• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FLAYPPAPER EFFECT PADA DANA ALOKSI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DANA BAGI HASIL, DAN PENDAPATAN ASLI Analisis Flaypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil, dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah (Studi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FLAYPPAPER EFFECT PADA DANA ALOKSI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DANA BAGI HASIL, DAN PENDAPATAN ASLI Analisis Flaypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil, dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah (Studi "

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FLAYPPAPER EFFECT PADA DANA ALOKSI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DANA BAGI HASIL, DAN PENDAPATAN ASLI

DAERAH TERHADAP BELANJA DAERAH

(Studi Kasus Pada Kabupaten / KotaJawa Tengah Tahun 2012-2014)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh : RINI FAUZIYAH

B 200 130 154

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

PUBLIKASI ILMIAH

(3)
(4)
(5)

1

ANALISIS FLAYPAPER EFFECT PADA DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DANA BAGI HASIL, DAN PENDAPATAN ASLI

DAERAH TERHADAP BELANJA DAERAH

(Studi Kasus Pada Kabupaten / Kota Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012-2014)

ABSTRAKSI

Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH), dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh terhadap Belanja Daerah di kabupaten/kota wilayah Jawa Tengah dan tidak terjadi fenomena Flaypaper Effect padatahun 2012-2014. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 20 kabupatendan 5 kota yang ada di kabupaten/kota di wilayahJawa Tengah, penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa DAK, PAD berpengaruh terhadap belanja daerah dengan tingkat signifikasi sebesar 0,05 dan DAU, DBH tidak berpegaruh significant erhadap belanja daerah dan tidak terjadinya fenomena flaypaper effect pada kabupaten/kota di wilayah jawa tengah.

Kata kunci: flaypaper effect, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil, Pendapatan Asli Daerah, Belanja Daerah.

Abstract

This research is meant to give empirical evidence whether Generah Allocation Fund, Special Allocation Fund, Revenue Sharing Fund, and Local Own Source Revenue have influence to the expenditure in sub-districts/citiesin Java Province. And to give empirical evidence whether the flaypaper effect occurs in 2012-2014.Sample of this research amount to 20 regencies and 5 cities in Central Java Province. In this research used multiple regression analysis. Result of this research shows that DAK, PAD influence significant with local expenditure at the 0.05 rate of significancy and DAU, DBH not influence with local expenditure it also proves that the flaypaper effect does not occur in the area with a high Local Own Source Revenue or in a low Local Own Source Revenue.

Keywords:Flaypaper Effect,General Allocation Fund, Special Allocation Fund, Revenue Sharing Fund, Local Own-Source, Local Expenditure

1. PENDAHULUAN

Pelaksanaan desentralisasi fiskal yang diatur dalam Undang-Undang No. 12 tahun

2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah membawa respon dilakukannya otonomi daerah. Pada

(6)

2

pemerintah daerah dan pengaturan proses-proses politik di daerah dengan

memberikan kewenangan seluas-luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian

hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah. Perlimpahan kewenagan ini

merupakan penyerahan kewenangan di bidang keuangan antar level pemerintah yang

mencakup bagaimana pemerintah pusat mengalokasikan sejumlah besar dana atau

sumber-sumber daya ekonomi kepada daerah untuk dikelola menurut kepentingan

dan kebutuhan daerah itu sendiri.

Penelitian Mengenai Analisis Flaypaper Effect pada Belanja Daerah yang telah

dilakukan oleh Afrizawati (2014). Dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa

flaypaper effect membawa implikasi di mana salah satunya akan meningkatkan

belanja pemerintah daerah lebih besar daripada penerimaan transfer itu sendiri serta

kecenderungan untuk menanti bantuan dari pusat dibanding mengelola sumber daya

daerah sendiri. Atas dasar hasil temuan peneliti sebelumnya, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian kembali mengenai Analisis Flaypaper Effect pada Dana

Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil, dan Pendapatan Asli Daerah

Terhadap Belanja Daerah. Perbedaannya terletak pada objek dan tahun penelitian

yang dilakukan di Kabupaten / Kota di Provinsi Jawa Tengah periode 2012-2014.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji mengenai pengaruh Dana Alokasi Umum

(DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH), dan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa

Tengah Dan Memberikan bukti empiris terjadinya fenomena Flaypaper Effect pada

Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

2. METODE PENELITIAN 2.I Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan melakukan uji hipotesis.

Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Laporan Realisasi

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dari tahun 2012-2014. Metode analisis

(7)

3

berupa SPSS 20. Penggunaan metode analisis regresi dalam pengujian hipotesis,

terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak.

2.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah di provinsi Jawa Tengah

dengan total data sebanyak 105 pemerintah daerah selama 3 periode pengamatan.

