PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT
DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP
SANTA MARIA MEDAN T.A. 2014/2015
Oleh:
Kartika Purba Girsang NIM 4113111041
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala anugrah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
sesuai dengan yang direncanakan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada : Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor
UNIMED beserta seluruh Pembantu Rektor, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc,
Ph.D, selaku Dekan beserta seluruh Pembantu Dekan di FMIPA UNIMED, Bapak
Dr. Edy Surya, M.Si, selaku Ketua Jurusan Matematika dan pegawai di jurusan
Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, Ph.D, selaku Ketua Program Studi
Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku sekretaris Jurusan
Matematika. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Asmin
M.Pd, selaku Dosen Pendidikan Akademik. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya
penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Hasratuddin M.Pd, sebagai Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada
penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Juga terima
kasih penulis ucapkan kepada Bapak Denny Haris, S.Si, M.Pd, Ibu Dra. Mariani,
M.Pd, dan Ibu Dra. Ida Karnasih, M.Sc.Ed, Ph.D, selaku dosen pemberi saran dan
penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian
sampai selesainya penyusunan skripsi ini dan seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf
Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang sudah banyak membantu
penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Sr. Mariana Purba SFD
selaku kepala sekolah SMP Santa Maria Medan, Ibu L. Hutajulu, S.Pd dan Ibu M.
Manihuruk, S.Pd selaku Guru Matematika SMP Santa Marian Medan, Guru/Staf
Pegawai SMP Santa Maria Medan yang telah banyak membantu penulis dan
mengarahkan penulis selama penelitian.
Teristimewa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang
tua saya, Bapak Kariaman Purba Girsang dan Ibunda tercinta Tambaten
v
penyusunan skripsi ini. Penulis juga sampaikan rasa terima kasih kepada adik
penulis, Kristin Irene Purba Girsang, Desi Ramayanti Purba, Defita Kaban dan
Hotmarina Sitopu yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat untuk
penulis. Terima kasih juga disampaikan kepada abang penulis, Alex Pranata Purba
Girsang dan Agus Kristian Purba Girsang serta kakak penulis, Herlina
Tinambunan, Meilani Lindawati Sirait, SE, Dosmaria Purba, S.Pd, Gr dan semua
sanak keluarga yang telah mendukung dan memotivasi penulis.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada teman-teman selama
awal perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini Dik B’11 serta kepada
sahabat-sahabat Esther Putri Octavia Purba, Dian Raesitia Sitio, Fransiska Sitio, Basaria
Rayani Fauzia Sirait, dan teman-teman lainnya yang telah memberikan semangat,
dukungan serta doa kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas
Negeri Medan. Terima kasih juga buat teman-teman seperjuangan PPLT SMP
Negeri 2 Kabanjahe yang telah memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Teristimewa penulis ucapkan kepada Herwin Butar Butar, SE atas semua bantuan,
dukungan dan motivasi yang diberikan kepada penulis.
Penulis telah berupaya dalam penyusunan skripsi ini dengan
sebaik-baiknya namun penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dan memperkaya
khasanah ilmu pendidikan kita.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak penyempurnaan skripsi ini.
Medan, Juni 2015
Penulis
vi
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 6
2.1.2. Pembelajaran Matematika 10
2.1.3. Hasil Belajar 11
2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif 12
2.1.4.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 12
2.1.4.2. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif 14
2.1.4.3. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 15
2.1.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 16
2.1.5.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 16
vii
2.1.5.3. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD 19
2.1.5.4. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD 21
2.1.6. Teori Belajar yang Mendukung Materi Kubus dan Balok 22
2.1.6.1. Tahap Berpikir van Hiele 22
2.1.6.2. Teori Bruner 23
2.1.7. Materi Pembelajaran 24
2.1.8. Perangkat Pembelajaran 37
2.1.9. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 41
2.1.9.1. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4-D 42
2.2. Kerangka Konseptual 45
2.3 Hipotesis 45
BAB III METODE PENELITIAN 46
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 46
3.1.1. Lokasi Penelitian 46
3.6. Instrumen Pengumpulan Data 52
3.7. Teknik Analisis Data 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 58
4.1. Deskripsi Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran 58
4.1.1. Deskripsi Tahap Pendefinisian 58
viii
4.1.3. Deskripsi Tahap Pengembangan 68
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 84
4.2.1. Efektivitas Perangkat Pembelajaran yang
Dikembangkan Berbasis Model Kooperatif Tipe STAD 84
4.2.2. Respon Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran yang
Dikembangkan Berbasis Model Kooperatif Tipe STAD 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 89
5.1. Kesimpulan 89
5.2. Saran 89
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 15
Tabel 2.2 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 19
Tabel 2.3 Perhitungan Skor Perkembangan 20
Tabel 2.4 Tingkat Penghargaan Kelompok 20
Tabel 3.1 Indikator/ Aspek yang Diamati pada Respon Siswa Terhadap
Kegiatan Pembelajaran 53
Tabel 3.2 Deskripsi Rata-rata Skor Validasi RPP 54
Tabel 3.3 Deskripsi Rata-rata Skor Validasi LKS 54
Tabel 4.1 Hasil Validasi RPP 68
Tabel 4.2 Revisi RPP berdasarkan Hasil Validasi 69
Tabel 4.3 Hasil Validasi LKS 70
Tabel 4.4 Revisi LKS berdasarkan Hasil Validasi 71
Tabel 4.5 Hasil Validasi Tes Hasil Belajar 72
Tabel 4.6 Revisi Tes berdasarkan Hasil Validasi 72
Tabel 4.7 Hasil Tes Belajar pada Ujicoba I 74
Tabel 4.8 Ketercapaian Indikator Hasil Belajar pada Ujicoba I 75
Tabel 4.9 Hasil Angket Respon Siswa pada Ujicoba I 77
Tabel 4.10 Hasil Tes Belajar pada Ujicoba II 79
Tabel 4.11 Ketercapaian Indikator Hasil Belajar pada Ujicoba II 81
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Contoh Jawaban Pengertian Kubus dan Balok 3
Gambar 1.2 Contoh Jawaban Menghitung Luas Permukaan Batubata 4
Gambar 2.1 Modifikasi Model Pengembangan 4-D 44
Gambar 4.1. Tingkat Ketuntasan Klasikal pada Ujicoba I dan II 85
Gambar 4.2. Ketercapaian Indikator pada Ujicoba I dan II 86
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 91
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 98
Lampiran 3. Materi Ajar 140
Lampiran 4. Media Pembelajaran 155
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS) 159
Lampiran 6. Kisi-kisi Tes Awal 185
Lampiran 7. Tes Awal 186
Lampiran 8. Pedoman Penskoran Tes Awal 187
Lampiran 9. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I 189
Lampiran 10. Tes Hasil Belajar 191
Lampiran 11 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar 193
Lampiran 12. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar 197
Lampiran 13. Lembar Validasi RPP 202
Lampiran 14. Lembar Validasi LKS 204
Lampiran 15. Lembar Validasi THB 206
Lampiran 16. Hasil Validasi RPP 208
Lampiran 17. Hasil Validasi LKS 215
Lampiran 18. Hasil Validasi THB 222
Lampiran 19. Hasil Tes Belajar 229
Lampiran 20. Hasil Ketercapaian Indikator 233
Lampiran 21. Hasil Respon Siswa 238
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan
setiap negara. Melalui pendidikan, generasi muda penerus bangsa terus mampu
mengembangkan diri sesuai tuntutan zaman dan dapat lebih bertanggung jawab
terhadap suatu keputusan yang dibuatnya. Secara umum pendidikan adalah proses
membantu anak berkembang secara optimal sesuai dengan potensi dan sistem
nilai yang diyakininya dan serasi dengan persyaratan dan tuntutan msyarakat.
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi anak agar memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki
kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan
sebagai anggota masyarakat dan warga negara.
Pendidikan memiliki peran dalam mewujudkan sumber daya manusia
yang bermutu agar mampu menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta dapat menggunakannya untuk kesejahteraan bangsa. Seperti
yang disampaikan oleh Trianto (2009:1) bahwa:
“Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa
mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.”
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam
dunia pendidikan, karena dengan belajar matematika diharapkan siswa dapat
2
serta dapat mengembangkan aktivitas kreatif dan pemecahan masalah. Seperti
yang dikemukakan oleh Cockroft (dalam Abdurrahman 2009:253) bahwa :
“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan
dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang
memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas karena
matematika merupakan suatu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis
dan sistematis. Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009:253) mengungkapkan
bahwa: “Matematika merupakan sarana berpikir yang jelas dan logis, sarana untuk
memecahkan masalah sehari-hari, sarana mengenal pola hubungan dan
generalisasi pengalaman, sarana untuk mengembangkan kreativitas, serta sarana
untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya”.
Namun, dalam kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia khususnya
pendidikan matematika masih sangat rendah. Hal ini sejalan dengan masih terus
ditingkatkannya mutu pendidikan dengan segala macam upaya seperti perubahan
kurikulum secara berkala. Salah satu cara untuk melihat mutu pendidikan
matematika adalah dari tinggi rendahnya hasil belajar matematika siswa di tingkat
sekolah. Hasil belajar matematika siswa masih tergolong rendah.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa
adalah keinginan dan kesenangan siswa dalam belajar matematika. Proses
pembelajaran matematika perlu memperhatikan kenyamanan dan perasaan
menyenangkan bagi siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperlihatkan
sikap ramah dalam menanggapi berbagai kesalahan siswa, menghindari sikap guru
yang menyeramkan (tidak bersahabat), mengusahakan agar siswa dikondisikan
untuk bersikap terbuka, mengusahakan materi maematika disajikan dalam bentuk
yang lebih kongkrit, dan menggunakan metode serta pendekatan yang bervariasi.
3
merupakan modal utama untuk menumbuhkan keinginan dan kesenangan belajar
matematika.
Rendahnya hasil belajar matematika ini terjadi di berbagai sekolah.
Salah satu sekolah yang hasil belajar matematikanya rendah adalah SMP Santa
Maria Medan. Hasil ujian semester pertama tahun ajaran 2014/2015 di kelas VIII
menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa pada bidang studi matematika masih
rendah yaitu 78 dengan Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) adalah 75. Hal ini
menunjukkan adanya pertentangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang
terjadi dalam kenyataannya. Guru mengharapkan nilai siswa tidak sekedar
memenuhi nilai KKM tetapi bias mencapai peningkatan dalam kriteria tinggi.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMP Santa Maria Medan
dengan memberikan tes awal di kelas VIII-1 yang berjumlah 33 siswa, diperoleh
hasil yang belum memuaskan. Tes yang diberikan berhubungan dengan kubus dan
balok. Hasil data menunjukkan dari 33 siswa ada 12 siswa atau 36,36% yang
memperoleh nilai ketuntasan belajar minimal dan 21 siswa atau 63,64% yang
tidak tuntas. Ini menunjukkan pengetahuan siswa di SMP Santa Maria Medan
mengenai kubus dan balok masih rendah.
Alasan dipilih materi ini karena siswa masih sulit membedakan kubus
dan balok dan kesulitan mengerjakan soal mengenai penerapan kubus dan balok
di kehidupan sehari-hari. Berdasarkan tes yang diberikan, siswa tidak dapat
menjelaskan pengertian kubus dan balok dengan tepat. Berikut ini adalah contoh
jawaban siswa mengenai pengertian kubus dan balok:
Gambar 1.1 Contoh Jawaban Pengertian Kubus dan Balok
Selanjutnya terhadap soal berikutnya, yaitu: “panjang, lebar, dan tinggi
sebuah batu bata berturut-turut adalah 20 cm, 10 cm, dan 4 cm. Hitunglah luas
4
sehingga jawaban dari siswa tersebut tidak sesuai dengan rumus luas balok.
Berikut ini adalah contoh jawaban siswa dalam menghitung luas permukaan batu
bata:
Gambar 1.2 Contoh Jawaban Menghitung Luas Permukaan Batu Bata
Rendahnya hasil belajar matematika juga dipengaruhi oleh model
pembelajaran yang digunakan oleh guru. Berdasarkan observasi pendahuluan
terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika pada kelas VIII di SMP Santa
Maria Medan diperoleh gambaran mengenai situasi pembelajaran di kelas yang
cenderung terpusat pada guru. Siswa kurang berkesempatan mengembangkan
kreativitas dan belum terlibat secara maksimal dalam pembelajaran. Guru
menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan siswa
menerima informasi tersebut sambil membuat catatan. Usaha melibatkan siswa
secara aktif dalam kegiatan juga mengalami hambatan, ini ditunjukkan oleh
sedikitnya siswa yang menjawab pertanyaan bila ada pertanyaan dari guru dan
sedikitnya siswa yang bertanya apabila diberi kesempatan bertanya.
Dalam pembelajaran, diperlukan suatu model pembelajaran dimana
siswa seharusnya dapat memperoleh dan membangun informasi di dalam
benaknya sendiri. Dalam hal ini, guru dituntut agar dapat membantu pembelajaran
dengan dengan membuat informasi menjadi bermakna sehingga hasil belajar
siswa pun meningkat.
Salah satu model pembelajaran yang dikembangkan dan mengacu pada
suatu proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan adalah model
5
mengemukakan “Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi
pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai
tujuan bersama”. Dari beberapa model pembelajaran kooperatif, peneliti memilih
tipe STAD karena merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana,
sehingga cocok digunakan bagi guru-guru yang baru mulai menggunakan model
pembelajaran kooperatif. Selain itu tipe ini intinya kerjasama tim/kelompok yang
heterogen sehingga diharapkan siswa yang lebih mampu dari segi akademik dapat
membantu anggota kelompoknya yang kurang dari segi prestasi akademik.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD ini peserta didik dibagi
menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan empat atau lima peserta didik
secara heterogen. Pendidik menjelaskan materi secara singkat kemudian peserta
didik di dalam kelompok itu memastikan bahwa anggota kelompoknya telah
memahami materi tersebut. Setelah itu, peserta didik menjalani kuis secara
individu tentang materi yang sudah dipelajari. Skor hasil kuis peserta didik
dibandingkan dengan skor awal peserta didik yang kemudian akan diberikan skor
sesuai dengan skor peningkatan yang telah diperoleh peserta didik. Skor tersebut
kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai kelompok, dan kelompok yang
bisa mencapai kriteria tertentu akan mendapatkan penghargaan.
Tersedianya perangkat pembelajaran yang berkualitas merupakan salah
satu faktor yang dapat menunjang proses pembelajaran berjalan dengan baik dan
dapat meningkatkan mutu pendidikan. Ibrahim dalam Trianto (2009:201)
menyatakan bahwa perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola
proses belajar mengajar dapat berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), lembar kegiatan siswa (LKS), Instrumen Evaluasi atau Tes Hasil Belajar
(THB), media pembelajaran, serta buku ajar siswa.
Dari hasil observasi awal di SMP Santa Maria Medan diketahui bahwa
guru tidak mempersiapkan perangkat pembelajaran sebelum proses pembelajaran.
Padahal, seharusnya RPP sudah dirancang dan selesai sebelum pembelajaran
dimulai sebagai bentuk kesiapan seorang guru. Jika dilihat dari RPP yang dibuat
tahun lalu, RPP yang dibuat guru belum mencerminkan model maupun
6
Oleh karena pentingnya perangkat pembelajaran dalam menunjang
proses pembelajaran, peneliti mencoba mengembangkan perangkat pembelajaran
agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Perangkat pembelajaran
yang akan dikembangkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil belajar (THB).
Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, peneliti
mengharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas VIII
SMP Santa Maria Medan pada materi kubus dan balok. Hal senada yang
diungkapkan oleh Adi Sihombing (2013:17) dalam penelitiannya yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas X SMA Negeri1 Lintongnihuta T.A. 2013/2014” bahwa dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, rata-rata persentase hasil
belajar siswa 51,35% pada siklus I tetapi masih belum memuaskan, kemudian
mengalami peningkatan hasil belajar siswa dengan rata-rata presentasi hasil
belajar siswa mencapai 86,49% pada siklus II yang berarti memuaskan.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Santa Maria Medan T.A. 2014/2015”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.
2. Keinginan dan kesenangan siswa dalam belajar matematika masih rendah
3. Kurangnya peran aktif siswa dalam KBM sehingga mengakibatk.an
kurangnya pemahaman
7
5. Masih perlu dilakukan suatu pengembangan perangkat pembelajaran
berbasis model kooperatif tipe STAD
1.3 Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti jelas dan terarah sehingga dapat mencapai
sasaran yang ditentukan, maka penulis membatasi masalahpada:
1. Objek yang akan diteliti adalah pengembangan RPP, Lembar Kerja Siswa
(LKS), dan Tes Hasil Belajar.
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Santa Maria Medan Tahun
Ajaran 2014/2015.
3. Materi pokok dalam penelitian ini adalah kubus dan balok.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, disusunlah rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana efektivitas perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif
tipe STAD yang dikembangkan terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII
SMP Santa Maria Medan?
2. Bagaimanakah respon siswa terhadap perangkat pembelajaran berbasis
model kooperatif tipe STAD yang dikembangkan di kelas VIII SMP Santa
Maria Medan?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif
tipe STAD yang dikembangkan terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII
SMP Santa Maria Medan.
2. Mengetahui respon siswa terhadap perangkat pembelajaran berbasis model
kooperatif tipe STAD yang dikembangkan di kelas VIII SMP Santa Maria
8
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa, dapat menambah sumber belajar untuk meningkatkan hasil
belajar matematika siswa.
2. Bagi guru, sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran
dan dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun perangkat
pembelajaran pada pokok bahasan yang lain.
3. Bagi sekolah, sebagai acuan untuk dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas.
4. Bagi peneliti lain, sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian lebih
89 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini,
dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Efektivitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa dicapai
setelah ujicoba II. Pada ujicoba I, ketuntasan belajar siswa secara klasikal
sebesar 34,61%. Pada ujicoba II, ketuntasan belajar siswa secara klasikal
sebesar 87,87% sehingga terdapat peningkatan ketuntasan belajar sebesar
53,26% dan ketercapaian indikator efektif.
2. Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran
yang dikembangkan dengan model kooperatif tipe STAD positif yaitu di atas
80%.
5.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, peneliti menyarankan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan ini baru sampai pada tahap
pengembangan, belum diimplementasikan secara luas di sekolah lainnya.
Untuk mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran berbasis model
kooperatif tipe STAD ini, disarankan pada para guru dan peneliti untuk
mengimplementasikan perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif
tipe STAD ini pada ruang lingkup yang lebih luas di sekolah-sekolah lainnya.
2. Perangkat pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil
belajar siswa hendaknya dikembangkan untuk pokok bahasan matematika
yang lain, karena berdasarkan respon siswa diperoleh bahwa siswa berminat
mengikuti pembelajaran selanjutnya dengan pembelajaran kooperatif tipe
ii
RIWAYAT HIDUP
Kartika Purba Girsang dilahirkan di Medan, pada tanggal 14 September
1993. Ayah bernama Kariaman Purba Girsang dan Ibu bernama Tambaten
Sembiring, serta merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara. Pada tahun 1998
penulis masuk TK Betania Medan dan lulus pada tahun 1999. Pada tahun 1999,
penulis melanjutkan sekolah di SD RK Budi Luhur Medan dan lulus pada tahun
2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP Santa Maria Medan
dan lulus tahun 2008. Setelah itu pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di
SMA Negeri 18 Medan dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis
diterima di Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu