• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRIS KELAS X SEMESTER II DI SMA SWASTA CERDAS MURNI TEMBUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRIS KELAS X SEMESTER II DI SMA SWASTA CERDAS MURNI TEMBUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRIS

KELAS X SEMESTER II DI SMA SWASTA CERDAS MURNI TEMBUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh:

Tiara Mahdalena Arwira NIM 4121121029

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRIS

KELAS X SEMESTER II DI SMA SWASTA CERDAS MURNI TEMBUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Tiara Mahdalena Arwira (4121121029)

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berpikir induktif dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi optika geometris kelas X semester II di SMA Swasta Cerdas Murni Tembung Tahun Pelajaran 2016/2017.

Jenis penelitian adalah quasi eksperiment dengan desain two group pretest posttest. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa-siswi kelas X semester II yang terdiri dari 2 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling. Sampel yang dipilih adalah kelas X-2 sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran berpikir induktif yang berjumlah 30 orang dan kelas X-3 sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 5 pilihan jawaban yang telah divalidkan oleh validator, observasi aktivitas belajar, sikap dan keterampilan siswa berupa lembar penilaian yang digunakan oleh observer. Statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian adalah uji t. Sebagai uji prasyarat digunakan uji normalitas dan uji homogenitas.

Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pretest kelas eksperimen adalah 30,2 dan kelas kontrol adalah 26,8, setelah pembelajaran selesai diberikan posttest dengan hasil nilai rata-rata kelas eksperimen 74,7 dan kelas kontrol 62,2. Analisis uji normalitas dan uji homogenitas pada kedua kelas diketahui bahwa data berdistribusi normal dan kedua kelas berasal dari kelompok yang homogen. Hasil uji t satu pihak diperoleh thitung > ttabel yaitu (5,008 > 1,59), artinya ada pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model pembelajaran berpikir induktif terhadap hasil belajar siswa pada materi optika geometris kelas X semester II di SMA Swasta Cerdas Murni Tembung Tahun Pelajaran 2016/2017. Rata-rata nilai keseluruhan aktivitas siswa kelas eksperimen adalah 77,34 termasuk dalam kriteria aktif.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T karena atas segala

rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis

sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Skiripsi berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Berpikir Induktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Optika Geometris Kelas X Semester II

di SMA Swasta Cerdas Murni Tembung Tahun Pelajaran 2016/2017” disusun

untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1) Bapak Drs. Abd. Hakim S, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi

yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada

penulis sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

2) Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S, Ibu Dr. Eva M. Ginting,

M.Si dan Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si, selaku dosen penguji

yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana

penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.

3) Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan motivasi dan saran dalam perkuliahan.

4) Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si dan Bapak Purwanto, M.Pd

selaku dosen Validator yang telah memberikan masukan dan

saran-saran untuk melakukan penelitian.

5) Bapak Dr. Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua jurusan Fisika,

Bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku ketua prodi Pendidikan

Fisika.

6) Seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika

FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis.

(6)

v

8) Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Ari

Yusmar, S.Pd.I dan Ibunda Irma Wani Nasution, S.Pd.I yang telah

membimbing dan mendidik penulis dengan kasih sayang, memberi doa

yang tulus dalam setiap sujudnya, dorongan serta sumbangsih yang

besar dari segi material, spiritual dan nasehat yang menjadi motivasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9) Kepada saudara kandung penulis Adik Muhammad Haryanda Arwira,

Adik Puspa Natasha Arwira, Adik Putri Anggraini Agustina Arwira

dan Adik Novita Savitri Arwira yang telah memberi dukungan dan

motivasi kepada penulis.

10) Kedua Nenek yang selalu perhatian dan mendukung penulis baik dari

segi materi dan moril (Siti Nurmala Batubara dan Dra. Arbijati, M.Pd).

11) Bapak, Ibu, Bunde serta Om (Teti Yusriah, S.Pd.I, Melvino, Boyke

Azwar, M.Pd, Ade Lestari, M.Pd, Asril Umar Peranginangin S.E,

M.Pd dan Nurhayani, M.Pd).

12) Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada keluarga besar SMA

Swasta Cerdas Murni Tembung yaitu Bapak kepala sekolah Ibrahim

Arbi, S.Ag, S.Pd. I, Bapak Drs. Syarif Sulaiman dan siswa-siswa kelas

X-2 dan X-3 yang telah membantu penulis dalam penelitian.

13) Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dede Syaifuddin

Nasution yang telah membantu dalam melakukan penelitian dan

penyusunan skripsi ini.

14) Ucapan terima kasih kepada Fisika Dik B 2012 sebagai sahabat

seperjuangan, khususnya untuk Rosiqoh, Suci Hardianti dan Yunianti

Pratiwi, S.Pd sebagai sahabat yang telah memberi doa, semangat,

canda tawa dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

15) Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada teman-teman PPLT

SMP Swasta Pembangunan Galang yakni Wilvan, Sahat, Daud, Neo,

Candra, Pujiadi, Bulan, Destri, Lisca, Yohanna, Fatma, Habibah, Elsi,

Mashitoh, Wenny, Syahmia, Fitri yang telah memberikan semangat

(7)

vi

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca

yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skiripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan

terima kasih.

Medan, April 2017

Penulis,

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vii

Daftar Tabel x

Daftar Gambar xi

Daftar Lampiran xiii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 3

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

1.7. Defenisi Operasional 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Pengertian Belajar 6

2.1.2. Aktivitas Belajar 7

2.1.3. Hasil Belajar 8

2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran 10

2.1.5 Model Pembelajaran Berpikir Induktif 11

2.1.5.1 Orientasi Model 11

2.1.5.2 Teori Belajar yang Melandasi Berpikir Induktif 12

(9)

viii

2.1.5.4 Prosedur Pembelajaran 14

2.1.5.5 Prasyarat Pembelajaran 16

2.1.5.6 Sistem Sosial Model Pembelajaran Berpikir Induktif 17 2.1.5.7 Peran Guru pada Model Pembelajaran Berpikir Induktif 17 2.1.5.8 Sistem Pendukung pada Model Pembelajaran Berpikir Induktif 18 2.1.5.9 Dampak Instruksional Dan Dampak Pengiring 18 2.1.5.10 Hubungan Berpikir Induktif terhadap Hasil Belajar 19 2.1.5.11 Kelebihan Model Pembelajaran Berpikir Induktif 20 2.1.6. Model Pembelajaran Konvensional 21

2.1.7 Materi Pembelajaran 21

2.1.7.1 Pemantulan Cahaya 21

2.1.7.2 Pemantulan Sempurna 24

2.1.7.3 Pembiasan Cahaya 26

2.2. Kerangka Konseptual 29

2.3. Hipotesis Penelitian 30

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32

3.2.1 . Populasi Penelitian 32

3.2.2. Sampel Penelitian 32

3.3. Variabel Penelitian 32

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 33

3.5. Prosedur Penelitian 33

3.6. Teknik Pengumpulan Data 37

3.7. Instrumen Penelitian 37

3.7.1 Angket Siswa 37

3.7.2 Validitas Tes 37

3.7.3 Tes Hasil Belajar 37

3.7.4 Lembar Kerja Siswa (LKS) 38

(10)

ix

3.8. Teknik Analisis Data 39

3.8.1 Uji Persyaratan Analisis Data 39

3.8.2 Pengujian Hipotesis 41

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 44

4.1.1 Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44 4.1.2 Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 45

4.1.3 Uji Persyaratan Analisis Data 46

4.1.4 Uji Hipotesis Data 47

4.1.5 Penilaian Sikap 48

4.1.6 Penilaian Keterampilan 49

4.1.7 Penilaian Aktivitas 50

4.2. Pembahasan 56

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 60

5.2 Saran 60

(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Hubungan antara Model Pembelajaran

