• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Bentuk Gendhing Gerajakan Pada Ansambel Ketepong Grup Sumber Pusaka Jaya di Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Bentuk Gendhing Gerajakan Pada Ansambel Ketepong Grup Sumber Pusaka Jaya di Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

F INSTIT Program Dani NI JUR FAKULTAS TUT SENI JURNAL m Studi S-1 S Oleh: Praptaning IM: 1011625 RUSAN MU S SENI PER INDONESI 2015 L Seni Musik g Mukti 5013 USIK RTUNJUKA IA YOGYA AN AKARTA

(2)

ANALISIS BENTUK GENDHING GERAJAKAN PADA ANSAMBEL KETEPONG GRUP SUMBER PUSAKA JAYA DI KECAMATAN WRINGIN

KABUPATEN BONDOWOSO Oleh :

Dani Praptaning Mukti

Abstract

Ketepong is an art that comes from the village Wringin and art that is typical

from Bondowoso Regency. The term of Ketepong is a synonim from the word of Ketipung that from Madura language. Ketepong ensemble is a group of music used to accompany sholawat and then experienced a growth function. There are a wide variety of Gendhing that played by this Ketepong, but there is one piece that reflects a characteristic of the Sumber Pusaka Jaya group, namely Gendhing Gerajakan. Therefore this study is done by using descriptive analysis method musicologist at that

Gendhing and discuss historicity ensemble Ketepong.

keywords : Ketepong, Gendhing, Ensemble PENDAHULUAN

Bangsa Indonesia memiliki berbagai macam kesenian yang mengagumkan baik modern maupun tradisional. Kesenian merupakan kekayaan budaya yang tidak ternilai harganya. Kesenian tradisional mengungkapkan atau memperlihatkan ciri-ciri yang khas mengenai daerah asal kesenian tersebut. Ciri-ciri khas ini dapat dimengerti karena tumbuh, hidup dan berkembangnya kesenian tradisional daerah berkaitan erat dengan pertumbuhan masyarakat.

Kesenian yang merupakan salah satu unsur atau bagian dari kebudayaan mempunyai cabang yang dinamakan seni musik . Seni musik terdapat unsur-unsur pokok yang terkandung antara lain yaitu ritme, melodi serta harmoni. Ansambel

ketepong adalah suatu bentuk kesenian yang telah lama dikenal hidup oleh masyarakat desa Wringin kabupaten Bondowoso baik dari kalangan para santri di pesantren maupun masyarakat secara umum di Bondowoso. Menurut seorang penggiat ketepong, wawancara dengan Asdi, awal mula dinamakan ketepong karena salah satu alat yang digunakan dalam pertunjukan ketepong adalah ketipung. Sedangkan ketipung dalam bahasa madura dalam lafal lisan ketepong. Jadilah nama unsur jenis musik tersebut dikenal di masyarakat dengan nama ketepong.

Pertunjukan ketepong disajikan dengan memadukan antara nyanyian vokal yang bertemakan puji-pujian kepada Allah atau sholawat kepada Nabi dengan alat musik ritmis yang terdiri dari tujuh ketipung, sebuah

(3)

kecrek dan empat terbang. Disini ketujuh ketipung memegang peranan utama dalam pertunjukan ketepong. Bentuk setiap ketipung yang digunakan mempunyai kemiripan dengan kendang, akan tetapi terdapat perbedaan pada kulit membran yang digunakan, jika pada kendang menggunakan salah satu kulit saja sedangkan pada ketipung menggunakan kedua membran kulit yaitu pada membran yang besar menggunakan kulit sapi sedangkan membran yang lebih kecil menggunakan kulit kambing.

Kesenian Ketepong di Kabupaten Bondowoso pada awalnya terdapat lima grup akan tetapi dengan berjalannya waktu kini tinggal dua grup Ketepong. Penelitian ini memilih grup Sumber Pusaka Jaya karena grup ini dipandang layak baik secara pengalaman, prestasi maupun peranannya dalam masyarakat Bondowoso dan khususnya masyarakat Wringin. Grup Sumber Pusaka Jaya tersebut merupakan awal mula terciptanya Ketepong yang kemudian ditiru serta dikembangkan oleh grup lain. Grup Sumber Pusaka Jaya adalah grup yang pernah diundang oleh Gubernur Jawa Timur pada tahun 2009 untuk mewakili Musik Ketepong yang terdapat di Bondowoso dalam acara kesenian tradisional yang ada di dalam Provinsi Jawa Timur serta penelitian tentang ensembel ketepong grup Sumber Pusaka Jaya menurut pengamatan peneliti belum pernah diteliti sebelumnya. Maka dari itu penelitian ini mengangkat judul : Analisis Bentuk

Gendhing Gerajakan Ensembel Ketepong Grup Sumber Pusaka Jaya Di Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso.

Adapun pendekatan yang digunakan pada penelitian ini, mengacu kepada metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan Observasi Non Partisipan dan teknik pengamatan terbuka menurut Moleong, Wawancara kepada narasumber utama yang diperkuat oleh narasumber lainnya serta Dokumentasi guna menunjang data penelitian. Secara garis besar pada penelitian ini, proses penelitian akan melalui beberapa tahap yaitu Observasi, Wawancara untuk memperoleh data mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Ansambel Ketepong, kemudian mendapatkan sampel yakni Gendhing Gerajakan untuk dianalisa dengan menggunakan metode musikologis. Menganalisa pola Gendhing Gerajakan, mempelajari karakter dari masing-masing motif ritme Gendhing Gerjakan, membedah (dipilah-pilah) dan kemudian dirangkai kembali kedalam notasi balok.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk Gendhing Gerajakan pada Ansambel Ketepong memilki satu bagian yang didalamnya terdapat 3 teknik Interlocking yang kemudian dikembangkan menjadi beberapa macam variasi. Bentuk Ansambel Gendhing Gerajakan mempunyai tempo sedang; mempunyai dinamik keras; menggunakan tanda birama 4/4, mempunyai timbre yang bersumber

(4)

dari dominasi suara alat musik membranophone dan mempunyai tempo Rittardando sebagai penanda akhirnya gendhing tersebut.

PEMBAHASAN

Kecamatan Wringin dan Historisitas Ansambel Ketepong

a. Sekilas tentang kecamatan Wringin

Kecamatan Wringin terletak di Kabupaten Bondowoso. Kabupaten Bondowoso secara geografis terletak di ujung sebelah timur Pulau Jawa. Kawasan ini tidak berbatasan dengan laut. Dahulu Bondowoso pernah menjadi pusat pemerintahan Karisidenan Besuki . Sebelah barat dan utara berbatasan dengan Kabupaten Situbondo, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi, dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten JemberCak lesung

Kecamatan Wringin adalah kecamatan yang berada pada bagian paling utara dalam kabupaten Bondowoso. Mempunyai batas wilayah geografis yaitu pada sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo. Pada sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan Tegalampel. Pada sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pakem, Binakal, dan Curahdami. Pada sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo.

b. Informasi Tentang Kesenian di Kecamatan Wringin dan Historisitas Ansambel Ketepong.

Meskipun Kecamatan Wringin terletak pada sisi paling utara pada Kabupaten Bondowoso, hal tersebut tidak membuat keadaan kecamatan tersebut menjadi terkucil, hal ini dibuktikan dengan adanya kesenian yang berkembang disana. Kesenian yang ada dan berkembang di kecamatan wringin selain Musik Ketepong adalah Kesenian Pojian. Kesenian Pojian adalah sebuah kesenian yang menggabungkan seni gerak (seni tari) dan dengan seni musik (vokal atau acapella). Kesenian ini berupa gerakan tari yang diiringi oleh acapella yaitu dengan menggunakan suara vokal yang menirukan suara-suara alam. Kesenian ini ada dan berkembang di Desa Wringin, Kecamatan Wringin dan Desa Prajekan Kidul, Kecamatan Prajekan.

Istilah Ketepong diambil dari kata ketipung yang merupakan instrumen dasar dalam Ansambel Ketepong. Ketipung dalam bahasa Madura yaitu Ketepong, oleh karena itu dikenal dengan musik Ketepong. Ansambel Ketepong dimainkan oleh sepuluh orang yang terdiri dari tujuh buah ketipung, sebuah kecrek dan empat buah terbang. Namun ada salah satu pemain yang menjadi pemimpin untuk memainkan tiga instrumen yaitu Penanggul, Penengah dan Pembukaan. Adapun macam-macam bentuk ketipung terdiri dari gendang, penanggul, penengah, pembukaan, pengetuk, pengutir dan jidur.

(5)

Awal mula Ansambel Ketepong terjadi pada sekitar tahun 1930an, pada waktu itu Kyai Yunma mengemban tugas dari Kyai Yusuf untuk menyebarkan agama Islam di daerah Kecamatan Wringin . Kyai Yunma terinspirasi metode penyebaran agama Islam oleh Sunan Kalijaga melalui Kesenian, sehingga Kyai Yunma melakukan hal yang sama yaitu menyebarkan agama Islam melalui Ansambel Ketepong. Sehingga Kyai Yunma mengadakan kegiatan Sholawatan pada malam jumat manis di pesantren Nurul Yunma yang diiringi dengan Ansambel Ketepong oleh sebuah Ketipung dan Glentang. Biasanya Sholawatan yang dilaksanakan pada malam jumat itu berlangsung selama kurang lebih satu hari satu malam atau selama kurang lebih 24 jam.

Pada awalnya kegiatan sholawat yang dilakukan oleh Pesantren Nurul Yunma ini tidak menarik perhatian masyarakat sekitar karena dianggap sama dengan pesantren lainnya. Oleh karena itu Kyai Yunma terinspirasi untuk melakukan perubahan terhadap kegiatan sholawat tersebut dengan cara mengiringinya dengan sebuah Ketipung dan Glundang. Pemakaian Glundang dikarenakan bahan baku untuk instrumen Ketipung langka dan jarang didapatkan. Yang dilakukan oleh Kyai Yunma tersebut ternyata memproleh hasil untuk melakukan perubahan pada kegiatan Sholawat sehingga menjadi lebih menarik. Inovasi yang dilakukan Kyai Yunma membuat para santri yang ada di

pesantren tersebut merasa senang dan nyaman berada di sana.

Ansambel Ketepong yang ada di Pesantren Nurul Yunma ini sangat di gemari oleh masyarakat sekitar sehingga membuat inspirasi bagi pesantren-pesantren lainnya di Kecamatan Wringin. Pesantren-pesantren yang lain bisa memainkan Ansambel Ketepong dengan cara melihat dan mendengar setiap pertunjukan Ansambel Ketepong itu diadakan. Hampir seluruh pesantren tersebut juga menggunakan Ansambel Ketepong untuk mengiringi Sholawat. Karena banyaknya Ansambel Ketepong yang bermunculan di pesantren-pesantren tersebut sehingga pesantren Nurul Yunma membentuk grup Pusaka Jaya untuk membedakan Ansambel Ketepong dengan yang lainnya. Nama Pusaka Jaya itu mempunyai arti perintis Ketepong serta sebagai penerus Ketepong dari Kyai Yunma.

Kreatifitas para pemain grup Sumber Pusaka Jaya semakin meningkat, hal ini ditandai oleh berkembangnya tujuan Ansambel Ketepong yang mereka lakukan. Pada awalnya, Ansambel Ketepong yang mereka mainkan bertujuan untuk mengiringi kegiatan sholawatan, yang kemudian berkembang untuk mengiringi pencak silat yang ada di pesantren Nurul Yunma. Kemudian lebih berkembang lagi yaitu untuk mengiringi lagu-lagu rakyat dan lagu daerah yang pada saat itu populer seperti lagu Tanduk Majeng, lagu Oremanok, lagu Unyi-unyil Usrok dan

(6)

l y P p s h P K d B k G A T c m m d t K b y b p b lagu Satu d yang dimai Pusaka Ja permintaan m Grup Su salah satu g hingga saat Pusaka Jay Ketepong un dari Kecam Bondowoso kehormatan Gubernur J Apresiasi M Timur pada c. Ansamb Sumber Wringi Forma Pada mempunyai mendominan daripada Sh tercermin Ketepong ya bawah mem yang dihasil baik dan jug pemain Kete baik. duwo. Ensem inkan oleh aya bisa masyarakat. umber Pusak grup yang d ini, sehingg ya mewak ntuk Keseni matan Wring untuk dengan d Jawa Timur Musik Tra tahun 2009. bel Kete r Pusaka J n. asi Pemain d susunan tujuan nkan Mus holawatannya pada susu ang memben mpunyai tuju lkan dapat di ga agar kom epong dapat mbel Ketepo grup Sum menyesuaik ka Jaya ada dapat bertah ga grup Sum kili Ansam ian Tradisio gin, Kabupa mendapatk diundang o r dalam ac disional Ja epong Gr Jaya di D dan Instrume formasi untuk le sik Ketepo a. Hal terse unan pem ntuk huruf v uan agar su idengar deng munikasi ant terjalin deng ong mber kan alah han mber mbel onal aten kan oleh cara awa rup esa en ini ebih ong ebut main v ke uara gan tara gan d d p te d m d e se In d K m y k G P J d m k f. d m se u b D b b d. Macam-Dimaink Gendhin dimainkan d pertunjukan erdapat 16 ( dimainkan. mempunyai dalam Ansam e. Instrum dalam N Ansambe ebuah nam nstrumen pe dimainkan Ketujuh inst masing mem yang berbeda ke tujuh Gendang, Penanggul, Jidur. Ketuj dari kayu n menggunakan kambing. f. Unsur Gendhin Ostinato digunakan u musikal yan ementara e umumnya b berarti pola Dalam Gen beberapa O berikut : -macam Ge kan. ng adalah dan dinyany Ansambe enam belas) Setiap makna ya mbel tersebut mentasi dan Not balok el Ketep ma yang di erkusi yaitu secara trumen mus miliki nama a-beda. Adap instrumen Pembukaan Pengetuk, P uh instrume nangka dan n kulit sa Musik d ng Grejakan adalah untuk men ng diulang elemen mu berubah. O a ritem ya ndhing Ge Ostinato y endhing ya lagu ya yikan . Dala el Ketepo ) gending ya Gendhi ang tersend t. Pola Iring ong adal ambil dari ketipung ya besama-sam sik ini masi

dan diame pun nama d ini adal , Penenga Pengutir, d en ini terbu membrann api dan ku dan Bentu n Istilah ya unjukan po beberapa k usikal lainn Ostinato ju ang berulan erajakan a yaitu sebag ng ang am ong ang ing diri an lah 7 ang ma. ing ter dari lah ah, dan uat nya ulit uk ang ola kali nya uga ng. ada gai

(7)

P A k W m K K k M a d S t s s K b Ostinato Ostinato Ost In Ost Ins Ostinato Pembukaan PENUTUP Berdasar Ansambel kesenian y Wringin K merupakan Kabupaten Ketepong m kata ketipun Madura. A awalnya ada digunakan Sholawatan tujuannya m silat serta sedang po Ketepong berasal dan o I dimainkan Kecrek. o II dimainkan Jidur.   

tinato III dima nstrumen Pen   tinato IV dima strumen Peng   o V dimainkan n, Penanggul d   rkan hasi Ketepong yang berasa Kecamatan kesenian y Bondow merupakan ng yang ber Ansambel K alah kelomp untuk dan sekaran menjadi men lagu-lagu opuler. Jad adalah ke berkembang  oleh Instrum n oleh Instrum ainkan oleh  ngutir  ainkan oleh  getuk.  n oleh Instrum dan Penenga il peneliti merupak al dari D Wringin d yang khas d woso. K sinonim d rasal dari k Ketepong pa ok musik ya mengiri ng berkemba ngiringi penc rakyat ya di, Ansam esenian ya g serta menj men  men        men  h.  ian, kan Desa dan dari Kata dari kata ada ang ingi ang cak ang mbel ang jadi K K S ra K ri d te B A b te k b M m m m m d m te a K m b se S p D B B D Kesenian Tr Kabupaten Sholawat, pe akyat yang d Ketepong Gendhing itmis yang k dengan beb erdapat da Bentuk Gen Ansambel K bagian yang eknik Interlo kembangkan beberapa m Musik G mempunyai mempunyai menggunakan mempunyai dari domin membranoph empo Ritta akhirnya Karakteristik mempunyai berbentuk s ebagai peng Silat dan populer DAFTAR PU Badan Pus Bondo Wring Bondo Bastomi, S Sema Press. Dewantara, Kebud radisional y Bondowoso encak silat didominasi o g Gerajakan kompleks h berapa Os lam gendh ndhing Ge Ketepong m di dalamn ocking yang menjad macam var Gendhing tempo dinam n tanda timbre yan nasi suara hone dan ardando seb gendhing k Ansambe nuansa Isla sederhana d giring Shol lagu-lagu USTAKA at Statistik owoso. gin Dalam owoso. 2013 Suwaji. Wa arang:IKIP . 1992. Ki Hajar. djayaan. M yang khas o, berbent dan lagu-la oleh Instrum n memilki po al ini ditand stinato ya hing terseb rajakan pa memilki sa nya terdapat g kemudian di menja riasi. Bent Gerajak o sedan ik kera birama 4 ng bersumb alat mus mempuny bagai penan terseb el Ketepo ami dan Jaw

dan berfung lawat, Penc rakyat ya k Kabupat Kecamat Angka 201 3 awasan Se Semara Bagian II Madjelis Luh di tuk agu men ola dai ang ut. ada atu t 3 di adi tuk kan ng; as; /4, ber sik yai nda but. ong wa, gsi cak ang ten tan 13. eni. ang A: hur

(8)

Persatuan Taman Siswa. Pertjetakan Taman Siswa. Jogjakarta. 1967.

Gottschal, Lois. Mengerti Sejarah:Pengantar Metode

Sejarah,Yayasan Penerbit

Universitas Indonesia,1975, Terjemahan Nugroho Notosusanto.

Hartoko, Dick. Strategi Kebudayaan. Kanisius. Yogyakarta. 1989. Lindsay, Jennifer. Klasik, Kitsh,

Kontemporer.Yogyakarta:Ugm

Press. 1991.

Masshoed. Sejarah Dan Budaya

Bondowoso. Papyrus.

Surabaya. 2004.

Meriam, P. Alan. Antropology Of

Music. University press.

Chicago. 1984.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia. 1988. Sadie, Stanley. The New Groove

Dictionary Of Music and Musician Second Edition. Oxford University Press. 2004. Sukotjo, Teks Dan Konteks Dalam

Musik Tradisional Indonesia.

Yogyakarta:ISI Press, 2009. Sumaryanto, Totok. Pendekatan

Kuantitatif dan Kualitatif.

Penelitian Pendidikan Seni.

Semarang:UNNES Press. 2007. Stein, Leon, Analysis of Musical

Forms. Summy-Birchard

Music a division of Summy Birchard Inc., Miami, 1979. Poerdarminto, W.J.S. Kamus Umum

Bahasa Indonesia.

Jakarta:Balai Pustaka. 2003.

Prier. Karl-Edmund. Ilmu Bentuk

Musik. Pusat Musik Liturgi.

Yogyakarta. 2004.

Wijaya. Andry. Profil Desa dan Kelurahan ( Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ). Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia. 2012.

Webtologi

Referensi

Dokumen terkait

Effects of a Peer – Mediated Phonological Skill and Reading Comprehension Program on Reading Skill Acquisition for Middle School Students with Reading

[r]

Sebuah Disertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan (Dr.) pada Program Studi Pengembangan Kurikulum.. © Ahmad Daelami

Begitu pentingnya nilai laba yang dimiliki perusahaan juga berguna untuk menarik minat investor untuk ikut mendanai sebuah perusahaan dengan harapan akan mendapatkan return

[r]

Learning Model to Enhance Students’ Social P iety ( The study of teaching development of Islamic education at high school in Bandung). The background of the

mempengaruhi produktivitas dari tanaman kelapa sawit yang dimiliki

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pelayanannya maka dilakukan pemeliharaan terhadap peralatan tegangan tinggi/ekstra tinggi, pemeliharan yang dilakukan berupa