PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KANTOR LURAH BANCAR
KABUPATEN PURBALINGGA BERBASIS WEB
Edi Triono1), Bangun Wijayanto2), Nofiyati2)
1Mahasiswa Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman 2Staff Pengajar pada Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman
ABSTRAK
Kelurahan Bancar berada di wilayah Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga. Dalam menjalankan kewajiban administrasi kependudukan, Kantor Lurah Bancar mengalami kendala dalam melakukan pengelolaan data kependudukan. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan di tingkat Penyelenggara dan Instansi Pelaksana sebagai satu kesatuan. Dengan menggunakan metode pengembangan softwarewaterfall, sistem ini dikembangkan untuk dapat membantu berbagai pihak dalam menyelesaikan persoalan administrasi kependudukan. Dari hasil pengembangan sistem ini, perangkat desa, warga, pegawai kecamatan, bahkan Ketua RT dan Ketua RW dapat terlibat di dalamnya. Fungsi utama dari sistem ini adalah pengelolaan data kependudukan serta membuat surat pengantar / surat keterangan. Kedua fungsi utama sistem inilah solusi dari kendala yang selama ini dialami dalam administrasi kependudukan.
Kata Kunci : Data Kependudukan, Metode Waterfall, Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, Surat Pengantar / Keterangan.
ABSTRACT
Bancar Village is located in Purbalingga District, Purbalingga Regency. In the line of its duty, this office faced some obstacles for managing data of its citizen. The Population Administration Information System (SIAK) is an information system that exploit information technology and communication for facilitating the population administration management on executor and implementer's institution as an unity. With the flow of using the waterfall method for developing software, this system was developed for helping any side on the population administration problems solution. The result of develop this system is village officer, citizen, district officer, even chief of neighborhood association and chief of neighborhood unity on association can mixed up with them. The main function of this system is to manage the data of citizen and to make the introduction and statement's letter. Both of those main functions are the solution for the obstacles that has been faced in the population administration.
Keywords : The data of population, Waterfall method, The Population Administration Information System, The introduction and statement’s letter.
1.
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kelurahan Bancar merupakan salah satu instansi pemerintahan di wilayah Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah yang saat ini sudah merasakan manfaat dari perkembangan teknologi yaitu dengan menggunakan sebuah sistem
tahun 2009. Fungsi utama dari sistem tersebut adalah untuk mengelola surat keterangan maupun surat pengantar bagi warganya. Pegawai kelurahan cukup terbantu dengan adanya sistem tersebut karena surat merupakan komponen pendukung dalam administrasi kependudukan. Namun dalam penggunaannya, sistem tersebut memiliki beberapa kendala diantaranya banyak ditemukan kegagalan fungsi, data penduduk tidak dapat diperbaharui (tidak dapat mengelola data penduduk) padahal data penduduk sangat dibutuhkan guna menunjang fungsionalitas sistem ini. Hal yang sama dialami oleh Kantor Lurah Penambongan, bahkan saat ini SIMYANMAS sudah tidak dapat digunakan dan beralih menggunakan
Microsoft Office.
Administrasi kependudukan tidak hanya berkutat pada masalah persuratan / pelayanan masyarakat, masalah yang paling penting adalah tentang pengelolaan data kependudukan. Kantor Lurah Bancar mengalami kesulitan dalam melakukan pengelolaan data kependudukan. Selama ini Kantor Lurah Bancar mendapatkan data penduduk dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Purbalingga. Sedangkan untuk menyimpan data kependudukan lainnya seperti data kelahiran, kematian, pindah penduduk, pernikahan, maupun data warga baru dicatat dalam buku register.
Dari masalah tersebut muncul ide untuk mengembangkan sebuah sistem informasi berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP yang dapat digunakan untuk keperluan administrasi kependudukan. Atas dasar itulah, maka penulis mengangkat sebuah judul “Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Kantor Lurah Bancar Kabupaten Purbalingga Berbasis Web”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya dapat dibuat rumusan masalahnya adalah :
1. Bagaimana mengembangkan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
Kantor Lurah Bancar Kabupaten Purbalingga berbasis Web ?
2. Bagaimana mengelola data kependudukan dengan efektif ?
3. Bagaimana memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih efisien ?
4. Bagaimana membuat laporan data kependudukan secara up-to-date ?
2. Tinjauan Pustaka 2.1 Sistem Informasi
Menurut Robert A. Leitch / K. Roscoe dalam Jogiyanto (2008 : 11) mendefinisikan Sistem informasi sebagai berikut :
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan bagi pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
2.2 Konsep Administrasi
Pengertian Administrasi Menurut
Drs. Ulbert Silalahi dalam bukunya yang
berjudul Studi Tentang Ilmu Administrasi,
adalah :
“
penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan maksud menyediakan keterangan sertamempermudahkan memperolehnya
kembali secara keseluruhan dan dalam
hubungannya satu sama lain.”
2.3 Konsep Kependudukan
Kependudukan adalah hal yang
berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan,
persebaran,
mobilitas,
penyebaran,
kualitas, kondisi kesejahteraan, yang
menyangkut politik, ekonomi, sosial
budaya, agama, serta lingkungan (UU No.
23 Th 2006).
2.4 Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan di tingkat Penyelenggara dan Instansi Pelaksana sebagai satu kesatuan.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Analisis dan Definisi Persyaratan Pada tahap ini penulis menggali informasi dari calon pengguna mengenai kebutuhan sistem informasi administrasi kependudukan, mulai dari entitas sistem, data kependudukan, file surat serta persyaratannya, serta kemampuan sistem yang dibutuhkan oleh user. Cara memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan adalah dengan metode studi kasus dan wawancara. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment. Dokumen yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.
a. Studi Kasus
Studi kasus yang dilakukan pada Kantor Lurah Bancar untuk mengetahui bagaimana sistem sejenis administrasi kependudukan yang diterapkan sebelumnya. Hasil pengamatan dan evaluasi terhadap sistem yang sebelumnya digunakan sebagai kebutuhan sistem yang akan dibangun.
b. Wawancara
Wawncara pada tahapan analisis dan definisi persyaratan dilakukan kepada pihak terkait yaitu Lurah Bancar dan jajarannya. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi berupa gambaran sistem sebelumnya, data dan informasi yang dibutuhkan pada sistem, kebutuhan pengguna terhadap sistem, serta kebutuhan sistem itu sendiri.
Hasil dari studi kasus dan wawancara tersebut dianalisis dan dijadikan acuan dalam kegiatan perancangan sistem dan perancangan perangkat lunak. Hasil studi kasus dan wawancara dirangkum menjadi pembahasan analisis pengguna dan analisis sistem.
3.2 Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak
Tahap perancangan sistem mengacu pada hasil analisis yang telah dilakukan dan dijelaskan pada analisis dan definisi
persyaratan. Perancangan sistem menggunakan konsep object oriented programming dengan bahasa Unified Modeling Language (UML). Perancangan dengan menggunakan UML akan menghasilkan tiga diagram, yaitu usecase diagram, sequence diagram, dan class diagram.
Use CaseDiagram
Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas dari sistem serta merepresentasikan interaksi antara aktor atau pengguna dengan sistem. Use Case Diagram
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan digambarkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Use Case Diagram SIAK
Berdasarkan Gambar 1 dapat digambarkan bahwa sistem informasi ini memiliki tujuh aktor yang berinteraksi dengan sistem, yaitu Admin, Kesra, Kecamatan, Lurah, Warga, Ketua RT, Ketua RW. Ketujuh aktor tersebut berinteraksi dengan sebelas case
dengan
hak akses masing – masing pada case tersebut. 1. Case LoginCase Login merupakan fungsi untuk menentukan dan memberikan akses kepada setiap pengguna yang akan masuk ke dalam sistem. Terdapat tujuh level pengguna yang berbeda dengan hak akses yang berbeda pula. 2. Case Mengelola Data Penerima Bantuan
Case mengelola Data Penerima Bantuan meliputi menambah, melihat, mengubah, menghapus, serta mencetak data penerima bantuan. Case ini dapat diakses oleh kesra, Lurah, Ketua RT, Ketua RW. Tujuan dari case
mengelola data penerima bantuan secara penuh.
3. Case Mengelola Akun SIAK
Case mengelola akun SIAK merupakan fungsi untuk mengelola pengguna sistem sebagai cara untuk memperbaharui data akun. Aktor admin dan Lurah dapat mengelola semua akun yang terdaftar pada sistem, fungsi yang terdapat pada case ini meliputi tambah, tampil, ubah, aktivasi, serta hapus akun sistem. Sedangkan untuk aktor selain admin dan Lurah fungsi mengelola akun ini digunakan untuk mengubah profil akun pribadi miliknya.
