BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara
bisnis T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media and Edutainmet) yang terbesar di
Indonesia. Pengabdian TELKOM berawal pada 23 Oktober 1856, tepat saat dioperasikannya
layanan telekomunikasi pertama dalam bentuk pengiriman telegraf dari Batavia (Jakarta) ke
Buitenzorg (Bogor). Selama itu pula TELKOM telah mengalami berbagai transformasi.
Transformasi terakhir sekaligus yang disebut dengan NEW TELKOM Indonesia adalah
transformasi dalam bisnis, transformasi infrastruktur, transformasi sistem dan model operasi dan
transformasi sumber daya manusia, dan menghasilkan produk-produk yang sangat bermanfaat
untuk Indonesia.
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan suatu perusahaan besar
yang bergerak dibidang jasa pelayanan telekomunikasi dan informasi untuk umum dalam negeri.
Salah satu layanan teknologi yang berkembang saat ini adalah layanan teknologi Broadband.
Yaitu produk layanan speedy (intenet access end-to-end) dari PT. TELKOM dengan basis
teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara
secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang tinggi hingga 3 Mbps
yang diluncurkan dari modem sampai Broadband Remote Access Server (BRAS).
Masalah lost connection bukan sepenuhnya berasal dari pusat penyedia layanan, tetapi bisa
juga disebabkan dari sisi pelanggan. Beberapa masalah misalnya, PC terkena virus, jumlah PC
pada jaringan speedy. Sehingga banyak pelanggan speedy yang mengeluh karena koneksinya
terganggu, untuk itu diperlukan pengaturan yang sesuai untuk jaringan speedy agar koneksi tetap
lancar
Sejalan dengan komitmen PT. TELKOM yang baru, maka perusahaan dituntut untuk
meningkatkan pelayanan terhadap pelayanan speedy diseluruh Indonesia. Dengan perkembangan
Hardware yang begitu pesat dapat membantu dalam proses pengembangan jaringan agar
pelanggan puas dengan layanan yang diberikan PT. TELKOM. Oleh karena itu dibuatlah
dokumen “Konfigurasi dan Penanganan Gangguan pada Jaringan Internet Telkom Speedy”.
1.2 Perumusan Masalah
Mengkonfigurasi dan menganani gangguan pada jaringan speedy di PT. Telekomunikasi
Indonesia Network Regional Jawa Barat.
1.3 Maksud Dan Tujuan
Maksud dari kerja praktek ini adalah dapat membuat arsitektur jaringan, serta dapat
mengkonfigurasi dan menangani gangguan pada jaringan internet Telkom Speedy. Dan adapun
tujuan dari kerja praktek ini :
1. Mengetahui tentang dasar ilmu Telekomunikasi.
2. Mengetahui pengawasan dan pengontrolan jaringan Telekomunikasi dan Speedy.
3. Mengetahui penanganan gangguan yang tepat dan cepat pada jaringan Speedy.
4. Mengetahui lebih rinci, cara kerja pemasangan instalasi Telkom Speedy dari sentral
1.4 Batasan Masalah
Masalah yang akan dibahas hanya tentang alur arsitektur jaringan, konfigurasi akses
internet Telkom Speedy dan bagaimana pengoperasian fungsi-fungsi dasar jaringan serta
berbagai jenis gangguan dan penanganannya.
1.5 Metodologi Penelitian
Dalam hal ini melakukan kerja praktek pada PT. TELKOM NETWORK REGIONAL
JAWA BARAT dengan cara sebagai berikut :
1. Pustaka
Mempelajari tentang ilmu telekomunikasi, dengan membaca berbagai macam literatur seperti
buku-buku dan artikel di internet.
2. Wawancara
Melakukan wawancara kepada orang-orang yang terkait dalam instansi tersebut sesuai
dengan batasan masalah yang ada serta melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan untuk
memperoleh informasi berupa data-data terkait serta melihat secara langsung bagaimana
melakukan pengontrolan jaringan Speedy.
3. Evaluasi dan hasil analisis
Melakukan evaluasi dengan mengklarifikasi data-data yang diperoleh untuk kemajuan dalam
pembuatan laporan kerja praktek ini.
4. Penulisan Laporan
Menulis seluruh hasil pada kegiatan kerja praktek pada PT. TELKOM NETWORK
1.6 Sistematika Penulisan
Penjelasan sekilas tentang konten-konten dari setiap bab yang terdapat dalam laporan ini.
Agar pembaca dapat mengetahui sekilas tentang isi dari setiap bab yang ada.
Bab 1 Pendahuluan
Membahas mengenai latar belakang masalah, maksud dan tujuan, identifikasi masalah,
batasan masalah, metodologi penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan.
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Menguraikan tentang sejarah instansi, dan tentang teori yang berhubungan dengan
masalah yang akan dibahas, serta teori penunjang.
Bab 3 Pembahasan
Menjelaskan mengenai konfigurasi jaringan, penanganan gangguan dan analisis dari hasil
pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung.
Bab 4 Kesimpulan dan Saran
Menjelaskan mengenai kesimpulan terhadap hasil akhir dari kerja praktek dan berisi
BAB 2
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. TELKOM adalah
perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk unggulannya adalah Telepon
Jaringan (Telepon Rumah TELKOM dan Telepon tanpa Jaringan atau Wireless FLEXI).
2.1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT. Infomedia Nusantara menjadi
perusahaan pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Di bawah subdivisi Elnusa
GTDI dari anak perusahaan Pertamina, Infomedia telah menerbitkan Buku Petunjuk Telepon
Telkom Yellow Pages.
Perkembangan yang tercatat selanjutnya adalah berdirinya PT. Elnusa Yellow Pages di
tahun 1984 yang berubah nama di tahun 1995 menjadi PT. Infomedia Nusantara pada saat PT.
Telkom Tbk menanamkan investasi. Untuk mendukung implementasi Good Coorporate
Governance dalam setiap aspek kegiatan perusahaan, Infomedia telah mengeluarkan kebijakan
pedoman tata kelola perusahaan di tahun 2008.
Pada tanggal 30 Juni 2009 PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui PT
Multimedia Nusantara (Metra), anak perusahaan yang 99,99% milik Telkom (selanjutnya disebut
Telkom Group) telah menandatangani Shares Sales & Purchase Agreemen (SPA) untuk
membeli 49% saham PT Infomedia Nusantara (Infomedia) milik PT Elnusa Tbk (Elnusa),
Saat ini, Infomedia, sesuai dengan visinya menjadi penyedia jasa layanan informasi yang
utama dikawasan regional telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut
dengan mengoptimalkan kompetensi untuk mengambil opportunity dalam pengembangan bisnis
kedepan melalui transformasi bisnis dari 3 Pilar Bisnis (Layanan Direktori, Layanan Contact
Center dan Layanan Konten) menuju Layanan Outsourcing atau Business Process
Outsourcing (BPO) dan Layanan Konten Digital atau Digital Rich Content (DRC).
Layanan Outsourcing atau Business Process Outsourcing (BPO) didefinisikan sebagai
bisnis penyediaan jasa alih-daya (outsourcing) oleh pihak ketiga bagi perusahaan untuk satu atau
beberapa fungsi bisnis dalam jangka panjang (multi year contract). Bisnis Layanan Outsourcing
(BPO) yang telah dijalani Infomedia saat ini berbasis layanan voice yaitu Layanan Contact
Center baik untuk inbound maupun outbound dan non voice seperti direct mail dan web
development. Namun saat ini Infomedia telah membagi bisnis Layanan Outsourcing (BPO)
kedepannya dalam empat kelompok berdasarkan basis layanan yaitu: Contact Center Services,
HR Services, IT Services dan Direct Mail.
