• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI KETAHANAN PADA FASE KECAMBAH GALUR KENAF (Hibiscus cannabinus L.) TERHADAP KERACUNAN BESI ( Fe )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI KETAHANAN PADA FASE KECAMBAH GALUR KENAF (Hibiscus cannabinus L.) TERHADAP KERACUNAN BESI ( Fe )"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

UJI KETAHANAN PADA FASE KECAMBAH GALUR KENAF

(Hibiscus cannabinus

L.) TERHADAP KERACUNAN BESI ( Fe )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Strata Satu (S-1)

Program Studi Agroteknologi

Diajukan Oleh:

HASIM IBNU LATIF

(201110200311068)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

JURUSAN AGRONOMI

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

NAMA : HASIM IBNU LATIF

NIM : 201110200311068

JURUSAN/PROG. STUDI : AGRONOMI/AGROTEKNOLOGI

JUDUL PENELITIAN : UJI KETAHANAN PADA FASE KECAMBAH GALUR KENAF (Hibiscus cannabinus L.) TERHADAP KERACUNAN BESI (Fe)

Skripsi Ini Telah Diterima Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian-Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

Mengesahkan,

SKRIPSI

UJI KETAHANAN PADA FASE KECAMBAH GALUR KENAF (Hibiscus cannabinusL. ) TERHADAP KERACUNAN BESI (Fe)

Dipersiapkan dan disusun oleh : Hasim Ibnu Latif

(NIM. 201110200311068)

(3)

iii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

NAMA : HASIM IBNU LATIF

NIM : 201110200311068

(4)

FAKULTAS : FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MALANG

Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “UJI KETAHANAN FASE

KECAMBAH GALUR KENAF (Hibiscus cannabinus L.) TERHADAP

KERACUNAN BESI (Fe) adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun

keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang diacu dalam naskah ini dan telah

disebut sumbernya. Ide dan biaya penelitian di bawah tanggung jawab Dr. Marjani,

MP (Ketua Peneliti) selaku pembimbing pendamping di Balai Tanaman Pemanis dan

Serat (BALITTAS).

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar maka saya berhak mendapatkan sanksi akademik.

Malang, 2 Mei 2016

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Ketahanan Pada Fase kecambah Galur Kenaf (Hibiscus CannabinusL.) Terhadap Keracunan Fe (Besi).

Tersusunnya laporan penelitian ini merupakan salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana pada Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian

Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Pada kesempatan kali ini, penulis

ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1) Dr. Ir. Saidatul Idiyah, MP selaku pembimbing utama.

(5)

v 3) Dr. Marjani, MP selaku pembimbing lapang.

4) Dr. Ir. Erny Ishartati, MP selaku dewan penguji II

5) Dr. Ir. Syarif Husen, MP selaku dewan penguji III

6) Serta semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan penelitian ini

masih kurang sempurna dan terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan adanya masukan, baik saran maupun kritik yang bersifat

membangun dari semua pihak. Semoga laporan ini bisa bermanfaat, khususnya bagi

penulis sendiri, umumnya bagi pembaca. Sekian terima kasih.

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Malang, 2 Mei 2016

Penulis

DAFTAR ISI

Isi Halaman

HALAMAN PENGESAHAN...

LEMBAR PERSETUJUAN...

SURAT PERNYATAAN...

RIWAYAT HIDUP...

PERSEMBAHAN...

KATA PENGANTAR...

ii

iii

iv

v

vi

vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... x

(6)

RINGKASAN... xii

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 2

1.3 Tujuan... 2

1.4 Hipotesa... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1Kenaf………... 3

2.2 Tanah Gambut... 5

2.3 Lahan Masam... 2.4 Fe (Besi)... 8 9 2.5 Mekanisme Toleransi Tanaman Terhadap Fe... 2.6 Konsentrasi Fe Pada Tanaman... 2.7 Hidroponik... 2.8 Galur... 2.9 Larutan Yoshida... 12 13 16 20 21 III. METODE PELAKSANAAN 3.1 Tempat dan Waktu... 21

3.2 Alat dan Bahan... 21

3.3 Metode Kerja... 21

3.4 Persiapan Benih...

3.5 Perkecambahan Benih...

3.6 Pembuatan Larutan Yoshida...

22

23

23

3.7 Pemuatan Media Tanam Hidroponik...

3.8 Penanaman...

3.9 Varibel pengamatan...

3.9 Analisa Data...

24

24

25

26

(7)

vii

4.1 Hasil... 27

4.1.1 Indeks Cekaman Berat Kering Akar, Berat Kering Hipokotil, Panjang Akar, Panjang Hipokotil Kecambah Kenaf……...

27

4.1.2 Berat Kering Akar dan Berat Kering Hipokotil Kecambah

Kenaf...

28

4.1.3 Panjang Akar dan Hipokotil Kecambah Kenaf Karena Perlakuan Konsentrasi Fe……..……...

4.2. Pembahasan...

V. KESIMPULAN DAN SARAN...

DAFTAR PUSTAKA…………...

LAMPIRAN…………...

30

32

34

36

40

DAFTAR TABEL

(8)

1. Larutan Yoshida………... 27

2. Indeks Cekaman PanjangAkar, Panjang Hipokotil,Berat Kering Akardan Berat Kering Hipokotil, Kecambah Kenaf Karena

Perlakuan Fe... 27

3. Rerata Berat Kering Akar dan Berat Kering Hipokotil Kecambah Kenaf Karena Pengaruh Pemberian Konsentrasi

Fe…... 29

4. Rerata Panjang Akar dan Hipokotil Kecambah Kenaf Karena Perlakuan Konsentrasi Fe...

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1 Dokumentasi Penelitian...………... 38

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Halaman

1. Analisis Kovarian Berat Kering Akar... 36

2. Analisis Kovarian Berat Kering Hipokotil... 36

3. AnalisisKovarian Panjang Akar ……... ... 37

4. Analisis Kovarian Panjang Hipokotil ... 37

6.

7.

Perhitungan pemberian konsentrasi Fe...

Perhitungan Pembuatan Larutan Yoshida...

40

(11)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Adelia, 2013. Pengaruh Penambahan Unsur Hara Mikro (Fe Dan Cu) Dalam Media Paitan Cair Dan Kotoran Sapi Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L.) Dengan Sistem Hidroponik Rakit Apung. Universitas Brawijaya. Jurnal Produksi Tanaman Vol. 1. No. 3. Hal 51-56.

Agus, F, dan I G.M. Subiksa. 2008. Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan. Balai Penelitian Tanah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Asch, F., M. Becker, D.S. Kpongor. 2005. A quick and efficient screen for tolerance to iron toxicity in lowland rice. J. Plant Nutr. Soil Sci. 168:764-773.

Aidi, N. dan Khairuddin. 2013. Keracunan Besi Pada Padi: Aspek Ekologi dan Fisiologi-Agronomi. Balai Pangkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan. Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian. Hal: 309-310.

Diana, S. 2007. Respon Tanaman Kedelai Pada Tanah Masam. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Gorendva, R. 2014. Pengaruh Konsentrasi Nitrogen Dan Plant Catalyst TerhadapPertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.)Secara Hidroponik. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan.Bandar Lampung. Vol. 15. Hal:100-106.

Hardjowigeno, S. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo, Jakarta.

Indriani, I. dan Dian, W.Eksplorasi Struktur Serat Tanaman Kenaf Pada Teknik Tenun ATBM Sebagai Bahan Baku Tekstil. Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Dan Desain. Vol 1 No.1: 2-6.

Idris, N. B. (2008).Penghasilan Kertas Daripada Pulpa Kenaf : Kesan Pemukulan dan Pengadunan Gentian. Tesis Ijazah Sarjana.

(12)

Lubis, I., N. Aidi, Munif, Khairil, Desta. 2010. Studi Pengendalian Keracunan Besi ( >150 ppm) Pada Padi Di Lahan Pasang Surut Melalui Keragaman Genotip Padi ( >5,0 T/HA) dan Ameliorasi Oleh Azolla Sp. Peneliti Badan Litbang Pertanian. Bogor. J. Agron. Indonesia 40. Vol. 2. Hal: 91–98.

Marjani., Sudjindro., Purwati, R. D. 2009. Daya Hasil Galur-Galur Kenaf Di Lahan Podsolik Merah Kuning.Jurnal Littri 15(2), Juni 2009. Hlm. 53.

Marschner, H. 1995. Mineral Nutrition of Higher Plants, Second edition. Acad, Press.

dalam Sunadi ., Ismed Wahidi. dan M. Zulman Harja Utama. 2010. Penapisan Varietas Padi Toleran Cekaman Fe2+ pada Sawah Bukaan Baru dari Aspek Agronomi dan Fisiologi.Akta Agrosia .Vol. 13 No.1 hlm 16–23.

Madjid, A.R. 2009. Dasar - Dasar Ilmu Tanah. http:/dasar-dasar ilmu tanah. blogspot. com. diakses tanggal 12 Maret2012.

Najiyati, S., Lili.M., Dan., I.N.Suryadiputra., 2005. PanduanPengelolaan Lahan Gambut Untuk Pertanian Berkelanjutan. Proyek Climate Change, Forests And Peatlands In Indonesia. Wetlands International – Indonesia Programme Dan Wildlife Habitat Canada. Bogor. Indonesia.

Noprianto, 2010. Penampilan Duavarietas Padi ( Oryza Sativa L.) DenganPemberian Zat Pengatur Tumbuh Alami pada lahan Sawahtercekam Ion Fero. Jurnal. Fakultas Pertanian Taman Siswa. Padang. Hal. 5-6.

Nasir, G. 2013.Tanaman Semusim Akar Wangi, Jarak Kepyar, Nilam, Tanaman Penghasil Serat, Seeh Wangi. Statistik Perkebunan Indonesia 2012-2014. Kementrian pertanian. Direktorat jendral perkebunan. Jakarta .

Nyakpa, M.Y.,A.M. Lubis, M.A. Pulung, A.G. Amrah, A. Munawar, G.B. Hong, N. Hakim. 1988. Kesuburan tanah. Universitas Lampung. Palembang: hal. 218-220

Prasetyono dan Tasliah.2003. Strategi Pendekatan Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman Toleran Keracunan Fe. Jurnal Ilmu Pertanian. Vol 10 No.1: 64-67.

(13)

xiii

Rejeki, A.S. 2008. Toleransi Plasma NutfahKacang Tunggak (Vigna Unguiculata (L.)Walp.)Terhadap Cekaman Aluminium. Skripsi. Universitas Brawijaya Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya Pertanian. Malang.

Sudjindro. 2003.Laporan mengikuti Simposium International Kenaf di Beijing 19 – 21 Agustus 2003. Laporan Bulan Oktober. Balittas. Malang.

Sukarman. 2012.Karakteristik Tanah Gambut DanHubungannya Dengan Emisi Gas Rumah KacaPada Perkebunan Kelapa Sawit Di Riau DanJambi. Prosiding Seminar Nasional. Badan Peneliti Dan Pengembangan

Pertanian. Bogor. No.8. Hal 95-109.

Sabiham, S. 2006. Pengelolaan Lahan Gambut Indonesia Berbasis Keunikan Ekosistem. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Pengelolaan Tanah. Fakultas Pertanian IPB Bogor, 16 September 2009.107 hlm.

Sormin, S.A., Irfan, Reni. 2010. Pembentukan Umbi G0 Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) Pada Beberapa Larutan Hara Hidroponik. Padang.Jerami. Volume. 3. No. 1. Hal 50-56.

Sudarsono. 1996.Pengelolaan Tanah dan Air dalam Pengembangan Sumberdaya Usahatani Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan. Makalah disajikan dalam Pelatihan Pelaksana Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Integrated Swamps Development Project (ISDP), Palembang Tahun 1996.

Supriyadi dan Tirtosuprobo. 2009.Pengembangan

Kenaf.http://balittas.litbang.deptan.go.id/ind/images/Monograf/pengemba ngan%20kenaf.pdf, diakses tanggal 23 November 2014.

Suastika, I. W., W. Hartatik., dan I. G. Made Subiksa. 2005. Karakteristik dan Teknologi Pengelolaan Lahan Sulfat Masam Mendukung Pertanian Ramah Lingkungan. Balai Penelitian Tanah.

Soesono, S. 2003.Bercocok Tanam Secara Hidroponik.Gramedia. Jakarta.

Suntoro, W.A. 2003. Peran Bahan Organic Terhadap Kesuburan Tanah Dan Upaya Pengelolaannya. Pengukuhan Guru Besar. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.

(14)

Perspektif. Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat. Volume 5 Nomor 1, Hal. 2–3.

Tejoyuwono, N. 2006. Ultisol, Fakta dan Implikasi Pertaniannya. Bulletin Pusat Peneliti Marihat. No.6. Hal. 1-4.Ilmu Tanah Universitas Gajah Mada.Sebelas Maret University Press. Surakarta

Turrohmah, W. 2008. Respon Plasma Nutfah Kedelai (Glycine Max (L.) Merill) Terhadap Keracunan Fe. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Malang. Malang.

Yoshida, S., Douglas, James, Kwanchai. 1976. Laboratory Manual for Physiological Studies of Rice. International Rice Research Institute. Laguna. Philippines.

Yenni, P. 2012.Ameliorasi Tanah Sulfat Masam Potensial Untuk Budidaya Tanaman Bawang Merah(Allium ascalonicumL.).Jurnal Lahan Suboptimal.Vol. 1, No.1: 40-49.

(15)

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Tanaman kenaf (Hibiscus cannabinus L.) telah lama dikenal sebagai

tanaman penghasil serat untuk bahan baku karung goni. Namun akhir-akhir ini

penggunaan serat kenaf tidak hanya untuk karung goni saja, tetapi sudah

digunakan sebagai bahan baku industri lain yang lebih prospektif dan bernilai

ekonomi tinggi. Di beberapa negara seperti Malaysia, China, Amerika Serikat

dan Jepang, penggunaan komoditas kenaf sudah sedemikian maju untuk

berbagai industri dengan menggunakan teknologi dan mesin modern, antara lain

untuk pakan ternak, fiber board, particle board,pulp, kertas,wall paper, tekstil,

dan lain-lain (Sudjindro, 2003).

Menurut Nasir(2013), produksi tanaman kenaf meningkat dari tahun

2013-2014 sebesar 3 % dari jumlah total luas area sebesar 1.315 ha.Dan

sebagian besar ditanam didaerah jawa. Pengembangan tanaman kenaf

kedepannya lebih diarahkan ke daerah luar Jawa yang kebanyakan lahan masam

yang mencakup lahan gambut,karena lahan-lahan subur di Jawa lebih

diutamakan untuk tanaman pangan. Masalah yang dihadapi budidaya di lahan

gambut adalah tingginya kandungan Fe dan juga sering terjadi keracunan Fe

(Marjani, 2009).

Untuk meningkatkan produktifitas tanaman kenaf di lahan gambut

(16)

2

dilakukan penelitian tentang galur kenaf yang tahan dengan keracunan Fe,

sehingga produktifitas tanaman kenaf di lahan gambut dapat ditingkatkan.

1.2.Rumusan masalah

1. Galur manakah yang tahan terhadap Fe.

2. Berapakah konsentrasi Fe yang dapat mempengaruhi pertumbuhan

pada kecambah galur-galur kenaf.

3. Apakah terdapat interaksi antara kecambah galurkenaf dengan

konsentrasi Fe.

1.3. Tujuan

1. Untuk mengkaji galur kenaf yang tahan terhadap Fe.

2. Untuk Mengkaji batas konsentrasi Fe yang dapat mengganggu

pertumbuhan kecambah galur-galur kenaf.

3. Untuk mengkaji interaksi antara kecambah galur kenaf dengan

konsentrasi Fe.

1.4. Hipotesis

1. Diduga terdapat beberapa galur kenaf yang tahan terhadap keracunan

Fe.

2. Diduga pada konsentrasi Fe >100 ppm dapat menyebabkan keracunan

pada kecambah kenaf .

3. Diduga terdapat interaksi antara konsentrasi Fe dengan galur kenaf

Referensi

Dokumen terkait

Membeli produk dari Pihak CLASSIC sebagai penjualan langsung produk yang disebutkan pada Bagian 4 dari schedule sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

Hasil pengamatan terhadap intensitas penyakit busuk batang yang disebabkan oleh S.rolfsii pada berbagai konsentrasi inokulum dilihat pada Tabel 3... Persentase

 Menjelaskan tujuan pembelajaran khusus yaitu setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Konsep dasar balok persegi, mahasiswa akan dapat merancang balok beton

Peserta didik, dengan bimbingan pendidik, membuat resume tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.. Peserta didik menyampaikan

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Kemudian untuk melihat gambaran tingkat keparahan pada subjek penelitian, dengan berdasarkan indeks Brinkmann (jumlah batang rokok yang dikonsumsi per hari × tahun

Peserta dinyatakan tidak lulus , apabila memperoleh kualifikasi tidak memuaskan, memperoleh nilai sikap perilaku dgn kualifikasi kurang memuaskan atau tidak memuaskan;

Reaksi efek samping ini pada umumnya tergantung pada dosis dan disebabkan oleh kadar obat dalam plasma yang tinggi yang bisa terjadi karena over dosis, absorbsi (penyerapan)