• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Dan Perancangan Database Karyawan Di BPPKI Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Dan Perancangan Database Karyawan Di BPPKI Bandung"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Kemajuan teknologi yang pesat sesuai dengan kebutuhan hampir disetiap aspek sangat penting bagi kehidupan kita. Saat ini sudah menjadi kebutuhan bahwa sistem komputerisasi dapat memberi kemudahan dalam mencari informasi yang diinginkan, mengurangi terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh kelalaian manusia dan penggunaan data yang lebih efisien, penggunaan komputer dan sistem informasi yang optimal dalam sebuah instansi atau perusahaan akan menunjang efisiensi dan efektifitas kerja dalam mengolah data untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Pendistribusian data dengan menggunakan cara copy paste tidaklah efisien karena sang pencari data harus mencari data tersebut berada dimana, dan belum tentu sudah diupdate atau belum.

Dengan memanfaatkan komputer yang berbasisdata lokal sebuah perusahaan terutama pada Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI), kesuksesan organisasi sangat bergantung pada kemampuan mengumpulkan memburu dan mengorganisasi data mengenai operasi-operasi perusahaan secara akurat dan tepat waktu mampu mengelola data secara efektif.

(2)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Masalah yang dapat di identifikasikan pada saat melakukan kerja praktek adalah sebagai berikut :

1. Pengolahan dan pendistribusian data belum terkomputerisasi, sehingga menimbulkan keterlambatan dalam penyimpanan informasi kepegawaian.

2. Sulitnya memberikan informasi kepegawaian dari satu bagian ke bagian lain.

3. Bagaimana bentuk sistem informasi kepegawaian yang dapat membantu dan mempermudah proses pengolahan data kepegawaian.

4. Bagaimana bentuk sistem informasi yang dapat memberikan kemudahan dalam memberikan informasi dari satu bagian ke bagian lain.

1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Penyusun laporan kerja praktek ini bernaksud dan bertujuan untuk :

1. Mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan kembali.

2. Untuk memberikan kemudahan dan memberikan informasi

kepegawaian dari satu divisi ke divisi lain.

3. Untuk memberikan kemudahan dalam membuat laporan penerimaan pegawai, laporan absensi dan penggajian di Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika.

1.4 Batasan Masalah

(3)

1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Dalam kesempatan ini kami melakukan kerja praktek di salah satu instansi negeri yaitu Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan

Informatika, yang berlokasi di Jalan Padjajaran No.88 Bandung. Kerja praktek

ini dilakukan selama 2 bulan, mulai dari bulan Juli sampai Agustus 2010.

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

No Aktivitas Waktu

1.6 Sistematika Pelaporan

(4)

BAB I Pendahuluan Dalam bagian pendahuluan akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, maksud dan tujuan, metode penulisan, kegunaan kerja praktek, waktu dan pelaksanaan kerja praktek, serta sistematika penulisan laporan.

Bab II Landasan Teori Berisi teori yang mendasari penyusunan dan

pembuatan Peta Jaringan Komputer ini.

Bab III Profil Perusahaan Menguraikan gambaran singkat, visi misi dan

struktur organisasi Balai Pengkajain dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika.

Bab IV Analisis Praktek Kerjalapangan Berisi deskripsi pekerjaan dan

hasil perancanan data.

Bab V Penutup Merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan dari

Analisa dan Perancangan yang telah dicoba diimplementasikan serta saran-saran yang diperlukan dalam pengembangan perangkat lunak lebih lanjut.

(5)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

“Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau

lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan” (Jogiyanto H, 1999 : 683)

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem). Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi.

2.1.1 Elemen Sistem

Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.

1. Orang

Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP

2. Prosedur

(6)

3. Perangkat keras

Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.

4. Perangkat lunak

Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :

a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan system manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.

b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.

c. Aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.

5. Basis data

File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya.

6. Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data.

7. Komunikasi data

(7)

yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectivities) atau tujuan (goal).

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian dari sistem. Setiap sistem betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas sistem

(8)

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

5. Masukan sistem

Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

7. Pengolah sistem

Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem.

(9)

2.2 Pengertian Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

2.2.1 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan suatu informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi.

Database

(10)

2.2.2 Kualitas Informasi

Agar informasi dapat mempunyai manfaat dalam proses pengambilan keputusan, informasi harus mempunyai kualitas dan nilai. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu

• Akurat : yang berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan

• Tepat pada waktunya : yang berarti informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.

• Relevan : yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang menerimanya.

2.2.3 Nilai Informasi

Nilai dari sebuah informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Informasi diperoleh dari sistem informasi (information sistems) atau disebut juga processing sistems atau information processing sistems atau information-generating sistems.

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

(11)

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block) dan blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (control block).

Sebagai suatu sistem keenam Blok tersebut masing-masing saling berinteraksi dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

a. Blok Masukan

Blok masukan mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi termasuk metode-metode dan media untuk memperoleh data. Blok Model

Blok model terdiri atas prosedur, logika dan model matematika untuk memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan pada Basis Data.

b. Blok Keluaran

Informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta pemakai sistem.

c. Blok Teknologi

Teknologi yang digunakan untuk menerima data masukan, memroses data, mengirimkan keluaran dengan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan.

(12)

Kumpulan data yang saling berhubungan dan tersimpan dalam perangkat keras komputer serta menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

e. Blok Kendali

Merupakan pengendali dari sistem informasi agar dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan pencegah dari hal-hal yang dapat merusak sistem.

2.3.2 Sistem Informasi Manajemen

Dalam organisasi, harus ada hubungan timbal balik dan keterkaitan yang erat antara setiap fungsi manajemen dengan setiap teknik manajemen agar kondisi sinergi bisa tercapai. Fungsi manajemen menjelaskan apa yang dilakukan dan bagaimana mengendalikan sumber daya agar tujuan bisa dicapai dan dalam melakukan hal ini bersandar pada pengetahuan teknik manajemen. Untuk mewujudkan keterkaitan antara setiap fungsi manajemen dengan setiap teknik manajemen, dibutuhkan sistem informasi manajemen yang akan melingkupi seluruh fungsi dan teknik manajemen. Sistem Informasi Manajemen ini bertugas mengumpulkan, menyimpan dan mengolah data untuk akhirnya menyajikan informasi kepada semua tingkatan manajemen berkaitan dengan fungsi manajemen dalam pengelolaan sumber daya. Sistem informasi manajemen bertujuan menunjang proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan fungsi manajemen pada berbagai tingkatan manajemen.

SIM (Sistem Informasi Manajemen) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

(13)

data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan, maka penulis menggunakan Diagram Arus Data. Diagram Arus Data merupakan alat yang cukup populer sekarang, karena dapat menggambarkan arus data di dalam suatu sistem dengan terstruktur dan jelas. Dalam menggambarkan sistem perlu dilakukan pembentukan simbol, berikut ini simbol-simbol yang sering digunakan dalam Diagram Arus Data (DAD) :

• Kesatuan Luar (External Entity) atau Batas Sistem (Boundary)

Setiap sistem pasti memiliki batas sistem yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima masukan dan menghasilkan keluaran bagi lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan masukan serta menerima keluaran dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi kotak dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.2 Notasi kesatuan luar di DAD

• Arus Data (Data Flow)

(14)

Gambar 2.3 Notasi arus data di DAD

• Proses (Process)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk Diagram Arus Data fisik, proses dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer. Sedangkan untuk Diagram Arus Data lojik, suatu proses hanya menunjukkan proses dari komputer. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran. Berikut ini simbol untuk proses :

Gambar 2.4 Notasi proses di DAD

• Penyimpanan Data (Data Store)

Simpanan data pada DAD dapat disimbolkan sebagai berikut :

Gambar 2.5 Notasi simpanan data di DAD

(15)

penjelasan mengenai media dari simpanan data perlu dicantumkan seperti misalnya buku atau arsip atau suatu kotak dan lain sebagainya. Sedangkan untuk LDFD (logical data flow diagram), penjelasan ini dapat digunakan untuk identifikasi dari simpanan data yang berguna sebagai acuan dalam merancang database.

2.3.3 Alat Bantu Analisis

Perancangan Basis Data

a) Diagram Konteks

Konteks diagram adalah diagram yang paling tidak detail dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data masuk dan keluar dari sistem. Konteks diagram ini digambarkan dengan sebuah lingkaran yang menjelaskan tentang batasan sistem dan saling berhubungan dengan external entity yang akan memberikan masukan dan menerima keluaran dari sistem tersebut yang dihubungkan dengan aliran yang menghubungkan sebuah sistem dengan lingkaran sistem.

b) Normalisasi

Salah satu yang cukup kompleks dalam dunia manajemen database adalah proses untuk menormalisasi table-tabel dalam database relasional. Di pembahasan ini akan membahas mengenai bentuk-bentuk mormalisasi dan teknik-teknik yang digunakan dalam melakukan normalisasi.

Dengan normalisasi kita ingin mendesain database relasional yang terdiri dari table-tabel berikut.

1. Berisi data yang diperlukan.

2. Memiliki sedikit mungkin redudansi.

3. Mengakomodasi banyak nilai untuk tipe data yang diperlukan.

(16)

5. Menghindari kemingkinan kehilangan data secara tidak disengaja/tidak diketahui.

Alasan utama dari normalisasi database minimal sampai dengan bentuk normal ketiga adalah menghilangkan kemungkinan adanya “insertion anomales”, “deletion anomalies”, dan “update anomalies”. Tipe-tipe kesalahan tersebut sangat mungkin terjadi pada database yang tidak normal.

“Insertion anomaly”adalah sebuah kesalahan dalam penempatan informasi entry data baru ke seluruh tempat dalam database di mana informasi tersebut perlu disimpan. Dalam database yang telah dinormalisasi, proses pemasukan suatu informasi baru hanya perlu dimasukan kedalam suatu tempat.

“Deletion anomaly”adalah sebuah kesalahan dalam penghapusan suatu informasi dalam database harus dilakukan dengan penghapusan informasi tersebut dari beberapa tempat dalam database. Dalam database yang telah dinormalisasi, penghapusan suatu informasi hanya perlu dilakukan dalam satu tempat dalam database tersebut.

Sedangkan dalam melakukan update suatu informasi, kesalahan juga dapat terjadi ketika kita harus melakukan update keseluruh tempat yang menyimpan informasi tersebut. Kesalahan ini disebut dengan “Update anomaly”.

Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur table yang normal. Pada dasarnya disain logika basis data relasional dapat menggunakan prinsisp normalisasi maupun teransformasi dari model E-R ke bentuk fisik.

(17)

a. Jika ada dekomposisi/penguraian tabel, maka dekomposisinya dijamin aman (lossless-join decomposition).

b. Terpelihara ketergantungan functional pada saat perubahan data (dependency preservation).

c. Tidak melanggar Boyce Code Normal From (BCNF), jika tidak bisa minimal tidak melanggar bentuk normasisasi ketiga.

Yang dimaksud dengan kebergantungan fungsional/functional dependency adalah:

Diberikan sebuah table/relasi T. Atribut B dari T bergantung secara fungsi pada atribut A dari T jika dan hanya jika setiap nilai B dari T punya hubungan dengan tepat satu nilai A dalam T (dalam setiap satu waktu).

c) Tabel Relasi

Entity Relationship Diagram (ERD) suatu modul yang digunakan untuk mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan dalam data flow diagram. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data hubungan antar data.

ERD suatu pengekspresian dari keadaan yang sebenarnya kedalam kumpulan obyek-obyek dasar yang disebut entitas (entity) melalui relationship diantara entitas-entitas tersebut, ada tiga macam simbol yang digunakan dalam ERD, yaitu :

1 Entity (Entitas)

Merupakan suatu obyek yang dapat diidentifisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.

(18)

Merupakan suatu ciri atau karakteristik dari suatu entitas.

3 Relationship (Relasi)

Merupakan hubungan atau asosiasi sesuatu dengan entitas dan dirinya sendiri / dengan entitas lainnya. Relationship digambarkan sebagai garis yang menghubungkan entitas-entitas yag dipandang memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya.

Tabel 2.1 Relasi hubungan atribut dalam satu file

No Gambar Relasi Macam

Hubungan satu berbanding satu dengan relasi antar keduanya yang diwakilkan dengan tanda panah tunggal.

2. Relasi dari

satu ke banyak (one to many

relationship)

Hubungan satu berbanding banyak dengan relasi antar keduanya yang diwakilkan dengan tanda panah ganda untuk menunjukan

hubungan banyak tersebut.

3. Relasi banyak

(19)

banyak tersebut.

(20)

BAB III

PROFIL DEPARTEMEN

3.1 Tinjauan Umum Departemen

Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi atau BPPKI seperti yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 84/KEP/M.KOMINFO/10/2005 Tanggal 26 Oktober 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi, adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia(Badan Litbang SDM), Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) yang secara teknis operasional dibina oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Literasi Komunikasi dan Informatika, Badan Litbang SDM.

Departemen Komunikasi dan Informatika merupakan integrasi dari Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi, Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Departemen Perhubungan dan Lembaga Informasi Nasional. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2005 tentang kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata kerja Kementerian Negara jo Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, status kelembagaan Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi berubah menjadi Departemen Komunikasi dan Informatika.

Landasan Hukum kelembagaan BPPKI adalah sebagai berikut;

• Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 8/M Tahun 2005;

• Peraturan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara RI

(21)

• Peraturan Mentri Komunikasi dan Informatika Nomor 01/P/M.KOMINFO/4/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Komunikasi dan Informatika;

• Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No.

84/Kep/M.Kominfo/10/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi, yang telah diubah dengan peraturan menteri Kominfo No. 22/PER/M.KOMINFO/6/2008

Bila melihat riwayat pendiriannya, BPPKI berasal dari sebuah bentukan lembaga yang bernama Lembaga Penelitian dan Pendapat Umum atau LPPU yang didirikan pada tahun 1975 dan berada dalam lingkup organisasi Departemen Penerangan, dengan penggagas datang dari kalangan pers waktu itu antara lain Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung. Pada tahun 1977, LPPU berganti nomenklatur menjadi Balai Penelitian dan Pendapat Umum atau BP3U. Tahun 2002 hingga tahun 2008 BP3U berganti nama menjadi Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi atau BPPKI. Sejak Tahun 2008 hingga sekarang BPPKI menjadi Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Bandung (BPPKI). Sampai saat ini lembaga ini telah dipimpin oleh enam orang kepala balai.

Tabel 3.1 Kepala Balai

(22)

Pribady BP3U 2002

Sumber : BPPKI, 2010

3.2 Struktur Organisasi Departemen

BPPKI dipimpin oleh seorang Kepala, dengan jabatan eselon IIIa. Susunan organisasi BPPKI terdiri dari Kepala Subbagian dan Kepala Seksi setingkat jabatan eselon IVa; yaitu;

Subbagian Umum yang mempunyai tugas melakukan urusan tata persuratan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan rumah tangga serta penyusunan laporan;

Seksi Program dan Evaluasi meliputi penyusunan program pengkajian dan pengembangan komunikasi dan informatika di daerah serta evaluasi pelaksanaannya;

Seksi Publikasi melaksanakan publikasi hasil pengkajian dan pengembangan komunikasi dan informatika;

(23)

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Jumlah jabatan fungsional tersebut ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Sedangkan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berikut adalah struktur organisasi di BPPKI.

Gambar 3.1Struktur Organisasi KEPALA

Drs. Ramon,M.Si

KASUB B AG . UMUM Dra. Betty Dj uliaty

Staff Pelaksana:

Agung Tri Satrio ,SH.(honorer) Iy an Wahdian(honorer) Adang Rahay u(honorer) Asep Sukm ana(honorer)

KASIE EVALUASI & PROG RAM Drs. Muly no Yalia

Staff Pelaksana:

Lam bertus

Yoy o Suhaway a, Sm Hk. Yulia Tuti Nury ati Dra. Mam an Nurzam an Uwar Suwardi

KASIE PUB LIKASI C. Suprapti Dwi Takariani, SH.

Staff Pelaksana:

Johnson Pasaribu, Sm Hk. Wiwin Winaningsih Ati Sum iati Widie Budiarta, A.Md. One Indraretnani, S.Sos.(honorer)

KELOMPOK FUNG SIONAL PENELITI Dra. Risa Sunarsi

Hj . Neti Sum iati Hasandinata, SH. Dra. Hildawati

(24)

Data Pegawai BPPKI Bandung sampai dengan April 2009, seluruhnya berjumlah 31 orang (tidak termasuk tenaga honorer), dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 3.2 Tabel Jabatan

Sumber : BPPKI, 2010

Tabel 3.3 Kepangkatan

No Pangkat/Golongan Jumlah

1 Pengatur Muda (II/a) 1

2 Pengatur Muda TK.1(II/b) -

3 Pengatur (II/c) 2

No Jabatan Jumlah

I Jabatan Struktural

Eselon III – a 1 orang 1 orang

Eselon IV – b 3 orang 1 orang

II Jabatan Fungsional

Peneliti 7 orang

Litkayasa 7 orang

Pustakawan -

Analis Kepegawaian 1 orang

Kehumasan -

III Peneliti Merangkap

Struktural 3 orang

(25)

4 Pengatur (II/d) 1

5 Penata Muda (III/a) 2

6 Penata Muda Tk.1(III/b) 5

7 Penata (III/c) 7

8 Penata Tk.1(III/d) 8

9 Pembina (IV/a) 4

10 Pembina Tk.1 (IV/b) 1

Sumber : BPPKI, 2010

Tabel 3.4 Pendidikan

No Pendidikan Jumlah

1 SD -

2 SLTP 1 orang

3 SLTA 10 orang

4 SARJANA MUDA/D3 4 orang

5 SARJANA (S1) 17 orang

6 MAGIISTER (S2) 1 orang

Sumber : BPPKI, 2010

3.3 Deskripsi Kerja

(26)

menghasilkan temuan baru dan model aplikatif yang dapat dipergunakan secara pragmatis.

Produk yang dihasilkan BPPKI Bandung tidak saja berupa data yang terdiri dari data dan informasi hasil kajian isu daerah dari media cetak - dilaksanakan setiap minggu atau 52 minggu dalam satu tahun - dan data serta informasi hasil penelitian lapangan, tetapi juga meliputi jasa berupa, layanan data dan informasi melalui perpustakaan, layanan jasa penelitian dan pengumpulan data, dan layanan jasa informasi melalui akses internet.

3.3.1 Visi dan Misi

3.3.1.1 Visi Depkominfo

Terwujudnya masyarakat informasi yang sejahtera melalui penyelenggaraan komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien dalam kerangka negara Kesatuan Republik Indonesia.

3.3.1.2 Visi BPPKI Bandung

Berkembangnya tata informasi masyarakat berbasis telematika yang sehat, lancar, murah, dan bermanfaat melalui fasilitasi layanan informasi dan data research.

3.3.1.3 Misi BPPKI Bandung

• Mengembangkan hasil kegiatan pengkajian komunikasi dan informatika untuk terciptanya kualitas masukan (inputs) terhadap user.

(27)

• Mengembangkan SDM profesional sesuai tuntutan zaman serta mampu menjalankan tugas dan fungsi pelayanan informasi kepada user secara prima.

• Menyediakan dan menyebarluarkan informasi nasional dan daerah sebagai bentuk komitmen pertanggungjawaban sosial ke masyarakat

• Mewujudkan standar aplikasi pemanfaatan telematika di masyarakat.

(28)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Berikut ini akan diberikan gambaran dokumentasi dari sistem yang sedang berjalan di institusi pemerintahan dengan menggunakan beberapa cara yaitu : Flow map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD).

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisa dokumen merupakan penjelasan mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem basis data kepegawaian di BPPKI. Dalam analisa suatu dokumen tidak lepas dari hasil analisa, karena dari hasil analisa system baru dapat dibuat suatu rancangan system.

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Untuk mengetahui sistem pengolahan data karyawan yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terkait baik dari dalam maupun dari luar oraganisasi. Hal ini untuk memudahkan kita dalam memahami informasi-informasi yang didapat dan dikeluarkan oleh sistem itu sendiri. Adapun aliran informasi yang sedang berjalan di BPPKI adalah sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Kartu Pegawai

Sumber : Bagian Kepegawaian

Rangkap : 1

Fungsi : Sebagai data pegawai

Atribut : NIP,Nama,Jenis Kelamin,TTL,Agama,PendidikanAlamat

(29)

Sumber : Bagian Kepgawaian

Rangkap : 1

Fungsi : Keterangan Keluarga

Atribut : Nama isteri/suami,TTL,Tgl Perkawinan,Nama Anak

3. Nama Dokumen : Riwayat Pekerjaan

Sumber : Bagian Kepegawaian

Rangkap : 1

Fungsi : Data mengenai riwayat kerja pegawai

Atribut : Surat Keputusan,Mutasi,tgl berlaku,pangkat,gol gaji,gaji pokok, masa kerja,

4.1.2.1 Diagram E-R

Komponen utama pembentuk model entity relationsip adalah entitas (entity) dan relasi (relation). Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain, sedangkan karakteristik dari entitas dideskripsikan oleh suatu atribut / property. Relasi menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

Diagram hubungan entitas atau Entity Relationsip Diagram (ERD) merupakan suatu gambaran yang sistematis dari suatu model entity relationship

(30)

1. Relasi Satu ke Satu

Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas kedua, begitu juga sebaliknya

Entitas A Entitas B

Atribut _A1 Atribut_B1

Gambar 4.1 ERD dengan relasi satu ke satu

2. Relasi Satu ke Banyak

Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas kedua, tetapi setiap entitas pada himpunan entitas kedua hanya dapat berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan pertama

Entitas A Entitas B

Atribut _A1 Atribut_B1

Gambar 4.2 ERD dengan relasi satu ke Banyak

3. Relasi Banyak ke Banyak

Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas kedua, dan demikian juga sebaliknya

Entitas A Entitas B

Atribut _A1 Atribut_B1

(31)

4.1.2.2 Diagram Konteks

Diagram ini menggambarkan input dan output antara sistem dengan dunia luarnya, dalam hal ini sistem informasi karyawan di Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informasi.

Pendekatan terstruktur ini mencoba menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar (disebut dengan top level) dan memecah-memecahnya menjadi bagian yang lebih terperinci (disebut dengan lower level). DFD yang pertama kali digambarkan adalah level teratas (top level). Dari diagram konteks ini kemudian akan digambar lebih terperinci lagi yang disebut dengan digram level 0 (overview digram). Tiap-tiap proses di level 1 (satu) akan digambar kembali dengan lebih terperinci lagi dan disebut dengan level 2 (dua) dan seterusnya sampai tiap-tiap proses tidak dapat digambar lebih terperinci lagi.

Data karyawan mengalir ke sistem informasi, dan data karyawan selanjutnya akan terjadi proses penyelesaian penggajian, administrasi dibantu oleh petugas yang berkepentingan.

4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan

(32)

dan efisien. Permasalahan yang sering terjadi dari pendataan secara manual ini adalah

Kekurangan

Keamanan data pada sistem yang sedang berjalan masih di arsipkan dalam bentuk dokumen,hal ini dapat mengakibatkan data menjadi rusak dan hilang. Dan juga tidak efektif dan kurang akurat.

Solusi

Program aplikasi penyimpananya berupa database dapat menjaga keakuratan dan keamanan data tersebut,dan lebih efektif dan efisien.

4.1.4 Kamus Data

Kamus data dapat dipandang sebagai bagian basisdata itu sendiri. Dengan demikian, basisdata mendeskripsikan dirinya sendiri karena berisi informasi mengenai struktur yang dimilikinya. Informasi di kamus data disebut metadata yaitu “data mengenai data”. Metadata juga dapat dikenai query dan dimanipulasi sebagaimana data lain yang berada di basisdata.

(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah berjalan dan rancangan sistem adalah sebagai berikut :

Bahwa Komputerisasi sangat diperlukan dalam pengolahan data di BPPKI yang sebelumnya dilakukan dengan cara manual karena dapat meningkatkat efektifitas dan efisiensi pengelolaan data karyawannya.  

5.2Saran

(34)

Daftar Pustaka

Bambang Haryanto. 2004. Sistem Manajemen BasisData. Informatika.

Bandung.

Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan BasisData. Andi. Yogyakarta.

(35)

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Rudi Permana 10507684

Moh. Ershad Taufich 10507717

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(36)

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah... 2

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan... 2

1.4. Batasan masalah... 2

1.5. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan... 3

1.6. Sistematika Penulisan... 3

BAB II LANDASAN TEORI

Komponen Sistem Informasi ...11

2.3.1.Alat Bantu Analisis 1). Perancangan Basis Data a) Normalisasi b) Tabel Relasi BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1.Tinjauan Umum Perusahaan ... 20

3.2.Struktur Organisasi Perusahaan ... 22

3.3.Deskripsi Kerja ... 25

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 28

4.1.1.Analisis Dokumen ... . 28

4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 28

(37)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan... 33 5.2. Saran... 33

(38)

Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat dan karunia-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan laporam kerja

praktek dengan judul “ANALISIS DAN PERANCANGAN DATABASE

KARYAWAN DI BALAI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BANDUNG”.

Adapun tujuan penyusun menyusun laporan kerja praktek ini adalah untuk

memenuhi tugas mata kuliah kerja praktek pada Program Strata Satu Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Meskipun dalam menyelesaikan laporan ini penyusun banyak menemui

kesulitan dan hambatan, tetapi karena adanya dorongan dan motivasi dari berbagai

pihak, maka laporan ini dapat selesai dalam waktu yang sudah ditentukan.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun laporan

kerja praktek ini semata-mata dikarenakan keterbatasan kemampuan menulis.

Untuk itu penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya

membangun dari semua pihak.

Harapan penyusun, semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat baik

(39)

1. Bapak Drs. Agus Supriatna, M.Si. Selaku ketua Program Studi

Manajemen Informatika Diploma III Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Bandung.

2. Seluruh staf dosen pengajar dan staf tata usaha Program Studi Manajemen

Informatika Diploma III Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Padjadjaran Bandung.

3. Bapak selaku pembimbing lapangan di tempat kerja praktek yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan

dorongan dan saran untuk laporan ini.

4. Teman-teman di Manajemen Informatika Diploma III Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran

Bandung yang telah banyak membantu dan memberikan semangat.

Bandung, Oktober 2010

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1 Siklus informasi
Gambar Relasi
Tabel 3.1 Kepala Balai
+6

Referensi

Dokumen terkait

Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang

komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke proses dan akan dihasilkan. arus data yang keluar

Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar

Kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang

Suatu Proses Adalah Kegiatan Atau Kerja Yang Dilakukan Oleh Orang, Mesin Atau Komputer Dari Hasil Arus Data Yang Masuk Ke Dalam Proses Untuk Dihasilkan Arus Data Yang Akan Keluar

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasii suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang keluar

Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari