• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Spons Jenis Petrosia yang Ditransplantasikan di Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Spons Jenis Petrosia yang Ditransplantasikan di Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1  Spons laut (A) Petrosia sp dan (B) Aaptos aaptos di habitat alami (foto koleksi Tim Hibah Pasca 2005)
Tabel 1 Jenis – jenis makroorganisme yang digunakan sebagai sumber makanan spons
Gambar 2  Metode transplantasi yang digunakan Duckworth dan Battershill
Gambar 3  Metode Transplantasi yang digunakan Van Treeck et al. (2003) (A)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan yang paling jelas terlihat dari adanya kantong pembesaran gamet betina yang ditemukan pada lapisan mesohyl spons Aaptos aaptos dalam.

( I ) mengkaj~ perkclnbangan gonad spons Aaptos aaptns, dan (3) mengkajt prngaruh Fase bulan trrhsdap perkemhangan gonad spvns haptos aaptos. Pengambila~l salnpej

Senyawa bioaktif yang diperoleh dari ekstrak karang lunak Lobophytzm sp di kedalaman 3 dan I0 meter hasil fragmentasi buatan mempunyai kekuatan sedang dan ekstrak kasar Simlarin

Beberapa jenis spons kelas ini ada yang tidak mengandung spikula tetapi hanya mengandung serat-serat kolagen atau spongin saja (Amir dan Budiyanto, 1996), Rangka tersusun

Penelitian kelulusan hidup rekrut karang telah dilakukan di Perairan Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta dari bulan Maret sampai November 2010 dengan tujuan untuk

Penelitian kelulusan hidup rekrut karang telah dilakukan di Perairan Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta dari bulan Maret sampai November 2010 dengan tujuan untuk

sedangkan berdasarkan kedalaman, kelimpahan zooxanthellae pada level kedalaman reef flat lebih tinggi dibandingkan dengan kedalaman slope , dan apabila dibandingkan

Penelitian lain yang dilakukan di Laut Mediteranean (subtropis) menunjukkan bahwa perkembangan gamet dan pemijahan murni dipengaruhi oleh perubahan suhu dan sangat