RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN
PADA DINAS PERTANIAN KOTA BOGOR
VICKY VITRIANDI
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Pada Dinas Pertanian Kota Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2014
Vicky Vitriandi
VICKY VITRIANDI. Rancang Bangun Sistem Informasi Kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor. Dibimbing oleh MUSHTHOFA.
Pemerintah Kota Bogor melalui Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bogor telah mengimplementasikan penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan kepegawaian melalui Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG). Namun SIMPEG tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan informasi dari pengelola kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor. Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut, maka kemudian dirancang SIMPEG dalam lingkup Dinas Pertanian. Metode perancangan tersebut menggunakan system development life cycle (SDLC) dengan pendekatan object
oriented analysis and design (OOAD). Pemodelan menggunakan unified
modeling language(UML). Pada tahap implementasi digunakan arsitektur
model-view-controller (MVC) dan pendekatan component-base construction sehingga
mempercepat proses pembuatan kode program.
Kata kunci: component-base construction, model-view-controller (MVC),
objectoriented analysis and design (OOAD), Sistem Informasi
Kepegawaian (SIMPEG), system development life cycle (SDLC),
unified modelling language(UML)
ABSTRACT
VICKY VITRIANDI. Human Resources Information System Design at Bogor City Department of Agriculture. Supervised by MUSHTHOFA.
Bogor city government through Bogor city human resources board (BKPP) has utilized information technology in employee management through Human Resources Information System (SIMPEG). However, the current SIMPEG have not been able to meet information needs of staffing managers of Bogor City Department of Agriculture. To meet the needs of such information, it is then designed SIMPEG within the Department of Agriculture. The design method uses the system development life cycle (SDLC) with object oriented approach to analysis and design (OOAD). The modeling uses the unified modeling language (UML), while the implementation phase uses the model-view-controller (MVC) approach and component-based construction to accelerate the process of writing the program code.
Keywords: Component-base construction, human resources information
system(SIMPEG), model-view-controller (MVC), object oriented
analysis and design (OOAD), system development life cycle(SDLC),
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN
PADA DINAS PERTANIAN KOTA BOGOR
VICKY VITRIANDI
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul Skripsi: Rancang Bangun Sistem Informasi Kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor
Nama : Vicky Vitriandi
NIM : G64086002
Disetujui oleh
Mushthofa, SKom MSc Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad shallallahu
alaihi wasallam, keluarganya, para sahabat, serta para pengikutnya. Tema yang
dipilih dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Kepegawaian.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Mushthofa, SKom MSc selaku pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan masukan.Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kasubag. Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor, Bapak Drs H Budi Supratman, yang juga selaku atasan penulis, rekan kerja Radna Rika Aprianti, SHut, yang telah banyak memberikan bantuan dan saran selama masa penelitian. Ungkapan terimakasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada Istri tercinta, Riska Anggraeni, Putri Kecil Penulis, Ghaida Arivia Nufah, serta keluarga di Banten, keluarga di Cigombong dan seluruh keluarga, atas segala doa, dorongan semangat, dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Januari 2014
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
Ruang Lingkup Penelitian 2
METODE 2
Perencanaan kebutuhan 3
Analisa dan Perancangan 3
Implementasi 4
Pengujian 5
HASIL DAN PEMBAHASAN 5
Analisa SIMPEG Kota Bogor 5
Evaluasi 7
Perencanaan 8
Analisa dan Perancangan 13
Implementasi 20
Pengujian 20
Perbandingan dan Pengukuran Sistem 21
SIMPULAN DAN SARAN 24
Simpulan 24
Saran 24
DAFTAR PUSTAKA 25
LAMPIRAN 26
1 Kesimpulan hasil uji hipotesis evaluasi SIMPEG Pemerintah Kota
Bogor (Kodarisman 2013) 7
2 Pangkat awal dan puncak PNS berdasarkan tingkat pendidikan 9 3 Eselon dan jenjang pangkat dalam jabatan struktural 9
4 Use case scenario monitoringkenaikan pangkat 15
5 Kriteria pengujian pada setiapuse case 21
6 Perbandingan fitur SIMPEG Kota Bogor dengan SIMPEG Distani 22
DAFTAR GAMBAR
1 Model View Controller(Sommerville 2011) 5
2 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kota Bogor 8
3 Domain modelSistem Informasi Kepegawaian 13
4 Use case packages 14
5 Use casemonitoring kenaikan pangkat 14
6 Domain modeldengan attribut 16
7 Technical architecture 16
8 Sequence diagram dari use case melihat pegawai yang berhak naik
pangkat 17
9 Sequence diagramdariuse caseproses pengajuan kenaikan pangkat 17
10 Sequence diagramproses pengajuan kenaikan pangkat 17
11 Sequence diagrammelengkapi data riwayat kepangkatan 17
12 Entity Relationship Diagram 19
13 Grafik hasil kuisioner 24
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuisioner perbandingan sistem informasi kepegawaian 26
2 Use case diagram 27
3 Use case scenariomanajemen pegawai 29
4 Use case scenario monitoringKGB 31
5 Use case scenario monitoringpensiun 32
6 Use case scenariocuti 33
7 Sequence diagram 34
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dewasa ini mengharuskan setiap organisasi bersiap diri untuk menghadapi persaingan dan kompetisi yang sangat ketat, dimana sistem pengelolaan bisnis secara konvensional tidak lagi memadai (Marimin et al. 2006). Oleh karena itu, dalam setiap pengambilan keputusan dan penyelesaian pekerjaan dibutuhkan penyajian informasi yang cepat dan akurat agar dapat mempertahankan eksistensi organisasi dan tujuan dari organisasi dapat tercapai.
Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Bogor melalui Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kota Bogor (BKPP) telah mengimplementasikan penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan kepegawaian pada Pemerintah Kota Bogor dalam bentuk sistem informasi kepegawaian (SIMPEG). Diharapkan dengan adanya SIMPEG Kota Bogor tersebut dapat meningkatkan efesiensi dan efektivitas pengelolaan administrasi kepegawaian pada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kota Bogor.
Namun dalam pelaksanaannya, pengelola kepegawaian SKPD menilai masih belum mendapatkan manfaat yang signifikan dari adanya SIMPEG tersebut, hal ini dikarenakan SIMPEG masih memiliki kelemahan-kelemahan antara lain belum terstrukturnya penyajian informasi kepegawaian, dan belum terpenuhinya kebutuhan informasi untuk pengelola kepegawaian tingkat SKPD. Kebutuhan informasi yang belum tersedia tersebut meliputi informasi mengenai rencana kenaikan pangkat reguler, kenaikan gaji berkala, dan pegawai yang akan memasuki batas usia pensiun. Selain itu juga belum tersedia pembuatan laporan-laporan rutin yang meliputi daftar urut kepangkatan (DUK), daftar nominatif pegawai, laporan kenaikan pangkat, surat keterangan untuk mendapatkan pembayaran tunjangan keluarga (SKUM-PTK), laporan kenaikan gaji berkala, dan laporan pensiun. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kodarisman (2013) yang menyatakan bahwa penerapan SIMPEG di Pemerintah Kota Bogor belum dikatakan sukses karena kepuasan pengguna masih rendah. Kekurangan-kekurangan dalam implementasi SIMPEG Kota Bogor meliputi Kualitas sistem yang belum optimal, kualitas informasi yang belum mampu menghasilkan informasi yang lengkap, mudah dipahami, dan dipertanggungjawabkan, kualitas pelayanan dari BKPP belum cukup memuaskan, peran struktur organisasi BKPP belum seutuhnya optimal, dan pengguna SIMPEG belum mendapat manfaat secara langsung baik penghematan waktu, ataupun memperoleh data yang efektif dan efisien.
telah ada terkendala karenaSIMPEG tersebut menjadi kewenangan BKPP, dan SKPD tidak mempunyai akses untuk menambahkan fitur tersebut.
