• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PENGIKATAN FIDUCIA TERHADAP KELANCARAN PEMBIAYAAN DI BANK BPRS BAKTI SUMEKAR BANDARAN TLANAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK PENGIKATAN FIDUCIA TERHADAP KELANCARAN PEMBIAYAAN DI BANK BPRS BAKTI SUMEKAR BANDARAN TLANAKAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM AL-KHAIRAT PAMEKASAN PRAKTIKUM LEMBAGA KEUANGAN DAN BISNIS ISLAM 2021

37

DAMPAK PENGIKATAN FIDUCIA TERHADAP KELANCARAN PEMBIAYAAN DI

BANK BPRS BAKTI SUMEKAR BANDARAN TLANAKAN

Suhartini1, Sitti Hafidah2 1,2 Program Studi Ekonomi Syariah 1 NIMKO: 2017.4.0760229.1000505

2 NIMKO: 2017.4.0229.1.000502

suhartini@gmail.com, Sittihafidah95@gmail.com

ABSTRACT

The public’s need for funds, both individuals and bussines institutions, was initially regulated trough banking, but even this institutions was not efectif nough for the public to feel in meeting the need for funds. The mach beet wen funds and the necess sities of live must always be fulfilled by the need for fuds. The adjustment of funds and the needs and necess sities of live must alwys be fulfilled sow that an agreement is createt between the parties who need fuds and other people who want to defelop their bussness trougt other non bank financing Institutions, for example: Trough leasing loan and loan agreements, or by buying and selling with certain tempo or of ten called lease and purchase. Ofcourse ther are many things that can be don’t in siking funds trouhgt financing institutions how ever, in this cas what will be this cussed is identyng leasing with a fiduciary guarantee objet bassed on this escription. The lesearcher is interested in knowing, this cussing and reviewing it in eppaper in the form of an article with the tittle “ THE IMPACT OF FIDUCIA BINDING ON FINANCING IN BPRS BAKTI SUNEKAR KCP TLANAKAN “ with the formulation of the pronlem in this article consi of thareetings: Firs what ar the form fiducia recoknizert at the BPRS KACP TLANAKAN, secon, what is the administrative proceduring for the fiducia guarantee, third what are the impacts on the smooth running of credit in the fiducia guarantee.

ABSTRAK

Kebutuhan masyarakat akan dana baik perserorangan maupun lembaga usaha pada mulanya sudah diatur melalui perbankan, akan tetapi lembaga inipun tidak cukup efktif dirasakan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan dana. Persesuaian akan dana dan kebutuhan hidup harus selalu terpenuhi kebutuhan akan dana. Persesuian akan dana dan kebutuhan dan kebutuhan hidup harus selalu terpenuhi sehingga tercipta perjanjian antara para pihak yang membutuhkan dana dengan orang lain yang ingin mengembangkan bisnisnya melalui lembaga pembiayaan lain non bank mislnya: melalui sewa menyewa, perjanjian pinjam-meninjam, atau dengan cara jual beli dengan tempo tertentu atau sering diebut sewa beli . Tentunya banyak hal yang bisa dilakukan dalam mencari dana melalui lembaga pembiyaan namun, dalam hal ini yang akan dibahas adalah mengnal leasing dengan objek jaminan fidusia. Berdasarkan uraian tersebut , peneliti tertarik untuk mengetahui , membahas dan mengkajinya dalam suatu karya tulis berbentuk Artikel dengan judul “DAMPAK PENGIKATAN FIDUSIA TERHADAP KELANCARAN PEMBIAYAAN DI BANK BPRS CAB BANDARAN” dengan rumusan masalah dalam artikel ini terdiri dari tiga hal: Pertama, yaitu apa saja bentuk fidusia yang diakui di Bank BPRS,kedua,agaimana prosedur adminitrasi jaminan fidusia, ketiga apa saja dampak terhadap kelancaran kredit dalam jaminan fidusia.