Berpikir Induktif dan Hasil Belajar yang Diteliti 19

Tabel 3.1. Two Group Pretest – Postest Design 33

Tabel 3.2 Perincian Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 38

Tabel 3.3 Indikator Observasi Aktivitas Siswa 39

Tabel 3.4 Indikator Observasi Sikap Siswa 39

Tabel 3.5 Indikator Observasi Keterampilan Siswa 39

Tabel 4.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44

Tabel 4.2 Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 45

Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata – Rata,

Standar Deviasi dan Varians 46

Tabel 4.4 Ringkasan Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest 46

Tabel 4.5 Ringkasan Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest 47

Tabel 4.6 Ringkasan Uji Kesamaan Rata - Rata Pretest 47

Tabel 4.7 Ringkasan Perhitungan Uji t Posttest 48

Tabel 4.8 Perkembangan Sikap Siswa Kelas Eksperimen

Pada Pertemuan I, Pertemuan II dan Pertemuan III 48

Tabel 4.9 Perkembangan Keterampilan Siswa Kelas Eksperimen

Pada Pertemuan I, Pertemuan II dan Pertemuan III 50

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale 7

Gambar 2.2 Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring

Berpikir Induktif 18

Gambar 2.3 Pemantulan Teratur dan Pemantulan Baur 22

Gambar 2.4 Sudut pada Bidang Pantul 22

Gambar 2.5 Pemantulan pada Cermin Datar 23

Gambar 2.6 Sinar Datang pada Cermin Cekung 23

Gambar 2.7 Sinar Datang pada Cermin Cembung 24

Gambar 2.8 Pemantulan Sempurna 25

Gambar 2.9 Deskripsi Geometri tentang Sudut Kritis

dan Pemantulan Sempurna 25

Gambar 2.10 Jalannya Sinar pada Pembiasan Cahaya 26

Gambar 2.11 Jalannya Sinar Pembiasan Cahaya pada Lensa 27

Gambar 2.12 Jalannya Sinar Pembiasan Cahaya pada Prisma 27

Gambar 2.13 Persamaan pada Permukaan Lengkung 28

Gambar 2.14 Persamaan Perbesaran Bayangan pada Cermin Lengkung 28

Gambar 2.15 Jalannya Sinar pada Lensa Cekung 28

Gambar 2.16 Sinar Datang melalui Titik Pusat O pada Cermin Cekung 29

Gambar 2.17 Jalannya Sinar pada Lensa Cembung 29

Gambar 2.18 Sinar Datang melalui Titik pusat O pada Cermin cembung 29

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 36

Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretest Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 45

Gambar 4.2. Diagram Batang Data Posttest Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 46

Gambar 4.3. Diagram Batang Kategori Pencapaian Siswa Mulai

dari Pretes, Aktivitas Hingga Postes 52

Gambar 4.4 Grafik Hubungan Antara Nilai Pretes, Nilai Aktivitas

(13)

xii

Kategori Aktivitas 53

Gambar 4.5 Grafik Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes Berdasarkan

Nilai Aktivtas Terendah Sampai Tertinggi Secara Individu 54

Gambar 4.6 Grafik Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes Berdasarkan

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP Pemantulan Cahaya 64

Lampiran 2 RPP Pembiasan Cahaya 79

Lampiran 3 RPP Pembiasan Cahaya pada Lensa 93

Lampiran 4 LKS Pemantulan Cahaya 105

Lampiran 5 LKS Pembiasan Cahaya pada Kaca Planparalel 112

Lampiran 6 LKS Pembiasan Cahaya pada Lensa 117

Lampiran 7 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar 121

Lampiran 8 Tes Hasil Belajar 136

Lampiran 9 Angket Siswa 143

Lampiran 10 Lembar Wawancara Guru 145

Lampiran 11 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa 147

Lampiran 12 Lembar Penilaian Sikap Siswa 149

Lampiran 13 Lembar Penilaian Keterampilan Siswa 151

Lampiran 14 Tabulasi Hasil Jawaban 152

Lampiran 15 Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 160

Lampiran 16 Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 161

Lampiran 17 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi 162

Lampiran 18 Perhitungan Rata-rata, Standart Deviasi dan Varians 165

Lampiran 19 Uji Normalitas 169

Lampiran 20 Uji Homogenitas 174

Lampiran 21 Uji Hipotesis 178

Lampiran 22 Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 183

Lampiran 23 Penilaian Sikap Siswa Kelas Eksperimen 189

Lampiran 24 Penilaian Keterampilan Siswa Kelas Eksperimen 192

Lampiran 25 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 195

Lampiran 26 Rekapitulasi Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes

Siswa Kelas Eksperimen 196

(15)

xiv

Berdasarkan Kelompok 198

Lampiran 28 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 199

Lampiran 29 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 200

Lampiran 30 Nilai – Nilai Distribusi F 201

Lampiran 31 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 205

Lampiran 32 Surat – Surat 206

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menyatakan bahwa nilai

rata-rata UN 2016 tingkat SMA/MA negeri dan swasta mengalami penurunan dari

61,29 (2014/2015) menjadi 54,78 (2015/2016). Dengan demikian, terjadi

penurunan 6,51 angka jika dibandingkan nilai rata-rata UN tahun sebelumnya. Hal

ini menunjukkan taraf pendidikan SMA/MA di Indonesia masih rendah dengan

menurunnya hasil belajar siswa, terutama pada pelajaran fisika. Berdasarkan hasil

wawancara dengan guru bidang studi fisika di SMA Swasta Cerdas Murni

Tembung diperoleh data bahwa: (1) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah

75 (2) siswa jarang melakukan eksperimen, (3) nilai rata-rata hasil ujian siswa 60

terlihat bahwa hasil belajar masih rendah. Berdasarkan hasil angket yang

disebarkan pada 30 siswa di kelas X SMA Swasta Cerdas Murni Tembung

diperoleh hasil bahwa 76,7% siswa menyatakan untuk mengumpulkan data dan

menyajikan data diperlukan mengumpulkan data tetapi 40% siswa tidak dapat

memberikan contohnya, dari 30% siswa menyatakan dapat menyajikan data dalam

wacana fisika tetapi 93,3% siswa menyatakan tidak dapat memberikan contohnya,

dari 30% siswa menyatakan untuk menguji dan menghitung data diperlukan

analisis tetapi 66,7% siswa menyatakan tidak mengetahui bagaimana cara

menganalisis, dari 53,5% siswa menyatakan mengetahui pengertian hipotesis

tetapi 86,7% siswa menyatakan tidak mengetahui contohnya dan 43,3% siswa

menyatakan tidak pernah melakukan hipotesis.

Berdasarkan uraian di atas masalah yang diperoleh adalah hasil belajar

siswa di bawah KKM, siswa jarang melakukan eksperimen, kemampuan

mengumpulkan data masih rendah, kemampuan menyajikan data masih rendah,

kemampuan menganalisis masih rendah dan kemampuan berhipotesis juga masih

rendah. Berhubungan dengan masalah tersebut maka dipilih model pembelajran

berpikir induktif. Karakteristik dari model pembelajaran berpikir induktif antara

(17)

2

mengembangkan sikap positif terhadap objek, dan menekankan adanya partisipasi

siswa dalam melakukan observasi, pengamatan, dan siswa diberi kesempatan

secara maksimal untuk aktif dalam pembelajaran. Joyce (2009:104) menyatakan

bahwa model berpikir induktif dikembangkan untuk bagaimanapun, dalam hal

mengembangkan kapasitas berpikir, siswa perlu dituntut untuk mencerna dan

memproses berbagai informasi. Model pembelajaran berpikir induktif memiliki

empat tahap pembelajaran yaitu : (1) Mengidentifikasi dan menghitung data yang

relevan dengan topik atau masalah, (2) Mengelompokkan objek-objek ini menjadi

kategori-kategori yang anggotanya memiliki sifat umum, (3) Menafsirkan data

dan mengembangkan label untuk kategori-kategori tadi sehingga data tersebut

bisa dimanipulasi secara simbolis, dan (4) Mengubah kategori-kategori menjadi

keterampilan atau hipotesis-hipotesis.

Joyce (2009:105) penerapan utama dari model pembelajaran berpikir

induktif adalah mengembangkan kapasitas berpikir, bagaimanapun dalam hal

mengembangkan kapasitas berpikir, siswa perlu dituntut untuk mencerna dan

memproses berbagai informasi. Penerapan model pembelajaran berpikir induktif

ini sudah pernah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya seperti Putri

(2014:59) berpendapat bahwa dari hasil penelitian diketahui model pembelajaran

berpikir induktif berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa,

Listyaningrum, (2012:61) berpendapat bahwa dari hasil penelitian diketahui

model pembelajaran berpikir induktif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

meliputi : kemanfaatan fasilitas pembelajaran, performance guru, iklim kelas,

sikap ilmiah, dan motivasi berprestasi siswa dapat dilihat melalui hasil lembar

observasi, angket serta wawancara dengan guru dan siswa. Berorientasi pada

model pembelajaran berpikir induktif yang didukung oleh Putri,dkk dan

Listyaningrum,dkk peneliti akan melakukan pendataan kuantitas dari

peningkatan hasil belajar siswa dengan melakukan pembentukan konsep, diskusi,

melakukan percobaan, merumuskan hipotesis dan mempresentasikan hasil karya.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, saya akan melakukan penelitian

(18)

3

Hasil Belajar Siswa Pada Materi Optika Geometris Kelas X Semester II di SMA

Swasta Cerdas Murni Tembung Tahun Pelajaran 2016/2017”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Rendahnya hasil belajar siswa pada bidang studi fisika yang berada di

bawah kriteria ketuntasan minimal.

b. Siswa jarang melakukan eksperimen.

c. Kemampuan mengumpulkan data masih rendah.

d. Kemampuan menyajikan data masih rendah.

e. Kemampuan menganalisis masih rendah.

f. Kemampuan berhipotesis juga masih rendah.

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan,

sehingga memungkinkan tujuan penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini

adalah:

a. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berpikir

induktif.

b. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Swasta Cerdas

Murni Tembung Tahun Pelajaran 2016/2017.

c. Materi yang dikaji dalam penelitian ini adalah optika geometris.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

a. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran berpikir induktif pada materi optika geometris di kelas X

semester II SMA Swasta Cerdas Murni Tembung Tahun Pelajaran

(19)

4

b. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran

konvensional pada materi optika geometris di kelas X semester II SMA

Swasta Cerdas Murni Tembung Tahun Pelajaran 2016/2017?

c. Apakah ada pengaruh model pembelajaran berpikir induktif terhadap hasil

belajar siswa pada materi optika geometris di kelas X semester II SMA

Swasta Cerdas Murni Tembung Tahun Pelajaran 2016/2017?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin di

capai pada penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran berpikir induktif pada materi optika geometris di kelas X

semester II SMA Swasta Cerdas Murni Tembung Tahun Pelajaran

2016/2017.

b. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran

konvensional pada materi optika geometris di kelas X semester II SMA

Swasta Cerdas Murni Tembung Tahun Pelajaran 2016/2017.

c. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berpikir induktif terhadap

hasil belajar siswa pada materi optika geometris di kelas X semester II SMA

Swasta Cerdas Murni Tembung Tahun Pelajaran 2016/2017.

1.6 Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

a. Bagi peneliti, sebagai bahan masukkan untuk dapat menerapkan

pembelajran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah yang

akan datang dan sebagai bahan masukkan bagi peneliti lain yang meneliti

permasalahan yang sama.

b. Bagi peserta didik, diharapkan menjadi pembelajaran yang menarik

(20)

5

c. Bagi guru, sebagai model alternatif pembelajaran dalam memecahkan

beberapa masalah yang dihadapi pada proses belajar mengajar sebagai

upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

d. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam upaya perbaikan sistem

pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

1.7 Defenisi Operasional

Untuk menghindari perbedaan atau ketidakjelasan makna, maka defenisi

operasional dalam penelitian ini adalah :

a. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti

proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.

(Purwanto,2011:46)

b. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas

atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan

perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, computer,

kurikulum dan lain-lain. (Trianto,2009:22)

c. Penerapan utama dari model pembelajaran berpikir induktif adalah

mengembangkan kapasitas berpikir, bagaimanapun dalam hal

mengembangkan kapasitas berpikir, siswa perlu dituntut untuk mencerna

(21)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa kelas X semester II di SMA Swasta Cerdas Murni Tembung T.P 2016/2017 dengan menggunakan model pembelajaran berpikir induktif dinyatakan tuntas KKM dengan nilai KKM 75 dimana nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 74,7 dengan rincian tuntas KKM berjumlah 20 orang dengan tingkat kriteria kemampuan sedang.

2. Hasil belajar siswa kelas X semester II di SMA Swasta Cerdas Murni Tembung T.P 2016/2017 dengan menggunakan pembelajaran konvensional dinyatakan tidak tuntas KKM dengan nilai KKM 75 dimana nilai rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 62,2 dengan rincian tuntas KKM berjumlah 5 orang dengan tingkat kemampuan rendah. 3. Ada pengaruh model pembelajaran berpikir induktif terhadap hasil

belajar siswa pada materi optika geometris kelas X semester II di SMA Swasta Cerdas Murni Tembung T.P 2016/2017, berdasarkan analisis uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel (5,008 > 1,59).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu:

1. Kepada guru ataupun calon guru yang ingin menggunakan model Berpikir Induktif hendaknya membuat deskriptor penilaian aktivitas yang lebih baik lagi dan disesuaikan dengan fase-fase siswa pada model ini dan lebih memperhatikan pembagian kelompok agar pembelajaran bisa berjalan lebih efektif.

(22)

61

(23)

62

DAFTAR PUSTAKA

Dahar, Ratna Wilis, (2011), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga, Jakarta.

Dimyati, Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Diniyati, Nirma. (2014), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berpikir Induktif Terhadap Hasil Belajar Siswa, UPI, Bandung.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Proposal Skripsi Prodi Kependidikan. Fmipa, Unimed.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan

Joyce, Bruce, (2009), Models Of Teaching: Model-Model Pengajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Joyce, Bruce., Marsha Weil. (2003), Models of Teaching Fifth Edition, Prentice of Hall India Private Limited, New Delhi

Kanginan, M., (2007), Fisika untuk SMA Kelas X Semester 2, Jakarta, Erlangga

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembengan Pusat Penilaian Pendidika, (2016), Laporan Hasil Ujian Nasional Tahun 2016, Balitbang, Kemdikbud

Listyaningrum, Ika Rahmawati, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Inductive Thinking Berbasis Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X.7 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Biologi, 4 (1), Hal. 56-67

Muhamad, P., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berpikir Induktif Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Getaran dan Gelombang Skripsi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

(24)

63

Sekolah Dasar Gugus R. A. Kartini, Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 2(1), Hal. 1-11

Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua, Rajawali Pers, Jakarta

Sani, Ridwan Abdullah, (2013), Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Sanjaya, Wina, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikani, Kencana Prenada Media, Jakarta

Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press, Jakarta.

Slameto. (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta,. Jakarta.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, Djudju, (2006), Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Remaja Rosdakarya, Bandung

Gambar

Gambar 4.5 Grafik Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes Berdasarkan

Referensi

Dokumen terkait

Data tersebut menggambarkan bahwa pakan tinggi serat yang digunakan dalam ransum dapat mempengaruhi status mineral Ca, Mg dan Zn ternak melalui pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel tanah terhadap stabilitas lereng pada model tanggul dengan menggunakan software Geo Slope , sehingga

Akan tetapi, informasi pada situs OGSA-DAI sebagai acuan utama penulis tidak diberikan secara detil dalam hal pustaka yang terkait dengan sistem operasi dan paket GT yang

BAGIAN D : Masa mulai berlaku: Amendemen Ketujuh ini mul ai berlaku segera setelah ditandatangani oleh Para Pihak... IN WITNESS WHEREOF, USAID and the Grantee,

[r]

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

Dan yang paling utama adalah bahwa penulis lebih memfokuskan pembahasan pada pesan yang terkandung dalam surat al-Baqarah ayat 233, tentang pendidikan anak.. Dalam penelitian

1 Menampilkan data secara detail dari baris data yang dipilih pada halaman lokasi atau hasil pencarian Halaman lokasi Pengguna meng-klik link ‘View’ Menampilkan