PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
DI SMP NEGERI 2 KUALA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
SITI SAROH NIM. 8146171081
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSTRAK
SITI SAROH. Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematik dan Motivasi Belajar Siswa Yang Diberi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Di SMP Negeri 2 Kuala. Tesis Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) perbedaan kemampuan komunikasi matematika antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe
think-pair-share dengan siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah, (2)
perbedaan motivasi belajara antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe
think-pair-share dengan siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah, (3)
proses jawab antara siswa dalam menyelesaikan soal-soal komunikasi matematik setelah diberi pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dibanding dengan yang diberi pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kuala sebanyak 72 siswa. Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitian pre-test-post-test control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII (tujuh) dengan mengambil sampel dua kelas (kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2). Instrumen yang digunakan terdiri dari tes kemampuan komunikasi matematik dan angket motivasi belajar siswa. Instrumen tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat validitas isi serta koefisien reliabilitas. Data dianalisis dengan uji ANACOVA sebelum digunakan uji ANACOVA terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas dalam penelitian ini dengan tarafsignifikan 5% .Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh hasil penelitian yaitu (1) Perbedaan kemampuan komunikasi matematik siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah, (2) Perbedaan motivasi belajar siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah, (3) Proses jawaban siswa dalam menyelesaikan soal-soal kemampuan komunikasi matematik yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share lebih baik dan bervariasi dibanding dengan siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah.
ii
ABSTRACT
SITI SAROH, Differences in Mathematical Communication Skill And Students Motivation By Cooperative Learning Think-Pair-Share With Problem Based Learning In Junior High School 2 Kuala. Thesis Mathematics Education Graduate Program, State University of Medan, 2016.
The purpose of the study is to examine (1) Differences in mathematical communication skill between students by cooperative learning think-pair-share with problem based learning, (2) Differences students motivation by cooperative learning Think-Pair-Share with problem based learning, (3) the responses of the students in the work on the problems of mathematical communication after a given cooperative learning think-pair-share with problem based learning. The research carried in Junior high school 2 kuala as many as 72 students. This research is an experimental study with pre-test post-test control group design. Population in this study were all students in grade VII (Seven) by taking a sample of two clases (Experimental class I and experimental class II). Instruments which in use consists of tests of mathematical communication skills and students learning motivation questionnaire.Istrument in the state has qualified validation of content as well as the reliability coefficient. Test analysis with ANACOVA. before use anacova first test do tests for normality and homogeneity tests in this study class 5%. based on analysis of the obtained result of research that (1) Differences in mathematical communication skill between students by cooperative learning think-pair-share higher than with problem based learning, 2) Differences students motivation by cooperative learning Think-Pair-Share higher than with problem based learning,3) the responses of the students in the work on the problems of mathematical communication after a given cooperative learning think-pair-share better and many variety than with problem based learning.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis saya yang berjudul “perbedaan
kemampuan komunikasi matematik dan motivasi belajar siswa yang diberi
pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dengan pembelajaran
berbasis masalah pada siswa kelas VII di SMP N 2 Kuala” dapat diselesaikan.
Tesis ini di susun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar
Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika di Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Sejak mulai dari persiapan sampai selesaianya penulisan tesis ini, penulis
mendapatkan semangat, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Semoga Allah memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan tersebut. Terima
kasih dan penghargaan khususnya penulis sampaikan kepada :
1. Kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan doa, semangat yang
kuat serta dukungan yang tak terhingga.
2. Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd, selaku dosen pembimbing I dan
Bapak Prof. Dr. P. Siagian, M.Pd, selaku dosen pembimbing II, yang telah
meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya untuk memberikan
binbingan, arahan dan saran-saran yang sangat berarti bagi penulis.
3. Bapak Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd, Ibu Dra. Ida Karnasih, M. Sc., Ed.,
iv
banyak memberikan saran dan masukan-masukan dalam penyempurnaan
tesis ini.
4. Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd dan Bapak Dr. Mulyono, M. Si,
selaku ketua dan sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika yang
setiap saat memberikan kemudahan, arahan dan nasehat yang sangat
berharga bagi penulis.
5. Direktur, Asisten Direktur I, II, dan III beserta staf Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bantuan dan
kesempatan kepada penulis menyelesaikan tesis ini.
6. Kepada sekolah SMP N 2 Kuala yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakukan penelitian lapangan.
7. Penduduk DIKMAT A-1 yang selalu memberikan tukungan agar saya
terus maju.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, penulis berharap semoga
tesis ini dapat memberikan masukan dan manfaat bagi para pembeca, sehingga
dapat memperkaya khasanan dalam membuat proposal tesis dan dapat memberi
inspirasi untuk penelitian lebih lanjut.
Penulis
v
2.4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share ... 42
2.5. Pembelajaran Berbasis Masalah ... 45
2.6. Teori Belajar yang Mendukung Pembelajaran Kooperatif ... 50
2.7. Teori yang Mendukung Pembelajaran Berbasis Masalah ... 52
2.8. Teori Van Hiele yang Mendukung Materi Segi Empat ... 57
2.9. Penelitian yang Relevan ... 59
2.10. Kerangka Konseptual... 63
vi
2.10.2. Perbedaan Motivasi Belajar antara Siswa yang diberi
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share dengan Siswa
yang diberi Pembelajaran Berbasis Masalah ... 66
2.10.3. Proses Jawaban yang dibuat Siswa dalam Menyelesaikan Soal-soal Komunikasi pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share dan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 67
2.11. Hipotesis Penelitian ... 69
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 70
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 70
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 70
3.4. Variabel Penelitian... 71
3.5. Desain Penelitian ... 72
3.6. Definisi Operasional ... 73
3.7. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 74
3.8. Uji Coba Instrumen Penelitian... 80
3.9. Teknik Analisis Data ... 84
3.10. Prosedur Penelitian ... 96
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 99
4.1.1.Deskriptif Hasil Penelitian ... 100
4.1.2. Analisis Statistik Inferensial (ANACOVA) Kemampuan Komunikasi Matematik ... 107
4.1.3. Analisis Deskripsi Angket Motivasi Belajar ... 113
4.1.4. . Analisis Statistik Inferensial (ANACOVA) Motivasi Belajar Siswa ... 126
4.1.6. Analisis Keragaman Proses Jawaban Siswa pada Tes Kemampuan Komunikasi Matematik ... 132
vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan... 140
5.2 Saran ... 141
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah ... 47
Tabel 2.2 Perbedaan Pedagogik Pembelajaran Cooperative Tipe Think- Pair-Share dan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 49
Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 69
Tabel 3.2 Tabel Winner Keterkaitan AntaraVariabel Bebas danVariabel Terikat ... 70
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematik ... 73
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematik . 74
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar ... 76
Tabel 3.6 Skor Alternatif Jawaban Angket Motivasi ... 76
Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ... 78
Tabel 3.8 Hasil Validasi TesKemampuan Komunikasi Matematik... 78
Tabel 3.9 Validasi Butir Soal Tes Kemampuan Komunikasi Matematik ... 79
Tabel 3.10 Rancangan Analisis Data Komunikasi Matematik untuk ANACOVA ... 85
Tabel 3.11 Rancangan Analisis Data Motivasi Belajar untuk ANACOVA . 89
Tabel 3.12 Keterkaitan Rumusan Masalah Hipotesis Statistik dan Jenis Uji Statistik yang digunakan ... 93
Tabel 4.1 Kemampuan Awal Komunikasi Matematik Siswa Kelas Think- Pair-Share secara Kualitatif ... 98
Tabel 4.2 Kemampuan Awal Komunikasi Matematik Siswa Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah secara Kualitatif ... 99
Tabel 4.3 Kemampuan Akhir Komunikasi Matematik Siswa Kelas Think- Pair-Share secara Kualitatif ... 101
Tabel 4.4 Kemampuan Akhir Komunikasi Matematik Siswa Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah secara Kualitatif ... 102
Tabel 4.5 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa ... 106
Tabel 4.6 Deskripsi KAM Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Think- Pair-Share dan Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah ... 108
Tabel 4.7 Deskripsi Kemampuan Akhir Komunikasi Matematik Kelas Think- Pair-Share dan Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah ... 108
Tabel 4.8 Hasil Uji HomogenitasVarians KAM Komunikasi Matematik Kelas Think- Pair-Share dan Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah ... 109
Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Varians Kemampuan Akhir Komunikasi Matematik Kelas Think- Pair-Share dan Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah ... 109
ix
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Pengujian Pengaruh Komunikasi Matematik
Dengan Pembelajaran ... 111
Tabel 4.12 Persentase Senang Menjalankan Tugas Dalam Belajar ... 112
Tabel 4.13 Persentase Menunjukkan Minat Mendalami Materi yang dipelajari lebih jauh ... 114
Tabel 4.14 Persentase Bersemangat dan Bergairah untuk Berprestasi ... 115
Tabel 4.15 Persentase Merasakan Pentingnya Belajar ... 116
Tabel 4.16 Persentase Ulet dan Tekun dalam Menghadapi masalah belajar 116
Tabel 4.17 Persentase Mempunyai Kegiatan untuk Meraih Cita-cita dengan Cara belajar ... 117
Tabel 4.18 Persentase Hadiah (Rewards) ... 118
Tabel 4.19 Persentase Hukuman ... 118
Tabel 4.20 Persentase Persaingan dengan Teman / Lingkungan ... 119
Tabel4.21 Persentase Senang MenjalankanTugas Dalam Belajar ... 119
Tabel4.22 Persentase Menunjukkan Minat Mendalami Materi yang dipelajari lebih jauh ... 120
Tabel4.23 Persentase Bersemangat dan Bergairah untuk Berprestasi ... 121
Tabel4.24 PersentaseMerasakanPentingnyaBelajar ... 122
Tabel4.25 PersentaseUletdanTekundalamMenghadapi masalah belajar ... 122
Tabel4.26 Persentase Mempunyai Kegiatan untuk Meraih Cita-cita dengan carabelajar ... 123
Tabel4.27 Persentase Hadiah (Rewards) ... 124
Tabel4.28 Persentase Hukuman ... 124
Tabel4.29 Persentase PersaingandenganTeman / Lingkungan ... 125
Tabel 4.30 PersentaseAngket MotivasiBelajarSiswadenganPembelajaran Think Pair Share dan PembelajaranBerbasisMasalah ... 125
Tabel 4.31 Deskripsi Motivas iAwal Kelas Think Pair Share dan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 126
Tabel 4.32 Deskripsi MotivasiAkhirKelas Think Pair Share dan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 127
Tabel 4.33 HasilUji HomogenitasVarians Motivasi Awal Kelas Think- Pair-Share dan Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah ... 128
Tabel 4.34 HasilUji Homogenitas VariansMotivasiAkhirKelas Think- Pair-Share dan Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah ... 128
Tabel 4.35 Daftar Nilai Motivasi Belajar Siswadengan Pembelajaran Think- Pair-Share dan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 129
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Soal Latihan Siswa ... 9 Gambar 1.2 Cara Siswa Menjawab ... 10 Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ... 98 Gambar 4.1 Grafik Hasil Kemampuan Awal Komunikasi Matematik
Siswa Kelas Think Pair Share ... 101 Gambar 4.2 Grafik Hasil KemampuanAwalKomunikasi Matematik
Siswa Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah ... 102 Gambar 4.3 Grafik Hasil Kemampuan Akhir Komunikasi Matematik
Siswa Kelas Think Pair Share ... 104 Gambar 4.4 Grafik Hasil Kemampuan Akhir Komunikasi Matematik
Siswa Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah ... 105 Gambar 4.5 Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Komunikasi Matematik
Siswa Butir Soal No. 1 ... 133 Gambar 4.6 Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Komunikasi Matematik
Siswa Butir Soal No. 2 ... 134 Gambar 4.7 Ragam Proses PenyelesaianJawaban Komunikasi Matematik
Siswa Butir Soal No. 3 ... 135 Gambar 4.8 Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Komunikasi Matematik
140
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan temuan penelitian selama pembelajaran
dengan pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dan pembelajaran berbasis
masalah yang menekankan pada kemampuan komunikasi matematik dan motivasi
belajar siswa maka peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematik antara siswa yang
diberi pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dengan siswa yang
diberi pembelajaran berbasis masalah. Hal ini terlihat dari hasil analisis
covarians (ANACOVA) untuk hasil belajar kemampuan komunikasi
matematik siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share
adalah 87,55 lebih besar dari pembelajaran berbasis masalah yaitu 84,51.
Bila di tinjau ketuntasan secara klasikal nilai kemampuan komunikasi
matematik minimal kategori cukup pada kelas kooperatif tipe
think-pair-share sebesar 77,7% sedangkan pada pembelajaran berbasis masalah
sebesas 61%
2. Terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran
kooperatif tipe think-pair-share dengan siswa yang diberi pembelajaran
141
terdapat 33 orang dari 36 siswa atau 90% motivasinya sangat tinggi dan 3
orang dari 36 siswa atau 10% tinggi. Sedangkan pada pembelajaran berbasis
masalah motivasi belajar siswa sebanyak 25 orang dari 30 siswa atau 69%
sangat tinggi dan 11 orang dari 36 siswa atau 31% tinggi. Sehingga motivasi
belajar pada kelas pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share lebih tinggi
dibandingkan pada kelas pembelajaran berbasis masalah yaitu 94,42% dan
89,28%
3. Proses penyelesaian jawaban siswa dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe think-pair-share lebih bervariasi di banding dengan proses
jawaban siswa dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah. Hal
ini ditunjukkan dengan jawaban siswa dalam menyelesaikan tes kemampuan
komunikasi matematik lebih baik.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah diuraiakan, selanjutnya berkaitan
dengan hal tersebut, berikut ini diberikan beberapa saran yang perlu mendapat
perhatian dari semua pihak yang berkepentingan terhadap penggunaan pembelajaran
kooperatif tipe think-pair-share dan pembelajaran berbasis masalah dalam proses
142
1. Bagi guru Matematika
a. Pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dan bembelajaran berbasis
masalah pada pembelajaran matematika yang menekankan pada
kemampuan komunikasi matematik dan motivasi belajar siswa dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menerapkan pembelajaran
matematika yang inovatif khususnya dalam mengajarkan materi segi
empat.
b. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai
bandingan bagi guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran
matematika dengan pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dan
pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan segi empat.
c. Aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dan
pembelajaran berbasis masalah adalah efektif. Diharapkan guru
matematika dapat menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan
gagasannya dalam bahasa dengan cara mereka sendiri, berani
berargumentasi sehingga siswa akan lebih percaya diri dan kreatif dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dengan demikian matematika
bukan lagi momok yang sangat menyulitkan bagi siswa.
d. Diharapkan guru perlu menambah wawasan tentang teori-teori
pembelajaran dan model pembelajaran yan inovatif agar dapat
143
biasa secara dasar dapat ditinggalkan sebagai upaya peningkatan hasil
belajar siswa.
2. Kepada Lembaga terkait
a. Pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dan pembelajaran berbasis
masalah dengan menekankan kemampuan komunikasi matematik dan
motivasi belajar siswa masih sangat asing bagi guru maupun siswa, oleh
karenanya perlu disosialisasikan oleh sekolah atau lembaga terkait dengan
harapan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa, khususnya
meningkatkan kemampuan komunikasi matematik dan motivasi belajar
siswa.
b. Pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dan pembelajaran berbasis
maslah dapat dijadikan salah satu alternatif dalam meningkatkan
kemampuan komunikasi matematik dan motivasi belajar siswa pada
pokok bahasan segi empat sehingga dapat dijadikan masukan bagi sekolah
untuk dikembangkan sebagai strategi pembelajaran yang efektif untuk
pokok pembahasan matematika yang lain.
3. Kepada penelitian lanjutan
a. Dalam penelitian ini pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dan
pembelajaran berbasis masalah yang di bandingkan dan untuk penelitian
selanjutnya agar membandingkan model pembelajaran yang lebih setara.
b. Dalam penelitian ini variabel yang di teliti adalah kemampuan
144
diharapakan dapat mengembangkan variabel yang lain seperti kemampuan
145
DAFTAR PUSTAKA
Ansari, B. (2012). Komunikasi Matematika dan Politik. Banda Aceh: Pena
Arends, R. (2008). Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
_________ (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Darkasyi, dkk. (2014). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Dan
Motivasi Matematika Dengan Pembelajaran Quantum Learning,
jurnal didaktik matematika, Volume 1
Fatimah. (2012). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap
Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 3
Febrianti, dkk. (2012). Pembelajaran Matematika dengan Model Snowball
Throwing Disertai Peta Konsep di Kelas VIII SMPN 1 Padang, Jurnal
pendidikan Matematika Volume 1
Gaspersz, V. (1994). Metode Rncangan Percobaan. Bandung: Armico
Hamid, A. (2009). Teori Belajar dan Mengajar. Medan
Hosnan. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad
21. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Husna, dkk. (2013). Peningkatan Kemampuan Pemecahan masalah dan
Komunikasi Matematik Siswa Menengah Pertama (SMP) Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share. Jurnal
Pendidikan Matematika, Volume 4
Kadir. (2015). Statistik Terapan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Kaya, dkk. (2016). Elementary Mathematics Teacher’s Perceptions and Lived
Experiences On Mathematical Communication. Eurasia Journal Of
Mathematics, Sience & Technologi Education, Volume 6.
Kiemer, dkk. (2015). Effect of a Classroom Discourse Intervention on Theachers
Practice and Students Motivation to Learn Mathematic and Sience.
146
Kim,dkk. (2016). Pre-service Elementary Teachers Motivation and III Structured
Problem Solving in Korea. Eurasia Journal of Mathematics Science &
Technology Education. Volume 6
Mahanani, dkk. (2013). Keefektifan Model Course Review Horay Berbantu
Powerpoint pada Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa, Unnes
Journal of Mathematics Education, Volume 2
Maonde, dkk. (2015). The Discrepancy of Student’s Mathematics Achievement
Through Cooperative Learning Model and The Ability in Mastering Languages and Science. International Journal of Education and
Research. Volume 3
Pulungan, D. (2014). Pengembangan Instrumen Tes Leterasi Matematika Model
PISA, Journal of Educational Research and Evaluation, Volume 2
Purbowo, dkk. (2012). Keefektifan Pembelajaran Snowball Trowing Berbantu
Lembar Kegiatan Siswa, Unnes Journal of Mathematics Education,
Volume 1
Purwanto, N. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ramdani, Y. (2012). Pengembangan Instrumen dan Bahan Ajar untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi, Penalaran, dan Koneksi Matematik dalam Konsep Integral, Jurnal Penelitian Pendidikan,
Volume 13
Ramellan, dkk. (2012). Kemampuan Komunikasi Matematik dan Pembelajaran
Interaktif, Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 1
Ramis, dkk. (2015). Differentiatied Tasks System in Math as a Tool to Develop
University Student’s Learning Motivation. International Journal of Mathematics Education, Volume 3
Sadirman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali pers
Safa’udin, dkk. (2015). Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Kooperatif Tipe Snowball Throwing Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa, Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, Volume 3
Salam, R. (2014). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa dengan
147
Saputra, A. (2013). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write,
jurnal penelitian pendidikan, Volume 15
Sapitri, dkk. (2015). Keefektifan Cooperative Learning STAD dan GI Ditinjau
dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematik, Jurnal
Riset Pendidikan Matematika, Volume 2
Syahputra, E. (2016). Statistik Terapan. Medan: Unimed Press
Sudjana. (1991). Desaian dan Analisis Eksperimen. Bandung: Tarsito
_______(2009). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.
Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tandiling, E. (2012). Pengembangan Instrumen Untuk Mengukur Kemampuan
Komunikasi Matematik dan Self Regulated Learning siswa dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah Atas, Jurnal
Penelitian Pendidikan, Volume 13
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Trisnawati, dkk. (2015). Perbandingan Keefektifan Quantum Teaching dan TGT
pada Pembelajaran Matematika Ditinjau dari Prestasi dan Motivasi,
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 2
Ulya, dkk. (2014). Analysis of Mathematics Problem Solving Ability of Junior Hight School Students Viewed of Student Cognitive Style. International Journal of Mathematics Science & Technology Education, Volume 6.
Vitriani, dkk. (2014). Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe Thing-Pair-Share dan Konvensional.
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 5
Walpole, R. (1995). Pengantar Statistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama