• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY PADA PELAJARAN IPS KELAS IV SD SWASTA XAVERIUS PADANGSIDIMPUAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY PADA PELAJARAN IPS KELAS IV SD SWASTA XAVERIUS PADANGSIDIMPUAN TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Metode Role Play Pada Pelajaran

IPS Kelas IV SD Swasta Xaverius

Padangsidimpuan

T.A 2015/2016

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan PraSekolah Dan Sekolah Dasar

OLEH:

MARTHA MEYLIANA

NIM : 1123111052

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

MARTHA MEYLIANA, 1123111052, “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Role Play Pada Pelajaran IPS Kelas IV SD Swasta Xaverius Padangsidimpuan Tahun Ajaran 2015/2016”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Swasta Xaverius Padangsidimpuan, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan metode pembelajaran Role Play sebagai sasaran utama bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Role Play dengan yang tidak menggunakan metode pembelajaran Role Play pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi masalah-masalah sosial di kelas IV SD Swasta Xaverius Padangsidimpuan.Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini penulis melakukan observasi dan angket.

Dari hasil temuan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil angket kondisi awal siswa masih rendah yaitu 37 orang siswa (86%) yang belum termotivasi dan sebanyak 6 orang siswa (14%) yang telah termotivasi, sehingga baik secara individu maupun secara klasikal kemampuan awal siswa masih tergolong belum termotivasi dengan nilai rata-rata 64,16. Pada observasi siswa secara individu siklus I pertemuan I terdapat 33 orang siswa (77%) yang belum termotivasi dan sebanyak 10 orang (23%) yang telah termotivasi dalam belajar dengan rata-rata kelas 57,23%. Pada siklus I pertemuan II terdapat 14 orang siswa (32%) yang belum termotivasi dan sebanyak 29 orang siswa (67%) yang telah termotivasi dengan rata-rata kelas 74,76%. Maka dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi masalah-masalah sosial berdasarkan tingkat keberhasilan secara klasikal masih tergolong belum berhasil. Pada siklus II pertemuan I sebanyak 32 orang siswa (74%) yang telah ternotivasi dalam belajar dan terdapat 11 orang siswa (25%) yang belum termotivasi dalam belajar dengan nilai rata-rata kelas 80,23%. Pada siklus II pertemuan II sebanyak 42 orang siswa (98%) yang telah ternotivasi dalam belajar dan terdapat 1 orang siswa (2%) yang belum termotivasi dalam belajar dengan nilai rata-rata kelas 86,76%. Pada hasil angket pasca siklus II siswa sudah sangat tinggi yaitu 42 orang siswa (98%) yang telah termotivasi dan sebanyak 1 orang siswa (2%) yang belum termotivasi dengan nilai rata-rata 90,95. Pada observasi guru Siklus I Pertemuan I sebesar 67,64% (cukup baik), Siklus I Perremuan II sebesar 72,05% (baik), Siklus II Pertemuan I sebesar 76,47% (baik), Siklus II Pertemuan II sebesar 89,70% (sangat baik).

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Dalam rangka menyelesaikan tugas dan untuk memenuhi syarat dalam mendapatkan gelar sarjana di Program Studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, maka dalam hal ini penulis membahas skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Dengan Menggunakan Metode Role Play Kelas IV SD Swasta Xaverius Padangsidimpuan Tahun Ajaran 2015/2016”.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari berbagai pihak terutama Dosen Pembimbing yang penuh perhatian dan kesabaran atas kekurangan penulis mengenai masalah penelitian.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku rektor UNIMED yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, M.S Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

(7)

Dekan Bid. Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD dan Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PPSD.

5. Bapak Drs. Wesly Silalahi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang sangat banyak membantu penulis dalam penyelesaian skrispsi. 6. Ibu Dra. Herawaty Bukit, M.Pd, Ibu Dra. Eva Betty, M.Pd dan Bapak

Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi saran dan masukan bagi penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan pengajaran selama penulis duduk sebagai mahasiswa di Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

8. Ibu Lisbeth Sri Arihta, SH, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Swasta Xaverius Padangsidimpuan yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian serta Bapak dan Ibu guru SD Swasta Xaverius Padangsidimpuan yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut. 9. Teristimewa kedua orang tua tercinta, terhebat, dan terbaik Ayahanda

(8)

tercinta dan tertampan Bripda Timbul Cristof Lumban Batu yang selalu menghibur penulis.

10.Terima kasih juga kepada keluaraga besar M. Lumban Batu dan keluarga besar D. Nainggolan yang telah banyak membantu, mendoakan dan memberi semangat kepada penulis dari awal perkuliahan sampai sekarang.

11.Kepada sahabat-sahabat ku tercinta yaitu Esther Theodora, Eliani Mahalni, Switri I.P, Lelyta NMC, Eka Kartini, Wahyu Ana dan Marhasil Tamba yang telah berbagi suka maupun duka dari awal perkulihan sampai sekarang.

12.Siswa kelas IV SD SD Swasta Xaverius Padangsidimpuan yang telah antusias selama proses penelitian.

13.Teman-teman mahasiswa kelas B Reguler PGSD S1 2012 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Than Yang Maha Esa membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, 15 Maret 2016 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak. ...

i

Kata Pengantar. ...

ii

Daftar Isi...

v

Daftar Tabel. ...

viii

Daftar Gambar. ...

x

Daftar Grafik . ...

xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang. ...

1

1.2 Identifikasi Masalah. ...

5

1.3 Pembatasan Masalah. ...

6

1.4 Rumusan Masalah. ...

6

1.5 Tujuan Penelitian. ...

6

1.6 Manfaat Penelitian. ...

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis. ...

8

2.1.1 Hakikat Belajar ...

8

2.1.2 Pengertian Belajar ... 10

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar ... 11

2.2 Hakikat Motivasi Belajar. ... 12

(10)

2.2.2 Ciri-ciri Motivasi Belajar. ...

16

2.2.3 Fungsi Motivasi Belajar. ...

16

2.2.4 Jenis-jenisi Motivasi Belajar. ...

18

2.2.5 Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran. ...

19

2.2.6 Pengertian Metode Belajar. ...

21

2.2.7 Pengertian Metode Role Play. ...

22

2.2.8 Keunggulan dan Kelemahan Metode Role Play. ...

25

2.2.9 Hakikat Peserta Didik. ...

26

2.2.10 Hakikat dan Tujuan Mata Pelajaran IPS di SD. ...

27

2.2.11 Materi Pembelajaran IPS ...

29

2.3 Kerangka Berpikir ...

33

2.4 Hipotesis ...

34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ...

35

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...

35

3.3 Subjek dan Objek Peneltian ...

35

3.4 Variabel Operasional ...

36

3.5 Desain Penelitian ...

36

3.6 Prosedur Penelitian ...

38

3.7 Teknik Pengumpulan Data ...

41

3.7.1 Pemberian Skor Data ... 43

(11)

3.9 Jadwal Penelitian ...

46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ...

48

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ...

49

4.2.1 Deskripsi Siklus I...

52

4.2.2 Deskripsi Siklus II ...

70

4.3 Pembahasan ...

94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...

99

5.2 Saran ...

100

Daftar Pustaka ...

101

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Menggunakan Metode

Role Pay ... 24

Tabel 3.1 Kriteria Keberhasilan Nilai Siswa Termotivasi ...

45

Tabel 3.2 Kriteria Nilai Hasil Klasikal ...

46

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian...

47

Tabel 4.1 Daftar Nilai Angket Pada Kondisi Awal...

49

Tabel 4.2 Hasil Angket Kondisi Awal Secara Klasikal ...

51

Tabel 4.3 Daftar Nilai Observasi Individu Pada Siklus I

Pertemuan I ...

57

Tabel 4.4 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I

Pertemuan I Secara Klasikal ...

59

Tabel 4.5 Daftar Nilai Observasi Siswa Pada Siklus I

Pertemuan II ...

62

Tabel 4.6 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I

Pertemuan II ...

64

Tabel 4.7 Lembar Observasi Guru Dengan Menggunakan Metode

Role Play Siklus I Pertemuan I ...

66

Tabel 4.8 Lembar Observasi Guru Dengan Menggunakan Metode

Role Play Siklus I Pertemuan II ...

68

Tabel 4.9 Daftar Nilai Observasi Siswa Pada Siklus II

Pertemuan I ...

75

Tabel 4.10 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II

Pertemuan I ...

77

(13)

Pertemuan II ...

81

Tabel 4.12 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II

Pertemuan II ...

83

Tabel 4.13 Lembar Observasi Guru Dengan Menggunakan Metode Role Play

Pada Siklus II Pertemuan I ...

85

Tabel 4.14 Lembar Observasi Guru Dengan Menggunakan Metode Role Play

Pada Siklus II Pertemuan II ...

87

Tabel 4.15 Daftar Nilai Angket Siswa Pada Pasca Siklus II...

89

Tabel 4.16

Hasil Observasi Awal Siswa Secara Klasikal

...

91

Tabel 4.18 Deskripsi Observasi Motivasi Belajar Siswa ...

94

Tabel 4.18 Deskripsi angket Motivasi Belajar Siswa ...

95

Tabel 4.19 Observasi Kemampuan Guru ...

96

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengemis ...

30

Gambar 2.2 Pengangguran ...

30

Gambar 2.3 Pemukiman Kumuh ...

31

Gambar 2.4 Tawuran Antar Pelajar ...

31

Gambar 3.1 Model Siklus Penelitian Kelas ...

37

Gambar 4.1 Lingkungan Sekolah Penelitian ...

48

Gambar 4.2 Guru Menjelaskan Materi Masalah-masalah sosial ...

54

Gambar 4.3 Siswa Memerankan Role Play di Depan Kelas ...

55

Gambar 4.4 Peneliti Sedang Memantau Proses Role Play ...

55

Gambar 4.5 Guru Menjelaskan Materi Pelajaran ...

72

Gambar 4.6 Siswa Dibagi Kedalam Beberapa Kelompok ...

72

Gambar 4.7 Siswa Memperagakan Role Play di Depan Kelas ...

73

Gambar 4.8 Guru Memantau Proses Role Play ...

73

(15)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Hasil Rata-rata Angket Pada Kondisi Awal ...

51

Grafik 4.2 Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I ...

60

Grafik 4.3 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan II ...

65

Grafik 4.4 Hasil Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I

Pertemuan II ...

67

Grafik 4.5 Hasil Obeservasi Siklus II Pertemuan I ...

78

Grafik 4.6 Hasil Obeservasi Siklus II Pertemuan II ...

84

Grafik 4.7 Hasil Rata-rata Motivasi Belajar Pada Siklus II

Pertemuan II ...

91

Grafik 4.8 Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan

Siklus II ...

95

Grafik 4.9 Perbandingan Agket Motivasi Belajar Siswa ...

95

Grafik 4.10 Peningkatan Kemampuan Guru Setiap Pertemuan ...

96

Grafik 4.11 Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan prilaku. Pembelajaran pengetahuan sosial pada hakikatnya sama pentingnya dengan pembelajaran pengetahuan lainnya. Pengetahuan sosial mengajarkan kepada siswa penguasaan kecakapan hidup sehingga dapat tumbuh menjadi generasi yang kuat dan berakhlak mulia, serta dapat menjawab tuntutan perkembangan zaman. IPS seharusnya menjadi suatu pembelajaran yang disenangi peserta didik di sekolah. Seharusnya siswa termotivasi dalam melakukan kegiatan belajarnya. Kurangnya motivasi belajar siswa untuk belajar IPS dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suasana kelas yang ribut pada saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga siswa sulit untuk mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru dan konsentrasi belajar juga terganggu. Oleh karena itu, guru sebagai tenaga pengajar di sekolah memiliki peranan penting untuk memberikan arahan dan menumbuhkan perhatian siswa terhadap pelajaran yang disajikan.

(17)

2

observasi yang peneliti lakukan di lapangan yang menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa Kelas IV SD Swasta Xaverius Padangsidimpuan T.A 2016 pada mata pelajaran IPS masih rendah ataupun kurang, karena di sebabkan guru kurang memberi motivasi atau dukungan untuk menyelesaikan materi atau soal yang d berikan dengan aktif. Dari wawancara yang dilakukan dengan guru kelas diketahui bahwa terdapat 75% siswa kurang termotivasi dan hanya 25% siswa yang termotivasi dalam belajar IPS. Sehingga siswa lebih banyak bermain daripada menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran guru belum menggunakan metode pembelajaran yang tepat yang dapat menarik siswa untuk belajar. Hal yang selama ini kita temui adalah model pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional, dimana siswa tidak begitu dilibatkan dalan kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itulah siswa menjadi bosan dan malas ketika mengikuti jalannya proses belajar mengajar. Dalam pelajaran IPS selama ini guru cenderung hanya berceramah dan hanya memperlihatkan gambar-gambar pada saat pembelajaran mata pelajaran IPS yang mengakibatkan peserta didik kurang memahami pelajaran dan hanya berhayal serta merasa bosan saat pembelajaran berlangsung.

(18)

3

dalam pelajaran IPS juga dikarenakan dalam proses pembelajaran guru belum menggunakan metode pembelajaran yang tepat yang dapat menarik siswa untuk belajar.

Selama ini, dalam proses belajar mengajar guru cendrung menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan siswa menjadi bosan dan malas ketika mengikuti jalannya proses belajar mengajar pada pelajaran IPS sehingga hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar menjadi kurang baik. Alasan lain mengapa motivasi belajar siswa rendah pada pelajaran IPS adalah karena banyak dari siswa beranggapan bahwa pelajaran IPS itu tidak terlalu penting. Mengapa siswa beranggapan demikian, hal ini dikarenakan siswa kurang memahami arti penting dari pembelajaran IPS itu sendiri. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa IPS memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan peserta didik, karena dalam IPS diajarkan bagaimana kita berhubungan dengan masyarakat, lingkungan, dan berhubungan dengan Tuhan.

(19)

4

Alasan lain mengapa motivasi belajar siswa rendah pada pelajaran IPS adalah karena banyak dari kita beranggapan bahwa pelajaran IPS itu tidak terlalu penting. Mengapa kita beranggapan demikian, hal ini dikarenakan kita kurang memahami arti penting dari pembelajaran IPS itu sendiri. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa IPS memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan peserta didik, karena dalam IPS diajarkan bagaimana kita berhubungan dengan masyarakat, lingkungan, dan berhubungan dengan Tuhan.

Karena begitu pentingnya kedudukan IPS itu maka, dalam proses pembelajaran guru dianjurkan menggunakan model pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif terlibat dalam pengalaman belajarnya. Pada mata pelajaran IPS peserta didik kurang termotivasi dan terrlihat pasif yang menjadikan peserta didik menjadi bosan dan jenuh pada saat pembelajaran berlangsung.

Dari hasil observasi di kelas IV SD Swasta Xaverius Padangsidimpuan Tahun Ajaran 2015/2016 yang saya lihat, proses pembelajaran IPS khususnya kurang menarik dan kurang bervariasi yang mengakibatkan peserta didik kurang termotivasi dalam belajar. Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran karena guru masih cenderung menggunakan metode yang konvensional atau ceramah dalam proses belajar mengajar.

(20)

5

Metode Role Play (bermain peran) ini merupakan kegiatan pembelajaran yang menekankan pada kemampuan penampilan peserta didik untuk memerankan status dan fungsi pihak-pihak lain yang terdapat pada kehidupan nyata.

Metode ini dapat membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan termotivasi untuk menganalisis dan memahami situasi serta memikirkan masalah yang terjadi dalam bermain peran.

Oleh karena itu, berdasarkan pemaparan permasalahan tersebut saya merasa tertarik mengangkat judul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Role Play Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas IV SD Swasta Xaverius Padangsidimpuan Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari uraian di atas ada beberapa masalah yang ditemukan antara lain :

1. Kurangnya pemberian motivasi kepada siswa pada mata pelajaran IPS, disebabkan ketidakpedulian guru terhadap siswa.

2. Rendahnya minat belajar siswa dikarenakan guru kurang menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran IPS.

3. Kurangnya kemampuan siswa menerima mata pelajaran IPS masih sangat rendah yang terlihat dari kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran. 4. Akibat minat belajar rendah, maka hasil belajar siswa dalam mata

(21)

6

1.3. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan waktu dan pengalaman penulis yang kurang dalam meneliti, maka peneliti membatasi masalah ini pada “Upaya Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Role Play Pada

Pelajaran IPS Pokok Bahasan Masalah-masalah Sosial di Kelas IV SD

Swasta Xaverius Tahun Ajaran 2015/ 2016”.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah dengan menggunakan metode role play pada pelajaran IPS pokok bahasan masalah-masalah sosial di kelas IV SD Swasta Xaverius Tahun Ajaran 2015/ 2016?”

1.5. Tujuan Penelitian

(22)

7

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

a. Bagi siswa penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa menggunakan metode role play khususnya pada mata pelajaran IPS.

b. Bagi guru sebagai bahan masukan yang bermanfaat untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang menyangkut pemahaman konsep IPS khususnya pokok bahasan masalah-masalah sosial.

c. Bagi sekolah, jika terdapat peningkatan kualitas pembelajaran IPS, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi kepala sekolah dan guru kelas yang lain untuk memanfaatkan metode role play dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

d. Bagi peneliti hasil penelitian ini bermanfaat bagi peneleti dalam rangka mencari tahu tentang dampak penggunaan metode role play dari pembelajaran IPS dalam motivasi belajar siswa.

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan metode role play kelas IV SD Swasta Xaverius Padangsidimpuan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi belajar siswa kelas IV SD Swasta Xavrius Padangsidimpuan pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pokok bahasan masalah-masalah sosial dengan menggunakan metode role play telah mengalami perubahan dan peningkatan dibandingkan sebelum dilakukannya metode ini.

2. Dengan menggunakan metode role play telah memberikan ketertarikan serta keikutsertaan dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

(24)

100

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan pada penelitian ini adalah :

1. Kepada guru kelas IV SD Swasta Xaverius Padangsidimpuan atau guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diharapkan dapat menerapkan metode role play. Hal tersebut terlihat melalui metode pembelajaran ini, siswa dapat lebih tertarik dan bersemangat dalam dalam mengikuti pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial karena guru memberikan keleluasaan dalam mengembangkan kreatifitas siswa dalam mencari dan menemukan solusi dalam memecahkan masalah yang diberikan. Dengan demikian motivasi belajar siswa dapat meningkatkan maka secara otomatis dapat meningkat pula prestasi belajar yang dihasilkan.

2. Diharapkan dalam melaksanakan metode role play ini dilaksanakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang sebagian besar siswa tidak menyukai pelajaran tersebut. 3. Pada pelaksanaan metode role play ini dimaksudkan agar seluruh siswa

dapat berperan aktif dan dilakukan sebagai subjek pembelajaran sehingga guru hanya sebagai fasilitator.

4. Diharapkan kepada siswa untuk lebih banyak membiasakan mengerjakan latihan-latihan dirumah agar untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Rosmala. 2014. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Dimyati dan Mudjino. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dirman, Cicih. 2014. Teori Belajar dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran yang

Menarik. Jakarta: Rineka Cipta.

Gunawan, Rudy. 2011. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung: Afabeta.

Istarani. 2014. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Istarani, Intan. 2015. Esiklopedi Pendidikan. Medan: Media Persada. Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sardiman.2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.

Sumiati, Asra. 2013. Metode Pembelajaran. Bandung: Bumi Rancaekek Kencana.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: BumiAksara

Gambar

Tabel 4.12 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Untuk berperilaku penggunaan kondom bagi pekerja seks dibutuhkan juga fasilitas pendukung yang memadai dengan sistem pelayanan yang mudah diperoleh misalnya; pekerja seks yang

Keunggulan produk yang dihasilkan oleh reaksi interesterifikasi adalah biodiesel dengan kandungan triasetil gliserol (triasetin) yang merupakan produk samping yang dapat

Pada penelitian terdahulu tentang uji toksisitas ekstrak daun tolod (Isotoma longifora (L.) Prest), menunjukkan bahwa ekstrak yang paling toksik terhadap larva Artemia salina

Formula ekstrak etanol Sambiloto, Sirih Merah, dan Adas konsentrasi 7.5% memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghambat infeksi virus AI H 5 N 1 dan menekan kerusakan

Lampiran 1. Angket Analisis Kebutuhan Guru dan Siswa ... Pedoman Dan Hasil Wawancara Guru dan Siswa ... Lembar Validasi Kelayakan Modul Oleh Ahli Modul dan Praktisi... Hasil

Berdasarkan pembahasan uraian teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan teknik analisis

Yogyakarta merupakan kota yang mempunyai predikat kota seni dan budaya mempunyai aktifitas seni rupa yang tinggi serta banyak organisasi seni rupa, museum seni rupa, gallery

Dalam penelitian ini akan dipelajari pengaruh diameter zeolit alam dan konsentrasi NH 4 Cl terhadap konversi etanol pada aktivasi katalis zeolit alam yang akan