ABSTRACT
The process of procurement as the company’s operational activity support need a particular attention from its company because a tight business competition. In addition, technology development is used in building more integrated business. So far, procurement in PT. Telkom Jakarta Barat is still not optimum. The use of software Microsoft Excel which as data processor still has weakness because it is error-susceptible and online access disable by all divisions, remember the excessively of branch office . Beside that, the process of good demand still use forms to fill the datas and duplication of process has been occured. The problems becoming the backgrounds of this final task that titled is “procurement of information systems supporting the logistics of the warehouse at PT. Telkom Jakarta Barat”.
This system has been designed for support demand input process, purchase order, delivery order, print packing list, check the status of good demand, to reporting delivered goods and purchases. To design this system, there are several things that must be done to solve the problems, its divide in few sections. First, is preliminary phase, which is committed to give the direction, to determine objective, and focus on method of discussion for next research. Second, set of data collection methodology to determine which form sources of primary data and secondary data sources, and methods of system development used is prototype model. Third, the analysis and act of planning phase. This phase is to analyze the existing system to find the weakness and to identify the needs of new system, then design the system based on requirements. Fourth, testing and analyzing the system. Fifth, the conclusion and suggestion phase based on the output of testing result.
From this research, it can be concluded that the designed system are expected able to recording, checking and giving information demand report and purchase of goods appropriate with that required by the warehouse
.
ABSTRAK
Proses pengadaan barang sebagai penunjang kegiatan operasional sebuah perusahaan perlu mendapatkan perhatian khusus dari perusahaan tersebut karena sekarang ini persaingan bisnis sudah semakin ketat. Ditambah lagi dengan perkembangan teknologi yang telah banyak dimanfaatkan dalam membangun bisnis yang lebih terintegrasi. Selama ini, proses pengadaan di PT. Telkom Jakarta barat masih belum optimal. Penggunaan sotware Microsoft Excel sebagai pengolah data masih memiliki kekurangan karena rentan terhadap kesalahan dan belum dapat diakses oleh semua kantor cabang, mengingat banyaknya kantor cabang yang dimiliki . Selain itu, proses permintaan barang masih menggunakan form-form dalam mengisi data dan terjadi duplikasi aktifitas selama proses pengadaan barang berlangsung. Adanya permasalahan tersebut melatarbelakangi adanya penelitian tugas akhir yang berjudul “Sistem Informasi Pengadaan Barang Penunjang Logistik pada Bagian Gudang di PT. Telkom Jakarta Barat”. Sistem ini dirancang agar dapat menunjang proses input permintaan barang, Purchase Order, Delivery Order, cetak Packing List, cek status barang sampai dengan pelaporan barang terkirim dan pembelian barang.
Dalam merancang sistem ini, ada beberapa hal yang dilakukan dalam memecahkan masalah yang secara garis besar terbagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama adalah tahap pendahuluan yang dilakukan untuk memberikan arahan, menentukan tujuan, dan untuk memfokuskan pembahasan dalam proses penelitian selanjutnya. Tahap kedua menetukan metodologi pengumpulan data yang berupa sumber data primer serta sumber data sekunder, dan metode pengembangan sistem yang digunakan adalah prototype. Tahap ketiga adalah tahap analisis dan perancangan sistem. Pada tahap ini dilakukan analisis sistem eksisting untuk mengetahui kekurangan sistem dan menentukan identifikasi kebutuhan sistem baru, kemudian dilakukan perancangan sistem berdasarkan kebutuhan sistem. Tahap keempat adalah tahap pengujian dan analisis sistem. Tahap kelima berdasarkan sistem yang telah dirancang, maka dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah sistem sudah mampu merepresentasikan tujuan awal dan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sistem.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dunia Information Technology (IT) akhir-akhir ini semakin pesat. Perkembangan tersebut membawa dampak yang besar di dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya untuk berkomunikasi dengan seseorang yang berada di luar negeri dapat dilakukan melalui internet (International
Network) dengan berbagai cara yaitu dengan e-mail (surat elektronik),
chatting (berbicara dengan satu atau banyak orang secara langsung), dan
lain-lainnya. Selain itu, perkembangan IT juga berpengaruh terhadap bidang pekerjaan yaitu dengan menggunakan sistem komputerisasi untuk efisiensi pekerjaan. Seiring dengan perkembangan IT pula, sistem informasi pada perusahaan mulai menggunakan sistem komputerisasi.
PT Telkom salah satunya perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan alat-alat telekomunikasi termasuk perusahaan yang sangat mengedepankan teknologi IT. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi semakin meningkat pula permintaan pelanggan akan kebutuhan produk-produk yang ada pada perusahaan tersebut, oleh karena itu perusahaan akan melakukan peningkatan pelayanan terhadap para pelanggan.
masalah yang sering terjadi adalah para pegawai gudang selalu kewalahan pada saat proses administrasi dan proses pendistribusian barang karena kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola bagian gudang. Seringkali juga para unit kerja tersebut tidak mendapatkan barang yang dibutuhkan karena kurangnya informasi tentang ketersediaan barang yang ada di gudang, masalah ini seringkali terjadi bila permintaan pelanggan akan peningkatan kualitas jaringan meningkat. Selain itu masalah lain adalah saat proses pencatatan terhadap barang masuk dan barang keluar masih dilakukan pengecekan secara manual. Proses tersebut sangat menghambat kerja para pegawai khususnya yang ada pada bagian gudang dan banyak membuang waktu sehingga kurang efektif dan efisien. Sehingga adanya keterlambatan terhadap pemeriksaan didalam memperoleh data yang akan dilaporkan untuk diolah menjadi informasi kepada pejabat yang berwenang (pejabat unit).
Berkaitan dengan hal di atas, dibutuhkanlah sebuah Sistem Informasi Pergudangan yang bisa memberikan suatu pelayanan yang baik, akurat dan efisien, dimana data yang telah diproses bisa disajikan dengan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan Sistem Informasi Pergudangan serta dapat menjadi bahan untuk Standar Pelayanan Minimal (SPM). Pengaruh ke depannya diharapkan PT. Telkom khususnya pada bagian gudang dapat memberikan informasi yang lebih baik, cepat dan akurat kepada ke setiap unit kerja yang berhubungan langsung dengan bagian gudang.
PENUNJANG LOGISTIK PADA BAGIAN GUDANG DI PT.TELKOM JAKARTA BARAT”.
1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, penulis menemukan beberapa masalah pada Sistem Informasi Persediaan Barang Penunjang Logistik Pada Bagian Gudang di PT. Telkom Jakarta Barat yang sedang berjalan saat ini antara lain sebagai berikut:
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Masih kurang efektifnya proses adminstrasi dan proses pendistribusian barang pada bagian gudang karena kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM).
