• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Biomekanika pada Pekerja Pemanen Kelapa Sawit dengan Egrek di PT. Perkebunan Nusantara III (Kebun Ramnbutan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Biomekanika pada Pekerja Pemanen Kelapa Sawit dengan Egrek di PT. Perkebunan Nusantara III (Kebun Ramnbutan)"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS BIOMEKANIKA PADA PEKERJA PEMANEN KELAPA

SAWIT DENGAN EGREK DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III

(KEBUN RAMBUTAN)

TUGAS SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

Rahmadan Syah Saragih

100403017

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini dengan baik.

Penulisan Tugas Sarjana ini adalah bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan studi di Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Tugas Sarjana ini merupakan road map penelitian ergonomi kelapa sawit yang diketuai pembimbing II. Penulis merupakan salah satu tim yang melakukan penelitian pada PTPN III Kebun Rambutan terkait dengan permasalahan nyata yang ada di perkebunan kelapa sawit. Tugas Sarjana ini berjudul “Analisis Biomekanika pada Pekerja Pemanen Kelapa Sawit dengan Egrek di PT. Perkebunan Nusantara III

(Kebun Ramnbutan)”.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Tugas Sarjana ini. Akhir kata, penulis berharap agar Tugas Sarjana ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Penulis, Mei 2015

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penulisan Tugas Sarjana ini, penulis telah mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE selaku Dosen Pembimbing I atas bimbingan yang diberikan dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini

2. Ibu Dr. Eng. Listiani Nurul Huda, MT, selaku Dosen Pembimbing II sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi, dan nasehat selama penyusunan Tugas Sarjana ini.

3. Bapak Tugiono selaku asisten afdeling I Kebun Rambutan yang telah memberikan bimbingan selama penelitian di PTPN III dan Seluruh staf pegawai afdeling I Kebun Rambutan yang telah memberikan bantuan selama penulis melakukan penelitian.

4. Kedua orang tua Penulis, Alm Abdul Rahman Saragih dan Kamariah yang senantiasa memberikan doa dan nasehat serta seluruh keluarga besar yang telah memberi motivasi dalam penulisan penelitian ini.

5. Seluruh dosen Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan pengajaran selama perkuliahan sebagai bekal untuk penulisan Tugas Sarjana ini.

6. Sahabat terbaik penulis selama mengikuti perkuliahan di Departemen Teknik

(7)

Andri Perkasa, Syahreza Aulia, Danu Jaya, Fajar Prayogi, Liyana Fadhilah, Vita Rahmayani, Sally Dwi Andrina, Gema Dana Irza.

7. Semua teman angkatan 2010 (TITEN) serta abang kakak senior dan junior di

Departemen Teknik Industri USU yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis.

8. Teman – teman dari Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HIMTI)

FT-USU, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI FT USU), PEMA TEKNIK, Gerakan Teknik USU Mengajar (GETUM), Gerakan Mahasiswa Siaga Bencana (GEMASIANA) yang senantiasa memberikan dukungan dalam penyelesaian penulisan Tugas Sarjana ini.

9. Bang Nurmansyah, Bang Mijo, Kak Dina, Kak Ani, dan Bang Ridho atas bantuan dan tenaga yang telah diberikan dalam memperlancar penyelesaian Tugas Sarjana ini.

Kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaian laporan ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua

Medan, Maret 2015

(8)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii

KEPUTUSAN SIDANG KOLOKIUM ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

I PENDAHULUAN ... I-1

(9)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1

2.1 Sejarah Perusahaan ... II-1

2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-1

2.3 Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan ... II-1 2.4 Premi Panen ... II-3

2.5 Proses Pemanenan Kelapa Sawit ... II-3 2.6 Alat Panen Kelapa Sawit ... II-4

III LANDASAN TEORI ... III-1

(10)

3.2.2.2 Standar untuk Energi Kerja ... III-20 3.3 Energi Kerja ... III-21 3.4 Range Of Motion ... III-21

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... IV-1 4.2 Subjek Penelitian ... IV-1 4.3 Jenis Penelitian ... IV-2 4.4 Variabel Penelitian ... IV-2 4.5 Teknik Pengambilan Sampel ... IV-3 4.6 Sumber Data ... IV-3 4.7 Instrumen Penelitian ... IV-4 4.8 Kerangka Konseptual ... IV-8 4.9 Prosedur Penelitian ... IV-9 4.9.1 Prosedur Pengumpulan Data ... IV-9 4.9.2 Metode Pengolahan Data ... IV-10 4.9.3 Analisis Pememcahan Masalah ... IV-11 4.9.4 Kesimpulan dan Saran ... IV-12

(11)

5.1 Keluhan Otot Berdasarkan Sikap Kerja... V-1 5.1.1 Identifikasi Keluhan dengan Standard Nordic

Questionare (SNQ) ... V-1 5.1.1.1 Sikap Kerja Buruh Panen I ... V-1 5.1.1.2 Sikap Kerja Buruh Panen II ... V-2

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

5.1.1.3 Sikap Kerja Buruh Panen III ... V-2 5.1.1.4 Sikap Kerja Buruh Panen IV ... V-3 5.1.1.5 Sikap Kerja Buruh Panen V ... V-3 5.1.1.6 Sikap Kerja Buruh Panen VI ... V-4 5.1.1.7 Sikap Kerja Buruh Panen VII ... V-4 5.1.1.8 Sikap Kerja Buruh Panen VIII ... V-5 5.1.1.9 Sikap Kerja Buruh Panen IX ... V-5 5.1.1.10 Sikap Kerja Buruh Panen X ... V-6 5.1.1.11.Sikap Kerja Buruh Panen XI ... V-6 5.1.1.12 Sikap Kerja Buruh Panen XII ... V-7 5.1.1.13 Sikap Kerja Buruh Panen XIII ... V-7 5.1.1.14 Sikap Kerja Buruh Panen XIV ... V-8 5.2 Penilaian Beban Kerja ... V-12 5.2.1 Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Fasilitas Kerja

(12)

5.2.1.1 Penilaian Biomekanika Buruh Panen I ... V-14 5.2.1.2 Penilaian Biomekanika Buruh Panen II ... V-22 5.2.1.3 Penilaian Biomekanika Buruh Panen III ... V-25 5.2.1.4 Penilaian Biomekanika Buruh Panen IV ... V-28 5.2.1.5 Penilaian Biomekanika Buruh Panen V ... V-32

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

5.2.1.6 Penilaian Biomekanika Buruh Panen VI ... V-39 5.2.1.7 Penilaian Biomekanika Buruh Panen VII ... V-47 5.2.1.8 Penilaian Biomekanika Buruh Panen VIII ... V-50 5.2.1.9 Penilaian Biomekanika Buruh Panen IX ... V-58 5.2.1.10 Penilaian Biomekanika Buruh Panen X ... V-65 5.2.1.11 Penilaian Biomekanika Buruh Panen XI ... V-73 5.2.1.12 Penilaian Biomekanika Buruh Panen XII ... V-76 5.2.1.13 Penilaian Biomekanika Buruh Panen XIII ... V-84 5.2.1.14 Penilaian Biomekanika Buruh Panen XIV ... V-87 5.2.2 Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Kondisi Fisik

(13)

VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... VI-1

6.1 Analisis Tingkat Keluhan Otot Berdasarkan Sikap Kerja ... VI-1 6.2 Analisis Keluhan Otot Berdasarkan Sikap Kerja ... VI-2 6.2.1 Analisis Biomekanika ... VI-2 6.2.2 Analisis Beban Kerja Berdasarkan Kondisi Fisik

Buruh Panen ... VI-9

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

6.3 Analisis Jarak yang Sesuai pada saat Memanen ... VI-10

VII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1

7.1 Kesimpulan ... VII-1 7.2 Saran ... VII-2

DAFTAR PUSTAKA

(14)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1. Jumlah Tenaga Kerja PTPN III Kebun Rambutan ... II-2 2.2. Harga Premi Pemanenan Kelapa Sawit ... II-3 2.3 Alat Panen Kelapa Sawit dan Pemakaiannya di PTPN III Kebun

Rambutan ... II-5 3.1 Model Data Antropometri Manusia ... III-2 3.2 Kategori Beban Kerja Berdasarkan Metabolisme, Respirasi, Suhu

Tubuh dan Denyut Jantung ... III-15 3.3 Pengeluaran Energi Dengan Sikap Kerja yang Berbeda ... III-21 3.3 Zona Selang Gerak Tubuh Manusia ... III-23 5.1 Rekapitulasi Data SNQ Buruh Panen Egrek Kelapa Sawit ... V-8 5.2 Persentasi Kategori Sakit dari Data SNQ ... V-11 5.3 Persentasi Kategori Sangat Sakit dari Data SNQ ... V-11 5.4 Rekapitulasi SNQ Sangat Sakit ... V-13 5.5 Perbandingan Total Energi Otot (Fm) Setiap Buruh panen Dengan

Kategori Tingkat Pekerjaan ... V-91 5.6 Data Denyut Nadi Setiap Buruh panen ... V-93 5.7 Kebutuhan Energi Buruh Panen Egrek ... V-94 5.8. Waktu Istirahat yang Dibutuhkan Setiap Buruh Panen ... V-97 5.9 Rekapitulasi Energi Terkecil dan Free Body Diagram pada saat

(15)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.10 Rekapitulasi Energi Terkecil dan Free Body Diagram pada saat

Menarik ... VI-99 5.11 Data Antropometri Lengan Atas, Lengan Bawah dan Tinggi Bahu

Berdiri Buruh Panen ... V-102 6.1 Simulasi Pembebanan Energi pada Otot Deltoit dengan Perubahan

Sudut ... VI-2 6.2 Simulasi Pembebanan Energi pada Otot Kuadrisep dengan

Perubahan Sudut ... VI-4 6.3 Simulasi Pembebanan Energi pada Otot Erector Spinae dengan

Perubahan Sudut ... VI-6 6.4 Rekapitulasi Total Energi pada Gerakan Simulasi ... VI-8 6.5 Perbandingan Energi Aktual dengan Simulasi ... VI-8 6.6 Energi yang Dikeluarkan Setiap Buruh Panen ... VI-9 6.7 Jenis-Jenis Biskuit sebagai Asupan makanan Pengganti Kalori

yang Hilang ... VI-12 6.8 Simulasi Jarak yang Diusulkan Terhadap Perubahan Tinggi

(16)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1.1 Ruang Lingkup Penelitian ... I-4 2.1 Blok Diagram Tahapan Proses Pemanenan Kelapa Sawit ... II-4 3.1 Model dan Free-body Diagram untuk Bahu dan Lengan ... III-5 3.2 Model dan Free-body Diagram untuk Panggul dan Kaki ... III-7 3.3 Model dan Free-body Diagram untuk Lutut dan Kaki Bagian Depan . III-9 3.4 Model dan Free-body Diagram untuk Punggung ... III-11 3.5 Selang Alami Gerak Tubuh Manusia ... III-23 4.1 Area Kerja Pemanen Kelapa Sawit PTPN III Kebun Rambutan

(17)

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

GAMBAR HALAMAN

5.1 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen I dan

b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen I ... V-1 5.2 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen II dan

b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen II ... V-2 5.3 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen III dan

b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen III ... V-2 5.4 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen IV dan

b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen IV ... . V-3 5.5 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen V dan

b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen V ... . V-3 5.6 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen VI dan

b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen VI ... . V-4 5.7 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen VII dan

b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen VII ... . V-4 5.8 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen VIII dan

b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen VIII ... . V-5 5.9 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen IX dan

b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen IX ... . V-5 5.10 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen X dan

(18)

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

GAMBAR HALAMAN

5.11 a. Sikap K erja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen XI dan

b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen XI ... V-6 5.12 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen XII dan

b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen XII ... . V-7 5.13 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen XIII dan

b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen XIII ... . V-7 5.14 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen XIV dan

b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen XIV ... . V-8 5.15 Grafik Rekapitulasi Presentasi Sangat Sakit Dari Data SNQ ... . V-12 5.16 Fasilitas Kerja Aktual Buruh Panen Egrek Kelapa Sawit ... . V-13 5.17 a. Buruh Panen I pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free Body

Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen I ... V-15 5.18 a. Buruh Panen I pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free Body

Diagram Lutut dan Kaki Bagian Depan Buruh Panen I ... V-16 5.19 a. Buruh Panen I pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen I ... V-18 5.20 a. Buruh Panen I pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Lutut dan Kaki Bagian Depan Buruh Panen I ... V-20 5.21 a. Buruh Panen II pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

(19)

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

GAMBAR HALAMAN

5.22 a. Buruh Panen II pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen II ... V-23 5.23 a. Buruh Panen III pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

Body Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen III ... V-25 5.24 a. Buruh Panen III pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen III ... V-27 5.25 a. Buruh Panen IV pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

Body Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen IV ... V-29 5.26 a. Buruh Panen IV pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen IV ... V-30 5.27 a. Buruh Panen V pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

Body Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen V ... V-32 5.28. a. Buruh Panen V pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

Body Diagram Lutut dan Kaki Bagian Depan Buruh Panen V ... V-34 5.29. a. Buruh Panen V pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen V ... V-36 5.30 a. Buruh Panen V pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Lutut dan Kaki Bagian Depan Buruh Panen V ... V-38 5.31 a. Buruh Panen VI pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

(20)

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

GAMBAR HALAMAN

5.32 a. Buruh Panen VI pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

Body Diagram Punggung Buruh Panen VI ... V-42 5.33 a. Buruh Panen VI pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen VI ... V-44 5.34 a. Buruh Panen VI pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Punggung Buruh Panen VI ... V-45 5.35 a. Buruh Panen VII pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

Body Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen VII... V-47 5.36 a. Buruh Panen VII pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen VII ... V-49 5.37 a. Buruh Panen VIII pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

Body Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen VIII .... V-51 5.38 a. Buruh Panen VIII pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

Body Diagram Lutut dan Kaki Bagian Depan Buruh Panen VIII ... V-53 5.39 a. Buruh Panen VIII pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen VIII ... V-55 5.40 a. Buruh Panen VIII pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Lutut dan Kaki Bagian Depan Buruh Panen VIII ... V-56 5.41 a. Buruh Panen IX pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

(21)

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

GAMBAR HALAMAN

5.42 a. Buruh Panen IX pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

Body Diagram Lutut dan Kaki Bagian Depan Buruh Panen IX ... V-60 5.43 a. Buruh Panen IX pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen IX ... V-62 5.44 a. Buruh Panen IX pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Lutut dan Kaki Bagian Depan Buruh Panen IX ... V-64 5.45 a. Buruh Panen X pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

Body Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen X ... V-66 5.46 a. Buruh Panen X pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

Body Diagram Lutut dan Kaki Bagian Depan Buruh Panen X ... V-68 5.47 a. Buruh Panen X pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen X ... V-70 5.48 a. Buruh Panen X pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Lutut dan Kaki Bagian Depan Buruh Panen X ... V-71 5.49 a. Buruh Panen XI pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

Body Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen XI ... V-73 5.50 a. Buruh Panen XI pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen XI ... V-75 5.51 a. Buruh Panen XII pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

(22)

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

GAMBAR HALAMAN

5.52 a. Buruh Panen XII pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

Body Diagram Lutut dan Kaki Bagian Depan Buruh Panen XII .... V-79 5.53 a. Buruh Panen XII pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen XII ... V-80 5.54 a. Buruh Panen XII pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Lutut dan Kaki Bagian Depan Buruh Panen XII... V-82 5.55 a. Buruh Panen XIII pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

Body Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen XIII .... V-84 5.56 a. Buruh Panen XIII pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen XIII ... V-86 5.57 a. Buruh Panen XIV pada saat Mengarahkan Egrek dan b. Free

Body Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen XIV .... V-87 5.58 a. Buruh Panen XIV pada saat Menarik Egrek dan b. Free Body

Diagram Bagian Bahu Sampai Lengan Buruh Panen XIV ... V-89 5.59 Grafik Perbandingan Energi pada saat Mengarahkan dan Menarik

(23)

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

GAMBAR HALAMAN

6.1 Hubungan Antara Pengaruh Usia Terhadap Kelelahan Otot Buruh

Panen ... VI-1 6.2 Grafik Simulasi Pembebanan Energi Pada Otot Deltoit dengan

Perubahan Sudut ... VI-3 6.3 Penentuan Energi Terhadap Sudut Siku Lengan dan Sudut SIku

Punggung ... VI-3 6.4 Sudut Simulasi Untuk Tangan ... VI-4 6.5 Grafik Simulasi Pembebanan Energi Pada Otot Kuadrisep dengan

Perubahan Sudut ... VI-5 6.6 Sudut Simulasi Lutut Kaki ... VI-5 6.7 Grafik Simulasi Pembebanan Energi Pada Erector Spinae dengan

Perubahan Sudut ... VI-6 6.8 Sudut Simulasi Punggung ... VI-7 6.9 Simulasi Gerakan Untuk Mengarahkan dan Menarik Egrek ... VI-7 6.10 Perbandingan Energi Total Aktual dan Simulasi ... VI-8 6.11 Hubungan Antara Pengaruh Umur Terhadap Energi yang

(24)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

(25)

ABSTRAK

Proses pemanen kelapa sawit umumnya dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dan menggunakan peralatan panen secara manual yaitu egrek dan dodos. Efek yang ditimbulkan akibat penggunaan alat tersebut adalah adanya keluhan otot pada buruh panen. Penelitian ini berfokus pada buruh panen yang khusus menggunakan egrek dalam proses pemanenan kelapa sawit pada area perkebunan milik PTPN III Kebun Rambutan. Sikap kerja dalam aktivitas pemanenan dengan menggunakan egrek tersebut umumnya membutuhkan energi yang besar yaitu berkisar 0,78 kkal sampai 1,40 kkal. Selain itu, fasilitas kerja yang tidak mendukung juga akan menimbulkan kelelahan kerja, sehingga produktivitas pekerja kelapa sawit menurun.

Permasalahan penggunaan egrek diatas dianalisis dengan Standard Nordic Qustionare (SNQ) untuk mengetahui keluhan sangat sakit pada otot yang dirasakan buruh panen egrek. Analisis biomekanika digunakan untuk mengetahui beban kerja otot yang terjadi selama aktivitas mengenggrek. Kemudian Range of motion (ROM) digunakan untuk melihat hasil simulasi berdasarkan kategori gerakan buruh panen. Kemudian dicari jarak yang sesuai antara buruh panen dengan tinggi pohon sawit. Setelah itu dilakukan perhitungan beban fisik metode brouha untuk mengetahui energi yang keluar setiap buruh panen yang kemudian diberikan rekomendasi untuk memberikan asupan sebagai pengganti tenaga yang hilang.

