• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kualitas pelayanan dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan pada Hotel Grand Pasundan Convention di Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh kualitas pelayanan dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan pada Hotel Grand Pasundan Convention di Bandung"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Data Pribadi

Nama Lengkap : Risna Nurseptiany

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 1 September 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jalan Cimindi 01/05 No.6

Telepon : 081312115982

Email : risnanurseptiany@yahoo.com

Pendidikan

1. Tahun 1998-2003 : SDN Sindang Sari Cimahi

2. Tahun 2003-2006 : SMPN 47 Bandung

(3)

"The Influence of Service Quality and Trust to Customer Loyalty At Grand Pasundan Convention Hotel In Bandung”

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Dalam menempuh Jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh :

RISNA NURSEPTIANY 21209734

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Illahi Rabbi.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar

Muhammad SAW. Beserta seluruh keluarganya, sahabatnya, dan akhirnya kepada

kita semua selaku keturunannya hingga akhir zaman nanti.

Atas rahmat dan ridha – Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pengunjung

Hotel Grand Pasundan Convention Bandung. Skripsi ini dimaksudkan untuk

memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pada Program Studi

Manajemen Strata 1 Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM). Dimana judul yang diambil, yaitu: “Pengaruh Kualitas Pelayanan

Dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pelanggan (Pada Hotel Grand

Pasundan Convention Bandung) ”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis meyadari bahwa masih banyak

terdapat kekurangan-kekurangan baik dari segi pembahasan maupun penyusunan.

Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, pengalaman secara kemampuan

yang dimiliki penulis. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik maupun

saran yang bersifat membangun sehingga dapat memberikan manfaat dan

(5)

Banyak sekali pihak yang telah membantu penulis dalam proses penulisan

laporan skripsi ini, baik secara materil maupun secara moril. Untuk itu penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tanpa lelah membantu

dan memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Khususnya kepada Ibu

Dr. Rahma Wahdiniwaty, Dra., M.Si, selaku dosen wali dan dosen pembimbing

penulis, terima kasih atas perhatian yang begitu besar kepada penulis dan

rekan-rekan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnnya kepada Bapak/Ibu :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec, Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi

Manajemen dan penguji terima kasih telah meluangkan waktunya.

4. Bapak Rizki Zulfikar, SE., M.Si, selaku penguji terima kasih telah

meluangkan waktunya.

5. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis dengan pengetahuan. Terima kasih atas ilmu yang tidak pernah akan

hilang.

6. Staff kesekretariatan Program Studi Manajemen ( Teh Hana dan Teh

(6)

7. Manajemen Hotel Grand Pasundan Convention Bandung terima kasih atas

bantuannya selama proses penulisan skripsi ini.

8. Kedua orang tua, terima kasih atas kasih sayang, motivasi, dan doa yang

tanpa pernah putus mamah dan bapak doakan kepada Alloh SWT untuk

kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Untuk semua keluargaku dan kakak-kakak tersayang untuk doa serta

bantuannya.

10.Untuk sahabat-sahabat di MN-5, terima kasih atas inspirasi yang selalu

kalian berikan kepada penulis untuk selalu berjuang tanpa menyerah.

11.Untuk semua sahabat di SMA Pasundan 1 Cimahi terima kasih atas

dukungan dan doa kepada penulis sehingga bisa selalu bersemangat.

12.Seluruh pihak yang membantu penyelesaian laporan ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu

penulis dalam usulan penelitian ini. Akhir kata Penulis berharap semoga usulan

penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi pendorong untuk lebih maju serta

semangat berbuat yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Bandung, 05 Ferbuari 2014

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 11

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 11

1.2.2 Rumusan Masalah ... 12

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 12

(8)

1.4.1 Kegunaan Akademis ... 13

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 14

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 15

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 15

1.5.2 Waktu Penelitian ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 16

2.1.1 Jasa ... 16

2.1.1.1 Pengertian Jasa ... 16

2.1.1.2 Karakteristik-karakteristik Jasa ... 17

2.1.1.3 Jasa Hotel dan Jenis-jenis Perhotelan ... 19

2.1.2 Kualitas Pelayanan ... 20

2.1.2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan ... 20

2.1.2.2 Manfaat Kualitas Pelayanan ... 21

2.1.2.3 Dimensi Kualitas Pelayanan ... 22

2.1.3 Kepuasan Pelanggan ... 26

2.1.3.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan ... 26

2.1.3.2 Tujuan dan Manfaat Kepuasan Pelanggan ... 27

2.1.4 Kepercayaan ... 28

(9)

2.1.4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kepercayaan ... 31

2.1.4.5 Indikator Kepercayaan ... 32

2.1.5 Loyalitas Pelanggan ... 33

2.1.5.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan ... 33

2.1.5.2 Manfaat Loyalitas Pelanggan ... 35

2.1.5.3 Upaya Mempertahankan Loyalitas Pelanggan . 36 2.1.5.4 Indikator Loyalitas Pelanggan ... 36

2.1.6 Hasil Penelitian Sebelumnya... 38

2.2 Kerangka Pemikiran ... 40

2.2.1 Keterkaitan Kualitas Pelayanan dengan Kepercayaan . 41 2.2.2 Keterkaitan Kualitas Pelayanan dengan Loyalitas Pelanggan ... 42

2.2.3 Keterkaitan Kepercayaan dengan Loyalitas Pelanggan 43 2.3 Hipotesis ... 45

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 46

3.2 Metode Penelitian... 47

3.2.1 Desain Penelitian ... 48

3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 51

(10)

3.2.3.2.1 Populasi ... 56

3.2.3.2.2 Sampel ... 57

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 59

3.2.4.1 Uji Validitas ... 61

3.2.4.2 Uji Reliabilitas ... 63

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 66

3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 66

3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif (kualitatif) ... 66

3.2.5.1.2 Analisis Kuantitatif (verifikatif) ... 71

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 80

4.1.1 Sejarah Perusahaan... 80

4.1.2 Struktur Organisasi ... 88

4.1.3 Deskripsi Tugas ... 88

4.1.4 Aktivitas Perusahaan ... 91

4.2 Pembahasan Penelitian ... 92

4.2.1 Karakteristik Responden ... 92

4.2.2 Analisis Deskriptif ... 98

4.2.2.1 Tanggapan Responden Tentang Kualitas

(11)

4.2.2.2 Tanggapan Responden Tentang Kepercayaan

Pada Hotel Grand Pasundan Convention

Bandung ... 129

4.2.2.3 Tanggapan Responden Tentang Loyalitas Pelanggan Pada Hotel Grand Pasundan Convention Bandung ... 142

4.2.3 Analisis Verifikatif ... 148

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pelanggan Hotel Grand Pasundan Convention Bandung Baik Secara Simultan dan Parsial ... 148

4.2.3.1 Pengajuan Asumsi Klasik ... 149

4.2.3.1.1 Uji Normalitas ... 150

4.2.3.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 151

4.2.3.1.3 Uji Multikolinieritas ... 152

4.2.4 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 153

4.2.5 Analisis Korelasi ... 154

4.2.5.1 Analisis Korelasi Simultan ... 155

(12)

4.2.7.1 Pengajuan Hipotis Simultan (Uji F) ... 161

4.2.7.2 Pengajuan Hipotesis Parsial (Uji T) ... 163

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 168

5.1 Saran ... 171

DAFTAR PUSTAKA ... 175

(13)

Alghifari, Ahmad Kholid dkk., 2009, Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Pembentukan Customer Loyality Pada Jenis Merek Pasta Gigi Dengan Analisis SEM, Symposium nasional RAPI VIII, Hal : 58-65. ISSN : 1412-9612.

