TUGAS AKHIR
Nama : Biyan Anggriawan NIM : 08.51016.0096
Program Studi : DIV Komputer Multimedia
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
viii
Kata Kunci: Film pendek bergenre drama, penggabungan teknik Tracing Vector
dan Motion Tracking, Obsesi
Obsesi adalah keinginan, namun berbeda dengan keinginan yang impulsif. Dengan kata lain obsesi keinginan yang berangkat dari persoalan dan bergerak disuatu tujuan (Budiawan, 2006: 9). Tujuan dari pembuatan film ini untuk memupuk para pelajar khususnya para pemuda. sebagai motivasi dan penyemangat para pemuda yang ingin mencapai cita-cita yang diinginkannya. karena tidak ada yang tidak mungkin kita capai jikalau kita terobsesi dengan cita-cita dan selalu berfikir positif.
Film pendek hanya menyampaikan pesan yang singkat saja.dan berdurasi di bawah 60 menit (Efendy, 2002:13). Semua film fiktif kebanyakan bergenre drama. Fakta pertama yaitu yang menggunakan penulas struktur dramatis. Tapi ketika seseorang berkata itu adalah drama berarti film tersebut kisah nyata dengan karakter yang nyata, penataan, situasi kehidupan dan cerita yang nyata pula (Parrent, 2002).
Teknik yang digunakan ialah teknik Tracing Vector dan Motion Tracking
yang digabungkan sebagai visualisasi emosional si tokoh. Tracing adalah teknik menggambar ulang dengan memakai acuan gambar serta mengubah gambar bitmap menjadi objek vector. Vector sendiri ialah mendeskripsikan gambar dengan menggunakan garis dan kurva. (Infotek, 2006). Definisi Motion Tracking
adalah proses pengaturan nilai untuk menentukan jarak pada setiap objek maupun gerakannya. Nilai positif pada Motion atau gerakan maupun tracking akan membuat jarak setiap pada setiap karakter terpisah semakin jauh. Apabila menggunakan negatif, maka jarak setiap karakter akan menjadi dekat dan seakan-akan menyatu (Offset, 2010:163).
STIKOM
xi
Halaman
KATA PENGANTAR...ix
DAFTAR ISI...xi
DAFTAR GAMBAR...xiv
DAFTAR TABEL...xv
DAFTAR LAMPIRAN...xvi
BAB I PENDAHULUAN... ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 8
1.3 Batasan Masalah ... 9
1.4 Tujuan... 9
1.5 Manfaat... 9
BAB II LANDASAN TEORI ... 11
2.1 Obsesi ... 11
2.2 Film ... 12
2.3 Film Menggunakan Media Selluloid ... 13
2.4 Film Pendek... 14
2.5 Drama ... 15
2.6 Penggunaan Motion Graphics Dalam Film ... 15
2.7 Tracing Vector... 16
2.8 Motion Tracking ... 16
STIKOM
xii
3.1.1 Teknik Pengumpulan Data ... 18
3.1.2 Teknik Analisis Data ... 23
3.2 Tahap Analisis dan Perancangan Karya ... 24
3.2.1 Study Eksiting ... 24
3.2.2 SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) ... 25
3.2.3 STP (Segmentating, Targeting, Possisioning) ... 26
3.2.4 Keyword ... 27
3.3 Perancangan Karya... 28
3.3.1 Pra Produksi ... 30
3.3.2 Ide Cerita ... 30
3.3.3 Konsep... 31
3.3.4 Naskah atau Sinopsis... 31
3.3.5 Treatment ... 32
3.3.6 Storyboard ... 33
3.3.7 Jenis Penokohan dalam Film ... 33
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA ... 35
4.1 Pra Produksi ... 35
4.1.1 Ide dan Konsep ... 36
4.1.2 Sinopsis ... 38
4.1.3 Skenario... 36
4.1.4 Storyboard ... 81
STIKOM
xiii
4.1.7 Anggaran Produksi ... 84
4.1.8 Jadwal produksi ... 85
4.2 Produksi... 86
4.3 Pasca Produksi ... 104
4.3.1 Proses Pemilihan Video ... 104
4.3.2 Memasukkan dan Penataan Stok Shot ... 105
4.3.3 Membuat Tracing Vektor Sebagai Visual Effect ... 106
4.3.4 Pengabungan Dengan Motion Tracking... 109
4.3.5 Hasil ... 110
4.4 Publikasi Karya ... 116
4.4.1 Poster Film ... 117
4.4.2 CoverDVD ... 118
4.4.3 Mechandise ... 118
BAB V PENUTUP ... 120
5.1 Kesimpulan... 120
5.2 Saran ... 120
DAFTAR PUSTAKA ... 121
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 122
LAMPIRAN ... 123
STIKOM
1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Film bergenre drama dengan menggabungkan teknik tracing vector dan motion
tracking berjudul Obsesi ini dilatar belakangi menurunnya semangat para pelajar
kususnya para pemuda untuk mencapai cita-cita yang mereka inginkan dikarenakan
faktor tententu. Salah satu faktor kegagalan yang dikeluhkan oleh para pemuda
adalah kurangnya media-media atau kurangnya biaya untuk menunjang tercapainya
impiannya, karena masalah itulah sehingga diangkat menjadi konsep film berjudul
obsesi ini.
Obsesi sendiri adalah dorongan yang tidak tertahankan atau memaksa dan tidak
masuk akal untuk melakukan sesuatu (Frankl, 1968: 470). Pada dasarnya obsesi
adalah keinginan, namun berbeda dengan keinginan yang impulsif. Dengan kata lain
obsesi keinginan yang berangkat dari persoalan dan bergerak disuatu tujuan. Agar
persoalan terpecahkan dan tujuannya tercapai maka suatu obsesi menuntut sebuah
devosi (daya gerak dari dalam). Tanpa bermaksud menunjukkan suatu arogansi
(Budiawan, 2006: 9).
Konsep obsesi ini dianggat bertujuan untuk memupuk para pelajar khususnya
para pemuda sebagai motivasi dan penyemangat para pemuda yang ingin mencapai
STIKOM
cita-cita yang diinginkannya. Banyak rintangan dan cobaan, tentu saja itu tidaklah
mudah untuk menggapai cita-cita namun harus tetap optimis, semangat dan pantang
menyerah untuk mencapai impian itu sehingga dapat tercapainya kesuksessan.
Dengan keyakinan penuh serta berdoa dan berusaha yang teramat sangat kelak
cita-cita yang diinginkan akan tercapai walaupun kita berada dibatas kekurangan karena
tidak ada yang tidak mungkin kita capai jikalau kita terobsesi dengan cita-cita atau
sesuatu hal positif yang kita inginkan. Sehingga konsep atau judul Obsesi ini sangat
menarik dianggkat menjadi sebuah film.
Film merupakan media perubah masal yang paling mudah diterima oleh
manusia karena menggunakan perpaduan antara audio dan visual, Audio berupa suara
serta visual berupa gambar yang bergerak,, menurut sutradara senior Crist Wibisono.
Definisi film sendiri menurut UU 8/1992 adalah karya cipta seni dan budaya yang
merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas
sinematografi dengan direkam pita seluloid,pita video, piringan video, dan/atau bahan
hasil temuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses
kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat
dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik,
dan lainnya. Berkiblat pada materi yang disajikan yang dibagi menjadi dua yaitu fiksi
dan non fiksi. Film pertama kali lahir pada abad 19, dibuat dengan bahan dasar
seluloid yang sangat mudah terbakar bahkan oleh percikan abu rokok sekalipun.
Sesuai perjalanan waktu, para ahli berlomba-lomba untuk menyempurnakan film agar
lebih aman,lebih mudah diproduksi dan enak ditonton (Efendy, 2002).
STIKOM
Pembuatan karya Tugas Akhir yang berjudul Obsesi bergenre drama karena
sesuai dengen segmentasi dan target audien serta menceritakan kehidupan dan impian
remaja, Semua film fiktif kebanyakan bergenre drama. Fakta pertama yaitu
perkembangan skrip, skrip yang menggunakan penulas struktur dramatis. Tapi ketika
seseorang berkata itu adalah drama berarti film tersebut kisah nyata dengan karakter
yang nyata, penataan, situasi kehidupan dan cerita. Drama adalah genre film terbesar,
yang didalamnya mengandung berbagai sub genre. Beberapa film yang dramatis itu
jujur dan realistis deangan masalah situasi seperti permusuhan antar ras, ketidak
adilan, narkoba, kemiskinan, kerusuhan politit, korupsi, pecandu alkohol, ketidak
setaraan gender, penyakit mental, lembaga sosial yang korup, kekerasan pada
wanita,cinta dan impian. Banyak drama yang diangkat dari novel, permainan atau
cerita sejarah yang dramatis (Parrent, 2002).
Pada film ini menggunakan penggabungan antara teknik Tracing Vector dengan
Motion Tracking. Devinisi Tracing adalah teknik menggambar ulang dengan
memakai acuan gambar. Vector sendiri ialah mendeskripsikan gambar dengan
menggunakan garis dan kurva (garis dan kurva biasa disebut vector), yang
didalamnya termasuk juga warna-warna dan properti-properti gambar. Apabila vector
diedit, maka yang dimodifikasi adalah properti garis dan kurva yang mendeskripsikan
bentuk tersebut. Vector dapat digeser, diubah ukurannya (resize), diubah bentuknya
(reshape), atau diubah warnanya tanpa mengurangi kualitas gambar aslinya. Vector
dapat ditampilkan pada perangkat output dengan resolusi yang berbeda-beda tanpa
mengurangi kualitasnya (Infotek, 2006). Motion Tracking adalah sebuah teknik
STIKOM
editing pada softwere adobe after efect dengan menggunakan tool tracker sehingga
sebuah objek dapat dikaitkan dengan objek yang ada dalam gambar. Objek-objek
tersebut dapat mengikuti gerak objek yang berada didalam video tanpa menempel
pada gerakan kamera. Definisi Motion Tracking adalah proses pengaturan nilai untuk
menentukan jarak pada setiap objek maupun gerakannya. Nilai positif pada Motion
atau gerakan maupun tracking akan membuat jarak setiap pada setiap karakter
terpisah semakin jauh. Apabila menggunakan negatif, maka jarak setiap karakter akan
menjadi dekat dan seakan-akan menyatu (Offset, 2010: 163). Film drama berjudul
Obsesi ini terdapat dramatisasi expresi dan emosional yang tampak dari dalam hati
pemain. Agar penonton mengetahui emosional dari dalam hati para pemain maka
dilakukanlah visualisasi dengan teknik tracing face vector dan juga balon kata
sebagai ungkapan emosional pemain. Emosi-emosi pemain beragam ada senang,
sedih, marah dan ungkapan hati akan ditampakan atau divisualisasikan kelayar.
Untuk mengkaitkan visualisasi emosional pada pemain maka digunakanlah teknik
editing pada softwere after efect yaitu motion tracking sehingga penonton mengetahui
emosi pemain yang tersembunyi dalam hatinya seperti apa dan milik siapa.
Film yang berjudul Obsesi ini mengangkat dari suatu pokok permasalahan yaitu
tentang semangat dan rintangan-rintangan yang dialami oleh seorang pemuda atau
pelajar, Sehingga film ini menjadi contoh tauladan para pemuda pemudi Indonesia
kedepannya menjadi lebih bersemangat untuk meraih cita-cita mereka karena
bahwasanya rintangan itu pasti ada dan nyata dan arena adanya semua itulah kita
dapat belajar dan menjadi lebih baik. Menurut hasil wawancara kepada pakar
STIKOM
psikologi Suhadianto, S.Psi, M.Psi Obsesi itu adalah Keinginan seseorang untuk
mencapai suatu tujuan atau keinginan. Setiap individu memiliki Obsesi yang berbeda.
Obsesi itu energi yang memaksakan dorongan kepada setiap orang untuk maju. Tentu
saja Obsesi harus dimiliki tapi harus tetap positif
Karya film tugas akhir berjudul obsesi yang akan diproduksi nantinya berjenis
film live shot. film live shot itu sendiri adalah serentetan perekaman tentang
orang-orang, atau makhluk hidup lainnya, paling tidak ada satu karakter yang diperankan
oleh seseorang atau beberapa orang yang kemudian menciptakan beberapa adegan
yang dramatis yang dipadu dengan kejadian dramatik lainnya dan disusun pada saat
proses editing, semuanya bisa menciptakan sebuah alur cerita yang bisa membuat
penontonnya terhanyut (Prakosa, 2010). Film dengan menggunakan jenis live shot
sangat mendekati nyata karena tokoh, latar belakang bahkan masalah yang dihadapi
pun sangat mendekati nyata selayaknya dikehidupan nyata saat ini sehingga pesan
lebih mudah disampaikan. Film ini merujuk pada permasalah sosial yang dialami oleh
kebanyakan pemuda dewasa sehingga sangat tidak munggkin untuk menggunakan
jenis-jenis film seperti animasi karena audien pada film berjudul Obsesi ini adalah
pemuda yang mengalami transisi mendekati dewasa sehingga film berjenis live shot
sangatlah tepat dalam menyampaikan pesan bahkan sebagai hiburan dalam bentuk
tayangan audio visual elektronik.
Film pendek menarik karena mampu menyampaikan pesan secara utuh. Dengan
keterbatasan durasi pesan terkadang pesan yang disampaikan jauh lebih mudah,
penonton atau audien lebih fokus pada pesan dari film tersebut. Selain itu film jauh
STIKOM
lebih nyaman disaksikan dan dipahami oleh penonton. Asumsi ini juga didukung
dengan perrnyataan dari Gatot Prakosa (2008: 3). Durasi film cerita pendek biasanya
dibawah 60 menit dibanyak negara negara seperti Jerman, Australia, Kanada dan
Amerika Serikat, film cerita pendek dijadikan laboratorium eksperimen dan batu
loncatan bagi seseorang atau sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film
cerita panjang. Jenis film banyak dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan film atau
orang atau kelompok yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film
dengan baik. Sekalipun demikian, ada juga yang memang mengkhususkan diri untuk
memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok kerumah-rumah
produksi atau saluran televisi ini dinyatakan dalam bukunya (Efendy Heru, 2002).
Dewasa ini banyak para pemuda atau para pemuda menyukai novel bergenre
drama remaja bahkan percintaan dan tak sedikit pula remaja saat ini yang sangat
menyukai film-film yang menggunakan genre drama. Walaupun film-film drama
sangatlah menjamur, tetapi film-film berjenis drama masih sangat eksis dimata
masyarakat namun sangat disayangkan film-film tersebut hanya menjadi tontonan
penghibur belaka tanpa terselip pesan-pesan yang bermanfaat dan berguna. Sehingga
film bergenre drama masih sangat diminati oleh para audien khususnya para remaja.
Itulah yang melatar belakangi dibuatnya karya film yang bergenre drama ini,
dikarnakan sesuai pada segmentasi audien dan terselip pesan-pesan moral yang
mendidik. Semua film fiktif kebanyakan bergenre drama. Fakta pertama yaitu
perkembangan skrip, skrip yang menggunakan penulas struktur dramatis. Tapi ketika
seseorang berkata itu adalah drama berarti film tersebut kisah nyata dengan karakter
STIKOM
yang nyata, penataan, situasi kehidupan dan cerita. Drama adalah genre film terbesar,
yang didalamnya mengandung berbagai sub genre. Beberapa film yang dramatis itu
jujur dan realistis deangan masalah situasi seperti permusuhan antar ras, ketidak
adilan, narkoba, kemiskinan, kerusuhan politit, korupsi, pecandu alkohol, ketidak
setaraan gender, penyakit mental, lembaga sosial yang korup, kekerasan pada
wanita,cinta dan impian. Banyak drama yang diangkat dari novel, permainan atau
cerita sejarah yang dramatis ( Parrent, 2002).
Sehingga film sekarang tak lagi menjadi tontonan audio visual bercerita atau
sebagai penghibur belaka tetapi terdapat pesan-pesan yang membangun dan
mendidik. Secara tak langsung film ini menjadi tauladan bagi yang melihatnya tanpa
merasa digurui sehingga pesan yang disampaikan dapat menancap dihati mereka yang
melihatnya. Dengan karya audio visual atau film yang berjudul Obsesi ini semoga
mampu memberikan semangat tersendiri bagi yang melihat, terkadang tak kurang dari
mereka meniru apa yang ada pada film tersebut. Sehingga dampak positif yang ingin
disampaikan pada masyarakat mampu diwakilkan melalui sebuah film. Dalam hal ini
untuk meningkatkan rasa percaya diri dan keyakinan para generasi muda khususnya
para pelajar Indonesia ini sengaja disampaikan melalui media film. Remaja indonesia
hampir sebagian besar mereka menyukai film, mereka lebih memilih melihat film
dari pada harus mendengarkan petuah dari orang lain. Film ini sengaja dibuat agar
para generasi muda tetap berkembang maju tetapi tetap memiliki rasa kedisiplinan
dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap dirinya sendiri. Harapan positif yang ingin
disampaikan oleh pembuat untuk membuat para generasi muda untuk lebih
STIKOM
meningkatkan keyakinan dan kepercayaan diri mereka sendiri sehingga mimpi-mimpi
mereka tidak hanya menjadi amgan-angan belaka dan tidak terus menerus
menggantung dilangit. Sehingga mampu merubah jalan pikir para generasi muda
tersebut untuk menjadi lebih baik.
Karya film Tugas Akhir ini menceritakan pokok permasalahan yang dihadapi
oleh seorang pemuda atau pelajar yang sangat terobsesi mencapai cita-citanya sebagai
sutradara namun ia berusaha dengan tangannya sendiri tanpa hiraukan
rintangan-rintangan yang dihadapinya namun ia tetap yakin dan bersemangat untuk mencapai
cita-citanya itu sehingga ia berhasil mencapai cita-citanya itu. Seperti dalam
kehidupan nyata yang dialami pemuda dan para pelajar kebanyakan saat ini. Apapun
cita-cita kalau dicapai dengan semangat, pantang menyerah dan yakin bisa menggapai
cita-cita mereka. Karena dasar itulah karya film Tugas Akhir diberi judul ‘Obsesi’.
1.2Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang ada, Permasalahan-permasalahan dari
pembuatan film ini yaitu:
1. Bagaimana membuat film pendek bergenre drama dengan menggabungkan
teknik tracing vector dan motion tracking?
STIKOM
1.3 Batasan Masalah
Beberapa batasan-batasan masalah diperoleh dalam proses pembuatan film
nantinya yaitu:
1. Hanya Memproduksi film bergenre drama.
2. Hanya Memproduksi film dengan menggunakan teknik motion tracking.
3. Hanya Memproduksi film berjudul Obsesi.
4. Hanya ditujukan kepada masyarakat Jawa Timur karena bahasa yang
dpergunakan.
1.4Tujuan
1. Membuat film bergenre drama.
2. Membuat film dengan menggunakan teknik motion tracking dalam film bergenre
drama.
1.5 Manfaat
Secara langsung maupun tidak, Film ini mempunyai berbagai macam manfaat
yaitu:
1. Teoritik
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai referensi tentang
film dengan menggunakan penggabungan teknik tracing vector dengan motion
tracking khususnya persoalan di bidang Obsesi.
STIKOM
2.Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa diaplikasikan dalam perfilman Indonesia
Khususnya dalam hal yang berkaitan dengan motivasi untuk menumbuhkan obsesi
dalam pencapaian cita yang diinginkan yang positif.
STIKOM
11
LANDASAN TEORI
2.1Obsesi
Obsesi sendiri adalah dorongan yang tidak tertahankan atau memaksa dan tidak
masuk akal untuk melakukan sesuatu (Frankl, 1968: 470). Pada dasarnya obsesi
adalah keinginan, namun berbeda dengan keinginan yang impulsif. Dengan kata lain
obsesi keinginan yang berangkat dari persoalan dan bergerak disuatu tujuan. Agar
persoalan terpecahkan dan tujuannya tercapai maka suatu obsesi menuntut sebuah
devosi (daya gerak dari dalam). Tanpa bermaksud menunjukkan suatu arogansi
(Budiawan, 2006: 9). Dalam hasil wawancara dan penelitian kepada pakar-pakar
psikologi yang sangat berpengalaman dan ahli dibidangnya Obsesi menurut konselor
dan guru di suatu instansi lembaga pendidikan yang tertnama disurabaya yaitu Yunita
Nurul Amini, S.Psi adalah Hasil olah pikir manusia yang memunculkan/ mendorong
suatu keinginan untuk mencapai suatu tujuan ( motivasi ) bilamana suatu keinginan
tersebut tidak terkontrol dengan baik akan memunculkan suatu gangguan prilaku.
Wawancara yang kedua kepada pakar psikologi, konselor dan dosen
diUniversitas negeri ternama diSurabaya serta beliau juga memiliki suatu lembaga
psikolg yaitu Suhadianto, S.Psi, M.Psi. Menurut beliau obsesi sendiri adalah
Keinginan seseorang untuk mencapai suatu tujuan atau keinginan, setiap individu
STIKOM
memiliki Obsesi yang berbeda. Obsesi itu energi yang memaksakan dorongan kepada
setiap orang untuk maju. Tentu saja Obsesi harus dimiliki tapi harus tetap positif dan
tidak kompulsif.
2.2Film
Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan untuk
'berpindah gambar'). Film, secara kolektif, sering disebut 'sinema'. Gambar-hidup
adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga bisnis.
Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan
figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Dari sumber yang lain
mengatakan bahwa Film adalah salah satu bentuk karya seni yang menjadi fenomena
dalam kehidupan modern, setelah ditemukan media untuk mengapresiasikannya
tentunya. Sebagai objek seni abad ini, film dalam prosesnya berkembang menjadi
salah satu bagian dari kehidupan sosial, yang tentunya memiliki pengaruh yang cukup
signifikan pada manusia sebagai penonton.
Film pertama kali lahir dipengaruh kedua abad 19, dibuat dengan bahan dasar
seluloid yang sangat mudah terbakar bahkan oleh percikan abu rokok sekalipun.
Sesuai perjalanan waktu, para ahli berlomba-lomba untuk menyempurnakan film agar
lebih aman,lebih mudah diproduksi dan enak ditonton (Efendy, 2002).
STIKOM
2.3Film Menggunakan Media Selluloid
Istilah film atau Selluloid pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis
plastik yang dilapisi dengan zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut
selluloid. Dalam bidang fotografi film ini menjadi media yang dominan digunakan
untuk menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap lensa. Pada generasi berikutnya
fotografi bergeser pada penggunaan media digital elektronik sebagai penyimpan
gambar. Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini telah mengalami
perkembangan yang pesat. Berturut-turut dikenal media penyimpan selluloid (film),
pita analog, dan yang terakhir media digital (pita, cakram, memori chip).
Bertolak dari pengertian ini maka film pada awalnya adalah karya
sinematografi yang memanfaatkan media selluloid sebagai penyimpannya. Sejalan
dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang sinematografi, maka
pengertian film telah bergeser. Sebuah film cerita dapat diproduksi tanpa
menggunakan selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah semakin sedikit film yang
menggunakan media selluloid pada tahap pengambilan gambar. Pada tahap pasca
produksi gambar yang telah diedit dari media analog maupun digital dapat disimpan
pada media yang fleksibel. Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada
media selluloid, analog maupun digital. Perkembangan teknologi media penyimpan
ini telah mengubah pengertian film dari istilah yang mengacu pada bahan ke istilah
yeng mengacu pada bentuk karya seni audio-visual. Singkatnya film kini diartikan
sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio (suara) dan visual
(gambar) sebagai medianya.
STIKOM
2.4Film Pendek
Film pendek secara umum dapat diterjemahkan sebagai film dengan durasi
singkat, dan film pendek biasanya hanya menyampaikan pesan yang singkat saja.
Durasi dari film pendek kurang lebih dari 15 – 30 menit.
Di Indonesia film pendek sebuah “gerakan” telah lama dimulai semenjak
tahun 70an. Mahasiswa sinematografi LPKJ (Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta?
Jurusan sinematografi sendiri dibuka tahun 1971) yang kini dikenal sebagai IKJ
(Institut Kesenian Jakarta) membuat apa yang mereka sebut sebagai Sinema 8, sebuah
grup yang menggunakan kamera 8mm untuk membuat karya “film mini” tepat setelah
Festival Film Mini tahun 1973 di Jakarta.
Efendy Heru (2002: 13) menyatakan bahwa durasi film cerita pendek biasanya
di bawah 60 menit. Dibanyak negara seperti Jerman, Australia, Kanada dan Amerika
Serikat, film cerita pendek dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi
seseorang atau sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang.
Jenis film banyak dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan film atau orang atau
kelompok yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan baik.
Sekalipun demikian, ada juga yang memang mengkhususkan diri untuk memproduksi
film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok kerumah-rumah produksi atau
saluran televisi.
STIKOM
2.5 Drama
Semua film fiktif kebanyakan bergenre drama. Fakta pertama yaitu
perkembangan skrip, skrip yang menggunakan penulas struktur dramatis. Tapi ketika
seseorang berkata itu adalah drama berarti film tersebut kisah nyata dengan karakter
yang nyata, penataan, situasi kehidupan dan cerita. Drama adalah genre film terbesar,
yang didalamnya mengandung berbagai sub genre. Beberapa film yang dramatis itu
jujur dan realistis deangan masalah situasi seperti permusuhan antar ras, ketidak
adilan, narkoba, kemiskinan, kerusuhan politit, korupsi, pecandu alkohol, ketidak
setaraan gender, penyakit mental, lembaga sosial yang korup, kekerasan pada
wanita,cinta dan impian. Banyak drama yang diangkat dari novel, permainan atau
cerita sejarah yang dramatis ( Parrent, 2002).
2.6 Penggunaan Motion Graphics Dalam Film
Saat ini motion graphic telah berkembang dengan pesat di Indonesia.
Perkembangan tersebut diikuti oleh munculnya banyak perusahaan perangkat lunak
yang menewarkan produk untuk pembuatan animasi motion graphic. Tentu saja
masing-masing perangkat lunak itu memiliki kelebihan. Peran motion graphic sangat
penting dalam kehidupan manusia seiring bermunculnya banyak stasiun TV
menayangkan atau membuat film-film yang menggunakan motion graphic, tentu
menjadikankebutuhan tenaga profesional motion graphic artist menjadi topik utama
saat ini. Motion graphic sendiri lebih mengacu pada kekhususan keahlian yang
STIKOM
ditangani oleh seorang seniman yang bertanggung jawab dan konsentrasi pada
penyiaran televisi atau desain film (Offset, 2006: 3)
2.7Tracing Vector
Tracing adalah teknik menggambar ulang dengan memakai acuan gambar serta
mengubah gambar bitmap menjadi objek vector. Vector sendiri ialah
mendeskripsikan gambar dengan menggunakan garis dan kurva (garis dan kurva
biasa disebut vector), yang didalamnya termasuk juga warna-warna dan
properti-properti gambar. Apabila vector diedit, maka yang dimodifikasi adalah properti garis
dan kurva yang mendeskripsikan bentuk tersebut. Vector dapat digeser, diubah
ukurannya (resize), diubah bentuknya (reshape), atau diubah warnanya tanpa
mengurangi kualitas gambar aslinya. Vector dapat ditampilkan pada perangkat output
dengan resolusi yang berbeda-beda tanpa mengurangi kualitasnya (Infotek, 2006: 15).
2.8 Motion Tracking
Motion Tracking adalah sebuah teknik editing pada softwere adobe after efect
dengan menggunakan tool tracker sehingga sebuah objek dapat dikaitkan dengan
objek yang ada dalam gambar. Objek-objek tersebut dapat mengikuti gerak objek
yang berada didalam video tanpa menempel pada gerakan kamera. Definisi Motion
Tracking adalah proses pengaturan nilai untuk menentukan jarak pada setiap objek
maupun gerakannya. Nilai positif pada Motion atau gerakan maupun tracking akan
membuat jarak setiap pada setiap karakter terpisah semakin jauh. Apabila
STIKOM
menggunakan negatif, maka jarak setiap karakter akan menjadi dekat dan
seakan-akan menyatu (Offset, 2010: 163).
STIKOM
18 3.1 Metodologi
Laporan tugas pada BAB III ini, menjelaskan tentang perancangan karya dalam
proses pembuatan film menggunakan penggabungan teknik tracing vektor dengan
motion tracking dengan menggunakan metodologi kualitatif karena data kualitatif
bersifat induktif. Artinya, suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, kemuddian
dikembangkan sesuai dengan pola tertentu untuk menjadi hipotesis. Teknik analisis
data penelitian kualitatif dilakukan dalam tiga tahap berikut, diantaranya adalah
analisis data sebelum di lapangan, analisis data di lapangan, dan analisis data selesai
di lapangan.
3.1.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam pembuatan film berjudul obsesi ini
menggunakan 2 (dua) cara, yaitu:
1. Wawancara
mencari data dengan cara melakukan tanya jawab pada pihak terkait, yang
mempunyai wewenang atas data-data yang berhubungan dengan objek penelitian
STIKOM
dalam hal ini ada beberapa informan untuk membentuk sebuah konsep dalam film
ini, diantaranya adalah:
a. Suhaddianto, S.Psi, M.Psi
Informan ini adalah psikolog berpengalaman dan dia juga sebagai konselor dan
dosen di perguruan negeri ternama disurabaya serta beliau memiliki suatu
lembaga untuk konseling. Menurut beliau Obsesi adalah Keinginan seseorang
untuk mencapai suatu tujuan atau keinginan. Setiap individu memiliki Obsesi
yang berbeda, tergantung pengalaman hidupnya terutama masa anak-anak.
Obsesi itu energi yang memaksakan dorongan kepada setiap orang untuk maju.
Tentu saja Obsesi harus dimiliki tapi harus tetap positif (tidak kompulsif).
Obsesi dapat di tumbuhkan dengan banyak cara, salah satunya dengan cara
memperhatikan biografi orang-orang yang telah sukses. Ada beberapa faktor
untuk menumbuhkan obsesi yang pertama faktor Ada faktor internal (didalam
diri) dan faktor external (Guru, Orang tua, Teman dll). Obsesi hanya bisa
bertahan hanya dengan keyakinan bahwa setiap orang memiliki keunikan dan
pasti bisa menggapai apa yang diinginkan (elalu berpikir positif). Menurut
beliau obsesi sangat menarik bila diangkat menjadi sebuah film dan Sangat
bagus, dapat memberikan motivasi pada pemirsa.
STIKOM
b. Yunita Nurul Amini, S.Psi
Informan ini adalah psikolog yang sangat tinggi jam terbangnya, dia konselor
juga motivator remaja sebagai motivasi agar para remaja terobsesi sehingga
cita-cita para remaja tersebut cepat tercapai. Menurut informan ini Obsesi
adalah Hasil olah pikir manusdia yang memunculkan/ mendorong suatu
keinginan untuk mencapai suatu tujuan (motivasi) bilamana suatu keinginan
tersebut tidak terkontrol dengan baik akan memunculkan suatu gangguan
prilaku. Contohnya Obsesi Kompulsif, obsesi kompulsif adalah ada keinginan
untuk selalu bersih tapi bila berlebihan ada gejala yang tidak wajar dengan
selalu dilakukan dengan berulang-ulang. Disadari atau tidak Obsesi untuk
mewujudkan cita-cita atau impian setiap individu pasti ada, karena umumnya
Obsesi itu timbul dari diri sendiri yang termotivasi oleh sesuatu hal yang
mempengaruhi diri baik dari lingkungan keluarga maupun lingkungan di luar
keluarganya. Pada dasarnya Obsesi itu juga adalah cita-cita. Menurut beliau
cara menumbuhkan obsesi dari dalam diri adalah dengan cara membaca atau
mencari referensi yang terkait dengan cita-cita atau Obsesi. Misalnya ingin
menjadi guru, walaupun bukan dari keluarga guru, seseorang bisa mencari
sosok yang sesuai dengan obsesinya. Dengan cara seperti itu, secara tidak
langsung akan memotivasi individu tersebut meraih obsesinya. Faktor
pendukung untuk menuumbuhkan obsesi adalah dari Faktor keluarga (dalam
diri) Biasanya faktor lingkungan keluarga sangat erat terkait dengan cita-cita
atau Obsesi, misalnya: Orang tua Tentara, anak pasti jadi tentara. Ada faktor
STIKOM
lain yaitu faktor lingkungan (diluar diri) Faktor lingkungan juga berpengaruh
bagi perkembangan jiwa remaja dalam mencapai atau memotivasi diri dalam
pencapaian cita-cita. Cara untuk mempertahankan obsesi tersebut adalah
dengan cara mempertahankan Obsesi tetap pada tujuan awal, yakni selalu
memotivasi diri bilamana keinginan atau cita-cita belum terwujud dan terus
berusaha, jangan putus asa. Dan harus berpikir positif, karena dengan pikiran
positif, hasil yang dicapai positif. Meddia film atau audio visual sangat tepat
untuk mengangkat konsep Obsesi ini, karena dapat memberikan pengetahuan
yang baik bagi perkembangan emosi, naluri, kognitif bagi remaja.
c. Wiwiet Putrdianingrum, S.pd
Informan ini adalah pesikdiater sekaligus guru bimbingan dan konseling di
suatu lembaga pendidikan milik swasta ternama disurabaya. Obsesi menurut
informan ini adalah tujuan yang harus diwujudkan. Obsesi sangat perlu untuk
mewujudkan suatu cita-cita sebagai motivasi, tidak ada obsesi sama halnya
semangat mewujudkan cita-cita akan kurang maksimal. Ada beberapa cara
untuk menumbuhkan suatu Obsesi diantaranya adalah percaya diri, semangat,
kerja keras agar obsesi tetap ada.
d. Dian Miftahul Falah, S.Psi
Informan ini adalah seorang pengajar dan guru bimbingan konseling di suatu
lembaga pendidikan milik swasta ternama disurabaya. Menurut informan ini
STIKOM
Obsesi adalah keinginan seorang untuk mencapai sebuah tujuan atau keinginan,
setiap individu memiliki obsesi yang berbeda, tergantung pengalaman hidupnya
terutama masa anak-anak. Obsesi itu energi yang mampu memberikan
dorongan kepada setiap orang untuk maju, tentu saja obsesi harus dimiliki
tetapi harus tetap realistis tidak kompultif. Obsesi dapat di tumbuhkan dengan
berbagai cara, salah satunya dengan mempelajari biografi orang yang lebih
sukses. Ada beberapa faktor untuk menumbuhkan obsesi yaitu faktor internal
atau dari dalam diri dan faktor eksternal yaitu dukungan dari orang tua, guru,
teman dan lain lain. Obsesi dapat bisa dipertahankan hanya dengan keyakinan
bahwa setiap orang pasti memiliki keunikan dan pasti bisa menggapai apa yang
di inginkan dan selalu berfikir positif.
2. Study Pustaka
Study pustaka yang dilakukan adalah melalui buku rujukan tentang teori-teori film
serta kisah-kisah terobsesinya para sineas untuk berkarya tanpa batas serta
pengumpulan data dari perpustakaan yang dilakukan dengan membaca dan
mempelajari buku literatur, majalah, artikel internet, dan informasi lainnya sebagai
bahan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan penelitian untuk produksi film
dengan konsep film berjudul obsesi ini.
STIKOM
3.1.2 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada proses pembuatan Film yang berjudul Obsesi ini
menggunakan metode kualitatif yang langsung wawancara kepada pakar-pakar dan
konselor selaku motivator. Film bergenre drama dengan menggunakan penggabungan
teknik Tracing Vector dan Motion Tracking berjudul Obsesi ini sangat bisa dibilang
sangat menarik, karena dapat memberikan pengetahuan yang baik bagi
perkembangan emosi, naluri, kognitif serta memberikan motivasi bagi remaja dan
para audiennya.
a. Analisis Data Sebelum di Lapangan
Dalam tahap ini dilakukan analisa terhadap data hasil studi pendahuluan, atau
data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.
Fokus penelitian pada tahap ini masih bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah melakukan penelitian di lapangan.
b. Analisis Selama di Lapangan
Pada tahap ini, analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data secara
langsung melalui wawancara dengan praktisi interaktif di bidang multimedia.
Pada tahap ini, wawancara dilakukan sampai memperoleh data yang valid.
c. Analisis Data Selesai di Lapangan
Tahap analisis data selesai di lapangan, merupakan tahap kajadian-kajadian
atas data yang telah diperoleh untuk memperoleh gambaran umum dan
menyeluruh dari objek penelitian atau situasi. Proses selanjutnya adalah
STIKOM
menyusun dan menentukan hipotesa ataupun kesimpulan hingga dapat
menentukan tema yang akan di hasilkan.
3.2 Tahap Analisis Perancangan Karya
Di dalam analisis perancangan karya ini menjelaskan konsep serta pra produksi
dalam suatu pembuatan karya film untuk menguatkan karya yang akan diproduksi
karena membuat film layaknya membangun rumah, mendesain dan pondasi adalah
yang utama (Riri Riza, Sutradara). Pada tahap analisa ini bertujuan untuk menentukan
masalah dalam upaya mencari solusi yang dikemas dalam sebuah film. Sehingga
diharapkan dengan dilakukan analisa, maka permasalahan yang ada dapat teratasi dan
menghasilkan suatu hasil karya film pendek. Beberapa tahap analisa yaitu :
3.2.1 Study Eksiting
Study eksiting dilakukan ke beberapa film sebagai referensi untuk pembuatan
film Obsesi, beberapa fil diamati adalah film karya dari Tae-Gyun Kim berjudul A
Millionaire’s first love asal Korea Selatan, Easy A dari Amerika yang di sutradarai
oleh Will Gluck dan di bintangi oleh Emma Stone sebagai Olive dan Zombieland.
STIKOM
Tabel 3.1 Studi Eksiting Film
FILM URADIAN
A
Millionaire’s
first love
Jalan cerita sangat menyentuh dan dramatisasi dalam film
ini cukup baik serta angle kamera yang sangat menarik
sehingga menjadi kelebihan film ini dan memiliki pesan
hampir sama dengan film Obsesi.
Easy A
Motion tracking dalam film ini sangat rapi sehingga
mendekati nyata, namun terlalu sederhana untuk drama
remaja.
Zombieland
Penggunakan teknik motion tracking yang akurat serta
dinamis menjadi kelebihan film ini namun terlalu norak
untuk film bergenre horror komedi.
3.2.2 SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Strenght :
Film ini dibuat sebagai motivasi kepada audiennya bahwa bahwa kemauan serta
keyakinan yang sangat penting untuk tercapainya tujuan atau cita-cita dan jangan
menyerah walaupun rintangan serta keterbatasan menghadang.
Weakness:
STIKOM
Harus memiliki insting dramatisasi yang tajam agar audien dapat ikut hanyut dalam
perjuangan dan kondisi yang dialami pelaku.
Opportunity:
Banyak beberapa film Indonesia mengangkat film bertemakan cita-cita atau impian
namun untuk mengangkat impian atau perjalanan para seniman muda khususnya
sineas muda di Indonesdia masih belum ada sutradara film di Indonesia yang
mengangkat tema ini.
Threatment:
Adanya sutradara film nasional yang akan membuat karya film dengan mengangkat
tema yang sama dengan pengemasan yang lebih menarik.
3.2.3 STP (Segmentating, Targeting, Positioning)
Segmentasi, Targeting dan Positioning karya film ini adalah:
1. Geografis
a. Ukuran Keluarga : Kota besar
b. Kepadatan : Tengah kota
2. Demografis
a. Usdia : 16-22 tahun
b. Status Ekonomi : Menengah
c. Ukuran Keluarga : 4+(Sedang)
d. Siklus keluarga : Sendiri
STIKOM
3. Targeting
Target audien dalam pembuatan film ini ditujukan pada para pemuda khususnya
para pelajar SMA dan mahasiswa.
4. Positioning
Film ini beraudien kelas sosial menengah yang keterbatasan budaya untuk
menggapai impiannya sehingga di ciptakanlah film berjudul Obsesi ini
diharapkan sebagai gambaran tentang perjuangan seorang remaja atau pelajar
untuk menggapai impiannya.
3.2.4 Keyword
Untuk menentukan konsep film dilakukan beberapa analisis diantaranya
adalah study literatur dari buku-buku pemahaman tentang Obsesi dan teknik film.
Dengan melakukan wawancara pada pakar-pakar psikologi, konselor, guru dan
motivator serta observasi kepada masyarakat khususnya yang berkaitan dengan
konsep, akan memperkuat landasan dalam pembuatan film. Ada tiga film yang
ddiambil sebagai referensi, dua sebagai referensi teknik dan satu diantaranya sebagai
referensi konsep. Keempat landasan analisis akan dijabarkan dan disatukan sehingga
dapat ditemukan suatu konsep film yang berjudul Obsesi ini untuk merujuk ke satu
kunci sebagai konsep film dibawah ini :
STIKOM
Tabel 3.2 Keyword konsep film Literatur Keinginan Bergerak Devosi Bertujuan Dinamis Devosi Dorongan TerObsesi Motivasi Keyakinan kuat Dorongan -Memaksa
-Tidak
masuk akal Simple
Wawancara Faktor Internal Diri sendiri Energi Pengalaman
Positif Keinginan
Faktor Eksternal Orang tua Guru Teman Lingkungan Dukungan
Terinspirasi Publik figur Biografi
Buah karya Inspirasi
Observasi -Keinginan dari dalam diri -Berpikir positif Keinginan yang sangat kuat Motivasi SWOT Faktor keluarga Mapan Tidak peduli Sendiri
Seenaknya Mandiri
Faktor lingkungan
- Emosional -Pergaulan bebas
- Dijauhi Perubahan
3.3 PERANCANGAN KARYA
Di dalam perancangan karya ini menjelaskan konsep serta pra produksi dalam
suatu pembuatan karya film untuk menguatkan karya yang akan di produksi karena
STIKOM
membuat film layaknya membangun rumah, mendesain dan pondasi adalah yang
utama (Riri Riza, Sutradara). Perancangan karya film tugas akhir djelaskan dalam
bagan-bagan sebagai berikut.
Gambar 3.1 Bagan Pembuatan Film
Ide
Pengumpulan Data Perancangan
Penelitian n
- Skenario - Treatment
Sinopsis Data
Hunting Lokasi
Story Board Shooting
Editing Motion
Tracking
Render Packaging g
OBSESI
Dubbing Tracing
Vector
STIKOM
3.3.1 Pra Produksi
Sebelum pada proses produksi sebuah film yang dinamakan sebagai pra
produksi yaitu persiapan-persiapan sebelum melakukan proses produksi. Dengan
melakukan observasi atau penelitian untuk menguatkan konsep pada karya film yang
akan di produksi. Pemilihan karakter atau tokoh yang sesuai untuk mendukung
karakteristik pada film. Hunting lokasi syuting sebagai penempatan latar dalam
produksi film. Penulisan naskah film meliputi sinopsis, skenario, break down script
serta penjadwalan shooting. Karena pra produksi merupakan 70 persen dari
keseluruhan proses syuting, sebab pembahasan seputar pra produksi mengambil
porsi cukup besar dalam memaparkan sejumlah rencana yang di susun dan di
komunikasikan kepada semua pihak di masa pra produksi berikut sejumlah alternatif
sehingga hal-hal yang terjadi di luar prediksi dapat di antisipasi (Efendy, 2002: 8).
3.3.2 Ide cerita
Munculnya gagasan ide untuk pembuatan karya film TA yang berjudul Obsesi
ini karena adanya masalah tentang lunturnya semangat dan keyakinan para pemuda
atau para generasi muda serta pelajar di sekeliling kini sudah mulai berkurang dalam
mencapai cita-citanya. Sehingga tidak jarang bila kita melihat para generasi muda
bahkan para pelajar mulai banyak yang frustasi karena kegagalan mereka dalam
mencapai cita-cita mereka yang setinggi langit.
Dalam pencapaian cita-cita atau impian tidak sedikit rintangan atau masalah
yang menghadang, Tetapi semua itu dapat teratasi jika kita atau para generasi muda
STIKOM
yakin dan penuh semangat untuk menghadapinya. Dari pokok masalah itulah awal
terciptanya ide pembuatan film ini, Agar para penerus bangsa Indonesia kembali
bersemangat dan terobsesi terhadap cita-cita dan masa depan mereka.
3.3.3 Konsep
Konsep dalam pembuatan karya TA film ini adalah memvisualisasikan keadaan
dan permasalahan nyata serta bagaimana menyikapi permasalahan-permasalahan
tersebut pemuda saat ini dalam pencapaian cita-cita mereka sehingga berhasil. Dalam
film ini yang berjudul Obsesi juga mengangkat beberapa elemen-elemen tentang
cerita dalam film yaitu tentang kepedulian orang tua terhadap anaknya, persahabatan,
cinta, dan bagaimana pembuatan film yang baik beserta prosesnya.
3.3.4 Naskah atau Sinopsis
Film Obsesi mengisahkan seorang pemuda bernama Raka yang sangat hobi
membuat film serta sangat ingin mewujudkan impiannya sebagai sutradara yang
sukses namun ibunya tidak menginginkan dia melanjutkan kuldiah di bidang
perfilman, Ibu Raka menginginkan yang terbaik untuknya melanjutkan kuldiah di
bidang hukum agar nantinya dia menduduki kursi almarhum ayahnya di DPR dan
tidak perlu susah-susah mencari uang atau pekerjaan. Raka tetap teguh pada
pilihannya itu tetapi ibunya tetap tidak setuju dia mengancam akan menghentikan
fasilitas yang di berikan selama ini, Raka pun tetap yakin pada pilihannya itu dan
STIKOM
memilih untuk keluar dari rumah dan akan menunjukan pada ibunya bahwa dia akan
berhasil dengan pilihannya itu.
Ditemani ketiga sahabatnya Anisa, Ridho dan Bayu diluar sana Raka tidak
sendirdian. Mereka semua membuat trailer atau cuplikan film untuk ditawarkan
kepada produser atau rumah-rumah produksi (Perusahaan) agar dapat diproduksi
secara besar dan dia pun berhasil mendapatkan 8 milyar untuk memproduksi. Namun
Bayu yang iri hati bermaksud merebut CD yang berisikan trailer itu dari Raka dengan
menyuruh Orang bayaran. Ibu Raka mempunyai firasat yang tidak baik pada anaknya,
Dia memanggil seorang Bodyguard yang ahli dalam bela diri bernama Maya untuk
memata-matai Raka. Dan ternyata firasat Ibu itu benar Raka hampir terbunuh dan
Maya pun menyelamatkan Raka tanpa tahu kalau maya adalah Bodyguard yang
disewa Ibunya serta yang orang yang menyerang suruhan dari sahabatnya sendiri,
mereka pun menjadi sahabat. Lambat laun Raka mengetahui penyerangan itu adalah
komplotan dari Bayu dan Bayu sendiri meminta maaf serta Raka pun memaafkannya.
Akhirnya Kelima sahabat itu memproduksi film bersama dan memenangkan
penghargaan. Ibu yang mengetahui itu datang di puncak acara dia sangat bangga pada
anaknya, Namun di pertengahan perjalanan ibunya mengalami kecelakaan dan
meninggal dunia.
3.3.5 Treatment
Treatment merupakan tahap penentuan lokasi, properti, teknik produksi dan
berbagai unsur lainnya untuk membuat sebuah cerita berdasarkan naskah. Namun
STIKOM
umumnya treatment dibutuhkan oleh produser untuk mendapatkan bayangan film
tentang apa tanpa harus membaca skenario, mendapatkan ide serta apakah akan
memakan bdiaya yang banyak atau sedikit. Biasanya treatment dbuat jika produser
mendapatkan ide yang sama sekali baru (Sony set, 2007).
3.3.6 Storyboard
Storyboard merupakan tahap rancangan adegan per scene yang akan dibuat.
Skenario dan Treatment yang telah selesai kemuddian dibuat dalam bentuk visual
sementara dengan Storyboard untuk mendapatkan bayangan dari film tersebut.
Storyboard memberikan nyawa bagi skrip bagaimana sebuah cerita berjalan dan
mudah untuk dipahami (Suyanto, 2006).
3.3.7 Jenis penokohan dalam film
Didalam sebuah cerita pada film terdapat tokoh-tokoh yang berperan
didalamnya, sifat-sifat pada tokoh pemain membuat film jadi lebih berwarna dan
hidup. Jenis-jenis penokohan adalah sebagai berikut:
1. Protagonis
Sering disebut sebagai pemeran utama. Tokoh ini mewakili sisi kebaikan dan
mewakili sifat-sifat kelebihan dalam certa.
2 Sidekick
Pemeran pendamping dari protagonis. Tugasnya adalah membantu tugas yang
diemban oleh pemeran protagonis.
STIKOM
3. Antagonis
Pemeran dalam film yang selalu berlawanan dengan karakter protagonis.
Pemeran ini menggambarkan selalu menggagalkan upaya dari pemeran
protagonis.
4. Kontagonis
Sama seperti pemeran sidekick, namun tokoh ini membantu sipemeran
antagonis.
5. Skeptis
Tokoh yang tidak peduli dengan tindakan dari karakter protagonis namun
pemeran ini bukan lawan dari protagonis. Selalu menganggap pemeran
protagonis sebagai pecundang dan muncul sebagai pengacau rencana.
STIKOM
BAB IV
IMPLEMENTASI KARYA
Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang hasil karya
yang didapat berasal dari rancangan pada bab sebelumnya proses pembuatan film
pendek. Pada BAB IV ini menjelaskan mengenai pelaksanaan produksi film
pendek mulai dari pra produksi, produksi dan pasca produksi.
4.1 Pra Produksi
Sebelum pada proses produksi sebuah film yang dinamakan sebagai pra
produksi yaitu persiapan-persiapan sebelum melakukan proses proses produksi.
Dengan melakukan observasi atau penelitian uantuk menguatkan konsep pada
karya film yang akan diproduksi. Pemilihan karakter atau tokoh yang sesuai untuk
mendukung karakteristik pada film. Hunting lokasi syuting sebagai penempatan
latar dalam produksi film. Penulisan naskah film meliputi sinopsis,skenario, break
down script serta penjadwalan shooting. Karena pra produksi merupakan 70
persen dari keseluruhan proses shooting, sebab pembahasan seputar pra produksi
mengambil porsi cukup besar dalam memaparkan sejumlah rencana yang disusun
dan dikomunikasikan kepada semua pihak dimasa pra produksi berikut sejumlah
alternatif sehingga hal-hal yang terjadi diluar prediksi dapat diantisipasi (Efendy,
2002: 8).
35
STIKOM
4.1.1 Ide dan Konsep
Film merupakan salah satu media komunikasi massa. Di dalam sebuah film
akan tersirat beberapa pesan yang akan diterima audiens atau penonton. Dengan
durasi film yang pendek, para pembuat film dapat lebih selektif mengungkapkan
materi yang ditampilkan melalui setiap shoot akan memiliki makna yang cukup
besar untuk ditafsirkan oleh penontonnnya.
Munculnya gagasan ide untuk pembuatan karya film TA yang berjudul
Obsesi ini karena adanya masalah tentang adanya lunturnya semangat dan
keyakinan para pemuda atau para generasi muda serta pelajar disekeliling kini
sudah mulai berkurang dalam mencapai cita-citanya. Sehingga tak jarang bila kita
melihat para generasi muda bahkan para pelajar mulai banyak yang frustasi
karena kegagalan mereka dalam mencapai cita-cita mereka yang setinggi langit
itu.
Dalam pencapaian cita-cita atau impian tak sedikit rintangan atau masalah
yang menghadang, Tetapi semua itu dapat teratasi jika kita atau para generasi
muda yakin dan penuh semangat untuk menghadapinya.Dari pokok masalah itulah
awal terciptanya ide pembuatan film ini, Agar para penerus bangsa Indonesia
kembali kembali bersemangat dan terobsesi terhadap cita-cita dan masa depan
mereka.
Konsep dalam pembuatan karya TA film ini adalah memvisualisasikan
keadaan dan permasalahan nyata serta bagaimana menyikapi
permasalahan-permasalahan tersebut pemuda saat ini dalam pencapaian cita-cita mereka
sehingga berhasil. Dalam film ini yang berjudul Obsesi juga mengangkat
STIKOM
beberapa elemen-elemen tentang cerita dalam film yaitu tentang kepedulian orang
tua terhadap anaknya, persahabatan, cinta, dan bagaimana pembuatan film yang
baik beserta prosesnya.
4.1.2 Sinopsis
Film Obsesi mengisahkan seorang pemuda bernama Raka yang sangat hobi
membuat film serta sangat ingin mewujudkan impiannya sebagai sutradara yang
sukses namun ibunya tak menginginkan ia melanjutkan kuliah dibidang perfilman,
Ibu Raka menginginkan yang terbaik untuknya melanjutkan kuliah dibidang
hukum agar nantinya ia menduduki kursi almarhum ayahnya diDPR dan tak perlu
susah-susah mencari uang atau pekerjaan. Raka tetap teguh pada pilihannya itu
tetapi ibunya tetap tak setuju ia mengancam akan menstop fasilitas yang diberikan
selama ini, Rakapun tetap yakin pada pilihannya itu dan memilih untuk keluar
dari rumah dan akan menunjukan pada ibunya bahwa ia akan berhasil dengan
pilihannya itu.
Ditemani ketiga sahabatnya Anisa, Ridho dan Bayu diluar sana Raka tak
sendirian. Mereka semua membuat trailer atau cuplikan film untuk ditawarkan
kepada produser atau rumah-rumah produksi (Perusahaan) agar dapat diproduksi
secara besar dan ia pun berhasil mendapatkan 8 milyar untuk memproduksi.
Namun Bayu yang iri hati bermaksud merebut CD yang berisikan trailer itu dari
Raka dengan menyuruh Orang bayaran. Ibu Raka mempunyai firasat yang tak
baik pada anaknya, Ia memanggil seorang Body guard yang jago bela diri
bernama Maya untuk memata-matai Raka. Dan ternyata firasat ibu itu benar Raka
STIKOM
hampir terbunuh dan Maya pun menyelamatkan Raka tanpa tau kalau maya Body
guard yang disewa ibunya serta yang orang yang menyerangnya suruhan dari
sahabatnya sendiri, mereka pun menjadi sahabat. Lambat laun Raka mengetahui
penyerangan itu komplotan Bayu dan Bayu sendiri meminta maaf serta Rakapun
memaafkannya.
Akhirnya Kelima sahabat itu memproduksi film bersama dan memenangkan
penghargaan. Ibu yang mengetahui itu datang dipuncak acara ia sangat bangga
pada anaknya,Namun dipertengahan perjalanan ibunya mengalami kecelakaan dan
meninggal dunia.
4.1.3 Skenario
Tabel 4.1 Skenario Film “Obsesi” 1. INT/NIGHT Rumah Raka (Raka sholat Tahajut)
2. INT?DAY Rumah Raka
Raka mendapatkan surat pengumuman kelulusan sma dan ia menelpon kedua teman Ridho dan bayu.
Raka
Wah sak‟iki kan dino kelulusan
(CU,Raka bangun tidur&menoleh ke arah kalender,BCU Kalender yang telah raka tandai ’Hari pengumuman kelulusan’)
Wes teko gak yo surat‟e
(CU)
Ateng Tok..tok..tok..
(BCU,tangan ateng mengetuk kamar raka)
Den raka..niki wonten kiriman soko sekolah (MS’Framing Ateng diantara pintu& tembok)
Raka Oh ghe teng
(BCU,tangan Raka membuka isi surat itu)
Yess....akhirnya
STIKOM
(CU,Expresi raka yang sedang bergembira karena ia lulus sma)
Ateng
(CU,Ateng melihat raka sambil tercengang) Emang niku surat nopo to den?
Raka
Awakmu pengen weruh wae teng Rahasia teng...Matur nuwun nje teng
(CU-OS)
Ateng
Hehehe..nje den raka,sami2
(CU-OS)
CUT TO Raka
(BCU,Tangan raka’Mntelpon Ridho) Assalamu alaikum..
(CU,Raka menelpon ridho)
Ridho
(ECU,Hp ridho berdering’Raka mentelpon) Walaikum salam..
(MS,Ridho mengangkat telpon dari raka sambil memegang kertas putih ’Pengumuman kelulusan sma)
Raka
(MS) Awakmu wes entok surat pengumuman? (CU) Piye hasil‟e rek?
Ridho
(MS)Alhamdulillah..lulus rek (CU)Awakmu piye?
Raka
(MS) Alhamdulillah..lulus pisan rek
Ridho
(MS) yo‟po lek kelulusan awak dewe iki dirayakno
Raka
(MS) Wah ide bagus iku
Ridho Ngajak Buyu pisan
STIKOM
Raka
(CU) Boleh-boleh..ngajak anisa pisan yo Ridho
(ECU,Ridho mengacungkan jempolnya)
Siip..
(CU)engkok tak hubungi arek2
Raka
(CU)Oke.Yawis lek ngunu Askum
Ridho (MS)Waskum
CUT TO
3. INT-EXT,Dalam Mobil-Rumah Anisa Raka
(MS-OS,’Int Mobil Raka’ Ridho & Bayu naik mobil raka) Jemput Anisa sek ya
Ridho (OS) Oke
Raka
(OS)Wes di siap‟no ra pilok‟e?
Bayu
(ECU,Bayu menunjukkan pilok pada Raka & Ridho) (OS)Sipp
Ridho
(MCU, Ridho Mengacungkan jempolnya)
Mantap..
Raka,Ridho,Bayu
(LS, Raka,Ridho,Bayu Mengucapkan salam diluara pagar rumah anisa)
Assalamu Alaikum...
Anisa
(MS)Walaikum salam..
(MS-OS,Anisa membukakan pintu Raka,Ridho,Bayu)
(OS)Eh kalian tumben kerumah
STIKOM
Raka
(CU)Gimana nis? Dapet suratnya gak?
Anisa Wah..dapet donk
(MCU,Sesambil menunjukan surat pengumumannya pada
Raka,Ridho,Bayu)
Raka,Ridho,Bayu
(MS,Raka,Ridho,Bayu menyodorkan pilok,bulpen dan spidol,mengajak anisa corat-coret kelulusan baju sekolah)
Anisa
(MCU)Gak..gak..aku gak mau
Ridho (MCU)Yaaaahh..
Bayu (MCU) gak asik
Anisa
(MS)Mending bajunya kita sumbangkan diorang yang gak mampu.. Kan banyak tu
Ridho (MCU)Yo.iyo seh
Raka
(DS,Smbil menepuk bahu ridho)
Wees Gak usah sedih.. (MS)yokpo awakmu kabeh taktrakti
Bayu
(MS)Wah..ide bagus iku (CU)Ketepak‟an aku lue
Anisa (OS)Yawdah
(MS)aku tak ganti baju dulu y
Raka
(MCU) Pake baju seragam sekolah ya nis
Ridho
STIKOM
(MCU)Iya tu..itung2 trakhir pake seragam sekolah
Anisa (OS)Oke..
Cut to
4. INT,Rumah Makan
Establis Shot „Rumah Makan‟ (VLS)
(LS-PAN,Mobil raka datang)
Raka
(MS)Iki sob rumah makan punyanya tanteku Masakan khas indonesia
Tante Raka
(OS-LS)Hai..raka masuk-masuk
Raka (MS)Iya tante
Tante Raka
(LS)Ayo..duduk-duduk nak Mw pesan apa?
Raka
(OS)Aku semanggi tante (DS)Kamu nis?
Anisa
(DS)Sama deh sama kayak kamu Raka
Ridho
(MCU)Aku pisan podo sob
Raka
(MCU)Awakmu yu?
Bayu (OS)Gado2 ae wes
Tante Raka
(MCU)Oke deh..Tante siapin ya
(MS,Sesambil tante mencatat menu yang dipesan)
Bayu
STIKOM
(MCU)Tak kiro mok traktir burger ta pizza ngunu sob Tibakno mek masakan lokal, Semanggi Gado-gado..opo..iku
Raka
(OS)Ngawur ae..iki jajanan asli Indonesia,Makanan khas surabaya Gelem gak?
Anisa
(DS)Iya..selain kaya gizi contohnya semanggi, Dulu semanggi tu makanan Raja2 jawa tau
(OS)Dasar generasi junkfood
Raka (MCU)Tu..hixhix
Bayu (MCU)Dasar pelit
Tante Raka
Ni..pesanannya sudah siap
(LS-OS, Tante Raka berjalan kemeja raka sesambil membawa pesanan)
Raka Trims y te
(DS,Sesambil raka menerima pesanan)
Tante Raka Sama2 Raka
(OS, Tante Raka Tante raka meninggalkan meja raka)
Cut to Ridho
(MS)Alhamdulillah kenyang (DS)Suwon yo bro mok traktir
Raka (DS)Halah podo2
Anisa
(MCU)Gak nyangka cepet banget y,sekarang kita sudah lulus
Raka
(DS)Iya nis..cepet bangets
Anisa
(MCU)Ohy..(LS)ngomong2 kalian pengen jadi apa entar
STIKOM
Bayu
Kalo aku pengen jadi model
(MCU-MS,Bayu bangkit berdiri)
Ridho
(MCU)HAHAHA...rai gak menjual ngunu pengen dadi artis
Bayu
(MS)Ngawur ae..akeh kok artis indonesia sing raine gak menjual,tapi yo terkenal
Keberhasilan seseorang bukan dari wajah sob tapi kesungguhan dari hati untuk menghibur khalayak
(MS,Bayu membaca puisi)
Aral melintang akan kuhadang
Dimana ada OBSESI dan keyakinan pasti ada jalan
Anisa
(MS)Jangan lupa berdoa tu
Bayu
(MS)Dan berdoa..hehehe lupa
(MCU)Lha..kon dewe ae gak due cita2 ngunu do‟ Masa depan suram
Ridho
Nih..aku pengen dadi fotografer sejati
(MS,Sambil memperlihatkan kamera poketnya)
Bayu
(OS)HAHAHA..Kamera cilik ngunu pengen jadi fotografer (MCU)Gak modal
Ridho
(MS)Hust..fotografer sejati duduk teko kamerane tapi fotografere (MCU)Koyok foto jurnalis
(DS)Iso sangat berguna sob dan bernilai tinggi
Anisa
(DS)Kalo kamu raka
Raka
(MCU)Aku pengen jadi Sutradara yang berguna
Bayu
STIKOM
(DS)Awakmu enak raka..awakmukan sogeh
Raka
(MCU)Seng sogeh wong tuoku duduk aku rek
Aku produksi film seng iso jadi pedoman khalayak khusus‟e remaja2 indonesia koyok awak dewe iki penerus‟e
Tak‟gowo perfilman indonesia ng internasional
Anisa (DS)Keren..
Raka
(MCU)Kalo kamu nis?
Anisa
Aku pengen jadi seniman
(BCU-MS,Sambil menunjukan hasil lukisannya)
Raka,Ridho,Bayu Waaah..keren...
(LS,Mereka berebut melihat lukisan anisa)
Raka
(MS)Gambar apik2 lo rek..km berbakat ya nis
Anisa Masa‟sih..!!
(MCU,anisa tersipu malu krn pujian raka)
Raka (DS)Iy lo..serius
Ridho
(MS)Aku juga seniman Seniman Sains Terapan..hehehe
Cut to 5.Int,Rumah Raka
Ibu Raka Raka..
(MS-MCU,Ibu duduk dikursi goyangnya sesambil memanggil raka)
Raka Iya bu
(MCU,Dikamar raka yang berukuran 5x4m itu)
STIKOM
Ibu Raka Kemari ibu mw tanya
Raka
(CU-MS,Raka menghampiri ibu diruang tengah)
Iya bu
Ibu Raka
(OS)Raka..kamu penerus almarhum ayah kamu satu2nya. Ibu mau melanjutkan kamu sekolah diluar negri fakultas Hukum
Raka (MCU)Tapi bu
Ibu Raka
(MCU)Tunggu ibu belum slesai bicara
(OS)Agar kamu bisa menempati jatah kursi Ayahmu dipemerintahan
Raka
(OS)Tapi aku tidak menginginkan itu dan aku tidak berminat sama sekali
Ibu Raka
(MCU)Ibu ingin kamu takperlu mencari pekerjaan lagi (OS)Terjun didunia politik iTu sangat menggiurkan Raka,Dikasih
enak kok gak mau..nak..nak
Raka
(OS)Aku tetap tak menginginkan itu bu (MCU)Aku punya cita-cita
Ibu Raka
(OS)Buat apa punya cita2..tapi belum tentu membuat masa depan cerah
Raka
(MCU)Tapi aku sudah menetapkan pilihanku bu
Ibu Raka
(OS)Oke kalau kamu keras kepala
(MS)Kamu tidak boleh memakai fasilitas dari ibu sama sekali
Raka
(MCU)Baik..akan aku buktikan pada ibu bahwa aku bisa sukses dengan jalanku sendiri
(LS,Raka meninggalkan rumah dan hanya membawa kameranya
STIKOM
saja)
Ibu Raka Raka
(MS,Iburaka berdiri mencegah raka pergi)
Raka (MCU-OS)Assalamu alaikum Ibu raka (MCU)Walaikum salam Cut to 6.EXT/DAY,-
Raka berjalan kaki entah kemana,Tiba2 bertemu Ridho
Raka
(LS-MCU,Dalam perjalanannya)
Aku lapo yo metu teko omah..dobol Terus sopo sing jogo ibu‟?
(MCU-DS,Raka melihat 2pasang ibu dan anak yang 1 ibu menyayangi anak yang 1 si anak membanggakang)
Opo aku seperti iku yo?
Aahh aku gak oleh cengeng..aku buktikno ng ibu‟aku isok berhasil ambek caraku dewe
Tanpa iku kabeh.
Tapi yo‟opo carane? Ya Allah Give me a Sign
(MCU,OS-Raka menemukan poster festifal film berhadia milyaran rupiah)
(MS)Nah ini yang ku butuhkan..thx Allah
Ridho
Lho..iku la‟Raka lapo de‟e nang kunu?
(MS,Ridho menghampiri raka dengan sepeda motornya)
(OS-MCU)Assalamu alaikum
Raka
(MCU)Walaikum salam (OS)Lho..lapo awakmu nangkene?
Ridho
(DS)Piye to..yo aku takok lapo awakmu nang kene? (OS)Tumben gak gowo mobilmu?
Raka
(OS)Dowo sob ceritane
STIKOM
Ridho
(MCU)Yawis cerita nang omahku ae..ayo
Raka (OS)Boleh2
Ridho
(MS-LS)Ayo tak gonceng kene
Cut to
7. A.INT/DAY,Rumah Ridho
Establis Shot (LS,Ruma raka)
Ridho
(MS)Kenopo2..ayo cerita ae ora po2
Raka
(OS)Aku metu teko omah sob
Ridho (OS)Lha lapo..!
Raka
(MCU)Wong tuoku pengen aku kuliah sing du2k pilihanku
Ridho (OS)Terus
Raka
(OS)Yo aku metu teko omah sob
(MCU)tak buktikno aku akan berhasil ambek jalanku dewe
Ridho
(MCU)Hahaha..aku lucu karo kon dike‟i enak kok gak gelem. (OS)Yawis..sementara iki awakmu nang omahku sek ae
Cut Jump
7.B. INT/DAY,Rumah raka
Ateng
Kenapa ndoro..mondar mandir begitu?
(MS-LS,Ateng melihat Ibu raka mondar-mandir dbalkon rumah raka)
STIKOM
Ibu Raka
(MS)Aku kuatir teng karo anakku iku (OS)Nangdi yo de‟e?
Ateng
(MCU)Paling ghe... ten griyo kancane ndoro
Ibu Raka
(OS)Tapi aku kuatir nemen (MS)Wedi onok opo2 teng..hmmm
Ateng
(MS)Gimana kalo nyewa mata2 koyok ten film2 doro (OS)Tapi saget ngelindungi den raka doro
Ibu Raka
(OS)Ah teng..awakmu kakean delok film (MS)Tapi boleh juga iku teng
Ateng
(OS)Hehehe..nje ndoro..Body nopo niku ghe..!
Ibu Raka (MCU)Bodyguard ta
Ateng
(MS)Oh..ghe..ghe niku..hehe
Ibu Raka
(MCU)Tapi..telek‟e ngdi yo teng?
Ateng
(OS)Nah..ten sekitar mriki wonten perguruan bela diri (MCU)Mungkin wonten ten mriki doro
Ibu Raka
(MCU)Wah ide yang bagus iku teng
Alternatif Scene
Ibu Raka
(MS)Tapi telek‟e nangdi teng
Ateng
Hmm..tenpundi ghe doro..!!
Ibu Raka