(2)

PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM AL-KHAIRAT PAMEKASAN PRAKTIKUM LEMBAGA KEUANGAN DAN BISNIS ISLAM 2021

38

PENDAHULUAN

Non Performing Financing (NPF) merupakan salah satu instrumen penilaian kinerja sebuah bank syariah yang menjadi interpretasi penilaian pada aktiva produktif, khususnya dalam penilaian pembiayaan bermasalah. Non Performing Financing perlu diperhatikan karena sifatnya yang fluktuatif dan tidak pasti. Rasio NPF adalah rasio yang digunakan untuk mengukur resiko kegagalan dari pembiayaan, dimana NPF adalah rasio antara pembiayaan bermasalah (yang masuk dalam kriteria pembiayaan kurang lancar, diragukan, dan macet) dengan total pembiayaan yang disalurkan (Mutamimah. 2012). Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 pembiayaan yang termasuk golongan perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet disebut NPF gross, sedangkan NPF netto adalah pembiayaan yang masuk pada golongan kurang lancar, diragukan dan macet. Bank Indonesia telah menetapkan tingkat NPF gross maksimal 5% sebagai angka toleran bagi kesehatan suatu bank. Semakin tinggi NPF (diatas 5%) maka bank tersebut dinyatakan tidak sehat karena NPF yang tinggi menyebabkan menurunnya laba yang akan diterima oleh bank(Popita, 2013) Statistik Perbankan Syariah yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) industri bank umum syariah per Juni 2016 mencapai 5,68% (gross). Angka ini melampaui ketentuan, yakni maksimal 5%. Sementara, NPF unit usaha syariah terkendali di level 3,49% (gross). Secara keseluruhan, NPF perbankan syariah, baik bank umum syariah maupun unit usaha syariah, mencapai lebih dari 5% per Juni 2016. Kenaikan rasio pembiayaan macet ini menjadi lampu kuning bagi industri perbankan syariah untuk lebih hati-hati dalam menyalurkan pembiayaan (news cnnindonesia.com).

Indikasi pembiayaan bermasalah dapat dilihat dari perilaku rekening (account attitudes), perilaku kegiatan bisnis (business activities attitude), perilaku nasabah (customer attitudes), dan perilaku makroekonomi (macroeconomic attitudes). Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan bermasalah dapat dilihat dari sisi eksternal dan internal, yaitu dari pihak bank itu sendiri (kreditur), dari pihak nasabah (debitur) serta diluar pihak debitur dan kreditur tersebut. Faktor kreditur merupakan faktor yang disebabkan oleh kinerja bank yang bersifat mikroekonomi, sedangkan faktor debitur merupakan faktor dari pengguna danadan faktor diluar keduanya merupakan faktor yang bersifat makroekonomi (Popita, 2013).

METODE

Penelitian dalam artikel ini menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan fenomena-fenomena dalam objek penelitian. Untuk mendapatkan informasi dan data penulis mengumpulkan dari data primer yaitu melakukan wawancara secara mendalam dengan pihak manajemen Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bhakti Sumekar Cabang Pamekasan. Informan meliputi kepala cabang, bagian pemasaran, dan supervisor. Informan berikutnya adalah dari pihak nasabah yang bertransaksi dalam produk tabungan yaitu deposito dan produk pembiayaan serbaguna. Untuk mendapatkan validitas data, penulis juga melakukan crosscheck antara informasi pihak manajemen dengan nasabah serta membandingkannya dengan data hasil observasi serta dokumen-dokumen yang tersedia di BPRS Bhakti Sumekar.

Penelitian ini dilakukan secara intensif selama periode praktikum, tanggal 1 sampai dengan 28 Februari 2021. Kehadiran penulis selain sebagai peneliti juga sebagai partisipan melalui keterlibatan langsung dalam membantu pelayanan transaski sesuai dengan hari kerja yaitu Senin sampai Jumat dengan jam kerja pukul 08.00-16.00 wib

(3)

PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM AL-KHAIRAT PAMEKASAN PRAKTIKUM LEMBAGA KEUANGAN DAN BISNIS ISLAM 2021

39

selama empat pecan. Untuk menyempurnakan data agar didapatkan hasil yang lebih akurat maka dilakukan confirmasi melalui telepeon dan media social.

Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis berdasarkan teori-teori yang relevan untuk mendapatkan deskripsi terhadap focus penelitian yang dimaksud. Diskusi dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif dengan pembahasan dan analisis secara deskriptif

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Tentang Fidusia

Bank dalam melaksanakan kegiatan usahanya menerapkan prinsip kehati-hatian untuk memelihara tingkat kesehatan bank tetap stabil sesuai peraturan perundang-undangan Perbankan sehingga dengan prinsip ini bank diharapkan mampu memenuhi kewajiban dan bertanggungjawab kepada pihak yang berkepentingan dengan bank seperti pemegang saham, nasabah, Bank Indonesia, dan lain-lain. Selain prinsip kehati-hatian, bank dalam melaksanakan kegiatan usaha salah satunya kredit, menggunakan prinsip

Know Your Customer ( mengenal nasabah ) dengan sistem analisis prinsip 5C kepada

nasabah yang terdiri dari character (karakter nasabah), capital (modal nasabah), capacity (kemampuan nasabah) , collateral (agunan) , and condition of economy (kondisi ekonomi nasabah). Dalam prinsip 5C tersebut, salah satu prinsipnya yaitu collateral (agunan) yang merupakan bagian dari jaminan untuk persetujuan pemberian kredit yang merupakan sarana pengaman (back up) atas risiko yang mungkin terjadi atas wanprestasinya nasabah debitur di kemudian hari, misalnya terjadi kredit macet 1.

Kata fidusia asal kata latin fidusia yang menurut kamus hokum berarti kepercayaan2.

Istilah fidusia dalam bahasa Indonesia adalah penyerahan hak milik secara kepercayaan, sedangkan dalam terminilogi Belanda disebut juga istilah fiduciare aigendom ofer dracht. Fidusia berasal dari kata Fiets yang berate kepercayaan. Kepercayaan mempunyai arti bahwa pemberi jaminan percaya dalam penyerahan hak miliknya tidak dimaksudkan untuk benar-benar menjadikan kreditur pemilik atas benda dan jika perjajian pokok fidusia dilinasi, maka benda jaminan akan kembali menjadi milik pemberi jaminan3.

Berdasarkan hasil analisis data lapangan dapat di kemukakan bahwa pada umur responden berpendapat, bahwa :benda benda yang dapat di terima sebagai jaminan fidusia di BANK BPRS BHAKTI SUMEKAR CAB BANDARAN, antara lain adalah : Benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda yang tidak bergerak, khusunya bangunan yang tidak dapat di bebani hak tanggungan sebagai mana dimaksud dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1996. Adapun yang di maksud dengan dengan benda bergerak yang berwujud, dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Kendaraan Bermotor :

a. Kendaraan bermotor berupa mobil dapat di terima sebagai agunan utama maupun sebagai agunan tambahan, dengan syarat umur mobil tidak melebihi 5 tahun. Kendaran bermotoor dapat di terima sebagai utama dalam jenis pinjaman / produk tertentu saja yaitu Kredit pemilikan mobil.

b. Kendaraan bermotor berupa sepeda motor hanya dapat di terima hanya dapat diterima sebagai aguna tambahan dan hanya dapat diberikan secara terbatas dan

1 Hermansyah, O

2 Subekti, dan R. Tjitrosoedibio, Kamus Hukum, (Jakarta: P. Pradnya paramita, 1979)h 46

3 Nazia Tunisa. “ Peran Otoritas Jasa kruangan Terhadap Pengawasan Pendaftaran Jaminan fidusia

(4)

PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM AL-KHAIRAT PAMEKASAN PRAKTIKUM LEMBAGA KEUANGAN DAN BISNIS ISLAM 2021

40

bersifat kolektif untuk fasilitas kredit karyawan aktif dan kredit untuk usaha kecil, dengan maksimal umur sepeda motor 5 tahun.

a. Untuk kendaraan bermotor harus di perhatikan kendaraan umum (mobil niaga, truk) atau kendaraan pribadi. Hal ini berkaitan dengan izin-izin yang diperlukan dalam pengeperasiannya. Untuk kepentingan pengikatan jaminan, buku kepemilikan berupa BPKB harus diserahkan kepada Bank. Lending Margin yang dikenakan terhadap kendaraan bermotor yang digunakan sebagai agunan utama ditetapkan sebesar maksimum 70% sedangkan apabila kendaraan bermotor dikenakan sebagai agunan tambahan, landing margin di tetapkan sebesar maksimum 50%.

b. Alat-alat berat, seperti bulldozer,excuvutor, dump truck, dan lain_lain. 2. Persediaan / Stokc Barang :

Persediaan barang hanya dapat diterima sebagai agunan tambahan, yang dapat dijadikan jaminan berupa barang dagangan atau barang dalam proses produksi (setengah jadi ataubarang jadi) kondisi stock barang harus selalu dinilai fisiknya secara kualitatif dan kuantitatif. Hal hal yang harus di pertimbangkan dalam menerima persediaan barang sebagai jaminanantara lain :

a. Nilai tambah ( Value Added ) dari persediaan barang, semakin tinggi nilai tambahnya semakin mudah memasarkannya, Contoh : kulkas, AC, televise. A. Prosedur Adminitrasi

1. Prosedur Pendaftaran Jaminan Fiducia

Prosedur dalam pendaftaran jaminan fidusia, sebagaimana yang diatur pada Pasal 11 sampai dengan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya Pembuatan Akta Jaminan Fidusia disajikan beriku4:

a. Permohonan pendaftaran fidusia dilakukan oleh penerima fidusia, kuasa, atau wakilnya pada Kantor Pendaftaran Fidusia (Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2015). Permohonan itu diajukan secara tertulis atau secara elektronik dalam bahasa Indonesia. Permohonan pendaftaran itu dengan melampirkan pernyataan pendaftaran fidusia. Permohonan itu dilengkapi dengan:

1) Salinan akta notaris tentang pembebanan jaminan fidusia;

2) Surat kuasa atau surat pendelegasian wewenang untuk melakukan pendaftaran jaminan fidusia; dan

3) Bukti pembayaran biaya pendaftaran jaminan fidusia.

b. Kantor Pendaftaran Fidusia mencatat jaminan fidusia dalam buku daftar fidusia pada tanggal yang sama dengan tanggal penerimaan permohonan pendaftaran;

c. Membayar biaya pendaftaran fidusia. Biaya pembuatan pendaftaran fidusia ditentukan secara berjenjang. Biaya pendaftaran fidusia disesuaikan dengan besarnya nilai penjaminannya;

d. Kantor Pendaftaran Fidusia menerbitkan dan menyerahkan kepada Penerima Fidusia sertifikat jaminan fidusia pada tanggal yang sama dengan penerimaan

4 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia dan Peraturan Pemerintah

(5)

PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM AL-KHAIRAT PAMEKASAN PRAKTIKUM LEMBAGA KEUANGAN DAN BISNIS ISLAM 2021

41

permohonan pendaftaran. Sertifikat jaminan fidusia merupakan salinan dari Buku daftar fidusia, dan

e. Jaminan fidusia lahir pada tanggal yang sama dengan tanggal dicatatnya jaminan fidusia dama Buku daftar fidusia.

Sedangkan menurut wawancara kami kemaren di BPRS BAKTI SUMEKAR ,biasanya kalau untuk pengajuan peembiayaan harus ke admin dulu konsultasi ke admin ditanya persyaratannya apa, kalau sudah lengkap baru diajukan lagi ke admin dari admin diterima pemberkasan lalu dikerjakan di register, setelah di register dikasih ke marketing untuk di survei setelah di survei hasilnya seperti apa dari marketing ACC atau tidaknya lalu turun lagi ke admin kalo di ACC berarti admin tinggal melanjutkan dan di cairkan, akad-akadnya admin yang membuat pencairannya admin yang menyiapkan admin yang ngakad, dan setelah itu ke Teller untuk pencairan uangnya 5

B. Kendala Dalam Menyelesaikan kredit macet

Pertanyaan pertma yang penulis sampaikan kepada informan berkaitan dengan kendala yang di hadapi BPRS cab bandaran dalam menyelesaikan kredit macet kepada nasabah, jawaban informan dari pihak BPRS cab bandaran sebagai berikut :

Kendalanya yaitu biasanya orangnya sudah tidak ada di tempat atau sudah di daerah lain, orangnya sudah tidak ada atau sudah meninggal dunia dalam artian ahli waris yang teruskan, biasanya ahli waris setengah mati kita lakukan penagihan karena biasanya mereka tidak mau ikut mencampuri urusan orang tuanya, yang bersangkutan bukan menikmati kredit, dia dulu atas nama kita tetap adakan pendekatan persusi bagaiman cara supaya mereka tetap bertanggung jawab (wawancara informan1)

Jawaban selanjutnya dibrikan oleh informan lain yang menyatakan bahwa :

Kendalanya yiatu sudah tidak ada kemampua bayar, usaha sudah tidak berjalan, kadang dibwetur sudah tidak ada disini atau daerah baru, bisa jadi juga sudah meninggal tapi kalau dia sudah meninggal nanti di lanjutkan sama ahli waris karena kauau kredit pegawai usaha itu tidak ada asuransi jiwa, otomatis kalau meninggal debiturnya turun ke ahli waris penagihannya. (wawancara inorman 2)

Sejalan dengan jawaban informan sebelumnya, informan selajutnya juga menyatakan bahwa : Debitur beretikad tidak baik, dimana dia mampu bayar atau memenuhi kewajibannya untuk menyelesaikan kreditnya kepada BPRS cab bandaran namun debitur sengaja tidak menyelesaikan kreditnya atau sengajamelarikan diri. (wawancara informan 3)

Dari hasil wawancara informan BRS ca bandaran pada hasil penelitian di atas, kendala dalam menyelesaikan kredit macet BPRS cab bacndaran yaitu :

a) Debitur beritikad baik, dimana seuai dengan hasil evaluasi dan indetifikasi yang wdilakukan oleh kreditur, diketahui bahwa debitur sebetulnya mampu untuk memenuhikewajiabnya untuk menyelesaikan masalah kreditya kepada BPRS cab bandaran sebagai kreditur namun debitur dengan sengaja tidak enyelesaikan masalah kreditnya atau dengan sengaja melarikan diri.

b) Debitur mengalami masalah ekonomi, dimana dibitur tidakbisa mengelola usahanya sehingga mengalami kegagalan yang menyebabkan pihak debitur sulit memenuhi kewajibannyauntuk menyelesaikan permasalah kreditnya kepada BPRS cab bandaran sebagai kreditur

(6)

PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM AL-KHAIRAT PAMEKASAN PRAKTIKUM LEMBAGA KEUANGAN DAN BISNIS ISLAM 2021

42

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini yaitu:

1. Fidusia adalah penyerahan hak milik secara kepercayaan, kepercayaan yang mempunyai arti bahwa pemberi jaminan percaya dalam penyerahan hak miliknya tidak dimaksudkan untuk benar-benar menjadikan kreditur pemilik atas benda dan jika perjanjian pokok fidusia dilunasi, maka benda jaminan kembali menjadi milik pemberi jaminan.

2. Benda- benda yang diterima sebagai jaminan di BANK BPRS BAKTI SUMEKAR yaitu:

a. Berupa kendaraan bermotor b. Persediaan atau Stock barang.

3. Prosedur Pendaftaran jaminan fidusia yaitu:

a. Permohonan pendaftaran fidusia dilakukan oleh penerima fidusia, kuasa, atau akilnya

b. Kantor mencatat pendaftaran jaminan fidusia dalam buku daftar fidusia. c. Membayar pendaftaran fidusia.

d. Kantor pendaftaran fidusia menyerahkan kepada penerima fidusia berupa sertifikat jaminan fidusia.

4. Kendala Dalam penyelesaian ktredit macet kendalanya yaitu biasanya orangnya sudah tidak ada disini atau didaerah baru ataupun sudah meninggal dunia dalam artian ahli waris yang teruskan,baiasanya ahli waris setengah mati kita melakukan penagihan karena biasanya mereka tidak mau mencampuri urusan orang tuanya, yang bersangkutan bukan menikmati kredit

SARAN

Melihat perkembangan fidusia semakin berkembang pesat dalam dunia perbankan dan pengkreditan dan juga durasi kredit dalam pembangunan khususnya bidang ekonomi. Seharusnya pihak-pihak yang berwenang untuk memberikan landasan hukum bagi pemakai lembaga jaminan fidusia ini dalam praktek, terutama bagi mereka yang tidak dapat memberikan jaminan lain untuk keperluan kreditnya selain dengan cara fidusia. Mengenai dengan barang yang akan dijaminkan kepada bank secara fidusia debitur sebaiknya mengasuransikan benda yang akan dijadikan jaminan tersebut.

UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT. Karena kehendak dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Artikel ini, kami sadari penelitian ini tidak akan selesai tanpa Do’a, dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak. Adapun dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Ketua Senat IAI AL-Khairat Pamekasan, RKH, Moh,Tohir abd Hamid 2. Rektor IAI AL-Khairat Pamekasan, Dr,H.Abdul Mui, M,Pd, MM. 3. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Abdul Kadir,M,HI. 4. Kaprodi Ekonomi Syari’ah, Aang Kunaifi, SE,,M,EI.

(7)

PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM AL-KHAIRAT PAMEKASAN PRAKTIKUM LEMBAGA KEUANGAN DAN BISNIS ISLAM 2021

43

6. Dosen Pamong Pada BPRS Bhakti Sumekar Bandaran Tlanakan Ibu Nuris Syamsiyah.

7. Kepada Biro Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, H. Dahruji, M,Pd,I 8. Kepada Ibu Firda Selaku Adminitrasi di BPRS Bhakti Sumekar yang telah sudi

memberi masukan dan jawaban kepada kami.

REFERENSI

1 Hermansyah, O

1 Subekti, dan R. Tjitrosoedibio, Kamus Hukum, (Jakarta: P. Pradnya paramita, 1979)h 46 1 Nazia Tunisa. “ Peran Otoritas Jasa kruangan Terhadap Pengawasan Pendaftaran

Jaminan fidusia “ JURNAL CITA HUKUM {Online}, Volume 3 Number 2 (6 June 2015)

1 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia dan Peraturan

Pemerintah Nomor 21 Tahun 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zuchdi (2007) bahwa hasil belajar seorang siswa bisa saja mengalami peningkatan sesuai proses

Volume Satuan Harga satua Jumlah (Rp) Setelah perubahan Rp % Bertambah/ berkurang 7 8 9 10=7x9 11=10-6 12 0.00 0.00 405.410.000,00 5.. Jumlah Triwulan I Triwulan II Triwulan

Itulah sebabnya banyak persoalan, keributan, atau konflik dalam gereja, karena ada pemimpinnya yang melayani menurut pola “apa yang dipikirkan manusia.” Maka

Tujuan pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) adalah untuk mengukur daya pemahaman dan kemampuan mengekspresikan kembali pemahaman mahasiswa mengenai materi perkuliahan yang

Iklim komunikasi sebagai kualitas pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal organisasi, yang mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan

a. Faktor horisontal : dipengaruhi oleh letak lintang geografis, jenis tanah, tingkat kelembaban dan curah hujannya. Di daerah iklim tropis flora dan fauna tersebar dalam jumlah

Berdasarkan data yang diperoleh dari PPKS, kedalaman muka air tanah di pertanaman kelapa sawit selama 3 tahun pengamatan sangat fluktuatif; dimana angka maksimum sebesar

Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah,