PEMBUATAN FILM PENDEK BERGENRE DRAMA
ROMANTIS BERJUDUL “KARENA KAMU …”
Nama : Indri Yulianti
NIM : 08.51016.0058
Program Studi : DIV Komputer Multimedia
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
Indri Yulianti(2008)
Program Studi DIV Komputer Multimedia, STIKOM
Film pendek adalah sebuah karya film fiksi yang berlangsung kurang dari 30 menit. Peran yang dimainkan oleh skenario keseluruhan disesuaikan. Membuat film pendek adalah genre drama romantis, jika Anda mendengar kata asmara tampaknya sudah tidak asing lagi di telinga kita terutama untuk seseorang yang telah berpasangan. Romantis itu sendiri selalu identik dengan hal-hal menyenangkan, Kebahagiaan, dan bertanya-tanya yang terkait dengan cinta. Dalam konteks hubungan cinta romantis, asmara biasanya menyiratkan ungkapan cinta atau keinginan seseorang secara emosional dalam dan terhubung dengan orang lain.
Banyak film romantis yang ditayangkan di berbagai media televisi Namun, hanya beberapa film romantis yang menggunakan teknik seperti penggunaan compositing efek visual. Compositing teknik yang digunakan untuk menambah kesan tersendiri dalam genre film pendek romantis. Compositing teknik itu sendiri adalah teknik untuk menggabungkan beberapa gambar menjadi satu.
Dengan adanya genre film pendek romantis, prospek ada alternatif lain untuk dunia film untuk memberikan sentuhan lain dalam penggunaan tekniknya.
Kata kunci: Film pendek, Romantis, Teknik compositing.
STIKOM
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Yang bertandatangan di bawah ini, saya: Nama : Indri Yulianti
NIM : 08.51016.0058
Dengan ini saya menyatakan dengan benar, bahwa Tugas Akhir saya yang berjudul Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Romantis Berjudul “Karena Kamu …” yang diproduksi pada Juli 2012 sampai Februari 2013 adalah asli karya saya, bukan plagiat baik sebagian ataupun keseluruhan. Karya atau pendapat orang lain yang ada dalam Tugas Akhir ini adalah semata hanya rujukan yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka saya. Apabila dikemudian hari ditemukan adanya tindakan plagiat pada karya Tugas Akhir ini, maka saya bersedia untuk dilakukan pencabutan terhadap gelar kesarjanaan yang telah diberikan kepada saya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Surabaya, Februari 2013 Indri Yulianti
STIKOM
v
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya: Nama : Indri Yulianti
NIM : 08.51016.0058
Menyatakan bahwa demi kepentingan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, menyetujui karya Tugas Akhir saya yang berjudul Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Romantis Berjudul “Karena Kamu …” untuk disimpan, dipublikasikan atau diperbanyak dalam bentuk apapun oleh Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Surabaya, Februari 2013 Indri Yulianti
STIKOM
vi
LEMBAR MOTTO
“Makes life way easier”
STIKOM
vii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Kupersembahkan kepada: Orang tua dan Ketiga Adik tercinta My Sleepyman yang selalu memberi semangat, “Karena Kamu bii”. Semua Keluarga yang sudah mendukung dan memberi semangat Sahabat-sahabat ku SMA, kampus, dan kru MAFIAS
Mama nya Yola yang sudah support dari jauh
STIKOM
viii
ABSTRAK
PEMBUATAN FILM PENDEK BERGENRE DRAMA ROMANTIS BERJUDUL “KARENA KAMU …”
Indri Yulianti(2008)
Program Studi DIV Komputer Multimedia, STIKOM Kata kunci: Film pendek, Romantis, Teknik compositing.
Film pendek adalah sebuah karya film fiksi yang berlangsung kurang dari 30 menit. Peran yang dimainkan oleh skenario keseluruhan disesuaikan. Membuat film pendek adalah genre drama romantis, jika Anda mendengar kata asmara tampaknya sudah tidak asing lagi di telinga kita terutama untuk seseorang yang telah berpasangan. Romantis itu sendiri selalu identik dengan hal-hal menyenangkan, Kebahagiaan, dan bertanya-tanya yang terkait dengan cinta. Dalam konteks hubungan cinta romantis, asmara biasanya menyiratkan ungkapan cinta atau keinginan seseorang secara emosional dalam dan terhubung dengan orang lain.
Banyak film romantis yang ditayangkan di berbagai media televisi Namun, hanya beberapa film romantis yang menggunakan teknik seperti penggunaan compositing efek visual. Compositing teknik yang digunakan untuk menambah kesan tersendiri dalam genre film pendek romantis. Compositing teknik itu sendiri adalah teknik untuk menggabungkan beberapa gambar menjadi satu.
Dengan adanya genre film pendek romantis, prospek ada alternatif lain untuk dunia film untuk memberikan sentuhan lain dalam penggunaan tekniknya.
STIKOM
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan judul Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Romantis Berjudul “Karena Kamu …” Berkaitan dengan hal tersebut, selama proses penulisan ini penulis banyak mendapat bantuan baik moral maupun materiil dari banyak pihak, maka dalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa.
2. Bapak dan Ibu yang selalu mendisiplinkan aku dengan wejangan nya, sehingga membuat Tugas Akhir ini bisa diselesaikan.
3. Karsam, MA., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing I yang selalu memberi semangat dan ketelitian dalam memeriksa setiap kekurangan dari Tugas Akhir ini.
4. Thomas Hanandry D, M.T. selaku Dosen Pembimbing II atas diskusi-diskusinya dan memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang masih kurang jelas dalam teknis pembuatan karya ini.
5. Ketiga adik ku yang selalu mendukung agar Tugas Akhir ini selesai dengan cepat karena ada maunya.
6. Karsam, MA., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Komputer Multimedia STIKOM yang selalu memberi wejangan dan solusi setiap halangan di proyek ini.
STIKOM
x
7. Para dosen DIV Komputer Multimedia yang berkenan memberikan saran dan kritik pada Tugas Akhir ini.
8. Kru TOTAL STRESS, terima kasih buat bantuannya selama shoting dan juga para talent Doan, Wulan, Amalia, Rizka, dan Dio terima kasih buat waktu kalian untuk proses pembuatan film ini.
9. Teman-teman seperjuangan DIV Komputer Multimedia angkatan 2008, terima kasih atas kerjasamanya.
10. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan proposal hingga Tugas Akhir ini.
Akhir kata, semoga laporan Tugas Akhir ini bisa memberikan manfaat khusus bagi pembaca dan penulis, serta berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Surabaya, Februari 2013 Penulis
STIKOM
xi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan ... 5
1.5 Manfaat ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Film ... 7
2.2 Jenis-jenis Film ... 7
2.3 Film Pendek ... 9
2.4 Genre Film ... 9
2.5 Alur ... 11
2.6 Teknik Compositing ... 12
2.7 Tahap Pembuatan Film ... 12
2.8 Dasar-dasar Produksi Film ... 26
2.9 Ilustrasi Musik ... 27 Halaman
STIKOM
xii
2.10 Efek suara ... 27
BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA ... 29
3.1 Metodologi ... 29
3.2 Tahap Analisa Karya ... 32
3.2.1 Study Eksisting ... 32
3.2.2 SWOT ... 33
3.3 STP ... 34
3.4 Perancangan Karya 35
3.4.1 Pra Produksi 35
3.4.2 Produksi 67
3.4.3 Pasca Produksi ... 69
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA ... 72
4.1 Pra Produksi ... 72
4.1.2 Anggaran Produksi ... 74
4.1.3 Jadwal Kerja ... 77
4.2 Produksi ... 79
4.3 Pasca Produksi ... 84
BAB V PENUTUP ... 90
5.1 Kesimpulan ... 90
5.2 Saran ... 91
DAFTAR PUSTAKA ... 92
STIKOM
xiii
BIODATA PENULIS ... 93
LAMPIRAN ... 94
STIKOM
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Eye Angle ... 15
Gambar 2.2 Low Angle ... 16
Gambar 2.3 Frog Eye ... 17
Gambar 2.4 Extreme Long Shot ... 19
Gambar 2.5 Very Long Shot ... 20
Gambar 2.6Long Shot ... 21
Gambar 2.7 Medium Long Shot ... 21
Gambar 2.8 Medium Shot ... 22
Gambar 2.9 Medium Close Up ... 22
Gambar 2.10 Close Up ... 23
Gambar 2.11 Big Close Up ... 24
Gambar 2.12 Extreme Close Up ... 24
Gambar 3.1 Bagan metodologi perancangan ... 30
Gambar 3.2 Bagan Pencarian Kata Kunci (keyword) ... 36
Gambar 3.3 Bagan perancangan Tugas Akhir ... 37
Gambar 3.4 Analisa Image ... 39
Gambar 3.5 Storyboard ... 42
Gambar 3.6 Storyboard ... 43
Gambar 3.7 Storyboard ... 44
Gambar 3.8 Storyboard ... 45
Gambar 3.9 Storyboard ... 46 Halaman
STIKOM
xv
Gambar 3.10 Storyboard ... 47
Gambar 3.11 Storyboard ... 48
Gambar 3.12 Sketsa poster ... 70
Gambar 3.13 Sketsa cover CD ... 70
Gambar 3.14 Sampul cover CD ... 71
Gambar 4.6 Pemilihan video ... 84
Gambar 4.7 Stock shot ... 85
Gambar 4.8 Color grading ... 85
Gambar 4.9 Special effects ... 86
Gambar 4.10 Sound editing ... 87
Gambar 4.11 Rendering ... 87
Gambar 4.12 Poster ... 88
Gambar 4.13 Cover CD/DVD ... 88
Gambar 4.14 Sampul Cover CD/DVD ... 89
STIKOM
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Analisis Study eksisiting ... 31
Tabel 3.2 Analisis STP ... 33
Tabel 3.3 Skenario “Karena Kamu …” ... 44
Tabel 4.1 Script breakdown ... 73
Tabel 4.2 Lokasi Shoting ... 73
Tabel 4.3 Anggaran Produksi ... 74
Tabel 4.4 Jadwal kerja ... 77
Tabel 4.5 Scene pokok film ... 80
Tabel 4.6 Screen Shoting ... 82 Halaman
STIKOM
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan film di Indonesia memiliki perjalanan yang cukup panjang hingga pada akhirnya menjadi seperti film masa kini yang penuh dengan efek, dan sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku “Mari Mem-buat Film” oleh Heru effendy (2009: 10), dijelaskan bahwa film pertama kali la-hir di pertengahan abad ke 19, dibuat dengan bahan dasar seluloid yang sangat mudah terbakar bahkan oleh percikan abu rokok sekalipun.
Pada tahun 1970-an film sudah dapat merekam dengan jumlah yang banyak dengan menggunakan videotape yang kemudian dijual. Film dapat diklasifikasi-kan berdasardiklasifikasi-kan cerita, pembuatan, dan berdasardiklasifikasi-kan genre. Film itu memiliki be-berapa jenis seperti, Film Dokumenter, Film Pendek, Film Panjang, Film yang digunakan untuk mempromosikan suatu perusahaan, Iklan Televisi, Program Tel-evisi, dan Video Klip. Film yang akan dibuat dalam Tugas Akhir ini adalah Film Pendek, film fiksi yang berdurasi kurang dari 30 menit. Film pendek ini berjenis film pendek eksperimental, dimana untuk uji coba atau eksperimen dalam pembu-atan karya Tugas Akhir.
Film pendek bergenre drama romantis yang berjudul “Karena Kamu …” menggunakan teknik live shot, film ini menceritakan tentang seorang lelaki yang mencari pengganti calon istrinya yang telah meninggal agar arwah calon istrinya bisa kembali ke dunianya, karena sebelum meninggal calon istrinya pernah
men-STIKOM
gucapkan sebuah kalimat yang membuat arwah istrinya belum bisa tenang me-ninggalkan suaminya, dengan dibantu oleh adik kandungnya dan teman adiknya yang berprofesi sebagai seorang lulusan jurusan psikiater, mereka berupaya untuk mendapatkan seorang wanita yang pantas mendampinginya agar arwah calon is-trinya bisa tenang di alamnya.
Film dibangun terutama dengan bahasa visual apa yang ditampilkan dan di-tangkap oleh mata. Karena itu, berhasil tidaknya sebuah film dapat dilihat dari reaksi penonton. Terlebih jika penontonnya adalah orang asing yang tidak me-mahami bahasa lisan dan tulisan yang akan digunakan dalam film tersebut dan film yang akan dibuat ini di adaptasi dari film yang sudah ada, hanya dari bebera-pa bagian film ini akan disisipkan cerita tambahan, cerita ini termasuk ke dalam cerita Fiksi dimana imajinasi manusia akan dimasukkan.
Pembuatan film pendek ini, bergenre drama romantis dan jika mendengar kata romantis sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga kita terutama untuk se-seorang yang telah berpasangan. Romantis sendiri selalu identik dengan hal-hal yang menyenangkan, kegembiraan, dan bertanya-tanya yang berkaitan dengan cinta. Dalam konteks hubungan cinta romantis, romantis biasanya menyiratkan satu ekspresi cinta atau keinginan seseorang secara emosional yang dalam dan terhubung dengan orang lain (http://students.ukdw.ac.id)
Pemilihan film pendek bergenre drama romantis ini dipilih, dikarenakan hal yang bersifat romantis itu mempunyai makna yang sangat luas. Dalam teori film yang ditulis oleh Himawan Prastista disampaikan bahwa film romantis memusat-kan perhatian cerita pada masalah cinta, baik kisah percintaannya sendiri maupun
STIKOM
pencarian cinta sebagai tujuan utamanya. Sehingga, tidak ada salahnya hal roman-tis itu disampaikan melalui sebuah film dengan berbagai masalah cinta di da-lamnya.
Dalam pembuatan film pendek ini dimulai dengan Pra produksi dengan memiliki konsep yang ingin menonjolkan dari sisi ceritanya dan juga untuk mem-berikan dukungan agar film tersebut terlihat lebih menarik dan membuat orang penasaran dengan alur cerita film tersebut. Alur cerita nya pun dibuat mundur, dimana ceritanya dibuat flashback atau bergerak mundur, dan menceritakan latar belakang sebuah kejadian. Adapun penambahan Visual Effects, Visual Effects me-rupakan istilah sub kategori dari Special Effects, dimana gambar dari film dimani-pulasi di dalam post production, sedangkan Special Effects adalah istilah yang di-gunakan pada saat shooting dimana kita memberikan efek buatan.
Pada saat melakukan editing akan meliputi pemberian transisi ilustrasi, mu-sik, tone warna, visual effect (teknik compositing), dan juga pemberian backsound agar dapat menambah kesan dramatisasi pada film ini. Teknik Compositing itu sendiri adalah teknik dengan penggabungan beberapa gambar, video, dan audio menjadi satu (http://www.gramedia.com/book/masking-compositing-photoshop-cs3).
Film dibangun terutama dengan bahasa visual apa yang ditampilkan dan di-tangkap oleh mata. Karena itu, berhasil tidaknya sebuah film dapat dilihat dari reaksi penonton. Terlebih jika penontonnya adalah orang asing yang tidak me-mahami bahasa lisan dan tulisan yang akan digunakan dalam film tersebut.
STIKOM
Berdasarkan pemikiran tersebut pembuatan film drama romantis yang ber-judul “Karena Kamu…” ini bertujuan untuk memberikan hiburan tersendiri kepa-da para penonton, kepa-dan juga menjadi salah satu cara pembuatan film pendek yang menggunakan visual effects Selain mengangkat tema percintaan, film ini juga mengangkat tentang keberadaan arwah yang nanti nya akan menjadi sebuah tali penghubung antara para tokoh didalamnya. Penggunaan V.O atau Voice Over juga dimasukkan ke dalam film tersebut.
Dari dasar pemikiran di atas maka pembuatan Tugas Akhir ini akan mem-bahas tentang Pembuatan Film Pendek bergenre drama dengan judul “Karena Kamu …”, dengan cerita tentang sebuah keikhlasan dalam mencintai seseorang. Dan juga dengan film pendek ini dapat memberikan alternative lain dalam pem-buatan film pendek dari segi penggunaan teknik nya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana membuat film pendek bergenre drama romantis berjudul ”Karena Kamu ...” dengan menggunakan Teknik Compositing?
2. Bagaimana menggabungkan teknik live shot dan teknik compositing ?
STIKOM
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka batasan masalah dalam Pem-buatan film pendek berjudul “Karena Kamu..” ini sebagai berikut:
1. Membuat film pendek dengan durasi + 30 menit.
2. Menggabungkan teknik live shot dan teknik compositing.
3. Membuat sebuah film yang menceritakan tentang drama romantis dengan menggunakan Teknik Compositing.
4. Menggunakan Voice Over dalam film pendek.
1.4 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam pengerjaan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan film pendek bergenre drama yang menggunakan teknik com-positing.
2. Memberikan inovasi baru dalam pembuatan film pendek dengan penggunaan visual effects.
3. Menggabungkan teknik live shot dan teknik compositing.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil film pendek bergenre drama romantis ini, yaitu:
1. Sebagai proses pembelajaran dalam Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Pro-duksi film drama romantis dengan penggunaan visual effects.
STIKOM
2. Agar dapat memahami proses pembuatan film drama romantis yang baik dari segi cerita.
3. Agar audience tahu penggunaan teknik compositing.
STIKOM
7
2.1 Film
Istilah film awalnya dimaksudkan untuk menyebut media penyimpan
gam-bar atau biasa disebut Celluloid, yaitu lembaran plastik yang dilapisi oleh lapisan
kimiawi peka cahaya. Ada banyak sekali literature yang menjelaskan film,
ber-dasarkan banyak pengertian yang akhirnya mengerucut pada suatu pengertian
yang universal. Menurut buku yang berjudul ”5 Hari Mahir Membuat Film”
(Javandalasta, 2011: 1), dijelaskan bahwa film adalah rangkaian gambar yang
bergerak membentuk suatu cerita atau juga bisa disebut Movie atau Video. Ada
banyak sekali keistimewaan media film, beberapa diantaranya adalah:
1. Film dapat menghadirkan pengaruh emosional yang kuat.
2. Film dapat mengilustrasikan kontras visual secara langsung.
3. Film dapat berkomunikasi dengan para penontonnya tanba batas menjangkau.
4. Film dapat memotivasi penonton untuk membuat perubahan.
2.2 Jenis-Jenis Film
Dalam pembuatan film, memiliki sebuah idealisme dalam menentukan tema
untuk “membungkus” cerita agar dapat diterima oleh penontonnya, agar penonton
dapat memahami jenis film apa yang mereka lihat. Dalam buku 5 Hari Mahir
Membuat Film oleh Panca Javandalasta (2011), adapun beberapa jenis-jenis film
yang biasa diproduksi untuk berbagai keperluan, antara lain:
STIKOM
1. Film Dokumenter
Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya
Lumi-ere bersaudara yang berkisah tentang perjalanan (travelogues) yang dibuat
sekitar tahun 1890an. Tiga puluh enam tahun kemudian, kata ‘dokumenter’
kembali digunakan untuk pembuatan film dan kritikus film asal Inggris John
Grierson untuk film Moana (1926) karya Robert Flaherty. Grierson
ber-pendapat, dokumenter merupakan cara kreatif mempresentasikan realitas
(Su-san Hayward, 1996: 72) dalam buku Key Concepts in Cinema Studies.
In-tinya, film dokumenter tak pernah lepas dari tujuan penyebaran, pendidikan,
propaganda bagi orang atau kelompok tertentu.
2. Film Pendek
Yang dimaksud film pendek di sini menurut Panca Javandalasta (2011: 2)
yaitu, sebuah karya film cerita fiksi yang berdurasi kurang dari 60 menit. Di
berbagai Negara, film pendek dijadikan laboraturium eksperimen dan batu
loncatan bagi para film maker untuk memproduksi film panjang.
3. Film Panjang
Menurut Panca Javandalasta (2011: 3), Film Panjang adalah film cerita fiksi
yang berdurasi lebih dari 60 menit. Umumnya berkisar antara 90-100 menit.
Film yang diputar di bioskop umumnya termasuk dalam kelompok ini.
Be-berapa film, misalnya Dance With Wolves, bahkan berdurasi lebih dari 120
menit. Film-film produksi India rata-rata berdurasi hingga 180 menit.
STIKOM
2.3 Film Pendek
Film dengan durasi pendek antara 1 menit–30 menit, jika menurut standar
festival internasional terdapat beberapa jenis-jenis film pendek, diantaranya
ada-lah :
1. Film pendek eksperimental
Film pendek yang digunakan sebagai bahan eksperimen atau uji coba, di
In-donesia jenis film ini sering dikategorikan sebagai film indie.
2. Film pendek kommersial
Film pendek yang diproduksi untuk tujuan komersil atau memperoleh
keun-tungan contoh: iklan, profil perusahaan (company profile)
3. Film pendek layanan masyarakat (public service)
Film pendek yang bertujuan untuk layanan masyarakat, biasanya
dita-yangkan di media massa (televisi)
4. Film pendek Entertainment / hiburan
Film pendek yang bertujuan komersil untuk hiburan. Film ini banyak kita
jumpai di televisi dengan berbagai ragamnya.
2.4 Genre Film
Genre film menurut Panca Javandalasta (2011: 3) yaitu, dalam film kita
akan mengenal istilah Genre atau untuk mudahnya kita bisa menyebutnya jenis
atau bentuk sebuah film berdasarkan keseluruhan cerita. Ini digunakan untuk
mempermudah penonton untuk menentukan film apa yang akan ia tonton. Genre
film ada beberapa macam, antara lain:
STIKOM
1. Genre Film Action Laga
Genre ini biasanya bercerita mengenai perjuangan seorang tokoh untuk
berta-han hidup atau adegan pertarungan.
2. Genre Film Komedi
Genre film ini adalah film-film yang mengandalkan kelucuan-kelucuan baik
dari segi cerita maupun dari segi penokohan.
3. Genre Film Horor
Genre film ini adalah misteri, biasanya mengetengahkan cerita yang
terka-dang berada di luar akal umat manusia.
5. Genre Film Thriller
Genre film ini selalu mengedepankan ketegangan yang dibuat tak jauh dari
unsur logika ataupun seperti pembunuhan.
6. Genre Film Ilmiah
Genre film ini biasa disebut dengan sci-fi. Ilmuan akan selalu ada dalam
gen-re film ini karna apa yang sesuatu megen-reka hasilkan akan menjadi konflik
uta-ma dalam alur.
7. Genre Film Drama
Genre film yang biasanya banyak di sukai penonton karena dianggap sebagai
gambaran nyata sebuah kehidupan dan penonton dapat ikut merasakan adegan
dalam film.
STIKOM
8. Genre Film Romantis
Genre film ini mengisahkan romansa cinta sepasang kekasih. Kebanyakan
penonton yang melihat akan terbawa suasana romantis yang diperankan oleh
pemainnya.
Dalam teori film yang ditulis oleh Himawan Prastista disampaikan bahwa
film romantis memusatkan perhatian cerita pada masalah cinta, baik kisah
percintaannya sendiri maupun pencarian cinta sebagai tujuan utamanya.
Kebanyakan film mempunyai aspek romantisme anatar karakter. Film
ro-mantis bisa didefinisikan sebagai film yang plot utamanya (dasar pikiran filmnya)
berputar tentang perkembangan romantisme dari kisah tokoh utama. Berdasarkan
pengertian tersebut, maka genre film romantis mudah ditemui pada film-film,
setidaknya genre ini mendampingi genre utamanya.
Dan film romantis sendiri memiliki cerita utama mengenai hubungan yang
romantis si tokoh utama. Kisahnya bisa berakhir bahagia (happy ending) bisa juga
tidak bahagia (bitter ending), akan tetapi umumnya cerita romantis ini berakhir
dengan bahagia sedangkan cerita yang menggabungkan antara film drama dan
mencampurkan kisah/cerita romantis di dalam nya disebut film drama romantis.
2.5 Alur
Alur merupakan rangkaian cerita sejak awal hingga akhir, Alur dibedakan
menjadi 3 jenis, yaitu:
STIKOM
1. Alur Maju
Ceritanya bergerak maju. Contoh sederhananya adalah misalnya cerpen itu
awalnya menceritakantentang seorang anak kecil dan berkembang / berakhir
saat dia telah remaja.
2. Alur Mundur
Cerita bergerak mundur, alias flashback. Biasanya bercerita tentang latar belakang sebuah kejadian. Misalnya cerita tentang seorang pengusaha sukses yang membayangkan kisah hidupnya di masa muda yang penuh perjuangan hidup.
3. Campuran
Cerita yang memiliki campuran alur maju dan mundur, cerita ini dimulai di tengah-tengah. Sementara cerita berkembang maju, beberapa kali di tampil-kan bebrapa potongan flashback yang menjelastampil-kan latar belatampil-kang cerita.
2.6 Teknik Compositing
Menurut (http://chiethievithadangeloey.blogspot.com) teknik compositing
adalah proses menggabungkan beberapa video klip, still image, atau audio klip
menjadi satu kesatuan untuk menjadi tampilan yang utuh.
2.7 Tahap Pembuatan Film
Menurut Heru Efendi (2009: 17) dalam bukunya yang berjudul Mari
Membuat Film, sebelum memulai shooting ada beberapa tahapan yang harus
ditempuh. Tahap pertama perencanaan shooting adalah membuat script
STIKOM
breakdown, yaitu mengurangi setiap adegan dalam skenario menjadi daftar berisi
sejumlah informasi tentang segala hal yang dibutuhkan untuk keperluan shooting.
Dalam film pendek, hal-hal yang dibutuhkan untuk keperluan shooting
antara lain:
1. Lokasi atau set
Lokasi yang sesuai dengan skenario, untuk mempermudah identifikasi antara
satu adegan lain.
2. Wardrobe
Khusus untuk mencatat pakaian yang sesuai dengan adegan untuk dipakai
oleh pemeran tersebut.
3. Make Up
Digunakan untuk merias pemeran mulai dari tata rambut dan tat arias, sesuai
dengan karakter yang diperankan.
4. Properti, Set Dressing
Properti adalah semua benda yang dipakai atau dibawa oleh pemeran
nantinya sedangkan Set dressing, merupakan tata lokasi dimana lokasi sudah
diatur dan dihias oleh kru yang bersangkutan.
Dalam buku 5 Hari Mahir Membuat Film oleh, Panca Javandalasta (2011:
5) dijelaskan tahap pembuatan film secara teknis ada tiga tahap, yaitu pra
produksi, produksi dan pasca produksi:
STIKOM
1. Tahap Pra Produksi
Menurut buku yang berjudul 5 Hari Mahir Membuat Film, oleh Panca
Javan-dalasta (2011: 7), Pra Produksi adalah proses persiapan hal-hal yang
menyangkut semua hal sebelum proses produksi sebuah film, seperti
pembuatan jawdal shooting, penyusunan crew dan pembuatan skenario.
Da-lam pembuatan sebuah film, proses pra produksi merupakan sebuah proses
yang amat sangat penting.
2. Tahap Produksi
Dalam buku yang berjudul 5 Hari Mahir Membuat Film, oleh Panca
Javan-dalasta (2011: 23), produksi adalah proses pengambilan gambar. Disini semua
unsur teknis dan kreatif bergabung dibawah pengawasan kreatif sang
sutra-dara. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap produksi, antara lain:
a. Tata kamera
b. Ukuran Gambar (frame size) atau Komposisi
2.8 Tata Kamera
Dalam penataan kamera secara teknik yang perlu diperhatikan salah satunya
adalah camera angle atau sudut kamera. Menurut gerzon, dalam pemilihan sudut
pandang kamera dengan tepat akan mempertinggi visualisasi dramatik dari suatu
cerita. Sebaliknya jika pengambilan sudut pandang kamera dilakukan dengan
serabutan bisa merusak dan membingungkan penonton, karena makna bisa jadi
tidak tertangkap dan sulit dipahami. Oleh karena itu penentuan sudut pandang
STIKOM
kamera menjadi faktor yang sangat penting dalam membangun cerita yang
berkesinambungan.
Panca Javandalasta (Javandalasta, 2011: 25) menjelaskan tipe angel
ka-mera di bagi menjadi 2 jenis antara lain :
1) Angle Kamera Objektif
Adalah kamera dari sudut pandang penonton outsider, tidak dari
sudut pandang pemain tertentu. Beberapa sudut obeyektif yang
dipakai pada saat pengambilan gambar, antara lain:
a) Eye Angle
Objek ditempatkan sejajar dengan mata subjek.
Pengambilan gambar dari sudut eye level hendak
menunjukkan bahwa kedudukan subjek dengan
pe-nonton sejajar.
Gambar 2.1 Contoh Eye Angle (sumber: Google)
STIKOM
b) Low Angle
Kamera ditempatkan dengan sudut lebih rendah
da-ripada subjek,untuk menampilkan kedudukan subjek
yang lebih tinggi daripada penonton, dan menampilkan
bahwa si subjek memiliki kekuasaan, jabatan, kekuatan,
dan sebagainya. Efek yang ditimbulkan menimbulkan
kesan besar atau seperti raksasa.
Gambar 2.2 Contoh Low Angle (sumber: Google)
c) Frog Eye Angle
Kamera sejajar dengan dasar kedudukan objek.
Pengambilan gambar ke arah atas sejajar dengan kaki.
Dengan seperti contoh gambar 2.4 di bawah ini seperti
penglihatan mata katak.
STIKOM
Gambar 2.3Contoh Frog eye Angle (sumber: Google)
2) Angle Kamera Subyektif
Kamera dari sudut pandang penonton yang dilibatkan, misalnya
melihat ke penonton. Atau dari sudut pandang pemain lainnya
da-lam suatu adegan. Angle kamera subyektif dilakukan dengan
be-berapa cara:
a) Kamera berlaku sebagai mata penonton untuk menempatkan
mereka dalam adegan,sehingga dapat menimbulkan efek
dramatik.
b) Kamera berganti-ganti tempat dengan seseorang yang berada
dalam gambar. Penonton bisa menyaksikan suatu hal atau
ke-jadian melalui mata pemain tertentu. Penonton akan
mengala-mi sensasi yang sama dengan pemain tertentu.
c) Kamera bertindak sebagai mata dari penonton yang tidak
kelihatan.
STIKOM
3) Angle kamera point of view
Yaitu suatu gabungan antara obyektif dan subyektif yang merekam
adegan dari titik pandang pemain tertentu. Angle kamera p.o.v
di-ambil sedekat shot obyektif dalam kemampuan meng-approach
se-buah shot subyektif, dan tetap obyektif. Kamera ditempatkan pada
sisi pemain subyektif, sehingga memberi kesan penonton beradu
pipi dengan pemain yang di luar layar.
2.9 Ukuran Gambar (frame size) atau Komposisi
Bagi seorang pembuat film pendek atau film panjang, harus
mem-iliki pemahaman tentang bagaimana harus membuat ukuran gambar
(frame size) atau komposisi yang baik dan menarik dalam setiap adegan
filmnya.
Secara sederhana, Askurifai Baskin menjelaskan, komposisi berarti
pengaturan (aransemen) unsur-unsur yang terdapat dalam gambar untuk
membentuk satu kesatuan yang serasi (harmonis) di dalam sebuah
bing-kai. Batas bingkai pada gambar yang terlihat pada view finder atau LCD
kamera, disebut dengan framing.
Kesimpulannya, komposisi shot atau biasa disebut dengan shot size
adalah pengukuran sebuah gambar yangditentukan berdasarkan objek,
pengaturan besar dan posisi objek dalam frame (bingkai), dan posisi
ka-mera yang diinginkan.
STIKOM
Dalam buku 5 hari Mahir Bikin Film (Javandalasta, 2011: 32)
men-jelaskan beberapa shot dasar yang sering digunakan dalam pengambilan
gambar, antara lain:
a. Extreme Long Shot (ELS)
Gambar ini memiliki komposisi sangat jauh, panjang, luas dan
berdimensi lebar. Untuk memperkenalkan seluruh lokasi
ade-gan dan isi cerita atau menampilkan keindahan suatu tempat.
Gambar 2.4 Contoh ELS (sumber: Google)
b. Very Long Shot (VLS)
Gambar ini mempunyai komposisi panjang, jauh, dan luas
tetapi lebih kecil daripada ELS. Untuk menggambarkan
ade-gan kolosal atau obyek yang banyak.
STIKOM
Gambar 2.5 Contoh VLS (sumber: Google)
c. Long Shot (LS)
Merupakan teknik yang memperlihatkan komposisi obyek
secara total, dari ujung kepala hingga ujung kaki (bila obyek
manusisa). Dengan tujuan memperkenalkan tokoh secara
lengkap dengan setting latarnya yang menggambarkan obyek
[image:35.595.34.552.106.699.2]berada.
Gambar 2.6 Contoh LS (sumber: Google)
STIKOM
d. Medium Long Shot (MLS)
Komposisi gambar ini cenderung lebih menekankan kepada
obyek, dengan ukuran ¼ gambar (LS) yang bertujuan
mem-berikan kesan padat pada gambar.
Gambar 2.7 contoh MLS
e. Medium Shot (MS)
Ialah gambar yang memperlihatkan subjek (manusia) dari
tangan hingga ke atas kepala sehingga penonton dapat
melihat jelas ekspresi dan emosi yang meliputinya. Gambar
ini sering dilakukan untuk master shot pada saat moment
in-terview.
STIKOM
Gambar 2.8 Contoh MS (sumber: Google)
f. Medium Close Up (MCU)
Adalah komposisi gambar yang memperlihatkan setengah porsi
subjek dengan latar yang masih bisa dinikmati sehingga
mem-berikan kesatuan antara komposisi subjek dengan latar.
Gambar 2.9 Contoh MCU
g. Close Up (CU)
Ialah komposisi yang memperjelas ukuran gambar contoh
pa-da gambar manusia biasanya antara kepala hingga leher.
STIKOM
Menunjukkan penggambaran emosi atau reaksi terhadap suatu
adegan.
Gambar 2.10 Contoh CU (sumber: Google)
h. Big Close Up (BCU)
Memiliki komposisi lebih dalam dari pada Close Up sehingga
bertujuan menampilkan kedalaman pandangan mata, ekspresi
kebencian pada wajah. Tanpa kata-kata, tanpa bahasa tubuh,
[image:38.595.36.555.153.732.2]tanpa intonasi, Big Close Up sudah mewujudkan semuanya itu.
Gambar 2.11 Contoh BCU (sumber: Google)
STIKOM
i. Extreme Close Up (ECU)
Pengambilan gambar close up secara mendetail dan berani
yang hanya fokus pada suatu bagian objek saja.
Gambar 2.12 Contoh ECU (sumber: Google)
j. Over Shoulder Shot (OSS)
Komposisi penggambilan gambar dari punggung atau bahu
seseorang. Orang yang digunakan bahunya menempati frame
kurang lebih sebesar 1/3 bagian, membantu untuk menentukan
posisi setiap orang dalam frame dan mendapatkan “fell” saat
menatap seseorang dari sudut pandang orang lain.
STIKOM
Gambar 2.13 Contoh OSS (sumber: Google)
3. Pasca Produksi
Pasca produksi merupakan salah satu tahap akhir dari proses pembuatan
film. Tahap ini dilakukan setelah tahap produksi film selesai dilakukan. Menurut
Naratama dibuku Menjadi Sutradara Televisi (2004: 213), Pasca Produksi adalah
penyelesaian akhir dari produksi. Pada tahap ini terdapat beberapa aktivitas seperti
pengeditan film atau cut to cut proses ini dilakukan dengan tujuan untuk
membe-rikan mood berdasarkan konsep cerita yang telah dibuat, disini pemberian special
effect sangat berperan, pengoreksian warna, pemberian suara, dan musik latar
hingga Rendering
STIKOM
2.8 Dasar-Dasar Produksi Film
Panca Javandalasta (2011: 4), menjelaskan tahapan produksi sebuah film,
deskripsi kerja, dan manajemen produksi. Hal-hal yang harus disiapkan dalam
produksi film antara lain:
1. Penulisan dan Penyutradaraan
Menjabarkan dasar-dasar penulisan cerita untuk pembuatan film, penyusunan
riset untuk film documenter, dan penerapan pembuatan sinopsis.
2. Sinematografi
Menjelaskan tentang pengoperasian kamera dengan baik serta cara
pemeli-harannya, proses perekaman yang dapat menghasilkan gambar dan suara
dengan baik, dan mengasah inisiatif untuk menyesuaikan diri dengan baik,
dan mengasah inisiatif untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan alat.
3. Tata Suara
Menguraikan dasar-dasar audio pada proses produksi film, baik yang
dil-akukan ketika perekaman suara saat pengambilan gambar, maupun kebutuhan
pengisian suara saat pasca produksi.
4. Tata Artistik
Menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh Departemen Artistik dan
mengaplikasikan Sinopsis dan Director treatment menjadi Breakdown
artis-tik.
5. Editing
Menjelaskan proses Editing, teori dasar Editing, pengoperasian computer
un-tuk editing.
STIKOM
2.9 Ilustrasi Musik
Menurut Panca Javandalasta (2011: 77) Musik Ilustrasi sering digunakan
musik lama yang telah populer yang telah di aransemen ulang. Adapun menurut
Suhastjarja, dosen senior Fakultas Kesenian Institut Seni Indonesia Yogyakarta,
dalam buku Pengantar Apresiasi Seni (1992: 13), Musik ialah ungkapan rasa
in-dah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud
nada-nada atau bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai
suatu bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain
dalam lingkungan. Sedangkan musik di dalam film merupakan sesuatu yang
sang-at penting karena, musik dapsang-at membangkitkan kekusang-atan dalam film tersebut.
Entah itu instrumen musik sedih, ceria, kebahagiaan, ataupun suasana bisingnya
perkotaan dan damainya suasana pedesaan.
2.10 Efek Suara (Sound Effects)
Menurut Heru Effendy (2009: 69), dalam bukunya yang berjudul Mari
Membuat Film, Suara yang ditimbulkan oleh semua aksi dan reaksi dalam film
termasuk dalam elemen efek suara. Sound effects yaitu bunyi-bunyian yang
dit-ambahkan pada saat pasca produksi. Adapun Ambient sound yaitu Suara latar
yang hadir di dalam scene atau lokasi. Misalnya suara angin, air, burung,
keru-munan orang, sirene ambulans, atau mesin kendaraan bermotor. Kehadiran
ambi-ent sound sangat pambi-enting dalam produksi film, berfungsi sebagai:
STIKOM
1. Audio continuity antar shot.
2. Mencegah terjadinya kesunyian yang tak wajar manakala tidak ada bunyi
lain yang hadir.
3. Membangun atau memperkuat mood.
Di dalam film ini penggunaan musik di dapat dari band indie yaitu Lifello
band, musik yang beraliran pop jazz. Pada prosesnya musik tersebut dimasukkan
pada bagian-bagian yang memang memerlukan tambahan sound musik.
STIKOM
29
Pada Bab III ini akan dijelaskan tentang metode perancangan karya yang
digunakan dalam melaksanakan pembuatan film pendek yang menggunakan
teknik compositing.
3.1 Metodologi Penelitian
Bidang kajian multimedia, boleh dikatakan sebagai disiplin ilmu baru, jika
dibanding dengan ilmu-ilmu senilainya. Oleh karena itu metode yang dilakukan
dalam proses pembuatan Tugas Akhir ini, menggunakan gabungan dari
metode-metode yang sudah ada pada ilmu lain.
Pada perkuliahan Metodologi Penelitian oleh Karsam (2009) dijelaskan
bahwa, metode penelitian memiliki ruang yang sangat luas. Dilihat dari jenis
penelitian, maka penelitian dapat dibedakan menjadi 3 klasifikasi, yaitu penelitian
aplikatif, penelitian maksud, dan penelitian berdasarkan jenis informasi. Pada
penelitian aplikatif, terdapat 2 jenis penelitian, yaitu penelitian murni dan terapan.
Dalam film Tugas Akhir ini yang di gunakan adalah penelitian terapan.Penelitian
terapan adalah penelitian yang hasilnya dapat digunakan langsung untuk
menyelesaikan permasalahan yang di hadapi.
Namun, sebagai dasar pemahaman dalam penyelesaian Tugas Akhir ini
dibutuhkan pula penelitian berdasarkan jenis informasi dimana di dalamnya
terdapat metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan
STIKOM
sebagai dasar pemikiran untuk memecahkan masalah yang bersumber pada
literatur-literatur. Metode Kuantitatif digunakan untuk menentukan alternatif
pilihan dari data kualitatif melalui media survai. Metode yang dapat digunakan
didalam metode perancangan yaitu:
1. Tahap Analisa
Tahapan analisa disini meliputi Pengambilan data dari literatur, surveylokasi,
skenario, story board, produksi, editing. Berikut urutan pengerjaan yang akan
[image:45.595.41.553.156.683.2]dilakukan pada Tugas Akhir ini tersusun pada gambar 3.1
Gambar 3.1 Bagan Metodologi Perancangan
Pengambilan Data
Literature Skenario
Survey Lokasi
Storyboard
Film Drama Romantis “Karena Kamu …”.
produksi
Editing
STIKOM
Pengambilan data disini meliputi Literature dan survey lokasi, stelah semua
data di dapat kemudian dibuatlah sebuah Skenario. Skenario digunakan untuk
menyampaikan pesan komunikasi dari inti cerita tersebut. Storyboard
digunakan untuk mempermudah proses pengambilan gambar karena, dengan
storyboard kita bisa mengetahui arah sudut kamera. Dan juga Storyboard
memudahkan pada saat proses produksi. Editing diperlukan pada bagian
Pasca Produksi karena untuk mendapatkan hasil film yang telah jadi.
2. Studi Pustaka
Studi Pustaka yang digunakan adalah melalui buku atau beberapa buku
rujukan mengenai pembuatan film pendek hingga proses akhirnya. Beberapa
buku yang digunakan untuk memperdalam ide dan konsep dalam pembuatan
film pendek dan diwujudkan dalam karya di Tugas Akhir, yaitu:
a. Buku “5 hari Mahir Bikin Film” karya Panca Javandalasta.
b. Buku “Mari Membuat Film” karya Heru Effendi.
c. Buku “Menjadi Sutradara Televisi” karya Naratama.
3. Pencarian di Internet (Internet Searching)
Pencarian di Internet merupakan salah satu alternatif tercepat untuk
melakukan pengambilan data maupun studi literatur dan juga untuk
mengefisiensikan waktu. Baik secara gratis (free payment) maupun prabayar
(payment).
STIKOM
3.2 Tahap Analisis Karya 3.2.1 Study Eksisting
Study Eksisting merupakan referensi dalam mengerjakan sebuah Tugas
Akhir. Study Eksisting digunakan untuk memperdalam ide dan konsep
diwujudkan dalam karya di Tugas Akhir. Beberapa video yang menjadi kajian
yaitu seperti Over Her Dead Body, Sehidup (tak) Semati, dan Jomblo yang
dijelaskan di tabel 3.1.
Tabel 3.1 Analisis Study Eksisting
FILM URAIAN
Over Her Dead Body
Dalam film ini yang diambil adalah dari segi cerita dan segi tekniknya, segi tekniknya yaitu pada saat penggunaan visual efek (teknik blending) dan penggunaan After efek nya terlihat sangat halus sedangkan dari segi ceritanya dimana banyak memberikan unsur komedi dan beberapa hal romantis.
Sehidup (tak) Semati
Dalam film ini yang diambil dari segi cerita dan segi teknik nya, dari segi cerita sangat menarik dan memasukkan beberapa unsur komedi dan dari segi teknik pemberian visual efek di beberapa scene yang dianggap perlu diberi.
STIKOM
Jomblo
Di film ini dari segi ceritanya terlihat sangat
menarik, dimana mereka mencoba menyikapi cinta dalam berbagai macam cara, sedangkan dari segi teknik nya pemakaian teknik 2D dan beberapa tambahan visual efek lainnya yang menambah film ini terlihat menarik.
3.2.2 SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat)
1. Strenght:
Film ini dibuat sebagai sarana hiburan dan juga pembelajaran dalam pembuatan
film pendek yang menggunakan teknik compositing.
2. Weakness:
Kurangnya pemain yang profesional dalam memerankan beberapa tokoh-tokoh
sehingga masih ada beberapa yang kurang sempurna dan juga untuk membuat
audience bisa masuk atau merasuk ke dalam kondisi yang dialami pelaku (tokoh).
3. Opportunity:
Tidak banyak film pendek yang menggunakan beberapa after effect dan juga
penggunaan alur cerita maju mundur.
4. Threat:
Penambahan sound effect dan penambahan variasi angel.
STIKOM
3.3 STP (Segmentating, Targeting, Positioning)
Analisa STP digunakan untuk menganilisis target audience. Segmentating dan
Positioning merupakan pembagian target audience berdasarkan letak geografis,
segi demografis, dan segi psikografis. Sedangkan positioning untuk menempatkan
pembagian pada audience. Yang dijelaskan dengan tabel 3.2.
Tabel 3.2 STP
STP Project
Segmentation & Targeting
Geografis
Ukuran keluarga: Kota besar Kepadatan : Tengah kota
Demografis
Usia: 18 – 24
Gender : Umum L/P Ukuran keluarga : sedang (4-5 orang)
Siklus keluarga: sendiri Pendidikan: Kuliah Psikografis Kelas sosial : menengah
Positioning
Film yang bercerita tentang keikhlasan cinta dan takdir cinta ini digunakan untuk pembuatan film pendek yang bergenre romantis.
1. Geografis : Kota Besar (Ibu Kota Provinsi) karena di Kota besar
ukuran penduduknya termasuk ke alam jumlah yang besar atau banyak, kota
besar itu masyarakatnya modern, cepat, dan praktis.
2. Demografis : 18-24 tahun (Remaja-Dewasa) karena di umur sekian, untuk
memahami tentang sebuah cinta dan film fiksi sudah dikategorikan mengerti
STIKOM
dan umur-umur sekian itu adalah umur remaja yang menuju ke dewasa,
kreatif, ingin mencoba hal baru, dan juga energik.
3. Psikografis : Menengah. Karena, menurut psikografisnya dan menjabarkan
semuanya status ekonomi menengah termasuk ke dalam orang-orang yang
hemat, cerdas, dan kerja keras.
4. Positioning : Film ini ditujukan untuk Mahasiswa yang Aktif, mencari jati
diri, energik, dan mencoba hal baru.
3.4 Perancangan Karya
Dalam proses pembuatan film pendek Karena Kamu … dengan Teknik
Compositing ini, terbagi menjadi 3 tahap antara lain Pra produksi, Produksi, dan
Pasca produksi. Yaitu:
3.4.1 Pra Produksi
Pada proses Pra Produksi ada beberapa tahapan atau langkah-langkah yang
harus dilakukan terlebih dahulu, yaitu:
1. Pencarian Kata Kunci
Pencarian Kata Kunci ini meliputi segmentasi pasar yang telah ada.
Bagaimana mencari kata charming dan dreamy kemudian
menggabungkannya untuk mendapatkan tone warna yang akan dipakai di
dalam editing video film, yang dijelaskan pada gambar 3.3.
STIKOM
Gambar 3.2 Bagan Keyword
Bagian ini disusun berdasarkan segmentasi pasar yang telah ada. Film ini
menunjukkan casual dan plain dimana yang berarti film ini menunjukkan
suatu kondisi dimana, Letak Geografis untuk segmentasi film ini adalah kota
besar, di mana kota besar sendiri masyarakatnya Speedy (cepat, ingin yang
praktis, individual, tergolong malas dan modern). Sedangkan untuk letak kota
yaitu ditengah kota tergolong rasional (instant, pemilih, manja, individual,
dan egois). Dari segmentasi usia mengambil antara 17 hingga 27 tahun,
di-mana masyarakat di usia tersebut tergolong colorful (kreatif, ingin tau,
men-coba hal baru, mudah terpengaruh, aktif). Melalu Demografis, segmentasinya
yaitu pelajar dan pelajar tegolong youthful (aktif, mencari jati diri, kreatif).
KARENA KAMU
Film Pendek
Drama Romantis
Anak muda Remaja - Dewasa
Mencoba hal baru
ROMANTIS
Teknik Compositing
Bermain di Visual
Visualisasi
VIDEO
FILM Tell a story
STIKOM
2. Bagan Perancangan
Dalam proses Pra Produksi ada beberapa tahap perancangan. Tahap disini
adalah perencanaan agar pada saat produksi dapat berjalan dengan lancar
sep-erti yang diinginkan. Berikut bagan perencanaan yang dijelaskan pada
gam-bar 3.4.
Gambar 3.3 Bagan perancangan Tugas Akhir
Tahap perancangan disini meliputi beberapa masalah yang ada kemudian
diolah menjadi data yang pada akhirnya menjadi sebuah konsep cerita. Dari
konsep cerita ini, warna dan jenis huruf dapat ditentukan. Dalam cerita
terdapat beberapa unsur, yaitu tokoh dan alur cerita. Dalam film pendek ini
MASALAH
data
konsep
cerita warna typografi
alur Tokoh
wardrobe cerita setting
Sinopsis naskah
Treatment Storyboard
Editing
HASIL
STIKOM
skenario digunakan untuk menunjukkan alur cerita nya. Dari cerita, kemudian
didapat kesimpulan tentang wardrobe, setting atau aturan lokasi dan alur
dialog/adegannya. Setelah semua data lengkap dan cerita akurat kemudian
dikembangkan menjadi sinopsis, naskah, dan storyboard. Bila tahap
perancangan tersebut sudah lengkap, barulah produksi bisa dimulai.
3. Perancangan Ide dan Konsep Cerita
Ide dan konsep yang dibuat pada film pendek ini yaitu, berawal dari sebuah
film Indie yang pernah ditayangkan di televisi, kemudian film tersebut ingin
diadaptasi ulang dengan durasi yang pendek namun, tetap menampilkan isi
pesan dari film tersebut. Di film ini juga memberikan arti tentang suatu
keikhlasan terhadap sebuah cinta dan juga terjadinya sebuah ucapan yang
te-lah kita ucapkan walaupun kita tete-lah meninggal. Cerita ini termasuk ke dalam
cerita fiktif, karena apapun yang terjadi di dalam film ini jarang terjadi di
ke-hidupan nyata. Film pendek ini menggunakan Teknik Compositing pada
ba-gian editingnya. Teknik compositing ini dimana nanti nya akan dimasukkan
atau dipakai pada saat tokoh utama menghilang dan beberapa teknik
flash-back juga dimasukkan di beberapa scene lainnya. Pesan dari penggunaan
teknik compositing ini membedakan antara dunia yang berbeda.
4. Segmentasi Pasar
Segmentasi untuk film pendek ini dibuat untuk masyarakat kalangan
menen-gah ke atas dengan usia berkisar 17-25 tahun atau remaja-dewasa dengan
jenis kelamin lelaki maupun perempuan yang hidup di kota besar dan terletak
STIKOM
di tengah kota dengan pendidikan minimal SMA. Dengan memiliki target
yang masih sangat muda, film ini dapat memudahkan penyampaian pesan
ka-rena, target masih dalam pembentukan mencari jati diri.
5. Analisa Image
Analisa image disini merupakan acuan atau panduan pemakaian warna saat
melakukan editing. Analisa image bisa diketahui setelah melakukan pencarian
kata kunci. Dalam Tugas Akhir ini, kata kunci yang diperoleh adalah
Roman-tic yang memiliki warna cenderung charming dan dreamy. Warna charming
dan dreamy memiliki unsur warna berupa warna pink dan biru.
Gambar 3.4 Analisa Image
Pada Tugas Akhir ini memakai kata kunci Romantic, Dalam kata kunci
Ro-mantic terdapat warna-warna yang charming dan dreamy yang dominan
berwarna pink dan biru. Dari latar belakangnya, Tugas Akhir ini akan
berupa Film Pendek yang bergenre drama. Dengan begitu, warna-warna
untuk Film ini nanti akan cenderung berwarna Romantic, dreamy (biru).
STIKOM
6. Typography
Pada bagian Typography ini akan dibahas tentang jenis huruf yang akan
digunakan, baik untuk judul maupun untuk tulisan-tulisan yang ada di video
maupun di media-media pendukung. Penentuan jenis huruf yang akan
digunakan pada perancangan film pendek ini, dengan mempertimbangkan
be-berapa aspek-aspek penting. Aspek-aspek tersebut meliputi kesesuaian
dengan konsep yang digunakan pada perancangan dan tingkat kemudahan
pa-da saat membaca huruf papa-da penulisan.
Pemilihan jenis huruf yang akan digunakan yaitu, Script MT Bold.
7. Tokoh/Karakter
Dalam film pendek ini ada 8 karakter dengan 3 karakter utama dan 3 karakter
pembantu.
a. Krystal
Krystal adalah seorang pemilik Event Organizer ternama yang mengatas
namakan dirinya. Krystal mempunyai calon suami yang bernama Adrian
dan mereka juga telah merencanakan acara pernikahannya namun, takdir
berkata lain Krystal yang seharusnya berada di samping Adrian untuk
menjadi calon istrinya ternyata, meninggalkan Adrian untuk
selama-lamanya karena sakit asma nya. Namun, itu bukan akhir Krystal untuk
melihat Adrian, dia harus mencarikan pengganti dirinya untuk Adrian.
STIKOM
b. Adrian
Adrian adalah seorang manajer yang bekerja di sebuah perusahaan nya
sendiri. Adrian adalah tunangan dari Krystal. Adrian sangat terpukul
setelah mengetahui calon istrinya Krystal, meninggalkan dia begitu cepat.
Namun, arwah Krystal selalu datang untuk mencarikan seorang wanita
se-bagai pengganti dirinya untuk Adrian.
c. Dinda
Dinda adalah teman dari adik Adrian yang bernama Lala. Mahasiswa
lu-lusan Psikologi ini, mendadak punya rasa terhadap Adrian disaat Lala
memperkenalkannya dengan kakak nya. Rasa itu terus muncul hingga
Adrian mengetahuinya dan mengungkapkan rasa yang sama terhadap
Din-da.
8. Perancangan Storyboard
Sebelum melakukan shoting, diperlukan adanya storyboard untuk
memu-dahkan alur pada saat shoting. Pengertian storyboard sendiri adalah kumpulan
grafis dalam bentuk ilustrasi atau gambar yang ditampilkan secara berurutan
untuk tujuan mempravisualkan film, animasi ataupun interaktif.
STIKOM
Gambar 3.5 Storyboard
STIKOM
Gambar 3.6 Storyboard
STIKOM
Gambar 3.7 Stoyboard
STIKOM
Gambar 3.8 Storyboard
STIKOM
Gambar 3.9 Storyboard
STIKOM
Gambar 3.10 Storyboard
STIKOM
Gambar 3.11 Storyboard
STIKOM
9. Perancangan Skenario
Perancangan skenario dilakukan untuk mengetahui alur cerita yang akan
diceritakan pada pembuatan film pendek ini nanti nya.
Sepasang kekasih yang akan melangsungkan pernikahannya dalam waktu
beberapa hari, mendadak menjadi sebuah musibah karena, Krystal yaitu calon
pengantin wanita nya meninggal sebelum hari pernikahannya. Adrian sebagai
calon suami Krystal pun sangat terpukul melihat calon istrinya meninggalkan
dirinya terlalu cepat. Krystal meninggal karena penyakit asma nya kambuh
dan dia lupa membawa obat asma nya pada saat pergi dengan Adrian.
Namun, Lala yaitu adik Adrian tidak tega melihat kakaknya selalu sedih
memikirkan calon istri nya yang telah meninggal. Lala berinisiatif
mencari-kan calon untuk kakak nya dengan memperkenalmencari-kan ke beberapa temannya
namun, tidak ada satupun yang dapat mengambil hati Adrian. Beberapa hari
Krystal meninggal, Adrian pun merasa di datangi oleh Krystal dan ternyata
arwah Krystal kembali hanya untuk menepati sebuah ucapan nya pada saat
sebelum dia meninggal. Krystal harus memilih calon istri yang tepat untuk
Adrian.
Awalnya Adrian merasa kaget dan tidak nyaman dengan kedatangan
arwah Krystal dan itu membuat dia disangka mengalami deperesi berat oleh
adik nya. Akhirnya Lala membawa kakak nya ke psikiater yang juga
temann-STIKOM
ya untuk melihat perkembangan kondisi kakak nya. Sebenarnya, dibalik
semua itu Lala juga ingin mendekatkan kakak nya dengan temannya itu yang
bernama Adinda. Setelah beberapa hari kemudian, Dinda yang selalu datang
ke rumah Adrian hanya untuk mengecek kondisi Adrian berubah menjadi
se-buah perasaan yang disebut cinta.
Pada saat Dinda datang kerumah Adrian untuk mencari Lala, Dinda
di-suruh menunggu Lala di ruang tamu oleh Adrian yang pada saat itu juga
akan berangkat ke kantor, di saat menunggu Lala, Dinda menulis beberapa
perasaan Dinda terhadap Adrian selama ini di buku diary nya. Namun, saat
Lala datang Dinda kaget dan menyembunyikan buku diary nya itu dibawah
bantal sofa. Dan saat Adrian pulang dari kantor, Adrian menemukan buku
di-ary Dinda dan mengetahui perasaan Dinda selama ini terhadapnya.
10. Skenario
Tabel 3.3 Skenario
SCENE 1
INT. SIANG HARI/RUANG TAMU ADRIAN (V.O)
(V.O) ADRIAN
“Yang ku tau diawal …
Jodoh dan takdir sepenuhnya di tangan Tuhan .. Diawal .. “.
CUT TO
SCENE 2
EXT. SORE HARI/DI JALAN KRYSTAL DAN ADRIAN (V.O)
MOBIL DATANG DAN SEORANG WANITA BERJALAN KEMUDIAN FREEZE.
STIKOM
(V.O) ADRIAN
“Dia Krystal, Tunanganku ..”.
DISSOLVE OPENING TITTLE
SCENE 3
INT. SIANG HARI/RUANGAN. ADINDA DAN (V.O) ADRIAN
SHOOT MUKA ADINDA DAN FREEZE.
(V.O) ADRIAN
“Dan ini ..hemm ..”.
FLASHBACK
SCENE 4
EXT. SORE HARI/DI JALAN. KRYSTAL DAN ADRIAN.
Sepulang kerja, Adrian menjemput Krystal. Karena terburu-buru Krystal lupa mengambil “obat asmanya”. Kemudian, krystal masuk ke dalam mobil Adrian dan pergi untuk maka
ADRIAN
“Hai, sayang..?”
KRYSTAL
“Hai .. ? maaf ya jadi nunggu lama”. (tersenyum dan masuk mobil)
ADRIAN
(tersenyum)
KRYSTAL
“Sayang, kita mau makan dimana nih?” (senyum ke arah Adrian)
ADRIAN
“ehm, gimana kalau kita ke restoran kemarin ajah ?”.
KRYSTAL
“ohh.. yang pelayannya cantik-cantik itu?”
STIKOM
(menyindir)
ADRIAN
“hehehe .. ya nggak lah sayang, masih cantik kamu kok”. (merayu)
KRYSTAL
“hemm .. gombal, yaudah sayang ngebut ya ntar”.
ADRIAN
“Ngapain sih buru-buru, toh Restorannya gak bakalan pindah”.
KRYSTAL
“iya, tapi ntar keburu tempatnya penuh gimana?”. (cemberut)
ADRIAN
“Ya cari tempat lain donk sayang, kalau buru-buru ntar kita tabrakan gimana?”.
(menggoda)
KRYSTAL
“kalau tabrakan palingan juga mati”. (ketus)
ADRIAN
“hussh.. ngawur kamu kalau ngomong..kalo aku yang mati duluan gimana?”
(menyindir,tersenyum)
KRYSTAL
“ya gampanglah, tinggal kawin sama cowok lain ajah, susah amat sih”. (menggoda) ADRIAN (senyum kecil) ADRIAN “beneran?” (menggoda) KRYSTAL
“ehemm .. asal, aku yang pilihin calonnya”.
STIKOM
(sinis)
ADRIAN
“hemm.. sama ajah gak nikah itu sayang, hehehe ..” “udah ah .. malah gak berangkat-berangkat nih”.
CUT TO
SCENE 6
INT.KAMAR ADRIAN/MALAM HARI ADRIAN, KRYSTAL
Setelah mandi, Adrian menuju ke lemari bajunya dan berhadapan Krystal. .
KRYSTAL
“Sayang, kebiasaan banget sih baju-baju bisa berantakan kayak gitu”.
(suara khawatir) ADRIAN (menoleh) “AAAaaaaaaa...”. (teriak histeris) CUT TO SCENE 7
INT.PAGI HARI/KANTOR ADRIAN ADRIAN,DIO
Adrian datang ke kantor dengan wajah yang sangat lemas (terlihat capek tak lama, teman Adrian yang juga karyawan kantornya masuk ke ruangan Adrian.
IAN
(Membuka pintu) “Udah masuk ajah bos?”
(duduk)
ADRIAN “ehh . .yan”
(menghela nafas)
IAN
“Kok kayak lemes banget gitu bro ?”
ADRIAN
“hemm .. aku semalam gak bisa tidur nih”. (nada lemas)
STIKOM
IAN
“Ya biasalah bos .. biasanya kan sebelum tidur ada yang nelponin”. (menyindir)
(duduk disebelah Adrian sambil merangkulnya)
ADRIAN
“Iya .. tapi sekarang malah ada yang nemenin” (emosional)
IAN
“hemm .. emangnya siapa sih yang nemenin bos?”
ADRIAN
“Krystal, Ian .. tiba-tiba ajah dia muncul didepan aku” (menghela nafas)
IAN
“hemm .. Dri..Dri, kehilangan calon istri tuh emang berat apalagi yang mau dinikahin tapi, kamu gak perlu lah sampe berhalusinasi kayak gini ,
bisa gila kamu ntar .. hehehe”. (tertawa kecil)
ADRIAN
“Ian .. kamu tuh gak percaya apa .. ?”. ( beranjak dari kursi)
“Aku tuh beneran ngeliat Krystal dan itu nyata banget”.
IAN
“hemm ..”
(menghela nafas .. beranjak dari kursi mendekati Adrian)
“aku tau dan aku ngerti banget gimana rasanya kehilangan orang yang kita sayang, tapi gak perlu berlebihan kayak gini, pikiran kamu jadi
kemana-mana gak jelas”
ADRIAN
“yan yan yan.. aku serius .. aku gak berhalusinasi dan aku ngeliat dia jelas banget, dia dirumah aku, aku ngeliat bajunya, rambutnya, bau parfum nya”
(ngotot)
IAN
“cukup cukup .. aku ngerti kok .. “ (sedih .. memeluk Adrian)
“kamu kayaknya harus pulang deh .. nenangin diri kamu dulu”
ADRIAN
(speachles)
STIKOM
“apa.an sih ?”.
IAN
(meninggalkan ruangan)
CUT TO
SCENE 8
INT.SIANG HARI/RUMAH DINDA ADRIAN, DINDA, KRYSTAL, LALA
Lala dan Adrian sampai di rumah Dinda. Lala mengetuk pintu rumah Din-da seDin-dangkan Adrian terlihat cuek.
LALA
“Permisi”.
(sambil mengetuk pintu)
ADRIAN
“dek, ngapain sih pakek kesini segala?”. (menggerutu)
LALA
“Udah deh gak usah bawel .. sekali-sekali turutin kemauan adeknya kena-pa sih..”.
(senyum lebar)
DINDA
“Ya .. Loh Lala ?” (terkejut)
“Tumben kesini ? kamu apa kabar ? masuk-masuk ..” (cipika – cipiki)
“ehm .. bentar ya aku buatin minum dulu ..”. (kearah dapur)
LALA
“ehh .. ikut dong ..” (mengikuti Dinda)
Di dapur, Lala menyempatkan mengobrol dengan Dinda masalah Kakak nya.
DINDA
(tersenyum)
“Yaudalah .. yuk ke depan”
Di Ruang tamu
STIKOM
LALA
(menoleh ke Adrian) “Oiyaa sampai lupa ngenalin ..”.
(tertawa kecil)
“Ini kakak ku, namanya Adrian”.
ADRIAN
(berjabat tangan) “Adrian ..” (tersenyum)
DINDA
“Dinda .. “. (tersenyum)
ADRIAN
“ehmm..udah lama kenal sama nih bocah ?” (pegang kepala Lala)
LALA
“Apa.an sih kak ?”
DINDA (tersenyum)
LALA
“Aduh .. udah jam segini lagi !”. (melihat arah jam tangan)
“Aku duluan ya .. soalnya ada janji, gak enak kalo dibatalin”. “kakak disini ajah dulu, sekalian ngomongin masalah Kakak itu”.
“dia orangnya hebat loh Kak,.. hehehehe”. (ngacungin jempol)
DINDA
“apa.an sih La, gak kok ..” (senyum malu)
LALA
“Dinda titip Kakak aku ya?”.
ADRIAN
“dek, kok kakak ditinggalin sih ..”.
LALA
“sekali-sekali kak, hehehehe .. aku pergi dulu ya .. daaa”.
STIKOM
ADRIAN
“hehehe .. gitu itu Lala, tega bener sama kakaknya”. (senyum kecil)
DINDA
(tersenyum) “gak berubah ya si Lala”
CUT TO
SCENE 9
INT.KANTOR ADRIAN/SIANG HARI ADRIAN, KRYSTAL, DINDA, STEVI
Krystal sedang menemani Adrian yang sedang mengutak atik laptopnya di dalam ruang kantornya. Kemudian terdengar suara ketukan pintu.
(suara pintu diketuk)
ADRIAN
“ya ..masuk ..”
(sambil tetap menutak atik laptopnya)
DINDA
“Permisi Kak .. “
ADRIAN
“Eh.. Dinda, masuk masuk ..kok tau tempat kerjaku ?”
DINDA
“iya, aku disuruh Lala nunggu dia disini..”
ADRIAN
“kok Lala gak ngomong apa-apa ya?” (tersenyum)
DINDA
“ohh .. aku ganggu ya?kalo gitu aku nunggu di tempat lain ajah”
ADRIAN
“Ohh.. gak kok, santai ajah”.
KRYSTAL
“kerjaan adik kamu tuh sayang” (tersenyum)
ADRIAN
“Apaan sih kamu ?”
STIKOM
(memoleh ke krystal)
DINDA
“apa kak?” (heran)
ADRIAN
“oh.. gak kok, gak apa-apa”
DINDA
“ehmm, kakak lagi sibuk?”
ADRIAN
“gak kok, Cuma lagi ngecek fb ajah.. hehehe”
Tak lama terdengar suara ketokan pintu
ADRIAN
“ya .. masuk”