• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN CEPU KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN CEPU KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah merupakan tanggung jawab negara. Ditegaskan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 menyatakan bahwa “…Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum…”. UUD 1945 Pasal 34 menjelaskan pula bahwa Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.

Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia hingga saat ini masih menghadai masalah yang sangat mendasar yaitu kemiskinan dan rawan pangan. Permasalahan tersebut menjadi perhatian nasional dan penanganannya perlu dilaksanakan secara terpadu yang melibatkan berbagai sektor baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Penduduk miskin dapat didefinisikan berdasarkan berbagai kriteria yang menggambarkan kondisi serba kekurangan. Bahkan sampai pada tingkatan kebutuhan yang paling dasar yaitu kebutuhan pangan.

Kemiskinan merupakan kondisi absolut atau relatif yang menyebabkan seseorang atau kelompok masyarakat dalam suatu wilayah tidak mempunyai kemampuan untuk mencukupi kebutuhan dasarnya sesuai dengan tata nilai atau norma tertentu yang berlaku di dalam masyarakat karena sebab-sebab natural atau

(2)

alami, kultural, atau struktural. Kemiskinan karena sebab alami adalah kemiskinan yang disebabkan keterbatasan kualitas sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang lebih banyak disebabkan sikap individu dalam masyarakat yang mencerminkan gaya hidup, perilaku, atau budaya yang menjebak dirinya dalam kemiskinan. Kemiskian struktural merupakan kemiskinan yang langsung atau tidak langsung diakibatkan, oleh berbagai kebijakan, peraturan, dan keputusan dalam pembangunan.

Kemiskinan dapat diukur tingkat atau prosentasenya dalam periode-periode tertentu. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemiskinan, yaitu pendekatan absolut dan pendekatan relatif. Ukuran kemiskinan absolut adalah pendekatan yang memandang kemiskinan dalam suatu ukuran yang bersifat mutlak yang bermuara atau berwujud sebagai garis, titik, atau batas kemi skinan. Ukurannya antara lain berupa tingkat pendapatan, pengeluaran/konsumsi, atau kalori seseorang atau keluarga dalam satuan waktu tertentu dan hal-hal yang disetarakan dengan ukuran tersebut. Sedangkan ukuran kemiskinan relatif adalah pendekatan yang memandang kemiskinan dalam suatu ukuran yang dipengaruhi ukuran-ukuran lainnya yang berhubungan dengan proporsi atau distribusi. Ukurannya berasal dari ukuran absolut namun lebih ditekankan pada proporsi relatif.

(3)

17,86% dari total jumlah penduduk Indonesia, kemudian jumlah penduduk miskin pada tahun 2003 mengalami peningkatan yakni mencapai 37,34 juta jiwa. Di tahun 2007 angka kemiskinan di Indonesia berkembang pesat, dan semakin tidak terkendali. Dari data pemerintah jumlah masyarakat miskin tercatat 17,75% dari 222 juta jiwa jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) memperkirakan masyarakat miskin akan bertambah hingga 45,7 juta jiwa. Demikian halnya jumlah keluarga miskin di Kecamatan Cepu dengan 17 Desa/Kelurahan pada tahun 2011 menurut data BPS adalah sebanyak 7957 keluarga.

Meningkatnya angka kemiskinan salah satunya diakibatkan oleh krisis yang berkepanjangan. Akibat krisis multi dimensi yang dialami bangsa Indonesia, jumlah masyarakat yang tidak mampu memenuhi standar hidup layak semakin meningkat. Kondisi rawan pangan melanda sebagian rakyat Indonesia, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Apabila kondisi rawan pangan ini tidak segera diatasi, maka kestabilan pemerintahan akan terganggu.

Permasalahan tersebut telah menjadi dasar pengambilan kebijakan pemerintah untuk mengendalikan kondisi stabilitas pemerintahan dalam hal kemiskinan dan rawan pangan. Oleh karena itu, melalui dana APBN dan Program Kompensasi Pengurangan Subsidi (PKPS) BBM dilaksanakan suatu program untuk mencukupi kebutuhan dasar masyarakat khususnya rakyat miskin yaitu program bantuan beras miskin (Raskin). Program Raskin ini diharapkan mengurangi beban masyarakat miskin dalam hal kekurangan pangan.

(4)

tertentu, serta Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia untuk melakukan upaya peningkatan pendapatan petani, ketahanan pangan, pengembangan ekonomi perdesaan dan stabilitas ekonomi nasional. Secara khusus, kepada Perum Bulog diinstruksikan untuk menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat miskin dan rawan pangan, yang penyediaannya mengutamakan pengadaan beras dari gabah petani dalam negeri.

Program raskin (program penyaluran beras untuk keluasrga miskin) adalah sebuah program dari pemerintah. Program ini dilaksanakan di bawah tanggung jawab Departemen Dalam Negeri dan Perum Bulog sesuai dengan SKB (surat keputusan bersama) menteri dalam negeri dengan direktur utama perum bulog nomor: 25 tahun 2003 dan nomor : PKK-12/07/2003, yang melibatkan istansi terkait, pemerintah daaerah dan masyarakat.

Program raskin merupakan kelanjutan dari program Operasi Pasar Khusus (OPK) yang diluncurkan awal Juli 1998 di bawah program jaring pengaman sosial (JPS). Pada tahun 2002, program OPK ini berubah nama menjadi program Raskin. Hal ini dimaksudkan sesuai dengan pencerminan sifat program ini yaitu program perlindungan bagi masyarakat miskin atau ekonomi rendah.

(5)

meski demikian, penggantian uang untuk tiap kg beras Raskin hanya sekitar setengah atau seperempat dari harga normal.

Suatu kebijakan yang dibuat pemerintah, dalam evaluasinya tentu mengalami kendala dalam implementasinya. Hal ini pula dialami pada program Raskin. Permasalahan seperti ketidakmerataan pembagian Raskin, korupsi beras, dan tidak tepat sasaran sesuai program menjadi kendala lancarnya program Raskin.

Masalah inilah yang menjadi suatu daya tarik penulis untuk meniliti kebijakan pemerintah program Raskin. Secara khusus, penulis mengambil lokasi penelitian di tempat asal yaitu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. Di mana kita tahu bahwa Blok Cepu sebagai penghasil minyak bumi dan gas alam berada di Kabupaten Blora. Namun ironi, salah satu „kabupaten termiskin‟ disandang oleh

Kabupaten Blora kaya minyak ini. Melalui program Raskin ini peneliti ingin mengungkapkan implementasi program pemerintah untuk membantu masyarakat miskin di daerah ini.

Program ini diharapkan mampu menjangkau keluarga miskin yang menurut pagu alokasi Raskin Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 masing-masing keluarga menerima minimal 10-15 kg/KK/bulan dengan durasi waktu pendistribusian selama 12 bulan dengan harga sebesar Rp 1.600/ kg pada titik distribusi. Program Raskin dilaksanakan dalam rangka mengurangi beban pengeluaran rumah mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras.

(6)

Beras Untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin) Di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora”.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mempermudah penelitian ini nantinya dan agar penelitian ini memiliki arah yang jelas dalam menginterpretasikan fakta dan data ke dalam penulisan skripsi, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahan yang akan diteliti. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan permasalahan pokok penelitian ini sebagai berikut:

1) Bagaimanakah distribusi Program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora?

2) Kendala-kendala apa sajakah yang dialami dalam implementasi Program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora?

3) Bagaimanakah pandangan masyarakat dan aparat pemerintah untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam implementasi Program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Mendeskripsikan distribusi Program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora.

(7)

3) Mendeskripsikan pandangan masyarakat dan aparat pemerintah untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam implementasi Program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat-manfaat tersebut sebagai berikut.

1) Manfaat teoretis

Secara teoritis penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang teori sosial yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan. Dapat memberikan sumbangan pemikitan bagi penentu kebijakan dalam implementasi kebijakan sehingga memperbaiki pelaksanaan program yang akan datang. Penelitian ini juga memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam proses perumusan suatu kebijakan yang partisipatif dan efektif serta dalam pengembangan program.

2) Manfaat secara praktis

(8)

bertambah wawasannya, tak hanya sekadar berkata tahu, tetapi juga mengerti dan memahami implementasi kebijakan pemerintah mengenai Raskin.

1.5 Definisi Konseptual

Konsep merupakan istilah atau definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian. Tujuannya adalah mempermudah pemahaman dan menghindari terjadinya interpretasi ganda dari variabel yang diteliti. Oleh karena itu untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang akan diteliti maka penulis mengemukakan definisi konseptual sebagai berikut:

1) Implementasi kebijakan adalah tindakan-tindakan yang dilakukan pihak-pihak individu atau kelompok baik pemerintah maupun swasta yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan kebijakan sebelumnya (Van Meter&Varn Horn dalam Winarno, 2002:102). Tindakan tindakan ini mencakup usaha-usaha untuk mengubah keputusan-keputusan menjadi tindakan-tindakan operasional dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka melanjutkan usaha-usaha untuk mencapai perubahan-perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh keputusan-keputusan kebijakan.

(9)

tangga miskin/bulan dengan masing-masing seharga Rp. 1600,00 per kg (netto) di titik distribusi. Program ini mencakup di seluruh provinsi, sementara tanggung jawab dari distribusi beras dari gudang sampai ke titik distribusi di kelurahan dipegang oleh Perum Bulog.

1.6 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan unsur yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Suatu variabel dapat diukur dan dinilai melalui indikasi dengan indikator yang ada. Program Raskin merupakan subsidi pangan sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan pada keluarga miskin melalui pendistribusian beras.

Implementasi program Raskin dalam meringankan beban masyarakat miskin yang terkait dengan hal-hal yang harus dilakukan oleh pihak-pihak penyalur Raskin dilaksanakan melalui beberapa tahapan:

a. Distribusi program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora meliputi:

1) Mekanisme kebijakan pemerintah program Raskin tahun 2011 2) Proses pendataan RTS—PM di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu

Kabupaten Blora

3) Proses distribusi Raskin dari RT/RW hingga ke penerima Raskin di lapangan

b. Kendala Implementasi kebijakan program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora, meliputi:

(10)

2) Kendala dalam sarana distribusi Raskin 3) Kendala Sumber Daya Manusia dan Keuangan 4) Kendala dalam proses evaluasi dan monitoring

c. Pandangan masyarakat dan aparat pemerintah untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam implementasi program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora.

1.7 Metode Penelitian

Pada penelitian ini dibahas mengenai (1) pendekatan penelitian dan jenis penelitian, (2) teknik pengumpulan data, (3) data dan sumber data, (4) lokasi peneliti (5) analisis data. Hal-hal tersebut diuraikan sebagai berikut.

1.7.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Objek yang diungkap pada penelitian ini merupakan implementasi kebijakan Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora (khususnya Kampung Sidoarjo RT:003/RW:002 dan RT:004/RW:002). Dalam ilmu politik, pemaparan hasil penelitian ini merupakan penjabaran program kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari alasan tersebut, maka dalam penelitian digunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ini memaparkan atau mendeskripsikan berupa kata-kata.

(11)

model, tanda atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun fenomena tertentu (Bungin, 2007:68). Terkait dengan tema penelitian, maka penelitian ini berupaya melakukan kajian pada suatu usaha pemerian, analisis dan penafsiran guna menggambarkan dan mendiskripsikan implementasi program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora (khususnya Kampung Sidoarjo RT:003/RW:002 dan RT:004/RW:002).

1.7.2 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri, sehingga dalam menggali informasi mengenai implementasi kebijakan program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora sepenuhnya dilakukan oleh peneliti sendiri (human instrument). Langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitian sebagai berikut.

1) Wawancara (interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer). Wawancara ini dilakukan untuk menggali informasi dari terwawancara yaitu masyarakat dan pihak pemerintah di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora tahun 2011 terkait program Raskin. 2) Dokumentasi, di dalam metode ini peneliti menyelidiki benda-benda tertulis

(12)

1.7.3 Data dan Sumber Data

Data dan sumber data dalam penelitian ini dipaparkan sebagai berikut. 1) Data

Data dalam penelitian ini berupa paparan informasi mengenai implementasi kebijakan program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora (khususnya Kampung Sidoarjo RT:003/RW:002 dan RT:004/RW:002).

2) Sumber Data

Sumber data penelitian terdiri atas sumber data sekunder dan primer data sekunder sebagai berikut:

a) Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.

b) Data Primer

(13)

benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu : (1) metode survey (wawancara tatap muka) dan (2) metode observasi (dokumentasi).

1.7.4 Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, dilakukan serangkaian kegiatan lapangan mulai dari penjajakan lokasi penelitian, orientasi, dan studi terfokus. Lokasi penelitian yaitu di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora (khususnya Kampung Sidoarjo RT:003/RW:002 dan RT:004/RW:002). Lokasi penyaluran Raskin ini diambil peneliti karena lokasi ini merupakan tempat tinggal asal peneliti dan di sini terdapat ketidaktepatan penerima Raskin.

1.7.5 Analisis Data

(14)

Kesimpulan DATA Kategori

Kesimpulan Klasifikasi Data DATA

Ciri-ciri umum

Dalil DATA

Hukum teori Induktif Analitis DATA

Gambar 1 Model Strategi Analisis Data Deskriptif-Kualitatif

Secara umum Janice Mc Drury (1999) dalam Bungin (2007:145) menyatakan tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut.

1. Membaca atau mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagagasan yang ada dalam data,

2. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data.

3. Menuliskan „model‟ yang ditemukan.

(15)

KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai persyaratan untuk mendapatkan Gelar Sarjana Strata-1

Oleh :

Alvian Eko Sulistyono NIM : 07230022

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(16)
(17)
(18)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Alvian Eko S

Tempat, Tanggal Lahir : Blora, 9 Februari 1986

NIM : 07230022

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa Skripsi saya yang berjudul : Implementasi Kebijakan Pemerintah Program Beras Untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin) Di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora

Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagaimana berlaku.

Malang,

Yang menyatakan,

(19)
(20)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT atas berkat, nikmat, dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Implementasi Kebijakan Pemerintah Program Beras Untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin) Di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora sebagai salah satu Tugas Akhir yang harus ditempuh untuk memperoleh gelar Sajana Strata Satu Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Penelitian mengenai implementasi Program Raskin di Kelurahan Cepu ini bermula dari keperihatinan penulis akan julukan salah satu “kabupaten miskin” di

daerah kaya minyak dan gas bumi. Peneliti mengharapkan dengan adanya implementasi kebijakan pemerintah dalam rangka peningkatan ketahanan masyarakat miskin ini, ke depan julukan tersebut akan ditinggalkan. Melalui perbaikan ketahanan pangan ini, ke depan masyarakat miskin lebih baik lagi kualitas hidupnya dan bantuan ini terimplementasikan dengan baik.

(21)

2. Bapak Rustamaji Ayahku, Sri Titik ibuku, dan Riris adikku tercinta yang telah memberi syafaat dan doa dalam kelancaran studi dan skripsi ini.

3. Monggi, my soulmate yang telah membantuku menemukan alur benang kusut skripsi ini sehingga menjadi penelitian yang berharga untukku.

4. Keluarga besar Mbah Jirin, paklek, bulekku tercinta beserta para sepupuku (Tunggul&Yosi), dan Keluarga Mas Gito yang selalu mendukungku untuk selalu semangat.

5. Ibu Dra. Tri Sulistyaningsih, M.Si dan Bapak Drs. Asep Nurjaman, M.Si, selaku pembimbing skripsi ini yang telah dengan sabar membimbing peneliti dan selalu memberikan masukan berharga kepada peneliti.

6. Para penguji selaku penguji skripsi ini yang telah memberi masukan dan saran yang berharga sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. 7. Bapak Drs. Wahyudi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sastra yang telah

banyak membantu.

8. Ibu Dra. Tri Sulistyaningsih, M.Si, selaku Kepala Jurusan Ilmu

Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik yang telah banyak membantu.

(22)

skripsi ini.

11.Masyarakat Kampung Sidoarjo dan Jalan Vyatra, para RT (Bapak Tukul dan Bapak Ismail), Bapak Martono selaku Lurah Cepu, Bapak Gunadi, Bapak Aminnudin, dan Memed yang telah membantu kelancaran skripsi ini.

12.Almamaterku tercinta dan teman-teman seperjuangan Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik angkatan 2007. 13.My Geppetos Familiy : Kupang, Rudi, Fiky, Coco, Alfin, dan Tunggul.

(23)

DAFTAR ISI

1.7.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ………... 10

1.7.2 Teknik Pengumpulan Data ……… 11

2.2.3 Proses Perumusan Kebijakan ………... 22

2.2.4 Implementasi Kebijakan ……….. 23

2.3.1 Tujuan dan Sasaran Program Raskin ………... 35

2.3.2 Prinsip-Prinsip Program Raskin ………... 36

(24)

3.3 Demografi ………..…………... 44

3.4 Struktur Organisasi Perangkat Kelurahan ………….. 47

3.5 Program Raskin di Kelurahan Cepu ………... 48

BAB IV PEMBAHASAN

4.1Distribusi Program Raskin di Kelurahan Cepu

Kecamatan Cepu Kabupaten Blora ……… 51 4.1.1 Mekanisme Kebijakan Pemerintah

Program Raskin tahun 2011 ………... 51 4.1.2 Proses Pendataan RTS—PM di Kelurahan Cepu

Kecamatan Cepu Kabupaten Blora ………. 56 4.1.3 Proses Distribusi Raskin dari RT/RW

Hingga ke Penerima Raskin di Lapangan ……… 62 4.2 Kendala-Kendala yang Dialami dalam Implementasi

Program Raskin di Kelurahan Cepu

Kecamatan Cepu Kabupaten Blora ……….. 67 4.2.1 Kendala dalam Proses Distribusi Raskin

Kepada RTS—PM ……… 67 4.2.2 Kendala dalam Sarana Distribusi Raskin ……... 70 4.2.3 Kendala Sumber Daya Manusia dan

Keuangan ……….. 71

4.2.4 Kendala Dalam Proses Evaluasi

Dan Monitoring ……… 73

4.3 Pandangan Masyarakat dan Aparat Pemerintah Untuk Mengatasi Kendala yang Dihadapi dalam Implementasi Program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu

Kabupaten Blora ……… 75

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ……… 80

(25)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Ketinggian tanah dan jarak Kelurahan

ke Kecamatan dan Kabupaten ……….. 42

2. Tabel 2 penggunaan lahan produktif ………... 42

3. Tabel 3 jumlah perangkat desa dan Linmas ……… 42

4. Tabel 4 Banyaknya kelahiran penduduk dan tingkat kelahiran per 1000 penduduk ………. 44

5. Tabel 5 Banyaknya kematian penduduk dan tingkat kematian per 1000 penduduk ………. 44

6. Tabel 6 Murid pendidikan pra-sekolah ……….. 44

7. Tabel 7 Sekolah TK ……… 44

8. Tabel 8 Sekolah SD ………. 44

9. Tabel 9 Hasil Pentahapan Keluarga Sejahtera ……… 45

10.Tabel 10 Penganut Agama dan Fasilitas Rumah Ibadah ……… 45

11.Tabel 11 fertilitas dan mortalitas Kelurahan Cepu ………. 46

12.Tabel 12 Penduduk yang datang dan pindah ………. 46

13.Tabel 13 Susunan Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin di Kabupaten Blora Tahun 2011 ……….. 53

14.Tabel 14 Data Alokasi Raskin Se-Kecamatan Cepu tahun 2011 tempo Per-Bulan ………... 54 15.Tabel 15 Wawancara dengan masyarakat

(26)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Model Strategi Analisis Data Deskriptif-Kualitatif ……… 14 2. Gambar 2 Tahap pembuatan kebijakan publik ... 17 3. Gambar 3 Fase-fase perumusan masalah (problem structuring) …….. 22 4. Gambar 4 Model Pendekatan The Policy Implementation

Process (Donald Van Metter dan Carl Van Horn) ……… 25 5. Gambar 5 Petunjuk Praktis Evaluasi Implementasi

Kebijakan Publik ………... 31 6. Gambar 6 Alur Proses Pembuatan SPA

dan Rencana Alokasi Biaya Raskin dari

Titik Distribusi ke Penerima Manfaat ………... 40 7. Gambar 7Peta Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora … 41 8. Gambar 8 Bagan Struktur Organisasi Pejabat

(27)

DAFTAR SINGKATAN

1. RT : Rukun Tetangga

2. RW : Rukun Warga

3. RTS—PM : Rumah Tangga Sasaran Penerima Raskin 4. Raskin : Beras untuk keluarga miskin

5. Gakin : Keluarga miskin 6. BPS : Badan Pusat Statistik 7. Bulog : Badan urusan logistik 8. Pokja : Kelompok kerja 9. Wardes : Warung desa

10.BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 11.BPMD : Badan Pemberdayaan Masyarakat Daerah 12.Bappeda : Badan perencanaan pembangunan daerah 13.Divre : Divisi regional

14.Satker Raskin : Satuan kerja Beras untuk keluarga miskin 15.RTM : Rumah Tangga Miskin

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Agustino, Leo.2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).

Jakarta: Rineka Cipta.

BPS. 2010. Kelompok Data Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah (Psipd) Kecamatan Cepu Kabupaten Blora (Januari-Desember 2010). Blora

Bungin, Burhan.2008. Penelitian Kualitatif:Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: KencanaPrenada Media Group.

Bupati Blora. 2010. Pagu Alokasi Raskin 2011. Blora.

Gubernur Jawa Tengah. 2010. Pagu Alokasi Raskin 2011. Semarang.

Laporan Bulanan Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. 2011. Blora.

Islamy, Irfan. 2003.Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Gramedia.

Kartasasmita, Ginandjar. 1996. Pembangunan Untuk Rakyat (Memadukan Pertumbuhan Dan Pemerataan). Jakarta: Pustaka Cidesindo. Moleong, Lexy. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Mulyana, Dedy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigm Baru Ilmu

Komunikasi Dan Sosial Lainnya). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nugroho, Riant. 2006. Kebijakan Publik Untuk Negara-Negara Berkembang.

Jakarta: Gramedia

Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Sumodiningrat, Gunawan. 2009. Mewujudkan Kesejahteraan Bangsa. Jakarta:PT Elex Media Komputindo.

(29)

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Wahab, Solichin. 1990. Pengantar Analisis Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Rineka Cipta.

Winarno, Budi. 2002. Teori Dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media Pressindo.

( Rosidi / CN14 )suaramerdeka.com/.../Bupati-Prihatin-Angka-Kemiskinan

-Tinggi - Tembolokdiuploade Sabtu19/03/2011

blora-kotaku.blogspot.com/2011_01_01_archive.html - Tembolok diuploade

Sabtu19/03/2011

( Rosidi / CN27 / JBSM )gresnews.com/cl/Pemkab+Blora - Tembolok diuploade

Gambar

Gambar 1 Model Strategi Analisis Data Deskriptif-Kualitatif

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tentang implementasi program Raskin atau Beras untuk Masyarakat Miskin, mengetahui dan mendeskripsikan proses implementasi program

Implementasi kebijakan beras miskin (raskin) Kecamantan Tanjunganom kabupaten nganjuk berdasarkan peraturan pemerintah nomor 166 tahun 2014, pada dasarnya telah

HasH analisis menunjukan bahwa Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Am dalam penyaluran Beras untuk Romah Tangga Miskin Raskin dilaksanakan dengan mengacu

Untuk menganalisis variabel Komunikasi dan Sumber daya dalam hubungannya dengan Implementasi Kebijakan program RASKIN (Beras Rakyat Miskin ) di Kecamatan Kota

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi Program Beras Untuk Rumah Tangga Miskin (RASKIN) di Kelurahan Barusari belum optimal, ini dipengaruhi oleh rendahnya tingkat

Dalam hal ini Kepala Desa Toapaya Selatan mengoptimalkan implementasi kebijakan Raskin yang menitikberatkan kepada penyediaan sumber daya, baik pegawai yang

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tentang implementasi program Raskin atau Beras untuk Masyarakat Miskin, mengetahui dan mendeskripsikan proses implementasi program

Berdasarkan analisa mengenai Implementasi Program Pendistribusian Beras Untuk Keluarga Miskin (Raskin) di kecamatan Minggir bahwa proses pelaksanaan sesuai mekanisme