2. Para pemakai barang tidak dapat memastikan barang yang akan dipakai ada atau tidak karena mereka tidak bisa mendapatkan informasi tersebut.
3. Pengolahan data pergudangan yang dilakukan dengan dua cara, yaitu memasukkan data menggunakan MS. Excel dan pencatatan ke beberapa buku yang disimpan sebagai arsip sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama.
Adapun rumusan masalah penyusun buat adalah:
a. Bagaimana sistem pengadaan barang penunjang logistik yang sedang berjalan di PT. Telkom Jakarta Barat.
b. Bagaimana perancangan sistem informasi persediaan barang penunjang logistik di PT. Telkom Jakarta Barat agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
c. Bagaimana bentuk aplikasi program komputer yang dapat digunakan untuk menangani pengolahan data persediaan barang penunjang logistik di PT. Telkom Jakarta Barat.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud diadakannya penelitian ini adalah membangun sistem informasi pengadaan barang penunjang logistik berbasis web untuk mendukung pengolahan data di PT. Telkom Jakarta Barat agar lebih efektif dan efisien.
1.3.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sistem pengadaan barang penunjang logistik yang sedang berjalan di PT. Telkom Jakarta Barat.
2. Untuk mengetahui perancangan sistem informasi pengadaan barang penunjang logistik di PT. Telkom Jakarta Barat.
1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
Bagi Perusahaan:
1. Peningkatan kualiatas pelayanan jaringan kepada pelanggan dan meningkatnya kepercayaan pelanggan terhadap kinerja PT Telkom.
Bagi Konsumen:
2. Memberikan kemudahan kepada para unit kerja dan pejabat unit untuk mendapatkan informasi-informasi dan memberikan kemudahan dalam melakukan proses peminjaman barang.
1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan serta pengetahuan penulis serta dapat membandingkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi di lapangan.
2. Bagi Pengembangan Ilmu
Memberikan masukan ilmu bagi jurusan Manajemen Informatika tentang Sistem Informasi Pergudangan.
3. Bagi Peneliti Lain
1.5. Batasan Masalah
Pembatasan ruang lingkup penelitian sistem yang diusulkan di PT. TELKOM JAKARTA BARAT meliputi :
1. Sistem informasi ini hanya menangani masalah tentang pembuatan laporan pemasukan barang dan pengeluaran barang pada PT. TELKOM Jakarta Barat khususnya pada bagian gudang.
2. Pada Sistem Informasi ini, penulis tidak membahas mengenai transaksi keuangan.
3. Sistem ini hanya membahas tentang persediaan barang-barang Penunjang Jaringan Telekomunikasi.
4. Aplikasi yang dibutuhkan terdiri dari :
- Aplikasi dibangun dengan bahasa pemrograman PHP.
- Databaseaplikasi menggunakan MySQL-5.0.51b
- Sistem operasi yang dipakai Windows XP
- Perancangan sistem menggunakan UML (Unified Modelling
Language)
5. Aplikasi yang dibangun berbasis website.
1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melakasanakan penelitian pada bagian gudang di PT. TELKOM JAKARTA BARAT Jl. Letjen. S. Parman Kav. 8 Jakarta 11440 Indonesia Telp. (021) 565 1700 Fax. (021) 565 2800. Dimulai dari tanggal 16 Maret – 11 April 2009.
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
Tahun 2010
No Tahap Agustus September Oktober November Desember
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 Pengumpulan
kebutuhan 2 Membangun
prototyping 3 Evaluasi
prototyping 4 Mengkodekan
Sistem 5 Menguji
Sistem 6 Evaluasi
sistem
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan teori yang dipakai penulis dalam menyusun laporan skripsi ini.
2.1 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
“Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.” Jogiyanto (2001)
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem). Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa,
2.1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu mempunyai:
a. Komponen-komponen (Components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsitem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batas Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu batas sistem menunjukkan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
d. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antar satu subsistem yang memungkinkan sumber-sumber daya lain mengalir dari satu subsistem lainnya. Keluaran (Output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (Input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.
e. Masukan (Input)
Merupakan energi yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
f. Keluaran (Output)
Merupakan energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
g. Pengolah (Process)
h. Sasaran Sistem (Objectives)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (Goal) atau sasaran (Objectives). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan
(Habluminnallah).
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.
2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh man-machine sistem. Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem tertentu (deterministic sistem) dan sistem tak tentu (probabilistic sistem)
Deterministic sistem beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dan sistem tersebut dapat diramalkan dan relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Contoh: Sistem komputer.
Probabilistic sistemadalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Contoh: Sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi.
4. Sistem tertutup (close sistem) dan sistem terbuka (open sistem)
Open sistem adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi adalah data yang sudah diproses atau diolah sehingga mempunyai nilai bagi penerimanya dan dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan yang disampaikan melalui media kertas (hardcopy), tampilan (display), atau suara (audio). Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai merupakan hasil dari data yang dimasukkan ke dalam pengolahan.
2.2.1 Siklus Informasi
Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data
tersebut tidak akan berguna.
membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut sebagai siklus informasi (Information Cycle). Agar lebih jelas, dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 2.1 Siklus Informasi
2.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:
1. Akurat (Accuracy)
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan dapat terjadi karena sumber informasi atau data mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak, mengubah data-data asli tersebut.
2. Relevan (Relevancy)
3. Tepat waktu (Timelines)
Berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak lebih terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan keputusan dan tindakan.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi dapat diperoleh dari Sistem Informasi (Information Sistem). Sistem Informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:
“Sistem informasi adalah kumpulan komponen (perangkat keras, perangkat lunak, perangkat komunikasi, prosedur, basis data, dan SDM) yang saling berinteraksi dalam upaya menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi, untuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam pencapaian tujuan, melalui kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi.” Jogiyanto (2001:11)
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem Informasi dapat terdiri dari komponen-komponen, yaitu:
1. Blok masukan (Input Block)
2. Blok model (Model Block)
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.
3. Blok keluaran (Output Block)
Berupa data-data keluaran seperti dokumen output dan informasi yang berkualitas.
4. Blok teknologi (Technology Block)
Digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan pengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok ini merupakan komponen bantu yang memperlancar proses pengolahan yang terjadi dalam sistem.
5. Blok basis data (Database Block)
Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok kendali (Control Block)
Meliputi masalah pengendalian terhadap operasional sistem yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan atau kegagalan sistem. Suatu sistem informasi yang dikomputerisasi harus terdiri dari: a. Perangkat Lunak (Software)
b. Perangkat Keras (Hardware)
Hardware terdiri dari komponen input, proses, proses output dan jaringan.
c. Data
Data mencakup struktur data, keamanan dan integritas data. Data adalah representasi dari suatu fakta yang dimodelkan dalam bentuk gambar, kata dan atau angka. Manfaat data adalah sebagai satuan representasi yang dapat diingat dan diolah menjadi informasi. Karakteristiknya, data bukanlah fakta; namun representasi dari fakta. 2.4 Kasus yang Dianalisis
Kasus yang dianalisis disini akan menjelaskan hal – hal apa saja yang akan diteliti dalam hal ini adalah persediaan barang.
2.4.1 Pengertian Persediaan
Menurut Freedy Rangkuti persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu perode tertentu, atau persediaan barag-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaanya dalam suatu proses produksi.
Persediaan merupakan :
Sejauh apek dari persediaan memerlukan elaborasi yang lebih mendalam, misalanya tentang macam-macam persediaan yang dianggap tepat atau baik menurut pandangan dari beberapa fungsi atau departemen yang berada di dalam perusahaan hubungan antara persediaan dengan sejumlah modal yang diinvestasikan serta persediaan dengan piutang perusahaan,
2.4.3 Sistem Pencatatan Persediaan
Ada 2 macam metode pencatatan persediaan yaitu : metode mutasi persediaan metode persediaan fisik. Dalam metode mutasi persediaan, setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan fisik, hanya tambahan persediaan dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persediaan karena pemakia tidak dicatat dalam kartu persediaan. Untuk mengetahui beberapa haraga pokok persediaan yang dipakai atau dijual harus dilakukan dengan perhitungan fisik sisa persediaan yang masih ada digudang pada akhir periode akutansi harga pokok persediaan periode awal ditambah dengan harga pokok persediaan yang dibeli selama periode dikurangi dengan harga pokok persediaan pada akhir periode merupakan harga pokok persediaan yang dipakai selama periode akuntansi yang berkaitan.
2.4.4 Macam-macam Persediaan
Persediaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis persediaan seperti yang dikemukakan oleh Freddy Rangkuti (2002:2) sebagai berikut :
b. Persediaan bagian produk atau komponen yang dibeli. c. Persediaan bahan-bahan pembantu atau penolong.
d. Persediaan barang-barang setengah jadi atau barang dalam proses. e. Persediaan barang jadi.
Untuk lebih jelasnya, jenis-jenis persediaan tersebut diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Persediaan bahan baku.
Persediaan bahan adalah persediaan barang-barang berwujud seperti besi, kayu serta komponen-komponen lainnyayang digunakan dalam proses produksi barang-barangdari jenis ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari perusahaan yang menghasilkan bahan baku.
b. Persediaan bagian produk atau komponen yang dibeli
Persediaan ini disebut juga purchased parts atau component stock yaitu
persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain dimanasecara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
c. Persediaan bahan-bahan pembantu atau penolong
Persediaan ini disebut juga supplies stock, supplies stock adalah persediaan barang-barang (bahan pembantu) yang di[erlukan dalam proses produksi tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
Persediaan barang dalam proses adalah persediaan barang-barang yang telah diolah menjadi suatu bentuk tetapi masih perlu diproses lebih layak menjadi barang jadi.
e. Persediaan barang jadi
Persediaan barang jadi adalah persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dan siap untuk dijual atau dikirim kepada langganan atau perusahaan lainnya.
2.4.5 Fungsi Persediaan
Persediaan bagi perusahaan adalah hal yang lazim baik itu untuk perusahaan manufacturing maupun jasa. Persediaan memberikan berbagai manfaat yang pada umumnya akan mempermudah perusahaan dalam operasional perusahaan yakni dapat memperlancar jalannya operasi berkesinambungan yang selanjutnya menyampaikannya kepada langganan atau konsumen. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Freedy Rangkuti (2000:2) bahwa:
a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang. b. Menghilangkan resiko barang yang rusak.
c. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan. d. Mencapai penggunaan mesin yang optimal. e. Mencapai yang sebaik-baiknya bagi konsumen.
2.5 Pengertian Basis Data (Database)
sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
Basis data adalah satu kelompok organisasi data terpusat. Basis data secara umum dianalogikan sebagai lemari dokumen atau sekumpulan lemari dokumen.
2.5.1 Operasi Dasar Basis Data
Operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data meliputi:
1. Pembuatan basis data baru (create database). 2. Penghapusan basis data (drop database).
3. Pembuatan fileatau tabel dari suatu basis data (drop table).
4. Penambahan atau pengisian data baru ke sebuah file atau tabel di sebuah basis data (insert).
5. Pengambilan data dari sebuah fileatau tabel (retrieve atau search). 6. Pengubahan data dari sebuah fileatau tabel (update).
7. Penghapusan data dari sebuah fileatau tabel (delete). 2.6 Arsitektur Jaringan Komputer
Arsitektur jaringan komputer dapat diartikan sebagai kumpulan jumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi dari satu komputer yang saling berhubungan.
2.6.1 Pengertian Jaringan Komputer
bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardwareatau softwareyang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printeratau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Ciri-ciri jaringan komputer:
1. Berbagi perangkat keras (hardware) 2. Berbagi perangkat lunak (software) 3. Berbagi saluran komunikasi (internet) 4. Berbagi data dengan mudah
5. Memudahkan komunikasi antar pemakai jaringan
2.6.2 Jenis-jenis Jaringan Komputer
Secara umum jaringan komputer dibagi atas:
1. LAN (Local Area Network)
Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation.
Sistem Client Server berjalan setidaknya pada dua sistem komputer yang berbeda, satu sebagai serverdan satu sebagai client. Client umumnya berupa sebuah komputer desktop yang terhubung dalam satu jaringan dimana biasanya komputer client akan mengeluarkan suatu permintaan kepada komputer server dan server kemudian menjalankan permintaan tersebut dan mengirimkan kembali suatu informasi kepada client tersebut, maka dari komputer serversetidaknya memiliki kemampuan tinggi untuk dapat melayani keinginan client dan biasanya pada suatu jaringan komputer client tidak hanya satu.
1. Keunggulan Client Server:
a. Kecepatan akses lebih tinggi karena fasilitas jaringan dan pengolahannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation. b. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena
terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
b. Diperlukannya adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
c. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server, bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan swasta atau umum.
3. WAN (Wide Area Network)
WAN jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
2.7 Arsitektur Aplikasi
2.7.1 Internet
Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti sebuah jaringan komputer raksasa yang tersebar di seluruh dunia dan terdiri dari jutaan komputer yang berbeda jenis. Priyono Dwi Widodo (2002:298)
2.7.2 Web
Web adalah layanan internet yang paling banyak memiliki tampilan grafis dan kemampuan link yang sangat bagus. Keistimewaan inilah yang telah menjadikan web sebagai service yang paling cepat pertumbuhannya.
Web telah diadopsi oleh beberapa perusahaan sebagai bagian dari strategi teknologi informasinya, karena beberapa alasan sebagai berikut:
1. Akses informasi mudah. 2. Setup server mudah.
3. Informasi mudah didistribusikan.
2.7.2.1 Cara kerja World Wide Web (WWW)
Berikut ini adalah pemaparan cara kerja world wide web (www):
2. Dokumen web yang disimpan dapat disebut dengan web server apabila komputer yang dimaksud telah dilengkapi dengan web server.
3. Komputer-komputer membaca web pages disebut web client. 4. Komputer web client menampilkan halaman web dengan
menggunakan sebuah program khusus yang disebut dengan browser web (web browser).
2.7.2.2 Situs Web ( World Wide Web)
Situs web (website) merupakan suatu tempat untuk meletakkan sekumpulan halaman web (web pages) milik seseorang atau suatu perusahaan.
Halaman pertama yang akan muncul jika situs web diakses disebut home page. Sutarman (2003:6)
2.7.2.3 Server Web
adalah sama yaitu untuk melayani permintaan-permintaan dari browser web. Sutarman (2003:222)
2.7.2.4 Web Browser
Web browser merupakan sebuah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk menampilkan dan berinteraksi dengan text, gambar dan informasi yang ada pada halaman web pada WWW (World Wide Web) atau LAN (Local Area Network).
Web browser mempunyai tugas untuk menterjemahkan informasi yang diterima dari server web dan menampilkan pada layar komputer pengguna. Umumnya browser web menerima data dalam bentuk HTML. File HTML merupakan teks filebiasa yang selain berisi informasi yang hendak ditampilkan kepada userjuga memiliki perintah-perintah untuk mengatur tampilan data-data tersebut. Browser kemudian menterjemahkan perintah-perintah tersebut.
2.7.3 HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)
2.7.4 HTML (Hyper Text Markup Language)
HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa kode pemograman yang menjadi dasar bagi terwujudnya web. Dengan HTML seluruh sistem komputer yang saling berbeda dapat mengenali format-format yang ditampilkan dalam situs-situs internet tanpa perbedan yang berarti, termasuk didalamnya penampilan multimedia (grafik, suara dan citra video). HTML berbasis teks yang sangat sederhana dan praktis sehingga dapat dipahami oleh berbagai jenis komputer dalam platform sistem yang berbeda.
Dokumen HTML mengandung perintah-perintah teks yang disebut taguntuk menampilkan tulisan, gambar, warna, suara, video, animasi dan sebagainya serta link yang menghubungkan berbagai topik. Dengan bentuk hypertext maka halaman website akan dapat dibangun dengan cepat serta ditampilkan dengan cantik.
Program yang ditulis dalam bahasa PHP akan diproses terlebih dahulu di web server sebelum dikirimkan ke client. Client dalam hal ini adalah web browser, hanya akan menerima dalam bentuk HTML. Jadi HTML merupakan salah satu elemen penting di dalam pemograman PHP.
2.7.5 Email
internet dapat mencapai tidak hanya orang-orang yang terhubung langsung ke internet tapi juga user dari jaringan komersil seperti CompuServe, AmerikaOnline dan sebagainya, serta jaringan komputer lain yang telah tersebar diseluruh dunia.
Sistem mailinternet bekerja sebagaimana kotak surat biasa, namun bedanya surat dikirim dalam bentuk dokumen dan didistribusikan secara elektronik sehingga disebut email.
Kelebihan email adalah kecepatan, jarak ribuan mil hanya akan ditempuh selama beberapa detik (hampir seketika) sedang dengan jasa pos bisa memakan waktu berminggu-minggu. Setiap kotak surat memiliki pemilik (bisa perorangan ataupun organisasi) dan alamat yang jelas, unik dan berbeda satu sama lain sehingga bisa dipakai sebagai pennunjuk identitas.
2.7.6 Pemograman Web
Situs-situs yang ada di internet pada umumnya tidak menampilkan hal statis. Sudah banyak hal yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Untuk membuat situs dinamis diperlukan kemampuan pemograman web.
Berdasarkan tempat dijalankannya perintah-perintah program dalam halaman web, pemograman web dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:
1. Server-side programming 2. Client-Side programming
Pada server-side programming, perintah-perintah program dijalankan di web server, sedangkan client-side programming menjalankan perintah pada client, dalam hal ini web vrowser. Sutarman (2003:7)
2.8 Perangkat Lunak Pendukung
Dibawah ini merupakan penjelasan dari masing-masing perangkat lunak:
2.8.1 Pemograman Page Home Page (PHP Hypertext Prepocessor) PHP merupakan bahasa Scripting Open Source yang menyatu dengan HTML dan berada di server (Server Side HML Embeded Scripting), artinya sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Tujuan dari bahasa scripting adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan diatas teknologi web.
4. Mampu berjalan di beberapa server yang ada, misalnya Apache, Miscrosoft HS, PWS, httpd, AOLserver.
5. Dapat berkomunikasi dengan berbagai database seperti MySQL, Oracle, Miscrosoft SQL Server, Miscrosoft Access, databaselainnya.
2.8.2 MySQL
MySQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database serveryang dikenal dengan SQL. Definisi SQL (Structured Query Language) adalah bahasa terstruktur yang digunakan untuk query, meng-update dan mengolah relasi antar database. MySQL merupakan salah satu database server keluaran T.c.X DataConsult AB, sebuah perusahaan IT Swedia. Alasan digunakan MySQL sebagai database server:
1. Dukungan terhadap berbagai macam bahasa pemograman. 2. Mendukung standar yang telah ada.
3. Kecepatan, kehandalan dan kemudahan dalam penggunaannya. 4. Mampu membuat tabel berukuran sangat besar.
2.8.3 Apache
Menurut Sidik (2002:9) untuk menjalankan PHP dan MySQL, kita membutuhkan sebuah web server. Apache merupakan salah satu web server yang ketangguhannya telah teruji serta sifat dari Apache yang free dan open source.
dan menunggu perintah atau permintaan dari web browserakan HTML atau dokumen.
2.8.4 Macromedia Dreamweaver 8
Macromedia Dreamweaver 8 adalah perngkat lunak yang digunakan untuk mendesain tampilan halaman web. Macromedia Dreamweaver 8 mempunyai kemampuan editing kode pada aplikasi web dengan bahasa pemograman yang berbeda seperti HTML, PHP, ASP, JSP dan lain sebagainya.
2.8.5 Adobe Photoshop CS2
Adobe Photoshop CS2 adalah sebuah software image editingyang sudah menjadi standar bagi dunia industri pengolahan citra dan penerbitan. Adobe Photoshop CS2 ini dapat digunakan dalam pengolahan teks, gambar, animasi dan lain sebagainya. Hasil pengolahan dari Photoshop banyak digunakan dalam implementasi halaman-halaman web.
2.8.6 XAMPP for Windows
XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis open source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas open source yang informasinya dapat diperoleh pada alamat http://www.apachefriends.org untuk memperolehnya dengan cara mengunjungi alamat http://www.apachefriends.org/de/xampp-windows.html#628.
Berikut ini beberapa paket yang telah disediakan: Nugroho (2006:6) 1. Apache HTTPD 2.0.54
2. PHP 5.0.3
3. Filezilla FTP server 0.9.79 4. openSSL 0.9.79 dan lain-lain
2.8.7 Rational Rose
Rational rose adalah software yang memiliki perangkat-perangkat pemodelan secara visual, dasar-dasar pemodelan dengan rational rose yaitu Visual modeling adalah proses menggambarkan cetak biru suatu sistem secara grafis terdiri dari komponen-komponen, grafis-grafis dan koneksi-koneksi yang ada di dalam sistem tersebut agar mudah dipahami dan dikomunikasikan. Visual modeling dapat membantu kita untuk menampilkan elemen-elemen yang penting secara detail dari suatu masalah yang kompleks dan menyaring untuk kemudian membuang elemen-elemen tidak penting. Beberapa keunggulan rational rose dalam pemodelan:
1. Bahasa pemodelan yang digunakan adalah Bahasa pemodelan standar yaitu UML, akan meningkatkan komunikasi intra tim.
2. Rational rose mendukung round-trip engineering, sehingga kita dapat mengenerate model kedalam kode (Java, C++, Visual basic) dan melakukan reserve engineering.
4. Memudahkan dalam memperbaiki software tersebut karena apabila suatu saat ditemukan requirement baru, dapat kembali menggambarkan lagi software tersebut dalam UML.
5. Para user rational rose dapat berkomunikasi walaupun bekerja dalam sistem operasi yang berbeda (Windows atau Unix).
6. Dengan menggunakan rose web publisher suatu tim dapat mengkomunikasikan model dan spesifikasinya dalam web browser.
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini dilakukan pada bagian gudang di PT. TELKOM
JAKARTA BARAT Jl. Letjen. S. Parman Kav. 8 Jakarta 11440 Indonesia Telp.
(021) 565 1700 Fax. (021) 565 2800.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, yang selanjutnya disebut TELKOM
atau Perseroan, merupakan perusahaan informasi dan komunikasi (InfoCom) serta
penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and
network provider) yang terbesar di Indonesia.
Pada akhir September 2005, Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas
di 9 (sembilan) anak perusahaan, termasuk di PT. Telekomunikasi Selular
(Telkomsel), yang memiliki pangsa pasar terbesar dalam industri selular di
Indonesia dengan EBITDA margin sebesar 72%, merupakan salah satu yang
tertinggi di dunia.
Kepemilikan saham TELKOM saat ini dimiliki oleh pemerintah RI sebesar
51,19% dan oleh publik 48,81%. Sebagian dimiliki oleh investor asing sebesar
45,58% dan sisanya oleh investor lokal sebesar 3,23% dengan kapitalisasi pasar
TELKOM mencatatkan sahamnya di bursa efek dalam dan luar negeri yaitu Bursa
Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange
(NYSE), London Stock Exchange(LSE) dan Tokyo Stock Exchange(TSE) (Public
Offering Without Listing/POWL). Berikut adalah beberapa layanan
telekomunikasi TELKOM:
Telepon
Beberapa layanan yang diberikan PT. Telkom antara lain:
a. Telepon tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang hingga kini masih
menjadi monopoli TELKOM di Indonesia
b. Telkom Flexi, layanan telepon fixed wirelessCDMA
Data/Internet
Beberapa layanan Lain yang diberikan PT. Telkom untuk para konsumen:
a. TELKOMNet Instan, layanan akses internet dial up
b. TELKOMNet Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan fokus
perusahaan
c. Speedy, layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band)
menggunakan teknologi ADSL
d. e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb
Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
e. Solusi Enterprise – INFONET
f. TELKOMLink DINAccess
berbasis IP MPLS.
h. TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial), Layanan akses dial up ke intranet
suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan mobile melalui
jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada TELKOMNet.
i. TELKOM ISDN, jaringan digital yang menyediakan layanan
telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem
telepon yang telah terintegrasi.
Satelit
Satelit yang digunakan oleh PT. Telkom saat ini adalah:
a. TELKOMSatelit (Sewa Transponder)
b. TELKOMVSAT (VSAT)
Metamorfosis PT. Telkom
Disini akan dijelaskan sejarah perjalanan PT. Telkom yang diawali dari era
kolonial sampai menjadi PT. Telkom yang berjalan sekarang
1. Era Kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos
dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah
Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon(PTT).
2. Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
3. Perumtel
Pada tahun 1974, PN
Umum Telekomunikasi
telekomunikasi nasional
Indonesian Satellite Corporation
RI menjadi Badan Usa
telekomunikasi internasional,
ditetapkan Undang-undang
yang juga mengatur peran swas
4. PT. Telkom (Persero) Pada tahun 1991 Perumtel
(Persero) Telekomunikasi Nomor 25 Tahun 1991.
5. PT. Telkom (Tbk)
Pada tanggal 14
saham TELKOM. Sejak
, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusah
Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan
nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham
Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah
dan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggaraka
internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun
undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi,
yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
(Persero)
Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
Gambar 3.1 Kantor Pusat Telkom
14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum
TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan Perusahaan
menyelenggarakan jasa
seluruh saham PT.
oleh pemerintah
menyelenggarakan jasa
Pada tahun 1989,
Telekomunikasi,
telekomunikasi.
Perusahaan Perseroan Peraturan Pemerintah
Umum Perdana
Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New
York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga
diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad
ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi
dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi
memonopoli telekomukikasi Indonesia.
Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT.
INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa
telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan
bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dan INDOSAT. Sejak bulan
Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Anak Perusahaan
Beberapa anak perusahaan yang ada dibawah naungan PT. Telkom:
a. Telkomsel
b. Telkomvision/Indonusa
c. Infomedia
d. Graha Sarana Duta/GSD
e. Patrakom
f. Bangtelindo
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
a. VISI
Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom
terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia
Pasifik.
b. MISI
Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom "
dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa
kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.
Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan
mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi
yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan
saling mendukung secara sinergis.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Staff O & M
Logistik AdministrasiOfficer 3
Officer 2 Logistik
Staff ADM
Gambar 3.2Struktur Organisasi Bagian Gudang PT. Telkom Jakarta
3.1.4. Deskripsi Tugas
Pada Bagian Gudang PT. Telkom Jakarta Barat terbagi atas unit-unit kerja,
yang setiap unitnya mempunyai tugas pokok dan fungsi masing-masing, antara
lain :
1. ASISTEN MANAJER OPERATION & MAINTENANCE ACCESS
SUPPORT
Penjelasan Misi
Memastikan tersedianya dukungan administrasi umum dalam rangka
mempertahankan / meningkatkan layanan yang berorientasi terhadap kualitas
OM Access Support secara efektif dan efisien agar pelayanan terhadap
pelanggan dapat dilakukan secara optimum.
Pekerjaan Pokok
Memastikan efektivitas penugasan/ pendistribusian program kerja kepada
subordinate sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya.
a. Memastikan kebijakan (enter nama sub fungsinya) dan informasi penting
dipahami oleh karyawan di jajaran organisasinya.
b. Memastikan optimalnya penggunaan sumberdaya di unit kerjanya.
c. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan kompetensi
subordinate-nya difasilitasi dengan baik.
d. Memastikan pengendalikan pengelolaan suku cadang, alat ukur dan sarana
e. Memastikan review (pemantauan, evaluasi, analisis, perbaikan, dan
pelaporan) atas pengelolaan logistik jaringan sebagai bagian dari kajian
menyeluruh oleh Unit General Support.
f. Memastikan tercapainya kinerja Subbag OM Acces Support melalui
pelaksanaan program kerja sesuai proses bisnis dan implementasi sistem
pengelolaan kinerja di unit kerjanya sesuai kebijakan yang berlaku.
g. Memastikan terciptanya kerjasama yang kondusif dan sinergis dengan
pihak-pihak terkait.
h. Memastikan teridentifikasinya semua risiko proses bisnis yg berada dalam
lingkup tanggung jawabnya, serta memastikan pengendalian & evaluasinya
secara periodik/insidentil untuk minimalisasi resiko.
i. Memastikan tersedianya rumusan program kerja dan anggaran tahunan
Subbag OM Acces Support selaras dengan strategi pengelolaan Bagian
Access Network Maintenance.
j. Memastikan tersedianya rumusan prosedur operasional atau aturan-aturan
pendukung lainnya sesuai dengan kebijakan Bagian Access Network
Maintenance.
2. OFFICER 2 LOGISTIK
Penjelasan Misi
Memastikan tahap-tahap dalam proses pelaksanaan pengadaan
dilaksanakan dengan lancar dan sesuai ketentuan.
Pekerjaan Pokok
b. Memastikan tersedianya permintaan surat penawaran harga dari vendor.
c. Memastikan terlaksananya proses evaluasi administrasi dan teknik terhadap
seluruh penawaran yang masuk
d. Memastikan terlaksananya proses klarifikasi dan negosiasi harga
e. Memastikan tersedianya laporan pengadaan disertai draft usulan pemenang
f. Memastikan terlaksananya proses serah terima barang dan atau jasa sesuai
dengan ketentuan
g. Memastikan rumusan prosedur atau aturan-aturan Logistik pendukung
lainnya sesuai dengan kebijakan Logistik
h. Memastikan pelaksanaan proses bisnis dan program kerja secara
berkesinambungan serta memastikan setiap aktivitas unit yang dilakukannya
i. Sesuai dengan proses bisnis/prosedur kerja/ petunjuk kerja yang telah
disepakati dan distandarisasi.
j. Memastikan tersedianya umpan balik terhadap perbaikan proses bisnis
Pengelolaan Pengadaan
k. Memastikan tersedianya laporan hasil pekerjaannya kepada atasan atau
fungsi terkait.
3. OFFICER 3 LOGISTIK
Penjelasan Misi
Memastikan terpeliharanya kepuasan pelanggan konsumer/retail melalui
pengelolaan fungsi Service Quality Management dan Channel Management di
Pekerjaan Pokok
a. Memastikan terlaksananya pengadaan jasa dan barang untuk mendukung
pelaksanaan strategi operasional jaringan akses.
b. Memastikan tersedianya data, informasi dan dokumen yang terkait dengan
pengelolaan pengadaan barang dan/atau jasa operasional jaringan akses .
c. Memastikan tersedianya hasil evaluasi/review dan masukan terhadap
perbaikan bisnis proses pengelolaan pengadaan barang dan/atau jasa
operasional jaringan akses.
d. Memastikan tersedianya laporan pengadaan barang dan/atau jasa
operasional kinerja jaringan akses.
4. OFFICER 2 WAREHOUSE & WORK OUTFIT
Penjelasan Misi
Memastikan proses administrasi keuangan, ketersedian dan
perbaikan,pemeliharan, penyimpanan material serta sarana kerja dalam rangka
mempertahankan / meningkatkan layanan yang berorientasi terhadap kualitas
OM Access Support secara efektif dan efisien agar pelayanan terhadap
pelanggan dapat dilakukan secara optimum.
Pekerjaan Pokok
a. Memastikan efektivitas implementasi pengelolaan penyimpanan
(Warehouse) & Work Outfit untuk mendukung pencapaian kinerja
operasional pengelolaan jaringan akses
b. Memastikan tersedianya data, informasi dan dokumen yang terkait dengan
c. Memastikan tersedianya hasil evaluasi / review dan masukan terhadap
perbaikan bisnis proses pengelolaan material, alat ukur dan sarana kerja
jaringan akses.
d. Memastikan tersedianya laporan pengelolaan material, alat ukur dan sarana
kerja jaringan akses.
5. OFF 3 WAREHOUSE & WORK OUTFIT
Penjelasan Misi
Memastikan proses administrasi umum, pengadaan barang dan jasa tepat
waktu,tepat jumlah, tepat mutu serta tepat prosedur dalam rangka
mempertahankan / meningkatkan layanan yang berorientasi terhadap kualitas
OM Access Support
Pekerjaan Pokok
a. Memastikan efektivitas implementasi pengelolaan penyimpanan
(Warehouse) & Work Outfit untuk mendukung pencapaian kinerja
operasional pengelolaan jaringan akses
b. Memastikan tersedianya data, informasi dan dokumen yang terkait dengan
pengelolaan material, alat ukur dan sarana kerja jaringan akses.
c. Memastikan tersedianya hasil evaluasi / review dan masukan terhadap
perbaikan bisnis proses pengelolaan material, alat ukur dan sarana kerja
jaringan akses.
d. Memastikan tersedianya laporan pengelolaan material, alat ukur dan sarana
6. OFFICER 3 ADMINISTRATION
Penjelasan Misi
Memastikan proses administrasi keuangan, ketersedian dan
perbaikan,pemeliharan, penyimpanan material serta sarana kerja dalam rangka
mempertahankan / meningkatkan layanan yang berorientasi terhadap kualitas
OM Access Support secara efektif dan efisien agar pelayanan terhadap
pelanggan dapat dilakukan secara optimum.
Pekerjaan Pokok
a. Memastikan dukungan administrasi perkantoran fungsi Access Support
b. Memastikan kelengkapan dokumen yang terkait dengan aktivitas dan fungsi
pengadaan jasa dan barang serta pengelolaan warehouse & work outfit
c. Memastikan tersedianya data, informasi dan dokumen yang terkait dengan
penyediaan dukungan administratif terhadap aktivitas access network
operation dan access network maintenance
d. Memastikan tersedianya hasil evaluasi/review dan masukan terhadap
perbaikan bisnis proses penyediaan dukungan administratif terhadap
aktivitas access network operation dan access network maintenance.
e. Memastikan tersedianya laporan penyediaan dukungan administratif
terhadap aktivitas access network operation dan access network
7. STAFF ADMINISTRATION
Penjelasan Misi
Memastikan pencapaian sasaran Access Data Management melalui
efektifitas dan efisiensi program Data Validation dan Data Entry & Line
Allocation dalam rangka mempertahankan / meningkatkan kualitas Access
Data Manajemen.
Pekerjaan Pokok
a. Memastikan pengelolaan surat internal dan eksternal dan/atau
dokumen-dokumen kedinasan, mencakup dokumen-dokumen laporan dan evaluasi rutin
insidental, dokumen sistem dan prosedur, dokumen lain yang terkait dengan
pelaksanaan fungsi unit kerjanya.
b. Memastikan tersedianya data, informasi dan dokumen yang terkait dengan
pengelolaan kinerja unit kerjanya.
c. Memastikan tersedianya laporan monitoring kinerja unit kerjanya
d. Mendukung kelancaran fungsi kedinasan pendukung di unit kerjanya
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh ciri-ciri
variabel, dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang
kinerja program dirancang dan diimplementasikan kepada pengguna (user) dalam
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Sumber data/informasi penelitian ini berdasarkan kepada jenis data yang
diperlukan. Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden secara langsung
yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik
pengumpulan data tetentu yang dibuat khusus untuk itu. Teknik pengumpulan data
dalam rangka pengumpulan informasi mengenai objek penelitian ini, yaitu :
1. Observasi
Peneliti langsung mengunjungi lokasi penelitian ke perusahaan yang dijadikan
objek penelitian yaitu perusahaan PT Telkom Jakarta Barat, dengan meneliti
proses pengeluaran dan pemasukan barang serta proses pembuatan laporan di
bagian gudang PT Telkom Jakarta Barat pada bagian Gudang hal ini dilakukan
untuk melihat dari dekat masalah-masalah yang berhubungan dengan pokok
bahasan yang diperlukan dalam penelitian ini.
2. Wawancara
Dilakukan dengan pihak-pihak yang ada pada bagian Gudang di PT.Telkom
Jakarta Barat yang berkompeten dengan harapan dapat melengkapi data-data
yang diperlukan dalam penelitian ini.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Dokumentasi
Dilakukan dengan menelaah data sekunder yang digunakan untuk
menunjang, melengkapi dan menyempurnakan data primer, diperoleh dari
kepustakaan, internet, dan data-data dari gudang, serta hasil penelitian
sebelumnya yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan penulis adalah dengan
menggunakan pendekatan berorientasi objek yang disertai alat bantu berupa UML
(Unified Modelling Language) yang digunakan untuk melakukan OOA (Object
Oriented Analysis) dan OOD (Object Oriented Design).
UML (Unified Modelling Language) merupakan bahasa standar dalam
visual modelling yang bekerja dalam OO untuk menentukan, memvisualisasikan,
mengkonstruksikan, dan mendokumentasikan, elemen-elemen info yang terdapat
dalam software.
OO terbagi menjadi 2, yaitu :
1. OOA (Object Oriented Analysis)
Analisis mempunyai beberapa definisi, yaitu
a. Pemecahan, pembagian (dekomposisi) dari suatu yang bersifat
menyeluruh/global (whole) menjadi bentuk bagian (parts).
b. Memisahkan / memecahkan sejumlah whole ke dalam parts sehingga dapat
menentukan habitatnya, proporsi, fungsi & relasi.
c. Kegiatan yang mempelajari suatu domain permasalahan, menemukan
2. OOD (Object Oriented Design)
Desain Mempunyai beberapa definisi, yaitu :
a. Menandai, mempuanyai
mengambil dan menentukan
sistem komputer (secara
tugas atau aksi, pengolahan data secara detail.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem Model prototype
penulis dalam penelitian
mengumpulkan kebutuhan
yang akan dibuat.
(Sumber : Roger S. Pressman,
Prototyping merupa
yang banyak digunakan.
mendengarkan
Oriented Design)n Mempunyai beberapa definisi, yaitu :
mempuanyai rencana besar, sketsa dan pola kegiatan
dan menentukan detail yang diperlukan untuk implementasi
komputer (secara nyata), termasuk interaksi manusia, p
tugas atau aksi, pengolahan data secara detail.
Metode Pengembangan Sistem
prototype adalah metode pengembangan sistem yang digunakan
penelitian ini. Karena penulis memulai penelitian ini
kebutuhan yang diperlukan dari pada sistem atau perangkat
Gambar 3.3 Prototype Paradigma
(Sumber : Roger S. Pressman,Ph.D., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak,
Andi)
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat
digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang
Membangun
kegiatan untuk
untuk implementasi
manusia, pengolahan
yang digunakan
penelitian ini dengan
perangkat lunak
Perangkat Lunak,
ngan perangat lunak
dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang
user hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa
menyebutkan secara detal output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data
data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang
memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang
menghubungkan manusia dan komputer.
Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang ,
maka harus dibutuhakan kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga
pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan user dengan
tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan user akan mengetahui proses-proses
dalam menyelasaikan sistem yang diinginkan.
Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu
penyelesaian yang telah ditentukan. Kunci agar model prototype ini berhasil
dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal,
yaitu user dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk
mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya
dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi
Tahapan-tahapan Prototyping
Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan
User dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat
lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan
dibuat.
2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input
dan format output)
3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah
dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka
langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi
langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan sistem
5. Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam
bahasa pemrograman yang sesuai
6. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus
dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box,
7. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan
yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4
dan 5.
8. Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan .
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu UML didefinisikan oleh beberapa diagram, diantaranya
sebagai berikut:
1. Diagram Use Case
Diagram Use Case menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh
suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar yang menjadi persoalan itu apa
yang dilakukan bukan bagaimana melakukannya.
Diagram Use Case dekat kaitannya dengan kejadian-kejadian. kejadian
(scenario) merupakan contoh apa yang terjadi ketika seseorang berinteraksi
dengan sistem. Untuk lebih memperjelas lihat gambaran suatu peristiwa untuk
sebuah klinik kesehatan di bawah ini:
“Pasien menghubungi klinik untuk membuat janji (appointment) dalam
pemeriksaan tahunan. Receptionist mendapatkan waktu yang luang pada buku
Gambar 3.4 ContohUse case kegiatan pasien yang membuat janji.
Diagram Use Case berguna dalam tiga hal :
a. Menjelaskan fasilitas yang ada (requirements)
Use Case baru selalu menghasilkan fasilitas baru ketika sistem di analisa,
dan design menjadi lebih jelas.
b. Komunikas dengan klien
Penggunaan notasi dan simbol dalam diagram Use Case membuat
pengembang lebih mudah berkomunikasi dengan klien-kliennya.
c. Membuat test dari kasus-kasus secara umum
Kumpulan dari kejadian-kejadian untuk Use Case bisa dilakukan test kasus
layak untuk kejadian-kejadian tersebut.
2. Diagram Class
Diagram Class memberikan pandangan secara luas dari suatu sistem dengan
menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan mereka. Diagram Class bersifat statis;
menggambarkan hubungan apa yang terjadi bukan apa yang terjadi jika mereka
berhubungan.
Diagram Class mempunyai 3 macam relationalships (hubungan), sebagai
a. Association
Suatu hubungan antara bagian dari dua kelas. Terjadi association antara dua
kelas jika salah satu bagian dari kelas mengetahui yang lainnya dalam
melakukan suatu kegiatan. Di dalam diagram, sebuah association adalah
penghubung yang menghubungkan dua kelas.
b. Aggregation
Suatu association dimana salah satu kelasnya merupakan bagian dari suatu
kumpulan. Aggregation memiliki titik pusat yang mencakup keseluruhan
bagian. Sebagai contoh : OrderDetail merupakan kumpulan dari Order.
c. Generalization
Suatu hubungan turunan dengan mengasumsikan satu kelas merupakan suatu
superClass (kelas super) dari kelas yang lain. Generalization memiliki
tingkatan yang berpusat pada superClass. Contoh : Payment adalah superClass
3. Package dan Object
Untuk mengatur pengorganisasian diagram Class yang kompleks, dapat
dilakukan pengelompokan kelas-kelas berupa package (paket-paket). Package
adalah kumpulan elemen-elemen logika UML. Gambar di bawah ini mengenai
model bisnis dengan pengelompokan kelas-kelas dalam bentuk paket-paket :
Gambar 3. 6 Contoh Diagram Package.
Ada jenis khusus dari diagram Class yaitu diagram Object. Kegunaannya untuk
penjelasan yang sedikit dengan relasi yang sulit, khususnya relasi rekursif.
4. Diagram Sequence
Diagram Class dan diagram Object merupakan suatu gambaran model statis.
Namun ada juga yang bersifat dinamis, seperti Diagram Interaction.
Diagram sequence merupakan salah satu diagram Interaction yang menjelaskan
bagaimana suatu operasi itu dilakukan; message (pesan) apa yang dikirim dan
kapan pelaksanaannya. Diagram ini diatur berdasarkan waktu. Obyek-obyek yang
berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan
Di bawah ini adalah diagram Sequence untuk pembuatan Hotel Reservation.
Obyek yang mengawali urutan message adalah ‘aReservation Window’.
Gambar 3. 7 Contoh Diagram Sequence‘Pemesanan kamar di
Hotel’
‘Reservation window’ mengirim pesan makeReservation() ke ‘HotelChain’.
Kemudian ‘HotelChain’ mengirim pesan yang sama ke ‘Hotel’. Bila ‘Hotel’
punya kamar kosong, maka dibuat ‘Reservation’ dan ‘Confirmation’.
Lifeline adalah garis dot (putus-putus) vertikal pada gambar, menerangkan
waktu terjadinya suatu obyek. Setiap panah yang ada adalah pemanggilan suatu
pesan. Panah berasal dari pengirim ke bagian paling atas dari batang kegiatan
(activation bar) dari suatu pesan pada lifeline penerima. Activation bar
Pada gambar diagram , terlihat bahwa ‘Hotel’ telah melakukan pemanggilan
diri sendiri untuk pemeriksaan jika ada kamar kosong. Bila benar, maka ‘Hotel’
membuat ‘Reservation’ dan ‘Confirmation’. Pemanggilan diri sendiri disebut
dengan iterasi. Expression yeng dikurung dengan “[ ]”, adalah condition (keadaan
kondisi).
Pada diagram dapat dibuat note (catatan). Pada gambar, terlihat seperti
selembar kertas yang berisikan teks. Note bisa diletakan dimana saja pada diagram
UML.
5. Diagram Collaboration
Diagram Collaboration juga merupakan diagram interaction. Diagram
membawa informasi yang sama dengan diagram Sequence, tetapi lebih
memusatkan atau memfokuskan pada kegiatan obyek dari waktu pesan itu
dikirimkan.
Kotak kegiatan obyek diberi label dengan nama kelas atau obyek (atau
keduanya). Nama kelas dibatasi dengan colons /titik dua ( : ).
Setiap pesan pada diagram Collaboration mempunyai angka yang terurut.
Pesan yang tingkatannya tertinggi adalah angka 1. Pesan yang berada pada tingkat
yang sama memiliki prefix yang sama, namun suffix berbeda bergantung pada
posisinya; hanya untuk angka 1, 2, dan seterusnya.
6. Diagram StateChart
Behaviors dan state dimiliki oleh obyek. Keadaan dari suatu obyek bergantung
pada kegiatan dan keadaan yang berlaku pada saat itu. Diagram StateChart
menunjukan kemungkinan dari keadaan obyek dan proses yang menyebabkan
perubahan pada keadaannya.
Untuk lebih jelas, contoh yang digunakan model diagram untuk login yang
merupakan bagian dari Online Banking SISTEM. Logging in terdiri atas masukan
input Social Security Number dan Personal Id Number yang berlaku, lalu
memutuskan kesahan dari informasi tersebut.