Guna memenuhi kebutuhan fitur yang dimaksud, maka pada penelitian ini akan mencoba membuat sebuah SIMPEG yang terpisah dari SIMPEG yang telah ada, yang lingkupnya hanya meliputi pegawai pada SKPD bersangkutan. Hal ini dipandang perlu dilakukan, dikarenakan pengelola kepegawaian pada SKPD, dalam hal ini subbag umum dan kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor masih kekurangan pegawai dan pada akhirnya proses administrasi kepegawaian sering terjadi keterlambatan. Dengan dibuatnya sebuah sistem informasi kepegawaian, diharapkan memudahkan dalam proses administrasi kepegawaian dan pemenuhan informasi kepegawaian, sehingga pegawai yang menangani pengelolaan kepegawaian dapat didayagunakan untuk melakukan pekerjaan yang lain.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sebuah sistem informasi kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor yang berbasis web yang dapat menyimpan data pegawai, melakukan monitoring kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun pegawai, dan pembuatan laporan kepegawaian
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan menghasilkan sistem informasi kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor yang mempermudah manajemen data kepegawaian, monitoring proses administrasi pegawai, dan menghasilkan laporan kepegawaian yang akurat dan cepat.Lebih lanjut hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi dasar untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah sistem informasi kepegawaian yang lengkap dan menyeluruh.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini meliputi
1 Data yang digunakan adalah data kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor.
2 Proses administrasi kepegawaian yang diteliti meliputi monitoring kenaikan pangkat reguler, monitoring kenaikan gaji berkala, dan monitoring pensiun. 3 Laporan kepegawaian meliputi Daftar Urutan Kepangkatan, Daftar Nominatif,
Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga. 4 Proses perancangan menggunakan pendekatan analisa dan desain berorientasi
objek dengan notasi pemodelan menggunakan UML.
METODE
Metode perancangan dalam penelitian ini menggunakan metodologi system
development life cycle (SDLC) dengan pendekatan berorientasi objek dan
3
component-base construction, yaitu memanfaatkan komponen-komponen yang
telah dibuat sebelumnya atau komponen yang ada dipasaran untuk kemudian diterapkan pada sistem yang dibangun (Putrawan 2005). Tahapan penelitian meliputi perencanaan kebutuhan, analisa dan perancangan, implementasi, dan pengujian.
Perencanaan Kebutuhan
Tahap ini untuk mengidentifikasi kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional sistem. Kebutuhan non-fungsional adalah kebutuhan terhadap apa yang sistem lakukan dan terkait dengan fitur sistem. Sedangkan kebutuhan non-fungsional adalah kebutuhan yang tidak terkait secara langsung. Tahap pengumpulan kebutuhan sistem dilakukan dengan wawancara dan observasi secara langsung pada subbag umum dan kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor selaku pengelola kepegawaian SKPD. Penulisan kebutuhan fungsional bersifat naratif dan tidak terstruktur.
Analisa dan Perancangan
Menentukan Domain Model
Domain model adalah diagram konseptual yang menggambarkan problem domain dan menggambarkan keadaan sebenarnya di dunia nyata. Domain model digambarkan dengan class diagram sederhana yang tidak memiliki attribut dan operasi. Setiap class pada domain model dihubungkan dengan relasi aggregation, composition, dan inheritance. Domain model juga digunakan sebagai project
glosarysehingga tidak menimbulkan perbedaan istilah pada pembuatanuse case.
Domain model yang telah ditentukan pada awal perancangan kemudian akan dilengkapi pada setiap tahapan berikutnya dengan menambahkan attribut dan operasi. Identifikasi attribut pada saat pembuatan use case diagram, dan identifikasi operasi pada saat pembuatan sequence diagram.
MembuatUse Case Diagram
Use case diagram menggambarkan bagaimana interaksi pengguna dengan
sistem, dan bagaimana sistem memberikan umpan balik (Rosenberg dan Stephen 2007). Use case diagram dibuat berdasarkan kebutuhan fungsional dan entitas pada domain model. Jika pada pembuatan use case ditemukan entitas yang tidak ada pada domain model, segera perbaiki domain model.
MembuatUse Case Scenario
Use case diagramtidak cukup menjelaskan secara detail informasi penting
yang sistem lakukan, untuk itu cara terbaik menyampaikan informasi tersebut adalah dengan membuat deskripsi berbasis teks dari setiap use case (Miles dan Hamilton 2006). Tidak ada patokan yang pasti mengenai use case scenario, namun disarankan membuat use case dengan maksimal 2 paragraf. Kalimat yang dipakai dalam use case harus berupa kalimat aktif dan mengandung nama entitas
Menentukan arsitektur teknis
Pada tahap ini, ditentukan framework dan komponen-komponen yang akan digunakan. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi class-class tambahan dan hambatan pada tahap implementasi karena penggunaan framework atau komponen tertentu.
Membuatsequence diagram
Pembuatan sequence diagram bertujuan untuk mengidentifikasi behaviour
(operasi) dan kelas-kelas tambahan yang akan diterapkan pada class diagram. Untuk itu pembuatansequence diagrammemperhatikan arsitektur teknis, batasan-batasan pada framework, entitas dan operasi pada setiap use case. Sequence
diagram dibuat untuk setiap use case.Pada pembuatan sequence, hal pertama
adalah menentukan boundary, control, entitas, aktor yang terlibat, dan use case
scenario. Sebaiknya use case scenario yang digunakan adalah hasil dari
robustness analysistetapi pada penelitian ini tidak dilakukan.
Merancang basisdata
Perancangan basisdata terdiri dari perancangan basisdata konseptual, perancangan basisdata logical, dan perancangan basisdata fisik. Perancangan basisdata konseptual dilakukan dengan strategi top down yaitu dengan mentransformasikan entitas dan atribut primary key pada domain model menjadi
entity relationship diagram. Pada tahap ini juga dilakukan identifikasi himpunan
relasi yang ada besertaforeign key-nya.
Setelah perancangan basisdata konseptual, ER Diagram kemudian dipetakan kedalam bentuk tabel dengan menambahkan attribut deskriptif dari setiap entitas. Pada tahap ini ditentukan DBMS yang digunakan dan jenis tabel serta transaksi yang mungkin ada.
Pada perancangan basisdata fisik, rancangan basisdata logik pada tahap sebelumnya kemudian diimplementasikan ke dalam tabel-tabel DBMS yang telah ditentukan.
Implementasi
Implementasi pemrograman menggunakan arsitektur model-view-controller
(MVC), yaitu dibuat model yang merepresentasikan behaviour dan penggunaan data, view yang merepresentasikan antarmuka pengguna dan langsung berhubungan dengan pengguna. Serta controller yang menangani logika bisnis dan menghubungkan model dengan view (Griffiths 2010). Implementasi menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework Codeigniter. Selain itu juga menggunakan pendekatan component-base construction. Penggunaan komponen yang telah ada akan mempercepat pembuatan sistem, karena tidak perlu membuatnya dari awal dan komponen tersebut telah teruji sebelumnya. Komponen yang digunakan dalam pengembangan sistem ini sebagai berikut
Codeigniter sebagaiframeworkMVC PHP
Supr. Admin untuk komponen antarmuka
Grocery CRUD untuk komponen proses tambah, ubah dan hapus
5
Pengujian
Pengujian dilakukan terhadap fungsionalitas sistem dengan metode
black-box testing, yaitu pengguna memberikan masukan terhadap sistem dan melihat
hasil keluarannya. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian antara fungsi yang diimplementasikan pada sistem dengan hasil analisa kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. Selain pengujian
blackboxtesting, juga dilakukan perbandingan antara SIMPEG Kota Bogor dan
SIMPEG Distani yang telah dibangun dan pengujian penerimaan pengguna SIMPEG Distani dengan metode kuisioner pada Lampiran 1. Kriteria penilaian pada kuisioner meliputi kualitas sistem, kualitas informasi, dan dampak dari sistem.
HASIL DAN PEMBAHASAN
AnalisisSIMPEG Kota Bogor
Sistem informasi kepegawaian pemerintah Kota Bogor berbasis web dan dapat diakses di http://www.simpeg.kotabogor.go.id, fitur-fitur yang terdapat dalam SIMPEG Kota Bogor jika dilihat berdasarkan menu adalah sebagai berikut
1 Pengumuman
Menu ini berisi pengumuman dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Bogor.Biasanya berisi pengumuman tentang kesempatan mengikuti tugas belajar, penerimaan praja di STPDN dan informasi-informasi penting lainnya.
Gambar 1 Model view controller(Sommerville 2011)
class MVC
Controller
- Maps user actions to model Updates - Select View
View
- Renders model - Request Model Updates - Sends User Events to Controller
Model
- Encapsulates App State - Notifies View of state change
Change Notification User events
State Query state
change
2 Administrasi
Pada menu administrasi berisi sub menu yang lain yaitu
Pensiun, berisi informasi syarat-syarat untuk mengajukan pensiun dini, pensiun yang mencapai batas usia pensiun, dan pensiun karena meninggal dunia.
Kenaikan pangkat, menu ini belum digunakan secara efektif, dan digunakan untuk mengajukan kenaikan pangkat secara online.
Impassing, berisi informasi syarat-syarat pengajuan penyesuaian gaji berkala
Karpeg, Karis/Karsu dan Taspen, berisi informasi persyaratan pengajuan karpeg, karis/karsu, dan taspen.
Kelengkapan Berkas, menu ini berisi form biodata pegawai, pendidikan, keluarga, dan berkas pegawai. Pegawai dapat merubah data pribadi pada menu ini.
3 Download
Menu download berisi link untuk mengunduh format baku SKUM-PTK, dan format isian SIMPEG.
4 Menu
Pada Menu terdiri dari submenu:
Beranda, berisi halaman khas beranda pada sosial media yang memungkinkan pegawai pada pemerintah Kota Bogor berinteraksi dengan menuliskan pesan dan dapat dikomentari.
Data Pribadi, berisi halaman biodata pegawai yang tidak bisa diubah datanya. Untuk merubah biodata dapat dilakukan pada menu kelengkapan berkas.
Pendidikan dan pelatihan, berisi informasi pendidikan dan pelatihan yang telah diambil oleh pegawai.
Riwayat pekerjaan, berisi informasi riwayat pekerjaan dan jabatan pegawai
Penghargaan, berisi informasi penghargaan yang didapat oleh pegawai
Sertifikat, berisi informasi sertifikat yang dimiliki oleh pegawai
Edit data SKPD, pada sub menu inilah pengelola kepegawaian dapat melihat daftar pegawai yang berada pada SKPD masing-masing. Halaman pertama submenu ini berisi daftar pegawai dengan keterangan berkas-berkas yang telah dilengkapi atau belum, jika dipilih pada pegawai tertentu, halaman berikutnya adalah halaman kelengkapan berkas seperti pada menu administrasi.
Grafik Pemberkasan Digital, berisi informasi statistik berkas yang telah tersimpan pada sistem
Keluarga, berisi informasi keluarga pegawai
Statistik, berisi grafik tingkat pendidikan pegawai pemerintah kota bogor dan perkiraan jumlah pegawai pada akhir tahun karena pensiun.
7
Nominatif pejabat struktural, berisi daftar nominatif pejabat struktural dari seluruh pejabat pemerintah Kota Bogor, tidak bisa melihat daftar nominatif per SKPD
Struktur Organisasi, berisi struktur organisasi SKPD
Ganti Password, berisi halaman form ganti password
Keluar, menu untuk keluar dari system
Evaluasi
Berdasarkan pengamatan diatas, dapat dilihat bahwa struktur penyajian informasi untuk pengelola kepegawaian dan pegawai secara umum tercampur dan menimbulkan kesulitan untuk menampilkan data yang diinginkan.Selain itu, kebutuhan untuk menciptakan laporan dan informasi dalam SIMPEG tersebut belum terpenuhi sehingga data yang tersimpan dalam SIMPEG tersebut belum memiliki makna yang berarti. Selain berdasarkan pengamatan, Kodarisman (2013) juga telah melakukan penelitian terkait evaluasi SIMPEG pada pemerintah Kota Bogor. Berdasarkan penelitian tersebut yang dapat dilihat pada Tabel 1, terlihat bahwa hasil uji kualitas informasi dari SIMPEG Kota Bogor ditolak baik terhadap penggunaan sistem, maupun kepuasan pengguna.
Tabel 1 Kesimpulan hasil uji hipotesis evaluasi SIMPEG Pemerintah Kota Bogor (Kodarisman 2013)
Hipotesis Hasil uji
Kualitas sistem berpengaruh terhadap penggunaan sistem
Diterima
Kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna
Diterima
Kualitas informasi berpengaruh terhadap penggunaan sistem
Ditolak
Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna
Ditolak
Kualitas layanan berpengaruh terhadap penggunaan sistem.
Diterima
Kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna
Diterima
Kepuasan pengguna berpengaruh terhadap penggunaan sistem
Diterima
Struktur Organisasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna
Ditolak
Penggunaan sistem berpengaruh terhadapnet
benefit
Ditolak
Kepuasan pengguna berpengaruh terhadapnet
benefit
Diterima
Struktur Organisasi berpengaruh terhadapnet
benefit
Perencanaan
Setelah evaluasi terhadap SIMPEG Kota Bogor dilakukan, tahap berikutnya adalah perencanaan pengembangan sistem, hasil dari tahap perencanaan pengembangan sistem adalah sebagai berikut:
Profil Organisasi
Dasar hukum Dinas Pertanian Kota Bogor adalah Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Bogor.Hal ini mengacu pada UU Nomor 22 Tahun 1999 bahwa bidang pertanian merupakan bidang pemerintah yang wajib dilaksanakan oleh daerah otonom Kota atau Kabupaten.
Dinas Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Walikota Bogor dan dibantu oleh Sekretaris Dinas. Dinas Pertanian terdiri dari tiga bidang yaitu bidang tanaman pangan dan hortikultura, bidang perikanan, dan bidang peternakan serta memiliki satu unit pelaksana teknis yaitu UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak. Struktur organisasi Dinas Pertanian Kota Bogor seperti pada Gambar 3. Sub unit kerja yang menangani kepegawaian dan mengelola SIMPEG berada pada subag Umum dan Kepegawaian yang ditandai dengan garis putus-putus.
Pegawai Dinas Pertanian Kota Bogor terdiri 4 jenis, yaitu PNS Daerah Pemerintah Kota Bogor, PNS Daerah Provinsi Jawa Barat yang diperbantukan, tenaga harian lepas kementerian terkait yang diperbantukan, tenaga honorer yang
Kepala Dinas
Kabid. Perikanan Kabid. Peternakan
Ka. UPTD RPH
Kelembagaan Usaha Kasi. Produksi Kasi. Kesehatan
Hewan
Kasi. Kesehatan Masyarakat Veteriner
9
dibiayai oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), dan tenaga honorer yang dibiayai oleh program/kegiatan.
Proses Pengelolaan Kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung, pelayanan kepegawaian yang di lakukan oleh subbag umum dan kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor meliputi pengajuan kenaikan usulan pangkat reguler dan pilihan, pengajuan usulan kenaikan gaji berkala, pengajuan usulan pensiun, penyusunan laporan baik reguler maupun insidentil yang meliputi Daftar Urut Kepangkatan, Daftar Nominatif Pegawai, Daftar Penilaian Pelaksaan Pekerjaan, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga, dan Statistik Kepegawaian.
A Kenaikan pangkat
Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil untuk fungsional umum dan struktural bersifat reguler, artinya setiap PNS akan secara otomatis mendapat kenaikan pangkat setiap 4 tahun sekali sepanjang PNS tersebut belum mencapai jenjang pangkat tertinggi berdasarkan pendidikan dan jabatan. Proses pengajuan kenaikan pangkat dilakukan oleh pengelola kepegawaian dengan proses sebagai berikut
1 Subbag Umum dan kepegawaian melihat pada buku penjagaan kenaikan pangkat kemudian membuat surat usulan kenaikan pangkat pegawaian yang ditujukan kepada BKPP.
Tabel 2 Pangkat awal dan puncak PNS berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan Pangkat awal Pangkat puncak
SD Juru Muda / I-a Pengatur Muda / II-a
SMP Juru / I-c Pengatur / II-c
SMA Pengatur Muda / II-a Penata MudaTk. I / III-b
DIII Pengatur / II-c Penata / III-c
S1/DIV Penata Muda / II-a Penata Tk. I / III-d
S2 Penata Muda Tk. I / III-b Pembina / IV-a
S3 Penata / III-c Pembina Tk. I / IV-b
Tabel 3 Eselon dan jenjang pangkat dalam jabatan struktural
Eselon Pangkat terendah Pangkat tertinggi
I a Pembina Utama Madya / IV-d Pembina Utama / IV-e
I b Pembina Utama Muda / IV-c Pembina Utama / IV-e
II a Pembina Utama Muda / IV-c Pembina Utama Madya / IV-d
II b Pembina Tk. I / IV-b Pembina Utama Muda / IV-c
III a Pembina / IV-a Pembina Tk. I / IV-b
III b Penata Tingkat I / III-d Pembina
IV a Penata / III-c Penata Tk. I / III-d
IV b Penata Muda Tk. I / III-b Penata / III-c
2 Untuk pegawai golongan I, II, dan III BKPP kemudian membuat surat keputusan kenaikan pangkat pegawai yang ditandatangani oleh Walikota Bogor, sedangkan untuk pegawai golongan IV BKPP mengusulkan kembali ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional II Jawa Barat untuk di buat SK kenaikan pangkat yang ditandatangani oleh presiden.
3 Setelah SK diterima, Subag Umpeg kemudian menyimpan arsip SK Kenaikan Pangkat dan memperbarui catatan dalam buku penjagaan kenaikan pangkat. 4 Kenaikan pangkat reguler diberikan setiap empat tahun sekali dengan syarat
belum mencapai pangkat puncak.
5 Untuk pangkat puncak berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 1.
6 Untuk pangkat puncak pejabat struktural dapat dilihat pada Tabel 2. 7 Persyaratan usulan kenaikan pangkat yaitu :
SK Kenaikan pangkat terakhir
Fotokopi Karpeg
DP-3 dua tahun terakhir bernilai baik
Fotokopi KGB terakhir
Inpassing terakhir
SK Jabatan untuk yang menduduki jabatan struktural
SK CPNS untuk pegawai yang pertama kali mendapat kenaikan pangkat
Daftar Riwayat Hidup (DRH)
Ijazah terakhir
B Proses kenaikan gaji berkala
Seperti pada kenaikan pangkat reguler, kenaikan gaji berkala juga akan didapatkan secara otomatis oleh PNS setiap dua tahun sekali. Namun pada kenaikan gaji berkala tidak dikenal gaji tertinggi, sehingga selama PNS tersebut masih berstatus pegawai aktif, yang bersangkutan masih berhak untuk mendapatkan kenaikan gaji berkala. Proses pengajuan kenaikan gaji berkala pada Dinas Pertanian Kota Bogor adalah sebagai berikut :
1 Subbag Umum dan kepegawaian melihat pada penjagaan kenaikan gaji berkala kemudian membuat surat usulan kenaikan gaji berkala yang ditujukan kepada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Bogor (BKPP)
2 BKPP kemudian membuat surat pemberitahuan KGB kepada pegawai dengan tembusan kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Kepala Dinas Pegawai c.q. Subbag Umpeg, dan Bendahara Gaji Dinas
3 Subbag Umpeg kemudian menyimpan copy arsip KGB dan mencatat KGB Pegawai tersebut pada Buku Penjagaan Kenaikan Gaji Berkala
4 Kenaikan gaji berkala pegawai dilakukan setiap dua tahun sekali dengan ketentuan persyaratan kenaikan gaji berkala yaitu
SK Terakhir
Surat Pemberitahuan Kenaikan Gaji Berkala terakhir
11
C Proses pensiun pegawai
Proses pengajuan pensiun pegawai pada Dinas Pertanian Kota Bogor adalah sebagai berikut
1 1 (satu) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun (BUP), subag umpeg mengirimkan surat pemberitahuan kepada pegawai yang mencapai BUP dengan persyaratan yang harus dipenuhi
2 Usulan pensiun dikirimkan ke BKPP. 3 Persyaratan pensiun yaitu sebagai berikut :
Data perorangan calon penerima pensiun(DPCP)
Daftar riwayat pekerjaan
SK Pertama dan terakhir PNS
Karpeg
Kartu keluarga
Surat nikah
Daftar susunan keluarga
D Proses penghitungan masa kerja
Masa kerja PNS digunakan sebagai dasar penghitungan gaji pokok selain golongan dan ruang. Penghitungan masa kerja pegawai negeri sipil mengikuti aturan yang berlaku yang dihitung mulai terhitung mulai tanggan calon pegawai negeri sipil (TMT CPNS), yaitu sebagai berikut
Masa kerja = Tanggal penghitungan TMT CPNS) + masa kerja tambahan X
denganX:
Jika PNS naik golongan dari golongan I ke II,X= 6 tahun;
Jika pegawai naik golongan dari golongan II ke golongan III,X=5 tahun;
Jika pegawai naik golongan dari golongan III ke golongan IV,X=0 tahun.
E Proses penyusunan daftar urutan kepangkatan (DUK)
Menurut BKN (2010), Daftar urut Kepangkatan (DUK) adalah salah satu bahan objektif untuk pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil berdasarkan sistem karier dan prestasi kerja. DUK dibuat setiap tahun dan diperbarui setiap ada perubahan formasi pegawai dan data kepegawaianmisalnya kenaikan pangkat. Dalam DUK tidak boleh ada dua atau lebih Pegawai yang memiliki nomor urut yang sama dan dalam menentukan urutan dalam DUK, harus diperhatikan secara urut parameter sebagai berikut
1 Pangkat;
F Proses pengajuan cuti pegawai
Proses pengajuan cuti pada Dinas Pertanian adalah sebagai berikut
1 Pegawai membuat surat permohonan cuti kepada Kepala Dinas melalui subag umpeg dengan diketahui oleh atasan langsung dan atasan dari atasan langsung. 2 Subag umpeg memeriksa cuti yang telah diambil pada tahun berjalan dan
memberikan catatan pada surat ijin cuti
3 Subag umpeg membuat surat ijin cuti, menyimpan arsip, dan mencatat pada buku cuti.
Identifikasi Kebutuhan Fungsional
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, kemudian dirangkum kedalam
functional requirement. Functional requirement bersifat naratif dan tidak
terstruktur. Berikut adalah kebutuhan fungsional dari sistem informasi kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor :
1 Sistem harus dapat menampilkan pegawai yang akan naik pangkat, naik gaji berkala, dan pensiun serta menampilkan status proses tersebut.
2 Sistem harus dapat menambah mengubah, dan menghapus data pegawai, riwayat kepangkatan, riwayat gaji, riwayat keluarga, riwayat pelatihan dan riwayat jabatan. Sistem juga menyimpan berkas-berkas kepegawaian yang lain meliputi DP3, karpeg, karis, karsu, askes, taspen, dan NPWP.
3 Sistem dapat memproses pengajuan cuti pegawai, menampilkan status persetujuan cuti, serta memproses persetujuan cuti oleh pejabat yang berwenang.
4 Sistem dapat menampilkan dan mencetak laporan kepegawaian yang meliputi SKUM, Daftar nominatif, daftar urut kepangkatan, laporan pegawai yang mendapatkan kenaikan pangkat
Identifikasi Kebutuhan Non-Fungsional
Selain kebutuhan fungsional, pada tahap ini juga dirangkum kebutuhan non-fungsional yang akan menunjang sistem yang akan dibangun. Kebutuhan sistem non-fungsional dari sistem informasi kepegawaian adalah sebagai berikut
1 Keamanan, sistem harus memastikan bahwa hanya pegawai yang terdaftar pada sistem yang dapat mengakses sistem.
2 Usability, antarmuka harus intuitif dan mudah dipelajari. Selain itu antarmuka
juga harus atraktif, dan dapat diakses dengan ukuran layar yang berbeda.
3 Interoperability, pengguna harus dapat berinteraksi dengan sistem tanpa
memerlukan sistem operasi atau web browser yang khusus.
4 Portability, sistem harus dapat digunakan pada spesifikasi komputer yang
13
Analisis dan Perancangan
Menentukan Domain Model
Langkah pertama dalam tahap ini adalah menentukan entitas yang terlibat dalam sistem. Hasil dari analisis entitas yang terlibat yaitu
1 Pegawai 2 Admin
3 Monitoringkenaikan pangkat
4 Monitoringkenaikan gaji berkala
5 Monitoringpensiun
Entitas pangkat, pelatihan, pendidikan, keluarga, dan jabatan dipisahkan menjadi entitas tersendiri tidak menjadi atribut saja karena hasil analisis dibutuhkan penanganan khusus terhadap entitas tersebut, yaitu karena dibutuhkan data riwayat dari masing-masing entitas tadi. Sedangkan entitas laporan dibuat kedalam satu entitas saja untuk generalisasi sehingga memungkinkan kedepannya ada penambahan jenis laporan.
Entitas-entitas tersebut kemudian digambarkan kedalam class diagram
sederhana yang belum memiliki atribut dan operasi. Kemudian tentukan relasi agregasi, komposisi, dan pewarisan pada setiap entitas tersebut. Hubungan agregasi dilambangkan dengan relasi warna putih, komposisi dengan warna hitam, dan pewarisan dengan tanda panah. Entitas monitoring kenaikan pangkat,
monitoring kenaikan gaji berkala, dan monitoring pensiun kemudian
Gambar 3 Domain modelSistem Informasi Kepegawaian
digeneralisasi ke dalam entitas monitoring, sedangkan karena admin adalah juga seorang pegawai, maka admin merupakan turunan dari entitas pegawai.
Hubungan antara entitas pegawai dengan pelatihan, keluarga, dan cuti merupakan hubungan agregasi, hal ini karena pegawai bisa saja tidak memiliki pelatihan, keluarga dan cuti. Sedangkan hubungan antara pegawai dengan entitas
Gambar 4 Use case packages
Gambar 5 Use case monitoringkenaikan pangkat
uc Use Case Packages
manaj emen pegaw ai
+ admin kepegawaian + pegawai + grocery_CRUD + login
+ melihat berkas kepegawaian + melihat biodata + melihat daftar pegawai + melihat detail pegawai + melihat riwayat keluarga + melihat riwayat kenaikan gaji + melihat riwayat kepangkatan + melihat riwayat pelatihan + menambah pegawai + menambah riwayat keluarga + menambah riwayat kepangkatan + menambah riwayat pelatihan + mencetak SKUM + menghapus pegawai + mengubah biodata + mengubah riwayat keluarga + mengubah riwayat kepangkatan + merubah password
monitoring_kp
+ Admin Kepegawaian + monitoring kenaikan pangkat
+ melihat daftar pegawai yang akan naik pangkat + verifikasi dan download berkas pegawai + memproses pengajuan kenaikan pangkat + mencetak daftar pengajuan kp + mengaktifkan pangkat baru + melengkapi data riwayat kepangkatan
monitoring_kgb
+ Admin kepegawaian + melengkapi data riwayat kgb + memproses pengajuan kgb + mencetak daftar pengajuan + melihat daftar kgb
+ verifikasi dan download berkas pegawai
monitoring_pensiun
+ Admin Kepegawaian + cetak daftar riwayat keluarga + cetak daftar riwayat kepangkatan + cetak DPCP
+ cetak surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman + melihat pegawai yang akan mencapai BUP + mencetak pengajuan pensiun
+ mengubah status pegawai menjadi tidak aktif/pensiun + proses pengajuan pensiun
+ verifikasi berkas pensiun
laporan
+ Admin Kepegawaian + bezzeting pegawai + cetak Daftar Nominatif + cetak DUK
+ laporan tahunan kenaikan gaji berkala + laporan tahunan kenaikan pangkat + laporan tahunan pensiun
cuti
+ Admin kepegawaian + atasan + Pegawai + melihat sisa cuti
+ melihat status pengajuan cuti pegawai + mengajukan cuti pegaw ai yang akan
15
pendidikan, pangkat, dan jabatan merupakan hubungan komposisi yang sifatnya
mandatory.Domain model yang dihasilkan pada langkah awal dapat dilihat pada
Gambar 3.
Membuatuse case diagram
Setelah ditentukan domain model yang menggambarkan problem domain
dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat use case diagram berdasarkan kebutuhan fungsional dan domain model yang menjadi project glosary. Sebelum membuat use case diagram, langkah pertama adalah membuat organisasiuse case
dengan membuat use case package. Hal ini untuk memecah permasalahan sehingga memudahkan dalam pengelolaan kebutuhan.
Tabel 4 Use case scenariomonitoring kenaikan pangkat
Nama use case Basic scenario Alternate scenario
Melihat pegawai yang berhak naik pangkat (monitoring)
admin memilih menu
monitoring kenaikan pangkat
sistem menampilkan daftar
pegawai yang belum mencapai pangkat puncak dan masa
Admin memilih tombol
verifikasi, dan sistem
menampilkan kelengkapan
berkas kenaikan pangkat
pegawai
Berkas meliputi SK pangkat terakhir, kartu pegawai,
Pangkat atau tmt pangkat pegawai tidak sesuai
admin harus merubah
riwayat kepangkatan
pegawai terlebih dahulu
Proses pengajuan KP Admin mencetak kelengkapan
berkas,kemudian menekan
tombol proses, sistem
menambah riwayat
kepangkatan pegawai dengan
status belum aktif atau
dalam proses
Berkas tidak tersedia,
admin melengkapi berkas
terlebih dahulu dengan
menghubungi pegawai yang bersangkutan
Mengubah status
pangkat menjadi aktif
Setelah SK pangkat diterima dari BKPP, admin mengklik tombol aktifkan, dan sistem
menampilkan form riwayat
kepangkatan untuk dilengkapi admin, kemudian mengubah status pangkat menjadi aktif.
Kebutuhan fungsional yang telah ditentukan sebelumnya dibagi ke dalam 6 paket use case seperti terlihat pada Gambar 4, yaitu manajemen pegawai,
monitoring kenaikan pangkat, monitoring kenaikan gaji berkala, monitoring
pensiun, laporan, dan manajemen cuti. Pemisahan paket ini juga untuk memudahkan identifikasi aktor yang berinteraksi denganuse case.
Gambar 6 Domain modeldengan atribut
Gambar 7 Technical architecture
class detailed domain model
Domain Model::pegaw ai
- agama + biodata: biodata + cuti: cuti - foto + gaji: gaji - hp + jabatan: jabatan - jenis_kelamin - jenis_pegawai - keluarga: keluarga - masa_kerja - masa_kerja_golongan - nama
- nip: string - pangkat: pangkat - pelatihan - pendidikan: pendidikan - status_pegawai - tempat_lahir - tgl_lahir - tlp_rumah
Domain Model::monitoring
- pegawai: pegawai
Domain Model::kp
- next_kp: int - pangkat: pangkat - pegawai: pegawai
Domain Model::kgb
- next_kgb - pegawai: pegawai
Domain Model:: - tempat_lahir: int - tgl_lahir: int - tunjangan: enum
17
Gambar 8 Sequence diagram dari use case melihat pegawai yang berhak naik pangkat
Gambar 9 Sequence diagramdariuse caseverifikasi berkas kenaikan pangkat
Gambar 10 Sequence diagramproses pengajuan kenaikan pangkat
Gambar 11 Sequence diagrammelengkapi data riwayat kepangkatan
sd Interaction
Admin Kepegawaian monitoring_view monitoring_controller
monitoring_model
pegawai_model melihat pegawai yang berhak
naik pangkat
kp() get_next_kp()
get_obj() :pegawai
:daftar pegawai
sd Interaction
Admin Kepegawaian monitoring_view verifikasi_view monitoring_controller pegawai_model
memproses pengajuan kenaikan pangkat
memilih pegawai menekan tombol verifikasi()
verifikasi_berkas()
get_berkas(nip) : jenis_berkas
sd Interaction
Admin Kepegawaian monitoring_view verifikasi_view monitoring_controller pegawai_model klik tombol proses
proses_kp()
add_kp(status)
set_status_kp(ACT IVE) status KP "dalam proses"
show_status_kp()
sd Interaction
Admin Kepegawaian monitoring_view pegawai_controller
«FC_InputOutput» grocey CRUD
klik edit riwayat kepangkatan
riwayat_kepangkatan()
Pada paket monitoring KP, monitoring KGB, monitoring pensiun dan laporan, terlihat aktor yang terlibat hanya administrator selaku pengelola kepegawaian, pada manajemen pegawai ditambah aktor pegawai, sedangkan pada manajemen cuti terdapat aktor atasan yang memberikan persetujuan cuti. Pada Gambar 5 dapat dilihat use case diagram monitoring kenaikan pangkat, sedangkanuse case diagramdari keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 2.
Membuatuse case scenario
Use case scenario dibuat untuk setiap use case. Skenario use case merupakan hasil observasi dan wawancara dengan pengelola kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor. Pada use case ini kemudian terlihat entitas dan attribut yang belum terakomodir pada domain model. Pada paket monitoring kenaikan pangkat terlihat adanya entitas riwayat kepangkatan. Namun kemudian karena riwayat kepangkatan ini hanya berisi daftar riwayat pangkat, maka ditetapkan bahwa riwayat kepangkatan hanya akan berupa attribut yang bertipe objek pangkat. Attribut lain yang teridentifikasi adalah pangkat puncak. Namun pangkat puncak berelasi dengan tingkat pendidikan dan jabatan eselon pegawai sehingga attribut tersebut kemudian ditambahkan pada entitas pendidikan dan entitas jabatan. Attribut lain yang dapat teridentifikasi pada paket monitoring kenaikan pangkat adalah tmt, status pangkat, dan berkas kelengkapan kenaikan pangkat.
Use case scenario dariuse casemonitoring kenaikan pangkat dapat dilihat dalam
Tabel 3, sedangkanuse case scenariokeseluruhan dapat dilihat dalam Lampiran 3.
Melengkapi atribut domain model
Pada tahap ini domain model yang telah dibuat pada proses sebelumnya dilengkapi dengan atribut berdasarkan analisa pada saat pembuatanuse case. Pada tahap ini juga rancangan domain model diperbaiki.
Menentukan arsitektur teknis
Pada tahap ini telah ditentukan bahwa framework yang akan dipakai adalah codeigniter, pemilihanframeworkini dikarenakan dokumentasi yang lengkap dan dukungan forum yang kuat. Untuk mempercepat pembuatan kode program, dan memenuhi component-base construction, penulis juga menggunakan grocery-CRUD sebagai plugin dari codeigniter. Gambar 7 menunjukan arsitektur yang digunakan.
Membuatsequence diagram
Setelah menentukan technical architecture, langkah berikutnya adalah menentukan operasi dari setiap entitas. Untuk menentukan operasi (behaviour) dari entitas, maka dibuatsequence diagramuntuk setiapuse case diagramdengan memperhatikan elemen framework dan arsitektur teknis. Pada pembuatan
sequence, hal pertama adalah menentukan boundary, control, entity, actor yang
terlibat, dan use case scenario. Sebaiknya use case scenario yang digunakan adalah hasil darirobustness analysistetapi pada penelitian ini tidak dilakukan.
Sequence diagramdariuse case melihat pegawai yang berhak naik pangkat,
use case verifikasi pengajuan kenaikan pangkat, proses pengajuan kenaikan
19
Memperbaiki dan melengkapidomain modeldengan operasi
Setelah membuat sequence diagram, selanjutnya adalah memperbaiki dan melengkapi domain model. Dengan melihat sequence diagram yang telah dibuat, setiap class pada domain model ditambahkan operasi dan dilihat jika masih ada kelemahan. Pada tahap ini dilakukan penyederhanaan domain model, beberapa kelas yang bersifat statis dihapus dan digabung. Seperti pada kelas biodata hanya berisi atribut statis dan sederhana kemudian digabung kedalam kelas pegawai karena hanya ada satu attribut pada class tersebut sehingga dihapus. Kemudian, kelemahan yang lain adalah beberapa class riwayat membingungkan sehingga kemudian diputuskan untuk dihilangkan. Keberadaan class riwayat tersebut karena penulis pada awalnya terjebak pada bagaimana penyimpanan data, sehingga dibuatclass tersebut. Namun hal tersebut hanya akan dimunculkan pada implementasi basisdata saja, sehingga domain model yang dihasilkan lebih sederhana.
Perancangan basisdata
Pada tahap perancangan basisdata, hal yang pertama dilakukan adalah mentransformasikan domain model kedalam basisdata konseptual seperti terlihat pada Gambar 12. Setiap entitas dalam domain model menjadi entitas basisdata konseptual.Kemudian dibuat relasi antar entitas tersebut ditentukan juga primary key dari setiap entitas tersebut.Setelah relasi terbangun, kemudian dilihat apakah relasi tersebut dapat ditransformasikan kedalam satu tabel terpisah. Seperti pada relasi antara pegawai dan pangkat, dibuat tabel relasi antara keduanya dengan membuat tabel riwayat_kepangkatan.
Implementasi
Implementasi basisdata
Implementasi basis data menggunakan DBMS MySQL. Nama tabel basisdata disesuaikan dengan hasil perancangan sebelumnya.
Implementasi sistem
Setelah rancangan sistem telah tersedia, langkah selanjutnya adalah pengembangan sistem.Lingkungan pengembangan menggunakan server apache yang sudah terintegrasi dalam paket XAMPP.Dalam paket tersebut juga sudah terintegrasi php dan basisdata MySQL.Implementasi pemrograman menggunakan framework Codeigniter yang menganut arsitektur MVC.Selain itu, penelitian ini juga menggunakan library-library untuk mempercepat pemrograman. Library yang digunakan yaitu Grocery CRUD untuk operasi tambah, edit, dan hapus, library TCPDF untuk pembuatan laporan, dan untuk antarmuka digunakan template Supr Admin yang sudah mendukungresponsive web design.
Library grocery CRUD digunakan dalam semua menu yang memerlukan proses tambah, ubah dan hapus. Penggunaan grocery CRUD mempercepat pengembangan sistem karena pemrogram hanya perlu memanggil objek grocery CRUD dan mengatur konfigurasi dariobjek tersebut. Namun grocery crud masih memiliki kelemahan diantaranya belum dapat menampilkanmulti tabledalam satu halaman tanpa merubahcore-nya karena grocery CRUD sama seperti Codeigniter menganut singleton pattern. Selain itu grocery CRUD ini sulit untuk dikostumisasi sesuai dengan keinginan kita.
.Struktur menu terdiri dari 3 menu utama yaitu manajemen kepegawaian, manajemen sistem, dan profil pengguna.pengguna dengan akses admin dapat mengakses semua menu tersebut sedagkan pengguna pegawai hanya dapat mengakses menu profil pengguna dan pengajuan cuti.Menu manajemen kepegawaian terdiridari submenu daftar pegawai, kenaikan pangkat, gaji berkala, pensiun, cuti, laporan dan bezzeting.Menu manajemen sistem terdiri dari submenu organisasi, jabatan, golongan/pangkat, dan cuti. Sedangkan menu profil pegawai terdiri dari sub menu biodata, riwayat kepangkatan, riwayat keluarga, riwayat KGB, riwayat pendidikan, riwayat pelatihan, dan riwayat jabatan.
Pengujian
Pengujian dilakukan dengan metode Blackbox testing. Pengujian black box
21
Perbandingan dan Pengukuran Sistem
Tujuan awal SIMPEG Distani adalah untuk melengkapi SIMPEG Kota Bogor yang memiliki beberapa kelemahan. Perbedaan yang dimiliki oleh SIMPEG Kota Bogor dan SIMPEG Distani adalah sebagai berikut
Struktur navigasi
Pada SIMPEG Kota Bogor, struktur navigasi cenderung tidak terstruktur dan tidak direncanakan dengan baik. Penulisan judul dan penempatan navigasi yang kurang relevan menimbulkan kesulitan dalam mengingat dan pembelajaran. Pada SIMPEG Distani hal ini diperbaiki dengan membagi menu navigasi tersebut kedalam beberapa komponen utama yaitu : 1) manajemen kepegawaian; 2) manajemen sistem; dan 3) profil.
Manajemen sistem berfungsi untuk memelihara data induk yaitu organisasi, jabatan, golongan/pangkat, cuti, pendidikan. Manajemen kepegawaian berfungsi untuk menampilkan informasi kepegawaian dan memelihara data pegawai dan laporan-laporan.Sedangkanmenu Profil berfungsi untuk menampilkan profil pengguna SIMPEG dan memelihara data pribadi pengguna SIMPEG.
Tabel 5 Kriteria pengujian pada setiapuse case
Id kasus uji Use case Kriteria evaluasi hasil pengujian Hasil
UC-1 Melihat pegawai
yang berhak naik pangkat
Sistem dapat menampilkan daftar pegawai yang akan naik pangkat, dan tanggal kenaikan pangkatnya.
Berhasil
UC-2 Verifikasi
kelengkapan berkas pengajuan kenaikan pangkat
Setelah klik tombol pengajuan, tampil halaman yang berisi daftar
berkas kelengkapan kenaikan
pangkat, kemudian berkas dapat di download.
Berhasil
UC-3 Ubah status
kenaikan pangkat
menjadi dalam
proses
Setelah tombol proses di klik, status pada halaman monitoring menjadi dalam proses , dan jika dilihat pada riwayat kenaikan pangkat. Pangkat baru sudah tertera dengan
status inactive . Tombol proses
berubah menjadi aktifkan
Berhasil
UC-4 Ubah status
kenaikan menjadi aktif
Setelah tombol aktifkan di klik,
muncul halaman edit riwayat
kepangkatan, dan status
kepangkatan menjadi active
Berhasil
UC-5 Melengkapi data
riwayat kepangkatan.
Update riwayat kepangkatan dan upload berkas SK pangkat baru.
Fitur
Dalam Tabel 5, terlihat ketersedian fitur yang ada dalam SIMPEG Kota Bogor dan SIMPEG Distani. Fitur yang ada pada SIMPEG Kota Bogor juga ada dalam SIMPEG Distani meliputi : Biodata pegawai, riwayat keluarga, riwayat pendidikan, riwayat pelatihan, riwayat jabatan, daftar urut kepangkatan (DUK) dan berkas kepegawaian. Namun ada perbedaan antara fitur-fitur tersebut yaitu pada berkas kepegawaian pada SIMPEG Kota Bogor, fitur tersebut terpisah tersendiri sedangkan pada SIMPEG Distani berkas-berkas tersebut tidak disimpan dalam menu tersendiri melainkan digabung dengan data dari berkas tersebut, misalkan berkas kenaikan pangkat disimpan dalam masing-masing riwayat pangkat, berkas kenaikan gaji berkala disimpan dalam riwayat kenaikan gaji berkala. Hal ini untuk mengurangi redudansi data dan memudahkan dalam pencarian berkas yang disimpan dalam format digital. Perbedaan juga pada fitur DUK, pada SIMPEG Kota Bogor daftar tersebut tidak dapat langsung dicetak karena masih dalam format Web, sedangkan pada SIMPEG distani sudah dalam
Tabel 6 Perbandingan fitur SIMPEG Kota Bogor dengan SIMPEG Distani
No Fitur SIMPEG Kota
Bogor
SIMPEG
Distani Keterangan
1 Biodata Ada Ada
2 Riwayat Keluarga Ada Ada
3 Riwayat Kepangkatan Tidak ada Ada
4 Riwayat KGB
(Impasing)
Tidak ada Ada
5 Riwayat Pendidikan Ada Ada
6 Riwayat Pelatihan Ada Ada
7 Riwayat Jabatan Ada Ada
8 Berkas Kepegawaian Ada Ada
9
11 Daftar rencana pensiun Tidak Ada Ada
12 Laporan Daftar
pegawai
Tidak ada Ada
13 Laporan DUK Ada Ada Urutannya
masih salah
16 Laporan kenaikan gaji
berkala
Tidak Ada Ada
17 Laporan Pensiun Tidak Ada Ada
18 Pengajuan Cuti Tidak Ada Ada
19 Pembuatan SKUM Tidak Ada Ada
20 Grafik pemberkasan
Digital
23
format PDF sehingga dapat langsung dicetak. Selain itu DUK dalam SIMPEG Kota Bogor ternyata urutannya masih salah karena parameter yang diperhitungkan hanya meliputi kepangkatan saja, hal ini diperbaiki pada SIMPEG Kota Bogor dengan memperhitungkan semua parameter sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain fitur-yang ada pada kedua SIMPEG tadi, ada beberapa fitur yang ditambahkan pada SIMPEG Distani yaitu riwayat kepangkatan, riwayat KGB, daftar rencana kenaikan pangkat, daftar rencana kenaikan gaji berkala, daftar rencana pensiun, pengajuan cuti, sertabezzetingpegawai.
Pembuatan laporan
Pada SIMPEG lama milik BKPP Kota Bogor, telah ada menu yang menghasilkan Daftar urut kepangkatan. Namun urutan yang dihasilkan belum sesuai dengan seharusnya. Kesalahan dalam pembuatan DUK tersebut yaitu hanya memperhatikan pangkat dari pegawai tersebut, sedangkan dalam penyusunan DUK, seperti telah dijelaskan sebelumnya, selain pangkat juga harus diperhatikan parameter lain yaitu jabatan (eselon), masa kerja, latihan jabatan, pendidikan, dan usia. Sehingga pada SIMPEG Dinas Pertanian parameter-parameter tersebut ikut diperhitungkan sehingga DUK yang dihasilkan lebih akurat. Selain DUK, SIMPEG Kota Bogor tidak memiliki fitur pembuatan laporan yang lain yang dibutuhkan sedangkan pada SIMPEG Distani, dengan data yang sama juga dihasilkan laporan Daftar Nominatif pegawai, laporan kenaikan pangkat tahun, laporan kenaikan gaji berkala, dan laporan pegawai yang telah pensiun.
Pengujian kuisioner
Pengujian kuisioner dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerimaan sistem informasi kepegawaian yang dibangun dan dibandingkan dengan sistem informasi kepegawaian Pemerintah Kota Bogor.Pengujian dilakukan terhadap kualitas sistem, kualitas informasi dan dampak dari sistem informasi kepegawaian tersebut terhadap individu dan organisasi. Kuisioner terdiri dari sepuluh pernyataan dengan penilaian menggunakan skala likert dengan skala 4. Isi pernyataan terdiri dari 3 pernyataan kualitas sistem, 3 pernyataan kualitas informasi, dan 4 pernyataan dampak penggunaan sistem informasi.Kuisioner yang disebar dapat dilihat dalam Lampiran 9.
Pernyataan kuisioner adalah sebagai berikut: 1 Tampilan antarmuka SIMPEG menarik
2 SIMPEG mudah dipelajari 3 SIMPEG mudah digunakan
4 SIMPEG menghasilkan informasi yang lengkap
5 SIMPEG menghasilkan informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
6 SIMPEG menghasilkan informasi yang mudah dipahami
7 SIMPEG bermanfaat dalam proses manajemen kepegawaian di kantor anda 8 SIMPEG membantu pekerjaan anda
Responden kuisioner berjumlah 5 orang yang terdiri dari 1 orang kepala subbag umum dan kepegawaian, dan 4 orang pelaksana pada subbag umum dan kepegawaian sebagai unit kerja pengelola kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor.
Berdasarkan hasil kuisioner yang dapat dilihat pada Gambar 13 menyatakan bahwa secara umum SIMPEG Distani lebih baik dengan mendapatkan penilaian sebesar 84,5% dibandingkanSIMPEG Pemerintah Kota Bogor yang mendapatkan penilaian 62%. SIMPEG Distani unggul pada segi tampilan (90%), segi kemudahan mempelajari (75%), kelengkapan informasi (75%), informasi yang benar (75%), manfaat (95%), produktifitas (95%), menurunkan tingkat kesalahan (85%), dan meningkatkan efisiensi (90%). Sedangkan pada segi kemudahan penggunaan dan pemahaman informasi kedua SIMPEG tadi mendapatkan penilaian yang sama yaitu 80% dan 75%.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Simpulan dari penelitian ini adalah
1 Berdasarkan hasil analisis dan perancangan, dapat disimpulkan sistem informasi kepegawaian ini dapat menjawab kebutuhan informasi kepegawaian yang selama ini belum dapat terpenuhi oleh sistem informasi kepegawaian yang telah ada.
2 Penggunaan framework dan component-base construction, mempercepat membuatan kode program, namun membatasi dalam hal implementasi. Sehingga hal ini dibutuhkan pemahaman yang mendalam terhadap komponen yang kita gunakan, Atau jika tidak, malah akan memperlambat pembuatan program karena kita harus mempelajari terlebih dahulu komponen tersebut
Saran
Saran untuk pengembangan selanjutnya adalah
1 Dalam tahap perancangan dengan pendekatan berorientasi objek ini tidak melakukan robustness analysis, sehingga penulis sering terjebak pada
Gambar 13 Grafik hasil kuisioner 0%
20% 40% 60% 80% 100%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Simpeg Kota Bogor
25
perubahan kode program ditengah penelitian. Untuk mengantisipasi hal tersebut, disarankan untuk melakukan robustness analysisuntuk menjembatani tahap analisis dan perancangan dan diterapkan pada setiapuse caseyang ada. 2 Penambahan fitur seperti penilaian prestasi kerja pegawai, absensi, dan
penghitungan tunjangan berdasarkan penilaian objektif.
DAFTAR PUSTAKA
[BKN] Badan Kepegawaian Negara. 2010. Daftar urut kepangkatan [internet]
[diunduh 2013 Feb 9]. Tersedia pada:
http://www.bkn.go.id/in/peraturan/pedoman/pedoman-pegawai/pegawai-duk.html.
Griffiths A. 2010. CodeIgniter 1.7 Profesional Development.Birmingham (UK): Packt.
Kodarisman R. 2013. Evaluasi penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) di Pemerintah Kota Bogor [tesis]. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada.
Marimin, Tanjung H, Prabowo H. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta (ID): Grasindo.
Miles R, Hamilton K. 2006.A Pragmatic Introduction toUML:Learning UML2.0. California (US): O Reilly.
Putrawan IG. 2005. Analisis dan perancangan sistem pengaturan fasilitas kerja karyawan bergerak [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
KUISIONER PERBANDINGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA PEMERINTAH KOTA BOGOR DAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN LINGKUP DINAS PERTANIAN KOTA
BOGOR
No :
Nama :
Jabatan :
Subunit Kerja :
Petunjuk :
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas sistem, kualitas informasi, serta dampak dari sistem informasi kepegawaian Pemerintah Kota Bogor (SIMPEG PEMKOT BOGOR), dan sistem informasi lingkup Dinas Pertanian Kota Bogor (SIMPEG DISTANI). SIMPEG PEMKOT BOGOR dapat diakses di http://www.simpeg.kotabogor.go.id sedangkan SIMPEG DISTANI dapat diakses lokal dihttp://192.168.1.2/simpeg.distani.
Berilah tanda (v) pada kolom penilaian dari setiap pernyataan sesuai dengan penilaian anda.
No Pertanyaan
Penilaian SIMPEG
Pemkot Bogor
SIMPEG Distani
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tampilan antarmuka SIMPEG menarik
2. SIMPEG mudah dipelajari
3. SIMPEG mudah digunakan
4. SIMPEG menghasilkan informasi yang lengkap
5. SIMPEG menghasilkan informasi yang benar
dan dapat dipertanggungjawabkan
6. SIMPEG menghasilkan informasi yang mudah
dipahami
7. SIMPEG sangat bermanfaat dalam proses
manajemen kepegawaian di Kantor Anda
8. SIMPEG membantu pekerjaan anda
9. SIMPEG dapat menurunkan tingkat kesalahan
10 SIMPEG meningkatkan efisiensi unit kerja
Bogor, 2013
27
Lampiran 2 Use case diagram
uc manaj emen pegaw ai
Lampiran 2 Lanjutan
uc monitoring_pensiun
Admin Kepegaw aian melihat pegaw ai yang
akan mencapai BUP
cetak daftar riw ayat kepangkatan cetak daftar riw ayat
keluarga pegaw ai menj adi tidak aktif/pensiun
kenaikan gaj i berkala laporan tahunan
mengaj ukan cuti melihat sisa cuti
Pegaw ai
atasan
29
Lampiran 3 Use case scenariomanajemen pegawai
Namause case Basic scenario Alternate scenario
Login Pengguna memasukan nip dan
password. Sistem melakukan validasi dan menampilkan
halamanhome
Melihat daftar pegawai Admin memilih menu daftar
pegawai, sistem menampilkan pegawai yang masih aktif sesuai urutan eselon
Melihat detail pegawai Pada halaman detail pegawai ,
Admin memilih tombol detail untuk melihat detail pegawai, sistem menampilkan halaman detail pegawai
Admin mencari pegawai dalam isian cari dan klik
cari
Melihat riwayat keluarga Pada halaman detail pegawai ,
Admin memilih link/tombol
riwayat keluarga, sistem
menampilkan halaman
riwayat keluarga Melihat riwayat kenaikan
gaji
Pada halaman detail pegawai, Admin memilih link/tombol riwayat kenaikan gaji berkala, sistem menampilkan halaman riwayat kenaikan gaji berkala Melihat riwayat
kepangkatan
Pada halaman detail pegawai, Admin memilih tombol/link riwayat kepangkatan
Melihat riwayat pelatihan Pada halaman detail pegawai,
Admin memilih tombol/link riwayat pelatihan
Menambah pegawai Pada halaman daftar pegawai,
admin memilih tombol
tambah pegawai Menambah riwayat
keluarga
Pada halaman riwayat
keluarga, admin memilih
tombol tambah riwayat
keluarga Lampiran 3 Lanjutan
Namause case Basic scenario Alternate scenario
Menambah riwayat kepangkatan
Pada halaman riwayat
kepangkatan, admin memilih tambah riwayat kepangkatan,
sistem menampilkan form
riwayat kepangkatan
Admin memilih tombol
proses pada menu
monitoring kenaikan
pangkat
Menambah riwayat pelatihan
Pada halaman riwayat
pelatihan, pilih tambah
riwayat pelatihan.
Mencetak SKUM-PTK Pada halaman riwayat
SKUM-PTK
Menghapus pegawai pada halaman daftar pegawai,
pilih hapus pegawai
Mengubah biodata Pegawai memilih menu
biodata, kemudian pilih edit,
Mengubah riwayat keluarga Pegawai memilih menu
riwayat keluarga, kemudian pilih keluarga yang akan dirubah
Merubah password Pegawai memilih menu ubah
31
Lampiran 4 Use case scenariomonitoringKGB
Namause case Basic scenario Alternate scenario
Melihat daftar KGB Admin memiih menu
monitoring KGB, sistem
menampilkan daftar
kenaikan gaji berkala
pegawai terakhir dan
periode kenaikan gaji
berkala berikutnya Verifikasi dan download
berkas
Admin memilih tombol
verifikasi, dan sistem
menampilkan link berkas-berkas persyaratan kenaikan gaji berkala
Admin mendownload
berkas persyaratan kenaikan gaji berkala
Memproses pengajuan KGB
Admin memilih tombol
proses, system menambah
riwayat kenaikan gaji
berkala pegawai dengan status belum aktif.
Mencetak daftar pengajuan KGB
Admin memilih tombol
cetak, sistem menampilkan daftar pegawai yang telah diproses (status kgb belum aktif)
Mengubah status KGB menjadi aktif
Setelah SK KGB diterima,
admin memilih tombol
aktifkan, sistem
menampilkan halaman ubah
riwayat kenaikan gaji
Lampiran 5 Use case scenariomonitoringpensiun
Namause case Basic scenario Alternate scenario
Melihat pegawai yang mencapai BUP
Admin memilih menu
monitoring pensiun, sistem menampilkan BUP semua pegawai
Cetak DPCP Admin memilih pegawai
yang akan mencapai BUP
ditandai dengan warna
kuning, pilih cetak DPCP
Data pegawai belum
lengkap, tampilkan error
Cetak daftar riwayat keluarga
Admin memilih pegawai yang akan mencapai BUP,
cetak daftar riwayat
keluarga Cetak daftar riwayat
kepangkatan
Admin memilih pegawai yang akan mencapai BUP,
cetak daftar riwayat
kepangkatan Cetak surat pernyataan
tidak pernah dijatuhi hukuman
Admin memilih pegawai yang akan mencapai BUP, cetak surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman
Proses pengajuan pensiun Admin memilih pegawai
yang akan mencapai BUP, pilih tombol proses, sistem menambahkan pegawai ke daftar pengajuan pensiun mencetak pengajuan
pensiun
Admin memilih daftar
pengajuan pensiun, pilih cetak pengajuan pensiun. Mengubah status pegawai
menjadi tidak aktif
Admin memilih monitoring
pensiun, pilih tombol
33
Lampiran 6 Use case scenariocuti
Namause case Basic scenario Alternate scenario
Melihat sisa cuti Pegawai
Mengajukan cuti Pegawai memilih menu
pengajuan cuti, pilih jenis cuti, insert mulai cuti, Melihat status pengajuan
cuti
Pegawai memilih riwayat cuti
menyetujui Atasan memilih persetujuan
Lampiran 7 Sequence diagram
sd login sequence
pegawai
admin kepegawaian login_view home_view dashboard_view login_controller pegawai_model
entri nip dan password
login(nip, password)
validasi() get_login_info(nip) :password
is_admin() [IS_ADMIN]:
[TRUE]:
35
Lampiran 8 Perbandingan SIMPEG Kota Bogor dengan SIMPEG Dinas Pertanian
No Fitur SIMPEG Kota Bogor SIMPEG Distani Keterangan
1. Biodata Ada Ada
2. Riwayat Keluarga Ada Ada
3. Riwayat Kepangkatan Tidak ada Ada
4. Riwayat KGB
(Impasing)
Tidak ada Ada
5. Riwayat Pendidikan Ada Ada
6. Riwayat Pelatihan Ada Ada
7. Riwayat Jabatan Ada Ada
8. Berkas Kepegawaian Ada Ada
9
11. Daftar rencana pensiun Tidak Ada Ada
12. Laporan Daftar
pegawai
Tidak ada Ada
13. Laporan DUK Ada Ada Urutannya
masih salah
16. Laporan kenaikan gaji
berkala
Tidak Ada Ada
17. Laporan Pensiun Tidak Ada Ada
18 Pengajuan Cuti Tidak Ada Ada
19. Pembuatan SKUM Tidak Ada Ada
20. Grafik
pemberkasan Digital
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Lebak, Banten, pada tanggal 18 Juni 1985, dari pasangan Edi Somantri dan Sopiah. Penulis merupakan putra pertama dari tiga bersaudara. Penulis menjalani pendidikan SD dampai SMP di tanah kelahiran Lebak, pada tahun 2000 kemudian melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 4 Bogor dan Lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2006 penulis menyelesaikan pendidikan pada program studi Diploma 3 Elektronika dan Teknologi Komputer, Institut Pertanian Bogor (IPB). Penulis kemudian bekerja dibeberapa perusahaan Provider Telekomunikasi dan Konsultan Teknologi Informasi di Jakarta.