Arianto, Arif., 2012, “Pote,nsi Bisnis Hotel di Indonesia Bakal Kalahkan Amerika Serikat, Detik.com. 5/12/2012.

Arikunto, Suharsimi., 2010, Prsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.

Buchari Alma, 2000, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Baud-Bovy, Manuel and Lawson, Fred (2002), Tourism and Recreation, Handbook of Planning and Design, Architectural Press, Oxford.

Darmadi Durianto, Sugiarto, dan Lie Joko Budiman. 2004. Brand Equity Ten. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ernani hadiyati, 2011. Kreativitas dan Inovasi berpengaruh terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil, Jurnal Manajemen Kewirausahaan, Vol 13 No 1

Farida, Naili., 2010, Pengaruh Ikatan Hubungan, Citra Perusahaan, Nilai Pelanggan, Kualitas Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Bank Pemerintah Di Jateng, Jurnal Wacana, Nomor 2, Volume 13, Hal 202:213, ISSN: 1411-0199.

Ferrinadewi, Erna., 2008, Merek Dan Psikologi Konsumen Impilkasi Pada Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Graha Ilmu.

(14)

74-Kesetiaan Pelanggan, Diterjemahkan oleh Dr. Dwi Kartini Yahya, Jakarta: Erlangga.

Hamid, Ruslan., 2011, Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan, Nilai Bagi Nasabah Dan Harga Pokok Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Bank BRI di Sulsel, Jurnal Bisnis Manajemen Bisnis, Nomor 1, Volume 1, Hal 45-64, ISSN 2088-7086.

Hidayat, Rahmat., 2009, Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk, Dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Basabah Bank, Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, Nomor 2, Volume 12, Hal 99-116, ISSN : 2085-738.

Hurriyati, Ratih., 2010, Bauran Pemasaran Dan Loyalitas Konsumen, Bandung: Alfabeta.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane., 2009, Manajemen Pemasaran, Diterjemahkan oleh Bob Sabran, Edisi ke 13, Jakarta: Erlangga.

Kotler Philip dan Amstrong, 2001, Prinsip-Prinsip Manajemen, Jilid 1 Edisi Kedelapan, Alih Bahasa Oleh Damos Sihombing, MBA., Penerbit Erlangga, Jakarta.

Lamb, Hair and Mcdaniel. 2001. “Pemasaran edisi 2”. Salemba Empat, Jakarta.

Lupiyoadi, Hamdani., 2006, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua, Jakarta: Salemba Empat.

Mahrinasari, Ms., 2006, Analisis Faktor Penentu Ekuitas Merek, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Nomor 3, Volume 2, Hal: 189-204, ISSN: 1411-9366.

Masyhuri, M. Zainuddin., 2008, Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikatif, Bandung: Refika Aditama.

(15)

Riduwan dan Kuncoro, Engkos Achmad., 2007, Cara Menggunakan Dan Memaknai

Riduwan, 2010, Belajar Mudah Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Rofiq, Ainur dkk., 2009, Peran Ekuitas Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Industri Telepon Seluluer, The 3rd Conference on Management Research, ISSN: 2086-0396.

Sangadji, Etta dan Sopiah., 2010, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Andi Offset. Sarwono Jonathan., 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Sarwono, Jonathan., 2012, Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif, Jakarta : Elex Media Komputindo.

Setiawan, MB dan Ukudi., 2007, Pengaruh Kualitas Layanan, Kepercayaan Dan Komitmen Terhadap Loyalitas Nasabah, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Nomor 2, Volume 14, Hal: 215-227, ISSN: 1412-3126.

Schiffman, leon. And Kanuk, Leslie Lazar. 2004. Perilaku Konsumen (edisi ketujuh). PT. Indeks, Jakarta.

Sitinjak, Toni., 2006, Kinerja Citra, Sikap Dan Ekuitas Merek, Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Bank BUMN di Jakarta, Jurnal Ekonomi Perusahaan, Nomor 1, Volume 13, Hal 35-57, ISSN: 0854-8153.

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.

(16)
(17)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Jasa

2.1.1.1 Pengertian Jasa

Definisi jasa sangat bermacam-macam. Dalam bahasa Indonesia service

bisa diterjemahkan sebagai jasa, layanan, dan servis tergantung pada konteks

kalimatnya. Dalam bahasa Inggris, istilah service juga bisa diartikan secara berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa definisi jasa menurut para ahli yaitu:

Tjiptono & Chandra (2011:17) “jasa adalah proses yang terdiri atas

serangkaian aktivitas intangible yang biasanya terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau

sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan”.

Ratih Hurriyati (2010:27) “ialah setiap tindakan atau kinerja yang

ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan

tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan”.

Menurut Idris (2009:190) “jasa atau pelayanan adalah suatu kinerja

penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, ia lebih dapat dirasakan daripada

(18)

Nadya wijaya (2009:33) menjelaskan bahwa jasa adalah:

service atau jasa dikemas secara multidimensional atau kompleks, yang terdiri dari banyak elemen-elemen yang berbeda dan dijelaskan adalah perbuatan, proses dan penampilan, Definisi ini menjelaskan jasa secara murni adalah tidak berwujud. Oleh karena itu jasa tidak dapat dilihat, diraba, dipegang ataupun disimpan. Dalam hal ini penilaian kualitas sebuah jasa terkait dengan bagaimana kualitas sebuah layanan yang dirasanya nyaman oleh konsumen.

Melalui definisi-definisi di atas, jasa menurut penulis merupakan suatu

rangkaian kegiatan yang bersifat intangible atau tidak berwujud dan hanya bisa dirasakan dan didapatkan manfaatnya oleh penggunanya sehingga tidak

menimbulkan kepemilikan atas jasa tersebut.

2.1.1.2 Karakteristik-karakteristik Jasa

Dalam buku Kotler & Armstrong (2008:292-293), jasa memiliki

karakteristik-karakteristik khusus yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan

ketika merancang program pemasaran. Karakteristik-karakteristik khusus jasa

yaitu :

1. Jasa tidak berwujud berarti bahwa jasa tidak dapt dilihat, dirasakan, diraba,

didengar, atau dibaui sebelum jasa itu dibeli.

2. Jasa tak terpisahkan berarti bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari

penyedianya, tanpa mempedulikan apakah penyedia jasa itu orang atau mesin.

3. Variabilitas jasa berarti bahwa kualitas jasa bisa sangat beragam, tergantung

pada siapa yang menyediakan jasa itu dan kapan, di mana, dan bagaimana jasa

(19)

4. Jasa dapat musnah berarti bahwa jasa tidak disimpan untuk dijual atau

digunakan beberapa saat kemudian.

Berbagai definisi mengenai jasa diatas menegaskan bahwa jasa tidak

memiliki wujud fisik. Dengan kata lain jasa merupakan suatu produk yang bersifat

abstrak. Sifat jasa yang tak abstrak merupakan salah satu karakteristik yang

membedakannya dengan barang berwujud. Menurut Tjiptono (2008:19),

pelayanan memiliki empat karakteristik yang membedakannya dengan barang

berwujud, terdiri dari :

a. Intangibilty, karena pelayanan merupakan output yang tidak berbentuk namun dapat dirasakan keberadaannya oleh konsumen melalui suatu proses

pelayanann yang disediakan oleh penyedia.

b. Heterogenity/variability/inconsistency, artinya banyak variasi kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan,

sehingga tidak ada output penyampaian jasa yang sama persis, dari produsen

ke produsen, dari konsumen ke konsumen, dan dari waktu ke waktu.

c. Inseparability, artinya unsur produksi dan konsumsi sering dilakukan pada waktu yang bersamaan, sehingga kualitas suatu jasa ditentukan dalam proses

interaksi antara penyedia dan penerimanya, sehingga dalam hubungan

penyedia jasa dengan konsumennya, efektivitas individu yang menyampaikan

jasa (contact personel) merupakan unsur yang penting.

(20)

2.1.1.3 Jasa Hotel dan Jenis-jenis Perhotelan

Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang memepergunakan sebagian atau

seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman

serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. Pariwisata dab

Telkom No. KM.37/PW.340/MPPT-86.

Jenis- jenis Jasa Perhotelan

Menurut Agus Sulastiyono (2008 : 8) jenis jenis jasa perhotelan :

a. Transient Hotel yaitu hotel yang letak dan lokasinya di tengah kota dengan

jenis tamu menginap sebagian besar adalah urusan bisnis dan turis.

b. Residential Hotel yaitu hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-rumah

berbentuk apartemen dengan kamar-kamar yang disewakan secara bulanan

atau tahunan, juga menyediakan kemudahan-kemudahan seperti layaknya

hotel seperti restoran, pelayanan makanan yang diantar ke kamar, dan

pelayanan kebersihan kamar.

c. Resort Hotel yaitu hotel yang pada umumnya berlokasi di tempat-tempat

wisata untuk melayani konsumen yang sedang berekreasi.

d. Motel / Motor Hotel yaitu hotel yang mempunyai lokasi sepanjang jalan raya

yang menghubungkan satu kota besar dengan kota besar lainnya. Hotel jenis

(21)

2.1.2 Kualitas Pelayanan

2.1.2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan mempunyai banyak pengertian, berikut

definisi-definisi kualitas pelayanan menurut beberapa ahli:

Menurut Tjiptono dan Chandra (2011:164) “kualitas pelayanan adalah

kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia,

proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”.

Tjiptono (2005) dalam Ernani Hadyati (2010:83) “kualitas pelayanan

adalah karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal

kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau

bersifat laten, dengan menekankan harapan pelanggan untuk memeperoleh

kecocokan untuk pemakaian”.

Farida Jasfar (2009:50) “kualitas pelayanan adalah perbandingan antara

layanan yang dirasakan (persepsi) pelanggan dengan kualitas layanan yang

diharapkan pelanggan.

Fandy Tjiptono (2008:54) “kualitas pelayanan adalah keunggulan yang

diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi

keinginan pelanggan”.

Tjiptono & Chandra (2011:180) “kualitas pelayanan adalah ukuran

seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan sesuai dengan ekspentasi pelanggan”.

(22)

diberikan perusahaan dengan segala keunggulan dalam rangka memenuhi

kebutuhan pelanggan demi memenuhi harapan pelanggan.

2.1.2.2 Manfaat Kualitas Pelayanan

Manfaat dari Kualitas pelayanan adalah dimana konsumen yang datang

dan berkunjung akan terpuaskan sehingga mereka bisa menjadi loyal karena

kebutuhan layanan yang diberikan disana bisa bermanfaat dan dinilai baik

menurut mereka. Bisa memberikan apa yang konsumen butuhkan dan bisa

memberikan rasa senang. Konsumen yang terpuaskan tentu akan loyal dan akan

terus menggunakan layanan jasa dan fasilitas hotel tersebut.

Purnomo (2008:89) berpendapat bahwa bagi pelanggan manfaat kualitas

layanan adalah menyesuaikan diri dengan spesifikasi yang dituntut pelanggan.

Pelanggan memutuskan bagaimana kualitas yang dimaksud dan menentukan apa

yang dianggap penting. Pelanggan mempertimbangkan suatu kualitas layanan.

Untuk itu kualitas dapat dideteksi pada persoalan bentuk, sehingga dapat

ditemukan:

1. Kualitas pelayanan merupakan bentuk dari sebuah janji (memberi janji).

2. Kualitas adalah tercapainya suatu harapan dan kenyataan sesuai dengan

komitmen yang telah ditetapkan sebelumnya.

(23)

2.1.2.3 Dimensi Kualitas Pelayanan

Dalam suatu kualitas jasa terdapat dimensi-dimensi yang menjadi tolak

ukur dari kualitas suatu jasa. Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1988)

dalam buku Tjiptono & Chandra (2011:115) menyatakan bahwa terdapat lima

dimensi utama pada kualitas pelayanan, antara lain :

1. Tangibles/ Nyata (bukti langsung), yang meliputi fasilitas fisik dari jasa, perlengkapan atau peralatan yang dipergunakan, pegawai dan sarana

komunikasi atau representasi fisik dari jasa misalnya peralatan yang dipakai

untuk mengkonsumsi jasa tersebut, contoh sambungan telepon.

2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Dari lima dimensi ini

faktor ini merupakan yang paling penting dari kualitas pelayanan (Zeithaml,

et.al.,1996). Determinan ini mencakup 2 (dua) hal pokok, yaitu konsistensi

kerja (performance) dan kemampuan dipercaya (dependability), berarti

perusahaan harus memberikan jasanya secara tepat sejak saat pertama (right

the first time) sesuai dengan skedul pelayanan yang disepakati.

3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap, yang meliputi

kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta penanganan

keluhan yang memuaskan sejak proses penjualan hingga purna jualnya

(serviceability).

(24)

resiko atau keragu-raguan, termasuk kualitas jasa yang dipersepsikan oleh

pelanggan dari citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan

terhadapnya (perceived quality).

5. Emphaty (empati), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian dari perusahaan kepada pribadi pelanggan

dan memahami kebutuhan para pelanggan.Semakin tingginya tingkat

persaingan, akan menyebabkan pelanggan menghadapi lebih banyak

alternative pilihan layanan jasa perhotelan, dari harga, dan kualitas.

Pelanggan akan mencari nilai yang di anggap tinggi dan baik. Kualitas yang

rendah akan menimbulkan ketidakpuasan para pelanggan.

Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam penelitian Farida Jasfar

(2009:51) mengelompokan menjadi 5 dimensi. Kelima dimensi tersebut antara

lain adalah:

1. Tangibles (produk-produk fisik)

Yaitu tersediannya fasilitas fisik, perlengkapan, dan sarana komunikasi, dan

lain-lain yang dapat dan harus ada dalam proses jasa.

2. Reliability (kehandalan)

Yaitu kemampuan untuk memeberikan pelayanan yang dijanjikan dengan

tepat (accurately) dan kemampuan untuk dipercaya (dependably), terutama

memberikan jasa secara tepat waktu (online), dengan cara yang sama sesuai

(25)

3. Responsiveness (daya tanggap)

Yaitu kemauan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan

memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.

4. Assurance (jaminan)

Yaitu meliputi pengetahuan, kemampuan, keramahan, kesopanan, dan sifat

dapat dipercaya dari kontak personal untuk menghilangkan sifat

keragu-raguan pelanggan dan merasa terbebas dari bahaya dan resiko.

5. Empathy (empati)

Yaitu yang meliputi sikap kontak personal maupun perusahaan dalam

memahami kebutuhan maupun kesulitan, pelanggan, komunikasi yang baik,

perhatian pribadi, kemudahan dalam melakukan komunikasi atau hubungan.

Fajar Laksana (2008:187) mengemukakan pendapat dimensi kualitas

pelayanan ada lima yang terdiri dari : Reliability (reliabilitas), Responsiveness

(daya tanggap), Assurance (jaminan), Empathy (empati), dan Tangibles (fasilitas fisik).

Sedangkan dimensi kualitas pelayanan menurut Fatmawati (2011:69-70)

dalam penelitiannya antara lain:

(26)

fisik (tangibles), fasilitas fisik, bagaimana perpustakaan dalam memanfaatkan ruang, peralatan, perabotan, ketersediaan sarana peralatan komunikasi dan

petugas, maupun sebagai simbol, serta tempat belajar yang nyaman.

3. Petunjuk san sarana akses (personal control), dalam hal ini berkaitan dengan kemudahan akses, kenyamanan, peralatan yang modern, dan kepercayaan

diri.

4. Akses Informasi (information access), hal ini menyangkut informasi hotel, yaitu meliputi bimbingan penelusuran informasi, dan kecepatan waktu akses

informasi di hotel

Penelitian kualitas menurut Sunarto (2003:244) mengidentifikasi tujuh

dasar dimensi kualitas pelayanan antara lain:

1. Kinerja, yaitu tingkat absolute kinerja barang atau jasa pada atribut kunci

yang diidentifikasi para pelanggan.

2. Interaksi pegawai, yaitu seperti keramahan, sikap hormat, dan empati yang di

tunjukan oleh masyarakat yang memeberikan jasa.

3. Reliabilitas, yaitu konsistensi kinerja barang, jasa dan toko

4. Daya tahan, yaitu rentan kehidupan produk dan kekuatan umum

5. Ketepatan waktu dan kenyamanan, yaitu seberapa cepat produk diserahkan

atau diperbaiki, seberapa cepat produk informasi atau jasa diberikan.

6. Estetika, yaitu lebih pada penampilan fisik barang atau took dan daya tarik

(27)

7. Kesadaran akan merk, yaitu dampak positif atau negative tambahan atas

kualitas yang tampak, yang mengenal merek atau nama took atas evaluasi

pelanggan.

Dari uraian indikator yang disebutkan diatas, maka penulis menggunakan

indikator menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1988) dalam buku

penelitian Tjiptono & Chandra (2011:115), Parasuraman dalam Farida Jasfar

(2009:51) dan Fajar Laksana (2008:187) yaitu Tangibles,Reliability,

Responsiveness, Assurance, dan Emphaty . Karena kualitas pelayanan yang baik akan berdampak terhadap kepercayaan dan loyalitas pelanggan, elemen-elemen

yang kuat setiap indikator sangat penting dan dibuthkan sehingga pelanggan

akan menggunakan layanan jasa hotel secara terus-menerus.

2.1.3 Kepuasan Pelanggan

2.1.3.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan

Suatu perusahaan jasa dituntut agar bisa memberikan kepuasan bagi para

pelanggannya. Agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan dan memberikan

keuntungan bagi perusahaan. Definisi jasa menurut beberapa ahli adalah:

Menurut Kotler (2009:49) kepuasan pelanggan adalah “perasaan senang

atau kecewa seseorang yang disebabkan oleh kinerja atau hasil suatu produk”.

yang dirasakan, dibandingkan dengan harapannya.

Menurut Lovelock & Wirtz (2011:74) kepuasan adalah “suatu sikap yang

(28)

penelitian untuk membuktikan ada atau tidaknya harapan sebelumnya yang

merupakan bagian terpenting dalam kepuasan”.

Sedangkan menurut Oliver (1997:13) yang dikutip oleh Dedi Sulistiyo Soegoto (2009:64) “kepuasan pelanggan merupakan tanggapan yang muncul

setelah dipenuhinnya kebutuhan melalui suatu produk atau jasa yang menghasilkan kenyamanan”.

Dari berbagai definisi diatas kepuasan pelanggan menurut penulis adalah

ungkapan akhir atas apa yang mereka rasakan setelah mereka menggunakan

jasa/produk tersebut.

2.1.3.2 Tujuan dan Manfaat Kepuasan Pelanggan

Agar terciptanya suatu kepuasan, diharapkan para penyedia jasa dapat

memenuhi kebutuhan agar pelanggan bisa merasakan dampak dari kepuasan

tersebut. Tujuannya agar pelanggan tidak berpaling ke perusahaan lain dan

perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang diharapkan.

Irawan (2008:37) kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi pelanggan

atas performance produk atau jasa dalam emmenuhi harapan pelanggan.

Pelanggan merasa puasa apabila harapan terpenuhi. Irawan berpendapat ada 5

faktor utama pelanggan yaitu: kualitas produk, harga, service quality, emotional factor, biaya dan kemudahan.

Manfaat kepuasan pelanggan menurut Irine (2009:61) adalah:

1. Kepuasan pelanggan merupakan sarana untuk menghadapi

(29)

2. Kepuasan pelanggan merupakan promosi terbaik.

3. Kepuasan pelanggan merupakan asset perusahaan terpenting.

4. Kepuasan pelanggan menjamin pertumbuhan dan perkembangan

perusahaan.

5. Pelanggan dan perusahaan akan menjadi harmonis.

6. Pelanggan puas akan kembali.

7. Pelanggan yang puas mudah memberikan referensi.

2.1.4 Kepercayaan

2.1.4.1 Pengertian Kepercayaan

Kepercayaan mempunyai banyak pengertian, berikut ini definisi-definisi

kepercayaan pelanggan menurut beberapa ahli:

Luthfi (2011:59) “kepercayaan adalah sebagai kesediaan untuk bergantung kepada pihak lain yang telah dipercaya”.

Morgan dan Hunt (2000) dalam Ratni Prima Lita (2009:72) “kepercayaan

adalah keyakinan bahwa penyedia jasa dapat menjalin hubungan jangka panjang

dengan pelanggan, serta kemauan atau keyakinan mitra pertukaran untuk menjalin

hubungan jangka panjang untuk menghasilkan kerja yang positif”.

Farida Jasfar (2009:167) “kepercayaan adalah perekat yang

memungkinkan perusahaan untuk mempercayai orang lain dalam mengorganisir dan menggunakan sumber daya secara efektif dalam menciptakan nilai tambah”.

(30)

Dari definisi di atas, maka kepercayaan menurut penulis adalah segala

sesuatu yang diinginkan konsumen dalam layanan yang pasti dan didapat dengan

janji dan sebuah kualitas penunjang kepastian agar konsumen percaya akan

layanan jasa dan fasilitas yang diberikan. Kepercayaan merupakan variabel

terpenting dalam membangun sebuah hubungan jangka panjang atara satub pihak

dengan pihak lainnya.

Kepercayaan tersebut sering disebut sebagai object attribute linkages yaitu kepercayaan konsumen tentang kemungkinan adanya hubungan antara sebuah

objek dengan atributya yang relevan. Misalnya menggambarkan apakah seorang

konsumen mempercayai bahwa layanan jasa Hotel Grand Pasundan Convention

Bandung memenuhi semua kebutuhan konsumen ketika mereka menggunakan

jasa hotel.

Kepercayaan (trust), kepercayaan timbul dari suatu proses yang lama sampai kedua belah pihak saling mempercayai. Apabila kepercayaan sudah

terjalin di antara pelanggan dan perusahaan, maka usaha untuk membinanya akan

lebih mudah, hubungan perusahaan dan pelanggan tercermin dari tingkat

kepercayaan (trust) para pelanggan. Apabila tingkat kepercayaan pelanggan tinggi, maka hubungan perusahaan dengan pelanggan akan menjadi kuat. Salah

satu cara yang dapat dilakukan perusahaan dalam membina hubungan dengan

pelanggan, yaitu segala jenis produk yang dihasilkan perusahaan harus memiliki

kualitas atau kesempurnaan seperti yang seharusnya atau sebagaimana dijanjikan,

sehingga pelanggan tidak merasa tertipu, yang mana hal ini dapat mengakibatkan

(31)

2.1.4.2 Manfaat dan Tujuan Kepercayaan

Morgan dan Hunt (1994) dalam Ratni Prima Lita (2009:72) menjelaskan

beberapa manfaat dari adanya kepercayaan, antara lain:

1. Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk berusaha menjaga hubungan

yang terjalin dengan bekerjasama dengan rekan perdagangan.

2. Kepercayaan menolak pilihan jangka pendek dan lebih memilih keuntungan

jangka panjang yang diharapkan dengan mempertahankan rekan yang ada.

3. Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk memandang sikap yang

mendatangkan risiko besar dengan bijaksana karena percaya bahwa rekannya

tidak akan mengambil kesempatan yang dapat merugikan pemasar.

Kepercayaan sangat penting dalam relational exchange (pertukaran hubungan). Kesetiaan terhadap suatu perusahaan rentan untuk berubah tanpa

melibatkan aspek kepercayaan. Kepercayaan sebagai variable dalam pertukaran

hubungan, dapat menjadi faktor terbentuknya suatu loyalitas atau kesetiaan

pelanggan. Karena loyalitas mencakup faktor-faktor kepercayaan dan

pengorbanan, maka tidaklah mungkin terbentuk loyalitas tanpa

mempertahankannya nilai-nilai kepercayaan. Setiap pihak hanya akan mencari

mitra yang dapat dipercayai untuk mengadakan pertukaran hubungan. Penyebab

terjadinya suatu hubungan melaui timbal balik yang menganggap loyalitas itu

berasal dari kepercayaan karena hal tersebut dapat menaikan suatu kepercayaan

(32)

Pengunjung yang percaya tentu mereka akan loyal, mempercayai semua

segala jenis layanan produk dan jasa yang ditawarkan. Serta membangun image

baik pada perusahaan itu sendiri serta menambah loyalitas pelanggan untuk

mencapai tujuan utama perusahaan.

Manfaat yang didapat tentu akan banyak dan sangat menguntungkan

kedua belah pihak. Konsumen tentu kana terpuaskan, dan perusahaan akan merasa

senang dapat melayani dan memebrikan rasa percaya pada setiap tamu yang

datang.

2.1.4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepercayaan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan konsumen

terhadap perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Pengalaman ( Experienced)

Pengalaman adalah relevan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh

perusahaan, mengenai bisnis dan prestasi perusahaan dalam bidang

perekonomian dan lain sebagainya. Pengalaman yang banyak dan menarik

dalam bisnis, akan memebuat perusahaan lebih memahami keinginan dan

kebutuhan pelanggan.

2. Kualitas Kerja

Kualitas kerja adalah proses dan hasil kerja perusahaan yang dapat dinilai

oleh sebagai pelanggan atau masyarakat. Kualitas kerja yang tidak terbatas

(33)

3. Kecerdasan

Kemampuan perusahaan dalam mengelola masalah yang terjadi dalam

perusahaan. Kecerdasan juga dapat membangun kepercayaan, karena

kredibilitas yang tinggi tanpa didassari oleh kecerdasasn dalam menarik

pelanggan tidak mampu meningkatkan kepercayaan pelanggan.

2.1.4.4 Indikator Kepercayaan

Indikatior menurut Mitchell (Egan J. 2001:102) dalam oleh Dedi

Sulistiyo Soegoto (2009:81) sebagai berikut:

1. Probility , fokus kepada kepercayaan dan ketulusan, integritas dan reputasi.

2. Equity, berkaitan dengan Fair-mindedness, benevolence “karakteristik seseorang untuk memperhatikan dan peduli terhadap nasib dan kondisi orang lain”.

3. Realibility, berkaitan dengan keandalan dan ketepatan serta konsistensi dari produk atau jasa yang diharapkan dalam beberapa hal berkaitan dengan

jaminan yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Sedangkan indikator kepercayaan menurut Shamdasani dan Balakrishnan

(2000) dalam Ratni Prima Lita (2009:72) adalah: Kepercayaan pelayanan,

kepercayaan kenyamanan, kepercayaan kualitas peralatan, dan pelayanan terbaik.

Diah Arum Campakasari dan Yoesti (2003:77) yang termasuk Indikator

kepercayaan adalah : Keyakinan untuk bekerjasama, menaruh harapan, dan

(34)

a. Kejujuran penjual dalam bertransaksi.

b. Tanggungjawab penjual kepada pembeli.

c. Kepercayaan bahwa perusahaan memiliki reputasi yang baik.

Dari uraian indikator yang disebutkan diatas, maka penulis menggunakan

indikator yang dipakai Mitchell (Egan J. 2001:102) dalam buku Dedi Sulistiyo

Soegoto (2009:81) yaitu Probility, Equity, dan Realibity. Karena kepercayaan suatu perusahaan sangat berdampak terhadap majunya perkembangan usaha.

Oleh karena itu ketiga indikator diatasa sangat berpengaruh dan berperan penting

bagi perusahaan khususnya hotel.

2.1.5 Loyalitas Pelanggan

2.1.5.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan

Loyalitas Pelanggan (consumer loyality) merupakan tujuan utama dari semua perusahaan, tetapi kebanyakan dari perusahaan atau produsen kurang

mengetahui bahwa loyalitas pelanggan dapat dibentuk melalui beberapa tingkatan,

mulai dari mencari calon pelanggan potensial sampai dengan partner customer

yang akan membawa keuntungan bagi perusahaan.

Menurut Tjiptono (2011:76) “loyalitas konsumen sebagai cerminan

komitmen psikologis terhadap merek tertentu, sedangkan perilaku ulang

semata-mata menyangkut pembelian merek tertentu yang sama secara berulang kali (bisa dikarenakan merek yang tersedia, merek termurah, dan sebagainya)”.

(35)

keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menurus terhadap barang atau jasa suatu perusahaan yang dipilih”.

Kotler dan Keller (2009:138) “loyalitas merupakan suatu faktor penting

bagi suatu perusahaan untuk dapat terus bertahan dalam persaingan bisnis yang

tercermin dari antusias pelanggan atas produk atau jasa”.

Menurut Ali Hasan (2008:83) Loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai

berikut:

Orang yang membeli, khusunya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang. Pelanggan merupakan seseorang yang terus menerus dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut.

Menurut Oliver yang dikutip oleh Kotler dan Keller yang diterjemahkan

oleh Bob Sabran (2009:138) mendefinisikan loyalitas sebagai:

Komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha- usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan prilaku.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

loyalitas pelanggan merupakan sebuah sikap yang menjadi dorongan perilaku

untuk melakukan pembelian produk/jasa dari suatu perusahaan yang menyertakan

aspek perasaan didalamnya, khusunya yang membeli secara teratur dan

berulang-ulang dengan konsistensi yang tinggi, namun tidak hanya membeli berulang-ulang suatu

barang dan jasa, tetapi juga mempunya komitmen dan sikap yang positif terhadap

(36)

2.1.5.2 Manfaat Loyalitas Pelanggan

Loyalitas merupakan asset tak ternilai bagi perusahaan, dengan tingginya

loyalitas dari pelanggan, maka akan mengurangi kerawanan dari persaingan, tidak

perlu adanya promosi yang berlebihan untuk menjaga pelanggan agar tidak

beralih pada pesaing. Lebih lengkap menurut Griffin yang diterjemahkan oleh

Dwi Kartini Yahya (2003: 12) mengemukakan keuntungan-keuntungan yang akan

diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan yang loyal antara lain :

a) Mengurangi biaya pemasaran (karena biaya untuk menarik pelanggan baru

lebih mahal).

b) Mengurangi biaya transaksi (seperti: biaya negosiasi kontrak, pemprosesan

order,dll).

c) Mengurangi biaya turn over pelanggan (karena pergantian pelanggan lebih sedikit)

d) Meningkatkan penjualan silang, yang akan memperbesar pangsa pasar

perusahaan

e) Word of mouth yang lebih positif, dengan asumsi bahwa pelanggan yang loyal juga berarti mereka puas.

f) Mengurangi biaya kegagalan (seperti: biaya penggantian).

2.1.5.3 Upaya Mempertahankan Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan terhadap suatu produk ataupun perusahaan

hendaknya terus dipertahankan, karena pelanggan yang loyal merupakan aset

(37)

loyalitas pelanggan, Griffin yang diterjemahkan oleh Dwi Kartini Yahya

(2003:23), menyarankan perusahaan untuk melakukan hal-hal berikut:

1. Memberikan keunggulan operasi.

2. Membentuk kedekatan dengan pelanggan.

3. Kepemimpinan multi produk.

4. Meriset pelanggan.

5. Melatih dan memotivasi staf untuk loyal.

6. Membuat data pelanggan, menyediakan layanan pelanggan gratis.

7. Melakukan Relationship Marketing.

2.1.5.4 Indikator Loyalitas Pelanggan

Menurut Griffin (2002:31) yang dalam Ratih Hurriyati (2010:130)

loyalitas pelanggan yang loyal dapat diukur melalui :

1. Melakukan pembelian secara teratur (make regular repeat purchase) 2. Membeli antar lini produk dan jasa

3. Mereferensikan kepada orang lain

4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.

Loyalitas pelanggan menurut Wulf, Schroeder dan Lacobucci dalam

penelitian Setiawan dan Ukudi (2007:220) adalah besarnya konsumsi dan

frekuensi pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen terhadap suatu

perusahaan, dengan indikator yang dikembangkan oleh Josee Blomer (1998) :

(38)

3. Mendorong teman-teman dan kerabat untuk menikmati pelayanan

4. Mempertimbangkan sebagai pilihan pertama untuk membeli

Loyalitas pelanggan dapat diukur melalui lima indikator, hal ini sebutkan

dalam penelitian Hamid (2011:61) yaitu :

1. Kepercayaan (trust) merupakan tanggapan kepercayaan pelanggan terhadap hotel

2. Kerjasama (cooperation) merupakan perilaku pelanggan yang menunjukkan sikap yang bekerja sama dengan hotel,

3. Komitmen (emotion commitmen) merupakan komitmen psikologi pelanggan terhadap hotel,

4. Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) merupakan perilaku publisitas yang dilakukan pelanggan terhadap hotel, dan

5. Pergeseeran biaya (switching cost) merupakan tanggapan pelanggan tentang beban yang diterima ketika terjadi perubahan.

Dari uraian indikator di atas maka peneliti mengacu pada pendapat Grifin

(2002:31) dalam Ratih Hurriyati (2010:130) dimana loyalitas pelanggan dalam ini

adalah pengunjung hotel bisa diukur melalui: melakukan pembelian secara teratur

(make regular repeat purchase), membeli antar lini produk dan jasa, mereferensikan kepada orang lain, dan menunjukkan kekebalan terhadap tarikan

dari pesaing. Hal ini dikarenakan loyalitas merupakan perilaku pembelian yang

dapat terungkap secara terus menerus dan dengan loyalitas diharapkan perusahaan

akan mendapatkan keuntungan jangka panjang atas hubungan mutualisme yang

(39)

2.1.6 Hasil Penelitian Sebelumnya

Untuk mendukung penelitian ini, agar terjaga originalitasnya dan terhindar

dari peniruan maka penulis akan paparkan hasil penelitian terdahulu yang ada

kaitannya dengan judul penelitian yang penulis angkat.

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Sebelumnya No Nama Penulis,

Tahun dan Judul Hasil Penelitian Persamaan

Perbedaan

Penelitian Terdahulu Rencana Penelitian

1 Mulyo Budi

- Penelitian di lakukan di restoran

variable yang diteliti, yaitu kepercayaan,komitmen,baura diteliti, yaitu kualitas pelayanan dan loyalitas pelanggan

(40)

Indonesia). Indonesia

- Penelitian dilakukan di lembaga pendidikan

- Variable dependennya

adalah kepuasa konsumen

- Penelitian dilakukan di hotel

-Hanya meneliti dua variable yaitu Trust in Brand dan Brand Loyalty

-Penelitian dilakukan

terhadap konsumen air

minum aqua di denpasar

- Ada dua variabel independen berbeda yaitu kualitas layanan dan kualitas produk

- Penelitian dilakukan di bank

-Variabel independen nya independen yang berbeda yaitu Service Quality,

service quality, trust & loyalty

- Penelitian dilakukan di hotel

(41)

2.2 Kerangka Pemikiran

Jasa merupakan suatu pelayanan kinerja yang tidak berwujud namun

bisa dirasakan manfaatnya oleh orang lain. Jasa hotel merupakan salah satu

akomodasi yang menyediakan sarana penginapan, makanan, minuman, serta

berbagai macam hiburan dan kebutuhan orang banyak. Dalam kondisi semakin

maraknya persaingan antar perusahaan jasa, maka Hotel Grand Pasundan

Convention dituntut untuk bisa meningkatkan kualitas pelayanan. Semakin tinggi

kualitas pelayanan semakin banyak pula tamu yang puas dan merasakan

dampaknya. Hal ini mengacu pada pendapat Tjiptono & Chandra (2011:115),

Fajar Laksana (2008:187), dan Farida Jasfar (2009:51) bahwa indikator kualitas

pelayanan adalah Tangibles/ Nyata (bukti langsung), Reliability (kehandalan),

Responsiveness (daya tanggap), Assurance (jaminan) dan Emphaty (empati).

Selain dari kualitas pelayanan, variable kepercayaan juga merupakan

faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Kepercayaan adalah keyakinan

bahwa penyedia jasa dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan

dan memberi segala janji dengan bukti nyata yang di harapkan oleh produsen

kepada konsumen sehingga timbul kepercayaan yang kuat. Kepercayaan sangat

penting dalam relational exchange (pertukaran hubungan). Kesetiaan terhadap suatu perusahaan rentan untuk berubah tanpa melibatkan aspek kepercayaan,

tanpa kepercayaan tidaklah mungkin terbentuk loyalitas. Untuk mengukur

(42)

Realibity. Hal ini mengacu pada Mitchell (Egan J. 2001:102) dalam Dedi Sulistiyo Soegoto (2009:81).

Loyalitas pelanggan merupakan perilaku pembelian secara terus menurus

terhadap barang atau jasa suatu perusahaan yang dipilih yang bisa diukur

melalui: melakukan pembelian secara teratur (make regular repeat purchase), membeli antar lini produk dan jasa, mereferensikan kepada orang lain, dan

menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing. Hal ini mengacu pada

pendapat Grifin dalam Ratih Hurriyati (2010:130).

2.2.1 Keterkaitan Kualitas Pelayanan dengan Kepercayaan

Liang dan Chen, (2009:972) mengatakan bahwa kualitas pelayanan

berpengaruh positif terhadap kepercayaan pelanggan, dimana “semakin tinggi

kualitas pelayanannya, maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan pelanggannya”. Kualitas pelayanan sangat berkaitan dengan variable kepercayaan.

Gabarino & Johson (1999) dalam Ratni Prima Lita (2009:72) mengemukakan bahwa “kepercayaan berpengaruh pada komitmen pelanggan

serta kepercayaan komitmen pelanggan akan berpengaruh terhadap intensitas pengunjung yang loyal”.

2.2.2 Keterkaitan Kualitas Pelayanan dengan Loyalitas Pelanggan

Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Ernani Hadyani

(2010:82) menjelaskan bahwa dalam mengelola dan memberikan pelayanan yang

(43)

pengelolaan kepuasan secara menyeluruh mengingat persaingan lingkungan

pemasaran yang semakin tinggi memaksa perusahaan untuk memiliki keunggulan

bersaing baik dari segi kualitas pelayanan maupun dari harga yang ditawarkan

maka perusahaan harus dapat menciptakan kepuasan bagi pelanggan yang

tujuannya agar dapat mempengaruhi pelanggan untuk mengadakan pembelian

ulang pada perusahaan dan agar terciptanya loyalitas pelanggan bagi perusahaan.

Kualitas pelayanan merupakan evaluasi pelanggan tentang kesempurnaan

kinerja layanan. Lebih lanjut Tjiptono (2005) dalam Ernani Hadyati 2010:82)

berpendapat ketika pelayanan yang diberikan mampu memenuhi pengharapan

pelanggan, maka pelanggan yang bersangkutan akan merasa puas. Kualitas

pelayanan sebagaimana dirasakan oleh pelanggan, mempengaruhi kepuasan dan

pada gilirannya kepuasan pelanggan mempengaruhi loyalitas.

Menurur Hatane Samuel dan Nadya Wijaya (2009:13) kualitas layanan

dapat berpengaruh kepada kepuasan konsumen dan dapat menimbulkan loyalitas

konsumen.

Edwin Japarianto (2007:8) terdapat pengaruh dari kualitas layanan

terhadap loyalitas pelanggan secara langsung.

Jeanne Ananti Sutanto (2008:5) berpendapat Service Quality berpengaruh kepada loyalitas konsumen.

2.2.3 Keterkaitan Kepercayaan dengan Loyalitas Pelanggan

(44)

antar pribadi, ia akan menggantungkan dirinya pada pihak lain tersebut dan

selanjutnya akan memunculkan niatnya untuk mempertahankan hubungan yang

direpresentasikan dalam bentuk kesetiaan membeli dan mengemukakan bahwa

kepercayaan merupakan elemen penting yang berpengaruh pada kualitas suatu

hubungan. Kepercayaan konsumen terhadap penyedia jasa akan meningkatkan

nilai hubungan yang terjalin dengan penyedia jasa.

Sedangkan komitmen kepercayaan menurut Kotler (2000:48) dalam

Hatane Semuel (2009:27) mengatakan komitmen pelanggan untuk tetap

berhubungan dengan perusahaan karena adanya keyakinan atau kepercayaan

kepada perusahaan sehingga akan melakukan pembelian ulang pada produk yang

dihasilkan perusahaan.

Menurut Hatane Samuel dan Nadya Wijaya (2009:5) bahwa kepercayaan

pelanggan terhadap suatu perusahaan/institusi akan berpengaruh terhadap

loyalitas pelanggannya. Menurut Mohammad Muzahid Akbar dan Noorjanah

Parvez (2009:5) bahwa “kepercayaan memiliki efek positif terhadap loyalitas

pelanggan.

Berdasarkan pada kerangka pemikiran dan teori keterkaitan antar variabel

di atas mengenai pengaruh kualitas pelayanan dan kepercayaan kaitannya

terhadap loyalitas pelanggan, maka Penulis mengasumsikannya dalam sebuah

(45)

Gambar 2.1 Paradigma Pemikiran

Pengaruh kualitas pelayanan dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan Hotel Grand Pasundan Convention Bandung

2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2012:93) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap permasalahan yang diteliti .

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas serta teori yang menghubungkan

kualitas pelayanan terhadap loyalitas dan kepercayaan terhadap loyalitas, maka

penulis menerapkan hipotesis sebagai berikut :  Hipotesis utama

Terdapat pengaruh kualitas pelayanan dan kepercayaan terhadap loyalitas

pelanggan Hotel Grand Pasundan Convention di Bandung.

 Sub hipotesis Terhadap tarikan dari Pesaing

(46)

H1 : Terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan Hotel

Grand Pasundan Convention di Bandung.

H2 : Terdapat pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan Hotel

(47)

BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai

topik penulisan dalam rangka menyusun laporan.

Objek penelitian menurut Umar Husain (2005:303) mengatakan bahwa

objek penelitian “menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek

penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan

hal-hal lain yang dianggap perlu”.

Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Kualitas

Pelayanan dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pelanggan (Survei pada

Pelanggan Hotel Grand Pasundan Convention di Bandung), dengan uraian

variabel sebagai berikut:

1. Variabel Independent (variabel bebas), yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependent (variabel tidak bebas). Variabel Independent (variabel X) dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan sebagai variabel X1 dan kepercayaan sebagai variabel X2.

(48)

Penelitian dilakukan di Hotel Grand Pasundan Convention Bandung

dengan memilih responden penelitian adalah para tamu yang menginap di Hotel

Grand Pasundan Convention Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2011:2) adalah “cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis deskriptif dan verifikatif. Metode analisis deskriptif menurut Sugiyono

(2012:21) adalah “metode yang digunakan untuk menggambarkan atau

menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat

kesimpulan yang lebih luas”.

Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif ini, sesuai dengan

rumusan masalah, maka dapat diperoleh deskripsi mengenai: tanggapan

pelanggan terhadap kualitas pelayanan, kepercayaan dan loyalitas pelanggan

Hotel Grand Pasundan Convention di Bandung, serta menjelaskan keadaan

berdasarkan data dan fakta yang dikumpulkan kemudian disusun secara sistematis

yang selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan.

Sedangkan metode penelitian verifikatif menurut Masyhuri (2008:45)

adalah ”memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara

dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan

(49)

Dengan menggunakan metode penelitian, maka akan diketahui hubungan

yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti sehingga menghasilkan suatu

kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dalam penelitian akan digunakan

telaah statistika yang cocok, untuk itu dalam analisis menggunakan Analisis

Regresi Berganda.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain Penelitian menurut Moh. Nazir dalam Umi Narimawati, Sri Dewi

Anggadini dan Linna Ismawati (2010:30) adalah:

“Desain Penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna

bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam

melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat.

Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2011:30)

adalah :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian,

selanjutnya menetapkan judul penelitian. Dalam penelitian yang dilakukan

yaitu difokuskan pada kualitas pelayanan dan kepercayaan. Dengan itu

(50)

Loyalitas Pelanggan (Survei pada Pelanggan Hotel Grand Pasundan

Convention di Bandung)”.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi. Dalam penelitian ini identifikasi

masalahnya merupakan dampak dari masih kurangnya kualitas pelayanan

yang baik dan kepercayaan yang masih rendah sehingga berdampak pada

loyalitas pelanggan Hotel Grand Pasundan Convention di Bandung secara

keseluruhan.

3. Menentapkan rumusan masalah. Merupakan suatu pertanyaan yang akan

dicari jawabannya dengan pengumpulan data. Maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan dan

kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan Hotel Grand Pasundan Convention

di Bandung baik secara simultan dan Parsial.

4. Menetapkan tujuan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

untuk mengetahui dan menganalisis kualitas pelayanan dan kepercayaan

terhadap loyalitas pelanggan Hotel Grand Pasundan Convention di Bandung.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori.

Penulis menetapkan dua hipotesis, yang pertama hipotesis utama terdapat

pengaruh kualitas pelayanan dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan

Hotel Grand Pasundan Convention di Bandung dan sub hipotesis terdapat

pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan Hotel Grand

Pasundan Convention di Bandung dan terdapat pengaruh kepercayaan

(51)

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang

digunakan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan dan

kepercayaan, sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah loyalitas

pelanggan.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan

data. Dalam penelitian ini menggunakan data primer, teknik penentuan

sampelnya terdiri dari populasi dan sampel. Populasinya adalah pelanggan

Hotel Grand Pasundan Convention dan Sampelnya adalah seluruh responden

karena jumlah responden lebih dari 100 orang, maka pengambilan sampel

menggunakan penghitungan yang telah ditetapkan dan menghasilkan jumlah

100 orang.

8. Melakukan analisis data. Analisis data dalam penelitian ini ialah

menggunakan regresi berganda.

9. Melaporkan pelaporan hasil penelitian. Akan disajikan dalam tabel 3.1 di

bawah ini.

Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, bahwa penelitian ini bersifat

deskriptif dan verifikatif. Untuk penelitian yang bersifat deskriptif maka metode

yang digunakan adalah metode deskriptif dan survei, sementara data yang bersifat verifikatif maka menggunakan metode explanatory survey.

Dibawah ini adalah desain penelitian “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan

Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pelanggan (Survei pada Pelanggan Hotel Grand

(52)

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan Penelitian

Desain Penelitian

Jenis Penelitian Metode Yang

Digunakan Unit Analisis Time Horizon

T - 1 Descriptive Descriptive dan survey Tamu hotel yang menginap

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasinalisasi variabel merupakan definisi yang menyatakan dengan cara

menentukan pemikiran atau gagasan berupa kriteria-kriteria yang dapat diuji

secara khusus bagi suatu penelitian menjadi variabel yang dapat diukur.

Menurut Sarwono (2008:28) menyatakan bahwa “operasionalisasi variabel

adalah yang menjadikan variabel- variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat

operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran variabel- variabel

tersebut.”

Sesuai dengan judul yang diambil penulis yaitu; “Pengaruh Kualitas

Pelayanan dan Kepercayaan terhadap Loyalitas Pelanggan (Survei pada

Pelanggan Hotel Grand Pasundan Convention di Bandung)”, maka variabel dalam

penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel Bebas / Independen (Variabel X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan (X1) dan

(53)

adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel terikat (dependen)”

.2 .Variabel Terikat /Dependen (Variabel Y)

Variabel dependent atau variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah loyalitas

pelanggan. Pengertian Variabel dependen menurut Sugiyono (2012:4) adalah

“Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.

Adapun definisi operasionalisasi masing-masing variabel adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Konsep Teori Indikator Ukuran Skala Sumber

(54)
(55)
(56)

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data

3.2.3.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan

sekunder.

1. Data primer

Menurut Sangadji dan Sopiah (2010:171) data primer adalah:

sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Sumber penelitian primer diperoleh para peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara individu mauapun kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Yang digunakan daam pengumpulan data primer yaitu: metode survei (wawancara dan kuesioner).

Data primer dalam penelitian dari variabel “pengaruh kualitas pelayanan dan

kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan” diperoleh dari penyebaran

kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder menurut Sugiyono (2012:193) adalah “sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Data sekunder ini berfungsi sebagai pelangkap data primer. Data sekunder

umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun

dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan maupun tidak

dipublikasikan (Sangadji dan Sopiah, 2010:172).

Dalam penelitian ini digunakan kombinasi teknik pengumpulan data yang

terdiri dari:

(57)

 Kuesioner, digunakan untuk mengumpulkan data dari para tamu yang

menginap. Teknik pengolahan data hasil kuesioner menggunakan skala

likert 1 sampai 5.

 Observasi, dilakukan terhadap sumber data sesuai dengan unit

observasi/analisis yang telah disebutkan.

 Dokumentasi, dilakukan dengan menelaah dan mengkaji catatan/laporan

dan dokumen-dokumen lain dari berbagai hotel lain yang ada kaitannya

dengan permasalahan yang diteliti, yang dalam hal ini adalah ekuitas

merek, nilai pelanggan dan loyalitas pelanggan.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Adapun Teknik Penentuan data terbagi menjadi dua, yaitu populasi dan

sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai berikut:

3.2.3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:115) “populasi merupakan wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.”.

Dalam penelitian ini sasaran populasi yang akan dipilih adalah pelanggan

yang menginap di Hotel Grand Pasundan Convention di Bandung dimana rata-rata

(58)

3.2.3.2.2 Sampel

Menurut Sugiono (2012:81) sampel adalah “bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Tidak terdapat batasan tertentu

mengenai berapa besar sampel yang diambil dari populasi, karena absah tidaknya

sampel bukan terletak pada besar atau banyaknya sampel yang diambil tetapi

terletak pada sifat atau karekteristik sampel apakah mendekati populasi atau tidak.

Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan probability sampling dengan stratified random sampling.

Menurut Sugiyono (2012:82) “probability sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Sedangkan stratified

random sampling (sampel acak terstratifikasi) yaitu “metode pemilihan sampel denga cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen yang

disebut strata, dan kemudian sampel diambil secara acak dari tiap strata tersebut.

Apabila anggota-anggota populasi tidak homogen, tetapi bisa dikelompokkan

dalam kelompok-kelompok yang relatif homogen, maka proses pengambilan

sampel dengan metode acak sederhana akan menimbulkan bias, karena

keheterogenan yang ada pada anggota populasi akan berpengaruh terhadap

informasi yang diperoleh dari variabel yang diobservasi. Pada kondisi tersebut

perlu dilakukan pembagian anggota-anggota populasi ke dalam

kelompok-kelompok yang relatif homogen tersebut. Agar standar deviasi yang diperoleh

tetap kecil, maka satuan sampel yang relatif homogen dalam karakteristik yang

(59)

2

yang ada antar strata mengggambarkan variasi dalam tiap strata. Selanjutnya dari

tiap strata ini diambil sampel secara acak”.

Sedangkan untuk menentukan jumlah sampel (n) menggunakan rumus

sebagai berikut:

Sumber: Solvin yang dikutip oleh Sangadji dan Sopiah (2010:189)

Keterangan :

n = Jumlah Sampel Minimal N = Jumlah populasi

e = Tingkat kesalahan dalam meraih anggota sampel yang ditelorir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini sebesar 10%)

Berdasarkan rumus tersebut, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Berdasarkan penelitian diatas, maka peneliti akan melakukan penelitian

menjadi 100 pelanggan yang meninap di Hotel Grand Pasundan Convention

Bandung.

Hotel Grand Pasundan Convention memiliki 11 tipe kamar, diantara 11

tipe kamar ada 3 tipe kamar yang paling banyak diminati dan yang paling sering

gunakan oleh para pengunjung yang datang. Penulis melakukan penelitian pada

pelanggan yang menginap di 3 tipe kamar Hotel Grand Pasundan Convention

Bandung dengan rincian sebagai berikut:

Gambar

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya
Gambar 2.1 Paradigma Pemikiran
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagian reservasi (pemesanan kamar) merupakan bagian penting di departemen Kantor Depan di Grand Serela Hotel & Convention Medan, sebab hotel tidak dapat mengharapkan

Saran penulis adalah agar Hotel Sweet Karina Bandung mampu meningkatkan dimensi kualitas pelayanan seperti assurance, tangibles, empathy dan responsiveness

Untuk mengetahui pengaruh secara signifikan kualitas pelayanan (responsive, assurance, tangible, empathy dan reliability) terhadap loyalitas pelanggan Hotel Wahyusari

Tujuan dari penelitian ini adalan untuk mengetahui pegaruh lokasi dan kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan pelanggan dalam membentuk loyalitas pelanggan pada Grand Keude

a) Fitur produk dan layanan; bahwa kepuasan pelanggan tergantung pada fitur yang menyertai produk atau layanan yang disediakan. Pelanggan hotel akan merasa puas ketika

Tabel 1.1 Perkembangan Tingkat Huni Kamar di Grand Serela Hotel & Convention Medan pada 31 Desember 2014. Sumber

Tujuan dari penelitian ini adalan untuk mengetahui pegaruh lokasi dan kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan pelanggan dalam membentuk loyalitas pelanggan pada Grand Keude

Oleh karena itu, untuk menjamin kepuasan pelanggan dapat terwujud, salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemilik Topas Galeri Hotel Bandung yaitu dengan menjamin