PENGELOLAAN SUMBERDAYA KEPITING BAKAU
(Scylla olivacea) PADA EKOSISTEM MANGROVE
DI PERAIRAN PESISIR KECAMATAN SINJAI TIMUR
KABUPATEN SINJAI SULAWESI SELATAN
ANDI CHADIJAH
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ABSTRACT
ANDI CHADIJAH. Management of mud crab (Scylla olivacea) at mangrove ecosystem in coastal subdistrict East Sinjai, Sinjai Regency, South Sulawesi. under direction of YUSLI WARDIATNO and SULISTIONO.
Sinjai Subdistrict is one of the coastal district area located in Sinjai Regency, South Sulawesi. The region has a fairly extensive mangrove and crab potential of 62,36 tonnes in 2010 for local and export market. The objectives of this research were 1) to identify mangrove ecosystem status in Tongke-tongke and Samataring villanges, 2) to identify bioecological status resource of mud crab (S. olivacea) in the Tonngke-tongke and Samataring villanges, 3) Formulate management strategy of the mud crab to ensure the sustainability of its utilization. The data was collected since February to May 2010. Mud crab’s bioecology status was analyzed using by calculating the growth parameters and prediction of the mortality and exploitation rate of the mud crab using FISAT II software programme. Sustainability analysis was done by using multidimensional scalling approach of Rapfish method. Result of the study show mangrove density both of location was very good, which was between 4.925-9.667 tree/ha. Explotation rate status of the mud crab was exceed the optimum limit but still slight below the allowed of exploitation which was between 0,75-0,81/year. The results obtained for the management of the four dimensions which is value of ecological status that sustainable in management was 50,06% and, while in the value of economic social and institutional dimension status which was less sustainable in management were 49,00%, 30,23% and 40,84%, respectively.
Keyword: Mud crab, management, mangrove ecosystem, bioecology.
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis pengelolaan sumberdaya kepiting bakau (Scylla olivacea) pada ekosistem mangrove di Perairan Pesisir Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor, November 2011
Andi Chadijah NRP C252090161
RINGKASAN
ANDI CHADIJAH. Pengelolaan sumberdaya kepiting bakau (Scylla olivacea) pada ekosistem mangrove di Perairan Pesisir Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Dibimbing oleh YUSLI WARDIATNO dan SULISTIONO
Kepiting bakau (Scylla olivacea) merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang bernilai ekonomis penting yang banyak diminati oleh masyarakat. Harga kepiting bakau yang cukup mahal membuat nelayan banyak tergiur untuk menangkap dan membudidayakan kepiting ini. Volume produksi kepiting bakau di Kabupaten Sinjai meningkat dari 39 ton pada tahun 2009 menjadi 62,36 ton pada tahun 2010 dengan lokasi pemasaran lokal dan ekspor.
Penelitian pengelolaan sumberdaya kepiting bakau (scylla olivacea) dilakukan di wilayah perairan mangrove Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan sejak Februari sampai dengan Mei 2011. Penelitian bertujuan untuk 1) mengidentifikasi kondisi ekosistem mangrove, 2) menganalisis beberapa aspek bioekologi kepiting bakau (S.olivacea) serta 3) merumuskan strategi pengelolaan kepiting bakau secara berkelanjutan.
Pengumpulan kepiting bakau diperoleh dari hasil tangkapan kepiting bakau pada dua lokasi penelitian. Data biologi kepiting bakau dianalisis dengan menggunakan program FISAT-II. Analisis keberlanjutan menggunakan pendekatan multidimensional scaling dengan metode Rapfish.
Hasil penelitian kondisi ekobiologi kepiting bakau menunjukkan pola pertumbuhan kepiting bakau baik jantan maupun betina adalah bersifat isometrik (pertambahan lebar karapas sama dengan pertambahan bobot). Koefisen pertumbuhan kepiting bakau (S.olivecea) berkisar antara 0,920-0,870. Sebaran ukuran kepiting bakau yang tertangkap selama penelitian adalah 48-120 mm untuk jantan dan 58-138 mm untuk betina. Rasio kelamain antara jantan dan betina yang tertangkap adalah tidak signifikan dari 1:1. Berdasarkan kondisi biologi kepiting bakau (S.olivacea) yang digunakan dengan menggunakan metode analitik, diketahui bahwa penangkapan kepiting bakau sudah berada diatas laju ekpsloitasi maksimal yakni sebesar 0,6
Hasil analisis Rapfish menunjukkan dimensi ekologi yang cukup berkelanjutan sedangkan dimensi ekonomi, sosial dan kelembagaan kurang berkelanjutan. Dari masing-masing dimensi terdapat beberapa atribut yang memiliki peranan penting, untuk dimensi ekologi adalah kerapatan mangrove dan laju eksploitasi, dimensi ekonomi adalah sifat aktivitas penangkapan dan produksi kepiting bakau, dimensi sosial adalah pengetahuan pengelolaan mangrove dan dukungan dinas terkait dalam pengelolaan mangrove, dan dimensi kelembangaan adalah aturan pemanfaatan kepiting bakau serta keberadaan lembaga masyarakat.
xii
pemanfaatan sumberdaya kepiting bakau harus segera ditetapkan, hal ini terjadi karena nilai laju eksploitasi aktual telah melebihi batas optimum,(3) Pembatasan waktu penangkapan kepiting bakau pada musim-musim tertentu khususnya pada musim pemijahan (November-Mei), serta penggunaan alat tangkap yang selektif penting untuk dikaji (bubu, rakkang serta pengait) hal ini berkaitan dengan ukuran tangkapan kepiting yang tertangkap. Selain itu diberikan alternatif mata pencarian lain kepada masyarakat sehingga tidak terjadi tekanan terhadap sumberdaya kepiting bakau, (4) penyediaan benih kepiting bakau yang berasal dari hatchery untuk dibudidayakan, (5) pemberian pendampingan, penyuluhan serta sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan mangrove, (6) Lembaga masyarakat yang telah ada perlu lebih ditingkatkan peransertanya dan diberdayakan untuk mempermudah kegiatan penyuluhan dan berbagi informasi mengenai pengelolaan mangrove serta pemanfaatan sumberdaya kepiting bakau, (7) belum adanya peraturan yang berkaitan dengan pemanfaatan kepiting bakau maka dari itu pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan mengenai pemanfaatan kepiting bakau untuk mendorong produksi kepiting bakau sehingga dapat berkontribusi terhadap PAD serta meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya nelayan kepiting.
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2011
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
PENGELOLAAN SUMBERDAYA KEPITING BAKAU
(Scylla olivacea) PADA EKOSISTEM MANGROVE
DI PERAIRAN PESISIR KECAMATAN SINJAI TIMUR
KABUPATEN SINJAI SULAWESI SELATAN
ANDI CHADIJAH C252090161
Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
xii
Penguji Luar Komisi Pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Achmad Fahrudin, M. Si
Disetujui Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Yusli Wardiatno, M. Sc Dr. Ir. Sulistiono, M. Sc
Ketua Anggota
Diketahui
Tanggal Ujian: 12 Oktober 2011 Tanggal Lulus:
Judul Tesis :Pengelolaan sumberdaya kepiting bakau (Scylla olivacea) pada ekosistem mangrove di Perairan Pesisir Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan
Nama : Andi Chadijah
NRP : C252090161
Ketua Program Studi
Prof. Dr. Ir. Mennofatria Boer, DEA
Dekan Sekolah Pascasarjana
PRAKATA
Puji syukur panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga karya ilmiah berjudul “Pengelolaan sumberdaya kepiting bakau (Scylla olivacea) pada ekosistem mangrove di Perairan Pesisir Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan” ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu dalam penyelasaian penulisan karya ilmiah ini, terutama Ketua Komisi Pembimbing Dr. Ir. Yusli Wardiatno, M. Sc dan Dr. Ir. Sulistiono, M. Sc selaku anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak membantu dan memberikan saran dan bimbingan, kepada teman-teman mahasiswa Program SPL yang telah memberikan masukan yang sangat berarti untuk perbaikan karya ini.
Ucapan Terima Kasih pula penulis sampaikan kepada ayah, ibu serta seluruh keluarga yang selalu memberikan doa, dorongan dan motivasi selama menjalani studi. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait sebagai bahan informasi dan penunjang dalam penelitian-penelitian terkait selanjutnya.
Bogor, November 2011
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sidrap pada tanggal 4 Mei 1986. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan Ayahanda Andi Samaiyo dan Ibunda Andi Banna Pasinringi.
DAFTAR ISI 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ………
1 2.4 Fungsi dan Manfaat Ekosistem Mangrove ………... 2.5 Keterkaitan Kepiting Dengan Ekosistem Mangrove ……… 2.6 Pengelolaan Ekosistem Mangrove ………...
xii
Kepiting Bakau ………... 27
4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ………... 4.1 Letak Geografis dan Administrasi ……….. 4.2 Topografi, Iklim dan Tanah ………....
5 HASIL DAN PEMBAHASAN ……….. 5.1 Bioekologi Kepiting Bakau (S. olivacea) dan Habitat
Beberapa Parameter Kualitas Air ………... 5.5 Biologi Kepiting Bakau (S. olivacea) ………. 5.6 Kondisi Sosial Ekonomi Pemanfaatan Kepiting Bakau ……. 5.6.1 Permintaan Kepiting Bakau ………... 5.6.2 Pendapatan Dari Pemanfaatan Kepiting Bakau ………. 5.6.3 Jenis Alat Tangkap Kepiting Bakau ……….. 5.7 Kelembagaan ……….. 5.7.1 Pengelolaan Ekosistem Mangrove ………. 5.8 Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Kepiting
Bakau (S. olivacea) di Kawasan Mangrove ………... 5.8.1 Status Keberlanjutan Dimensi Ekologi ………... 5.8.2 Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi ……… 5.8.3 Status Keberlanjutan Dimensi Sosial ………. 5.8.4 Status Keberlanjutan Dimensi Kelembagaan ………… 5.9 Strategi Pengelolaan Sumberdaya Kepiting Bakau (S.
olivacea) di Kecamatan Sinjai Timur ……….
33
6 KESIMPULAN DAN SARAN ……… 6.1 Kesimpulan ………. 6.2 Saran ………...
71 71 71
xiii
DAFTAR PUSTAKA ………. 73
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Beberapa parameter kualitas air yang diukur dalam penelitian …. 22
2 Kerapatan mangrove pada beberapa substasiun di Stasiun I ……. 34
3 Kerapatan mangrove pada beberapa substasiun di Stasiun II …… 35
4 Kepadatan kepiting bakau (S. olivacea) (ind/m2) selama
penelitian ……… 36
5 Kisaran kualitas air yang diperoleh selama penelitian …………... 40
6 Persentasi hasil tangkapan kepiting bakau (S. olivacea) selama
penelitian ……… 44
7 Ukuran kepiting bakau (S. olivacea) yang tertangkap …………... 45
8 Hubungan lebar dan bobot kepiting bakau (S. olivacea) ………... 49
9 Parameter pertumbuhan kepiting bakau (S. olivacea) di habitat mangrove ………... 51
10 Beberapa parameter pertumbuhan kepiting bakau (S. olivacea) pada kawasan yang berbeda ………... 51
11 Laju mortalitas dan laju eksploitasi kepiting bakau (S. olivacea) yang tertangkap di Kecamatan Sinjai Timur ………. 53
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Kerangka pemikiran pengelolaan sumberdaya kepiting bakau (S. olivacea) pada ekosistem mangrove di perairan pesisir Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai ………... 3
2 Kepiting Bakau (S. olivacea) ………. 6
3 Peta Lokasi Penelitian ……… 20
4 Gambar 1 Skema metode pengumpulan data mangrove ………… 21
5 Jenis alat tangkap kepiting bakau yang digunakan di Kecamatan
Sinjai Timur……… 21
6 Diagram korelasi dan representasi distribusi substasiun penelitian berdasarkan parameter biofisik kimia pada sumbu 1 dan 2 ……... 42
7 Distribusi lebar karapas kepiting bakau (S. olivacea) jantan …... 47
8 Distribusi lebar karapas kepiting bakau (S. olivacea) betina …... 48
9 Grafik hubungan lebar karapas dengan bobot tubuh kepiting bakau (a) jantan dan (b) betina ………... 50
10 Kurva pertumbuhan kepiting bakau (S.olivacea) jantan dan
betina ……….. 52
11 Kepiting bakau (a) jantan dan (b) yang matang gonad…………... 55
12 Diagram Layang-layang pengelolaan sumberdaya kepiting bakau (S. olivacea) di Kecamatan Sinjai Timur ………... 61
13 Peran masing-masing atribut dimensi ekologi pada keberlanjutan pengelolaan kepiting bakau ……… 63
14 Peran masing-masing atribut dimensi ekonomi pada keberlanjutan pengelolaan kepiting bakau ………. 64
15 Peran masing-masing atribut dimensi sosial pada keberlanjutan pengelolaan kepiting bakau ……… 65
i
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil Analisis PCA ………... 81
2 Grafik pertumbuhan populasi kepiting bakau jantan dan betina ... 82
3 Grafik parameter pertumbuhan von-Bertalanffy ………... 83
4 Analisis laju mortalitas dan laju eksploitasi kepiting bakau (S.
olivacea) ………. 85
5 Rincian pendapatan nelayan penangkapan kepiting bakau ……… 88
6 Ukuran pertama kali matang gonad kepiting bakau ……….. 89
7 Skor dan atribut dari empat dimensi pengelolaan sumberdaya kepiting bakau (S. olivacea) di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai ……… 91
8 Daftar nama kelompok tani bakau di Kabupaten Sinjai ………… 93
9 Data volume produksi kepiting bakau Tahun 2007-2010 Kabupaten Sinjai ……… 94
10 Foto kondisi mangrove pada lokasi penelitian ………... 95
32
97
98
99