• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dermatitis Kontak Alergi Karena Pemakaian Tato Temporer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Dermatitis Kontak Alergi Karena Pemakaian Tato Temporer"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 y No. 3 y September 2008 215 Novriwanty Carolina, Kristo A. Nababan, Irma D. Roesyanto Mahadi

Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/ RSUP H. Adam Malik, Medan

Abstrak: Latar Belakang: Akhir-akhir ini pemakaian tato temporer semakin populer sebagai alternatif terhadap tato permanen. Dermatitis kontak alergi karena parafenilendiamin (PFD) sering dijumpai pada pemakai tato temporer yang mengandung PFD.

Kasus: Seorang wanita berumur 34 tahun dengan keluhan bintil-bintil merah yang gatal, dan timbul erupsi di permukaan tato pada pinggang belakang. Hal ini terjadi setelah 1 minggu memakai tato temporer yang berwarna hitam. Penderita sembuh setelah diberi pengobatan dengan kortikosteroid topikal, dan antihistamin oral. Setelah 1 bulan sembuh dilakukan uji tempel tertutup dengan alergen standar dari Chemotechnique Diagnostic AB (Swedia) pada punggung dengan menggunakan square chamber van der Bend. Pembacaan hasil dilakukan setelah 48 dan 72 jam. Interpretasi hasil uji tempel menurut International Dermatitis Research Group (ICRG), diperoleh hasil uji tempel positif kuat terhadap PFD.

Diskusi: Tato temporer yang sering digunakan adalah henna. Akhir-akhir ini henna yang terdapat di pasaran mengandung bahan campuran PFD agar tato menjadi lebih hitam, meresap lebih cepat, dan bertahan lama. PFD merupakan alergen kontak yang kuat dan sering menimbulkan reaksi alergi.

Kata kunci: dermatitis kontak alergi, parafenilendiamin, tato temporer

Abstract: Background: Recently, temporary paint in tattoo has increasingly become popular as safe as alternative permanent tattoos. Allergic contact dermatitis due to paraphenylenediamine (PPD) is frequently among the users of temporary tattoos containing PPD.

Case: Reported a case of 34 years old female with erythematous papules, itchy and raised eruption along design of the black tattoo on her lower back that had been done one week earlier. She was cured after the treatment with topical corticosteroid, and oral antihistamine. Post inflammatory hyperpigmentation at the former tattoo site was noted. A month latter, the patient was being performed a closed patch test with European Standard allergen from Chemotechnique Diagnostic AB (Sweden) and square chamber van der Bend. The patch test was read after 48 and 72 hours. Patch test interpretation according to the International Dermatitis Research Group (ICRG), was strong positive to PPD.

Discussion: Henna has been used frequently for temporary tattoos. Recently, commercial black henna added ingredient is PPD. The reasons for the using of PPD are to get black tattoos, speed up the tattooing process and as a result, there will be a longer lasting effect as well. PPD is a potent contact allergen and as a common cause of allergic reactions.

Keywords: allergic contact dermatitis, paraphenylenediamine, temporary tattoos

PENDAHULUAN

Dermatitis kontak alergi (DKA) adalah suatu reaksi peradangan yang disebabkan paparan zat alergen pada kulit yang

(2)

Laporan Kasus

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 y No. 3 y September 2008 216

kimia sederhana dengan berat molekul yang rendah dan dapat menembus stratum korneum. Interaksi antara antigen dan limfosit T diperantarai oleh antigen presenting cell

(APC) epidermis, yaitu sel Langerhan. Mekanisme kelainan kulit pada DKA mengikuti respon imun yang diperantarai oleh reaksi imunologik tipe lambat.1

Dermatitis kontak karena PFD sering dijumpai pada pemakai cat rambut dan penata

rambut. PFD dinamakan juga

1,4-diaminobenzene atau 1,4-phenylenediamine

yang merupakan suatu aromatik amine yaitu suatu bahan kimia yang digunakan secara luas sebagai komponen dari cat rambut, tato temporer, pewarna tekstil, karet hitam, tinta mesin foto kopi dan percetakan, minyak pelumas, bensin, dll. PFD dipilih oleh karena toksisitasnya lebih rendah, stabil pada temperatur tinggi, sangat kuat, dan resisten terhadap bahan kimia dan listrik.2

Pernah dilaporkan menurut penelitian Roesyanto-Mahadi, bahwa PFD merupakan alergen penyebab dermatitis kontak alergi terbanyak urutan ketiga dari 144 penderita dermatitis kontak alergi di Medan periode tahun 1991-1992, yaitu 12,28%.3

Pada penelitian Patel S. dkk di St John’s Institute of

Dermatology London, bahwa frekuensi reaksi

alergi pada tes tempel terhadap PFD 1% pada tahun 1992–1998 adalah antara 2.5%-4.2%, dan pada tahun 1999-2004 menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari yang pernah dilaporkan sebelumnya yaitu antara 3.8%- 7.1%. 4

Akhir-akhir ini pemakaian tato temporer semakin popular sebagai alternatif terhadap tato permanen. Pemilihan terhadap tato temporer oleh karena tidak berbahaya dan bersifat temporer. Tidak mudah terhapus dengan air dan sabun, dapat bertahan sedikitnya 1-2 minggu baru kemudian hilang dengan sendirinya.5,6

Dermatitis kontak alergi karena para-fenilendiamin (PFD) juga dijumpai pada pemakai tato temporer yang mengandung PFD.Tato temporer yang sering digunakan adalah hena. Hena adalah ekstrak dari daun tanaman sejenis semak-semak yang dinamai Lawsonia inermis/alba yang tumbuh pada daerah tropis, seperti Asia, Mediterania Timur, dan Afrika Utara. Hena yang dijumpai

di pasaran dapat dalam bentuk serbuk atau pasta. Sejak ratusan tahun yang lalu hena sering digunakan dalam upacara keagamaan sebagai hiasan tubuh. Hena yang alamiah dilaporkan sangat jarang menyebabkan reaksi alergi, akan tetapi akhir-akhir ini sering dilaporkan adanya reaksi alergi akibat pemakaian hena hitam sebagai tato temporer. 6,7,8

LAPORAN KASUS

Seorang wanita usia 34 tahun, bangsa Indonesia, datang berobat ke poliklinik kulit dan kelamin RSUP HAM dengan keluhan utama timbul bintil-bintil merah pada pinggang belakang dengan rasa gatal. Hal ini dialami penderita sejak 2 hari yang lalu, dimana 1 minggu sebelumnya penderita memakai tato temporer yang berwarna hitam pada pinggang bagian belakang. Penderita mengakui baru pertama sekali menggunakan tato temporer, dan menyangkal riwayat penggunaan cat rambut berwarna hitam.

Pada pemeriksaan dermatologi dijumpai papul eritem, multipel, tersusun di atas permukaan pola gambar tato dan edema, pada regio lumbalis. Ditegakkan diagnosis dermatitis kontak alergi akibat tato temporer. Diberikan pengobatan cetirizin oral 1x10 mg perhari, dan topikal kortikosteroid krim. Penderita disarankan untuk menghindari penggunaan produk cat rambut atau tato temporer yang mengandung parafenilendiamin.

Satu minggu setelah pengobatan penderita mengalami perbaikan, diberikan pengobatan topikal kortikosteroid krim. Penderita sembuh total pada minggu ke 3 pengobatan. Setelah 1 bulan sembuh total dilakukan uji tempel tertutup dengan menggunakan alergen standar dari

Chemotechnique Diagnostic AB (Swedia) dan

zat pewarna dari bahan tato pada punggung dengan menggunakan square chamber van der Bend. Pembacaan hasil dilakukan setelah 48 jam dan 72 jam. Interpretasi hasil uji tempel menurut International Contact Dermatitis

Research Group (ICDRG), diperoleh hasil

positif kuat (++) terhadap PFD dan bahan tato, serta positif lemah (+) terhadap

potassium dichromate dan paraben

(3)

Novriwanty Carolina dkk. Dermatitis Kontak Alergi...

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 y No. 3 y September 2008 217 Tabel1.

Hasil tes tempel alergen standar Chemotechnique Diagnostic AB (Swedia)

No. Nama % 48 jam 72 jam

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. Potassium dichromate PPD Paraben mix

Nickel Sulphate hexahydrate Clioquinol

Neomycine Sulphate Cobalt Chloride hexahydrate Thiuram mix

Colophony Benzocaine

N-Isopropyl-N-nphenyl-4 Phenylenediamine Wool Alcohol (anolin Alcohol)

Mercapto mix Epoxy Resin Balsam Peru

4-tert-Butyl phenol formal- dehyde resin

MBT

Formaldehyde

Fragrance Mix (Sorbitan Sesquioi,, 5% emui)

Sesquiterpene lactone mix 1-3-cholooallyl (Quarternium 25) Benzocaine (Primine)

Me- isothiazolinone (Kathon CG)

Tambahan:

Bahan tato temporer (pasta)

0,5% pet 1% pet 16% pet 5% pet 5% pet 20% pet 1.0% pet 1.0% pet 20% pet 5% pet 0.1% pet

30% pet

2.0% pet 1.0% pet 25.0%pet 1.0% pet

2.0% pet 1.0% pet 8% pet

0.1% pet 1% pet 0.01%pet 0.01% aq as is - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - ++ + ++ + - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - ++ DISKUSI

Tato temporer yang sering digunakan adalah hena. Zat pewarna yang terdapat pada hena adalah 2-hydroxy-1,4 naphthoquinone.4,8

Pada tahun 1986, dilaporkan bahwa hena bukan merupakan sensitiser. Hena yang digunakan secara luas sangat jarang menimbulkan reaksi alergi, kecuali pada tato temporer, cat rambut, dan pernah dilaporkan pada cat kuku yang mengandung PFD.9

Akan tetapi, Leonie Majoie dkk pernah melaporkan terjadinya hipersensitivitas tipe cepat terhadap hena pada penata rambut, dengan terjadinya urtikaria, rinitis, dan asma bronkial oleh karena terpapar hena yang terdapat pada cat rambut. 10

Hena yang alami biasanya mendapatkan warna coklat kemerahan. Hena dapat digunakan dengan dikombinasikan dengan bahan-bahan lain, seperti PFD, sari lemon, minyak esensial lavender, kopi, dan campuran rahasia lainnya. Pada umumnya hena yang dijual di pasaran, baik dalam bentuk serbuk maupun pasta tidak mencantumkan komposisi

zat-zat yang terkandung di dalam kemasannya. 5,8

Akhir-akhir ini hena yang dipergunakan sebagai tato temporer yang terdapat di pasaran mengandung bahan campuran PFD untuk mendapatkan tato yang berwarna hitam, bahan pewarna tato meresap lebih cepat, dan agar tato bertahan lebih lama.7

PFD merupakan sensitiser yang kuat dan sering menyebabkan reaksi alergi.6,7,9

Perjalanan klinis pada dermatitis kontak alergi dapat dibagi ke dalam 2 kelompok: (1) respon akut, dimana reaksi kulit terjadi dalam 1-2 hari setelah kontak; (2) respon subakut, dimana erupsi kulit terjadi lambat yaitu dalam 1-2 minggu setelah kontak.5

Pada kasus ini reaksi alergi berupa erupsi kulit timbul dalam waktu 1 minggu, yang menunjukkan adanya respon subakut dan sensitisasi terjadi setelah aplikasi tato temporer.

(4)

Laporan Kasus

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 y No. 3 y September 2008 218

pada tato temporer ini dapat meningkatkan resiko terjadinya sensitisasi.11

Dermatitis kontak karena pemakaian tato temporer yang mengandung PFD, terbukti dengan adanya hasil uji tempel positif kuat (++) terhadap PFD dan bahan tato temporer yang dipakai. Dapat disimpulkan bahwa PFD adalah sebagai antigen yang relevan pada kasus ini.

Jika seorang penderita mendapatkan reaksi positif pada tes tempel terhadap PFD dan terbukti timbul reaksi alergi terhadap tato temporer yang mengandung PFD, kemungkinan dapat terjadi reaksi silang dengan bahan yang mengandung gugus para

amino, seperti benzocaine, procaine,

para-aminobenzoic acid, dan sulfonamide.12,13

Pada penderita ini dijumpai adanya reaksi silang dengan bahan para amino, oleh karena didapati hasil uji tempel positif terhadap

paraben mix. (Tabel 1.)

Prognosis kasus ini secara umum baik, akan tetapi penderita untuk selanjutnya harus menghindari kontak dengan bahan yang mengandung PFD, seperti tato temporer dan cat rambut yang mengandung PFD.

DAFTAR PUSTAKA

1. Habib TP, Allergic Contact Dermatitis. In: Clinical Dermatology: A colour Guide to Diagnosis Therapy, 5th

ed. Mosby; 2004. p.81

2. Wikipedia, p-Phenylenediamine. the free encyclopedia 2007 May 15. Available

from: URL: http;// en.wikipedia.org/wiki/

Paraphenylenediamine

3. Roesyanto - Mahadi ID. Alergen pada dermatitis kontak di RS. Dr. Pirngadi Medan pada periode tahun 1991-1992. Komunikasi Penelitian 1992;4(3): 282-6

4. Patel S, Basketter DA, Jefferies D, White IR, Rycroft RJG, Mc fadden JP, et al. Patch test frequency to p-phenylenediamine: follow up over the last 6 years. Contact Dermatitis 2007; 56:35-7

5. Chung WH, Chang YC, Yang, LJ, Hung S L, Wong WR, Lin JY, et al. Clinlicopathologic features of skin reaction to temporary tattoos and analysis of possible causes. Arch Dermatol 2002; 138:88-92

6. Redlick F, DeKoven J. Allergic contact dermatitis to paraphenylenediamine in hair dye after sensitization from black henna tattoos: a report of 6 cases. Canadian Medical Association Journal 2007; 176(4):445-6

7. Ronni Wolf MD, Danny Wolf MD, Hagit Matz, Edit Orion. Cutaneus Reactions to Temporary Tattoos. Dermatology Online Journal (serial online) 2003; 9(1): 3.

Available from: URL: http://www.medscape.com/

8. Severin Läuchl, Stephen Lautenschlager. Contact Dermatitis after temporary henna tattoos an- increasing phenomenon. SWISS MED WKLY 2001; 131:199-202

9. Jean Blair, Robert T. B, Susan T. N. Dermatitis associated with henna tattoo. Postgraduate Medicine Online (serial online) 2004 September; 116(3). Available from: URL: http:// www.postgradmed.com/issues/2004/09_ 04/pd_blair.htm

10. Leonie Majoeie IM, Bruynzeel DP.

Occupational Immediate-Type Hypersensitivity to Henna in a

Hairdresser. American Journal of Contact Dermatitis 1996; 7(1): 38-40

11. Brancaccio RR, Brown LH, Chang YT, et al. Identification and quantification of paraphenylenediamine in a temporary black henna tattoo. Am J Contact Dermatitis 2002;13(1):15-18

12. Rietschel RL, Fowler, JF. Hand

Dermatitis due to contactants. In: Fisher’s Contact Dermatitis. 4th

ed. A Waferly Company; 1982. p. 335

13. Rietschel RL, Fowler, JF. Specific instructions for patients. In: Fisher’s Contact Dermatitis, 4th

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini telah dilakukan pemeriksaan uji tempel terhadap 28 jenis alergen standar pada 51 orang subjek pekerja salon dengan riwayat dermatitis kontak yang dimulai

Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) pada Petugas Cleaning Service dengan Dermatitis Kontak Akibat Kerja di RSUD Dr.. Abdul Moeloek Provinsi

Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kedisiplinan pemakaian sarung tangan vinyl dengan gejala dermatitis kontak ( p-value= 0,004) (r=-0,619) dengan tingkat keeratan

Latar Belakang : Getah biji mete memungkinkan terjadinya gangguan kesehatan terhadap pekerja terutama tentang adanya penyakit atau dermatitis kontak alergi pada

Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Kontak Kosmetik pada Penari Studio Fantasi di Dunis Fantasi Ancol Jakarta Utara Tahun 2013. Fakultas

pemakaian sarung tangan dengan kejadian penyakit dermatitis kontak pada pemulung sampah di TPA Puuwatu kota kendari tahun 2016, sedangkan tujuan khusus dari

pemakaian sarung tangan dengan kejadian penyakit dermatitis kontak pada pemulung sampah di TPA Puuwatu kota kendari tahun 2016, sedangkan tujuan khusus dari

Namun hasil statistik tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan dermatitis kontak alergi, hal tersebut dapat terjadi karena dikaitkan juga dengan kejadian dermatitis