Kaban dan

Hotmarina Sitopu yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat untuk

penulis. Terima kasih juga disampaikan kepada abang penulis, Alex Pranata Purba

Girsang dan Agus Kristian Purba Girsang serta kakak penulis, Herlina

Tinambunan, Meilani Lindawati Sirait, SE, Dosmaria Purba, S.Pd, Gr dan semua

sanak keluarga yang telah mendukung dan memotivasi penulis.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada teman-teman selama

awal perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini Dik B’11 serta kepada

sahabat-sahabat Esther Putri Octavia Purba, Dian Raesitia Sitio, Fransiska Sitio, Basaria

Rayani Fauzia Sirait, dan teman-teman lainnya yang telah memberikan semangat,

dukungan serta doa kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas

Negeri Medan. Terima kasih juga buat teman-teman seperjuangan PPLT SMP

Negeri 2 Kabanjahe yang telah memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Teristimewa penulis ucapkan kepada Herwin Butar Butar, SE atas semua bantuan,

dukungan dan motivasi yang diberikan kepada penulis.

Penulis telah berupaya dalam penyusunan skripsi ini dengan

sebaik-baiknya namun penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dan memperkaya

khasanah ilmu pendidikan kita.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak penyempurnaan skripsi ini.

Medan, Juni 2015

Penulis

(5)

vi

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 6

2.1.2. Pembelajaran Matematika 10

2.1.3. Hasil Belajar 11

2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif 12

2.1.4.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 12

2.1.4.2. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif 14

2.1.4.3. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 15

2.1.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 16

2.1.5.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 16

(6)

vii

2.1.5.3. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD 19

2.1.5.4. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD 21

2.1.6. Teori Belajar yang Mendukung Materi Kubus dan Balok 22

2.1.6.1. Tahap Berpikir van Hiele 22

2.1.6.2. Teori Bruner 23

2.1.7. Materi Pembelajaran 24

2.1.8. Perangkat Pembelajaran 37

2.1.9. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 41

2.1.9.1. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4-D 42

2.2. Kerangka Konseptual 45

2.3 Hipotesis 45

BAB III METODE PENELITIAN 46

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 46

3.1.1. Lokasi Penelitian 46

3.6. Instrumen Pengumpulan Data 52

3.7. Teknik Analisis Data 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 58

4.1. Deskripsi Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran 58

4.1.1. Deskripsi Tahap Pendefinisian 58

(7)

viii

4.1.3. Deskripsi Tahap Pengembangan 68

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 84

4.2.1. Efektivitas Perangkat Pembelajaran yang

Dikembangkan Berbasis Model Kooperatif Tipe STAD 84

4.2.2. Respon Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran yang

Dikembangkan Berbasis Model Kooperatif Tipe STAD 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 89

5.1. Kesimpulan 89

5.2. Saran 89

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 15

Tabel 2.2 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 19

Tabel 2.3 Perhitungan Skor Perkembangan 20

Tabel 2.4 Tingkat Penghargaan Kelompok 20

Tabel 3.1 Indikator/ Aspek yang Diamati pada Respon Siswa Terhadap

Kegiatan Pembelajaran 53

Tabel 3.2 Deskripsi Rata-rata Skor Validasi RPP 54

Tabel 3.3 Deskripsi Rata-rata Skor Validasi LKS 54

Tabel 4.1 Hasil Validasi RPP 68

Tabel 4.2 Revisi RPP berdasarkan Hasil Validasi 69

Tabel 4.3 Hasil Validasi LKS 70

Tabel 4.4 Revisi LKS berdasarkan Hasil Validasi 71

Tabel 4.5 Hasil Validasi Tes Hasil Belajar 72

Tabel 4.6 Revisi Tes berdasarkan Hasil Validasi 72

Tabel 4.7 Hasil Tes Belajar pada Ujicoba I 74

Tabel 4.8 Ketercapaian Indikator Hasil Belajar pada Ujicoba I 75

Tabel 4.9 Hasil Angket Respon Siswa pada Ujicoba I 77

Tabel 4.10 Hasil Tes Belajar pada Ujicoba II 79

Tabel 4.11 Ketercapaian Indikator Hasil Belajar pada Ujicoba II 81

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Contoh Jawaban Pengertian Kubus dan Balok 3

Gambar 1.2 Contoh Jawaban Menghitung Luas Permukaan Batubata 4

Gambar 2.1 Modifikasi Model Pengembangan 4-D 44

Gambar 4.1. Tingkat Ketuntasan Klasikal pada Ujicoba I dan II 85

Gambar 4.2. Ketercapaian Indikator pada Ujicoba I dan II 86

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 91

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 98

Lampiran 3. Materi Ajar 140

Lampiran 4. Media Pembelajaran 155

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS) 159

Lampiran 6. Kisi-kisi Tes Awal 185

Lampiran 7. Tes Awal 186

Lampiran 8. Pedoman Penskoran Tes Awal 187

Lampiran 9. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I 189

Lampiran 10. Tes Hasil Belajar 191

Lampiran 11 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar 193

Lampiran 12. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar 197

Lampiran 13. Lembar Validasi RPP 202

Lampiran 14. Lembar Validasi LKS 204

Lampiran 15. Lembar Validasi THB 206

Lampiran 16. Hasil Validasi RPP 208

Lampiran 17. Hasil Validasi LKS 215

Lampiran 18. Hasil Validasi THB 222

Lampiran 19. Hasil Tes Belajar 229

Lampiran 20. Hasil Ketercapaian Indikator 233

Lampiran 21. Hasil Respon Siswa 238

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan

setiap negara. Melalui pendidikan, generasi muda penerus bangsa terus mampu

mengembangkan diri sesuai tuntutan zaman dan dapat lebih bertanggung jawab

terhadap suatu keputusan yang dibuatnya. Secara umum pendidikan adalah proses

membantu anak berkembang secara optimal sesuai dengan potensi dan sistem

nilai yang diyakininya dan serasi dengan persyaratan dan tuntutan msyarakat.

Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi anak agar memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki

kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan

sebagai anggota masyarakat dan warga negara.

Pendidikan memiliki peran dalam mewujudkan sumber daya manusia

yang bermutu agar mampu menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan

dan teknologi, serta dapat menggunakannya untuk kesejahteraan bangsa. Seperti

yang disampaikan oleh Trianto (2009:1) bahwa:

“Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa

mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan

sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.”

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam

dunia pendidikan, karena dengan belajar matematika diharapkan siswa dapat

(12)

2

serta dapat mengembangkan aktivitas kreatif dan pemecahan masalah. Seperti

yang dikemukakan oleh Cockroft (dalam Abdurrahman 2009:253) bahwa :

“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan

dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang

memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas karena

matematika merupakan suatu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis

dan sistematis. Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009:253) mengungkapkan

bahwa: “Matematika merupakan sarana berpikir yang jelas dan logis, sarana untuk

memecahkan masalah sehari-hari, sarana mengenal pola hubungan dan

generalisasi pengalaman, sarana untuk mengembangkan kreativitas, serta sarana

untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya”.

Namun, dalam kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia khususnya

pendidikan matematika masih sangat rendah. Hal ini sejalan dengan masih terus

ditingkatkannya mutu pendidikan dengan segala macam upaya seperti perubahan

kurikulum secara berkala. Salah satu cara untuk melihat mutu pendidikan

matematika adalah dari tinggi rendahnya hasil belajar matematika siswa di tingkat

sekolah. Hasil belajar matematika siswa masih tergolong rendah.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa

adalah keinginan dan kesenangan siswa dalam belajar matematika. Proses

pembelajaran matematika perlu memperhatikan kenyamanan dan perasaan

menyenangkan bagi siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperlihatkan

sikap ramah dalam menanggapi berbagai kesalahan siswa, menghindari sikap guru

yang menyeramkan (tidak bersahabat), mengusahakan agar siswa dikondisikan

untuk bersikap terbuka, mengusahakan materi maematika disajikan dalam bentuk

yang lebih kongkrit, dan menggunakan metode serta pendekatan yang bervariasi.

(13)

3

merupakan modal utama untuk menumbuhkan keinginan dan kesenangan belajar

matematika.

Rendahnya hasil belajar matematika ini terjadi di berbagai sekolah.

Salah satu sekolah yang hasil belajar matematikanya rendah adalah SMP Santa

Maria Medan. Hasil ujian semester pertama tahun ajaran 2014/2015 di kelas VIII

menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa pada bidang studi matematika masih

rendah yaitu 78 dengan Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) adalah 75. Hal ini

menunjukkan adanya pertentangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang

terjadi dalam kenyataannya. Guru mengharapkan nilai siswa tidak sekedar

memenuhi nilai KKM tetapi bias mencapai peningkatan dalam kriteria tinggi.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMP Santa Maria Medan

dengan memberikan tes awal di kelas VIII-1 yang berjumlah 33 siswa, diperoleh

hasil yang belum memuaskan. Tes yang diberikan berhubungan dengan kubus dan

balok. Hasil data menunjukkan dari 33 siswa ada 12 siswa atau 36,36% yang

memperoleh nilai ketuntasan belajar minimal dan 21 siswa atau 63,64% yang

tidak tuntas. Ini menunjukkan pengetahuan siswa di SMP Santa Maria Medan

mengenai kubus dan balok masih rendah.

Alasan dipilih materi ini karena siswa masih sulit membedakan kubus

dan balok dan kesulitan mengerjakan soal mengenai penerapan kubus dan balok

di kehidupan sehari-hari. Berdasarkan tes yang diberikan, siswa tidak dapat

menjelaskan pengertian kubus dan balok dengan tepat. Berikut ini adalah contoh

jawaban siswa mengenai pengertian kubus dan balok:

Gambar 1.1 Contoh Jawaban Pengertian Kubus dan Balok

Selanjutnya terhadap soal berikutnya, yaitu: “panjang, lebar, dan tinggi

sebuah batu bata berturut-turut adalah 20 cm, 10 cm, dan 4 cm. Hitunglah luas

(14)

4

sehingga jawaban dari siswa tersebut tidak sesuai dengan rumus luas balok.

Berikut ini adalah contoh jawaban siswa dalam menghitung luas permukaan batu

bata:

Gambar 1.2 Contoh Jawaban Menghitung Luas Permukaan Batu Bata

Rendahnya hasil belajar matematika juga dipengaruhi oleh model

pembelajaran yang digunakan oleh guru. Berdasarkan observasi pendahuluan

terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika pada kelas VIII di SMP Santa

Maria Medan diperoleh gambaran mengenai situasi pembelajaran di kelas yang

cenderung terpusat pada guru. Siswa kurang berkesempatan mengembangkan

kreativitas dan belum terlibat secara maksimal dalam pembelajaran. Guru

menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan siswa

menerima informasi tersebut sambil membuat catatan. Usaha melibatkan siswa

secara aktif dalam kegiatan juga mengalami hambatan, ini ditunjukkan oleh

sedikitnya siswa yang menjawab pertanyaan bila ada pertanyaan dari guru dan

sedikitnya siswa yang bertanya apabila diberi kesempatan bertanya.

Dalam pembelajaran, diperlukan suatu model pembelajaran dimana

siswa seharusnya dapat memperoleh dan membangun informasi di dalam

benaknya sendiri. Dalam hal ini, guru dituntut agar dapat membantu pembelajaran

dengan dengan membuat informasi menjadi bermakna sehingga hasil belajar

siswa pun meningkat.

Salah satu model pembelajaran yang dikembangkan dan mengacu pada

suatu proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan adalah model

(15)

5

mengemukakan “Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi

pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai

tujuan bersama”. Dari beberapa model pembelajaran kooperatif, peneliti memilih

tipe STAD karena merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana,

sehingga cocok digunakan bagi guru-guru yang baru mulai menggunakan model

pembelajaran kooperatif. Selain itu tipe ini intinya kerjasama tim/kelompok yang

heterogen sehingga diharapkan siswa yang lebih mampu dari segi akademik dapat

membantu anggota kelompoknya yang kurang dari segi prestasi akademik.

Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD ini peserta didik dibagi

menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan empat atau lima peserta didik

secara heterogen. Pendidik menjelaskan materi secara singkat kemudian peserta

didik di dalam kelompok itu memastikan bahwa anggota kelompoknya telah

memahami materi tersebut. Setelah itu, peserta didik menjalani kuis secara

individu tentang materi yang sudah dipelajari. Skor hasil kuis peserta didik

dibandingkan dengan skor awal peserta didik yang kemudian akan diberikan skor

sesuai dengan skor peningkatan yang telah diperoleh peserta didik. Skor tersebut

kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai kelompok, dan kelompok yang

bisa mencapai kriteria tertentu akan mendapatkan penghargaan.

Tersedianya perangkat pembelajaran yang berkualitas merupakan salah

satu faktor yang dapat menunjang proses pembelajaran berjalan dengan baik dan

dapat meningkatkan mutu pendidikan. Ibrahim dalam Trianto (2009:201)

menyatakan bahwa perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola

proses belajar mengajar dapat berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), lembar kegiatan siswa (LKS), Instrumen Evaluasi atau Tes Hasil Belajar

(THB), media pembelajaran, serta buku ajar siswa.

Dari hasil observasi awal di SMP Santa Maria Medan diketahui bahwa

guru tidak mempersiapkan perangkat pembelajaran sebelum proses pembelajaran.

Padahal, seharusnya RPP sudah dirancang dan selesai sebelum pembelajaran

dimulai sebagai bentuk kesiapan seorang guru. Jika dilihat dari RPP yang dibuat

tahun lalu, RPP yang dibuat guru belum mencerminkan model maupun

(16)

6

Oleh karena pentingnya perangkat pembelajaran dalam menunjang

proses pembelajaran, peneliti mencoba mengembangkan perangkat pembelajaran

agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Perangkat pembelajaran

yang akan dikembangkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil belajar (THB).

Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, peneliti

mengharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas VIII

SMP Santa Maria Medan pada materi kubus dan balok. Hal senada yang

diungkapkan oleh Adi Sihombing (2013:17) dalam penelitiannya yang berjudul

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika

Siswa Kelas X SMA Negeri1 Lintongnihuta T.A. 2013/2014” bahwa dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, rata-rata persentase hasil

belajar siswa 51,35% pada siklus I tetapi masih belum memuaskan, kemudian

mengalami peningkatan hasil belajar siswa dengan rata-rata presentasi hasil

belajar siswa mencapai 86,49% pada siklus II yang berarti memuaskan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul : “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Santa Maria Medan T.A. 2014/2015”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan

masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.

2. Keinginan dan kesenangan siswa dalam belajar matematika masih rendah

3. Kurangnya peran aktif siswa dalam KBM sehingga mengakibatk.an

kurangnya pemahaman

(17)

7

5. Masih perlu dilakukan suatu pengembangan perangkat pembelajaran

berbasis model kooperatif tipe STAD

1.3 Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti jelas dan terarah sehingga dapat mencapai

sasaran yang ditentukan, maka penulis membatasi masalahpada:

1. Objek yang akan diteliti adalah pengembangan RPP, Lembar Kerja Siswa

(LKS), dan Tes Hasil Belajar.

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Santa Maria Medan Tahun

Ajaran 2014/2015.

3. Materi pokok dalam penelitian ini adalah kubus dan balok.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, disusunlah rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana efektivitas perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif

tipe STAD yang dikembangkan terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII

SMP Santa Maria Medan?

2. Bagaimanakah respon siswa terhadap perangkat pembelajaran berbasis

model kooperatif tipe STAD yang dikembangkan di kelas VIII SMP Santa

Maria Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif

tipe STAD yang dikembangkan terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII

SMP Santa Maria Medan.

2. Mengetahui respon siswa terhadap perangkat pembelajaran berbasis model

kooperatif tipe STAD yang dikembangkan di kelas VIII SMP Santa Maria

(18)

8

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, dapat menambah sumber belajar untuk meningkatkan hasil

belajar matematika siswa.

2. Bagi guru, sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran

dan dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun perangkat

pembelajaran pada pokok bahasan yang lain.

3. Bagi sekolah, sebagai acuan untuk dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran di kelas.

4. Bagi peneliti lain, sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian lebih

(19)

89 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini,

dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Efektivitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa dicapai

setelah ujicoba II. Pada ujicoba I, ketuntasan belajar siswa secara klasikal

sebesar 34,61%. Pada ujicoba II, ketuntasan belajar siswa secara klasikal

sebesar 87,87% sehingga terdapat peningkatan ketuntasan belajar sebesar

53,26% dan ketercapaian indikator efektif.

2. Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran

yang dikembangkan dengan model kooperatif tipe STAD positif yaitu di atas

80%.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, peneliti menyarankan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan ini baru sampai pada tahap

pengembangan, belum diimplementasikan secara luas di sekolah lainnya.

Untuk mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran berbasis model

kooperatif tipe STAD ini, disarankan pada para guru dan peneliti untuk

mengimplementasikan perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif

tipe STAD ini pada ruang lingkup yang lebih luas di sekolah-sekolah lainnya.

2. Perangkat pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil

belajar siswa hendaknya dikembangkan untuk pokok bahasan matematika

yang lain, karena berdasarkan respon siswa diperoleh bahwa siswa berminat

mengikuti pembelajaran selanjutnya dengan pembelajaran kooperatif tipe

(20)

ii

RIWAYAT HIDUP

Kartika Purba Girsang dilahirkan di Medan, pada tanggal 14 September

1993. Ayah bernama Kariaman Purba Girsang dan Ibu bernama Tambaten

Sembiring, serta merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara. Pada tahun 1998

penulis masuk TK Betania Medan dan lulus pada tahun 1999. Pada tahun 1999,

penulis melanjutkan sekolah di SD RK Budi Luhur Medan dan lulus pada tahun

2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP Santa Maria Medan

dan lulus tahun 2008. Setelah itu pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di

SMA Negeri 18 Medan dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis

diterima di Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Gambar

Gambar 1.1   Contoh Jawaban Pengertian Kubus dan Balok
Gambar 1.1 Contoh Jawaban Pengertian Kubus dan Balok
Gambar 1.2 Contoh Jawaban Menghitung Luas Permukaan Batu Bata

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Sistem Pemasukan Dan Pengeluaran Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu1.

4.2 Data from Observation: The Kinds of Activity that Take Place in the Process of Teaching and Learning Narrative Texts through

[r]

Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung serta Pendekatan Gabungan Langsung dan Tidak Langsung dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan berpikir Matematika

Fokus penelitian ini mengajukan rumusan bagaimanakah pengembangan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler serta kendala dan upaya yang dilakukan sekolah

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Data atau Variabel yang digunakan adalah perkiraan ( Estimasi ) pendapatan dari asset asset yang sudah ada pada Warnet MyNet untuk tahun 2008 ke depan yang beralamat di jalan Akses

Untuk menghitung daya dukung ultimate dan penurunan pondasi tiang pancang dari data Sondir dan SPT digunakan secara analitis dan menggunakan program Metode