KETEKNIKAN PERTANIAN
INFORMATIKA :
STATUS DAN PROSPEK MASA
Pertiwi
Pendahuluan untuk
keputusannya. Oleh karena itu
Pertanian berbudaya industri pencapaian pada corak pertanian merupakan orientasi pembangunan berbudaya industri mulai pertanian masa depan di Indonesia. dirumuskan sistematis.
Pertanian berbudaya industri diartikan Di antara strategi yang disarankan sebagai pengelolaan kegiatan untuk mendorong pertumbuhan pertanian secara industri. pertanian berbudaya adalah Beberapa ciri pertanian berbudaya dengan melalui pengembangan sistem industri adalah adanya pemanfaatan informasi dan komunikasi yang ilmu pengetahuan untuk pengambilan transforrnatif di kalangan masyarakat keputusan, pemakaian kemajuan pertanian. Strategi ini diarahkan pada teknologi sebagai instrumen utama dua yaitu terciptanya sistem pada pemanfaatan sumberdaya dan informasi agribisnis yang handal perekayasaan untuk meminimalkan tepat dan akurat), dan
ketergantungan lingkungan, komunitas yang sanggup dan dan produktivitas sebagai bereaksi secara kreatif sehubungan dasar utama dalam alokasi dengan informasi yang sumberdaya, mutu dan keunggulan diterimanya serta rnampu
merupakan orientasi, wacana sekaligus informasi yang tujuan, dan mekanisme pasar 1996).
merupakan instrumen utama dalam
barang dan jasa Pertanian
1996). informatika
Pembangunan bidang pertanian mencakup sistem inforrnasi di yang sudah selama PJP I telah bidang pertanian. di
mengantarkan sebagian rnasyarakat adalah komponen data dan inforrnasi pertanian pada masa dimana yang dihasilkan dan diperlukan di bidang kebudayaan masyarakat pertanian,
secara komunikasi,
ditinggalkan. Namun demikian kuantitatif yang dengan proses perubahan kebudayaan pendayagunaan data dan inforrnasi masih pada untuk pengambilan keputusan di bidang suatu bentuk pertanian berbudaya pertanian (termasuk
industri yang dituju. Salah satu sebab sumber daya manusia serta mekanisme adalah masih operasi sistem-sistem informasi mekanisme pengambilan
keputusan pada pelaku bidang Pendayagunaan informatika pertanian. Sampai saat ini pengambilan pertanian pada mempunyai keputusan belum didasarkan pada ilmu tujuan yang sederhana, yaitu pengetahuan atau informasi yang perbaikan pengambilan dengan permasalahan yang keputusan para decision makers di dihadapi, tetapi lebih bidang pertanian. Jika dirinci lebih dipengaruhi oleh tradisi turun temurun decision di bidang pertanian dalam masyarakat. Bahkan dalam terdiri dari pemerintah
situasi para pengambil kebijakan pertanian pada
Vol. 15,
masyarakat industri dan pengusaha di bidang bidang pertanian. pengalaman di terutama Arnerika ini diuraikan
in
1
tani 'system). Dengan
yang
1991
dan
lain : tani bookkeeping),
input
-
dengan
dengan perkembangan perangkat lunak untuk data. tani yang dan
erat
Pakar Systems) untuk pertanian.
produksi yang dengan
penggunaan daya.
informasi (external information system) untuk pengembangan tani.
Pada dasamya aplikasi sistem informasi eksternal juga ditujukan untuk
pertanian. oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya dalam jaringan internet,
para
pertanian.
pertanian
yang dalam
informasi
suplai, pesaing dan sebagainya),
la sung
yang ini
petani di negara atau juga
farming, farming.
precision farming dengan
dan akuratnya Global System (GPS). Pada
input produksi
dengan informasi spesifik kondisi dan (soil map, yield map) untuk mencapai tujuan-tujuan
yang
PERTANIAN
mengenai keadaan kesuburan produktivitas dan sebagainya
dihubungkan dengan lokasi dimana informasi digali. Komponen penting penerapan teknologi precision farming adalah GPS, sistem informasi geografi, sistem manajemen basis data, teknik manajemen kuantitatif untuk pengambilan keputusan dan alat pertanian yang dilengkapi dengan
variable rate applicators.
informasi untuk
pengembangan kebijakan dan
program pemerintah.
menjadi kesadaran semua pihak bahwa pengembangan kebijakan dan program-program pemerintah untuk pengembangan bidang pertanian berpijak pada kondisi aktual dalam masyarakat dan lingkungannya. Di negara, informatika pertanian diberdayakan sedemikian untuk membentuk jaringan
pemantauan produksi
pertanian, penyediaan sarana, pemasaran (termasuk ekspor-impor), juga pengembangen teknologi pertanian oteh lembaga-lembaga pengembang, dan
mendistribusikan informasi kepada pihak-pihak terkait. Statistik pertanian berkembang sedemikian pesat. Hasil pemantauan tersebut, dikombinasikan dengan teknik-teknik pemodelan dan simulasi digunakan untuk pengembangan kebijakan dan program-program antara lain kebijakan distribusi, penjadwalan irigasi. pengembangan paket-paket dan sebagainya, juga untuk membimbing
petani mamaksimumkan
rnanfaat produksi. Dengan demikian, penggunaan jaringan komputer (LAN, WAN, internet) untuk kerjasama pusat-pusat pelayanan inforrnasi
ian extension
services) juga terus berkembang. Faktor kunci yang memungkinkan
informatika pertanian
seperti di adalah
pandang pernerintah terhadap bidang
kesadaran akan
yang untuk
keputusan yang efektif,
alokasi sumberdaya
tenaga dan biaya) untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan pada semua pihak, kerjasama
komponen bidang
pertanian.
Pentingnya informatika pertanian telah melahirkan berbagai bentuk lembaga, organisasi, juga
lernbaga, bahkan negara dalam bidang informatika pertanian. Di Asia, Jepang telah memiliki (Japanese Society of
Informatics) dan Korea Selatan telah memiliki (Korean Society of Agricuttural Science). Lebih lanjut, secara saat ini telah terbentuk (European Federation
for Technology
juga (Asian
Federation for Technology in Organisasi-organisasi yang disebutkan di menghirnpun anggota berbagai kalangan, akademisi dan dan secara aktif program-program informasi, baik secara langsung melalui seminar dan konferensi, juga melalui media informasi dan komunikasi seperti
discussion group dan sebagainya.
pertanian di Indonesia
seperti yang di negara-negara maju, bahkan seperti di negara Asia,
dan kemajuan
informatika pertanian di Indonesia belum nyata. Pada tingkat tani, informatika pertanian sama sekali belum mendapat yang berarti, kecuali
pada perusahaan
pertanianlperkebunan yang besar. Departemen
2001
Vol. 15,
nya masih terbatas untuk internal Departemen . lingkupnya terbatas statistik pertanian 1998). Sistem yang Pertanian pada 1970-an sampai saat ini masih beranjak dari bentuk awalnya, yaitu pengumpulan informasi harga komoditas pertanian di sentra-sentra produksi dan pemasaran, dan mendistribusikannya ke siaran radio. Penggunaan media untuk pemasyarakatan pertanian mulai tersisih, bersaing dengan
program-program yang
semakin Selebihnya, sistem informasi pertanian di Indonesia masih bertumpu pada penyuluhan pertanian dengan pola (Latihan dan Kunjungan) di daerah-dasrah.
di terutama disebabkan
terbatasnya skala tani di lndonesia pada umumnya serta masih belum kesadaran untuk
sebagai Akibatnya, informasi masih belum menjadi kebutuhan, dan masyarakat pertanian
lebih menerima
informasi yang disediakan, bukan mencarinya.
dari
di dunia akademisi menunjukkan pergerakan
pengembangan informatika pertanian
.
dari analisa kebutuhan telah mulai dikembangkan bentuk sistem informasi yang ditujukan untuk efektitas pengambilan danpertanian.
Pertanian Indonesia bahkan juga telah dibentuk pada tahun 1998,
sampai saat ini belum mempunyai
bentuk yang dan
teratur. Pada saatnya nanti, diharapkan informatika pertanian dapat dikembangkan lebih diterima serta diaplikasikan di dunia nyata.
Prospek informatika pertanian di masa depan
dari
kecenderungan, di masa depan dapat diperkirakan bahwa informatika pertanian akan memiliki
yang lebih dalam bidang pertanian di Indonesia, jika
ini :
Tingkat dan
para pelaku bidang pertanian akan semakin meningkat sehingga memungkinkan mereka untuk
melakukan tani
menuju tani
Kebutuhan pasar akan produk
akan terus baik
dari jumlah maupun kualitas, sehingga pelaku bidang pertanian terus
kebutuhan dan untuk kebutuhan
Teknologi yang untuk keperluan akan semakin Untuk bisa memilih mana yang paling sesuai untuk diterapkan akan membutuhkan informasi ' yang
kesadaran akan
pentingnya sumberdaya
alam dan kaberlanjutan pertanian a kan menumbuhkan berbagai yang disikapi dengan hati-hati serta memerlukan pengetahuan dan infonnasi yang untuk bisa memenuhlnya.
campur
pemerintah dalam pengaturan pasar. ini akan menumbuhkan kebutuhan infonnasi yang lebih baik untuk pengembangan
pemasaran.
Tumbuhnya pasar global yang menyebabkan
menjadi semakin sehingga kebutuhan informasi dari
global akan semakin kuat.
KETEKNIKAN
Berangkat dari pemikiran-pemikiran di dapat disarankan bahwa
ke arah pengembangan informatika pertanian terus dilakukan. Sistem informasi yang dikembangkan dapat
pada terciptanya precision farming khas Indonesia sebagai bagian komponen dalam agribisnis dan industri pertanian. ini perguruan tinggi dapat mengambil posisi kepemimpinannya dengan menyiapkan daya manusia berkualitas untuk keperluan-keperluan tersebut.
Departemen Pertanian (1 998). Master Plan Pelita Jakarta
Harsh, S.B. (1998). Agricultural Information Systems : Current Application and Future Prospects. Proceeding of the First Asian Conference for Information Technology in Agriculture. Wakayama-City, Japan, 24-26 Januray 1998.
G. (1996). Membangun Pertanian Abad 21 Menuju Pertanian yang Berkebudayaan Industri. BAPPENAS. Jakarta Solahudin, S. (1996). Membangun
Pertanian Berbudaya Industrial di Jawa Abad 21, dalam Visi Pembangunan Pertanian.