Sedangkan pengembangan bisnis Layanan Konten Digital (DRC) didasarkan oleh
semakin berkembangnya kebutuhan informasi yang semakin cepat dan mobile, perubahan gaya
hidup dan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Infomedia membagi bisnis DRC dalam 3
bagian, yaitu; printed (Yellow Pages, White Pages & Special Directory) , mobile (mobile
application, SMS) dan online (online ad, e-commerce, membership).
Keseluruhan produk dan layanan Infomedia merupakan komitmen perusahaan dalam
memberikan solusi layanan informasi dan komunikasi yang prima bagi customer dan masyarakat
Menjadi pemimpin di kawasan regional dalam industri informasi terpadu dan media
digital.
Misi
Menjadi panutan dalam industri bisnis informasi, media dan konten dengan menciptakan
nilai tambah bagi pihak yang berkepentingan.
Commitment
• Untuk Pelanggan :
Memberikan produk dan layanan yang terbaik dan berkualitas dengan menjadi penghubung
antara pelanggan dan dunia melalui jasa layanan terdepan dalam hal informasi dan
telekomunikasi.
• Untuk Pekerja :
Memberikan kesempatan untuk belajar, bertumbuh dan memiliki masa depan yang lebih
baik.
• Untuk Pemegan Saham :
Menyediakan kesempatan untuk pertumbuhan nilai.
• Untuk Masyarakat :
Menjadi mitra lingkungan yang baik dan dapat menjunjung tinggi nilai moral.
Tata Nilai
• Fokus pada Pelanggan :
- Mendahulukan kepentingan pelanggan setiap waktu (Customer First).
- Mengupayakan yang terbaik untuk melakukan inovasi untuk menghasilkan produk dan
layanan bernilai bagi pelanggan (Innovation).
- Mempertanggungjawab kan perilaku kita (Accountable).
- Menggunakan fakta dan data dalam setiap pengambilan keputusan (Reliable).
• Integritas :
- Konsisten dalam setiap perilaku kita (Consistent).
- Selalu berperilaku yang menunjukkan moralitas tinggi (Respectable).
• Keterbukaan :
- Selalu siap akan tantangan baru dan mau meningkatkan pengetahuan (Changeable).
- Menyadari dan mau terbuka terhadap umpan balik dalam upaya perbaikkan yang
berkesinambungan (Continuous Improvement).
2.1.2 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Logo baru TELKOM mencerminkan brand positioning ”Life Confident” dimana keahlian
dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka
dimanapun mereka berada. Brand positioning ini didukung oleh “service culture” baru yaitu:
expertise, empowering, assured, progressive dan heart.
Sekilas logo bulat dengan siluet tangan terkesan simple. Simplifikasi logo ini terdiri dari
lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo ini merupakan cerminan dari
“brand value” baru yang selanjutnya disebut dengan “Life in Touch” dan diperkuat dengan tag
Gambar 2.1 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari simbol-simbol
tersebut.
• Expertise: makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media &
Edutainment.
• Empowering: makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.
• Assured: makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat
• Progressive: kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
• Heart: simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan.
Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah :
• Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.
2.1.3 Badan Hukum Instansi
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
Position Title MGR IP NETWORK OPERATION & MAINTENANCE Report TO GM
NETWORK REGIONAL JAWA BARAT Unit Name NETWORK REGIONAL JAWA BARAT
Job Title MGR IP NETWORK OPERATION & MAINTENANCE Job Stream
TELECOMMUNICATION Editorial 2010 Mission Statement
Tanggung Jawab Utama
• Memastikan strategi pengelolaan IP Network operation, maintenance dan fault handling yang
dikelolanya sejalan dengan strategi bisnis Network Regional Divisi Infratel.
• Memastikan rumusan sistem dan kebijakan pengelolaan IP Network sesuai dengan pedoman
serta kebijakan Network Regional Divisi Infratel.
• Memastikan usulan rencana kerja dan anggaran IP Network sesuai dengan strategi dan
kebijakan Network Operation dan disampaikan kepada atasan langsungnya tepat pada
waktunya.
• Memastikan rencana kerja dan anggaran IP Network operation, maintenance dan fault
handling tercapai melalui implementasi proses bisnis IP Network sesuai dengan kebijakan
yang sudah ditetapkan.
• Memastikan performansi IP Network tercapai melalui implementasi sistem pengelolaan
kinerja di fungsi yang dikelolanya sesuai kebijakan yang berlaku.
• Memastikan sumber daya (keuangan, SDM, perangkat dan sarana kerja) yang menjadi
tanggung jawabnya dikelola dengan baik.
• Memastikan pengembangan karir dan kompetensi bawahannya difasilitasi dengan baik.
• Memastikan hubungan kerja dengan pihak internal dan eksternal dapat menghasilkan sinergi.
• Memastikan kebijakan IP Network Operation & Maintenance dan informasi penting
• Memastikan melakukan pengelolaan terhadap dukungan operasi dan pemeliharaan perangkat
IP/DATA NW.
• Memastikan adanya pengendalian program pemeliharaan rutin Infrastruktur IP/DATA NW.
• Memastikan dilakukannya terhadap pengelolaan proses optimalisasi Infrastruktur IP/DATA
NW.
• Memastikan kegiatan eskalasi fault handling infrastruktur IP/DATA NW dikelola dengan
efisien.
• Memastikan dilaksanakannya pengaturan sumber daya expert IP/DATA NW serta
pengaturan penjadualan kegiatan Ophar.
• Memastikan adanya penyusunan Disaster Recovery Plan IP/Data NW.
Kerja Standar Kinerja
• Hasil audit manajemen tentang keselarasan sistem pengelolaan IP Network Operation &
Maintenance dengan kebijakan Network Regional Divisi Infratel.
• Kualitas strategi pengelolaan IP Network Operation & Maintenance Ketepatan waktu
penyampaian strategi pengelolaan IP Network Operation & Maintenance.
• Tingkat deviasi usulan dengan hasil penetapan usulan rencana kerja dan anggaran IP
Network Operation & Maintenance.
• Tersedianya usulan rencana kerja dan anggaran IP.
• Pencapaian rencana kerja dan anggaran IP Network Operation & Maintenance (tingkat
deviasi antara realisasi dengan rencana kerja).
• Hasil audit manajemen dari sisi pel.
• Produktivitas sumberdaya.
• Efektivitas beban kerja.
• Tingkat keberhasilan usulan pengembangan karir dan kompetensi bawahan.
• Tingkat kesesuaian eksekusi interface agreement dengan unitunit lain Tingkat keberhasilan
kerja sama operasional.
• Tingkat pemahaman karyawan tentang informasi yang berhubungan dengan fungsi IP
Network.
• Tingkat efektifitas dan efisiensi SOP/SMP Perangkat IP/Data NW.
• Tingkat Efektifitas OPHAR.
• Ketepatan waktu penyediaan SOP/SMP.
• MTTRes sesuai OPI.
• Ketepatan waktu penyediaan Kalender.
• Tingkat efektifitas KM.
• Efektifitas Prosedur.
• Tingkat efektifitas Komunikasi.
• Rekomendasi metodologi penanganan gangguan perangkat IP/Data NW.
• Ketersediaan SOP/SMP perangkat IP/Data NW.
• Konsep kontingensi dan penanggulangan disaster.
• Rekomendasi perbaikan.
• Permintaan pengembangan Infrastruktur IP/Data NW.
• Daftar ide dan usulan optimalisasi Infrastruktur.
• Hasil analisa trend, laporan gangguan dan performansi.
• Rekomendasi optimalisasi Infrastruktur IP/Data NW.
• Design dan Implementasi kontingensi Infrastruktur IP/Data NW dan penanggulangan
disaster.
• Log Book Permintaan eskalasi.
• Hasil analisa dan evaluasi problem.
• Rekomendasi penanganan eskalasi.
• Laporan hasil koordinasi dengan unit dan vendor terkait
• Laporan penyelesaian eskalasi.
• Pekerjaan terdistribusi secara seimbang.
• Keseimbangan beban kerja pada setiap personil sehingga dapat mencapai produktifitas yang
optimal.
• Tersedianya dokumen Disaster Recovery Plan.
Kualitas Pribadi
• Achievement Orientation.
Deskripsi : Mencapai sasaran kerja yang menantang dan prestasi kerja yang lebih baik.
• Action Management.
• Adaptability.
Deskripsi : Mempertahankan efektivitas kerja ketika menghadapi perubahan yang terjadi
(lingkungan, prosedur dan orang).
• Analitical Thinking.
Deskripsi : Kemampuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber masalah, menggunakan
pendekatan berpikir yang logis, sistematis dan teratur secara kronologis
• Flexibility.
Deskripsi : Kemampuan mengubah pola pikir dan pola perilaku dengan mudah dan cepat
sejalan dengan keragaman kebutuhan/tuntutan.
• Innovation.
Deskripsi : Membuat dan menerapkan metode penyelesaian yang inovatif untuk mengatasi
berbagai tantangan pekerjaan.
• Interpersonal Relationship.
Deskripsi : Kemampuan untuk mengenali, menginterpretasi dan mengantisipasi minat dan
perasaan orang lain, serta mengkomunikasikan pemahaman-pemahaman tersebut
berlandaskan empati.
• Managing People & Change.
Deskripsi : Kemampuan mengelola bawahan dan perubahan untuk mencapai tujuan sesuai
visi, misi dan strategi perusahaan.
• Organizational Awareness.
Deskripsi : Kemampuan menggunakan pengetahuan tentang situasi atau budaya organisasi
untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi dampak keputusan yang diambil terhadap pihak
• Problem Solving.
Deskripsi : Mengambil tindakan dan keputusan yang efektif untuk menyelesaikan masalah
dan topik atau untuk memanfaatkan peluang berdasarkan analisis data.
Pengetahuan Ketrampilan
• Emerging IP and data networking technology scanning.
Deskripsi :Mampu memberikan berbagai alternative solusi dari permasalahan implementasi
kebijakan pemilihan jenis teknologi layanan komunikasi IP dan data, termasuk perangkat
service node, switching, router, transmisi dan signaling yang tepat sesuai dengan trend
perkembangan teknologi dan pasar untuk memberikan benefit optimal bagi perusahaan.
• MPLS backbone design.
Deskripsi :Mampu memilih dan mengimplementasikan teknik dan metodologi perancangan
jaringan backbone MPLS sehingga proses dan hasil perancangan MPLS backbone esuai
dengan prinsip-prinsip dan objektif perencanaan jaringan.
• Network and services management.
Deskripsi : Mampu melaksanakan evaluasi dan analisis atas kegiatan Network and services
management dan dapat memberikan solusi secara komprehensif atas permasalahan yang
potensial berdampak luas.
• Voice, data & multimedia services management.
Deskripsi :Mampu mengoptimalkan seluruh resources secara efektif/efisien guna
melaksanakan pengelolaan Voice, data & multimedia services sampai dapat mencapai
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengenalan TelkomSpeedy 2.2.1.1Pengertian TelkomSpeedy
Speedy adalah nama produk PT. Telkom yang merupakan layanan akses Internet dengan
kecepatan tinggi yang memiliki kemampuan akses sesuai dengan klasifikasi pelanggan, serta
dapat melakukan percakapan telepon secara bersamaan saat melakukan akses internet. Speedy
menggunakan teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line), teknologi akses, yang
memungkinkan terjadinya komunikasi voice, data, dan video secara bersamaan, menggunakan
media jaringan akses kabel tembaga 1 pair.
2.2.2 Teori Dasar Komputer dan Jaringan
Komputer adalah suatu perangkat elektronik yang dalam melaksanakan tugasnya
diperlukan tiga interaksi dari ketiga komponen yang disebut dengan hardware (peralatan
komputer yang secara fisik terlihat), software (program yang melakukan perintah - perintah
untuk melakukan pengolahan data) dan brainware (manusia yang terlibat didalam
mengoperasikan serta mengatur sistem komputer .
Jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling)
yang memungkinkan berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama lain.
2.2.3 Defenisi Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer dan perangkat yang saling berhubungan
yang memungkinkan pemakaian hardware dan software secaraan bersamaan atau sharing melalui
perangkat komunikasi dan media transmisi.
a. Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dan
perangkat didalam wilayah geografis yang terbatas seperti rumah, laboratorium komputer
pada sekolah, atau beberapa gedung yang berdekatan.
Gambar 2.3 Local Area Network (LAN)
b. Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan yang menghubungkan wilayah
metropolitan seperti kota atau daerah, dan menangani komunikasi yang luas di seluruh
wilayah tersebut.
Gambar 2.4 Metropolitan Area Network (MAN)
c. Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang mencakup wilayah luas seperti kota,
Gambar 2.5 Wide Area Network (WAN)
2.2.4 Tipe Jaringan Komputer
Menurut fungsi komputer pada sebuah jaringan, maka tipe jaringan komputer dapat
dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu :
a. Jaringan Peer to Peer. Peer to peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari
beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Peer to peer
adalah suatu model dimana PC dapat memakai resource pada PC lain atau menyediakan
resourcenya untuk PC lain. Dengan kata lain dapat berfungsi sebagai client maupun server
pada periode yang sama. Metode peer to peer ini pada sistem dikenal sebagai workgroup,
dimana tiap - tiap komputer dalam satu jaringan dikelompokkan dalam satu kelompok kerja.
b. Jaringan Client–Server. Selain pada jaringan local, sistem ini bisa juga diterapkan dengan
teknologi internet di mana ada suatu unit computer yang berfungsi sebagai server yang
memberikan layanan bagi komputer lain, dan client juga dapat berinteraktif dengan server.
Akses dilakukan secara transparan dari client yang melakukan login terlebih dulu ke server
yang dituju. Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai dengan
otoritas yang diberikan oleh administrator.
Adapun jenis layanan Client server antara lain:
1. File Server : memberikan layanan fungsi pengelolaan file.
2. Print Server : memberikan layanan percetakan.
3. Database Server : proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada mesin ini
dan stasiun lain dapat minta layanan.
4. DIP (Document Information Processing) : memberikan pelayanan fungsi penyimpanan,
manajemen dan pengambilan data. Dalam sebuah jaringan komputer biasanya workstation
menggunakan computer yang memiliki kemampuan lebih rendah dari komputer server,
meskipun tidak selalu demikian.
2.2.5 Arsitektur Jaringan Komputer
Topologi Jaringan (network topology) adalah beberapa komputer atau perangkat jaringan
dalam suatu jaringan komunikasi. Topologi jaringan yang sering digunakan secara umum adalah
Topologi Bus, Topologi Ring, Topologi Star, dan Topologi Mesh.
2.2.5.1Topologi Bus
Topologi bus merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana
disepanjang kabel terdapat node-node. Pada topologi bus, seluruh computer dalam sebuah
jaringan terhubung pada sebuah bus atau jalur komunikasi data (kabel) yang dimana kedua ujung
jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Instalasi jaringan bus sangat sederhana dan
murah.
Gambar 2.8 Bentuk Jaringan dengan Topologi Bus
Karena seluruh proses komunikasi data menggunakan satu bus (jalur) saja maka topologi
jaringan ini memiliki kelemahan pada tingkat komunikasi yang cukup padat. Kelemahannya
adalah sering terjadi high collision dan crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang memakai jalur
2.2.5.2Topologi Ring
Topologi Jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir
dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision sehingga menyebabkan
terjadinya pergerakan data yang sangat cepat. Semua computer saling tersambung membentuk
lingkaran. Data yang dikirim berupa address tujuan sehingga dapat menuju computer yang
dituju. Seperti halnya dengan jaringan topologi bus, jaringan ini mempunyai kelemahan dimana
bila terjadi gangguan pada salah satu titik atau lokasi dalam jaringan maka akan mempengaruhi
jaringan secara keseluruhan. Namun demikian jaringan ini memliki kecepatan yang lebih baik
dibandingkan dengan jaringan topologi bus.
Gambar 2.9 Bentuk Jaringan dengan Topologi Ring
2.2.5.3Topologi Star
Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi langsung
dengan station lain melalui central node (hub atau switch), traffic data mengalir dari node ke
central node dan diteruskan ke node (station) tujuan. Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan
lain tidak akan putus. Topologi jaringan seperti ini memungkinkan kecepatan komunikasi data
yang lebih baik dibandingkan topologi yang lain (bus dan ring). Kelemahan topologi ini adalah
Gambar 2.10 Bentuk Jaringan dengan Topologi Star
2.2.5.4Topologi Mesh
Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat
terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam
topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju
(dedicated links).
Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh
ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung
dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki
sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).
Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer
akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat
berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan
Gambar 2.11 Bentuk Jaringan dengan Topologi Mesh
2.2.6 Media Transmisi
Media transmisi adalah perangkat keras yang digunakan untuk mengirimkan data pada
jaringan. Data itu sendiri ditransmisikan dalam bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan media
transmisinya. Untuk media transmisi kabel, data akan diubah menjadi daya listrik. Pada media
transmisi tanpa kabel, data diubah menjadi gelombang. Sedangkan untuk fiber optic, meski
tergolong media transmisi berwujud kabel namun data ditransmisikan dalam bentuk cahaya
sehingga kecepatannya sangat tinggi.
2.2.6.1Twisted-Pair
Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin, lebih tipis, lebih mudah
putus dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau kusut. Keunggulan dari kabel
twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan. Apabila sebagian kabel
twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:
elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Satu hal
keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal. Kabel
STP perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan
ketelitian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadis umber masalah karena bisa menyebabkan
pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna, menghisap sinyal-sinyal elektrik dari
kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak
lebih jauh tanpa bantuan device penguat (repeater).
Kecepatan dan keluaran 10-100 Mbps.
• Biaya rata - rata per node sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial.
• Media dan ukuran konektor medium.
• Panjang kabel maksimum yang diizinkan 100m (pendek).
Gambar 2.12 Bentuk Kabel STP
b. Unshielded Twisted-Pair (UTP)
Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium.
Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan
efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi
sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa
banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking
dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya
menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensupport arsitektur-arsitektur jaringan pada
umumnya sehingga menjadi sangat popular.
• Kecepatan dan keluaran 10-100 Mbps.
• Biaya rata-rata per node murah.
• Media dan ukuran kecil.
• Panjang kabel maksimum yang diizinkan 100m (pendek).
Gambar 2.13 Bentuk Kabel UTP
Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga
harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap
efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya.
Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini
sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan.
2.2.6.2Kabel Coaxial
Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang
menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial
network, dibandingkan kabel STP atau UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk
meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh
dapat semakin optimal.
• Kecepatan dan keluaran : 10-100 Mbps.
• Biaya rata-rata per node : murah.
• Media dan ukuran konektor : medium.
• Panjang kabel maksimum : 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk
thick-coaxial.
Gambar 2.14 Kabel Coaxial
2.2.6.3Fiber Optic
Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunakan untuk
mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic
memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu
beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat
mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam
sebuah jaringan komersial. Ini sudah cukup untuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.
• Kecepatan : jaringan -jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai
gigabits per second
• Bandwidth : fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.
• Distance : sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan
refresh atau diperkuat.
• Resistance : daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan
perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di
sekelilingnya.
• Maintenance : kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative murah.
Gambar 2.15 Kabel Fiber Optic
2.2.7 Pengenalan Internet
Internet adalah sebuah network dari network yang terdiri dari ribuan network nasional
dan state government agencies, non-profit organization dan untuk profit companies.
Keberadaannya hanya untuk memperluas network yang sepakat untuk menggunakan Internet
Apa yang dimaksud dengan OSI Layer? OSI Layer atau Protokol OSI (Open System
Interconnections) adalah open system yang merupakan himpunan protocol yang memungkinkan
terhubungnya dua sistem yang berbeda yang berasal dari arsitektur yang berbeda pula. Jadi
tujuan OSI ini adalah untuk memfasilitasi bagaimana suatu komunikasi dapat terjalin dari sistem
yang berbeda tanpa memerlukan perubahan yang signifikan pada hardware dan software
ditingkat utama atau pokok.
Model OSI disusun atas 7 lapisan atau layer antara lain : lapisan 1(fisik), lapisan 2(data link),
lapisan 3(network), lapisan 4(transport), lapisan 5(session), lapisan 6(presentasi) dan lapisan
7(aplikasi). Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai “upper lever protocol” sedangkan empat
lapisan terbawah dikenal sebagai “lower level protocol”. Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi
dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah
lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama dipenerima (jadi misalnya
lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan data link pengirim) selain behubungan
dengan satu layer di atas juga berhubungan dengan satu layer dibawahnya (misalnya lapisan
network berhubungan dengan lapisan transport diatasnya atau dengan lapisan datalink
dibawahnya). Kecuali lapisan fisik dan aplikasi.
2.2.8 TCP / IP
Kumpulan dari protocol-protocol yang digunakan untuk mengatur komunikasi data
didalam jaringan internet. Disponsori oleh Department Of Defense Amerika. Mempunyai
peranan dalam pembuatan dasar-dasar hubungan internet dengan protocol TCP / IP. Terdiri dari
komunikasi data. Perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah, karena
menggunakan TCP/IP dan memiliki banyak jenis layanan.
Gambar 2.16 Layer TCP / IP
• Network Interface Layer : merupakan lapisan atau layer paling terbawah , bertanggung jawab
mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Layer ini harus mampu
menerjemahkan sinyal listrik dari digital yang dimengerti komputer yang berasal dari
peralatan lain yang sejenis.
• Internet Layer : bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket kealamat yang tepat.
Pada layer ini terdapat tiga macam protocol yaitu IP(Internet Protocol) berfungsi
menyampaikan paket data ke alamat yang tepat, ARP(Address Resolution Protocol)
digunakan untuk menemukan alamat hardware dari host ke alamat yang tepat, dan
ICMP(Internet Control Message Protocol) digunakan untuk mengirimkan pesan dan
• Transport Layer : Bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host atau
komputer. Pada layer ini terdapat 2 protocol yaitu : TCP(Transmission Contol Protocol) dan
UDP(User Data Protocol)
• Application Layer : Pada layer ini terletak semua aplikasi yang menggunakan protocol
TCP/IP.
2.2.9 Router
Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah
network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN). Host-host yang ada
pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network lain. Router
menghubungkan network-network tersebut pada network layer dari model OSI, secara teknis
Router adalah Layer 3 Gateway. 1 Router bisa berupa sebuah device yang dirancang khusus
untuk berfungsi sebagai router (dedicated router) atau bisa juga berupa sebuah PC yang
difungsikan sebagai router.
Konfigurasi Router
Router tidak mempunyai layar monitor untuk berinteraksi dengan network administrator,
dibutuhkan sebuah PC untuk men-setup sebuah router. PC tersebut harus disambungkan ke
router tersebut dengan salah satu dari cara berikut:
Men-konfigurasiRouter melalui PortConsole
Console port adalah sebuah port pada router yang disediakan untuk menghubungkan
router tersebut pada “dunia luar”. Sebuah kabel Roll Over dibutuhkan untuk menghubungkan
serial interface pada PC dan Console port pada router tersebut. Setelah Router terhubung dengan
Men-konfigurasi Router melalui Network
Router dapat dikonfigurasi dengan PC yang terhubung dengan Router melalui network.
sebuah router hanya akan terhubung ke network jika Network Interface-nya sudah terkonfigurasi
dengan benar. Kelebihanya adalah network administrator lebih leluasa menempatkan PC-nya
untuk memodifikasi konfigurasi router, asalkan PC tersebut bisa terhubung ke Router melalui
jaringan. Network administrator membutuhkan applikasi telnet untuk mengkonfigurasi Router
tersebut. Berikut adalah langkah - langkah menggunakan telnet pada PC dengan Sistem Operasi
Windows:
• Jalankan command prompt (atau MS DOS prompt pada Windows 9x)
• Ketik perintah berikut pada command prompt:
C:\> telnet IP-address-Router Contoh:
C:\> telnet 172.16.148.1 Inisialisasi Konfigurasi Router
Konfigurasi Router disimpan pada sebuah memory spesial pada router yang disebut
nonvolatile random-access memory (NVRAM). Jika tidak ada konfigurasi yang tersimpan pada
NVRAM, maka system operasi pada Router akan menjalankan sebuah routine yang akan
memberikan pertanyaan - pertanyaan yang jawabannya akan digunakan untuk mengkonfigurasi
router tersebut. Routine ini dalam kosakata Windows dikenal dengan nama Wizard. Namun pada
Gambar 2.17 Router
2.2.10 Switch / Catalyst
Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan beberapa
HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan komputer-komputer
yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch memberikan unjuk kerja yang jauh
lebih baik dari pada HUB.
Pada saat sinyal memasuki suatu port di switch, switch melihat alamat tujuan dari frame
dan secara internal membangun sebuah koneksi logika dengan port yang terkoneksi ke node
tujuan. Port-port lain di switch tidak mengambil bagian di dalam koneksi. Hasilnya adalah setiap
port di switch berkorespondensi ke suatu collision domain tersendiri sehingga kemacetan
jaringan terhindari. Jika suatu Ethernet switch 100Mbps mempunyai 10 port, maka setiap port
secara efektif mendapatkan total bandwidth 100Mbps sehingga port switch memberikan suatu
koneksi yang dedicated ke node tujuan.
Switch terbagi dalam 2 tipe utama: switch layer-2 dan layer-3. Switch layer-2 beroperasi
pada layer data-link model OSI dan berdasarkan terknologi bridging. Switch tipe ini membangun
memecah jaringan yang sedang berjalan ke dalam collision domain yang lebih kecil untuk
meningkatkan unjuk kerja.
Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi routing. Switch
tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. Switch-switch ini
digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda di dalam suatu inter-network.
switch layer-3 di sebut Switch routing atau switch multilayer.
Catalyst adalah nama merek untuk berbagai switch jaringan yang dijual oleh Cisco
Systems. Umumnya terkait dengan switch Ethernet, sejumlah interface yang berbeda telah
tersedia sepanjang sejarah merek. Cisco mengakuisisi beberapa perusahaan yang berbeda dan
diganti merk produk mereka sebagai versi yang berbeda dari lini produk Catalyst
Gambar 2.18 Switch / Catalyst
2.2.11 Metro Ethernet
Metro Ethernet adalah jaringan komputer yang mencakup area metropolitan dan yang
didasarkan pada standar Ethernet. Biasanya digunakan sebagai akses jaringan metropolitan yang
menghubungkan pelanggan dan bisnis ke layanan jaringan yang lebih besar atau Internet. Bisnis
juga dapat menggunakan Metro Ethernet untuk tersambung ke Intranet kantor cabang mereka.
Sebuah Interface jauh lebih murah daripada interface SONET / SDH atau PDH dari
Metro Ethernet system
Sebuah penyedia layanan khas Jaringan Metro Ethernet adalah kumpulan Layer 2 dan
Layer 3 switch atau router yang terhubung melalui serat optik. Topologi yang digunakan cincin,
bintang, atau mesh penuh atau parsial. Jaringan juga akan memiliki hirarki: inti, distribusi
(agregasi) dan akses. Inti dalam kebanyakan kasus adalah IP yang ada MPLS backbone, tetapi
mungkin bermigrasi ke bentuk-bentuk baru Ethernet Transportasi dalam bentuk 10Gbit/s,
40Gbit/s atau 100Gbit/s kecepatan.
Metro Area Network Topologi
Domain jaringan Familiar mungkin ada terlepas dari teknologi transportasi yang dipilih
untuk melaksanakan Jaringan Metro Area: Akses, Agregasi/Distribusi, Metro, dan Core. Akses
perangkat biasanya ada di tempat pelanggan, unit, atau base station nirkabel. Ini adalah jaringan
yang menghubungkan peralatan pelanggan, dan mungkin termasuk gerbang ONT dan atau
Residential atau router kantor.
Agregasi terjadi pada jaringan distribusi seperti segmen ODN. Sering Passive Optical
Network atau teknologi Digital Subscriber Line adalah bekerja, tetapi beberapa menggunakan
titik-to-point Ethernet lebih dari "home-run" serat langsung. Ini bagian dari jaringan termasuk
node seperti Multi switch unit disewakan, terminal line Optical di pabrik luar atau kabinet kantor
pusat, Ethernet dalam peralatan Mile Pertama, atau jembatan penyedia.
Sebuah Metro Area Network mungkin termasuk transportasi teknologi MPLS, PBB-TE
dan T-MPLS, masing-masing dengan ketahanan sendiri dan solusi manajemen.Jaringan Inti
sering menggunakan IP-MPLS untuk menghubungkan jaringan Metro berbeda bersama-sama.
diimplementasikan dengan menggunakan tag Ethernet VLAN yang memungkinkan diferensiasi
dari setiap bagian dari jaringan.
Gambar 2.19 Konfigurasi METRO-Ethernet
2.2.12 RAS (Remote Access Server)
Remote Access Server(RAS) merupakan gateway yang digunakan untuk mengakses
layanan untuk hubungan secara remote ke jaringan computer perusahaan, dimana pegawai dapat
bekerja seperti di kantor dengan komputer yang terhubung secara langsung ke jaringan computer
perusahaan tersebut.
Prinsip kerjanya adalah user menjalankan software remote akses dan menginisiasi
koneksi ke RAS kemudian RAS akan mencek autentikasi user, jika terpenuhi akan terjadi
hubungan. RAS menyediakan dua jenis layanan tergantung dari type sarana untuk koneksinya,
yaitu Dail-Up networking dan virtual private networking, yang akan dibahas lebih lanjut adalah :
Dialup Networking adalah cara untuk menghubungkan computer rumah dengan jaringan
computer kantor melalui jaringan telepon atau isdn ke port physic di server RAS yang terhubung
dengan jaringan computer perusahaan.
Perangkat untuk mendukung komunikasi dialup antara lain port komunikasi (COM) atau
multiport dan modem yang terpasang di server RAS dimana setiap modem tersambung dengan
line telepon sehingga setiap panggilan yang masuk akan diterima modem kemudian server akan
melakukan autentikasi dan autorisasi panggilan, jika proses ini dipenuhi maka terbentuk
hubungan dan terjadi transfer data antara computer rumah dengan jaringan computer kantor.
2.2.13 BRAS (Broadband Remote Access Server)
Singkat untuk Broadband Remote Access Server, itu adalah titik agregasi untuk lalu
lintas pelanggan. Ini menyediakan kemampuan agregasi (misalnya IP, PPP, ATM) antara
Jaringan atau Akses Daerah dan NSP atau ASP. Selain agregasi juga merupakan titik injeksi
untuk manajemen kebijakan dan IP QoS di Jaringan Daerah atau Akses.
Gambar 2.21 Konfigurasi BRAS
2.2.14 BM (Bandwidth Management)
Perangkat yang terpasang pada network Speedy yang berfungsi sebagai Network Policy
dengan kemampuan memonitor, mengkategorikan dan mengoptimalkan trafik(bandwidth
shaping) dengan menerapkan QoS(Qualityof Service) berdasarkan kelas trafik yang telah
Gambar 2.22 Bandwidth Management
2.2.15 Frame Relay
Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari
model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay
adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di
seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara atau voice.
Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang
membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang
digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam
jaringan frame relay dan dikirimkan melalui “virtual circuit” sampai tujuan.
Perangkat Frame Relay
Sebuah jaringan frame relay terdiri dari “endpoint” (PC, server, komputer host),
perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan
perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut
dibagi menjadi dua kategori yang berbeda :
Gambar 2.23 Konfigurasi Frame Relay
DTE adalah node, biasanya milik end-user dan perangkat internetworking. Perangkat
DTE ini mencakup “endpoint” dan perangkat akses pada jaringan Frame Relay. DTE yang
memulai suatu pertukaran informasi.
• DCE: Data Communication Equipment
DCE adalah perangkat “internetworking” pengontrol “carrier”. Perangkat-perangkat ini
juga mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon
pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE.
2.2.16 Imux
Sebuah Multiplexer terbalik (sering disingkat mux invers atau imux). Memungkinkan
aliran data harus dibagi menjadi beberapa link komunikasi data rate yang lebih rendah. Sebuah
Multiplexer terbalik berbeda dari demultiplexer karena aliran beberapa output dari mantan tetap
saling terkait, sedangkan dari yang terakhir tidak berhubungan. Sebuah Multiplexer terbalik
adalah kebalikan dari multiplexer yang membagi satu link kecepatan tinggi menjadi beberapa
link kecepatan rendah.
Gambar 2.24 Konfigurasi Imux
fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel
dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa
bergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.25 Jaringan VLAN
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk
mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses, Semua informasi yang
mengandung penandaan atau pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan dalam suatu database
(tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus
mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya
digunakan switch atau bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch atau bridge inilah
yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan
dipastikan semua switch atau bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan
kemana data - data akan diteruskan dan sebagainya. Atau dapat pula digunakan suatu software
pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat atau menandai suatu VLAN beserta
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Analisis Sistem Perusahaan
Analisis adalah penguraian suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan,
kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikannya.
Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan
ditahapan ini akan menyebabkan kesalahan ditahapan selanjutnya. Hasil dari analisis sistem
adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang dipelajari dan diketahui bentuk
permasalahannya serta merancang sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan.
3.1.1 Prosedur Pemakaian Speedy
Adapun prosedur pemakaian jaringan internet Speedy adalah sebagai berikut :
a. Prosedur Pemasaran
Penawaran Speedy kepada setiap pelanggan yang sudah memiliki telepon rumah untuk
menggunakan internet di rumah. Penawaran dilakukan melalui telepon dan pemasaran produk
melalui plasa Telkom terdekat.
b. Prosedur Pendaftaran
Prosedur pendaftaran TelkomSpeedy customer bisa mendatangi atau menghubungi :
- SMS ke : 0811-114 147 (ketik : regspeedyno.telp tumpangan contact person).
- Formulir Website : divre2.telkomspeedy.com, pilih menu Daftar , kemudian isi formulir.
- Customer juga harus memiliki persyaratan yang diajukan agar bisa memakai jasa
jaringan internet speedy, adapun syarat-syaratnya adalah sebagai berikut :
1) Harus mempunyai telepon rumah.
2) Fotocopy KTP dan Surat Keterangan kepemilikan telepon.
3) Memiliki PC.
Setelah memberikan persyaratan yang diminta, customer memilih paket internet
yang tersedia. Formulir permohonan pasang baru (PSB) dan uang administrasi diberikan
kepada Service Point. Surat Pemasangan (SP) diserahkan kepada bagian teknisi untuk
melakukan pemasangan sesuai form data customer baru.
c. Prosedur Pemasangan
Pemasangan modem dan setting internet langsung dilakukan oleh bagian Technic OMAN
di tempat customer. Surat pemasangan (SP) diserahkan ke bagian Marketing.
d. Prosedur Penanganan Gangguan Internet
Proses ini menerima pengaduan gangguan dari pelanggan baik yang datangke Plasa
maupun melalui telepon (IS) ke bagian pengaduan. Data-data yang harusdiperoleh dari
pelanggan antara lain :
1) Nama
2) No. Jastel (NJ)
3) Alamat
Kemudian data-data itu dimasukkan ke Service point untuk diproses. Jika penanganan
tidak bisa dilakukan melalui telepon antara customer dengan bagian sevice point, maka dari plasa
Telkom terdekat akan mengirimkan teknisi untuk penanganan gangguan internet.
e. Prosedur Pembayaran
Proses pembayaran ini dilakukan setiap bulan dan customer hanya memberikan no. jastel
(NJ) atau pelanggan untuk melihat total tagihan berdasarkan tunggakkan atau paket yang dipilih.
Uang diserahkan kepada kasir, dan kasir mencetak bukti pembayaran dua lembar. Satu untuk
customer dan satu untuk dikirim ke bagian marketing.
