PENGARUH FOREIGN EXPOSURE, MULTINATIONALITY, WITH HOLDING TAXES, DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL
TERHADAP PRAKTIK THIN CAPITALIZATION PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI
TAHUN 2013 - 2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH :
VINA MENTARI LUBIS NIM. 7131220025
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv ABSTRAK
Vina Mentari Lubis, 7131220025, Pengaruh Foreign Exposure, Multinationality, withholding taxes, dan Kepemilikan Institusional terhadap Praktik Thin Capitalization pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2013-2015. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan. April 2017.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah akibat adanya penangguhan selana 30 tahun mengenai peraturan rasio utang dan modal, maka banyak perusahaan yang melakukan praktik thin capitalization. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh foreign exposure, multinationality, withholding taxes, dan kepemilikan institusional secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap praktik thin capitalization pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI mulai tahun 2013-2015. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yang menjadi sampel sebanyak 38 perusahaan untuk tahun 2013-2015. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier dengan bantuan software SPSS 20.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa secara parsial foreign exposure, multinationality, dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap praktik thin capitalization sedangkan withholding taxes tidak berpengaruh terhadap praktik thin capitalization. Secara simultan foreign exposure, multinationality, withholding taxes, dan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap praktik thin capitalization pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
v ABSTRACT
Vina Mentari Lubis, 7131220025. The Effect of Foreign Exposure, Multinationality, Withholding Taxes, and Institusional Ownership on the Thin Capitalization Practice of Listed Companies in Indonesian Stock Exchange (BEI) Year 2013-2015. Thesis, Department of Accounting, Faculty of Economics, University of Medan. April 2017.
The problem in this research was of a 30 years suspension of the rules of debt to equity ratio, so many companies are utilize thin capitalization practiceThis research aims to determined whether there was a influence of foreign exposure, multinationality, withholding taxes and institusional ownership partially or simultaneously to thin capitalization practice of listed companies in IDX.
The population of this reseacrh were all listed companies in IDX began in 2013-2015 about. The sample selction was done by purposive sampling method, a sample of 38 companies for 2013-2015. Source data in this research was secondary data obtained from the website www.idx.co.id. Analysis technique that used in this research is linier regression analysis by software SPSS version 20.
The result of this research showed partially foreign exposure, multinationality, and institusional ownership have significant influence to thin capitalization practice meanwhile withholding taxes didn’t have significant influence to thin capitalization practice. Simultaneously foreign exposure, multinationality,withholding taxes and institusional ownership have a significant influence to thin capitalization practice of listed companies in Indonesian Stock Exchange.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum wr.wb
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Foreign Exposure, Multinationality, Withholding Taxes, dan Kepemilikan Institusional terhadap Praktik Thin Capitalization pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015”.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Medan. Dalam menyelesaikan penulis menyadari tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan dan
dorongan baik materil maupun moril dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan
dalam proses penyelesaian skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si., Ph.d., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang
vii
4. Bapak Drs. La Ane, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai dosen pembanding
utama saya yang senantiasa telah memberikan saran dan masukannya dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Johnson, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Dr. Nasirwan,SE., M.Si, Ak, CA., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Dr. Azizul Kholis, SE., M.Si, Ak, CA., selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi sekaligus sebagai dosen pembanding utama saya yang senantiasa telah memberikan saran dan masukannya dalam penyusunan skripsi ini.
8. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si., Ak, CA., selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing penulis selama masa perkuliahan.
9. Bapak OK Sofyan Hidayat, SE., M.Si, Ak, CA., selaku Dosen Pembimbing
skripsi penulis yang senantiasa memberikan bimbingan, masukan dan arahan serta waktu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
10.Ibu Yulita Triadiarti SE., M.Si, Ak, CA., selaku Dosen Pembanding Utama
yang telah memberikan banyak saran dan membangun dalam penyusunan skripsi ini.
11.Bapak Dedy Husrizalsyah, SE, M.Si., selaku Dosen Pembanding Utama yang telah memberikan banyak saran dan membangun dalam penyusunan skripsi
viii
12.Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan penulis selama masa perkuliahan.
13.Staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, terkhusus kepada Abangda Ricky Adrian, terima kasih atas segala bantuannya.
14.Teristimewa kepada kedua orangtua tercinta, Ayah dan Mama terima kasih atas seluruh doa, dukungan dan perhatian kalian yang tiada henti sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian ini. I Love you so much
15.Kepada seluruh keluarga tersayang yang selalu memberikan dukungan,
motivasi, dan do’a secara tulus baik moriil dan materill kepada penulis.
16.Kepada sahabat tersayang, Putri Rahayu, Adi, Kak Sity terimakasih telah memberikan do’a, bantuan, dan dukungan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
17.Kepada sahabat seperjuangan Tiara Wizni, Raudhatul Husna, Farida Ayu, Indah Dwi, Nurul Hanum terima kasih untuk seluruh kebersamaan kita dari
semester I sampai VIII serta terima kasih untuk do’a dan dukungan kalian yang tiada henti. I hope our friendship till Jannah.
18.Kepada seluruh teman-teman terbaikku Akuntansi A 2013 Aswan, Ade,
Ayudin, Ezy, Titin, Puji, Handa, Yunda, Aisyah, Januar, Daniel, Edi, Lili, Pita, Avina dan teman-teman AKT 13 A lainnya yang tidak bisa penulis
sebutkan satu per satu.
19.Special Thanks to Rahmat Puji yang telah memberikan waktu dan motivasi
ix
20.Kepada seluruh akhwat Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Ar-Rahman yang telah memberikan semangat serta do’anya kepada saya.
21.Terimakasih Kepada seluruh teman–teman di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang meringankan waktunya untuk membantu dan memberi
semangat selama masa perkuliahan.
22.Terakhir kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah memberikan dorongan, bantuan dan bimbingan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca.
Wassalamua’laikum wr.wb.
Medan, April 2017 Penulis
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... ii
SURAT PERNYATAAN... iii
ABSTRAK... iv
ABSTRACT... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I : PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 9
1.3 Batasan Masalah ... 9
1.4 Rumusan Masalah ... 10
1.5 Tujuan Penelitian ... 11
1.6 Manfaat Penelitian ... 11
BAB II : KAJIAN PUSTAKA ...14
2.1 Kerangka Teori ... 14
2.1.1 Agency Theory ... 14
2.1.2 Pecking Order Theory ... 16
xi
2.1.4 Foreign Exposure... 26
2.1.5 Multinationality... 27
2.1.6 Withholding Taxes... 28
2.1.7 Kepemilikan Institusional ... 30
2.2 Penelitian Terdahulu ... 30
2.3 Kerangka Berfikir ... 34
2.3.1 Pengaruh Foreign Exposure terhadap Thin Capitalization.... 35
2.3.2 Pengaruh Multinationality terhadap Thin Capitalization... 35
2.3.3 Pengaruh Withholding Taxes terhadap Thin Capitalization... 35
2.3.4 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Thin Capitalization... 36
2.4 Hipotesis ... 37
BAB III : METODE PENELITIAN ...39
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39
3.2 Populasi dan Sampel ... 39
3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 40
3.3.1 Variabel Penelitian ... 40
3.3.2 Definisi Operasional ... 41
3.3.2.1 Thin Capitalization ... 41
3.3.2.2 Foreign Exposure ... 43
3.3.2.3 Multinationality ... 43
3.3.2.4 Withholding Taxes... 43
3.3.2.5 Kepemilikan Institusional... 44
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 44
xii
3.5.1 Statistik Deskriptif... 45
3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 45
3.5.2.1 Uji Normalitas ... 46
3.5.2.2 Uji Multikolinearitas ... 47
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas... 47
\ 3.5.2.4 Uji AutoKorelasi... 48
3.5.3 Uji Hipotesis ... 48
3.5.3.1 Uji T ... 49
3.5.3.2 Uji F ... 50
3.5.2.3 Koefisien Determinasi ... 50
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN...51
4.1 Hasil Penelitian ... 51
4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 51
4.1.2 Hasil Pengujian Data ... 53
4.1.2.1 Statistik Deskriptif ... 53
4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 55
4.1.2.2.1 Uji Normalitas ... 55
4.1.2.2.2 Uji Multikolinieritas ... 57
4.1.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas... 59
4.1.2.2.4 Uji Autokorelasi ... 60
4.1.2.3 Persamaan Regresi Berganda ... 62
4.1.2.4 Uji Hipotesis ... 64
4.1.2.4.1 Uji T (Uji Parsial) ... 64
4.1.2.4.2 Uji F (Uji Simultan) ... 66
4.1.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)... 67
4.2 Pembahasan ... 68
4.2.1 Pengaruh Foreign Exposure terhadap Thin Capitalization.... 68
4.2.2 Pengaruh Multinationality terhadap Thin Capitalization... 69
xiii
Capitalization... 71
4.2.5 Pengaruh Foreign Exposure, Multinationality, Withholding Taxes, dan Kepemilikan Institusional terhadap Thin Capitalization... 72
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN...74
5.1 Kesimpulan... 74
5.2 Saran... 75
xv
[image:15.597.88.529.103.573.2]DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ...37
4.1 Grafik Histogram ...56
4.2 Grafik P-Plot ...57
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
Lampiran A.1 Daftar Nama Perusahaan Sampel Penelitian ... 81
Lampiran A.2 Hasil Perhitungan Data Penelitian ... 82
Lampiran B Lampiran B.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 92
Lampiran B.2 Hasil Uji Normalitas ... 92
Lampiran B.3 Hasil Uji Multikolinieritas ... 94
Lampiran B.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 94
Lampiran B.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 95
Lampiran B.6 Hasil Uji Regresi Berganda ... 95
Lampiran B.7 Hasil Uji Parsial ... 96
Lampiran B.8 Hasil Uji Simultan ... 96
Lampiran B.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi... 96 Lampiran C
Lampiran C.1 Permohonan Judul Skripsi Lampiran C.2 Nota Tugas
Lampiran C.3 Surat Penelitian
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan bisnis yang terjadi di Indonesia dapat dijadikan suatu kesempatan untuk menarik investor dari luar negeri agar menanamkan modalnya
di Indonesia. Semakin banyak penanaman modal asing (PMA) di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan penerimaan pendapatan Negara, terutama dari
sektor perpajakan. Peranan pajak sebagai salah satu penerimaan negara yang terbesar membuat pemerintah menaruh perhatian khusus pada sektor pajak. Pemerintah Indonesia melakukan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi dalam
upaya untuk mengoptimalkan penerimaan di sektor perpajakan. Usaha ekstensifikasi yang dilakukan pemerintah adalah dengan cara menambah jumlah
objek pajak melalui peningkatan jumlah PMA. Namun, dalam meningkatkan optimalisasi penerimaan pajak pemerintah selalu mengalami berbagai kendala.
Kendala pemerintah dalam upaya pengoptimalan sektor pajak ini adalah masalah penghindaran pajak (Tax Avoidance) .
Menurut Annuar et al. (2013: 151), “Penghindaran pajak telah menjadi
masalah krusial sejak ketentuan perpajakan disusun dan masalah ini selalu ada dalam setiap jenis masyarakat”. Proporsi beban pajak terhadap pendapatan
sebelum pajak semakin lama semakin besar, sehingga nilai keuntungan yang di distribusikan kepada investor terus berkurang. Walaupun peraturan mengenai tax avoidance dan tax planning telah diterapkan di setiap negara, tetapi fakta yang
2
yang paling handal, dalam rangka menyusun strategi perpajakan yang dapat membuat mereka membayar pajak dengan nilai yang lebih rendah (Daily Mail,
2010). Penghindaran pajak korporat merupakan salah satu isu yang paling sulit untuk dibenahi di setiap yurisdiksi perpajakan, karena aktivitas ini terus
menimbulkan kerugian penerimaan pajak bagi pemerintah di negara berkembang (Hundal, 2011).
Salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk menghindari
pembayaran pajak yang terlalu besar adalah melalui pendanaan perusahaan. Perusahaan lebih memilih mendanai kegiatan operasionalnya dengan
menggunakan hutang dari pada modal sendiri. Kondisi dimana sebuah perusahaan lebih banyak menggunakan utang dibanding modal sebagai sumber pendanaannya disebut sebagai praktik thin capitalization (OECD, 2012). Thin Capitalization
adalah kecenderungan wajib pajak untuk menggunakan instrument hutang dari pada modal dalam menambah investasi atau pembiayaan bagi perusahaannya
sebagai bagian dari perencanaan pajak (tax planning). Biaya bunga atas hutang (interest expense) dapat dikurangkan terhadap penghasilan kena pajak, sementara
itu bunga atas modal (dividend) tidak dapat dikurangkan dari penghasilan kena
pajak (non deductible expense) (Makagiansar, 2010).
Beberapa Negara termasuk Indonesia secara tegas telah membatasi praktik
thin capitalization dalam peraturan dan sistem perpajakannya. Ketentuan anti
praktik thin capitalization diatur dalam pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Pajak
3
mengenai besarnya perbandingan antara hutang dengan modal (Debt Equity Ratio/DER). Pada tahun 1984 Menteri Keuangan Republik Indonesia telah
melaksanakan kewenangan tersebut dengan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia yang mengatur bahwa besarnya perbandingan
antara hutang dengan modal adalah sebesar 3:1. Dengan aturan tersebut berarti bahwa dalam hal perbandingan antara hutang dengan modal suatu perusahaan melebihi batasan 3:1, maka besarnya biaya bunga yang dapat dikurangkan dari
penghasilan bruto perusahaan adalah sebesar bunga atas hutang yang perbandingannya terhadap modal sesuai dengan perbandingan yang diatur
tersebut. Selanjutnya atas selisihnya tidak dianggap sebagai hutang melainkan sebagai modal, sehingga bunga yang dibayarkan akan dianggap sebagai dividen tidak dapat dibebankan sebagai biaya pengurang.
Akan tetapi, ketentuan mengenai besarnya perbandingan antara hutang dengan modal (Debt Equity Ratio) sebagaimana diatur oleh Menteri Keuangan
tersebut hanya berlaku dalam waktu yang singkat, karena pada bulan Maret tahun 1985 ketentuan tersebut ditunda dengan alasan akan mengambat perkembangan dunia usaha. Akibat penundaan tersebut maka Indonesia tidak memiliki aturan
tentang Debt Equity Ratio/DER. Hingga akhirnya setelah ditangguhkan selama lebih dari 30 tahun, KMK No.1002/KMK.04/1984 tentang Penentuan
Perbandingan Antara Utang dan Modal Sendiri untuk Keperluan Pengenaan Pajak Penghasilan kembali diberlakukan melalui PMK No.169/PMK.010/2015. Aturan
4
perusahaan akan menjadi pengurang dari penghasilan kena pajak, sedangkan pembayaran dividen tidak. Perbedaan ini salah satu penyebab yang dapat
mendistorsi keputusan pembiayaan perusahaan yang mendorong perusahaan untuk melakukan pembiayaan lebih banyak melalui utang atau dengan skema thin
capitalization.
Tidak adanya aturan yang tegas selama kurun waktu 30 tahun mengenai besarnya perbandingan antara hutang dengan modal (Debt Equity Ratio) dapat
memotivasi perusahaan untuk melakukan tax planning dengan cara memindahkan laba ke negara lain akibat timbulnya hubungan induk perusahaan dengan anak
perusahaan untuk meminimalisasi kewajiban perpajakannya. Praktik ini diduga terjadi di Indonesia.Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Theo F. Toemion mengungkapkan bahwa ada sekitar 70% perusahaan
PMA (Penanaman Modal Asing) tidak membayar pajak karena laporan keuangannya menunjukkan rugi. Lebih satu tahun kemudian Jusuf Anwar (mantan
Menteri Keuangan RI) mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa ada 750 (tujuh ratus lima puluh) perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) melaporkan rugi dan tidak membayar pajak (PPh Badan) berturut-turut selama 5
tahun terakhir dan bahkan banyak juga yang lebih dari 5 tahun (republika online, 2016) . Dari hal ini terbukti bahwa wajib pajak akan cenderung memilih mendanai
kegiatannya dengan utang karena relatif akan lebih sedikit membayar pajak penghasilan badan di negara yang membebankan bunga.
