PENGARUH LABA PER LEMBAR SAHAM DAN RASIO PEMBAYARAN DEVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM
(Studi pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2013)
EFFECT OF EARNING PER SHARE AND DIVIDEND PAYOUT RATIO ON THE STOCK PRICE
(Study on Automotive and Components Company Listed on the Indonesia Stock Exchange Period 2007-2013)
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh jenjang Strata Satu Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Komputer Indonesia
Oleh :
Nur Azizah Saumiyah NIM. 21110076
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
156
DATA RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Nur Azizah Saumiyah
Tempat tanggal lahir : Bandung, 2 April 1992
Alamat : Jln. Permata Bumi VII No. AC34 Cisaranten Kulon
Arcamanik Bandung
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
DATA PENDIDIKAN
TK : Tahun 1997 – 1998 TK Pembina Indramayu
SD : Tahun 1998 – 1999 SD Negeri Karanganyar I
Indramayu
Tahun 1999 – 2004 SD Negeri Babakan Surabaya IV
Bandung
SMP : Tahun 2004 – 2007 SMP Negeri 22 Bandung
SMA : Tahun 2007 – 2010 SMA Negeri 23 Bandung
Perguruan Tinggi : Tahun 2010 hingga saat ini masih tercatat sebagai
Mahasiswa di Universitas Komputer Indonesia
ix DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Pernyataan Keaslian
Motto dan Persembahan
Abstraksi ………... iv
Abstract……… v
Kata Pengantar………. vi
Daftar Isi ………. ix
Daftar Tabel………. xiv
Daftar Gambar………. xvi
Daftar Lampiran……….. xvii
BAB I PENDAHULUAN………... 1
1.1 Latar Belakang Masalah……….. 1
1.2 Identifikasi Penelitian……….. 10
1.3 Rumusan Masalah………... 11
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian……… 11
1.5 Kegunaan Penelitian……… 12
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 13
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS……….. 15
2.1 Kajian Pustaka………. 15
2.1.1 Earning Per Share... 15
x
2.1.1.2 Perhitungan Earning Per Share……….. 16
2.1.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Earning Per Share……… 16
2.1.2 Dividend Payout Ratio………... 17
2.1.2.1 Pengertian Dividend Payout Ratio………. 17
2.1.2.2 Perhitungan Dividend Payout Ratio…………... 18
2.1.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio………... 19
2.1.3 Harga Saham……….. 21
2.1.3.1 Pengertian Saham……….. 21
2.1.3.2 Pengertian Harga Saham……… 21
2.1.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengarui Harga Saham………. 22
2.2 Kerangka Pemikiran……… 24
2.2.1 Pengaruh Earning per Share Terhadap Harga Saham.. 25
2.2.2 Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham………. 26
2.3 Hasil Penelitian Sebelumnya……….. 28
2.4 Hipotesis………. 29
BAB III METODE PENELITIAN………... 31
3.1 Objek Penelitian………. 31
3.2 Metode Penelitian……… 31
xi
3.2.2 Opersional Variabel……… 35
3.2.3 Sumber dan Teknik Penetuan Sampel……… 38
3.2.3.1 Sumber Data………... 38
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data………... 38
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data………. 42
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis………… 42
3.2.5.1 Rancangan Analisis……… 42
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis... 51
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 57
4.1 Hasil Penelitian... 57
4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia 57 4.1.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia... 57
4.1.1.2 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia... 62
4.1.1.3 Uraian Tugas Bursa Efek Indonesia... 64
4.1.1.4 Aktivitas Bursa Efek Indonesia... 75
4.1.2 Analisis Deskriptif... 76
4.1.2.1 Analisis Perkembangan Earning per Share pada Perusahaan Otomotifdan Komponen Periode 2007-2012... 76
xii
Perusahaan Otomotifdan Komponen Periode
2008-2013... 83
4.1.3 Analisis Verifikatif Kuantitatif... 86
4.1.3.1 Pengaruh Earning per Share Terhadap Harga Saham Secara Parsial pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2007-2013... 93
4.1.3.2 Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham Secara Parsial pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2007-2013... 97
4.1.3.3 Pengaruh Earning per Share dan Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham Secara Simultan pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2007-2013... 102
4.2 Pembahasan... 108
4.2.1 Analisis Pengaruh Earning per Share Terhadap Harga Saham ... 108
4.2.2 Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham ... 110
4.2.3Analisis Pengaruh Earning per Share dan Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham... 111
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 114
5.1 Simpulan... 114
xiii
DAFTAR PUSTAKA... 118 LAMPIRAN... 121
xiv Daftar Tabel
Tabel 1.1 Earning per Share (EPS) dan Harga Saham pada Perusahaan Automotive dan Components yang Terdaftar di BEI Pada tahun
2007-2013……….… 6
Tabel 1.2 Waktu Penelitian……….… 14
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu……….. 28
Tabel 3.1 Desain Penelitian……… 34
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel………... 37
Tabel 3.3 Daftar Perusahaan Automotive and Components yang Terdaftar Di BEI……… 39
Tabel 3.4 Daftar Perusahaan yang Dijadikan Sampel……… 41
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi……….. 50
Tabel 4.1 Earning Per Share (EPS) pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2007-2012……….. 77
Tabel 4.2 Dividend Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2007-2012………... 80
Tabel 4.3 Harga Saham pada Perusahaan Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2008-2013……….. 83
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas………... 87
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Asumsi Multikolinieritas……….. 88
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas……….. 89
xv
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Model Regresi Linier Berganda………... 92
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Parsial Antara Earning Per Share dengan Harga Saham………. 93 Tabel 4.10 Hasil Pengujian Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga
Saham Secara Parsial (Uji Statistik t)………. 96 Tabel 4.11 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Parsial Antara Dividend
Payout Ratio dengan Harga Saham………. 98 Tabel 4.12 Hasil Pengujian Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap
Harga Saham Secara Parsial (Uji Statistik t)……….. 101 Tabel 4.13 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Secara Simultan………….. 103 Tabel 4.14 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi……… 104
xvi
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian………... 25 Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis………. 55
Gambar 4.1 Grafik Rata-Rata Earning Per Share pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2007-2012………. 78
Gambar 4.2 Grafik Rata-Rata Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2007-2012……….. 81 Gambar 4.3 Grafik Rata-Rata Harga Saham pada Perusahaan Otomotif dan
Komponen Periode 2007-2013………. 84 Gambar 4.4 Penggambaran Tabel Durbin-Watson pada Hasil Pengujian
Asumsi Autokorelasi……… 91 Gambar 4.5 Grafik Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 pada Hasil
Pengujian Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham Secara Parsial (Uji Statistik t)……….. 97 Gambar 4.6 Grafik Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 pada Hasil
Pengujian Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham Secara Parsial (Uji Statistik t)……….. 102 Gambar 4.7 Grafik Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 pada Hasil
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Rekomendasi Penelitian dari UNIKOM……… 121
Lampiran 2 Formulir Keterangan dari BEI………. 122
Lampiran 3 Surat Keterangan Persetujuan Publikasi………... 123
Lampiran 4 Berita Acara Bimbingan Skripsi………. 124
Lampiran 5 Lembar Revisi Usulan Penelitian……… 125
Lampiran 6 Kartu Peserta Sidang Seminar Usulan Penelitian……...………. 126
Lampiran 7 Keterangan Bebas Pinjam Perpustakaan………. 127
Lampiran 8 Lembar Revisi Sidang Skripsi Penguji 1………. 128
Lampiran 9 Lembar Revisi Sidang Skripsi Penguji 2………. 129
Lampiran 10 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia……… 130
Lampiran 11 Laporan Keuangan ASII………..………….. 131
Lampiran 12 Laporan Keuangan AUTO………..………... 135
Lampiran 13 Laporan Keuangan GDYR……… 143
Lampiran 14 Laporan Keuangan GJTL……….. 147
118
DAFTAR PUSTAKA
Agus Widarjono. (2010). Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Ali Maskun,” Pengaruh Current Ratio, Return on Equity, Return on Asset, Earning per Share Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di BEJ”. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol. 3, No. 2, Oktober 2012, 211-222
Ardiyos. 2001. Kamus Ekonomi. Cetakan Pertama. Jakarta : Citra Harta Prima.
Brigham, Eugene F and Joel. F Houaten. 2009. Fundamental of Financial Statement : Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, buku 1. Edisi Kesepuluh. Alih Bahasa Ali Akbar Ylianto. Jakarta : Salemba Empat.
Burhan Bungin.(2009). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group.
Cecep Taofiqkurochman dan Win Konadi, “Analisis Kebijakan Deviden Terhadap Harga Saham Pada Sektor Industri Konsumsi Periode 2000-2010”. Jurnal Kebangsaan, Vol. 1, July 2012.
Elvira Zeyn. Pengaruh Devidend per Share (DPS) dan Devidend Payout Ratio (DPR) Terhadap Harga Saham di Pasar Sekunder (Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Jurnal Trikonomika Fakultas Ekonomi Unpas, 6(2), 141-150. 2007.
Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin Hendy M., Pasar Modal di Indonesia, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta, 2012.
Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, and Terry D. Warfield. 2007. Intermediate Accounting, Twelfth Eddition. Erlangga.
Farid Harianto, siswanto Sudomo, 1998, Perangkat dan teknik analisis investasi di Pasar Modal, PT. Bursa Efek Indonesia. Hlm. 179
Gordon, M.J., 2009, Dividens Earnings and Stock Prices, The Review of Economics and Statistics. Vvol. 41 No.2 Part 1 pp.99-105
Gujarati, Damodar. (2003). Ekonometrika Dasar. (6thend). Jakarta: Erlangga.
Hartono, Jogiyanto. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.
119
Husein Umar. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis (Edisi 2). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Irham Fahmi, 2013, Analisis Laporan Keuangan, Alfhabeta, Bandung.
Jenny Morasa dan Lidia Mawikere, “Analisis Pengaruh Laba Per Saham Terhadap Harga Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing, Vol. 2 No. 2, Desember 2011.
Kanwal Iqbal Khan, “Effect of Dividends on Stock Prices – A Case of Chemical and Pharmaceutical Industry of Pakistan”, Proceedings of 2 International Conference on Business Management, ISBN:978-969-0368-06-6.
Keputusan Mentri Keuangan RI No. 1548/KMK/1990
Martono dan Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Catatan Keenam. Yogyakarta : Ekonisia.
Moh, Nazir. 2009. Metoe Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Mohammad Hashemijoo, Aref Mahdavi Ardekani, dan Nejat Younesi,” The Impact of Dividend policy on Share Price Volality in the Malaysian Stock Market”. Journal of Business Studies Quarterly 2012, vol. 4 No.1 , pp. 111-129.
Rusdin, 2006. Pasar Modal. Cetakan Kesatu. Bandung : Alfabeta.
SaminaHaque and Murtaza Faruquee, ” Impact of Fundamental Factors on Stock Price: A Case Based Approach on Pharmaceutical Companies Listed with Dhaka Stock Exchange”. International Journal of Business and Management Invention ISSN (Online): 2319 – 8028, ISSN (Print): 2319 – 801X www.ijbmi.org Volume 2 Issue 9ǁ September. 2013ǁ PP.34-41
Seetharaman,A and John Rudolph Raj,” An Empirical Study on the Impact of Earnings Per Share on Stock Prices of a Listed Bank in Malaysia”. The International Journal of Applied Economics and Finance 5 (2): 114-126, 2011
Sugiyono. 2009. MetodePenelitianKuantitatifKualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (12th ed). Bandung: Alfabeta.
120
Sunariyah. 2010. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keenam. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
Sutrisno, Manajemen Keuangan : Teori, Konsep, dan Aplikasi (Yogyakarta : Ekonisia, 2000) Hal. 266.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis investasi dan manajemenPortofolio, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta. Konisius.
Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis.
Weston, J. F dan E. F. Brigham. 2001. Fundamental of Finincial Statement : Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Terjemahan Alfonsus Sirait. Jakarta. Erlangga.
www.idx.co.id
vi
KATA PENGANTAR
ا ِﻢــــــــــــــــْﺴِ ﺑ
ِﷲ
ﻢﯿِﺣﱠراا ِﻦَﻤْﺣﱠﺮﻟا
Assalamu’alaikum Wr, Wb.
Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena
dengan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGARUH LABA PER LEMBAR SAHAM DAN RASIO
PEMBAYARAN DEVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2013.”
Adapun penulisan makalah ini adalah sebagai skripsi untuk memenuhi syarat menempuh jenjang Strata Satu pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan, bantuan, bimbingan serta do’a dari berbagai pihak selama
penyusunan makalah ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., S.Pec., Lic., selaku Dekan Fakultas
vii
3. Dr. Surtikanti, SE., M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi
sekaligus sebagai dosen pembimbing Universitas Komputer Indonesia. 4. Wati Aris Astuti, SE., M.Si., selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
5. Semua Bapak Ibu Dosen dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia. 6. H. Abdul Malik (Alm. Ayah) dan Dra. Hj. Dedeh Jubaedah (Ibu) tersayang
yang selalu memberikan dukungan dan nasihat, do’a dan kasih sayang serta kakak terbaik saya Romdiah Rizqi Rahayu, SE yang selalu
memberikan do’a dan saran.
7. Untuk seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan do’a selama ini.
8. Untuk Randi Rohdiyana dan sahabat-sahabat terbaik saya Evi Setiawati, Vici Putri UN, Novi Prana Pertiwi, Nina Sri MD, Lia Yuliawati, Ovie
Orista, Defira Rizqi, Tita Herlina, Widiani, Risky Fatriani, dan Isti Desnani yang telah memberikan semangat, do’a dalam segala hal, terimakasih atas kebersamaannya selama ini.
9. Untuk semua mahasiswa kelas IV AK - 2 yang selalu kompak dalam belajar dan kebersamaannya selama ini.
viii
Akhir kata penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas
terselesaikannya Skripsi ini. Semoga dapat bermanfaat dapat berguna bagi seluruh pihak khususnya bagi penulis dan semua yang membaca Skripsi ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Bandung, Juli 2014 Penulis
31 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:38) objek penelitian adalah sebagai berikut:
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Berdasarkan definisi di atas, objek dalam penelitian ini adalah Earning Per Share
(EPS), Dividend Payout Ratio (DPR), dan harga saham pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.2 Metode Penelitian
Definisi Metode Penelitian menurut Sugiyono (2009:2) adalah:
“Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, cara
ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu
rasional, empiris dan sistematis.”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif
dengan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan
diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan
32
Menurut Sugiyono (2010:14), pengertian metode deskriptif analisis adalah:
”Statistika yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya.”
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif analisis
merupakan metode yang bertujuan menggambarkan secara sistematis tentang
hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah,
menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis statistik.
Sedangkan Metode Verifikatif menurut Sugiyono (2009:13) adalah:
“Metode verifikatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”
Penggunaan metode deskriptif verifikatif dalam penelitian ini karena metode ini
dapat menggambarkan dengan jelas bagaimana pengaruh Earning per Share (EPS)
dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap harga saham pada perusahaan otomotif
dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang dibutuhkan adalah
data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan
penelitian, sehingga dapat diketahui mengenai pengaruhnya dengan berdasarkan teori
33
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar
penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.
Menurut Moh. Nazir (2009:84) definisi desain penelitian sebagai berikut:
“Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”
Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati, dkk. (2010:30)
adalah sebagai berikut:
1) Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya
menetapkan judul penelitian.
2) Mengidentifikasikan permasalahan yang terjadi.
3) Menetapkan rumusan masalah.
4) Menetapkan tujuan penelitian.
5) Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori.
6) Menetapkan konsep variable sekaligus pengukuran variable penelitian yang
digunakan.
7) Menetapkan sumber data, teknik penentuan sample dan teknik pengumpulan
data.
8) Melakukan analisis data.
34
Dari tabel diatas maka peneliti menguraikan sebagai berikut:
1. Tujuan penelitian pertama adalah untuk mengetahui Earning per Share (EPS),
Dividend Payout Ratio (DPR), dan harga saham dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul, melalaui unit analisis yaitu
perusahaan perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
2. Tujuan penelitian kedua adalah untuk menganalisis besarnya pengaruh Earning
per Share (EPS), Dividend Payout Ratio (DPR) dan harga saham secara parsial,
melalui unit analisis yaitu perusahaan perusahaan otomotif dan komponen yang
35
3. Tujuan penelitian ketiga adalah untuk menganalisis besarnya pengaruh Earning
per Share (EPS), Dividend Payout Ratio (DPR) dan harga saham secara simultan,
melalui unit analisis yaitu perusahaan perusahaan otomotif dan komponen yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.2.2 Opersional Variabel
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis indikator serta skala dari variabel – variabel yang terkait dalam penelitian. Sehingga pengujian
hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul
penelitian.
Menurut Sugiyono(2010:38), mendefinisikan bahwa :
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Berdasarkan judul usulan penelitian yang telah dikemukakan diatas yaitu
pengaruh Earning per Share (EPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap
harga saham, maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas / Independent (Variabel X1 dan X2)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Earning per Share (EPS) (X1) dan
36
2. Variabel Terikat/Dependent (Variabel Y)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen atau variabel terikat (Y)
pada penelitian ini adalah Harga Saham, Indikator yang digunakan adalah harga
saham perusahaan pada saat closing price setelah pengumuman laporan keuangan.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio, berikut ini penjelasan
mengenai rasio.
Moh. Nazir (2009:132) mendefinisikan ukuran rasio sebagai berikut:
“Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran yang memberikan
keterangan tentang nilai absolute dari objek yang diukur.”
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa skala rasio adalah angka nol
yang mempunyai makna, sehingga angka nol dalam skala ini diperlukan sebagai
dasar dalam perhitungan dan pengukuran terhadap objek yang diteliti.
Dengan begitu dapat diambil kesimpulan bahwa operasionalisasi variabel
merupakan definisi yang dinyatakan dengan cara menentukan pemikiran atau gagasan
berupa kriteria kriteria yang dapat diuji secara khusus bagi suatu penelitian menjadi
variabel-variabel yang dapat diukur.
Secara lebih jelas mengenai ketiga variabel tersebut dapat dilihat pada tabel
37
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Indikator Skala
Earning pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki (Irham Fahmi, 2013 : 138).
Earning Per Share (EPS) =
Pendapatan setelah pajak
“Deviden adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.” (Cecep T. dan Win Konadi, 2012)
Dividend Payout Ratio (DPR) =
Dividend per share
“Harga saham merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu dan harga saham tersebut ditentukan oleh pelaku pasar. Tinggi rendahnya harga saham ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham tersebut di pasar modal.”
(Jogiyanto, 2011 : 143)
Harga Saham pada saat Closing Price setelah pengumuman laporan keuangan.
38
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Sampel 3.2.3.1Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat
kuantitatif mengenai laporan keuangan tahunan dan harga saham penutupan tahunan
(closing price) perusahaan.
Definisi Data Sekunder menurut Burhan Bungin (2009: 122) adalah:
“Data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita
butuhkan.”
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan data
perusahaan termasuk harga saham dan data-data yang berkaitan dengan faktor
ekonomi makro. Laporan keuangan terbaru akan lebih mencerminkan kondisi
perusahaan yang sebenarnya saat ini sehingga hasil penelitian akan dapat dijadikan
informasi berharga bagi pelaku pasar modal.
Menggunakan data sekunder karena data tidak secara langsung diperoleh dari
sumber utama melainkan dari sumber kedua dari data yang kita butuhkan. Data dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan otomotif dan komponen yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana merupakan rangkaian dokumentasi pada
periode lima tahun yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013.
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data
Teknik Penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel.
39
1. Populasi
Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel, terlebih
dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel. Definisi Populasi menurut
Sugiyono (2013:49) adalah:
“Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.”
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan yang terdiri atas
laporan keuangan perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) di mulai dari tahun 2007 hingga tahun 2013 pada 12 perusahaan
sehingga jumlah populasi atau N = 12 x 6 = 72
Tabel 3.3
Daftar Perusahaan Automotive and Components yang Terdaftar Di BEI No. Kode Perusahaan Nama Peusahaan
1. ASII PT. Astra Internasional Tbk
2. AUTO PT. Astra Otoparts Tbk
3. BRAM PT. Indo Kordsa Tbk
4. GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk
5. GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk
6. IMAS PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk
7. INDS PT. Indospring Tbk
8. LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk
9. MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk
10. NIPS PT. Nipress Tbk
11. PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk
40
2. Sampel
Penelitian dengan menggunakan sampel, diharapkan hasil yang diperoleh akan
memberikan kesimpulan sesuai dengan karakteristik populasi.
Menurut Sugiyono (2011:81) definisi sampel sebagai berikut:
“Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”
Penentuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi harus
dilakukan dengan teknik pengambilan sampling yang tepat. Adapun teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purpossive
sampling.
Menurut Sugiyono (2011:85) definisi purpossive sampling sebagai berikut:
“Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”
Sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
tahunan yang terdiri dari 5 perusahaan dari tahun 2007-2013 dipilih secara purposive
sampling dengan kriteria sebagai berikut:
1) Data emiten berupa laporan keuangan perusahaan otomotif dan komponen selama
periode lima tahun yaitu dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2013, telah
dipublikasikan dan lengkap dengan deskripsi kinerja perusahaan.
2) Data yang diambil dari tahun 2007-2013 (lima tahun) yang dijadikan sample
karena pada rentang periode ini terdapat fenomena yang menyebabkan harus
adanya penelitian yang dilakukan.
3) Data yang diambil adalah 6 tahun dari tahun 2007-2013 yang dijadikan sampel
41
4) Perusahaan mengalami keuntungan (profit) periode pengamatan.
5) Perusahaan melakukan pembagian deviden kepada para pemegang saham selama
periode pengamatan.
Tabel 3.4
Daftar Perusahaan yang Dijadikan Sampel
No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 ASII PT. Astra Internasional Tbk
2 AUTO PT. Gajah Tunggal Tbk
3 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk
4 GJTL PT. Indo Kordsa Tbk
5 SMSM PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk
Berdasarkan pada tabel 3.4 diatas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian
penulis adalah perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sebanyak 5 perusahaan dengan laporan keuangan 6 periode yaitu tahun
2007-2013, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian penulis ada sebanyak
30 sampel.
3.2.4Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah dengan cara:
1. Dokumentasi
Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang diperoleh dengan cara
42
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang
dimiliki instansi terkait, umumnya tentang laporan keuangan perusahaan otomotif dan
komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Pengumpulan data dilakukan dengan membaca literatur-literatur, buku-buku dan
media internet sebagai media pendukung dalam penelusuran informasi tambahan
mengenai teori maupun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini. Pada tahap ini
juga dilakukan pengkajian data yang dibutuhkan, yaitu mengenai jenis data yang
dibutuhkan, ketersediaan data, cara memperoleh data, dan gambara cara pengolahan
data.
3.2.5Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1Rancangan Analisis
Menurut Umi Narimawati, dkk. (2010:41) :
Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
43
I. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis pengolahan data berbentuk angka (numeric).
Menurut Sugiyono (2011:31), dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan
statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan
inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik
nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan
pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan
dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi
frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram.
Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan
interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan. Dalam hal ini Penulis melakukan
analisis pada data-data keuangan yang terdapat pada perusahaan otomotif dan
komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil analisis tersebut akan
didapat Earning per Share (EPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Harga
Saham.
II. Analisis Statistik
Analisis statistik, meliputi:
1. Uji Asumsi Klasik
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada regresi linier berganda, maka
44
yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan Multiple Linear
Regression sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti.
Pengujian asumsi klasik yang digunakan terdiri atas uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokolerasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai
distribusi normal atau tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat
penting pada pengujian signifikansi koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah
model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga
layak untuk dilakukan pengujian secara statistik.
Dasar pengambilan kepuusan bisa dilakukan dengan melihat angka
probabilitasnya, yaitu:
i. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal
ii. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari populasi adalah tidak normal
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah situasi dimana adanya kolerasi antara
variabel-variabel bebas antara yang satu dengan yang lainnya. Semakin besar kolerasi di
antara sesama variabel independen, maka koefisien-koefisien regresi semakin besar
kesalahnnya. Ada tidaknya terjadi multikolinieritas dapat dinilai dari VIF (Variance
45
Menurut Gujarati, 2003: 362 koefisien determinasi yang diperoleh dengan
meregresikan salah satu variabel bebas , terhadap variabel bebas lainnya. Jika nilai
VIF-nya kurang atau sama dengan 10 maka dalam data tidak terdapat
multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien
regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi
dari yang semestinya.
Menurut Gujarati, 2003: 406 untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas,
digunakan uji Rank Spearman, yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing
variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari
masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang
signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual
tidak homogen).
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ini ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Akibat dari adanya
autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang diperoleh menjadi tidak
efisien, artnya tingkat kesalahan menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi
46
Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi dari data residual terlebih dahulu
dihitung nilai statistik Durbin-Watson (D-W) sebagai berikut:
− = ∑( − )
∑
(Gujarati, 2003: 467)
Kriteri uji yaitu dengan membandingkan nilai D-W dengan nilai d dari table
Durbin Watson dan memiliki kesimpulan sebagai berikut:
i. Jika D-W < atau D-W > 4 , maka pada data terdapat autokorelasi.
ii. Jika < D-W < 4 , maka pada data tidak terdapat autokorelasi.
iii. Jika ≤ D-W atau 4 ≤D-W 4 , maka tidak ada kesimpulan.
2. Analisis Regresi Berganda
Menurut Sugiyono (2010:277), analisis regresi berganda, yaitu:
“Analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana
keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel
independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)”.
Bentuk persamaan dari regresi linier berganda untuk dua prediktor ini yaitu:
47
Keterangan :
Y : Harga Saham
: Konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal iniadalah Y pada saat
variabel bebasnya adalah 0 (X1, X2 = 0)
β : Koefisien regresi berganda antara variabel bebas X1terhadap variabel terikat
Y, apabila variabel bebas X2 diangap konstan.
β : Koefisien regresi berganda antara variabel bebas X2 terhadap variabel terikat Y,
apabila variabel bebas X1 diangap konstan.
X : Variabel independen, yang terdiri dari Earning per Share (EPS) (X1), Dividend
Payout Ratio (DPR) (X2).
: Faktor – faktor lain yang mempengaruhi variabel Y
Regresi linier berganda dengan dua variabel bebas X1 dan X2 metode kuadrat
kecil memberikan hasil bahwa koefisien-koefisien a, b1, dan b2 dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
∑y = a+ b1∑X1 + b2∑X2
∑X1y = a∑X1 + b1∑X1 2
+b2∑X1X2 ∑X2y = a∑X2 + b1∑X1X2 + b2∑X2
2
48
Arti koefisien β adalah jika nilai β positif (+), hal tersebut menunjukkan
hubungan yang searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain
peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh peningkatan atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai β negatif (-),
menunjukkan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas denagn variabel
terikat. Dengan kata lain setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas akan diikuti
oleh penurunan besarnya nilai veriabel terikat, dan sebaliknya.
a. Analisis Korelasi
Yang dimaksud analisi korelasi menurut Andi Supangat (2007:339) adalah:
“Tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih”. Sedangkan untuk mencari
koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y, Variabel X2 dan Y, X1 dan X2 sebagai
berikut:
r x y = n(∑X Y)− (∑X ∑Y)
n∑X −(∑X ) [ n∑Y −(∑Y) ]
r x y = n(∑X Y)− (∑X ∑Y)
n∑X −(∑X ) [ n∑Y −(∑Y) ]
= n(∑X X )− (∑X ∑X )
n∑X −(∑X ) n∑X −(∑X )
(Sumber: Nazir, 2009: 464)
Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi
49
Koefisien Korelasi Secara Parsial
Koefisien korelasi parsial antar X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
r x y = y−
[1− ] [1− ]
Koefisien korelasi parsial antar X2 terhadap Y, apabila X1 dianggap konstan dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
r x y = y−
[1− ] [1− ]
Koefisien Korelasi Secara Simultan
Koefisien korelasi simultan antar X1 dan X2 terhadap Y dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
r y = r y + r y −2rǚ . r y . r
( 1−r )
Besarnya koefisien korelasi adalah -1 ≤ r ≤1 :
1. Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif.
2. Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.
50
1. Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan
mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau
sebaliknya).
2. Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan
variabel Y dan hubungannya searah.
Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan table interprestasi nilai r sebagai
berikut:
Tabel 3.5
Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2010:250)
b. Koefisiensi Determinasi
Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar
variabel independen (X) memiliki dampak terhadap variabel dependen (Y) yang
dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan
51
Kd = r2 x 100%
Keterangan:
Kd : Koefisien Determinasi
r2 : Koefisien Korelasi
3.2.5.2Pengujian Hipotesis
Menurut Sugiyono (2011:159), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya
pengaruh antara variabel independent (X) yaitu earning per share (EPS) (X1) dan
Dividend Payout Ratio (DPR) (X2) terhadap harga saham (Y) variabel dependen,
hipotesis yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t).
Untuk menguji apakah ada hubungan signifikan dari variabel – variabel bebas
(X) berdampak terhadap variabel terikat (Y), selanjutnya pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji statistik t dengan langkah – langkah sebagi berikut:
Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Earning Per Share (EPS)
terhadap variabel terikat harga saham. Hipotesis statistik dari penelitian ini
52
Ho : β1 = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan Earning Per Share
berdampak terhadap variabel terikat harga saham.
Ha : β1 ≠ 0 Terdapat hubungan yang signifikan Earning Per Share berdampak
terhadap variabel terikat harga saham.
Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Dividend Payout Ratio
(DPR) terhadap variabel terikat harga saham. Hipotesis statistik dari
penelitian ini adalah:
Ho : β = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Dividend Payout Ratio
(DPR) terhadap variabel terikat harga saham.
Ha : β ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap harga saham.
Menentukan tingkat signifikan.
Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = n – k – l, untuk menentukan ttabel
sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan
yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk mewakili
hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang
umum digunakan dalam status penelitian.
Menghitung nilai thitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi
signifikan atau tidak dengan rumus :
= r y
( )dan = r y ( )
53
r = Korelasi parsial yang ditentukan
n = Jumlah sampel
t = thitung
Kemudian dibuat kesimpulan mengenai diterima tidaknya hipotesis setelah
dibandingkan antara thitung dan ttabel dengan kriteria :
3. Tolak Ho jika thitung>ttabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.
4. Tolak Ho jika thitung<ttabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.
5. Tolak Ho jika nilai t –sign <ɑ 0,05.
2) Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji Statistik F)
Untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas (X) secara simultan
berdampak terhadap variabel terikat (Y) maka pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji statistik F dengan langkah – langkah sebagai berikut :
Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas earning per
share (EPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap variabel terikat harga
saham.
Ho : β , = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Earning Per Share (EPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh
terhadap variabel terikat harga saham.
54
terhadap variabel terikat harga saham.
Menentukan nilai signifikansi ɑ yaitu 5% atau 0,05 dan derajat bebas (db = n – k – l),
untuk mengetahui daerah Ftabelsebagai batas daerah penerimaan dan penolakkan. Selanjutnya menghitung nilai Fhitung sebagai berikut :
ℎ= R / k
( 1−R ) / ( n−k−1)
(Sumber: Sugino, 2010:257)
R = Koefisien korelasi ganda
K = Jumlah variabel independen
N = Jumlah anggota sampel
Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :
Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.
Tolak Ho jika Fhitung< Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.
Tolak Ho jika nilai F-sign <ɑ ),05.
Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan
hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik,
perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan.
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada
55
Hipotesis nol (Ho) tidak terdapat dampak yang signifikan dan Hipotesis
alternatif (Ha) menunjukkan adanya dampak antara variabel bebas dan variabel
terikat.
3) Pengambilan Kesimpulan
Gambar 3.1
Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya.Jika
thitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan Ha
diterima (ditolak).Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan).
Kesimpulannya, Earning per Share (EPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR)
berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap harga saham. Tingkat signifikannya yaitu 5
% (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95
56
95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan
114 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian, analisis, dan pembahasan mengenai Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio beserta pengaruhnya terhadap harga saham pada perusahaan sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2007 hingga tahun 2013, maka
penulis mengambil simpulan sebagai berikut:
1. Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Terdapat kecenderungan hubungan positif yang kuat antara Earning Per Share dan harga saham, artinya semakin tinggi Earning Per Share suatu perusahaan maka akan mengakibatkan harga saham yang semakin tinggi pula. Meskipun
pada tahun tertentu terjadi peningkatan pada Earning Per Share namun harga saham perusahaan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena investor tidak tertarik dengan peningkatan laba yang tidak disertai dengan peningkatan
return kepada para investor sehingga minat investor berkurang terhadap harga saham perusahaan. Selain Earning Per Share terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham seperti Net Profit Margin, Price Earning Ratio, Return On Asset dan Return On Equity.
115
cenderung akan meningkat pula. Meskipun kenyataannya pada tahun tertentu
terjadi penurunan pada Dividend Payout Ratio namun harga saham perusahaan mengalami peningkatan. Hal tersebut disebabkan perusahaan
otomotif memiliki peran yang sangat penting dalam prekonomian dan perusahaan otomotif rata-rata memiliki citra yang baik di mata para investor sehingga minat investor tetap tinggi terhadap harga saham perusahaan
otomotif dan komponen. Selain Dividend Payout Ratio terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham seperti Net Profit Margin, Price Earning Ratio, Return On Asset dan Return On Equity.
3. Secara simultan, Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara bersama-sama Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio memberikan pengaruh terhadap harga saham dengan arah hubungan positif yang kuat. Sementara sisanya dipengaruhi oleh
faktor ekonomi atau faktor fundamental lain yang tidak diteliti. Hubungan yang positif antara Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio dengan harga saham menunjukan bahwa semakin besar Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio yang dihasilkan suatu perusahaan maka akan mengakibatkan kenaikan harga saham pada perusahaan tersebut.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, analisis, pembahasan, dan uraian simpulan yang
116
1. Sebaiknya perusahaan mengurangi biaya operasional dan meningkatkan
volume penjualan demi menghasilkan laba yang tinggi serta mampu memberikan return sesuai yang diharapkan investor sehingga dapat menarik minat investor untuk berinvestasi dan mengakibatkan penigkatan harga saham perusahaan. Oleh karena itu Earning Per Share dapat dijadikan sebagai referensi bagi investor untuk pengambilan keputusan atas harga saham.
Namun masih adanya pengaruh lain selain Earning Per Share terhadap harga saham, maka investor perlu juga mempertimbangkan Earning Per Share untuk memperoleh harga saham yang tinggi.
2. Sebaiknya perusahaan dapat memperhatikan nilai deviden yang akan dibayarkan kepada para investor karena Dividend Payout Ratio merupakan salah satu hal yang paling diminati para investor. Untuk meningkatkan nilai rasio pembayaran deviden dapat dilakukan dengan menjaga kondisi likuiditas
perusahaan karena jika kondisi likuiditas yang tidak terjaga maka pembayaran deviden akan semakin berkurang karena laba perusahaan akan digunakan untuk membayar likuiditas, kemudian menjaga stabilitas perusahaan agar
jumlah pembayaran deviden kepada investor dapat lebih besar, dan melakukan pengawasan terhadap perusahaan.
3. Perusahaan perlu memperhatikan nilai harga saham perusahaan karena harga saham merupakan faktor utama yang dapat menambah minat investor dalam berinvestasi pada suatu perusahaan. Jika harga saham suatu perusahaan tinggi
117
per lembar saham, melakukan pembayaran deviden, menurunkan tingkat suku
bunga yang akan meningkatkan harga saham karena bunga merupakan biaya yang dapat mengurangi laba perusahaan. Dengan demikian akan menambah
1
PENGARUH LABA PER LEMBAR SAHAM DAN RASIO PEMBAYARAN DEVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM
(Studi Kasus Pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2013)
EFFECT OF EARNING PER SHARE AND DIVIDEND PAYOUT RATIO ON THE STOCK PRICE
(A case Study On Automotive and Components Company Listed In The Stock Exchange Period 2007-2013)
In economic development, the owner of the company is directed to capital markets where the capital market is a means for those who have more funds to invest in the long term. In berinvstasi there are many risks to be faced. To minimize the threat of risk, investors need information on a company's financial statements for the financial statement has been reflected in the company's financial information such as information on earnings per share and dividend payout ratio.
In determining the sample using purposive sampling method using 5 annual financial statements and the Company's Automotive Components listed on the Indonesian Stock Exchange in 2007 to 2013 as many as 30 samples and using multiple linear analysis for hypothesis testing. The process of statistical analysis using SPSS v16.0 for Windows.
Results showed partial earnings per share and dividend payout ratio is a significant positive effect on stock prices. Simultaneously earnings per share and dividend payout ratios slight positive significant effect on stock prices.
Keywords: Earning per Share, Dividend Payout Ratio, Stock Price
1. Pendahuluan
Dalam berinvestasi, investor akan berhadapan dengan berbagai macam resiko yang sulit diprediksi. Untuk meminimalisir terjadinya resiko, investor memerlukan informasi kinerja keuangan perusahaan yang tercantum dalam laporan keuangan. Menurut Farid dan Siswanto (1998:179) “Laporan Keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial.” Tujuan dari laporan keuangan perusahaan yaitu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pembuatan keputusan bisnis dan ekonomis oleh investor yang ada dan yang potensial, kreditor, manajemen, pemerintah dan pengguna lainnya (FASB, 1978). Laporan keuangan dibuat dan disusun oleh para ahli yang memahami laporan keuangan karena laporan keuangan yang dibuat akan menjadi informasi laporan keuangan bagi banyak pihak.
Laporan Keuangan sangat dibutuhkan oleh investor untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan dalam berinvestasi di pasar modal. Di dalam pasar modal, investor besar dan kecil dapat membeli dan menjual saham atau efek lainnya. Harga dari saham atau efek lainnya berfluktuasi sesuai dengan penawaran dan permintaan terhadap efek yang bersangkutan. Harga dari saham atau efek merupakan barometer dari pandangan mereka mengenai masa depan industri dan ekonomi pada umumnya. Penilaian saham secara akurat bisa meminimalkan resiko sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan wajar (Ali Maskun, 2012).
2
Harga saham yang dimaksud adalah harga penutupan (closing price) yang tercantum dalam publikasi laporan rugi-laba tahunan dan variable ini dinyatakan dalam mata uang Rupiah (Rp) (Jenny&Lidia, 2011).
2. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Earning per Share
2.1.1.1 Pengertian Earning per Share
Menurut Irham Fahmi (2013:138) Earning per Share sebagai berikut:
“Earning per share atau pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki.”
Rumus:
Sumber: Irham Fahmi (2013:138)
Menurut Zaki Baridwan (2010) Earning per Share (EPS) sebagai berikut :
“Earning per Share (EPS) atau laba per lembar saham adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk setiap lembar saham yang beredar”.
2.1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Earning Per Share
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Earning Per Share
Menurut Brigham (2009 : 23), yang di alih bahasakan oleh Ali Akbar Yulianto mengenai peningkatan dan penurunan earning per share (EPS):
A. Peningkatan laba per saham dapat disebabkan karena:
1. Laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa yang beredar tetap. 2. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang beredar turun. 3. Laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa yang beredar turun.
4. Persentase kenaikan laba bersih lebih besar daripada persentase kenaikan jumlah lembar saham biasa yang beredar.
5. Persentase penurunan jumlah lembar saham biasa yang beredar lebih besar daripada persentase penurunan laba bersih.
B. Sedangkan penurunan laba per saham dapat disebabkan karena :
1. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang beredar naik. 2. Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar tetap. 3. Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar naik.
4. Persentase penurunan laba bersih lebih besar daripada persentase penurunan jumlah lembar saham biasa yang beredar.
5. Persentase kenaikan jumlah lembar saham biasa yang beredar lebih besar daripada persentase kenaikan laba bersih.
2.1.2 Dividend Payout Ratio
2.1.2.1 Pengertian Dividend Payout Ratio
Menurut Cecep T. dan Win Konadi (2012) deviden sebagai berikut:
“Pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.”
Menurut Darmadji (2006:178) pengertian deviden:
“Deviden adalah pembagian sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham atas persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dengan demikian dividen dapat diperoleh pemegang saham jika perusahaan yang memiliki saham memperoleh keuntungan dan RUPS memberikan keputusan pembayaran dividen atas laba tersebut.”
Rumus:
Earning Per Share =
3 Sumber: Sutrisno (2009:218)
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa deviden adalah pembagian laba perusahaan yang diberikan kepada para pemegang saham dan berdasarkan dengan jumlah saham yang dimiliki serta atas persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2.1.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio
Menurut Sutrisno (2000:267), faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya deviden yang akan dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham:
1. Posisi Solvabilitas Perusahaan
Apabila perusahaan dalam kondisi insolvensi atau solvabilitasnya kurang menguntungkan, biasanya perusahaan tidak membagikan laba. Hal ini disebabkan laba yang diperoleh lebih banyak digunakan untuk memperbaiki posisi struktur modalnya.
2. Posisi Likuiditas Perusahaan
Bagi perusahaan yang kondisi likuiditasnya kurang baik, biasanya dividend payout ratio nya kecil, sebab sebagian besar laba digunakan untuk menambah likuiditas.
3. Kebutuhan untuk melunasi hutang
Salah satu sumber dana perusahaan adalah dari kreditor berupa hutag jangka pendek maupun jangka panjang. Hutang ini harus segera dibayar pada saat jatuh tempo. Alternatif mengganti dana hutang bisa dengan mencari hutang yang baru dan juga bisa dengan sumber dan intern dengan cara memperbesar laba ditahan. Hal ini akan memperkecil dividend payout ratio.
4. Rencana perluasan
Perusahaan yang berkembang ditandai dengan semakin pesatnya pertumbuhan perusahaan, hal ini bisa dilihat dari perluasan yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin pesat perluasan yang dilakukan perusahaan semakin kecil dividend payout rationya.
5. Kesempatan investasi
Semakin terbuka kesempatan investasi semakin kecil deviden yang dibayarkan sebab dananya digunakan untuk memperoleh kesempatan investasi. Namun bila kesempatan investasi kurang baik, maka dananya lebih banyak akan digunakan untuk membayar deviden.
6. Stabilitas pendapatan
Bagi perusahaan yang pendapatannya stabil, deviden yang akan dibayarkan kepada pemegang saham lebih besar dibanding dengan perusahaan yang pendapatannya tidak stabil.
7. Pengawasan terhadap perusahaan
Terkadang pemilik tidak mau kehilangan kendali terhadap perusahaan. Apabila perusahaan mencari sumber dan dari modal sendiri, kemungkinan akan masuk investor baru dan ini tentunya akan mengurangi kekuasaan pemilik lama dalam mengendalikan perusahaan. Jika dibelanjai dari hutang resikonya cukup besar. Oleh karena itu perusahaan cenderung tidak membagi devidennya agar pengendalian tetap berada ditangannya.
2.1.3 Harga Saham
2.1.3.1 Pengertian Harga saham
Menurut Jenny dan Lidia (2011), saham sebagai berikut:
“Tanda bukti kepemilikan atau keikutsertaan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan terbuka. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa si pemilik kertas adalah pemilik perusahaan penerbit kertas tersebut. Dengan demikian jika seorang investor membeli saham, maka ia akan menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan yang bersangkutan.”
Menurut Rusdin (2006 : 68) harga saham sebagai berikut:
“Harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung, jika bursa sudah tutup maka harga pasar saham tersebut adalah harga penutupannya.”
Menurut Sunariyah (2010 : 128) harga saham sebagai berikut:
“Harga saham adalah harga selembar saham yang berlaku dalam pasar saat ini di bursa efek”. Menurut Jogiyanto (2011 : 143) harga saham sebagai berikut :
4
Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa harga saham merupakan harga dari suatu saham yang masih berlaku di pasar bursa yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
2.1.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Menurut Brigham & Weston (2001:26) dialihbahasakan oleh Alfonsius Sirait faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah :
1. Laba per lembar saham (Earning Per Share/EPS)
Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar saham (EPS) yang diberikan perusahaan akan memberikan pengembalian yang cukup baik. Ini akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga harga saham perusahaan akan meningkat.
2. Tingkat Bunga
Tingkat bunga dapat mempengaruhi harga saham dengan cara :
a. Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dengan obligasi, apabila suku bunga naik maka investor akan menjual sahamnya untuk ditukarkan dengan obligasi. Hal ini akan menurunkan harga saham. Hal sebaliknya juga akan terjadi apabila tingkat bunga mengalami penurunan. b. Mempengaruhi laba perusahaan, hal ini terjadi karena bunga adalah biaya, semakin tinggi suku
bunga maka semakin rendah laba perusahaan. Suku bunga juga mempengaruhi kegiatan ekonomi yang juga akan mempengaruhi laba perusahaan.
3. Jumlah Kas Deviden yang Diberikan
Kebijakan pembagian deviden dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagian dibagikan dalam bentuk deviden dan sebagian lagi disisihkan sebagai laba ditahan. Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham, maka peningkatan pembagian deviden merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan dari pemegang saham karena jumlah kas deviden yang besar adalah yang diinginkan oleh investor sehingga harga saham naik.
4. Jumlah laba yang didapat perusahaan
Pada umumnya, investor melakukan investasi pada perusahaan yang mempunyai profit yang cukup baik karena menunjukan prospek yang cerah sehingga investor tertarik untuk berinvestasi, yang nantinya akan mempengaruhi harga saham perusahaan.
5. Tingkat Resiko dan Pengembalian
Apabila tingkat resiko dan proyeksi laba yang diharapkan perusahaan meningkat maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Biasanya semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian saham yang diterima.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka peneliti berasumsi mengambil keputusan sementara (hipotesis) adalah sebagai berikut:
H1 : Earning Per Share(EPS) berpengaruh terhadap harga saham.
H2 : Dividend Payout Ratio(DPR) berpengaruh terhadap harga saham.
5
H3 : Earning Per Share (EPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh terhadap harga
saham.
3. Objek dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:38) objek penelitian adalah sebagai berikut:
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
3.2 Metode Penelitian
Definisi Metode Penelitian menurut Sugiyono (2009:2) adalah:
“Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis.”
3.2.1 Desain Penelitian
Menurut Moh. Nazir (2009:84) definisi desain penelitian sebagai berikut: “Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”
Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati, dkk. (2010:30) adalah sebagai berikut:
1) Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.
2) Mengidentifikasikan permasalahan yang terjadi. 3) Menetapkan rumusan masalah.
4) Menetapkan tujuan penelitian.
5) Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori.
6) Menetapkan konsep variable sekaligus pengukuran variable penelitian yang digunakan. 7) Menetapkan sumber data, teknik penentuan sample dan teknik pengumpulan data. 8) Melakukan analisis data.
9) Melakukan pelaporan hasil penelitian. 3.2.2 Operasional Variabel
Menurut Sugiyono(2010:38), mendefinisikan bahwa :
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif mengenai laporan keuangan tahunan dan harga saham penutupan tahunan (closing price) perusahaan.
Definisi Data Sekunder menurut Burhan Bungin (2009: 122) adalah:
“Data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan.” 3.2.3.2 Teknik Penentuan Data
Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel, terlebih dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel.
Menurut Sugiyono (2013:49) mendefinisikan populasi sebagai berikut:
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Menurut Sugiyono (2011:81) mendefinisikan sampel sebagai berikut:
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
3.2.2 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.2.1 Rancangan Analisis
MenurutUmi Narimawati (2010:41) mendefinisikan rancangan analisis sebagai berikut :