Sedangkan sampel penelitian ini terdiri dari 20 Kabupaten dan 5 Kota yang ada di

provinsi jawa tengah dengan total sebanyak 75 sampel.Teknik sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu sampel yang dipilih

atas dasar kesesuaian karakteristik dengan kriteria sampel yang ditentukan. Sampel

penelitian diambil dengan kriteria Kabupaten dan Kota yang mempublikasikan

Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahunan kepada dirjen

perimbangan keuangan pemerintah daerah dan Kabupaten /Kota yang mencantumkan

data mengenai DAU, DAK, DBH, dan PAD.

2.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan berupa data sekunder, yaitu Dana Alokasi Umum (DAU),

Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH) dan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) yang diperoleh dari situs Dirjen Perimbangan Keuangan Daerah melalui

www.djpk.depkeu.go.id.

2.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Belanja Daerah. Belanja Daerah

merupakan semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang dapat

mengakibatkan berkurangnya nilai ekuitas dana sebagai kewajiban daerah dalam satu

tahun anggaran serta tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah

(Yuwono 2008:96). Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai

pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi atau

kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang

(8)

4

2.5 Variabel Independen

2.6 Dana Alokasi Umum (DAU)

Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara

pemerintah pusat dan daerah DAU merupakan salah satu transfer dana Pemerintah

kepada pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN, yang

dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk

mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

2.7 Dana Alokasi Khusus (DAK)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pusat dan Daerah, Dana Alokasi Khusus, selanjutnya disebut DAK adalah

dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah

tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan

urusan daerah sesuai dengan prioritas nasional. Maksud dari kebutuhan khusus

sendiri adalah kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus

alokasi umum juga memperhatikan ketersediaan dana dalam APBN.

2.8 Dana Bagi Hasil (DBH)

Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Pemerintah Pusat dan Daerah, DBH adalah dana yang bersumber dari pendapatan

APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan memperhatikan potensi daerah

penghasil berdasarkan angka presentasi tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah

dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

2.9 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pusat dan Daerah PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang

dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sumber PAD terdiri dari: pajak daerah, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah.

Penelitian Rasidah (2011) menyatakan bahwa PAD mencerminkan kemandirian suatu

(9)

5

dimana daerah yang memiliki kemajuan di bidang industri dan memiliki kekayaan

alam yang melimpah cenderung memiliki PAD yang lebih besar di banding daerah

lainnya, begitu juga sebaliknya. Di satu sisi ada daerah yang sangat kaya karena

memiliki PAD yang tinggi dan di sisi lain ada daerah yang tertinggal karena memiliki

PAD yang rendah.

2.10 Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi linier

berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel

terhadap variabel lain. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel dependen,

sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau independen.

Sehingga analisis regresi linear berganda yang digunakan dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Coefficients T Sig Keterangan B

Konstanta 376.778,664

DAU 0,001 0,611 0,543 Tidak signifikan

(10)

6

Dari hasil analisis regresi berganda di atas, dapat diperoleh persamaan sebagai

berikut:

BD= 376.778,664 + 0,001 DAU + 9,474 DAK – 0,106 DBH + 2,039 PAD + e

Hasil pengujian asumsi klasik menunjukkan bahwa data penelitian ini terdistribusi

dengan normal serta penelitian ini bebas dari gejala multikolinearitas dan

heteroskedastisitas.

Hasil Uji Hipotesis:

Nilai Konstanta (α) = 376.778,664 Nilai konstanta sebesar 376.778,664dengan nilai positif. Hal ini menunjukkan jika variabel DAU, DAK, PAD dan DBH diasumsikan

konstan atau sama dengan nol maka besarnya variabel BD sebesar 376.778,664. Variabel DAU (β1) = 0,001 Besarnya nilai koefisien variabel DAU sebesar 0,001 dengan nilai positif, menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan terhadap DAU

maka akan berdampak pada peningkatan BD sebesar 0,001 dengan asumsi variabel

lain konstan. Hal itu berarti semakin tinggi tingkat DAU maka akan meningkatkan

Belanja Daerah (BD). Variabel DAK (β2) = 9,474 Besarnya nilai koefisien DAK

sebesar 9,474 dengan nilai positif, menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan

terhadap DAK maka akan berdampak pada peningkatan BD sebesar 9,474 dengan

asumsi variabel lain konstan. Hal itu berarti semakin tinggi tingkat DAK maka akan

meningkatkan Belanja Daerah (BD).

Variabel DBH (β4) = -0,106 Besarnya nilai koefisien variabel DBH sebesar -1,106 dengan nilai negatif, menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan terhadap DBH

maka akan berdampak pada penurunan BD sebesar -0,106 dengan asumsi variabel

lain konstan. Hal itu berarti semakin tinggi tingkat DBH maka akan menurunkan

(11)

7

PAD sebesar 2,039 dengan nilai positif, menunjukkan bahwa setiap terjadi

peningkatan terhadap PAD maka akan berdampak pada peningkatan BD sebesar

2,039 dengan asumsi variabel lain konstan. Hal itu berarti semakin tinggi tingkat

PAD maka akan meningkatkan Belanja Daerah (BD).

Pengujian Hipotesis

Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk

mengetetahui seberapa besar variabel-variabel independen menjelaskan variabel dependen dalam model yang diuji, dengan menggunakan tingkat signifikansi α = 0,05.

Tabel IV.1 Hasil Uji F

Variabel Fhitung Ftabel Sig. Kesimpulan DAU,DAK,DBH

, PAD

55,203 2,73 0,000 Fit

Sumber : Data yang diolah, 2016

Hasil analisis uji F diperoleh Fhitung = 55,203 lebih besar dari Ftabel = 2,73 dan nilai

signifikan 0,000 kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model

penelitian ini adalah fit, dengan kata lain menunjukan bahwa seluruh variabel

independen yaitu DAU, DAK, DBH dan PAD secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah (BD).

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t adalah uji yang digunakan untuk mengetahui signifikan pengaruh variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji ini membandingkan nilai signifikansi t hitung dengan α = 0,05, dengan ketentuan apabila nilai signifikan t hitung lebih kecil dari derajat kepercayaan maka menerima hipotesis alternatif, yang

(12)

8

Tabel IV.2 Hasil Uji t

Sumber: Data yang diolah, 2016

Hipotesis 1 penelitian ini menghipotesiskan adanya pengaruh Dana Alokasi Umum

(DAU) terhadap Belanja Daerah (BD). Hasil pengujian hipotesis 1 menunjukan thitung

sebesar 0,611 lebih kecil dari ttabel 1,994 dengan tingkat signifikansi sebesar

0,543lebih besar dari 0,05.Hipotesis 2 penelitian ini menghipotesiskan adanya

pengaruh Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Daerah (BD). Hasil

pengujian hipotesis 2 menunjukan thitung sebesar 7,973 lebih besar dari ttabel 1,994

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0,05.

Uji Koefisien Determinasi R2

Nilai koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model

dalam menerangkan variasi independen.Besarnya proporsi semua variabel

independen dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi (R2) dalam

persamaan regeresi.Besarnya determinasi adalah dari 0 sampai dengan 1.Semakin

mendekati 1 besarnya koefisien determinasi suatu persamaan regeresi, maka semakin

besar pula kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen, dan

sebaliknya (Ghozali, 2012:97).

Variabel thitung ttabel Sig. Keterangan

DAU 0,611 1,994 0,543 H1 ditolak

DAK 7,973 1,994 0,000 H2 diterima

DBH -0,125 1,994 0,901 H3 ditolak

(13)

9

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel diatas menunjukan bahwa

adjusted R2 adalah 0,746. Hal ini berarti bahwa 74,6% variasi variabel Belanja

Daerah (BD) dapat dijelaskan oleh variabel DAU, DAK, DBH dan PAD sedangkan

sisanya yaitu 25,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model regresi (variabel)

yang diteliti.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka diperoleh

kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Dana Alokasi Umum,

Dana Bagi Hasil tidak berpengaruh terhadap belanja daerah dan Dana Alokasi

Khusus, Pendapatan Asli Daerah berpengearuh terhadap belanja daerah dan tidak

terjadi flaypaper effect.

DAFTAR PUSTAKA

Afrizawati, 2012. Analisis Flaypaper Effect Pada Belanja Daerah (BD) Kabupaten/Kota Di Sumatra Selatan. Journal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi Vol 2 No 1

Aprilla, Nita Dan Saputra, 2013. Pengaruh Flaypaper Effect, Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah (BD) Kabupaten/Kota Di Indonesia. Jurnal Akuntansi, Vol.3 No.2

Abdi, Supriyanto, Dkk, 2009. Potret Penemuan Hak Atas Pendidikan Dan Pertumbuhan Di Era Otonomi Daerah, Yogyakarta: PUSHAM UII

Algifari, 2000. Analisis Regresi, Teori, Kasus, Kasus & Solusi. BPFE UGM, Yogyakarta

Bastian, Indra, 2009. Sistem Perencanaan Dan Penganggaran Pemerintah Daerah Di Indonesia. Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Dedi Ismatullah, 2010. Akuntansi Pemerintahan. Unit Penerbit Dan Percetakan Akademik, Ykpn, Bandung

Dr. Nur Indriantoro, M.Sc., Akuntansi, Drs. Bambang Supomo, M.Si. Akuntan, 2002.

(14)

10

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Spss. Edisi 3, Penerbit Undip. Semarang

Ikapi. 2008. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Dan Perubahannya Nomor 59 Tahun 2007, Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2008, Fokusmedia. Bandung

Kuncoro, Haryo. 2007. Fenomena Flaypaper Effect Pada Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kota Dan Kabupaten Di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makasar, 26-28 Juli 2007

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggung Jawaban Dan Pengawasan Kauangan Daerah Serta Tata Usaha Keuangan Daerah Dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah

Listiorini, 2012. Fenomena Flaypaper Effect Pada Dana Perimbangan Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah (BD) Pada Belanja Daerah (BD) Pada Kabupaten/Kota Di Pulau Sumatera. 2006. Stie Musi Palembang. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, 23-26 Agustus 2006

Masdjojo, Gregorius N. Dan Sukartono. 2009. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Daerah (BD) Serta Analisis Flaypaper Effect Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah Tahun 2006-2008. Tema Vol. 6 Edisi 1 32-50

Muhammad, Armawaddin, 2015. Analisis Flaypaper Effect Pada Belanja Daerah (BD) Kabupaten/Kota Di Sulawesi Tenggara. Volume Xvi Hal 13-19

Mubyarto, 2000. Reformasi Sistem Ekonomi. Yogjakarta: Adytya Media

(15)

11

Belanja Daerah (BD) Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Indonesia. Jurnal Akmenika Upy 8 (1) :96-117 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Prediksi Belanja Daerah, Studi Di Wilayah Propinsi Jawa Tengan Dan Diy. Jaai Volume 8, No. 2, 101-118

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan

Rasidah. 2011. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pada Belanja Daerah (BD) Pemerintah Kota Di Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Manajemen Dan Akuntansi. 10 (1):19-27

Permanasari. 2013. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah, Dan Belanja Modal (BM) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Kasus Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2011. Skripsi Universitas Muhammadyah Surakarta

Rini Dkk.2014. Analisis Flaypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum (DAU) Dana

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kesepuluh. Cv. Alfabeta. Bandung

Indriantoro Dan Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta

Shah, A, (1994). “The Reform Of Intergovernmental Fiscal Relations In Developing And Emerging Market Economies”, Policy And Paper Series, No. 23. The

(16)

12

Shinta, Dian Ayu. 2009. Pelaku Asimetris Pemerintah Daerah (PAD) Terhadap Transfer Dari Pemerintah Pusat Pada Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah. Skripsi. Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. (Tidak Dipublikasikan) Umum (DAU)Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah (BD) Pada Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah Tahun 2011-2012.

Diponegoro Journal Of Accounting, Vol. 3 No. 2 Issn: 2337-3806

Shiddiqy Dan Afriana.2013. Flaypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum(DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah (BD) Pada Kota Dan Kabupaten Di Pulau Kalimantan. Dinamika Ekonomi Vol.6.No. 2

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah. 15 Oktober 2004. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 165. Jakarta

Undang-Undang Nomor No. 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No, 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah

Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

Undang-Undang Ri No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara. Jakarta: 2003

Yuwana, Sony. Suheiry Zein. Dan A.R. Azrafiany. 2008. Memahami Apbd Dan Permasalahannya. Edisi 1, Bayumedia, Malang

Gambar

Tabel IV.2

Referensi

Dokumen terkait

Terlihat pada QQ plot, sebaran titik terdapat titik yang menjauhi garis linear normal. Sehingga data tersebut kemungkinan tidak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kebijakan dipublikasikannya Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) terhadap Net Interest Margin (NIM), kompetisi, dan Good

Sti&k BHETA AGUS WARDIJONO Hibah Bersaing Belum selesai 1 FIVTATIANTI HENDAJANI Hibah Bersaing Selesai 1 MARIA SRI WULANDARI Hibah Bersaing Belum selesai 1 SUNNY ARIEF SUDIRO

pemoderasi prinsip konservatisme akuntansi terhadap asimetri informasi pada securities companies yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2014 ?..

Sistem Hukum Eropa Continental dan Anglo Saxon (Struktur) Eropa Continental Anglo Saxon • Mengenal pembidangan hukum publik. (HTN dan HAN) dan private (Perdata, dagang, Acara Perdata)

Jumlah  hasil  tangkapan  bubu  lipat  yang  diperoleh  selama  penelitian  sebanyak  261  ekor.  Berdasarkan  hasil  penelitian  maka  jurnlah  total  hasil 

penelitian maka judul penelitian ini adalah “ PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survey Pada

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi nasabah terhadap keputusan pengajuan pembiayaan musyarakah, untuk mengetahui dan