5
meminta syarat penyetoran modal awal sebesar US$ 1 juta ketika mengajukan izin PMA. Tetapi pada kenyataan yang terjadi begitu izin keluar, dana tersebut
ditarik lagi oleh pemegang saham di luar negeri. Prianto selaku pengurus Ikatan Akuntan Indonesia menyarankan agar ketentuan mengenai aturan DER dibatasi
untuk pinjaman antar perusahaan terafiliasi, atau dimasukkan dalam ketentuan khusus tentang transfer pricing (Pemeriksaan Pajak, 2015) .
Praktik thin capitalization dapat dijadikan sebagai salah satu strategi
penghindaran pajak oleh perusahaan yang memiliki level foreign exposure (eksposur luar negeri) yang besar. Saat perusahaan mengungkapkan
ketidakpastian dalam menghitung beban pajak aktual, perusahaan tersebut memiliki kemungkinan yang lebih besar telah melakukan aktivitas penghindaran pajak (Dyreng, et al. 2014). Perusahaan yang beroperasi di pasar asing memiliki
kesempatan yang tidak dimiliki oleh perusahaan yang hanya beroperasi di pasar domestik, untuk melakukan penghindaran pajak. Kegiatan yang banyak dilakukan
oleh suatu perusahaan di luar negeri adalah penjualan ekspor.
6
dibandingkan dengan perusahaan yang murni beroperasi di Amerika Serikat. Foreign control subsidiaries Amerika Serikat terbukti melakukan praktik
ketidakpatuhan pajak dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang dikontrol oleh domestik (Hanlon, dkk, 2005).
Selain foreign exposure dan multinationality, praktik thin capitalization juga dipengaruhi oleh besarnya potongan pajak (withholding taxes) untuk dividen yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan Pasal 23 ayat (1) huruf a Undang-undang
Pajak Penghasilan 1984, atas beberapa jenis objek PPh Pasal 23 dikenakan pemotongan PPh Pasal 23 dengan tarif 15% yaitu bunga, dividen dan royalti.
Dalam kategori pemotongan pajak ini menentukan apakah pengembalian yang dibayar oleh perusahaan pada pembiayaan bunga yang telah dikeluarkan dapat dikurangkan yaitu diperlakukan sebagai utang bunga atau diperlakukan sebagai
dividen. Jika pengembaliannya dianggap sebagai utang bunga, maka dikenakan pemotongan pajak bunga. Namun, jika pengembaliannya dianggap sebagai
kepemilikan saham, maka dikenakan pemotongan pajak dividen. Dengan demikian, dapat menentukan apakah pemotongan pajak bunga atau pemotongan pajak dividen dibayarkan atau dianggap sebagai utang modal untuk tujuan thin
capitalization.
Untuk dapat meminimalisasi praktik thin capitalization diperlukan adanya
pengawasan dari pihak institusional. Anggono dan Handoko (2009) menyatakan, “Pihak institusional merupakan institusi pemerintah, institusi keuangan, institusi
7
akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat menghalangi adanya perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh manajer. Perusahaan dengan kepemilikan institusional yang tinggi dapat melakukan pengawasan dan monitor terhadap kinerja manajer. Dengan adanya pengawasan yang efektif oleh pihak institusional dapat menurunkan penggunaan utang perusahaan. Tindakan pengawasan perusahaan yang dilakukan oleh pihak investor institusional, dapat mendorong manajer untuk lebih memfokuskan perhatiannya terhada kinerja perusahaan sehingga akan mengurangi perilaku mementingkan diri sendiri (opportunistic).
Penelitian mengenai Thin Capitalization telah dilakukan oleh beberapa peneliti dan menemukan hasil yang berbeda. Taylor dan Richardson (2013) yang
meneliti Pengaruh Multinationality, Tax Haven Utilization, Withholding Taxes, dan Tax Uncertainly terhadap Thin Capitalization menyatakan bahwa terdapat
hubungan positif dan signifikan antara thin capitalization terhadap multinationality, tax haven utilization, withholding taxes, dan tax uncertainly.
Sementara itu, Annisa (2011) yang meneliti Pengaruh Corporate Governance
Terhadap Penghindaran Pajak (tax avoidance) menyatakan bahwa komite audit dan kualitas audit memiliki pengaruh signifikan terhadap tax avoidance,
sedangkan hasil kepemilikan institusional, persentase dewan komisaris independen dan jumlah dewan komisaris tidak signifikan terhadap terhadap tax avoidance.
Penelitian Christiana (2014) yang berjudul Determinan Praktik Thin Capitalization Listed Companies di Indonesia 2010-2013 menunjukkan hasil
8
dikenakan tarif pajak efektif yang tinggi memiliki posisi thin capitalization yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak memiliki karakteristik tersebut.
Sebaliknya, perusahaan yang mengungkapkan ketidakpastian pajak serta memiliki foreign exposure yang tinggi memiliki leverage yang lebih rendah. Nuraini (2014)
meneliti pengaruh multinationality, pemanfaatan tax haven, pemotongan pajak
(withholding taxes), dan kepemilikan institusional terhadap praktik thin capitalization, tetapi tidak mengikutsertakan variabel tax uncertainly. Hasil
peneltian menunjukkan bahwa multinationality, pemanfaatan tax haven,
pemotongan pajak (withholding taxes), dan kepemilikan institusional berpengaruh
signifikan terhadap thin capitalization.
Selanjutnya, Hasil Penelitian Oktofian (2015) tentang Pengaruh Corporate
Governance terhadap Tax Avoidance menunjukkan hasil bahwa secara parsial
kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, dan kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tax avoidance. Hanya
variabel komite audit yang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance. Sedangkan secara simultan semua variabel berpengaruh signifikan
terhadap tax avoidance.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Nuraini (2014) yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Thin Capotalization pada
Perusahaan Multinasional di Indonesia.Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu adanya penambahan variabel independen, yaitu Foreign
Exposure. Peneliti juga memperbaharui periode penelitian dengan tujuan untuk
9
maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul yaitu “Pengaruh Foreign Exposure, Multinationality, Withholding Tax, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Praktik Thin Capitalization pada Perusahaan yang terdaftar di BEI Tahun 2013 - 2015”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah tingkat foreign exposure yang tinggi mempengaruhi terjadinya praktik thin capitalization di Indonesia?
2. Apakah perusahaaan multinasional memanfaatkan thin capitalization untuk meminimalkan pembayaran pajak perusahaan?
3. Apakah pemotongan pajak (withholding tax) memiliki pengaruh terhadap
praktik thin capitalization di Indonesia?
4. Apakah kepemilikan institusional dapat meminimalkan terjadinya praktik
thin capitalization?
5. Apakah dengan perbedaan periode penelitian yang diambil akan mendapatkan hasil yang berbeda dengan peneliti sebelumnya?
6. Apakah manajemen pajak sudah dengan baik mengelola pajak perusahaan?
1.3 Batasan Masalah
Batasan agar ruang lingkup permasalahan yang diteliti terarah dan
10
institusional terhadap praktik thin capitalization pada perusahaan multinasional yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015 yang perusahaannya melaporkan
laporan keuangan secara lengkap dan telah di audit. 1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Apakah Foreign Exposure mempunyai pengaruh signifikan terhadap praktik
Thin Capitalization pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
2. Apakah Multinationality mempunyai pengaruh signifikan terhadap praktik Thin Capitalization pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
3. Apakah Witholding Taxes mempunyai pengaruh signifikan terhadap praktik Thin Capitalization pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
4. Apakah Kepemilikan Institusional mempunyai pengaruh signifikan terhadap praktik Thin Capitalization pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
5. Apakah secara simultan Foreign Exposure, Multinationality, Withholding
Taxes, dan Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap praktik Thin
11
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis apakah Foreign Exposure mempunyai pengaruh signifikan terhadap praktik Thin Capitalization pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk menganalisis apakah Multinationality mempunyai pengaruh signifikan terhadap praktik Thin Capitalization pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk menganalisis apakah Witholding Taxes mempunyai pengaruh
signifikan terhadap praktik Thin Capitalization pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Untuk menganalisis apakah Corporate Governance mempunyai pengaruh
signifikan terhadap praktik Thin Capitalization pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5. Untuk menganalisis pengaruh Foreign Exposure, Multinationality, Withholding, Tax Haven Utilization, dan Kepemilikan Institusional terhadap
praktik Thin Capitalization pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
1.6 Manfaat Penelitian
12
1. Peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan serta pemahaman bagi peneliti mengenai pengaruh multinationality, withholding taxes, dan kepemilikan institusional
terhadap praktik thin capitalization pada perusahaan multinasional yang terdaftar di BEI.
2. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan literatur di bidang perpajakan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan analisis mengenai pengaruh variabel yang mempengaruhi thin capitalization.
3. Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi pemerintah mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi thin capitalization yang
dimiliki perusahaan Indonesia, sehingga pemerintah dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya praktik penghindaran pajak dengan menyusun peraturan mengenai anti penghindaran pajak yang mudah
dimengerti dan tidak memiliki celah yang dapat dimanfaatkan oleh pembayar pajak untuk meminimalkan pembayaran pajak.
4. Perusahaan
Perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat menyadari bahwa praktik thin
capitalization yang berlebihan dapat dianggap sebagai aksi penghindaran
13
mengambil keputusan dalam melakukan pembiayaan kegiatan operasional perusahaan agar perusahaan terbebas dari risiko penggelapan pajak (tax
evasion) akibat tidak patuh pada ketentuan perpajakan di Indonesia.
5. Investor
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan investor dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi praktik thin capitalization yang dilakukan perusahaan. Pemahaman ini akan membantu investor dalam memahami
insentif perusahaan dalam melakukan praktik ini, apakah demi efisiensi operasi melalui tax planning, atau demi penghindaran pajak. Dengan hal ini,
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini menguji pengaruh Foreign Exposure, Multinationality,
Withholding Taxes, dan Kepemilikan Institusional terhadap Praktik Thin
Capitalization pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2013-2015. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Foreign Exposure,
Multinationality, dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap Praktik Thin
Capitalization. Sedangkan Withholding Taxes tidak berpengaruh terhadap Praktik
Thin Capitalization.
Foreign Exposure yang diukur dengan proxy penjualan ekspor
berpengaruh positif terhadap thin capitalization yang berarti bahwa ketika suatu perusahaan melakukan penjualan ekspor maka perusahaan tersebut akan membutuhkan dana untuk mendanai kegiatan operasional perusahaannya sehingga
perusahaan memilih mendanai kegiatan perusahaan dengan menambah hutang. Multinationality berpengaruh positif terhadap thin capitalization. Hal ini
dikarenkan tarif pajak penghasilan yang berbeda disetiap Negara dimanfaatkan oleh perusahaan multinasional yang memiliki cabang atau anak perusahaan di luar negeri, untuk menekan kewajiban perusahaan dalam pembayaran pajak. Cara yang
dilakukan oleh perusahaan dengan meminimaliasi pembayaran pajak pada cabang atau anak perusahaan yang didanai dengan utang yang lebih besar. Withholding
75
multinasional melakukan pemotongan pajak PPh pasal 26 belum tentu mengindikasikan bahwa perusahaan yang melakukan pemotongan pajak ini
bertujuan melakukan praktik thin capitalization. Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif yang berarti bahwa persentase kepemilikan institusional yang
tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat menghalangi perilaku opportunistic manajer, terutama ketika melakukan managemen pajak yang menguntungkan managemen.
5.2 Saran
Dengan memperhatikan keterbatasan yang ada, diharapkan penelitian
selanjutnya dapat mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
1. Penulis memberi saran kepada peneliti selanjutnya agar
membandingkan tingkat Thin Capitalization pada perusahaan perbankan, property dan real estate dengan perusahaan lainnya agar dapat melihat perbedaan pada setiap sektor perushaan dan peneliti juga
menyarankan untuk menambah rentang waktu penelitian.
2. Menambah faktor-faktor lain sebagai variabel independen yang
mungkin berpengaruh terhadap thin capitalization seperti penggunaan variabel Effective Tax Rate (ETR), Return On Equity, dewan komisaris, kualitas audit, tax uncertainly, dan Good Corporate
Governance.
3. Menggunakan proxy perbandingan DER (Debt Equity Ratio) untuk
76
4. Perusahaan meningkatkan corporate governance agar dapat menyusun perencanaan perpajakan (tax planning) yang baik, sehingga perusahaan