1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Laju perkembangan dunia dewasa ini semakin pesat, terutama
meningkatnya perkembangan teknologi dan dunia usaha. Untuk menyeimbangkan
antara kemajuan teknologi dengan sumber daya manusia maka diperlukan suatu
informasi cepat dan data yang akurat sebagai dasar dan alat bantu dalam proses
pengambilan keputusan. Dalam dunia bisnis perusahaan-perusahaan melakukan
tindakan-tindakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Salah satu
tindakan yang diambil adalah memaksimalkan penggunaan sumber-sumber daya
perusahaan.
Di Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) RU-VI
Balongan, penyediaan informasi data dipegang oleh Bidang Sistem Informasi dan
Komunikasi (SIK) khususnya Bang.Info. Semua data disimpan dan diolah dengan
menggunakan komputer. Data-data tersebut berasal dari berbagai tempat dan
dikumpulkan di Bang.Info/SIK melalui jaringan komputer.
Pertamina dengan visinya yaitu menjadi perusahaan minyak dan gas yang
efisien, unggul, maju, dan mandiri serta misinya yang bergerak dalam kegiatan
eksplorasi, produksi pengolahan, pemasaran dengan tujuan menjadi perusahaan
yang kuat dan sehat, memenuhi kebutuhan konsumen dan menghasilkan
tata nilai unggulan yang berstandar internasional,berwawasan lingkungan,
menumbuh kembangkan profesionalisme kerja karyawannya.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam jaringan komputer PT. Pertamina RU-VI
Balongan. Jaringan pada PT. Pertamina terlalu banyak trafik.
a. Dengan permasalahan yang ada maka sebaiknya jaringan harus di
petakan.
b. Harus membuat sebuah jaringan baru, untuk bisa mengatur itu semua.
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
Kerja Praktek (KP) merupakan matakuliah wajib teknik informatika yang
harus ditempuh oleh seorang sarjana teknik informatika Universitas komputer
Indonesia serta sebagai salah satu syarat untuk menempuh jenjang pendidikan
strata satu (S1).
1.3.2 Tujuan
1. Melihat secara langsung sistem jaringan komputer di Pertamina RU-IV
Balongan.
2. Untuk mengetahui hardware dan software yang digunakan dalam sistem
jaringan komputer.
3. Menambah wawasan bagi penulis tentang sistem jaringan komputer yang
1.4 Batasan Masalah
Untuk lebih memudahkan penulis dalam menyelesaikan laporan
penelitian, maka kami membatasi permasalahan pada :
1. Melihat hardware dan software yg digunakan PT. Pertamina RU-VI
Balongan.
2. Melihat, mengamati dan mempelajari sistem jaringan komputer di PT.
Pertamina RU VI Balongan kecuali untuk komputer operasional pabrik.
3. Mempelajari kemungkinan masalah yang timbul.
1.5 Metodologi Penelitian
Dalam metode pengumpulan data kami menggunakan metode-metode
yang sebagai berikut :
1. Penelitian Kerja Lapangan
Kami mengumpulkan data dengan melihat secara langsung ke lapangan.
2. Tanya Jawab (Interview)
Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada pihak-pihak terkait.
3. Referensi (studi pustaka)
Untuk lebih lanjut penulis menggunakan literatur-literatur yang bisa
menunjang kami dalam pengumpulan data, intranet dan internet di PT.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan penelitian ini sistematika penulisan adalah
sebagai berikut :
Ban I Pendahuluan
Bab ini merupakan bab pendahuluan, menjelaskan latar
belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan
masalah, metodologi penelitian, sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini menerangkan profil tempat kerja praktek yaitu PT.
Pertamina RU-VI Balongan, sejarah PT. Pertamina, logo PT.
Pertamina, badan hukum PT. Pertamina, struktur organisasi dan
job description, dan landasan teori.
Bab III Analisis Sistem
Bab ini menjelaskan analisis jaringan komputer
Bab IV Kesimpulan dan Saran
Bab ini menerangkan tentang kesimpulan dan saran-saran dari
5
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil PT. Pertamina RU-VI Balongan
PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit VI Balongan merupakan kilang
keenam dari tujuh kilang direktorat pengolahan PT. Pertamina (Persero) dengan
kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi
bentuk-bentuk BBM (Bahan Bakar Minyak), Non BBM dan Petrokimia. Refinery
Unit VI Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994. Kilang ini berlokasi di
kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat, sekitar ± 200 KM arah timur Jakarta,
dengan wilayah operasi Balongan, Mundu dan Salam Darma. Bahan baku diolah
di kilang di RU VI Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal
dari propinsi Riau.
Dalam kaitan upaya mengamankan kebijakan nasional di bidang energi,
keberadaan kilang Balongan mempunyai makna yang besar, tidak saja bagi
PERTAMINA tetapi juga bagi bangsa dan negara. Di satu pihak ini dapat
meningkatkan kapasitas pengolahan di dalam negeri yang masih sangat
dibutuhkan, di lain pihak ini juga dapat mengatasi kendala sulitnya mengekspor
beberapa jenis minyak di dalam negeri dengan mengolahnya di kilang minyak
dalam negeri.
Keberadaan kilang Balongan ini juga merupakan langkah proaktif PERTAMINA,
untuk dapat memanfaatkan peluang ekspor minyak ke mancanegara terutama
Dari studi kelayakan yang dilakukan pembangunan kilang Balongan
diadakan dengan sasaran antara lain :
1. Pemecahan kebutuhan BBM dalam negeri, terutama Jakarta dan
sekitarnya.
2. Peningkatan nilai tambah dengan memanfaatkan peluar ekspor.
3. Memecahkan kesulitan pemasaran minyak mentah jenis duri.
4. Pengembangan daerah.
Daerah Balongan dipilih sebagai lokasi kilang dan proyek kilang yang
dinamakan Proyek EXOR (Eksport Oriented Refinery) I. Pemilihan Balongan
sebagai lokasi proyek EXOR I berdasarkan atas :
1. Relatif dekat dengan konsumen BBM (Bahan Bakar Minyak) terbesar,
yaitu Jakarta dan Jawa Barat.
2. Telah tersedianya sarana penunjang yaitu Depot UPPDN (Unit Pemasaran
Dalam Negeri) III dan terminal UEP (Unit Eksplorasi dan Produksi) III,
Convensional Bouy Mooring (SBM).
3. Dekat dengan sumber gas alam yaitu UEP III dan ARCO. Selaras dengan
proyek pipanisasi BBM di pulau Jawa.
4. Tersedianya lahan yang dibutuhkan yaitu bekas sawah yang kurang
produktif.
2.1.1 Sejarah Pertamina
Minyak dan gas bumi merupakan salah satu sumber devisa yang
memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Usaha pengeboran
minyak di Indonesia pertama kali di lakukan oleh Jan Raerink pada tahun 1871 di
kegagalan. Kemudian di lanjutkan oleh Aeilko Jan Zijkler yang melakukan
pengoboran di Telaga Tiga (Sumatra Utara) dan pada tanggal 15 Juni 1885
berhasil di temukan sumber minyak komersial yang pertama di Indonesia. Sejak
itu berturut-turut ditemukan sumber minyak bumi di Kruka (Jawa Timur) tahun
1887, Ledok, Cepu (Jawa Tengah) pada tahun 1901, Pamusian, Tarakan tahun
1905 dan di Talang Akar, Pendopo (Sumatra Selatan) tahun 1921.
Penemuan-penemuan dari hasil minyak lain mendorong keinginan maskapi perusahaan asing
seperti Royal Deutche Company, Shell, Stanvac, Caltex dan meskapai-maskapai
lainnya untuk turut serta dalam usaha pengeboran minyak di Indonesia.
Sebagai landasan kerja baru lahirlah UU No. 8/1971 pada tanggal 15
September 1971. Sejak itu nama PN PERTAMINA dirubah menjadi
PERTAMINA, yang merupakan satu-satunya perusahaan minyak nasional yang
berwenang mengelola semua bentuk kegiatan di bidang industri perminyakan di
Indonesia dengan tiga tugas utama, yaitu :
1. Sebagai sumber energi terbesar.
2. Sebagai sumber devisa negara.
3. Menyediakan kesempatan kerja sekaligus pelaksaan alih teknologi dan
pengetahuan.
Ketika PERTAMINA membeli kilang minyak Sei Gerong dari PT.
Stanvac tahun 1970, pada saat itu tumbuh tegad untuk melaksanakan kemandirian
bangsa di bidang energi dengan mengoperasikan kilang minyak sendiri untuk
negeri, ada tiga kebijakan utama yang selalu mendasari langkah PERTAMINA,
yaitu kepastian dalam pengadaan, pertimbangan ekonomi pengadaan, dan
keluwesan pengadaan.
2.1.2 Logo Pertamina
Pemikiran perubahan logo sudah dimulai sejak tahun 1976 setelah
terjadinya krisis pertamina pada saat ini. Pemikiran tersebut dilanjutkan pada
tahun-tahun berikutnya dan di perkuat melalui Tim Rekstrukturisasi
PERTAMINA tahuun 2000 (Tim Citra) termasuk kajian yang mendalam dan
komperehensif sampai pada pembuatan ICR dan perhitungan biaya. Akan tetapi
program tersebut tidak sempat terlakasana karena adanya perubahan
kebijakan/pergantian direksi.
Wacana perubahan tetap berlangsung sampai dengan terbentuknya PT.
Pertamina (Persero) pada tauhun 2003. Adapun pertimbangan pergantian logo
untuk dapat membangut semangat / spirit baru, mendorong perubahan Corporate
Culture bagi seluru pekerja, mendapatkan image yang lebih baik diantara global
oil dan gas companies serta mendorong daya saing perusahaan dalam menghadapi
perubahan–perubahan yang terjadi, antara lain :
a. Perubahan peran dan status hukum perusahaan menjadi Perseroan.
b. Perubahan strategi perusahaan untuk menghadapi persaingan pasca PSO
serta semakin banyak terbentuknya entitas bisnis baru di bidang hulu dan
Slogan “ALWAYS THERE” yang di terjemahkan “SELALU HADIR MELAYANI”. Dengan slogan ini diharapkan perilaku seluruh jajaran pekerjaan
akan berubah menjadi enterpreneur dan costumer oriented terkait dengan
persaiangan yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.
Gambar 2.1 Logo PT. Pertamina
Elemen logo merupakan representasi huruf P yang secara keseluruhan
merupakan representasi bentuk panah, dimaksudkan sebagai Pertamina yang
bergerak maju dan progresif. Warna-warna yang berani menunjukkan langkah
besar yang diambil oleh Pertamina dan aspirasi perusahaan akan masa depan yang
lebih positif dan dinamis. Warna-warna dan logo tersebut serta maknanya adalah
sebagai berikut :
Biru : Mencerminkan andal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab.
Hijau : Mencerminkan sumber daya energi yang berwawasan lingkungan.
Merah : Mencerminkan keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam
menghadapi berbagai macam keadaan.
2.1.3 Badan Hukum Pertamina
Status PT. PERTAMINA adalah sebagai salah satu Badan Usaha Milik
Negara (BUMN). Status ini sesuai dengan Undang-Undang No.8 tahun 1971 yang
menyatakan bahwa PT. Pertamina menjadi satu-satunya Badan Usaha Milik
minyak, gas dan panas bumi di Indonesia, dimana proses kegiatannya meliputi
Ekslporasi, Produksi, Pengolahan, Transportasi dan Pemasaran.
PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki
Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10
Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini
berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PT
PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA. Dengan
bergulirnya Undang-Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi
PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status
hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September
2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001
pada tanggal 23 November 2001 tentang minyak dan gas bumi.
PT PERTAMINA (PERSERO) didirikan berdasarkan akta notaris Lenny
Janis Ishak,SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri
Hukum dan HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 9
Oktober 2003. Pendirian perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan
yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas, dan peraturan pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan
Perseroan (Persero), dan peraturan pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang
perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 peralihannya berdasarkan
PP No. 31 tahun 2003 “TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA)
Sesuai akta pendiriannya, maksud dari perusahaan perseroan adalah untuk
menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun
di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan
usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut.
Adapun tujuan dari perusahaan perseroan adalah untuk :
1. Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perseroan
secara efektif dan efisien.
2. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
3. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil
olahan dan turunannya.
Menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada pada
saat pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang
telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi Perseroan.
Melaksanakn pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG)
dan produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG. Menyelenggarakan kegiatan
usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimaksud
dalam nomor 1,2, dan 3.
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang MIGAS baru, Pertamina tidak lagi
menjadi satu-satunya perusahaan yang memonopoli industri MIGAS dimana
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description
PT. PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan mempunyai struktur
organisasi yang bertujuan untuk mempertegas kedudukan suatu bagian dalam
menjalankan tugas. Masing-masing Bidang RU VI Balongan mempunyai tugas
dan fungsi serta tanggung jawab sebagai beikut :
A. Bidang Perencanaan dan Perekonomian.
Berfungsi untuk memonitoring, mengkoordinir agar terlaksananya
ketersediaan minyak mentah menjadi prodik BBM dan non BBM.
B. Bidang Engineering dan Pengembangan.
Berfungsi mengevaluasi, menganalisa serta melakukan penelitian dan
pengembangan untuk kehandalan operasi kilang.
C. Bidang Keuangan.
Mempunyai fungsi dalam pengelolaan pelaksaan tata usah keuangan dalam
rangka menunjang kegiatan operasional Unit Pengolahan VI.
D. Bidang Sumber Daya Manusia.
Berfungsi menunjang kelancaran operasi dalam hal perencanaan dan
pengembangan, pembinaan, mutasi, remunerasi dan rekrutasi, hubungan
industrial dan kesejahteraan pekerja, mengatur organisasi serta mengatur
pola hidup sehat.
E. Bidang Umum.
Berfungsi menunjang kegiatan operasi meliputi pelayanan hukum,
keamanan, fasilitas kesehatan kepada karyawan dan keluarganya serta
F. Bidang Jasa dan Sarana Umum.
Berfungsi dalam pengelolaan, pengawasan dan pengendalian atas
penerimaan, pengadaan, jasa angkutan alat ringan dan berat serta
kelancaran jasa perkantoran dan jasa perumahan Unit Pengolahan VI serta
distibusi material yang dibutuhkan bagi keperluan kegiatan operasional
kilang.
G. Bidang Sistem Informasi dan Komunikasi.
Berfungsi menyelenggarakan komunikasi interen dan exteren kilang
sehingga informasi yang dibutuhkan segera didapat.
H. Bidang LKKK.
Mempunyai fungsi dalam penyelenggaraan kegiatan keselamatan kerja,
pengendalian kebakaran dan pencemaran lingkungan.
I. Bidang Kilang
Berfungsi melaksanakan kegiatan pengolahan minyak mentah menjadi
produk BBM dan Non BBM secara efektif dan efisien sesuai dengan
rencana kerja.
J. Bidang Jasa Pemiliharaan Kilang
Berfungsi melaksanakan kegiatan pemeliharaan kilang balk preventive
maupun pencegahan untuk keandalan kilang secara efektif dan efisien
sesuai rencana kerja.
2.2 Landasan Teori
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang berdiri sendiri
kesatuan. Jaringan tersebut memiliki ukuran yang sangat bervariasi mulai dari dua
komputer yang berseberangan di dalam satu ruang yang sama, hingga ke beberapa
ribu pengguna di dalam gedung yang sama. Bagian terpenting dari definisi
jaringan adalah bahwa semua komputer pada jaringan dikelompokkan bersama
dengan cara tertentu dan saling dihubungkan menjadi satu kesatuan yang utuh.
Gambar 2.2 Jaringan Komputer
Dalam suatu jaringan komputer: Pengguna harus secara eksplisit :
Masuk atau log in ke sebuah mesin.
Menyampaikan tugas dari jauh.
Memindahkan file-file.
Menangani sendiri secara umum seluruh manajemen jaringan.
Jaringan komputer menjadi penting bagi manusia dan organisasinya karena
jaringan komputer mempunyai tujuan yang menguntungkan bagi mereka. Tujuan
Resource sharing/berbagi sesumber: seluruh program, peralatan dan data
yang dapat digunakan oleh setiap orang yang ada dijaringan tanpa
dipengaruhi lokasi sesumber dan pemakai. Misalnya: Staff BIRO
Akademik mengirimkan daftar mahasiswa baru ke perpustakaan dalam
bentuk print out dengan langsung mencetaknya di printer perpustakaan
dari komputer di BIRO akademik. Atau sebaliknya staff perpustakaan
mendapatkan langsung file daftar mahasiswa baru yang disimpan di
komputer staff BIRO akademik.
High reliability/kehandalan tinggi: tersedianya sumber-sumber alternatif
kapanpun diperlukan. Misalnya pada aplikasi perbankan atau militer, jika
salah satu mesin tidak bekerja, kinerja organisasi tidak terganggu karena
mesin lain mempunyai sumber yang sama.
Menghemat uang: membangun jaringan dengan komputer-komputer kecil
lebih murah dibandingkan dengan menggunakan mainframe. Data
disimpan di sebuah komputer yang bertindak sebagai server dan komputer
lain yang menggunakan data tersebut bertindak sebagai client. Bentuk ini
disebut Client-server.
Scalability/skalabilitas: meningkatkan kinerja dengan menambahkan
komputer server atau client dengan mudah tanpa mengganggu kinerja
komputer server atau komputer client yang sudah ada lebih dulu.
Medium komunikasi: memungkinkan kerjasama antar orang-orang yang
saling berjauhan melalui jaringan komputer baik untuk bertukar data
Akses informasi luas: dapat mengakses dan mendapatkan informasi dari
jarak jauh.
Komunikasi orang-ke-orang: digunakan untuk berkomunikasi dari satu
orang ke orang yang lain.
Hiburan interaktif.
2.2.1 Topologi Jaringan
Di dalam sistem jaringan komputer, dikenal topoogi atau arsitektur sistem
jaringan yang umumnya digunakan. Faktor penyebabnya terbentuknya suatu
topollogi di dalam sistem jaringan komputer diantaranya :
1. Banyaknya jaringan komputer yang dikembangkan oleh masing-masing
komputer.
2. Kebutuhan akan pemakaian sistem jaringan komputer yang ditempatkan di
gedung, ruangan atau tempat yang khusus.
3. Perkembangan teknologi di dalam sistem jaringan.
Standar topologi yang umum digunakan didalam jaringan komputer LAN
(Lokal Area Network) adalah sebagai berikut :
2.2.1.1 Topologi Fisik
Merupakan map (peta) dari jaringan atau merupakan layout dari
pengkabelan dan workstation jaringan yang mendeskripsikan lokasi semua
komponen jaringan Visible, beberapa topologi fisik yang biasa digunakan yaitu
2.2.1.1.1 Topologi Fisik Bus
Pada topologi ini, Setiap stasiun dari jaringan terhubung ke media
transmisi yang umumnya berupa kabel dan digunakan bersama melalui perangkat
yang sesuai, yang semua komponen jaringan dihubungkan dengan satu kabel yang
diterminasi pada kedua ujungnya, Semua client yang terhubung pada jaringan bisa
mendengarkan jika terdapat data pada jaringan. Tapi hanya tujuan dengan address
tertentu yang bisa memproses data tersebut.
Gambar 2.3 Topologi Fisik Bus
Keuntungan
Kemudahan untuk instalasi, relatif lebih murah, memerlukan kabel yang
lebih pendek dibanding topologi fisik lain.
Kekurangan
Kesulitan untuk dipindahkan atau dirubah, fault tolerance yang kecil,
2.2.1.1.2 Topologi Fisik Star
User pada jaringan umumnya tidak langsung berhubungan dengan user
lain tetapi harus menyalurkan melalui pusat. Komponen jaringan dihubungkan
pada central (hub) dengan kabel yang terpisah, setiap komponen pada jaringan
masih bisa mendengarkan jika terdapat data pada jaringan (jika terhubung Hub).
Gambar 2.4 Topologi Fisik Star
Keuntungan
Lebih Fault Tolerance dibanding Bus, komponen baru jaringan lebih
mudah ditambahkan, kerusakan pada satu kabel tidak akan membuat down
keseluruhan jaringan, Mudah melakukan troubleshoot.
Kekurangan
Single point of failure Hub, Relatif mahal membutuhkan pengkabelan
yang lebih panjang.
2.2.1.1.3 Topologi Ring
Semua stasiun saling terhubung dalam bentuk lingkaran (ring). Statiun
tertutup. Saluran transmisi ini merupakan searah (unindirectional), sehingga data
beredar di dalam lingkaran. Data disalurkan di dalam paket. Tiap paket
mengandung alamat sumber dan tujuan. Paket yang diterima oleh stasiun akan
diperiksa alamatnya, bilamana bukan untuknya paket diberikan kepada stasiun
berikutnya, demikian seterusnya hingga tiba di tempat tujuan. Paket ini kemudian
akan beredar sampai kembali ke sumber dan kemudian dikeluarkan dari
peredaran. Paket harus dibuang untuk menghindari beredarnya tanpa batas dalam
ring tersebut. Paket juga dapat dibuang oleh stasiun yang dituju. Pembuangan
paket oleh sumber lebih disukai karena memungkinkan konfirmasi otomatis dan
multicasting. Tiap stasiun yang ada pada ring mempunyai repeater (transceiver)
yang melakukan tugas tersebut di atas. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut :
Gambar 2.5 Topologi Ring
Komponen jaringan dihubungkan langsung dengan dua komponen
Keuntungan Topologi fisik Ring:
Kemudahan dalam desain kabel, mudah melakukan troubleshoot.
Kerugian Topologi fisik Ring:
Kesulitan untuk rekonfigurasi, fault Tolerance kecil kerusakan pada
satu jalur kabel membuat keseluruhan jaringan down.
2.2.1.1.4 Topologi Tree
Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang
kedudukannya lebih “tinggi” menguasai stasiun dibawahnya. Jaringan sangat
tergantung pada stasiun tertentu terutama pada stasiun yang kedudukannya
tertinggi. Karena itu juga dapat disebut sebagai “hierarchical topology”. Untuk
lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :
Namun sistem topologi yang dipakai pertamina RU VI Balongan adalah
topologi FDDI Ring, alasannya karena topologi ini yang paling cocok, dimana
topologi ini setiap node dihubungkan dengan node lainnya, yang bentuknya
seperti lingkaran (loop tertutup).
Jika ada masalah/kerusakan/putusnya jaringan disalah satu hub, maka
tidak mempengaruhi hub yang lainnya (tidak mempengaruhi jaringan, karena
disetiap gedung dipasang hub besar dan hub-hub mini.
2.2.2 Protokol Komunikasi
Protokol komunikasi sebagai kumpulan aturan yang digunakan dalam
komunikasi data antar komputer, untuk menjamin komunikasi data tersebut
dilakukan dengan benar. Aturan protokol meliputi :
a. Format informasi.
b. Timing.
c. Sequencing (urutan).
d. Kontrol kesalahan (error control).
Secara konsep pelayanan internet terlihat dalam gambar :
Gambar 2.7 Konsep services pada internet
APPLICATION SERVICES
RELIABLE TRANSPORT SERVICES
Pada tahun 1983, ISO (International Standard Organization) membuat
sebuah model arsitektur yang digunakan untuk menerangkan struktur dan fungsi
protokol komunikasi data. Model arsitektur ini dikenal sebagai OSI (Open System
Interconnect) Reference Model, dan menyediakan suatu referensi bersama dalam
mendefinisikan komunikasi.
Istilah-istilah yang mendefinisikan oleh model ini dapat di mengerti
dengan baik dan secara luas digunakan dalam komunikasi data, dan kenyataannya
memang sukar untuk mendiskusikan komunikasi data tanpa teknologi OSI. Model
referensi OSI dari 7 layer yang mendefinisikan fungsi protokol komunikasi data.
Setiap layer mempresentasikan sebuah fungsi (bukan protokol) yang dilakukan
ketika data di transfer antar aplikasi sesuai lintas jaringan yang dimasuki.
Protokol yang sering kita lihat dan kita pakai untuk praktek networking
adalah sebagai berikut :
2.2.2.1 TCP/IP
Untuk jaringan internet dan windows seven, sekarang sudah sangat
populer dan dipakai oleh hampir semua operating system jaringan. Pengalokasian
IP Address diatur lembaga yang disebut Internic (Internet Network Information
Center). TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan
fungsi-fungsi komunikasi data pada Wide Area Network (WAN). TCP/IP terdiri
atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas
bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Karena prinsip ini, tugas masing-masing
cara kerja protokol yang lain, sepanjang ia masih bisa saling mengirim dan
menerima data.
Berkat penggunaan prinsip ini, TCP/IP merupakan sekumpulan protokol
yang digunakan dalam komunikasi global jaringan komputer yang mana setiap
protokol bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dan tidak tergantung pada
perangkat keras jaringan tertentu.
Dari kefleksibelan ini maka TCP/IP menjadi protokol yang dapat dipakai
pada segala komputer, hanya perlu dilakukan perubahan pada protokol yang
berhubungan dengan interface jaringan. Konsep dasar menginstal jaringan TCP/IP
adalah Addressing, Routing, Name service. Intinya adalah bagaimana data dikirim
dari suatu host ke host tujuan dapat diterima dengan baik.
Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dengan 4 layer TCP/IP,
sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.8 layer TCP/IP
Application Layer
(SMTP, FTP, HTTP, dll)
Transport layer
(TCP, UDP)
Internet Layer
(IP, ICMP, ARP)
Network Interface Layer
(Ethernet, X25, SLIP, PPP)
TCP/IP terdiri atas 4 lapis kumpulan protokol yang bertingkat.
Keempat lapis/layer tersebut adalah :
Network Interface Layer.
Internet Layer.
Transport Layer.
Application layer.
Pada TCP/IP terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di satu
layer ke protokol yang berada di layer yang lain. Setiap protokol memperlakukan
semua informasi yang diterimanya dari protokol lain sebagai data.
Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di layer
atasnya, maka ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data
tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protokol pada
layer dibawahnya. Dan sebaliknya terjadi jika suatu protokol menerima data dari
protokol lain yang berada pada layer dibawahnya. Jika data ini dianggap valid,
protokol akan melepas informasi tambahan tersebut, untuk kemudian data
Lapisan/layer terbawah yaitu Network Interface Layer bertanggung jawab
mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat
berupa kabel, serat optik, atau gelombang radio. Karena tugasnya menerjemahkan
sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer yang berasal dari
peralatan lain yang sejenis.
Lapisan/layer protokol berikutnya adalah internet layer. Protokol yang
berada pada layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat
yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protokol yaitu IP, ARP, dan ICMP.
IP (Internet Protocol) berfungsi untuk menyampaikan paket data ke alamat
yang tepat. ARP (Address Resolution Protocol) ialah protokol yang digunakan
untuk menemukan alamat hardware dari host/komputer yang terletak pada
protokol yang digunakan untuk mengirimkan pesan dan melaporkan kegagalan
penerimaan data.
Layer berikutnya yaitu transport layer berisi protokol yang bertanggung
jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Kedua protokol
tersebut ialah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram
Protocol).
Layer teratas ialah application layer. Pada layer inilah terletak semua
aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP ini.
MERLIN
ICMP Protokol
Gambar 2.11 Paket-paket protokol yang ada pada jaringan TCP/IP
FTP
Gambar 2.12 Mekanisme Client Server pada jaringan TCP/IP di internet
(Mitchel dan Quaterman, 1994 : 41)
Gateway
Gambar 2.13 Internet Backbone (Parker, 1994 : 42)
APPLICATION SERVICES
CONNECTION PACKET DELIVERY SRVICES RELIABLE TRANSPORT SERVICES
Gambar 2.14 Konsep Pelayanan Pada Internet
HTTPD
2.2.2.2 NetBui
Untuk jaringan windows for workgroups, implementasi dari jaringan peer
to peer.
2.2.2.3 IPX/SPX
Untuk jaringan Novell Netware, implementasi dari dedicated server
model.
2.2.2.4 RS-232
Untuk jaringan zero slot (link dua buah komputer)Namun yang dipakai
PT. Pertamina RU-VI Balongan adalah TCP/IP dan NetBui sedangkan IPX/SPX
Firewall
Server
Workstation
Router
Modem
Server Jaringan Local
Modem,Modem ISDN, Digital Over (DOV) Modem
Modem
ISP PC
Firewall Server
Workstation
Router Modem
Server Jaringan Local
Modem,Modem ISDN, Digital Over (DOV) Modem Radio Link
Radio Link Satellite dish
Satellite dish Satellite dish
Gambar 2.17 Konfigurasi yang tidak menggunakan saluran telepon
2.2.3 Router
Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke
jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur di antara keduanya.
Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah
algoritma routing terdistribusi untuk saling terhubung dalam jaringan internet
untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari satu sistem ke sistem
Router dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN (Local
Area Network) sehingga trafik yang dibangkitkan oleh suatu LAN terisolasi
dengan baik dari trafik yang dibangkitkan oleh LAN lain. Jika dua atau lebih LAN
terhubung dengan router, sehingga LAN dianggap sebagai subnetwork yang
berbeda. Mirip dengan bridge, router dapat menghubungkan nerwork interface
yang berbeda.
Router yang umumnya dipakai terdiri atas dua jenis, router dedicated
(buatan pabrik misalnya Cisco http://www.cisco.com,BayNetwork
http://www.baynetwork.com) dan PC router. PC dapat difungsikan sebagai router
sepanjang ia memiliki lebih dari satu interface jaringan, mampu memforward
paket IP, serta menjalankan program untuk mengatur routing paket.
Di Pertamina RU-VI memakai router. Gateway yang dipakai di Pertamina
RU-VI Balongan memiliki nomor alamat 150.100.10.24.
2.2.4 Firewall
Di Pertamina Pusat Jakarta telah dipasang firewall yang berfungsi sebagai
pengaman akses jaringan, baik Pertamina Pusat Jakarta maupun semua unit
Pertamina lainnya di Indonesia bila ingin akses internet dapat langsung connect
keluar, namun bila dari pihak luar ingin akses internet ke Pertamina maupun
semua unit Pertamina harus melewati firewall tersebut.
2.2.5 Concentrator
Concentrator adalah device networking yang mengkombinasikan transmisi
data dari berbagai hub, Multistation Access Unit (MAU) atau resource network
untuk transmisi melalui sebuah medium tunggal. Concentrator adalah
meningkatkan efisiensi keseluruhan dari komunikasi data. Masing-masing hub,
MAU atau sumber daya jaringan bisa digabungkan secara langsung ke sebuah
concentrator. Pada saat mengkombinasikan semua sinyal ke dalam masing-masing
hub,MAU atau sumber daya jaringan bisa mengirim data ke tujuannya. Network
administrator memakai concentrator disebabkan kemampuannya untuk
meningkatkan efisiensi dari sebuah jaringan data.
2.2.6 Modem
Modem berfungsi sebagai sambungan komunikasi data yang bertugas
untuk mengkonversi informasi digital seri dari stasiun terminal ke sinyal
analognya. Informasi ini dapat dikirimkan ke tempat yang jauh. Umumnya
modem memodulasi pengolahan dan telekomunikasi. Karena posisinya yang
sentral, modem ini merupakan komponen yang amat penting dalam rantai
komunikasi. Adapun modem yang dipakai PT. Pertamina adalah modem US
Robotic.
2.2.7 Komponen LAN 2.2.7.1 Perangkat Keras 2.2.7.1.1 Komputer Server
Server pada prinsipnya merupakan PC yang fungsi utamanya mengatur
hardisk (storage) yang padanya untuk dipergunakan oleh workstasion yang
terhubung dalam Local Area Network (LAN). Server ini melayani permintaan file
dan mengorganisasikannya maka dari itu disebut dengan file server.
Di PT. Pertamina RU-VI Balongan memakai banyak server diantaranya :
a) Alamat 150.100.10.24 server untuk Gateway.
c) Alamat 150.100.15.10 server untuk DNS.
d) Alamat 150.100.30.70 server untuk CCTV.
e) Alamat 150.100.10.21 server untuk Oracle Database.
f) Alamat 150.100.15.25 server untuk CHAT.
g) Alamat 150.100.30.63 server untuk DCS.
2.2.7.1.2 Workstation
Workstation sebetulnya adalah PC biasa yang terhubung ke jaringan
melalui sebuah card interface (NIK). Seorang pemakai PC Workstation akan
merasakan bahwa ia memakai PC biasa dengan kelebihan memiliki akses ke
hardisk server dan device lain baik yang dipasang di server maupun yang
dipasang di workstation tergantung aplikasi yang akan kita jalankan. In
dikarenakan proses yang terjadi di komputer mainframe. Artinya jika PC
worktation kita akan menjalankan aplikasi yang berjalan di Windows 2000, maka
hardware untuk PC workstation harus yang support Windows 2000.
2.2.7.1.3 Network Interface Card (NIC)
Network Interface Card adalah card yang di perlukan oleh setiap komputer
PC baik komputer server maupun workstation agar dapat digabungkan menjadi
suatu network. Pada setiap card terdapat connector untuk sambungan dengan
kabel. Ada beberapa jenis card tergantung pada topologi jaringan yang dipakai.
Ethernet
Card ethernet mempunyai kecepatan lebih tinggi dan tentunya harganya
lebih mahal dari card lain. Jenis card ethernet menurut bus yang dipakai :
Ethernet dengan bus ISA.
Ethernet dengan bentuk card PCMCIA.
Di Pertamina RU-VI memakai card yang sudah onboard.
2.2.7.1.4 Pembagian Saluran
Fungsi pembagian saluran ini adalah untuk mendistribusikan atau
menanpung saluran dari workstation yang akan maengakses komputer server.
Seperti kita katahui bahwa dalam sebuah server terdapat NIC yang terhubung ke
pembagian saluran, kemudian kabel dari workstation semua terhubung ke
pembagian saluran ini. Ada beberapa jenis pembagian saluran yang dalam LAN
diantaranya adalah :
Bridge
Agar LAN terhubung dengan LAN lainnya, maka dibutuhkan perangkat
keras dan perangkat lunak khusus yang disebut dengan bridge. Bridge ada
tiga macam yaitu internal bridge, external bridge dan remote bridge.
Internal bridge adalah bridge yang terdapat komputer server kedua LAN
yang akan dihubungkan. External bridge adalah bridge yang memerlukan
msing-masing sebuah PC khusus untuk diset sebagai bridge di kedua LAN
yang akan dihubungkan. Remote bridge adalah bridge yang
memungkinkan terbentuknya WAN. Remote bridge ini sebenarnya sama
dengan eksternal bridge dengan perbedaan jarak antar PC yang dipakai
agar bridgenya berjauhan. Hubungan antara PC bridge dilakukan melaui
modem dan saluran telepon.
Hub
Hub bisa berfungsi sebagai penghubung kabel dengan tipe yang sama atau
adalah device dimana beberapa workstation dan server terhubung melalui
kabel untuk membentuk LAN dan memungkinkan pertukaran data. Istilah
hub biasanya digunakan pada jaringan ethernet, sedangkan untuk jaringan
token ring dipakai istilah MAU (Multistation Access Unit) atau
concentrator.
Ada dua tipe hub yaitu aktif dan pasif hub. Pasif hub hanya menyediakan
koneksi kabel yang menyambungkan masing-masing workstasion ke
server tanpa memperkuat sinyal data, sehingga pasif hub tidak cocok
dipakai untuk sambungan jarak jauh. Sedangkan aktif hub selain dapat
menjadi sambungan data jarak jauh juga mempunyai rangkaian listrik yang
memfilter dan memperkuat sinyal data yang melaluinya. Hub juga bisa
disebut sebagai repeater karena kemampuannya untuk mentransmisikan
ulang paket-paket data yang diterima dari berbagai resource. Hub yang
dipakai di PT. Pertamina RU-VI adalah Cabletron Office Connect.
Switch
Mirip dengan router, switch membagi jaringan yang besar ke dalam
segment-segment yang lebih kecil, menurunkan jumlah pemakai yang
memakai resource network dan bandwidth. Switch sangat berguna untuk
mencegah tabrakan antar paket data dan mengurangi persaingan antara
workstation sehingga meningkatkan performansi jaringan. Namun di lain
hal berbeda dengan router, switch memungkinkan bandwidth tertentu untuk
ditujukan ke masing-masing device pada jaringan. Switch juga menyediakan
sebuah grup pemakai kecil dalam sebuah network yang sudah ada tanpa
memodifikasi arsitektur yang mahal.
Switch juga berguna untuk menggabungkan beberapa hub dalam sebuah
jaringan yang tersebar, dikarenakan kecepatan data yang masuk tidak
berkurang walaupun banyak resource yang terhubung.
Switch yang dipakai di PT. Pertamina adalah 3Com LAN Plex.
2.2.7.1.5 Wiring (Pengkabelan) dan Connector
Untuk membangun sebuah sistem jaringan komputer lokal diperlukan
media transmisi. Pemilihan media transmisi berdasarkan pada harga, jarak, jumlah
komputer, kecepatan dan bandwidth. Maka transmisi itu antara lain berupa :
1. Coaxial
Kabel ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
Memiliki bandwidth yang lebar, sehingga bisa digunakan untuk
komunikasi broadband (multiple channel).
Jenis thick coaxial dikenal dengan nama 10base5, biasanya digunakan
untuk kabel backbone pada instalasi jaringan ethernet antar gedung.
Kabel ini sulit ditangani secara fisik karena tidak fleksibel dan berat
namun dapan menjangkau jarak 500 meter bahkan 2500 meter dengan
repeater.
Thin coaxial lebih dikenal dengan RG 58, 10base2 dan thinnet.
Biasanya digunakan untuk jaringan antar workstation, selain itu dapat
digunakan untuk implementasi topologi bus dan ring karena mudah
ditangani secara fisik.
2. Twisted Pair
Kabel twisted pair dapat dibagi menjadi dua macam yaitu Shielded
Twisted Pair (STP) yang memiliki pembungkus dan Unshielded Twisted
Pair (UTP) yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Kabel ini
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Merupakan beberapa pasang kabel yang dipilin satu sama lain dengan
tujuan untuk mengurangi interferensi listrik.
Dapat melewatkan sinyal sampai 100 Mbps.
Hanya dapat menangani satu channel data (baseband).
Koneksi pada twisted pair menggunakan konektor RJ 45.
3. Fiber Optic
Media ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Harga relatif mahal dibanding dengan kabel yang lain.
Digunakan pada backbone atau FDDI ring.
Bandwidth lebar.
Hampir tidak ada resistensi dan loss.
Tidak terganggu oleh petir dan panas.
Speed tinggi.
4. Wireless
Media ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Instalasi mudah dilakukan.
Setiap workstation berhubungan dengan hub atau concentrator melalui
gelombang radio atau infrared.
Warna dan jenis kabel :
Warnanya :
1 Hijau 5. Orange
2 Hijau Putih 6. Biru Putih
3 Biru 7. Cokelat
4 Biru Putih 8. Cokelat Putih
Jenisnya :
a. Straight : 1 1
2. 2
3. 6
4. 4
5. 5
6. 3
7. 7
8. 8
b. Cross : 1 3
2. 6
3. 1
4. 4
5. 5
6. 2
7. 7
Kebanyakan jenis kabel ini digunakan untuk menghubungkan antara PC
yang satu dengan yang lainnya. Sebagai pelengkap dari media kabel diatas,
diperlukan connector untuk menyambungkan antar kabel dengan NIC. Connector
sangat berperan dalam hal menyambung antar media, sehingga apabila mutunya
jelek kan mempengaruhi proses transmisi data. Masing-masing kabel mempunyai
jenis-jenis connector yang berbeda-beda. Berikut ini dicantumkan beberapa jenis
connector yang sering dipakai :
1. T-connector
Dipakai menghubungkan NIC dengan kabel coaxial (10base2), PT.
Pertamina menggunakan ST®.
2. BNC Connector
Dipakai untuk menghubungkan ujung kabel yang terbuka dengan bagian
lain seperti T-BNC.
3. RJ 45 Connector
Dipakai untuk menghubungkan kabel UTP/STP dengan NIC, di PT.
Pertamina RU-VI Balongan memakai RJ 45.
4. N-series connector
Dipakai untuk menghubungkan kabel Thick Ethernet (RG 8).
5. Terminator
Dipakai untuk menutup ujung kabel coaxial yang terbuka sehingga
karakteristik kerja kabel tidak berubah.
Sebagai pelengkap dari media kabel diatas, diperlukan connector untuk
menyambungkan antara kabel dengan NIC. Connector sangat berperan
mempengaruhi proses transmisi data. Masing-masing kabel mempunyai
jenis-jenis connector yang berbeda-beda.
2.2.8 Arsitektur LAN
Berdasarkan prinsip kerjanya, LAN dapat dibagi atas tiga katagori yaitu :
a. Dedicated Server
Pada LAN jenis ini, di dalam jaringan terdapat server yang melayanai
kebutuhan workstation. Ciri-ciri dari dedicated server LAN adalah :
Network Operating System mengendalikan PC/OS dari server. Pada
komputer workstation ditambahkan sistem client NOS.
Adanya network card pada client yang dihubungkan dengan media
transmisi. Memakai hub, gateway atau bridge untuk link.
Adapun jenis-jenis server yang ditemui pada LAN tipe ini adalah :
FILE SERVER, PRINTER SERVER, DATABASE SERVER
b. Peer to Peer
Pada LAN jenis ini tidak ada komputer yang diperuntukan khusus sebagai
komputer server. Masing-masing komputer yang ada di jaringan dapat
dijadikan server dengan setting tertentu. Karakteristik dari LAN jenis ini
adalah sebagai berikut :
Semua komputer pada network menjalankan peer to peer networking
software. Komputer yang terhubungkan bisa berfungsi sebagai client dan
c. Zore Slot
Zero Slot berbeda dengan dua jenis LAN diatas. Bukan hanya arsitektur
software melainkan juga pada hardwarenya. Karakteristik zero slot adalah
sebagai
berikut : Memakai port-port komunikasi seperti serial RS-232 atau paralel
port. Kemampuan terbatas.
2.2.9 Metode akses
Metode akses merupakan cara sebuah node mendapatkan akses pada sitem
jaringan. Metode akses yang populer adalah CSMA/CD (Carrier Sansing
Mulptiple Acces with Collision Data Detection), Token Passing dan polling.
a. CSMA/CD
Dikenal sebagai metode nondeterministik, karena sifatnya yang tifak pasti.
Metode ini setiap node yang akan mengirimkan data terlebih dahulu
mendeteksi apakah bus sibuk atau tidak. Seandainya bus dalam kedaan
tidak sibuk dan dua buah node akan mengirimkan data bersamaan maka
akan terjadi tambrakan (Collision). Jika terjadi collision maka
masing-masing node akan melompat mundur sambil menghitung secara acak
sampai berhasil mengirimkan.
b. Token Passing
Merupakan metode deterministik. Node yang akan mengirimkan informasi
harus terlebih dahulu memiliki “Token”. Token akan mengitari setiap node
Mekanisme akses jaringan dilakukan secara berurutan token dari node
dilepas jaringan dilakukan secara berurutan token dari node dilepas setelah
menerima kembali data yang dikirim atau seketika setelah selasai
mengirimkan informasi.
c. Polling
Metode polling digunakan pada mainframe atau host based network.
Pengendalian pusat secara bergilir kirim pesan kepada station/terminal
untuk memberi kesempatan mengirim informasi.
2.2.10 Simpul (Node) dan Server
Setiap workstation, fax, printer, file server, atau piranti lain yang memiliki
alamat unik disebut simpul. Dan sebuah simpul mendapatkan sebuah nama unik
dari interface network card (NIC), yang tidak akan diubah oleh pengguna.
Definisi teknis server adalah depesitori tersentralisasi untuk suatu fungsi tertentu.
Ada beberapa jenis server namun semuanya memiliki kesamaan yaitu bertindak
sebagai lokasi sentral diamana suatu fungsi tertentu dari jaringan dilaksanakan.
2.2.11 Switching Paket
Fungsi keseluruhan jaringan switching paket adalah mempertukarkan data
secara transparan (tanpa perunahan apapun) antara terminal dan host dalam
bentuk paket-paket kecil. Terminal dan host tidak berperan dalam pengiriman
paket di sepanjang jaringan, ini merupakan tugas node. Terminal dan host hanya
Kelebihan paket switching :
Fasilitas penyimpanan dipusat juga berarti meningkatkannya efesiensi
penggunaan jalur.
Full duplex diterapkan. Pesan juga dapat dikirim kearah lain. Kecepatan
pengiriman data dan pernerimaan tidak perlu sama.
Kekurangannya :
Ada resiko pesan hilang.
Bila pesan yang akan ditukar beruntun, perjalanan mengirimkan pesan
semakin melemah akibat penyimpangan data yang berulang-ulang.
Setiap paket membawa alamat terminal atau host yang dituju. Oleh karena
itu paket-paket tersebut dapat dikirim melalui paket, dilakukan
pemeriksaan untuk mengecek terjadinya kesalahan pengiriman.
Karena setiap paket membuat alamat tujuan, maka beberapa paket yang
berasal dari satu pesan dapat melalui jalan yang berbeda-beda. Oleh karena
itu setiap paket mempunyai header paket yang berisi informsi sebagai
berikut :
Tipe paket.
Alamat sumber.
Alamat tujuan.
45
ANALISIS JARINGAN KOMPUTER INTERNET DAN INTRANET
3.1 Latar Belakang Masalah
Pola komputasi medern saat ini mengacu pada client/server. Berbeda
dengan pola komputasi tradisional yang terpusat, client/server memisahkan
dengan jelas komponen antara komputer yang langsung digunakan oleh
penggunannya (client), komputer yang digunakan sebagai pemberi layanan atau
services (server) dan media penengah antara client dan server yang disebut
sebagai middleware.
User Administrator
Gambar 3.1 Pola ClientServer
Pengguna komputer (end user) umumnya bekerja pada bagian “Client” sedangkan bagian “Server” dikelola oleh Administrator. Aplikasi di Client
maupun di server dirancang dan di implementasikan oleh Software Developer
dengan menggunakan Tools (alat bantu pemrograman) dan Middleware
(jaringan).
Client
3.2 Graphical User Interface (GUI)
Adalah komponen yang mengatur interaksi antara pemakai dengan
komputer melalui tampilan grafik berupa button, checkbox, radio button, gambar,
suara dan lainnya. Bagian GUI ini disebut juga dengan Client.
3.3 Bussines Logic
Adalah komponen berupa program yang dibuat berdasarkan tata laksana
bisnis yang ada. Program dibuat sesuai dengan analisa dan disain dari sistem yang
ada, antara lain sesuai dengan struktur organisasi, aturan bisnis, aturan
pemerintah, perpajakan, formula dan lainnya. Umumnya program dibuat dengan
High Level Language. Contoh adalah Delphi, C, C++, Java, FoxPro, Visual Basic
dan lainnya.
3.4 Data Interface
Adalah komponen yang mengatur organisasi penyimpanan data, yang
biasa disebut sebagai database server. Teknologi database bervariasi dengan
vendor yang beragam pula seperti Oracle, IBM, Informix, Microsoft dan lainnya.
Bussines Logic dapat mengakses langsung database tersebut, atau melalui
interface Middleware seperti ODBC (Open Database Connectivity) atau teknik
3.5 Middleware
Adalah komponen yang menghubungkan GUI dengan Bussines Logic dan
Bussines Logic dengan data interface. Penghubung ini tidak lain adalah jaringan
komputer dengan protokolnya seperti TCP/IP yang bertugas mengatur pengiriman
data dari satu komponen ke komponen yang lainnya secara reliable.
3.6 Operating System
Adalah software yang mengatur penggunaan sumber daya hardware dan
services, interaksi dengan pemakai, keamanan sistem (security), komunikasi data
dan lainnya. Melalui operating system dapat dilakukan organisasi dan konfigurasi
sistem yang digunakan melalui seorang administrator.
Administrator ini bertanggung jawab atas konfigurasi, keamanan sistem,
kelancaran operasi, backup data dan optimasi untuk kinerja sistem. Dua operating
system yang sangat populer di PT. Pertamina RU-VI Balongan adalah windows
dan unix.
3.7 Hardware
Adalah perangkat keras berupa CPU, memori, disk, cdrom, dan lainnya
yang merupakan fisik dari sebuah komputer. Penanganan hardware harus
dilaksanakan secara serius, karena gangguan hardware akan berakibat stagnansi
kerja. Gangguan ini dapat berupa virus, power yang tidak stabil, kesalahan
Secara garis besar untuk mempelajari komputasi modern client/server ini
dapat dibagi atas 4 bagian yaitu :
1. Front Office
Adalah aplikasi client, merupakan aplikasi yang langsung dengan user.
Penguasaan front office meliputi hal-hal seperti dibawah ini, yaitu :
a. Windows Seven
b. Software yang mendukung otomatisasi perkantoran seperti pengolah
kata, spread sheet, presentasi dan grafik.
c. Pemakaian internet/intranet browser, electronic mail, file transfer.
d. Penyajian homepage statis.
2. Back Office
Adalah aplikasi server, aplikasi server ini juga merupakan administrasi
dari konfigurasi layanan yang dibuat pada server untuk diakses oleh client.
Penguasaan back office meliputi dua hal di bawah ini yaitu sistem operasi
dana database administrator :
a. Sistem operasi seperti UNIX, IBM, Sun/Solaris, Windows server
2003.
3. Tools dan Miiddleware
Adalah bahasa pemrograman berorientasi client/server dan konsep, disain
serta implementasi jaringan komputer. Adapun hal-hal yang harus dikuasai
untuk penguasaan tool dan middleware adalah sebagai berikut :
a. Bahasa pemrograman C, C++, Java, Visual Basic, Delphi, FoxPro.
b. Teknologi internet dengan JavaScript, ActiveX, Perl dan HTML.
c. Jaringan komputer (network), jaringanb TCP/IP untuk LAN dan
WAN.
d. Penanganan router dan peralatan komunikasi data.
4. Hardware
Pada dasarnya perancangan dari suatu jaringan komputer dan bagaimana
untuk kerja suatu jaringan itu tergantung kepada kominikasi datanya.
Maka diperlukan suatu dasar komunikasi data efektif yang sering timbul
dan layak digunakan sesuai dengan kebutuhan oleh perusahaan Pertamina
dalam mengelola jaringan yang dipakai. Dengan menguasai hardware
training maka diharapkan kita dapat :
a. Mengenal anatomi hardware dan teknologi hardware.
b. Troubleshooting hardware.
c. Mengantisipasi dan mencegah virus.
3.8 Sistem Operasi Jaringan dan Topologi
Departemen SIK menggunakan sistem operasi windows seven. Perusahaan
PT. Pertamina menggunakan topologi ring (lingkaran). Dimana topologi ini setiap
node dihubungkan dengan node lainnya sehingga membentuk suatu lingkaran
loop tertutup.
Alasan pemakaian topologi ini karena dilihat dari daerah/letak gedung
perkantoran lebih memadai dengan topologi ini dengan pemasangan dibawah
tanah. Langkah ini diambil dengan alasan pemikiran demi keamanan, juga
memungkinkan untuk pengembangan pada topologi tree atau dengan kata lain
Dual Ring of Tree.
3.9 Media Transmisi
Di PT. Pertamina RU-VI Balongan media transmisi yang dipakai adalah
penegmbangan dari fiber optic yaitu FDDI Ring (Fiber Distributed Data
Interface) dan FDDI merupakan backbone dan jaringan LAN (Local Area
Network) di PT. Pertamina RU-VI Balongan.
Alasan penggunaan media transmisi jenis FDDI karena jenis ini dalam
penyampaian datanya menggunakan gelombang cahaya (lightware) sumber
cahaya yang digunakan yaitu cahaya laser atau dioda cahaya pancar (light emiting
dioda).
Ada dua sifat sehingga jenis ini sangat efektif dipakai oleh PT. Pertamina
1. Kebal terhadap gangguan luar.
Karena yang mengalir adalah sinyal cahaya, maka medan listrik dan cuaca
dari luar tidak mempengaruhi data yang dikirim pada media tersebut.
2. Memiliki lebar pita yang panjang, dapat menghubungi komputer dengan
jarak 800 KM (tanpa bantuan penguat sinyal) dan kecepatan transmisinya
bisa mencapai 500 Mbps.
Di PT. Pertamina RU-VI Balongan arah transmisi data yang dipakai
adalah Full Duplex (komunikasi data dua arah).
3.10 Kecepatan Transmisi Data dan Protokol
Kecepatan transmisi datanya adalah sebagai berikut :
1. Pada file server kecepatannya bisa mencapai 100 Mbps.
2. Pada workstation kecepatannya bisa mencapai 10 Mbps.
PT. Pertamina RU-VI Balongan menggunakan protokol TCP/IP
(Transmission Control Protocol / Internet Protocol). Dengan alasan sebagai
berikut :
a. Susunan TCP/IP mencakup lapisan OSI.
b. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) berfungsi menjalankan
electronic mail.
d. Telnet (Terminal Emulation) berfungsi mengubah satu
PC/Workstation menjadi terminal komputer pusat lain.
e. Pengaksesan terhadap utility secara lansung tanpa proses
pengendalian.
3.11 Tipe Akses dan Instalasi
Tipe jaringan yang digunakan tipe jaringan switch paket. Alasannya,
dimana node bertugas untuk memotong data yang dikirim oleh terminal menjadi
beberapa paket jadi, dengan jelasnya dapat dikatakan dalam pengiriman data
dengan sistem perpaket. Instalasi yang dipergunakan yaitu Instalasi Network.
Alasannya dikarenakan komputer dapat berkomunikasi satu sama lain dengan
menggunakan peralatan yang dapat diakses secara bersama-sama dan dapat
berhubungan dengan komputer induk sistem lain yang jauh letaknya.
Empat komponen penting pada jaringan :
1. Host atau node
Adalah sistem komputer yang berfungsi sebagai sumber atau penerima
data yang dikirimkan. Local host adalah sistem komputer yang dapat
diakses oleh pemakai tanpa melalui jaringan. Remote host adalah sistem
2. Link
Link adalah media komunikasi yang menghubungkan antara node yang
satu dengan yang lain. Media ini berupa saluran transmisi.
3. Dukungan Software
Dukungan software yang dipakai dalam proses pengolahan data adalah
sebagai berikut :
a. Program Jaringan : Novell Netware V.4.10, SNMP, UNIX.
b. Program Aplikasi : Ms Office 2007, Email, CMMS dll.
4. Dukungan Hardware
Dukungan hardware yang dipakai yaitu :
a. Modem adalah Departemen SIK menggunakan modem US Robotic.
b. Hub Aktif adalah Pengatur arah data otomatis, adapun hub yang
dipakai disini adalah 3Com LAN Plex.
c. Ethernet adalah Berfungsi untuk mempercepat proses yang ada di
dalam multihardware, 3Com Etherlink PCMCIA (3C589/3C589B),
dan 3Com Etherlink III ISA (3C509B-TP) in PnP Mode.
d. Troughput Spesifikasi kabel adalah FDDI dan UTP.
3.12 Keterangan Gambar Jaringan RU-VI Balongan
Terdapat 10 server di gedung utama, yang mendistribusikan data ke
seluruh komputer yang ada, sebagai penyedia layanan server dan berbagai
kebutuhan lainnya, di dalam gedung ini terdapat Departemen SIK.
Komputer-komputer terdistribusi juga berada di gedung lainnya, yaitu
Control Room, LKKK, Laboratorium, Field Office, EX JGC, REN. OPS, dan
MAINT. Sebagai backbone digunakan FDDI ring berupa kabel fiber optic dan
semua komputer terhubung melalui hub maupun mini hub dengan menggunakan
kapten UTP. Sedangkan hubungan dengan dunia luar antar jaringan maupun
internet menggunakan gateway dengan antena parabola.
Pada gedung REN. OPS yang merupakan gedung pengembangan,
hubungan dengan jaringan menggunakan sebuah modem. Karena penggalian
kabel tidak memungkinkan, mengingat daerahnya berdekatan dengan kilang
minyak.
Secara rinci jaringan di PT. Pertamina RU-VI Balongan tersebar disetiap
bagian yaitu bagian Maintenance, ADM, Field Office, Onsite Control.Sistem
pengendaliannya adalah sebagai berikut :
a. Control utama terletak di ADM. Terhubung ke Jakarta dihubungkan
VSAT (Very Small Apperture Terminal) dengan memakai gateway
melalui Hub Aktif.
b. Jaringan maintenance, dihubungkan dengan hub aktif melalui
c. Pada Onsite Control menggunakan hub aktif.
3.13 Tinjauan Umum Netware
Pertamina RU-VI Balongan menerapkan sistem informasi dan pengolahan
data melalui jaringan. Sistem jaringan yang dipakai adalah Novell Netware 386
Ver.3.11. Adapun fungsi yang terpenting dalam penggunaan Netware di PT.
Pertamina RU-VI Balongan kurang lebih adalah :
a. User Interface.
b. Network Service.
c. Electronic Mail.
d. Hubungan Antar Jaringan.
3.14 Pengendalian Keamanan dan Teknik Pemeliharaan Jaringan
1. Secara Langsung
a. Penempatan kabel FDDI di dalam tanah sesuai dengan ketentuan.
b. Penempatan perangkat file server pada ruangan yang ber-AC.
c. Penggunaan password jaringan.
2. Secara Tidak langsung
a. Penggunaan aplikasi SNMP yang melakukan pengecekan secara
otomatis.
b. Pemeliharaan.
c. Perawatan perangkat keras yang dilakukan oleh pekerja langsung
maupun para tender.
d. Pengecekan sistem operasi berkala.
57
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setelah kami melakukan kerja praktek lapangan di bagian Ops.Tel.&Jar.
Serta di bagian Bang.Info/SIK RU-VI, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. Salah satu tujuan jaringan komputer adalah mempermudah komunikasi
dan pengelolaan data antar komputer dalam satu jaringan.
2. Untuk penyimpanan dan pengolahan data di bagian Bang.Info/SIK
menggunakan sistem operasi diantaranya Unix, Windows NT, Windows
Server 2003, dan Windows Seven yang tersebar di beberapa tempat.
3. Peranan jaringan komputer di Pertamina sangat penting sekali.
4.2 Saran
Dari kesimpulan-kesimpulan diatas kami mengajukan beberapa saran yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi pertamina, karena yang namanya ilmu dan
teknologi terus maju dan berkembang pesat sesuai dengan tuntutan zaman, untuk
itu saran penulis adalah :
1. Masalah keamanan seringkali menjadi isu penting pada jaringan RU-VI
Balongan, ketergantungan pada sistem operasi windows pada mayoritas
client sedikit demi sedikit harus dikurangi. Sistem operasi linux
merupakan salah satu alternatif sistem operasi yang menawarkan
lunak pihak ketiga sekalipun. Untuk sistem keamanan di client hanya
mengandalkan firewall dan anti virus Mc Afee namun itupun jarang
terupdate. Selain itu pada sistem keamanan nyata juga masih kurang
karena orang biasa pun masih bisa dapat memasuki ruang server tanpa ijin
apa-apa, dengan memasang kamera CCTV akan lebih baik. Sukurlah
sekarang PT. Pertamina mulai mencanangkan pemasangan CCTV di setiap
gedungnya.
2. Karena prinsip kerja LAN PT. Pertamina RU-VI Balongan yang
menggunakan dedicated server maka sangat diperlukan server-server yang
memiliki kapabilitas dan kinerja yang lebih baik lagi. Seperti halnya
DHCP server yang dimiliki sering mengalami gangguan pada saat client
akan melakukan request IP Address, perlu di pertimbangkan maintenance
berkala dan peningkatan kualitas perangkat lunak dan perangkat keras
yang dipakai.
3. Mengadakan workshop secara berkala tentang beberapa distro linux yang
di maksudkan untuk memudahkan karyawan PT. Pertamina RU-VI
DI PT. PERTAMINA RU-VI BALONGAN - INDRAMAYU
KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
SOPAN SOFYAN
10107750
RAFIKA ADE SAPUTRA
10107750
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
RAFIKA ADE SAPUTRA
Jl. R.A. Kartini RT.04/05 Kel. Margadadi Indramayu 45211
1993 - 1994 : TK Bhayangkari Indramayu 1994 - 2000 : SD Margadadi IV Indramayu 2000 - 2003 : MTS Husnul Khotimah Kuningan 2003 - 2006 : MA Husnul Khotimah Kuningan 2007 - Sekarang : UNIKOM
PENDIDIKAN NON FORMAL
29 Januari 2008 : Kuliah Bersama Teknik Informatika 2008 (Bersertifikat)
PENGALAMAN ORGANISASI
Agustus 2002 – September 2002 : Anggota komisi C MUBES HK ( Musyawarah Besar Husnul Khotimah ) Agustus 2004 – Agustus 2005 : Bendahara bidang bahasa OSHK ( Organisasi Santri Husnul Khotimah ) September 2004 – Oktober 2004 : Bendahara SII ( Studi Islam Intensif )
2005 – 2006 : Sekretaris PRISMA ( Persatuan Remaja Islam Indramayu ) 2006 – Sekarang : Anggota ISLAH ( Ikatan Silahturahmi Alumni Husnul Khotimah )
HIGHLIGHT
Disiplin, jujur, serta bertanggung jawab dalam bekerja
Mempunyai motivasi, semangat, dan daya juang tinggi dalam mengerjakan sesuatu Mudah beradaptasi, menyesuaikan diri, bisa melihat situasi dan kondisi lingkungan Bekerja keras dan mampu bekerja di bawah tekanan
DATA PRIBADI
Nama : Sopan Sofyan
Nickname : Opan
Alamat : Rambatan Kulon Rt/Rw 39/05 Kec.Lohbener Indramayu
Alamat Sekarang : Sekaloa Selatan Pondokan Kesan 57 Bandung
No.Hp : 085 224 174 211
Email : opan_1410@yahoo.com dan opan1410@gmail.com
Hobby : Berpetualang (Mendaki Gunung)
Motto : U tuk Me dapatka kesuksesa ya g besar harus e erluka pengorbanan yang besar juga
PENDIDIKAN FORMAL
1996 - 2001 : SDN Rambatan Kulon III Indramayu
2001 – 2004 : MTsN Lohbener Indramayu
2004 – 2007 : SMK TELEMATIAKA Indramayu
2007 – Sekarang : UNIKOM
PENDIDIKAN NON FORMAL
29 Januari 2008 : Kuliah Bersama Teknik Informatika 2008 (Bersertifikat)
2 Maret 2007 : Uji Kopetensi Instalasi Jariangan dan Perakitan Komputer Oleh PT TELKOM ( Bersertifikat )
1 Mei – 30 Juni 2006 : Praktek Kerja Lapangan di PT POS Indonesia Cab.Indramayu ( Bersertifikat )
25 - 30 januari 2006 : Pendidikan dasar kepemimpinan (Bersetifikat)