• Tidak ada hasil yang ditemukan

Misi Nabi Muhammad Saw. Menyempurnakan Akhlak,Membangun Manusia Mulia dan Bermanfaat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Misi Nabi Muhammad Saw. Menyempurnakan Akhlak,Membangun Manusia Mulia dan Bermanfaat"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

A. Misi Nabi Muhammad Saw. Menyempurnakan Akhlak, Membangun Manusia Mulia dan Bermanfaat

Sebelum Muhammad SAW menjadi Rasul, kondisi kehidupan bangsa Arab dikenal dengan sebutan zaman jahiliyah. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan bangsa Arab yang berperilaku buruk dan berakhlak tercela. Mereka suka mencuri, minum khamr, berzina, merampok, bertengkar, berperang dan bahkan terbiasa membunuh bayi-bayi perempuan yang baru dilahirkan.

Ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. yaitu agama Islam, merupakan agama yang sempurna untuk seluruh umat manusia sepanjang masa. Nabi Muhammad Saw. merupakan rasul akhir zaman. Sebagai rasul yang terakhir dan penutup para nabi, beliau diutus oleh Allah Swt. untuk seluruh umat manusia tanpa melihat asal suku dan bangsanya. Misi Nabi Muhammad Saw. antara lain membawa ajaran Islam, menyempurnakan akhlak manusia, memberi kabar gembira dan peringatan kepada umat manusia, dan menyampaikan ajaran dari Allah Swt. kepada umat manusia.

Sebagaimana dalam Firman Allah SWT yang artinya: "Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan. Maha Suci Allah, sedang untuk mereka sendiri (mereka tetapkan) apa yang mereka sukai (yaitu anak-anak laki-laki). Dan apabila seorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padam) muka mereka dan dia sangat marah. Dia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu."QS. An-Nahl : 57-59

Nabi Muhammad saw dalam dakwahnya selain memperkenalkan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib disembah, beliau juga menuntun umatnya untuk berperilaku mulia dan memberikan teladan kepada mereka. Dengan sikap sabar dan keteguhan hati, beliau mampu mengubah moral yang telah rusak menjadi manusia yang berakhlak mulia. Usaha yang dilakukan dalam membina akhlak mereka benar-benar menjadi terwujud sebagai masyarakat yang bermoral dan beradab. Karakter yang paling menonjol dari kepribadian Nabi Muhammad saw adalah akhlak yang tiada bandingannya. Akhlak Nabi sangat agung dan melebihi semua akhlak seorang manusia manapun. Sampai-sampai Allah pun memuji akhlak Nabi Muhammad saw seperti terkandung dalam surat Al-Qalam ayat 4, Allah berfirman dalam ayat itu : “Dan sesungguhnya Kamu benar-benar berbudi pekerti yang Agung.”

(2)

21 : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Masalah akhlak ini mendapat perhatian yang utama dalam ajaran agama Islam. Sebab, peranan akhlak dalam kehidupan manusia adalah sangat penting. Dia (akhlak) memberikan norma-norma yang tetap tentang apa yang baik dan apa yang buruk. Ukuran tentang apa yang baik dan apa yang buruk, tidak diserahkan semuanya kepada manusia. Namun, diserahkan kepada satu Dzat Yang Maha Benar yaitu Allah SWT. Menyadarkan manusia untuk mengetahui bahwa ukuran akhlak itu penentunya semata-mata menjadi hak dan wewenang Allah SWT sendiri adalah sangat penting. Atas dasar inilah, maka manusia harus disadarkan kembali bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan tentang apa yang baik dan apa yang buruk bagi kehidupan manusia. Telah terbukti dalam perjalanan sejarah umat manusia, bahwa (ketentraman, ketenangan dan keserasian hidup) dapat terwujud selagi umat manusia berpegang teguh pada norma-norma kehidupan yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Sebaliknya (kekacauan, kegelisahan dan keresahan hidup) akan melanda kehidupan manusia, setelah mereka mengabaikan atau meninggalkan norma-norma kehidupan yang telah ditentukan oleh Allah SWT.

Selain itu, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya aku diutus ke bumi hanyalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak”. Keluhuran akhlak Nabi Muhammad saw tercermin di seluruh aspek kehidupan beliau. Kecintaan terhadap masyarakat yang dipimpinnya menunjukkan kasih sayang yang tulus. Ketika berdakwah beliau mendapat cemohan, hinaan, tantangan, ancaman, dan pemboikotan dari kaum Quraisy, namun beliau tidak marah. Nabi Muhammad tidak membenci bahkan mendoakan mereka agar diampuni oleh Allah SWT, berikut doa Nabi Muhammad Saw “ “Wahai Tuhanku ampunilah dosa-dosa kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui” (H.R. Muslim). Sungguh Mulia Nabi Besar kita Nabi Muhammad saw.

B. Misi Nabi Muhammad Saw. Sebagai Rahmatan lil ‘Alamin, Pembawa Kedamaian, Kesejahteraan, dan Kemajuan Masyarakat

Misi Nabi Muhammad saw. sebagai Rahmatan Lil Alamin atau menjadi rahmat bagi alam semesta. Misi ini merupakan misi yang sangat penting dan menonjol sekaligus membawa akibat yang sangat luas. Nabi menhilangkan jurang pemisah antara sesama anggota masyarakat yang didasarka kekayaan, jabatan, keturunan,dan warna kulit. Dalam banyak kesempatan beliau sering menegaskan bahwa seluruh manusia adalah sama kedudukannya.

(3)

dunia. Bahwa seluruh manusia, baik kaya maupun miskin, baik pejabat maupun rakyat biasa, kulit putih, kulit hitam adalah bersaudara.

Misi-Misi Nabi Muhammad Saw. adalah sebagai berikut: 1. Mengajak umat untuk menyembah Allah yang satu (tauhid) 2. Menyempurnakan akhlak

3. Menghapus perbedaan kasta sosial 4. Rahmat bagi semesta alam

5. Pembawa kedamaian, kesejahteraan dan kemajuan masyarakat.

Nabi Muhammad saw adalah pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan pembawa berita gembira sekaligus untuk kemajuan masyarakat. Islam adalah agama yang sangat menganjurkan agar hidup penuh dengan kedamaian, oleh karena itu Islam memberi ketentuan yang jelas sekiranya terjadi pertentangan antara individu, masyarakat atau dunia secara keseluruhan. Dalam menghadapi pertentangan, Islam memberi alternatif yang tepat dan berkesan, ialah dengan cara berdamai.

Kita semua tahu bahwa Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT untuk memimpin umat manusia, beliau adalah Nabi terakhir. Nabi Muhammad SAW tidak hanya sebagai seorang Nabi atau seorang Rasul yang menyampaikan risalah dari Allah SWT. Namun beliau juga seorang Panglima perang, pejuang, dan diplomat sejati. Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah untuk menyebarkan Islam ke seluruh umat manusia, khususnya di tanah Mekkah dan Madinah senantiasa menekankan pada perdamaian, kesejahteraan, kasih sayang, dan kemajuan untuk masyarakat.

Oleh karena itu Allah SWT menganugerahi kepadanya berbagai macam kelebihan sehingga menjadi figur utama bagi umatnya. Untuk itu Rasulullah selalu mengajarkan dan mendorong manusia agar meraih kesuksesan dan kemajuan di dunia dan akhirat. Untuk memperoleh keduanya harus berjalan beriringan dan seimbang. Untuk memperoleh ilmu dunia, harus menuntut ilmu setinggi-tingginya.

1. Sebagai rahmatan lil ‘ alamin

(4)

Dalam tempo kurang lebih 23 tahun, nabi Muhammad SAW berhasil membuktikan diri sebagai pemimpin yang membawa rahmat/kebaikan bagi dunia ini.

2. Pembawa Kedamaian dan Kesejahteraan

Nabi Muhammad tampil dengan kekuatan bimbingan wahyu dari Allah SWT. Rintangan dan cobaan datang silih berganti terutama diawal-awal beliau menjalankan misinya di Mekah. Banyak pengikut nabi banyak yang menjadi korban penyiksaan dan pembunuhan. Nabi dan para pengikutnya pernah diboikot perekonomiannya. Ancaman yang paling besar adalah persekongkolan penduduk Mekah yang dipimpin oleh Abu Lahab dan Abu Jahal untuk membunuh Nabi

Muhammad SAW.

Setelah Nabi dan para sahabat hijrah ke Madinah, Islam berkembang lebih cepat dan mudah. Kemuliaan akhlak dan kebenaran syariat yang beliau sebarkan menjadi sebab bersatunya kaum muhajirin Mekah dan kaum anshar Madinah. Mereka hidup seperti layaknya saudara sekandung, saling membantu, tolong menolong, dan menghargai.

Menjelang akhir misi beliau, kota Mekah dapat ditundukkan tanpa kekuatan senjata. Penduduk Mekah tunduk kepada Nabi dikarenakan sifat wibawa Nabi dan kaum Muslimin saat itu. Takhluknya Mekah membuka peluang bagi Nabi untuk membalas dendam terhadap orang-orang yang pernah menyakitinya. Namun, yang terjadi justru beliau memaafkan mereka, penduduk Mekahpun secara berbondong-bondong masuk agama Islam.

3. Kemajuan Masyarakat

Sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul, bangsa Arab umumya hidup dalam alam Jahiliyah. Walaupun mereka memiliki keterampilan dalam berniaga dan kepandaian dalam sastra, mereka tidak memiliki pandangan hidup yang benar. Di belahan dunia lain Bangsa Romawi dan Persia tengah menapaki kemajuan diberbagai bidang. Mereka telah jauh meninggalkan Bangsa Arab. Nabi Muhammad diutus dengan kekuatan wahyu Allah SWT bagaikan obor di kegelapan. Dengan diutusnya beliau, berawal dari Mekah dan Madinah, tanah Arab benar-benar diubah. Mulai dari keyakinan, kebiasaan-kebiasaan yang buruk, system perdagangan yang curang, penindasan kaum lemah, kearah bangsa yang beradab dan berpikiran maju. Di zaman pemerintahan Khulafaurrasyidin dan dinasti Islam berikutnya, bangsa Arab tampil sebagai bangsa yang diperhitungkan di dunia.

(5)

C. Meneladani Perjuangan Nabi Muhammad Saw. dalam Berdakwah terhadap Masyarakat Mekah

Sebelum bernama Madinah, wilayah Madinah bernama Yatsrib. Hanya saja setelah Islam datang, ilmu pengetahuan dimuliakan sehingga ilmu berkembang dengan pesat. Ilmu pengetahuan itulah yang akan membuat Yatsrib menjadi sebuah kota yang dipenuhi dengan kemajuan peradaban. Kemajuan ekonomi dan budaya menjadi ciri khas dari Yatsrib. Perekonomian maju pesat karena diatur dengan sistem Islam. Selain itu, budaya yang berkembang juga sangat pesat. Budaya diatur dengan sistem sosial budaya Islam. Wanita yang biasanya membuka aurat, setelah Islam datang ditutup auratnya dengan kerudung dan jilbab. pergaulan antara pria dan wanita yang tanpa batas, sekarang dibatasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Singkatnya, Madinah adalah bentuk lain kota Yatsrib yang lebih maju setelah Islam ditegakkan di sana.

Reaksi masyarakat Mekkah terhadap kedatangan Islam sungguh tidak baik. Dengan berbagai cara mereka menghentikan dakwah Rasulullah SAW, bahkan mencoba membunuh Rasulullah SAW. Semangat dan usaha Nabi Muhammad SAW untuk menyebarkan agama Islam tidak pernah pupus. Melihat peluang dakwah yang begitu sempit di Kota Mekkah, beliau berpikir untuk hijrah ke Yatsrib atau Madinah. Setelah Nabi Muhammad SAW behijrah ke Madinah yang pertama dipikirkan oleh beliau adalah bagaimana membangun masyarakat Islam. Nabi Muhammad SAW segera membangun Masjid, kemudian menyusun barisan kaum Muslimin serta mempererat persatuan mereka. Untuk memudahkan maksud tersebut, Nabi mempersaudarakan kaum Muslimin dengan umat Islam yang lainnya. Dengan persaudaraan ini kaum muslimin bertambah kuat dan merasa senasib dan seperjuangan.

(6)

yang terkenal. Nabi Muhammad SAW berhasil menyatukan penduduk Yatsrib dan membangun masyarakatnya melalui sektor ekonomi dan perdagangan, untuk menuju masyarakat yang adil dan sejahtera.

Hijrahnya Rasulullah SAW memberikan hikmah yang besar terhadap perkembangan dakwah Islamiah, di antaranya :

1. Kemenangan dakwah Rasulullah SAW dan kaum muslimin terhadap kaum Quraisy.

2. Terbentuknya agama Islam yang beribu kota di Madinah dengan Nabi Muhammad SAW sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahannya.

3. Terbesarnya agama Islam ke pelosok penjuru dunia.

Nabi Muhammad SAW tiba di kota Madinah pada hari Jumat tanggal 12 Rabiul Awwal tahun pertama hijrah, yakni bertetapan dengan tanggal 24 September 622 M. kedatangan beliau sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat Madinah. Adapun hal-hal yang dapat kita teladani dari perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat di Madinah adalah :

1. Bersikap baik kepada semua masyarakat Madinah

Ketika perjalanan menuju kota Madinah, Nabi Muhammad SAW selalu diminta masyarakat untuk singgah di rumah mereka. Nabi Muhammad SAW berkata, “Saya akan menginap di mana untaku akan berhenti. Biarkanlah ia berjalan sekehendak hatinya”. Akhirnya unta itu berhenti di sebuah tempat jemuran kurma milik dua orang anak yatim dari Bani Najjar. Di tempat itulah Nabi Muhammad SAW membangun Masjid serta tempat tinggalnya di situ. Beliau selalu bersikap amah dan baik kepada setiap masyarakat yang ada di kota Madinah.

2. Mendirikan Masjid di Kota Madinah

Masjid yang pertama didirikan oleh Nabi Muhammad SAW dikenal dengan sebutan Masjid Nabawi. Tanah pembangunan Masjid ini berasal dari kedua anak yatim bernama Sahal dan Suhail. Nabi membeli tanah tersebut dengan harga yang pantas untuk mereka. Pembangunan masjid tersebut dikerjakan secara gotong royong oleh seluruh masyarakat Madinah, baik kaum Anshar dan kaum Muhajirin, begitu juga Nabi Muhammad SAW ikut terjun langsung membantu pembangunan masjid tersebut.

(7)

Setelah Nabi Muhammad SAW diterima penduduk Madinah dan menjadi pemimpin penduduk kota tersebut, beliau segera meletakkan dasar-dasar yang kokoh bagi pembentukan suatu masyarakat baru. Dasar pertama yang beliau letakkan adalah ukhuwah Islamiyah (persaudaraan dalam Islam), yaitu antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin. Kaum Muslimin yang berhijrah dari Mekkah ke Madinah disebut “Muhajirin” dan kaum Muslimin penduduk Madinah disebut “Anshar”. Benda dan kekayaan mereka ditinggalkan di Mekkah, di waktu mereka berhijrah ke Madinah demi agama dan keyakinan yang mereka anut.

Nabi Muhammad SAW mempersaudarakan antara kedua golongan kaum muslimin ini. Ali Ibnu Abi Thalib dipilih menjadi saudara beliau sendiri. Abu Bakar beliau persaudarakan dengan Kharijah Ibnu Zuhair. Ja’far Ibnu Abi Thalib dengan Mu’az Ibnu Jabal. Demikianlah Rasulullah SAW telah mempertalikan keluarga-keluarga Islam yang terdiri dari Muhajirin dan Anshar. Masing-masing keluarga mempunyai pertalian yang erat dengan keluarga-keluarga yang banyak, karena ikatan persaudaraan yang diadakan Rasulullah SAW. Dengan persaudaraan tersebut telah menciptakan suatu persatuan yang berdasarkan agama dan mempertalikan jiwa mereka.

4. Membuat suatu perjanjian tertulis

Nabi Muhammad SAW membuat suatu perjanjian tertulis antara kaum Muhajirin dan Anshar dengan orang-orang Yahudi yang terkenal dengan nama Piagam Madinah. Isi dari Piagam Madinah tersebut adalah:

 Kelompok masing-masing berhak menghukum orang yang membuat kerusakan dan memberikan keamanan bagi orang yang patuh.

 Kebebasan beragama terjamin untuk semua kelompok

 Menjadi suatu kewajiban bagi penduduk Madinah Muslim dan Yahudi untuk saling membantu dan menolong.

 Saling mengadakan kerja sama dengan mempertahankan Negeri Madinah dari segala serangan.

 Rasulullah SAW menjadi pemimpin tertinggi di Negeri Madinah, segala perkara dan perselisihan besar diserahkan kepada beliau untuk memutuskannya.

(8)

tidak manusiawi. Melihat kondisi tersebut beliau menyusun kekuatan untuk mempertahankan dii. Langkah tersebut diambil Rasulullah SAW berdasarkan wahyu yang diterimanya yaitu Al Quran surat Al Baqarah ayat 190 : “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”.

Dalam sejarah, Nabi Muhammad SAW pernah mengikuti peperangan sebanyak dua puluh tujuh (27) kali. Perang yang diikuti Nabi disebut Perang Gazwah dan Perang yang tidak diikuti Nabi disebut Perang Syariyyat. Adapun perang terpenting yang pernah diikuti Nabi ialah Perang Badar, Uhud, Khandaq, Hudaibiyah, dan Fathul Makkah.

D. Daftar Pustaka

Alquran surat Al Baqarah ayat 190 Alquran surat Al-Ahzab ayat 21 Alquran Surat Al-Anbiya ayat 107 Alquran surat Al-Qalam ayat 4 Alquran surat An-Nahl ayat 57-59 H.R. Muslim

http://al-islam.mywapblog.com/misi-nabi-muhammad-saw.xhtml

http://sajadahmuslimku.blogspot.co.id/2014/03/misi-nabi-muhammad-saw-sebagai.html

http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2015/02/misi-nabi-muhammad-saw-untuk.html

http://iqbal--blog.blogspot.co.id/2012/02/misi-nabi-muhammad-saw-sebagai-rahmatan.html

http://sajadahmuslimku.blogspot.co.id/2014/03/nabi-muhammad-saw-sebagai-rahmat-bagi.html

http://sajadahmuslimku.blogspot.co.id/2014/03/meneladani-perjuangan-nabi-muhammad-saw_13.html

Referensi

Dokumen terkait

Artinya, seluruh ajaran agama Islam yang diturunkan oleh Allah kepada para nabi/rasul-Nya menyatu ke dalam ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw.. Islam mengajarkan

Isra Miraj adalah  perjalanan malam hari Rasulullah Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram  perjalanan malam hari Rasulullah Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjidil

Dengan demikian sudah jelas bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan manusia yang berpengaruh sepanjang masa, yang sampai kapanpun tidak akan pernah ada orang setelah

1. Menjelaskan hal-hal yang dilakukan pertama kali oleh Nabi Muhammad Saw untuk membangun masyarakat Madinah. Menjelaskan Prinsif-prinsif dasar sistem ekonomi Islam 3.

Sehingga akhirnya tercipta sebuah generasi yang selalu mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw dan senantiasa berusaha untuk menjadi pribadi muslim yang sesuai dengan harapan beliau.. Dan

Media pembelajaran powerpoint atau ppt SKI Kelas 4 Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Yatsrib: Sebab-sebab Hijrah Nabi Muhammad SAW Ke Yatsrib Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW ke

Kisah Singkat Nabi Muhammad SAW dari Lahir hingga Wafat Nabi Muhammad SAW lahir di Kota Mekah pada 12 Rabiul Awwal tahun Gajah bertepatan dengan tahun 571 Masehi.. Nabi Muhammad lahir

Latar Belakang Sebelum kedatangan Islam dan masa kerasulan Nabi Muhammad SAW, masyarakat Arab hidup dalam lingkungan yang dipenuhi dengan tradisi suku dan kebiasaan lokal.. Perkawinan