• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Sistem Informasi Kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Sistem Informasi Kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN

PADA DINAS PERTANIAN KOTA BOGOR

VICKY VITRIANDI

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Pada Dinas Pertanian Kota Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2014

Vicky Vitriandi

(4)

VICKY VITRIANDI. Rancang Bangun Sistem Informasi Kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor. Dibimbing oleh MUSHTHOFA.

Pemerintah Kota Bogor melalui Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bogor telah mengimplementasikan penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan kepegawaian melalui Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG). Namun SIMPEG tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan informasi dari pengelola kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor. Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut, maka kemudian dirancang SIMPEG dalam lingkup Dinas Pertanian. Metode perancangan tersebut menggunakan system development life cycle (SDLC) dengan pendekatan object

oriented analysis and design (OOAD). Pemodelan menggunakan unified

modeling language(UML). Pada tahap implementasi digunakan arsitektur

model-view-controller (MVC) dan pendekatan component-base construction sehingga

mempercepat proses pembuatan kode program.

Kata kunci: component-base construction, model-view-controller (MVC),

objectoriented analysis and design (OOAD), Sistem Informasi

Kepegawaian (SIMPEG), system development life cycle (SDLC),

unified modelling language(UML)

ABSTRACT

VICKY VITRIANDI. Human Resources Information System Design at Bogor City Department of Agriculture. Supervised by MUSHTHOFA.

Bogor city government through Bogor city human resources board (BKPP) has utilized information technology in employee management through Human Resources Information System (SIMPEG). However, the current SIMPEG have not been able to meet information needs of staffing managers of Bogor City Department of Agriculture. To meet the needs of such information, it is then designed SIMPEG within the Department of Agriculture. The design method uses the system development life cycle (SDLC) with object oriented approach to analysis and design (OOAD). The modeling uses the unified modeling language (UML), while the implementation phase uses the model-view-controller (MVC) approach and component-based construction to accelerate the process of writing the program code.

Keywords: Component-base construction, human resources information

system(SIMPEG), model-view-controller (MVC), object oriented

analysis and design (OOAD), system development life cycle(SDLC),

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

pada

Departemen Ilmu Komputer

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN

PADA DINAS PERTANIAN KOTA BOGOR

VICKY VITRIANDI

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi: Rancang Bangun Sistem Informasi Kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor

Nama : Vicky Vitriandi

NIM : G64086002

Disetujui oleh

Mushthofa, SKom MSc Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen

(8)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad shallallahu

alaihi wasallam, keluarganya, para sahabat, serta para pengikutnya. Tema yang

dipilih dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Kepegawaian.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Mushthofa, SKom MSc selaku pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan masukan.Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kasubag. Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor, Bapak Drs H Budi Supratman, yang juga selaku atasan penulis, rekan kerja Radna Rika Aprianti, SHut, yang telah banyak memberikan bantuan dan saran selama masa penelitian. Ungkapan terimakasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada Istri tercinta, Riska Anggraeni, Putri Kecil Penulis, Ghaida Arivia Nufah, serta keluarga di Banten, keluarga di Cigombong dan seluruh keluarga, atas segala doa, dorongan semangat, dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2014

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

METODE 2

Perencanaan kebutuhan 3

Analisa dan Perancangan 3

Implementasi 4

Pengujian 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Analisa SIMPEG Kota Bogor 5

Evaluasi 7

Perencanaan 8

Analisa dan Perancangan 13

Implementasi 20

Pengujian 20

Perbandingan dan Pengukuran Sistem 21

SIMPULAN DAN SARAN 24

Simpulan 24

Saran 24

DAFTAR PUSTAKA 25

LAMPIRAN 26

(10)

1 Kesimpulan hasil uji hipotesis evaluasi SIMPEG Pemerintah Kota

Bogor (Kodarisman 2013) 7

2 Pangkat awal dan puncak PNS berdasarkan tingkat pendidikan 9 3 Eselon dan jenjang pangkat dalam jabatan struktural 9

4 Use case scenario monitoringkenaikan pangkat 15

5 Kriteria pengujian pada setiapuse case 21

6 Perbandingan fitur SIMPEG Kota Bogor dengan SIMPEG Distani 22

DAFTAR GAMBAR

1 Model View Controller(Sommerville 2011) 5

2 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kota Bogor 8

3 Domain modelSistem Informasi Kepegawaian 13

4 Use case packages 14

5 Use casemonitoring kenaikan pangkat 14

6 Domain modeldengan attribut 16

7 Technical architecture 16

8 Sequence diagram dari use case melihat pegawai yang berhak naik

pangkat 17

9 Sequence diagramdariuse caseproses pengajuan kenaikan pangkat 17

10 Sequence diagramproses pengajuan kenaikan pangkat 17

11 Sequence diagrammelengkapi data riwayat kepangkatan 17

12 Entity Relationship Diagram 19

13 Grafik hasil kuisioner 24

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuisioner perbandingan sistem informasi kepegawaian 26

2 Use case diagram 27

3 Use case scenariomanajemen pegawai 29

4 Use case scenario monitoringKGB 31

5 Use case scenario monitoringpensiun 32

6 Use case scenariocuti 33

7 Sequence diagram 34

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dewasa ini mengharuskan setiap organisasi bersiap diri untuk menghadapi persaingan dan kompetisi yang sangat ketat, dimana sistem pengelolaan bisnis secara konvensional tidak lagi memadai (Marimin et al. 2006). Oleh karena itu, dalam setiap pengambilan keputusan dan penyelesaian pekerjaan dibutuhkan penyajian informasi yang cepat dan akurat agar dapat mempertahankan eksistensi organisasi dan tujuan dari organisasi dapat tercapai.

Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Bogor melalui Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kota Bogor (BKPP) telah mengimplementasikan penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan kepegawaian pada Pemerintah Kota Bogor dalam bentuk sistem informasi kepegawaian (SIMPEG). Diharapkan dengan adanya SIMPEG Kota Bogor tersebut dapat meningkatkan efesiensi dan efektivitas pengelolaan administrasi kepegawaian pada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kota Bogor.

Namun dalam pelaksanaannya, pengelola kepegawaian SKPD menilai masih belum mendapatkan manfaat yang signifikan dari adanya SIMPEG tersebut, hal ini dikarenakan SIMPEG masih memiliki kelemahan-kelemahan antara lain belum terstrukturnya penyajian informasi kepegawaian, dan belum terpenuhinya kebutuhan informasi untuk pengelola kepegawaian tingkat SKPD. Kebutuhan informasi yang belum tersedia tersebut meliputi informasi mengenai rencana kenaikan pangkat reguler, kenaikan gaji berkala, dan pegawai yang akan memasuki batas usia pensiun. Selain itu juga belum tersedia pembuatan laporan-laporan rutin yang meliputi daftar urut kepangkatan (DUK), daftar nominatif pegawai, laporan kenaikan pangkat, surat keterangan untuk mendapatkan pembayaran tunjangan keluarga (SKUM-PTK), laporan kenaikan gaji berkala, dan laporan pensiun. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kodarisman (2013) yang menyatakan bahwa penerapan SIMPEG di Pemerintah Kota Bogor belum dikatakan sukses karena kepuasan pengguna masih rendah. Kekurangan-kekurangan dalam implementasi SIMPEG Kota Bogor meliputi Kualitas sistem yang belum optimal, kualitas informasi yang belum mampu menghasilkan informasi yang lengkap, mudah dipahami, dan dipertanggungjawabkan, kualitas pelayanan dari BKPP belum cukup memuaskan, peran struktur organisasi BKPP belum seutuhnya optimal, dan pengguna SIMPEG belum mendapat manfaat secara langsung baik penghematan waktu, ataupun memperoleh data yang efektif dan efisien.

(12)

telah ada terkendala karenaSIMPEG tersebut menjadi kewenangan BKPP, dan SKPD tidak mempunyai akses untuk menambahkan fitur tersebut.

Guna memenuhi kebutuhan fitur yang dimaksud, maka pada penelitian ini akan mencoba membuat sebuah SIMPEG yang terpisah dari SIMPEG yang telah ada, yang lingkupnya hanya meliputi pegawai pada SKPD bersangkutan. Hal ini dipandang perlu dilakukan, dikarenakan pengelola kepegawaian pada SKPD, dalam hal ini subbag umum dan kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor masih kekurangan pegawai dan pada akhirnya proses administrasi kepegawaian sering terjadi keterlambatan. Dengan dibuatnya sebuah sistem informasi kepegawaian, diharapkan memudahkan dalam proses administrasi kepegawaian dan pemenuhan informasi kepegawaian, sehingga pegawai yang menangani pengelolaan kepegawaian dapat didayagunakan untuk melakukan pekerjaan yang lain.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sebuah sistem informasi kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor yang berbasis web yang dapat menyimpan data pegawai, melakukan monitoring kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun pegawai, dan pembuatan laporan kepegawaian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan menghasilkan sistem informasi kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor yang mempermudah manajemen data kepegawaian, monitoring proses administrasi pegawai, dan menghasilkan laporan kepegawaian yang akurat dan cepat.Lebih lanjut hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi dasar untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah sistem informasi kepegawaian yang lengkap dan menyeluruh.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini meliputi

1 Data yang digunakan adalah data kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor.

2 Proses administrasi kepegawaian yang diteliti meliputi monitoring kenaikan pangkat reguler, monitoring kenaikan gaji berkala, dan monitoring pensiun. 3 Laporan kepegawaian meliputi Daftar Urutan Kepangkatan, Daftar Nominatif,

Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga. 4 Proses perancangan menggunakan pendekatan analisa dan desain berorientasi

objek dengan notasi pemodelan menggunakan UML.

METODE

Metode perancangan dalam penelitian ini menggunakan metodologi system

development life cycle (SDLC) dengan pendekatan berorientasi objek dan

(13)

3

component-base construction, yaitu memanfaatkan komponen-komponen yang

telah dibuat sebelumnya atau komponen yang ada dipasaran untuk kemudian diterapkan pada sistem yang dibangun (Putrawan 2005). Tahapan penelitian meliputi perencanaan kebutuhan, analisa dan perancangan, implementasi, dan pengujian.

Perencanaan Kebutuhan

Tahap ini untuk mengidentifikasi kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional sistem. Kebutuhan non-fungsional adalah kebutuhan terhadap apa yang sistem lakukan dan terkait dengan fitur sistem. Sedangkan kebutuhan non-fungsional adalah kebutuhan yang tidak terkait secara langsung. Tahap pengumpulan kebutuhan sistem dilakukan dengan wawancara dan observasi secara langsung pada subbag umum dan kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor selaku pengelola kepegawaian SKPD. Penulisan kebutuhan fungsional bersifat naratif dan tidak terstruktur.

Analisa dan Perancangan

Menentukan Domain Model

Domain model adalah diagram konseptual yang menggambarkan problem domain dan menggambarkan keadaan sebenarnya di dunia nyata. Domain model digambarkan dengan class diagram sederhana yang tidak memiliki attribut dan operasi. Setiap class pada domain model dihubungkan dengan relasi aggregation, composition, dan inheritance. Domain model juga digunakan sebagai project

glosarysehingga tidak menimbulkan perbedaan istilah pada pembuatanuse case.

Domain model yang telah ditentukan pada awal perancangan kemudian akan dilengkapi pada setiap tahapan berikutnya dengan menambahkan attribut dan operasi. Identifikasi attribut pada saat pembuatan use case diagram, dan identifikasi operasi pada saat pembuatan sequence diagram.

MembuatUse Case Diagram

Use case diagram menggambarkan bagaimana interaksi pengguna dengan

sistem, dan bagaimana sistem memberikan umpan balik (Rosenberg dan Stephen 2007). Use case diagram dibuat berdasarkan kebutuhan fungsional dan entitas pada domain model. Jika pada pembuatan use case ditemukan entitas yang tidak ada pada domain model, segera perbaiki domain model.

MembuatUse Case Scenario

Use case diagramtidak cukup menjelaskan secara detail informasi penting

yang sistem lakukan, untuk itu cara terbaik menyampaikan informasi tersebut adalah dengan membuat deskripsi berbasis teks dari setiap use case (Miles dan Hamilton 2006). Tidak ada patokan yang pasti mengenai use case scenario, namun disarankan membuat use case dengan maksimal 2 paragraf. Kalimat yang dipakai dalam use case harus berupa kalimat aktif dan mengandung nama entitas

(14)

Menentukan arsitektur teknis

Pada tahap ini, ditentukan framework dan komponen-komponen yang akan digunakan. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi class-class tambahan dan hambatan pada tahap implementasi karena penggunaan framework atau komponen tertentu.

Membuatsequence diagram

Pembuatan sequence diagram bertujuan untuk mengidentifikasi behaviour

(operasi) dan kelas-kelas tambahan yang akan diterapkan pada class diagram. Untuk itu pembuatansequence diagrammemperhatikan arsitektur teknis, batasan-batasan pada framework, entitas dan operasi pada setiap use case. Sequence

diagram dibuat untuk setiap use case.Pada pembuatan sequence, hal pertama

adalah menentukan boundary, control, entitas, aktor yang terlibat, dan use case

scenario. Sebaiknya use case scenario yang digunakan adalah hasil dari

robustness analysistetapi pada penelitian ini tidak dilakukan.

Merancang basisdata

Perancangan basisdata terdiri dari perancangan basisdata konseptual, perancangan basisdata logical, dan perancangan basisdata fisik. Perancangan basisdata konseptual dilakukan dengan strategi top down yaitu dengan mentransformasikan entitas dan atribut primary key pada domain model menjadi

entity relationship diagram. Pada tahap ini juga dilakukan identifikasi himpunan

relasi yang ada besertaforeign key-nya.

Setelah perancangan basisdata konseptual, ER Diagram kemudian dipetakan kedalam bentuk tabel dengan menambahkan attribut deskriptif dari setiap entitas. Pada tahap ini ditentukan DBMS yang digunakan dan jenis tabel serta transaksi yang mungkin ada.

Pada perancangan basisdata fisik, rancangan basisdata logik pada tahap sebelumnya kemudian diimplementasikan ke dalam tabel-tabel DBMS yang telah ditentukan.

Implementasi

Implementasi pemrograman menggunakan arsitektur model-view-controller

(MVC), yaitu dibuat model yang merepresentasikan behaviour dan penggunaan data, view yang merepresentasikan antarmuka pengguna dan langsung berhubungan dengan pengguna. Serta controller yang menangani logika bisnis dan menghubungkan model dengan view (Griffiths 2010). Implementasi menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework Codeigniter. Selain itu juga menggunakan pendekatan component-base construction. Penggunaan komponen yang telah ada akan mempercepat pembuatan sistem, karena tidak perlu membuatnya dari awal dan komponen tersebut telah teruji sebelumnya. Komponen yang digunakan dalam pengembangan sistem ini sebagai berikut

 Codeigniter sebagaiframeworkMVC PHP

 Supr. Admin untuk komponen antarmuka

 Grocery CRUD untuk komponen proses tambah, ubah dan hapus

(15)

5

Pengujian

Pengujian dilakukan terhadap fungsionalitas sistem dengan metode

black-box testing, yaitu pengguna memberikan masukan terhadap sistem dan melihat

hasil keluarannya. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian antara fungsi yang diimplementasikan pada sistem dengan hasil analisa kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. Selain pengujian

blackboxtesting, juga dilakukan perbandingan antara SIMPEG Kota Bogor dan

SIMPEG Distani yang telah dibangun dan pengujian penerimaan pengguna SIMPEG Distani dengan metode kuisioner pada Lampiran 1. Kriteria penilaian pada kuisioner meliputi kualitas sistem, kualitas informasi, dan dampak dari sistem.

HASIL DAN PEMBAHASAN

AnalisisSIMPEG Kota Bogor

Sistem informasi kepegawaian pemerintah Kota Bogor berbasis web dan dapat diakses di http://www.simpeg.kotabogor.go.id, fitur-fitur yang terdapat dalam SIMPEG Kota Bogor jika dilihat berdasarkan menu adalah sebagai berikut

1 Pengumuman

Menu ini berisi pengumuman dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Bogor.Biasanya berisi pengumuman tentang kesempatan mengikuti tugas belajar, penerimaan praja di STPDN dan informasi-informasi penting lainnya.

Gambar 1 Model view controller(Sommerville 2011)

class MVC

Controller

- Maps user actions to model Updates - Select View

View

- Renders model - Request Model Updates - Sends User Events to Controller

Model

- Encapsulates App State - Notifies View of state change

Change Notification User events

State Query state

change

(16)

2 Administrasi

Pada menu administrasi berisi sub menu yang lain yaitu

 Pensiun, berisi informasi syarat-syarat untuk mengajukan pensiun dini, pensiun yang mencapai batas usia pensiun, dan pensiun karena meninggal dunia.

 Kenaikan pangkat, menu ini belum digunakan secara efektif, dan digunakan untuk mengajukan kenaikan pangkat secara online.

 Impassing, berisi informasi syarat-syarat pengajuan penyesuaian gaji berkala

 Karpeg, Karis/Karsu dan Taspen, berisi informasi persyaratan pengajuan karpeg, karis/karsu, dan taspen.

 Kelengkapan Berkas, menu ini berisi form biodata pegawai, pendidikan, keluarga, dan berkas pegawai. Pegawai dapat merubah data pribadi pada menu ini.

3 Download

Menu download berisi link untuk mengunduh format baku SKUM-PTK, dan format isian SIMPEG.

4 Menu

Pada Menu terdiri dari submenu:

 Beranda, berisi halaman khas beranda pada sosial media yang memungkinkan pegawai pada pemerintah Kota Bogor berinteraksi dengan menuliskan pesan dan dapat dikomentari.

 Data Pribadi, berisi halaman biodata pegawai yang tidak bisa diubah datanya. Untuk merubah biodata dapat dilakukan pada menu kelengkapan berkas.

 Pendidikan dan pelatihan, berisi informasi pendidikan dan pelatihan yang telah diambil oleh pegawai.

 Riwayat pekerjaan, berisi informasi riwayat pekerjaan dan jabatan pegawai

 Penghargaan, berisi informasi penghargaan yang didapat oleh pegawai

 Sertifikat, berisi informasi sertifikat yang dimiliki oleh pegawai

 Edit data SKPD, pada sub menu inilah pengelola kepegawaian dapat melihat daftar pegawai yang berada pada SKPD masing-masing. Halaman pertama submenu ini berisi daftar pegawai dengan keterangan berkas-berkas yang telah dilengkapi atau belum, jika dipilih pada pegawai tertentu, halaman berikutnya adalah halaman kelengkapan berkas seperti pada menu administrasi.

 Grafik Pemberkasan Digital, berisi informasi statistik berkas yang telah tersimpan pada sistem

 Keluarga, berisi informasi keluarga pegawai

 Statistik, berisi grafik tingkat pendidikan pegawai pemerintah kota bogor dan perkiraan jumlah pegawai pada akhir tahun karena pensiun.

(17)

7

 Nominatif pejabat struktural, berisi daftar nominatif pejabat struktural dari seluruh pejabat pemerintah Kota Bogor, tidak bisa melihat daftar nominatif per SKPD

 Struktur Organisasi, berisi struktur organisasi SKPD

 Ganti Password, berisi halaman form ganti password

 Keluar, menu untuk keluar dari system

Evaluasi

Berdasarkan pengamatan diatas, dapat dilihat bahwa struktur penyajian informasi untuk pengelola kepegawaian dan pegawai secara umum tercampur dan menimbulkan kesulitan untuk menampilkan data yang diinginkan.Selain itu, kebutuhan untuk menciptakan laporan dan informasi dalam SIMPEG tersebut belum terpenuhi sehingga data yang tersimpan dalam SIMPEG tersebut belum memiliki makna yang berarti. Selain berdasarkan pengamatan, Kodarisman (2013) juga telah melakukan penelitian terkait evaluasi SIMPEG pada pemerintah Kota Bogor. Berdasarkan penelitian tersebut yang dapat dilihat pada Tabel 1, terlihat bahwa hasil uji kualitas informasi dari SIMPEG Kota Bogor ditolak baik terhadap penggunaan sistem, maupun kepuasan pengguna.

Tabel 1 Kesimpulan hasil uji hipotesis evaluasi SIMPEG Pemerintah Kota Bogor (Kodarisman 2013)

Hipotesis Hasil uji

Kualitas sistem berpengaruh terhadap penggunaan sistem

Diterima

Kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

Diterima

Kualitas informasi berpengaruh terhadap penggunaan sistem

Ditolak

Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

Ditolak

Kualitas layanan berpengaruh terhadap penggunaan sistem.

Diterima

Kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

Diterima

Kepuasan pengguna berpengaruh terhadap penggunaan sistem

Diterima

Struktur Organisasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

Ditolak

Penggunaan sistem berpengaruh terhadapnet

benefit

Ditolak

Kepuasan pengguna berpengaruh terhadapnet

benefit

Diterima

Struktur Organisasi berpengaruh terhadapnet

benefit

(18)

Perencanaan

Setelah evaluasi terhadap SIMPEG Kota Bogor dilakukan, tahap berikutnya adalah perencanaan pengembangan sistem, hasil dari tahap perencanaan pengembangan sistem adalah sebagai berikut:

Profil Organisasi

Dasar hukum Dinas Pertanian Kota Bogor adalah Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Bogor.Hal ini mengacu pada UU Nomor 22 Tahun 1999 bahwa bidang pertanian merupakan bidang pemerintah yang wajib dilaksanakan oleh daerah otonom Kota atau Kabupaten.

Dinas Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Walikota Bogor dan dibantu oleh Sekretaris Dinas. Dinas Pertanian terdiri dari tiga bidang yaitu bidang tanaman pangan dan hortikultura, bidang perikanan, dan bidang peternakan serta memiliki satu unit pelaksana teknis yaitu UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak. Struktur organisasi Dinas Pertanian Kota Bogor seperti pada Gambar 3. Sub unit kerja yang menangani kepegawaian dan mengelola SIMPEG berada pada subag Umum dan Kepegawaian yang ditandai dengan garis putus-putus.

Pegawai Dinas Pertanian Kota Bogor terdiri 4 jenis, yaitu PNS Daerah Pemerintah Kota Bogor, PNS Daerah Provinsi Jawa Barat yang diperbantukan, tenaga harian lepas kementerian terkait yang diperbantukan, tenaga honorer yang

Kepala Dinas

Kabid. Perikanan Kabid. Peternakan

Ka. UPTD RPH

Kelembagaan Usaha Kasi. Produksi Kasi. Kesehatan

Hewan

Kasi. Kesehatan Masyarakat Veteriner

(19)

9

dibiayai oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), dan tenaga honorer yang dibiayai oleh program/kegiatan.

Proses Pengelolaan Kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung, pelayanan kepegawaian yang di lakukan oleh subbag umum dan kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor meliputi pengajuan kenaikan usulan pangkat reguler dan pilihan, pengajuan usulan kenaikan gaji berkala, pengajuan usulan pensiun, penyusunan laporan baik reguler maupun insidentil yang meliputi Daftar Urut Kepangkatan, Daftar Nominatif Pegawai, Daftar Penilaian Pelaksaan Pekerjaan, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga, dan Statistik Kepegawaian.

A Kenaikan pangkat

Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil untuk fungsional umum dan struktural bersifat reguler, artinya setiap PNS akan secara otomatis mendapat kenaikan pangkat setiap 4 tahun sekali sepanjang PNS tersebut belum mencapai jenjang pangkat tertinggi berdasarkan pendidikan dan jabatan. Proses pengajuan kenaikan pangkat dilakukan oleh pengelola kepegawaian dengan proses sebagai berikut

1 Subbag Umum dan kepegawaian melihat pada buku penjagaan kenaikan pangkat kemudian membuat surat usulan kenaikan pangkat pegawaian yang ditujukan kepada BKPP.

Tabel 2 Pangkat awal dan puncak PNS berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan Pangkat awal Pangkat puncak

SD Juru Muda / I-a Pengatur Muda / II-a

SMP Juru / I-c Pengatur / II-c

SMA Pengatur Muda / II-a Penata MudaTk. I / III-b

DIII Pengatur / II-c Penata / III-c

S1/DIV Penata Muda / II-a Penata Tk. I / III-d

S2 Penata Muda Tk. I / III-b Pembina / IV-a

S3 Penata / III-c Pembina Tk. I / IV-b

Tabel 3 Eselon dan jenjang pangkat dalam jabatan struktural

Eselon Pangkat terendah Pangkat tertinggi

I a Pembina Utama Madya / IV-d Pembina Utama / IV-e

I b Pembina Utama Muda / IV-c Pembina Utama / IV-e

II a Pembina Utama Muda / IV-c Pembina Utama Madya / IV-d

II b Pembina Tk. I / IV-b Pembina Utama Muda / IV-c

III a Pembina / IV-a Pembina Tk. I / IV-b

III b Penata Tingkat I / III-d Pembina

IV a Penata / III-c Penata Tk. I / III-d

IV b Penata Muda Tk. I / III-b Penata / III-c

(20)

2 Untuk pegawai golongan I, II, dan III BKPP kemudian membuat surat keputusan kenaikan pangkat pegawai yang ditandatangani oleh Walikota Bogor, sedangkan untuk pegawai golongan IV BKPP mengusulkan kembali ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional II Jawa Barat untuk di buat SK kenaikan pangkat yang ditandatangani oleh presiden.

3 Setelah SK diterima, Subag Umpeg kemudian menyimpan arsip SK Kenaikan Pangkat dan memperbarui catatan dalam buku penjagaan kenaikan pangkat. 4 Kenaikan pangkat reguler diberikan setiap empat tahun sekali dengan syarat

belum mencapai pangkat puncak.

5 Untuk pangkat puncak berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 1.

6 Untuk pangkat puncak pejabat struktural dapat dilihat pada Tabel 2. 7 Persyaratan usulan kenaikan pangkat yaitu :

 SK Kenaikan pangkat terakhir

 Fotokopi Karpeg

 DP-3 dua tahun terakhir bernilai baik

 Fotokopi KGB terakhir

 Inpassing terakhir

 SK Jabatan untuk yang menduduki jabatan struktural

 SK CPNS untuk pegawai yang pertama kali mendapat kenaikan pangkat

 Daftar Riwayat Hidup (DRH)

 Ijazah terakhir

B Proses kenaikan gaji berkala

Seperti pada kenaikan pangkat reguler, kenaikan gaji berkala juga akan didapatkan secara otomatis oleh PNS setiap dua tahun sekali. Namun pada kenaikan gaji berkala tidak dikenal gaji tertinggi, sehingga selama PNS tersebut masih berstatus pegawai aktif, yang bersangkutan masih berhak untuk mendapatkan kenaikan gaji berkala. Proses pengajuan kenaikan gaji berkala pada Dinas Pertanian Kota Bogor adalah sebagai berikut :

1 Subbag Umum dan kepegawaian melihat pada penjagaan kenaikan gaji berkala kemudian membuat surat usulan kenaikan gaji berkala yang ditujukan kepada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Bogor (BKPP)

2 BKPP kemudian membuat surat pemberitahuan KGB kepada pegawai dengan tembusan kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Kepala Dinas Pegawai c.q. Subbag Umpeg, dan Bendahara Gaji Dinas

3 Subbag Umpeg kemudian menyimpan copy arsip KGB dan mencatat KGB Pegawai tersebut pada Buku Penjagaan Kenaikan Gaji Berkala

4 Kenaikan gaji berkala pegawai dilakukan setiap dua tahun sekali dengan ketentuan persyaratan kenaikan gaji berkala yaitu

 SK Terakhir

 Surat Pemberitahuan Kenaikan Gaji Berkala terakhir

(21)

11

C Proses pensiun pegawai

Proses pengajuan pensiun pegawai pada Dinas Pertanian Kota Bogor adalah sebagai berikut

1 1 (satu) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun (BUP), subag umpeg mengirimkan surat pemberitahuan kepada pegawai yang mencapai BUP dengan persyaratan yang harus dipenuhi

2 Usulan pensiun dikirimkan ke BKPP. 3 Persyaratan pensiun yaitu sebagai berikut :

 Data perorangan calon penerima pensiun(DPCP)

 Daftar riwayat pekerjaan

 SK Pertama dan terakhir PNS

 Karpeg

 Kartu keluarga

 Surat nikah

 Daftar susunan keluarga

D Proses penghitungan masa kerja

Masa kerja PNS digunakan sebagai dasar penghitungan gaji pokok selain golongan dan ruang. Penghitungan masa kerja pegawai negeri sipil mengikuti aturan yang berlaku yang dihitung mulai terhitung mulai tanggan calon pegawai negeri sipil (TMT CPNS), yaitu sebagai berikut

Masa kerja = Tanggal penghitungan TMT CPNS) + masa kerja tambahan X

denganX:

 Jika PNS naik golongan dari golongan I ke II,X= 6 tahun;

 Jika pegawai naik golongan dari golongan II ke golongan III,X=5 tahun;

 Jika pegawai naik golongan dari golongan III ke golongan IV,X=0 tahun.

E Proses penyusunan daftar urutan kepangkatan (DUK)

Menurut BKN (2010), Daftar urut Kepangkatan (DUK) adalah salah satu bahan objektif untuk pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil berdasarkan sistem karier dan prestasi kerja. DUK dibuat setiap tahun dan diperbarui setiap ada perubahan formasi pegawai dan data kepegawaianmisalnya kenaikan pangkat. Dalam DUK tidak boleh ada dua atau lebih Pegawai yang memiliki nomor urut yang sama dan dalam menentukan urutan dalam DUK, harus diperhatikan secara urut parameter sebagai berikut

1 Pangkat;

(22)

F Proses pengajuan cuti pegawai

Proses pengajuan cuti pada Dinas Pertanian adalah sebagai berikut

1 Pegawai membuat surat permohonan cuti kepada Kepala Dinas melalui subag umpeg dengan diketahui oleh atasan langsung dan atasan dari atasan langsung. 2 Subag umpeg memeriksa cuti yang telah diambil pada tahun berjalan dan

memberikan catatan pada surat ijin cuti

3 Subag umpeg membuat surat ijin cuti, menyimpan arsip, dan mencatat pada buku cuti.

Identifikasi Kebutuhan Fungsional

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, kemudian dirangkum kedalam

functional requirement. Functional requirement bersifat naratif dan tidak

terstruktur. Berikut adalah kebutuhan fungsional dari sistem informasi kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor :

1 Sistem harus dapat menampilkan pegawai yang akan naik pangkat, naik gaji berkala, dan pensiun serta menampilkan status proses tersebut.

2 Sistem harus dapat menambah mengubah, dan menghapus data pegawai, riwayat kepangkatan, riwayat gaji, riwayat keluarga, riwayat pelatihan dan riwayat jabatan. Sistem juga menyimpan berkas-berkas kepegawaian yang lain meliputi DP3, karpeg, karis, karsu, askes, taspen, dan NPWP.

3 Sistem dapat memproses pengajuan cuti pegawai, menampilkan status persetujuan cuti, serta memproses persetujuan cuti oleh pejabat yang berwenang.

4 Sistem dapat menampilkan dan mencetak laporan kepegawaian yang meliputi SKUM, Daftar nominatif, daftar urut kepangkatan, laporan pegawai yang mendapatkan kenaikan pangkat

Identifikasi Kebutuhan Non-Fungsional

Selain kebutuhan fungsional, pada tahap ini juga dirangkum kebutuhan non-fungsional yang akan menunjang sistem yang akan dibangun. Kebutuhan sistem non-fungsional dari sistem informasi kepegawaian adalah sebagai berikut

1 Keamanan, sistem harus memastikan bahwa hanya pegawai yang terdaftar pada sistem yang dapat mengakses sistem.

2 Usability, antarmuka harus intuitif dan mudah dipelajari. Selain itu antarmuka

juga harus atraktif, dan dapat diakses dengan ukuran layar yang berbeda.

3 Interoperability, pengguna harus dapat berinteraksi dengan sistem tanpa

memerlukan sistem operasi atau web browser yang khusus.

4 Portability, sistem harus dapat digunakan pada spesifikasi komputer yang

(23)

13

Analisis dan Perancangan

Menentukan Domain Model

Langkah pertama dalam tahap ini adalah menentukan entitas yang terlibat dalam sistem. Hasil dari analisis entitas yang terlibat yaitu

1 Pegawai 2 Admin

3 Monitoringkenaikan pangkat

4 Monitoringkenaikan gaji berkala

5 Monitoringpensiun

Entitas pangkat, pelatihan, pendidikan, keluarga, dan jabatan dipisahkan menjadi entitas tersendiri tidak menjadi atribut saja karena hasil analisis dibutuhkan penanganan khusus terhadap entitas tersebut, yaitu karena dibutuhkan data riwayat dari masing-masing entitas tadi. Sedangkan entitas laporan dibuat kedalam satu entitas saja untuk generalisasi sehingga memungkinkan kedepannya ada penambahan jenis laporan.

Entitas-entitas tersebut kemudian digambarkan kedalam class diagram

sederhana yang belum memiliki atribut dan operasi. Kemudian tentukan relasi agregasi, komposisi, dan pewarisan pada setiap entitas tersebut. Hubungan agregasi dilambangkan dengan relasi warna putih, komposisi dengan warna hitam, dan pewarisan dengan tanda panah. Entitas monitoring kenaikan pangkat,

monitoring kenaikan gaji berkala, dan monitoring pensiun kemudian

Gambar 3 Domain modelSistem Informasi Kepegawaian

(24)

digeneralisasi ke dalam entitas monitoring, sedangkan karena admin adalah juga seorang pegawai, maka admin merupakan turunan dari entitas pegawai.

Hubungan antara entitas pegawai dengan pelatihan, keluarga, dan cuti merupakan hubungan agregasi, hal ini karena pegawai bisa saja tidak memiliki pelatihan, keluarga dan cuti. Sedangkan hubungan antara pegawai dengan entitas

Gambar 4 Use case packages

Gambar 5 Use case monitoringkenaikan pangkat

uc Use Case Packages

manaj emen pegaw ai

+ admin kepegawaian + pegawai + grocery_CRUD + login

+ melihat berkas kepegawaian + melihat biodata + melihat daftar pegawai + melihat detail pegawai + melihat riwayat keluarga + melihat riwayat kenaikan gaji + melihat riwayat kepangkatan + melihat riwayat pelatihan + menambah pegawai + menambah riwayat keluarga + menambah riwayat kepangkatan + menambah riwayat pelatihan + mencetak SKUM + menghapus pegawai + mengubah biodata + mengubah riwayat keluarga + mengubah riwayat kepangkatan + merubah password

monitoring_kp

+ Admin Kepegawaian + monitoring kenaikan pangkat

+ melihat daftar pegawai yang akan naik pangkat + verifikasi dan download berkas pegawai + memproses pengajuan kenaikan pangkat + mencetak daftar pengajuan kp + mengaktifkan pangkat baru + melengkapi data riwayat kepangkatan

monitoring_kgb

+ Admin kepegawaian + melengkapi data riwayat kgb + memproses pengajuan kgb + mencetak daftar pengajuan + melihat daftar kgb

+ verifikasi dan download berkas pegawai

monitoring_pensiun

+ Admin Kepegawaian + cetak daftar riwayat keluarga + cetak daftar riwayat kepangkatan + cetak DPCP

+ cetak surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman + melihat pegawai yang akan mencapai BUP + mencetak pengajuan pensiun

+ mengubah status pegawai menjadi tidak aktif/pensiun + proses pengajuan pensiun

+ verifikasi berkas pensiun

laporan

+ Admin Kepegawaian + bezzeting pegawai + cetak Daftar Nominatif + cetak DUK

+ laporan tahunan kenaikan gaji berkala + laporan tahunan kenaikan pangkat + laporan tahunan pensiun

cuti

+ Admin kepegawaian + atasan + Pegawai + melihat sisa cuti

+ melihat status pengajuan cuti pegawai + mengajukan cuti pegaw ai yang akan

(25)

15

pendidikan, pangkat, dan jabatan merupakan hubungan komposisi yang sifatnya

mandatory.Domain model yang dihasilkan pada langkah awal dapat dilihat pada

Gambar 3.

Membuatuse case diagram

Setelah ditentukan domain model yang menggambarkan problem domain

dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat use case diagram berdasarkan kebutuhan fungsional dan domain model yang menjadi project glosary. Sebelum membuat use case diagram, langkah pertama adalah membuat organisasiuse case

dengan membuat use case package. Hal ini untuk memecah permasalahan sehingga memudahkan dalam pengelolaan kebutuhan.

Tabel 4 Use case scenariomonitoring kenaikan pangkat

Nama use case Basic scenario Alternate scenario

Melihat pegawai yang berhak naik pangkat (monitoring)

admin memilih menu

monitoring kenaikan pangkat

sistem menampilkan daftar

pegawai yang belum mencapai pangkat puncak dan masa

Admin memilih tombol

verifikasi, dan sistem

menampilkan kelengkapan

berkas kenaikan pangkat

pegawai

Berkas meliputi SK pangkat terakhir, kartu pegawai,

Pangkat atau tmt pangkat pegawai tidak sesuai

admin harus merubah

riwayat kepangkatan

pegawai terlebih dahulu

Proses pengajuan KP Admin mencetak kelengkapan

berkas,kemudian menekan

tombol proses, sistem

menambah riwayat

kepangkatan pegawai dengan

status belum aktif atau

dalam proses

Berkas tidak tersedia,

admin melengkapi berkas

terlebih dahulu dengan

menghubungi pegawai yang bersangkutan

Mengubah status

pangkat menjadi aktif

Setelah SK pangkat diterima dari BKPP, admin mengklik tombol aktifkan, dan sistem

menampilkan form riwayat

kepangkatan untuk dilengkapi admin, kemudian mengubah status pangkat menjadi aktif.

(26)

Kebutuhan fungsional yang telah ditentukan sebelumnya dibagi ke dalam 6 paket use case seperti terlihat pada Gambar 4, yaitu manajemen pegawai,

monitoring kenaikan pangkat, monitoring kenaikan gaji berkala, monitoring

pensiun, laporan, dan manajemen cuti. Pemisahan paket ini juga untuk memudahkan identifikasi aktor yang berinteraksi denganuse case.

Gambar 6 Domain modeldengan atribut

Gambar 7 Technical architecture

class detailed domain model

Domain Model::pegaw ai

- agama + biodata: biodata + cuti: cuti - foto + gaji: gaji - hp + jabatan: jabatan - jenis_kelamin - jenis_pegawai - keluarga: keluarga - masa_kerja - masa_kerja_golongan - nama

- nip: string - pangkat: pangkat - pelatihan - pendidikan: pendidikan - status_pegawai - tempat_lahir - tgl_lahir - tlp_rumah

Domain Model::monitoring

- pegawai: pegawai

Domain Model::kp

- next_kp: int - pangkat: pangkat - pegawai: pegawai

Domain Model::kgb

- next_kgb - pegawai: pegawai

Domain Model:: - tempat_lahir: int - tgl_lahir: int - tunjangan: enum

(27)

17

Gambar 8 Sequence diagram dari use case melihat pegawai yang berhak naik pangkat

Gambar 9 Sequence diagramdariuse caseverifikasi berkas kenaikan pangkat

Gambar 10 Sequence diagramproses pengajuan kenaikan pangkat

Gambar 11 Sequence diagrammelengkapi data riwayat kepangkatan

sd Interaction

Admin Kepegawaian monitoring_view monitoring_controller

monitoring_model

pegawai_model melihat pegawai yang berhak

naik pangkat

kp() get_next_kp()

get_obj() :pegawai

:daftar pegawai

sd Interaction

Admin Kepegawaian monitoring_view verifikasi_view monitoring_controller pegawai_model

memproses pengajuan kenaikan pangkat

memilih pegawai menekan tombol verifikasi()

verifikasi_berkas()

get_berkas(nip) : jenis_berkas

sd Interaction

Admin Kepegawaian monitoring_view verifikasi_view monitoring_controller pegawai_model klik tombol proses

proses_kp()

add_kp(status)

set_status_kp(ACT IVE) status KP "dalam proses"

show_status_kp()

sd Interaction

Admin Kepegawaian monitoring_view pegawai_controller

«FC_InputOutput» grocey CRUD

klik edit riwayat kepangkatan

riwayat_kepangkatan()

(28)

Pada paket monitoring KP, monitoring KGB, monitoring pensiun dan laporan, terlihat aktor yang terlibat hanya administrator selaku pengelola kepegawaian, pada manajemen pegawai ditambah aktor pegawai, sedangkan pada manajemen cuti terdapat aktor atasan yang memberikan persetujuan cuti. Pada Gambar 5 dapat dilihat use case diagram monitoring kenaikan pangkat, sedangkanuse case diagramdari keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 2.

Membuatuse case scenario

Use case scenario dibuat untuk setiap use case. Skenario use case merupakan hasil observasi dan wawancara dengan pengelola kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor. Pada use case ini kemudian terlihat entitas dan attribut yang belum terakomodir pada domain model. Pada paket monitoring kenaikan pangkat terlihat adanya entitas riwayat kepangkatan. Namun kemudian karena riwayat kepangkatan ini hanya berisi daftar riwayat pangkat, maka ditetapkan bahwa riwayat kepangkatan hanya akan berupa attribut yang bertipe objek pangkat. Attribut lain yang teridentifikasi adalah pangkat puncak. Namun pangkat puncak berelasi dengan tingkat pendidikan dan jabatan eselon pegawai sehingga attribut tersebut kemudian ditambahkan pada entitas pendidikan dan entitas jabatan. Attribut lain yang dapat teridentifikasi pada paket monitoring kenaikan pangkat adalah tmt, status pangkat, dan berkas kelengkapan kenaikan pangkat.

Use case scenario dariuse casemonitoring kenaikan pangkat dapat dilihat dalam

Tabel 3, sedangkanuse case scenariokeseluruhan dapat dilihat dalam Lampiran 3.

Melengkapi atribut domain model

Pada tahap ini domain model yang telah dibuat pada proses sebelumnya dilengkapi dengan atribut berdasarkan analisa pada saat pembuatanuse case. Pada tahap ini juga rancangan domain model diperbaiki.

Menentukan arsitektur teknis

Pada tahap ini telah ditentukan bahwa framework yang akan dipakai adalah codeigniter, pemilihanframeworkini dikarenakan dokumentasi yang lengkap dan dukungan forum yang kuat. Untuk mempercepat pembuatan kode program, dan memenuhi component-base construction, penulis juga menggunakan grocery-CRUD sebagai plugin dari codeigniter. Gambar 7 menunjukan arsitektur yang digunakan.

Membuatsequence diagram

Setelah menentukan technical architecture, langkah berikutnya adalah menentukan operasi dari setiap entitas. Untuk menentukan operasi (behaviour) dari entitas, maka dibuatsequence diagramuntuk setiapuse case diagramdengan memperhatikan elemen framework dan arsitektur teknis. Pada pembuatan

sequence, hal pertama adalah menentukan boundary, control, entity, actor yang

terlibat, dan use case scenario. Sebaiknya use case scenario yang digunakan adalah hasil darirobustness analysistetapi pada penelitian ini tidak dilakukan.

Sequence diagramdariuse case melihat pegawai yang berhak naik pangkat,

use case verifikasi pengajuan kenaikan pangkat, proses pengajuan kenaikan

(29)

19

Memperbaiki dan melengkapidomain modeldengan operasi

Setelah membuat sequence diagram, selanjutnya adalah memperbaiki dan melengkapi domain model. Dengan melihat sequence diagram yang telah dibuat, setiap class pada domain model ditambahkan operasi dan dilihat jika masih ada kelemahan. Pada tahap ini dilakukan penyederhanaan domain model, beberapa kelas yang bersifat statis dihapus dan digabung. Seperti pada kelas biodata hanya berisi atribut statis dan sederhana kemudian digabung kedalam kelas pegawai karena hanya ada satu attribut pada class tersebut sehingga dihapus. Kemudian, kelemahan yang lain adalah beberapa class riwayat membingungkan sehingga kemudian diputuskan untuk dihilangkan. Keberadaan class riwayat tersebut karena penulis pada awalnya terjebak pada bagaimana penyimpanan data, sehingga dibuatclass tersebut. Namun hal tersebut hanya akan dimunculkan pada implementasi basisdata saja, sehingga domain model yang dihasilkan lebih sederhana.

Perancangan basisdata

Pada tahap perancangan basisdata, hal yang pertama dilakukan adalah mentransformasikan domain model kedalam basisdata konseptual seperti terlihat pada Gambar 12. Setiap entitas dalam domain model menjadi entitas basisdata konseptual.Kemudian dibuat relasi antar entitas tersebut ditentukan juga primary key dari setiap entitas tersebut.Setelah relasi terbangun, kemudian dilihat apakah relasi tersebut dapat ditransformasikan kedalam satu tabel terpisah. Seperti pada relasi antara pegawai dan pangkat, dibuat tabel relasi antara keduanya dengan membuat tabel riwayat_kepangkatan.

(30)

Implementasi

Implementasi basisdata

Implementasi basis data menggunakan DBMS MySQL. Nama tabel basisdata disesuaikan dengan hasil perancangan sebelumnya.

Implementasi sistem

Setelah rancangan sistem telah tersedia, langkah selanjutnya adalah pengembangan sistem.Lingkungan pengembangan menggunakan server apache yang sudah terintegrasi dalam paket XAMPP.Dalam paket tersebut juga sudah terintegrasi php dan basisdata MySQL.Implementasi pemrograman menggunakan framework Codeigniter yang menganut arsitektur MVC.Selain itu, penelitian ini juga menggunakan library-library untuk mempercepat pemrograman. Library yang digunakan yaitu Grocery CRUD untuk operasi tambah, edit, dan hapus, library TCPDF untuk pembuatan laporan, dan untuk antarmuka digunakan template Supr Admin yang sudah mendukungresponsive web design.

Library grocery CRUD digunakan dalam semua menu yang memerlukan proses tambah, ubah dan hapus. Penggunaan grocery CRUD mempercepat pengembangan sistem karena pemrogram hanya perlu memanggil objek grocery CRUD dan mengatur konfigurasi dariobjek tersebut. Namun grocery crud masih memiliki kelemahan diantaranya belum dapat menampilkanmulti tabledalam satu halaman tanpa merubahcore-nya karena grocery CRUD sama seperti Codeigniter menganut singleton pattern. Selain itu grocery CRUD ini sulit untuk dikostumisasi sesuai dengan keinginan kita.

.Struktur menu terdiri dari 3 menu utama yaitu manajemen kepegawaian, manajemen sistem, dan profil pengguna.pengguna dengan akses admin dapat mengakses semua menu tersebut sedagkan pengguna pegawai hanya dapat mengakses menu profil pengguna dan pengajuan cuti.Menu manajemen kepegawaian terdiridari submenu daftar pegawai, kenaikan pangkat, gaji berkala, pensiun, cuti, laporan dan bezzeting.Menu manajemen sistem terdiri dari submenu organisasi, jabatan, golongan/pangkat, dan cuti. Sedangkan menu profil pegawai terdiri dari sub menu biodata, riwayat kepangkatan, riwayat keluarga, riwayat KGB, riwayat pendidikan, riwayat pelatihan, dan riwayat jabatan.

Pengujian

Pengujian dilakukan dengan metode Blackbox testing. Pengujian black box

(31)

21

Perbandingan dan Pengukuran Sistem

Tujuan awal SIMPEG Distani adalah untuk melengkapi SIMPEG Kota Bogor yang memiliki beberapa kelemahan. Perbedaan yang dimiliki oleh SIMPEG Kota Bogor dan SIMPEG Distani adalah sebagai berikut

Struktur navigasi

Pada SIMPEG Kota Bogor, struktur navigasi cenderung tidak terstruktur dan tidak direncanakan dengan baik. Penulisan judul dan penempatan navigasi yang kurang relevan menimbulkan kesulitan dalam mengingat dan pembelajaran. Pada SIMPEG Distani hal ini diperbaiki dengan membagi menu navigasi tersebut kedalam beberapa komponen utama yaitu : 1) manajemen kepegawaian; 2) manajemen sistem; dan 3) profil.

Manajemen sistem berfungsi untuk memelihara data induk yaitu organisasi, jabatan, golongan/pangkat, cuti, pendidikan. Manajemen kepegawaian berfungsi untuk menampilkan informasi kepegawaian dan memelihara data pegawai dan laporan-laporan.Sedangkanmenu Profil berfungsi untuk menampilkan profil pengguna SIMPEG dan memelihara data pribadi pengguna SIMPEG.

Tabel 5 Kriteria pengujian pada setiapuse case

Id kasus uji Use case Kriteria evaluasi hasil pengujian Hasil

UC-1 Melihat pegawai

yang berhak naik pangkat

Sistem dapat menampilkan daftar pegawai yang akan naik pangkat, dan tanggal kenaikan pangkatnya.

Berhasil

UC-2 Verifikasi

kelengkapan berkas pengajuan kenaikan pangkat

Setelah klik tombol pengajuan, tampil halaman yang berisi daftar

berkas kelengkapan kenaikan

pangkat, kemudian berkas dapat di download.

Berhasil

UC-3 Ubah status

kenaikan pangkat

menjadi dalam

proses

Setelah tombol proses di klik, status pada halaman monitoring menjadi dalam proses , dan jika dilihat pada riwayat kenaikan pangkat. Pangkat baru sudah tertera dengan

status inactive . Tombol proses

berubah menjadi aktifkan

Berhasil

UC-4 Ubah status

kenaikan menjadi aktif

Setelah tombol aktifkan di klik,

muncul halaman edit riwayat

kepangkatan, dan status

kepangkatan menjadi active

Berhasil

UC-5 Melengkapi data

riwayat kepangkatan.

Update riwayat kepangkatan dan upload berkas SK pangkat baru.

(32)

Fitur

Dalam Tabel 5, terlihat ketersedian fitur yang ada dalam SIMPEG Kota Bogor dan SIMPEG Distani. Fitur yang ada pada SIMPEG Kota Bogor juga ada dalam SIMPEG Distani meliputi : Biodata pegawai, riwayat keluarga, riwayat pendidikan, riwayat pelatihan, riwayat jabatan, daftar urut kepangkatan (DUK) dan berkas kepegawaian. Namun ada perbedaan antara fitur-fitur tersebut yaitu pada berkas kepegawaian pada SIMPEG Kota Bogor, fitur tersebut terpisah tersendiri sedangkan pada SIMPEG Distani berkas-berkas tersebut tidak disimpan dalam menu tersendiri melainkan digabung dengan data dari berkas tersebut, misalkan berkas kenaikan pangkat disimpan dalam masing-masing riwayat pangkat, berkas kenaikan gaji berkala disimpan dalam riwayat kenaikan gaji berkala. Hal ini untuk mengurangi redudansi data dan memudahkan dalam pencarian berkas yang disimpan dalam format digital. Perbedaan juga pada fitur DUK, pada SIMPEG Kota Bogor daftar tersebut tidak dapat langsung dicetak karena masih dalam format Web, sedangkan pada SIMPEG distani sudah dalam

Tabel 6 Perbandingan fitur SIMPEG Kota Bogor dengan SIMPEG Distani

No Fitur SIMPEG Kota

Bogor

SIMPEG

Distani Keterangan

1 Biodata Ada Ada

2 Riwayat Keluarga Ada Ada

3 Riwayat Kepangkatan Tidak ada Ada

4 Riwayat KGB

(Impasing)

Tidak ada Ada

5 Riwayat Pendidikan Ada Ada

6 Riwayat Pelatihan Ada Ada

7 Riwayat Jabatan Ada Ada

8 Berkas Kepegawaian Ada Ada

9

11 Daftar rencana pensiun Tidak Ada Ada

12 Laporan Daftar

pegawai

Tidak ada Ada

13 Laporan DUK Ada Ada Urutannya

masih salah

16 Laporan kenaikan gaji

berkala

Tidak Ada Ada

17 Laporan Pensiun Tidak Ada Ada

18 Pengajuan Cuti Tidak Ada Ada

19 Pembuatan SKUM Tidak Ada Ada

20 Grafik pemberkasan

Digital

(33)

23

format PDF sehingga dapat langsung dicetak. Selain itu DUK dalam SIMPEG Kota Bogor ternyata urutannya masih salah karena parameter yang diperhitungkan hanya meliputi kepangkatan saja, hal ini diperbaiki pada SIMPEG Kota Bogor dengan memperhitungkan semua parameter sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain fitur-yang ada pada kedua SIMPEG tadi, ada beberapa fitur yang ditambahkan pada SIMPEG Distani yaitu riwayat kepangkatan, riwayat KGB, daftar rencana kenaikan pangkat, daftar rencana kenaikan gaji berkala, daftar rencana pensiun, pengajuan cuti, sertabezzetingpegawai.

Pembuatan laporan

Pada SIMPEG lama milik BKPP Kota Bogor, telah ada menu yang menghasilkan Daftar urut kepangkatan. Namun urutan yang dihasilkan belum sesuai dengan seharusnya. Kesalahan dalam pembuatan DUK tersebut yaitu hanya memperhatikan pangkat dari pegawai tersebut, sedangkan dalam penyusunan DUK, seperti telah dijelaskan sebelumnya, selain pangkat juga harus diperhatikan parameter lain yaitu jabatan (eselon), masa kerja, latihan jabatan, pendidikan, dan usia. Sehingga pada SIMPEG Dinas Pertanian parameter-parameter tersebut ikut diperhitungkan sehingga DUK yang dihasilkan lebih akurat. Selain DUK, SIMPEG Kota Bogor tidak memiliki fitur pembuatan laporan yang lain yang dibutuhkan sedangkan pada SIMPEG Distani, dengan data yang sama juga dihasilkan laporan Daftar Nominatif pegawai, laporan kenaikan pangkat tahun, laporan kenaikan gaji berkala, dan laporan pegawai yang telah pensiun.

Pengujian kuisioner

Pengujian kuisioner dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerimaan sistem informasi kepegawaian yang dibangun dan dibandingkan dengan sistem informasi kepegawaian Pemerintah Kota Bogor.Pengujian dilakukan terhadap kualitas sistem, kualitas informasi dan dampak dari sistem informasi kepegawaian tersebut terhadap individu dan organisasi. Kuisioner terdiri dari sepuluh pernyataan dengan penilaian menggunakan skala likert dengan skala 4. Isi pernyataan terdiri dari 3 pernyataan kualitas sistem, 3 pernyataan kualitas informasi, dan 4 pernyataan dampak penggunaan sistem informasi.Kuisioner yang disebar dapat dilihat dalam Lampiran 9.

Pernyataan kuisioner adalah sebagai berikut: 1 Tampilan antarmuka SIMPEG menarik

2 SIMPEG mudah dipelajari 3 SIMPEG mudah digunakan

4 SIMPEG menghasilkan informasi yang lengkap

5 SIMPEG menghasilkan informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

6 SIMPEG menghasilkan informasi yang mudah dipahami

7 SIMPEG bermanfaat dalam proses manajemen kepegawaian di kantor anda 8 SIMPEG membantu pekerjaan anda

(34)

Responden kuisioner berjumlah 5 orang yang terdiri dari 1 orang kepala subbag umum dan kepegawaian, dan 4 orang pelaksana pada subbag umum dan kepegawaian sebagai unit kerja pengelola kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor.

Berdasarkan hasil kuisioner yang dapat dilihat pada Gambar 13 menyatakan bahwa secara umum SIMPEG Distani lebih baik dengan mendapatkan penilaian sebesar 84,5% dibandingkanSIMPEG Pemerintah Kota Bogor yang mendapatkan penilaian 62%. SIMPEG Distani unggul pada segi tampilan (90%), segi kemudahan mempelajari (75%), kelengkapan informasi (75%), informasi yang benar (75%), manfaat (95%), produktifitas (95%), menurunkan tingkat kesalahan (85%), dan meningkatkan efisiensi (90%). Sedangkan pada segi kemudahan penggunaan dan pemahaman informasi kedua SIMPEG tadi mendapatkan penilaian yang sama yaitu 80% dan 75%.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah

1 Berdasarkan hasil analisis dan perancangan, dapat disimpulkan sistem informasi kepegawaian ini dapat menjawab kebutuhan informasi kepegawaian yang selama ini belum dapat terpenuhi oleh sistem informasi kepegawaian yang telah ada.

2 Penggunaan framework dan component-base construction, mempercepat membuatan kode program, namun membatasi dalam hal implementasi. Sehingga hal ini dibutuhkan pemahaman yang mendalam terhadap komponen yang kita gunakan, Atau jika tidak, malah akan memperlambat pembuatan program karena kita harus mempelajari terlebih dahulu komponen tersebut

Saran

Saran untuk pengembangan selanjutnya adalah

1 Dalam tahap perancangan dengan pendekatan berorientasi objek ini tidak melakukan robustness analysis, sehingga penulis sering terjebak pada

Gambar 13 Grafik hasil kuisioner 0%

20% 40% 60% 80% 100%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Simpeg Kota Bogor

(35)

25

perubahan kode program ditengah penelitian. Untuk mengantisipasi hal tersebut, disarankan untuk melakukan robustness analysisuntuk menjembatani tahap analisis dan perancangan dan diterapkan pada setiapuse caseyang ada. 2 Penambahan fitur seperti penilaian prestasi kerja pegawai, absensi, dan

penghitungan tunjangan berdasarkan penilaian objektif.

DAFTAR PUSTAKA

[BKN] Badan Kepegawaian Negara. 2010. Daftar urut kepangkatan [internet]

[diunduh 2013 Feb 9]. Tersedia pada:

http://www.bkn.go.id/in/peraturan/pedoman/pedoman-pegawai/pegawai-duk.html.

Griffiths A. 2010. CodeIgniter 1.7 Profesional Development.Birmingham (UK): Packt.

Kodarisman R. 2013. Evaluasi penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) di Pemerintah Kota Bogor [tesis]. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada.

Marimin, Tanjung H, Prabowo H. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber

Daya Manusia. Jakarta (ID): Grasindo.

Miles R, Hamilton K. 2006.A Pragmatic Introduction toUML:Learning UML2.0. California (US): O Reilly.

Putrawan IG. 2005. Analisis dan perancangan sistem pengaturan fasilitas kerja karyawan bergerak [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

(36)

KUISIONER PERBANDINGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA PEMERINTAH KOTA BOGOR DAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN LINGKUP DINAS PERTANIAN KOTA

BOGOR

No :

Nama :

Jabatan :

Subunit Kerja :

Petunjuk :

Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas sistem, kualitas informasi, serta dampak dari sistem informasi kepegawaian Pemerintah Kota Bogor (SIMPEG PEMKOT BOGOR), dan sistem informasi lingkup Dinas Pertanian Kota Bogor (SIMPEG DISTANI). SIMPEG PEMKOT BOGOR dapat diakses di http://www.simpeg.kotabogor.go.id sedangkan SIMPEG DISTANI dapat diakses lokal dihttp://192.168.1.2/simpeg.distani.

Berilah tanda (v) pada kolom penilaian dari setiap pernyataan sesuai dengan penilaian anda.

No Pertanyaan

Penilaian SIMPEG

Pemkot Bogor

SIMPEG Distani

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Tampilan antarmuka SIMPEG menarik

2. SIMPEG mudah dipelajari

3. SIMPEG mudah digunakan

4. SIMPEG menghasilkan informasi yang lengkap

5. SIMPEG menghasilkan informasi yang benar

dan dapat dipertanggungjawabkan

6. SIMPEG menghasilkan informasi yang mudah

dipahami

7. SIMPEG sangat bermanfaat dalam proses

manajemen kepegawaian di Kantor Anda

8. SIMPEG membantu pekerjaan anda

9. SIMPEG dapat menurunkan tingkat kesalahan

10 SIMPEG meningkatkan efisiensi unit kerja

Bogor, 2013

(37)

27

Lampiran 2 Use case diagram

uc manaj emen pegaw ai

(38)

Lampiran 2 Lanjutan

uc monitoring_pensiun

Admin Kepegaw aian melihat pegaw ai yang

akan mencapai BUP

cetak daftar riw ayat kepangkatan cetak daftar riw ayat

keluarga pegaw ai menj adi tidak aktif/pensiun

kenaikan gaj i berkala laporan tahunan

mengaj ukan cuti melihat sisa cuti

Pegaw ai

atasan

(39)

29

Lampiran 3 Use case scenariomanajemen pegawai

Namause case Basic scenario Alternate scenario

Login Pengguna memasukan nip dan

password. Sistem melakukan validasi dan menampilkan

halamanhome

Melihat daftar pegawai Admin memilih menu daftar

pegawai, sistem menampilkan pegawai yang masih aktif sesuai urutan eselon

Melihat detail pegawai Pada halaman detail pegawai ,

Admin memilih tombol detail untuk melihat detail pegawai, sistem menampilkan halaman detail pegawai

Admin mencari pegawai dalam isian cari dan klik

cari

Melihat riwayat keluarga Pada halaman detail pegawai ,

Admin memilih link/tombol

riwayat keluarga, sistem

menampilkan halaman

riwayat keluarga Melihat riwayat kenaikan

gaji

Pada halaman detail pegawai, Admin memilih link/tombol riwayat kenaikan gaji berkala, sistem menampilkan halaman riwayat kenaikan gaji berkala Melihat riwayat

kepangkatan

Pada halaman detail pegawai, Admin memilih tombol/link riwayat kepangkatan

Melihat riwayat pelatihan Pada halaman detail pegawai,

Admin memilih tombol/link riwayat pelatihan

Menambah pegawai Pada halaman daftar pegawai,

admin memilih tombol

tambah pegawai Menambah riwayat

keluarga

Pada halaman riwayat

keluarga, admin memilih

tombol tambah riwayat

keluarga Lampiran 3 Lanjutan

Namause case Basic scenario Alternate scenario

Menambah riwayat kepangkatan

Pada halaman riwayat

kepangkatan, admin memilih tambah riwayat kepangkatan,

sistem menampilkan form

riwayat kepangkatan

Admin memilih tombol

proses pada menu

monitoring kenaikan

pangkat

Menambah riwayat pelatihan

Pada halaman riwayat

pelatihan, pilih tambah

riwayat pelatihan.

Mencetak SKUM-PTK Pada halaman riwayat

(40)

SKUM-PTK

Menghapus pegawai pada halaman daftar pegawai,

pilih hapus pegawai

Mengubah biodata Pegawai memilih menu

biodata, kemudian pilih edit,

Mengubah riwayat keluarga Pegawai memilih menu

riwayat keluarga, kemudian pilih keluarga yang akan dirubah

Merubah password Pegawai memilih menu ubah

(41)

31

Lampiran 4 Use case scenariomonitoringKGB

Namause case Basic scenario Alternate scenario

Melihat daftar KGB Admin memiih menu

monitoring KGB, sistem

menampilkan daftar

kenaikan gaji berkala

pegawai terakhir dan

periode kenaikan gaji

berkala berikutnya Verifikasi dan download

berkas

Admin memilih tombol

verifikasi, dan sistem

menampilkan link berkas-berkas persyaratan kenaikan gaji berkala

Admin mendownload

berkas persyaratan kenaikan gaji berkala

Memproses pengajuan KGB

Admin memilih tombol

proses, system menambah

riwayat kenaikan gaji

berkala pegawai dengan status belum aktif.

Mencetak daftar pengajuan KGB

Admin memilih tombol

cetak, sistem menampilkan daftar pegawai yang telah diproses (status kgb belum aktif)

Mengubah status KGB menjadi aktif

Setelah SK KGB diterima,

admin memilih tombol

aktifkan, sistem

menampilkan halaman ubah

riwayat kenaikan gaji

(42)

Lampiran 5 Use case scenariomonitoringpensiun

Namause case Basic scenario Alternate scenario

Melihat pegawai yang mencapai BUP

Admin memilih menu

monitoring pensiun, sistem menampilkan BUP semua pegawai

Cetak DPCP Admin memilih pegawai

yang akan mencapai BUP

ditandai dengan warna

kuning, pilih cetak DPCP

Data pegawai belum

lengkap, tampilkan error

Cetak daftar riwayat keluarga

Admin memilih pegawai yang akan mencapai BUP,

cetak daftar riwayat

keluarga Cetak daftar riwayat

kepangkatan

Admin memilih pegawai yang akan mencapai BUP,

cetak daftar riwayat

kepangkatan Cetak surat pernyataan

tidak pernah dijatuhi hukuman

Admin memilih pegawai yang akan mencapai BUP, cetak surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman

Proses pengajuan pensiun Admin memilih pegawai

yang akan mencapai BUP, pilih tombol proses, sistem menambahkan pegawai ke daftar pengajuan pensiun mencetak pengajuan

pensiun

Admin memilih daftar

pengajuan pensiun, pilih cetak pengajuan pensiun. Mengubah status pegawai

menjadi tidak aktif

Admin memilih monitoring

pensiun, pilih tombol

(43)

33

Lampiran 6 Use case scenariocuti

Namause case Basic scenario Alternate scenario

Melihat sisa cuti Pegawai

Mengajukan cuti Pegawai memilih menu

pengajuan cuti, pilih jenis cuti, insert mulai cuti, Melihat status pengajuan

cuti

Pegawai memilih riwayat cuti

menyetujui Atasan memilih persetujuan

(44)

Lampiran 7 Sequence diagram

sd login sequence

pegawai

admin kepegawaian login_view home_view dashboard_view login_controller pegawai_model

entri nip dan password

login(nip, password)

validasi() get_login_info(nip) :password

is_admin() [IS_ADMIN]:

[TRUE]:

(45)

35

Lampiran 8 Perbandingan SIMPEG Kota Bogor dengan SIMPEG Dinas Pertanian

No Fitur SIMPEG Kota Bogor SIMPEG Distani Keterangan

1. Biodata Ada Ada

2. Riwayat Keluarga Ada Ada

3. Riwayat Kepangkatan Tidak ada Ada

4. Riwayat KGB

(Impasing)

Tidak ada Ada

5. Riwayat Pendidikan Ada Ada

6. Riwayat Pelatihan Ada Ada

7. Riwayat Jabatan Ada Ada

8. Berkas Kepegawaian Ada Ada

9

11. Daftar rencana pensiun Tidak Ada Ada

12. Laporan Daftar

pegawai

Tidak ada Ada

13. Laporan DUK Ada Ada Urutannya

masih salah

16. Laporan kenaikan gaji

berkala

Tidak Ada Ada

17. Laporan Pensiun Tidak Ada Ada

18 Pengajuan Cuti Tidak Ada Ada

19. Pembuatan SKUM Tidak Ada Ada

20. Grafik

pemberkasan Digital

(46)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lebak, Banten, pada tanggal 18 Juni 1985, dari pasangan Edi Somantri dan Sopiah. Penulis merupakan putra pertama dari tiga bersaudara. Penulis menjalani pendidikan SD dampai SMP di tanah kelahiran Lebak, pada tahun 2000 kemudian melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 4 Bogor dan Lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2006 penulis menyelesaikan pendidikan pada program studi Diploma 3 Elektronika dan Teknologi Komputer, Institut Pertanian Bogor (IPB). Penulis kemudian bekerja dibeberapa perusahaan Provider Telekomunikasi dan Konsultan Teknologi Informasi di Jakarta.

Gambar

Gambar 1 Model view controller (Sommerville 2011)
Tabel 1 Kesimpulan hasil uji hipotesis evaluasi SIMPEG Pemerintah Kota Bogor
Gambar 2 Struktur organisasi Dinas Pertanian Kota Bogor
Tabel 2 Pangkat awal dan puncak PNS berdasarkan tingkat pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya tutor dalam meningkatkan motivasi belajar warga belajar paket C di PKBM Bunga Tanjung Desa Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar

Selain itu, mereka pun diarahkan untuk memahami tujuan penguasaan gramatikal, leksikal, ragam bahasa, pengetahuan terhadap jenis teks, pengetahuan budaya masyarakat

Pemanfaatan brangkasan sorgum manis sebagai bahan pakan ternak besar maupun sedang merupakan salah satu alternatif yang dapat dikembangkan terutama untuk mengisi

Fokus penelitian ini adalah peranan guru sebagai motivator dan kendala guru dalam pembelajaran.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) peranan guru sebagai

Jadi berdasarkan rekapitulasi tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa pelanggan GarudaMiles sangat setuju dengan pernyataan yang ada pada kuesioner yang

• Melalui Whattsapp group, Zoom, Google Classroom, Telegram atau media daring lainnya, Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya kemudian ditanggapi peserta didik yang lainnya

Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah cross-sectional dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat