ANALISIS KINERJA BPMPD (BADAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA) TAPANULI
UTARA DALAM MENGUPAYAKAN PENINGKATAN
KINERJA APARATUR DESA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
IRAWATI SOFIANA SIANTURI NIM. 3123111034
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERITAS NEGERI MEDAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
IRAWATI SOFIANA SIANTURI (3123111034)
“Analisis Kinerja BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa) Tapanuli Utara Dalam Mengupayakan Peningkatan Kinerja Aparatur Desa Di Kabupaten Tapanuli Utara”
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja BPMPD dan bagaimana mekanisme pelaksanaan kinerja BPMPD dalam meningkatkan kinerja aparatur desa di Kabupaten Tapanuli Utara. Kerjasama anatara pemerintahan daerah dan desa menjadi tolak ukur keberhasilan pemberdayaan masyarakat untuk memenuhi sebagian kebutuhan dari daerah tersebut. Penelitian ini termasuk jenis penelitian menyangkut dimensi sosial- politik dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini jugag penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data secara primer dilakukan melalui wawancara (interview) yang ditujukan untuk pegawai BPMPDg Kepala desa (informan). Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mencari data da informasi melalui bukug internetg jurnalg peraturan perundang- undangan yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Berdasarkan analisis penelitian inig maka dapat ditarik kesimpulan bahwa program dan kegiatan yang dilaksanakan aparatur desa belum diterapkan secara keseluruhang maka penting kerjasama Aparatur pemerintah desa dan Aparatur pemerintah daerah sebagai kunci kemajuan suatu wilayah termasuk Kabupaten Tapanuli Utarag namun secara factual masih banyak wilayah di Tapanuli Utara tergolong wilayah terisolir dan tertinggal karena rendahnya pengawasan pemerintah akibat luasnya wilayah. Hal tersebut terjadig disebabkan masih kurang maksimalnya upaya pemerintah daerah dan penting memasimalkan kualitas kepemimpinan pemerintah untuk melaksanakan kebijakan- kebijakan secara interaktif, komunikatif dan efektif.
Kata Kunci : Kinerja Aparatur Desa, Kinerja BPMPD, Upaya BPMPD
STATE UNIVERSITY MEDAN
This study aims to determine the performance BPMPD and implementation mechanism BPMPD performance in improving the performance of village officials in North Tapanuli. Anatara cooperation of local government and village a barometer of success empowering people to meet most needs of the area. This research includes studies concerning socio-political dimension by using qualitative descriptive method. In this researchg the authors used data collection techniques by collecting primary data and secondary data. Primary data collection through interviews (interview) aimed at employees BPMPDg head of the village (the informant). While secondary data collection done by collecting data da information through booksg the Internetg journalsg legislation related to the research problem.
Based on analysis of this studyg it can be concluded that the programs and activities implemented village officials have not been applied as a wholeg it is important the cooperation Apparatus village government and Apparatus local governments as key to the progress of a region including North Tapanulig but factual still many areas in Tapanuli north classed as isolated and underdeveloped due to low government oversight due to the vast area. This happensg because they lack the maximum efforts of local government and the essential leadership qualities memasimalkan government to implement policies in an interactiveg communicative and effective.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karuniaNya yang telah dianugerahkan kepada penulis, sehingga mampu
menyelesaikan proposal penelitian ini, dengan judul “Analisis Kinerja BPMPD
(Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa) Tapanuli Utara
Dalam Mengupayakan Peningkatan Kinerja Aparatur Desa Di Kabupaten
Tapanuli Utara”. Proposal ini merupakan salah satu syarat yang harus penulis
laksanakan untuk memenuhi persyaratan penelitian skripsi.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak
Prayetno, S. IP, M.Si, selaku dosen pengajar dan dosen pembimbing penulis, yang
selama ini telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan
dan ilmunya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal ini.
Secara khusus juga penulis menyampaikan terimasih yang sebesar- besarnya
kepada kedua orang tua yang saya sayangi, Bapak Dohar Sianturi dan Ibunda
Darly Panggabean, atas kebesaran hati mereka untuk mendidik, membimbing, dan
usaha mereka untuk mennguliahkan saya, agar dimasa depan saya nanti, ada
pegangan modal mengahadapi zaman yang terus berkembang serta mengharapkan
saya menjadi generasi yang berguna untuk keluarga terlebih untuk sekeliling
saya.Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada saudara sekandung saya,
Abang Josmagel Harapan Sianturi dan Adik Berlin Hermanto Sianturi, yang telah
menunjukkan dukungan, dan memotivasi penulis dalam setiap studi hingga
iii
Ucapan terimakasih juga penulis tujukan kepada Dekan dan Pembantu
Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED, dan juga Bapak Dr. Deny Setiawan,M. Si,
selaku wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial Unimed. Serta ucapan
terimakasih juga kepada Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum, Ketua
Jurusan PPKn dan Juga Bapak Arif Wahyudi, selaku Sekretaris dan Bapak Jhon
selaku Staf Pegawai Administratif Jurusan PPKn.
Selama Proses perkuliahan, penulis telah mendapatkan ilmu serta wawasan
akan pengetahuan dan kesan- kesan yang tidak terlupakan yang sangat
memotivasi bagi penulis. Dalam kesempatan ini juga, penulis mengucapkan
terimakasih kepada seluruh dosen pengampu mata kuliah PPKn memberikan
pengajaran selama proses perkuliahan.
Buat best friend saya Mince Wastina Sihombing , Helen K Hutauruk, Leny
A Sinaga yang selama ini bertukar fikiran dalam proses penyusunan skripsi,
terimakasih buat kalian untuk diskusi, motivasi dan curhat- curhat saat
perkuliahan yang tetap terkenang bagi saya. Tak terlupakan juga sohib- sohib saya
Pinta, Koni, Masna, dan kawan- kawan lainnya di stambuk 2012 kelas Reguler A
di Jurusan PPKn (maaf penulis tidak bisa sebutkan satu persatu) dan saudara
PPLT Sei Rampah (Ito Erisal, resina, vivi, emma, dll) , untuk kedepannya semoga
kita saling mengingat, menolong dan saling mensuport satu sama lain. Semoga
kegiatan- kegiatan kita ketika kuliaj bersama, canda tawa, menjadi momen yang
tak terlupakan dan membuat kita rindu untuk berkumpul kembali. Sukses untuk
iv
Kepada Ketua BPMPD Tapanuli Utara Bapak Eliston Lumban Tobing,
S.Sos, Sekretaris dan Staf Pegawai, dan Seluruh Kepala Bidang dan staf pegawai
setiap Bidang di BPMPD Tapanuli Utara, terimakasih telah mengijinkan penulis
untuk meneliti dan meminta data dari lembaga BPMPD Tapanuli Utara. juga
terimakasih kepada Bapak Kepala desa dan sekretaris desa Parbaju Toruan yang
telah bersedia untuk diwawancarai
Terimakasih juga saya ucapkan Hamba- hamba Tuhan di GKPI Dame
Saitnihuta dan GBI MMTC Medan, pelayan, jemaat, Ibdah Pemuda, Ibadah
Mahasiswa , terkhsus FA (Family Altar) yang diketuai sahabatku Desi Munte dan
saudara-saudara lainnya serta sahabatku Corry Siahaan yang membantu saat
penelitian. Terimakasih bnat doa dan dukungan rohani yang diberikan selama ini,
yang membuat saya semakin bertumbuh dan tetap mengandalkan Tuhan dalam
hidup saya.Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan dan kelemahan dari segi bobot ilmiah dan tata bahasa. Oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak demi perbaikan proposal ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas semua bantuan dan
dukungan dari semua pihal yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini dan kiranya
skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita.
Medan, April 2016
v
DAFTAR ISI
HALAMAN Abstrak ... I Kata Pengantar ... II Daftar Isi ... V Daftar Tabel ... VIII Daftar Gambar ... IX DaftarLampiran ... X
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Fokus Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
A. Kerangka Teori ... 10
1. Kinerja ... 10
2. Profil Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Tapanuli Utara ... 13
3. Pemerintahan Desa ... 21
B. Kebijakan ... 27
C.Kerangka Berfikir ... 30
vi MENINGKATKAN KUALITAS KINERJA APARATUR DESA (RENSTRA BPMPD TAPUT 2015- 2019)... 42
A. Hubungan Konsepsi Kualitas Kinerja Apratur Desa Dengan BPMPD Taput Tahun 2015- 2019 ... 45
1. Konsepsi Kegiatan Pemerintahan Desa Di Tapanuli Utara ... 48
2. Pengambilan Keputusan Melalui MUSRENBANG ... 52
vii
4. Kendala Yang Dihadapi BPMPD Dalam Meningkatkan
Kinerja Aparatur Desa ... 64
C. Tolak Ukur Pencapaian Kinerja BPMPD Atau Renja SKPD . ... 65
D. Pembahasan ... 74
BAB V PENUTUP ... ... 78
A. Kesimpulan ... 78
B. Saran ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 84
viii
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 1 Waktu Penelitian ... 37
Tabel 2 Kisi - Kisi Penelitian ... 38
Tabel 3 Profil Desa/ Kelurahan Tapanuli Utara Tahun 2009 ... 43
Tabel4 Pola Kesimpulan Hasil Wawancara Informan ( Pemberi Informasi
Evaluasi Kinerja BPMPD ... 68
Tabel 5 Pola Kesimpulan Hasil Wawancara Narasumber Setiap Bidang Di
viii
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN Gambar 1 Struktur Organisasi Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan
Desa .... ...20
Gambar 2 Peranan Kepemimpinan Kepala Desa ...25
Gambar 3 Dimensi Waktu Ouput Dan Outcomes Kebijakan ... 28
Gambar 4. Bagan Kerangka Berfikir ... 32
x
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran I Pedoman Wawancara Untuk Kabbid Pemerintahan Desa Dan
Kelurahan, Kabid Penguatan/ Pengembangan Kelembagaan
Dan Partisipasi Sosial Budaya Masyarakat, Kabid
Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyaarakat Di Bpmpd
Tapanuli Utara ... 86
Lampiran II Pedoman Wawancara Kepada Kepala Desa Parbaju Toruan
(Desa Sampling) ... 88
Lampiran III Pedoman Wawancara Kepada 3 Orang Pegawai Di Bagaian Tata
Usaha Di Bpmpd Tapanuli Utara. ... 89
Lampiran IV Contoh Dokumen Daftar Usulan Kepala Desa Parbaju Toruan
Terhadap Pemerintah Daerah ... 90
Lampiran V Contoh Data Rekapitulasi Desa Tertinggal Dan Terisolir Di
Tapanuli Utara 2015 ... 91
Lampiran VI Contoh Surat Izin Pendirian Lembaga Partungkoan Masyarakat
2014- 2019 ... 92
Lampiran VII Contoh Surat Izin Melakukan Pembinaan Di Desa Tapanuli
Utara, Terkhusus Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan Di Desa93
Lampiran VIII Contoh Jadwal Laporan Pembinaan Di Desa Di Tapanuli
xi
Lampiran IX Contoh Dokumentasi Pelaksanaan Program Bpmpd Tapanuli
Utara ... 95
Lampiran X Surat Balasan Penelitian Dari Bpmpd Tapanuli Utara ... 96
Lampiran XI Dokumentasi Wawancara Dengan Pegawai Perbidang Di
Bpmpd Tapanuli Utara ... 97
Lampiran XII Dokumentasi Wawancara Dengan Aparatur Desa Dan Informan
BABBI
PENDAHULUAN
A. LatarBBelakangBMasalah
Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu daerah Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara. Dimana kabupaten ini juga sebagai lokasi yang memiliki tempat kunjungan wisata yang menarik.
Wilayah Tapanuli Utara berada pada ketinggian antara 300-1500 meter di atas permukaan laut. Luas wilayah kabupaten Tapanuli Utara yang mencakup 3.793 KM2, terdiri dari tanah datar seluas 3,15 %, tanah landai 26,86%, miring 25,62% dan daerah terjal 44,35%. Kabupaten ini memiliki 15 daerah kecamatan dan 232 desa. Jumlah penduduk sekitar 261.873 jiwa. Mata pencarian penduduk Tapanuli Utara sebagian besar dari hasil pertanian dan perkebunan rakyat. Kondisi ini dapat dibuktikan melalui data yang diperoleh dari BAPPEDA Tapanuli Utara (Tulus Sibuea ,01/05/2008). Luasnya sebuah wilayah biasanya memiliki kecenderungan terjadinya kepadatan penduduk. Faktor- faktor tersebut yang pada akhirnya mempersulit bagi terciptanya masyarakat Indonesia yang mandiri. Dimana kemandirian masyarakat, menjadi pusat perhatian yang ingin di wujudkan Pemerintah pusat di Indonesia.
Namun demikian, Keterbatasan pemerintah menjalankan sistem pemerintahan maupun program kebijakan, juga menjadi tantangan yang dihadapkan. Sulitnya pemerintah pusat untuk berhadapan langsung dengan masyarakat, merupakan hal utama yang menghambat pemerintah mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara merata. Oleh karenanya, pemerintah pusat memberikan kewenangan terhadap pemerintah daerah yang tertuang dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan
bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
2
pemerintahan daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Wewenang terhadap pemerintah daerah atau sering dikatakan sebagai otonomi daerah, mendudukkan pemerintah daerah sebagai agen pembantu tingkat pusat untuk mengatur daerahnya sendiri. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah daerah juga mewujudkan konsep dukungan otonomi desa. Dimana aparatur desa berhak mengatur dan mengurus wilayah desa dan masyarakatnya sendiri. Aparatur desa dapat dikategorikan sebagai perwakilan fungsional yang dekat dengan masyarakat yang menjalankan secara langsung program pemerintahan mulai dari pusat hingga daerah.
Mewujudkan figur aparatur desa yang terampil dan profesional diharapkan dapat memajukan wilayah pedesaan. Agar mampu mencapai peningkatan sumber daya manusia, dan sistem pemerintahan desa yang efesien. Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, tidak lepas dari kinerja pemerintah pusat, daerah dan desa yang optimal. Kebijakan pemerintah daerah menjadi potensi utama untuk meningkatkan kreadibilitas pemerintah desa dalam menjalankan tupoksinya.
Adapun pencapaian pemberdayaan masyarakat berdasar pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dalam Bab I Pasal 1 (12) yang menyatakan :
3
kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.
Masyarakat yang sejahtera dapat dikategorikan sebagai masyarakat mandiri dan memiliki kemampuan memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam lingkungan sosial masyarakat maupun menjalankan roda pemerintahan. Dengan adanya otonomi, Kerjasama yang baik antara permerintah daerah dan desa tetap terjalin, walau sudah diberikanya wewenang terhadap pemerintah desa. Peran perangkat pemerintah daerah sangat penting dalam mengkoordinir setiap aktivitas pemerintahan desa agar memiliki kapabilitas untuk mewujudkan pembangunan wilayah yang berkelanjutan. Kebijakan dan pelaksanaan yang diterapkan oleh pemerintah daerah, ditujukan untuk dijalankan pemerintah desa agar bermuara pada pencapaian pembangunan pedesaan, yakni terciptanya peningkatan sumber daya manusia, peningkatan infrastruktur dan ekonomi pedesaan, serta ketertiban dari permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat desa.
4
Sejalan dengan hal tersebut, dalam mengawasi atau mengkoordinir kinerja aparatur desa di Tapanuli Utara, pemerintah daerah membuat aspek pembantu lainnya yaitu Dibentuknya struktur organisasi pemerintahan daerah yang dikhususkan mewujudkan pemberdayaan masyarakat, dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat desa Tapanuli Utara, diamanatkan dalam Peraturan Bupati (PERBUP) Nomor 43 Tahun 2008 yang memberi wewenang terhadap instansi pemerintahan BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa) Tapanuli Utara. Hal tersebut sebagai wujud perhatian akan pentingnya sistem pemerintahan dan kebijakan yang baik dalam mewujudkan kinerja aparatur desa yang optimal dan menfasilitasinya dengan kemampuan, keterampilan, serta keprofosionalannya dalam menjalankan tupoksinya untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, serta pedesaan yang maju.
Berdasarkan persoalan pembangunan desa yang terjadi pada setiap desa di Tapanuli Utara, Bupati Tapanuli utara Nikson Nababan- Mauliate Simorangkir membuat kebijakan yang sedang berjalan, namun pembangunan belum terwujud
secara merata yaitu (
Sibarani
, TSC. 30 September 2015 | 9/30/2015 08:48:00 PM)5
pembangunan sarana pelayanan kesehatan di beberapa daerah sudah dibangun, seperti di Desa Robean Kecamatan Purbatua. Renovasi dan pembangunan gedung-gedung baru di Rumah Sakit Umum Tarutung juga telah cukup signifikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang kian hari kian meningkat. Dari sektor industri juga tidak ketinggalan. Promosi-promosi produk Home Industry (industry rumahan), seperti kacang sihobuk, tenun ulos, dan lain sebagainya semakin gencar, dibuktikan dengan kerjasama Pemerintah Kabupaten dengan Badan Usaha Kecil dan Menengah, Dewan Kerajinan dan Seni Daerah, dan beberapa lembaga kemasyarakatan lainnya.
Pernyataan tersebut masih rencana yang berjalan sementara dan masih kajian rencana yang masih tertuang dalam lembaran kertas. Pembangunan wilayah yang berjalan masih terjadi dibeberapa wilayah dan hanya terajadi di pusat yang dekat dengan kecamatan, sedangkan masih banyak desa lokal yang belum mengalami perubahan. Faktanya Sementara ini kesejahteraan masyarakat Tapanuli Utara yang belum terwujud secara merata. Banyak faktor penyebanya, diantaranya kinerja aparatur desa dan pengawasan BPMPD TAPUT yang belum optimal. Hal tersebut disebabkan kurang maksimalnya pedoman keterampilan, prestasi, disiplin kerja yang harus dimiliki aparatur pemerintahan.
6
berat yang dibebankan pada “pundak” BPMPD dan pemerintahan desa di Tapanuli Utara. dibutuhnkannya Kebijakan penguatan kelembagaan desa, dan fasilitasi Pemerintahan Desa serta melaksanakan Ketatausahaan Badan untuk dapat mengatasi persoalan yang dihadapai pemerintahan desa dan masyarakat secara khusus.
Keberhasilan dan kemerosotan kinerja pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak terlepas dari kinerja BPMPD Tapanuli Utara. Oleh karena itu, maka penting untuk menilai peran pemerintah daerah pada tiap level dalam mendorong integritas kepemimpinan aparatur desa dan loyalitasnya. Sehingga akan dihasilkan tingkat pencapaian pelaksanaan tupoksinya sesuai mekanisme program kebijakan pemerintahan desa di Tapanuli Utara. Dengan demikian peneliti mengkonsepkannya dalam sebuah judul penelitian, yaitu “Analisis Kinerja B BPMPD B (Badan B Pemberdayaan B Masyarakat B Dan B Pemerintahan
Desa)BTapanuliBUtaraBDalamBMengupayakanBPeningkatanBKinerjaBAparatur
DesaBDiBKabupatenBTapanuliBUtara”.B
B. IdentifikasiBMasalah
Dalam suatu penelitian perlu diidentifikasi masalah yang akan diteliti menjadi terarah dan jelas tujuannya. Agar tidak menimbulakan pemikiran yang simpang siur. Sehingga melalui identifikasi masalah ini, dapat membawa peneliti melakukan penelitian yang mendalam.
7
1. Kurang optimalnya upaya pemerintah daerah dalam mengevaluasi kinerja
pemerintah desa;
2. Belum terwujudnya aparatur desa yang profesional serta memiliki
keterampilan, kemapuan, prestasi dalam menyelenggarakan pemerintahan;
3. Kurang berkualitasnya kepemimpinan perangkat Desa;
4. Sistem pemerintahan dan kebijakan pemerintah yang tidak tepat dibidang
pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana desa yang tidak merata;
5. Kebijakan penguatan kelembagaan desa, dan fasilitasi Pemerintahan Desa
serta melaksanakan Ketatausahaan Badan yang tidak dapat mengatasi persoalan yang dihadapai pemerintahan desa dan masyarakat secara khusus;
6. Ketidakmampuan BPMPD dalam mengevaluasi kinerja aparatur desa yang
tidak maksimal menjalankan tupoksinya;
7. Kurang maksimalnya kinerja pemerintahan desa di Tapanuli Utara
8. Tidak maksimalnya perananan BPMPD dalam meningkatkan kinerja
aparatur desa;
C. FokusBMasalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan hasil yang mengambang, maka yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kurang maksimalnya kinerja aparatur desa di Tapanuli Utara
2. Upaya BPMPD Tapanuli Utara dalam meningkatan kinerja aparatur desa
8
D. RumusanBMasalah
Dalam perumusan masalah penulis membuat rumusan spesifikasi terhadap hakikat masalah yang diteliti. Banyaknya kajian permasalahn tentang kinerja BPMPD tidak memungkinkan peneliti untuk menganalisis secara keseluruhan aspek kinerja BPMPD. Maka peneliti akan mengambil suatu kajian penelitian yang difokuskan pada aspek meningkatkan kinerja BPMPD.Fokus penelitian ini dikonsepkan dengan pertanyaan penelitian, yaitu :
1. Mengapa kinerja apartatur desa di Tapanuli Utara tidak maksimal ?
2. Bagaimana upaya BPMPD Tapanuli Utara dalam meningkatkan Kinerja
Aparatur Desa dalam menjalankan tupoksinya ?
E. TujuanBPenelitian
Penelitian pada umunya dilakukan untuk memecahkan suatu permasalahan dengan cara ilmiah, untuk itu penelitian ini bertujuan, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui alasan kurang maksimalnya kinerja aparatur desa di
Tapanuli Utara.
2. Untuk mengetahui upaya BPMPD Tapanuli Utara dalam meningkatkan
9
F. ManfaatBPenelitian
1. Secara akademis penelitian ini bermanfaat sebagai penambah refrensi bagi
para mahasiswa, khususnya Departemen PKn- FIS Unimed.
2. Bagi penulis penelitian ini sangat bermanfaat dalam mengembangkan
kemampuan berfikir dan menulis karya ilmiah di bidang sosial politik kewarganegaraan dengan fenomena politik yang terjadi.
3. Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan pengetahuan tentang
BABBV
PENUVUP
A. KESIMPULAN
Kulitas kinerja Aparaur Pemerintah merupakan tolak ukur keberhasilan dan
kemajuan penerapan sistem suatu wilayah. Pemberdayaan masyarakat menjadi
objektivitas kerja yang utama untuk dapat mengukur pencapaian kinerja
pemerintah dalam melakukan upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat
serta taraf hidup masyarakat yang lebih baik, memandirikan masyarakat agar lebih
sejahtera dan terlepas dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Oleh
karena itu perlu adanya tindakan pemerintah pusat dan daerah dalam membantu
kepala desa sebagai pemerintahan terkecil yang menjalankan dan tolak ukur
penerapan seluruh sistem dalam pemerintahan.
1. Sistematika pengambilan keputusan Kepala Desa di Tapanuli Utara masih
belum berkualitas, dan hal ini tergolong problema yang masih tetap menjadi
permasalahan, walaupun dapan dikatakan tingkat pembangunan di
sebahagian wilayah Tapanuli Utara semakin meningkat. Namun masih
ditemukan permasalahan yang belum ditemukan solusinya seperti:
a. Banyaknya program kepala desa tidak terlaksana atau belum secara
keseluruhan diterapkan, seperti pengambilan keputusan melalui
MUSRENBANG, dikarenakan kesulitan dalam mengkoordinir
keseluruhan masyarakat untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan,
mengingat jumlah Kapasitas masyarakat dan lembaga kemasyarakatan
didesa relatif masih rendah, Kemampuan dan keterampilan lembaga
kemasyarakatan belum merata,
79
b. Jumlah SDM perangkat desa yang kurang, dan minimnya aparatur desa
yang ahli/kompeten dibidangnya dalam pengambilan keputusan.
c. Minimnya pelaksanaan dan penerimaan Usulan Program dan Kegiatan
Masyarakat, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjebatani
kepentingan antara pemerintah daerah dan pemerintah desa dengan
kepentingan masyarakat, serta mendapatkan komitmen/kesepakatan para
pemangku kepentingan untuk penyempurnaan
d. Belum optimalnya peran aktif atau keikutsertaan masyarakat dalam
proses pengambilan keputusan publik desa untuk mengelola dan
mengatur pelakasanaan MUSRENBANG, dan juga peran aktif dan
kemandirian masyarakat dalam ikut serta pengambilan keputusan
pengelolaan pembangunan desa, karena kurang efektifnya pelaksanaan
fungsi lembaga pemerintah desa dan lembaga masyarakat (seperti ;
BPD, LPMD atau sebutan lain, PKK dan Lembaga lainnya dalam
menggerakkan partisipasi dan kemandirian masyarakat dalam
pembangunan).
e. Hasil pelatihan aparatur desa belum optimal untuk mengembangkan
memandirikan, menswadayakan aparatur desa dan masyarakat,
ditemukanya dari banyaknya wilayah desa di Tapanuli Utara yang
tergolong berkembang dikarenakan kualitas kepala desa dalam
memimpin pengelolaan dan pengambilan keputusan pembangunan desa. f. Belum ditemukannya solusi Tindakan dalam mewujudkan Kemampuan
dan keterampilan pengurus lembaga kemasyarakatan belum merata pada
80
2. Peran pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara Khususnya Badan
Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten
Tapanuli Utara dalam Melaksanakan Program Peningkatan kinerja seluruh
aparatur desa di Tapanuli Utara, melalui :
a. Penerapan program dan kebijakan BPMPD untuk diterapkan di seluruh
desa Tapanuli Utara, untuk membantu kinerja kepala desa dalam
menghadapi persoalan diwilayahnya seperti menerapkan pembinaan dan
pelatihan bagi seluruh aparatur desa di Tapanuli Utara, membangun
lembaga desa, dlsb.
b. Evaluasi pelaksanaan rencana kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat
Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Tapanuli Utara. Hal ini
dilakukan untuk mengukur realisasi capaian agar sesuai dengan harapan
c. Analisis Kinerja dan Pelayanan BPMPD, hal ini dilakukan sebagai upaya
perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelatihan terhadap seluruh
aparatur desa sesuai dengan lingkup bidang dan tugasnya, selanjutnya
sebagai pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah daerah.
d. Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi BPMPD, penyelenggaraan tugas dan
fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD)
Kabupaten Tapanuli Utara ini diarahkan untuk mendapatkan kinerja yang
akurat dan konsisten mengenai capaian kinerja dalam rangka proses
pengambilan keputusan bagi perbaikan kinerja tanpa meninggalkan
prinsip-prinsip keseimbangan biaya, manfaat, efisiensi, keekonomian dan
81
e. Terbatasnya kemampuan APBD Kabupaten Tapanuli Utara dalam
menyediakan anggaran untuk mendukung program-program yang ada
pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD)
Kabupaten Tapanuli Utara.
f. Kurangnya alokasi dana untuk melakukan monitoring langsung dengan
wilayah yang luas di Tapanuli Utara
g. Minimnya kuantitas dan kualitas aparatur pemerintahan daerah untuk
melakukan pengawasan langsung keseluruh desa maupun desa tertinggal
dan terisolir di Tapanuli Utara
h. Terbatasnya sarana dan prasarana perkantoran pemerintah daerah
maupun pemerintahan desa yang belum optimal dan ruang perkantoran
yang kurang memadai, padahal manfaat besar untuk menunjang kinerja
dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat sejalan dengan usia
alat/barang, maka kualitasnyapun semakin menurun sehingga banyak
dibutuhkan penggantian/pemeliharaan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan dari analisis peneliti terhadap
kinerja BPMPD Tapanuli Utara untuk meningkatkan kinerja aparatur desa, maka
ada beberapa pokok pikiran yang bisa menjadi pertimbangan dalam membentuk
hubungan kerjasama antara BPMPD Tapanuli Utara dengan kepala desa.
Pokok-pokok pikiran berikut merupakan saran yang muncul dari kepedulian peneliti,
untuk memberikan saran perspektif yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan
82
1. Dalam mengkoordinir keseluruhan masyarakat dan seluruh perangkat desa,
dapat dioptimalkan dengan melakukan kerjasama dengan lembaga lembaga
desa lainnya, seperti lembaga adat untuk membantu pemerintah desa dalam
mengkoordinir masyarakat untuk pengambilan keputusan seperti melalui
MUSRENBANG
2. Perlu dilakukan lagi perekrutan ketenagakerjaan aparatur desa yang
profesional di bidangnya di keseluruhan Tapanuli Utara semaksimum
mungkin, agar dapat membantu kinerja Kepala Desa dalam pengambilan
keputusan,dan pengawasan pembangunan di desa.
3. Perlu dilakukan lagi pengadaan kualitas sarana dan prasarana desa yang
dimasimumkan untuk kelancaran aktivitas kinerja aparatur desa dalam
menjalankan roda pemerintahan seperti : sarana perkantoran dan sarana
administratif lainnya.
4. Melakukan penyaringan atau diwujudkannya persyaratan untuk mengangkat
pencalonan kepala desa, sebagai langkah awal untuk mewujudkan kepala
desa yang profesional. Artinya melakukan pertimbangan yang tepat untuk
memilih kepala desa yang memiliki kategori profesional, kreatif, memiliki
kemampuan dalam melakukan kapasitas tupoksinya, hal tersebut
kemungkinan akan membantu kinerja pemerintah daerah secara tidak
langsung.
5. Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang panjang, perlu adanya
83
melakukan pertemuan atau bimbingan rutin hingga aparatur desa
benar-benar paham dan mengerti dengan tujuan program.
6. Perlu ditingkatkan lagi oleh pemerintah daerah dan desa konsepsi misi kerja
yang mengutamakan Keuletan, ketelitian, keseriusan dan kesabaran serta
keprofesionalan adalah bagian dari faktor keberhasilan dalam proses
program pemberdayaan masyarakat
7. Kegiatan monitoring pemerintah daerah terhadap kinerja aparatur desa
sebagai kunci evaluasi pencapaian utama kemajuan di Indonesia, artinya
hasil evaluasi yang dilakukan pemerintah darerah menjadi hal peranjakan
dari pemerintah pusat untuk melakukan survey keberhasilan di Indonesia
8. Peran pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara Khususnya Badan
Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten
Tapanuli Utara dalam Melaksanakan Program Peningkatan Pemberdayaan
Masyarakat Perdesaan di Tapanuli Utara perlu dioptimalkan lagi, baik itu
dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah, Anggaran dan
Pembiayaan Program yang masih minim, Sarana dan Prasarana
Pemerintahan yang kurang mendukung, serta Partisipasi Masyarakat yang
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Bahri, S.Dkk. 2002. Hukum dan Kebijakan Publik. Yogyakarta :YPAPI.
Budiardjo, M.2009. Dasar - Dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Indiahono, dwiyanto. 2009. Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analisys.
Yogyakarta: Gava Media.
Kartasasmita, Ginandjar. 1997. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: Konsep
Pembangunan Yang Berakar Pada Masyarakat. Jawa Timur : DPD Partai
Golkar.
Nurcholis, HaniI. 2007. Teori dan praktik pemerintahan dan otonomi daerah.
Jakarta : Grasindo.
Nurcholis, HaniI. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Jakarta : Erlangga.
Prasetyo, Eko. 2013. DEMOKRASI DAN PROBLEM KEPEMIMPINAN POLITIK
DI INDONESIA (Pemikiran Politik Politisi Muda: Yuddy Chrisnandi, M. Fadjroel Rachman, Budiman Sudjatmiko, dan Fadli Zon). Universitas Islam Negeri SyariI Hidayatullah : Ciputat.
Saparin, Sumber. 2009. Tata Pemerintahan dan Administrasi Pemerintahan
Desa. Jakarta : Ghalia Indonesia
Simajuntak, BA. 2013. Dampak otonomi daerah di Indonesia merangkai sejarah
politik dan pemerintahan Indonesia. DKI Jakarta: Pustaka obor Indonesia.
Sinambela, LP, Dkk. 2006. Reformasi Pelayanan Publik (Teori, Kebijakan dan
Implimentasi. Jakarta : Bumi Aksara.
Subarsono, AG. 2006. Analsis Kebijakan Publik. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Suharsimi Arikunto (2002) Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV AlIabeta
Wasistiono, sadu. 2006. Prospek Pengembangan Desa. Bandung : CV. Fokus
Media.
Widjaja, HAW. 2001. Pemerintahan Desa atau Marga. Jakarta : GraIindo Persada
Widjaja, HAW. 2004. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli, Bulat Dan
Utuh. Jakarta : GraIindo Persada
Peraturan Perundang – Undangan :
Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 43 Tahun 2008, tentang uraian Tugas Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Sub Bagian, Kepala Bidang, dan Kepala Sub Bidang BPMPD Tapanuli Utara.
Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014, Tentang Desa
85
Jurnal & Artikel :
Ismail, Yacob. 2012. Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa (Renstra BPMPD) kabupaten Natuna tahun
2011-2016. Natuna : BPMPD Natuna
Kurniadi, Edy. 2014. Peran Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD) Melalui Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Di Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun (Studi Pada
Desa Sawang Laut Dan Desa Gemuruh) Tahun 2013. Di download dari
Jurnal Jom FISIP Volume 1 No. 2
Muryusna.2014. Peranan Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Pengelolaan Program Pemberdayaan Desa Menuju Desa Mandiri (Studi Kasus Di Desa Pekan Kamis Kecamatan Tembilahan Hulu) Kabupaten Indragiri Hilir.Di download dari Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi .Vol. 1 No. 2, 2014, arikel 10
Prihain, S.D. 2001. BADAN PERWAKILAN DESA: Harapan Bagi Pembaharuan Desa. Di
download dari Jurnal Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Poliik .Volume 5, Nomor 2
Rahayu, A.B. 2006. Pembangunan Perekonomian Nasional telalui
Pemberdayaan tasyarakat Desa
Rosalina, Maya. 2013. Kinerja Pemerintah Desa Dalam Pembangunan Infrastruktur Di Desa Kuala Lapang Dan Desa Taras Kecamatan Malinau Barat Kabupaten Malinau.
Di download dari Jurnal Pemerintahan Integraif Volume 1, Nomor 1, 2013:
106-120 114
Soetomo. 2006. Persoalan Pengembangan Insitusi Pemberdayaan Masyarakat. Di
download dari Jurnal Ilmu Sosial dan Poliik. Volume 10, Nomor 1
Internet :
BPPD Tapanuli Utara. Profil Desa Kelurahan Kabupaten Tapanuli Utara
2009. Di download dari Http://www Pendidikan dan Kesehatan Ior ProIil
Desa Kelurahan Kabupaten Tapanuli Utara 2009.htm
Neo Link. Kebijakan Publik. Di download dari Http://www . Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan Publik.htm. Kamis, 01 April 2010
Wibisono, Dermawan. tengukur Kinerja Pemerintah. Di download dari
Http://www .Mengukur Kinerja Pemerintah dan Pemerintah Daerah _
OPERA Dermawan Wibisono.html.juli 15, 2008
Sibarani, TSC. Akselerasi Pemerintahan Dan Pembangunan Tapanuli Utara DiEra Perubahan. Di download dari http://www.chompey.com/2015/09/akselerasi-pemerintahan-dan pembangunan.html 30 September 2015 | 9/30/2015 08:48:00 Pm