Hasil dari SNQ menunjukkan bahwa rata-rata buruh panen mengalami keluhan sangat sakit sebesar 12,43%, setelah itu didapat besarnya energi rata-rata buruh panen yaitu 5080 newton atau 1,22 kkal dan juga besarnya energi otot setiap segmen pada saat mengarahkan dan menarik egrek. Berdasarkan range of motion

didapat sudut optimum untuk bahu dan lengan 900 sampai 1200, lutut dan kaki sebesar 1650 sampai 1750 dan sudut punggung sebesar 850 sampai 950. Didapat pula perbandingan nilai beban kerja aktual dan simulasi dengan persentase penurunan energi untuk mengarahkan sebesar 22,84 % dan menarik sebesar 3,83 %. Setelah itu didapat persamaan untuk menentukan jarak yang sesuai anata buruh panen dan pohon kelapa sawit yaitu dt = 0,5 (Hp-Hb) +0,36 dimana dt adalah jarak anatara pohon dengan buruh panen, Hp adalah tinggi pohon dan Hb adalah tinggi bahu berdiri buruh panen. Setelah itu didapat rata-rata kalori yang hilang pada buruh panen sebesar 48,6 kkal dan diganti dengan asupan makanan yang cukup berupa 2 keping biskuit dengan nilai kalori 55 kkal.

(26)

ABSTRAK

Proses pemanen kelapa sawit umumnya dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dan menggunakan peralatan panen secara manual yaitu egrek dan dodos. Efek yang ditimbulkan akibat penggunaan alat tersebut adalah adanya keluhan otot pada buruh panen. Penelitian ini berfokus pada buruh panen yang khusus menggunakan egrek dalam proses pemanenan kelapa sawit pada area perkebunan milik PTPN III Kebun Rambutan. Sikap kerja dalam aktivitas pemanenan dengan menggunakan egrek tersebut umumnya membutuhkan energi yang besar yaitu berkisar 0,78 kkal sampai 1,40 kkal. Selain itu, fasilitas kerja yang tidak mendukung juga akan menimbulkan kelelahan kerja, sehingga produktivitas pekerja kelapa sawit menurun.

Permasalahan penggunaan egrek diatas dianalisis dengan Standard Nordic Qustionare (SNQ) untuk mengetahui keluhan sangat sakit pada otot yang dirasakan buruh panen egrek. Analisis biomekanika digunakan untuk mengetahui beban kerja otot yang terjadi selama aktivitas mengenggrek. Kemudian Range of motion (ROM) digunakan untuk melihat hasil simulasi berdasarkan kategori gerakan buruh panen. Kemudian dicari jarak yang sesuai antara buruh panen dengan tinggi pohon sawit. Setelah itu dilakukan perhitungan beban fisik metode brouha untuk mengetahui energi yang keluar setiap buruh panen yang kemudian diberikan rekomendasi untuk memberikan asupan sebagai pengganti tenaga yang hilang.

Hasil dari SNQ menunjukkan bahwa rata-rata buruh panen mengalami keluhan sangat sakit sebesar 12,43%, setelah itu didapat besarnya energi rata-rata buruh panen yaitu 5080 newton atau 1,22 kkal dan juga besarnya energi otot setiap segmen pada saat mengarahkan dan menarik egrek. Berdasarkan range of motion

didapat sudut optimum untuk bahu dan lengan 900 sampai 1200, lutut dan kaki sebesar 1650 sampai 1750 dan sudut punggung sebesar 850 sampai 950. Didapat pula perbandingan nilai beban kerja aktual dan simulasi dengan persentase penurunan energi untuk mengarahkan sebesar 22,84 % dan menarik sebesar 3,83 %. Setelah itu didapat persamaan untuk menentukan jarak yang sesuai anata buruh panen dan pohon kelapa sawit yaitu dt = 0,5 (Hp-Hb) +0,36 dimana dt adalah jarak anatara pohon dengan buruh panen, Hp adalah tinggi pohon dan Hb adalah tinggi bahu berdiri buruh panen. Setelah itu didapat rata-rata kalori yang hilang pada buruh panen sebesar 48,6 kkal dan diganti dengan asupan makanan yang cukup berupa 2 keping biskuit dengan nilai kalori 55 kkal.

(27)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis biomekanika dalam ilmu ergonomi digunakan untuk mengevaluasi tata cara kerja dengan mengukur penggunaan “energi kerja” (energi otot manusia) yang harus dikeluarkan pada saat melaksanakan aktivitas. Biomekanika merupakan jabaran ilmu yang mempelajari gaya dan pembebanan tubuh manusia dalam melakukan pekerjaannya. Hal ini sangat berhubungan dengan pekerjaan yang bersifat material handling seperti pengangkatan dan pemindahan barang secara manual atau pekerjaan lain yang dominan menggunakan otot tubuh. Pada pekerjaan dengan postur kerja yang kurang ergonomis dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama dapat mempercepat kelelahan otot yang menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas kerja.

(28)

terhadap kelapa sawit sehingga kondisi tersebut menyebabkan pembebanan energi yang besar saat melakukan aktivitas pemanenan.

Analisis biomekanika dapat digunakan untuk menentukan posisi kerja yang ergonomis yang ditujukkan pada riset “Biomechanics Analysis When Delivering Baby” (Krisyanto, 2014) dimana hasil perhitungan biomekanika menunjukkan bahwa posisi melahirkan pada saat berbaring lebih ergonomis dibandingkan dengan posisi setengah tidur. Selain itu, analisis biomekanika juga dapat melihat kekuatan lengan pada seorang atlet yang dapat dilihat pada riset “Biomechanical analysis of force production during under-arm throwing techniques in cricket”(Syed Ibrahim, 2014) dimana menjelaskan kekuatan lengan pada saat melempar kriket. Hasil penelitian menjelaskan bahwa posisi lengan berpengaruh pada kecepatan saat atlet melempar kriket.

(29)

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis energi yang dibutuhkan otot buruh panen egrek dengan menggunakan metode biomekanika. Hal ini diharapkan dapat memperbaiki metode kerja buruh panen kelapa sawit, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pekerja.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang tejadi pada PTPN III Kebun Rambutan adalah aktivitas pemanenan kelapa sawit dengan menggunakan egrek membutuhkan energi otot yang besar dan menyebabkan keluhan otot pada buruh panen sehingga diperlukan adanya perbaikan metode kerja.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

(30)

Ergonomi Kelapa Sawit diteliti di Tugas Akhir ini

Ergonomi Pabrik kelapa Sawit

Gambar 1.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian pada tugas akhir ini merupakan analisis biomekanika terhadap buruh panen pada proses pemotongan pelepah dan tandan buah segar dengan menggunakan egrek. Analisis biomekanika dilakukan untuk mensimulasikan gerakan yang memiliki beban kerja yang rendah tanpa menghalangi sifat gerak alami pekerja. Usulan metode kerja yang dibuat akan dilanjutkan untuk mencari berapa jarak yang sesuai anatara pemanen dan pohon kelapa sawit sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas.

1.4 Tujuan Penelitian

(31)

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah

1. Mengetahui pembebanan tubuh pada pekerja pemanen kelapa sawit

2. Mengetahui konsumsi energi yang dibutuhkan otot pada setiap segmen tubuh pekerja pemanen kelapa sawit.

3. Mengetahui jarak yang sesuai antara buruh panen dengan pohon dalam melakukan aktivitas pemanenan kelapa sawit.

1.5 Asumsi dan Batasan Masalah

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah:

1. Buruh panen yang diteliti berada dalam kondisi yang sehat, tidak berada dalam tekanan dan bekerja secara normal.

2. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berada pada kondisi baik dan sesuai standar.

3. Prosedur kerja tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung. 4. Buruh panen yang diamati sudah berpengalaman dan telah terbiasa dalam

pekerjaanya.

5. Tempat kerja dan susunan fasilitas kerja tidak menjadi penghambat, artinya operator leluasa bekerja.

(32)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Kebun Rambutan berasal dari Perkebunan milik Matskappay Hindia belanda dibawah naungan NV RCMA (Rubber Culture Maatskappy Amsterdam) yang pada tahun 1958 dinasionalisasi menjadi PPN Baru Cabang Sumatera Utara.

Dalam perkembangannya, Perkebunan ini beberapa kali mengalami restrukturisasi, yaitu pada tahun 1961 menjadi PPN SUMUT IV, selanjutnya pada tahun 1976 dirubah menjadi unit Kebun PTP V (Persero).

Kemudian pada bulan April 1994 terjadi penggabungan antara PTP III, IV dan V menjadi satu perusahaan yang diberi nama PT. Perkebunan Nusantara III yang berkantor pusat di Jalan Sei Batang Hari Medan, dimana Kebun Rambutan menjadi salah satu unitnya.

(33)

permukaan laut, dan bertofografi datar yang didominasi oleh jenis tanah podsolik merah kuning, aluvial dan hidromorfik kelabu. curah hujan per tahun 1.300 - 2.100 mm, dan bulan basah ± 8 bulan serta bulan kering ± 4 bulan.

2.2 Visi dan Misi

PTPN III memiliki visi menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kenerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik. Adapun misi dari PTPN III adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.

2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.

3. Memperlakukan karyawan sebagai asset strategik dan mengembangkannya secara optimal.

4. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal-hasil terbaik bagi para investor.

5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.

6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam mengembangkan komunitas.

7. Melaksanakan seluruh aktifitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

2.3 Ruang Lingkup Bidang Usaha

(34)

1. Tandan Buah Segar (TBS) 2. Karet

2.4. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan

Tenaga kerja pada PTPN III Kebun Rambutan berjumlah 1.211 orang, yang terdiri atas tenaga kerja pria dan wanita dengan tingkat pendidikan yang bervariasi dari SD, SLTP, SMU, dan Sarjana. Tenaga kerja pada perusahaan ini terdiri dari:

1. Tenaga kerja produktif langsung

Tenaga kerja produktif langsung adalah pekerja yang terlibat langsung dalam proses perawatan dan pemanenan Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit. 2. Tenaga kerja produktif tidak langsung

Tenaga kerja produktif tidak langsung maksudnya adalah tenaga kerja yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi. Contohnya pegawai kantor, satpam, dll.

Jumlah tenaga kerja PTPN III Kebun Rambutan dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PTPN III Kebun Rambutan Uraian

Sumber : PTPN III Kebun Rambutan

(35)

sehingga selebihnya diperkirakan merupakan jam kerja lembur atau premi. Waktu kerja di PTPN III Kebun Rambutan terdiri atas tiga bagian yaitu waktu kerja pada karyawan bagian produksi dan waktu kerja karyawan pada bagian kantor dan kebun. Adapun pembagian waktu kerja tersebut adalah sebagai berikut:

a. Waktu kerja karyawan kantor Senin- Jumat : 07.00 – 16.00 Sabtu : 07.00 – 12.00 b. Waktu kerja karyawan produksi

Untuk karyawan produksi terbagi atas 2 shift, diamana waktu kerja efektif adalah 6 hari dengan jam kerja adalah 40 jam, yaitu:

Shift I : 07.00 – 16.00 WIB Shift II : 19.00 – 07.00 WIB c. Waktu kerja karyawan kebun

Untuk karyawan kebun waktu kerja efektif adalah dari pukul 07.00-13.00 pada Pemanen Kelapa Sawit (senin-sabtu) sedangkan untuk karyawan Penyadap Karet adalah pukul 07.00-13.00 (senin-minggu).

2.5. Premi Panen

(36)

produksi yang sudah disyahkan oleh pabrik. Berikut ini adalah tarif premi dari semester I dan semester II.

Tabel 2.2. Tarif Premi Semester I dan II

Tarif Premi (Rp/Kg brondolan = Rp 100/kg) Semester I

(45% dari basis tugas setahun)

Semester II

a. setiap tandan sangat mentah yang tidak membrondol ditemukan di TPH dan ancak, pemanennya didenda Rp.200,-untuk setiap 1 kg TBS.

(37)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Biomekanika1

Biomekanika merupakan ilmu yang digunakan dalam pendekatan ergonomi dalam merancang dan menentukan sikap tubuh manusia dalam menjalani aktivitas dengan nyaman. Biomekanika membahas aspek-aspek dari gerakan tubuh manusia dan kombinasi antara keilmuan mekanika, antropometri, dan dasar ilmu kedokteran (biologi dan fisiologi). Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada sistem biologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Biomekanika menggunakan prinsip-prinsip mekanika dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan struktur dan fungsi tubuh makhluk hidup.

Dalam upaya meminimumkan kelelahan dan risiko tulang dan otot dalam kondisi saat bekerja yang bersifat berulang (repetitive) diperlukan penempatan dan pengoperasian posisi yang harus diciptakan seergonomis mungkin, salah satu diantaranya dengan cara analisis dengan menggunakan biomekanika. Dengan menggunakan dan mengaplikasikan biomekanika, maka bisa ditentukan inklinasi (kemiringan) sudut posisi kaki atau tangan yang relatif terhadap horizontal agar gaya maksimum dapat diterapkan. Berdasarkan hal tersebut mampu ditentukan sikap tubuh saat bekerja yang nyaman dan pada level aman.

1

(38)

3.1.1 Klasifikasi Biomekanika2

Biomekanika adalah jabaran ilmu yang berhubungan dengan gaya dan pembebanan tubuh. Bimekanika dibagi atas beberapa bagian diantaranya adalah: 1. General Biomechanic

General Biomechanic adalah bagian dari biomekanika yang berbicara mengenai hukum dan konsep dasar yang mempengaruhi tubuh organic manusia baik dalam posisi diam maupun bergerak. Dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

a). Biostatics mechanics adalah merupakan ilmu pengetahuan mengenai struktur organ-organ dalam hubungannya dengan gaya yang dihasilkan oleh interaksinya. Biostatics mechanics menunjukkan kebutuhan dasar untuk mengetahui gaya-gaya pada setiap segmen tubuh manusia. Elemen dasar dalam melakukan perhitungan gaya yang diperlukan adalah tinggi badan (H) dan berat badan (W) dan free body dikembangkan menjadi analisis dalam perhitungan. Berikut Tabel 3.1 panjang dan berat setiap segmen tubuh manusia.

Tabel 3.1 Model Data Antropometri Manusia

Segmen Tubuh Panjang Segmen Tubuh (M) Berat Segmen Tubuh (Kg)

Kepala dan leher 0,17 0,08

Lengan dan tangan 0,2 0,02

Lengan atas 0,3 0,03

Lengan 0.4 0,05

Kepala, leher, dan kedua lengan - 0,18

Dada dan perut 0,3 0,36

Panggul - 0,16

Kaki dan kaki bagian depan 0,29 0,05

Kaki bagian atas 0,24 0,1

Kaki 0,53 0,15

Kepala, leher, kedua lengan, perut, dan tiga perdelapan panggul

- 0,6

Satu kaki dan lima perdelapan panggul - 25

2

(39)

Sumber : Human Factor Engineering, Chanler A Phlips.

Biostatisc mechanics mempertimbangkan tubuh yang kaku dalam gerakan dua dimensi. Analisis akan mempertimbangkan ukuran tubuh sebagaimana gaya yang berbeda dengan gaya eksternal dan diaplikasikan dalam poin yang berbeda. Tubuh dalam hal ini diasumsikan kaku, tubuh yang kaku merupakan salah satu yang tidak mengalami perubahan bentuk. Meskipun sejumlah deformasi selalu ada dalam sistem fisik yang nyata, pendekatan tubuh yang kaku tidak mempengaruhi sistem pusat keseimbangan tubuh. Prosedur umum untuk menganalisis gaya dan momen yang dihasilkan dalam tubuh yang kaku dalam dua dimensi untuk kondisi keseimbangan statis dapat dilakukan dengan :

1. Gambarkan diagram free-body setiap elemen tubuh yang terkait. 2. Tentukan titik koordinat x dan y dan tunjukkan arah positif untuk seiap

perpindahan translasi maupun rotasi.

3. Untuk free-body, aplikasikan kondisi yang dibutuhkan untuk keseimbangan perpindahan translasi maupun rotasi.

4. Selesaikan persamaan diatas secara simultan untuk parameter yang tidak diketahui.

(40)

Hal ini digunakan untuk mempermundah dalam setiap perhitungan dalam

Biostatiscmechanics.

Biostatisc mechanics mengkaji tentang otot sebagai pusat dalam menghasilkan gaya dan sistem anatomi secara khusus pada otot. Otot yang cedera adalah otot yang melewati persambungan. Salah satu ujungnya biasanya dihubungkan pada segmen proximal dan salah satu ujungnya akan dihubungkan segmen distal. Keadaan seperti biasanya disebut dengan otot antagonis dimana persambungannya melewati titik asal proximal dan perpotongannya pada distal. Otot antagonis membangun sebuah gaya yang berlawanan. Pada sistem biologi kontraksi secara simultan dari otot harus stabil pada persambunganya.

Sesudah menentukan anatomi dan merancang model analitis pada setiap segmen tubuh manusia, ahli human factor harus mmengidentifikasi aplikasi yang cocok agar mendapatkan informasi yang berguna untuk merancang perhitungannya. Untuk penilaian gaya yang diperlukan pada setiap segmen tubuh dapat dilihat sebagai berikut.

1. Bahu dan lengan

Sistem anatomi untuk bahu dan lengan adalah sebagai berikut: Segmen proksimal : scapula (tulang bahu)

(41)

Otot deltoid adalah yaitu otot yang terdapat pada penarikan lengan ketika seseorang mengangkat lengan dan saat akan menutup lengan tubuh. Model untuk bahu dan lengan dapat dilihat pada Gambar 3.1. sebagai berikut.

Sumber : Human Factor Engineering, Chanler A Phlips.

Gambar 3.1 Model dan Free-body Diagram untuk Bahu dan Lengan

Maka analisis perhitungan biomekanika pada operator saat melakukan aktivitas dapat dirumuskan sebagai berikut.

∑Fy = 0

Fm. sin ( α) + Ry – C – Wd = 0 ... (1)

∑Fx = 0

-Fm. cos ( α) + Rx = 0 ... (2)

∑Ma = 0

(42)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di afdeling I, PTPN III Kebun Rambutan yang beralamat di Tebing Tinggi, Kabupaten Deli Serdang. Waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan Januari sampai Maret 2015.

4.2 Subjek Penelitian

Adapun subjek yang diamati dalam penelitian ini adalah buruh panen egrek kelapa sawit. Area kerja buruh panen kelapa sawit ditunjukkan pada Gambar 4.1 sebagai berikut.

1

(43)

Subjek penelitian yang diamati terdiri dari 14 operator pekerja pemotongan pelepah dan tandan buah segar di lahan PTPN III Kebun Rambutan.

4.3 Jenis Penelitian 3

1. Variabel Independen

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu.

4.4 Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah

Variabel bebas yang dapat mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun negatif. Variabel yang termasuk dalam jenis ini yaitu: 1. Sikap kerja

2. Beban kerja

3. Antropometri pekerja 2. Variabel Dependen

Variabel terkait yang nilainya dipengaruhi variabel lain. Variabel yang termasuk dalam jenis ini yaitu :

1. Beban kerja otot deltoid

2. Jarak yang sesuai dalam memanen

3

(44)

4.5 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelititan ini adalah total sampling, dimana keseluruhan elemen dari populasi dijadikan sebagai sampel penelitian (Arikunto, 2006; Sugiyono, 2007). Pada penelitian ini total sampling diperoleh dari 14 buruh panen yang bekerja pada lahan sawit di afdeling I.

4.6 Sumber Data

Adapun beberapa jenis data yang dikumpulkan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengukuran secara langsung selama melakukan penelitian, yaitu:

a. Data keluhan otot dengan kuesioner SNQ.

b. Cara pekerja mengegrek pelepah kelapa sawit atau tandan buah segar dan sudut gerakan kerja.

c. Data denyut nadi buruh panen d. Data antropometri buruh panen e. Data fasilitas kerja aktual

2. Data sekunder

(45)

4.7 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen untuk membantu dalam pengumpulan data. Instrumen penelitian yang digunakan untuk membantu dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

a.Standard Nordic Qustionaire

Kuisioner pendahuluan digunakan sebagai instrumen untuk mengumpulkan informasi awal mengenai keluhan otot yang dialami oleh buruh panen. Adapun gambar kuisioner dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambaran dan keterangan kuisioner dapat dilihat pada lampiran 1. Jumlah kuisioner yang disebarkan sesuai dengan jumlah populasi yang buruh panen egrek kelapa sawit yaitu 14 orang.

Sumber: Korouinka, SNQ For The Analysis Of MSDs

Gambar 4.2 Kuisioner Standard Nordic Qustionaire

(46)

Sumber: PTPN III Kebun Rambutan Afdeling I

Gambar 4.3 Penyebaran Kuisioner SNQ

a. Goniometer

Instrumen ini digunakan untuk mengukur sudut yang dibentuk oleh tubuh tenaga kerja buruh panen egrek pada saat bekerja. Adapun gambar Goniometer dapat dilhat pada Gambar 4.4 sebagai berikut.

Sumber: google.com/Ganimeter/as.di.com

Gambar 4.4 Goniometer Pengukur Sudut Tubuh

(47)

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1 Keluhan Otot Berdasarkan Sikap Kerja

Keluhan otot berdasarkan sikap kerja buruh panen diidentifikasi menggunakan kuisioner dengan Standard Nordic Questionare (SNQ).

5.1.1 Identifikasi Keluhan dengan Standard Nordic Questionare (SNQ) Standard Nordic Qustionare adalah kuisioner yang dirancang untuk mengetahui keluhan yang dialami oleh buruh panen selama melakukan pekerjaan. Pengumpulan data kuisioner SNQ diberikan kepada 14 orang buruh panen egrek.

Sikap kerja buruh panen egrek saat melakukan aktivitas mengegrek terbagi atas dua yaitu posisi tubuh buruh panen pada saat mengarahkan egrek dan posisi tubuh buruh panen pada saat menarik egrek. Sikap kerja buruh panen tersebut dapat dilihat sebagai berikut.

5.1.1.1 Sikap Kerja Buruh Panen I

Sikap kerja buruh panen I dengan posisi mengarahkan dan menarik egrek dapat dilihat seperti pada Gambar 5.1 sebagai berikut.

(a) (b)

(48)

5.1.1.2 Sikap Kerja Buruh Panen II

Sikap kerja buruh panen II dengan posisi mengarahkan dan menarik egrek dapat dilihat seperti pada Gambar 5.2 sebagai berikut.

(a) (b)

Gambar 5.2 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen 1I dan b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen 1I

5.1.1.3 Sikap Kerja Buruh Panen III

Sikap kerja buruh panen III dengan posisi mengarahkan dan menarik egrek dapat dilihat seperti pada Gambar 5.3 sebagai berikut.

(49)

Gambar 5.3 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen 1II dan b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen III

5.1.1.4 Sikap Kerja Buruh Panen IV

Sikap kerja buruh panen IV dengan posisi mengarahkan dan menarik egrek dapat dilihat seperti pada Gambar 5.4 sebagai berikut.

(a) (b)

Gambar 5.4 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen 1V dan b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen 1V

5.1.1.5 Sikap Kerja Buruh Panen V

Sikap kerja buruh panen V dengan posisi mengarahkan dan menarik egrek dapat dilihat seperti pada Gambar 5.5 sebagai berikut.

(50)

Gambar 5.5 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen V dan b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen V 5.1.1.6 Sikap Kerja Buruh Panen VI

Sikap kerja buruh panen VI dengan posisi mengarahkan dan menarik egrek dapat dilihat seperti pada Gambar 5.6 sebagai berikut.

(a) (b)

Gambar 5.6 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen VI dan b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen VI

5.1.1.7 Sikap Kerja Buruh Panen VII

Sikap kerja buruh panen VII dengan posisi mengarahkan dan menarik egrek dapat dilihat seperti pada Gambar 5.7 sebagai berikut.

(a) (b)

(51)

5.1.1.8 Sikap Kerja Buruh Panen VIII

Sikap kerja buruh panen VIII dengan posisi mengarahkan dan menarik egrek dapat dilihat seperti pada gambar 5.8 sebagai berikut.

(a) (b)

Gambar 5.8 a. Sikap Kerja Mengarahkan Egrek pada Buruh Panen VIII dan b. Sikap Kerja Menarik Egrek pada Buruh Panen VIII

5.1.1.9 Sikap Kerja Buruh Panen IX

Sikap kerja buruh panen IX dengan posisi mengarahkan dan menarik egrek dapat dilihat seperti pada Gambar 5.9 sebagai berikut.

(a) (b)

(52)

BAB VI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1 Analisis Tingkat Keluhan Otot Berdasarkan Sikap Kerja

Dari hasil rekapitulasi kuisoner SNQ yang diberikan kepada buruh panen terlihat adanya keluhan sangat sakit yang terjadi pada dimensi tubuh tertentu, yaitu :

1. Sangat sakit.

Dimensi tubuh yang dialami buruh panen dalam kondisi sangat sakit terdapat pada bagian leher, bahu, lutut sampai betis dan bagian punggung. Untuk melihat apakah ada pengaruh anatara usia buruh panen dengan kelelahan otot maka dilakukan analisis dengan menggunakan uji regresi dan korelasi yang dapat dilihat pada Gambar.6.1

20

Scatter plot of umur vs keluhan

(53)

Nilai korelasi antara usia terhadap kelelahan otot adalah -0,15. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa grafik dalam keadaan konstan artiny\a umur buruh panen tidak berpengaruh pada kelalahan otot atau seluruh buruh panen mengalami kelelahan otot.

6.2. Analisis Keluhan Otot Berdasarkan Beban Kerja

Analisis keluhan otot berdasarkan beban kerja buruh panen egrek terdiri dari dua analisis yaitu analisis biomekanika dan analisis beban kerja kondisi fisik.

6.2.1 Analisis Biomekanika

Pada bagian ini akan menjelaskan tentang simulasi yang dilakukan untuk mengetahui energi kerja yang terjadi disetiap segmen tubuh manusia dengan melihat hasil simulasi gerakan yang diusulkan. Segmen tubuh yang disimulasikan adalah bahu dan lengan, punggung serta lutut dan kaki bagian depan. Untuk pembebanan otot deltoit, dilakukan simulasi yang dapat dilihat pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1 Simulasi Pembebenan Energi Pada Otot Deltoit dengan Perubahan Sudut

(54)

Gambar 6.2 Grafik Simulasi Pembebenan Energi Pada Otot Deltoit dengan Perubahan Sudut

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin besar sudut yang terbentuk pada lengan maka semakin besar energi yang dikeluarkan. Energi pada otot deltoid juga dipengaruhi oleh sudut siku terhadap punggung dan juga sudut siku terhadap lengan yang dapat dilihat pada Gambar 6.3.

Gambar 6.3 Penentuan Energi terhadap sudut Siku lengan dan Sudut Siku Punggung

(55)

Rekomendasi sudut simulasi siku terhadap lengan yang sesuai adalah 900-1200 yang dapat dilihat pada Gambar 6.4. sebagai berikut.

Gambar 6.4 Sudut Simulasi untuk Tangan

Untuk pembebanan otot kuadrisep dilakukan simulasi yang dapat dilihat pada Tabel 6.2.

Tabel 6.2 Simulasi Pembebenan Energi Pada Otot Kuadrisep dengan Perubahan Sudut

No Sudut Lutut Simulasi Fm (Newton)

1 120 3616

2 125 3064

3 130 2669

4 135 2372

5 140 2143

6 145 1959

7 150 1807

8 155 1675

9 160 1554

10 165 1427

11 170 1268

12 175 985

13 180 917

(56)

Gambar 6.5. Grafik Simulasi Pembebenan Energi Pada Otot Kuadrisep dengan Perubahan Sudut

Semakin kecil sudut lutut simulasi maka semakin besar energi yang dikeluarkan otot kuadrisep. Rekomendasi sudut simulasi lutut yang sesuai adalah 1650-1800 yang dapat dilihat pada Gambar 6.6.

(57)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Hasil pengolahan data dan analisis pembahasan memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Keluhan rasa sangat sakit yang dialami operator adalah pada otot deltoit atau bahu dan lengan.

2. Energi rata-rata yang diperlukan buruh panen adalah 5080 Newton atau 1,22Kkal.

3. Sudut optimum saat bekerja untuk segmen tubuh bahu sampai lengan adalah 90° sampai 120°.

4. Sudut optimum saat bekerja untuk segmen lutut dan kaki adalah 165° sampai 180°.

5. Sudut optimum saat bekerja untuk segmen tubuh punggung adalah 250 kedepan.

6. Formula jarak yang sesuai antara buruh panen dan tinggi pohon adalah

dt = 0,5 (Hp-Hb) +0,37 dimana dt adalah jarak anatara pohon dengan buruh panen, Hp adalah tinggi pohon dan Hb adalah tinggi bahu berdiri buruh panen.

7. Kalori yang hilang pada rata rata buruh panen adalah 72,36 kkal yang dapat diganti

dengan asupan makanan yang cukup berupa 3 keping biskuit kelapa dengan berat 16

gr dan dengan nilai kalori 83 kkal atau dengan ubi rebus 100 gr dengan nilai kalori

(58)

7.2. Saran

Adapun saran yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pihak PTPN III Kebun Rambutan perlu memberikan pelatihan pada buruh panen tentang metode kerja usulan yang direkomendasikan dan jarak yang sesuai antara buruh panen dengan pohon dengan tinggi pohon aktual (12 meter) yaitu 5,6 meter atau 19 langkah kaki orang dewasa.

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Chandler, Philips. 1998. Human Factor Engginering. Gordon and Breach: New York.

Hall, J Susan. 2004. Basic Biomechanics Fourth Edition. NewYork: The McGraw – Hill Companies.

Indra. 2014. Simulasi dan Eksperimental Gaya Pemotongan Mata Pisau Alat Pemanen Sawit. Medan : Universitas Sumatera Utara

Ibrahim, dkk. 2014. Biomechanical Analysis of Force Production During Under-Arm throwing Tecniques in Cricket. World Scholars Research Library : USA. ISSN 0976-1233 : 62-67

Krisyanto, B. 2013. Biomechanical Analysis When Delivring Baby. World Academy of Science, Engineering and Technology :Copenhagen Denmark. Vol : 7, No:11.

Openshaw S, Taylor E. 2006. Ergonomic and design A reference Guide. Allsteel Inch,

Saladin KS. 2011. Human Anatomy Third Edition. McGraw Hill. New Delhi Sanders SM, Mc Cormick. 1993.Human Factor Engineering and Design Seventh

Edition. McGraw Hill. New Delhi.

Sastrowinoto, Suyatno Ir. 1985. Meningkatkan Produktivitas dengan Ergonomi.

PT. Pertja: Jakarta.

Gambar

TABEL
Gambar 1.1 Ruang Lingkup Penelitian
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PTPN III Kebun Rambutan
Tabel 2.2. Tarif Premi Semester I dan II
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Keputusan moral yang diajukan oleh Kompas.Com dan Detik.Com adalah bahwa Alasan caleg perempuan menjadi anggota legislatif peneliti kelompokkan menjadi alasan ekonomis karena ingin

[r]

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXIX-B7, 2012 XXII ISPRS Congress, 25 August – 01 September 2012,

Uap air terasa panas pada air yang mendidih, ini termasuk contoh peristiwa dari perpindahan panas

The framework makes use of the fact that images of different points in time can be used as input data sources for kernel-composition - a data fusion approach typically used with

13 Guru Fisika Pertama S-1 Pendidikan Fisika III/a 2 1 SMA Negeri Samber Distrik Yendidori. 1 SMA Negeri 1

In this study, the modified Change Vector Analysis (mCVA) technique was implemented on SPOT 4 and SPOT 5 multispectral (MS) data to monitor the dynamics of land use/land