3.1.2 Keunggulan TelkomSpeedy
Adapun keunggulan TelkomSpeedy adalah :
a). Menggunakan saluran telepon eksisting. Dapat juga menggunakan saluran baru sebagai
media akses.
b). Akses internet kecepatan tinggi (broadband internet access). Dapat mentransfer informasi
dengan kecepatan tinggi hanya dengan menggunakan kabel telepon dan modem ADSL yang
tersedia di pasaran.
c). Kenyamanan aplikasi multimedia. Berbagai aplikasi multimedia 3D yang padat dengan
animasi, video dan musik dapat dinikmati.
d). Pada broadband wireles access, akses pada user dibagi dari BTS yang memiliki kapasitas
terbatas. Akses pada Speedy bersifat individual per user hingga port DSLAM terdekat,
dimana setiap user menduduki port tersendiri yang bersifat dedicated.
f). Pada Speedy, akses data dipisahkan dari akses suara di DSLAM, sehingga kecepatan Speedy
dapat ditingkatkan maksimal sesuai kebutuhan.
3.1.3 Layanan TelkomSpeedy
Adapun layanan yang tersedia adalah :
a. High Speed Internet
b. Akses LAN ( Teleworking, SOHO)
c. Belajar Jarak Jauh (Distance Learning)
d. Video Conference
e. Broadcast TV
f. Home Shopping
3.2 Konfigurasi Jaringan 3.2.1 Konfigurasi Layanan POTS
Gambar 3.1 Konfigurasi Layanan POTS
Gambar 3.3 DSLAM dalam STO
Gambar 3.4 DSLAM di luar STO
1. Saluran Drop Wire (DW) atau Saluran Penanggalan dilakukan penarikan kabel tembaga
(copper) 2 wire (a/b) wire bawah tanah dari KTB (Kotak Terminal Bagi) yang ada dirumah
pelanggan hingga ke tiang telepon.
2. Pelanggan menyediakan Modem ADSL dan Splitter.
3. DP (Distribusi Point) DP memiliki kapasitas maksimum kabel tembaga 10-60 pair,
tergantung kebutuhan disuatu wilayah, yang nantinya dari DP ini akan dihubungkan ketiang
telepon terdekat.
4. Rumah Kabel (RK) dengan kapasitas maksimum hingga 300-2000 pair, dimana kabel
tembaga yang terhubung dari DP hingga RK disebut sebagai kabel sekunder. Kabel sekunder
sebagai kabel output atau keluaran dari RK terhubung langsung ke ruang MDF (Main
Distribution Frame) di sisi sentral (STO/Local Exchange) Telkom masing - masing wilayah.
5. Kabel yang terhubung dari MDF hingga RK disebut sebagai kabel primer. Dalam hal ini,
minimal 90% dari kabel yang digunakan adalah kabel tembaga murni. Apabila ada saluran
tembaga yang menggunakan saluran pengganda, maka layanan speedy tidak dapat dipasang.
Untuk layanan Speedy Huawei sendiri digunakan perangkat DSLAM yang diproduksi
langsung diperusahaan Huawei. Pada DSLAM Huawei ini akan terjadi proses pembagian
voice dan data, dimana perangkat ini memiliki sistem kerja seperti splitter sekaligus modem
ADSL yang ada disisi sentral.
6. Splitter berfungsi memisahkan voice dan data, dimana satu saluran voice untuk
berkomunikasi lewat telepon rumah dan satu saluran data untuk modem ADSL.
7. Dari modem ADSL+Wifi Access Point tersebut dapat dibangun LAN (Local Area Network)
3.2.3 Prinsip Kerja Koneksi Speedy
Adapun prinsip kerja koneksi Speedy adalah Pelanggan diharuskan melakukan login
dengan menggunakan user dan password di komputernya/modem. Login yang dilakukan dengan
menggunakan user dan password tersebut akan di dikirim ke modem ADSL, dimana modem
ADSL ini akan melakukan tugas yaitu sebagai modulator dan demudulator .Dimana modulator
akan mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan
dan demodulator akan memisahkan sinyal informasi dari sinyal pembawa (carrier). Dari modem
ADSL tersebut, user dan password akan masuk ke splitter, lalu dari splitter akan dilanjutkan ke
DP (Distribusi Point) melalui saluran penanggal atau DW (Drop Wire). Melalui kabel sekunder,
user dan password tersebut dikirim ke RK (Rumah Kabel), lalu diteruskan ke MDF (Main
Distribution Frame) melalui kabel primer. Dari MDF (Main Distribution Frame) akan
dilanjutkan ke BRAS melalui DSLAM.
Pelanggan speedy yang akan melakukan koneksi ke internet harus memasukan log in
dengan username dan password yang di berikan oleh Telkom. Username dan password akan di
verifikasi oleh server radius Telkom. Apabila username dan password sesuai maka pelanggan
berhak mengakses internet sesuai dengan klasifikasinya. Data yang dikirimkan pelanggan berupa
data upstream (mengunggah) dan downstream (mengunduh). Data upstream dari
Komputer/Laptop akan masuk ke Modem, setelah itu akan dilanjutkan ke DSLAM dilanjutkan
lagi ke BRAS dan akan terus dilanjutkan ke Internet. Begitu juga untuk Data downstream
(mengunduh). Alurnya adalah sebagai berikut, data dari Internet akan melalui BRAS dan akan di
3.3 Elemen Jaringan pada Layanan Speedy
Adapun element jaringan untuk Layanan Speedy:
1. ARM (Access Resource Management)
ARM (Access Resource Management) merupakan perangkat yang digunakan untuk
meng-create service plan yang selanjutnya akan dieksekusi di bandwith management melalui
NetXplorer. ARM digunakan untuk implementasi Speedy MultiSpeed terutama untuk paket semi
unlimited atau PaketFamily dan Load (jika mencapai quota tertentu, bandwidth diturunkan).
Dengan menggunakan kapabilitas ARM juga bisa melakukan bandwidth on demand.
Gambar 3.5 ARM (Access Resource Management)
2. BM (Bandwidth Management)
Perangkat yang terpasang pada network Speedy yang berfungsi sebagai Network Policy
dengan kemampuan memonitor, mengkategorikan, dan mengoptimalkan trafik (bandwidth
Gambar 3.6 Perangkat BM (Bandwidth Management)
Fungsi BM (Bandwidth Management):
a. Menjamin QoS per pelanggan layanan Speedy.
b. Mengelola trafik internet berdasarkan paket layanan dengan identifikasi terhadap IP Address
pelanggan (Source IP Address), Destination trafik (Destination IP Address), Service
(Dynamic Port Aplikasi; P2P,Game, Mail, Chat, dan HTTP), VLAN (802.1q VLAN tag) dan
Gambar 3.7 Aplikasi Bandwidth Management pada Layanan Speedy
3. BRAS (Broadband Remote Access Server)
Sebuah perangkat yang menentukan rute trafik dari dan ke DSLAM (Digital Subscriber
Line Access Multiplexer) pada sebuah jaringan penyedia layanan Internet atau ISP (Internet
b. Menyediakan session PPP over IP (Ethernet) atau ATM. BRAS Sebagai PPP termination
point bertanggung jawab menetapkan parameter session, contohnya : IP Address untuk
pelanggan.
c. Melaksanakan Kebijakan Quality of Service (QoS).
d. Merutekan trafik ke jaringan Backbone ISP, sebagai hop IP pertama dari pelanggan ke
Internet.
e. Interface untuk System Authentication, Authorization danAccounting (Radius).
Gambar 3.8 BRAS (Broadband Remote Access Server)
4. RADIUS (Remote Authentication Dial In User Service)
Server adalah perangkat yang berfungsi untuk melakukan Authentication (pengecekan
username, password, port DSLAM dan isolir), Authorization (melayani akses user sesuai dengan
service level-nya) dan Accounting (mencatat durasi dan volume pemakaian untuk keperluan
billing).
Aplikasi Operasional yang berhubungan dengan RADIUS:
a. OS3 (Operational Support System Speedy).
b. Mini Tools.
Fasilitas yang ada di aplikasi berupa pengecekan username, password, bind/unbind,
enable/isolir, history usage, jumlah user online. Perangkat Radius dalam wewenang Divisi IS PO
Gambar 3.11 Aplikasi OS3 untuk Radius
5. DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer)
Fungsi DSLAM :
a. Melakukan fungsi Splitter untuk memisahkan sinyal suara dan meneruskannya ke sentral
PSTN.
b. Melakukan modulasi atau demodulasi data dan mengirimkannya ke modem dengan format
DSL.
c. Melakukan fungsi switching dari port pelanggan menuju ke port uplink dan sebaliknya.
e. Melaksanakan fungsi paketisasi data dari port pelanggan ke ATM format atau Ethernet format
dan sebaliknya.
f. Mengirimkan data menuju BRAS dan menerima data dari BRAS.
g. Mengatur speed downstream dan upstream dari modem ADSL sampai DSLAM.
Gambar 3.12 DSLAM
6. Splitter
Berfungsi untuk memisahkan frekuensi tinggi (untuk data) dan frekuensi rendah (untuk
voice).
Gambar 3.13 Splitter
7. Modem ADSL
Modem merupakan singkatan dari MOdulator DEModulator. Modulator dan merupakan
pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator berfungsi untuk
memisahkan sinyal informasi dari sinyal pembawa (carrier).
Gambar 3.14 Modem ADSL
8. CPE (Customer Premises Equipment)
CPE adalah setiap terminal atau perangkat yang terletak di lokasi pelanggan dan
dihubungkan dengan saluran telekomunikasi. CPE umumnya mengacu pada telepon, modem
DSL atau Cable modem, set-top box (IPTV), PABX,dll yang digunakan untuk akses ke penyedia
layanan komunikasi (service provider).
3.3.1 Kode Error pada Layanan TelkomSpeedy
Beberapa pesan error yang sering muncul jika koneksi gagal adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Kode Error Koneksi TelkomSpeedy
Kode Error Permasalahan Solusi
619
1. Salah masukkan password.
2. System computer terganggu akibat terkena
spam atau spyware.
1. Internet sudah terkoneksi (biasanya kita
memiliki wizard internet lebih dari satu :
broadband, dial up, dll.
1. Matikan koneksi yang
sedang berjalan.
678
1. Lampu link atau adsl di modem off, dengan
syarat pastikan line telepon Anda aktif / tidak
mati
1. Splitter anda mati, dang
anti splitter anda.
691
1. Tidak konek akibar diisolir. 1. Lunasi tagihan terlebih
dahulu.
720
1. Kode kesalahan ini akibat LAN kita tidak
tidak bisa jadi terkena
spyware.
769
1. LAN terkunci / disable.
2. RJ45 dan USB belum tersambung dengan
baik.
1. Enable kan LAN terlebih
dahulu.
2. Periksa sambungan RJ45
dan USB, apakah sudah
tersambung dengan
3.4Aplikasi Remedy dan I-SISKA 3.4.1 Aplikasi Remedy
Gambar 3.17 Aplikasi Remedy
3.4.2 Aplikasi I-SISKA
Gambar 3.19 Aplikasi I-SISKA
4.1Kelebihan dan Kelemahan Sistem 4.1.1 Kelebihan Sistem
a. Sistem remedy dapat mengecek gangguan pada jaringan speedy dengan cara hanya melihat
list no speedy pelanggan.
b. Dengan adanya remedy, dapat melihat kinerja kecepatan data upsteamdan downstream setiap
saat dan dapat di enable/disable kan setiap saat.
c. Pada sistem I-SISKA semua kegiatan manajemem permintaan (pencetakan password speedy),
gangguan jaringan, pemasangan lokasi jaringan, laporan tagihan dapat dilihat disini secara
4.1.2 Kelemahan Sistem
Sistem penggunaan jaringan internet speedy yang telah berjalan di PT.
TELEKOMUNIKASI INDONESIA umumnya telah berjalan dengan baik, tetapi penulis melihat
adanya kelemahan system tersebut.
Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut :
1. Dalam sistem pendaftarannya customer harus memiliki telepon rumah untuk bisa
mendapatkan layanan internet speedy, sehingga tidak efisien bagi customer.
2. Kurangnya mobilitas penggunaan jaringan internet speedy.
3. Pada saat melakukan jumper di DSLAM masih dilakukan secara manual.
5.1Perancangan dokumen penanganan gangguan jaringan speedy untuk pelanggan
Gangguan akses Speedy itu berasal dari sisi CPE (Costumer Premises Equiptment) atau
disebut juga kelengkapan-kelengkapan di sisi user seperti modem dan splitter hingga kesalahan
sederhana seperti salah memasukan username dan password. Berikut adalah cara penganan
gangguan pada jaringan speedy.
a. Untuk Cek IP Modem
Lihat IP modem: Klik Start – Run – ketik cmd (pada Windows XP/Vista), command
(pada Windows 98/2000) lalu muncul halaman command dan ketik ipconfig/all dan enter. Lihat
IP Gateway (modem). Misal IP Gateway adalah 192.168.1.1.
Gambar 3.20 Tampilan perintah ipconfig/all
b. Untuk Cek Koneksi
Cek koneksi PC ke modem ADSL: Klik Start – Run, ketik ping 192.168.1.1 -t, sehingga
c. Cek Koneksi PC ke DNS
Kemudian Cek koneksi PC ke DNS Telkom: Klik Start – Run, ketik ping 202.134.0.155
-t, sehingga muncul tampilan berikut
,
Gambar 3.22 Koneksi modem-DNS bagus
Jika Koneksi gagal setelah login speedy dan pesan command bertuliskan“request time
Gambar 3.23 Koneksi modem-DNS gagal
5.1.1 Langkah-langkah Penanganan Gangguan
1. Pastikan saluran telepon baik dengan mengangkat pesawat telpon dan mendapat nada dial.
2. Jika ada tone atau line telepon putus maka dapat melapor ke Telkom karena kemungkinan
jaringan local atau bisa juga IKG putus
3. Jika led ADSL blinking atau off tapi line telpon normal maka pastikan koneksi dari splitter
ke modem apakah sudah benar atau tidak
4. Jika koneksi dari splitter ke modem sudah benar maka coba untuk mereboot modem dan
tunggu proses singkronisasi
5. Jika tetap indicator ADSL modem blingking atau off tapi line telepon normal dan koneksi
dari splitter ke modem sudah benar maka dapat melapor ke Telkom Karena kemungkinan
modem rusak atau trouble disisi DSLAM
6. Pastikan kabel Ethernet Modem – PC dan kabel modem – telepon terhubung dengan baik.
Tidak ada PABX, paralel telepon atau peralatan lain yang terhubung sebelum splitter.
7. Matikan modem dan tunggu sekitar 1 menit, nyalakan kembali dan pastikan lampu ADSL
menyala tanpa blinking.
8. Pastikan username dan password sudah benar
Username : No.speedy@telkom.net
Password : xxxxx
9. Jika LAN disable. Klik Start – Settings – Control Panel – Network connection – Local Area
Connection, Double klik Local Area Connection untuk men-enablekan LAN.