• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRA (1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KANTOR LURAH BANCAR

KABUPATEN PURBALINGGA BERBASIS WEB

Edi Triono1), Bangun Wijayanto2), Nofiyati2)

1Mahasiswa Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman 2Staff Pengajar pada Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman

ABSTRAK

Kelurahan Bancar berada di wilayah Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga. Dalam menjalankan kewajiban administrasi kependudukan, Kantor Lurah Bancar mengalami kendala dalam melakukan pengelolaan data kependudukan. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan di tingkat Penyelenggara dan Instansi Pelaksana sebagai satu kesatuan. Dengan menggunakan metode pengembangan softwarewaterfall, sistem ini dikembangkan untuk dapat membantu berbagai pihak dalam menyelesaikan persoalan administrasi kependudukan. Dari hasil pengembangan sistem ini, perangkat desa, warga, pegawai kecamatan, bahkan Ketua RT dan Ketua RW dapat terlibat di dalamnya. Fungsi utama dari sistem ini adalah pengelolaan data kependudukan serta membuat surat pengantar / surat keterangan. Kedua fungsi utama sistem inilah solusi dari kendala yang selama ini dialami dalam administrasi kependudukan.

Kata Kunci : Data Kependudukan, Metode Waterfall, Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, Surat Pengantar / Keterangan.

ABSTRACT

Bancar Village is located in Purbalingga District, Purbalingga Regency. In the line of its duty, this office faced some obstacles for managing data of its citizen. The Population Administration Information System (SIAK) is an information system that exploit information technology and communication for facilitating the population administration management on executor and implementer's institution as an unity. With the flow of using the waterfall method for developing software, this system was developed for helping any side on the population administration problems solution. The result of develop this system is village officer, citizen, district officer, even chief of neighborhood association and chief of neighborhood unity on association can mixed up with them. The main function of this system is to manage the data of citizen and to make the introduction and statement's letter. Both of those main functions are the solution for the obstacles that has been faced in the population administration.

Keywords : The data of population, Waterfall method, The Population Administration Information System, The introduction and statement’s letter.

1.

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kelurahan Bancar merupakan salah satu instansi pemerintahan di wilayah Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah yang saat ini sudah merasakan manfaat dari perkembangan teknologi yaitu dengan menggunakan sebuah sistem

(2)

tahun 2009. Fungsi utama dari sistem tersebut adalah untuk mengelola surat keterangan maupun surat pengantar bagi warganya. Pegawai kelurahan cukup terbantu dengan adanya sistem tersebut karena surat merupakan komponen pendukung dalam administrasi kependudukan. Namun dalam penggunaannya, sistem tersebut memiliki beberapa kendala diantaranya banyak ditemukan kegagalan fungsi, data penduduk tidak dapat diperbaharui (tidak dapat mengelola data penduduk) padahal data penduduk sangat dibutuhkan guna menunjang fungsionalitas sistem ini. Hal yang sama dialami oleh Kantor Lurah Penambongan, bahkan saat ini SIMYANMAS sudah tidak dapat digunakan dan beralih menggunakan

Microsoft Office.

Administrasi kependudukan tidak hanya berkutat pada masalah persuratan / pelayanan masyarakat, masalah yang paling penting adalah tentang pengelolaan data kependudukan. Kantor Lurah Bancar mengalami kesulitan dalam melakukan pengelolaan data kependudukan. Selama ini Kantor Lurah Bancar mendapatkan data penduduk dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Purbalingga. Sedangkan untuk menyimpan data kependudukan lainnya seperti data kelahiran, kematian, pindah penduduk, pernikahan, maupun data warga baru dicatat dalam buku register.

Dari masalah tersebut muncul ide untuk mengembangkan sebuah sistem informasi berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP yang dapat digunakan untuk keperluan administrasi kependudukan. Atas dasar itulah, maka penulis mengangkat sebuah judul “Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Kantor Lurah Bancar Kabupaten Purbalingga Berbasis Web”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya dapat dibuat rumusan masalahnya adalah :

1. Bagaimana mengembangkan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan

Kantor Lurah Bancar Kabupaten Purbalingga berbasis Web ?

2. Bagaimana mengelola data kependudukan dengan efektif ?

3. Bagaimana memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih efisien ?

4. Bagaimana membuat laporan data kependudukan secara up-to-date ?

2. Tinjauan Pustaka 2.1 Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch / K. Roscoe dalam Jogiyanto (2008 : 11) mendefinisikan Sistem informasi sebagai berikut :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan bagi pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.2 Konsep Administrasi

Pengertian Administrasi Menurut

Drs. Ulbert Silalahi dalam bukunya yang

berjudul Studi Tentang Ilmu Administrasi,

adalah :

penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan maksud menyediakan keterangan serta

mempermudahkan memperolehnya

kembali secara keseluruhan dan dalam

hubungannya satu sama lain.”

2.3 Konsep Kependudukan

Kependudukan adalah hal yang

berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan,

persebaran,

mobilitas,

penyebaran,

kualitas, kondisi kesejahteraan, yang

menyangkut politik, ekonomi, sosial

budaya, agama, serta lingkungan (UU No.

23 Th 2006).

2.4 Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan

(3)

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan di tingkat Penyelenggara dan Instansi Pelaksana sebagai satu kesatuan.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Analisis dan Definisi Persyaratan Pada tahap ini penulis menggali informasi dari calon pengguna mengenai kebutuhan sistem informasi administrasi kependudukan, mulai dari entitas sistem, data kependudukan, file surat serta persyaratannya, serta kemampuan sistem yang dibutuhkan oleh user. Cara memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan adalah dengan metode studi kasus dan wawancara. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment. Dokumen yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.

a. Studi Kasus

Studi kasus yang dilakukan pada Kantor Lurah Bancar untuk mengetahui bagaimana sistem sejenis administrasi kependudukan yang diterapkan sebelumnya. Hasil pengamatan dan evaluasi terhadap sistem yang sebelumnya digunakan sebagai kebutuhan sistem yang akan dibangun.

b. Wawancara

Wawncara pada tahapan analisis dan definisi persyaratan dilakukan kepada pihak terkait yaitu Lurah Bancar dan jajarannya. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi berupa gambaran sistem sebelumnya, data dan informasi yang dibutuhkan pada sistem, kebutuhan pengguna terhadap sistem, serta kebutuhan sistem itu sendiri.

Hasil dari studi kasus dan wawancara tersebut dianalisis dan dijadikan acuan dalam kegiatan perancangan sistem dan perancangan perangkat lunak. Hasil studi kasus dan wawancara dirangkum menjadi pembahasan analisis pengguna dan analisis sistem.

3.2 Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak

Tahap perancangan sistem mengacu pada hasil analisis yang telah dilakukan dan dijelaskan pada analisis dan definisi

persyaratan. Perancangan sistem menggunakan konsep object oriented programming dengan bahasa Unified Modeling Language (UML). Perancangan dengan menggunakan UML akan menghasilkan tiga diagram, yaitu usecase diagram, sequence diagram, dan class diagram.

Use CaseDiagram

Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas dari sistem serta merepresentasikan interaksi antara aktor atau pengguna dengan sistem. Use Case Diagram

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan digambarkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Use Case Diagram SIAK

Berdasarkan Gambar 1 dapat digambarkan bahwa sistem informasi ini memiliki tujuh aktor yang berinteraksi dengan sistem, yaitu Admin, Kesra, Kecamatan, Lurah, Warga, Ketua RT, Ketua RW. Ketujuh aktor tersebut berinteraksi dengan sebelas case

dengan

hak akses masing – masing pada case tersebut. 1. Case Login

Case Login merupakan fungsi untuk menentukan dan memberikan akses kepada setiap pengguna yang akan masuk ke dalam sistem. Terdapat tujuh level pengguna yang berbeda dengan hak akses yang berbeda pula. 2. Case Mengelola Data Penerima Bantuan

Case mengelola Data Penerima Bantuan meliputi menambah, melihat, mengubah, menghapus, serta mencetak data penerima bantuan. Case ini dapat diakses oleh kesra, Lurah, Ketua RT, Ketua RW. Tujuan dari case

(4)

mengelola data penerima bantuan secara penuh.

3. Case Mengelola Akun SIAK

Case mengelola akun SIAK merupakan fungsi untuk mengelola pengguna sistem sebagai cara untuk memperbaharui data akun. Aktor admin dan Lurah dapat mengelola semua akun yang terdaftar pada sistem, fungsi yang terdapat pada case ini meliputi tambah, tampil, ubah, aktivasi, serta hapus akun sistem. Sedangkan untuk aktor selain admin dan Lurah fungsi mengelola akun ini digunakan untuk mengubah profil akun pribadi miliknya.

4. Case Mengelola Data Penduduk

Case mengelola Data Penduduk meliputi fungsi untuk menambah, melihat, mengubah, menghapus, mencetak data penduduk. Case

ini dapat diakses oleh admin, kecamatan, lurah, ketua RT, ketua RW, warga. Tujuan dari case ini adalah untuk mengelola data penduduk. Admin dan Lurah dapat mengakses seluruh fungsi kelola data penduduk kecuali fungsi verifikasi data penduduk. Aktor kecamatan dapat mengakses fungsi lihat dan ubah(verifikasi) data penduduk. Ketua RT dan Ketua RW dapat melihat informasi penduduk di wilayahnya saja. Sedangkan aktor warga hanya dapat melihat informasi anggota keluarganya saja.

5. Case Mengelola Data Kematian

Case mengelola Data Kematian meliputi menambah, melihat, mengubah, menghapus, serta mencetak laporan data kematian. Case

ini dapat diakses oleh admin, Lurah, Kecamatan, Ketua RT, Ketua RW, Warga. Tujuan dari case ini adalah untuk mengelola data kematian. Ketua RT dan Ketua RW hanya dapat melihat informasi data kematian tetapi hanya untuk lingkup RT atau RW masing - masing. Admin dan Lurah dapat mengelola data kematian secara penuh. Warga juga dapat melihat data kematian dalam keluarganya. Sedangkan untuk Kecamatan hanya dapat melihat informasi data kematian saja.

6. Case Mengelola Data Kelahiran

Case mengelola Data Kelahiran meliputi menambah, melihat, mengubah, menghapus, serta mencetak laporan data kelahiran. Case

ini dapat diakses oleh admin, Lurah, Kecamatan, Ketua RT, Ketua RW. Tujuan dari case ini adalah untuk mengelola data kelahiran. Ketua RT dan Ketua RW hanya dapat melihat informasi data kelahiran tetapi hanya untuk lingkup RT atau RW masing - masing. Admin dan Lurah dapat mengelola data kelahiran secara penuh. Sedangkan untuk Kecamatan hanya dapat melihat informasi data kelahiran saja.

7. Case Mengelola Data Pernikahan

Case mengelola Data Pernikahan meliputi menambah, melihat, mengubah, menghapus, serta mencetak laporan data pernikahan. Case ini dapat diakses oleh admin, Lurah, Kecamatan, Ketua RT, Ketua RW. Tujuan dari case ini adalah untuk mengelola data pernikahan. Ketua RT dan Ketua RW juga hanya dapat melihat informasi data pernikahan tetapi hanya untuk lingkup RT atau RW masing - masing. Admin dan Lurah dapat mengelola data pernikahan secara penuh. Sedangkan untuk Kecamatan hanya dapat melihat informasi data pernikahan saja. 8. Case Mengelola Data Pindah Penduduk

Case mengelola Data Pindah Penduduk meliputi menambah, melihat, mengubah, menghapus, serta mencetak laporan data pindah penduduk. Case ini dapat diakses oleh admin, Lurah, Kecamatan, Ketua RT, Ketua RW. Tujuan dari case ini adalah untuk mengelola data pindah penduduk. Ketua RT dan Ketua RW hanya dapat melihat informasi data pindah penduduk tetapi hanya untuk lingkup RT atau RW masing - masing. Admin dan Lurah dapat mengelola data pindah penduduk secara penuh. Sedangkan untuk Kecamatan hanya dapat melihat informasi data pindah saja.

9. Case Mengelola Data Warga Baru

(5)

dapat mengelola data warga baru secara penuh. Sedangkan untuk Kecamatan hanya dapat melihat informasi data warga baru saja. 10. Case Mengelola Data Master

Case mengelola Data Master meliputi menambah, import ,melihat, mengubah, serta menghapus data master. Data master meliputi data agama, data status hubungan keluarga, data pendidikan, data status, data pekerjaan, data RT / RW, data pegawai kelurahan, data jenis bantuan, data keluarga, serta data jenis surat. Import data hanya ada untuk data keluarga. Case ini dapat diakses oleh admin, lurah dan kesra. Tujuan dari case ini adalah untuk mengelola data master. Kesra hanya dapat mengelola data jenis bantuan, admin dapat mengelola semua data master kecuali data jenis bantuan. Sedangkan Lurah dapat mengelola semua data master.

11. Case Mengelola Surat Keterangan / Surat Pengantar

Case Mengelola surat keterangan / surat pengantar dapat diakses oleh aktor admin, Lurah, Ketua RT, Ketua RW dan warga. Fungsi dari case ini adalah untuk mengelola surat keterangan atau surat pengantar yang meliputi membuat, mengubah, menghapus, mencetak surat, menyetujui permohonan pengajuan surat, serta mencetak laporan permohonan surat. Admin dan Lurah dapat langsung membuat dan mencetak surat untuk selanjutnya disahkan dengan cara ditandatangani oleh Lurah atau yang mewakili. Ketua RT dan Ketua RW dapat membuat, menyetujui, serta mencetak surat dengan syarat surat sudah disetujui oleh Ketua RT dan Ketua RW. Sedangkan aktor warga ketika akan membuat surat tidak dapat langsung mencetak surat sebelum disetujui oleh aktor Ketua RT dan Ketua RW atau disetujui oleh admin. Fitur cetak laporan permohonan surat hanya tersedia untuk pengguna Lurah.

Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) adalah model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi objek-objek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara

entitas-entitas itu. Conceptual Data Model sistem informasi akademik dapat dilihat pada

Gambar 2.

Gambar 2. Conceptual Data Model (CDM)

Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data tersebut. Physical Data Model

(6)

Gambar 3. Physical Data Model (PDM)

Class Diagram

Class diagram adalah diagram yang menggambarkan hubungan satu class dengan

class yang lainnya serta menggambarkan struktur dan deskripsi class. Class diagram

diperoleh dari penggambaran sequence diagram. Class diagram Sistem Informasi Administrasi Kependudukan digambarkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Class Diagram Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah setiap case yang ada pada use case diagram.

Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal yang menggambarkan waktu dan dimensi horizontal yang menggambarkan objek yang terkait dalam case tersebut.

Sequence DiagramLogin

Login adalah proses yang dapat dilakukan oleh semua aktor, yaitu Admin, Lurah, Kesra, Kecamatan, Warga, Ketua RT, Ketua RW. Proses ini dilakukan untuk menentukan hak akses sistem yang diberikan pada masing-masing aktor. Proses login dapat direpresentasikan pada Gambar 5.

Gamabar 5. Sequence Diagram Login

Sequence Diagram Mendaftar Akun (Warga)

(7)

mengakses sistem dibutuhkan sebuah akun. Berikut ini gambaran dari proses pembuatan akun warga dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Sequence Diagram Mendaftar Akun (Warga)

Sequence Diagram Mengelola Data Penduduk

Halaman Mengelola Data Penduduk dapat diakses oleh semua aktor kecuali kesra. Terdapat beberapa proses yang ada dalam

case mengelola Data Penduduk.

a. Tambah Data Penduduk

Didalam case mengelola Data Penduduk terdapat proses tambah data penduduk yang dapat dilakukan oleh aktor admin, lurah, dan kecamatan. Dapat direpresentasikan pada Gambar 7.

Gambar 7. Sequence Diagram Tambah Data Penduduk

b. Import Data Penduduk

Case import data penduduk merupakan salah satu case sebagai alternatif tambah data penduduk. Case ini dapat dilakukan oleh admin dan lurah. Dapat direpresentasikan pada Gambar 8.

Gambar 8. Sequence Diagram Import Data Penduduk

c. Tampil Data Penduduk

Case tampil data penduduk terhubung dengan beberapa aktor yaitu admin, lurah, kecamatan, ketua rw, ketua rt, dan juga warga. Data yang ditampilkan terdapat perbedaan pada beberapa aktor. Aktor admin, lurah dan kecamatan dapat melihat semua data penduduk Kelurahan Bancar. Aktor ketua RW dan ketua RT hanya dapat melihat data penduduk di wilayahnya saja. Sedangkan untuk aktor warga, data penduduk yang ditampilkan adalah data penduduk keluarganya saja. Dapat direpresentasikan pada Gambar 9.

Gambar 9. Sequence Diagram Tampil Data Penduduk

d. Ubah, Hapus, Cetak Data Penduduk Selain proses tambah dan tampil data penduduk, case mengelola data penduduk juga terdapat fungsi ubah, hapus, dan cetak data penduduk. Dapat direpresentasikan pada Gambar 10.

(8)

Sequence Diagram Mengelola Surat Pengantar / Keterangan

Case membuat surat keterangan terhubung dengan aktor admin, lurah, ketua rt, ketua rw, warga. Mengelola surat pengantar / keterangan terdiri dari proses membuat surat,

acc surat, cetak surat, serta cetak laporan permohonan surat. Dapat direpresentasikan pada Gambar 11.

Gambar 11. Mengelola Surat Pengantar / Keterangan

Selain proses tambah, acc, dan cetak surat, case mengelola data surat pengantar / keterangan juga terdapat fungsi cetak laporan, ubah dan hapus isian / data surat. Dapat direpresentasikan pada Gambar 12.

Gambar 12. Cetak Laporan, Ubah, Hapus Surat

3.3 Implementasi

dan Pengujuian Unit

Tampilan Beranda Sistem (Tanpa login) Tampilan beranda sistem dapat diakses tanpa melakukan login. Tampilan ini merupakan tampilan awal ketika pengguna mengakses sistem. Halaman ini dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Tampilan Beranda Sistem Halaman beranda ini terdapat beberapa bagian tampilan, bagian pojok kanan atas terdapat menu “Masuk ke Sistem”. Menu tersebut akan mengakses halaman formlogin. Pada sisi tengah halaman terdapat tampilan informasi jumlah keluarga, penduduk, serta jumlah akun. Sedangkan dibawah tampilan informasi jumlah terdapat grafik berdasarkan beberapa data seperti yang

tampak pada

Gambar 13. Grafik tersebut ditampilkan

menggunakan plugin highcharts.

Tampilan

Formlogin

Tampilan formlogin dapat diakses ketika pengguna memilih menu “Masuk ke sistem”(lihat Gambar 13) yang berada di sisi pojok kanan atas tampilan Beranda sistem. Halaman formlogin dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14. Tampilan Formlogin

Tampilan Beranda Sistem

(9)

Gambar 15. Tampilan Halaman Beranda Pada sisi pojok kanan atas juga terdapat fitur untuk mengubah profil. Hasil implementasi tampilan ubah profil dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16. Tampilan Ubah Profil

Data Penduduk

Halaman data penduduk dibagi menjadi tiga bagian yaitu data penduduk dengan status teregistrasi yang kemudian ditampilkan pada bagian Registrasi Penduduk, data penduduk dengan status warga baru yang kemudian ditampilkan dalam bagian Verifikasi Data Penduduk, dan bagian yang ketiga adalah bagian yang menampilkan data penduduk dengan status tetap yang kemudian ditampilkan dalam bagian Data Penduduk.

Gambar 17 merupakan bagian tampilan Registrasi Penduduk. Pada bagian ini terdapat menu Registrasi Warga Baru. Menu tersebut berfungsi untuk menambahkan data warga baru pada sistem.

Gambar 17. Data Penduduk (Registrasi Warga Baru) Gambar 18 merupakan bagian tampilan Verifikasi Data Penduduk. Hanya pengguna dengan hak akses sebagai kecamatan yang dapat menggunakan menu Verifikasi. Menu

tersebut berfungsi untuk memverifikasi data penduduk hasil registrasi warga baru pada sistem. Data yang ditampilkan pada halaman ini adalah data penduduk dengan status warga baru.

Gambar 18. Data Penduduk (Verifikasi)

Gambar 19. Tampilan Data Penduduk Gambar 19 merupakan bagian tampilan Data Penduduk. Terdapat beberapa menu yang ada pada bagian ini yaitu menu Detail, Ubah, Hapus, Lainnya(Pindah, Meninggal). Gambar 20 merupakan implementasi form

yang digunakan untuk menu Tambah Data Penduduk, menu Ubah, serta menu Verifikasi bagian sebelumnya.

(10)

Gambar 21. Tampilan Detail Data Penduduk

Menu Surat Pengantar / Keterangan Pengguna yang dapat mengakses halaman ini adalah pengguna dengan hak akses sebagai admin, lurah, ketua rt, ketua rw, serta warga. Halaman surat pengantar / keterangan dapat dilihat pada Gambar 22.

Gambar 22. Menu Surat Pengantar / Keterangan Gambar 23 merupakan form yang digunakan untuk menambah serta mengubah data pengajuan surat dimana daftar surat yang tersedia pada sistem berada di menu sebelah kiri halaman surat pengantar / keterangan.

Gambar 23. Form Surat

Gambar 24 merupakan salah satu contoh surat pengantar / keterangan yang siap untuk di cetak.

Gambar 24. Contoh Surat

3.4 Tahap Integrasi dan Pengujian Sistem Sistem yang telah dibangun melalui tahap implementasi dan pengujian selanjutnya dilakukan pengujian sistem secara keseluruhan mengacu pada perancangan sistem untuk mengetahui bahwa sistem berjalan dengan baik sesuai dengan perancangan. Selain itu, pengujian dilakukan untuk menemukan kesalahan atau kekurangan pada sistem sehingga dapat dilakukan perbaikan.

SIAK telah diuji berdasarkan kebutuhan fungsional sistem yang telah ditentukan saat perancangan menggunakan metode black-box testing dengan teknik pengujian form handle system dan fungsi dasar sistem. Pengujian ini dilakukan oleh pengembang sistem.

3.5 Operasi dan Pemeliharaan

Setelah sistem dievaluasi melalui tahap pengujian dan hasil yang diperoleh sudah terpenuhi maka sistem dapat dioperasikan. Operasi adalah langkah menerapkan sistem kepada pengguna. Sistem diunggah ke web hosting dan pengguna dapat mengakses sistem melalui alamat web

www.siakbancar.visitpekalongan.id .

Sebagai pemeliharaan sistem disediakan

user manual atau bantuan dalam penggunaan sistem ini agar sistem dapat digunakan sebagaimana fungsinya, serta sebagai pedoman dalam menjalankan sistem.

4.

Penutup

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

(11)

website menggunakan bahasa pemrograman PHP di Kantor Kepala Kelurahan Bancar berdasarkan pengujian sistem yang tertera dalam Tabel 42 dan Tabel 43 terhadap kebutuhan sistem yang didapat pada tahap analisis dan definisi persyaratan. Kebutuhan sistem didapatkan dari kebutuhan pengguna terhadap sistem yang dikembangkan. 2. Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan ini dapat membantu perangkat desa dalam mengelola data kependudukan dan mendapatkan laporan data kependudukan.

3. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan ini membantu perangkat desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat mendapatkan pelayanan dengan lebih cepat.

4. Sitem Informasi Administrasi Kependudukan ini memiliki kekurangan dalam hal kinerja sistem, jumlah penduduk yang banyak akan memperlambat akses terhadap sistem. Kemanan dari sistem ini juga harus ditingkatkan.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat saran untuk pengembangan sistem administrasi kependudukan yaitu :

1. Sistem ini perlu dapat ditingkatkan kinerjanya agar tidak terlalu berat / memakan waktu dalam mengaksesnya. Keamanan sistem juga perlu ditingkatkan.

2. Koordinasi antara pihak kelurahan dengan pihak kecamatan agar data penduduk yang ada pada sistem ini sinkron dengan data penduduk milik DINDUKCAPIL.

3. Data kependudukan harus selalu diperbaharui agar fungsi pelayanan masyarakatnya dapat berjalan dengan baik dan lebih efisien.

Daftar Pustaka

Fathoni, Abdurrahmat. 2005. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : Rineka Cipta.

Ibrahim, Amin. 2008. Teori dan Konsep

Pelayanan Publik Serta

Implementasinya. Bandung : CV. Mandar Maju.

Jogiyanto. 2008. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi

Kristanto, Harianto. 1994. Konsep Dan Perancangan Database. Edisi Kedua. Yogyakarta : Andi Offset.

Prasetyo , Didik Dwi. 2004. Membangun Aplikasi Web. Jakarta : Penerbit Elex Media Komputindo.

Pressman, Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Silalahi, Ulbert. 1999. Studi Tentang Ilmu Administrasi. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sinambela, Lijan Poltak. 2008. Reformasi Pelayanan Publik . Jakarta: Bumi Aksara.

Sommerville, I. (2007). Software Engineering. 8th edition. New York: AddisonWesley.

Stair, Ralph M. and George W. Reynolds. 2010. Principles of Information Systems. Edisi ke-sembilan. Course Technology:USA.

Gambar

Gambar 1. Use Case Diagram SIAK
Gambar 2. Gambar 2.
Gambar 3. Physical Data Model (PDM)
Gambar 8. Sequence Diagram Import Data Penduduk
+3

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, perlakuan CMA campuran dari Padang dengan carrier tanah hitam ini juga nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan CMA campuran dari Sijunjung dengan carrier

Grup Sumber Pusaka Jaya adalah grup yang pernah diundang oleh Gubernur Jawa Timur pada tahun 2009 untuk mewakili Musik Ketepong yang terdapat di Bondowoso dalam acara kesenian

Putusan MK Nomor 191/PHPU.D-VIII/2010 tentang tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Konawe Utara.. Putusan MK Nomor

Hasil dari program kerja KKI dan juga capaian KKI di tahun 2012 dalam bidang pendidikan antara lain telah mensahkan revisi standar pendidikan dan standar

Berdasarkan masalah penelitian yang telah dikemukakan peneliti-peneliti di atas serta fenomena-fenomena yang terjadi di Kabupaten Karanganyar yang merupakan salah

• Melalui Whattsapp group, Zoom, Google Classroom, Telegram atau media daring lainnya, Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya kemudian ditanggapi peserta didik yang lainnya

Gunakan tabel yg berkaitan dg prosedur pengambilan sampel terpilih (tahap 5) dan modus/tingkat inspeksi (tahap 2) untuk mendapatkan ukuran sampel, angka penerimaan (Ac) dan

Abstrak – Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah manajemen modal kerja yang terdiri atas indikator average collection period, inventory turnover in