Isolasi dan Karakterisasi Bradyrhizobium japonicum dari Berbagai
Varietas Kedelai dalam Sistem Tumpangsari dengan Tanaman Jeruk
Oleh: Denny Bagus Teguh Wijaya ( 02710046 )
Agronomy
Dibuat: 2008-07-28 , dengan 3 file(s).
Keywords: Isolasi,Bradyrhizobium japonicum,Tanaman Jeruk
Sistem agroforestri menggabungkan ilmu kehutanan dan agronomi untuk menciptakan keselarasan antara intensifikasi pertanian dan pelestariaan lingkungan, karena didalamnya
terdapat tanaman pertanian bernilai komersial, seperti rempah-rempah dan kopi, juga berpeluang bagi tanaman pangan lainnya. seperti: tanaman kopi yang diselingi dengan tanaman dadap untuk naungan tanaman kopi maupun untuk kebutuhan kayu bakar petani.
Tidak berbeda dengan bentuk agroforestri di atas, yaitu dalam penelitian ini menggunakan bentuk agroforestri sederhana dengan memanfaatkan tanaman jeruk yang diselingi dengan tanaman semusim yaitu kedelai.
Tanaman kedelai tergolong dalam subfamili Papilionoideae berbintil akar. Pemakaian
Bradyrhizobium japonicum merupakan usaha untuk menambahkan bakteri Rhizobium kedalam tanah yang sesuai untuk tanaman kedelai agar mampu menambat N2 secara maksimal dari udara untuk memenuhi kebutuhan N tanaman dan selanjutnya dapat meningkatkan hasil biji kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, menyeleksi dan deskrpsi Bradyrhizobium japonicum dibawah tegakan tanaman jeruk.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang dan di Laboratorium Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang, sejak pada bulan April sampai Agustus 2007.
Peralatan yang digunakan di lahan dalam penelitian ini antara lain: cangkul, sabit, meteran, rafia, kertas, bolpoin, plastik, alat untuk melubangi tanah (gejik). Peralatan yang digunakan di
laboratorium dalam penelitian ini antara lain: LAFC (Laminar Air Flow Cabinet), bunsen, korek api, Autoclave, Inkubator, Timbangan analitik, kompor gas, Microwave, petridis, pinset, jarum ose, beaker glass, elenmeyer dan botol kultur.
Bahan yang digunakan di lahan dalam penelitian ini antara lain: benih kedelai varietas Wilis, Anjasmoro, Kaba, Burangrang, Sinabung. Bahan yang digunakan di laboratorium dalam penelitian ini antara lain: Nodul, Etanol 96%, Alkohol 70%, MgCl2 0,1%, Aquadest, Aquadest steril, Agar, Pepton , kertas, plastik dan MgSO4
Metode penelitian yang dilakukan adalah menanam tanaman kedelai dengan 5 macam varietas berbeda yang ditanam di bawah naungan atau tegakan mengkudu. Proses inokulasi dilakukan di Laboratorium Biotek UMM setelah tanaman kedelai yang berada di bawah tegakan diambil nodulnya secara acak.
putih sampai putih kekuningan. Ketebalan koloni juga bervariasi yaitu dari tipis sampai terdapat sangat tebal. Jenis-jenis koloni dan ujung koloni terdapat juga perbedaan yaitu terdapat koloni yang berlendir sampai sangat berlendir, demikian juga pada ujung-ujung koloni yaitu dari cembung, bercabang, sampai sangat bercabang.
Agro-forestry system combines forestry and agronomy to create a harmony between agricultural intensification and environment preservation. It is because it contains agricultural plants having commercial values, such as spices and coffee, and also creates an opportunity for other plants. Such as: coffee trees alternated with flowering trees of Erythrina spp, which has function as a shade of coffee trees and also to satisfy farmer wood needs.
It is not differ from the agro-forestry form above, this research uses a simple agro-forestry form using oranges tree alternated with seasonal plants that is soybean.
Soybean plant is classified into sub-family of Papilionoideae with root-nodules. Bradyrhizobium japonicum utilization represents an attempt to add Rhizobium bacteria into the land that
appropriate for soybean plant in order to be able to tie up N2 maximally from the air to satisfy N needs of plant and then it can increase soybean result.
The purpose of this research is to isolate, to select, and to describe Bradyrhizobium japonicum under an upright cluster of orange plants.
This research is conducted in Sengguruh Village, sub-district of Kepanjen, Malang Regency, and in biotechnology laboratory of Muhammadiyah University of Malang since April until August 2007.
Tools used on the land include mattock, sickle, gauge, raffia, paper, ballpoint, plastic, and a tool to make a hole on land (gejik). Tools used in the laboratory are LAFC (Laminar Air Flow
Cabinet), bunsen, match, autoclave, incubator, analytical weights, gas stove, microwave, petridis, tweezers, Ose needles, beaker glass, Erlenmeyer, and culture bottles.
Materials used on the land include variety of Wilis, Anjasmoro, Kaba, Burangrang, and
Sinabung soybean seeds. Materials used on the laboratory are nodule, 96% ethanol, 70% alcohol, 0.1% MgCl2, Aquadest, sterile aquadest, agar, Pepton, Paper, Plastic and MgSO4.
The performed method in this research is planting soybean with 5 different varieties under the shade or an upright of cluster of orange plants. Inoculation process was conducted in Biotech laboratory of UMM after the nodule of soybean plant under orange plants upright of cluster is taken randomly.
The research result shows that it has been obtained 5 superior strains of Bradyrhizobium
japonicum. Their best growth rate is on Agar Pepton media with storage temperature in incubator is 28°C for 1 week planting. From this research, the character of Bradyrhizobium japonicum is also obtained. This plant is able to make mutualism symbiosis with soybean plant, has negative
gram quality and has bar form, growth quickly. Colonies’ color is varied start from white to
yellowish white. Colonies’ thickness is also varied, start from thin to very thick. Colony species
and top of colony are also differ, that is colony with little mucous to a lot of mucous, and so do