4. Case Mengelola Data Penduduk
Case mengelola Data Penduduk meliputi fungsi untuk menambah, melihat, mengubah, menghapus, mencetak data penduduk. Case
ini dapat diakses oleh admin, kecamatan, lurah, ketua RT, ketua RW, warga. Tujuan dari case ini adalah untuk mengelola data penduduk. Admin dan Lurah dapat mengakses seluruh fungsi kelola data penduduk kecuali fungsi verifikasi data penduduk. Aktor kecamatan dapat mengakses fungsi lihat dan ubah(verifikasi) data penduduk. Ketua RT dan Ketua RW dapat melihat informasi penduduk di wilayahnya saja. Sedangkan aktor warga hanya dapat melihat informasi anggota keluarganya saja.
5. Case Mengelola Data Kematian
Case mengelola Data Kematian meliputi menambah, melihat, mengubah, menghapus, serta mencetak laporan data kematian. Case
ini dapat diakses oleh admin, Lurah, Kecamatan, Ketua RT, Ketua RW, Warga. Tujuan dari case ini adalah untuk mengelola data kematian. Ketua RT dan Ketua RW hanya dapat melihat informasi data kematian tetapi hanya untuk lingkup RT atau RW masing - masing. Admin dan Lurah dapat mengelola data kematian secara penuh. Warga juga dapat melihat data kematian dalam keluarganya. Sedangkan untuk Kecamatan hanya dapat melihat informasi data kematian saja.
6. Case Mengelola Data Kelahiran
Case mengelola Data Kelahiran meliputi menambah, melihat, mengubah, menghapus, serta mencetak laporan data kelahiran. Case
ini dapat diakses oleh admin, Lurah, Kecamatan, Ketua RT, Ketua RW. Tujuan dari case ini adalah untuk mengelola data kelahiran. Ketua RT dan Ketua RW hanya dapat melihat informasi data kelahiran tetapi hanya untuk lingkup RT atau RW masing - masing. Admin dan Lurah dapat mengelola data kelahiran secara penuh. Sedangkan untuk Kecamatan hanya dapat melihat informasi data kelahiran saja.
7. Case Mengelola Data Pernikahan
Case mengelola Data Pernikahan meliputi menambah, melihat, mengubah, menghapus, serta mencetak laporan data pernikahan. Case ini dapat diakses oleh admin, Lurah, Kecamatan, Ketua RT, Ketua RW. Tujuan dari case ini adalah untuk mengelola data pernikahan. Ketua RT dan Ketua RW juga hanya dapat melihat informasi data pernikahan tetapi hanya untuk lingkup RT atau RW masing - masing. Admin dan Lurah dapat mengelola data pernikahan secara penuh. Sedangkan untuk Kecamatan hanya dapat melihat informasi data pernikahan saja. 8. Case Mengelola Data Pindah Penduduk
Case mengelola Data Pindah Penduduk meliputi menambah, melihat, mengubah, menghapus, serta mencetak laporan data pindah penduduk. Case ini dapat diakses oleh admin, Lurah, Kecamatan, Ketua RT, Ketua RW. Tujuan dari case ini adalah untuk mengelola data pindah penduduk. Ketua RT dan Ketua RW hanya dapat melihat informasi data pindah penduduk tetapi hanya untuk lingkup RT atau RW masing - masing. Admin dan Lurah dapat mengelola data pindah penduduk secara penuh. Sedangkan untuk Kecamatan hanya dapat melihat informasi data pindah saja.
9. Case Mengelola Data Warga Baru
dapat mengelola data warga baru secara penuh. Sedangkan untuk Kecamatan hanya dapat melihat informasi data warga baru saja. 10. Case Mengelola Data Master
Case mengelola Data Master meliputi menambah, import ,melihat, mengubah, serta menghapus data master. Data master meliputi data agama, data status hubungan keluarga, data pendidikan, data status, data pekerjaan, data RT / RW, data pegawai kelurahan, data jenis bantuan, data keluarga, serta data jenis surat. Import data hanya ada untuk data keluarga. Case ini dapat diakses oleh admin, lurah dan kesra. Tujuan dari case ini adalah untuk mengelola data master. Kesra hanya dapat mengelola data jenis bantuan, admin dapat mengelola semua data master kecuali data jenis bantuan. Sedangkan Lurah dapat mengelola semua data master.
11. Case Mengelola Surat Keterangan / Surat Pengantar
Case Mengelola surat keterangan / surat pengantar dapat diakses oleh aktor admin, Lurah, Ketua RT, Ketua RW dan warga. Fungsi dari case ini adalah untuk mengelola surat keterangan atau surat pengantar yang meliputi membuat, mengubah, menghapus, mencetak surat, menyetujui permohonan pengajuan surat, serta mencetak laporan permohonan surat. Admin dan Lurah dapat langsung membuat dan mencetak surat untuk selanjutnya disahkan dengan cara ditandatangani oleh Lurah atau yang mewakili. Ketua RT dan Ketua RW dapat membuat, menyetujui, serta mencetak surat dengan syarat surat sudah disetujui oleh Ketua RT dan Ketua RW. Sedangkan aktor warga ketika akan membuat surat tidak dapat langsung mencetak surat sebelum disetujui oleh aktor Ketua RT dan Ketua RW atau disetujui oleh admin. Fitur cetak laporan permohonan surat hanya tersedia untuk pengguna Lurah.
Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) adalah model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi objek-objek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara
entitas-entitas itu. Conceptual Data Model sistem informasi akademik dapat dilihat pada
Gambar 2.
Gambar 2. Conceptual Data Model (CDM)
Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data tersebut. Physical Data Model
Gambar 3. Physical Data Model (PDM)
Class Diagram
Class diagram adalah diagram yang menggambarkan hubungan satu class dengan
class yang lainnya serta menggambarkan struktur dan deskripsi class. Class diagram
diperoleh dari penggambaran sequence diagram. Class diagram Sistem Informasi Administrasi Kependudukan digambarkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Class Diagram Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah setiap case yang ada pada use case diagram.
Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal yang menggambarkan waktu dan dimensi horizontal yang menggambarkan objek yang terkait dalam case tersebut.
Sequence DiagramLogin
Login adalah proses yang dapat dilakukan oleh semua aktor, yaitu Admin, Lurah, Kesra, Kecamatan, Warga, Ketua RT, Ketua RW. Proses ini dilakukan untuk menentukan hak akses sistem yang diberikan pada masing-masing aktor. Proses login dapat direpresentasikan pada Gambar 5.
Gamabar 5. Sequence Diagram Login
Sequence Diagram Mendaftar Akun (Warga)
mengakses sistem dibutuhkan sebuah akun. Berikut ini gambaran dari proses pembuatan akun warga dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Sequence Diagram Mendaftar Akun (Warga)
Sequence Diagram Mengelola Data Penduduk
Halaman Mengelola Data Penduduk dapat diakses oleh semua aktor kecuali kesra. Terdapat beberapa proses yang ada dalam
case mengelola Data Penduduk.
a. Tambah Data Penduduk
Didalam case mengelola Data Penduduk terdapat proses tambah data penduduk yang dapat dilakukan oleh aktor admin, lurah, dan kecamatan. Dapat direpresentasikan pada Gambar 7.
Gambar 7. Sequence Diagram Tambah Data Penduduk
b. Import Data Penduduk
Case import data penduduk merupakan salah satu case sebagai alternatif tambah data penduduk. Case ini dapat dilakukan oleh admin dan lurah. Dapat direpresentasikan pada Gambar 8.
Gambar 8. Sequence Diagram Import Data Penduduk
c. Tampil Data Penduduk
Case tampil data penduduk terhubung dengan beberapa aktor yaitu admin, lurah, kecamatan, ketua rw, ketua rt, dan juga warga. Data yang ditampilkan terdapat perbedaan pada beberapa aktor. Aktor admin, lurah dan kecamatan dapat melihat semua data penduduk Kelurahan Bancar. Aktor ketua RW dan ketua RT hanya dapat melihat data penduduk di wilayahnya saja. Sedangkan untuk aktor warga, data penduduk yang ditampilkan adalah data penduduk keluarganya saja. Dapat direpresentasikan pada Gambar 9.
Gambar 9. Sequence Diagram Tampil Data Penduduk
d. Ubah, Hapus, Cetak Data Penduduk Selain proses tambah dan tampil data penduduk, case mengelola data penduduk juga terdapat fungsi ubah, hapus, dan cetak data penduduk. Dapat direpresentasikan pada Gambar 10.
Sequence Diagram Mengelola Surat Pengantar / Keterangan
Case membuat surat keterangan terhubung dengan aktor admin, lurah, ketua rt, ketua rw, warga. Mengelola surat pengantar / keterangan terdiri dari proses membuat surat,
acc surat, cetak surat, serta cetak laporan permohonan surat. Dapat direpresentasikan pada Gambar 11.
Gambar 11. Mengelola Surat Pengantar / Keterangan
Selain proses tambah, acc, dan cetak surat, case mengelola data surat pengantar / keterangan juga terdapat fungsi cetak laporan, ubah dan hapus isian / data surat. Dapat direpresentasikan pada Gambar 12.
Gambar 12. Cetak Laporan, Ubah, Hapus Surat
3.3 Implementasi
dan Pengujuian Unit
Tampilan Beranda Sistem (Tanpa login) Tampilan beranda sistem dapat diakses tanpa melakukan login. Tampilan ini merupakan tampilan awal ketika pengguna mengakses sistem. Halaman ini dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Tampilan Beranda Sistem Halaman beranda ini terdapat beberapa bagian tampilan, bagian pojok kanan atas terdapat menu “Masuk ke Sistem”. Menu tersebut akan mengakses halaman formlogin. Pada sisi tengah halaman terdapat tampilan informasi jumlah keluarga, penduduk, serta jumlah akun. Sedangkan dibawah tampilan informasi jumlah terdapat grafik berdasarkan beberapa data seperti yang
tampak pada
Gambar 13. Grafik tersebut ditampilkan
menggunakan plugin highcharts.
Tampilan
FormloginTampilan formlogin dapat diakses ketika pengguna memilih menu “Masuk ke sistem”(lihat Gambar 13) yang berada di sisi pojok kanan atas tampilan Beranda sistem. Halaman formlogin dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Tampilan Formlogin
Tampilan Beranda Sistem
Gambar 15. Tampilan Halaman Beranda Pada sisi pojok kanan atas juga terdapat fitur untuk mengubah profil. Hasil implementasi tampilan ubah profil dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16. Tampilan Ubah Profil
Data Penduduk
Halaman data penduduk dibagi menjadi tiga bagian yaitu data penduduk dengan status teregistrasi yang kemudian ditampilkan pada bagian Registrasi Penduduk, data penduduk dengan status warga baru yang kemudian ditampilkan dalam bagian Verifikasi Data Penduduk, dan bagian yang ketiga adalah bagian yang menampilkan data penduduk dengan status tetap yang kemudian ditampilkan dalam bagian Data Penduduk.
Gambar 17 merupakan bagian tampilan Registrasi Penduduk. Pada bagian ini terdapat menu Registrasi Warga Baru. Menu tersebut berfungsi untuk menambahkan data warga baru pada sistem.
Gambar 17. Data Penduduk (Registrasi Warga Baru) Gambar 18 merupakan bagian tampilan Verifikasi Data Penduduk. Hanya pengguna dengan hak akses sebagai kecamatan yang dapat menggunakan menu Verifikasi. Menu
tersebut berfungsi untuk memverifikasi data penduduk hasil registrasi warga baru pada sistem. Data yang ditampilkan pada halaman ini adalah data penduduk dengan status warga baru.
Gambar 18. Data Penduduk (Verifikasi)
Gambar 19. Tampilan Data Penduduk Gambar 19 merupakan bagian tampilan Data Penduduk. Terdapat beberapa menu yang ada pada bagian ini yaitu menu Detail, Ubah, Hapus, Lainnya(Pindah, Meninggal). Gambar 20 merupakan implementasi form
yang digunakan untuk menu Tambah Data Penduduk, menu Ubah, serta menu Verifikasi bagian sebelumnya.
Gambar 21. Tampilan Detail Data Penduduk
Menu Surat Pengantar / Keterangan Pengguna yang dapat mengakses halaman ini adalah pengguna dengan hak akses sebagai admin, lurah, ketua rt, ketua rw, serta warga. Halaman surat pengantar / keterangan dapat dilihat pada Gambar 22.
Gambar 22. Menu Surat Pengantar / Keterangan Gambar 23 merupakan form yang digunakan untuk menambah serta mengubah data pengajuan surat dimana daftar surat yang tersedia pada sistem berada di menu sebelah kiri halaman surat pengantar / keterangan.
Gambar 23. Form Surat
Gambar 24 merupakan salah satu contoh surat pengantar / keterangan yang siap untuk di cetak.
Gambar 24. Contoh Surat
3.4 Tahap Integrasi dan Pengujian Sistem Sistem yang telah dibangun melalui tahap implementasi dan pengujian selanjutnya dilakukan pengujian sistem secara keseluruhan mengacu pada perancangan sistem untuk mengetahui bahwa sistem berjalan dengan baik sesuai dengan perancangan. Selain itu, pengujian dilakukan untuk menemukan kesalahan atau kekurangan pada sistem sehingga dapat dilakukan perbaikan.
SIAK telah diuji berdasarkan kebutuhan fungsional sistem yang telah ditentukan saat perancangan menggunakan metode black-box testing dengan teknik pengujian form handle system dan fungsi dasar sistem. Pengujian ini dilakukan oleh pengembang sistem.
3.5 Operasi dan Pemeliharaan
Setelah sistem dievaluasi melalui tahap pengujian dan hasil yang diperoleh sudah terpenuhi maka sistem dapat dioperasikan. Operasi adalah langkah menerapkan sistem kepada pengguna. Sistem diunggah ke web hosting dan pengguna dapat mengakses sistem melalui alamat web
www.siakbancar.visitpekalongan.id .
Sebagai pemeliharaan sistem disediakan
user manual atau bantuan dalam penggunaan sistem ini agar sistem dapat digunakan sebagaimana fungsinya, serta sebagai pedoman dalam menjalankan sistem.
4.
Penutup
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
website menggunakan bahasa pemrograman PHP di Kantor Kepala Kelurahan Bancar berdasarkan pengujian sistem yang tertera dalam Tabel 42 dan Tabel 43 terhadap kebutuhan sistem yang didapat pada tahap analisis dan definisi persyaratan. Kebutuhan sistem didapatkan dari kebutuhan pengguna terhadap sistem yang dikembangkan. 2. Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan ini dapat membantu perangkat desa dalam mengelola data kependudukan dan mendapatkan laporan data kependudukan.
3. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan ini membantu perangkat desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat mendapatkan pelayanan dengan lebih cepat.
4. Sitem Informasi Administrasi Kependudukan ini memiliki kekurangan dalam hal kinerja sistem, jumlah penduduk yang banyak akan memperlambat akses terhadap sistem. Kemanan dari sistem ini juga harus ditingkatkan.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat saran untuk pengembangan sistem administrasi kependudukan yaitu :
1. Sistem ini perlu dapat ditingkatkan kinerjanya agar tidak terlalu berat / memakan waktu dalam mengaksesnya. Keamanan sistem juga perlu ditingkatkan.
2. Koordinasi antara pihak kelurahan dengan pihak kecamatan agar data penduduk yang ada pada sistem ini sinkron dengan data penduduk milik DINDUKCAPIL.
3. Data kependudukan harus selalu diperbaharui agar fungsi pelayanan masyarakatnya dapat berjalan dengan baik dan lebih efisien.
Daftar Pustaka
Fathoni, Abdurrahmat. 2005. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : Rineka Cipta.
Ibrahim, Amin. 2008. Teori dan Konsep
Pelayanan Publik Serta
Implementasinya. Bandung : CV. Mandar Maju.
Jogiyanto. 2008. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi
Kristanto, Harianto. 1994. Konsep Dan Perancangan Database. Edisi Kedua. Yogyakarta : Andi Offset.
Prasetyo , Didik Dwi. 2004. Membangun Aplikasi Web. Jakarta : Penerbit Elex Media Komputindo.
Pressman, Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Silalahi, Ulbert. 1999. Studi Tentang Ilmu Administrasi. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Sinambela, Lijan Poltak. 2008. Reformasi Pelayanan Publik . Jakarta: Bumi Aksara.
Sommerville, I. (2007). Software Engineering. 8th edition. New York: AddisonWesley.
Stair, Ralph M. and George W. Reynolds. 2010. Principles of Information Systems. Edisi ke-sembilan. Course Technology:USA.