• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diseksi Leher pada Kanker Kepala–Leher

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Diseksi Leher pada Kanker Kepala–Leher"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Kiking Ritarwan Diagnosis dan Penatalaksanaan Meningitis Otogenik

Diseksi Leher pada Kanker Kepala–Leher

Em ir Ta ris Pa sa rib u

Divisi O nko lo g i De p a rte me n Ilmu Be da h

Fa kulta s Ke d o kte ra n Unive rsita s Suma te ra Uta ra /RSUP H. Ad a m Ma lik Me d a n

Abstrak: Diseksi leher radikal adalah tindakan bedah pada kanker kepala-leher untuk menanggulangi metastasis yang terjadi di leher dan telah dilakukan sejak tahun 1906 di Amerika oleh George Crile. Sejak 20 tahun terakhir ini didapati perubahan yang mendasar pada diseksi leher radikal menjadi diseksi leher selektif dengan berkembangnya pengetahuan akan biologi tumor, pola metastasis dan modal terapi pada penanggulangan kanker.Untuk mendapatkan hasil diseksi leher yang baik diperlukan indikasi dan pemilihan jenis diseksi leher yang tepat agar komplikasi dapat dihindari.1 Kata kunci: Diseksi leher, kanker kepala-leher, indikasi, komplikasi

Abstract: Radical neck dissection is a surgical approach in head and neck cancer to treat the metastasis on the neck and had been done since 1906 in America by George Crile. In the last 20 years, there had been basic changes from radical neck dissection to selective neck dissection due to impact on science development in tumor biology, metastasis patterns and treatment modality in cancer therapy. To achieve a good neck dissection result, it requires the right indication, to avoid complications,1

Keywords: Neck dissection, head-neck cancer, indication, complication

PENDAHULUAN

Penatalaksanaan kelenjar getah bening (KGB) leher merupakan rangkaian tindakan yang dibutuhkan pada penanganan kanker kepala – leher. Tindakan bedah untuk penanggulangan metastase pada KGB leher telah dimulai sejak awal abad-20 oleh George Crile, Sr. di Amerika tahun 1906 dan dipopulerkan oleh Hayes Martin 1950, yang dikenal sebagai diseksi leher radikal.1

Diseksi leher radikal , adalah tindakan bedah, berupa pengangkatan seluruh KGB leher beserta muskulus sternokleidomastoid, vena yugularis interna serta nervus sepinal asseroris pada satu sisi dengan batas kranial mandibula, batas kaudal klavikula, batas lateral muskulus trapezeus dan batas medial garis tengah leher.2

Dengan berkembangnya Ilmu Biologi Tumor, maka pada 20 tahun terakhir terjadi perubahan mendasar pada penanganan metastasis KGB leher, sehingga diseksi leher radikal bukan satu-satunya tindakan bedah yang diperlukan.3

Untuk melakukan diseksi leher yang benar, mutlak dibutuhkan pemahaman anatomi leher, insidensi dan pola metastase kanker kanker kepala-leher, faktor prognostik pada metastase

KGB leher, serta kombinasi terapi yang dibutuhkan antara bedah, radiasi dan kemoterapi.

Anatomi Group KGB Leher

Diperkirakan 150-350 KGB berada dileher, atau sepertiga dari KGB tubuh manusia. KGB leher dapat dikelompokkan dengan 2 cara:

Lokasi anatomi dan “Surgical level” untuk

(2)

Insidensi Metastasis ke Leher

Karsinoma sel skuamousa saluran nafas dan pencernaan bagian atas akan bermetastasis ke leher, sangat dipengaruhi oleh lokasi dan ukuran tumor primer. Lindberg, mengemukakan metastase KGB leher didapati bila pada pemeriksaan fisik dijumpai adanya pembesaran KGB pada lebih dari 2000 kasus.

Bayers dan Shah 1 mengamati insidensi

metastasis KGB leher pada penderita yang

dilakukan diseksi leher. (Tabel 1 , 2 dan 3). Dimana ditemukan kecendrungan metastase ca faring lebih tinggi dibandingkan dengan ca laring dan kanker rongga mulut. prognostik, kanker kepala- leher, bila telah dijumpai adanya metastasis pada KGB leher sangat dipengaruhi oleh, adanya metastasis intra atau ekstrakapsular, jumlah KGB dan level KGB.

(3)

Emir Taris Pasaribu Diseksi Leher pada Kanker Kepala–Leher

1.Radical neck dissection

2.Modified radical neck dissection 3.Selective neck dissection a.supraomohyoid b.lateral

c.posterolateral d.anterior

4.Extended neck dissection

1.Radical neck dissection

2.Modified radical neck dissection 3.Selective neck dissection (SND) : a.SND (I-III/IV)

b.SND (II-IV)

c.SND (II-V, postauricular, suboccipital) d.SND (level-IV)

4.Extended neck dissection

Kla sifika si Dise ksi Le he r Mo d ifika si 5,6,7

C la ssific a tio n o f Mo d ifie d Ra d ic a l Ne c k Disse c tio n

Type I SCM, IJV (XI is preserved) Type II SCM (IJV and IX are preserved) Type III None (SCM, IJV, XI are preserved)

(4)

Indikasi Diseksi Leher 5,6,7

1. High risk occult cervical metastasis 2. Teraba KGB leher secara klinis 3. KGB residu paska radiasi

4. KGB muncul setelah mendapat radiasi 5. Tumor primer dapat diangkat radikal.

Kontra Indikasi 5,6,7

1. Bila tumor primer tidak dapat diangkat secara en block

2. Bila terdapat metastasis kelenjar getah bening dibawah klavikula

3. Terdapat infiltrasi ke dasar otak

4. Sudah ada penetrasi ke fasia

prevertebral

5. Sudah ada infiltrasi ke kulit leher yang luas

6. Terdapat massa tumor yang luas yang

terfiksir dibawah angulus mandibula 7. Terdapat infiltrasi ke arteria karotis

komunis atau arteria karotis interna.

Komplikasi Diseksi Leher 8 Saat operasi:

1. Perdarahan akibat cedera pembuluh darah, atau hemostasis yang tidak sempurna 2. Emboli udara: akibat perlukaan vena yang

tidak diketahui dan udara dapat masuk sampai jantung.

3. Cedera duktus torasikus: akan terjadi

khilous fistel dan penyembuhan luka yang terhambat

4. Cedera persarapan dengan segala akibatnya:

• n.frenicus: Kelumpuhan diagfragma

• n.reccuren: Kelumphan pita suara

• n.facialis ca.mandibula: kelumpuhan

otot sekitar mulut

• n. spinalis accessorious: drop shoulder

• cedera n. Vagus yang mempersarafi

usus dan lain-lain.

5. Perangsangan pada carotid body :

menyebabkan tekanan darah turun mendadak, dihindari dengan meneteskan

procain 1% pada carotid body sebelum

melakukan diseksi daerah tersebut

Segera Setelah Operasi 8

1. Haematoma: akibat hemostasis yang tidak sempurna dan drainasi tidak lancer. Dapat mengakibatkan sumbatan jalan napas. Jika terjadi, lakukan evakuasi haematoma. Lokasi sumber perdarahan jika bias. Terkadang diperlukan intubasi atau

3. Trakheomalecia: terjadi karena cara kerja terlalu kasar hingga traumatis terhadap trachea, atau akibat tumor yang menginvasi ke trachea, atau akibat intubasi terlalu lama dengan cuff yang selalu terisi penuh. Sumbatan jalan nafas disini umumnya dihilangkan dengan pemasangan trakheostomi

4. Flap yang necrosis

5. Ruptur a. carotis: Hal ini dapat terjadi pada diseksi leher radikal pasca radiasi, akibat trauma atau kulit penutup yang necrosis. Biasanya terjadi pada hari 12-24. Usaha mencegah adalah dengan menutup a.carotis dengan flap otot levator scapulae.

Komplikasi Lama

1. Drop shoulder

2. Gangguan sensoris leher 3. Kosmetik

4. Oedema yang menetap didaerah muka,

submandibula, submental.

KESIMPULAN

Diseksi leher merupakan tindakan bedah yang diperlukan pada penanganan kanker kepala leher bila telah terjadi metastase pada KGB leher. Untuk dapat melakukan dengan baik perlu pengetahuan akan anatomi leher, surgical level KGB dan biologi tumor. Indikasi tindakan diseksi leher dan tipe diseksi yang akan dilaksanan harus dipersiapka dengan baik untuk mendapat hasil yang sesuai dengan harapan dan terhindar dari berbagai komplikasi yang mungkin terjadi.9,10,11

Telah terjadi perubahan dari diseksi leher yang radikal menuju yang lebih selektif dengan hasil yang sama serta morbiditas yang lebih baik, karena adanya multi madalitas terapi lain.

11

DAFTAR PUSTAKA

1. Medina JE, Honcle JR. Surgical

management of cervical lymph nodes in head and neck cancer, 2nd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins . 2004 .p.203-7.

2. Tjindarbumi D. Diseksi leher radikal.

Ropanasuri 1997. 25: 2; 27.

3. Devita VT, Hellwan S, Rosenberg SA .

(5)

Emir Taris Pasaribu Diseksi Leher pada Kanker Kepala–Leher

5. Balch CM et all. Prognostic factors in head and neck melanoma and their implications in treatment planning. In : Head Neck Cancer vol.2. Chapter 17, issues in the treatment of malignant melanoma. New York : BC Decker Inc. 1990.

6. Barbossa JF. Surgical treatment of head and neck tumors. New York and London : Grune Stratton ; 1974.

7. Beahrs OH. Surgical anatomy and

technique of radical neck dissection. SCONA 1977 ; 7 : 4 ; 101-4.

8. Byers RM . Management of the No Neck,

Head Cancer Vol.2 chapter 13. New York : BC Decker Inc. 1990.

9. Milliar RR . In: Cassisi NJ. editor.

Management of Head Neck Cancer. A multidisciplinary approach. Philadelphia : JB Lippincott Company ; 1984.

10. Strong, EW: Management of the No Neck,

Head Neck Cancer Vol. 2, Chapter 13. New York : BC Decker Inc. 1990.

11. Muchlis R. Diseksi leher radikal pada

Referensi

Dokumen terkait

Sura Kencana P.: Mukositis Oral Sebagai Akibat Terapi Radiasi Kanker Pada Daerah Kepala Dan leher, 2005... Sura Kencana P.: Mukositis Oral Sebagai Akibat Terapi Radiasi Kanker

Cisplatin merupakan suatu antineoplastik yang sangat potensial dan digunakan secara luas terhadap kemoterapi tumor ganas kepala dan leher, namun sering menimbulkan efek samping,

Karya tulis ilmiah yang akan dilaksanakan ini berjudul ” Hubungan Tumor Ganas Kepala Leher dengan Penurunan Berat Badan ” yang merupakan salah satu syarat

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara penurunan berat badan dengan tumor ganas kepala leher, dimana penurunan berat

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Tingkat Pengetahuan , Motivasi , frekuensi pelaksanaan deteksi dini kanker leher rahim , pengaruh tingkat pengetahuan terhadap

Metode: subyek penelitian ini adalah pasien penderita kanker area kepala dan leher yang menjalani perawatan radioterapi di RSUP Universitas Hasanuddin, subyek kemudian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui epidemiologi kanker kepala dan leher terkait rasio penderita laki-laki dan perempuan dan melihat kaitan stadium dengan

Dalam pendeteksian dini kanker leher rahim yang dijalankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2009-2010, telah didapat 46 positif kanker leher rahim dari