• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Informasi Perfomance Appraisal Di PT. Trans TV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Sistem Informasi Perfomance Appraisal Di PT. Trans TV"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang KP

Perkembangan teknologi komputer dan ilmu pengetahuan dimasa sekarang ini sangat cepat seiring dengan penemuan-penemuan baru yang berguna dalam

mengembangkan teknologi. Perkembangan tersebut sangat mempengaruhi kinerja dari setiap perusahaan dalam mengantisipasi dan menangani segala permasalahan-permasalahan yang timbul untuk mendapatkan solusi. Pada setiap perusahaan, saat ini sudah diterapkan sistem informasi komputerisasi dalam pengolahan data, sebagai dasar proses manajemen, sebagai acuan pengambilan keputusan untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi kerja di segala bidang. Sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi dalam mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.

(2)

Berdasarkan latar belakang inilah penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian dan analisis terhadap sistem penilaian kinerja karyawan, yang akan dituangkan penulis dalam Laporan Kerja Praktek dengan Judul “Analisis Sistem Informasi Performance Appraisal di PT. Televisi Transformasi Indonesia“

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

PT. TRANS TV memiliki satu sistem yaitu sistem penilaian kinerja karyawan yang di peruntukan bagi karyawan – karyawan PT. TRANS TV tujuannya adalah bagian kerja yang mencerminkan kontribusi anda kepada perusahaan dan kemajuan yang anda capai untuk memperoleh gaji yang sesuai.

Permasalahan yang akan menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tidak terintegrasi dengan aplikasi lain sehingga kinerja yang diperlukan membutuhkan waktu lebih lama.

1.2.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem penilaian kinerja karyawan yang sedang berjalan di PT. TRANS TV

(3)

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakan kerja praktek adalah untuk mengimplementasikan pengetahuan yang selama ini didapat di perkuliahan dengan kenyataan sesungguhnya di lapangan atau sekaligus mengaplikasikanya jika yang didapat di perkuliahan dengan sesungguhnya di lapangan termasuk merancang sistem atau pun mengembangkan sistem yang ada biar bisa lebih efektif dan berguna.

Tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah :

1. Untuk mengetahui sistem penilain kinerja karyawan yang berjalan pada PT. TRANS TV

1.4 Batasan Masalah

Yang menjadi batasan masalah adalah kita menganalisis sistem penilaian kinerja karyawan (Performance Appraisal) di PT. TRANS TV

1.5 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek

Judul KP : Analisis Sistem Informasi Performance Appraisal di PT. Televisi

Transformasi Indonesia.

Lokasi KP : PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA

(4)

Tabel Kegiatan kerja praktek di PT. Transformasi Televisi Indonesia

(5)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. Ada dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih

menekankan pada elemennya dan prosedur.

1. Pendekatan elemen

a. Sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud, (Davis,1985). b. Sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling

berinteraksi, saling bergantung, satu sama lain dan terpadu. Sebuah sistem mempunyai tujuan atau sasaran, (Lucas, 1989).

c. Sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama, (G. Murdick, 1993).

(6)

2. Pendekatan Prosedur

a. Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Gerald. J., 1991).

b. Prosedur adalah suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang

mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya (Gerald. J., 1991).

2.1.1 Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

(7)

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain.

(8)

sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan

balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

(9)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.

Komponen-komponen sistem yang atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suat sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem merupakan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

(10)

4. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya.Keluaran(output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

5. Masukan (Input)

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.

6. Keluaran (Output)

Output merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

(11)

2.1.3 Klasifikasi Sistem

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan (Habluminnallah).

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dan malam, sistem kehidupan umat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system. Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

(12)

pasti, sehingga keluaran dan sistem tersebut dapat diramalkan dan relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Contoh: Sistem komputer.

Probabilistic system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Contoh: Sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi.

4. Sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system)

Close system merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

Open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.

2.2 Pengertian Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu sistem? Informasi didefinisikan oleh Azhar Susanto(2000) sebagai berikut : ”Informasi

(13)

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data dapat didefinisikan sebagai berikut :

”Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”. Menurut Azhar Susanto,2000.

Data bisa berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran. Saat ini data tidak harus selalu dalam bentuk kata atau kalimat tapi

bisa juga dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua atau tiga dimensi.

Jadi informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut. Dari uraian tentang informasi ini ada tiga hal penting yang harus diperhatikan yaitu :

1 Informasi merupakan hasil dari pengolahan data 2 Memberikan makna atau arti

3 Berguna atau bermanfaat.

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) menurut [Jog05] tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness), dan relevan (relevance).

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat.

(14)

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information-generating systems. Sistem informasi didefenisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut :

”Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Definisi menurut Cushing (1995:6) sebagai berikut :

“Sistem Informasi adalah mengumpulkan,memasukan,memproses dan

menyimpan data-data managemen,mengontrol dan melaporkan informasi sehigga suatu organisasi dapat mencapai tujuan”

Definisi Menurut Wilkinson (2000:5)

“Sistem Informasi adalah suatu kerangka kerja dimana sumberdaya

(15)

Fase-fase penyusunan system informasi ,menurut Wilkinson:

1. Perencanaan sistem

Merupakan fase yang paling awal dalam penyusunan system informasi yang memungkinkan perusahaan untuk melakukan:

a. Mengintergrasi pengembangan system informasi dengan proses perencanaan perusahaan secara keseluruhannya

b. Menjamin penyusunan proyek-proyek system secara teratur dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia secara efisien

c. Mengenali perubahan prioritas dan kondisi-kondisi yang baru timbul serta peningkatan permintaan informasi.

d. Melaksanakan perbaikan-perbaikan dalam informasi pada saat tehnologi informasi tersebut menjadi relevan terhadap kebutuhan perusahaan.

2. Analisis Sistem

Fase ini dimaksudkan untuk melaksanakan survey terhadap system informasi yang ada dan menentukan apa yang diperlukan untuk memperbaiki system yang ada.

3. Desain Sistem

Pada fase ini tugas disainer system adalah mempertimbangkan segi-segi (features) mana dari perbaikan system yang akan dapat memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah disusun pada fase analisis system. Fase desain system diawali dengan pembuatan desain konseptual (bersifat logis dan berorentasi pada pemakai) dan diakhiri dengan desain rinci (diperoleh rincian-rincian fisik dari

(16)

4. Seleksi Sistem

Fase ini menentukan perangkat lunak ataupun perangkat keras yang akan digunakan dalam system yang baru saja di desain, pada fase ini perusahaan harus mempertimbangkan proposal-proposal mengenai perangkat keras maupun lunak, serta mengevaluasinya.

5. Implementasi sistem

Merupakan fase berikutnya dari siklus penyusunan system, setelah tim evaluasi menentukan sumber-sumber sistem yang diperlukan kemudian membuat suatu laporan yang disampaikan kepada manajemen. Jika laporan disetujui untuk memperoleh sumber-sumber yang dipilih , maka dimulailah fase implementasi yang meliputi 3 langkah:

a. Melaksanakan langkah-langkah pendahuluan

b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada sistem operasional c. Melaksankan evaluasi dan kegiatan-kegiatan lanjutan.

6. Operasi Sistem

(17)

John Burch dan Gary Grudnitski yang ada pada bukunya Jogiyanto,2005 mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing

saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

1.Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2.Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3.Blok Keluaran

(18)

4.Blok Teknologi

Teknologi merupakan ”kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

5.Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

6.Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Alat Bantu Analisis

(19)

Perancangan yang kurang baik akan mengakibatkan sistem yang dibangun harus dirombak total atau sistem yang dibangun akan sangat berlebihan dari kebutuhan yang diperlukan. Tahap perancangan disebut juga tahap pemecahan masalah, yaitu dengan menyusun suatu alur sistem, masukan, prosedur proses, keluaran dan database.

2.4.1 Bagan Alir Dokumen (flow map)

Bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Beberapa simbol yang digunakan di bagan alir dokumen antara lain :

a. Dokumen (Document)

Simbol ini menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.

b. Kegiatan Manual (Manual Operation)

Simbol ini menunjukkan pekerjaan manual yang dilakukan oleh orang.

c. Simpanan Off line (off-line Storage)

Simbol ini menunjukkan file non-komputer yang diarsipkan.

d. Proses (Process)

Simbol ini menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.

e. Simpanan Data (data storage)

(20)

f. Penghubung (connector)

Simbol ini menunjukkan penghubung kehalaman yang masih sama atau kehalaman lain.

2.4.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah model atau gambar yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan sistem. Untuk menggambarkan diagram konteks, kita

deskripsikan data apa saja yang dibutuhkan oleh sistem dan dari mana sumbernya, serta informasi apa saja yang akan dihasilkan oleh sistem tersebut dan kemana informasi tersebut akan diberikan.

Diagram konteks adalah kasus khusus dari Data Flow Diagram yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang di presentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

2.4.3 Diagram Arus Data

DFD (Data Flow Diagram) digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya harddisk, Diskette, CD, dan sebagainya). Beberapa simbol yang digunakan di DFD antara lain :

a. Kesatuan Luar (External Entity)

(21)

merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

b. Arus Data (Data Flow)

Arus data di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external

entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

c. Proses (Process)

Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.

d. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa :

1. Suatu file atau database di sistem komputer 2. Suatu arsip atau catatan manual.

3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. 4. Suatu tabel acuan manual.

5. Suatu agenda atau buku.

Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal

(22)

2.4.4 Kamus Data

Kamus data adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Selama penyusunan suatu sistem informasi, kamus data digunakan sebagai alat untuk mendefinisikan aliran data yang mengalir di sistem, merancang input, merancang laporan-laporan dan merancang database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di Data Flow Diagram. Struktur dari suatu arus data di Data Flow Diagram dapat dilihat secara lebih terinci di kamus data.

2.4.5 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan, diorganisasi sedemikian rupa, disimpan dalam suatu media penyimpanan tertentu tanpa penguangan (redundancy), agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. Keuntungan Sistem Basis Data adalah kecepatan, kemudahan, efisiensi ruang penyimpanan, keakuratan, ketersediaan, kelengkapan, keamanan, kebersamaan.

2.5 Definisi Data

Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi. Himpunan data akan memiliki sifat yang unik, antara lain sebagai berikut:

a. Saling berkaitan (interrelated), data-data tersebut akan saling berkaitan / terintergrasi dan tersimpan secara terorganisir didalam suatu media penyimpanan.

b. Kebersamaan (Shared); data yang terintergrasi tersebut dapat diakses oleh

(23)

oleh berbagai macam pengguna /orang tetapi hanya satu yang dapat merubahnya yaitu Database Administrator (DBA).

Sifat kebersamaan (Shared) dalam himpunan data tersebut akan membutuhkan perubahan berupa cara berpikir pengguna yang terbiasa dengan pola pemilikan data tersendiri dan cara penanganan dan manajemen data dalam organisasi.

Data bersama (Sharing Data) merupakan data yang dapat digunakan secara bersamaan oleh beberapa pemakai pada lokasi yang sama ataupun berbeda. Data bersamaan memiliki tiga tipe:

1. Data bersamaan diantara unit fungsional.

2. Data bersamaan pada berbagai tingkatan pengguna. 3. Data bersama yang tersebar secara geografis.

c. Terkendali (Controlled); data yang terintergrasi tersebut hanya dapat diubah oleh seorang Database Administrator (DBA).

2.6 Pengertian Basis Data (Database)

Menurut Yahya (2001:8), basis data (database) didefinisikan sebagai himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

(24)

2.6.1 Operasi Dasar Basis Data

Operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data meliputi:

1. Pembuatan basis data baru (create database). 2. Penghapusan basis data (drop database).

3. Pembuatan file atau tabel dari suatu basis data (drop table).

4. Penambahan atau pengisian data baru ke sebuah file atau tabel di sebuah basis data (insert).

5. Pengambilan data dari sebuah file atau tabel (retrieve atau search). 6. Pengubahan data dari sebuah file atau tabel (update).

7. Penghapusan data dari sebuah file atau tabel (delete).

2.7 Arsitektur Aplikasi

Internet adalah jaringan informasi komputer mancanegara yang berkembang sangat pesat dan pada saat ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia.

(25)

2.7.1 Cara kerja World Wide Web (WWW)

Berikut ini adalah pemaparan cara kerja world wide web (www):

1. Informasi-informasi web disimpan dalam sebuah dokumen halaman-halaman web (web pages).

2. Dokumen web yang disimpan dapat disebut dengan web server apabila komputer yang dimaksud telah dilengkapi dengan web server.

3. Komputer-komputer membaca web pages disebut web client.

4. Komputer web client menampilkan halaman web dengan menggunakan sebuah program khusus yang disebut dengan browser web (web browser).

2.7.2 Situs Web

Situs web (website) merupakan suatu tempat untuk meletakkan sekumpulan halaman web (web pages) milik seseorang atau suatu perusahaan. Halaman pertama yang akan muncul jika situs web diakses disebut home page. Sutarman (2003:6).

2.7.3 Server Web

(26)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

UMUM

(27)

VISI Trans TV

Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.

MISI Trans TV

Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.

Trans TV mulai mengudara secara teknis pada tanggal 22 Oktober 2001 di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi dengan pola teknik selama beberapa jam perhari. Pada tanggal 25 Oktober mulai menyiarkan program yang bertajuk TransTune-in, sekaligus meluaskan jangkauan siaran hingga wilayah bandung dan sekitarnya. Pada tanggal tersebut Trans TV telah mulai menyiarkan siaran langsung upacara peresmian Bandung Supermall, kawasan perbelanjaan paling luas di Ibukota Jawa Barat ini.

(28)

Secara berurutan, menara-menara pemancar di Yogyakarta yang juga mencakup kota Solo, Semarang, Surabaya dan terakhir Medan, mulai berfungsi, sehingga memperluas jangkauan siaran Trans TV ke wilayah-wilayah Utama Indonesia.

Kalangan pertelevisian menjadikan tujuh kota ini sebagai indicator untuk dasar perhitungan AC Nielsen untuk mengetahui popularitas dari suatu program

maupun TV Station, dimana jumlah penonton televisi permenit dihitung dengan metode random sampling dengan bantuan people meter.

Berkat perencanan yang baik Trans TV bisa memperoleh alokasi frekuensi UHF yang rata-rata paling rendah dibandingkan setasiun-stasiun televisi lain. Kanal frekuensi ini memudahkan penonton mencari gelombang siaran Trans TV.

tabel 3.1 alokasi frekuensi, pemancar, menara

Dan Trans TV akan memperluas jangkauan siaran dan mentargetkan pada tahun 2003 dengan memasang Transmisi pada titik-titik strategis di kota-kota :

Cirebon Purwokerto Palembang Madiun Malang Denpasar

Lampung Pekan Baru Batam Banjarmasin Manado Makasar

tabel 3.2 jangkauan frekuensi

Wilayah Frekuensi Pemancar Menara

Jakarta, Bogor,Tangerang,Bekasi 29 UHF 80 KW 250 meter

Jawa Barat (Bandung) 42 UHF 10 KW 250 meter

Jawa Tengah (Semarang) 29 UHF 20 KW 100 meter

DI. Yogyakarta & Solo 24 UHF 20 KW 100 meter

Surabaya & Gerbang Kertasila 22 UHF 30 KW 200 meter

(29)

Mulai 1 Desember 2001, Trans Tune-in berganti dengan Transvaganza, seiring dengan bertambahnya jam siaran Trans TV. Dalam tahapan ini, Trans TV mulai menayangkan film-film asing serta program non-drama berupa kuis tebak harga. Kuis ini merupakan adaptasi dari kuis “The Price is Right” yang kondang sejak tahun 1970-an, ditayangkan di 22 negara.

Transvaganza ditayangkan dari 1-14 Desember 2001 dan merupakan contoh

program-program Trans TV yang dapat diikuti pemirsa setiap minggu mulai tgl 18 Desember 2001 hingga 28 februari 2002.

Penambahan jam tayang secara bertahap ini akan memuncak pada tanggal 1 Maret 2002, saat Trans TV mulai siaran penuh, yaitu 18 jam sehari pada hari Senin

hingga Jum’at, dan 22 jam sehari pada Sabtu dan Minggu. Penambahan program

acara juga bertambah seiring dengan ada penambahan jam tayang diantara Euro, Digoda, KD, Sinema Gemilang, Diva Dangdut, Dunia lain.

Pada dasarnya siaran Trans TV menganut konsep general entertainment, sehingga pemirsa bisa menikmati berbagai tayangan hiburan drama maupun non drama, serta tayangan berita. Pada tahun pertama, 50% tayangan stasiun ini berasal dari luar negeri dan 50% sisanya merupakan produk lokal. Pada tahun kedua, proporsi produk lokal akan menjadi 70% dan sisanya merupakan produk asing.

3.1.1 Investasi

(30)

Melihat Prospek belanja Iklan pada tahun 2002, Trans TV optimis mampu menangguk pendapatan iklan yang cukup baik dan bisa balik modal (break event) pada operasi tahun kedua, atau pada tahun 2003. Jika target-target tersebut tercapai, Trans TV akan segera menjual bagian sahamnya pada masyarakat (go public).

3.1.2 Sumber Daya Manusia TRANS TV

Namun Teknologi secanggih apapun tidak akan banyak berarti tanpa

dukungan, sumber daya manusia yang memadai. Untuk itulah, sejak tahun pertama Trans TV melakukan road-show ke kampus-kampus Utama di berbagai kota di Indonesia, guna merekrut bakat-bakat terbaik yang ada disana.

Sejak awal berdirinya Trans TV, pihak manajemen merancanakan tekad untuk merekrut sebagaian besar karyawannya dari tenaga-tenaga yang baru lulus dari berbagai disiplin ilmu.

(31)

Pada tahun kedua pihak manajemen kembali mengadakan rekrutmen dengan pola program in-house training (Broadcaster Development Program), dimana pelatihan diadakan didalam internal Trans TV dengan staff pengajar dilakukan oleh karyawan Trans TV yang berpengalaman dibidangnya.

Trans TV juga merekrut tenaga-tenaga berpengalaman dari semua stasiun televisi swasta yang ada, meskipun jumlahnya tidak sebesar/sebanyak tenaga yang

belum berpengalaman.

Semua ini dilakukan guna mewujudkan visi Trans TV untuk menjadi televisi terbaik, dengan menyajikan program-program berkualitas dan turut serta meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.

3.1.3 Teknologi TRANS TV

Sejak awal, Trans TV dibangun untuk bisa menggunakan teknologi digital penuh, mulai dari tahap pra-produksi hingga paska-produksi serta siaran. Tapi karena sistem penyiaran di Indonesia masih menggunakan system analog, keluaran (output) yang bersifat digital ini, pada menara diubah menjadi analog. Walaupun demikikian, pemirsa akan menikmati tayangan audio visual yang lebih jernih dan bersih. Kelak jika system penyiaran di Indonesia sudah beralih ke system digital, Trans TV hanya perlu memodifikasi pemancar-pemancarnya saja.

Selain keluaran yang lebih baik, teknologi digital juga memungkinkan proses kerja yang lebih efisien. Peran Kaset (video tape) nyaris hilang, karena semua materi produksi mengalir dari satu server ke server komputer lainnya, melalui jaringan kabel optic yang terpasang di seluruh gedung. Keempat studio juga terintegrasi satu sama

(32)

3.1.4 Data Pendukung TRANS TV

Satelit : Telkom 1

TV Cable : Jakarta Kabelvision Channel 54

Surabaya Kabelvision

PT Satelit : Indovision

Peralatan : Panasonic, Leitech, NEC, Thomson, dll

Pemasok Program:

Asing : Warner Brothers, Universal, Colombia, FOX, Dream Works, dll.

Lokal : Rapi Film, Multivision, Teguh Bakti Multivisitama, Starvision, dll.

3.1.5 Lokasi Transmisi

Sudah On air

1. Jakarta, Jl. H. Saaba, Joglo, Jakarta Barat

2. Bandung, Jl. Terusan Kolonel Masturi, Desa Panyandaan, Kec. Jambu Dipa, Kabupaten Bandung

3. Semarang, Jl. Raya Bukit Gombel, Kodya Semarang

4. Yogyakarta & Solo, Dusun Salaran, Desa Ngoro-oro, Kec. Pathuk, Kab. Gunung Kidul

5. Surabaya, Jl. Sambi Sari, Desa Lontar, Kec. Karang Pilang, Kodya Surabaya 6. Medan, Desa Bandarbaru, Kec. Sibolangit, Kab. Deli Serdang

(33)

Belum On air tapi sudah berdiri transmisi:

1. Cirebon, Desa Singkup Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat

2. Palembang, Jl. Kapt. A. Riai Kelurahan 20 Ilir III Kecamatan Ilir Timur I Kotamadya Palembang Propinsi Sumatera Selatan

3.1.6 Program - program TRANS TV

1. Gula – gula

14.Maju Terus Pantang Mundur 15.Koper dan Ransel

16.Online

(34)

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan perusahaan yang dimiliki PT. Para Inti Investindo yang merupakan kelompok usaha dibawah bendera Para Group.

Trans TV memperoleh izin siaran nasional dari pemerintah pada bulan Oktober 1998 setelah lulus dari ujian kelayakan yang dilakukan tim antar department.

Jajaran Direksi Trans TV terdiri dari:

Komisaris Utama : Chairul Tanjung

Komisaris : Ishadi SK

Direktur Utama : Wishnutama

Direktur Pemberitaan : Riza Primadi

Direktur Keuangan : Dudi Hendrakusuma

(35)

Gambar 3.3 Organization Chart

3.2.1 Target Audience

Trans TV membidik segmen pemirsa kelas menengah atas, atau yang dikenal dalam istilah pemasaran, sebagai kelompok A,B,C

3.2.2 Program Content

1. Target Tahun I : 60% program asing, 40% program local (50% dari program lokal merupakan produksi sendiri)

(36)

3.2.3 Gedung TRANS TV

Gedung Trans TV merupakan gedung pertama di Indonesia yang dirancang khusus bagi stasiun televise. Dalam gedung ini, ditanam kabel-kabel (termasuk kabel serat optic) sepanjang 1.300 meter guna mendukung system siaran digital yang digunakan oleh Trans TV.

Gedung Trans TV terletak di atas tanah seluas + 2 hektar di jalan Kapten

Piere Tendean, kav.12-14A, Jakarta 12790. Gedung ini terdiri dari sembilan lantai, dan dibangun dengan arsitektur neo klasik.

Lantai pertama dipergunakan untuk memproduksi program-program drama dan non-drama. Tiga studio terletak di lantai ini, termasuk Studio Satu yang luasnya 900 m2 dengan kursi penonton sejumlah 265 buah. Dilantai satu juga terdapat kantor cabang pembantu Bank Mega, serta rencana kafe Zanzibar yang dikemudian hari di harapkan menjadi pusat pertemuan artis, tokoh masyarakat, tokoh periklanan ataupun perindustrian dalam suasana santai.

Ruang control utama terletak di lantai dua. Inilah jantung operasi penyiaran Trans TV. Dibangun dengan teknologi digital penuh, ruang control Utama ini mampu beroperasi nyaris tanpa pita (tape- less operation).

Di lantai tiga, terletak markas divisi pemberitaan, termasuk studio keempat yang dilengkapi dengan teknologi Virtual-Set, yaitu teknologi pendukung yang digunakan oleh divisi ini untuk menunjang siaran pemberitaan. Lantai bernuansa biru ini dirancang untuk terus beroprasi selama 24 jam sehari, tujuh hari sepekan, sehingga dilengkapi dengan kamar-kamar tidur serta kamar mandi. Rencana kafetaria

(37)

Di lantai empat berfungsi banyak. Disini terdapat perpustakaan, bioskop mini serta ruang pertemuan besar. Disini pulalah department manajemen sumber daya manusia berkantor.

Di lantai lima dan enam, terdapat department pemasaran, produksi, programming dan keuangan, lengkap dengan ruang-ruang rapat kecil maupun besar. Lantai tujuh dan delapan digunakan oleh Bank Mega sebagai pusat kartu kredit serta

dukungan administrasi.

Ruangan-ruangan berbentuk unik yang terletak di lantai sembilan disediakan bagi Direktur Utama dan wakilnya. Dinding melengkung yang didominasi kaca menyajikan pemandangan yang lapang bagi penghuni ruangan.

3.3 Deskripsi Kerja

3.3.1 Corporate Services Division Head

Tujuan Jabatan :

Di bawah pengawasan langsung FRM & Corporate Services Director, memimpin divisi Corporate Services menuju ke arah visi dan misi perusahaan mulai dari membuat kebijaksanaan, strategy hingga pengembangannya dan diharapkan dapat memerankan fungsi dalam organisasi sebagai business partner, serta administration expert.

Uraian Pekerjaan :

(38)

2. Menyusun dan membuat policy internal divisi yang dapat menjadi standar divisi corporate services

3. Mengkoordinasikan sekretariat, sehingga dengan hal tersebut dapat dipastikan bahwa masing-masing sekretariat telah berfungsi menjalankan kebijakan yang telah disepakati manajemen

4. Berpartner dengan unit kerja lainnya untuk menciptakan suatu “Capacity for change” untuk jangka panjang sehingga menjadikan suatu team yang solid leadership dan secara berkesinambungan

5. Membangun Corporate Services division yang efektif dan efisien serta inovatif yang sejalan dengan kebijakan manajemen sehingga dapat mendukung strategi bisnis perusahaan

6. Mengkoordinir dan mengontrol manpower yang dibutuhkan pada divisi corporate services dalam meningkatkan pelayanan kepada user.

7. Membangun divisi yang solit sehingga para pekerja yang dbawahnya dapat bekerja secara efektif, efisien dan inovatif.

8. Menjalankan corporate services support yang mementingkan akurasi dan kualitas pelayanan yang dapat memuaskan seluruh user.

(39)

10.Mengontrol semua surat atau memo yang keluar dari divisi corporate services sehingga mengetahui perkembangan pada divisinya

11.Menyusun, menggunakan, mengontrol dan bertanggung jawab atas budget tahunan untuk divisi corporate services.

12.Mengkoordinir dan memimpin rapat mingguan dan bulanan sehingga mengetahui dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi di divisi.

13.Membuat report kepada BOD mengenai perkembangan yang terjadi pada divisi corporate services.

Kewenangan :

1. Merancang dan membuat kebijakan internal divisi corporate services untuk mendukung peningkatan kinerja

2. Mengontrol atas seluruh surat keluar dan memo yang berasal dari divisi corporate services.

3. Menentukan dan mengontrol budget tahunan untuk divisi corporate services.

4. Memimpin sekretariat.

5. Menyetujui atau menolak pengambilan cuti staff

(40)

Ruang Lingkup Pekerjaan :

Pemegang jabatan ini melakukan pekerjaannya sebagian besar di dalam gedung. Jabatan ini memiliki atasan langsung yaitu FRM & Corporate Services Director dan memiliki bawahan bagian HC Operation, HC Development, Learning Center, Procurement, Building Engineering dan General Services. Pada jabatan ini melakukan hubungan kerja dengan hampir seluruh bagian dalam perusahaan. Selain

(41)

Gambar 3.4 Struktur organisasi posisi Corporate services division Head FRM & Corporate Services Director

FRM Division Head Corporate Services

Division Head

Learning Center

Dept Head

Procurement Dept Head

Building Engineering Dept Head HC Operation

Dept Head

HC Development

Dept Head

(42)

3.3.2 Human Capital Development Department Head

Tujuan Jabatan

Di bawah pengawasan langsung dari Corporate Services Division Head, memimpin Human Capital Development Department menuju ke arah visi dan misi perusahaan mulai dari membuat ide, strategi, pelaksanaan hingga pengembangannya dan diharapkan dapat memerankan fungsi dalam organisasi sebagai business partner, strategic partner employee serta administration expert.

Uraian Pekerjaan

1. Memastikan strategi Human Capital Development sejalan dengan business strategy agar target perusahaan dapat tercapai

2. Membangun Competency Based System untuk rekrutmen, compensation and benefit, learning and development yang dapat menjadi standar perusahaan

3. Mengkoordinasikan Human Capital Generalist, sehingga dengan hal tersebut dapat dipastikan bahwa masing-masing Human Capital Generalist telah berfungsi menjalankan kebijakan yang telah disepakati manajemen

4. Berpartner dengan unit kerja lainnya untuk menciptakan suatu “Capacity for change” untuk jangka panjang sehingga menjadikan suatu team yang solid leadership dan secara berkesinambungan

(43)

6. Membangun Compensation and Benefit berdasarkan Competency base yang sejalan dengan kebijakan dan strategi dari manajemen, sehingga dapat

menjadikan iklim kompensasi yang ada cukup kondusif di lingkungan pertelevisian

7. Membangun Human Capital infrastructure yang efektif dan efisien serta inovatif yang sejalan dengan kebijakan HC sehingga dapat mendukung strategi bisnis perusahaan

8. Menjalankan HC dengan mementingkan akurasi dan kualitas pelayanan yang dapat memuaskan seluruh karyawan

9. Sebagai partner dengan line manager dan karyawan dalam usaha meningkatkan kapasitas karyawan sehingga terbentuk komitmen diantara mereka dalam

menjalankan roda organisasi di Trans TV

10.Menjalankan HC yang professional dalam usaha meningkatkan kapasitas karyawan dan komitmen karyawan sehingga setiap karyawan dapat bekerja secara efektif dan efisien serta inovatif

11.Mensosialisasikan dan mempresentasikan kebijakan HC yang baru.

Kewenangan

1. Merancang dan membuat kebijakan HC yang mendukung pengembangan karyawan

(44)

3. Bertanggung jawab atas seluruh surat keluar yang berasal dari departemen HC development.

4. Menentukan dan mengontrol budget tahunan untuk depatemen HC development.

5. Mendelegasikan tugas kepada staff HC Development untuk memegang setiap divisi yang telah ditentukan.

6. Menyetujui atau menolak pengambilan cuti staff

7. Menyetujui atau menolak calon karyawan yang akan direkrut.

Ruang Lingkup Pekerjaan

(45)

Gambar 3.5 Struktur organisasi posisi HC Development Department Head

3.3.3 Recruitment

Tujuan Jabatan

(46)

Uraian Pekerjaan

1. Menjalankan proses pengedaran manpower planning kepada setiap divisi setiap akhir tahun kemudian mengumpulkan serta membuat rekapitulasinya dari setiap divisi untuk mengetahui jumlah karyawan baru yang dibutuhkan.

2. Mengajukan usul kegiatan rekrutmen baik yang reguler maupun yang tahunan agar manpower planning dapat terpenuhi.

3. Melakukan perencanaan dan pembuatan iklan yang akan dipasang pada media yang telah dipilih untuk mencari calon karyawan baru.

4. Melakukan pengumpulan data calon karyawan yang sudah diinput oleh

administrative support untuk memudahkan proses penyeleksian awal.

5. Mengatur pemanggilan calon karyawan berdasarkan seleksi administrasi untuk mengikuti tahap seleksi selanjutnya.

6. Menjalankan pelaksanaan tes, mulai dari tes pengetahuan umum, psikotes sampai tahap wawancara untuk memilih calon karyawan baru.

(47)

8. Mengkoordinasi tes kesehatan bagi calon BDP (Broadcast Development Program) untuk mengetahui calon BDP yang dapat dilanjutkan dengan kontrak kerja.

9. Melakukan pembuatan kontrak kerja dengan karyawan baru agar ada kejelasan ikatan kerja antara karyawan dengan perusahaan.

10.Mengkoordinasi pembuatan memo, pengedaran dan pengumpulan serta pembuatan rekapitulasi penilaian kinerja dari setiap divisi yang dilakukan secara rutin (6 bulan sekali) untuk mengevaluasi kinerja karyawan

11.Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan, di luar tugas

utama

Kewenangan

1 Melakukan koordinasi dengan kepala divisi dalam pemenuhan manpower planning.

(48)

Ruang Lingkup Pekerjaan

Pada jabatan ini sebagian besar pekerjaan dilakukan di dalam gedung. Jabatan

ini memiliki atasan langsung yaitu Recruitment and Assessment Section Head. Jabatan ini melakukan hubungan kerja dengan seluruh departemen dalam rangka untuk rekrutmen. Selain itu untuk melakukan rekrutmen, jabatan ini juga berhubungan dengan pihak universitas dan agency. Peralatan kerja yang diperlukan untuk menunjang efektivitas kerja yaitu komputer, telepon, dan lemari.

3.3.4 Recruitment & Assessment Section Head

Tujuan Jabatan

Dibawah pengawasan langsung dari Human Capital Development Department Head, mengkoordinir dan memonitor proses rekrutmen mulai dari pelaksanaan manpower planning, perencanaan dan pelaksanaan proses rekrutmen sampai dengan penempatan calon karyawan dan juga assessment berupa pelaksanaan psychological test.

Uraian Pekerjaan

(49)

2. Mengkoordinir rekrutmen baik yang reguler maupun yang tahunan agar manpower planning dapat terpenuhi.

3. Merencanakan kegiatan assesment bagi karyawan yang berupa interview dan indepth psychological test.

4. Mengontrol pengumpulan data calon karyawan yang sudah diinput oleh administrative support untuk memudahkan proses penyeleksian awal.

5. Mengatur pemanggilan calon karyawan berdasarkan seleksi administrasi untuk mengikuti tahap seleksi selanjutnya.

6. Mengkoordinasi tindak lanjut hasil kegiatan assessment terhadap karyawan.

7. Mengkoordinasi pelaksanaan tes, mulai dari tes pengetahuan umum, psikotes sampai tahap wawancara untuk memilih calon karyawan baru.

8. Melakukan proses negosiasi gaji dengan calon karyawan, yang disetujui oleh kepala departemen agar didapatkan kesepakatan kerja antara karyawan dengan perusahaan.

9. Mengkoordinasi tes kesehatan bagi calon BDP (Broadcast Development Program) untuk mengetahui calon BDP yang dapat dilanjutkan dengan kontrak kerja.

(50)

11.Membuat memo yang ditujukan kepada direksi bila ada perubahan pada manpower planning agar dapat merencanakan ulang proses rekrutmen.

12.Mengkoordinasi pembuatan memo, pengedaran dan pengumpulan serta pembuatan rekapitulasi penilaian kinerja dari setiap divisi yang dilakukan secara rutin (6 bulan sekali) untuk mengevaluasi kinerja karyawan

13.Mengontrol dan mengawasi pelaksanaan ISO dalam recruitment & assessment section

14.Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan, di luar tugas utama.

Kewenangan

1. Melakukan koordinasi dengan kepala divisi dalam pemenuhan manpower planning dan kegiatan assessment.

2. Melakukan proses rekrutmen sampai dengan kepala divisi sesuai dengan prosedur dan otoritas yang diberikan

3. Melakukan proses assement sesuai dengan prosedur dan otoritas yang berada dalam wewenangnya

(51)

Ruang Lingkup Pekerjaan

Pada jabatan ini sebagian besar pekerjaan dilakukan di dalam gedung. Jabatan

(52)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Sistem Performance Appraisal

Sistem performance Apparaisal adalah suatu peninjuan yang sistematis terhadap prestasi kerja individu karyawan dalam pekerjaan yang digunakan untuk

mengevaluasi efektivitas kerja. Kerja praktek disini adalah merancang kembali system yang sudah ada agar menjadi system yang dapat di mengerti oleh semua pihak atau karyawan yang ada di perusahaan ini.

Di bawah ini adalah alur dari rancangan prosedur sistem performance appraisal di PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV).

I. Department HCD

Mendistribusikan Formulir Performance Appraisal (PA) Realisasi Menggunakan Form Karyawan dan Form Atasan melalui sistem Online.

Langkah – langkah yang harus dilakukan:

(53)

II. Karyawan

1. Tujuan Mengisi Form Karyawan yang telah disediakan untuk menilai kinerja masing-masing karyawan

2. Mengisi Username dan password Form Karyawan

3. Mangisi Pertanyaan yang telah disediakan pada Form Karyawan 4. Menilai Kinerja Karyawan tersebut

5. Mengkonfirmasi atas Jawaban-jawaban yang telah diisi.

III. Atasan

1. Tujuan Menerima Hasil Form Karyawan dalam databased ,Menilai kembali evaluasi kinerja Karyawan-karyawan yang bersangkutan

2. Mengisi Username dan password Form Atasan

3. Menerima Daftar Hasil Karyawan berupa nilai (angka 0-100) yang telah diolah databased sesuai dengan aspek penilaian yang telah ditentukan

4. Menilai ulang kembali Potensi dan Kinerja dari Masing-masing Karyawan sehingga atasan dapat memberikan Penilaian pada Aspek Pengetahuan tentang Pekerjaan, Kuantitas Kerja ,Mutu Hasil kerja, Inisiatif, Teamwork, Motivasi, Penyesuaian Beradaptasi, Planning,Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. 5. Menghasilkan Nilai Akhir bagi karyawan tersebut.

(54)

IV. Department HCD

Menerima Lembaran Penilaian Kinerja (Formulir PA) yang sudah diisi.

Langkah – langkah yang harus dilakukan:

(55)

1.2 FLOWMAP

(56)

1.3 DIAGRAM KONTEKS

(57)

1.4 DFD (Data Flow Diagram)

(58)

4.5 Kamus Data

Arus data : Form untuk Karyawan (Form 1)

Proses : Entitas karyawan-proses1 mengisi Form 1 penilaian Hasil Kinerja Pribadi (untuk Karyawan) hasil form diberikan kepada Proses2 ,entitas Atasan

Atribut :Username, Password, Jabatan, Hasil yang telah tercapai dan aspek

penilaian yang telah ditentukan oleh pihak HCD

Arus data : Form Atasan (Form 2)

Proses : proses2-entitas Atasan,Mengisi form 2 yang menilai kinerja

karyawan yang bersangkutan ,proses2 entitas Atasan proses

penilaian Form 1 dan Form.

Atibut :Username, password, Jabatan, Bawahan, Memberikan penilaian akhir untuk karyawan.

Arus data : data laporan.

Proses : proses3-proses4 HCD memberikan keputusan akhir untuk

Karyawan.

(59)

4.6 Desain Input Output

4.6.1 Form Karyawan

Gambar 4.4 Menu Login

(60)

Gambar 4.4 Menu Form Karyawan

(61)

Gambar 4.5 Form Karyawan

(62)

4.6.2 Form Atasan

Gambar 4.6 Halaman Login Atasan

(63)

Gambar 4.7 Daftar Karyawan

(64)

Gambar 4.8 Pengisian Form Atasan

(65)

Gambar 4.9 Penilaian Form Atasan

(66)

Gambar 4.10 Lembaran Hasil Penilaian Karyawan

(67)

Gambar 4.11 Perhitungan Penilaian

(68)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dapat memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem Informasi yang sedang berjalan pada PT. TRANS TV saat ini menggunakan fasilitas online, sehingga mempermudah baik karyawan maupun Atasan untuk mengaksesnya. Tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaan nya.

2. Kelemahan –Kelemahan sistem informasi penilaian kinerja karyawan di PT. TRANS TV, tidak terintergrasi dengan sistem aplikasi lainnya sehingga tidak memiliki data pendukung dalam penilaian kinerja karyawan. Dan tidak diperbaharui.

5.2 Saran

Saran yang dapat kami berikan demi peningkatan kualitas dimasa yang akan datang adalah:

(69)

Mengintergrasikan sistem yang berjalan dengan sistem-sistem yang dapat

(70)

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Firsha Gatra Wirawan NIM 10507158

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(71)

v

Lembar Pengesahan……… ii

Kata Pengantar……… iii

Daftar Isi……….. v

Daftar Tabel……… ix

Daftar Gambar……… x

Daftar Simbol………. xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……… 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah……….. 2

1.2.1 Identifikasi Masalah………... 2

1.2.2 Rumusan Masalah……… 2

1.3 Maksud dan Tujuan……… 3

1.4 Batasan Masalah………. 3

(72)

vi

2.1.1 Elemen Sistem………... 6

2.1.2 Karakterisitik Sistem………. 9

2.1.3 Klasifikasi Sistem……….. 11

2.2 Pengertian Informasi……… 12

2.3 Pengertian Sistem Informasi……… 14

2.4 Alat Bantu Analisis………. 18

2.4.1 Bagian Alir Dokumen………... 19

2.4.2 Diagram Konteks……….. 20

2.4.3 Diagram Arus Data………... 20

2.4.4 Kamus Data……….. 22

2.4.5 Perancangan Basis Data……… 22

2.5 Definisi Data………... 22

2.6 Pengertian Basis Data (Database)……….. 23

2.6.1 Operasai Basis Data………. 24

(73)

vii

2.7.3 Server Web……….. 25

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan………. 26

3.1.1 Investasi……….. 29

3.1.2 Sumber Daya Manusia TRANS TV………... 30

3.1.3 Teknologi TRANS TV………... 31

3.1.4 Data Pendukung TRANS TV………. 32

3.1.5 Lokasi Transmisi……… 32

3.1.6 Program – Program TRANS TV……… 33

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan……… 34

3.2.1 Target Audience……….. 35

3.2.2 Program Content………. 35

3.2.3 Gedung TRANS TV……… 36

3.3 Deskripsi Kerja……….. 37

(74)

viii

3.3.4 Recruitment & Assessment Section Head……….. 48

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Sistem Performance Appraisal………. 52

4.2 Flowmap……….. 55

4.3 Diagram Kontek………... 56

4.4 DFD (Data Flow Diagram)………. 57

4.5 Kamus Data………. 58

4.6 Desain Input Output……… 59

4.6.1 Form Karyawan………. 59

4.6.2 Form Atasan……….. 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……….. 68

5.2 Saran……… 68

DAFTAR PUSTAKA……… 69

(75)

DAFTAR PUSTAKA

Al-bahra bin ladjamuddin. B, konsep sistem basis data dan implementasinya, graham ilmu Yogyakarta, 2004.

Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt, Sistem Teknologi Informasi, Andi Yogyakarta, 2003, 2005.

abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Andi Yogyakarta, 2003

http://blog.re.or.id/definisi-informasi.htm

(76)

BIODATA

Nama : Firsha Gatra Wirawan

Nama Panggilan : Firsha

Tempat/Tanggal Lahir : Sukabumi/ 11 Maret 1989 Jenis Kelamin : Laki-laki

Tinggi Badan : 182

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Alamat I : Jl. Pemuda II No.8 Kel.Tipar Kec. Citamiang

Kota Sukabumi

Alamat II : JL.Tubagus Ismail 8 Timur No.2 Kota Bandung

Telepon/Handphone : (0266) 6253175/085721611144

E-Mail : firsha.gatra.wirawan@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

PENDIDIKAN TAHUN

SDN Ibu Dewi II Cianjur 1995-2001

SMPN 1 Cianjur 2001-2004

SMAN 1 Cianjur 2004-2007

(77)

Seminar e-commerce di Unikom bandung 2009

Seminar Nasional Entrepreneurship by PT Yomart 2009

Seminar “Wireless Hacking”di STT PLN Jakarta 2010

PENGALAMAN KERJA

Nama Instansi TAHUN

SPB Mizone di Jakarta 2008

SPB Pocary Sweat di Jakarta 2008

SPB Flexy dan Speedy di Jakarta 2009

SPB Indosat di Bandung 2010

KEMAMPUAN

1. Dapat mengoperasikan komputer berbasis Windows dan Internet 2. Menguasai Microsoft Office (Word, Exel, Power Point, Access) 3. Menguasai Visual Basic dan Data Base MySQL

(78)

iii

dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul “ ANALISIS SISTEM INFORMASI PERFORMANCE APPRAISAL DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA

Tujuan pembuatan Laporan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan program studi Manejemen Informatika jenjang strata satu (S1) di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Dalam menyusun laporan ini penulis tidak biasa menyelesaikan semuanya tanpa bantuan dari pihak - pihak tertentu, yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, kritik dan saran yang membangun. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dadang Munandar S.E.,M.Si sebaigai ketua jurusan Manejemen Informatika UNIKOM Bandung.

2. Ibu Rina Kurniawati ST.,M.Kom selaku dosen pembimbing.

3. Bapak Latief Harnoko ST.,MBA selaku Kadiv Corporates Services, Terima kasih telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan kuliah Kerja Praktek di Human Capital Departement.

4. Bapak Adhid Sanjaya selaku Pembimbing Kerja Praktek. 5. Ibu dan Ayah yang telah mendukung dan mendoakan selalu.

6. Bapak Yudhi dan Ibu Ratna selaku bapak dan ibu mertua dan penyedia tempat tinggal selama di Jakarta.

7. Putrie Danayanthie selaku istri saya yang selalu memberikan semangat. 8. Teman – teman seperjuangan jurusan MI-4 Universitas Komputer

(79)

iv

Jakarta,……….2010

(80)

i

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Firsha Gatra Wirawan NIM 10507158

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

Gambar

Tabel Kegiatan kerja praktek di PT. Transformasi Televisi Indonesia
tabel 3.1 alokasi frekuensi, pemancar, menara
Gambar 3.3 Organization Chart
Gambar 3.4 Struktur organisasi posisi Corporate services division Head
+7

Referensi

Dokumen terkait

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang , mesin atau kompuiter dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang akan keluar

Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang , mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data

3 Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus

Process adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus